pre konferens

15
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan “pre dan post konfre” Tepat pada waktunya, salawat beserta salam semoga teteap di limpahkan pada kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelompok baik bantuan moral dan material dalam penyusunan makalah ini, di dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan semuanya demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususya mahasiswa Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bengkulu, juni 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006). Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-

Upload: riska-gistiyani

Post on 16-Apr-2017

223 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pre konferens

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan “pre dan post konfre” Tepat pada waktunya, salawat beserta salam semoga teteap di limpahkan pada kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelompok baik bantuan moral dan material dalam penyusunan makalah ini, di dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan semuanya demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususya mahasiswa Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bengkulu,   juni  2014

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarbelakangPre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006).Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak banyak waktu yang terbuang. Pada makalah ini akan di bahas mengenai pre dan post kompre.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :1. Apakah pengertian pre dan post komfre ?2. Apakah tujuan dari pre dan post konfre ?3. Apakah gejala syarat pre dan post konfre ?4. Bagaimana pedoman pelaksanaan ?5. Bagaimana penanganan tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaa pre dan postkonfre ?6. Bagaimana kegiatan ketua tim dalam pre dan post konfre ini ?

C. TujuanAdapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui :1. Definisi

Page 2: Pre konferens

2. Tujuan pre dan post konfre3. Syarat pre dan post konfre4. Pedoman pelaksanaan conference5. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konfe6. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre7. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat8. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim

BAB IIPEMBAHASAN

A. DefinisiPre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006).Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Setiap mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah dilaksanakan sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan selama berpraktek.Pos konferens merupakan kesempatan dari mahasiswa untuk bertanya dan menyelesaikan masalah saat berdiskusi. Setiap mahasiswa mempunyai masalah selama berpraktek dan inbstruktur klinis memberikan arahan setelah berdiskusi bersama untuk mencari penyelesaian dari setiap masalah tersebut. Para instruktur klinis memberikan pembahasan yang bisa mahasiswa diskusikan bersama masalah dan membuat evaluasi dari setiap diskusi.

B. Tujuan pre dan post konfreSecara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962).

Page 3: Pre konferens

Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (T.M. Marelli, et.al, 1997).

a. Tujuan pre konfre adalah:1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien4) bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada setting klinik,5) menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik.6) menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.

b. Tujuan post conference adalah:1) Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.

C. Syarat pre dan post konfreSyarat Pre dan Post Conference yaitu:1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan.4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim.

D. Pedoman pelaksanaan conference1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan memberi umpan balik4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda6. Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi7. . Frekuensi pre-konferens yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum praktek klinik atau pada awal mahasiswa akan melaksanakan praktek klinik saja.8. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan seberapa sering di perlukan fase pre-konferens.9. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau mungkin dapat diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan waktu sekitar 20 menit sampai satu jam untuk diskusi.10. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum praktek klinik.11. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-konferens dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan tempat praktek. Salah satu keuntungannya adalah mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang nyaman atau baik dari sisi mahasiswa adalah kondisis yang baik bagi proses belajar mengajar termasuk untuk praktek klinik..12.      Bila memungkinkan, libatkan staf ruangan tempat praktek untuk menjelaskan dan  

Page 4: Pre konferens

negosiasi program dalam hubungannya dengan penggunaan fasilitas yang ada.13. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.

E. Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konferensadalah sebagai berikut :a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan terlebih dahulu..b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang dinamis.c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik yang di perlukan secara tepat.d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting selama diskusi berlansung.e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan menerima pendapat atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya mencari persamaannya.f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara pertukaran ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to face).h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang lain.

F. Kegiatan ketua tim pada fase pre dan post konfre1.  Fase pre konfrea. Ketua tim atau Pj tim membuka acarab. Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing perawat pelaksanac. Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu.d. Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.e. Ketua tim atau Pj tim menutup acara

2. Fase post konfrea. Ketua tim atau Pj tim membuka acara.b. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.c. Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.d. Ketua tim atau Pj menutup acara.G. Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi1. Data utama klien2. Keluhan klien3. TTV dan kesadaran4. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.5. Masalah keperawatan6. Rencana keperawatan hari ini.7. Perubahan keadaan terapi medis.8. Rencana medis.

Page 5: Pre konferens

H. Hal-hal yang di sampaikan oleh ketua tim1. Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :a. Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan.b. Ketepatan pemberian infuse.c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.d. Ketepatan pemberian obat / injeksi.e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,f. Ketepatan dokumentasi.g. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.2. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing –masing perawatan asosiet.3. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat diselesaikan.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanFase pre-konfre, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).

B. saranBerdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman ataupun pembaca agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan  makalah kami ini.

1. Pengertian 

Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. Konferense sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.

Konferensi terdiri dari 2 macam, yaitu:

1. Pre Conference

Komunikasi kepala tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim . Jika yang dinas pada tim tersebut hanya 1 orang, maka pre conference ditiadakan. Isi

Page 6: Pre konferens

pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim (Modul MPKP,2006)

Waktu        : Setelah operanTempat       : meja masing-masing timPJ               : Kepala tim atau penanggung jawab tim

Kegiatan    : 

1. Kepala tim atau penanggung jawab tim membuka acara2. Kepala tim atau penanggung jawab tim menanyakan rencana harian masing-

masing perawat pelaksana3. Kepala tim atau penanggung jawab tim memberikan masukan dan tindakan lanjut

terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu4. Kepala tim atau penanggung jawab tim memberikan reinforcement5. Kepala tim atau penanggung jawab tim menutup acara

1. Post ConferenceKomunikasi kepala tim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya.

Isinya adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal penting untuk operanI(tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh kepala tim atau penanggung jawab tim. (Modul MPKP, 2006)

Waktu        : sebelum operan ke dinas berikutnyaTempat       : meja masing-masing timPJ               : kepala tim atau penanggung jawab timKegiatan     :

1. Kepala tim atau penanggung jawab tim membuka acara2. Kepala tim atau penanggung jawab tim menanyakan kendala dalam asuhan yang

telah diberikan3. Kepala tim atau penanggung jawab tim menyakan tindakan lanjut asuhan klien

yang harus dioperkan kepada perawat shift berikut nya4. Kepala tim atau penanggung jawab tim menutup acara

1. TujuanSecara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternative penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif(McKeachie,1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (T.M.Marelli, et.al,1997)

Page 7: Pre konferens

Tujuan pre conference adalah :

Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil

Mempersiapkan hal-hal yang akan di temui di lapangan Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

 

1. Tujuan post conference

Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.

 

1. Syarat

 

2. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan

3. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit4. Topic yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,

perencanaan tindaka rencana dan data-data yang perlu ditambahkan5. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim

1. Panduan perawat dalam pelaksanaan

Menurut Ratna Sitorus, 2006 , panduan perawat dalam pelaksanaan, antara lain:

1. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana

2. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing-masing3. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin

dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi:

Keluhan utama klien TTV dan kesadaran Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnostik terbaru Masalah keperawatan

Page 8: Pre konferens

Rencana keperawatan hari ini Perubahan keadaan terapi medis Rencana medis

1. Perawat pelaksana mendiskusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi:

1. Klien yang terkait dengan pelayanan, seperti: keterlambatan, kesalahan pemberian makanan, kebisikan pengunjung lainnya, kehadiran dokter yang dikonsulkan.

2. Ketepatan pemberian infuse3. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan4. Ketepatan pemberian obat/injeksi5. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain6. Ketepatan dokumentasi7. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran, dan

kemajuan masing-masing perawatan asosiet9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalah yang tidak dapat

diselesaikan

Pre dan Pos Konferens Dalam Praktek Klinik Keperawatan

A. konferens

Konferens adalah langkah awal yang harus dilakukan oleh instruktur klinis dalam memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap mahasiswa. Dalam konferens instruktur klinis memberikan pengarahan terhadap mahasiswa yang akan melakukan pelayanan kesehatan. Sehingga para mahasiswa mendapatkan pengertian akan apa yang akan dilakukan setelah berada di tempat pasien.Konferens adalah salah satu jalan yang ditempuh untuk membantu para calon perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap klien.Penyiapan mahasiswa untuk praktek klinik telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pendidikan keperawatan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memasuki praktek keperawatan secara nyata terhadap pasien langsung. Hal ini dimaksudkan untuk setiap menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

B.  Pre-Konferens

Pre-konferens merupakan tahapan sebelum melakukan konferens yang

Page 9: Pre konferens

akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.

Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik, ada hal-hal yang harus diperhatikan instruktur klinis yaitu :

(1) Bagaiman instruktur klinis memperkenalkan topic pembahasan kepada mahasiswa.(2) Bagaimana instruktur klinis menciptakan situasi yang mendukung terjadinya partisipasi aktif dari anggota kelompok.(3) Bagaimana instruktur klinis membuat diskusi.(4) Diskusi kelompok yang dilakukan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan mereka pada saat memasuki praktek klinik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Instruktur klinis perlu membuat keputusan dalam menentukan rangkaian kegiatan, struktur dan arahan pada fase pre-konferens. Apabila instruktur klinis akan mendampingi siswa dalam beberapa minggu praktek klinik, instruktur klinis perlu memperbandingkan penyusunan rencana perkembangan fase pre-konferens yang dikerjakan bersama mahasiswa. Tujuan yang disusun seharusnya mempertimbangkan kesinambungan antara pre-konferns dan post konferens dan mendiskusikan dengan siswa tentang kemajuan-kemajuan yang diperoleh siswa selama praktek klinik.

Fase perencanaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut : tujuan pre-konferens, pengorganisasian pre-konferens dan pelaksanaan pre-konferens.

C. Tujuan Pre-Konferens

Tujuan utama fase pre-konferens adalah mempersiapkan mahasiswa untuk praktek klinik, instruktur klinik harus berusaha menciptakan lingkungan fisik dan emosional senyaman mungkin.

Ada tiga tujuan pre-konferens bagi mahasiswa yaitu menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran pada setting klinik, menyiapkan mahasiswa untuk aktivitas penugasan klinik, menyiapkan mahasiswa untuk pengalaman praktek klinik.

Instruktur klinis perlu mempertimbangkan kejadian yang tidak terduga tersebut dan tindakan-tindakan yang tidak terduga tersebut dan tindakan-

Page 10: Pre konferens

tindakan yang dilakukan yang dilakukan untuk mengatasinya. Sekaligus menunjukkan bahwa pre-konferens sangat menentukan efektifitas bagi pengalaman praktek mahasiswa. Mahasiswa mampu menghadapi kejadian yang tiba-tiba terjadi dan menjadi seorang pelajar mandiri di mana dapat belajar untuk menginterpretasikan yang terjadi selama pengalaman praktek yang dijalani.

D. Pengorganisasian Pre-Konferens

Beberapa faktor yang penting di perhatikan dalam pengorganisasian fase pre-koferens ini adalah :

1. Frekuensi pre-konferens yaitu apakah dilakukan setiap hari sebelum praktek klinik atau pada awal mahasiswa akan melaksanakan praktek klinik saja.2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa menentukan seberapa sering di perlukan fase pre-konferens.3. Waktu yang diperlukan untuk setiap mahasiswa seharusnya sama atau mungkin dapat diperpanjang. Cara lebih efektif dengan penggunaan waktu sekitar 20 menit sampai satu jam untuk diskusi.4. Waktu apakah dilakukan setiap hari, jam tujuh misalnya sebelum praktek klinik.5. Lokasi terdapat keuntungan apabila pre-konferens dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan tempat praktek. Salah satu keuntungannya adalah mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pergi ke lahan praktek. Perlu di ingat bahwa keadaan fisik yang nyaman atau baik dari sisi mahasiswa adalah kondisis yang baik bagi proses belajar mengajar termasuk untuk praktek klinik.6. Bila memungkinkan, libatkan staf ruangan tempat praktek untuk menjelaskan dan negosiasi program dalam hubungannya dengan penggunaan fasilitas yang ada.

E.  Pos Konferens

Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi. Setiap mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah dilaksanakan sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya. Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan selama berpraktek.

Pos konferens merupakan kesempatan dari mahasiswa untuk bertanya dan menyelesaikan masalah saat berdiskusi. Setiap mahasiswa mempunyai masalah selama berpraktek dan inbstruktur klinis

Page 11: Pre konferens

memberikan arahan setelah berdiskusi bersama untuk mencari penyelesaian dari setiap masalah tersebut. Para instruktur klinis memberikan pembahasan yang bisa mahasiswa diskusikan bersama masalah dan membuat evaluasi dari setiap diskusi.

Beberapa cara dalam pelaksanaan pos konferens yaitu: memulai diskusi kelompok, dukungan bagi partisipasi kelompok, mengakhiri diskusi dan evaluasi.

Tuntutan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pre dan post konferens adalah sebagai berikut :

a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan terlebih dahulu.b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang dinamis.c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik yang di perlukan secara tepat.d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting selama diskusi berlansung.e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan menerima pendapat atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya mencari persamaannya.f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara pertukaran ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung (face to face).h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan seharusnya berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang lain