01KELOMPOK 3FINA IZATINISAK A1131004TANTI TRI UTAMI A1131011UMI NASIROH A1131013

PRAKTIKUM FARMASI RS

PENDITRIBUSIAN DAN PENYIMPANAN

02• PENYIMPANAN LOGISTIK FARMASI

– Menurut Menkes RI tahun 2005, penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan

– (Aditama 2002)

02

Menurut Quick dkk, 1997 macam-macam sistem penyimpanan :1. Fixed LocationSistem ini sangat mudah karena item persediaan selalu disimpan pada tempat yang sama dan semua dapat melihatnya dengan mudah

2. Fluid locationDlm sistem ini penyimpanan dibagi menjadi beberapa tempat yg dirancang, dimana masing-masing ditandai dengan kode. Ruangan hanya ditandai ketika barang datang

3. Semi fluid locationSistem ini adalah kombinasi dari kedua sistem,setiap item mendapatkan tempat yg sama. Brg khusus diberikan tempat tersendiri

(Aditama 2002)03

04

• Barang-barang perbekalan Farmasi yang akan disimpan harus dikelompokkan dengan memperhatikan hal-hal berikut :Kelompok atau jenis barangUkuran beratUkuran volumeFast or slow movingAbjadFIFO / FEFO

– (Aditama 2002)

02

Pengelolaan penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan dengan tujuan :

• Kualitas barang dapat dipertahankan• Barang terhindar dari kerusakan• Pencarian barang lebih mudah dan

cepat• Barang aman dari pencurian

(Aditama 2002)

05

06• Pertimbangan desain gudang :

– Kemudahan morbiditas– Sirkulasi udara– Suhu gudang– Pengaturan cahaya– Kelembaban dan kebocoran– Pencegahan dari hama

– (Aditama 2002)

02

01DISTRIBUSI PERBEKALAN FARMASI

ADALAH

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu

(PERMENKES 58 TAHUN 2014)

Bentuk-bentuk pendistribusian logistik farmasi RS

1. Sentralisasi

Penyimpanan semua obat/brg farmasi dipusatkan pada satu tempat. Kebutuhan individu maupun kebutuhan dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi

2. Desentralisasi

Pelayanan farmasi mempunyai cabang di dekat unit perawatan sehingga penyimpnan dan pendistribusian kebutuhan obat /brg farmasi baik untuk kebutuhan individu maupun dasar ruangan tdk dilayani dari pusat pelayanan farmasi

(Aditama 2002)

Sentralisasi

Desentralisasi

Berdasarkan distribusi obatpasien rawat inap

A. Ward Floor Stock• Perbekalan farmasi dari Gudang farmasi

langsung ke poli/bangsal • Suplai hampir semua obat-obatan, kecuali

yang jarang dipakai atau yang sangat mahal sekali, dapat berupa bahan dan alat habis pakai untuk paket tindakan perawatan di bangsal/ di poli

• Permintaan per bulan / minggu

B. Individual Prescriptoinmerupakan sistem penyampaian obat kepada penderita secara individu sesuai dengan resep yang ditulis oleh dokter, setiap resep dikaji dan disiapkan oleh instalasi farmasiPenyaluran lewat satelit-satelit ranap dan apotik rajal, resep berasal dari dokter bangsal atau poli. Rawat Jalan menggunakan sistem ini.

• C. Unit Dose Dispensing

Merupakan suatu sistem distribusi obat kepada penderita rawat inap, yang disiapkan dalam bentuk dosis tunggal, berisi obat dalam jumlah yang telah ditetapkan untuk satu kali pemakaian

• D. ODDD (One Daily Dose Dispensing)• merupakan sistem penyaluran perbekalan

farmasi ke pasien / bangsal untuk kebutuhan sehari.

• Spesial untuk hari sabtu diberikan 2 hari, hari libur lain disesuaikan (5 hari kerja).

KASUSSaat barang datang dari gudang farmasi, ternyata ada beberapa

obat yang tidak ada. Namun dalam kertas penyerahan obat tertera nama obat tersebut. Apa yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut

Petugas gudang harus mengecek kembali stock barangnya,, apakah stock digudang sesuai dengan stock fisik obat

Bisa jadi petugas gudang lupa mencoret barang yang diserahkan dimana kondisinya obat tersebut stock tidak ada

Jika benar bahwa stock gudang sesuai jika ditambah dengan permintaan dari Farmasi, maka kehilangan obat menjadi tanggung jawab dari pihak gudang

1. Petugas gudang

KASUSSaat barang datang dari gudang farmasi, ternyata ada beberapa

obat yang tidak ada. Namun dalam kertas penyerahan obat tertera nama obat tersebut. Apa yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut

Petugas penerima perbekalan harus mengecek kembali barang-barang yang diterimanya. Barang yang diterima harus diteliti atau di cek lagi satu persatu

Bisa jadi obat memang sudah diserahkan namun diletakkan bukan di troli namun ditempat lain, misal saku baju karena menghindari obat pecah

2. Penerima obat

KASUSSaat barang datang dari gudang farmasi, ternyata ada beberapa

obat yang tidak ada. Namun dalam kertas penyerahan obat tertera nama obat tersebut. Apa yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut

Jika dari pihak gudang atau penerima tetap tidak menemukan kehilangan atau keberadaan obat. Maka langkah terakhir yang harus diambil adalah memeriksa CCTV

3. CCTV

PENUTUP

KESIMPULANKedua belah

pihak harus saling koordinasi dan saling mengecek

SARANLebih teliti saat

menerima atau memberikan obat

Pencatatan dan pelaporan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati

Jujur

Happy b day pinaWe are love you