presentasi draft kawasan industri
DESCRIPTION
Kawasan Industri LinggauTRANSCRIPT
1
PRESENTASI DRAFT LAPORAN ANTARA
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANKOTA LUBUKLINGGAU
2013
PENYUSUNANMASTER PLAN KAWASAN INDUSTRI
DAN PERDAGANGAN
2
Latar Belakang
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri dan Perdagangan di Wilayah Kecamatan LubukLinggau Selatan I dilakukan untuk mendukung visi terwujudnya:
* Lubuk Linggau Sebagai Kota Jasa, Industri dan Perdagangan yang Unggul dan Menjadi Role - Mode
Masyarakat Madani.*
Sesuai dengan RTRW Kota Lubuklinggau 2012 – 2032 wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan I diarahkan sebagai Kawasan Industri dan Pergudangan, maka diperlukan penyusunan Master Plan Kawasan Industri dan Perdagangan sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan fisik.
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
3
Maksud Dan Tujuan
• Maksud: penyusunan Master Plan Kawasan Industri dan Perdagangan
yaitu untuk menjadikan acuan dan pedoman bagi Pemerintah Kota
LubukLinggau, dunia usaha dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur, penerbitan
izin, dan melihat peluang investasi di kawasan industri tersebut.
• Tujuan: adalah agar Kawasan Industri yang akan dibangun tersebut
menjadi lebih terarah sesuai dengan rencana tata ruang, sehingga
mendapat gambaran menyeluruh dalam penyiapan pembangunan dan
pengembangan kawasan industry, berdaya guna dan berhasil guna,
sehingga mampu menarik peluang investasi bagi pengembangan industri
di Kota Lubuklinggau.
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
4
Ruang Lingkup
• BATAS KAWASAN PERENCANAAN
Kawasan perencanaan Master Plan Kawasan
Industri dan Perdagangan di wilayah Kecamatan
Lubuklinggau Selatan I berada di perbatasan:
Luas kawasan diperkirakan kurang lebih 290 Ha.
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
- Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, - Kecamatan Lubuklinggau Timur I,II,- Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan - Kabupaten Musi Rawas.
5
Lokasi Kawasan Industri Dan Perdagangan
Lokasi Kawasan Perencanaan (industri dan perdagangan)
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
6
Ruang Lingkup Materi
Melakukan Survei Primer dan Sekunder
Analisis kawasan perencanaan meliputi analisis unsur-unsur ruang/tapak untuk melihat keterkaitan, hierarki dan pengaruh terhadap struktur ruang.
Analisis kawasan perencanaan meliputi analisis unsur-unsur ruang/tapak untuk melihat keterkaitan, hierarki dan pengaruh terhadap struktur ruang.
Merencanakan zoning meliputi lahan produktif (area komersial) dan lahan tidak produktif (untuk sarana dan prasarana).
Penataan zoning didasarkan pada kebutuhan ruang untuk kegiatan kawasan industri dan perdagangan.
Penataan masa bangunan meliputi luas dan areal kaveling industri, ruang terbuka hijau, infrastruktur serta fasilitas penunjang lainnya didasarkan kepada ketentuan koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB) dan garis sempadan bangunan (KSB)
7
Kawasan Industri Yang Direkomendasikan Dalam RTRW Dengan 290 hektar
8
Deliniasi Kawasan IndustriHasil Pengukuran
Hasil Dari Pengukuran 206 Hektar
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
Citra Satelit Orientasi Kawasan Industri
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU 9
Sumber: Citra Satelit ( BAPPEDA Kota Lubuklinggau)
10
Dasar Pertimbangan
• Letak Lokasi Kawasan Industri sudah ditetapkan oleh RTRW Kota
Lubuklinggau 2012-2032 (Perda Nomor 1 Tahun 2012) di Kecamatan
Lubuklinggau Selatan I ( Kelurahan Air Kati dan Lubuk Binjai ).
• Jenis Klasifikasi Kawasan Industri ditetapkan dalam RTRW yaitu Kawasan
Industri Menengah.
• Terdapat kendala (constrains) dalam pengembangan lahan karena
kelerengan rata-rata berkisar antara 15-30%, dengan demikian diperlukan
rekayasa lahan dengan CUT & FILL.
• Harus memperhatikan daya dukung tanah untuk menentukan spesifikasi
jenis pondasi.
• Melindungi keberadaan Sungai Air Kati dari dampak pencemaran aktifitas
industri, karen aliran Sungai Air Kati dapat dikembangkan menjadi objek
wisata Arung Jeram.
• Meminimalisir dampak sosial yang diperkirakan muncul saat pembebasan
lahan (land acquisition).
• Akses utama melalui jalan darat yang ada serta memanfaatkan jalur Rel
Kereta Api.
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
11
Konsep Perencanaan
• Konsep perencanaan Kawasan Industri dan Pergudangan
Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I yaitu GREEN INDUSTRIAL
ESTATE dengan membuat sabuk hijau (Green Belt).
• Jenis Industri yang akan dikembangkan adalah industri sedang
hingga besar (menurut ukuran jumlah pegawai) yang
mengutamakan Potensi Lokal.
• Sebagai upaya melokalisir lokasi-lokasi pergudangan yang
menyebar/sporadis di wilayah Kota Lubuklinggau.
• Proporsi antara luas kawasan produktif (kavling industri)
dengan luas kawasan non produktif (sarana & prasarana)
berbanding antara 50 : 50.
• Diarahkan sebagai Kawasan Industri Terpadu berwawasan
lingkungan (Lubuklinggau Sustainable Integrated Industrial
Estate – LUSIE). DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
12DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
Kajian Internal Kawasan Perencanaan
Pertimbangan Zoning KawasanOrientasi Kawasan Perencanaan
Pembagian Zoning yang akan dikembangkan
13
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DAN PERDAGANGANDI WILAYAH KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN I
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DAN PERDAGANGANDI WILAYAH KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN I
KAYU- Industri Pintu dan Kusen- Industri Alat Rumah Tangga- Industri Alat Rumah Tangga Dari Kayu- Industri Kerajinan dan Ukiran
KIMIABahan Kimia Minyak Bumi Batu Bara Karet dan PlastikIndustri Kwarsa Industri Kaolin/Cat Industri Plastik
MAKANAN- Industri Pengolahan dan Pengalengan Ikan- Industri Sosis Ikan- Industri Buah-buahan dalam kaleng- Industri Kacang- Industri Coklat/Kopi Bubuk- Industri Tepung Tapioka/Gaplek- Industri Penampungan Lada- Industri Tahu/Tempe- Industri Es Batu- Industri Kerupuk, emping- Industri Agar-agar- Industri Lainnya
BARANG GALIAN BUKAN LOGAM
- Industri gelas dan barang dari gelas
- Industri beton dan internit
- Industri Batu Bata
- Industri Genteng
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
JENIS INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKANJENIS INDUSTRI YANG AKAN DIKEMBANGKAN
14DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG
Pengembangan Struktur Tata Ruang menggunakan metode jaringan interaksi dengan memiliki kaitan erat dengan metode matrik interaksi. Untuk menentukan Struktur Ruang di kawasan Industri akan melihat faktor-faktor sebagai berikut:1.Aliran bahan baku dan pemasaran2.Aliran tenaga kerja3.Limbah yang dihasilkan4.Topografi kawasan5.Tingkat kebutuhan air untuk masing-masing industri
15DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG
8 5
9
4
7
3
2
1
6
Keterangan:
1.Industri Makanan dan Minuman2.Industri Kayu dan Barang Dari Kayu3.Industri Kimia 4.Industri Bahan Galian Bukan Logam5.Industri Komponen Mesin6.Pergudangan7.Fasilitas Penunjang8.Buffer Zona9.Perumahan karyawan di kawasan Industri
Model Peletakan Posisi Elemen Elemen Setiap IndustriDi kawasan Industri Lubuklinggau Selatan 1
Hubungan
Batas antara elemen yangAda didalam dan diluar kawasan
16
KRITERIA KELAYAKAN LOKASI KAWASAN INDUSTRIKRITERIA KELAYAKAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI
Sumber: Peraturan Menteri Perindustrian RI No.35/M-IND/PER/3/2010. Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
ZONA PROPORSI (%)
1. KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGAN 50 %
2. KOMERSIAL 8 %
3. PERUMAHAN 10 %
4. INFRASTRUKTUR 12 %
5. RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) 20 %
JUMLAH 100 %
PROPORSI PEMBAGIAN LAHAN BERDASARKAN ZONING KAWASAN
Sumber: Peraturan Menteri Perindustrian RI No.35/M-IND/PER/3/2010. Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU 17
18
No Kapling Industri Kelompok Industri Alternatif Industri Luas ( Ha )
1 Besar ( 3 Ha ) 10 Unit
(31) Industri Makanan Industri Pengalengan Ikan (31141)
30
Industri Sosis Ikan (31144)
(35) Industri KimiaIndustri Kwarsa (36110)Industri Kaolin (36200)Industri Plastik (36112)
(36) Industri Bahan Galian Bukan Logam Industri Beton dan Eternit (36320)
2Sedang ( 2 Ha )
30 Unit
(31) Industri Makanan
Industri Kemasan Buah-buahan (31150)
60
Industri Kacang (31241)
Industri Coklat / Kopi Bubuk (31242)
Industri Tepung Tapioka (31210)
(33) Industri Kayu dan Barang Dari Kayu
Industri Pintu dan Kusen (33122)
Industri Alat Rumah Tangga (33210)
3Kecil ( 0,5 Ha )
60 Unit
(31) Industri Makanan
Industri Tahu Tempe (31242)
30
Industri Es Batu (31230)Industri Kerupuk (31250)
Industri Makanan Lainnya (31290)
(33) Industri Kayu dan Barang Dari Kayu
Industri Alat Rumah Tangga Dari Kayu (33210)
Industri Kerajinan dan Ukiran Kayu (33140)(36) Industri Bahan Galian Bukan Logam
Industri Batu Bata (36419)Industri Genteng (36420)
ALOKASI KEBUTUHAN RUANG KAWASAN INDUSTRI DAN JENIS INDUSTRI (2 DIGIT)
19
LANJUTAN
4 PERGUDANGAN 25
5 KOMERSIL 23,2
6 PERUMAHAN 29
7 INFRASTRUKTUR 34.8
8 RUANG TERBUKA HIJAU ( RTH ) 58
Jumlah290
DISPERINDAG KOTA LUBUKLINGGAU
NO FASILITAS UNIT LUAS ( Ha ) TOTAL
1 Perkantoran 5 0.15 0.75
2 Sarana Pendidikan 3 0.6 1.8
3 Sarana Kesehatan 3 0.09 0.27
4 Sarana Peribadatan 1 0.25 0.25
5 Sarana Parkir 1.5 1.5
6 Pos Keamanan/Pos Polisi 2 0.05 0.1
7 Instalasi Pengolahan Air Limbah/TPA 1 4 4
8 InStalasi Pengolahan Air Minum /Retensi 1 5 5
9 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 1 0.25 0.25
10 Pemadam Kebakaran 1 0.25 0.25
JUMLAH 14.17
20
ALOKASI KEBUTUHAN LAHAN PENUNJANG KEGIATAN INDUSTRI
21
ZONA
ZONA KAWASAN
INDUSTRI & PERGUDANGAN
ZONA KOMERSIAL
ZONA PERUMAHAN
.ZONA INFRASTRUKTUR
ZONA RUANG TERBUKA
HIJAU (RTH)
ZONA KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGAN
ZONA KOMERSIAL
ZONA PERUMAHAN
ZONA INFRASTRUKTUR
ZONA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTAR ZONING KAWASAN
= HUBUNGAN KUAT
= HUBUNGAN LEMAH
= HUBUNGAN SEDANG
22
Diarahkan sebagai lokasi Terminal Peti
Kemas sebagai akses utama aliran
barang
SKENARIO PEMBAGIAN ZONING KAWASAN INDUSTRI
24
KONDISI FISIK KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN I TEPATNYA DI KELURAHAN AIR KATI DAN LUBUK BINJAI
25
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KAWASAN INDUSTRIPERATURAN PEMERINTAH TENTANG KAWASAN INDUSTRI
NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI
Spesifikasi dan Fasilitas Kawasan Industri
(1)Luas Lahan kawasan industri paling rendah 50 hektar dalam satu hamparan(2)Luas lahan kawasan industri tertentu untuk usaha mikro,kecil dan menengah palaing rendah 5 (lima) hektar dalam satu hamparan
INDUSTRI KECIL adalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
INDUSTRI MENENGAHadalah kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil atau Usaha Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Batasan mengenai skala usaha menurut BPS, yaitu berdasarkan kriteria jumlah tenaga kerja sebagai berikut:a. Industri Kecil : 5-19 orangb. Industri Menengah : 20-99 orang
Industri Kecil dan Menengah tergolong batasan Usaha Kecil dan Menengah menurut Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, maka batasan Industri Kecil dan Menengah didefinisikan sebagai berikut:
26