presentasi pajak kel 2

41
Kelompok 2 Cenning Dhaniar Kunthi Muthia Risma Bunga

Upload: daniar-prima

Post on 24-Jul-2015

171 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Pajak Kel 2

Kelompok 2CenningDhaniarKunthiMuthiaRismaBunga

Page 2: Presentasi Pajak Kel 2

PENGHITUNGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Objek Pajak Bumi dan Bangunan• Bumi : Permukaan bumi dan tubuh bumi

yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia.

• Bangunan : Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/ atau perairan.

Page 3: Presentasi Pajak Kel 2

A. OBJEK PAJAK SEKTOR PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Sektor pedesaaan dan perkotaan adalah objek pajak bumi dan bangunan yang meliputi kawasan pertanian, perumahan, perkantoran, pertokoan, industry serta objek khusus perkotaan.

Page 4: Presentasi Pajak Kel 2

NJOP atas objek pajak sektor pedesaan dan perkotaan ditentukan sbb:

1. Objek pajak berupa tanah adalah sebesar nilai konversi setiap Zona Nilai Tanah kedalam klasifikasi, penggolongan dan ketentuan nilai jual permukaan bumi (tanah).

2. Objek pajak berupa bangunan adalah sebesar nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan setelah dikurangi penyusutan fisik berdasarkan metode penilaian ke dalam klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai jual bangunan.

Page 5: Presentasi Pajak Kel 2

RUMAH SAKIT SWASTA :Yang dimaksud rumah sakit swasta dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.796/KMK.04/1993 tanggal 20 Agustus 1993 adalah rumah sakit swasta institusi pelayanan social masyarakat (IPSM) yang:

1. 25% dari jumlah tempat tidur yang ada digunakan untuk pasien yang tidak mampu2. Sisa hasil usaha digunakan untuk reinvestasi rumah sakit dalam rangka

pengembangan rumah sakit dan tidak digunakan untuk investasi di luar rumah sakit.

Ditentukan bahwa:• Atas bumi dan/atau bangunan yang dikuasai/dimiliki/dimanfaatkan oleh rumah

sakit IPSM dikenakan PBB sebesar 50% dari jumlah PBB yang seharusnya terhutang.• Rumah sakit swasta pemodal yang bukan merupakan rumah sakit IPSM dan

didirikan oleh suatu badan yang berbentuk Perseroan terbatas dikenakan PBB sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Atas bumi dan/atau bangunan yang dikuasai/dimiliki/dimanfaatkan oleh rumah sakit swasta tetapi secara nyata tidak dimanfaatkan untukpelayanan kesehatan secara langsung dan terletak diluar lingkungan rumah sakit tetap dikenakan PBB sepenuhnya sesuai dengan ketentuan berlaku.

• Wajib pajak tetap dapat mengajukan permohonan pengurangan PBB (sesuai dengan pasal 19 UU PBB)

Page 6: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh Soal:

Sebuah rumah sakit IPSM terletak di Jalan Kenanga dan memiliki tanah kosong di Jalan Melati. Masing-masing memiliki NJOP sebagai dasar pengenaan PBB sebesar Rp 20.720.000.000,- dan Rp 12.384.000.000,-. Maka perhitungan PBB terhutang adalah sbb:

Page 7: Presentasi Pajak Kel 2

PENGHITUNGAN:

1. Objek pajak di Jalan KenangaNJOP sebagai dasar pengenaan PBB Rp20.720.000.000NJOPTKP 8.000.000NJOP sebagai dasar penghitungan PBB Rp20.712.000.000PBB terutang 40% x 0,5% 41.424.000Pengenaan 50% 20.712.000

2. Objek pajak di Jalan Melati

NJOP sebagai dasar pengenaan PBB Rp12.384.000.000NJOPTKP 0NJOP sebagai dasar pengenaan PBB Rp12.384.000.000PBB terutang 40% x 0,5% 24.768.000

Page 8: Presentasi Pajak Kel 2

B. OBJEK PAJAK RUMAH SUSUN DAN APARTEMEN

Strata title biasa diterapkan pada rumah susun, apartemen, mall, trade centre, dll. Dalam bangunan tersebut ada bagian yang menjadi hak milik masing-masing individu serta ada bagian yang menjadi milik bersama. Metode pengenaan PBB untuk objek pajak yang di dalamnya terdapat strata title berbeda dengan objek pajak yang tidak terdapat strata title.

Page 9: Presentasi Pajak Kel 2

Dalam menentukan besarnya PBB terutang, maka dipertimbangkan juga Undang-Undang No. 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun yaitu:

• Bagian bersama (bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun)

• Benda bersama (benda yang bukan merupakan bagian rumah susun, tetapi yang dimiliki bersama secara tidak terisah untuk pemakaian bersama)

• Tanah bersama ( sebidang tanah yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin bangunan)

Page 10: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh soal:

• Ibu Sundari memiliki sebuah unit apartemen dengan tipe 90 m2. Berdasarkan data dari pengelola diperoleh informasi bahwa kompleks apartemen ini memiliki 100 unit tipe 70 m2, 75 unit tipe 90 m2, dan 50 unit tipe 120 m2. Apartemen juga memiliki bangunan bersama seluas 500 m2. Luas tanah kawasan apartemen adalah 5.000 m2. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh KPP Pratama setempat diperoleh data bahwa harga tanah di kawasan ini adalah Rp. 5.000.000,00 per m2. Biaya pembuatan bangunan unian adalah Rp. 4.000.000,00 per m2, sedangkan bangunan bersama adalah Rp. 3.000.000,00 per m2. Jika NJOPTKP di daerah terseut adalah Rp. 10.000.000,00 hitunglah PBB terutang untuk masing-masing tipe apartemen!

Page 11: Presentasi Pajak Kel 2

Luas lantai bangunan hunian:• 100 unit x 70 m2 = 7.000 m2• 75 unit x 90 m2 = 6.750 m2• 50 unit x 120 m2 = 6.000 m2 +Luas lantai bangunan hunian = 19.750 m2

Page 12: Presentasi Pajak Kel 2

Perhitungan NJOP apartemen tipe 70NJOP bumiBangunan 70m2 x 4.200.000 = 294.000.000Bumi* (70/19.750) x 5.000m2 x 5.095.000 = 90.291.000Bangunan * (70/19.750) x 500m2 x 3.100.000 = 5.494.000+NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = 389.785.000NJOPTKP = (10.000.000)NJOPKP = 379.785.000PBB terhutang 20% x 0,5% = 379.785*) bumi dan bangunan bersama

Page 13: Presentasi Pajak Kel 2

Perhitungan NJOP apartemen tipe 90

NJOP bumiBangunan 90m2 x 4.200.000 = 378.000.000Bumi* (90/19.750) x 5.000m2 x 5.095.000 = 116.089.000Bangunan * (90/19.750) x 500m2 x 3.100.000 = 7.063.000+NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = 501.152.000NJOPTKP = (10.000.000)NJOPKP = 491.152.000PBB terhutang 20% x 0,5% = 491.152*) bumi dan bangunan bersama

Page 14: Presentasi Pajak Kel 2

Perhitungan NJOP apartemen tipe 120NJOP bumiBangunan 120m2 x 4.200.000 = 504.000.000Bumi* (120/19.750) x 5.000m2 x 5.095.000 =154.785.000Bangunan *(120/19.750) x 500m2 x 3.100.000 = 9.418.000 +NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = 668.203.000NJOPTKP = (10.000.000)NJOPKP = 658.203.000PBB terhutang 20% x 0,5% = 658.203*) bumi dan bangunan bersama

Page 15: Presentasi Pajak Kel 2

C. OBJEK PAJAK SEKTOR KEHUTANAN

Sektor kehutanan adalah objek PBB yang meliputi areal pengusahaan hutan dan budidaya hutan. Besarnya NJOP atas objek pajak sektor kehutanan dibagi 2:

a) Objek pajak sektor kehutanan atas HPH, HPHH, IPK dan izin sah lainnya selain HPHTI

b) Objek pajak sektor kehutanan atas HPHTI

Page 16: Presentasi Pajak Kel 2

Objek pajak sektor kehutanan atas HPH, HPHH, IPK dan izin sah lainnya selain HPHTI

• Areal produktif:NJOP= 8,5 x hasil bersih setahun sebelum

tahun pajak berjalan• Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya

NJOP= NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

• Objek pajak berupa bangunanNJOP = nilai konversi biaya pembangunan baru

setiap jenis bangunan – penyusutan fisik

Page 17: Presentasi Pajak Kel 2

Objek pajak sektor kehutanan atas HPHTI

• Areal hutan:

NJOP = NJOP tanah + jumlah biaya pembangunan hutan tanaman industri menurut umur tanaman

• Areal emplasemen dan areal lainnya dalam kawasan hutan tanaman industri

NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

• Objek pajak berupa bangunan

NJOP = nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan – penyusutan fisik

Page 18: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh soal PBB sektor Kehutanan HPH

PT Warna Lestari usaha perhutanan di Kalimantan Timur tahun 2012 telah menyampaikan SPOP sebagai berikut :

Tanah1) Areal produktif tanah hutan blok tebangan berupa kayu meranti

Luas 200 Ha, kelas 1982) Areal belum produktif tanah hutan non blok tebangan

Luas 4.000 Ha, kelas 1983) Areal :

a. Log ponds (tempat penampungan kayu di air) Rp 2,7 per m2, luas 10 Ha, kelas 523b. Log yards (penumpukan kayu di darat), luas 5 Ha, kelas 198

4) Areal lainnya berupa tanah rawa, luas 100 Ha, kelas 2005) Areal implasemen

a. Pabrik 20.000 m2, kelas 188b. Gudang 2.000 m2, kelas 188c. Kantor 1.000 m2, kelas 188d. Perumahan 10.000 m2, kelas 185

Page 19: Presentasi Pajak Kel 2

Bangunan 1) Pabrik 1.000 m2, kelas 0882) Gudang 500 m2, Rp 264.000,00 per m23) Kantor 1.000 m2, kelas 0864) Perumahan 5.000 m2, kelas 086• Angka kapitalisasi adalah 8,5 sedangkan hasil

bersih tahun sebelumnya ialah sebesar Rp 1.000.000.000,00

• Hitung PBB yang harus dibayar oleh PT Warna Lestari dengan NJOPTKP sesuai dengan Permen No. 67 tahun 2011!

Page 20: Presentasi Pajak Kel 2

Penghitungan:Tanah1) Areal produktif = 8,5 x Rp 1.000.000.000,00 = Rp 8.500.000.000,002) Areal blm produktif = 40.000.000 x Rp 200,00 = Rp 8.000.000.000,003) Areal :

a. Log Ponds = 100.000 x Rp 2,7 = Rp 270.000,00b. Log Yards = 50.000 x Rp 200,00 = Rp 10.000.000,00

4) Areal lainnya = 1000.000 x Rp 140,00 = Rp 140.000.000,005) Areal implasemen

a. Pabrik = 20.000 x Rp 670,00 = Rp 13.400.000,00b. Gudang = 2.000 x Rp 670,00 = Rp 1.340.000,00c. Kantor = 1.000 x Rp 670,00 = Rp 670.000,00d. Perumahan = 10.000 x Rp 910,00 = Rp 9.100.000,00 +NJOP tanah = Rp 16.674.780.000,00

Page 21: Presentasi Pajak Kel 2

Bangunan: 1) Pabrik = 1.000 x Rp 264.000,00 = Rp 264.000.000,002) Gudang = 500 x Rp 264.000,00 = Rp 132.000.000,003) Kantor = 200 x Rp 310.000,00 = Rp 62.000.000,004) Perumahan = 5.000 x Rp 310.000,00 = Rp 1.550.000.000,00 +

NJOP bangunan = Rp 2.008.000.000,00NJOP gabungan = Rp 18.682.780.000,00NJOPTKP = Rp 24.000.000,00 –NJOPKP = Rp 18.658.780.000,00

PBB terutang = 0,5% x 40% x Rp 18.658.780.000,00 = Rp 37.317.560,00

Page 22: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh soal Hutan HPHTIPT Wanasetra, sebuah pengelolaan hutan tanaman industri, data-data sebagai berikut :A. Tanah

1.Area Produktifa. Tanah yang ditanami dengan sonokelingyang telah menghasilkan L = 500 Ha Kelas 161 (Rp.5000,-)Standar Biaya Pembangunan (SBP) Rp. 2.930.800,-/Hab. Tanah yang belum menghasilkanSonokeling umur empat tahun L = 100 Ha Kelas 161 (Rp.5000,-)Standar Biaya Pembangunan (SBP) Rp. 2.427.800,-/Hac. Sonokeling umur lima tahun L = 200 Ha Kelas 161 (Rp.5000,-)Standar Biaya Pembangunan (SBP) Rp. 2.769.800,-/Ha2.Logponds L = 20 Ha Kelas A47 (Rp.4,8)3.Area lainnya berupa rawa L= 50 Ha Kelas 200 (Rp.200,-)4.Area implasementa. Pabrik L = 10.000 m2 Kelas 182 (Rp.1.200,)b. Gudang L = 5.000 m2 Kelas 182 (Rp.1.200,)c. Kantor L = 1.000 m2 Kelas 182 (Rp.1.200,)d. Perumahan L = 10.000 m2 Kelas 182 (Rp.1.200,)

Page 23: Presentasi Pajak Kel 2

B. Bangunan1.Pabrik L = 3.000 m2

Kelas 090 (Rp.225.000,-)2.Gudang L = 3.000 m2

Kelas 090 (Rp.225.000,-)3.Kantor L = 1.000 m2

Kelas 086 (Rp.310.000,-)4.Perumahan L = 10.000 m2

Kelas 086 (Rp.310.000,-)NJOPTKP Permen No.67 Tahun 2011Hitung PBB terutang !

Page 24: Presentasi Pajak Kel 2

Penghitungan: A. NJOP Bumi

· Tanah yang ditanami dengan sonokelingyang telah menghasilkan 500 x 10.000 x Rp. 5.000 = Rp. 25.000.000.000,-· Standar Biaya Pembangunan (SBP) 500 x Rp. 2.930.800 = Rp. 1.465.400.000,-· Tanah yang belum menghasilkansonokeling umur empat tahun 100 x 10.000 x Rp. 5.000 = Rp. 5.000.000.000,-· Standar Biaya Pembangunan (SBP) 500 x Rp. 2.427.800 = Rp. 242.780.000,-· Sonokeling umur lima tahun 200 x 10.000 x Rp. 5.000 = Rp. 10.000.000.000,-· Standar Biaya Pembangunan (SBP) 200 x Rp. 2.749.800 = Rp. 553.960.000,-· Logponds 20 x 10.000 x Rp. 4,8 = Rp. 960.000,-· Area rawa 50 x 10.000 x Rp. 140 = Rp. 70.000.000,-· Pabrik 10.000 x Rp. 1.200 = Rp. 12.000.000,-· Gudang 5.000 x Rp. 1.200 = Rp. 6.000.000,-· Kantor 1.000 x Rp. 1.200 = Rp. 1.200.000,-· Perumahan 10.000 x Rp. 1.200 = Rp. 12.000.000,- +Total NJOP Bumi = Rp. 42.364.300.000,-

Page 25: Presentasi Pajak Kel 2

B. NJOP Bangunan· Pabrik 3.000 x Rp. 225.000 = Rp. 675.000.000,· Gudang 500 x Rp. 225.000 = Rp. 112.500.000,-· Kantor 200 x Rp. 310.000 = Rp. 62.000.000,· Perumahan 1.000 x Rp. 225.000 = Rp. 225.000.000,- +Total NJOP Bumi = Rp. 1.074.500.000,- NJOP Total = Rp. 43.438.800.000,-

NJOPTKP = Rp. 24.000.000,- NJOPKP = Rp. 43.414.800.000,-NJKP 40 % x NJOPKP = Rp. 17.365.920.000,-PBB terutang 0,5 % x NJKP = Rp. 86.829.600,-

Page 26: Presentasi Pajak Kel 2

D. OBJEK PAJAK PERKEBUNAN

• Sektor perkebunan adalah objek pajak Pajak Bumi dan Bangunan yang digunakan untuk pengusahaan tanaman perkebunan dengan luasan paling sedikit 2 (dua) hektar, termasuk emplasemen.

• Dasar pengenaan PBB sektor perkebunan adalah penjumlahan antara perkalian luas areal perkebunan dengan NJOP bumi per meter persegi dan perkalian luas bangunan dengan NJOP bangunan per meter persegi, yang mana NJOP bumi per meter persegi adalah sebesar hasil konversi nilai tanah per meter persegi ke dalam tabel klasifikasi, sementara NJOP bangunan per meter persegi adalah sebesar hasil konversi nilai bangunan per meter persegi ke dalam tabel klasifikasi.

Page 27: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh soal:Wajib Pajak yang bergerak di bidang perkebunan karet memiliki data sebagai berikut:Areal kebun berupa• Areal sudah menghasilkan seluas 35.000.000 m2, harga tanah sebesar Rp 11.000,00/m2, SIT

sebesarsebesar Rp 1500/m2

• Areal belum menghasilkan berumur 1 tahun seluas 300.000 m2, harga tanah sebesar Rp 11.000,00/m2, SIT Rp 500,00/m2.

• Areal emplasemen seluas 00.000 m2, harga tanah sebesar Rp 37.000,00/m2.• Areal yang tidak dapat ditanami seluas 2.000.000 m2, harga tanah sebesar Rp 6.000,00/ m2.Bangunan berupa• Pabrik seluas 3200 m2, biaya membangun sebesar Rp 1.000.000,00/ m2

• Kantor seluas 700 m2, biaya membangun sebesar Rp 750.000,00/ m2

• Gudang seluas 1300 m2, biaya membangun sebesar Rp 500.000,00/ m2

• Perumahan 8000 m2, biaya membangun Rp 800.000,00/ m2

• Kesehatan 100 m2, biaya membangun Rp 800.000,00/ m2

• Sosial 515 m2, biaya membangun Rp 800.000,00/ m2

• Lain-lain 2.000 m2, biaya membangun Rp 700.000,00/ m2

NJOPTKP di daerah setempat adalah Rp 10.000.000,00Hitungan PBB terhutang atas wajib pajak tersebut!

Page 28: Presentasi Pajak Kel 2

Penghitungan:NJOP Bumi1. Areal kebun• Tanaman Karet (menghasilkan)35.000.000 m2 SIT Rp 1.500,00 = Rp 52.500.000.000,0035.000.000 m2 Rp 11.000,00= Rp 385.000.000.000,00• Belum menghasilkan300.000 m2 SIT Rp 500,00 = Rp 150.000.000,002. Areal emplasemen600.000 m2 Rp 37.000,00 = Rp 22.200.000.000,003. Areal lainnya (tidak dapat ditanami termasuk jalan)2.000.000 m2 Rp 6.000,00 = Rp 12.000.000.000,00

Rp 475.150.000.000,00Luas 37.900.000• Harga tanah/ m2 Rp 12.357,00• Konversi Tabel Klasifikasi bumi A-36 Rp 14.000,00• NJOP Bumi Rp 530.600.000.000,00

Page 29: Presentasi Pajak Kel 2

NJOP Bangunan1. Pabrik 3.200 Rp 1.000.000 Rp 3.200.000.0002. Kantor 700 Rp 750.000 Rp 525.000.0003. Gudang 1.300 Rp 500.000 Rp 650.000.0004. Perumahan 8.000 Rp 800.000 Rp 6.400.000.0005. Bangunan Kesehatan 100 Rp 800.000 Rp 80.000.0006.Bangunan Sosial (tidak kena pajak)7.Lain-lain 2.000 Rp 700.000 Rp 1.400.000.000

Rp 12.255.000.000Luas 15.300Biaya membangun/ m2 Rp 800.980,00Konversi Tabel Klasifikasi Bangunan A-03 Rp 823.000,00NJOP Bangunan Rp 12.591.900.000Dengan demikian,NJOP Bumi 27.900.000 m2 x A-36 14.000 530.600.000.000NJOP Bnagnan 15.300 m2 x A-03 823.000 12.591.900.000NJOP sebagai dasar pengenaan PBB 543.191.900.000NJOPTKP 10.000.000NJOP sebagai dasar perhitungan PBB 543.181.900.000PBB terhutang 40% x 0,5% x Rp 543.181.900.000,00 = Rp 1.086.363.800,00

Page 30: Presentasi Pajak Kel 2

D. OBJEK PAJAK SEKTOR PERTAMBANGAN

Sektor pertambangan adalah objek PBB yang meliputi areal usaha penambangan bahan-bahan galian dari semua golongan yaitu bahan galain strategis, bahan galian vital dan bahan galian lainnya.

1. Objek pajak sektor pertambangan migas2. Objek pajak sektor pertambangan energi panas bumi3. Objek pajak sektor pertambangan non migas selain

energi panas bumi dan galian C4. Objek pajak sektor pertambangan non migas galain C

Page 31: Presentasi Pajak Kel 2

1. OBJEK PAJAK SEKTOR PERTAMBANGAN MIGAS

Besarnya NJOP atas OP Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi ditentukan sebagai berikut:

a. Areal Produktif adalah sebesar : 9,5 x hasil penjualan migas bumi dalam satu tahun pajak berjalan.

b. Areal belum produktif, tidak produktif serta emplasemen, dan areal lainnya di dalam atau di luar wilayah kuasa pertambangan, adalah sebesar: NJOP berupa tanah sekitarnya dengan penyesuaian seperlunya.

c. OP berupa bangunan adalah sebesar NJOP sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 angka 15.

Page 32: Presentasi Pajak Kel 2

Contoh soal:

PT CERIA adalah suatu perusahaan tambang minyak dengan data sebagai berikut:

A. TANAH1. Areal Produktif = 100 Ha, Kls IA-48-Rp 270,00/ m22. Areal Belum Produktif :

a. Areal General Survey = 500 Ha, Kls IA-50-Rp 140,00/ m2b. Areal eksplorasi = 100 Ha, Kls IA-49-Rp 200/ m2

3. Areal Tidak Produktif = 100 Ha, Kls IA-504. Areal Emplasemen :

a. Pabrik = 25 Ha, Kls IA-43-Rp 1.200,00/ m2b. Gudang =2 Ha, Kls IA-43c. Perkantoran = 1 Ha, Kls IA-39-Rp 5.000,00/ m2d. Tangki = 10 Ha, Kls IA -43e. Jalan diperkeras = 5 Ha, Kls IA-43f. Perumahan = 10 Ha, Kls IA-37-Rp 10.000,00/ m2

Page 33: Presentasi Pajak Kel 2

B. Bangunana. Pabrik = 50.000 m2, Kls IIA-9-Rp 310.000,00/ m2b. Gudang = 5.000 m2, Kls IIA-9c. Perkantoran= 2.000 m2, Kls IIA-8-Rp 365.000,00/ m2d. Tangki = 5.000 m2, Kls IIA-7-Rp 429.000,00/ m2e. Jalan diperkeras = 30.000 m2, Kls IIAf. Perumahan= 10.000 m2, Kelas IIA-Rp 310.000,00/ m2

C. Hasil Penjualan Minyak satu tahun sebelum tahun pajak berjalan = Rp 1 M

D. angka Kapitalisasi 9,5Hitung PBB PT CERIA tersebut di atas!

Page 34: Presentasi Pajak Kel 2

Penghitungan:A. NJOP TANAH:1. Areal Produktif = 9,5 x Rp 1 M = Rp 9.500.000.000,002. Areal Belum Produktif:

a. Areal General Survey = 500 x 10.000 x Rp 140,00 = Rp 700.000.000,00b. Areal Eksplorasi = 100 x 10.000 x Rp 200,00 = Rp 200.000.000,00

3. Areal Tidak Produktif = 100 x 10.000 x Rp 140,00 = Rp 140.000.000,004. Areal Emplasemen :

a. Pabrik = 25 x 10.000 x Rp 1.200,00= Rp 300.000.000,00b. Gudang = 2 x 10.000 x Rp 1.200,00 = Rp 24.000.000,00c. Kantor = 1 x 10.000 x Rp 5.000,00 = Rp 50.000.000,00d. Tangki = 10 x 10.000 x Rp 1.200,00= Rp 120.000.000,00e. Jalan Keras = 5 x 10.000 x Rp 1.200,00 = Rp 60.000.000,00f. Perumahan = 10 x 10.000 x Rp 10.000,00 = Rp 1.000.000.000,00

NJOP TANAH =Rp12.094.000.000,00

Page 35: Presentasi Pajak Kel 2

B. NJOP BANGUNAN:a. Pabrik = 50.000 x Rp 310.000,00 = Rp 15.500.000.000,00b. Gudang = 5.000 x Rp 310.000,00 = Rp 1.550.000.000,00c. Kantor = 2.000 x Rp 365.000,00 = Rp 730.000.000,00d. Tangki = 5.000 x Rp 429.000,00 = Rp 2.145.000.000,00e. Jalan Keras = 30.000 x Rp 310.000,00 = Rp 9.300.000.000,00f. Perumahan = 10.000 x Rp 429.000,00 = Rp 4.290.000.000,00

NJOP BANGUNAN =Rp 33.515.000.000,00

NJOP Tanah + Bangunan = Rp 45.609.000.000,00NJOPTKP = Rp 8.000.000,00NJOP sebagai dasar perhitungan PBB = Rp 45.601.000.000,00Pajak Bumi dan Bangunan = 0,5% x 40% x Rp 45.601.000.000,00 =

Rp 91.202.000,00

Page 36: Presentasi Pajak Kel 2

2. Objek pajak sektor pertambangan energi panas bumi

Besarnya NJOP ditentukan sbb:1. Areal produktif:

NJOP= 9,5 x hasil penjualan energi panas bumi/listrik dalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan

2. Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya:NJOP= NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

3. Objek pajak berupa bangunan:NJOP= nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan – penyusutan fisik

Page 37: Presentasi Pajak Kel 2

3. OBJEK PAJAK SEKTOR PERTAMBANGAN NONMIGAS SELAIN ENERGI PANAS BUMI DAN GALIAN C

Besarnya NJOP ditentukan sbb:1. Areal produktif:

NJOP= 9,5 x hasil penjualan energi panas bumi/listrik dalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan

2. Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya:NJOP= NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

3. Objek pajak berupa bangunan:NJOP= nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan – penyusutan fisik

Page 38: Presentasi Pajak Kel 2

4. OBJEK PAJAK SEKTOR PERTAMBANGAN NONMIGAS GALIAN C

1. Areal produktif:NJOP= angka kapitalisasi tertentu x hasil bersih galian tambang dalam setahun sebelum tahun pajak berjalan

2. Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnyaNJOP= NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

3. Objek pajak berupa bangunanNJOP= nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan – penyusutan fisik

Catatan:NJOP atas objek pajak sektor pertambangan yg dikelola berdasarkan

kontrak kerjasama ditetapkan sesuai dengan yang diatur dalam kontrak yang berlaku (pasal 10)

Page 39: Presentasi Pajak Kel 2

E. WAJIB PAJAK DENGAN OBJEK PAJAK LEBIH DARI SATU DI TEMPAT YG BERBEDA

CONTOH SOAL:Tuan A memiliki tanah dan bangunan di dua

desa yang berbeda:NJOP bumi dan bangunan desa A = 20 jtNJOP bumi dan bangunan desa B = 17 jtNJOPTKP = 12 jt

Page 40: Presentasi Pajak Kel 2

desa A desa BBumi dan bangunan 20jt 17 jtNJOPTKP 12jt- 0 -NJOP perhitungan pjk 8jt 17 jtNJKP = 20% x (8jt +17 jt)NJKP = 20% x 25jtNJKP = 5jtPBB terutang = 0,5% x 5jtPBB terutang = 25.000

Page 41: Presentasi Pajak Kel 2

• Pengenaan PBB wilayah pedesaan dan perkotaan sudah sepenuhnya merupakan objek pajak daerah. Sehingga, bila ada objek pajak yang dimiliki oleh 1 WP yang terletak pada beberapa wilayah kabupaten atau kota yang berbeda, penagihan masing-masing objek pajak pasti dilaksanakan oleh masing-masing kabupaten atau kota.