presentasi plh konservasi sda
DESCRIPTION
ppt makul PLHTRANSCRIPT
Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Pendidikan Lingkungan
Hidup
Konservasi sumber daya alam
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
DISUSUN OLEH:RISKA LEBDIANA (4201411123)
YOSANA PRANTI SAYEKTI (4201411135)
RAGIL MEITA ALFATHY (4201411141)
IIS KURNINGSIH (4201411145)MUNAJI (4211411014)
KELOMPOK 5
Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati memiliki manfaat bagi kehidupan manusia baik yang dirasakan langsung
maupun tidak langsung
Perannya yang vital bagi kehidupan manusia, maka upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya merupakan kewajiban mutlak bagi setiap pihak
Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi, sosial dan ekologi.
Segi Ekonomi berarti merupakan pemanfaatan sumberdaya alam untuk sekarang
Segi sosial merupakan pemanfaatan sumberdaya alam yang harus dilakukan secara bijaksana.
Segi ekologi merupakan pemanfaatan sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAH & E)
(Pasal 1: 2)
Pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilainya
ASASPelestarian dan kemampuan, serta
pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya secara
serasi dan seimbang
Terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta ekosistemnya dan selanjutnya
dapat mendukung peningkatan kesejahteraan serta mutu
kehidupan manusia
“Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian Alam dilakukan sesuai dengan fungsi
kawasan:
Tiga kegiatan pokok konservasi SDA hayati dan ekosistemnya, berdasarkan PP no 68 tahun
1998, tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam Bab I Pasal 4
Sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan;
• Perlindungan mata air, tebing, tepian sungai, danau dan jurang
• Pemeliharaan fungsi hidrologi hutan
• Perlindungan pantai, gejala keunikan dan keindahan alam
• Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
Kawasan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
atau satwa beserta ekosistemnya;
In-situ
Konservasi in situ berarti konservasi dari spesies target ‘di tapak (on site)’, dalam ekosistem alami atau aslinya, atau pada tapak yang sebelumnya ditempat oleh ekosistem tersebut
• cagar alam (daerah yang khusus dilindungi),• hutan lindung ( hutan memiliki fungsi utama
pengatur tata air di alam/sistem hidrologi ), • suaka margasatwa ( daerah untuk konservasi satwa ), • hutan wisata ( hutan yang dikonservasi untuk fungsi
pariwisata ), • taman wisata laut ( laut yang dikonservasi untuk
pariwisata ),• hutan buru ( diperuntukan untuk perburuan satwa
liar ), taman nasional
Contoh
Eks- situ
• metode konservasi yang mengonservasi spesies di luar distribusi alami dari populasi tetuanya. Konservasi ini merupakan proses melindungi spesies tumbuhan dan hewan (langka) dengan mengambilnya dari habitat yang tidak aman atau terancam dan menempatkannya atau bagiannya di bawah perlindungan manusia. Kebun botani (raya), arboretum, kebun binatang dan aquarium merupakan metode konservasi ex situ konvensional
Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
1.Sebagai laboratorium lapangan bagi peneliti untuk pengembangan ilmu dan teknologi.
2.Sebagai tempat pendidikan untuk kepentingan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat.
3.Obyek wisata akan pada zona khusus pemanfaatan yang dapat dibangun fasilitas pariwisata.
4.Menunjang budidaya penangkaran jenis flora dan fauna dalam rangka memenuhi kebutuhan protein, binatang kesayangan dan tumbuhan obat-obatan.
Pendalaman Konservasi
• Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan• Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah:• Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi,
transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
• Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam
• (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
Pemanfaatan sumberdaya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat.
Mengapa perlu Konservasi??
Karena.....
• Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konservasi dan Nilai kehidupan
Ekonomis Sosial-filosofis
Pelestarian tanah-airMutu kehidupan yang lebih baik
Stabilitas iklim Tanggung jawab moral
Konservasi SDA hayati yang dapat diperbarui
Sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa
Perlindungan plasma nutfah
Ekowisata
E. Kelestarian, Kelangkaan dan Kepunahan
Kelestarian adalah kondisi dimana sumber daya alam hayati yang ada di suatu kawasan akan ada seterusnya.
Bila pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui melebihi laju pertumbuhan, maka sumber daya tersebut semakin langka dan menjadi punah.
Kelangkaan merupakan jumlah suatu spesies yang dikatakan sedikit dari jumlah keseluruhan jumlah spesiesnya.
Kelangkaan suatu spesies dihubungkan dengan tiga kriteria, yaitu:
1. Wilayah sebaran geografis2. Jumlah populasi lokal3. Variasi kebutuhan habitatContoh :elang jawa (Spizaetus bartelsi)
Kepunahan merupakan suatu kondisi individu terakhir dari suatu spesies yang sudah tidak ditemukan lagi.
Contoh : Trulek jawa
Harimau jawa
Faktor yang mempengaruhi Kelangkaan dan kepunahan adalah :
1. Kepunahan alami2. Kepunahan akibat aktivitas
manusia
F. Landasan Hukum Konservasi
Undang-undang yang membahas tentang konservasi antara lain adalah :
1. UU Nomor 5 tagun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
2. UU Nomor 42 tahun 1991 tentang kehutanan.
Kawasan konservasi adalah bagian dari wilayah daratan atau lautan yang perlu
dan secara sengaja disisihkan dari segala bentuk eksploitasi dan
pemanfaatansumberdaya alam hayati sehingga
terjamin keberadaannya secara lestari.
Kawasan Konservasi di Indonesia
• Karena Indonesia memiliki sumberdaya alam hayati melimpah, dan sumberdaya tersebut harus cukup memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan seiring dengan laju pertambahan penduduk di Indonesia.
• Untuk memudahkan pengelolaannya, kawasan konservasi di Indonesia dibagi menjadi
1.Kawasan Suaka Alam (KSA)2.Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Mengapa Kawasan konservasi perlu ditetapkan di Indonesia?
1. Kawasan Suaka Alam (KSA)
Kawasan Suaka Alam terbagi atas :1. Cagar Alam (CA)- mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya-Contoh : Cagar Alam Gebugan (Ungaran), Cagar Alam Pagerwunung(Kendal)2. Suaka Margasatwa (SM)- mempunyai ciri khas
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa,dimana untuk kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
- Contoh : SM Muara Angke
2. Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
• Kawasan Pelestarian Alam terbagi atas1. Taman Nasional (TN)• kawasan yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya,pariwisata dan rekreasi. Sistem zonasi terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain sesuai keperluan
• Contoh : TN Merapi Merbabu, TN Laut Karimunjawa
2. Taman Hutan Raya (Tahura)• kawasan pelestarian alam untuk koleksi
tumbuhan, dan/ atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
• Contoh : Tahura Ngargoyoso Karanganyar,3. Taman Wisata Alam• kawasan pelestarian alam yang
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
• pengelolaan konservasi berfungsi untuk menjaga kelestariannya dan menjaga keseimbangan ekosistem sehingga dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
• Pengelolaan konservasi yang telah dilakukan di Indonesia antara lain adalah :
1. Penetapan Kawasan Konservasi2. Penetapan peraturan perundangan yang berhubungan dengan konservasi3. Keterlibatan masyarakat dalam konservasi4. Pengendalian perburuan dan perdagangan satwa5. Pengembangan ekonomi alternative6. Menghindari introduksi spesies eksotik7. Penetapan kawasan lindung dengan pendekatan spesies8. Pemanfaatan sains dan teknologi9. Pemanfaatan Energi Terbarukan : waste for energy, biodisel, biogas, solar cell,
mass transportation, organic for agriculture.
H. Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati