presentasi tugas uu 555
DESCRIPTION
Presentasi tugas UU 555TRANSCRIPT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Pembahasan KEPMEN No. 555K Tahun 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pertambangan Umum
Oleh Kelompok VI:NOPENDRI ADITYA P. DBD 109 083 YUNI CORLINA DBD 111 108HADY ARIFIN DBD 110 032 ANJELINA VUSPITASARI DBD 112 010FRITHART EVAN KAHARAP DBD 111 030 BAYU TOTONAFO LAOLI DBD 112 013ZAIDA NOVIA DBD 111 039 JEBRITO PAKPAHAN DBD 112 038TULUS DBD 111 064 WANDI DBD 112 086GATOT BELLA SURADNYANA DBD 113 113 MARLINA TOGUMA J. N. DBD 113 096
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Industri Pertambangan
Pendahuluan
Padat modal
Padat karya
Padat resiko dan bahaya
Perlindungan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) bagi
pekerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan Umum
Suatu upaya kerjasama dalam melaksanakan kewajiban dibidang K3 dalam rangka melancarkan usaha produksi.
Tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencermaran lingkungan, mengurangi/terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan K3 dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
1. UU No. 4 Tahun 2009 2. UU No. 32 Tahun 2004 3. UU No. 13 Tahun 20034. UU No. 1 Tahun 19705. PP No. 38 Tahun 20076. PP No. 19 Tahun 19737. Kepmen No. 555.K Tahun 19958. Kepmen.No. 2555.K Tahun 1993
Peraturan yang Mengatur K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
BAGIAN 1: UmumBAGIAN 2: Larangan Memasuki Wilayah PertambanganBAGIAN 3: Pengusaha PertambanganBAGIAN 4: Juru Ukur dan Peta TambangBAGIAN 5: Buku TambangBAGIAN 6: Pedoman K3 PertambanganBAGIAN 7: Pekerja TambangBAGIAN 8: Fasilitas PertambanganBAGIAN 9: Pertolongan Pertama Pada KecelakaanBAGIAN 10: Kecelakaan Tambang dan Kejadian BerbahayaBAGIAN 11: Kesehatan
BAB I KETENTUAN UMUM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
BAGIAN 1: Gudang Bahan PeledakBAGIAN 2: Persyaratan Mengenal Gudang Bahan Peledakan di Permukaan Tanah BAGIAN 3: Persyaratan Gudang Bahan Peledak di Bawah TanahBAGIAN 4: Tata Cara Penyimpanan Bahan PeledakBAGIAN 5: PengangkutanBAGIAN 6: Peledakan
BAB II BAHAN PELEDAK
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
BAGIAN 1: UmumBAGIAN 2: DebuBAGIAN 3: Kebisingan dan GetaranBAGIAN 4: Bahan Beracun Berbahaya
BAB III LINGKUNGAN TEMPAT KERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
BAGIAN 1: Gedung, Bangungan Serta Jalan Masuk dan Keluar BAGIAN 2: Lampu PeneranganBAGIAN 3: Pencegahan dan Pengendalian KebakaranBAGIAN 4: Keselamatan dan PengangkutanBAGIAN 5: Perbengkelan dan PabrikBAGIAN 6: Peralatan Listrik dan PermesinanBAGIAN 7: Penimbunan Bahan Bakar Cair
BAB IV SARANA TAMBANG DI PERMUKAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
Berisi peraturan yang membahas Tata Cara, Persiapan Lokasi, Penetapan Daerah Berbahaya, Pemboran Eksplorasi, Pencegahan Umum, Pengaman pada Instalasi Pemboran, Bor Bangka, Peringatan dan Tanda Lain, Bor Tangan, Instalasi Bor Terapung, dan Kapal Bor.
BAB V PEMBORAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Ringkasan KEPMEN 555.K Tahun 1995
BAGIAN 1: Cara Kerja yang AmanBAGIAN 2: Tambang HidrolisBAGIAN 3: Alat Pemindah TanahBAGIAN 4: Menyingkir Dalam Keadaan Bahaya
BAB VI TAMBANG PERMUKAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
“Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan (atau sekarang Pemegang Izin Usaha Pertambangan)memiliki Kepala Teknik Tambang”
Dalam sektor pertambangan mineral dan batubara, K3 merupakan kunci bisnis yang menjadi prioritas. Seperti yang tercantum dalam Pasal 5, Ayat 1, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang K3 Pertambangan Umum, dinyatakan bahwa:
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
“Pengusaha harus menghentikan pekerjaan usaha pertambangan, apabila Kepala Teknik Tambang atau petugas yang ditunjuk tidak berada pada pekerjaan usaha tersebut”
Kepala Teknik Tambang (KTT) merupakan seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya dan ditaatinya peraturan K3 pada suatu kegiatan usaha pertambangan.
Ketika kegiatan pertambangan telah berlangsung, pengusaha harus menghentikan pekerjaan apabila KTT tidak berada pada pekerjaan usaha tersebut, seperti yang tercantum dalam Pasal 4, Ayat 7, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 yang berbunyi:
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
a. Kecelakaan tambang dan kejadian berbahaya yaitu penggolongan cidera akibat kecelakaan tambang dan spesifikasi kejadian berbahaya, saat terjadi kecelakaan diharapkan untuk cepat melapor/pemberitahuan kejadian berbahaya kepada Kepala Teknik Tambang dan perlu dilakukan penyidikan kecelakaan tambang dan kejadian berbahaya agar mengetahui penyebab kecelakaan dan dapat melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Di dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 juga berisi peraturan yang membahas tentang:
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
b. Bahan peledak yaitu pengaturan bahan peledak, tata cara penyimpanan bahan peledak, persyaratan gudang bahan peledak di permukaan tanah dan bawah tanah, kegiatan pengangkutan bahan peledak, pekerjaan peledakan dan peralatan peledakan.
c. Lingkungan tempat tinggal yaitu kewajiban umum, Alat Pelindung Diri (APD) dari debu dan bahan beracun berbahaya, kebersihan dan kesehatan pekerja.
d. Sarana tambang di permukaan yaitu gedung dan bangunan, lampu penerangan, pencegahan dan pengendalian kebakaran untuk menghindari kebakaran pada sarana tambang.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
e. Keselamatan dan pengangkutan yaitu pengaturan angkutan yang digunakan seperti lokomotif, lori, dan kendaraan lain, persyaratan dan kewajiban pengemudi, jalan darat, angkutan air, angkutan udara, pemeriksaan dan perawatan kendaraan dan jalan yang dilalui.
f. Perbengkelan dan pabrik yaitu pengaturan peralatan dan fasilitas serta tindakan pencegahan terhadap kebakaran atau ledakan, tindakan pengamanan terhadap uap dan gas berbahaya.
g. Peralatan listrik dan permesinan yaitu meliputi orang yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap sistem kerja alat yangan, aman baik peralatan listrik dan permesinan.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
h. Pemboran yaitu tatacara pemboran, pengamanan pada instalasi pemboran dan peringatan-peringatan berhubungan dengan kegiatan pemboran.
i. Tambang permukaan yaitu meliputi cara kerja yang aman dengan berbagai faktor pendukung yang baik, tambang hidrolis, alat pemindah tanah, dan bagaimana menyingkir dalam keadaan bahaya pada tambang permukaan.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Kajian KEPMEN 555.K Tahun 1995
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 ini menjadi sebuah baku mutu yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di pertambangan umum yang menjadi dasar perusahaan menjalankan kegiatan pertambangan dan melakukan pencegahan terhadap hal-hal dan kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Sistem Manajemen K3
• OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assessment Series 18001)• SMK3 yang mengacu kepada PP Penerapan SMK3 No. 50 Tahun 2012• NOSA• AS/NZS 4801:2001• APOSHO Standar 2000• DR 96311• Safety Map• VPP OSHA• ISRS• SA 8000• BS 8800• ILO OSH 2001
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Didalam SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) berdasarkan PP no. 50
Tahun 2012 menggunakan prinsip manajemen dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action).
PDCA singkatan dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan proses
(Process Improvement) yang berkesinambungan/ secara terus menerus seperti lingkaran.
Sistem Manajemen K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUMTEKNIK PERTAMBANGAN
Sistem Manajemen K3
Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, beberapa diantaranya adalah:
1. Melindungi pekerja2. Patuh terhadap peraturan dan Undang-undang3. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan4. Membuat sistem manajemen yang efektif
HEALTHY FIRST, PRODUCTION YES!