presentation 1
TRANSCRIPT
TRAUMA OCULI
NarasumberDr. Zainuddin Sp.M
PembicaraDr. Muh.Dina Tursina Chekmat
Identitas Pasien Nama : Tn. Gabrielus Tgl Lahir/Umur :19/09-1984,29 thn Alamat : Yos sudarso II Ruko
STC Block A1 No RM : 087182 Jaminan : Asuransi PT Energy Bangsal : Nilam 3/4 Tgl Masuk RS : 15/02-2014
Anamnesis Pasien datang kepoli RSUD Sangatta
dengan keluhan Mata kanan tidak dapat melihat setelah terkenal percikan las besi sejak 1 minggu yang lalu disertai mata merah
Keluhan tambahan : Nyeri saat melihat dan menggerakan bola mata,ada yang mengganjal pada mata
Riwayat Penyakit Sekarang 1 minggu SMRS pasien terkena pecikan las besi pada
mata kanan,mata merah,nyeri,terasa mengganjal dan penglihatan agak menurun. Ditempat kerja hanya dibilas dengan air mengalir dan sempat dibawa ke klinik dan diberikan obat tetes mata
4 hari SMRS pasien mengeluh mata kanan mulai semakin tidak dapat melihat,terasa nyeri saat melihat dekat dan melirik. Nyeri dirasakan semakin lama semakin berat. Dan penglihatan mulai bertambah menurun,demam disangkal oleh pasien,sakit kepala disangkal
Saat masuk RS mata kanan pasien tidak dapat melihat dan terasa nyeri
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Operasi mata (-) Riwayat Glukoma (-) Riwayat Alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Operasi mata (-) Riwayat Glukoma (-) Riwayat Alergi (-)
Status OpthalmologisOD OS
VISUS 1/300 LP +Visus post op : 5/60
6/6
TIO 10,2 mmHg n/palpasi
Kedudukan Bola mata Ortoforia
Pergerakan Bola mata Sulit dinilai Normal
Suprasilia t.a.k t.a.k
Silia t.a.k t.a.k
Palpebra t.a.k t.a.k
Konjungtiva Hiperemis t.a.k
Sklera Inj. Sklera t.a.k
Kornea Edema Jernih
COA Dangkal Jernih,Dangkal
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat Bulat RCL+/RCTL+
Lensa psedofakia Jernih
Corpus Vitreus Sulit dinilai Sulit dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG ORBITA
Corpus alienum intraorbita
DIAGNOSA Trauma Oculi dextra dengan Perforasi Katarak Traumatika dextra e.c Corpus
alieanum IOFB dextra
Tatalaksana Ciprofoksasin 2x1 Asam mefenamat 3x1 Metil prednisolon 3x1 Glukon 2x1 Aspart K 1x1 C. Xitrol 3 ggt 1 pengambilan corpus aleanum
Prognosis Ad Vitam : Bonam Ad Fungsionam : Dubia ad bonam Ad sanasionam : Dubia ad bonam
TRAUMA OCULI DAN KORPUS ALIENUM
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Trauma mata adalah tindakan sengaja
maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata.
Trauma mata merupakan kasus kegawadaruratan
Perlukaan yang timbul dapat ringan sampai dengan berat,ataupun dapat menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.
EPIDEMIOLOGI Trauma mata merupakan penyebab kebutaan
unilateral pada anak-anak dan dewasa Sekitar 2.4 jt trauma mata setiap tahun,dengan
90.000 dari trauma mata menyebabkan gangguan penglihatan
Dari keseluruhan trauma okular,trauma okular tembus yang memiliki prognosis terburuk
Hampir daei 30-40% kasus trauma okular tembus menimbulkan kebutaan
WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 55 jt kasus trauma mata. Dari jumlah ini sekitar 750.000 kasus membutuhkan perawatan intensif di bangsal RS dan 200.000 kasus merupakan kasus trauma bola mata terbuka
Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk: Trauma tumpul Trauma tembus bola mata Trauma kimia Trauma radiasi Trauma mata dapat mengenai jaringan mata:
kelopak mata, konjungtiva, kornea,lensa , uvea, retina, papil saraf optik , dan orbita
ETIOLOGI
Mekanisme Trauma mata
Injury
Close globe
Contusio Lamellar Laseration
Open globe
Laseration
Penetrating IOFB Perforasi
Rupture
Trauma mata
Palpebra KorneaUveaSkleraConjungtivaLens
aRetin
aSal.Lakrimalis
Levator Apaneurosis
Dry eyes
Rupture A/V
Penururan TIO
Gangguan pengaturan cahaya
Prolap Iris
Gangguan Fokus Sinar
diretina
Perdarahan
Ptosis Perdarahan
Prolap jaringan Bola mata
Penurunan Visus
Penurunan Refraksi dan akomodasi
Fotofobia
Nyeri,Cemas dan luka
Gangguan penglihatan
Patofisiogi
Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda
Pria kecelakaan, kekerasan
Trauma Tajam Pada Mata
Anamnesis:o Ketajaman penglihatan sebelum dan
sesudah traumao Progresifitas: lambat atau mendadako Riwayat pekerjaan curiga adanya benda
asing intraokuler
Pemeriksaan Pada Mata
Pemeriksaan oftalmologi:o Pemeriksaan visus.o Pemeriksaan segmen anterior: slit lamp,
loupe meliputi: konjungtiva, kornea, iris, pupil dan lensa.
o Pemeriksaan segmen posterior dengan oftalmoskop, meliputi c. vitreous, N. Optikus dan retina
Hindari manipulasi lebih lanjut, jika jelas tampak ruptur bola mata
Beri antibiotik broad spektrum Berikan analgetik, antitoksin tetanus
Penatalaksanaan segera Trauma Mata
Laserasi Kelopak Mata
Luka dibersihkan dengan larutan salin Jaringan yang terlepas dibersihkan,
debridement seminimal mungkin Laserasi partial-thickness tanpa mengenai
margo palpebra Laserasi full-thickness dengan keterlibatan
margo palpebra Silk 6.0 atau 8.0 secara mattress atau
interrupted Laserasi pada kanalikulus
Penatalaksanaan
Trauma tembus bola mata
Tajam penglihatan menurun Tekanan bola mata rendah Bilik mata dangkal Ruptur kornea, sklera, konjungtiva Prolaps: iris,lensa, vitreous
Gejala klinis:
Hindari manipulasi berlebihan Inform consent jelas tentang prognosis Anestesi umum Penutupan luka segmen anterior dengan teknik
bedah mikro Laserasi kornea jahitan silk 10.0 Prolaps Iris Luka pada sklera dijahit dengan 8.0 secara
interrupted Enukleasi atau eviserasi destroyed eye Pemberian antibiotik
Penatalaksanaan
Anamnesa: when, what, how, material??, energy??
Keluhan : Rasa tidak enak pada mata Penglihatan kabur Riwayat pekerjaan
Benda Asing Pada Mata
Benda Asing Pada Mata
Benda asing Konjungtiva
Anestesi topikal
Gunakan cotton-tipped applicator atau jarum 30 gauge
Berikan antibiotik topikal
Penatalaksanaan
Benda Asing Pada Kornea Benda asing pada kornea bisa akibat
trauma minor (partikel kecil pada epitel kornea) atau trauma mayor (kail )
Merupakan kasus ke-2 terbanyak trauma pada mata
Aktivitas beresiko tinggi: pemahat, pekerja bor,tukang las
Anestesi topikal pada kasus ringan Benda asing superfisial: cotton-tipped
applicator atau jarum 30 gauge gentle
Benda asing yang dalam:o Jika materi kecil, non toksik, tidak nyeri, tidak
mengganggu visualisasi dibiarkano Materi yg beresiko antigenik dan cendrung
menimbulkan infeksi diangkato Berikan antibiotik
Penatalaksanaan
Benda asing intraokuler Insiden: 18-41 % pada trauma mata Usia: rata-rata 29-38 th, range: 3-79 th
dengan 66% pada usia diantara 21 dan 40 th Laki-laki ( 92-100% ) Kejadian Penyebab: memahat 60-80%,
perkakas/peralatan 18-25% Jarang ditemukan pada orang yang memakai
proteksi
IOFB ( IntraOcular Foreign Body)
Benda yang masuk kedalam mata dibagi dalam beberapa kelommpok
Benda LogamSeperti Emas,Perak,Platina,timah dan tembaga
Benda non-LogamSeperti Batu,Kaca,Pakaian
Benda InnertBenda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak menimbulkan reaksi jaringan mata,jika terjadi reaksi jaringan mata hanya ringan dan tidak mengganggu fungsi mata seperti Emas,Platina,batu,kaca dan porselin
Benda ReaktifBenda-benda yang dapat menimbulkan reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata seperti Timah,Seng,Nikel,Alumunium dan tembaga
Siderosis: Disebabkan interaksi antara ion trivalen
zat besi dan protein pada mata Gejala klinis :
o Deposit zat besi pada endotel korneao Iris kecoklatan o Katarak dengan deposit kecoklatan pada
kapsul anterior o Pigmen pada retina
IOFB
Chalcosis• Tembaga cendrung mempunyai deposit
pada membran, ex: descemet’s, kapsul lensa
• Gejala klinis:o Partikel tembaga di aqueouso Iris kehijauano Katarak sunflower dengan deposit tembagao Partikel tembaga pada vitreouso Deposit tembaga pada permukaan retina
Substansi “Innert” Substansi ini biasanya dapat ditoleransi
di dalam mata, misalnya gold, plastik,kaca, porselen
Menimbulkan Reaksi jaringan mata yang ringan dan tidak mengganggu fungsi mata terkadang juga tidak menimbulkan reaksi jaringan
Adakah benda asing?? Benda asing intraokuler?? Atau
Intraorbita??? Satu atau banyak?? Lokasi IOFB Bagaimana keadaan sekitar luka Kondisi klinis lain yang menyertai
misalnya: endoftalmitis, perdarahan vitreous, atau ablasio retina
Evaluasi
Pemeriksaan Slit lamp Oftalmoskop:
dapat melihat kerusakan jar. Intraokuler Ultrsonografi:
efektif mendeteksi benda asing intraokuler, perdarahan vitreous atau ablasio retina
Radiologi: X-Ray, CT-Scan, MRI
Pemeriksaan
IOFB
Antibiotik: topikal, sistemik: IV atau oral, intra vitreal
Jika benda asing terletak di segmen anterior, dikeluarkan melalui insisi limbus dari kamera anterior
Jika benda asing di belakang lensa dan di sebelah anterior ekuator, pengeluaran dilakukan melalui pars plana secara vitrektomi
Penatalaksanaan
Uveitis Katarak Glukoma Panuveitis Simpatica optalmica Toksik IOFB Endoftalmitis Kerusakan jaringan Ablasio retina
Komplikasi
TERIMA KASIH