presentation biokon

Upload: fichernuel

Post on 06-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biokon presentation

TRANSCRIPT

Orang utan

Orang utanOrang utanKelompok IPengertian Orang utanOrangutan merupakan satu-satunya dari empat kera besar yang hidup di Asia, ketiga kera besar lainnya yaitu gorilla, simpanse dan bonodo ditemukan di wilayah Afrika (Suhud dan Saleh, 2007). Total populasinya 90% berada di wilayah Indonesia, yaitu hanya dapat ditemukan di Borneo (Kalimantan) dan di bagian utara Sumatera.Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) terpisahkan secara geografis paling sedikit sejak 10.000 tahun yang lalu, saat tejadi kenaikan permukaan air laut antar kedua pulau itu.

Penyebaran orang utan

Klasifikasi orang utan kalimantanklasifikasi ilmiahkerajaan :animaliaFilum :chordataKelas :mamaliaordo :primataFamili :hominidaeupafamili :Ponginae elliot, 1912Genus :Pongo lacpde, 1799status dalam konservasi : terancam

Klasifikasi orang utan sumatra

Klasifikasi ilmiahKerajaan: AnimaliaFilum: ChordataKelas: MammaliaOrdo: PrimatesFamili: HominidaeUpafamili: PonginaeGenus: PongoSpesies: P. abeliiNama binomialPongo abeliiCiri-ciri orang utanMereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.

Populasi orang utanOrang utan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di wilayah Asia Tenggara. Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang lebat, maka sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di Borneo, populasi orangutan diperkirakan sekitar 55.000 individu. Di Sumatra, jumlahnya diperkirakan sekitar 200 individu. Hal ini terjadi akibat pembukaan lahan yang berlebihan.AncamanAncaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Orang utan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan karena dianggap sebagai hama. Jika seekor orangutan betina ditemukan dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan ilegal. Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat orang utan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan induknya. Mereka dirawat dengan tujuan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.

Lahan konservasi orang utan