presentation - terapi okupasi

8
TERAPI MODALITAS (TERAPI OKUPASI) KELOMPOK 1 SRI WAHYUNI BADJUKA NUR AVNI MANAN YURISKA KUKA SAEPI GUNTORO SILVANA DAUD

Upload: bicom-sri-badjuka

Post on 04-Sep-2015

48 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Terapi okupasi pada pasien-pasien yang mengalami gangguan jiwa

TRANSCRIPT

TERAPI MODALITAS (TERAPI OKUPASI)

TERAPI MODALITAS(TERAPI OKUPASI)KELOMPOK 1

SRI WAHYUNI BADJUKANUR AVNI MANANYURISKA KUKASAEPI GUNTOROSILVANA DAUDKonsep Terapi Okupasi

1. PengertianTerapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan. (Riyadi dan Purwanto, 2009).

2. Tujuan Terapi OkupasiMenurut Riyadi dan Purwanto (2009), adalah:Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental.Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak, sendi, otot dan koordinasi gerakan.Mengajarkan ADL.Membantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah.Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki.Menyediakan berbagai macam kegiatanMengarahkan minat dan hobi

3. Indikasi Terapi OkupasiRiyadi dan Purwanto (2009), menyatakan bahwa indikasi dari terapi okupasi sebagai berikut:Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga diri rendah yang disertai dengan kesulitan berkomunikasi.Ketidakmampuan menginterpretasikan rangsangan sehingga reaksi terhadap rangsang tidak wajar.Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau seseorang yang mengalami kemunduran.Klien dengan cacat tubuh disertai gangguan kepribadian.Orang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui aktivitas.Orang yang mudah belajar sesuatu dengan praktik langsung daripada membayangkan.4. Karakteristik Aktivitas TerapiRiyadi dan Purwanto (2009), mengemukakan bahwa karateristik dari aktivitas terapi okupasi, yaitu: mempunyai tujuan jelas, mempunyai arti tertentu bagi klien, harus mampu melibatkan klien walaupun minimal, dapat mencegah bertambah buruknya kondisi, dapat memberi dorongan hidup, dapat dimodifikasi, dan dapat disesuaikan dengan minat klien.

5. Analisa AktivitasRiyadi dan Purwanto (2009), menyatakan bahwa analisa dari kegiatan terapi okupasi, meliputi: jenis kegiatan yang dilakukan, maksud dan tujuan dari kegiatan dilakukan dan manfaatnya bagi klien, sarana atau alat atau aktivitas dilakukan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan, persiapan terhadap sarana pendukung dan klien maupun perawat, pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan, kontra indikasi dan disukai klien atau tidak disukai yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh klien.6. Jenis Aktivitas dalam Terapi OkupasiMenurut Creek (2002) okupasi terapi bergerak pada tiga area, atau yang biasa disebut dengan occupational performance yaitu :a. Aktivitas Sehari-hari (Activity of Daily Living) Aktivitas yang dituju untuk merawat diri yang juga disebut Basic Activities of Daily Living atau Personal Activities of Daily Living terdiri dari: kebutuhan dasar fisikdan fungsi kelangsungan hidup.b. Pekerjaan (Productivity)Kerja adalah kegiatan produktif, baik dibayar atau tidak dibayar.c. Waktu Luang (Leisure)Aktivitas mengisi waktu luang adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu luang yang bermotivasi dan memberikan kegembiraan, hiburan, serta mengalihkan perhatian pasien.

Sebagai motivator dan sumber reinforcesSebagai guruSebagai peran model sosialSebagai konsultan

Peran Perawat dalam Terapi Okupasi1. Proses Terapi OkupasiSecara umum proses terapi okupasi melalui tiga tahap yaitu:AssessmentTreatmentEvaluasi

2. MetodeMetode individualMetode kelompok

3. Tahapan Terapi Okupasi Kelompok Menurut Untari (2006) yaitu: OrientasiTahap Pendahuluan (Introduction) Tahap pemanasan (Warm-up activities) Tahap aktivitas terpilihTahap TerminasiPelaksanaan THANK YOU