presentation title here -...
TRANSCRIPT
Jakarta, 16 November 2016
H.M. PRASETYO == JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA ==
KEJAHATAN BISNIS
Disepadankan dengan corporate crime yang termasuk white collar crime.
Pelaku memiliki kedudukan sebagai “directing mind” dimana perusahaan digunakan sebagai instrumen melakukan
kejahatan maupun sebagai penampung hasil kejahatan.
Masih adanya oknum pengusaha yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tanpa mengindahkan etika, kejujuran dan kepercayaan
Dana yang dipakai suap menyuap sebagai bagian dari biaya produksi sehingga masyarakat/konsumen harus
menanggungnya dengan harga barang/jasa yang mahal.
PRAKTIK KORUPSI TERKAIT BISNIS DI BERBAGAI SEKTOR
INDUSTRI EKSTRAKTIF
PERIKANAN
KEHUTANAN
KONSTRUKSI
SEKTOR RAWAN KORUPSI
KESEHATAN
UU TIPIKOR UU TPPU
UU KEPABEANAN UU TP EKONOMI
Doktrin societas delinquere non potest yang menganggap
kesalahan berupa dolus dan culpa adalah kesalahan
individual dan sikap batin manusia.
Banyak dan beragamnya perundang-undangan di bidang
administrasi bersanksi pidana (administrative penal law)
yang mencantumkan korporasi sebagai subyek hukum.
Belum adanya kesatuan ide dari APH dan legislator :
- Definisi dan ruang lingkup korporasi
- Jenis sanksi, baik berupa pidana maupun tindakan.
- Prosedur penyidikan dan proses peradilan.
Minimnya Penanganan Tipikor Dengan Subyek Hukum Korporasi
Pola pengaturan pertanggungjawaban pidana korporasi
sangat bervariasi dan tidak memiliki pola baku
1. SURAT JAKSA AGUNG NO. B-036/A/Ft.1/06/2009 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENANGANAN KORPORASI SEBAGAI
TERSANGKA/TERDAKWA TINDAK PIDANA KORUPSI
2. BLUE PRINT MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA TAHUN 2013 TERKAIT PERTANGGUNGJAWABAN
KORPORASI
3. PERJA NO. PER-028/A/JA/10/2014 TENTANG PENANGANAN
PERKARA DENGAN SUBJEK HUKUM KORPORASI
1. PERKARA PT. GIRI JALADHI WANA
2. PERKARA PT. ASIAN AGRI GROUP
3. PERKARA PT. INDOSAT MEGA MEDIA (IM2)
4. PERKARA PT. PUGUK SAKTI PERMAI
5. PERKARA PT. BERINGIN BANGUN UTAMA
6. PERKARA PT. PUTRA PAPUA PERKASA
7. PERKARA PT. KAKAS KARYA
8. PERKARA PT. PROXIMA CONVEX,
PT. SHALITA CITRA MANDIRI, PT.MITRA MULTI
KOMUNIC, DAN PT. EKSPO KREATIF INDO
TIM PENGAWAL DAN
PENGAMAN PEMERINTAHAN
DAN PEMBANGUNAN (TP4)
Mencegah Korupsi dan Mempercepat
Penyerapan Anggaran
LEGAL AUDIT (AUDIT HUKUM)
1. Memperoleh status hukum atau penjelasan
hukum terhadap dokumen yang diaudit.
2. Memeriksa legalitas suatu perusahaan.
3. Memeriksa ketaatan perusahaan dalam
melaksanakan UU.
4. Penilaian kegiatan dari badan hukum
1. Road Map dan Blue Print dalam penanganan perkara tindak
pidana korupsi terkait praktik bisnis yang melibatkan korporasi.
2. Diklat Terpadu Antar Aparat Penegak Hukum dan Hakim dalam
penanganan perkara tindak pidana korupsi terkait praktik bisnis.
3. Diperlukan adanya suatu peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang praktik suap di sektor swasta, pejabat publik
asing dan organisasi international sebagaimana The Foreign
Corrupt Practices Act (FCPA) yang berlaku di Amerika dan The
UK Bribery Act yang berlaku di Inggris.
Saran dan Rekomendasi dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terkait praktik bisnis
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH