preskas paru.docx
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 preskas paru.docx
1/43
BAB IPENDAHULUAN
Efusi pleura adalah penimbunan cairan didalam rongga pleura
akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.
Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan
tanda suatu penyakit.1Akibat adanya carian yang cukup banyak dalam
rongga pleura, maka kapasitas paru akan berkurang dan di samping itu
juga menyebabkan pendorongan organ-organ mediastinum, termasuk
jantung. Hal ini mengakibatkan insusiensi pernafasan dan juga dapat
mengakibatkan gangguan pada jantung dan sirkulasi darah. 2i negara-negara barat, efusi pleuraterutama disebabkan oleh gagal
jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, danpneumonia bakteri,
sementara di negara-negara yang sedang berkembang,seperti !ndonesia,
la"im diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis.Efusi pleurakeganasan
merupakan salah satu komplikasi yang biasa ditemukan pada penderita
keganasan dan terutama disebabkan oleh kanker paru dan kanker
payudara.Efusi pleura merupakan manifestasi klinik yang dapat dijumpai
pada sekitar #$-%$& penderita keganasan pleura primer atau metastatik.'ementara #& kasus mesotelioma (keganasan pleura primer) dapat
disertai efusi pleura dan sekitar #$& penderita kanker payudara akhirnya
akan mengalami efusi pleura.2
iperlukan penatalaksanaan yang baik dalam menanggulangi efusi
pleura ini, yaitu pengeluaran cairan dengan segera serta pengobatan
terhadap penyebabnya sehingga hasilnya akan memuaskan. 2
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
1
-
7/25/2019 preskas paru.docx
2/43
2.1 Defnisi
Efusi pleura adalah adanya penumpukan cairan dalam rongga
(ka*um) pleura yang melebihi batas normal.alam keadaan normal
terdapat 1$-2$ cc cairan.1
Efusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura atau
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura
dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan
pleura.2
alam konteks ini perlu di ingat bah+a pada orang normal rongga
pleura ini juga selalu ada cairannya yang berfungsi untuk mencegah
melekatnya pleura *iseralis dengan pleura parietalis, sehingga dengan
demikian gerakan paru (mengembang dan mengecil) dapat berjalan
dengan mulus. Dalam keadaan normal, !mla" #airan dalam ron$$a
%le!ra seki&ar 1'(2' ml.airan pleura komposisinya sama dengan
cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih
rendah yaitu 1,# grdl. 1,2
Ada beberapa jenis cairan yang bisa berkumpul di dalam rongga
pleura antara lain darah, pus, cairan seperti susu dan cairan yang
mengandung kolesterol tinggi1,2
a. Hidro&oraks/ada keadaan hipoalbuminemia berat, bisa timbul transudat.
alam hal ini penyakitnya disebut hidrotorak dan biasanya
ditemukan bilateral. 'ebab-sebab lain yang mungkin adalah
kegagalan jantung kanan, sirosis hati dengan asites, serta sebgai
salah satu tias dari syndroma meig (broma o*arii, asites dan
hidrotorak).
2
-
7/25/2019 preskas paru.docx
3/43
). Hemo&oraksHemotorak adalah adanya darah di dalam rongga pleura.
0iasanya terjadi karena trauma toraks. rauma ini bisa karnaledakan dasyat di dekat penderita, atau trauma tajam maupu
trauma tumpul. adar Hb pada hemothoraks selalu lebih besar 2#&
kadar Hb dalam darah. arah hemothorak yang baru diaspirasi
tidak membeku beberapa menit. Hal ini mungkin karena faktor
koagulasi sudah terpakai sedangkan brinnya diambil oleh
permukaan pleura. 0ila darah aspirasi segera membeku, maka
biasanya darah tersebut berasal dari trauma dinding
dada./enyebab lainnya hemotoraks adalah3 /ecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian
mengalirkan darahnya ke dalam ronggapleura.
ebocoran aneurisma aorta(daerah yang menonjol di dalam
aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam
rongga pleura.
4angguan pembekuan darah, akibatnya darah di dalam
rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga
biasanya mudah dikeluarkan melelui sebuah jarum atau
selang.#. Em%iema
0ila karena suatu infeksi primer maupun sekunder cairan
pleura patologis iniakan berubah menjadi pus, maka keadaan ini
disebut piotoraks atau empiema. /ada setiap kasus pneumonia
perlu diingat kemungkinan terjadinya empiema sebagai salah satu
komplikasinya. Empiema bisa merupakan komplikasi dari3
Pneumonia
!nfeksi pada cedera di dada
/embedahan dadad. *"+lo&oraks
ilotoraks adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan
kilgetah bening pada rongga pleura.Adapun sebab-sebab
terjadinya kilotoraks antara lain 3
5
-
7/25/2019 preskas paru.docx
4/43
Kongental, sejak lahir tidak terbentuk (atresia) duktus
torasikus, tapi terdapat stula antara duktus torasikus rongga
pleura.
Traumayang berasal dari luar seperti penetrasi pada leher
dan dada, atau pukulan pada dada (dengantanpa
fratur).6ang berasal dari efek operasi daerah torakolumbal,
reseksi esophagus 15 tengah dan atas, operasi leher,
operasi kardio*askular yang membutuhkan mobilisasi arkus
aorta.
Obstruksi arena limfoma malignum, metastasis karsinima
ke mediastinum, granuloma mediastinum (tuberkulosis,
histoplasmosis).
/enyakit-penyakit ini memberi efek obstruksi dan juga
perforasi terhadap duktus torasikus secara kombinasi.isamping itu
terdapat juga penyakit trombosis *ena subkla*ia dan nodul-nodul
tiroid yang menekan duktus torasikus dan menyebabkan
kilotoraks.1,2
2.2 Ana&omi dan isiolo$i Ple!ra
/leura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura
*isceralis dan parietalis.'ecara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel
mesothelial, jaringaan ikat, dan dalam keadaan normal, berisikan lapisan
cairan yang sangat tipis.7embran serosa yang membungkus parekim
paru disebut pleura *iseralis, sedangkan membran serosa yang melapisi
dinding thorak, diafragma, dan mediastinum disebut pleura
parietalis.8ongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks.8ongga
pleura dengan lapisan cairan yang tipis ini berfungsi sebagai pelumasantara kedua pleura.edua lapisan pleura ini bersatu pada hillus paru.
alam hal ini, terdapat perbedaan antara pleura *iseralis dan parietalis,
diantaranya 3 1,2,5
1. Ple!ra -is#eralis
9
-
7/25/2019 preskas paru.docx
5/43
/ermukaan luarnya terdiri dari selapis sel mesothelial yang tipis
5$mm.iantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit. i ba+ah
sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi brosit dan
histiosit, di ba+ahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringankolagen dan serat-serat elastik. :apisan terba+ah terdapat jaringan
interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah
kapiler dari a. /ulmonalis dan a. 0rakhialis serta pembuluh
limfe.7enempel kuat pada jaringan paru.;ungsinya. untuk
mengabsorbsi cairan pleura.
2. Ple!ra %arie&alis
-
7/25/2019 preskas paru.docx
6/43
4ambar 1. ampilan depan paru dan pleuranya
FISIOLOGI
Cairan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura
parietalis dan pleura viseralis bergerak selama pernapasan dan untuk mencegah
pemisahan toraks dan paru yang dapat dianalogkan seperti dua buah kaca objek yang
akan saling melekat jika ada air. Kedua kaca objek tersebut dapat bergeseran satu
dengan yang lain tetapi keduanya sulit dipisahkan.
Cairan pleura dalam keadaan normal akan bergerak dari kapiler di dalam
pleura parietalis ke ruang pleura kemudian diserap kembali melalui pleura viseralis.
Masing-masing dari kedua pleura merupakan membran serosa mesenkim yang
berpori-pori, dimana sejumlah kecil transudat cairan intersisial dapat terus menerus
melaluinya untuk masuk kedalam ruang pleura.
Selisih perbedaan absorpsi cairan pleura melalui pleura viseralis lebih besar
daripada selisih perbedaan pembentukan cairan oleh pleura parietalis dan permukaan
pleura viseralis lebih besar dari pada pleura parietalis sehingga dalam keadaan normal
hanya ada beberapa mililiter cairan di dalam rongga pleura. (!
%
-
7/25/2019 preskas paru.docx
7/43
am)ar2 mem%erli"a&kan dinamika %er&!karan #airan dalam
r!an$ %le!ra.
-
7/25/2019 preskas paru.docx
8/43
'ecara umum, kejadian efusi pleura adalah sama antara kedua
jenis kelamin. ?amun, penyebab tertentu memiliki kecenderungan seks.
'ekitar dua pertiga dari efusi pleura ganas terjadi pada +anita. Efusi
pleura ganas secara signikan berhubungan dengan keganasan payudaradan ginekologi. Efusi pleura yang terkait dengan lupus eritematosus
sistemik juga lebih sering terjadi pada +anita dibandingkan pada pria. 2
2.0 E&iolo$i
8uang pleura normal mengandung sekitar 1 m: cairan, hal ini
memperlihatkan adanya keseimbangan antara tekanan hidrostatik dan
tekanan onkotik dalam pembuluh darah pleura *iseral dan parietal dan
drainase limfatik luas. Efusi pleura merupakan hasil dari
ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik.2
Efusi pleura merupakan indikator dari suatu penyakit paru atau non
pulmonary, dapat bersifat akut atau kronis. 7eskipun spektrum etiologi
efusi pleura sangat luas, efusi pleura sebagian disebabkan oleh gagal
jantung kongestif,. pneumonia, keganasan, atau emboli paru. 7ekanisme
sebagai berikut memainkan peran dalam pembentukan efusi pleura3
1. Perubahan permeabilitas membran pleura(misalnya, radang,
keganasan, emboli paru)2. Pengurangan tekanan onkotik intravaskular (misalnya,
hipoalbuminemia, sirosis)5. Peningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan
pembuluh darah (misalnya, trauma, keganasan, peradangan,
infeksi, infark paru, obat hipersensiti*itas, uremia, pankreatitis)9. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler dalam sirkulasi
sistemik dan / atau paru-paru(misalnya, gagal jantung
kongestif, sindrom *ena ka*a superior)#. /engurangan tekanan dalam ruang pleura, mencegah ekspansi
paru penuh (misalnya, atelektasis yang luas, mesothelioma)
@
-
7/25/2019 preskas paru.docx
9/43
%. Penurunan drainase limfatik atau penyumbatan lengkap,
termasuk obstruksi duktus toraks atau pecah (misalnya, keganasan,
trauma)>. Peningkatan cairan peritoneal, dengan migrasi di diafragma
melalui limfatik atau cacat struktural(misalnya, sirosis, dialisis
peritoneal)8. Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseral. Peningkatan tekanan onkotik di cairan pleurayang persisiten
menyebabkan adanaya akumulasi cairan di pleura
1$.Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang
(tuberkulosis, pneumonia, *irus, bronkiektasis, abses amuba
subfrenik yang menembus ke rongga pleura), karena tumor dan
trauma
2. Klasifkasi
Efusi pleura umumnya diklasikasikan berdasarkan mekanisme
pembentukan cairan dan kimia+i cairan menjadi 2 yaitu atas transudat
atau eksudat. ransudat hasil dari ketidakseimbangan antara tekanan
onkotik dengan tekanan hidrostatik, sedangkan eksudat adalah hasil dari
peradangan pleura atau drainase limfatik yang menurun. alam beberapa
kasus mungkin terjadi kombinasi antara karakteristk cairan transudat dan
eksudat.1,2,5
1 Klasi!kasi berasarkan mekanisme pembentukan cairan"a. Trans!da&
alam keadaan normal cairan pleura yang jumlahnya sedikit itu
adalah transudat. ransudat terjadi apabila terjadi ketidakseimbanganantara tekanan kapiler hidrostatik dan koloid osmotic, sehingga
terbentuknya cairan pada satu sisi pleura melebihi reabsorpsinya oleh
pleura lainnya. 0iasanya hal ini terjadi pada3
1. 7eningkatnya tekanan kapiler sistemik
-
7/25/2019 preskas paru.docx
10/43
2. 7eningkatnya tekanan kapiler pulmoner5. 7enurunnya tekanan koloid osmotic dalam pleura9. 7enurunnya tekanan intra pleura
/enyakit-penyakit yang menyertai transudat adalah3
a. 4agal jantung kiri (terbanyak)
b. 'indrom nefrotik
c. =bstruksi *ena ca*a superior
d. Asites pada sirosis hati (asites menembus suatu defek
diafragma atau masuk melalui saluran getah bening)
). E!sada&
Eksudat merupakan cairan yang terbentuk melalui
membrane kapiler yang permeabelnya abnormal dan berisi protein
berkonsentrasi tinggi dibandingkan protein transudat. 0ila terjadi
proses peradangan makapermeabilitas kapiler pembuluh darah
pleura meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat
atau kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam rongga
pleura. /enyebab pleuritis eksudati*a yang paling sering adalah
karena mikobakterium tuberkulosis dan dikenal sebagai pleuritis
eksudati*a tuberkulosa./rotein yang terdapat dalam cairan pleura
kebanyakan berasal dari saluran getah bening. egagalan aliran
protein getah bening ini (misalnya pada pleuritis tuberkulosis) akan
menyebabkan peningkatan konsentasi protein cairan pleura,
sehingga menimbulkan eksudat.
/enyakit yang menyertai eksudat, antara lain3
a. !nfeksi (tuberkulosis, pneumonia)
b. umor pada pleurac. !infark paru,d. arsinoma bronkogenike. 8adiasi,f. /enyakit dan jaringan ikat kolagen ':E ('istemic :upus
Eritematosis).
1$
-
7/25/2019 preskas paru.docx
11/43
2.3 Pa&ofsiolo$i
alam keadaan normal, selalu terjadi ltrasi cairan ke dalam
rongga pleura melalui kapiler pada pleura parietalis tetapi cairan ini
segera direabsorpsi oleh saluran limfe, sehingga terjadi keseimbangan
antara produksi dan reabsorpsi. emampuan untuk reabsorpsinya
dapatmeningkat sampai 2$ kali. Apabila antara produk dan reabsorpsinya
tidak seimbang (produksinya meningkat atau reabsorpsinya menurun)
maka akan timbul efusi pleura. 1,2,5,9
/atosiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan
antara cairan dan protein dalam rongga pleura.alam keadaan normal
cairan pleura dibentuk secara lambat sebagai ltrasi melalui pembuluhdarah kapiler.;iltrasi yang terjadi karena perbedaan tekanan osmotic
plasma dan jaringan interstitial submesotelial kemudian melalui sel
mesotelial masuk ke dalam rongga pleura.'elain itu cairan pleura dapat
melalui pembuluh limfe sekitar pleura./ergerakan cairan dari pleura
parietalis ke pleura *isceralis dapat terjadi karena adanya
perbedaantekanan hidrostatik dan tekanan koloid osmotik. airan
kebanyakan diabsorpsi oleh sistem limfatik dan hanya sebagian kecil yang
diabsorpsi oleh sistem kapiler pulmonal. Hal yang memudahkanpenyerapan cairan pada pleura *isceralis adalah terdapatnya banyak
mikro*ili di sekitar sel-sel mesothelial.1,2,5,9
0ila penumpukan cairan dalam rongga pleura disebabkan oleh
peradangan. 0ila proses radang oleh kuman piogenik akan terbentuk
pusnanah, sehingga terjadi empiemapiotoraks. 0ila proses ini mengenai
pembuluh darah sekitar pleura dapat menyebabkan hemotoraks. 1,2,5,9
penumpukan cairan pleura dapat terjadi bila3
11
-
7/25/2019 preskas paru.docx
12/43
1. #eningkatnya tekanan intravaskuler dari pleura
meningkatkan pembentukan cairan pleura melalui pengaruh
terhadap hukum 'tarling.eadaan ni dapat terjadi pada gagal
jantung kanan, gagal jantung kiri dan sindroma *ena ka*a superior.
2. Tekanan intra pleura yang sangat rendah seperti terdapat
pada atelektasis, baik karena obstruksi bronkus atau penebalan
pleura *isceralis.
5. #eningkatnya kadar proteindalam cairan pleura dapat
menarik lebih banyak cairan masuk ke dalam rongga pleura
9. $ipoproteinemia seperti pada penyakit hati dan ginjal bisa
menyebabkan transudasi cairan dari kapiler pleura ke arah rongga
pleura
#. Obstruksi dari saluran limfe pada pleum parietalis . 'aluran
limfe bermuara pada *ena untuk sistemik. /eningkatan dari
tekanan *ena sistemik akan menghambat pengosongan cairan
limfe, gangguan kontraksi saluran limfe, inltrasi pada kelenjar
getah bening.
Efusi pleura akan menghambat fungsi paru dengan membatasi
pengembangannya. erajat gangguan fungsi dan kelemahan bergantung
pada ukuran dan cepatnya perkembangan penyakit. 0ila cairan tertimbun
12
-
7/25/2019 preskas paru.docx
13/43
secara perlahan-lahan maka jumlah cairan yang cukup besar mungkin
akan terkumpul dengan sedikit gangguan sik yang nyata.
ondisi efusi pleura yang tidak ditangani, pada akhirnya akan
menyebabkan gagal nafas. 4agal nafas didenisikan sebagai kegagalan
pernafasan bila tekanan partial =ksigen (/a =2)B %$ mmHg atau tekanan
partial arbondioksida arteri (/a o2) C #$ mmHg melalui pemeriksaan
analisa gas darah.
2.4 5ani6es&asi Klinis
0iasanya manifestasi klinisnya adalah yang disebabkan oleh
penyakit dasar. /neumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan
nyeri dada pleuritis, sementara efusi malignan dapat mengakibatkan
dispnea dan batuk. Dkuran efusi akan menentukan keparahan gejala.
/ada kebanyakan penderita umumnya asimptomatis atau memberikan
gejala demam, ringan ,dan berat badan yang menurun seperti pada efusi
yang lain. 1,2,5,9,#
ari anamnesa didapatkan 3
a. 'esak nafas bila lokasi efusi luas. 'esak napas terjadi pada saat
permulaan pleuritis disebabkan karena nyeri dadanya dan apabila
jumlah cairan efusinya meningkat, terutama kalau cairannya
penuh
b. 8asa berat pada dada
c. 0atuk pada umumnya non produktif dan ringan, terutama apabila
disertai dengan proses tuberkulosis di parunya, 0atuk berdarah
pada karsinoma bronchus atau metastasis
d. emam subfebris pada 0, dernarn menggigil pada empiema
aripemeriksaan !sikdidapatkan (pada sisi yang sakit)
a. inding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal
b. okal fremitus menurun
15
-
7/25/2019 preskas paru.docx
14/43
c. /erkusi dull sampal Fat
d. 0unyi pernafasan menruun sampai menghilang
e. /endorongan mediastinum ke sisi yang sehat dapat dilihat atau
diraba pada trakhea
?yeri dada pada pleuritis 3
'imptom yang dominan adalah sakit yang tiba-tiba seperti ditikam
dan diperberat oleh bernafas dalam atau batuk. /leura *isceralis tidak
sensitif, nyeri dihasilkan dari pleura parietalis yang inFamasi dan
mendapat persarafan dari ner*us intercostal. ?yeri biasanya dirasakan
pada tempat-tempat terjadinya pleuritis, tapi bisa menjalar ke daerah
lain 3
1. !ritasi dari diafragma pleura posterior dan perifer yang dipersara
oleh 4. ?er*uis intercostal terba+ah bisa menyebabkan nyeri
pada dada dan abdomen.
2. !ritasi bagian central diafragma pleura yang dipersara ner*us
phrenicus menyebabkan nyeri menjalar ke daerah leher dan bahu.
2.7 Pemeriksaan Pen!nan$
/emeriksaan yang biasanya dilakukan untuk memperkuat diagnosa efusi
pleura antara lain 39,#,%
1. 8ontgen dada
8oentgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang
dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura yang hasilnya
menunjukkan adanya cairan.;oto dada juga dapat menerangkan
asal mula terjadinya efusi pleura yakni bila terdapat jantung yang
membesar, adanya masa tumor, adanya lesi tulang yang
19
-
7/25/2019 preskas paru.docx
15/43
destruktif pada keganasan, dan adanya densitas parenkim yang
lebih keras pada pneumonia atau abses paru.
2. D'4 ada
D'4 bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan
cairan.
-
7/25/2019 preskas paru.docx
16/43
pleura sebaiknya tidak melebihi 1$$$ G 1#$$ cc pada setiap kali
aspirasi. Adalah lebih baik mengerjakan aspirasi berulang-ulang
daripada satu kali aspirasi sekaligus yang dapat menimbulkan
pleural shock (hipotensi) atau edema paru.
Edema paru dapat terjadi karena paru-paru mengembang
terlalu cepat. 7ekanisme sebenarnya belum diketahui betul, tapi
diperkirakan karena adanya tekanan intra pleura yang tinggi
dapat menyebabkan peningkatan aliran darah melalui
permeabilitas kapiler yang abnormal.
#. 0iopsi /leura
#&
diagnosis kasus-kasus pleuritis tuberkulosa dan tumor pleura. 0ila
ternaya hasil biopsi pertama tidak memuaskan, dapat dilakukan
beberapa biopsi ulangan. /ada sekitar 2$& penderita, meskipun
telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dari efusi
pleura tetap tidak dapat ditentukan. omplikasi biopsi antara lainpneumotoraks, hemotoraks, penyebaran infeksi atau tumor pada
dinding dada.
%. Analisa cairan pleura
Dntuk diagnostic cairan pleura, dilakukan pemeriksaan 3
a. arna airan
0iasanya cairan pleura ber+ama agak kekuning-kuningan
(serous-Iantho-ctrorne.0ila agak kemerah-merahan, ini dapat
terjadi pada trauma, infark paru, keganasan.adanya kebocoran
aneurisma aorta. 0ila kuning kehijauan dan agak purulen, ini
menunjukkan adanya empiema. 0ila merah tengguli, ini
menunjukkan adanya abses karena ameba.
1%
-
7/25/2019 preskas paru.docx
17/43
b. 0iokimia
'ecara biokimia efusi pleura terbagi atas transudat dan
eksudat yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel di ba+ah
ini.
Per)edaan Trans!da
&
Eks!da&
- adar protein dalam efusi
(gdl)
- adar protein dalam efusi
adar protein dalam serum
- adar :H dalam efusi (!.D)
- adar :H dalam efusi
adar :H dalam 'erum
- 0erat jenis cairan efusi
- 8i*alta
5.
$,#
2$$
$,%
1,$1%
?egatif
J 5.
J $,#
J 2$$
J $,%
J 1,$1%
positif
i. samping pemeriksaan tersebut di atas. secara biokimiadiperiksakan juga pada cairan pleura 3
- kadar pH dan glukosa. 0iasanya merendah pada penyakit-
penyakit infeksi, artitis reumatoid dan neoplasma
1>
-
7/25/2019 preskas paru.docx
18/43
- kadar amilase. 0iasanya meningkat pada pankreatitis dan
metastasis adenokarsinoma.
c. 'itologi
/emeriksaan sitologi terhadap cairan pleura amat penting
untuk diagnostik penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel-
sel patologis atau dominasi sel-sel tertentu.
- 'el neutrol 3 7enunjukkan adanya infeksi akut.
- 'el limfosit 3 7enunjukkan adanya infeksi kronik
sepertipleuritis tuberkulosa atau limfomamalignum
- 'el mesotel 3 0ila jumlahnya meningkat,inimenunjukkanadanyainfark paru. 0iasanya juga
ditemukan banyak sel eritrosit.
- 'el mesotel maligna 3 /ada mesotelioma
- 'el-sel besar dengan banyak inti 3 /ada arthritis rheumatoid
- 'el :.E 3 /ada lupus eritematosus sistemik
d. 0akteriologi
0iasanya cairan pleura steril, tapi kadang-kadang dapat
mengandung mikroorganisme, apalagi bila cairannya
purulen, (menunjukkan empiema). Efusi yang purulen dapat
mengandung kuman-kuman yang aerob ataupun anaerob.
-
7/25/2019 preskas paru.docx
19/43
/emeriksaan :aboratorium erhadap airan /leura
Hitung sel total
/rotein total
:aktat
dahidrogenase
/e+arnaan 4ramdan tahan asam
0iakan
4lukosa
Amylase
pH
Hitung diferensial, hitung sel darah merah,
sel jaringan
8asio protein cairan pleura terhadap seum
J $,# menunjukkan suatu eksudat
0ila terdapat organisme, menunjukkan
empiema
0iakan kuman aerob dan anerob, biakan
jamur dan mikobakteria harus ditanam
pada lempeng
4lukosa yang rendah ( 2$ mgd:) bila
gula darah normal menunjukkan infeksiatau penyakit reumatoid
7eningkat pada pankreatitis, robekan
esofagus
Efusi parapneumonik dengan pH J >,2
dapat diharapkan untuk sembuh tanpa
drainase kecuali bila berlokusi. eadaan
dengan pH >,$ menunjukkan infeksi
yang memerlukan drainase atau adanya
robekan esophagus.
apat mengidentikasineoplasma
1
-
7/25/2019 preskas paru.docx
20/43
'itologi
Hematokrit
omplemen
/reparat sel :E
/ada cairan efusi yang banyak darahnya,
dapat membantu membedakan
hemotoraks dari torasentesis traumatik
apat rendah pada lupus eritematosus
sistemik
0ila positif, mempunyai korelasi yang
tinggi dengan diagnosis lupus aritematosus
sistemik
>. 0ronkoskopi
0ronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan
sumber cairan yang terkumpul. 0ronkoskopi biasanya digunakan
pada kasus-kasus neoplasma, korpus alineum dalam paru, abses
paru dan lain-lain
@. 'canning !sotop
'canning isotop biasanya digunakan pada kasus-kasus dengan
emboli paru.
. orakoskopi (;iber-optic pleuroscopy)
orakoskopi biasnya digunakan pada kasus dengan
neoplasma atau tuberculosis pleura.aranya yaitu dengan
dilakukan insisi pada dinding dada (dengan resiko kecil terjadinya
pneumotoraks). airan dikeluarkan dengan memakai penghisap
dan udara dimasukkan supaya bias melihat kedua pleura. engan
memakai bronkoskop yang lentur dilakukan beberapa biopsy.
2.9 Dia$nosa
1. Anamnesis dan gejala klinis
2$
-
7/25/2019 preskas paru.docx
21/43
eluhan utama penderita adalah nyeri dada sehingga penderita
membatasi pergerakan rongga dada dengan bernapas pendek atau
tidur miring ke sisi yang sakit. 'elain itu sesak napas terutama bila
berbaring ke sisi yang sehat disertai batuk batuk dengan atautanpa dahak. 0erat ringannya sesak napas ini ditentukan oleh
jumlah cairan efusi. eluhan yang lain adalah sesuai dengan
penyakit yang mendasarinya
2. /emeriksaan sis
/ada pemeriksaan sik toraks didapatkan dada yang terkena
cembung selain melebar dan kurang bergerak pada pernapasan.
Fremitus vokalmelemah, redup sampai pekak pada perkusi, dan
suara napas lemah atau menghilang.
-
7/25/2019 preskas paru.docx
22/43
;oto toraks dengan posisi /osterioe Anterior akan memperjelas
kemungkinan adanya efusi pleura masif. /ada sisi yang sakit
tampak perselubungan masif dengan pendorongan jantung dan
mediastinum ke sisi yang sehat.
9. orakosentensi
ujuan torakosentesis (punksi pleura) di samping sebagai
diagnostik juga sebagai terapeutik.
2.1' Pena&alaksanaan
Efusi pleura harus segera mendapatkan tindakan pengobatan
karena cairan pleura akan menekan organ-organ *ital dalam rongga dada.
0eberapa macam pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan pada
efusi pleura masif adalah sebagai berikut 31,2,5,9,#,%
1. :)a&i %en+aki& +an$ mendasarin+a
a. Hemotoraks
22
-
7/25/2019 preskas paru.docx
23/43
-
7/25/2019 preskas paru.docx
24/43
2. Torakosen&esis
eluarkan cairan seperlunya hingga sesak - berkurang (lega)K
jangan lebih 1-1,# liter pada setiap kali aspirasi. Langelbaum dan
/are menganjurkan jangan lebih 1.#$$ ml dengan +aktu antara 2$-5$ menit. orakosentesis ulang dapat dilakukan pada hari
berikutnya. orakosentesis untuk tujuan diagnosis setiap +aktu
dapat dikerjakan, sedangkan untuk tujuan terapeutik pada efusi
pleura tuberkulosis dilakukan atas beberapa indikasi.
a. Adanya keluhan subjektif yang berat misalnya nyeri dada,
perasaan tertekan pada dada.
b. airan sudah mencapai sela iga ke-2 atau lebih, sehingga
akan mendorong dan menekan jantung dan alat
mediastinum lainnya, yang dapat menyebabkan kematian
secara tiba-tiba.
c. 'uhu badan dan keluhan subjektif masih ada, +alaupun
sudah mele+ati masa 5 minggu. alam hal seperti ini
biasanya cairan sudah berubah menjadi pyotoraks.
d. /enyerapan cairan yang terlambat dan +aktu sudah
mendekati % minggu, namun cairan masih tetap banyak.
orakosentesis dapat dilakukan sebagai berikut3
1. penderita dalam posisi duduk dengan kedua lengan merangkul atau
diletakkan diatas bantalK jika tidak mungkin duduk, aspirasi dapat
dilakukan pada penderita dalam posisi tidur terlentang.
2. :okasi penusukan jarum dapat didasarkan pada hasil foto toraks,
atau di daerah sedikit medial dari ujung scapula, atau pada linea
aksilaris media di ba+ah batas suara sonor dan redup.
5. 'etelah dilakukan anastesi secara memadai, dilakukan penusukan
dengan jarum berukuran besar, misalnya nomor 1@. egagalan
aspirasi biasanya disebabkan karena penusukan jarum terlampaui
rendah sehingga mengenai diahfrahma atau terlalu dalam sehingga
29
-
7/25/2019 preskas paru.docx
25/43
mengenai jaringan paru, atau jarum tidak mencapai rongga pleura
oleh karena jaringan subkutis atau pleura parietalis tebal.
4ambar 2. 7etode torakosentesis
9. /engeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1$$$-1#$$ cc
pada setiap aspirasi. Dntuk mencegah terjadinya edema paru
akibat pengembangan paru secara mendadak. 'elain itu
pengambilan cairan dalam jumlah besar secara mendadak
menimbulkan reFeI *agal, berupa batuk, bradikardi, aritmi yang
berat, dan hipotensi.
/. Pemasan$an ;SD
2#
-
7/25/2019 preskas paru.docx
26/43
, @,
linea aksilaris media atau ruang sela iga 2 atau 5 linea
mediokla*ikuralis.
2. 'etelah dibersihkan dan dianastesi, dilakukan sayatan trans*ersal
selebar kurang lebih 2 cm sampai subkutis.
5. dibuat satu jahitan matras untuk mengikat selang.
9. . selang dihubungkan dengan botol penampung cairan pleura. Djung
selang dihubungkan dengan botol penampung cairan pleura. Djung
selang diletakkan diba+ah permukaan air sedalam sekitar 2 cm,
agar udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam rongga pleura.
2%
-
7/25/2019 preskas paru.docx
27/43
4ambar 5. /emasangan jarum '
@. ' perlu dia+asi tiap hari dan jika sudah tidak terlihat undulasi
pada selang, kemungkinan cairan sudah habis dan jaringan paru
mengembang. Dntuk memastikan dilakukan foto toraks.
. 'elang torak dapat dicabut jika produksi cairanhari 1$$ml dan
jaringan paru telah mengembang. 'elang dicabut pada saat
ekspirasi maksimum.
idaklah bijaksana mengeluarkan lebih dari #$$ ml cairan
sekaligus. 'elang dapat diklem selama beberapa jam sebelum #$$
ml lainnya dikeluarkan. rainase yang terlalu cepat akan
menyebabkan distres pada pasien dan di samping itu dapat timbul
edema paru.
0. Ple!rodesis
/leurodesis dimaksudkan untuk menutup rongga pleura
sehingga akan mencegah penumpukan cairan pluera kembali. Hal
ini dipertimbangkan untuk efusi pleura yang rekuren seperti pada
efusi karena keganasan 'ebelum dilakukan pleurode'is cairan
2>
-
7/25/2019 preskas paru.docx
28/43
dikeluarkan terlebih dahulu melalui selang dada dan paru dalam
keadaan mengembang/leurodesis dilakukan dengan memakai bahan sklerosis yang
dimasukkan ke dalam rongga pleura. Efektitas dari bahan ini
tergantung pada kemampuan untuk menimbulkan brosis dan
obliterasi kapiler pleura. 0ahan-bahan yang dapat dipergunakan
untuk keperluan pleurodesis ini yaitu 3 0leomisin, Adriamisin,
'iklofosfamid, ustard, hiotepa, # ;luro urasil, perak nitrat, talk,
Corynebacterium parvum dan tetrasiklin etrasiklin merupakan
salah satu obat yang juga digunakan pada pleurodesis, harga
murah dan mudah didapat dimana-mana. 'etelah tidak ada lagi
cairan yang keluar masukkanlah tetrasiklin sebanyak #$$ mg yang
sudah dilarutkan dalam 2$-5$ ml larutan garam siologis ke dalam
rongga pleura, selanjutnya diikuti segera dengan 1$ ml larutan
garam siologis untuk pencucian selang dada dan 1$ ml lidokain
2& untuk mengurangi rasa sakit atau dengan memberikan
golongan narkotik 1,#-1 jam sebelum dilakukan pleurodesis.
emudian kateter diklem selama % jam, ada juga yang melakukan
selama 5$ menit dan selama itu posisi penderita diubah-ubah agar
tetrasiklin terdistribusi di seluruh rongga pleura. 0ila dalam 29-9@
jam cairan tidak keluar lagi selang dada dicabut.
. Pen$o)a&an %em)eda"an m!n$kin di%er!kan !n&!k