press release temu warga samarinda 31 maret 2014

4
Press Release “Memperkuat Warga Melalui Transaksi Politik Yang Pro Kepentingan Publik Dalam Pemilu” Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI), Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi (DEMOS) dan POKJA 30 Samarinda, 31 Maret 2014 Pemilu tidak bisa dihindari menjadi arena transaksi politik yang melibatkan warga selaku pemilih dengan kandidat calon legislatif. Dari perspektif kandidat mereka berusaha untuk meraih dukungan dengan cara memberikan sumber daya yang bersifat jangka pendek seperti uang dan barang untuk meraih suara warga, sementara warga membutuhkan akses terhadap sumber daya yang lebih bersifat jangka panjang seperti akses kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, infrastruktur dan lain sebagainya yang bersifat program jangka panjang dan berkelanjutan. Transaksi yang selama ini terjadi merupakan bentuk politik uang yang bersifat jangka pendek dan merugikan bagi warga. Warga menukarkan suaranya untuk sesuatu yang bersifat sesaat, tetapi merugikan dalam jangka panjang. Warga dianggap terdiri dari sekumpulan individu-individu yang tidak memiliki kepentingan kolektif bersama, sehingga para kandidat memperlakukan mereka hanya sebagai individu yang punya kepentingan pribadi bukan sebagai kesatuan warga yang tinggal di suatu wilayah tertentu yang memiliki kebutuhan, masalah, dan kepentingan bersama untuk diselesaikan. Selama ini kandidat selalu berusaha menawarkan program- programnya melalui janji kampanye, padahal sesungguhnya yang harus dilakukan adalah mencari tahu apa yang menjadi aspirasi warga terkait permasalahan mereka, kebutuhan mereka, dan tuntutan 1

Upload: nurulsalamah28

Post on 24-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

press release temu warga samarinda

TRANSCRIPT

Page 1: Press Release Temu Warga Samarinda 31 Maret 2014

Press Release

“Memperkuat Warga Melalui Transaksi Politik Yang Pro Kepentingan Publik Dalam Pemilu”

Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI), Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi (DEMOS) dan

POKJA 30Samarinda, 31 Maret 2014

Pemilu tidak bisa dihindari menjadi arena transaksi politik yang melibatkan warga selaku pemilih dengan kandidat calon legislatif. Dari perspektif kandidat mereka berusaha untuk meraih dukungan dengan cara memberikan sumber daya yang bersifat jangka pendek seperti uang dan barang untuk meraih suara warga, sementara warga membutuhkan akses terhadap sumber daya yang lebih bersifat jangka panjang seperti akses kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, infrastruktur dan lain sebagainya yang bersifat program jangka panjang dan berkelanjutan. Transaksi yang selama ini terjadi merupakan bentuk politik uang yang bersifat jangka pendek dan merugikan bagi warga. Warga menukarkan suaranya untuk sesuatu yang bersifat sesaat, tetapi merugikan dalam jangka panjang. Warga dianggap terdiri dari sekumpulan individu-individu yang tidak memiliki kepentingan kolektif bersama, sehingga para kandidat memperlakukan mereka hanya sebagai individu yang punya kepentingan pribadi bukan sebagai kesatuan warga yang tinggal di suatu wilayah tertentu yang memiliki kebutuhan, masalah, dan kepentingan bersama untuk diselesaikan.

Selama ini kandidat selalu berusaha menawarkan program-programnya melalui janji kampanye, padahal sesungguhnya yang harus dilakukan adalah mencari tahu apa yang menjadi aspirasi warga terkait permasalahan mereka, kebutuhan mereka, dan tuntutan mereka secara kolektif sebagai warga yang tinggal di suatu wilayah tertentu. Oleh karena itu kami memfasilitasi warga melakukan survei warga untuk memetakan aspirasi dan kebutuhan mereka secara jangka panjang dan berkelanjutan dalam bentuk program. Sehingga yang dibutuhkan warga untuk menjadi pertimbangan memilih caleg adalah siapa yang mampu dan mau bekerja keras memenuhi dan mewujudkan program tuntutan warga dari hasil survei, bukan kandidat yang memiliki janji kampanye paling bagus tapi jauh dari kebutuhan warga.

Kami ingin mendorong warga dan kandidat untuk mewujudkan suatu bentuk transaksi politik yang programatik, yaitu transaksi politik yang bersifat jangka panjang untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber daya yang dibutuhkan warga dalam bentuk program kebijakan yang berkelanjutan. Transaksi ini dimulai dari:

1

Page 2: Press Release Temu Warga Samarinda 31 Maret 2014

memetakan aspirasi warga terkait kebutuhan dan kepentingan jangka panjang mereka secara kolektif melalui survei;

mendiskusikan bersama hasil survei penyerapan aspirasi warga secara terbuka antara warga dan kandidat;

merumuskan menjadi program tuntutan yang akan dibawa dan diperjuangkan oleh caleg;

Sehingga ketika kandidat nanti terpilih mampu melakukan fungsi pembuatan program kebijakan (legislasi), melakukan penganggaran terkait isu dan program utama warga (budgeting), dan mengawasi terlaksananya program kebutuhan warga oleh pemerintah dearah (pengawasan).

Syarat dari transaksi politik ini salah satunya adalah bahwa bantuan program kepada warga tidak berasal dari dana pribadi kandidat tetapi harus dilakukan nanti setelah caleg terpilih menjadi anggota legislatif dan menggunakan anggaran negara. Proses distribusi program juga harus adil dan tidak diskriminatif di wilayah tertentu saja tetapi meliputi seluruh wilayah di dalam suatu dapil tertentu.

Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Puskapol FISIP UI) bersama Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi (Demos) bekerja sama dengan Pokja 30 telah melaksanakan survei warga dalam rangka menjaring aspirasi warga di wilayah dapil 5 DPRD Kota Samarinda. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 12-16 Maret 2014 yang mencakup Kelurahan Sungai Dama, Makroman dan Sungai Pinang Luar. Metode Survei menggunakan kuesioner dengan wawancara tatap muka. Jumlah responden adalah 150 warga.

Survei penyerapan aspirasi warga tersebut menghasilkan tujuh tuntutan utama warga Dapil 5 Kota Samarinda yaitu :

1. Tuntutan utama adalah perbaikan kondisi kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, banjir, dan pencemaran lingkungan akibat pertambangan yang berada di sekitar perumahan. Banjir dan persoalan kebersihan akibat sampah dan keberadaan pertambangan merupakan masalah utama yang dihadai warga. 25,63% warga menilai persoalan ini terus menerus terjadi dan mempengaruhi kehidupan warga Samarinda.

2. Tuntutan kedua yaitu minimnya ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta masih belum meratanya peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendukung untuk mendapatkan air bersih. Sebagai salah satu kebutuhan utama, air bersih menjadi barang mewah bagi warga Samarinda.

3. Tuntutan ketiga, peningkatan infrastruktur terkait listrik dan penerangan. Ketersediaan pasokan listrik yang dinilai minim mempengaruhi aktivitas warga Samarinda. Penggunaan genset dinilai bukan solusi yang baik bagi seluruh warga.

2

Page 3: Press Release Temu Warga Samarinda 31 Maret 2014

4. Tuntutan keempat yaitu jalan dan transportasi publik. Ini berkaitan dengan penambahan dan perbaikan jalan yang rusak akibat banjir serta tersedianya layanan transportasi publik.

5. Tuntutan kelima yaitu perbaikan kondisi perekonomian. Masih kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan serta tingginya harga bahan pokok adalah faktor perekonomian yang dituntut untuk segera diperbaiki.

6. Tuntutan keenam yaitu kesehatan. Adanya jaminan pelayanan kesehatan, pengobatan gratis serta peningkatan fasilitas kesehatan di Puskesmas menjadi tunutan warga untuk isu kesehatan.

7. Tuntutan ketujuh terkait pendidikan. Pendidikan masih dinilai mahal, karena meskipun pendidikan dasar sudah gratis tetap saja warga masih mengeluarkan biaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan buku peserta didik pendidikan dasar. Sementara itu pendidikan lanjutan seperti SMA dan pendidikan tinggi dinilai cukup mahal.

Warga membutuhkan program jangka panjang untuk mewujudkan kepentingan bersama dan mengatasi masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Pemetaan masalah diatas diharapkan dapat menjadi prioritas program yang harus dijalankan dan diperjuangkan oleh anggota dewan terpilih di Daerah Pemilihan 5 Kota Samarinda.

Informasi lebih lanjut :

1. Carolus Tuah (0816 4518 969)2. Maria Ellysa (0812 2828 8585)

3