prestasi belajar mata pelajaran ekonomi ditinjau...
TRANSCRIPT
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIVAN BELAJAR PADA PESERTA
DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4 MAGETAN TAHUN PELAJARAN
2009/2010
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Disusun Oleh:
SOVIA ANDREAS KUSUMA PUTRA
A 210 050 139
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Indonesia diupayakan untuk tanggap terhadap perubahan
zaman. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan nasional yang tercantum dalam
UU Sisdiknas No. 9 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa:
Visi pendidikan dalam UU Sisdiknas adalah terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang
menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
Dalam pelaksanan pendidikan di Indonesia yang tangap terhadap
perubahan zaman maka diperluakan kualitas pendidikan yang baik agar tercipta
sumberdaya manusia yang cerdas. Disamping itu, pendidikan merupakan suatu
yang mutlak ada dan harus dipenuhi dalam menigkatkan tarap hidup
masyarkat. Hampir semua sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh
melalui proses pendidikan. UU Sisdiknas No. 9 Tahun 2009 menyebutkan
bahwa:
Undang-Undang tersebut juga menyatakan bahwa reformasi pendidikan
menetapkan prinsip penyelenggaraan pendidikan, antara lain:
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, dan
2. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan Indonesia tidak dapat meningkatkan peran
serta masyarakat didalamnya. Masyarakat memiliki peran penting dalam
1
2
pendidikan dimana salah satu peryatanya sebagai penyelengara pendidikan.
Dalam UU Sisdiknas No. 9 Tahun 2009 BAB XV tentang peran serta
masyarakat dalam pendidikan bagian satu umum pasal 54 menyebutkan bahwa:
1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
seseorang, kelompok, keluarga, organisasi profesi pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pelayanan pendidikan.
2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan
pengguna hasil pendidikan.
3. Ketentuan tentang peran serta mayarakat sebagimana dimksud dalam
ayat (1) dan ayat (2).
Pada umumnya masyarakat menilai keberhasilan proses belajar di
sekolah dengan melihat prestasi belajar peserta didik. Apabila prestasi belajar
baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya telah berhasil.
Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan maka
dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil.
Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana
pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping
keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya
merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi
pendidikan.
Pada hakikatnya pendidikan merupakan proses pengembangan
kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik,
psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan interaksi dengan orang lain
seperti guru disekolah, orang tua di rumah dan orang dewasa lain di
3
masyarakat. Dalam interaksi itu terjadi sosialisasi nilai, norma dan komunikasi
berupa informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditujukan pada
pembentukan dan pengembangan kepribadian peserta didik sebagai manusia
dewasa. Pendidikan juga merupakan sebuah proses dimana dalam kegiatanya
terdapat interaksi yang terus menerus dari perserta didik untuk dapat
menyesuaikan dengan lingkungannya. Pendidikan yang sangat koplek dengan
berbagai masalah yang dihadapi tetap mengupayakan adanya mutu yang
terbaik bagi dunia pendidikan. Hal yang paling utama adalah bagaimana agar
belajar peserta didik dapat berhasil. Tolak ukur keberhasilan peserta didik
dalam belajar adalah dengan adanya prestasi yang baik. Keberhasilan peserta
didik dalam belajar merupakan taggungjawab sekolah yang bersangkutan.
Dalam suatu proses pendidikan, individu dikatakan berhasil apabila
dapat menyelesaikan suatu program pendidikan tepat pada waktunya, dengan
prestasi yang baik. Prestasi yang baik tidak hanya tergantung pada pendidik
yang selalu dituntut dapat mengajar profesional dengan metode dan kurikulum
yang bagus saja, melainkan peran aktif peserta didik dalam proses belajar
mengajar juga sangat menentukan perolehan prestasi yang baik. Sebagian
orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi
pelajaran.
Berbicara masalah prestasi belajar sangatlah luas, pihak pengelola
belajar telah melakukan berbagai upaya untuk memperoleh kualitas dan
kuantitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik
4
selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas,
penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar dan bertindak selaku
fasilitas untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang efektif. Prestasi
belajar pada hakekatnya merupakan cermin dari usaha belajar. Semakin baik
usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Seseorang yang
memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata pelajaran, maka ia
akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertetu. Seseorang bisa dikatakan
memiliki motivasi dalam belajar bila dia membutuhkan sesuatu dari apa yang
dipelajarinya. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang
yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Aktivitas
belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak
akan peranah dilakukan tanpa suatu dorogan yang kuat baik dari dalam yang
lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya.
Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang harus
dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang berpengaruh di
dalamnya saling mendukung. Menurut Ade Usina (2009:11) “Komponen-
komponen dalam belajar mengajar meliputi: tujuan, materi, peserta didik, guru,
metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran, dan evaluasi”.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan karena
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar maka tidak akan
mungkian melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa
5
sesuatu yang akan dikerjakan tidak menyentuh kebutuhanya. Segala sesuatu
yang menrik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama
sesuatu itu tidak bersangkutan dengan kebutuhanya.
Motivasi belajar para peserta didik sangat berbeda antara peserta didik
yang satu dengan peserta didik yang lain. Pada umumnya sering dijumpai
peserta didik yang memiliki kesibukan lain selain belajar. Karena itu peserta
didik dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengatur waktu dalam
kegiatan belajar agar dapat mendapatkan prestasi belajar yang optimal. Tidak
sedikit peserta didik yang gagal dalam menagatur waktu belajar sehingga
menyebabkan kurang optimal prestasi akademik, namun tidak sedikit peserta
didik yang berhasil mencapai prestasi akademik dengan segala aktivitasnya.
Motivasi mepunyai peranan yang strategis dalam aktivias belajar seseorang
karena tidak seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-perinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui tapi harus
diterapkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar akan
rajin dalam mengikuti pelajaran, jika belum jelas tentang suatu materi ia akan
bertanya baik pada guru ataupun teman, sedangkan peserta didik yang kurang
aktif cenderung diam jika ada materi yang belum jelas dan tidak berani
bertanya, sehingga peserta didik menjadi kurang suka mengikuti pelajaran dan
malas. Hal lain yang dapat mempengaruhi peserta didik dalam pelajaran
sehingga peserta didik merasa bosan terhadap guru dan tidak terdapat suasana
6
yang kompetitif antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain.
Apabila tidak terdapat rasa kompetitif antara peserta didik dengan peserta didik
yang lain maka suasana dalam kelas akan terasa biasa-biasa saja. Kondisi
seperti ini akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
Keaktivan peserta didik dalam keagiatan belajar-mengajar sanagat
diperlukan karena apabila peserta didik aktif maka kegiatan belajar mengajar
akan menarik, dimana peserta didik akan terus termotivasi dalam kegiatan
belajar-mengajar karena dalam belajarnya merasa nyaman dan ada hal yang
perlu dipersaingkan diantara mereka. Keaktivan peserta didik harus terus
diupayakan agar kegiatan belajar menagajar dapat berlangsung secara
menyenangkan. Jika kegiatan belajar mengajar menyengkan maka peserta
didik akan merasa kerasan dan nyaman dalam belajar, sehingga peserta didik
dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal.
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang tidak
sepenuhnya berupa hafalan. Namun seperti mata pelajaran yang lainya bahwa
mata pelajaran ini mebutuhkan cara belajar yang baik. Cara belajar yang baik
menurut Dwi Puji Astuti (2008:06) menyatakan bahwa: ”Adapun cara belajar
yang baik yaitu meperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan
tugas, mempunyai waktu belajar yang teratur, dan minat yang tinggi untuk
belajar”. Selain hal yang disebutkan diatas peserta didik juga memerlukan
latihan soal guna menambah penguasan terhadap materi pelajaran.
SMP Negeri 4 Magetan merupakan salah satu sekolah menengah
pertama yang menerapkan kurikulum sesuai dengan standar pemerintah. Dalam
7
pelaksanaan sebagai salah satu sekolah yang menerapkan program pemerintah,
SMP Negeri 4 Magetan mempunyai keunikan tarsendiri. Jika dilihat peserta
didik yang sekolah di SMP Negeri 4 Magetan mayoritas masih memiliki
semagat belajar yang tinggi. Hal ini dikarenakan sekolah yang terletak jauh
dari perkotaan dan lingkugan yang masih asri. Dengan adanya motivasi belajar
yang antusias tersebut maka peserta didik akan dapat menigkatkan prestasi
belajar.
Lingkungan SMP Negeri 4 Magetan cukup unik yaitu di bawah lereng
pegunungan gunung lawu yang tentunya lingkungan masyarakat maupun
lingkungan alam masih tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Dari letakya
tersebut maka peserta didik SMP Negeri 4 Magetan belum banyak terpengruh
dengan kehidupan perkotaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan
pergaulan dapat juga mempengaruhi peserta didik dalam belajar baik motivasi
belajar maupun keaktivan peserta didik dalam belajar.
SMP Negeri 4 Magetan memang terletak jauh dari perkotan, tapi dalam
kehidupan bermasyarakat peserta didik harus berinteraksi dengan masyarkat
setempat yang tentunya membawa pengaruh positif dan negatif. Dalam
masyarakat tentunya peserta didik akan berbaur dengan masyarakat lain yang
terdapat sifat yang jelek seperti pergaulan bebas, mabuk, merokok, nongkrong
dan lain sebagainya. Hal itulah yang juga sering terjadi pada peserta didik SMP
Negeri 4 Magetan walaupun tidak semua peserta didik terpengaruh dalam hal
negatif tersebut.
8
Dengan meperhatikan latar belakang diatas, maka penelitian ini
mengambil judul ”PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIVAN BELAJAR PADA
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 4 MAGETAN TAHUN
PELAJARAN 2009/2010”
B. Pembatasan Masalah
Masalah yang berkaitan diatas sangatlah luas dan cukup kompleks
sehingga tidak mungkin untuk diteliti dalam sekaligus. Untuk itu guna
menghindari suatu kesalah pahaman supaya tidak timbul penafsiran yang
berbeda, yang akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul diatas, maka
perlu ada pembatasan masalah sehingga permasalahan jelas dan kesalahan
dapat dihindari. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus
masalah yang diteliti sebagai berikut :
1. Prestasi belajar ekonomi peserta didik dibatasi oleh nilai mata pelajaran
ekonomi semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.
2. Motivasi belajar dibatasi oleh nilai motvasi belajar peserta didik SMP
Negeri 4 Magetan kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.
3. Aktivitas belajar dibatasi oleh keaktivan peserta didik dalam mengikuti
proses belajar mengajar dikelas.
4. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas
VIII semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, pembatasan masalah dapat di
ambil perumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas VIII semester 1 tahun
pelajaran 2009/2010?
2. Adakah pengaruh positif antara aktivitas belajar terhadap prestasi belajar
pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas VIII semester 1 tahun
pelajaran 2009/2010?
3. Adakah pengaruh positif antara motivasi belajar dan aktivitas belajar
terhadap prestasi belajar pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas
VIII semester 1 tahun pelajaran 2009/2010?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok masalah yang telah di rumuskan penelitian ini
mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas VIII semester 1 tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar pada
peserta didik SMP Negeri 4 Magetan. kelas VIII semester 1 tahun pelajaran
2009/2010.
10
3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan aktivitas belajar
terhadap prestasi belajar pada peserta didik SMP Negeri 4 Magetan kelas
VIII semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat tersebut adalah:
1. Bagi Pendidik
Sebagai bahan informasi kepada pendidik supaya lebih memotivasi peserta
didik dan membudayakan keaktivan belajar dalam proses pembelajaran di
kelas.
2. Bagi peserta didik
Sebagai bahan informasi kepada peserta didik agar lebih meningkatkan
motivasi belajar dan keaktivan belajar sehingga prestasi belajarnya lebih
optimal.
3. Bagi penelitian lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
pengembangan penelitian lain yang sejenis khususnya penelitian proses
belajar mengajar.
11
F. Sistematika Skripsi
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan
di susun, maka dapat dikemukakan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini dijelaskan tentang definisi prestasi belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi prstasi belajar, definisi motivasi belajar,indikator motivasi
belajar, definisi aktivitas belajar, indikator aktivitas belajar, kerangka
penelitian dan hipótesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang definisi metode penelitian, subyek penelitian dan
obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, variabel penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasyarat analisis, dan teknik
analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang obyek penelitian,
penyajian data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab V ini berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN