principles of medicine part ii - latest seminar topics …€¦ · ppt file · web view ·...
TRANSCRIPT
IMUNOLOGI
Imunitas : pertahanan terhadap penyakitDefinisi :
semua mekanisme fisiologis yang membantu individu untuk mengenal materi asing pada dirinya kemudian menetralkan,mengeliminasi benda asing tsb dgn/tanpa kerusakan pada jaringan tubuh.
FUNGSI RESPON IMUN
1.Defence2.Homeostatic3.Surveillance
Ketiganya seimbang = sehatTidak seimbang = sakit/kelainan
Sel-sel imunokompeten
I.Limfosit (sel-sel yg mampu mendeteksi materi asing), tdd:
-Limfosit.B (sel B) : disintesa dlm sumsum tulang menjadi sel B mature sel Plasma-Limfosit.T(sel T) : disintesa pada sumsum tulang Diolah dalam Timus Limfosit mature Limfoblas yg memperantarai fogositosis.
II. RES (sel-sel yg mampu mfagosit sel asing dgn kekuatan besar dan umur lebih panjang dibanding sel fagosit lain c/sel polimorf),sel RES terdapat pada Limpa, hati,nodus limfatikus, sumsum tlg.
Respon Imun NonSpesifik
Pertahanan pertama thdp benda asing lewat sel-sel yg tidak spesifik :
Reaksi infalamasi ( sel tertentu ) Reaksi pertahanan fisik (kulit,mukosa,silia,batuk) Reaksi pertahan biokimia(keringat,saliva,mukus,HCl)Tdpt 2 mekanisme :1.Sistem seluler ; melibatkan secara langsung sel-sel
imunokompeten2.Sistem humoral ; melibatkan perangkat yaitu
enzzim,komplemen,dan interferon
Respon Imun Spesifik
Benda asing (Ag) merangsang terbentuknya Ab yang spesifik thd Ag yang masuk tadi
3 sifat respon imun spesifik :1. Spesifisitas; memp. Kepekaan tinggi membedakan Ag satu dengan lainnya2. Heterogenesitas; berbagai jenis sel dan produk-nya dpt bereaksi dgn Ag yang berbeda-beda3. Memori; kemampuan utk mengenali dan mengingat kembali Ag yang pernah masuk
2 mekanisme pada respon imun SPESIFIK
1. Seluler; adalah mekanisme yang diperantarai oleh limfosit T yang tersensitisasi,terdiri dari:Thelper,Tsupresor,Tkontrasupresor,Tsitotoksik
2. Humoral; adalah Reaksi yang diperantarai oleh produk sel B (limfosit B dan Sel Plasma) yaitu Antibodi/Ab, yang disebut Imunoglobulin/Ig,tdd:- IgA - IgD- IgE - IgG- IgM
Ada 2 jenis toleransi imun :tol.imun perolehan/dapatan;
tubuh tidak mampu merespon thd.Ag dari luar tubuh (eksogen)tol.imun alami;
tubuh tidak mampu merespon thd. Ag dari dalam tubuh sendiri (endogen), hal ini bisa terjadi krn genetik
TOLERANSI IMUNOLOGIKMrpk resp.imun NORMAL utk dapat membedakan antara jaringan sendiri dengan benda asing, shg tidak terbentuk penyerangan terhadap jaringan tubuh sendiri
PENYAKIT / KELAINAN IMUNOLOGIKRespon imun dapat menyebabkan kelainan jika respon ini bereaksi melawan jaringan tubuh sendiri. Sistem imun
dapat menyimpang melalui 3 cara :
1. Imunodefisiensi ,respon imun yang inefektif
2. Hipersensitivitas ,respon imun yg over reactive
3. Peny.Autoimun, aktivitas respon imun yang menyerang molekul, sel, atau jaringan tubuh sendiri akibat kegagalan toleransi karena sistem homeostatik tidak berfungsi.
3 teori tentang PENYAKIT AUTOIMUN
1.Teori Klon Terlarang; ada suatu klon dari Limfosit yg timbul karena mutasi somatik, ada 2 kemungkinan;
-Sel mutan membawa Ag asing-Sel mutan mengalami proliferasi shg dianggap asg
2. Teori Antigen Terasing; selama masa embrio jaringan yg secara anatomi terletak jauh dari sistem limforetikuler/ terasing maka akan dianggap sbg asing, maka akan terjadi perlawanan thd sel ini.
3. Teori Defisiensi Imunologik; menjelaskan adanya hubungan antara sindroma def.imun. dengan kenaikan insidensi abnormalitas autoimun
ETIOLOGI PENYAKIT AUTOIMUN
Penyakit auto imun
genetikInfeksi
bakteri & virus
Kerusakan regulasi
sistem imun
KLASIFIKASI PENYAKIT AUTOIMUN Tanda-tanda umum :
-AutoAb yang beredar akan bereaksi dgn unsur-unsur jaringan normal
-Ig meningkat dalam serum-Lebih sering mengenai wanita-Perjalanan peny. Bisa progresif,
eksaserbasi , bisa menyembuhkan- AutoAb-nya bernilai diagnostik
secara laboratoris
Fungsi Sistem Imun dan Penyimpangannya
Fungsi Asal rangsang
Contoh Hiperaktivitas
Hipoaktivi tas
Defence(pertahanan)
Eksogen Perlawanan thd m.o
Alergi Defisiensi imun
Homeosta-Tic
EksogenEndogen
Penghancuran sel-sel rusak dan tidak berguna
Penyakit autoimun
_
Surveillance(pengawasan)
EksogenEndogen
Pemusnahan sel-sel mutan dan sel neoplasma
_
Penyakit keganasan
TRANSPLANTASI ORGAN SECARA UMUM DIGUNAKAN UNTUK MENYELAMATKAN J IWA
SESORANG
TRANSPLANTATION MEDICINE
Klasifikasi
Sangat penting diketahui berhubungan dengan manajemen dan prognosis
Tipe jaringan
HCT (hematopoietic cell
transplantation) bone marrow
Solid organ/jaringan seperti janutng, liver
,ginjal, pankreas, kulit komponen mata, intestin
transplantasi autologous ke atau dari satu orang
Isografttransplantasi dari kembar identik transplantasi allogeneic transplantasi
didapat dari pendonor yang tidak identik secara genetik kepada penerima nya
transplantasi xenogeneic transplantasi dari pendonor ke satu spesies ke penerima spesies lain
Pasien transplamtasi organ lebih mudah untuk terkena bakteri, virus dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi oral
Tanda-tanda infeksi oral bergantung pada penurunan respon radang, tingkat imunosupresi dan respon imun pasien, dan adanya ulserasi oral
Oral Health Considerations
Infeksi virus sering muncul pada pasien immunosupresi herpes simplex, virus varicella-zoster dan oral hairy leykoplakia
Infeksi jamur pseudomembranous candidiasis, termasuk aspergillosis, cryptocococsis, mucormycosis dan blastomycosis
Oral mucositis (OM) keluhan yang sering muncul pada pasien kemoterapi agen paliatif, seperti gabungan dari anestesi, antihistamin dan obat-obatan lainnya
Pencegahan : profilaksis tretinoin topikal
Disfungsi kelenjar saliva sering muncul pada pasien pasca HCT
Perawatan gigi untuk pasien yang sedang mempersiapkan untuk transplantasi atau bagi mereka yang sudah memiliki transplantasi harus dikoordinasikan dengan petunjuk dokter
Dokter biasanya berkonsultasi dengan dokter gigi pasien, untuk memastikan pasien tidak memiliki infeksi oral akut yang dapat mempersulit proses transplantasi
Komunikasi yang dekat dan detail antar pekerja kesehatan sangat penting
Dental Management
Pasien yang menunggu transplantasi ginjal kerusakan ginjal tingkat akhir hemodialisis memerlukan antibiotik profilaksis sebelum perawatan gigi untuk mencegah bakteri endokarditis
Biasanya kelebihan cairan dan hipertensi tekanan darah harus dimonitor
Variasi metabolisme dan ekskresi obat juga harus dipertimbangkan perubahan dosis obat-obatan
Pre transplantations Considerations
Pasien yang menunggu transplantasi jantung(CAD) dan gagal jantung kongestif tidak diindikasikan rawat jalan dental treatment
Biasanya tidak boleh keluar RS sebelum mendapat transplantasi
Pasien yang menunggu transplantasi paru-paru sulit bernapas dan terapi oksigen
Perawatan gigi harus menghindari penggunaan sumber-sumber yang mudah terbakar di dekat pasien jika ia menggunakan terapi oksigen
Menghirup anestesi dan obat narkotika kontraindikasi depressi pernafasan
Pasien menunggu transplantasi pankreas pengelolaan glukosa abnormal pertimbangan tingkat glukosa serum sebelum memulai pengobatan harus dilakukan
Rentan infeksi dan perdarahan hati –hati dalam dental treatment
dokter gigi yg merawat pasien pretransplantation harus mempertimbangkan potensi komplikasi gigi yang secara signifikan dapat berdampak pada proses transplantasi
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan klinis gigi, periodontium, dan mukosa oral serta kepala dan leher daerah, termasuk kelenjar getah bening dan kelenjar liur secara rinci
Dokter gigi menghilangkan infeksi sebelum transplantasi
Perencanaan perawatan gigi harus memperhitungkan kondisi pasien, evaluasi lab, termasuk parameter seperti sel darah dan trombosit, serum kimia untuk menentukan derajat disfungsi organ, dan studi koagulasi
Immediate post transplantation periodKondisi pasien paling rentan terhadap penolakan dan
infeksi beratPeriode dimulai segera setelah proses transplantasi
sampai organ transplant dapat berfungsi dengan benarPasien ini Imunosupressi ↑ cegah rejection dentist
sebaiknya tidak melakukan dental treatmentEmergency harus konsul dengan dokter transplantasiPenggunaan chlorhexidin kumur dapat membantu
Post-transplantation Consideration
Stable post-transplantation periodSaat organ transplantasi sudah stabilwaktu terbaik untuk melakukan perawatan
gigi organ berfungsi dengan baikUntuk keamanantetap konsultasi dengan
dokter transplantasiMemperhatikan interaksi obat terhadap obat
imunosupressi
Pasien dgn CSA (imunosupresive medicine)klindamisin
Level CSA dapat terpengaruh oleh obat seperti :
Anti inflamasi : diklofenak, sulindac, naproxen
Antifungal : itraconazol, fluconazoleKetoconazoleAntibiotik : clarithromycin, eritromisin
Chronic Rejection PeriodJika organ transplantasi mengalami kegagalanParameter laboratorium menunjukkan
kegagalan fungsi organDapat dilakukan biopsiberisiko dilakukan dental treatmentpasien
gagal organ dan imunosupressiEmergency konsul dengan dokter
pertimbangkan dampak dari kegagalan organ
PENYAKIT METABOLIC YANG DITANDAI DENGAN DISREGULASI DARI METABOLISM
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN L IP ID
Diabetes Mellitus
DM tipe 1 DM tipe 2
diderita oleh pasien pada usia muda
didiagnosis sebelum akhir usia remaja juvenille diabetes
biasanya kurus
Adult disorder : >40th Sering dikaitkan
kelebihan berat badan dan fenotip gemuk
DM tipe 1 DM tipe 2
• Absolute insulin deficiency
• e/ autoimmune destruction
sel beta pankreas Kehilangan pankreas :
pankreatitis, surgical removal
Resistensi insulin (fungsi insulin melemah)
e/ tidak diketahui, tidak terjadi destruksi sel beta
Resiko DM tipe 2 meningkat seiring umur, obesitas, dan kurangnya aktifitas fisik
Sering ditemukan pada pasien dg hipertensi dan dyslipidemia
GDM / Gestational DM Other Specific Types
• Intoleransi glukosa didiagnosis pd bumil yg tidak memiliki DM
• Kebanyakan normal kembali setelah melahirkan, namun ↑ terjadinya DM tipe 2
Jarang terjadie/
cacat genetik sel beta atau aksi insulin,
penyakit pankreas, endokrinopathies, penggunaan obat / bahan
kimia, infeksi, Jumlah kortisol, glukagon,
epinefrin, dan GH yg berlebihan
Klasifikasi DMhttp://jada.ada.org/content/139/suppl_5/8S/T1.medium.gif
Gula darah N : 60-150 mg/dL
insulin homeost
asis glukosa
↓ insulin gula darah ≠ sumber
energiTrigyceri
des asam
lemak = sumber energi
cadangan
Gula darah ↑
= hiperglikemia
Glukosa dieksresi pd urin
dan urinasi↑
= polyuri
a
Peningkatan
pengeluaran
cairan dehidrasi & haus
berlebihan =
polydipsia
Sel-sel kelaparan karena
tidak mendapa
tkan glukosa = ↑lapar
= polypha
gia
Kehilangan BB
sel-selnya
tidak bs menyerap glukosa
Mikrovascular : Disfungsi endotel & ischemia jaringan Retinopathy : kebutaan Neuropathy : nyeri, khlgn sensasi nyeri dan sentuh, Nephropathy : renal failure & dialysis cardiomyopathy
Makrovascular Atherosclerotic disease semua arteri mayor infark
myokardium, stroke Diperparah oleh : merokok, hipertensi, dyslipidemia
Orang dg DM yang tidak terkontrol juga memiliki penyembuhan luka yg lama dan meningkatkan terkenanya infeksi
two other DM-related DM mempengaruhi fungsi sendi : Peningkatan kekakuan dan
kehilangan fleksibilitas Densitas tulang
1. Gingivitis & Periodontal Disease
Sering disebut kompikasi ke-6 DM plg sering ditemukan
Faktor yang mempengaruhi : Penurunan fungsi leukosit PMN Metabolisme abnormal dari kolagen Pembentukan advanced glycation end products (AGE) mempengaruhi
stabilitas kolagen
Destruksi jaringan periodontal meningkat seiring umur & lebih tinggi pd pasien dg DM dibandingkan pasien non-DM pada semua rentang usia
Pasien DM yg merokok memiliki resiko 20x lebih besar terkena periodontitis dengan kehilangan tulang pendukung dibanding non-DM
Diduga perbedaan host response patogen periodontal peningkatan kerusakan jaringan pd pasien DM
Komplikasi oral pd pasien DM yg tdk terkontrol berkaitan dg : Perubahan respon infeksi Perubahan mikrovasular Peningkatan konsentrasi glukosa di saliva dan cairan gingiva
Therapy : Penilaian awal resiko progresi oral disease Instruksi OH Kunjungan ke drg diperbanyak dan berkala/teratur
2. Disfungsi Glandula Saliva & Xerostomia
Dapat terjadi karena : Polyuria Masalah metabolisme atau endokrin
Mengakibatkan : Kekeringan, atrofi, mukosa pecah-pecah Mukositis, ulcer, desquamation, inflamasi, depapilasi lidah Kesulitan mengnyah, menelan, merasa penurunan konsumsi nutrisi
Penurunan saliva / perubahan jumlah saliva rentan thd kariesT/ topical treatment : fluride containing mouthrinses dan
salivary substitutePerbaikan kontrol glycemic memiliki peran penting dlm
mengurangi terjadinya komplikasi seperti xerostomia dan candidiasis
3. Candidiasis
Infeksi jamur opportunistik; biasanya berkaitan dg hyperglycemia
Lesi oral:Median rhomboid glositis denture stomatitisAtrofi glositis pseudomembranous candidiasisAngular cheilitis
e/ Immunological compromised conditions Penggunaan dentures dg poor OH Penggunaan jangka panjang antibiotik spektrum luas
Pd pasien DM : Compromised immune function Salivary hyperglycemia Salivary disfunction
4. Burning Mouth Syndrome
Biasanya tidak ada lesi yang terdeksi klinise/ pd DM yg tidak terkontrol :
Disfungsi saliva Candidiasis Abnormalitas neuron : depresi
Autonomic dan sensory-motor neuropathies adalah bagian dari sindrom diabetes : 50%, 25th stlh onset DM
Neuropathy oral simptomp parestesi & tingling, baal, nyeri, terbakar.
Neuropathy pd DM berkaitan dengan nyeri & rasa terbakar di bagian tubuh lain : kaki
Gejala nyeri terbakar pd mulut atau lidah ditemukan pada DM tipe 2 yang tidak terdiagnosa dan kebanyakan reda setelah medical diagnosis treatment kontrol glycemic
5. Lichen Planus
Diduga karena: proses mediasi immunologis : reaksi hipersentifitas Efek samping OHA atau obat anti-hipertensi
Tampaknya keadaan ini tidak berhubungan antara lichen planus dan DM, namun dlm sebuah penelitian ditemukan 28% pasien dg lichen planus menderita DM dibanding non-DM.menunjukkan diabetes mungkin berkaitan dengan dg imunopatogenesis LP
6. Acute Oral Infections
Ex. Recurrent HSV, periodontal abcess, palatal ulcer.Pernah ada kasus dilaporkan infeksi leher bgn dalam yg
mengancam nyawa karena periodontal abcess dan fatal palatal ulcer pd pasien dg DM
Akhirnya ulcer tidak hanya superficial, tapi tampak deep granulomatous disease
Diduga berkaitan dengan adanya mekanisme patogenik berkaitan dengan peningkatan kerentanan thd infeksi periodontal (ex. Luka yg lama sembuh, berkurangnya kemotaksis dan fungsi PMN)
Kunci utama untuk mengurangi dampak infeksi oral akut adalah glychemic control
Before initialing dental treatment
Medical history• Awal pertemuan : take a good medical history & asses
glycemic control
Menjadwalkan kunjungan• Disarankan PAGI• Untuk pasien dg terapi insulin hrs dijadwalkan agar tidak
bertepatan dg puncak aktivitas insulinDiet• Memastikan pasien makan dg normal dan memimum obat
Blood glucose monitoring• Mengukur kadar gula darah • Pasien dg kadar gula ↓ oral karbohidrate ≠
hypoglicemic event
During treatment
HYPOGLICEMIC EPISODE
• Insulin / obat antidiabetes melebihi kebutuhan fisiologis• Biasanya pd puncak aktivitas insulin• Sign : perubahan mood, kelaparan, lemah berkeringat, takikardia tidak sadar, hipotensi, hipotermia,
kejang, koma, MATI• WHAT DENTIST DO?
• Mengakhiri treatment• 15gr fast-acting oral karbohidrat : tablet glukosa, gula, permen, jus• Mengukur kadar gula darah dan memastikan sdh cukup memakan karbohidrat
• PASIEN TIDAK SADAR• Meminta bantuan medis Memberikan solusi dekstrosa/glukagon intravena
SEVERE HYPERGLYCHEMIA
• Resiko krisis hyperglycemic <<< krisis hypoglicemic
• Ketoacidosis nausea, vomiting, nyeri abdomen, acetoneodor
• Membutuhkan intervensi medis dan administrasi insulin
• Sulit membedakan hypo dan hyper jika hanya dari gejala memberikan sumber karbohidrat pd pasien yg diduga hypo mengukur kadar gula segera sesudah treatment
After treatment
HARUS DIINGAT !Pasien dg DM tdk terkontrol beresiko tinggi terkena
infeksi dan terjadi penundaan penyembuhan lukaInfeksi akut dapat mempengaruhi resistensi insulin
kurang baik dan kontrol glycemic mempengaruhi kemampuan tubuh untuk sembuh berikan antibiotik (u/ pasien yg jelas terkena infeksi dan menjalani bedah)
Salisilat : ↑ sekresi insulin & sensitifitas, dpt mempengaruhi sulfonylureas hypoglycemia
Jgn diberikan aspirin dan obat yg mengandung aspirin
Hypothalmus and Anterior Pituitary
Penyakit pituitary dapat timbul dengan penyakit yang terjadi saat lahir
tidak terlihat jelas oleh klinisi kesehatan mulut.
Pasien dengan disfungsi hormonal yang disebabkan oleh penyakit pituitary dapat ditemukan dengan adanya abnormalitas signifikan pada pemeriksaan kepala dan leher.
Hypothalmus and Anterior Pituitary
sering timbul perubahan pada penglihatan dan kehilangan integritas penglihatan. Contohnya, pada Graves’ disease, kelainan pada
fungsi motorik cranial nerve III, IV, dan VI.
Hypothalmus and Anterior Pituitary
Pada acromegaly dan Cushing’s disease, adenoma pituitary mengeluarkan hormone aktif, perubahan pada tampilan wajah dan struktur orofacial
Principle Of MedicinePasien akromegali penyakit dengan kelebihan sekresi Growth Hormone (GH) pada ptuitari.
• panjang dan lebar mandibula yang meningkat, • hidung, dan telinga menjadi perubahan yang paling menonjol.
Salah satu jaringan target untuk GH dan untuk IGF-I adalah pertumbuhan kartilago
Pada dewasa, tempat dimana ada pertumbuhan kartilago lebih sedikit mandibula menunjukkan adanya perubahan secara gradual di struktur wajah,
Pasien yang didiagnosis akromegali dapat perawatan ortodontik untuk memperbaiki struktur wajah.
Adrenal medulla
• Adrenalin, noraderenalin, dopamine, progesteron
Korteks
• Hormon steroid • Mineralkortikoid (aldosteron)• Glukortikoid (cortisol)• Androgen
ADDISON DISEASE
Hipoadrenokortisisme primer defisiensi hormon glukokortikoid dan mineral kortikoid (o/korteks adrenal)
• Hypoglychemia, hypotension, asthenia, kelemahan otot• Hiperpigmentasi pd kulit/mukosa, berwarna coklat/hitam, sering terjadi pd daerah yg mudah terkena trauma
↑ hormon ACTH dan MSH
e/ Penyakit autoimun, tuberkulosis adrenal, amiloidosis, neoplasia, histoplasmosis
gejala
Dental Management
• t/ kortikosteroid• Melakukan treatment dipagi hari• Kontrol kecemasan dan stress emosional• Menggunakan anestetik jangka panjang• Treatment nyeri postoperative• Prevensi fraktur iatrogenik selama bedah• Hati-hati penggunaan obat interaksi glukokortikoid dg obat
CUSHING DISEASE
e/ terapi glukokortikoid yang berlebihan, ↑produksi ACTH
Manifestasi klinis : obesitas dg akumulasi lemak pd supraklavikular dan leher, hipertensi, intoleransi glukosa, menstrusi tdk teratur, neuropsychological disturbance
Oral health consideration
Pasien dengan Sindrom
Cushing, dapat berdarah dan luka memar
dengan mudah.
berkaitan dengan
cacat pada dinding
pembuluh darah kecil
penyempitan pembuluh
selama penyembuh
an perdarahan
Luka juga terganggu, luka parut dan luka hebat dapat
terjadi daripada subyek yang
normal.
Oral health consideration *cont
Kerentanan thdp infeksi Pasien yang sedang di terapi glukokortikoid kronis
immunocompromised rentan terhadap antibiotik profilaksis infection.
Pasien dengan Sindrom Cushing juga lebih cenderung terkena infeksi dan terdapat jamur Candida karena flora abnormal pada kulit dan mukosa.
Thyroxine (T4) triidothyronine (T3) mempengaruhi proses
metabolisme & penggunaan oksigen
Calsitonin (brsm dg hormon parathiroid & vit. D) meregulasi serum kalsium dan fosfor pd
remodelling tulang
Thyroid stimulating hormone
(TSH/Thyrotropin) : Pituari anterior mengatur
sekresi hormon thiroid
HYPERTHYROIDISM / THYROTOXICOSIS
↓produksi hormon tiroid; ↓ fungsi tiroide/
Ectopic thyroid tissue Toxic thyroid adenoma Toxic multinodular goiter Subacute thyroiditis Grave’s disease
MANIFESTASI KLINIS
• Gastrointestinal : kurus, nausea, vomitting• Rambut, kulit, kuku : tipis, rambut mudah rontok, soft nail, kulitnya hangat &
lembab, ↑pigmentasi kulit• Tangan : palmar erythema, tremor, berkeringat• Neuromuscular : fatigue, atrofi, lemah, nyeri• Cardiovaskuler : takikardia, palpitasi, hipertensi sistolik, dyspnea• Psychological : anxiety, nervousness, imsomnia, sulit konsentrasi,• Ocular : ptosis, edema periorbital, retraksi kelopak mata krn kontaksi otot
ORAL MANIFESTATION
• Erupsi gigi lebih cepat pd anak• Osteoporosis maksila / mandibula• Pembesaran tiroid• Peningkatan karies• Penyakit periodontal• Burning mouth syndrome
DENTAL MANAGEMENT
• Sebelum dental treatment dilakukan kta harus mengetahui riwayat penyakitnya dan disarankan berkonsultasi pd spesialis
• Pada pasien yg terkontrol kita melakukan dental treatment yang sama seperti pd individu sehat
• Pada kasus yang tidak terkontrol :• Menghindari penggunaan epineprin sbg lokal
anestetik• Sebisa mungkin menghindari surgical procedure• Treatment harus dihentikan jika mucul gejala
thyrotoxic : takikardia, berkeringat, hipertensi, tremor, nausea, vomiting, nyeri abdomen
HYPOTHYROIDISM
Defisiensi hormon thyroid
Masa kecil creatinism
Gejala klinis : retardasi mental,
perkembangan dan pertumbuhan
tertunda
dewasamyxedema
Gejala klinis : metabolisme menurun, depresi,
overweight, penurunan kardiak output dan
pernapasan, kulitnya menipis dan kering
Oral manifestation
• Erupsi gigi terlambat• Hipoplasia enamel• Mikrognatia• Makroglosia
Oral management
• Mengindari infeksi oral• Menghindari prosedur bedah• Menghindari penggunaan obat yang menekan saraf pusat : narkotik dan barbiturates• Mudah terkena penyakit kardiovaskular terapi antikoagulan
Definisi
Penyakit Cerebrovascular mencakup semua gangguan yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang mensuplai otak, sehingga menghasilkan kerusakan neurologis. • Gejala umum stroke
• lumpuh motorik, • kehilangan sensori, • kesulitan melihat• gangguan berbicara.
"Stroke" dan "Cerebrovascular Accident" (CVA) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cedera neurologis akut akibat dari gangguan parah pada aliran darah ke otak.
Manifestasi klinis stroke
Sebagai baris pertama manajemen pada medis pasien stroke yaitu terapi antikoagulan, pasien mungkin memiliki kecenderungan untuk perdarahan yang berlebihan.
Xerostomia adalah efek samping yang umum dari obat yang digunakan dalam pengelolaan penyakit serebrovaskular dan proses penyakit yang terkait.
Pasien yang terpengaruh sehingga kemudian dapat rentan terhadap tingkat karies lebih tinggi.
Teliti terhadap kebersihan mulut, lebih sering diingatkan, substitusi air liur, dan aplikasi fluoride dapat membantu dalam pemeliharaan gigi.
Pasien stroke juga dapat memiliki cacat fisik, yang dapat mempengaruhi area orofacial dan dapat mengubah penyediaan perawatan gigi.
Pasien dengan kelemahan pada otot daerah orofacial mungkin memiliki kontrol yang buruk pada sekresi oral, lelucon mengurangi refleks, dan perubahan dalam kemampuan mereka untuk mengunyah, mengarah ke gizi buruk.
Pasien dengan apraxia yang berpengaruh terhadap wilayah orofacial mungkin dapat mengganggu gerakan, seperti menonjol lidah, expectorating, dan mengerutkan bibir.
Secara umum, perawatan gigi tidak menjadi masalah utama bagi pasien poststroke kebanyakan.
Anamnesis hati-hati, memeriksa tekanan darah sebelum perawatan, menghindari janji panjang, dan kepastian umum merupakan faktor-faktor penting dalam penyediaan perawatan gigi untuk pasien dengan riwayat stroke.