prinsip dan azas bk.doc

Upload: yasir

Post on 05-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    1/8

    Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling 1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan  Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah peserta didik (individu-individu), baiksecara perseorangan maupun kelompok. Individu-individu itu sangat bervariasi, misalnya dalamhal umurnya, jenis kelaminnya, status sosial ekonomi keluarga, kedudukan, pangkat dan

     jabatannya, dan variasi-variasi lainnya. erbagai variasi itu menyebabkan individu yang satuberbeda dari yang lainnya. !asing-masing individu adalah unik. Secara lebih khusus, yangmenjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan kehidupan individu, tetapisecara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya. Sikap dan tingkah laku individusangat dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan kondisi diri sendiri, serta kondisilingkungannya. "ariasi dan keunikan individu, aspek-aspek pribadi dan lingkungan, serta sikap dantingkah laku individu dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannyaprinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut#a. imbingan dan konseling melayani individu, tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.b. imbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk dari

    berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik. $leh karena itu, pelayanan bimbingan dankonseling perlu menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.c. %ntuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individuitu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan,kelemahan, dan permasalahannya.d. Setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung &aktor-&aktor yangsecara potensial mengarah kepada pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang. $leh karena itu,pelayanan bimbingan dan konseling yang bertujuan mengembangkan penyesuaian individuterhadap segenap bidang pengalaman harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembanganindividu.e. !eskipun individu yang satu dengan yang lainnya adalah serupa dalam berbagai hal,

    perbedaan individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuanmemberikan bantuan atau bimbingan kepada individu-individu tertentu, baik mereka itu anak-anak,remaja, ataupun orang de'asa.

    . Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu  erbagai &aktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalupositi&. aktor-&aktor yang pengaruhnya negati& akan menimbulkan hambatan-hambatan terhadapkelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang akhirnya menimbulkan masalahtertentu pada diri individu. !asalah-masalah yang timbul sangat bervariasi. Secara idealpelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu semua individu dengan berbagai masalahnyaitu. *amun, sesuai dengan keterbatasan yang ada pada dirinya sendiri, pelayanan bimbingan dankonseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas. Prinsip-prinsip yangberkenaan dengan hal itu adalah#a. !eskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap dan bidangperkembangan dan kehidupan individu, tetapi bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanyapada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan &isik individu terhadap penyesuaiandirinya dirumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dansebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan &isik individu.

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    2/8

    b. +eadaan sosial, ekonomi, dan politik yang kurang menguntungkan merupakan &aktor salah satupada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian seksama dari para konselor dalammengentaskan masalah klien.

    . Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan

      +egiatan pelayanan bimbingan dan konseling baik diselenggarakan secara insidental maupun terprogram. Pelayanan insidental diberikan kepada klien-klien yang secara langsung(tidak terprogram atau terjad'al) kepada konselor untuk meminta bantuan. +onselor memberikanpelayanan kepada klien secara langsung pula sesuai dengan permasalahan klien pada 'aktumereka itu datang. +onselor memang tidak menyediakan program khusus untuk mereka. +lien-klien insidental seperti itu biasanya datang dari luar lembaga tempat konselor bertugas. Pelayananinsidental itu merupakan pelayanan konselor yang sedang menjalankan praktek pribadi.%ntuk 'arga lembaga tempat konselor bertugas, yaitu 'arga yang pemberian pelayananbimbingan dan konselingnya menjadi tanggung ja'ab konselor sepenuhnya. +onselor dituntutuntuk menyusun program pelayanan. Program ini berorientasi kepada seluruh 'arga lembaga itu(misal sekolah atau kantor) dengan memperhatikan variasi masalah yang mungkin timbul dan jenislayanan yang dapat diselenggarakan, rentangan dan unit-unit 'aktu yang tersedia (misalnyacatur'ulan, atau semester, atau bulan), ketersediaan sta&, kemungkinan hubungan antarpersonaldan lembaga, kemudahan-kemudahan yang tersedia, dan &aktor-&aktor lainnya yang dapatdiman&aatkan dan dikembangkan di lembaga tersebut. Prinsip-prinsip yang berkenaan denganprogram layanan bimbingan dan konseling itu adalah seebagai berikut#a. imbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan danpengembangan. $leh karena itu, program pengembangan bimbingan dan konseling harus disusundan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.b. Program bimbingan dan konseling harus &leksibel, disesuaikan dengan kondisi lembaga(misalnya sekolah), kebutuhan individu, dan masyarakat.c. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secaraberkesinambungan kepada anak-anak sampai dengan orang de'asa. isekolah misalnya, dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.d. erhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penialian yang teraturuntuk mengetahui sejauh mana hasil dan man&aat yang diperoleh, serta mengetahui kesesuaianantara program yang direncanakan dengan pelaksanaannya.

    /. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan  Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling (baik yang bersi&at insidental maupunterprogram) dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan. ujuan ini, selanjutnyadi'ujudkan melalui proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli di bidangnya, yaitukonselor pro&esional. +onselor yang bekerja di suatu lembaga yang cukup besar (misalnya sebuahsekolah), sangat berkepentingan dengan peyelenggaraan program-program bimbingan dan

    konseling secara teratur dari 'aktu ke 'aktu+erja sama dari berbagai pihak, baik didalam maupundiluar tempat konselor bekerja perlu dikembangkan secara optimal. Prinsip-prinsip berkenaandengan hal tersebut adalah#a. ujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu. $leh karena itu,pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan klien agar mampumembimbing diri sendiri dalam menghadapai setiap kesulitan atau permasalahan yangdihadapinya.

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    3/8

    b. alam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh klien hendaklahatas kemauan klien sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari konselor.c. Permasalahan khusus yang dialami klien (untuk semua usia) harus ditangani oleh (dan kalauperlu dialihtangankan kepada) tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahankhusus tersebut.

    d. imbingan dan konseling adalah pekerjaan pro&esional. $leh karen itu, dilaksanakan olehtenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus dalam bidang bimbingan dankonseling.e. 0uru dan orang tua memiliki tanggung ja'ab yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan dankonseling. $leh kerana itu, kerja sama antara konselor dengan guru dan orang tua sangatdiperlukan.&. 0uru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. $leh karena itu, keduanyaharus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi kebodohan danhambatan-hambatan yang ada pada lingkungan individu.g. %ntuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh mungkinmemenuhi tuntutan individu, program pengukuran dan penilaian terhadap individu hendaknya

    dilakukan, dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian itu dikembangkan dandiman&aatkan dengan baik. engan pengadministrasian instrument yang benar-benar dipilihdengan baik, data khusus tentang kemampuan mental, hasil belajar, bakat dan minat, danberbagai ciri kepribadian hendaknya dikumpulkan, disimpan, dan dipergunakan sesuai dengankeperluan.h. $rganisasi program bimbingan hendaknya &leksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individudengan lingkungannya.i. anggung ja'ab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya diletakkan dipundakseorang pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus dalam pendidikan bimbingandan konseling, bekerja sama dengan sta& dan personal, lembaga ditempat bertugas dan lembaga-lembaga lain yang dapat menunjang program bimbingan dan konseling. j. Penilaian periodik perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan. +esuksesanpelaksanaan program diukur dengan melihat sikap-sikap yang berkepentingan dengan programyang sedang disediakan (baik pihak-pihak yang melayani maupun yang dilayani), dan perubahantingkah laku klien yang pernah dilayani.

    Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

    Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan pro&esional. Pekerjaan pro&esional itu harusdilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin e&isien dan e&ektivitas proses danhasil-hasilnya. alam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidah-kaidahtersebut dikenal dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan-ketentuan yangharus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. pabila asas-asas itu diikuti danterselenggara dengan baik, sangat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaiantujuan yang diharapkan. Sebaliknya, apabila asas-asas itu diabaikan atau dilanggar sangatdikha'atirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berla'anan dengan tujuan bimbingan dankonseling, bahkan akan dapat merugikan orang-orang yang terlibat di dalam pelayanan, sertapro&esi bimbingan dan konseling itu sendiri. sas-asas yang dimaksud tersebut antara lain#

    1. sas +erahasiaan

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    4/8

    Segala sesuatu yang dibicarakan klien (peserta didik) kepada konselor (guru pembimbing) tidakboleh disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atautidak layak diketahui oleh orang lain. sas kerahasiaan ini merupakan asas kunci dalam usahabimbingan dan konseling. 2ika asas ini benar-benar dilaksanakan, maka penyelenggara ataupemberi bimbingan akan mendapat kepercayaan dari semua pihak, terutama penerima bimbingan

    klien, sehingga mereka akan mau meman&aatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaan dengan baik, makahilanglah kepercayaan klien, sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat di hatiklien dan para calon klien. !ereka takut meminta bantuan sebab kha'atir masalah dan diri merekaakan menjadi bahan gunjingan. pabila hal terakhir itu terjadi, maka tamatlah pelayananbimbingan dan konseling ditangan konselor yang tidak dapat dipercaya oleh klien itu.

    . sas +esukarelaan

    Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak siterbimbing atau klien maupun dari pihak konselor. +lien diharapkan secara sukarela dan rela tanpa

    ragu-ragu ataupun merasa terpaksa menyampaikan masalah yang dihadapinya sertamengungkapkan segenap &akta, data, dan seluk-beluk berkenaan dengan masalahnya itu kepadakonselor. +onselor hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa, atau dengankata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas.

    . sas +eterbukaan

    alam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan, baikketerbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari klien. +eterbukaan ini bukan hanya sekedarbersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi juga diharapkan masing-masing pihak yangbersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. Individu yang

    membutuhkan bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentangdirinya sendiri, sehingga dengan keterbukaan ini penelaahan serta pengkajian berbagai kekuatandan kelemahan klien dapat dilaksanakan.

    +eterusterangan dan kejujuran klien akan terjadi jika klien tidak lagi mempersoalkan asaskerahasiaan dan kesukarelaan. !aksudnya, klien telah betul-betul mempercayai konselornya danbenar-benar mengharapkan bantuan dari konselornya. 3ebih jauh keterbukaan akan semakinberkembang apabila klien tahu bah'a konselornya terbuka.

    +eterbukaan disini ditinjau dari dua arah. ari pihak klien diharapkan pertama-tama mau membukadiri sendiri, sehingga apa yang ada pada dirinya dapat diketahui oleh orang lain (konselor) dan

    keduanya mau membuka diri dalam arti mau menerima saran-saran dan masukan lainnya daripihak luar. ari pihak konselor, keterbukaan ter'ujud dengan ketersediaan konselor menja'abpertanyaan-pertanyaan klien dan mengungkapkan diri konselor sendiri jika hal itu dikehendaki olehklien. alam hubungan yang bersuasana seperti itu masing-masing pihak bersi&at transparan(terbuka) terhadap pihak lain.

    /. sas +ekinian

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    5/8

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    6/8

      sas ini merujuk pada pola konseling 5multidimensional6 yang tidak hanya mengandalkantransaksi verbal antara klien dengan konselor. alam konseling yang berdimensi verbal pun asaskegiatan masih harus terselenggara, yaitu klien mengalami proses konseling dan akti& pulamelaksanakan atau menerapkan hasil-hasil konseling.

    sas bimbingan dan konseling ini menghendaki agar klien yang menjadi sasaran pelayananberpartisipasi secara akti& di dalam penyelenggaraan pelayanan4 kegiatan bimbingan. alam hal inikonselor perlu mendorong klien untuk akti& dalam setiap pelayanan4 kegiatan bimbingan dankonseling yang diperuntukan baginya

    :. sas +edinamisan

    %saha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri klien,yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan itu tidaklah sekedar mengulanghal yang lama, yang bersi&at menonton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatupembaharuan, suatu yang lebih maju, dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang

    dikehendaki. sas kedinamisan mengacu pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat pada danmenjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya.

    sas bimbingan dan konseling ini menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan(klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang, sertaberkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari 'aktu ke 'aktu.

    ;. sas +eterpaduan

    Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek kepribadian klien.Sebagaimana diketahui individu memiliki berbagai aspek kepribadian yang kalau keadaannya tidak

    seimbang, serasi, dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. isamping keterpaduan padadiri klien, juga harus diperhatikan keterpaduan isi dan proses layanan yang diberikan. 9endaknyaaspek layanan yang satu jangan sampai tidak serasi dengan aspek layanan yang lain.

    %ntuk terselenggaranya asas keterpaduan, konselor perlu memiliki 'a'asan yang luas tentangperkembangan klien dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapatdiakti&kan untuk menangani masalah klien. +esemuanya itu dipadukan dalam keadaan serasi dansaling menunjang dalam upaya layanan bimbingan dan konseling.

    sas bimbingan dan konseling ini menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingandan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang,

    harmonis, dan terpadu. %ntuk ini kerja sama antara konselor dan pihak-pihak yang berperan dalampenyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. +oordinasisegenap pelayanan4 kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    7/8

    %saha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baikditinjau dari norma agama, norma adat, norma hukum4 negara, norma ilmu, maupun kebiasaansehari-hari. sas kenormati&an ini diterapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraanbimbingan dan konseling. Seluruh isi dan layanan harus sesuai dengan norma yang ada. emikianpula prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari norma-norma yang

    dimaksudkan. ukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapatdipertanggungja'abkan jika isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan norma-norma yangdimaksudkan itu.

    itilik dari permasalahan klien barangkali pada a'alnya ada materi bimbingan dan konseling yangtidak bersesuaian dengan norma (misalnya klien mengalami masalah melanggar norma tertentu),tetapi justru dengan pelayanan bimbingan dan konselinglah tingkah laku yang melanggar norma itudiarahkan kepada lebih bersesuaian dengan norma. 3ebih jauh, layanan meningkatkankemampuan klien memahami, menghayati, dan mengamalkan norma-norma tersebut.

    1=. sas +eahlian

    %saha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asas keahlian secara teratur dan sistematikdengan menggunakan prosedur, teknik, dan alat (instrumentasi bimbingan dan konseling) yangmemadai. %ntuk itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya, sehingga dengan itu dapatdicapai keberhasilan pemberian layanan. Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pelayananpro&esional yang diselenggarakan oleh tenaga-tenaga ahli yang khusus dididik untuk pekerjaanitu.

    sas keahlian selain mengacu kepada kuali&ikasi konselor (misalnya pendidikan sarjana bidangbimbingan dan konseling), juga kepada pengalaman. eori dan praktek bimbingan dan konselingperlu dipadukan. $leh karena itu, seorang konselor ahli harus benar-benar menguasai teori dan

    praktek konseling secara baik. +epro&esionalan konselor harus ter'ujud baik dalampenyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakankode etik bimbingan dan konseling.

    11. sas lih angan

    alam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asas alihtangan jika konselor sudahmengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, tetapi individu yangbersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapatmengirim individu kepada petugas atau badan yang lebih ahli. isamping itu asas ini jugamengisyaratkan bah'a pelayanan bimbingan dan konseling hanya mengenai masalah-masalah

    individu sesuai dengan ke'enangan petugas yang bersangkutan dan setiap masalah ditanganioleh ahli yang ber'enang untuk itu. 9al yang terakhir itu secara langsung mengacu kepadabimbingan dan konseling hanya memberikan kepada individu-individu yang pada dasarnya normal(tidak sakit jasmani maupun rohani) dan bekerja dengan kasus-kasus yang terbebas dari masalah-masalah kriminal maupun perdata.

  • 8/15/2019 Prinsip dan azas BK.doc

    8/8

    +onselor dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain, dandemikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran4praktik dan lain-lain.

    1. sas ut >uri 9andayani

    sas tut 'uri handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayananbimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi(memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan,serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada klien untuk maju. emikian juga segenap layananatau kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligusdapat membangun suasana pengayoman, keteladanan, dan dorongan seperti itu.

    sas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungankeseluruhan antara konselor dan klien. 3ebih-lebih di lingkungan sekolah, asas ini makin dirasakankeperluannya dan bahkan perlu dilengkapi dengan 5ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun

    karso6.

    sas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada 'aktuklien mengalami masalah dan menghadap pada konselor saja, tetapi diluar hubungan prosesbantuan bimbingan dan konseling pun hendaknya dirasakan adanya man&aat pelayananbimbingan dan konseling itu.