prinsip-prinsip cara berlaboratorium yang baik

39
Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice) Oleh : Prof.Dr. Karsono, Apt.

Upload: sandhy-tampubolon

Post on 19-Jan-2016

330 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

GLP, Cara berlaboratorium yang baik

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium yang Baik

(Good Laboratory Practice)

Oleh :

Prof.Dr. Karsono, Apt.

Page 2: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

PENDAHULUAN

Konsep resmi Cara Berlaboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice = GLP) pertama kali disusun di Amerika Serikat pada tahun 1970 -an yang disebabkan adanya keprihatinan terhadap validitas data keamanan praklinik obat baru yang diserahkan ke Food and Drug Administration (FDA).

Hasil Pemeriksaan menunjukkan bahwa adanya perencanaan uji dan penelitian yang kurang memadai, dokumentasi metode dan hasil yang tidak lengkap, serta adanya manipulasi data (TDR, 2001).

Page 3: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Sebagai contoh, penukaran hewan yang telah mati dengan yang baru sewaktu penelitian tanpa mendokumentasi nya, atau mengoreksi ketidaksesuaian data asli dan tabel laporan akhir dengan memanipulasi perihal data asli untuk disesuaikan dengan tabel sebagai hasil laporan akhir, dan masih banyak lagi contoh manipulasi hasil labortorium lainnya (US -EPA, 1999; WHO, 1997).

FDA lalu mengajukan regulasi GLP pada tahun 1976 dan menjadi peraturan akhir ( Final Rule) pada 19 Juni 1979 (21 CFR 58).

Regulasi ini diharapkan sebagai jaminan terhadap laporan yang disampaikan ke FDA bisa dipercaya.

Page 4: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

GOOD LABORATORY PRACTICE (GLP).

GLP didefinisikan sebagai suatu sistem kualitas yang berkaitan dengan proses organisasional dan kondisi laboratorium, dimana suatu penelitian dirancang dilaksanakan, dipantau, dicatat, diarsip dan dilaporkan.

Page 5: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Tujuan

Tujuan umum GLP adalah meningkatkan kualitas penelitian dan datanya.

Prinsipnya berupa suatu kumpulan persyaratan yang akan memuaskan sebagai dasar untuk mendapatkan kualitas, reabilitas dan integritas penelitian, serta keterlacakan data.

Page 6: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Sasaran

Sasaran akhir GLP adalah melindungi manusia dan lingkungan hidup dari pengaruh bahan kimia berbahaya dan beracun, international comparability of analytical data serta menghindari pengulangan penelitian yang berulang kali dengan biaya yang besar.

Persyaratan utama untuk mencapai tujuan GLP pada sebuah laboratorium terkait dengan persyaratan - persyaratan personil, organisasi, validasi metode analisis, validasi instrumen analisis dan modernisasi instrumen kimia analisis (Huber, 1993; Mc Dowall, 2003; Miller and Crowthr, 2000).

Page 7: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Personil dan OrganisasiSistem pengorganisasian dan manajemen merupakan

unsur penting dalam membangun GLP pada suatu laboratorium. Tanpa adanya pelaksanaan manajemen yang menyeluruh dan keterlibatan semua personilnya maka sistem GLP tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak memiliki kredibilitas.

Struktur organisasi laboratorium dan tanggungjawab setiap personil yang sesuai dengan kompetensinya harus ditentukan dengan jelas.

Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang jelas dengan sendirinya memperlihatkan fungsi laboratorium dan hubungan dari setiap bagian dalam organisasi laboratorium (Huber, 1993; McDowall and Crowther, 2000).

Page 8: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Personil harus memiliki kompetensi (pendidikan,pelatihan dan pengalaman) dan jumlahnya harusmencukupi untuk melaksanakan pekerjaan yangdiperlukan di laboratorium tepat waktu.

Rekaman data kualifikasi pendidikan, pelatihan, pengalaman dan jabatan personil harus didokumentasikan.

Pelatihan dan pengetahuan yang muktahir harus selalu diberikan kepada personil laboratorium, khususnya personil penyelia (Huber, 1993; ISO, 1990; ISO,1999).

Page 9: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

• Kualifikasi ilmuwan kimia analisis yang ideal adalah yang ber sangkutan harus mengetahui dan faham tentang teori dasar, teknik dan metode analisis serta mengetahui dan faham dengan bekerjanya instrumen (Hieftje, 1994; Satiadarma, 1990).

Page 10: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Persyaratan dan kewenangan kepala laboratorium.

Bagian terpenting dari GLP adalah persyaratan dan kewenangan kepala laboratorium.

Kepala laboratorium bertanggung jawab langsung secara keseluruhan terhadap teknik - teknik pekerjaan laboratorium.

Kepala laboratorium bertanggungjawab dan menjamin keamanan penerimaan protokol analisis dari pengelola sponsor, akurasi dan sahih laporan dari data percobaan, sistem uji telah sesuai persyaratan, semua peraturan GLP ditaati dan semua data diarsipkan dengan baik (ISO, 1990).

Page 11: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Validasi Metode AnalisisValidasi metode adalah proses terdokumentasi

yang menjamin bahwa pelaksanaan metode analisis telah sesuai dengan tujuan pelaksanaannya.

Aktivitas validasi harus didokumentasi dengan tepat dan dilakukan pada instrumen dan alat yang memenuhi persyaratan dan terkalibrasi.

Pada tahap ini harus ada bukti dokumen bahwa metode tersebut mantap. Alur dari proses validasi dirinci pada gambar 1 (Green, 1996; Hatman, Massart and McDowell, 1994).

Page 12: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Pada permulaan validasi dilakukan pengkategorian persyaratan-persyaratan validasi dan mengusulkan kriteria penerimaan untuk setiap parameter validasi.

Kriteria dan persyaratan-persyaratan ini pada akhirnya akan didokumentasi dalam suatu protokol validasi.

Persyaratan parameter validasi untuk setiap tipe metode dipersyaratkan secara jelas oleh International Conference on Harmonization (ICH), seperti terlihat pada tabel 1.

Kriteria penerimaan harus sejalan dengan spesifikasi produk yang diharapkan, pengalaman pengembangan dan praktek industri.

Page 13: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik
Page 14: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Metode-metode analisis

Metode-metode analisis yang digunakan dalam laboratorium kimia analisis bisa berupa metode standar, metode komparatif ataupun metode pengembangan.

Semua metode analisis yang dipilih untuk penentuan rutin ataupun riset terlebih dahulu mutlak harus divalidasi dengan beberapa parameter validasi.

Pada analisis kuantitatif, besarnya batasan angka persyaratan parameter validasi sangat tergantung pada macam sampel yang dianalisis, sedangkan pada analisis kualitatif mempersyaratkan hasil analisisnya harus memberikan kesalahan 0% pada penentuan analit yang menyangkut nasib seseorang (doping, psikotropika, narkoba dan sebagainya).

Page 15: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Istilah-istilah parameter analisisMendiskusikan validasi metode analisis perlu memahami

istilah-istilah yang digunakan dalam pelaksanaannya. Istilah-istilah parameter analisis yang perlu dipahami adalah:

A.Spesifisitas. Spesifisitas merupakan karakteristik terpenting dari suatu metode dan harus ditetapkan sebagai salah satu variabel validasi yang utama.Spesifisitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mengukur dengan akurat respon analit diantara seluruh komponen sampel potensial yang mungkin ada dalam matrik sampel. Jika kriteria spesifistas tidak diperoleh, hal ini menunjukkan bahwa metode tersebut belum dikembang kan secara memadai.

Page 16: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

B.Linieritas. Linieritas dari suatu prosedur analisismerupakan kemampuannya (pada rentang tertentu) untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi (jumlah) analit di dalam sampel.

Rentang adalah jarak antara level terbawah dan teratas dari metode analisis yang telah dipakai untuk mendapatkan presisi, linieritas dan akurasi yang bisa diterima.

Rentang yang digunakan biasanya 20% sampai 125% terhadap kadar analit dalam sampel.

Persyaratan data linieritas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi (r) > 0,999 atau nilai variasi fungsi (Vxo) ≤ 2 %, sedangkan untuk bioanalisis (penetapan hayati/analisis pada matrik sampel biologis) dipersyaratkan nilai Vxo = 5% - 10%.

Page 17: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

C. Akurasi. Akurasi suatu metode merupakan

keterdekatan nilai pengukuran dengan nilai sebenarnya dari analit dalam sampel.

Indikasi yang paling umum untuk menyatakan akurasi yang tinggi adalah perolehan kembali (% recovery). Perolehan kembali absolut merupakan hasil perolehan kembali analit dari matrik sampel yang dibandingkan dengan respon detektor SRM (Standard Reference Material ) .

Page 18: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Akurasinya biasanya dinyatakan dengan Relative Error (Er) atau Absolute Error (E). Akurasi untuk bahan obat dengan kadar kecil biasanya disepakati 90 – 110%, akurasi untuk kadar obat yang lebih besar biasanya disepakati 95-105%, akurasi untuk bahan baku biasanya disepakati 98-102%, sedangkan untuk bioanalisis rentang akurasi 80-120% masih bisa diterima (Washington Conference Report on bio analytical method validation).

Page 19: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

D.Presisi. Presisi suatu metoda analisis merupakan sejumlah

pencaran hasil yang diperoleh dari analisis berulangkali pada suatu sampel homogen

Agar penelitian bermakna, presisi harus dilakukan menggunakan sampel yang pasti dan prosedur preparasi standar yang akan digunakan pada metode akhir.

Presisi biasanya dinyatakan dengan Coefficient of Variation (CV) dan Relative Standard Deviation (RSD).

Harga RSD<20% atau CV<2% dapat dikatakan metode tersebut memberikan presisi yang bagus, sedangkan untuk bioanalisis CV = 15% - 20% masih dapat diterima (Washington Conference Report on bio analytical method validation).

Page 20: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Limit deteksi (Limit of Detection) adalah kadar terkecil analit yang bisa memberikan tanggap detektor yang tingginya 2 sampai 3 kali tinggi simpangan maksimum dari derau garis dasar.

Limit Kuantitasi (Limit of Quantitation = LOQ) adalah kadar terkecil analit yang memberikan tinggi tanggap detektor 10 sampai 20 kali tinggi simpangan maksimum dari derau garis dasar.

Pernyataan diatas berlaku untuk metode kromatografi, sedangkan untuk metode lainnya memiliki pernyataan LOQ yang berbeda.

Page 21: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

F. Ruggedness. Perbedaan uji metode analisis harus tidak bermakna (akurasi dan presisinya) terhadap penentuan analit dalam matrik sampel yang identik pada variasi kondisi analisis yang memadai dan normal.

G. Robustness. Perbedaan uji metode analisis harus tidak bermakna (akurasi dan presisinya) terhadap penentuan analit dalam matrik sampel yang identik pada perubahan kecil kondisi analisis (yang dilakukan dengan sengaja) yang masih memadai dan normal.

Page 22: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik
Page 23: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Validasi Instrumen Analisis.

Pada setiap penerapan GLP, instrumentasi laboratorium harus divalidasi untuk penggunaannya.

Validasi instrumentasi biasanya terdiri dari tiga bagian:

1. Qualifikasi Instalasi (QI), 2. Qualifikasi Operasional (QO), 3. Qualifikasi Pelaksanaan (QP). .

Page 24: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

1. Qualifikasi Instalasi (QI)

Qualifikasi Instalasi (QI) adalah verifikasi terdokumentasi bahwa semua aspek kunci instalasi hardware dan software mengikuti kode yang sesuai dan maksud rancangan diterima serta rekomendasi dari pabrik telah sesuai.

Praktisnya adalah untuk menyakinkan bahwa sistem telah terinstal sebagaimana mestinya dan ada bukti dokumen yang cukup untuk mendemonstrasikannya

Page 25: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

2. Qualifikasi Operasional (QO)

Qualifikasi Operasional (QO) adalah verifikasi terdokumentasi bahwa sistem atau peralatan beroperasi sesuai pada rentang operasi antisipasi dan representatif.

QO dilaksanakan pada setiap komponen dari sistem modular

Page 26: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

3. Qualifikasi Pelaksanaan (QP)

Qualifikasi Pelaksanaan (QP) merupakan verifikasi terdokumentasi bahwa proses dan/atau proses total yang terkait dengan sistem terlaksana sebagaimana mestinya melalui semua rentang operasi antisipasi.

QP dilaksanakan pada sistem yang lengkap.

Page 27: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Alur validasi instrumen

Alur umum validasi instrumen terlihat pada gambar 2.

Secara umum, instrumen baru akan memenuhi persyaratan dengan pendekatan validasi prospektif.

Instrumen laboratorium yang sudah ada dan telah diinstal diperkirakan mempunyai dokumen operasi yang sesuai dan akan memenuhi persyaratan melalui pendekatan retrospektif.

Page 28: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Validasi prospektif merupakan tipe validasi yang menyatakan bahwa sistem dipersyaratkan menurut model lingkaran hidup instrumen sebagaimana ia dikembangkan, diinstalkan, dan penggunaan sebelumnya.

Validasi retrospektif merupakan tipe validasi yang diterapkan pada sistem yang telah digunakan dan ada bukti dokumen bahwa sistem berfungsi dengan baik sebelumnya.

Umumnya aktifitas validasi retrospektif menggunakan dokumentasi yang sudah ada. Sebagai aturan umum, instrumentasi yang telah ada bisa divalidasi dengan sedikit atau tanpa eksperimen tambahan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.

Data yang diperoleh dari dokumen program kalibrasi dapat digunakan sebagai bagian qualifikasi operasional dari qualifikasi retrospektif.

Page 29: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Prinsip GLP mempersyaratkan kecukupan dari peralatan atau instrumen (termasuk Standard Reference Material = SRM) untuk melaksanakan kegiatan di laboratorium.

Semua peralatan atau instrumen harus bekerja dengan baik.

Program validasi, qualifikasi, kalibrasi, dan pemeliharaan yang benar akan menjamin bekerjanya instrumen dengan baik.

Semua prosedur dan protokol dari program-program ini harus didokumentasikan.

Page 30: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik
Page 31: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Perkembangan Instrumen Analisis

Perbaikan regulasi GLP untuk tujuan peningkatan kinerja laboratorium kimia analisis sudah jelas sangat terkait erat dengan perkembangan instrumen analisis.

Pada prinsipnya instrumen analisis terbagi menjadi dua golongan yaitu: instrumen analisis yang berfungsi sebagai pemisah yang selektif dan instrumen analisis yang berfungsi sebagai penganalisis yang spesifik.

Page 32: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Perkembangan instrumen analisis didukung alasan alasan sebagai berikut :

(1). Tidak ada sebuah instrumen analisis yang bersifat serbaguna untuk dipakai semua tujuan analisis. Dari masalah ini para ilmuwan kimia analisis mengembangkan teknik dan metode analisis yang diikuti dengan perkembangan macam instrumen analisis.

Page 33: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

2. Memberi peluang untuk memudahkan pekerjaan ilmuwan kimia analisis antara lain : penyimpanan data , pelaporan data yang sahih, tes diagnosis otomatis terhadap kinerja instrumen , koneksi instrumen dengan komputer on line yang tidak memberikan peluang pada analis untuk melakukan korupsi data dan manipulasi data analisis.

Page 34: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

(3). Teknik terpadu (Hyphenated Instrument) yang merupakan perpaduan antara instrumen pemisah selektife dan instrumen penganalisis spesifik seperti : GC/FT -IR/MS, LC-MS , ICP-MS dan yang termodern adalah GC- UV dan lebih mutakhir lagi pada era tahun 2000 adalah TLC-MS MALDI.

Perkembangan teknik terpadu ini merupakan perkembangan dramatis yang akan memberikan perubahan wajah bernuansa modern pada laboratorium kimia analisis untuk mendukung regulasi GLP dan menyambut regulasi GALP (Good Automatic Laboratory Practice) dimasa mendatang (Liebrand RL, 1991; Lubrand RJ et al 1989; Mehl J, et al 1999).

Page 35: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Perlu diketahui bahwa perkembangan teknik analisis ditingkat internasional sudah mengarah pada perkembangan teknik elektro kimia terutama pada teknik stripping voltametri dengan elektrode selektive. Mengapa demikian, karena teknik elektro kimia memakai pelarut organik yang jauh lebih sedikit dibandingkan teknik analisis instrumental lainnya.

Disamping itu jangkauan limit deteksi pada teknik elektro kimia setara dengan teknik analisis instrumental lainnya. Sebagai contoh penentuan limit deteksi beberapa logam berat dengan teknik stripping voltametry dengan elektroda selektif setara dengan yang dicapai ICP .

Page 36: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Perkembangan instrumen elektro kimia yang sudah memasuki pasar antara lain :

CIA (Capillary Ion Analysis) untuk penentuan kation dan anion anorganik serta

HPCE (High Performance Capillary Electrophoresis) untuk penentuan analit organik dengan memakai metode Electro Osmotic Force (EOF) untuk ionisasi secara paksa terhadap analit organic

Page 37: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Akhirnya penulis mengharapkan modernisasi intrumen analisis kimia khususnya di laboratorium kimia analis Perguruan Tinggi di Indonesia lebih dari yang ada di laboratorium swasta dan pemerintah karena akan menjadi bekal untuk para mahasiswa nanti kalau mereka bekerja di laboratorium kimia analisis dimana mereka mengabdikan ilmunya.

Page 38: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik

Ringkasan. Isu kualitas, integritas dan validitas data analisis

telah berdimensi internasional. Prinsip-prinsip GLP dikembangkan untuk

meningkatkan kualitas, integritas dan validitas data.

Proses memperoleh data yang berkualitas, integritas dan valid di laboratorium kimia analisis membutuhkan personil yang mempunyai kompetensi pendidikan, pelatihan dan pengalaman dalam ilmu kimia analisis dengan menggunakan metode analisis yang tervalidasi dan dilakukan dengan instrumen yang telah di kalibrasi dengan benar.

Page 39: Prinsip-Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik