prinsipdasarsurveying
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
2.1.
Si
stem Ukuran Jarak
Unit paling dasar dalam sistem metrik adalah meter, dimana meter
standar disimpan di Pari yang diintroduuse tahun 1799 beruapa platinum yang
mempunyai panjang 10-7 panjang equator ke ktutub utara pada meredian Paris.
Pada tahun 1872 meteran standar yang disimpan di Sevres terbuat dari 90 %
platinum 10 % iridium.
Ukuran standar yang disepakati secara International alaha SI (Systeme
Internationale) yang terdiri dari
Ukuran Unit Symbol
Jarak Meter M
Luas Meter kuadrat M2
Volume Meter kubik M3
Masa Kilogram kg
Kapasitas Liter L
POKOK BAHASAN :
PRINSIP DASAR SURVEYING
Metric system, Dasar Matematik, Prinsip pengkuran : pengkuran jarak,
pengkuran sudut dan pengukuran jarak dan sudut,
2.2. Satuan Sudut
Dalam Ilmu Ukur Tanah dikenal dua sistem satuan sudut yaksi sistem
sentisimal dan sistem sexagesimal. Satu lingkaran penuh terdiri dari 0 sampai
359 derajat (sexagesimal ) atau 0 sampai 399 grade (sentisimal), tergantung
jenis alat dan sistemnya.
Dalam sistem sexagesimal dikenal dengan derajar , menit dan detik
dimana satu lingkaran penuh bernlai 360°; 1° (derajat) = 60’ ( menit) dan 1 ‘
(menit )= 60” (detik). Jadi satu derajat = 3600 “.
Sedangkan dalam sistem sentisimal dengan grade , senti grade dan mili
grade dimana satu lingkaran penuh bernilai 400 grade (g) ; 1 g (grade) = 100 cg
(sentigrade) dan 1 sentigrade = 10 mg (miligrade)
2.3. Dasar Matematik
Rumus2 trigonometri merupakan landasan utama dlam aplikasi di bidang
surveying.
Gambar 1.1.
A B
C
c
a
b
A B
C
c
ab
C
ABc
b
a
Gambar 1.2.
Dari kedua gambar 1.2. diperoleh rumus sebagai berikut.
RSinC
c
SinB
b
SinA
a
SinusRumus
2
:.7
bcCosAcba
usCoRumus
2
:sin.8222
2.4. Prinsip Pengukuran
Dalam pengertian praktis pengukuran disini dilakukan pada bidang datar
atau dengan kata lain proyeksi yang digunakan adalah proyeksi ortogonal murni.
Dalam lain perkataan istilah ini sering disebut sebagai “Plane Surveying” .
Adanya kelengkungan bumi tidak dibahas dalam surveying praktis, akan tetapi
dibahas dalam Ilmu Geodesi.
Untuk menentukan posisi titik-titik dipermukaan bumi secara planimetrik
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara laian dengan pengkuran linear
dan sistem koordinat kutub.
a. Metoda Pengkuran Jarak
(1) Trilaterasi
Gambar 1.3.
Cara trilaterasi sisi-sisi segitiga langsung di ukur sehingga dengan di ketahuinya
sisi-sisi segitiga yang di tentukan dengan langsung di ukur, bentuk semua
segitiga telah tentu .
Z
X Y
Metoda trilaterasi untuk penentuan
titik dilakukan dengan melakukan
pengkuran ketiga sisi dalam segitiga.
Pada gambar 1.3. jika jarak XY
diketahui (dikuru), maka titik potong
antara XZ dan YZ dpata ditentukan
yakni titik Z
(2). Cara Offseting
Gambar 1.4. Metoda Offset
b. Metoda Pengkuran Jarak dan Sudut
(1). Metoda Triangulasi
Untuk daerah yang mempunyai ukuran panjang dan lebar sama,
maka di buat jaring segitiga dan untuk daerah yang satunya lebih besar
dari pada ukuran lainnya, di buat rangkaian segitiga.
Gambar 1.5: Metoda Triangulasi
AB
C
c
ab
Untuk mementukan titik A dengan cara
triangulasi minimum diperlukan jarak AB
yang diukur , sudut CAB dan sudut CBA
Sesuai dengan cara trilaterasi maka jarak
AC dan BC dapat diplot atau dapat
dihitung dengan pendekatan rumus
trilaterasi
YX
Z Jika jarak OX dan OY
diketahui pada garis XY dan
jarak OZ serta sudut ZOX
diketahu maka titik Z dapat
ditentukan posisinya, cara ini
lazim disbeut offset
Cara triangulasi yang di ukur adalah sudut-sudut, maka pada cara
ini di perlukan dasar untuk menentukan jarak. Dasar untuk penentuan
jarak di namakan basis, ialah suatu jarak yang di ukur langsung. Pada
kedua cara triangulasi dan triaaleterasi di perlukan dasar untuk
penentuan x dan y titik-titik sudut segitiga dan arah sebagai nusur
orientasi letak segitiga-segitiga itu. berlainan dengan pada cara trilaterasi
bentuk segitiga-segitiga pada triangulasi belum tentu, karena yang di
ketahui semua sudut di segitiga-segitiga.
(2). Metoda Koordinat Kutub
Cara koordinat kutub lazim digunakan untuk mementukan posisi
titik, ditentukan oleh jaram dan sudut yang terbentuk terhadap sumbu X +
Gambar 1.7.
X Y
Jika jarak jarak X diktahui dan
sudut ZXY diketahui juga
maka titik Z dapat ditentukan
Laihan
1. Gambar dengan skala 1 : 2500 berdasarkan data hasil pengkuran sebagai
berikut:
a. Hasil pengkuran jarak sisi segitiga, yakni;
AB=273.3 m
AC=200.0 m
BC=244.9 m
b. Hasil pengkuran jarak dan sudut segitiga, yakni;
Pengkuran jarak AB=273.3 m
Pengukuran Sudut BAC = 60°
Pengukuran Sudut CBA = 45°