print modul wabah utk mahasiswa tb
TRANSCRIPT
BUKU KERJA MAHASISWA
MASALAH KESEHATAN DI MASYARAKAT
Disajikan Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester VI
BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS & KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
PENGANTAR
Modul ini merupakan modul yang diharapkan dapat mensimulasikan
pemecahan masalah dalam Sistem Kedokteran Komunitas. Dengan modul ini
diharapkan dapat mendorong/ menunjang pembelajaran mahasiswa dalam mata
kuliah Kedokteran Komunitas sehingga mahasiswa mampu melakukan
penanganan terpadu masalah kesehatan yang terjadi dalam masyarakat.
Modul ini diberikan dalam bentuk role play dimana mahasiswa akan
memerankan peran seperti dalam keadaan sebenarnya di Puskesmas waktu
menangani masalah wabah.
Sebelum melakukan role play ini, mahasiwa diharapkan membaca dengan
saksama Bu-ku Acuan tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, serta TIU dan TIK,
sehingga tidak terjadi penyimpangan dari tujuan diskusi dan tercapainya
kompetensi minimal yang diharapkan.
Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bahan kuliah dan buku Acuan.
Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan anda yang berkaitan dengan modul
ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi
anda dengan ahli yang bersangkutan.
Makassar, April 2011
DR. dr. Armyn Nurdin. M.ScDr. Suryani Tawali MPH.
1
1
MODUL 1
WABAH PENYAKIT MENULAR DALAM SUATU KOMUNITAS
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa dapat melaksanakan Penanggulangan dan
Pencegahan Wabah (KLB) penyakit menular yang menimpa suatu komunitas secara
mandiri dan mampu membuat perencanaan untuk mencegah berulangnya wabah pada
masa yang akan datang.,
Tujuan Intruksinal Khusus.
Setelah selesai role play pada modul ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mendiagnosa wabah penyakit.
2. Mampu melaksanakan penanggulangan WABAH yang meliputi :
(a) Penyelidikan epidemiologis.
(b) Pemeriksaan penderita, agent penyakit, sumber penyebaran wabah (air ,
racun dll),
(c) Pengobatan penderita
(d) Perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina.
(e) Pencegahan dan pengebalan (imunisasi)
(f) Pemusnahan penyebab penyakit
(g) Penanganan jenazah akibat wabah
(h) Penyuluhan kepada masyarakat
(i) Dan penanggulangan lainnya.
3. Mampu membuat laporan lengkap hasil penanggulangan WABAH
4. Mampu membuat Plan of Action guna mencegah terjadinya wabah pada masa yang
akan datang.
KOMPETENSI MINIMAL :
1. Mampu mengenali dan memberikan gambaran WABAH PENYAKIT bila mencari
informasi dalam di literatur atau korespendensi dan mengetahui cara
mendapatkan informasi lebih lanjut.
2. Mampu membuat diagnosis WABAH berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis. dan mampu melaporkan kejadian wabah ke pihak yang lebih ahli
untuk dilakukan upaya penanggulangan wabah.
3. 3A. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan tahap pertama (mencegah agar wabah tidak meluas , kasus
2
2
baru tidak bertambah secara siknifikan dan tidak terjadi lagi korban jiwa) sebelum
merujuk ke pihak yang lebih ahli
3B. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan wabah tahap lanjut (sampai tahap penghentian wabah)
sebelum merujuk ke pihak yang lebih ahli .
4. Mampu membuat diagnosis wabah berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologis dan mampu memutuskan dan melakukan tindakan
penanggulangan wabah sampai tuntas termasuk pencegahan wabah pada
masa yang akan datang secara mandiri, berdasarkan Undang-Undang
Wabah Penyakit.
P E M I C U
KASUS 1 :
KLB TB Paru .
1. Informasi yang di berikan oleh Kepala puskesmas kepada kelompok mahasiswa
dalam bentuk satu lembar laporan Wabah berupa formulir laporan W1, yang
telah diisi gejala gejala penyakit tanpa menyebutkan (mendiagnosis) jenis KLB
yang terjadi
a. Informasi yang akan disampaikan oleh kepala puskesmas tsb merupakan kasus
yang riel terjadi dalam suatu komunitas diwilayah kerja puskesmas.
b. Informasi dari masing-masing kepala puskesmas ( terdapat 8 puskesmas) ber
beda-beda sesuai dengan kenyataan yang ada sebagai suatu evidence.
c. Informasi yang diberikan oleh Kepala Puskesmas merupakan KASUS terbaru
yang SEDANG terjadi pada hari disampaikan informasi tersebut oleh kepala
puskesmas dan kasusnya masih berjalan.
d. Selanjutnya mahasiswa melaksanakan tahap demi tahap sesuai petunjuk lebih
lanjut. Sbb :
TAHAP PERTAMA: (PENJELASAN MODUL)
Merupakan pertemuan pertama dilakukan dalam kelas besar dengan tatap muka
satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab tentang wabah penyakit dari modul
3
3
satu.
TAHAP KEDUA (TUTORIAL 1 / PERTEMUAN 1)
Tahap kedua merupakan TUTORIAL PERTAMA, mahasiswa dibagi dalam 10 kelompok.
a. Pada tahap ini kegiatan berlangsung selama 2 X 50 menit,
b. Tiap kelompok di dampingi oleh tutor dari Puskesmas dan atau dosen
yang ditunjuk.
c. Pada tahap ini, kasus tersebut didiskusikan dalam kelompok dengan
menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan
memecahkan problem wabah yang terdapat dalm formulir W1, dengan
mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah.
d. Pada Tutorial pertama ini mahasiswa menyelesaikan langkah 1 sampai
langkah 5.
TAHAP KETIGA. (INVESTIGASI LAPANGAN/ FIELD INVESTIGASI)
a. Mahasiswa belajar mandiri untuk memecahkan masalah wabah tersebut.
b. Berhubung masalah ini hanya dapat diselesaikan apabila mahasiswa
melakukan penyelelidikan epidemiologis wabah penyakit di Puskesmas
dan masyarakat, maka pada tahap ini, seluruh anggota kelompok harus
ke puskesmas berdasarkan wilayah dimana KLB terjadi.
c. Penyelidikan epidemiologis di Puskesmas dilakukan pada keesokan
harinya
d. Mahasiswa secara sendiri sendiri atau berkelompok datang ke puskesmas
dan diterima oleh kepala puskesmas (Tutor) pada jam 08.30 pagi di
puskesmas masing- masing. Dimana sebelumnya yaitu pada tahap kedua
kepala puskesmas menginformasikan dengan jelas alamat puskesmas
masing- masing,
e. Pada penyelidikan epidemiologis ini, mahasiswa mengumpulkan data
sekunder sesuai dengan kasus dan agar proses berjalan dengan lancar
maka masing -masing kepala puskesmas (TUTOR) telah menyiapkan
data tersebut di puskesmas.
f. Setelah memperoleh data,dan berdiskusi dengan staf puskesmas maka
mahasiswa melakukan penyelidikan wabah dengan mengunjungi salah
satu rumah di lokasi wabah yang dekat dengan puskesmas, rumah
tersebut telah dipersiapkan sebelumnya oleh tutor dan telah disampaikan
4
4
pada pemilik rumah, apabila tidak ada kasus yang dekat dengan
puskesmas maka dilakukan laksana kasus.
g. Tujuan penyelidikan epidemiologi di masyarakat ini adalah agar
mahasiswa mempelajari factor lingkungan, factor perilaku dan factor lain
yang merupakan factor risiko terjadinya wabah.
h. Mahasiswa diwajibkan mengambil dokumentasi ( foto atau video) tentang
faktor risiko yang ditemukan pada saat berada di masyarakat .untuk
nantinya dipresentasikan dalam LOKAKARYA MINI PUSKESMAS.
i. Data yang diperoleh di puskesmas dibuat dalam bentuk table dan grafik ,
serta menghitung batas wabah, selanjutnya mahasiswa menetapkan
apakah telah terjadi wabah atau tidak, tetapi dalam proses pembelajaran
ini maka data yang disiapkan oleh puskesmas adalah data yang telah
didiagnose sebelumnya bahwa telah terjadi wabah.
TAHAP EMPAT DAN LIMA (TUTORIAL 2/ PERTEMUAN 2 )
Dengan terdiagnosanya wabah ini, maka selanjutnya mahasiswa mendiskusikan
untuk mencapai Tujuan Instruksional Khusus serta membuat laporan hasil
penyelidikan wabah penyakit dan Plan Of Action (POA) (TUTORIAL KEDUA)
TAHAP ENAM
Hasil penyelidikan ini dan POA yang dibuat selanjutnya dipresentasikan dalam
acara PLENO yang diikuti oleh semua tutor dan dosen pengampu, dlaksanakan
di ruang kelas besar
CONTOH
Ini adalah salah satu contoh informasi dari kepala puskesmas untuk penyakit DBD.
Kepala RT V/RW 3 Desa Barombong, datang ke Puskesmas Barombong melaporkan
kepada Kepala Puskesmas bahwa diwilayahnya telah terjadi Wabah dengan
menyerahkan laporan wabah ( LAPORAN W1).
Laporan ini SELANJUTNYA diberikan oleh kepala puskesmas kepada setiap
mahasiswa yang berperan sebagai “”KEPALA PUSKESMAS””.
KASUS 2 DAN KASUS SELANJUTNYA, IDEM DENGAN KASUS PERTAMA.
5
5
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah memperoleh informasi dalam bentuk skenario yang disampaikan oleh
Kepala Puskesmas ( yang merangkap sebagai Tutor) maka mahasiswa
melakukan tanya jawab dengan Kepala Puskesmas untuk memperjelas skenario
yang diberikan.
2. Mahasiswa kemudian melakukan diskusi kelompok yang bertujuan untuk
membahas substansi dan kata kunci dari informasi yang diberikan serta
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan kunjungan
lapangan ke Puskesmas, ke Rumah Sakit atau ke Masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan yang ada, hal yang perlu dipersiapkan antara lain
membuat kuesioner penyelidikan epidemiologis (Investigasi wabah) serta
pembahagian tugas untuk masing-masing mahasiswa.
3. Diskusi ini dilakukan sampai pada langkah lima yang bertujuan untuk mencapai
tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) dalam
modul ini, namun tidak menutup kemungkinan dapat memperluas bahan diskusi
dengan hal hal yang relevant.
4. Selanjutnya Mahasiswa melakukan penyelidikan epidemiologis ( investigasi
wabah) dengan melakukan kunjungan lapangan ke Puskesmas/Masyarakat
untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan.
5. Setelah menyelesaikan seluruh proses penyelidikan epidemiologis di puskesmas
dan masyarakat, mahasiswa mendiskusikan dalam kelompok masing2 hasil
penyelidikan epidemiologis tersebut.
6. Setelah mendiskusikan dalam kelompok mahasiswa diwajibkan membuat:
a) Laporan lengkap hasil penyelidikan epidemiologis dan
b) POA ( Plan of action) penanggulangan dan pencegahan wabah penyakit.
7. Setiap kelompok membuat satu laporan lengkap hasil penyelidikan epidemiologis
dan satu POA ( Plan of Action) penanggulangan dan pencegahan wabah
penyakit
POA penanggulangan dan pencegahan wabah penyakit dipresentasikan rapat
pleno. yang dilaksanakan di Kampus UMI dilanjutkan dengan tanya pakar,
Format kuesioner penyelidikan epidemiologis, Laporan lengkap hasil
penyelidikan epidemiologis dan POA ( Plan of action) penanggulangan dan
pencegahan wabah penyakit akan diberikan contoh pada bagian terpisah.
STRATEGI BELAJAR :
6
6
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor, melakukan curah pendapat dan diskusi bebas antar anggota kelompok.
2. Field work ke Puskesmas.3. Bermain peran (role play) sebagai kepala puskesmas di Puskesmas dan stakeholder yang
terkait untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan penanganan wabah secara komprehensif
4. Belajar mandiri mencari informasi tentang kasus yang ditangani.5. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (expert) pada permasalahan yang dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat kunci
skenario diatas.2. Identifikasi problem dasar scenario diatas dengan, dengan membuat beberapa pertanyaan
penting.3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. 4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin di capai oleh mahasiswa atas kasus tersebut
diatas. 6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka. Langkah 6
dilakukan dengan belajar mandiri.7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalm kelompok diskusi dengan tutor.Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang belum jelas.
7
7
JADWAL KEGIATAN
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10-15 orang tiap kelompok.1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan : * Memilih ketua dan sekretaris kelompok,* Brain-storming untuk proses 1 – 5,* Pembagian tugas
3. Penyelidikan epidemiologi wabah penyakit dengan melakukan kunjungan ke Puskesmas dan masyarakat tempat terjadinya wabah penyakit, di dampingi oleh tutorTujuan : Untuk mendiagnosa benar tidaknya terjadinya wabah dalam satu populasi dengan melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, serta melakukan observasi lapangan dengan melakukan kunjungan ke masyarakat serta melakukan diskusi dengan seluruh petugas puskesmas untuk memperoleh masukan dan pembelajaran di lapangan.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok . Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.6. Pertemuan ketiga (terahir): diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. 7.
Catatan : Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing, dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke koordinator PBL MEU
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I II III IV V VIPertemuan I(Penjelasan)
Tutorial I
(Brain Stroming Klassifikasi Analisis & sintesis)
Penyelidikan wabah di
Puskesmas & observasi
masyarakatMandiriMencari
tambahan informasI
Tutorial II(Laporan informasi
baru Klassifikasi Analisis & sintesis)
Mengadakan Lokakarya
Mini Puskesmas
utk mempresenta
sikan POA
Diskusi panel Tanya pakar
8
8
SUMBER BACAAN
A. BAHAN BACAAN1. Leavell, HR and E.G. Clark. Preventive Medicine for the Doctor in His Community
(An Epidemiologic Approach) . McGraw-Hill, New York, 1958.2. Phoon,W.O. and Chen, P.C.Y. Textbook of Community medicine in South-East
Asia. John Wiley & Sons, Singapore.3. Noor, Nasri Noor. Dasar Epidemiologi. Rineka Cipta, Jakarta.4. N, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.5. Noor, Nasri Noor.Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta,
Jakarta.6. Benne, F.J.. Diagnosa Komunitas. Yayasan Essentia Medica. Jakarta, 1987.7. Dirjen PPM dan PL Depkes RI. . Panduan praktis surveilans epidemiologi penyakit
(Ed. 1). Depkes, Jakarta, 2003..8. Depart. Kesehatan R.I. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta, 2004.
B. DIKTAT DAN HAND-OUT1. Bahan Kuliah dari masing-masing dosen pengampu Sistem kedokteran
Komunitas2. Buku Acuan
C. SUMBER INFORMASI LAIN VCD, Film, Internet, Slide, Tape
D. NARA SUMBER (DOSEN PENGAMPU)DAFTAR NAMA NARA SUMBER
9
9
LEMBAR KERJA
10
10
KLARIFIKASI KATA-KATA SULIT
11
11
PROBLEM KUNCI
PERTANYAAN-PERTANYAAN
12
12
JAWABAN PERTANYAAN
13
13
A. CONTOH KUESIONER PENYELIDIKAN WABAH
1. CONTOH KUESIONER UNTUK PENDERITA
NO
NAMA PENDERITA
UMUR
SEX
TANGGAL MULAI SAKIT
GEJALA
EXPOSURE
ALAMAT
KONDISIRUMAH
KONDISILINGK
2. CONTOH KUESIONER UNTUK SARANA KESEHATAN
1) NAMA PUSKESMAS:
2) KETERSEDIAAN OBAT/LOGISTIK ( missal: oralit, malathion, abate. Kaporit, anti biotic, APD, infuse set. Cairan infuse, vaksin, dll )
a. JUMLAH YANG TERSEDIA :b. JUMLAH YANG DIBUTUHKAN UNTUK KLB :
3) APAKAH SISTEM KEWASPADAAN DINI BERJALAN DENGAN BAIK ( SURVEILANS
3. CONTOH KUESIONER UNTUK PENGUMPULAN DATA.
NAMA PUSKESMAS :JENIS PENYAKIT :JUMLAH KASUS MINGGUAN ( LIHAT LAPORAN PUSKESMAS FORM : W2KPu
NO MINGGU KE
JUMLAH PENDERITA JUMLAH
KEMATIANKETERANGAN
14
< 5 THN >5 THN < 5 THN >5 THN
1 1
2 2
3 3
DST
B. CONTOH FORMAT LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
1. Latar belakang
2. Tujuan Umum
3. Tujuan khusus
4. Hipotesis
5. Metode investigasi
a) Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data penderita diare, data sarana kesehatan, dan
informasi tentang ketersediaan oralit dan cairan infus serta penggunaannya.
b) Pengolahan dan analisa data
Pengolahan data berdasarkan variabel waktu, tempat dan orang secara manual
dan komputer.
c) Penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi.
6. Hasil penyelidikan
15
7. Kesimpulan
8. Tindak lanjut
C. CONTOH PLAN OF ACTION PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN WABAH
1. KEBIJAKAN : ….. Meningkatkan status kesehatan masyarakat
2. STRATEGI : 1) Pengendalian Penyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman2) 3) DST
3. UPAYA : 1) Upaya Peningkatan Kemampuan Puskesmas dalam Pengendalian Penyakit Menular dan Penanggulangan Wabah2) Upaya Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman di perdesaan dan perkotaan3) DST
4. PROGRAM : 1) Program Penanggulangan dan Pencegahan Wabah di Puskesmas
16
2) Program Imunisasi penyakit potensial wabah3) DST
5. KEGIATAN ( buat POA)
CONTOH POA PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN WABAH DBD DI PUSKESMAS BONTOCANI, KOTA MAKASSAR.NO KEGIA
TAN TUJUAN SASA
RANTARGET INDIKA
TORWAKTU KET
1 Fogging utk pemberantasan nyamuk dewasa
Membasmi vector DBD / nyamuk dewasa
Rumah penduduk yg diduga terdapat vector DBD
5000 rumah dalam dua siklus fogging
Tidak ditemukan vector DBD
Siklus 1: APRIL Siklus 2 MEI
Biaya APBD II
2 Abatisasi utk Pemberantasan jentik nyamuk
.. .. .. .. .. ..
3 Penyuluhan 3 M
.. .. .. .. .. ..
4 DST
17