probabilitas
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
Statistik dan Probabilitas 21012
PELUANG ( PROBABILISTAS )
PENDAHULUAN
Probabilitas atau dalam bahasa Indonesia sering di artikan kemungkinan adalah
konsep dasar yang biasanya dipelajari pada awal-awal perkualiahan statistic. Probabilitas
adalah peluang terjadinya sebuah peristiwa. Probabilitas dinyatakan dalam pecahan seperti
1/2, 1/3, ¼ ataupun dalam bentuk decimal seperti 0,25, 0,50 ataupun 0,75. Rentangan
probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan probabilitas sebuah peristiwa
adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa
probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti terjadi.
Penjelasan konsep probabilitas yang sering digunakan dalam menjelaskan
probabilitas adalah pelemparan mata uang. Jika kita melempar mata uang, maka
kemungkinan sisi depan untuk muncul sama dengan kemungkinan munculnya sisi belakang.
Dengan demikian, probabilitas munculnya sisi depan adalah 1/2 atau 0,5 dan demikian pula
dengan sisi belakang. Akan tetapi jika kita mengambil satu kartu dari satu set kartu bridge
yang berjumlah 52, maka kemungkinan terambilnya satu kartu adalah 1/52.
Dua hal yang harus dipahami dalam konsep probabilitas adalah mutually exclusive
dan collectively exhaustive. Mutually exclusive adalah peristiwa yang terjadi terpisah satu
sama lain. ketika kita melempar uang logam, maka hanya ada satu sisi yang memiliki
kemungkinan untuk muncul. Karena itulah kemungkinan munculnya sisi belakang atau sisi
depan disebut mutually exclusive. Akan tetapi jika ada lebih dari satu kemungkinan untuk
munculnya sebuah peristiwa maka hal itu disebut collectively exhaustic.
RUANG SAMPEL
Pada suatu percobaan melantunkan sebuah dadu enam sisi dan diamati angka yang
muncul di muka sebelah atas maka kemungkinan munculnya angka adalah 1,2,3,4,5 dan 6.
Sedangkan pada percobaan melantunkan sebuah mata uang dan diamati sisi yang menghadap
ke atas, maka kemungkinan munculnya adalah A(angka) dan G(gambar).
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘121
Statistik dan Probabilitas 21012
Definisi 2. Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan lambang S.
Tiap hasil dalam ruang sampel disebut unsur atau anggota ruang sampel tersebut,
atau dengan singkat disebut titik sampel. Pada contoh pertama diatas maka ruang sampelnya
adalah S = 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan pada contoh 2 ruang sampenya adalah S = A, G .Bila
ruang sampel mempunyai unsur yang hingga banyaknya, maka anggotanya dapat didaftar /
ditulis dengan menuliskannya diantara 2 akolade, masing-masing unsur dipisah oleh koma.
.Bila ruang sampel anggota tak hingga banyaknya lebih mudah ditulis dengan suatu
pernyataan atau aturan.
Misal : S = x x adalah penduduk Indonesia orang berumur lebih dari 60 tahun
DIFINISI PROBABILITAS
Andaikan kejadian E dapat terjadi dalam h cara dari seluruh n cara yang mungkin,
dan cara ini berkemungkinan sama maka peluang terjadinya peristiwa tersebut
(kesuksesannya) menyatakan oleh : P { E }=h
n
Probabilitas (Peluang) tidak terjadinya ini (yang disebut juga kegagalannya) dinyatakan oleh :
Q=P {Bukan/ tidakE }=n−hn=1−h
n=1−P=1−P {E }
Kejadian “tidak E ” kadangkala dinyatakan E¿̂ atau E
−
¿
Jadi P+Q=1 atau P {E }+P {E− }=1Contoh :
Jika E adalah kejadian bahwa angka 3 dan 4 muncul pada satu kali pelemparan sebuah dadu.
Dadu dapat dijatuh dengan enam cara, yang menghasilkan angka 1,2,3,4,5 atau 6. dan jika
dadu seimbang kita dapat menganggap ke enam cara ini berkemungkinan sama. Karena E
dapat terjadi dalam dua cara ini, kita punya. P=P {E }=2
6=1
3
Probabilitas tidak mendapatkan 3 atau 4 (yaitu untuk mendapatkan suatu 1,2,5 atau 6) adalah
Q=P {E }=1−13=2
3
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘122
Statistik dan Probabilitas 21012
Perhatikan bahwa probabilitas suatu kejadian adalah suatu angka antara 0 dan 1. Jika kejadian
itu dapat terjadi probabilitasnya adalah 0. Jika kejadian itu pasti terjadi probabiltasnya adalah
1.
Ruang sample (lambang S) adalah gugus semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
statistika.
Contoh :
Misalkan 3 buah lampu pijar dipilih secara acak dari 10 hasil produksi, tiap lampu diperiksa
dan digolongkan menurut keadaan cacat atau tidak cacat maka ruang sampel yang mungkin
adalah :
S = {CCC, CCB, CBC, BCC, CBB, BCB, BBC, BBB}
B= Baik/tidak cacat
C = Cacat
K E J A D I A N
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.Pada contoh pelemparan dadu
munculnya angka 1 adalah bagian dari S={0,1,3,4,5,6}. Misalkan A= {t | t≤S } himpunan
bagian ruang sample S= {t | t≥0 } t menyatakan unsure (dalam tahun) suatu komponen mesin
tertentu dan A menyatakan kejadian bahwa komponen akan rusak sebelum akhir tahun
kelima. Contoh diatas menunjukkan bahwa setiap himpunan bagian dapat menyatakan suatu
kejadian yang unsurnya adalah himpunan bagian tersebut. Hubungan antara kejadian dan
ruang sampel dapat pula digambarkan dalam bentuk diagram Venn.
Contoh :
Kejadian yang menyatakan mahasiswa yang mengambil kuliah Jaringan dan Perancangan
diberikan dalam diagram berikut.
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘123
Statistik dan Probabilitas 21012
Daerah irisan pada gambar disamping menyatakan kejadian bahwa
seorang mahasiswa mengambil kuliah jaringan dan perancangan,
sedang yang tidak diarsir menyatakan kejadian bahwa mahasiswa
mempelajari matakuliah lain yang bukan jaringan dan perancangan.
Operasi Pada Kejadian
Irisan (¿ )
Irisan dua kejadian A dan B, dinyatakan dengan lambing A ¿ B ialah kejadian yang unsurnya
termasuk dalam A dan B
contoh :
Misalkan sebuah dadu dilantunkan, misalkan A menyatakan kejadian bahwa pada genap
muncul disebelah atas dan B kejadian bahwa bilangan ganjil yang muncul disebelah atas.
Kejadian A = {2,4,6} dan B = {1,3,5} → jadi A ¿ B = Ø
Gabungan ( ¿ )
A ¿ B ialah kejadian yang mengandung semua unsur yang termasuk A atau B atau keduanya
contoh :
A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8} maka
A ¿ B = {2,3,5,6,8}
Komplemen
Komplemen suatu kejadian A terhadap S ialah himpunan semua unsur S yang tidak
termasuk A . komponen A dinyatakan dengan lambing AI. Unsur A’ dapat ditentukan
dengan aturan
A ' { X |X∈S dan X∉ A } . Dalam diagram Venn unsur kejadian A’ dihitomi
Contoh :
Ruang sampel S = {buku, rokok, cangkul, montir, temperature, es}
Misalkan A = {rokok, montir, temperatur} maka AI = {buku, cangkul, es}Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘124
Statistik dan Probabilitas 21012
Hasil berikut mudah diturunkan dari definisi diatas dan dapat diperiksa dengan mudah
dengan bantuan Diagram Vann
1. A ¿ Ø = Ø
2. A ¿ Ø = A
3. A ¿ AI = Ø
4. A ¿ AI = S
5. SI = Ø
6. ØI = S
7. (AI)I = A
DIAGRAM VANN
● Hubungan antara kejadian dan ruang sampel padanannya dapat digambarkan dengan diagram
Venn.
Contoh Kejadian yang menyatakan mahasiswa yang mengambil kuliah matematika dan yang
mengambil kuliah fisika diarsir berlainan.
MENGHITUNG TITIK SAMPEL
Bila suatu operasi dapat dilakukan dengan n1 cara, dan bila untuk tiap cara ini operasi kedua
dapat dikerjakan dengan n2 cara, maka kedua operasi ini dapat dikerjakan bersama-sama
dengan n1 .n2 cara.
contoh :
Berapa banyak titik sampel dalam ruang sampel bila sepasang dadu dilantunkan sekali.
Jawab :
Dadu pertama dapat menghentikan salah satu dari 6 kemungkinan, untuk tiap posisi tersebut
dadu kedua dapat menghasilkan 6 kemungkinan. Jadi, pasangan dadu itu dapat menghasilkan
(6)(6) = 36 kemungkinan
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘125
Statistik dan Probabilitas 21012
Bila suatu operasi dapat dikerjakan dengan n1 cara, dan bila untuk setiap cara ini operasi
kedua dapat dikerjakan denagn n2 cara, dan bila untuk setiap kedua cara operasi tersebut
operasi ketiga dapat dikerjakan dengan n3 cara, dan seterusnya maka, deretan k operasi dapat
dikerjakan dengan n1 , n2 , …………….nk cara.
contoh :
Berapa macam hidangan dapat disajikan bila masing-masing hidangan dapat terdiri atas Sop,
Nasi Goreng, Bakmi dan Soto, bila tersedia 4 macam Sop, 3 macam Nasi Goreng, 5 macam
Bakmi dan 4 macam Soto.
Jawab :
Jumlah hidangan semuanya (4) (3) (5) (4) = 240
contoh :
Berapa banyak bilangan genap yang terdiri atas tiga angka dapat dibuat dari angka 1, 2, 5, 6
dan 9. bila tiap angka itu hanya boleh digunakan sekali.
Jawab :
Karena bilangan yang hendak dibentuk ialah bilangan genap (jadi harus berakhir dengan 2
atau 6. contoh: 916, 652 dsb), maka ada 2 pilihan untuk tempat satuan (angka terakhir).
Untuk tiap tempat puluhan terdapat 4 pilihan dan kemudian 3 pilihan untuk tempat ratusan.
Jadi semuanya ada sebanyak (2) (4) (3) = 24 bilangan bulat.
P E R M U T A S I
Permutasi adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan benda yang diambil
sebagian atau seluruhnya.
Banyak permutasi n benda yang berlainan adalah n !
contoh :
Banyak permutasi 4 hurup a, b, c, dan d. adalah :
4! = 4.3.2 = 24
Banyaknya permutasi n benda berlainan bila diambil r sekaligus adalah :
n Pr=
n !(n−r ) !
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘126
Statistik dan Probabilitas 21012
Contoh :
Dari 20 kandidat, 2 orang diambil untuk menjadi ketua dan wakil ketua.
Hitunglah banyak titik sampel dalam ruang S
Banyak seluruh titik sampel
20 P2=20 !18 !
= (20 ) (19 )= 380
K O M B I N A S I
Kombinasi adalah banyaknya cara memilih r benda dari sejumlah n tanpa memperdulikan
urutannya.
Jumlah kombinasi dari n benda yang berlainan bila diambil sebanyak r adalah :
(n ¿ ) ¿¿
¿¿
Contoh :
Bila ada 4 kimiawan dan 3 fisikawan
Carilah banyaknya panitia 3 orang yang dapat dibuat, yang beranggotakan 2 kimiawan dan 1
fisikawan
Jawab :
Banyaknya cara memilih 2 kimiawan dari 4 adalah :
(4 ¿ ) ¿¿
¿¿
Banyaknya cara memilih seorang fisikawan adalah :
(3 ¿ ) ¿¿
¿¿
Banyaknya panitia yang dapat dibentuk yang beranggotakan 2 kimiawan dan 1 fisikawan.
(6 ) (3 )=18
PELUANG SUATU KEJADIAN
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘127
Statistik dan Probabilitas 21012
Peluang suatu kejadian A adalah jumlah bobot semua titik sampel yang termasuk A. jadi :
O≤P ( A )≤1 , P (φ )=O dan P ( S )=1
Contoh :
Sebuah mata uang yang dilantunkan 2 kali. Berapa peluangnya bahwa paling sedikit muncul
sekamli muka .
Jawab :
Ruang sampel percobaan ini adalah S= { MM ,MB , BM , BB } bila mata uang tersebut
setangkup, maka tiap hasil mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Karena itu tiap titik
diberi bobot b , sehingga 4 b=1 atau b= 1
4
Bila A menyatakan kejadian bahwa paling sedikit satu muka muncul maka P ( A )=3
4
Contoh :
Suatu dadu diberati sedemikian rupa sehingga kemungkinan muncul suatu bilangan bulat dua
kali lebih besar dari pada kemungkinan muncul suatu bilangan ganjil. Bila k menyatakan
kejadian munculnya suatu bilangan yang lebih kecil dari 4 dalam suatu lantunan. Hitunglah
P (k ).
Jawab :
Ruang sampel, misalkanlah bobot tiap bilangan ganjil b maka bobot tiap bilangan bulat
adalah 2 b . karena jumlah semua bobot 1 maka 3 b atau 9 b atau b . Jadi tiap bilangan ganjil
berbobot
19 sedangkan tiap bilangan genap berbobot
29 .
Jadi : P (k )=1
9+ 2
9+ 1
9=4
9
BEBERAPA HUKUM PELUANG (PROBABILITAS)
1. Bila A dan B dua kejadian sembarang, maka : P ( A∪B )=P ( A )+P ( B )−P ( A∩B )
2. Bila A dan B dua kejadian yang terpisah, maka : P ( A∪B )=P ( A )+P ( B )
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘128
Statistik dan Probabilitas 21012
contoh :
Peluang seorang mahasiswa lulus matematika
23 dan peluangnya lulus biologi
49
. Bila
peluangnya lulus paling sedikit 1 matakuliah
45 .
Berapakah peluangnya lulus dalam matakuliah kedua-duanya ?
Bila M menyatakan kejadian lulus matematika dan B kejadian lulus biologi maka :
P ( M∩B )=P ( M )+ P ( B )−P ( M∪B ) =2
3+ 4
9−4
5=14
45
contoh :
Berapa peluangnya mendapatkan nilai 7 atau 11 bila 2 dadu dilemparkan.
muncul dalam 6 dari 36 titik sampel dan jumlah 11 dalam 2 titik sampel. Karena semua titik
sampel berkemungkinan sama, maka :
P ( A )= 636
=16
dan P ( B ) 236
= 118
Kejadian A dan B saling terpisah karena jumlah 7 dan 11 tak dapat terjadi pada lemparan
yang sama sehingga :
P ( A∪B )=P ( A )+P ( B )=16+ 1
18=2
9
PELUANG BERSYARAT
Peluang terjadi suatu kejadian B bila diketahui bahwa kejadian A telah terjadi disebut
peluang bersyarat dan dinyatakan dengan P (B / A ).
Peluang bersyarat
B dengan diketahui A , dinyatakan dengan P (B / A ) ditentukan oleh :
P (B / A )= P ( A∩B )P ( A )
bila P ( A )>0
contoh :
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘129
Statistik dan Probabilitas 21012
Misalkan ruang sampel S menyatakan orang dewasa yang telah tamat SMA disuatu kota
kecil. Mereka dikelompokkan menurut jenis kelamin dan status pekerjaan, sebagai berikut :
Bekerja Tidak bekerjaLelaki 460 40Wanita 140 260
Daerah tersebut akan dijadikan daerah pariwisata dan seorang akan dipilih secara acak untuk
mempropagandakan nya keseluruh negeri. Kita ingin meneliti kejadian berikut :
M = lelaki yang terpilih
E = orang yang terpilih dalam status bekerja
Dengan menggunakan ruang sampel E yang diperkecil diperoleh :
P ( M /E )=460600
=2330
Misalkan n ( A ) menyatakan jumlah unsur dalam suatu himpunan A dapat ditulis :
P ( M /E )=n ( E∩M )n ( E )
=n ( E∩M )/n (S )
n ( E )/n ( S )=
P ( E∩M )P ( E )
P ( E∩M ) dan P (E ) diperoleh dari ruang sampel, semula S .
Untuk memeriksa hasil ini, perhatikan bahwa :
P ( E )=600
900=2
3
P ( E∩M )=460
900=23
45
Jadi :
P ( M /E )=
2345
23
=2330
Bila kejadian A dan B dapat terjadi pada suatu percobaan, maka :
P ( A∩B )=P ( A ) P ( B/ A )
Bila dalam suatu percobaan kejadian A1 , A2, A3, .. . .. dapat terjadi, maka :
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1210
Statistik dan Probabilitas 21012
P ( A1 ,∩A2 ,∩A3∩. .. . . )=P ( A1) P ( A2 / A1) P ( A3/ A1∩A2 ) .. . ..
Kejadian A dan B bebas jika dan hanya jika : P ( A∩B )=P ( A ) P ( B )
contoh :
2 dadu dilantunkan 2 kali. Berapa peluangnya mendapatkan jumlah 7 dan 11 dalam 2 kali
lantunan ?
Misalkan A1 , A2 ,B1 dan B2 masing-masing menyatakan kejadian bebas, bahwa jumlah 7
muncul dalam lantunan pertama, 7 muncul dalam lantunan ke kedua, 11 muncul pada
lantunan pertama, 11 muncul dalam lantunan ke dua. Yang ingin dicari ialah peluang
gabungan kejadian A1∩B2 dan B1∩A2 yang saling terpisah, jadi :
P [ ( A1∩B2 )∪(B1∩A2)]=P ( A1∩B2 )+P (B1∩A2)
=P ( A1) P (B2)+P (B1 ) P ( A2)
=( 16 ) ( 1
18 )+(1 18) ( 16 ) = 1
54
ATURAN BAYES
Dari contoh soal peluang bersyarat, dimisalkan tersedia keterangan tambahan bahwa 36 dari
status bekerja dan 12 dari yang menganggur adalah anggota koperasi.
Berapakah peluang orang yang terpilih dalam status bekerja bila, diketahui bahwa orang
tersebut anggota koperasi.
Misalkanlah A kejadian bahwa orang yang terpilih anggota koperasi,
Peluang bersyarat yang ditanya adalah
P ( E/ A )=P ( E∩A )P ( A )
A dapat ditulis sebagai gabungan dua kejadian yang terpisah E∩A dan E
I∩A . Jadi
A=( E∩A )∪( E I∩A )
P ( A )=P ( E∩A )+P ( E I∩A )
P ( E/ A )= P ( E∩A )P ( E∩A )+P ( E I∩A )
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1211
Statistik dan Probabilitas 21012
P ( E∩A )=36900
= 125 +
P ( E I∩A )=12900
= 175
P ( E/ A )=
125
125
+175
=34
Soal
1. Berapa banyak ruang sampel dihasilkan bila 3 dadu dilantunkan sekaligus dan berikan
contoh beberapa kombinasi dadu yang akan muncul.
2. Berapa macam hidangan dapat disajikan bila masing-masing hidangan dapat terdiri
atas sop kambing, nasi putih, lontong, sate kambing, bila tersedia 4 macam sop, 3
macam nasi putih, 3 macam sate kambing. dan 2 macam lontong.
3. Bila ada 25 relawan dan 6 orang dokter. Tentukan banyaknya team relawan yang
dapat dibentuk jika tiap team terdiri dari 4 orang relawan dan 1 orang dokter.
4. Jika dua dadu dilantunkan 2 kali. Berapa peluangnya mendapatkan jumlah 5 dan 8
dalam 2 kali lantunan ?
Statistik dan ProbabilitasSyukri Nazar Drs,M.Kom
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1212