prof. dr. sumarmi, mpd.pdf (2.30 mb

45

Upload: trandat

Post on 30-Dec-2016

260 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB
Page 2: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

rjt

UPAYA MENIN GIGTKAN PARTI S IPAS IMASYARAIGT DALAM PENGELOLAAN

RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)DI PERKOTfuT}{

Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd

Pidato Pengukuhan Guru Besardalam Bidang Ilmu Geografi Lingkungan

pada Fakultas ilmu Sosial (FIS)Disampaikan dalam Sidang Terbuka Senat

Universitas Negeri Malang (UM)Tanggal 6 Juli 2010

KEMENTERIAN PENDIDIIGN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

JULI 2010

Page 3: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakatdalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hiiau (RTH)

di Perkotaan

Bapak Rektor sebagai Ketua Senat UM yang saya muliakan.Bapak Ketua Komosi Guru Besar UM yang saya hormati.Bapak Ibu Anggota Senat UM yang saya hormati.Bapak Ibu Pejabat Struktural UM yang saya hormati.Bapak Ibu Dosen sejawat y^ng say^ hormati.Para mahasiswa yang saya cintaiPara Undangan dan Hadirin yang berbahagia

As s al am ual a i kum, Wr. W b

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat TuhanYang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan kasih dan berkatNyabuat kita semua, sehingga kita bisa bertemu untuk mengikutiacara ini. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada BapaVlbu atas waktu dan perhatiannya untukberkenan hadir pada acara pengukuhan saya.

Bapak Rektor dan Hadirin yang saya hormati

Saya sangat bersyukur akhirnya berhasil menyelesaikanpenulisan dan diizinkan untuk membacakan naskah pidatopengukuhan ini. Pada dasarnya naskah pidato ini berangkatdari rasa keprihatinan saya terhadap permasalahan lingkunganterutama yang terjadi di perkotaan. Keprihatinan, kepedulian,perhatian saya tersebut salah satunya saya wujudkan denganmenyampaikan pidato guru besar dengan upaya bagaimanameningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan RTHdiperkotaan.

Page 4: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Bapak Rektor dan Hadirin ydftg saya bormati

Kota sebagai tempat berkumpulnya penduduk cepatmengalami perkembangan karena mempunyai daya tarik ter_sendiri bagi penduduk pedesaan. perkembangan kota ini akanlebih cepat bila didukung oleh porensi alamiah dari kota itu,kota yang berada di jalur pelayaran yang ramai didukungpotensi daerah binterland yang baik akan berkembang dengancepat. Kecepatan perkembangan kota akan memerlukan penye_diaan fasilitas yang cukup banyak, dan ini rentu ridak bisadengan cepat dipenuhi. Lama-kelamaan di kota tersebut akantimbul berbagai masalah kerena adanya ketidakseimbanganantara kebutuhan penduduk dengan daya dukung lingkungan.untuk mengatasi hal tersebut dalam pembangunan perkotaanperlu memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga pemba-ngunan yang dilakukan dapat berkesinambungan.

_ Kota merupakan ruang paling krusial dalam ..perebutan',kepentingan. Para pengusaha berfikiran bahwa di seluruh pen-juru kota harus disediakan pasar, mall dan perkanrora n yungmendukung kegiatan perekonomian mereka, supaya dapat me_nampung tenaga kerja yang berkembang secara pesat. Sedangpecinta lingkungan menginginkan sebuah kota yang .,hijau"dan nyaman sehingga mendukung keberlanjutan ekologis r.."."alami, termasuk mendukung kesehatan warganya.

Pembangunan kota sering lebih banyak dicerminkan olehadanya perkembangah fisik kota berupa sarana dan prasarana.I.ahan-lahan pertanian yang subur, ruang terbuka hijau banyakdialihfungsikan menjadi pertokoan, permukiman, t.-put'r.-kreasi, industri dan lain-lain, sehingga lingkungan rerganggu.oleh karena rerganggunya kestabilan ekosistem p.tkot""n, o,ukualam menunjukkan reaksinya yang negatif berupa: meningkatnyasuhu udara di perkotaan, banjir/genangan, meningkatnya kebi-singan, penurunan permukaan air tanah, pencemaran air berupa

P ID ATO PENGU/OHIN G URU BESAR

Page 5: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

air minum yang berbau, air minum yang mengandung logamberat, pencemaran udara dan sebagainya.

..... Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuk^ (open spaces) suaru wilayah perkotaan yang diisioleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi)guna mendukung manfaat langsung dan/atautidak lanfsung yangdihasilkan oleh RTH dalam kora tersebut yaitu keamanan,kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaantersebut.

Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapatdiklasifikasi menjadi (a) bentuk RTH alami (habitat liar/alami,kawasan lindung) dan (b) benruk RTH non alami atau RTHbinaan (pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga,pemakaman, berdasarkan sifat dan karakter ekologisnyadiklasifikasikan menjadi (a) bentuk RTH kawasan (areal, nonlinear), dan (b) benruk RTH jalur (koridor, linearl,berdasarkanpenggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasimenjadi (a) RTH kawasan perdagangan, (b) RTH kawasanperindustrian, (c) RTH kawasan permukiman, (d) RTH kawasanpertanian, dan (e) RTH kawasan-kawasan khusus, sepertipemakaman, hankam, olah raga, alamiah (Depdagri, 1988).

Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi (a) RTH publik,yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik arau lahanyang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah), dan (b) RTH privatatau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milikprivat (Depdagri, 1988).

Secara umum ruang terbuka publik di perkotaan terdiridari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau, ruangterbuka hijau (RTH) perkotaan adalahbagian dari ruang-ruangterbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh rumbuhan,tanaman dan vegetasi guna mendukung fungsi ekologis, sosialbudaya dan arsitektural yang dapat memberi manfaat ekonomidan kesejahteraan bagi masyarakatnya, seperti antara lain:

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan MIJ

Page 6: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

b.

Fungsi Ekologis, RTH dapat meningkatkan kualitas airtanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara danpengatur iklim mikro.Fungsi Sosial Budaya, keberadaan RTH dapat memberikanfungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dansebagai tetenger (landmark) kota.Fungsi Arsitektural, RTH dapat meningkarkan nilai kein-dahan dan kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota dan jalur hijau jalanFungsi Ekonomi, RTH sebagai pengembangan sarana wisatahijau perkotaan yang dapar mendatangkan wisatawan.(Irwan, 1994 dan Peraruran Menteri No. 1 Tahun 2007).

Jenis RTH Kota meliputi;

taman kota;taman wisata alam;taman rekreasi;taman lingkungan perumahan dan permukiman;taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial;taman hutan raya.;hutan kota;hutan lindung;benrang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah;cagar alam;kebun raya;kebun binatang;pemakaman umum;lapangan olah raga;lapangan upacara;parkir terbuka;lahan pertanian perkotaan;jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan

d.

P I D AT O PENG UKUH.4N G UR U BES,4R

Page 7: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

s. sempadan sungai, pantai' bangunan, situ dan rawa;

t. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas

dan pedestrian;u. kawasan dan jalur hijau;v. daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara; dan

w. taman atap (roof garden). ( Peraturan Menteri.no 1 tahun

2007).

Keberadaan RTH diharapkan mampu memberikan citra

kota yang asri, nyaman, ekonomis dan berkelanjutan. Di sisi

lain laju pertumbuhan ruang terbangun di perkotaan cenderung

semakin tinggi. Sehingga mendorong alih fungsi RTH menjadi

lahan-lahan permukiman, perdagangan, jasa, dan industri.

Kebijakan alokasi RTH sebesar 30o/o (200lo RTH publik dan

100/o RTH privat) dari total luas kota, seperti yang disyaratkan

Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR) Nomer 26 Tahun

2007 mertpakan seiuatu yang harus diperiuangkan oleh Peme-rintah kota. tntangan Rencana Thta Ruang Vilayah Kota

(RTR\7K) dalam tempo 3 tahun sejak diberlakukan UUPR

tersebut sekarang sudah terlampaui, tetapi banyak kota yang

belum dapat memenuhi tuntutan UUPR tersebut. Oleh sebab

itu perlu peningkatan peran serta para pemangku kepentingan

dan seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan Partisi-pasinya dalam pengelolaan RTH tersebut.

BapaHlbu, para badirin yang saya hormati

Pidato ini merupakan salah satu cara menginformasikankebijakan dari WPR baik pada pemangku kepentingan untuk

. menumbuhkan kepedulian pada masyarakat' mauPun kepada

masyarakat langsung. Penularan informasi ini diharapkan mam-

pu mendorong partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan

pengelolaan RTH.

lJpaya Peningkatan Partisiplsi Mnsyataknt dalam Peninghatan MI{

Page 8: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Masalah ketersediaan RTH kora merupakan hal yangbanyak menimbulkan permasalahan, empat isu utama dariketersediaan dan kelestarian RTH adalah:(1) Dampak negatif dari sr.rboptimalisasi RTH dimana RTH

kota tersebut tidak memenuhi persyaratan kuantitas dankualitas (RTH tidak tersedia, RTH tidak fungsional, fragmen-tasi lahan yang menurunkan kapasitas lahan dan selinjutnyamenurunkan kapasitas lingkungan, alih guna dan fungsilahan) terjadi terurama dalam bentuldkejadian:a. Menurunkan kenyamanan kota: penurunan kapasitas

dan daya dukung wilayah (pencemaran meningkat, kerer-sediaan air tanah menurun, suhu kota meningkat, dll).

b. Menurunkan keamanan kota.c. Menurunkan keindahan alami kota (natural amenities)

dan artifak alami sejarah yang bernilai kultural tinggi.d. Menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat (menu-

runnya kesehatan masyarakat secara fisik dn psikis).(2) Lemahnya lembaga pengelola RTH

a. Belum terdapatnya aturan hukum dan perund angan yangtepat.

b. Belum optimalnya penegakan aturan main pengelolaanRTH.Belum jelasnya bentuk kelembagaan pengelola RTH.Belum terdapatnya tat^ kerja pengelolaan RTH yang

(3) Lemahnya peran stake holders^. Lemahnya persepsi dan partisipasi masyarakatb. Lemahnya pengertian masyarakat dan pemerintah

(4) Keterbatasan lahan kota untuk peruntukan RTHa. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terbuka yang ada

di kota untuk RTH fungsional (Tim Departemen ARLFaperta IPB, 2005).

c.

d.

P I D ATO PENG UI(UH,4N G URU BESAR

Page 9: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Selain permasalahan tersebut di atas juga masih terdapatbeberapa masalah lagi antara lain:a. Pemanfaatan terhadap RTH selama ini cenderung hanya

terbatas pada peman taatan fungs i tunggal, yai tu penghi j auanatau estetika kota saja, seharusnya secara normatif RTHharus memiliki multi fungsi bagi kehidupan kota, yaitu

ekologis, sosiokultural, dan ekonomis. Fungsi turiggal inilahyang menyebabkan warga kota tidak peduli terhadap

keberadaan RTH.b. Keberadaan RTH masih dikalahkan oleh berbagai kepen-

tingan lain yang lebih "menguntungkan" dan cenderung

berorientasi pada pembangunan fisik untuk kepentingan

ekonomi. Akibatnya, kebutuhan ruang (khususnya RTH)

untuk berlangsungnya fungsi ekologis kurang terakomodasi,dan berdampak pada permasalahan manajemen pengelolaan

RTH.c. Upaya Pemerintah Kota dalam inewufudkan kota yang ber-

wawasan lingkungan, belum dilakukan terintegrasi dalam

satu sistem kehidupan kota

Singapura memahami betul bahwa pohon sebagai paru-

paru kota merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan

fungsinya. Sebagai patokan, pada lahan seluas 1.600 meter

persegi, yang terdapat 15 pohon berdiameter tajuk 10 m mampu

menyuplai oksigen (Or) sebesar 14.000 liter per orang. Setiapjam, satu hektar daun-daun hijau dapat menyerap delapankilogram CO, yang setara dengan CO, yang dihembuskan oleh

napas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Jikasatu liter O, hanya dihargai Rp100, maka sebatang pohon

menghemat biaya oksigen sebesar Rp 1.400.000 per hari, atau

Rp 42 juta per bulan, atau Rp 511 juta Per tahun per orang(http://www.kota taman sineapura. sebuah refleksi bagi Takarta.200s).

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan KITT

Page 10: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Hasil peneiirian Suminarti danArifin (1.996) menyimpul_kan kebutuhan c,ksigen untuk Kota Marang Thhun t9i6 seba-nyak 8.881'.225 ton/hari Jika dikonversikan dalam permukaanhijau dengan menggunakan metode Gerakis ,.rur" dengan17.543.49 ha. Padahal jumlah permukaan hijaunya hanya5-.531.69 ha, sehingga hanya mampu mensuplai 3zo/o jari totaloksigen yang diperlukan sehingga untuk mencukupi kJbutuhanoksigen perlu suplai dari wilayah sekitar Kota Malang. olehsebab itu perlu peningkatan kuantitas maupun kualitas RTrtkota.

Selain itu hasil penelitian Tuwoso dkk. (1gg9) di KotaMalang menyatakan pada hari libur di lokasi jalan M.T Haryonopada jam 12-00-14.00 dan jam 15.00-19.00 t ingkat poiu,"nCO melebihi ambang batas. pada hari kerja di Jalan M.THaryono, Jln. Kolonel Sugiono dan Jln. Achmad yani utarapolutan co melebihi ambang batas. Sedangkan polutan so2dan NO* baik hari libur maupun hari kerja rerah merebihiambang batas lingkungan. Berkaitan dengan suhu udara diKota Malang, dalam 11 tahun terakhir ini suhu udara di korapendidikan iru melonjak rajam. pada tahun 2007 suhu udararata-rat^ mencapai 23 derajat celcius dan tahun 200g menjadi34 derajat celcius.

10 PIDATO PENGUI(UHAN GURUBESAR

Page 11: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Citra: Kawasan Alun-Alun Tugu Malang

Ruang Terbuka Hiiau

Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka yang peman-faatannya lebih bersifat pengisian hijauan tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah atau budidayat^n m n. Ruang Ter-buka Hijau dinyatakan sebagai ruang-ruang dalam kota atauwilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk taman kota, tamankampus, taman rumah, jalur hijau, hutan kota dan bantaransungai (Depdagri No. 14 Tahun 1988).

Kondisi RTH di kota saat ini semakin menurun luasannya,terutama RTH yang ditangani oleh Pemerintah kota, banyaknya

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan MIJ ll

Page 12: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

bangunan yang melanggar sempadan bangunan, baik itu diperumahan, perkampungan yang berada di sempadan sungaidan sempadan jalur kereta api. Kondisi udara kota saat inisemakin tahun semakin meningkat, pencemaran udara untukunsur-unsur rertentu sudah melebihi ambang batas lingkungan.

Kebijakan untuk pembangunan RTH kota ada dua pen-dekatan. Pendekatan pertarna, RTH kota dibangun pada lokasi-lokasi tertentu saja. Penentuan luasnyaberdasarkan: (1) persen-tase, yaitu luasan RTH ditentukan dengan memperhitungkandari luasan kota; (2) perhitungan per kapita, yaitu luasan RTHkota ditentukan berdasarkan jumlah penduduknya; (3) isu utamayang muncul.

Pendekatan kedua, semua arcal yang ada di suatu kotapada dasarnya adalah areal unruk RTH kota. pada pendekatanini semua komponen yang ada di kota seperti permukiman,perkantoran, dan industri dipandang sebagai suatu enklaue(bagian) RTH kota. Jerman, Hongkong, Singapura, Korea d'anJepang menganut pendekatan yang kedua. Bahkan tidak hanyamengambil kebijakan pendekatan kedua tetapi juga menambah-kan kebijakan untuk membuat "hutan beton" yaitu membangunRTH kota di atas gedung, sedangkan di Indonesia menggunakankebijakan yang pertama. (Kim dalam Pramuhanto, 2005 danwww.kotatamansingapura. Sebuah Refleksi bagi Jakarta.htm.2005).

Partisipasi

Partisipasi dilihat dari tingkatannya ada trga, yairu: (1)tingkat perencanaan (idea planning stage), (2) tingkat pelaksa-naan (implementation stage), dan (3) tingkat pemanfaaran hasil(utilization stage).

Untuk menjaga RTH sebagai paru-paru kota memerlukanparsipasi masyarakat. Konsistensi perilakry'partisipasi masyarakat

12 PIDATO PENGUKUHAN GURUBESAR

Page 13: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

dalam pengelolaan RTH dipengaruhi oleh sikap. Berkaitandengan hal tersebut ditemukan tiga postulat yaitu.

a. Postulat konsistensiMenyatakan bahwa sikap verbal merupakan petunjuk yangakurat untuk memprediksi apa yang akan dilakukan sese-orang bila dihadapkan pada suatu obyek. Jadi-postulat inimengasumsikan adanya hubungan langsung antara sikapdan perilakrr/partisipasi, artinya orang yang mempunyaisikap baik terhadap RTH akan berpartisipasi secara baikdalam pengelolaan RTH.

b. Postulat variasi independentMenyatakan bahwa tidak ada alasan untuk menyimpulkanbahwa sikap dan perilakr-r/partisipasi berhubungan secarakonsisten. Sikap dan perilaku merupakan dua dimensi dalamdiri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan berbeda.Mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilakr.r/partisipasi, artinya orang yang mempunyai sikap baik terha-dap RTH tidak ada hubungannya dengan partisipasi yangbaik dalam pengelolaan RTH.

c. Postulat konsistensi tergantungMenyatakan bahwa hubungan antara sikap dan perilaku/partisipasi ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu,yaitu norma-norma, peranan, keanggotaan kelompok,kebudayaan dan sebagainya. Sehingga perilaku dapat berbedadari waktu ke wakru, dan dari satu situasi ke situasi lainnya.Thmpaknya postulat yang ke tiga ini yang paling masuk akaldalam menjelaskan hubungan antara sikap dengan perilaku(Azwar,2005).

Secara umum para ahli menganggap bahwa sikap menen-tukan perilaku/partisipasi. Berkaitan dengan pengelolaan RTH

IJpaya Peninghatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkaun KIH L3

Page 14: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

seseorang yang memPunyai sikap positif dia akan mengelola

RTH di linbgkungannya secara baik, tetapi kemungkinan lain

bahwa kondisinya itu terbalik, yaitu sikap yang positif terhadap

RTH tidak menenrukan tingginya seseorang dalam mengelola

RTH di lingkungannya. Hal ini sesuai dengan teori disonansi

kognitif (cognitiue dissonance) (Festinger dalam Sears, 1285)'

Dalam teori disonansi kognitif situasi perilaku tidak sesuai

dengan sikap. Seorang individu melakukan tindakan tetapi

tindakannya tidak sesuai dengan yang dia pikirkan sehingga

seseorang yang mempunyai sikap positif terhadap RTH tetapi

belum tenru mereka berpartisipasi secara optimal dalam menge-

lola RTH di lingkungannya tersebut.Berdasarkan hasil penelitian Sumarmi (2006\ mayoritas

masyarakat kota Malang partisipasinya tergolong rendah dalam

pengelolaan RTH permukiman terutama pengelolaan taman

lingkungan. Persepsi masyarakat tentang manfaat RTH permu-

kiman kurang memberi penglruh terhadap partisipasi masya-' rakat dalam pengelolaan RTH permukiman. Artinya orang

yang persepsinya tinggi tentang manfaat RTH permukiman

belum tentu dia partisipasinya tinggi dalam pengelolaan RTH

permukiman. Hal ini dapat dikatakan tingginya persepsi tidak

konsisten dengan tingginya partisiPasi.Untuk menarik supaya orang berbalik pada tindakannya

yang sesuai dengan sikapnya maka perlu adanya insentif atau

hadiah dan juga perlu ada tekanan atau hukuman/sanksi. Di

kota Malang untuk mendorong orang berpartisipasi dalam

pengelolaan ruang terbuka hijau dicanangkan program Malang

Ijo Royo-royo yang antar^ lain bentuk programnya adalah

lomba antarlingkungan Permukiman.Berkaitan dengan pengelolaan RTH permukiman antara

pemerintah dengan masyarakat walaupun sudah ada kejelasan

pembagian antarakawasan RTH permukiman yang diserahkan

lepada pemerintah kota dan kawasan RTH yang ditangani oleh

14 PIDATO PENGUIOHAN GURUBESAR

Page 15: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

warga kenyataannya RTH permukiman tidak bisa tertanganidengan baik, karena ada kendalayangcukup berat yang harusditangani Pemkot berkaitan dengan pendanaan. Kalau RTHpermukiman pada wilayah yang terbuka yang bisa dinikmatioleh orang banyak pemerintah kota tidak berkeberatan untukmendanai pemeliharaannya tetapi banyak perumahan-peru-mahan yang sekarang dibangun menggunakan model satu pintudengan penataan RTH permukiman yang tertutup yang bisadinikmati oleh orang-orang yang tinggal dikawasan permukimantersebut maka pemerintah kota tidak menanganinya. RTHpermukiman yang seperti inilah'yang sering menjadi perma-salahan dalam pemeliharaannya. Karena kalau dipelihara olehpemkot, pemkot terlalu berat dananya padahal dalam aturannyafasilitas umum atau fasilitas sosial yang ada itu menjadi tanggung

iawab pemkot sehingga masyarakat acuh tak acuh untuk menge-lolanya dengan baik.

Suhu udara di kota-kota besar di Indonesi4 seperti lakarta,Surabaya, Semarang, bahkan kota Malang menunjukkan bahwabeberapa tempat temperatur udara sudah cukup tinggi dansecara keruangan sudah menunjukkan amplitudo yang cukupbesar. Lokasi tempertur udara yang lenih tinggi dibandingudara di sekitarnya ini disebut Pulau Bahang. Pulau Bahangcenderung terdapat di pusat kota atau di tempat yang mempu-nyai aktivitas manusia cukup tinggi.

Hasil penelitian Pendong, L998 menunjukkan bahwakomunitas tanaman di pekarangan memiliki nilai IKJ (IndekKeanekaragaman Jenis) yang rendah jika dilihat dari jumlahindividu dan jenis tanaman penyusunnya. Dari segi kualitaslingkungan nilai IKJ tanaman termasuk sedang. Thnaman yangterdapat di pekarangan didominasi oleh jenis-jenis tanamanhias (50,30lo), selebihnya adalah tanaman buah-buahan, obat-obatan, sayuran/bumbu dan pelindung. Hasil analisis regresiganda memperlihatkan hubungan yang signifikan antara variabel

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan KITJ 15

Page 16: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

pengetahuan, sikap dan keadaan, sosial ekonomi pendudukdengan keanekaragaman tanaman di pekarangan, sumbanganefektif terbesar keanekaragaman ranaman pekarangan diberikanoleh variabel pengetahuan.

Conyers (1,994) mengemukakan bahwa ada dua fakroryang menentukan apakah masyarakat benar-benar ingirrterlibatdalam suanl perencanaan atau tidak: (1) ada tidaknya pengaruhhasil keterlibatan masyarakat terhadap rencana akhir; (i\ adatidaknya pengaruh langsung yang mereka rasakan.

Mubyarto (dalam Ndraha, 1997) menyatakan bahwamasyarakat akan bergerak untuk berpartisipasi bilamana: (1)melalui organisasi yang sudah terkenal; (2) memberikan manfaatlangsung; (3) terjamin adanyakontrol oleh masyarakat; dan (4)masyarakat ikut berperan dalam pembangunan.

Pengelolaan taman lingkungan adalah pengelolaan yangberupa keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksa-naan penanaman dan pemeliharaan serta k'eterlibatan dalambentuk pikiran, tenaga, uang maupun tanaman dalam pengelo-laan taman lingkungan.

Variabel untuk pengelolaan taman lingkungan sebagaivariabel parrisipasi masyarakar dalam pengelolaan taman ling-kungan termasuk rendah. Berkaitan dengan perencanaan ramanlingkungan cenderung responden keterlibatannya kecil. padadaerah perumahan, saat masih ditangani developer semua diurusdeveloper. setelah pengembangan selesai baik fasilitas umummaupun fasilitas sosial diserahkan kepada pemerintah kota.Tetapi karena dana yang tidak mencukupi maka fasilitas rerseburtidak terurus sedangkan warga juga enggan untuk menanganinya.Sedangkan di perkampungan RTH permukiman ..nd..ungsempit walaupun kererlibatan warga untuk kerja bakti lebihaktif.

16 PIDATO PENGUI(UHAN GURUBESAR

Page 17: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Upaya-Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalamPengelolaan RTH di Perkotaan

Upaya-upaya y^ng dapat dilaksanakan untuk meningkat-kan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan RTH a.l.:(1) Optimalisasi RTH melalui. Ilmu dan teknologi yang mema-

dai, serta penyediaan tenaga ahli:(a) Penyusunan kebutuhan luas minimal/ideal RTH sesuai

tipologi kota.(b) Penyusunan indikator dan tolak ukur keberhasilan RTH

suatu kota.(c) Rekomendasi penggunaan jenis-jenis tanaman dan vege-

tasi endemik serta jenis-jenis unggulan daerah untukpenciri wilayah dan untuk meningkatkan keanekaragam-an hayati secara nasional. Penggunaa jenis-jenis tanamanini sebaiknya memperhatikat bentuk tajuk, perakarandan juga memperhatikan kemapuan tanaman dalammenyerap bahan pencemar.

(2) Peningkatan kelembagaan pengelola RTH melalui Peraturanpenyusunan perundangan dukungan dari pembuat kebijakan(a) Revisi dan penyusunan payung hukum dan perundangan

(tIU, PB Permen, Perda). Peraturan-peraturan yang lebihbawah bersifat menjabarkan peraturan di atasnya dantidak boleh bertentangan dengan peraturan di atasnya.

(b) Penyusunan Pedoman Umum: Pembangunan RTH, Penge-lolaan RTH.

(c) Penyusunan mekanisme insentif dan disinsentif.(d) Pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat.

(3) Peningkatan peran stake bolders dan dukungan masyarakat(a) Pencanangan Gerakan Bangun, Pelihara, dan Kelola

RTH (contoh Gerakan Sejuta Pohon, Hijau royo-royo,Satu pohon satu jiwa, Rumah dan Pohonku, SekolahHijau, Koridor Hijau dan Sehat, dll).

IJpaya Peningkatan Partisipasi Maqarakat dalam Peningfutan KITT L7

Page 18: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

RTH mendukung fungsi ekologis, sosial budaya dan arsi-

tekrural yang dapat memberi manfaat ekonomi dan keseiah-

teraan bagi masyarakatnya. Untuk mewujudkan fungsi terse-

but kawasan wisata Nusa Dua Bali menerapkan pemba-

ngunan berkelanjutan yang mengacu pada pengembangan

eio.,omi dengan mempertahankan kondisi ekologis dengan

p erbanding"n b"ngrrn" n 2Ao/o dan RTH 8 00/0, mempertahan-

lan kondisi budaya serta arsitektur Bali. Dengan kondisi itu

dngkat kuniungan wisatawan diharapkan tinggi dan berke-

laniutan.(b) Penyuluhan dan pendidikan melalui berbagai media

(c) Penegasan model keriasama antar stake bolders'

ia) p.rt-"Uaan antar kota, antar wilayah, antar subwilayah

untuk mening-katkan apresiasi, partisipasi, dan responsib,ility

terhadap ketirsediaan tanaman dan terhadap kualitas ling-

kungan kota yang sehat dan indah.(e) Peningkatan luas RTH Privat'

Perumahan dengan kondisi RTH yang cukup luas dan teriaga

maka nilai ekonomis akan tinggi, karena nilai kenyaman-

annya baik. Di kota Malang diterapkan pada kawasan Iien

Nirwana Regency dengan perbandingan kawasan terbangun

400/o dan RTH 500/0. (Tim Departemen ARL Faperter IPB,

200s).

contoh-contoh Undang-undang, Peraturan Menteri, Instruksi

Menteri, dan Peraturan Daerah Berkaitan dengan RTH

Undang-Undang

1. UU No. 1.68 Staatsblad 1948 tentang Pembentukan Kota

(UU Zaman Kolonial Belanda).

2. UU No. 411987 yang disempurnakan dalam UU No' 23l

1997 tentang Ketentutan -ketenutan Pokok Pengelolaan Ling-

kungan Hidup.

78 PIDATO PENGUI(UH,4N GURUBESAR

Page 19: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

3. UU No. 511990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya.4. UU No. 51L992 tentang Benda Cagar Budaya.5. UU No. 41L992 tentang Perumahan dan Permukiman'

6. UU No. 2411992 tentang Penataan Ruang.7. UU No. 511,994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan

Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati.

8. UU No. 611994 tentang Pengesahan Konvensi Kerangka

Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan

Iklim.9. UU No. 4711997 tentang Rencana Thta Ruang \filayah

Nasional.10. I.T(J No. 2812002 tentangBangunan Gedung.11.I.JIJ No. 6312002tenrang Hutan Kota.

Peraturan Menteri

1. Permendagri No. 211.987 tentang Rencana Thta Ruang Kota.

2. Permendagri No. 41t996 tentang Pedoman Perubahan

Pemanfaatan Lahan Perkotaan.

Instruksi Menteri

1. Inmendagri No. 1411988 tentang Penataan Ruang Terbuka

Hijau di Wilayah Perkotaan.2. Inmen PU No. 31/fNAI/1991, tentangPenghijauan dan Pena-

naman Pohon di Sepanjang Jalan di Seluruh Indonesia.

Keputusan Gubernur (SK Gub)

1. SK Gub. KDKI Jakarta No. 651/1979 tentang Kewajiban

Para Pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan untuk

Membiakkan Tanaman dan Menghijaukan Lingkungan Seko-lah pada Sekolah-sekolah di \?ilayah DKI Jakarta.

IJpaya Peningkatafl Partisipasi Mlsyarakat dalam Peninghaun MIl 19

Page 20: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

2. SK Gub. KDKI Jakarta No. 1554/1989 tentang GerakanPenghijauan Sepanjang Tahun.

Kebijakan Pemda tentang green city yang meliputi 8 kritena,yaitu:

e. Pembangunan kota harus sesuai peraturan UU yang b6rlaku,seperti UU 2420A7: Penanggulangan Bencana (Kota hijauharus menjadi kota waspada bencana), UU 2612007: Pena-taan Ruang, UU 3212009: Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup, dll.

b. Konsep Zero Waste (Pengolahan sampah terpadu, tidak adayang terbuang).

c. Konsep Zero Run-off (Semua air harus bisa diresapkankembali ke dalam tanah, konsep ekodrainase). Pembuatansllmur-sumur resapan harus direalisasikan.Infrastruktur Hijau (tersedia jalur pejalan kaki dan jalur

sepeda). Saat ini banyak jalur pejalan kaki yang digunakanoleh pedagang kaki lima, sehingga jalur tersebut tidak ber-fungsi sebagaimana fungsinya.Tiansportasi Hijau (penggunaan transportasi massal, ramahlingkungan berbahan bakar terbarukan).

f. Bangunan Hijau.g. Partisipasi Masyarakat (Komunitas 2008).

Perda Kota Malang

1,. Perda No.3 th 2003, tentang pertamanan dengan dekorasikota.

2. Perda No.1 Th 2004 tentang pengadaan bangunan.3. Perda No.7 Th 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Malan g 2001-201.0.

20 PIDATO PENGUIOHAN GURUBESAR

Page 21: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Beberapa kutipan dari Perda kota Malangyangterkait denganRTH terutama RTH permukiman sebagai berikut:

Luas Thman

Berdasarkan arahan penataan RTH di permukiman padaPerda no L Th 2004 untuk rumah besar dan sedang'daerah hijaubangunan (DHB) sebesar 400/0, untuk tipe kecil dan sangatsederhana sebesar 30 0/o untuk perkampungan sebesar 'l'0-20o/o.

Luas taman, pada rumah tipe besar dan sedang harusnya400/o dari lahannya berupa lahan hijau, dan rumah kecil dan sa-ngat sederhana paling sedikit 20o/o atau 100/o lahannya harusmerupakan lahan terbuka hijau, tetapi kenyataan di lapanganada beberapa rumah yang tidak mempunyai RTH sama sekali dirumahnya.

Arahan Penataan RTH di Pemukiman di Kota Malang Th2004

(Perda Kota Malang No. 1 Th. 200a)

Keterangan:1. Koefisiensi dasar bangunan (KDB), perbandingan jumlah luas

lantai dasar dengan luas tanah.2. Koefisien lantai bangunan (KLB), perbandingan jumlah seluruh

lantai bangunan dengan luas tanah.

No. Ukuran KaplingPenataan RTH

KDB(%) KLB ILB

(lantai)DHB(%)

I

234)

6

o

Besar

Sedang

Kecil

Sangat sederhana

Rumah susun

Perumahan khusus

Perumahanperkampungan

Khusus pemukimanCunung Buring

30 - 50%

50 - 60%

60 - 70o/o

60 - 80%

20 - 3oo/o

80 - 90%

B0 - 90%

Max 600lo

0,3 - 1,500,50 - 1,20,60 - 1 ,40,60 - 1,50,80 - 1 ,20,8 - 0,90,8 - 1,8

Max 1,2

'| - 3 lantai

1 - 2 lantai

I - 2 lantai

1 - 2 lantai

4 lantai

I lantai

1 - 2 lantai

1-2 lantai

4Ol"

4Oo/o

30%

2Oo/o

4oo/o

10 - 2oo/o

1O -2o lo

4OYo

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarahat dalam Peningkttan MTI 2l

Page 22: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Aa .

Jumlah Lantai Bangunan (JTB), jumlah lantai yang ada pada suatuoangunan.Koefisiensi Daerah Hijau Bangunan (DHB) adalah perbandinganjumlah luas ruang terbuka pada bangunan yang dimanfaatfanuntuk penghijauan dengan luas tanah.

Jarak Pondasi Bangunan Terluar dengan Jalan

Jarak pondasi bangunan rerluar dari Jalan berdasarkanaturan untuk rumah tipe besar adalah 7,5 meter, untuk rumahtipe sedang 4 meter, untuk rumah tipe kecil 3 meter, dan untukrumah tipe sangat sederhana 2 meter.

Jarak sempadan bangunan seperti ini untuk pekarangandi perkotaan peruntukannya sebagai RTH. Tetapi kenyataan dilapangan aturan sempadan bangunan initidak diterapkan denganbaik, di beberapa rumah jarak pondasi dengan jalan 0 (nol)meter (Sumarmi, 2006\.

Citra: Kawasan Sumbersari Malang

22 PIDATO PENGUIOHAN GURUBES,4R

Page 23: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Foto: Salah Satu Perumahan di Tunggulwulung Malang

Jumlah Pohon

Berdasarkan Perda Kota Malang No.3 tahun.2003 padarumah tipe besar minimal3 pohon, rumah sedang harus memilikiminimal 2 pohon sedangkan tipe kecil dan sangat sederhanaminimal harus ada 1 pohon.

Struktur Tanaman

Berdasarkan Perda Kota Malang No.3 tahun.2003 padarumah tipe besar minimal3 pohon, rumah sedang harus memilikiminimal 2 pohon sedangkan tipe kecil dan sangat sederhanaminimal harus ada 1. pohon.

LJpaya Peninghatan Partisipasi Masyarakat dalam Peninghatan RTIT 23

Page 24: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Struktur Tanaman

Struktur tanaman yang ada di pekarangan lalur hiiau

depan rumah (berm) dan taman lingkungan meliputi tanaman

pohon, perdu, semak, tanaman penutup/rumput dan tanaman

dalam pot.Berkaitan dengan tekanan atau hukuman/sanksi Pemda

kota Malang membuat Perda no.3 tahun 2003 pada pasal27

tertulis bahwa jika seseorang menebang pohon dalam suatu

taman kota:1. Penebangan pohon yang pangkal batangnya berdiameter

sampai dengan L0 cm (sepuluh sentimeter), jumlah penggan-

tian sebanyak 40 (empat puluh) pohon dengan ketinggian

minimal 3 m (tiga meter).2. Penebangan pohon yang pangkal batangnya berdiameter

sampai dengan 1.0 cm (sepuluh sentimeter) sampai dengan

30 cm (tiga puluh sentimeter), jumlah penggantian sebanyak

60 (enam puluh) pohon dengan ketinggian minimal 3 m

(tiga meter).3. Penebangan pohon yang pangkal batangnya berdiameter

sampai dengan 30 cm (tiga puluh sentimeter) sampai dengan

50 cm (lima puluh sentimeter), jumlah penggantian sebanyak

80 (enam puluh) pohon dengan ketinggian minimal 3 m

(tiga meter).4. Penebangan pohon yang pangkal batangnya berdiameter

lebih dari 50 cm (lima puluh centimeter), jumlah penggan-

tiannya sebanyak L20 (seratus dua puluh) pohon dengan

ketinggian minimal 3 m (tiga meter)

Straregi pengembangan RTH dapat dilakukan dengan beberapa

tindakan:a. Pembangunan RTH (taman interaktif, taman kota, pema-

kaman, hutan kota, lapangan olah raga) baru' Pemerintah

I'ID,4TO PENG UI(UHAN G URL/ BESAR

Page 25: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

t

\

dapat membel i /membebaskan lahan terutama d ipermukiman padat untuk dibangun menjadi taman..

b. Bekerja sama menghijaukan sempadan sungai dan situ/wadulddanau (dinas pekerjaan umum dan Jasa Tirta), sem-padan rel kereta api (PT KAI), Sutet (PLN), Kolong jalanlayang (fasa Marga) yang dikembangkan sebagai tamanpenghubung RTH kota (urban park connector).

Foto: Sebagian Sempadan Sungai Brantas di Malang

I

1/

IJpaya Peninghatan Partisipasi Masyarahat dalam Peninghatan RTIIJ 25

Page 26: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Foto: Sebagian Sempadan Kereta Api di Malang

c. Mengakuisisi RTH Privat (priuate land acquistion) - meng-

hitung halaman/pekarangan hiiau rumah, sekolah, kantor,

dll dan diterapkan/dihitung sebagai RTH Privat (target 10o/o).pemilik lahan dapat diberikan kompensasi insentif atas sum-

bangannya kepada kota berupa Pengurangan pajak PBB,

pembayaran listrik, telpon, SIM, STNK, dll'

d. Mendorong masyarakat terlibat dalam pembangunan taman

kota (AdoPt A Park).

sosialisasi peraruran renrang RTH sudah dilakukan olehpemda Kota Malang bersama Dinas Pertamanan. sasaran dari

sosialisasi ini meliputi Lurah, Ketua LPMK, Ketua Tim Penggerak

PKK, Perwakilan R'W, tokoh masyarakat, Pertokoan, REI

Malang. Dengan harapan Perda-perd^ yang berkaitan RTH

26 PIDATO PENGUI(UHAN GURUBESAR

Page 27: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

bisa dipahami oleh warga. Namun kenyataannya belum semuawarga memahami perda-perda tersebut (Sumarmi, 2005).

Untuk lebih meningkatkan pelaksanaan RTH pemerintahKota Malang bersama dengan PT. Sampoerna membuat pro-gram Malang Ijo Royo-royo dimana salah satu rangkaian pro-gram itu adalah lomba penataan lingkungan antar- Kelurahanyang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana ketertiban/responmasyarakat terhadap lingkungan. Taman lingkungan tidak harusdalam satu kawasan taman, namun dapat berupa dekorasitaman yang tertata di sepanjang jalan kampung dengan menggu-nakan tanaman dalam pot.

Selain penyebaran tanaman melalui program Malang ijoroyo-royo juga melalui "Gerakan Sejuta Pohon" merupakangerakan yang direncanakan oleh Pemda tingkat I Jawa Timurdalam rangka menghijaukan perkotaan. Gerakan ini masihsedikit sekali pelaksanaannya di Kota Malang. Oleh sebab itupelaksanaannya perlu dioptimalkan.

Unruk memasyarakatkan Perda yang ada perlu mem-berikan bimbingan, penyuluhan, pemberian informasi, dan per-contohan kepada seluruh masyarakat baik melalui penyuluhanlangsung kepada masyarakat percontohan secara langsungmaupun pemberian informasi melalui media cetak, elektronikdan selebaran-selebaran yang lain. Pemberian informasi, penyu-luhan dan percontohan bisa juga dilakukan oleh aparat-ap^r^tRT, R\7, dan Kelurahan saat melakukan kegiatan kerja bakti.

Menurut penelitian di laboratorium, jenis pohon yangbisa mengurangi polusi udara sekitar 47- 59o/o. Pohon-pohontersebut meliputi pohon felicium (Filicium decipiens), mahoni(Sw i et e ni a m ah ago n i), ke n ari (Can ar i.um co mmun e), beri ngi n,angsana, kihujan/trembesi, kersen, salam (syzygi.um polyan-thum). Sementara itu, jenis tanaman perdu yang baik untukmengurangi polusi udara adalah puring (Codiaeum uariegiatum),

[)paya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam PeninghttanK[I7 27

Page 28: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

werkisiana, nusa indah (Mussaenda sp), soka (lxora iauanica),dan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kampus dalam

Pengelolaan RTH

Berdasarkan Perda Kota Malang Nomor 7 Thhun 2001

tentang Rencana Thta Ruang \Tilayah (RTR\f) Kota Malang

Tahun 2001-201J, Pasal 20 Ayat (5) Huruf i bahwa kawasan

kampus merupakan kawasan pengembangan RTH. Kampus

sebagai bagian dari wilayah kota secara hukum masuk dalam

area untuk perkembangan RTH kota. Dan di dalam kampus

setiap harinya merupakan tempat berkumpul semua sivitas

akademika yang memerlukan O, untuk memenuhi kebutuhan

kesehatannya. Ada berbagai macam cara kebijakan kampus

untuk menyediakan RTH, ada yang berupa pengembangantaman kampus, hutan kampus, jalur hijau jalah dalam kampus,

lapangan olah raga yang ditanami rumput, area parkir hiiau

terbuka, dan lain sebagainya.Universitas Negeri Malang mengembangkan Rencana

Induk Pengembangan (RIP) 2010-2035 dengan Sistem zoning.

Sistem ini dibuat dengan pertimbangan meningkatnya jumlah

mahasiswa dari tahun ke tahun dan pengembangan zona kor-

porasi bisnis UM sebagai PT BLU serta kondisi existing-zoning

kampus yang belum tertata dengan baik. Kondisi yang kurang

baik tersebut ditandai dengan massa bangunan lama 7-Z lantai

saja yang menutupi sebagian besar lahan kampus sehingga

kurang hijau, sirkulasi yang tidak terpisah antara kendaraandan pejalan kaki. Oleh karena itu dalam kurun waktu lima

tahun ke depan, pembangunan fisik di UM akan dilaksanakanberdasarkan sistem yang telah direncanakan.tersebut dikembangkan dengan masa bangunan paling tidak

28 PIDATO PENGUI(UHAN GURUBES.{R

Page 29: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

menggunakan 5 lantai dengan tujuan agar are^ hijau dapat

dipertahankan, bahkan bisa ditingkatkan dengan memindah

area parkir yang sekarang ke area parkir bertingkat yang

terpusat di bagian tepi kampus. Sehingga bekas area parkir bisa

dimanfaatkan untuk RTH mungkin tidak dalam bentuk taman,

tetapi lebih dalam bentuk hutan kampus.

Upaya Meningkatkan Partisipasi dalam Pengelolaan RTHMelalui Peran Dosen dan Guru Geografi

Sekolah hijau merupakan sekolah yang memiliki kebijakanpositif dalam pendidikan lingkungan hidup, artinya dalam segala

Foto: Kampus Universitas Negeri Malang

IJpaya Peningkatan Partisipasi Masyarahat dalam Peningkatan KIIIT 29

Page 30: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

aspek kegiatannya mempertimbangkan aspek lingkungan (Susilo,

zoot). selain itu sekolah hijau yaitu sekolah yang memiliki

komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-

program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke

dalam seluruh aktivitas sekolah (Anonimous, 2005).

Program sekolah hijau dikembangkan melalui lima legiat-an utama yaitu: (L) pengembangan kurikulum berwawasan

lingkungan, (2) peningkatan kualitas kawasan sekolah dan

lingkungan sekitarnya, (3) pengembangan pendidikan berbasis

komunitas, (4) pengembangan sistem pendukung yang ramah

lingkungan dan (5) pengembangan manajemen sekolah berwa-

wasan lingkungan (Sumarmi, 2009).Wujud dari sekolah/kampus hijau, bahwa sekolah/kampus

memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan. sekolatr/

kampus mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan

pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan pada prinsip-

prinsip ramah lingkungan. SekolaVkamPus memiliki manajemen

yang berwawasan lingkungan, didukung oleh komunitas di luar

sekolah dan memiliki perilaku peduli lingkungan.Berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang

berwawasan lingkungan Geografi/IPS Geografi menerapkan

kurikulum hijau ini mulai dari tingkat TK sampai perguruan

tinggi. Sehingga seorang guru/dosen Geografi harus mampu

menerapkan kurikulum hijau tersebut dalam pembelaiarannya'

Di bawah ini beberapa cuplikan indikator untuk mencapai

Kompetensi Dasar dalam pembelaiaran Geografi/tPS Geografi:

Di Tingkat SD

1. Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam

menjaga kebersihan rumah.2. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah'

30 PIDATO PENGU/OHAN GURUBESAR

Page 31: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

3. Menuniukkan jenis dan

pemanfaatannYa untuk

setempat.

persebaran sumber daYa alam serta

kegiatan ekonomi di lingkungan

Di Tingkat SMP

1 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan dan-up^y^ pe-

nanggulaniannya dalam Pembangunan berkelanjutan'

2 Mendeskripsikan unsur-unsur lingkungan

3 Mendeskripsikan arti Penting lingkungan bagi kehidupan'

4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan

hidup.5 Mendeskripsikan contoh usaha pelestarian lingkungan hidup'

6 Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dam-

paknya terhadaP Pembangunan'7

^lvlendeskripsikan upaya penanggulangan dalam pemba-

ngunan berwawasan lingkungan'

8 ilendeskripsikan p.,"n"" Amdal dalam pengelolaan ling-

kungan dan perencanaan proyek pembangunan'

Di Tingkat SMA

L Mengidentifikasi konflik pemanfatan lahan permukiman di

wilayah.2 Menganalisis penyebab terjadinya erosi tanah dan kerusakan

,"nuf, yang l"in serta dampaknya terhadap kehidupan'

3 Menganalisis prose, te'i"iit'y" erosi di lingkungan daerah

sekitar.4 Menganalisis dampak erosi tanah terhadap kehidupan'

5 Menlanalisis metode penanggulangan erosi'

6 M.r,lid.r,tifikasi telali terladinya Penurunan air tanah di

suatu wilaYah.I

I

I

Upaya Peningkatan Partisipasi Mas-yarakat dalam Peninghatan KITT 3t

Page 32: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

89

Menganalisis faktor penyebab kerusakan Daerah AliranSungai (DAS).Merumuskan upaya-upaya pelestarian DAS.Menentukan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar,

biaya angkut, tenaga keria, modal, teknologi, peraturan,dan lingkungan.Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pema-

nasan global (antara lain teriadinya El Nino dan La Nina).

Pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip ekoefi-

siensi.Memberikan contoh pemanfaatan sumberdaya alam berda-

sarkan prinsip ekoefisiensi.Menyimpulkan hubungan pemanf.aatan sumberdaya alamdan pembangunan berkelanjutan.Mengidentifikasi ciri-ciri pengelolaan sumberdaya alam ber-

wawasan lingkunganMemberi contoh tindakan-tindakan yang mencerminkanpemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya denganpembangunan berkelaniutan.

15 Menghubungkan pemanfaatan l ingkungan hidup danpembangunan berkelanjutan.

Dengan menerapkan kurikulum hijau tersebut hendaknyatidak hanya pada pencaian tujuan kognitif yang berkaitandengan permasalahan lingkungan tetapi diharapkan sampaipada pembenfukan sikap atau karakter yang mampu mencitailingkungan. Hal tersebut bisa dicapai dengan berbagai modelpembelajaran yang mengacu pada pemecahan berbagaipermasalahan lingkungan. Misalnya Problem Based learning,Contextual Learning, Earth Science Community, Problem BasedSeruice learning, Problem Soluing, Group Inuestigation, dansebagainya.

10

11

12

13

L4

15

32 PIDATO PENGUIOHAN GURUBESAR

Page 33: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

KESIMPULAN

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan RTH dipenga-ruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalmeliputi perrgetahuan, persepsi, dan sikap) dan faktor eksternal(sosial, ekonomi, budaya, luas tanah, Rencana Tata RuangWilayah (RTRW), Peran pemerintah dalam -mendorong

pelaksanaan RTH, Penegakan hukum yang berkaitan denganPenataan ruang dan RTH).

Untuk menjaga RTH yang mempunyai fungsi: ekologis,sosial budaya, arsitektual, dan ekonomi memerlukan partisipasimasyarakat. Konsistensi perilakr-r/partisipasi masyarakat dalampengelolaan RTH dipengaruhi oleh sikap. Berkaitan dengan haltersebut ditemukan tiga postulat yaitu: Postulat konsistensi,Postulat variasi independent, Postulat konsistensi tergantung.Secara umum para ahli menganggap bahwa sikap menenhrkanperilakry'partisipasi. Berkaitan dengan pengelolaan RTH sese-orang yang mempunyai sikap positif dia akan mengelola RTHdi lingkungannya secara baik, tetapi kemungkinan lain bahwakondisinya itu terbalik, yaitu sikap yang positif terhadap RTHtidak menentukan tingginya seseorang dalam mengelola RTHdi lingkungannya. Hal ini sesuai dengan teori disonansi kognitif(cognitiue dissonance) (Festinger dalam Sears, 1985). Dalamteori disonansi kognitif situasi perilaku tidak sesuai dengansikap. Seorang individu melakukan tindakan tetapi tindakannyatidak sesuai dengan yang dia pikirkan sehingga seseorang yangmempunyai sikap positif terhadap RTH tetapi belum tentumereka berpartisipasi secara baik dalam mengelola RTH dilingkungannya tersebut.

Untuk menarik supaya orang bersikap konsisten antara^p^yangdia pikirkan dengan yang dilakukan perlu ditingkatkanmelalui jalur hukum dan jalur pendidikan. Melalui pendidikantentang lingkungan sejak dini, seseorang tidak hanya tahu

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peninghatan M'17 33

Page 34: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

tetapi mempunyai sikap yang baik, bahkan terampil dalammengelola RTH. Dalam kurikulum Geografi/lPS Geografi sejakSD sampai PT Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar danIndikatornya banyak memuat hal-hal yang berkaitan denganpelestarian lingkungan termasuk RTH, Sehingga partisipasinyaterhadap pengelolaan RTH diharapkan dapat meningkaa

Selain itu untuk meningkatkan partisipasi orang dalammengelola RTH dengan memberikan dorongayang bisa dila-kukan oleh tokoh masyarakaVpemerintah untuk mengelola RTHtersebut. juga membuat RTR\f yang jelas termasuk RTH, sertamenerapkan aturan hukum yang tegas berkaitan dengan penge-lolaan RTH.

PENUTUP

Yang terhormat, Rektor UM selaku Ketua Senat, KetuaKomisi Guru Besar dan seluruh anggota Seriat UM, para PejabatStruktural, para dosen dan mahasiswa, serta hadirin yang sayahormati.

Untuk mengakiri pidato ini, perkenankanlah saya meng-ucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmatdan karunia-Nya, akhirnya. penulis dapat menyelesaikan penu-lisan pidato pengukuhan ini dan menyampaikan kepada BapaldIbu dan hadirin sekalian. Pada kesempatan ini juga perkenankan-lah saya menghaturkan ucapan terinra kasih dan penghargaanyang setinggi-tingginya kepada:1,. Bapak Rektor sebagai Ketua Senat UM yang telah memberi

kesempatan pada saya untuk mengurus kenaikan jabatanguru besar saya, dan menyampaikan naskah pidato ini.

2. Bapak Ketua Komosi Guru Besar beserta seluruh anggotasenat UM yang telah memproses kenaikan jabatan gurubesar saya.

34 PIDAT) PENGUIOH/N GURUBESAR

Page 35: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

3. Bapak Dekan FMIPA dan BapaVlbu Pembantu Dekan

fVtIPn yang telah memProses kenaikan iabatan guru besar

saya.4. Tim penilai TPAK dan staf administrasi dari tingkat FMIPA

s"mpai Universitas yang telah memproses kenaikan iabatanguru besar saYa.

5. n"pak Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yang tel6h mengi-

zinkan saya untuk menyamPaikan pidato ini'

6. Bapak /Ibu guru dan dosen saya, mulai dari SD' SMB

SPb, D3, 51, 52, dan 53 yang telah mendidik daya'

7. Bapa/Ibu Pejabat struktural di lingkungan uM Pembantu

Rektor, Bapak Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan,

dan Sekretaris Jurusan.g. Bapak Ketua Jurusan dan Sekretaris jurusan Geografi,

yang telah memberi izin dan memproses kenaikan iabatan

t"y". t ."n-teman sejawat dosen Jurusan Geografi UM

yang telah memberikan dukungan untuk studi saya, dan

menjadi sahabat di dalam melaksanakan tugas sebagai

trn^6 akademik. Juga para mahasiswa 51 dan 52 Pen-

didilan Geografi yang selalu memberikan dukungan pada

saya.9. Prof. Dr. Ir. Sugiyanto, MS. selaku Promotor' Prof' Dr' Ir'

Soemarno, MS. selaku Ko. Promotor, Bapak Dr' Bagyo

Yanuwiadi, selaku Ko Promotor yang telah banyak mem-

berikan bimbingan, saran' dan motivasi sehingga penulis

tetap bersemangar nrenyelesaikan disertasi saat kuliah 53

di Universitas BrawijaYa Malang

10. Prof. Dr. Ir. Suhardjono, M.Pd. Dipl' HE, Prof' Dr' Ir'

K.ppy Sukesi, M.S. selaku penguji disertasi saya'

11. Prof. Dr. Salladien yang telah mengufi disertasi saya, mem-

bimbing, memotivasi, dan mengarahkan saya mulai saya

kuliahD3-S3,bahkansampaisekarangsaatmenjadiseja-wat dosen di Jurusan Geografi.

IJpaya Peningkatan Partisipasi Maqatahat dalam Peningkatan KIIT 3 5

Page 36: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

1,2. Prof. Dr. H. Achmad Farchan, M. pd, M.S. dan Drs.Didik Taryana, M.Si yang banyak memorivasi saya dalampenyelesaian studi maupun pengajuan jabatan guru besarsaya.

13. Teman-teman staf administrasi di FIS yang banyak mem_berikan dukungan dan bantuan pada r"y".-

14. Teman-teman Kepala Biro, Kabag, dan Kasubag seita selu_ruh jajaeannya yang banyak memberikan barrtuan untukmemproses pidato ini.

15. Ayahanda tercinta, Ibunda (Alm), Suamiku Hari Santoso,S.Sos. MM. (Alm), Kedua anakku tersayang Elya Kurnia_wati, S.Tp dan Mario Chrissendy Dian Saputra, keduaadik kandungku, Kel. Besar Bapak Munawi. yang telahmemberi dukungan, pengorbanan dan doa yang t"k trr_hingga pada saya.

15. Semua pihak yang ridak dapat saya sebutkan saru-persatuyang telah memberikan dukungan pada saya. Semoga men-dapat imbalan yang berlipat kali ganda dari Tuhfn yangMaha Esa, Amin.

Daftar Pustaka

Azwar, Saifudi. 2005 . Sikap Manusia (teori dan pengukurannya). loga_karta. Pustaka pelajar.conyers, Diana. !994. perencanaan sosiar di Dunia Ketiga: suatu

Pengantar. Yogyakarta: Gajah Mada University press.-Dahlan, E.N. 1989. Studi KemampuanThnaman dalam Menjerap dan

Me ny erap Timb al Emi s i dari Kendaraa n B ermot or. Tesis. Faiulras_ Pasca Sarjana, institut pertanian Bogor. 102 p.Depdagri. 7988. Instruksi Menteri Dalam-Negeri No.14 Tahun 19gg

tentang Penataan RTH diWilayab perkotaan.Instruksi wali Kota Malang Nomer 2 tahun 200s rbntang Gerahan

Malang Ijo Royo-royo Menuju Malang Kota Bunga.

35 PIDAT) PENGUI(UHAN GURUBESAR

Page 37: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

lrwan.L99 4.Pengelolaa RTTJ di pemuhiaman Pondoh Indah dan Bintaro.Bogor.Disertasi tidak di publikasikan .IPB.

Muhadjir, Noeng. 1.982. Identifikasi Fahtor'faktor Kepernirnpinan,Adop si Inouasi IJ ntuh Pernb angtnan Pede saan. Yogy akara Disertasitidak diterbitkan. PPS IKIP Yogyakarta.

Ndraha, Thliziduhu. 1997. Budaya Organisasi. Jakarta. Rineka Cipta'Pendong, Dintje Fientje. 7998. Studi Keaneka'ragamanTenaman Peka-

rangan Serta Hubungannya dengan Pengetabuan, Sihap danKeadaan Sosial Ekonoi Penduduk di Kota Malang. Malang: Tesistidak diterbitkan PPS Universitas Negeri Malang.

Perda No. 7 th. 2 0 0 1 t ent ang Rencana Tat a Ru ang Wlay ah Kot a Mal angth.200 1 -20 1 7 Malang.Pemerintah Kota Malang.

Perda Kota Malang nomer 3 tahun 2003 tentang Pengelolaan pertt-

rTtdndn hota dan dehorasi kota. Malang. Pemerintah Kota Ma-lang.

Perda Kota Malang No 1 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Bangun-an. Salinan nomor }UE, 2004. Malang. Pemerintah Kota Ma-lang.

Rahardjo,s dkk..2000. Berbagai Faktor yang Berpengaruh Tbrhada.pPerlua s an'Wi lay ab Tut up an p a da D a erab Permuhima n di D ep o h.Makalah seminar dan lokakarya . Yogyakarta. UGM.

Sumarmi. 2006. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan RTHPermukiman di Kota Malang. Disertasi Uniuersitas Brawiiaya.

Sumarmi. 2007. Perilaku Masyarahat dalarn Pelestaian lalur Hiiau diSempidan Sungai Brantas. Malang: Lembaga Penelitian.

Sumarmi. 2009. Sekolah Hijau sebagai Alternatif Pendidikan LingkunganHidup dengan Menggunakan Pendekatan Ko ntelcstual. lurnal llmuPendidikan UM. Malang: Universitas Negeri Malang.

Suminarti dan Arifin. 1996. Dampak KegiatanPertanian terbadap Peru-bahan Cuaca. Malang. Habibat Volume 7 No. 95. Jurnal FPUnibraw.

Singarimbun . 1.995. Metode Penelitian Suruai. Jakarta. LP3ES.Suriasumantri, Jujun 5.2002. Filsafat llmu (Sebuah Pengantar Populer).

Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.TLwoso, dUk. 1999.Tingkat Polusi tJdara Pada lalan-ialan Protokol di

Kota Malang. Malang: Lembaga Penelitian Universitas NegeriMalarg.

tJpaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan KIH 37

Page 38: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Undang-unadang Nomer 25 Tahun 2007 Tentang penataan RuangUtaya, Sugeng dkk. 1.995. pemetaan pulau Bahang di Kotqmadya frahng.

Malang: Lembaga penelitian Universitas Negeri Malang.Nirwono Joga, Sabtu, 02 Januari Z0I0 0g:12 Ru"ang Terbuf,a Hijau

Berfungsi Sebagai Spon. Redaksi Biruvoici Nua.,sa BlruArsltel(tur LanskaD.

Giovanni sanesi, Francesco chiarelio (2005) Residents And [Jrban creenspaces: The case of Bari. urban Forestry & urban Greening4:I25-134

Miller, R., (1997), [Jrban Forestry. planning and Managing UrbanGreenspaces. Upper Saddle River: prentice Hall.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 TentangPenataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan perkotaan

Departemen ARL Faperta IpB. 2005. Ruang Tbrbuka Hijau (Rth)\Yilayab Perkotaan. Lab. perenc anaan ianskap Depurt.rn.nArsitektur Lanskap Fakr,rltas perranian - IpB.

Tim

38 P ID ATO PENG UI(UHAN G URU BESdR

Page 39: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

Curriculum Vitae

I. IDENTITASDIRJ

1,. Namalengkap2. JabatanFungsional3. NIDNAIPK

Prof. Dr. Sumarmi, M.PdGuru Besar1.96207777987032002-Jombang/ 77 luli 1962Jl. Taman Bunga Merak II Kav. 64MalangGeografi, Fakultas Ilrnu Sosial (FIS), Uni-versitas Negeri Malang08123707453(0341 ) 5 5 t3 72 psw 37 21 0341 58s9 [email protected]. id

4. Tempat tanggal lahir:5. Alamat Rumah

6. Alamat Kantor

7. HP8. Glpon 6c Fax9. e-mail10. ITeb Site

II. RTWAYAT PENDIDIKANPendidikan (Dalam dan Luar Negeri)

39

No PEND!DIKAN NAMA DAN ALAMATSEKOLAH

TAHUNSEKOLAH ttAZAH

l .)J .

o .

7.

SDN ISMPKSPCND lll PendidikanCeografiS 1 PendidikanCeografiS 2 ManajemenPendidikanS 3 PengelolaanSDA danLinskunsan

Ngoro, JombangNgoro, JombanglombanglKlP Malang (1. Surabaya No. 6Malang)lKlP Malang (Jl. Surabaya No. 6Malang)lKlP Malang (ll. Surabaya No. 6Malang)Universitas Brawijaya (ll.Veteran Malang)

1964 - 19741974 - 19771977 - 1981l98 l - 1984

1984 - 1986

r 9 9 0 - 1 9 9 2

2004 -2006

19741977I 9811984

1986

1992

2006

Page 40: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

TTI. PENDIDIKANTAMBAHAN

No

1

MACAM PENDIDIKANNAMA DAN

TEMPATTATIHAN

TAHUN

Pengajaran dan PembelaiaranKontekstual Bagi Curu Pamong danDosen Pembimbing PPL

UPT PPL UM 2003

Pendekatan Terapan DalamPengelolaan Proses Belajar MengajarlAolied Approach\

LP3 UM 2003

In The Workshop Managing Changein Developing Education of XXICenturv for Curiculum Based on

rTs 2003

Pengelolaan Sampah Secara TerpaduUnibraw 2006

5 Pengembangan Model dan MediaPembelajaran di Lingkungan diSekolah.

PPLH UM2W7

6 Pelatihan Auditor Akademik UM 20077 ?elatihan Monitoring dan Evaluasi

PembelaiaranUM 2008

IV. RTWAYATPEKERJAAN

P I D AT O PENG U/(UHAN G URU BES/R

N oTGI/TH MULAI

BERKERIATCL/TH AKHIR BERKER'A IABATAN

'I I Apr i l l9B7 Dosen CeografiUM

PENGALAMAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

No Nama Mata Kuliah yang DiamPu TAHUN

t .2 .

3 .5

67

8

9

Ceografi Pengembangan WilaYah

Ceografi Lingkungan

Ceografi Pembangunan

geografi Regional Lanjut

Perkembangan Peserta Didik

Metodologi Penelit ian Pendidikan

Perencanaan pembelajaran Ceografi

Evaluasi Program dan Pembelajaran

1987 *2010

2000 - 20081987 - 20082005-2008

200s - 20082009 -2010

2009-20102009-2010

Page 41: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

VI. PENGALAMAN PENELMAN

IUDUI- PENETITIAN

Pencitraan Bahan Ajar Geografi SMAPencitraan Bahan Ajar Ceografi SMpPencurahan Waktu Kerja Wanita petani diKecamatan Karangpoloso Kabupaten MalangHubungan Antara Tingkat pendidikanPendapatan dan Tingkat penerimaan Informasitentang Kali Bersih Dengan perilakuPencermaran Sungai Metro.Partisipasi Masyarakat Dalam pengelolaanRTH Permukiman Di Kota Malang.Pengembangan Pembelajaran KooperatifLearning Dalam Mata Pelajaran Ceografi.Perilaku Masyarakat Dalam pelestariln jalurHijau di.Sempaan Sungai Brantas Kota Malang.Pengembangan Bahan Ajar pendidikanLingkungan Hidup sesuai Kondisi Geografis diKabupaten Tu lungagung.Pengembangan Pembelajaran Kontekstua IMelalui Outdoor Study untuk MeningkatkanAktivitas dan Kemampuan Menulis Karyatlmiah Siswa pada Materi Ceografi.

DP2MDP2MDP2M

DIK UM

Mandir i

Mandir i

Mandir i

PEMDATulungagungHibah Pasca

VII. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAIGT

Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam peninghatan MH

No 'UDUL PENGABD]AN TAHUN

1 .

2 .

5

6

7d

9

t 0

Ceografi Regional Negara Tetangga Diklat Instruktur CeoerafiTingkar SLTPdi ppc tps dan pMF MatangCeografi Regional Australia, Selandia Baru dan Oceania DiklatInstruktur Geogafi Tingkat SLTp di pppG dan pMp MalanePenataran guru-guru SMA Negeri MalangMembimbing Curu Geografi SMA V Malang untuk penyusunanSilabus Ceogafi KTSp.Membimbing Curu-guru Geografi SMp dan SMA CendanaPropinsi Riau.JYri O.lympiad_e Ceografi Tingkat SMA,/Sederajad dengan tema,,BeThe Hero Of Our Earth,,.Penyusun Soal Olympiade Ceografi tingkar SMA,/SederaiatJuri Olyrnpiade Ceografi Tingkai SMMederaiad densan tema,,BeThe Nen Briliant Ceneration With Ceography',.

l:nyy:ul Soal O lympiade Ceograf i tingkai Srr4A,/Sederal ar

Membimbing guru lpS SMp di MCUP (abupaten MalansTanggal 22 November 20O8-8 April 20O9

2003

2003

20082008

2008

2008

20082009

2009

2008-2009

Page 42: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

VIII. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL

No IUDUL TULISAN TAHUN

z -

3.

1 .

5.

6.

7.

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hiiau Kota

Malang (lurnal llmu Administrasi Universitas SamRatulangi Manado

Vol. 2 No. 3 Desember 2006, ISSN 1858-4977),Antisipasi Dampak Pemanasan Clobal di Indonesia (Jurnal MIPA dan

Pembelajaran Tahun 36 No. 2 luli 2007. |SSN 0854-8269)'ldentifikasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan RTH

Permukiman di Kota Madang (Tropika Jurnal Penelitian Pertanian

Universitas Muhamadiyah Malang Vol. 15 No. 1 Januari 2007, ISSN

0854-6533).Agropolitan Sebagai Alternatif Pembangunan Ekonomi Wilayah Kota

dan Desa yang Seimbang (urnal Teknologi dan Manajemen

Informatika Fakultas Teknik lnformatika Universitas Merdeka Malang

Vol. 5 No. 2 Agustus 2007, ISSN 1 693-6604).Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarian Jalur Hijau di Sempadan

Sungai Brantas Kota Malang (Penelitian Mandiri) (Jurnal Forum

Lernbaga Penelitian Universitas Negeri Malang).

Pengelolaan Hutan Sebagai Penyangga Alam dan PenyumbangPerekonomian Masyarakat Dengan Model Agroforestri (lurnal Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Malang).Sekolah Hijau Sebagai Alternatif Pendidikan Lingkungan HidupDengan lvlenggunal.an Pendekatan Kontekstual Uurnal llmu

Pendidikan Universitas Nergeri Malang)

2046

2007

2007

2007

2007

2008

2009

IX. PENGALAMAN MENULIS MAKALAH YANG DISAIKANDALAMPERTEMUAN ILMIAH

t .

2 .

J .

A

5.

o.

7.

Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan hasil bela,iarCeografi. Disajikan dalam Seminar Ceografi Jurusan di UM.Kaiian Kurikulum Dan Kesesuaian Bahan Ajar Ceografi. Disa,iikandalam Seminar Jurusan di UM.RTH sebagai alternatif pelestarian lingkungan di Sepmpadan SungaiErantas. Disajikan dalam Seminar lCl di UNS Solo.Pengembangan Silabus dan rencana Pembelaiaran Geografi yangberbasis Life Skill . Disajikan dalam Workshop di YPC Riau'Dampak Sosial AMDAL. Pelatihan Pengelolaan LingkunganTerpadu dan Penilaian AMDAL, Lemlit UMPengembangan Pembelajaran Ceografi yang Inovatif. Disajikandalam Workshop di MCMP Kota Malang.Pelaksanaan KTSP dengan menggunakan Pembelajaran YangInovatif. Disajikan dalam Seminar Regional sehari di MGMPKabupaten, Malang.

P IDATO PENGUI(UH.IN G URU BESAR

2001

2002

2007

2007

2007

2008

2008

42

IUDUL TULISAN

Page 43: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

1 1

1 2

Dampak Pembangunan Pada Demografi, pelatihan pengelolaanLingkungan Terpadu dan Penilaian AMDAL. Lemlit UM.Pengembangan RPP Untuk Pelaksanaan KTSp denganmenggunakan Pembelajaran Yang Inovatif. Disajikan dalamSeminar Regional sehari di MCMP, Malang.lmplementasi KTSP dengan menggunakan Pembelajaran yangInovatif dan Kontekstual. Disajikan dalam Seminar Regional danOlympiade Ceografi se lawa Timur.Peningkatan profesionalisme guru melalui program sertifikasi.Disajikan dalam Seminar Nasional di Universiias Medan.Peran Geograf Dalam Pembangunan Berkelanjutan. DanBerwawasan Lingkungan Disajikan dalam Seminar KemitraanDengan Universitas Cajahmada di Jogyakarta.

2008

2008

2008

2009

2009

X. PENGALAMANMENULIS DIKIAIKULIAH

I Ceografi lndustri 20012 Strategi Bel ajar Mengajar Ceografi 20023 Ceografi Pengembangan Wilayah 2003At Ceografi Pembangunan 20035 Pembangunan Kota dan Permasalahannya 20036 Model Pengembangan Silabus dan Sistem

Penilaian Ceografi di SMU/MA (Makalah WorkshopSosialisasi dan lmplementasi KBK BagiCuru-guru Madrasah Aliyah NTB, NTT, Bali, Jatim)

2004

7 Panduan Kuliah Kerja Lapangan, Bromo Jawa Timur 2004o Ceografi Pengembangan Wilayah 20049 Ceografi Regional ll 20071 0 Penyusunan Silabus Mata Kuliah 200711 Perkembangan Peserta Didik 2AA712 Ceografi Regional Lanjut 2008

Upaya Peninghatan Partisipasi Masyarahat dalam peninghatan IfiTI 43

Page 44: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

XI. PENGALAMANI (SEMINA& LOKAKARYA)

No ,ENIS PENCALAA4AN TAHUNI Seminar Nasional : Learning Society Sebagai Media Pemberdayaan

Masvarakat2o,02

z Pelatihan Medoloei Penelitian lender 2002J Seminar dan Simposium Nasional Revitalisasi Pendidikan Ceografi

dan Kelembagaanya menuju Pendidikan dan Kelembagaan YangProahif Terhadap Perubahan dan Kebutuhan Masa Depan

2003

Seminar Nasional Drainase Perkotaan: Problematika Drainase danPenanggulangan Banjir di Perkotaan Beserta Upaya AltematifPemecahaannva

2003

5 Seminar dan Simposium Nasional Repitalisasi Pendidikan Ceografidan Kelembasaannva

2003

6 Seminar Nasional Pengembangan Jalur Lintas Selatan Jawa Timur,Paradigma Perencanaan Wilavah Terpadu

2003

7 Seminar Kinerja Badan Usaha Milik Negara Dalam PerspektifPembangunan Ekonomi Regional dan Nasional

2004

8 Workshop Nasional Biokonversi Limbah 20049 Seminar Memacu Pengembangan Wijen Untuk Mendukung

Agroindustri2006

1 0 Pelatihan Asesor Sertifikasi Curu 20461 1 Lokakarya Penguatan Fungsi dan Pemberdayaan Tim Monev Internal

UM20o7

1 2 Seminar Nasional Dalarn Rangka Musyawarah Nasional lkatan AlumniUM (IKA.UM)

2007

r 3 Lokakarva Penulisan Naskah Buku 2007t 4 Seminar tentang Pengelolaan Drainase Perkotaan di Kota Malang 2008l 5 Seminar dan Lokakarya Pembimbingan dan Penilaian PKlvl Program

Sertifikasi Guru lalur Pendidikan2008

l 6 Seminar Nasional Pendidikan Tinggi Eeretika dan BerbudayaMewuiudkan Perubahan Hakiki, dalam Pertemuan Forum PimpinanPascasariana PTN Seluruh Indonesia

2009

t 7 seminar tentang Pembangunan Wilayah dan Kota BerwawasanLingkungan, lmplikasi UU 26/2007 tentanq Penataan Ruans

2009

XII. PENGALAMAN PENULISAN B UKU

44 PID ATO PENG UI(UH,4N G URU BESAR

No. Tahun fudul Euku lumlah Halaman Penerbit

z

2007

2008

Ceografi PengembanganWilayah

Ceografi SMA

lsBN 979-495-822- PenerbitUniversitasNegeri MalangUM

Page 45: Prof. Dr. Sumarmi, MPd.pdf (2.30 MB

XIII. PENGALAMAN IruNJUNGAN KE LUARNEGERI

No Tahun Negara Tujuan KuniunganPemberi

Dana

I.)nnq Amerika

S-.rikatMengikuti Program of AcademicRecharging (PAR) Th. 2009, untukPenulisan Buku Model-modelPembelajaran Ceografi, di University oflowa, lowa City, USA

Dikti

Dibuat di : MalangPadatanggalz 13 Mei 2010

Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd

NIP 1 9 6207 17 1,987 032002

IJpaya Pmingkdtan Partisipasi Masyarukat dalam Peningkatan KITI 45