profesi akuntan publik

10
TUGAS AUDITING 1 TENTANG PROFESI AKUNTAN PUBLIK Oleh: MOHAMAD SODIKIN 12030113120036 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: vicky

Post on 17-Sep-2015

65 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

TUGAS AUDITING 1 TENTANG PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Oleh:MOHAMAD SODIKIN12030113120036 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROFESI AKUNTAN PUBLIKMOHAMAD SODIKIN12030113120036

A. PendahuluanMenurut Basuki (2001) Akuntan Publik adalah suatu profesi. Dinyatakan sebagai profesi karena akuntan publik memiliki ciri-ciri yang dinyatakan masyarkat sebagai profesi, ciri utamanya adalah sesorang untuk menjadi akuntan publik harus melewati pelatihan secara ekstensif. Pelatihan tersebut dilakukan setelah mendapat gelat sarjana ekonomi untuk jurusan akuntansi. Pelatihan yang dimaksud adalah melalui pendidikan untuk profesi akuntansi yang setelah lulus akan mendapat gelar Akt. Pemerintah mensyaratkan pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit. (SK Menteri keuangan No. 43/KMK.017/1997 tanggal 27 januari 1997).Selain itu, agar mereka tetap memperoleh izin praktik menurut SK Menteri keuangan No. 43/KMK.017/1997 tanggal 27 januari 1997 pasal 17 : akuntan publik wajib menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik dan wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan sesuai dengan ketentuan IAI. Ciri keduanya adalah tugas yang dilaksanakan oleh akuntan publik adalah memberi nasehat dan bantuan menyangkut bidang keahliannya. Ciri selanjutnya adalah adanya sertifikat yang diakui secara hukum sebagai syarat izin praktek untuk membuka praktek pelayanan akuntansi. Sesuai UU no 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik menyebutkan akuntan publik baik warga negara Indonesia maupu warga negara asing wajib memiliki izin hukum pada negara terkait, sekurang kurangnya jasa audit atas keuangan historis. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan.

B. Pembahasan1. Pengertian Profesi Akuntan PublikProfesi akuntan publik adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi untuk membantu perusahaan, biasa disebut dengan akuntan ekstern perusahaan yang bertugas untuk memeriksa transaksi perusahaan serta mengaudit data keuangan historis perusahaan, bekerja secara independent yang memberika jasa-jasa atas dasar pembayaran tertentu.Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang jasa Akuntan Publik belum diberlakukan, untuk menjadi Akuntan Publik harus berasal dari Sarjana Ekonomi yang berasal dari Jurusan Akuntansi, setelah itu harus mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) sekitar 1-1,5 tahun dan setelah lulus PPA akan mendapatkan gelar Akuntan. Kemudian, Akuntan itu harus mendaftar di Kementrian Keuangan untuk mendapat Register Akuntan. Berikutnya Akuntan tersebut dapat mengikuti Ujian Profesi Akuntan Publik (CPA Exam), dan apabila lulus dan memiliki pengalaman sebagai auditor, barulah dapat mengurus permohonan ijin untuk menjadi Akuntan Publik.Mereka bekerja bebas, umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang ankuntan publik dan mendirikan kantor akuntan harus mendapat izin dari departemen keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit) misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

2. Kantor Akuntan PublikAkuntan publik dalam memberikan jasanya wajib mempunyai kantor akuntan publik (KAP) paling lama 6 bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan. Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam waktu lebih dari 6 bulan akan dicabut izin akuntan publiknya. Lebih dari 40.000 kantor akuntan publik terdapat di Amerika Serikat, mulai yang dari beranggotakan seorang auditor hingga lebih dari 30.000 partner dan staf.Accounting Todaysetiap tahunnya menerbitkan daftar 100 perusahaan akuntan terbesar. Kantor akuntan publik menyediakan jasa-jasa audit dan telah memperluas cakupan jasanya dengan menyediakan tambahan jasa-jasa atestasi dan assurance. Di dalam jasa-jasa tambahan yang umumnya disediakan oleh kantor akuntan publik tersebut termasuk pula jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan serta jasa konsultasi manajemen

3. Kode etik Akuntan PublikBerkembangnya profesi akuntan publik telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan inilah yang menjadi pemicu perkembangan tersebut, namun demikian masyarakat belum sepenuhnya menaruh kepercayaan terhadap profesi akuntan publik. Krisis atau menurunnya kepercayaan dari masyarakat terhadap mutu jasa yang diberikan oleh akuntan publik di Indonesia semakin terlihat jelas seiring dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia serta fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron dan Worldcom di USA, yang melibatkan salah satu big four, yaitu Arthur Andersen CPA. Krisis kepercayaan terhadap akuntan publik tidakakan terjadi apabila semua bekerja secara profesional.Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001 terdiri dari lima standar, yaitu:1) Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA);2) Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi (IPSAT); 3) Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR); 4) Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK); dan5) Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM).

Selain profesionalisme juga akuntan publik dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain itu dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Kode etik sendiri menurut Basuki (2001) mengatakan bahwa kode etik adalah sebuah sistem norma aturan kerja profesional yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik serta apa yang salah dan buruk. Serta menurut IAPI (2007- 2008:3) Kode Etik Akuntan Publik :"Kode etik ini menetapkan primip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik yang merupakan anggota Ikatan Akuntan Publik Indonesia (lAPI) maupun yang bukan merupakan anggota IAPl, yang memberikan jasa profesional yang meliputi jasa assurance dan jasa selain assurance seperti yang tercantum dalam standar profesi dan kode etik profesi."

Peran Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang mencakup prinsip integritas, objektivitas, kompetensi. 1) Integritas, Menurut IAPI (2007-2008:6) dikatakan bahwa setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya. Setiap anggota harus dapat menjalankan tanggung jawab pekerjaan dengan integritas yang tinggi agar kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa sehingga laporan yang disajikan itu dapat menje1askan suatu kebenaran akan fakta, karena dengan cara itulah maka masyarakat dapat mengakui profesionalisme seorang akuntan (Wurangian, 2005:13). Seorang akuntan publik tidak dapat mengambil ktmntungan pribadi di atas kepercayaan masyarakat. Dalam pelaksanannya, integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

2) Objektivitas, dijelaskan bahwa Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari pihak-pihak lain mempengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya (lAPI, 2007-2008:6). Menurut Wurangian (2005), seorang akuntan ketika melaksanakan pengauditan harus mampu menempatkan dirinya sebaik dan sebebas mungkin sehingga mampu melihat kenyataan secara apa adanya dan mampu menilai secara jujur serta menyajikan sesuai dengan hasil penilaian terhadap kenyataannya tersebut. Hal ini berarti bahwa seorang akuntan publik dalam menjalankan objektivitas harus dapat melaporkan kesalahan yang dilakukan oleh klien tanpa adanya pengaruh dari pihak luar. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi situasi dan praktik yang berhubungan dengan objektivitas, yaitu diantaranya:

a. Bila akuntan publik dihadapkan pada situasi yang memungkinkan mereka menerima tekanan-tekanan yang diberikan kepadanya, maka tekanan ini dapat menggangu objektivitasnya.b. Kewajaran (reasonableness) harus digunakan dalam menentukan standar untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin atau kelihatan dapat merusak objektivitas seseorang. c. Hubungan-hubungan yang memungkinkan prasangka, bias atau pengaruh lainnya untuk melanggar objektivitas harus dihindari.d. Akuntan Publik memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa orangorang yang terlibat dalam pemberian jasa profesional mematuhi prinsip objektivitas. e. Akuntan Publik tidak boleh menerima atau menawarkan hadiah ataumemberikan entertainment yang dipercaya dapat menimbulkan pengaruh yang tidak pantas terhadap pertinbangan profesional mereka atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengan mereka. Akuntan publik harus menghindari situasi-situasi yang dapat membuat posisi profesional mereka ternoda.

3) Kompetensi adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalamannya yang cukup dan eksplisit clapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan seksama (Elfarini, 2007). Setiap praktlsi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pad a suatl tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien Itau pemberi keIja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan (IAPI, 2007-2008:6).

SUMBER :http://samhan12.blogspot.com/2013/09/profesi-akuntansi-publik.html . Profesi Akuntansi Publik. Diunduh 14 maret 2014.Hendy, Wira Sanjaya, dkk. 2014. Tugas Soft skill setudy kasus ENRON. Jakarta: Universitas GunadarmaIkatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Per 1 Januari.Imron, Ali. http://www.academia.edu/8105770/Profesi_Akuntans .Profesi Akuntansi. diunduh 14 maret 2014.Primaraharjo, Bhinga dan Jesica Handoko. 2011. Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen di Surabaya dalam jurnal Akuntansi Kontemporer, VOL 3 NO.1, Januari 2011 . Hal.27-51. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Veronika Paulus, Silvia, dkk. 2012. Resume Materi Profesi Akuntan Publik. Palembang : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi.