profil investasi kab. bone

10
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BONE Profile of investment in Bone Regency Gambaran umum General overview Kabupaten Bone yang berjarak +-174 Km dari kota makassar ibukota Sulawesi Selatan, merupakan salah satu Kabupaten di pesisir timur Sulawesi Selatan. Secara geografis, kanbupaten ini terletak pada posisi antara 04 0 13’ – 50 06 Lintang Selatan dan antara 119 0 42’ – 120 0 30’ Bujur Timur, berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng di sebelah Utara , Kabupaten Sinjai, dan Gowa di Sebelah Selatan, teluk bone disebelah timur serta berbatasan dengan Kabupaten Maros, Pangkep, dan Barru di sebelah Barat. Wilayahnya memiliki garis pantai sepanjang 138 Km dari arah selatan ke arah utara. Luas Wilayah Kabupaten Bone +- 4.559 Km2 atau 7,3% dari total luas wilayah propinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif terdiri dari 27 kecamatan dan 372 Desa/ kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar 696.712 jiwa, terdiri dari 329.750 jiwa pria dan 366.962 jiwa wanita dan kepadatan penduduk sebesar 152,82 jiwa per km pada atahun 2006. Laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2005-2006 memperlihatkan peningkatan yakni sebesar 0,34%. Secara topografis, kondisi wilayah daerah kabupoaten Bone bervariasi, meliputi daerah dengan ketinggian 0-25 meter dpl. Meliputi 81. 925,2 Ha; 25-100 meter seluas 101.620,0 Ha; 100-250 meter seluas 202.237,2 Ha; 250-750 meter seluas 62.640,6 Ha; lebih dari 750 meter meliputi luas 40.080Ha, dfan di atas 1000 meter seluas 6.900 Ha. Jenis tanah yang ada di wilayah kabupaten Bone atas jenis tanah aluvial, mediteran, renzina dan lisotol. Sedangkan kondisi kedalaman efektif bagi wilayah Bone meliputi

Upload: kppmbone

Post on 12-Jun-2015

1.368 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kantor Promosi dan Penanaman Modal Kabupaten Bone bekerjasama Pusat Informasi Data Investasi Indonesia (PIDII)

TRANSCRIPT

PROFIL INVESTASI KABUPATEN BONE Profile of investment in Bone Regency

Gambaran umum General overviewKabupaten Bone yang berjarak +-174 Km dari kota makassar ibukota Sulawesi Selatan, merupakan salah satu Kabupaten di pesisir timur Sulawesi Selatan. Secara geografis, kanbupaten ini terletak pada posisi antara 04013 50 06 Lintang Selatan dan antara 119042 120030 Bujur Timur, berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng di sebelah Utara , Kabupaten Sinjai, dan Gowa di Sebelah Selatan, teluk bone disebelah timur serta berbatasan dengan Kabupaten Maros, Pangkep, dan Barru di sebelah Barat. Wilayahnya memiliki garis pantai sepanjang 138 Km dari arah selatan ke arah utara. Luas Wilayah Kabupaten Bone +- 4.559 Km2 atau 7,3% dari total luas wilayah propinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif terdiri dari 27 kecamatan dan 372 Desa/ kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar 696.712 jiwa, terdiri dari 329.750 jiwa pria dan 366.962 jiwa wanita dan kepadatan penduduk sebesar 152,82 jiwa per km pada atahun 2006. Laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2005-2006 memperlihatkan peningkatan yakni sebesar 0,34%. Secara topografis, kondisi wilayah daerah kabupoaten Bone bervariasi, meliputi daerah dengan ketinggian 0-25 meter dpl. Meliputi 81. 925,2 Ha; 25-100 meter seluas 101.620,0 Ha; 100-250 meter seluas 202.237,2 Ha; 250-750 meter seluas 62.640,6 Ha; lebih dari 750 meter meliputi luas 40.080Ha, dfan di atas 1000 meter seluas 6.900 Ha. Jenis tanah yang ada di wilayah kabupaten Bone atas jenis tanah aluvial, mediteran, renzina dan lisotol. Sedangkan kondisi kedalaman efektif bagi wilayah Bone meliputi kedalaman 0-6- cm ( 120.505 Ha ); 60-80 ( 120.830 ); 80-90 cm ( 30.825 Ha ) dan lebih dari 90 cm ( 183. 740 Ha ) Struktur perekonomian selama periode tahun ( 2002-2006 ) masih sangat didominasi oleh sector pertanian yang kontribusinya terhadap total PDRB Kabupaten Bone atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 sebesar 56,33%. Sektor jasa-jasa menempati urutan kedua dengan kontribusi sebesar 12,17 %. Sektor berikutnya yang menberikan kontribusi cukup signifikan yaitu sector perdagangan, hotel, dan restoran yang menyumbang

sebesra 8, 36% pada tahun 2006 ). Sedangkan sektor pertambangan memberikan kontribusi paling kecilterhadap PDRB, yaitu hanya sebesar 0,39 pada tahun 2006.

SEKTOR PERTANIAN Kontribusi sub sektor tanaman pangan pada tahun 2006 sebesar 25,51%. Terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone, yaitu sebesar Rp. 984.901.180.000. mengalami perkembangan sebesar 13% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor pertaniab mencakup 5 Sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan dan hortikultura, Perkebunan, Kehutanan , Peternakan dan hasil-hasilnya serta sub sektor perikanan. Sektor Pertanian di dukung oleh system irigasi teknis 4 daerah irigasi(17.944 Ha), irigasi setengah teknis 4 daerah irigasi (3.984 Ha) dan irigasi sederhana 101 daerah irigasi(22.079 Ha) Sub Sektor tanaman Pangan dan Hortikultura Kontribusi sub sektor tanaman pangan 2006 sebesar 25,51% terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku kabupaten bone, yaitu sebesar Rp. 984.901.180.000. mengalami perkembangan sebesar 13% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun komoditas tanaman pangan yang potensial untuk dikembangkann di Kabupaten Bone meliputi padi,jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar. Sedangkan tanaman holtikultura yang cukup potensial untuk di kembangkan di kabupaten Bone meliputi sayursayuran seperti bawang merah,bawang putih, bawang daun, petsai/sawi,cabe, tomat, kentang, ketimun, labu siam, terong, kacang panjang, kangkung dan bayam, petai,buncis, dan sawo. Sub sektor Perkebunan Kontribusi sub sektor perkebunan pada tahun 2006 sebesar 8,69%. Terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone, yaitu sebesar Rp. 335.557.600.000. Usaha perkebunan yang ada meliputi perkebunan Besar dan perkebunan Rakyat. Komoditas yang dikembangkan melalui perkebunan besar di Kabupaten Bone adalah tebu dengan sentra produksi di Kecamatan Libureng, Petimpeng, Kahu, dan Cina yang merupakan pemasok terbesar kebutuhan industri Pabrik Gula Camming dan Arasoe. Luas seluruh areal Perkebunan tebu di Empat kecamatan ini adalah seluas 6.744.34 Ha yang menghasilkan tebu sebesar 245.338,60 ton dengan tingkat produk tivitas 36,38 Kg/Ha. Sedangkan untuk perkebunan rakyat, komoditas yang

dikembangkan meliputi kelapa dalam, kelapa hybrida, kopi, kakao, kemiri, kapuk, jambu mete, cengkeh, lada , vanili, pinang, aren, siwalan, sagu, asam jawa, nipa, kayu manis, tebu rakyat, tembakau, jahe, kunyit, kencur, sereh wangi, temulawak, lempuyang, lengkuas, wijeng dan lain-lain. Sub Sektor kehutanan Luas kawasan hutan di Kabupaten Bone sekitar 155.484 Ha yang terdiri dari hutan lindung +- 32.612 Ha, Hutan Produkdsi +- 110.760 Ha, hutan wisata (Cani Sidenreng) +- 1,612 Ha dan hutan mangrove +- 10.437 Ha. Sektor kehutan pada tahun 2006 menberikan kontribusi sebesar 0,07%. Terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone, yaitu sebesr Rp. 2.558.600.000. Hutan produksi di Kabupaten terdiri dari Hutan Pinus (+10.500 Ha), Hutan Rotan (+- 2.500 Ha), hutan jati (+- 7.500 ha) dan Hutan lainnya (+- 90.360 Ha). Hutan Pinus berada di Lecamatan Bontocani, Teluk Limpoe, Bengo, Ponre, dan Libureng dan Hutan jati tersebat di 18 Kecamatan. Hutan Lindung berada di Kecamatan Bontocani, teluk Limpie, tonra, dua Boccoe, Lappariaja, Ponre, dan Tanete Riattang Timur. Hutan wisata Cani Sidenreng berada di kecamatan Ulaweng. Hutan Mangrove tersebr di 10 kecamatan yaitu Cendrana, Tellusiattinge, Awangpone, Tanete Riattang Timur, Barebbo, Mare, Sibulue, Tonra, Salomekko, dan Kajuara. Sub Sektor Peternakan Kabupaten Bone merupakan selah satu daerah produsen ternak di sulsel, Komoditas peternakan yang dikembangkan di kabupaten Bon meliputi sapi potong, kerbau, kuda, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, dan itik. Kontribusi sub sektor peternakan pada tahun 2006 sebesar 1,69%. Ternhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone, yaitu sebasar Rp. 65.392.450.000. Pemeliharaan ternak Kabupaten Bone masih ,merupakan peternakan rakyat dengan sistem semi intesife tradisional atau usaha peternakan lahan sempit. Oleh karena itu diusahakan pengembangan ternak unggas melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Populasi ternak besar di Kabupaten Bone pada tahun 2006 terdiri dari Sapi (135.870 ekor), kerbau (4.730 ekor), kuda (8.209 ekor). Produksi daging sapi pada tahun 2006 tercatat sebesar 16.935.950 Kg, kerbau 638.559 Kg, kuda 32,69 Ton. Sedangkan untuk ternak kecil populasinya terdiri dari kambing(8.012 ekor), ayam buras/ ayam kampung (1.336.223 ekor), ayam ras pedanging (79.250 ekor), ayam ras petelur (23.463 ekor), dan itik (97.996 ekor). Sedangkan Produksi ternak kecil pada tahun 2006 terdiri dari daging kambing ( 10,522 kg), daging ayam kampung (170.378 kg), telur

ayam kampung( 561.204 kg), daging ayam ras (108.054 kg), daging itik (9.341, 621 kg), telur itik (466.308 kg) Sub Sektor Perikanan Perikanan Laut Kabupaten Bone memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan perikanan laut, baik perikanan laut, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Luas areal penangkapan ikan laut ,kabupaten ini mencapai 93.929 Ha. Adapun produksi perikanan tangkap pada tahun 2006 meliputi udang windu(1.353,70 Ton), udang putih(643,3 Ton), kepiting rajungan (821,7 Ton), tuna (5.830 Ton), cakalang (9.025 Ton), layang ( 2.690 Ton), ekor kuning (375 Ton), tongkol (6.044 Ton), tenggiri (355 Ton), kakap (768,7 Ton), cumi-cumi (804 Ton), teripang pasir(42,5 Ton), tembang (2.170 Ton), cucut (461,7 Ton), layur (126,5 Ton), belanak (321 Ton), teri (960 Ton), merah bambangan (374,2 Ton), selar (368 Ton), lemuru (341,4 Ton), kembung ( 530 ton), pari ( 85,4 ton), baronang (90,3 ton), dan ikan titang (12,5 ton). Sedangkan untuk budidaya laut/ tambak, total areal budidaya seluas 10.790 Ha yang terdiri dari areal pertambakan daerah pinggiran sungai bakau dan pantai bakau ). Produksi perikanan budidaya terdiri dari udang, kepiting, rumput laut serta bandeng dengan produksi masing-masing komoditas diperkirakan mencapai 55 ton. Untuk perikanan air tawar , total area pengembangan mencapai 2.434 Ha terdiri dari kolam, sawah/mina padi, dan perairan umum. Produksi ikan hasil dari kolam sebesar 55 ton, sedangkan dari areal persawahan produksinya sebesar 4 ton. Produksi ikan dari perairan umum sebesar 1.752,2 ton. Sektor Pertambangan Kabupaten Bone memiliki potensi pertambangan dan bahan galian yang cukup besar. Berdasarkan hasil pemetaan jenis bahan galian tersebut memilki potensi untuk dikembangkan. Kontribusi sektor pertambangan dan galian terhadap PDRB tahun 2006 sebesar 0,39 % terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone yakni sebesar Rp.15.245. 020.000. mengalami perkembangan sebesar 7 % jika dibandingkan tahun sebelumnya. Di antara bahan galian yang cukup potensial untuk dikembangkan di Kabupaten ini antara lain emas (Kec. Patimpeng dan Kec.Bontocani), batu bara(Kec. Kahu , lamuru, dan Lappariaja), Pasir Silika (Kec.lamuru), Tembaga (Kec. Libureng, Ponre dan Patimpeng), Mangan (Kec. Ponre dan Bontocani), Endapan besi (Kec.Bontocani),Batu Gamping Formasi Tonasa

(Kec.Bontocani),Batu Gamping Formasi Taccipi (Kec.Ponre dan Libureng ), Batu Gamping Formasi Dolomation (Kec. Cina), Marmer (Kec. Kahu ,Bontocani dan Libureng ),Pasir Kwarsa (Kec.Kahu dan Kajuara) Riolit (Kec.Tonra),Gammit ( Kec. Kahu),dan Batu Sabak (Kec.Bontocani) Propilit (Kec. Kahu),Basal (Kec.Libureng dan Tonra),dan Kalsit ( Kec. Bontocani). Umumnya bahan-bahan galian tersebut masih dalam tahap penyelidikan umum. Sektor Perindustrian. Kontribusi sektor perindustrian pada tahun 2005 sebesar 8,36 %. Terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bone yakni sebesar Rp.322.597.560.000.Pengembangan industri lebih diprioritaskan pada industri pengolahan dan pengawetan hasil-hasil pertanian dan kehutanan. Penekanan pengembangan adalah Agro industri dengan industri rumah tangga dan industri kecil. Untuk mendukung pengembangan industri yang berbasis sumberdaya lokal, maka agro industri dapat berperan menciptakan keterikatan antar sektor pertanian dan sektor industri. industri besar yang berkembang di Kabupaten Bone pada tahun 2006 terdiri dari 9 unit usaha, masing-masing industri pembekuan udang dan biota perairan lainnya 5 unit usaha,industri air minum dalam kemasan 2 unit usaha, industri penggilingan 1 unit usaha dan industri kimia dasar (alkohol/spritus) 1 unit usaha. Total produksi industri besar mencapai Rp. 41.433.215.000 dengan total nilai investasi sebesar Rp. 28.185.835.000 dan total nilai bahan baku sebesar Rp.29.326.332.000 serta menyerap tenaga kerja sebanyak 790 orang. Sedangkan untuk industri menengah, jumlah unit usahanya sebanyak 53 unit, terdiri dari industri mie 1 unit usaha, industri es batu 9 unit usaha, industri minyak goreng 1 unit usaha, industri penggilingan padi 28 unit usaha, industri air minum dalam kemasan 1 unit usaha, industri kosist dari kayu 7 unit usaha, industri meubel kayu 1 unit usaha, industri percetakan/ penjilidan& fotocopy 3 unit usaha, industri perbengkelan 1 unit usaha dan industri plastik 1 unit usaha. Total produksi industri menengah mencapai Rp.23.246.495.000 dengan total nilai investasi sebesar Rp.16.552.008.000 dan total nilai bahan baku sebesar Rp. 19.765.598.000 serta menyerap tenaga kerja sebannyak 457 orang. Untuk industri kecil, jumlah unit usaha mencapai 5.178 unit usaha yang terdiri dari 945 unit usaha formal dan 4.233 usaha non formal dari 62 jenis industri. Industri kecil Kabupaten Bone menyerap tenaga kerja 15.910 orang

yang terbagi atas 4.481 orang pekerja terserap pada unit usaha formal dan 11.429 tenaga kerja terserap pada unit usaha non formal. Sektor Pariwisata Kabupaten Bone memiliki potensi pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan, baik wisata alam, wisata objek sejarah, maupun wisata seni dan budaya. Objek wisata alam Objek wisata alam yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Bone antara lain : Tanjung Palette, Dermaga Bajoe, Gua Jepang, Gua janci, Pantai Ujung Pattiro, Pemandian Alam Lanca , Gua Mampu, Pemandian Alam Alinge, Pemandian Alam Taretta, Gua Lagaroang, Gua Batu, Pantai Putih Gareccing (Tete ), Pemandian Alam Waetuo dll. Objek wisata sejarah Objek wisata yang terkenal di Kabupaten Bone antara lainMusim Lapawawoi, Bola Soba, Bukit Manurungge Ri Matajang, Tanah Bangkalae, Kompleks Makam Kalokkoe, Tempat Manurung Ri Toro, Bubung Tello, Kompleks Makam Mesjid Tua Lalebata, Makam Laummasa Panre Bessi, Kuburan Petta Bettae, Sungai Jeppe, Bubung Paranie, dll. Objek Wisata Budaya Kabupaten Bone memiliki beragam seni dan budaya yang potensial untuk dikembangkan guna menarik wisatawan, naik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Diantara objek wisata tersebut antara lain : Perkampungan Suku Bajo, Kesenian Tradisional Sijullu Sulo, Permainan Rakyat Sere Wara, Maggiri, Kerajinan Tangan Anemmi/Pita, Kerajinan Tangan Songko Tobone, Kerajinan Perak/ Kuningan, Kerajinan Baju Bodo, Rakkala Manurung, dsb. Transportasi darat Panjang seluruh jaringan jalan di Kabupaten Bone tahun 2005 adalah 2.483,200 Km yang terdiri dari jalan Nasional 85,720 Km, jalan propinsi 265,070 Km, dan jalan kabupaten 2.132,41 Km. Sedangkan sarana yang tersedia meliputi: terminal 4 buah, halte bus 5 buah, jembatan 128 buah, angkutan kota 368 buah, angkutan luar kota 368 buah, angkutan desa/ kota 556 buah, angkutan ojek 2.185 buah, angkutan becak 1.320 buah. Transportasi laut.

Transpotasi alaut di Kabupaten Bone sebagian besar kapasitasnya merupakan perhubungan laut antar pulau yang didukung oleh 5 dermaga yaitu : 1 dermaga pelabuhan Bajoe pelabuhan Taneteriattang Timur untuk pelabuhan kapal, dan 4 pelabuhan perahu motor yaitu pelabuhan Pallime Cenrana, Pelabuhan Kading Barebbo, Pelabuhan Ujung Pattiro Sibulue, dan Pelabuhan Uloe Dua Boccoe dan 3 pelabuhan perahu lainnya. Karakteristik pergerakan modal laut disemua pelabuahan kebanyakan merupakan kapal barang antar pulau yang umumnya memuat hasil bumi dan olahan dari dan ke Kabupaten Bone. Listrik Untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Bone, telah tersedia unit pelayanan kelistrikan sebanyak empat (4) unit yaitu unit pelayanan Hasanuddin + Bajoe, ranting Uloe, unit pelayanan Tellu BoccoE dan unit pelayanan patangkai dengan total produksi mencapai 56.579 Kwh, yang dipakai sendiri sebanyak 487 Kwh dan yang disalurkan sebanyak 56.092 Kwh. Hotel Fasilitas hotel dan restoran sebagai sarana penunjang ekonomi dan bisnis relatif tersedia di Kabupaten Bone. Jumlah hotel yang ada di Kabupaten Bone baik itu berbintang 1 maupun tipe Melati mencapai 20 buah, sedangkan jumlah restoran yang representatif sebanyak 23 buah pada tahun 2006. Air bersih Kebutuhan air bersih di Kabupaten Bone di layani oleh PDAM meskipun masih terbatas pada ibukota Kabupaten dan sekitarnya. Pemakaian air bersih untuk keperluan rumah tangga (R!, R2,R3,R4) sebesar 1.671.736 m3 yang disalurkan pada 9.084 pelanggan dengan penjualan senilai Rp. 3.407.764.000, pemakaian instansi kantor sebesar 79.753 m3 yang disalurkan pada 111 pelanggan enagan nilai penjualan sebesar Rp. 362.654.0000, pemakaian niaga kecil (NK) sebesar 77.602 m3 yang disalurkan, niaga sedang (NS), niaga besar (NB), industri kecil (IK), industri sedang (IS), industri besar (IB), sosial khusus (SOS), sosial umum (SU), dll. Mobil tangki sebesar 927 m3 pada tahun 2004 menjadi sebesar 1.822.204 m3 pada tahun 2005 atau terjadi peningkatan sebesar 4,81 % sedangkan jumlah pelanggan 2004 sebanyak 9691 orang menjadi 9713 orang pada tahun 2005 atau naik sebesar 0,23 % dengan nilai pemakain pada tahun 2004 3.962.027.000,- menjadi Rp 4.519.553.000,- pada tahun 2005 atau meningkat sebanyak 14,07 %.

Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi di Kabupaten Bone di layani oleh PT. Telkom cabang Watampone dantelah mampu menjangkau 21 kecamatan. Jumlah sambungan induk telapon sebanyak 11.877 sambungan (2006). Jumlah pelanggan sebanyak 9.533 sst, kapasitas jaringan sarana Telkom sebesar 9.776 sst, jumlah jaringan telpon seluler (FLEXI) 1 Bts, telpon coin sebanyak 21 buah pada tahun 2006, wartel A & B 95 buah dan telkomnet instan 300 ke atas pada tahun 2006. Lembaga Keuangan Dan Perbankan Terdapat 9 bank yang beroperasi di Kabupaten Bone, 8 diantaranya Bank konvensional yakni Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Pembangunan Daerah, Bank Arta Prima, Panin Bank, Bank Mega, BRI dan Bank Danamon, 1 Bank Syariah Mandiri dan 2 Lainnya dengan kriteria Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pensiunan (Bank BTPN). Untuk asuransi besar sebanyak 2 buah yaitu asuransi Jiwasraya dan Asuransi Bumiputra 1912 sedangkan pegadaian 1 buah.