profil kemampuan matematika dasar mahasiswa …
TRANSCRIPT
PROFIL KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA ASAL KABUPATEN MAPPI PAPUA
ANGKATAN 2018 DALAM MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN PECAHAN BESERTA UPAYA PENINGKATANNYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Esra Gresia Tri Budi Santosa
NIM : 151414063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PROFIL KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA ASAL KABUPATEN MAPPI PAPUA
ANGKATAN 2018 DALAM MATERI OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN PECAHAN BESERTA UPAYA PENINGKATANNYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Esra Gresia Tri Budi Santosa
NIM : 151414063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(Matius 7:7)
Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam
semesta akan bahu membahu mewujudkannya
(Ir. Soekarno)
Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetes air hujan
yang jernih berasal daripada awan yang gelap
(Anonim)
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, keluargaku, teman-teman, sahabatku dan
semua orang yang kukasihi
Terima kasih atas segala doa dan dukungan yang senantiasa
menyertaiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Esra Gresia Tri Budi Santosa. 151414063. 2019. “Profil Kemampuan
Matematika Dasar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Asal Kabupaten
Mappi Papua Angkatan 2018 dalam Materi Operasi Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Beserta Upaya Peningkatannya”.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kemampuan dan kesulitan
mahasiswa dalam menguasai materi matematika dasar topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan
mereka dalam menguasai materi matematika dasar topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. (3) Mendeskripsikan upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa pada matematika dasar topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dan bagaimana hasilnya. (4) Memberikan rekomendasi strategi
pembelajaran selanjutnya agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek Penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi, Papua yang mengikuti
matrikulasi Tahun Akademik 2018/2019. Jumlah mahasiswa secara umum adalah 48
mahasiswa dari kelas A dan B. Instrumen penelitian ini adalah tes tertulis, observasi, catatan
dan refleksi tutor, kuesioner konteks mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil: (1) Kemampuan mahasiswa dalam
mengerjakan soal langsung, yaitu (a) Mampu menggunakan data/unsur-unsur sesuai dengan
soal (persentase:97%) (b) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa
yang senilai(persentase:76,5%) (c) Mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar(persentase 61%) (d) Mampu mengoperasikan pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar(persentase 43%). Kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan
soal cerita yaitu (a) Mampu mengerjakan secara sistematis (lengkap: diketahui, ditanya,
jawaban, kesimpulan) (persentase:38,25%) (b) Mampu menuliskan diketahui dan ditanya
dengan benar (persentase:43%) (c) Mampu menentukan operasi yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal. (persentase:48,5%) (d) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai. (persentase:50%) (e)Mampu mengoperasikan penjumlahan
pecahan dengan konsep yang benar. (persentase:36%) (f) Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan konsep yang benar. (persentase 26%). Sedangkan kesulitan
mahasiswa dalam mengerjakan soal langsung, yaitu (a) Kesulitan dalam menggunakan
data/unsur-unsur yang sesuai dengan soal (persentase: 6,5%) (b) Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran kebentuk pecahan biasa yang senilai (persentase 21,5%) (c) Kesulitan
dalam mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan konsep yang benar (persentase: 30%)
(d) Kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan pecahan dengan konsep yang benar
(persentase: 55%) (e)Kesulitan dalam memahami soal dan langkah penyelesaiannya
(persentase: 4%). Kesulitan dalam mengerjakan soal cerita, yaitu: (a) Kesulitan dalam
mengerjakan soal cerita secara sistematis (lengkap: diketahui, ditanya, jawaban, kesimpulan)
(persentase: 62,75%) (b) Kesulitan dalam menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar
(persentase: 53,75%) (c) Kesulitan dalam menentukan operasi yang tepat untuk solusi
penyelesiaan soal (persentase: 40%) (d) Kesulitan dalam mengubah pecahan campuran ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
bentuk pecahan biasa yang senilai (persentase:22%) (e) Kesulitan dalam mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan konsep yang benar.(persentase:37%) (f) Kesulitan dalam
mengoperasikan pengurangan pecahan dengan konsep yang benar. (persentase: 15%) (g)
Kesulitan menerjemahkan soal ke dalam bentuk matematis. (persentase:26,25%). (2) faktor
internal yang menyebabkan kesulitan belajar, yaitu kelemahan emosional mahasiswa karena
tuntutan tugas, kebiasaan yang kurang baik seperti malas belajar dan bolos pelajaran, materi
pecahan dirasa sulit karna jarang dipelajari dan digunakan sewaktu sekolah, tidak memiliki
ketrampilan yang dibutuhkan dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan,
seperti terampil dalam operasi bilangan bulat, KPK (kelipatan persekutuan terkecil), FPB
(faktor persekutuan terbesar), belum terbiasa dengan soal cerita. (3) upaya-upaya yang sudah
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, yaitu memberikan motivasi,
memperkuat ketrampilan yang dibutuhkan di materi penjumlahan dan pengurangan pecahan,
mengajar melalui soal kontekstual yang dipahami oleh mahasiswa, memberikan keleluasaan
kepada mahasiswa untuk bercerita, lebih aktif untuk menghampiri mahasiswa. hasil dari
upaya tersebut, kemampuan mahasiswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
meningkat. (4) Rekomendasi strategi pembelajaran selanjutnya antara lain (a) Tutor/pengajar
diharapkan memiliki pedoman materi atau pedoman mengajar agar metode yang diajarkan
setiap tutor sama (b) Menggunakan alat peraga, simulasi, dan praktik untuk memberikan
pengalaman nyata kepada mahasiswa. (c) Mahasiswa diberikan catatan evaluasi hasil belajar
setiap 2 bulan.
Kata Kunci: Profil Kemampuan, Kesulitan, Operasi Penjumlahan Pecahan, Operasi
Pengurangan Pecahan, Mahasiswa Mappi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Esra Gresia Tri Budi Santosa. 151414063. 2019. “Basis mathematic abilities
profile of sanata dharma university from mappi papua of the 2018 batch in
addition and subtraction fraction operating materials and improvement efforts”.
This research is aimed to: (1) describe the abilities and difficulties of students in
basic mathematical material on topics of addition operations and subtraction of fractions (2)
identify the factors that caused their difficulties in basic mathematical material on topics of
addition operations and subtraction of fractions (3) describe what efforts have been made to
improve the ability of students in basic mathematical material on topics of addition
operations and subtraction of fractions (4) provide recommendations for further learning
strategies so that learning can run more effectively and efficiently.
This type of this research was qualitative descriptive. The subjects of this research
were the students of Sanata Dharma University from Mappi Regency, Papua who
participated in martikulasi of the 2018/2019. The number of students in general was 48
students from class A and B. The instruments of this research were written tests,
observations, notes and reflections of tutors, student context questionnaires. The analysis
technique used is qualitative element analysis techniques.
The results of this research were (1) the ability of students to do direct questions
were (a) able to use elements according to the question (percentage: 97%) (b) able to change
mixed fractions into ordinary fractions worth (percentage: 76.5%) (c) able to operate the
fraction addition with the correct concept (percentage 61%) (d) able to operate the fraction
subtraction with the correct concept (percentage 43%). Student's ability to work on story
problems were (a) Able to work systematically (complete: known, asked, answer, conclusion)
(percentage: 38.25%) (b) Able to write known and asked correctly (percentage: 43%) (c)
Able to determine the right operation for problem solving solutions. (percentage: 48.5%) (d)
Able to change mixed fractions into ordinary fractions worth (percentage: 50%) (e) Able to
operate the fraction addition with the correct concept (percentage: 36%) (f) Able to operate
the fraction subtraction with the correct concept (percentage 26%). While the difficulties of
students in working on the problem directly were: (a) Difficulties in using elements
according to the question (percentage: 6.5%) (b) Difficulty in changing mixed fractions into
ordinary fractions worth (percentage 21.5%) (c) Difficulties in operating the fraction
addition with the correct concept (percentage: 30%) (d) Difficulty in operating the fraction
subtraction with the correct concept (percentage: 55%) (e) Difficulties in understanding
questions and the completion step (percentage: 4%). Difficulties in working on the problem
of the story are: (a) Difficulties in working out the story problems systematically (complete:
known, asked, answers, conclusions) (percentage: 62.75%) (b) Difficulties in writing known
and asked correctly (percentage: 53.75%) (c) Difficulties in determine the right operation for
the problem solving solution (percentage: 40%) (d) Difficulty in changing mixed fractions
into ordinary fractions worth (percentage: 22%) (e) Difficulties in operating the fraction
addition with the correct concept (percentage: 37%) (f) Difficulty in operating the fraction
subtraction with the correct concept (percentage: 15%) (g) Difficulty translating questions
into mathematical forms. (percentage: 26.25%). (2) The internal factors that cause learning
difficulties, namely the emotional weakness of students because of the demands of the
assignment, bad habits such as lazy learning and skipping lessons, fractions were considered
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
difficult because they were rarely studied and used during school, do not have the skills
needed in addition and subtraction fractions, such as being skilled in integer operations ,
KPK (Least common multiple), FPB (Greatest common divisor) were not familiar with the
story of question. (3) The efforts that have been made to improve the ability of students,
namely providing motivation, strengthening skills needed in fraction addition and subtraction
material, teaching through contextual questions that are understood by students, giving
students flexibility to tell stories, more actively approaching students. As a result of these
efforts, students' ability to add material and to reduce fractions increased. (4) The
recommendations for further learning strategies include (a) Tutors / instructors are expected
to have material guidelines or teaching guidelines so that the methods taught by each tutor
are the same (b) Using props, simulations, and practices to provide real experiences to
students (c) Students are given an evaluation report of learning result every two months.
Keywords: Abilities Profile, Difficulties, Fraction Addition Operations, Fraction Reduction
Operations, Mappi Students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil
Kemampuan Matematika Dasar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Asal
Kabupaten Mappi Papua Angkatan 2018 dalam Materi Operasi Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Beserta Upaya Peningkatannya”. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Matematika. Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari kendala maupun hambatan. Akan tetapi semua itu dapat
penulis atasi dengan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1) Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2) Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma sekaligus
Dosen Pembimbing yang senantiasa membimbing dan memberikan masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
3) Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma
4) Ibu Maria Suci Apriyani, S.Pd., M.Sc. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
5) Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Akademik
6) Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma atas segala
pelayanan dan bimbingannya
7) Florianis Aloysius Nay dan para tutor matrikulasi Mappi yang telah membantu
selama melakukan penelitian
8) Seluruh mahasiswa asal Mappi yang telah membantu menjadi subjek dalam
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
9) Keluarga tercinta, Bapak Waliman, Ibu Yenita, Delina, Tania, dan Bude Sugiati
yang selalu mendoakan, mendukung, menyemangati, membantu, dan
memberikan perhatian serta kasih sayangnya selama ini
10) Sahabat-sahabat terdekat Yunita, Pandu, Lodevik, Bertus, Puri, Ceacil, Gita,
Dita, Kadwi, Laras, dan Narko yang selalu mendukung, mendoakan,
membantu, dan menyemangati
11) Teman-teman seperjuangan skripsi Laras, Tina, Zach, Mentari, Kintan, dan
Desi yang selalu mendukung, mendoakan, membantu, dan menyemangati
12) Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2015 dan teman-teman PPL
serta KKN
13) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala
dukungan, semangat, maupun bantuan yang telah diberikan
Praktikan menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa, dan segi isi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi perkembangan skripsi
ini. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 21 Juni 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi
ABSTRAK .............................................................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 6
E. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah) ............................................................................... 6
BAB II Landasan Teori ............................................................................................................. 8
A. Profil Pendidkan di Kabupaten Mappi .......................................................................... 8
B. Analisis Kesalahan dan Kesulitan Belajar Matematika ................................................ 9
C. Pengertian Kemampuan .............................................................................................. 15
D. Penyebab Kesulitan Belajar ........................................................................................ 16
E. Pendidikan untuk Orang Dewasa (Andragogi) ........................................................... 19
F. Operasi Pecahan .......................................................................................................... 23
BAB III Metode Penelitian ..................................................................................................... 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................... 27
B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 28
C. Objek Penelitian .......................................................................................................... 28
D. Bentuk Data ................................................................................................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 31
F. Metode/Teknik Analisis Data ..................................................................................... 36
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ................................................ 39
H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 42
BAB IV Data dan Analisis Data Penelitian ............................................................................ 43
A. Data Penelitian ............................................................................................................ 43
B. Analisis Data Penelitian .............................................................................................. 64
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................................................. 83
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 83
B. Pembahasan ................................................................................................................ 99
C. Refleksi ..................................................................................................................... 124
BAB VI Penutup ................................................................................................................... 127
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 127
B. Saran ............................................................................................................................. 132
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 133
LAMPIRAN ........................................................................................................................... L1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 KD dan Indikator Tes II Kelas A ........................................................................... 33
Tabel 3. 2 KD dan Indikator Tes II Kelas B ........................................................................... 34
Tabel 3. 3 KD dan Indikator Tes III Kelas A ......................................................................... 34
Tabel 3. 4 Sub bagian Kuesioner Konteks .............................................................................. 35
Tabel 3. 5 Contoh Soal Konteks dan Hasil Rangkumannya ................................................... 36
Tabel 3. 6 Letak Soal yang Dianalisis .................................................................................... 38
Tabel 3. 7 Penjadwalan Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 42
Tabel 4. 1 Contoh Deskripsi Hasil Tes Mahasiswa ................................................................ 46
Tabel 4. 2 Klasifikasi Hasil Tes Mahasiswa Berdasarkan Jawaban Akhir ............................. 55
Tabel 4. 3 Rangkuman Kuesioner Konteks Nomor 8 ............................................................. 57
Tabel 4. 4 Klasifikasi dan kode Jawaban Tes II Kelas A Nomor 11a .................................... 64
Tabel 4. 5 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes II Kelas B Nomor 5........................................ 66
Tabel 4. 6 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes III Kelas A Nomor 4 ...................................... 68
Tabel 5. 1 Kemampuan pada Soal Langsung Tes II A Nomor 11a ........................................ 83
Tabel 5. 2 Kemampuan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3a ......................................... 84
Tabel 5. 3 Kemampuan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3b ......................................... 84
Tabel 5. 4 Rata-rata Keseluruhan Kemampuan pada Soal Langsung ..................................... 84
Tabel 5. 5 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan, Tes II A Nomor 12 ............ 85
Tabel 5. 6 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan, Tes II B Nomor 5 .............. 85
Tabel 5. 7 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan ............................. 86
Tabel 5. 8 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes II A Nomor 13 ............ 87
Tabel 5. 9 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes II B Nomor 9 .............. 87
Tabel 5. 10 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes III A Nomor 4 .......... 88
Tabel 5. 11 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan ........................... 88
Tabel 5. 12 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita Secara Keseluruhan ............................. 89
Tabel 5. 13 Kesulitan pada Soal Langsung Tes II A Nomor 11a ........................................... 90
Tabel 5. 14 Kesulitan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3a ............................................ 90
Tabel 5. 15 Kesulitan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3b ............................................ 90
Tabel 5. 16 Rata-rata Kesulitan Pada Soal Langsung Secara Keseluruhan ............................ 91
Tabel 5. 17 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan, Tes II A Nomor 12 ............... 92
Tabel 5. 18 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan, Tes II B Nomor 5 ................. 92
Tabel 5. 19 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Penjumlahan ................................ 93
Tabel 5. 20 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes II A Nomor 13 ............... 94
Tabel 5. 21 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes II B Nomor 9 ................. 94
Tabel 5. 22 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan, Tes III A Nomor 4 ................ 95
Tabel 5. 23 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Operasi Pengurangan ................................ 96
Tabel 5. 24 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Secara Keseluruhan .................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 segitiga ABC ...................................................................................................... 12
Gambar 3. 1 Skema Alur Klasifikasi ...................................................................................... 39
Gambar 4. 1 Soal Tes II Kelas A Nomor 11a ......................................................................... 44
Gambar 4. 2 Soal Tes II Kelas A Nomor 12 ........................................................................... 44
Gambar 4. 3 Soal Tes II Kelas A Nomor 13 ........................................................................... 45
Gambar 4. 4 Soal Tes II Kelas B Nomor 5 ............................................................................. 45
Gambar 4. 5 Soal Tes II Kelas B Nomor 9 ............................................................................. 45
Gambar 4. 6 Soal Tes III Kelas A Nomor 3a dan 3b .............................................................. 45
Gambar 4. 7 Soal Tes III Kelas A Nomor 4 ........................................................................... 45
Gambar 4. 8 Soal Kuesioner Konteks Nomor 8 ..................................................................... 57
Gambar 4. 9 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas A Nomor 11a ............................................... 70
Gambar 4. 10 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas B Nomor 5 ................................................. 71
Gambar 4. 11 Skema Alur Berfikir Tes III Kelas A Nomor 4 ................................................ 72
Gambar 5. 1 Contoh Kemampuan mengoperasikan penjumlahan pecahan .......................... 101
Gambar 5. 2 Contoh Kemampuan Mengoperasikan Pengurangan Pecahan dengan
Konsep yang Benar .......................................................................................... 101
Gambar 5. 3 Contoh Kesalahan Menuliskan data ................................................................. 106
Gambar 5. 4 Contoh Kesulitan Mengubah Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa ............... 106
Gambar 5. 5 Contoh Kesulitan Mengoperasikan Penjumlahan Pecahan dengan Konsep
yang Benar ....................................................................................................... 107
Gambar 5. 6 Contoh 1 Kesulitan Mengoperasikan Pengurangan Pecahan dengan Konsep
yang Benar ............................................................................................................................ 108
Gambar 5. 7 Contoh 2 Kesulitan Mengoperasikan Pengurangan Pecahan dengan Konsep
yang Benar ....................................................................................................... 108
Gambar 5. 8 Contoh pekerjaan tanpa menuliskan diketahui, ditanya dan kesimpulan ......... 110
Gambar 5. 9 Contoh Hasil Pekerjaan tanpa kesimpulan ....................................................... 110
Gambar 5. 10 Contoh Hasil Pekerjaan yang diketahuinya masih kurang jelas .................... 111
Gambar 5. 11 contoh Kesalahan konsep penjumlahan ......................................................... 113
Gambar 5. 12 contoh Kesalahan Konsep Pengurangan Pecahan .......................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes I,II,III ................................................................................................... L2
Lampiran 2 Deskripsi jawaban seluruh soal ........................................................................ L11
Lampiran 3 Rangkuman Kuesioner Konteks ....................................................................... L81
Lampiran 4 Rangkuman Refleksi Mingguan Tutor ........................................................... L120
Lampiran 5 Klasifikasi Kode dan Kode Berdasarkan Jawaban Mahasiswa ...................... L164
Lampiran 6 Skema alur Klasifikasi Kode .......................................................................... L177
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................................. L185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia.
Pentingnya pendidikan tercermin dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No.
20 tahun 2003 (Depdiknas, 2003), yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa
terhadap Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta
bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya, pendidikan di setiap daerah
memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Beberapa daerah memiliki
tingkat pendidikan yang tergolong rendah dan membutuhkan pembenahan.
Menurut Modouw (dalam Ubayanti: 2016) mutu pendidikan siswa di tanah
Papua masih tertinggal dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Unit
Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (dalam
Ubayanti: 2016) menunjukan bahwa dari penerima beasiswa yang merupakan
para lulusan SMA suku asli Papua dan Papua Barat di 39 PTN di Indonesia
dan berjumlah 1.243 orang sejak tahun 2012-2014: 11% mengundurkan diri.
Sebab pengunduran diri mereka antara lain karena kurangnya kemampuan
menyerap materi akademik, tidak memiliki motivasi, sakit, atau mengikuti
pendidikan lain dengan biaya sendiri. Adapun 89% lainnya meneruskan
kuliah untuk eksakta memiliki rerata IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 1,81
(angkatan 2012) dan 2,2 (angkatan 2013) dari skor maksimal 4. Salah satu
sebab rendahnya rerata IPK mereka karena mengalami kesulitan dalam
memahami mata kuliah dasar seperti matematika.
Salah faktor yang menyebabkan tertinggalnya kualitas pendidikan di
Papua dikarenakan minimnya tenaga guru yang berkompeten untuk
meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia). Oleh karena itu Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Mappi, Papua pada bulan Mei 2018, bekerjasama dengan USD dalam bidang
pendidikan guna mewujudkan rencana Pemerintahan Kabupaten Mappi dalam
rangka peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Pemerintah
Kabupaten Mappi akan mengirimkan 100 calon mahasiswa dari Kabupaten
Mappi yang akan memperoleh pendidikan calon guru di USD mulai tahun
akademik 2018/2019. Tahun akademik 2018/2019 ini merupakan angkatan
pertama mereka akan kuliah di USD dari tiga angkatan yang direncanakan.
Sekitar 8-10 mahasiswa dari Mappi ini akan kuliah di setiap prodi di FKIP.
Berdasarkan informasi, diskusi dan kesepakatan antara USD dan Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Mappi, mahasiswa yang dikirim belum
dapat langsung mengikuti kuliah regular di USD. Mereka diharuskan
menempuh pendidikan matrikulasi yang diberikan oleh pihak USD. Dalam
matrikulasi ini mereka ditinjau kemampuan matematika dasarnya dan
diberikan tutorial untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga diharapkan
dapat lebih siap dalam mengikuti kuliah regular.
Sebelum melakukan pendampingan, tim tutor mengumpulkan berbagai
informasi mengenai Pendidikan di Mappi. Alumnus S1 pendidikan
Matematika USD yang asli putra daerah Nabire, Papua bernama Agustian
Tatogo, berdiskusi dengan tim tutor dan memberikan gambaran bahwa
kabupaten Mappi termasuk dalam kategori pedalaman Papua, di mana
aktifitas pendidikan di sekolah belum berjalan dengan rutin dan wajar.
Artinya diperkirakan para mahasiswa tidak mengalami pendidikan sekolah
dasar dan menengah seperti yang berjalan sebagaimana diinginkan pemerintah
dengan kurikulum yang ada. Agustian memberikan saran dalam mendampingi
nanti akan lebih baik untuk cenderung mengarah ke kelompok kecil bahkan
ke individu dan tutor jangan bosan untuk berulang-ulang menjelaskan. dari
informasi ini, matrikulasi dilaksanakan sembari mengumpulkan informasi
lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari pendampingan matrikulasi yang diberikan baik dari dosen dan
para tutor (dalam hal ini terdapat 8 mahasiswa S2 Pendidikan Matematika
USD), telah dikumpulkan data-data berupa pengalaman langsung, hasil
pekerjaan mereka, maupun wawancara dengan mahasiswa. Peneliti
melakukan observasi, melihat data-data yang sudah ada dan wawancara
dengan tutor untuk menggali informasi mengenai kemampuan mahasiswa
dalam bidang matematika. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan tutor di matrikulasi mahasiswa Mappi di USD, diperoleh informasi
bahwa mahasiswa memiliki semangat dalam belajar, namun mereka masih
banyak belum memahami konsep-konsep matematika dasar. Pada awal
matrikulasi beberapa mahasiswa masih belum lancar dalam menulis bilangan
contohnya “seratus lima puluh” mereka menulis dengan 10050, seratus ditulis
terlebih dahulu kemudian lima puluh ditulis setelahnya. Oleh karena itu
matrikulasi mengajarkan mulai dari dasar secara perlahan. Hasil pre-test
dengan soal matematika dasar kelas 1-5 menunjukan dari 99 mahasiswa,
hanya ada 1 mahasiswa yang mampu memperoleh nilai diatas 70. Ketika
dilakukan wawancara tentang penyebab hasil yang kurang baik pada pre-test,
hasilnya sesuai yang dijelaskan oleh Agustian. Mahasiswa bercerita jika ia
sering tidak masuk sekolah karna ikut orangtua bekerja dan memang guru di
sekolah mereka jumlahnya sedikit serta sering tidak masuk mengajar.
Berdasarkan seluruh informasi yang diperoleh, kegiatan matrikulasi semester
gasal lebih difokusikan pada materi matematika dasar.
Selama pendampingan sekitar 3 bulan, mahasiswa mengalami
perkembangan yang beragam karena kemampuan menangkap informasi setiap
mahasiswa berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman dan data-data yang ada,
dan hasil wawancara dengan tutor, berberapa tutor beranggapan mahasiswa
banyak mengalami kesulitan di materi operasi pecahan. Mereka kesulitan
memahami langkah-langkah dalam melakukan operasi pecahan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mereka masih jarang menjumpai bilangan dalam bentuk pecahan. Hal ini
sejalan dengan hasil angket yang diberikan kepada mahasiswa tentang refleksi
selama belajar di matrikulasi. Beberapa dari mereka menuliskan bahwa
pecahan merupakan materi yang sulit dipahami oleh mereka.
Berdasarkan informasi di atas, peneliti memandang perlu untuk
menganalisis lebih mendalam mengenai profil kemampuan matematika dasar
topik operasi pecahan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya yang
telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa. Oleh karena
itu, penelitian ini dirasa penting untuk dilakukan agar dapat diperoleh
informasi profil kemampuan matematika dan upaya yang harus dilakukan
agar kemampuan matematika dasar khususnya topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dapat ditingkatkan untuk angkatan saat ini sekaligus
menjadi pedoman untuk angkatan mahasiswa Mappi di masa yang akan
datang agar lebih efektif dan efisien.
Penelitian ini dilakukan bersama-sama dalam satu tim yang diketuai
oleh Bapak Andy Rudhito. Anggota tim terdiri dari 7 orang yaitu peneliti,
Laras, Tina, Zacharias, Mentari, Kintan, dan Desi. Tim bekerja sama dalam
merangkum data-data yang diperoleh dari kegiatan matrikulasi seperti hasil
pekerjaan, kuesioner konteks, dan catatan refleksi tutor. Yang menjadi
perbedaan dari masing-masing anggota tim adalah materi matematika dasar
yang di teliti. Untuk penelitian kali ini, akan meneliti materi matematika dasar
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Bagaimana kemampuan dan kesulitan mahasiswa dalam menguasai
materi matematika dasar topik operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan mereka dalam menguasai
materi matematika dasar topik operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan?
3. Upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa pada matematika dasar topik operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan dan bagaimana hasilnya?
4. Bagaimana rekomendasi strategi pembelajaran selanjutnya agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk mendeskripsikan profil
kemampuan matematika dasar topik operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan mahasiswa USD asal Kabupaten Mappi dan merancang upaya untuk
peningkatannya, adapun rumusan tujuan secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kemampuan dan kesulitan mahasiswa dalam
menguasai materi matematika dasar topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan mereka
dalam menguasai materi matematika dasar topik operasi penjumlahan
dan pengurangan pecahan.
3. Mendeskripsikan upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa pada matematika dasar topik
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan dan bagaimana
hasilnya.
4. Memberikan rekomendasi strategi pembelajaran selanjutnya agar
pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, maka Penelitian dirasa bermanfaat bagi
beberapa pihak yaitu:
1. Bagi penulis, hasil penelitian dapat dijadikan pengetahuan tentang
analisis profil kemampuan dari siswa/mahasiswa sebagai bekal
peneliti saat memasuki profesi seorang guru dalam dunia kerja.
2. Bagi mahasiswa, membantu mahasiswa mengetahui dan mengatasi
kesulitan belajar matematika khususnya tentang matematika dasar
topik operasi pecahan.
3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian dapat digunakan sebagai refrensi
ilmiah untuk meneliti kemampuan dan kesulitan pada kasus lain.
4. Bagi pendidik, penelitian ini dapat menjadi refrensi dalam mengatasi
kesulitan belajar peserta didik.
5. Bagi Universitas Sanata Dharma, memberikan gambaran dan deskripsi
yang cukup akurat bagi profil kemampuan matematika dasar topik
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan mahasiswa USD asal
Kabupaten Mappi yang dapat digunakan untuk pengembangan
program tutorial dalam matrikulasi di masa datang.
E. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah)
Terdapat beberapa istilah yang mungkin belum dipahami diantaranya seperti
berikut ini:
1. Mappi
Mappi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia.
Ibu kota dari kabupaten Mappi terletak di Kepi. Kabupaten Mappi
memiliki luas wilayah mencapai 28.518 𝑘𝑚2 dan sebagian besar
wilayahnya merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian
antara 0-100 m dpl.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Matrikulasi
Matrikulasi adalah sebuah program penyetaraan ilmu atau pengenalan
kampus yang biasanya didapat oleh mahasiswa baru.
3. Profil
Profil adalah suatu gambaran secara garis besar dari sudut pandang
tertentu. Misalnya bila dilihat dari sudut pandang statistik, profil
adalah sekumpulan data yang menjelaskan sesuatu dalam bentuk tabel
atau grafik.
4. Kemampuan
Kemampuan adalah sifat/kapasitas individu yang dibawa lahir atau
dipelajari yang memungkinkan individu menyelesaikan suatu tugas
atau pekerjaannya. Kemampuan individu pada dasarnya tersusun dari
dua faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
5. Kesalahan
Kesalahan adalah tindakan yang tidak tepat atau menyimpang dari
aturan/hokum yang ada. Kesalahan yang dimaksud dalam peneltian ini
adalah kesalahan yang ada pada pekerjaan tertulis mahasiswa dalam
mengerjakan soal cerita matematika tentang operasi pecahan.
6. Soal Cerita Matematika
Soal cerita matematika adalah bentuk soal matematika yang dituliskan
dalam bentuk kalimat yang perlu diterjemahkan menjadi kalimat
matematika. Soal cerita biasanya menggunakan keadaan atau situasi
kehidupan sehari-hari.
7. Pecahan
Dalam penelitian ini pecahan yang dimaksud adalah bilangan yang
dapat dinyatakan sebagai p/q, dengan p dan q adalah bilangan bulat
dan q ≠0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut
penyebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
Landasan Teori
A. Profil Pendidkan di Kabupaten Mappi
Dalam Term of Reference (ToR) “Pendidikan Untuk Kemajuan
Papua” Program Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Mappi
Tahun 2017, (https://gtpapua.wg.ugm.ac.id/gpdt/), disebutkan bahwa,
"Kabupaten Mappi merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Merauke pada tahun 2002.
Meskipun Kabupaten Mappi telah menjadi Daerah Otonom Baru selama
15 tahun, namun pembangunan Kabupaten Mappi belum menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Dalam Peraturan Presiden nomor 131 tahun
2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 Mappi
masih termasuk kategori daerah tertinggal. Penetapan Mappi sebagai
daerah tertinggal salah satunya dikarenakan kualitas SDM yang rendah.
Selain itu, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kabupaten Mappi
tergolong masih rendah, yaitu 56.11 (Capaian Kinerja Pembangunan
Provinsi Papua, 2015). Rendahnya IPM disebabkan oleh rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di Kabupaten Mappi.
Akibatnya, pembangunan pendidikan di Kabupaten Mappi masih
tertinggal jauh dibandingkan daerah lain di wilayah pantai Papua, terlebih
bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia yang lebih maju.
Seperti yang dimuat dalam https://tabloidjubi.com/ , "Sekretaris
Komisi C DPRD Mappi, yang membidangi masalah pendidikan, Abraham
Angwarmase mengakui potret pendidikan di Mappi masih carut marut.
Pasalnya, selain ketersediaan saran penunjang belajar yang relatif terbatas
juga banyak sekolah yang tidak berjalan lantaran guru tidak ada.
Menurutnya, hal yang perlu diperhatikan agar proses pendidikan di daerah
tersebut berjalan lancar adalah perlu kesigapan dari pemerintah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lebih konsen terhadap masalah pendidikan. Menyoroti banyaknya guru
yang tidak betah mengajar di kampung-kampung dan berkeliaran di kota
Kabupaten, Angwarmase menilai penyebabnya karena kurangnya
kesejahteraan. Oleh karena itu dia berharap agar pemerintah harus
memperhatikan kesejahteraan guru terutama memberi fasilitas penunjang
seperti rumah dan penunjang lainnya. Sebab, terkadang guru-guru datang
ke kota mengambil gaji mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
B. Analisis Kesalahan dan Kesulitan Belajar Matematika
1. Analisis kesalahan
Menurut Singh (dalam Kristanti:2017), tahap-tahap menurut
prosedur kesalahan Newman, yaitu sebagai berikut.
a. Reading Error (Kesalahan Membaca)
Kesalahan membaca dilakukan saat siswa membaca soal.
Kesalahan ini terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-
kata maupun simbol sebagai informasi utama dari soal sehingga
siswa tidak menggunakan informasi tersebut dalam mengerjakan
soal dan jawaban dari siswa tidak sesuai dengan maksud dari soal.
b. Comprehension Error (Kesalahan Memahami)
Kesalahan memahami terjadi setelah siswa mampu membaca soal
tetapi siswa kurang mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk
mengerjakan soal terutama dalam konsep, siswa tidak mengetahui
apa yang sebenarnya ditanyakan dalam soal, maupun siswa salah
dalam menangkap informasi yang terdapat dalam soal sehingga ia
tidak dapat menyelesaikan permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Transformation Error (kesalahan Transformasi)
Kesalahan transformasi merupakan kesalahan yang terjadi ketika
siswa mampu memahami pernyataan dari soal yang diberikan
tetapi siswa belum dapat mengubah soal kedalam bentuk
matematika yang benar maupun siswa gagal dalam memilih
operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
d. Process Skills Error (Kesalahan Keterampilan Proses)
Kesalahan keterampilan proses terjadi apa bila siswa mampu
memilih operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan
namun siswa tidak dapat menjalankan prosedur dengan benar.
Kesalahan keterampilan proses juga terjadi karena siswa belum
terampil dalam melakukan perhitungan.
e. Encoding Error (Kesalahan Menulis Jawaban)
Kesalahan masih tetap bisa terjadi meskipun siswa selesai
memecahkan permasalahan matematika, yaitu bahwa siswa salah
menuliskan apa yang dimaksudkan. Kesalahan ini juga terjadi
karena siswa melakukan kesalahan dalam proses penyelesaian.
Sedangkan menurut Hadar dkk (1987), kesalahan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kesalahan data
Kesalahan ini meliputi yang dapat dihubungkan dengan
ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang
dikutip oleh siswa dan merangkum kesalahan-kesalahan berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal.
2) Mengabaikan data penting yang diberikan.
3) Menguraikan syarat-syarat yang sebenarnya tidak
dibutuhkan dalam masalah.
4) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang
sebenarnya.
5) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain
yang tidak sesuai.
6) Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.
7) Salah menyalin soal.
b. Kesalahan menginterpretasikan bahasa
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan sebagai berikut:
1) Mengubah Bahasa sehari-hari ke bentuk persamaan
matematika dengan arti yang berbeda.
2) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain
yang artinya berbeda.
3) Salah mengartikan grafik.
c. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan dalam menarik
kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan atau kesimpulan
sebelumnya, yaitu:
1) Dari pernyataan implikasi 𝑝 → 𝑞, siswa menarik
kesimpulan sebagai berikut:
a) Bila 𝑞 diketahui terjadi maka 𝑝 pasti terjadi
b) Bila 𝑝 salah maka 𝑞 pasti juga salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan
𝑞 sebagai akibat dari 𝑝 tanpa dapat menjelaskan urutan
pembuktian yang betul.
d. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema
Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan,
teorema, atau definisi yang pokok dan khas. Kategori ini meliputi
kesalahan:
1) Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai,
misalnya kesalahan menerapkan aturan sinus, 𝑎
𝑠𝑖𝑛 𝛼=
𝑏
𝑠𝑖𝑛 𝛽
Gambar 2. 1 segitiga ABC
dimana unsur-unsur 𝑎 dan 𝛼 tidak terdapat pada segitiga
yang memuat unsur-unsur 𝑏 dan 𝛽
2) Menerapkan sifat distributif untuk operasi yang bukan
distributif.
Contoh kesalahan:
a) Sin (𝛼 + 𝛽) = sin 𝛼 + sin 𝛽
b) (𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 + 𝑏𝑛
3) Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi,
rumus, atau teorema. Misalnya:
a) Dalam persamaan parabola 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
b) 𝑋𝑚𝑖𝑛 = −𝑏
𝑎 sebagi pengganti 𝑋𝑚𝑖𝑛 = −
𝑏
2𝑎
c) (𝑎 − 𝑏)2 = 𝑎2 + 𝑎𝑏 − 𝑏2
𝛼
a b
c 𝛽
𝛾
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e. Penyelesaian tidak diperiksa kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh
siswa benar tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian
dari soal yang dikerjakan.
f. Kesalahan teknis
Kategori kesalahan ini meliputi:
1) Kesalahan perhitungan, misalnya 7 × 8 = 64
2) Kesalahan dalam mengutip data
3) Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar
dasar, misalnya menulis 𝑎 − 4 × 𝑏 − 4 sebagai pengganti
dari (𝑎 − 4)(𝑏 − 4)
2. Kesulitan Belajar Matematika
Menurut Mulyadi (2010) Kesulitan belajar dapat diartikan
sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya
hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-
hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh
orang yang mengalaminya, dan dapat bersifat sosiologis, psikologis
ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajar.
Jamaris (2014:188) menjelaskan bahwa kesulitan yang dialami
oleh anak berkesulitan matematika adalah sebagai berikut:
a. Kelemahan dalam Menghitung
Banyak siswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang
berbagai konsep matematika, tetapi hal ini tidak selalu sama
dengan kemampuannya dalam berhitung. Siswa tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
melakukan kesalahan karena mereka salah membaca simbol-
simbol matematika dan mengoperasikan angka secara tidak benar.
Siswa tersebut mengalami masalah, khususnya di sekolah dasar, di
mana siswa sekolah dasar harus melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan matematika dasar dan harus menentukan
jawaban yang benar. Kesalahan jawaban yang diberikan siswa
berujung pada pelayanan remidial, walaupun siswa tersebut
memiliki potensi matematika yang baik.
b. Kesulitan dalam Mentransfer Pengetahuan
Salah satu kesulitan yang dialami oleh siswa yang berkesulitan
matematika adalah tidak mampu menghubungkan konsep-konsep
matematika dengan kenyataan yang ada. Misalnya, pemahaman
siswa konsep segitiga sama kaki belum tentu dapat ditransfer anak
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan segitiga sama
kaki, seperti mencari luas kertas yang berbentuk segitiga sama
kaki.
c. Pemahaman Bahasa Matematika yang Kurang
Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam membuat hubungan-
hubungan yang bermakna matematika. Seperti yang terjadi dalam
memecahkan masalah hitung soal yang disajikan dalam bentuk
cerita. Pemahaman tentang cerita perlu diterjemahkan ke dalam
operasi matematika yang bermakna. Masalah ini disebabkan oleh
masalah yang berkaitan dengan kemampuan bahasa, seperti
kemampuan membaca, menulis, dan berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Kesulitan dalam Persepsi Visual
Siswa yang mengalami masalah persepsi visual akan mengalami
kesulitan dalam menvisualkan konsep-konsep matematika.
Masalah ini dapat diidentifikasi dari kesulitan yang dialami anak
dalam menentukan Panjang garis yang ditampilkan secara sejajar
dalam bentuk yang berbeda. Sebagian konsep matematika
membutuhkan kemampuan dalam menggabungkan kemampuan
berpikir abstrak dengan kemampuan persepsi visual.
C. Pengertian Kemampuan
Menurut Robbins (2007), kemampuan berarti kapasitas seseorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Ia juga
mengatakan lebih lanjut bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah
penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan sesorang. Sedangkan,
Sinaga dan Sri Hadiati (2001) mendefinisikan bahwa kemampuan
merupakan suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil. Dari
beberapa pendapat di atas, maka kemampuan dapat disimpulkan sebagai
potensi atau kapasitas yang dimiliki seorang individu untuk melakukan
suatu tindakan berupa tugas atau pekerjaan.
Menurut Adjie dan Maulana (2007:14) kemampuan dalam
menyelesaikan suatu masalah termasuk suatu ketrampilan, karena dalam
memecahkan masalah melibatkan segala aspek pengetahuan (ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi) dan sikap mau
menerima tantangan. Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai
suatu usaha jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan
yang tidak begitu segera dapat dicapai. Adapun langkah pemecahan
masalah menurut polya (dalam Kristanti: 2017) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Memahami masalah
Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa
tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan
benar.
2. Merencanakan penyelesaian masalah
Kemampuan ini sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam
menyelesaikan masalah. Semakin bervariasi pengalaman siswa, ada
kemungkinan siswa akan semakin kreatif dalam menyusun rencana
penyelesaian masalah.
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana
Jika rencana penyelesaian masalah telah dibuat, baik secara tertulis
maupun tidak, selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah sesuai
dengan rencana yang dianggap paling tepat.
4. Melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah
dikerjakan.
Dengan langkah terahkir ini maka berbagai kesalahan yang tidak
perlu dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai pada
jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan.
D. Penyebab Kesulitan Belajar
Jenis kesalahan mengacu pada objek matematika yaitu konsep,
operasi, dan prinsip, sedangkan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh
siswa mengacu pada penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika.
Kesulitan siswa dapat timbul dari faktor kognitif dan faktor nonkognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Penyebab kesalahan siswa dapat ditelusuri melalui respon(jawaban) yang
diperoleh dari pemberian tes, kegiatan wawancara dan observasi.
Suwarsono (1982: 4) berpendapat bahwa, faktor kognitif adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa dan
cara siswa merespon atau mencerna dalam pikirannya materi-materi
matematika seperti soal-soal, argument-argumen, dan lain-lain.
Widdiharto (2008), menyatakan bahwa faktor intelektual penyebab
siswa mengalami kesulitan belajar matematika yaitu:
1. Kesulitan mengabstraksi, menggeneralisasi, berpikir deduktif, dan
kurangnya daya ingat. Berdasarkan pendapat Reid dalam Jamaris
(2014), mengabstraksi berhubungan dengan memecahkan masalah,
membandingkan bilangan dengan simbolnya, konsep desimal,
memahami pola hitung, misalnya siswa tidak mengerti maksud
dari sebuah soal sehingga menyebabkan siswa sulit untuk
memecahkan masalah matematika tersebut, siswa tidak bisa
membandingkan 2 < 3 (dua lebih kecil dari 3), siswa mengalami
kesulitan dalam menjumlahkan 1,25 dan 2,25 (konsep desimal).
2. Kesulitan dalam memecahkan masalah terapan atau soal cerita.
3. Kesulitan pada pokok bahasan tertentu.
Menurut Burton (1952: 633-640), faktor non kognitif adalah
faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor-faktor yang
terletak dari luar diri siswa dalam menyusuri latar belakang siswa
mengalami kesulitan belajar sehingga membuat siswa melakukan
kesalahan.
Faktor-faktor yang terdapat dalam diri peserta didik, antara lain:
1. kelemahan secara fisik (suatu pusat susunan syaraf tidak
berkembang secara sempurna, luka atau cacat, atau sakit),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sehingga sering membawa gangguan emosional, yang
menghambat usaha-usaha belajar secara optimal.
2. Kelemahan-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang
dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi
oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan,
misalnya taraf kecerdasan memang kurang atau sebenarnya hanya
kurang minat, kebimbangan, kurang usaha, aktivitas yang tidak
terarah, kurang semangat dan sebagainya.
3. Kelemahan-kelemahan emosional, misalnya penyesuaian yang
salah (adjustment) terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan tugas
dan lingkungan.
4. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-
sikap yang salah, antara lain: malas belajar atau sering bolos atau
tidak mengikuti pelajaran.
5. Tidak memiliki ketrampilan-ketrampilan pengetahuan dasar yang
diperlukan, seperti ketidakmampuan membaca, berhitung, kurang
menguasai pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi yang
diikutinya secara sekuensial (meningkat dan beruntun).
Penyebab kesulitan belajar kadang-kadang tidak dapat ditemukan
atau diperbaiki. Oleh sebab itu, orang mencari faktor-faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kesulitan belajar. Kirk dan Gallagher (dalam
Runtukahu:2014) mengemukakan empat faktor penyebab sebagai berikut.
1. Faktor kondisi fisik
Kondisi fisik yang tidak menunjang anak belajar, termasuk kurang
penglihatan dan pendengaran, kurang dalam orientasi dan terlalu
aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang tidak menunjang anak dalam belajar,
antara lain keadaan keluarga, masyarakat, dan pengajaran di
sekolah yang tidak memadai. Kondisi lingkungan yang
mengganggu proses psikologis, misalnya kurang perhatian dalam
belajar yang menyebabkan anak sulit dalam belajar.
3. Faktor motivasi dan sikap
Kurang motivasi belajar dapat menyebabkan anak kurang percaya
diri dan menimbulkan perasaan-perasaan negatif terhadap sekolah.
4. Faktor psikologis
Kurang presepsi ketidakmampuan kognitif, dan lamban dalam
bahasa, semuanya dapat menyebabkan terjadinya kesulitan dalam
bidang akademik.
E. Pendidikan untuk Orang Dewasa (Andragogi)
Mahasiswa USD asal Mappi yang mengikuti matrikulasi berada
pada rentang usia 18 sampai 25 tahun. Sedangkan materi matrikulasi yang
dipelajari materi yang masih relatif dasar. Dengan demikian kondisi ini
sangat relevan dengan Pendidikan untuk orang dewasa (Andragogi).
Knowles (1987) menjelaskan bahwa pada awalnya pengetahuan tentang
pendidikan (belajar) banyak diambil dari studi-studi yang dilakukan
terhadap anak-anak dan hewan dalam belajar. Dari sini lahirlah istilah
“paedagogy” yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani “paid” yang
berarti anak-anak, dan “agogos” yang berarti memimpin. Dengan
demikian, paedagogy secara khusus diartikan sebagai seni mengajar anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
anak. Namun pada perkembangannya, istilah paedagogy sering diartikan
sebagai ilmu dan seni mengajar/mendidik secara umum.
Sedangkan subyek pendidikan yang dihadapi sekarang adalah orang
dewasa yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak
dalam belajar. Metode belajar yang diterapkan pada orang dewasa
hendaknya membantu mereka untuk belajar (learn how to learn).
Pendekatan ini kemudian disebut dengan “andragogy” yang berasal dari
kata “andra” yang berarti pria atau orang dewasa. Istilah tersebut pertama
kali dicetuskan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883 untuk menjelaskan
teori pendidikan dari Plato.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai asumsi yang digunakan
oleh Andragogi dan Pedagogi. Dalam (Arif Zainudin: 1986) dijelaskan
bahwa andragogi pada dasarnya menggunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
1. Konsep diri
Konsep diri seorang anak-anak adalah bahwa dirinya
tergantung pada orang lain. Seorang anak sesungguhnya merupakan
kepribadian yang tergantung pada pihak lain, hampir seluruh
kehidupannya diatur oleh orang yang sudah dewasa. Namun pada
saat ia menjadi dewasa, ia menjadi semakin sadar dan merasa
bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Di
samping itu, orang dewasa biasanya telah memiliki rasa
tanggungjawab, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
orang lain. Oleh karena itu, seorang dewasa memerlukan perlakuan
yang sifatnya menghargai, khususnya dalam pengambilan
keputusan. Mereka akan menolak bila diperlakukan seperti anak-
anak, seperti diberi ceramah apa yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan. Orang dewasa akan menolak suatu situasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang kondisinya bertentangan dengan konsep diri mereka sebagai
pribadi yang mandiri. Di lain pihak, apabila orang dewasa dibawa
ke dalam situasi belajar yang memperlakukan mereka dengan
penuh penghargaan maka mereka akan melakukan proses belajar
tersebut dengan penuh pelibatan diri secara mendalam. Perubahan
konsep diri ini berimplikasi pada hubungan antara pendidik dengan
peserta didik. Pada andragogi, hubungan tersebut lebih bersifat
saling membantu. Sementara pada paedagogy, hubungan tersebut
lebih didominasi (ditentukan) oleh pendidik dan bersifat mengatur
peserta didik.
2. Pengalaman
Dari sisi pengalaman, orang dewasa lebih banyak
mempunyai pengalaman dari pada anak-anak. Pengalaman bagi
anak-anak merupakan suatu stimulus yang berasal dari luar dan
mempengaruhi dirinya dan bukan merupakan bagian terpadu
dengan dirinya. Tetapi bagi orang dewasa, pengalaman itu adalah
dirinya sendiri. Ia merumuskan siapa dia, dan menciptakan identitas
dirinya atas dasar seperangkat pengalamannya yang unik.
Perbedaan pengalaman antara orang dewasa dan anak-anak
menimbulkan konsekuensi dalam belajar. Pertama, bahwa orang
dewasa mempunyai kesempatan yang lebih untuk berkontribusi
dalam proses belajar orang lain. Hal ini disebabkan karna ia
merupakan sumber belajar yang kaya. Kedua, orang dewasa
mempunyai dasar pengalaman yang lebih kaya yang berkaitan
dengan pengalaman baru (belajar sesuatu yang baru mempunyai
kecenderungan mengambil makna dari pengalaman yang lama).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ketiga, orang dewasa telah mempunyai pola pikir dan kebiasaan
yang pasti dan karenanya mereka cenderung kurang terbuka.
3. Arah belajar
Pendidikan sering dipandang sebagai upaya mempersiapkan
peserta didik untuk masa depan. Pada andragogi, belajar lebih
dipandang sebagai pemecahan masalah dari pada pemberian
pelajaran. Orientasinya adalah penemuan situasi yang lebih baik
ataupun pengembangan terhadap kenyataan saat ini. Jadi, belajar
dalam andragogi adalah memecahkan persoalan ‘hari ini’.
Sedangkan dalam pada paedagogy, belajar lebih merupakan
penyimpulan informasi yang dipelajari sekarang namun digunakan
pada suatu hari kelak (bersifat jangka panjang). Itulah sebabnya
ketika masih anak-anak, kita tidak pernah tahu untuk apa kita harus
belajar matematika, bahasa, sejarah, agama, dan lain-lain. Kita baru
merasakan manfaatnya setelah kita dewasa.
4. Kesiapan untuk belajar
Perbedaan mendasar yang lain adalah dalam proses pemilihan
isi/materi pelajaran. Dalam andragogi, peserta didik yang
memutuskan apakah yang hendak dipelajari sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan demikian, tugas pendidik dalam andragogi
adalah sebagai fasilitator, yaitu: mengidentifikasi kebutuhan peserta
didik, serta membentuk program dan kelompok belajar sesuai minat
peserta didik. Sedangkan dalam paedagogy, pendidik yang
memutuskan isi pelajaran dan bertanggung jawab terhadap proses
pemilihan isi pelajaran serta waktu kapan diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
F. Operasi Pecahan
Operasi pada pecahan terdiri dari beberapa macam yaitu:
1. Penjumlahan
• Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama:
Rumus : 𝑎
𝑐+
𝑏
𝑐=
𝑎+𝑏
𝑐 ; a , b, a+b adalah pembilang ; c adalah
penyebut.
Contoh : 5
7+
2
7=
5+2
7=
7
7= 1
Pembilang dijumlahkan dengan pembilang (5+2)
Penyebut tidak dijumlahkan karena nilainya sama (7)
• Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda:
Rumus 1: 𝑎
𝑐+
𝑏
𝑑=
𝑎×𝑑
𝑐×𝑑+
𝑐×𝑏
𝑐×𝑑
Rumus 2: 𝑎
𝑐+
𝑏
𝑑=
((𝐾𝑃𝐾):𝑐)×𝑎
𝐾𝑃𝐾+
((𝐾𝑃𝐾):𝑑)×𝑏
𝐾𝑃𝐾
Contoh: 5
7+
2
3=
5×3
7×3+
7×2
7×3=
15
21+
14
21=
29
21
2. Pengurangan
• Pengurangan pecahan dengan penyebut sama:
Rumus: 𝑎
𝑐−
𝑏
𝑐=
𝑎−𝑏
𝑐 ; 𝑐 ≠ 0
Contoh: 5
7−
2
7=
5−2
7=
3
7
Apabila penyebutnya sama, pembilang bisa langsung
dikurangkan.
• Pengurangan pecahan dengan penyebut berbeda:
Rumus 1: 𝑎
𝑐−
𝑏
𝑑=
𝑎×𝑑
𝑐×𝑑−
𝑐×𝑏
𝑐×𝑑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Rumus 2: 𝑎
𝑐−
𝑏
𝑑=
((𝐾𝑃𝐾):𝑐)×𝑎
𝐾𝑃𝐾−
((𝐾𝑃𝐾):𝑑)×𝑏
𝐾𝑃𝐾
Contoh: 5
7−
2
3=
5×3
7×3−
7×2
7×3=
15
21−
14
21=
1
21
Supriyanto dan Purwaningsih (2011) dalam bukunya yang berjudul
“225 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Berhitung” menyebutkan
beberapa kesalahan yang sering terjadi saat siswa mengerjakan soal
pecahan seperti dibawah ini.
1. Kesalah dalam mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
Contoh:
a. 31
2=
3×1
2=
3
2 seharusnya 3
1
2=
(3×2)+1
2=
7
2
Kesalahannya:
Siswa menghitung 31
2 sebagai perkalian 3 dengan pembilang dari
1
2
dibagi dengan penyebut sehingga ditulis 3×1
2
b. 23
4=
2+3
4=
5
4 seharusnya 2
3
4=
(2×4)+3
4=
11
4
Kesalahannya:
Siswa menghitung 23
4 sebagai penjumlahan 2 dengan pembilang
dari 3
4 dibagi dengan penyebut sehingga ditulis
2+3
4.
2. Kesalahan dalam mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran
Contoh:
23
8= 2
3
8 seharusnya
23
8= 2
7
8
Kesalahannya:
Siswa menganggap penyederhanaan 23
8 sama dengan 2
3
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Kesalahan dalam menyederhanakan pecahan
Contoh:
6
9=
6−3
9−3=
3
6 seharusnya
6
9=
6:3
9:3=
2
3
Kesalahannya:
Siswa menyederhanakan pecahan dengan mengurangi pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang sama, bukan dengan pembaginya.
4. Kesalahan dalam menjumlahkan pecahan berpenyebut beda
Contoh:
1
3+
2
5=
3
8 seharusnya
1
3+
2
5=
1×5
15+
2×3
15=
5
15+
6
15=
11
15
Kesalahannya:
Siswa menjumlahakan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dengan penyebut. Mereka lupa bahwa dua pecahan hanya dapat
dijumlahkan apabila penyebutnya sama.
5. Kesalahan dalam menjumlahkan pecahan campuran
Contoh:
21
2+
2
3= 2
3
5 seharusnya 2
1
2+
2
3= 2 +
3
6+
4
6= 2 +
7
6= 2 + 1
1
6= 3
1
6
Kesalahannya:
a. Siswa menggabungkan langsung bilangan bulat dan pecahan.
b. Siswa tidak menyamakan penyebut dari pecahan yang
dijumlahkan.
Soal diatas juga dapat diselesaikan dengan cara mengubah pecahan
campuran menjadi pecahan biasa terlebih dahulu.
6. Kesalahan dalam mengurangi bilangan bulat dengan pecahan
a. 1 −3
7=
2
7 seharusnya 1 −
3
7=
7
7−
3
7=
4
7
b. 6 −2
5=
4
5 seharusnya 6 −
2
5=
30
5−
2
5=
28
5= 5
3
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kesalahannya:
Siswa hanya mengurangi bilangan bulat dengan pembilang pada
pecahan pengurang.
7. Kesalahan dalam pengurangan pecahan campuran
32
7− 1
1
4= 2
1
3 seharusnya 3
2
7− 1
1
4=
3×7+2
7−
1×4+1
4=
23
7−
5
4=
92
28−
35
28=
57
28= 2
1
28
Kesalahannya:
Siswa hanya mengurangi bilangan bulat dengan bilangan bulat dan
pembilang dengan pembilang, tanpa menyamakan penyebutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang meliputi jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, bentuk
data, Teknik pengumpulan data, Teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian
dan jadwal penelitian akan dilaksanakan.
A. Jenis Penelitian
Penelitian adalah suatu cara atau usaha untuk memecahkan masalah yang
bersifat terencana, terarah, dan sistematis, dimana semua atau sebanyak mungkin
faktor yang relevan dengan masalah tersebut dipertimbangkan secara cermat dan
rasional dan jawaban terhadap masalah itu sudah dipertimbangkan secara
mendalam dan rasional, serta sudah teruji kebenarannya dengan menggunakan
cara pengujian yang berlaku untuk bidang ilmu yang menaungi masalah tersebut.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menekankan
pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena
yang ada dalam keadaan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menganalisa
kesalahan-kesalahan yang muncul pada hasil jawaban tes yang dilakukan selama
program matrikulasi semester gasal 2018/2019. Hasil analisis dideskripsikan dan
didalami melalui refleksi mingguan tutor dan didukung referensi yang relevan,
serta dengan mempertimbangkan data konteks mahasiswa untuk memperkirakan
kesulitan yang dialami mahasiswa dalam penguasaan materi matematika dasar
topik operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan kesulitan yang
telah ditemukan, akan dianalisis penyebab-penyebab kesulitan serta apa saja
upaya peningkatan yang telah dilakukan dalam kegiatan matrikulasi. Selanjutnya
diberikan rekomendasi sebagai upaya untuk membantu mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan matematisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek penelitian ini ialah mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal
Kabupaten Mappi, Papua yang mengikuti matrikulasi Tahun Akademik
2018/2019. Jumlah mahasiswa secara umum adalah 48 mahasiswa dari kelas A
dan B. Mahasiswa kelas A dan B dipilih karena dalam kegiatan matrikulasi
semester gasal 2018/2019 sudah mempelajari operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan, sedangkan kelas C dan D belum. Waktu penelitian
direncanakan pada bulan Januari sampai bulai Mei 2019 dan berlokasi di asrama
Student Residence Sanata Dharma.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini ialah kemampuan dan kesulitan yang muncul saat
subjek mengikuti pembelajaran dan mengerjakan soal matematika dasar pada
materi operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, faktor apa saja yang
menyebabkan kesulitan itu muncul, upaya-upaya yang telah dilakukan serta
rekomendasi pembelajaran untuk kegiatan selanjutnya.
D. Bentuk Data
Bentuk data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data diperoleh langsung dari responden yang
bersangkutan yang secara langsung diperoleh peneliti terkait persoalan yang
sedang diteliti.
Pada penelitian ini data primer berupa:
a. Hasil Tes mahasiswa
Berdasarkan hasil tes yang sudah dilaksanakan, diperoleh
hasil pekerjaan mahasiswa Mappi dalam mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
matematika. Tes yang dilakukan berbentuk ulangan sisipan yang
tercantum pada tes I, II, dan III.
b. Deskripsi Hasil Observasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti saat
kegiatan matrikulasi berlangsung bertujuan untuk mengukur
tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiataan yang
diamati secara langsung. Dari observasi tersebut dibuat sebuah
catatan refleksi yang mendeskripsikan hasil yang biasa diambil
untuk mendukung penelitian ini.
c. Kuesioner Konteks Mahasiswa Mappi
Kuesioner Konteks Mahasiswa merupakan kuesioner
terbuka yang dibuat untuk mengetahui informasi konteks-konteks
apa saja yang mereka pahami serta untuk mengenal lebih jauh
tentang kehidupan Mahasiswa Mappi. Kuesioner ini dibuat oleh
tim peneliti S2 Pendidikan Matematika Sanata Dharma yang
dibentuk untuk keperluan Matrikulasi Mappi. Kuesioner ini dibuat
berdasarkan beberapa bagian:
1) Identitas Mahasiswa
Mengetahui identitas mahasiswa beserta identitas orangtua
mahasiswa.
2) Konsep Awal Mahasiswa
Mengetahui Semua nilai, pengertian, konsep yang dibawa
sebelum proses pembelajaran matrikulasi berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3) Konteks Mahasiswa
Mengetahui informasi mengenai keluarga, teman, agama,
lingkup budaya, media, harapan kedepan, dll.
4) Konteks Sosial, Politik, Budaya
Mengetahui informasi mengenai kemiskinan, kebebasan,
otoriter, korupsi, yang ada di lingkup mahasiswa.
5) Lingkungan Belajar
Mengetahui konteks mahasiswa mengenai suasana belajar,
persaudaraan, nilai moral, kualitas, etos kerja, nilai yang
diperjuangkan, kurikulum selama mahasiswa memperoleh
pendidikan di Mappi.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui media perantara. Dalam peneitian ini data sekunder yaitu data yang
didapat dari pihak lain yaitu Tutor/pengajar yang memberikan pembelajaran
selama mahasiswa melaksanakan matrikulasi. Data sekunder ini berupa
refleksi yang dibuat oleh pengajar setiap minggunya kemudian di buat
rangkuman oleh peneliti dan tim bimbingan skripsi Bapak Dr. Marcellinus
Andy Rudhito, S.Pd. Data digunakan untuk menggali informasi mengenai
pembelajaran yang sudah dipelajari oleh mahasiswa Mappi selama
melaksanakan matrikulasi, kesalahan-kesalahan yang sering muncul berserta
penyebabnya dan upaya yang sudah pernah dilakukan menurut pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan peneliti pada
penelitian ini diantaranya adalah:
a. Tes Tertulis
Tes tertulis dibuat berdasarkan materi yang sudah dipelajari
oleh mahasiswa Mappi yang mengikuti matrikulasi. Salah satu materi
yang diujikan adalah matematika dasar pada operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Bentuk tes uraian dipilih karena setiap langkah
penyelesaian dapat menunjukan cara berfikir siswa dalam
menyelesaikan soal, sehingga dari hasil tes tersebut diketahui
kemampuan dan kesulitan yang dimiliki mahasiswa Mappi dalam
mengerjakan soal tes tersebut. Tes dilakukan dengan memberikan
instrumen tes berupa soal uraian. Mahasiswa diminta untuk
mengerjakan tanpa berdiskusi dengan teman dan tanpa membuka
buku/catatan.
b. Observasi (Pengamatan langsung)
Pengertian Observasi adalah proses pengamatan dan
pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.
Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila
sesuai dengan tujuan penelitian yang direncanakan. Ada 2 indra yang
diutamakan di dalam melakukan pengamatan, yaitu telinga dan mata.
Kedua indra tersebut harus benar-benar sehat. Dalam melakukan
pengamatan, mata lebih dominan dibandingkan dengan telinga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Pengumpulan tulisan dan refleksi dari para tutor
Setiap minggunya, para tutor (pengajar dari mahasiswa
matrikulasi) membuat suatu catatan refleksi kegiatan selama satu
minggu mengajar. Refleksi ini berisi tentang keadaan/situasi serta
kejadian-kejadian yang dialami tutor selama mengajar dalam minggu
tersebut. Evaluasi, kemampuan, kesulitan serta upaya-upaya yang
telah diberikan oleh tutor dan juga perasaan selama mengajar juga
diceritakan dalam refleksi tersebut. Setiap minggunya tutor
mengumpul refleksi melalui grup whatsapp yang kemudian diarsipkan
dalam beberapa folder sesuai tanggal. Data inilah yang nantinya akan
diolah menjadi rangkuman refleksi mingguan tutor dan digunakan
sebagai sumber informasi pada penelitian ini.
d. Kuesioner konteks Mahasiswa
Penyebaran angket merupakan Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2010:199).
Anket/kuesioner konteks mappi digunakan untuk memperoleh
informasi terkait konteks-konteks apa saja yang mereka pahami serta
untuk mengenal lebih jauh tentang kehidupan mahasiswa Mappi.
Lembar kuesioner konteks ini berupa kuesioner terbuka yang
diberikan saat kegiatan matrikulasi dilaksanakan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dibuat oleh
mahasiswa S2 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang
tergabung dalam tim martikulasi mahasiswa Mappi 2018/2019. Beberapa
instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
a. Tes Tertulis
Tes tertulis yang digunakan merupakan tes ujian sisipan yang
sudah dipersiapkan oleh pengajar/tutor program matrikulasi yang
didalamnya memuat soal matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. berdasarkan hasil tes I, II, dan III, peneliti
hanya menggunakan hasil tes II (21 November 2018) dan hasil tes III
(19 Desember 2018) karena di kedua tes tersebut terdapat pertanyaan
yang sesuai dengan materi penelitian ini yaitu operasi penjumlahan
dan pengurangan pecahan. Soal setiap kelas dibedakan berdasarkan
kemampuan dan perkembangan materi yang diterima oleh mahasiswa
dari masing-masing kelas. Pada tabel di bawah ini akan dijelaskan
kisi-kisi dari masing-masing ujian dari kelas A dan B yang digunakan
untuk penelitian ini.
1) Tes II (21 November 2018)
Kelas A
Tabel 3. 1 KD dan Indikator Tes II Kelas A
Kompetensi dasar Indikator Nomor soal
Operasi hitung pecahan Mahasiswa mampu
melakukan operasi
penjumlahan dan
pengurangan pecahan
11 a
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan
Mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan
12
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan
Mahasiswa mampu
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kelas B
Tabel 3. 2 KD dan Indikator Tes II Kelas B
Kompetensi dasar Indikator Nomor soal
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan
Mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan
5, 14
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan
Mahasiswa mampu
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan
9
2) Tes III (19 Desember 2018)
Kelas A
Tabel 3. 3 KD dan Indikator Tes III Kelas A
Kompetensi dasar Indikator Nomor soal
Operasi hitung pecahan
Mahasiswa dapat
melakukan operasi
penjumlahan pada
pecahan yang memiliki
penyebut sama.
3a
Mahasiswa dapat
melakukan operasi
pengurangan pada
pecahan yang memiliki
penyebut berbeda.
3b
Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan
• Mahasiswa dapat
menentukan pecahan
yang senilai dengan
23
4 dan
3
5 dimana
pecahan senilai dari
masing-masing
pecahan tersebut
berpenyebut sama.
4
• Mahasiswa dapat
melakukan operasi
pengurangan pada
pembilang pecahan
senilai dari masing-
masing pecahan yang
diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Kuesioner Konteks Mahasiswa
Kuesioner konteks mahasiswa yang digunakan dalam
penelitian ini dibuat oleh tim peneliti yang dibentuk untuk keperluan
matrikulasi mappi. Kuesioner konteks ini berupa kuesioner terbuka
yang terdiri dari isian identitas dan 25 pertanyaan. Berikut adalah
pembagian kuesioner konteks yang diberikan ke mahasiswa.
Tabel 3. 4 Sub bagian Kuesioner Konteks
No Sub Bagian Butir Pertanyaan
1. Biodata diri dan keluarga Isian
2. Lingkungan belajar 4
3. Kegiatan sehari-hari 1
4. Pemahaman matematis sederhana 19
5. Harapan di masa depan 1
c. Catatan dan Refleksi Mingguan Tutor
Setiap minggu tutor diwajibkan untuk membuat sebuah catatan
atau refleksi yang berisi tentang pengalaman, evaluasi, saran dan lain-
lain. Catatan ini dibuat tidak terstuktur, artinya tidak ada
pedoman/format penulisan sehingga tutor memiliki keleluasaan dalam
menulis setiap kejadian yang terjadi selama satu minggu kegiatan
matrikulasi tersebut.
d. Catatan observasi dan Refleksi peneliti
Selama penelitian ini dilakukan, peneliti melakukan observasi
ke lokasi belajar matrikulasi mahasiswa Mappi. Peneliti membuat
sebuah catatan refleksi untuk menceritakan hal-hal unik yang
ditemukan selama observasi yang nantinya dapat dimanfaatkan pada
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Metode/Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini data yang diperoleh dari observasi langsung, hasil
tes, catatan refleksi tutor, dan kuesioner konteks kemudian diolah
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Langkah-langkah analisis data
yang dilakukan yaitu sebagai berikut.
a. Data-data dari observasi langsung/refleksi peneliti dan refleksi tutor
dibuat sebuah rangkuman kemudian dipelajari dan diambil poin-poin
pentingnya yang sesuai dengan penelitian ini sehingga dapat
menggambarkan secara keseluruhan dinamika dan proses matrikulasi
yang telah berlangsung selama semester gasal 2018/2019.
b. Data hasil tes mahasiswa diambil soal yang sesuai dengan materi
penelitian ini kemudian masing-masing jawaban dideskripsikan
menurut kemampuan dan kesalahan yang dilakukan mahasiswa.
Selanjutnya dari jawaban mahasiswa dikategorikan dan diberi kode
menurut jenis kesalahannya dalam topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan kemudian dianalisis masing-masing kemampuan
dan kesulitan yang muncul dan dihitung persentasenya.
c. Data hasil respon kuesioner konteks dibuat menjadi rangkuman dari
masing-masing soal. Setiap jawaban yang sama dikelompokkan
kemudian dihitung total jumlah jawaban pada setiap kelompok.
Contoh nya seperti berikut:
Tabel 3. 5 Contoh Soal Konteks dan Hasil Rangkumannya
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1. Meja, fungsinya
mengatur makan supaya
lebih rapi
S44, S27, S42, S30, S53, S37,
S22, S12, S85, S76, S11, S79,
S13, S33, S35, S95, S88
17
Dari soal tersebut jawaban dari mahasiswa yang menjawab Meja di
kumpulkan serta ditulis kode subjeknya dari pengelompokan tersebut
dapat diperoleh informasi bahwa 17 subjek ketika diberikan
pertanyaan nomor delapan ternyata menjawab meja. Setelah seluruh
pertanyaan dirangkum seperti contoh diatas, peneliti mempelajari
kemudian mengambil poin-poin/informasi-informasi penting dari
rangkuman tersebut yang nantinya akan digunakan untuk menjawab
rumusan masalah.
Teknik-teknik pengolahan data yang digunakan terbagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. S. Nasution (2002) dalam bukunya menjelaskan bahwa data dari
lapangan perlu di reduksi, dirangkum dipilih hal-hal yang pokok,
difokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya, jadi data dari
lapangan sebagai bahan ‘mentah’ disingkatkan, direduksi disusun lebih
sistematis, ditonjolkan pokok-pokok pentingnya, sehingga lebih mudah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari
kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian ini adalah profil kemampuan
matematika dasar topik operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dari mahasiswa Mappi. Data hasil tes mahasiswa dikelompokkan sesuai
kelas kemudian di pilih soal yang memuat materi operasi penjumlahan
dan pengurangan pecahan. Jawaban dari masing-masing mahasiswa
dikelompokkan berdasarkan nomor soal. Berikut ini keterangan soal tes
yang digunakan:
Tabel 3. 6 Letak Soal yang Dianalisis
Tanggal Tes Kelas Jumlah soal Nomor Soal yang
digunakan dalam penelitian
21 November 2018 A 15 soal 11a, 12, 13
B 15 soal 5, 9
19 Desember 2018 A 7 soal 3a, 3b, 4
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan berdasarkan hasil
jawaban mahasiswa pada setiap nomor. Dari setiap nomor soal, hasil
pekerjaan mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan letak
kesalahan yang subjek lakukan dalam menjawab pertanyaan. Contoh
skema pengelompokan secara sederhana yang dilakukan yaitu sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 3. 1 Skema Alur Klasifikasi
Setelah dipisahkan berdasarkan penggolongan diatas, data
disajikan untuk diberi kode setiap kelompok kemudian dianalisis lebih
lanjut. Penyajian data seperti diatas diharapkan mempermudah peneliti
dalam menganalisis kemampuan dan kesalahan dari setiap mahasiswa.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan
untuk mengambil tindakan. Kesimpulan penelitian ini diambil
berdasarkan analisis dari hasil pekerjaan tes mahasiswa, dan didukung
oleh hasil refleksi seluruh tutor, hasil kuesioner konteks mahasiswa, serta
catatan refleksi peneliti.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti terbagi menjadi 4 bagian sebagai
berikut:
soal
Selesai
operasi benar
konsep operasi benar
jawaban salah
jawaban benar
konsep operasi salah
jawaban salah
jawaban benar
Operasi salah
konsep operasi benar
jawaban salah
jawaban benar
konsep operasi salah
jawaban salah
jawaban benar
belum selesai
tidak ada kesalahan
ada kesalahan
tidak mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Tahap Pertama
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan
dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa
diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya
penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks
kegiatan orang-orang/organisasi. Dalam kasus ini peneliti melihat
peristiwa bahwa banyak mahasiswa peserta matrikulasi sering
melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika
tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
b. Memahami dan memasuki lapangan
proses memasuki lapangan dan sosialisasi diri dengan
limgkungan, karena penelitilah yang menjadi alat utamanya maka
peneliti yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu
atau tidak. Pada tahap ini peneliti harus mengikuti kegiatan yang
dilakukan oleh subyek. Peneliti diharapkan mampu memahami
latar belakang, karakter, dan menjalin hubungan yang baik
dengan subyek sehingga seolah-olah saat penelitian dilaksanakan
pengaruh adanya peneliti di tempat itu tidak menjadi masalah.
Tahap ini dilakukan dengan peneliti mengikuti kegiatan
matrikulasi.
c. Memilih dan memanfaatkan informan
Pada tahap ini peneliti menentukan nara sumber yang diperlukan.
Narasumber yang diminta informasinya adalah tutor/pengajar dari
mahasiswa Mappi selama mengikuti matrikulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
d. Menyiapkan instrumen penelitian
peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data
(instrumen).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang sudah
diambil oleh tutor pada kegiatan matrikulasi Mappi semester
gasal. Dengan data yang sudah dimiliki oleh tutor, peneliti
diberikan data keseluruhan meliputi hasil tes, refleksi tutor,
kuesioner konteks mahasiswa dan data lain yang mendukung
penelitian ini.
2. Tahap kedua
a. Tahap Analisis Data
Setelah seluruh data dirasa cukup, maka seluruh data yang sudah
diperoleh di proses dengan teknik-teknik analisis data yang
sudah dipersiapkan hingga menghasilkan sebuah kesimpulan
yang kaya oleh makna.
b. Penyusunan Laporan
Tahap ini adalah tahap terahkir yaitu penyusunan laporan.
Penyusunan ini bertujuan untuk mendeskripsikan seluruh kegiatan
dan hasil dari kegiatan tersebut agar penelitian ini dapat dipercaya
dan dapat digeneralisasikan untuk populasi yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menentukan jadwal sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Penjadwalan Pelaksanaan Penelitian
No Tahap Kegiatan Bulan 2018 - 2019
des Jan Feb Mar April Mei Juni
1. Tahap Eksplorasi dan
Penentuan Masalah √
2. Manggali informasi/data dari
tutor. √ √ √
3. Tahap Pembuatan Proposal
Penelitian √ √
4. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a.
Penyiapan instrumen dan
perangkat yang
dibutuhkan
√
b. Pengumpulan data √ √
c. Menganalisis kemampuan
dan kesulitan mahasiswa √ √
f. Menyusun rekomendasi
untuk mengatasi kesulitan √
g. Perumusan hasil penelitian √
h. Pembahasan hasil
penelitian √ √ √
i. Pembahasan kekurangan √ √ √
j. Penarikan kesimpulan √ √
k. Perumusan saran-saran √ √
5. Tahap Penulisan Laporan √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
Data dan Analisis Data Penelitian
A. Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan terdiri dari 4 data yaitu Hasil
pekerjaan tes mahasiswa, rangkuman konteks mahasiswa Mappi, rangkuman
refleksi mingguan tutor dan catatan refleksi peneliti. Keempat data tersebut
diperoleh selama kegiatan matrikulasi mahasiswa Mappi semester ganjil
berlangsung. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini akan
dijelaskan lebih lengkap dibawah ini:
1. Hasil Pekerjaan Mahasiswa
Hasil pekerjaan mahasiswa yang digunakan pada penelitian ini
adalah hasil tes yang dilaksanakan pada matrikulasi semester gasal yaitu
tes I, tes II dan tes III. Tes I dilaksanakan pada 11 Oktober 2018 dengan
soal yang sama untuk setiap kelas. Soal yang diberikan berupa 10 soal
uraian yang terdiri dari beberapa materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Tes I ini dilaksanakan ketika kelas dari mahasiswa belum dikelompokan
sesuai kemampuan yang dimiliki mahasiswa. Hasil dari tes I ini digunakan
sebagai acuan untuk pembentukan/penyusunan ulang anggota kelas.
Mahasiswa di kelompokkan menjadi 4 kelas mulai dari kelompok
mahasiswa yang berkemampuan lebih (kelas A) hingga kelompok
mahasiswa yang berkemampuan kurang (kelas D).
Tes II dilaksanakan 21 November 2018 dengan 3 jenis soal yaitu
pertama soal untuk kelas A, kedua untuk Kelas B, dan ketiga untuk kelas
C serta D. Perbedaan soal diberikan karena perkembangan materi dan
kemampuan yang dimiliki mahasiswa pada setiap kelas berbeda sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
soal yang diberikan disesuaikan dengan keadaan tersebut. Soal kelas A
terdiri dari 15 pertanyaan uraian, soal untuk kelas B terdiri dari 15
pertanyaan uraian, dan soal untuk kelas C dan D terdiri dari 10
pertanyaan.
Tes III dilaksanakan pada 19 Desember 2018 dengan soal yang
berbeda-beda untuk setiap kelas. Soal kelas A terdiri dari 7 pertanyaan,
soal kelas B terdiri dari 10 pertanyaan, soal kelas C terdiri dari 13
pertanyaan, soal kelas D terdiri dari 12 pertanyaan. Tes III ini sebagai tes
terahkir pada kegiatan matrikulasi mahsiswa USD asal Mappi pada
semester gasal 2018.
Dari ketiga tes tersebut peneliti menggunakan pertanyaan yang
sesuai dengan materi yang akan dibahas yaitu operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Dari 3 tes yang dilaksanakan ditemukan ada 8
pertanyaan yang sesuai dengan topik penelitian. Kedelapan soal tersebut
terletak pada tes II kelas A dan B, serta tes III pada kelas A. Lembar soal
tes I, II, dan III dari seluruh kelas dapat dilihat pada lampiran 1.
Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang akan dianalisis:
a. Tes ke-2 Kelas A nomor 11a
Gambar 4. 1 Soal Tes II Kelas A Nomor 11a
b. Tes ke-2 Kelas A nomor 12
Gambar 4. 2 Soal Tes II Kelas A Nomor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Tes ke-2 Kelas A nomor 13
Gambar 4. 3 Soal Tes II Kelas A Nomor 13
d. Tes ke-2 Kelas B nomor 5
Gambar 4. 4 Soal Tes II Kelas B Nomor 5
e. Tes ke-2 Kelas B nomor 9
Gambar 4. 5 Soal Tes II Kelas B Nomor 9
f. Tes ke-3 Kelas A nomor 3a dan 3b
Gambar 4. 6 Soal Tes III Kelas A Nomor 3a dan 3b
g. Tes ke-3 Kelas A nomor 4
Gambar 4. 7 Soal Tes III Kelas A Nomor 4
Selanjutnya peneliti mengelompokkan jawaban mahasiswa sesuai
dengan nomor soal kemudian masing-masing jawaban dideskripsikan
sesuai kemampuan dan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berdasarkan hasil jawaban. Dalam mendeskripsikan hasil jawaban
mahasiswa, peneliti menuliskan setiap kemampuan dan kesalahan secara
sistematis sehingga akan terlihat sejauh mana mahasiswa mampu
menjawab soal dengan baik dan peneliti juga memberikan dugaan
penyebab dari setiap kesalahan jawaban. Deskripsi lengkap dari seluruh
jawaban mahasiswa dari 8 soal diatas dapat dilihat pada lampiran 2.
Berikut ini contoh beberapa jawaban mahasiswa yang telah dideskripsikan
oleh peneliti:
Tabel 4. 1 Contoh Deskripsi Hasil Tes Mahasiswa
SOAL TES II KELAS A NOMOR 11a
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S26
A1
S26 mengerjakan hingga selesai dan hasil akhir benar. S26
menuliskan soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa, mampu menjumlahkan pecahan yang
berpenyebut sama. Mampu mengurangkan dua pecahan yang
berpenyebut berbeda, dan juga mampu mengubah pecahan biasa ke
pecahan campuran. Tetapi dalam pekerjaan ini subjek memiliki
kekurangan yaitu pada langkah terahkir subjek kurang menuliskan
tanda sama dengan (=). secara keseluruhan subjek sudah
memahami proses operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. S49
A2
S49 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S49
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. Operasi penjumlahan dua pecahan
berpenyebut sama sudah benar. Operasi pengurangan dua pecahan
berpenyebut berbeda sebenarnya hampir benar tetapi S49 salah
dalam meletakan posisi pecahan. 20
7−
3
4 seharusnya
80
28−
21
28 tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
subjek justru terbalik menjadi 21
28−
80
28 sehingga jawaban pun
menjadi keliru. Subjek mampu mengubah pecahan biasa menjadi
pecahan campuran dengan benar.
Penyebab S49 salah dalam mengerjakan adalah S49 terbalik dalam
konsep menyamakan penyebut dari 2 pecahan. Kesalahan ini
terjadi berulang-ulang oleh S49 pada soal lain.
3. S18
A3
S18 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S18
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S18 mampu menjumlahan dua pecahan
berpenyebut sama dengan benar. Namun S18 belum dapat
mengurangkan dua pecahan dengan penyebut berbeda karena
kesalahan konsep. S18 mengurangkan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut, sehingga hasilnya tidak
sesuai dengan jawaban yang benar.
Penyebab S18 salah dalam mengerjakan adalah S18 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda.
4. S71
A4
S71 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S71
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang senilai dan mampu menjumlahkan
pecahan yang berpenyebut sama. Tetapi S71 melakukan kesalahan
pada konsep pengurangan pecahan berpenyebut berbeda. Penyebut
dikalikan tetapi pembilang juga dikalikan, sehingga operasi yang
dilakukan justru perkalian dua buah pecahan. Dari hasil pekerjaan
hasil kalinya benar, subjek mampu menyederhanakan pecahan dan
mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran.
Penyebab S71 salah dalam mengerjakan adalah S71 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan pecahan berpenyebut
beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5. S56
A8
S56 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S56
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S56 mengubah pecahan menjadi
berpenyebut sama pada 3 pecahan yang ada. Dalam proses ini
subjek memiliki konsep yang benar dalam mengubah pecahan
senilai. Tetapi ada kesalahan yaitu 19
7 menjadi
86
28, seharusnya
pembilang 19 x 4 yaitu 76. Kemungkinan kesalahan ini muncul
karena kesalahan dalam perkalian bilangan bulat. Subjek juga
belum mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran
dengan benar.
Penyebab S56 salah dalam mengerjakan adalah S56 belum tidak
teliti dalam menghitung (khususnya perkalian bilangan bulat) dan
belum dapat mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan
campuran.
.
6. S16
A13
S16 tidak selesai dalam mengerjakan. S16 mampu menuliskan
soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa, tetapi S16 tidak melanjutkan pada proses
operasinya. Kemungkinan subjek belum dapat mengoperasikan
penjumlahan dan pengurangan pecahan atau kehabisan waktu
dalam mengerjakan.
Penyebab S16 belum dapat menjawab dengan benar kemungkinan
karna S16 belum dapat mengoperasikan penjumlahan dan
pengurangan pecahan atau kehabisan waktu dalam mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
SOAL TES II KELAS B NOMOR 5
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S67
D1
S67 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Ia mampu
memahami soal dengan baik sehingga dapat menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. S67 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda, mampu menentukan
pecahan kebentuk lain yang senilai. Dalam mengerjakan soal ini,
S67 mengerjakan secara bertahap, artinya ia menjumlahkan
pecahan pertama dan kedua terlebih dahulu. Setelah menemukan
hasilnya barulah ia menjumlahkan dengan pecahan ketiga. Secara
keseluruhan S67 sudah memiliki pemahaman dan kemampuan yang
baik dalam soal operasi penjumlahan pecahan.
2. S61
D2
S61 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. Ia mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menuliskan diketahui tetapi belum menuliskan ditanya. S61 mampu
menentukan operasi yang digunakan yaitu penjumlahan. Operasi
penjumlahan yang dilakukan sudah benar. Namun sangat
disayangkan hasil akhir S61 tidak tepat karna kurang teliti.
Seharusnya penyebut 241 tetapi S61 menuliskan 244. Bila
diperhatikan bagian sebelumnya, sudah benar. Jadi dapat
disimpulkan S61 melakukan kesalahan hitung pada hasil akhir.
Penyebab dari kesalahan yang dilakukan S61 adalah kurangnya
ketelitian dalam menghitung.
3. S70
D5
S70 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S70
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Tetapi ia
belum dapat menentukan operasi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah ini. Ia menggunakan operasi perkalian.
Seharusnya operasi yang dibutuhkan adalah penjumlahan. Terlepas
dari kesalahan operasi yang dipilih, perhitungan yang dilakukan
oleh S70 seluruhnya benar.
Penyebab kesalahan S70 dalam menjawab soal ini adalah S70
belum memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih
salah dalam menentukan operasi yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. S88
D8
S88 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S88 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya meskipun ada kesalahan data
pada diketahuinya. Kesalahan data tersebut membuat perhitungan
yang dilakukan oleh S88 menjadi tidak sesuai dengan soal yang
ada. Terlepas dari kesalahan data, ia mampu menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. Namun S88 belum memahami
konsep penjumlahan sehingga hasil akhir masih belum tepat.
Penyebab S88 salah dalam menjawab soal adalah kesalahan
menerima informasi dari soal(data) dan belum memiliki
pemahaman tentang penjumlahan pecahan.
5. S50
D10
S50 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. Ia
menuliskan diketahui dan ditanya. Tetapi S50 salah dalam
menuliskan pecahan pada bagian diketahui sehingga tidak sesuai
dengan yang disoal. S50 juga belum melakukan penyelesai dari
soal ini.
Penyebab kesalahan S50 dalam menjawab soal ini kemungkinan
S50 belum memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih
kebingungan untuk mengerjakan dan kesalahan menerima
informasi dari soal(data).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6. S9
D11
S9 menerjakan tidak selesai dan ada kesalahan. S9 menuliskan
diketahui meskipun tidak lengkap. Ia menuliskan 3 pecahan yang
ada pada soal tetapi tidak dituliskan operasi hitung yang dilakukan.
Bila dilihat S9 melakukan kali silang pada pecahan tersebut.
Penyebab kesalahan S9 dalam menjawab soal ini adalah S9 belum
memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih belum
dapat menentukan operasi yang digunakan dan belum memahami
konsep penjumlahan pecahan.
SOAL TES III KELAS A NOMOR 4
No Subjek Hasil Pekerjaan
kode Deskripsi Peneliti
1. S30
H1
S30 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S30 mampu
menulis diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S30 sudah
memahami konsep pengurangan pecahan berpenyebut beda. Dapat
dilihat dari cara ia mengoprasikan. S30 melakukan operasi hitung
yang tepat dan mampu memberikan kesimpulan yang benar.
2. S90
H3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
S90 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S90
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang dibutuhkan untuk menjawab soal ini yaitu
pengurangan. S90 juga sudah mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S90 melakukan kesalahan
dalam operasi pengurangan. S90 justru melakukan konsep operasi
pembagian. Meskipun perhitungannya benar tetapi hasil yang
diperoleh belum menjadi solusi dari pertanyaan tersebut. Dapat
disimpulkan S90 belum memiliki pemahaman dan kemampuan yang
baik dalam operasi pengurangan pecahan berpenyebut beda.
3. S47
H4
S47 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S47
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, tetapi ia
melakukan kesalahan saat mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa. Pecahan kedua yang dihasilkan seharusnya bukan 12
3
, tetapi 12
5.
Penyebab S47 salah dalam mengerjakan adalah S47 belum dapat
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai.
4. S48
H7
S48 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S48 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, ia mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Pada soal ini S48 melakukan kesalahan dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini. S48 menggunakan
operasi pembagian sedangkan operasi yang seharusnya digunakan
adalah pengurangan. bila diperhatikan operasi pembagian yang
dilakukan juga belum sesuai dengan konsep pembagian pecahan.
Penyebab S48 salah mengerjakan adalah S48 belum memahami
soal dengan baik sehingga melakukan kesalahan dalam
menentukan operasi yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Apabila hasil jawaban mahasiswa dikelompokkan berdasarkan
mahasiswa yang menjawab benar, menjaawab salah, belum selesai
mengerjakan, tidak mengerjakan dari setiap butir soal, maka diperoleh
hasil seperti pada tabel dibawah ini:
5. S27
H9
S27 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S27
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Tetapi S27 belum dapat menentukan operasi yang benar untuk
menyelesaikan masalah pada soal ini. S27 menggunakan operasi
penjumlahan sedangkan operasi yang seharusnya digunakan adalah
pengurangan. S27 menyamakan penyebut dengan benar. Operasi
penjumlahan yang ia gunakan juga belum tepat karna pada dua baris
terahkir S27 justru mengubah menjadi pembagian. S27 tidak
menyelesaikan pekerjaannya pada soal ini sehingga hasil akhirnya
tidak didapatkan.
Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum
memahami soal cerita dengan baik sehingga belum dapat
menentukan operasi yang digunakan untuk solusi soal ini.
6. S44
H10
S27 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S44
menjawab soal ini secara langsung dengan menuliskan kesimpulan
tanpa menuliskan proses jawaban. Bila dilihat dari hasilnya, S44
mengubah pecahan campuran yang ada disoal kebentuk pecahan
biasa dan menggunakannya sebagai jawaban akhir tanpa
mengoperasikan kedua pecahan tersebut.
Penyebab S44 salah dalam mengerjakan adalah S44 belum
memahami soal dengan benar karena ia hanya mengubah pecahan
campuran yang ada pada soal menjadi pecahan biasa tanpa
melakukan operasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4. 2 Klasifikasi Hasil Tes Mahasiswa Berdasarkan Jawaban Akhir
No Soal
Mahasiswa
Menjawab
Benar
Mahasiswa
Menjawab Salah
Mahasiswa
belum selesai
Menjawab
Mahasiswa
tidak
Menjawab
1. Tes II kelas
A nomor
11a
S26, S73 S49, S23, S18,
S71, S20, S27,
S41, S40, S38,
S90, S62, S65,
S72, S46, S56,
S30, S44, S74,
S42
S48, S16,
S32
S47
2. Tes II kelas
A nomor
12
S49, S73, S23 S46, S16, S30,
S90, S41, S71,
S62, S42, S72,
S40, S56, S26
S74, S44,
S65
S32, S48,
S27, S20,
S38, S18,
S47
3. Tes II kelas
A nomor
13
S73 S16, S30, S41,
S38, S26, S56,
S23, S72, S49,
S90, S46
S44, S62 S32, S74,
S71, S48,
S27, S20,
S42, S18,
S47, S40,
S65
4. Tes II kelas
B nomor 5
S67, S82, S24,
S94, S95,
S100
S78, S77, S86,
S61, S25, S45,
S8, S91, S70, S7,
S29, S88, S33,
S50, S9 S35, S89
5. Tes II kelas
B nomor 9
S67, S24 S78, S25, S29,
S86, S94, S95,
S88, S77, S70,
S50, S82, S8,
S61
S9, S7 S100, S45,
S35, S33,
S89, S91
6. Tes III
kelas A
nomor 3a
S30, S32, S23,
S71, S48, S27,
S18, S46, S90,
S44, S49, S26,
S62, S73, S65,
S16, S56
S72, S20, S42,
S47
- -
7. Tes III
kelas A
nomor 3b
S30, S71, S18,
S49, S26, S73,
S16, S23, S32,
S48
S56, S27, S20,
S47, S44, S90,
S46, S65, S72,
S62, S42
- -
8. Tes III
kelas A
nomor 4
S30, S71, S18,
S46, S49, S26,
S73, S16, S56,
S23
S42, S90, S47,
S62, S65, S48,
S72, S20
S32, S27,
S44
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Kuesioner Konteks Mahasiswa
Kuesioner Konteks Mahasiswa merupakan kuesioner terbuka yang
dibuat untuk mengetahui informasi konteks-konteks apa saja yang
mahasiswa pahami serta untuk mengenal lebih jauh tentang kehidupan
Mahasiswa USD asal Mappi. Kuesioner ini dibuat oleh tim peneliti S2
Pendidikan Matematika Sanata Dharma yang dibentuk untuk keperluan
Matrikulasi Mappi. Kuesioner ini terdiri dari:
• Identitas diri : isian identitas
• Identitas orang tua : isian identitas
• Lingkungan belajar : 4 pertanyaan
• Kegiatan sehari-hari : 1 pertanyaan
• Pemahaman matematis sederhana : 19 pertanyaan
• Harapan di masa depan : 1 pertanyaan
Berdasarkan hasil isian kuesioner konteks mahasiswa mappi,
dibuat sebuah rangkuman mengenai jawaban dari setiap soal. Masing-
masing soal di rangkum berdasarkan jawaban apa saja yang muncul dan
siapa saja yang menjawab pada setiap jenis jawaban. Dari 25 pertanyaan
yang ada, peneliti berkerja sama dengan peneliti lain dari mahasiswa
angkatan 2015 bimbingan skripsi bapak Dr. Andy Rudhito, S.Pd yang
terdiri dari 6 orang. Setiap peneliti diberikan tugas untuk merangkum
masing-masing 4 nomor. Berdasarkan rangkuman dari masing-masing
peneliti nantinya akan digabungkan menjadi sebuah rangkuman secara
umum yang akan dijadikan bahan/sumber untuk mendukung penelitian
ini. Peneliti mendapatkan bagian merangkum 4 nomor pada bagian
pemahaman matematis sederhana nomor 8-11. Hasil rangkuman kuesioner
konteks secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut adalah
contoh pertanyaan dan hasil rangkuman yang telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pemahaman konsep matematis nomor 8
Gambar 4. 8 Soal Kuesioner Konteks Nomor 8
Hasil Jawaban Mahasiswa:
Tabel 4. 3 Rangkuman Kuesioner Konteks Nomor 8
No Respon Mahasiswa Jumlah
1. Meja, fungsinya mengatur
makan supaya lebih rapi
S44, S27, S42, S30, S53,
S37, S22, S12, S85, S76,
S11, S79, S13, S33, S35,
S95, S88
17
2. Papan tulis, berfungsi untuk
menulis
S72, S74, S47, S48, S32,
S71, S97, S12, S3, S11,
S19, S1, S50, S45, S86,
S78
16
3. Penghapus, Fungsinya untuk
menghapus tulisan
S16, S23, S41, S27, S62,
S58, S17, S63, S70,
9
4. Balok kayu, untuk membuat
kursi
S56, S73, S39, S69, S28,
S91, S86, S77, S88,
9
5. Lemari, fungsinya tempat
menaruh pakaian
S31, S37, S81, S12, S11,
S99, S7, S29, S88
9
6. HP, fungsinya untuk
berkomunikasi
S56, S97, S57, S12, S14,
S63
6
7. Batu Bata S41, S59, S25, S77 4
8. Kasur/tempat tidur,
fungsinya untuk beristirahat
S48, S42, S37, S7 4
9. Bingkai foto S65, S12, S15 3
10. Buku tulis, fungsinya untuk
menulis
S65, S85, S15 3
11. Lapangan bola, fungsinya
untuk bermain sepakbola
S18, S54, S89 3
12. Mistar, untuk mengukur suatu
benda
S56, S75 2
13. Tiang rumah S26, S94 2
14. Papan informasi S32, S39 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
15. Televisi, fungsinya untuk
menonton
S49, S83 2
16. Rumah/ruangan S57, S89 2
17. Kursi S11, S79 2
18. Pintu S63, S7 2
19. Net, untuk bermain volly S46 1
20. Kandang, tempat kurung
ayam
S44 1
21. Peta, fungsinya untuk melihat
wilayah-wilayah di Indonesia
S90 1
22. Baliho S48 1
23. Tikar S48 1
24. Papan tanda larangan,
fungsinya memberikan tanda
peraturan
S32 1
25. Peti/rak, fungsinya untuk
menyimpan alat-alat kerja
S20 1
26. Tempat nasi, untuk menaruh
nasi
S49 1
27. Pintu lemari, fungsinya
melindungi barang di dalam
lemari
S49, 1
28. Kopor/koper, fungsinya
untuk mengisi pakaian saat
akan pergi
S49 1
29. Karton/kardus, fungsinya
untuk menyimpan barang
S97 1
30. Leptop, untuk mengetik dan
mengerjakan tugas
S97 1
31. Bak sampah S2 1
32. Bantal/alas kepala S52 1
33. Salon Ampli/speaker, untuk
hiburan
S83 1
34. Keranjang, untuk menaruh
barang
S99 1
35. Kotak pensil, untuk menaruh
pensil
S89 1
36. Ketinting, genset untuk
perahu
S9 1
37. Perahu dayung S61 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
38. Orgen/piano, untuk bermain
music
S100 1
39. Mesin disel, untuk alat
penerangan
S82 1
40. Aki 250 Amper, fungsinya
untuk menghidupkan
heksavaktor
S67 1
41. Buku, untuk menulis S88 1
42. Tidak ada jawaban S38, S8, S92 3
3. Catatan dan Refleksi Mingguan Tutor
Selama kegiatan matrikulasi berlangsung, setiap minggunya tutor-
tutor memiliki tugas untuk membuat sebuat catatan dan refleksi mengenai
kegiatan matrikulasi yang telah berlangsung selama satu minggu. Tutor
diharapkan menuliskan setiap kejadian unik atau hal-hal menarik yang
mereka temukan serta evaluasi kegiatan selama satu minggu. Dari
kegiatan Matrikulasi semester gasal, terdapat 14 minggu dan telah di
kumpulkan refleksi tutor untuk setiap minggunya. Peneliti berkerjasama
dengan tim mahasiswa bimbingan skripsi Pendidikan Matematika
angkatan 2015 dari bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, membagi
tugas untuk membuat rangkuman refleksi tutor setiap minggunya. Peneliti
mendapatkan bagian untuk merangkum catatan dan refleksi tutor pada
minggu ke 7 dan 8. Dari hasil seluruh rangkuman refleksi setiap
minggunya, akan dibuat rangkuman secara menyeluruh yang nantinya
akan digunakan untuk data pada penelitian ini. Berikut ini contoh hasil
rangkuman refleksi tutor minggu ke-9 dari tutor . Rangkuman refleksi
tutor untuk keseluruhan dapat di lihat pada Lampiran 4.
a. Rangkuman Refleksi Tutor minggu ke-9 dari tutor
Minggu ini kegiatan diawali dengan review materi pada
pertemuan sebelumnya tentang materi pecahan, tutor memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pertanyaan mendasar berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dipelajari mengenai pecahan. Apa saja yang sudah dipelajari
hari ini mengenai pecahan? Bisa kalian jelaskan? beberapa
mahasiswa merespon dan terlihat mampu menyerap apa yang
diajarkan dengan baik tetapi ada beberapa mahasiswa juga yang
terlihat kesulitan dalam memahami materi pecahan sehingga perlu
pendekatan yang berbeda yang disiapkan oleh tutor.
Berdasarkan hasil pengamatan dan bimbingan, tutor
menemukan beberapa mahasiswa yang terbuka menyampaikan
kesulitannya pada soal cerita khususnya pada materi operasi
pecahan. Oleh karena itu pembelajaran minggu ini difokuskan pada
menyelesaikan soal cerita pada materi pecahan. Tutor mengajak
mahasiswa untuk mengerjakan beberapa soal cerita untuk melatih
mahasiswa dalam memahami soal cerita. Tutor membimbing dengan
mengajak mahasiswa berdiskusi mengenai apakah maksud dari soal
tersebut dengan tujuan untuk memfokuskan pada bagaimana mereka
memahami soal tersebut dan menceritakan kembali menggunakan
bahasa mereka. Sebagian besar mahasiswa dapat menjelaskan arti
dari masing-masing kata pada kalimat soal cerita. Akan tetapi pada
saat proses pengerjaan mereka kesulitan dalam menggunakan
operasi yang tepat untuk menyelesaikan soal tersebut. Tutor
memberikan penjelesan dan latihan soal yang berkaitan dengan
masalah tersebut tetapi disesuaikan dengan konteks mereka.
Kemudian tutor bersama dengan mahasiswa membahas bersama
soal-soal tersebut. Dari proses bimbingan selama satu minggu
terlihat mahasiswa mampu bekerja sama dengan baik dan
menyelesaikan soal yang diberikan. Walaupun masih ada sebagian
mahasiswa yang mengalami kesulitan pada operasi pecahan. Tutor
menyadari bahwa dalam mengajar harus perlahan-lahan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menggunakan ilustrasi maupun bahasa yang sederhana dan sesuai
dengan konteks mereka. Tutor dituntut untuk memperkaya diri
dengan metode yang berbeda maupun ilustrasi untuk membantu
mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan agar
pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih efektif dan efisien.
4. Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa dan Tutor
Peneliti memulai melakukan observasi ke kegiatan Matrikulasi
mahasiswa Mappi pada bulan November 2018 berlokasi di asrama
universitas sanata dharma paingan. Pada awal kedatangan peneliti,
kegiatan matriklasi dibagi menjadi 4 kelompok besar yang terdiri dari
kurang lebih 25 mahasiswa setiap kelasnya. Setiap kelas sudah
disesuaikan dengan rata-rata kemampuan yang seimbang. Peneliti
mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi
pembelajaran yang dilakukan di kelas B bersama tutor Florianus Aloysius
Nay. Pada waktu itu kelas B sedang belajar satuan Panjang. Peneliti
melihat mahasiswa merasa senang dengan kehadiran peneliti disana
karena mereka merasa jika lebih banyak yang mengajar maka lebih baik
untuk mereka. Mahasiswa terlihat antusias dalam belajar, meskipun
mereka merasa sulit untuk memahami materi yang diajarkan tetapi mereka
berusaha untuk tahu. Peneliti memang mendapati mahasiswa kesulitan
dalam mengubah satuan Panjang dan hampir seluruh mahasiswa kesulitan
dalam soal cerita. Peneliti berfikir mungkin mahasiswa tidak mengerti
maksud soal karena tidak paham bahasa yang ada pada soal tersebut
karena ada mahasiswa yang tidak mengerti arti kata “selisih”.
Peneliti sesekali juga melihat kondisi di kelas lain, di kelas A,
mahasiswa belajar dengan latian soal materi perkalian dan pembagian
bilangan bulat. Mereka terlihat sudah mulai paham dalam mengerjakan.
Saat membahas soal, tutor menunjuk beberapa mahasiswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menerangkan kepada teman lainnya dan teman lainnya diperbolehkan
untuk bertanya bila ada yang dirasa masih belum paham. Peneliti merasa
cara ini sangat baik untuk melihat kemampuan mahasiswa dan juga untuk
melatih mahasiswa berbicara di depan umum. Beralih ke kelas C dan D,
peneliti cukup kaget karena jumlah mahasiswa di kelas D cukup banyak
dan materi yang mereka pelajari yaitu nilai satuan tempat pada penulisan
bilangan. Terlihat materi kelas C dan D tertinggal cukup jauh dari kelas A
dan B. peneliti mencoba untuk berkeliling di kelas C dan D dan mendapati
memang mereka belum paham dengan bilangan-bilangan. Mereka terlihat
seperti baru saja mengenal bilangan. Ketika peneliti datang ke kelas D,
ada 3 mahasiswa yang langsung menghampiri dan bertanya apakah
pekerjaan dia benar. Mereka sangat bersemangat untuk bisa. Semangat
inilah yang juga membuat tutor sangat sabar dan termotivasi untuk
memabantu mahasiswa untuk bisa. Setelah kegiatan matrikulasi berahkir,
peneliti berbicara dengan beberapa tutor untuk menggali informasi. Tutor
bercerita memang kondisi kemampuan dari mahasiswa mappi beragam.
Ada yang memang bisa menangkap penjelasan dengan cepat tetapi banyak
juga yang ternyata masih sangat awam belajar matematika. Bahkan ada
juga yang masih belum lancar dalam membaca dan menulis. Hal ini
menjadi problem tersendiri bagi tutor dan harus segera dicari solusinya.
Matrikulasi terus berjalan dan peneliti juga melakukan observasi
untuk melihat perkembangan dan kesulitan-kesulitan yang dialami.
Peneliti lebih terfokus pada kelas B dan sesekali melihat kelas lainnya. Di
kelas B ketika belajar tentang pecahan, awalnya terlihat mahasiswa
kesulitan karna mereka sebelumnya belum mengenal bilangan pecahan.
Tutor menjelaskan dengan mengkaitkan kegiatan sehari-hari. Mahasiswa
juga kesulitan dalam mengurutkan pecahan. Beberapa mahasiswa
berpikiran 1
2 lebih kecil dari
1
4 karena 4 lebih besar dari 2. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
penjelasan yang berulang-ulang, mahasiswa mulai lancar dalam
mengurutkan bilangan pecahan. Pertemuan selanjutnya tutor mengajarkan
tentang operasi bilangan pecahan mulai dari penjumlahan dan
pengurangan. Tutor mengajarkan penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama, beberapa mahasiswa mampu menangkap cara yang
diberikan tutor. Tetapi beberapa mahasiswa masih sering sekali salah
karena mereka menjumlahkan pembilang dan penyebutnya seperti contoh
1
4+
2
4=
3
8. Pada pertemuan berikutnya pun masih ada beberapa hasil
pekerjaan yang seperti itu. Setelah sudah cukup paham dengan operasi
pecahan berpenyebut sama, tutor melanjutkan degan penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut beda. Saat belajar materi ini terlihat
mahasiswa semakin kebingungan, ada yang bertanya kenapa harus
disamakan dlu penyebutnya. Tutor secara perlahan menjelaskan lagi
tentang definisi dari pecahan untuk menjawab pertanyaan tersebut
kemudian mulai masuk operasi perkalian dan pembagian pecahan. Peneliti
melihat operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
berbeda menjadi materi yang cukup sulit bagi mereka. Bila dibandingkan
dengan perkalian dan pembagian pecahan, mereka terlihat jauh lebih
paham karena mereka masih kesulitan saat harus menyamakan penyebut.
Pada soal cerita pun mahasiswa cukup lambat dalam memahami soal.
Peneliti berpikir ini karena mereka belum terbiasa mengerjakan soal
cerita. Tutor pun meminta mahasiswa untuk membuat 2 contoh soal cerita
tentang operasi pecahan untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya. Saat
peneliti bertanya kepada tutor kenapa memberikan tugas seperti itu, tutor
menjelaskan kalau tutor memberi soal terus menerus mereka sulit untuk
paham maka tutor minta mereka buat soal cerita kemudian mereka
selesaikan, jadi tidak hanya selalu menyelesaikan soal tetapi mereka juga
bisa membuat soal yang mereka bisa pahami dan menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tersebut. Dengan soal itu juga tutor tahu soal cerita seperti apa yang dapat
mahasiswa pahami.
Matrikulasi terus berlangsung hingga bulan desember. Pada bulan
desember tutor mengulang kembali seluruh materi yang sudah dipelajari
sejak awal matrikulasi untuk persiapan tes III sebagai tes akhir pada
matrikulasi semester ganjil 2018. Tes ini untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan dari mahasiswa hingga akhir matrikulasi semester ganjil ini.
Tutor memberikan soal mengenai operasi bilangan bulat mulai dari
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peneliti melihat
untuk penjumlahan dan pengurangan mahasiswa kelas B sudah lancar,
tetapi untuk perkalian dan pembagian masih banyak kesalahan hitung
muncul terutama pada bilangan lebih dari ratusan. Ini menjadi evaluasi
sebelum dilakukan tes ke III.
B. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Hasil Pekerjaan Siswa
Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa, 8 soal yang ada masing-
masing dianalisis letak kesulitannya dan diklasifikasikan sesuai hasil
jawaban. Setiap kelompok klasifikasi diberikan kode untuk mempermudah
dalam pembahasan. Klasifikasi pada penelitian ini dibuat berdasarkan
kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal misalnya selesai atau
tidak dalam mengerjakan, benar atau tidak dalam menentukan operasi,
konsep operasi benar atau salah, jawaban akhir benar atau salah. berikut
ini adalah contoh hasil klasifikasi dan pemberian kode pada beberapa
pertanyaan:
Tabel 4. 4 Klasifikasi dan kode Jawaban Tes II Kelas A Nomor 11a
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. A1 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
S26, S73 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
biasa yang senilai, konsep
penjumlahan dan pengurangan
benar, dapat menyamakan
penyebut, jawaban benar tetapi
salah dalam menyederhanakan.
2. A2 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
penjumlahan dan pengurangan
benar, salah dalam menyamakan
penyebut, jawaban akhir salah.
S49, S23 2
3. A3 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
penjumlahan benar tetapi konsep
pengurangan salah, perhitungan
benar, jawaban akhir salah.
S18 1
4. A4 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
penjumlahan benar tetapi konsep
pengurangan salah, perhitungan
salah, jawaban akhir salah.
S71, S20 2
5. A5 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
penjumlahan dan pengurangan
salah, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S27, S41,
S40, S38
4
6. A6 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan dan
pengurangan salah, perhitungan
salah, jawaban akhir salah.
S90, S62,
S65
3
7. A7 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai,
mengoprasikan 3 pecahan
bersamaan, konsep menyamakan
penyebut salah, jawaban akhir
salah.
S72, S46 2
8. A8 Jawaban selesai, dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai,
mengoprasikan 3 pecahan
S56 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
bersamaan, konsep menyamakan
penyebut benar tetapi ada
kesalahan hitung, jawaban akhir
salah.
9. A9 Jawaban selesai, salah dalam
mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan dan
pengurangan benar tetapi salah
dalam menyamakan penyebut,
perhitungan selanjutnya benar,
jawaban akhir salah.
S30 1
10. A10 Jawaban selesai, salah dalam
mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan dan
pengurangan salah, jawaban akhir
salah.
S44 1
11. A11 Jawaban selesai namun tidak
dapat dipahami pola jawabannya.
S74, S42 2
12. A12 Jawaban tidak selesai dan hanya
menulis soal.
S48 1
13. A13 Jawaban tidak selesai, benar
dalam mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai tetapi tidak ada jawaban
lanjutan.
S16 1
14. A14 Jawaban tidak selesai, salah
dalam mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai tetapi tidak ada jawaban
lanjutan.
S32 1
15. A15 Tidak ada jawaban. S47 1
Tabel 4. 5 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes II Kelas B Nomor 5
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. D1 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan benar, konsep
penjumlahan benar, perhitungan
benar, jawaban akhir benar.
S67, S100,
S82, S24,
S94, S95
6
2. D2 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan benar, konsep
S78, S77,
S86, S61
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
penjumlahan benar, ada
perhitungan yang salah, jawaban
akhir salah.
3. D3 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan benar, konsep
penjumlahan salah, perhitungan
benar, jawaban akhir salah.
S25, S45, S8 3
4. D4 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan benar, konsep
penjumlahan salah, ada
perhitungan yang salah, jawaban
akhir salah.
S91 1
5. D5 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan salah, konsep operasi
benar, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S70 1
6. D6 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan benar, operasi yang
digunakan salah, konsep operasi
salah, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S7 1
7. D7 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan salah, operasi yang
digunakan benar, konsep
penjumlahan benar, perhitungan
benar, jawaban akhir salah.
S29 1
8. D8 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan salah, operasi yang
digunakan benar, konsep
penjumlahan salah, perhitungan
benar, jawaban akhir salah.
S88 1
9. D9 Mengerjakan selesai, data yang
digunakan salah, operasi yang
digunakan salah, konsep operasi
benar, ada perhitungan yang
salah, jawaban akhir salah.
S33 1
10. D10 Belum selesai mengerjakan karen
hanya menulis diketahui dan
ditanya.
S50 1
11. D11 Belum selesai mengerjakan dan
tidak mencantumkan operasi
yang digunakan.
S9 1
12. D12 Tidak ada jawaban S35, S89 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4. 6 Klasifikasi dan Kode Jawaban Tes III Kelas A Nomor 4
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. H1 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai, konsep pengurangan
benar, jawaban akhir benar.
S30, S71, S18,
S46, S49, S26,
S73, S16, S56,
S23
10
2. H2 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai, konsep pengurangan
benar, jawaban akhir salah.
S42 1
3. H3 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai, konsep pengurangan
salah, perhitungan selanjutnya
benar, jawaban akhir salah.
S90 1
4. H4 Menjawab selesai, operasi
benar, salah dalam mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
pengurangan benar, perhitungan
selanjutnya benar, jawaban akhir
salah.
S47 1
5. H5 Menjawab selesai, operasi
benar, salah dalam mengubah
pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai, konsep
pengurangan salah, perhitungan
selanjutnya salah, jawaban akhir
salah.
S62 1
6. H6 Menjawab selesai, operasi
benar, tetapi tidak ada proses
jawaban. Hasil akhir salah.
S65 1
7. H7 Menjawab selesai, operasi salah,
dapat mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang
senilai, perhitungan selanjutnya
salah, jawaban akhir salah.
S48, S72
2
8. H8 Menjawab selesai, tanpa operasi
hanya dengan ilustrasi, jawaban
akhir salah.
S20 1
9. H9 Tidak selesai menjawab, operasi S32, S27 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Klasifikasi dan kode secara lengkap dan menyeluruh dapat dilihat pada
bagian lampiran 5. Pengelompokan/klasifikasi jawaban mahasiswa ini
dapat dilihat lebih jelas dengan menggunakan skema alur berfikir seperti
contoh dibawah ini:
yang digunakan salah,
perhitungan selanjutnya benar,
jawaban akhir salah.
10. H10 Tidak selesai menjawab dan
tidak menggunakan operasi
hitung.
S44 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
a. Alur berfikir Tes II Kelas A nomor 11a
Gambar 4. 9 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas A
Nomor 11a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Alur berfikir Tes II Kelas B nomor 5
Gambar 4. 10 Skema Alur Berfikir Tes II Kelas B Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
c. Alur berfikir Tes III Kelas A nomor 4
Gambar 4. 11 Skema Alur Berfikir Tes III Kelas A Nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Skema alur berfikir ini dibuat dengan tujuan agar pengelompokan
dapat lebih mudah dilakukan dan dimengerti oleh pembaca. Skema alur
berfikir untuk seluruh nomor dapat dilihat pada Lampiran 6.
2. Analisis Kuesioner Konteks mahasiswa
Rangkuman kuesioner Mahasiswa yang ada pada lampiran 3
selanjutnya dianalisis dengan mengambil poin-poin yang berkaitan dengan
topik pada penelitian ini. Dari analisis kuesioner konteks mahasiswa,
diperoleh beberapa hal yang dirasa penting dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
a. Ada 1 mahasiswa yang menjawab bahwa ia tidak pernah belajar.
b. 4 mahasiswa menjelaskan ia bekerja setelah pulang sekolah
sehingga tidak ada waktu belajar
c. Ketika diberikan pertanyaan bagaimana cara guru anda mengajar
matematika di sekolah, ada beberapa jawaban yang menarik yaitu:
1) 22 mahasiswa menjawab cara mengjarnya baik
2) 11 mahasiswa bercerita penjelasan guru mudah dimengerti
3) 11 mahasiswa menjawab guru hanya memberi catatan/tugas
tanpa dijelaskan
4) 9 mahasiswa menjawab cara guru menjawab kurang baik
5) 12 mahasiswa menjawab guru jarang masuk
6) 3 mahasiswa menjawab guru tidak bisa atau marah ketika
subjek bertanya
7) 3 mahasiswa menjawab guru hanya menjelaskan sekali lalu
memberi tugas
8) 1 mahasiswa bercerita guru mengajar matematika tetapi
subjek sering bolos saat jam belajar matematika karena
tidak suka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Dari pertanyaan bagaimana cara anda belajar matematika selama
masa sekolah, ada beberapa jawaban yang menarik diantaranya:
1) 10 mahasiswa menjawab belajar dengan teman atau belajar
kelompok
2) 7 mahasiswa menjawab sering membolos
3) 6 mahasiswa menjawab disekolah jarang belajar matematika
karena guru jarang masuk (belajar kalau ada guru saja)
4) 5 mahasiswa menjawab mengikuti bimbel/les
5) 4 mahasiswa menjawab belajar kalau mau ujian
6) 3 mahasiswa menjawab tidak tertarik belajar diluar sekolah
7) 3 mahasiswa menjawab sangat senang belajar matematika di
sekolah maupun diluar sekolah
8) 2 mahasiswa menjawab belajar dengan sapu lidi dan
kelereng
e. Beberapa jawaban mahasiswa saat ditanya bagaimana lingkungan
sekolah mereka, menceritakan beberapa fakta menarik diantaranya:
1) 17 mahasiswa menjawab sekolah kekurangan guru
2) 9 mahasiswa menjawab guru jarang masuk (dalam satu
bulan hanya beberapa kali saja)
3) 8 mahasiswa menjawab ada lab. komputer
4) 6 mahasiswa menjawab ruang kelas tidak cukup atau
dicampur dengan kelas lain.
5) 5 mahasiswa menjawab guru selalu aktif masuk sekolah
atau kelas.
6) 4 mahasiswa menjawab tidak ada ruang laboratorium atau
kekurangan alat di sekolah
7) 3 mahasiswa menjawab sekolah belum ada perpustakaan
8) 2 mahasiswa mengatakan buku disekolah tidak lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
f. Sebagian besar mahasiwa sehari-hari ikut bekerja Bersama orangtua
contohnya seperti berkebun, berburu dan lain-lain.
g. Dari pertanyaan “apa yang ada dalam pikiran anda jika mendengar
kata MATEMATIKA?” ada beberapa jawaban menarik yaitu:
1) 15 mahasiswa menjawab Susah/sulit dipahami
2) 11 mahasiswa menjawab terlalu banyak menghitung
3) 9 mahasiswa menjawab semangat belajar dan merasa senang
karna suka
4) 5 mahasiswa menjawab tidak suka matematika
5) 6 mahasiswa menjawab membuat pusing
6) 4 mahasiswa menjawab teringat guru yang sering
memarahi/menghukum
7) 4 mahasiswa menjawab takut
8) 3 mahasiswa menjawab jengkel dengan matematika
h. Ketika ditanya apakah mempunyai semangat belajar yang tinggi
untuk belajar matematika, lebih dari 50% menjawab dengan positif
yang artinya memiliki semangat untuk belajar.
i. Dari pertanyaan “apakah anda mengalami kesulitan saat belajar
matematika?” ada 9 mahasiswa menjawab kesulitan dalam soal
cerita.
j. Ketika diminta untuk menyebutkan peristiwa sehari-hari yang
berhubungan dengan penjumlahan mahasiswa banyak yang belum
dapat menyebutkan dengan benar. 18 mahasiswa menjawab tidak
sesuai dengan yang ditanya, 9 mahasiswa tidak memberi contoh
peristiwa, 2 mahasiswa tidak menjawab.
k. Ketika diminta menyebutkan peristiwa sehari-hari yang
berhubungan dengan pengurangan, sebagian besar mampu
memberikan contoh dengan baik tetapi ada juga 14 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
belum menjawab dengan sesuai, 9 mahasiswa tidak memberikan
contoh peristiwa dan 6 mahasiswa masih bingung dalam
memberikan contoh.
3. Analisis Catatan dan Refleksi Mingguan Tutor
Rangkuman refleksi mingguan tutor yang ada pada lampiran 4
selanjutnya dianalisis dengan mengambil poin-poin yang berkaitan dengan
topik pada penelitian ini. Dari rangkuman refleksi mingguan tutor,
diperoleh beberapa hal yang dirasa penting dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
a. Minggu pertama dan kedua
1) Ada mahasiswa yang masih sangat kesulitan dalam
melakukan pengurangan bilangan asli.
2) Mahasiswa bercerita tentang Pendidikan di Mappi yang bisa
dikatakan tidak layak, karena guru yang pergi kesekolah
hanyalah 1 atau 2 orang saja padahal banyak anak murid
yang harus dibimbing.
3) Mahasiswa akan lebih cepat memahami soal yang diberikan
berkaitan dengan uang dibandingkan dengan angka-angka
biasa.
4) Sebagian mahasiswa membaca atau menulis angka atau
bilangan ribuan atau lebih dengan menambahkan kata
rupiah contohnya: 1.251 di baca “Seribu Dua Ratus Lima
Puluh Satu Rupiah”.
5) seorang mahasiswa dikelasnya bila menjawab soal selalu
menambahkan 3 nol dibelakang suatu bilangan. Jika hasil
penjumlahannya 200 atau 300 maka dia akan menambahkan
3 nol dibelakang menjadi 200.000 dan 300.000. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mahasiswa ini diminta untuk menuliskan dan menjelaskan
caranya hingga mendapat nilai 300.000 tersebut dipapan
tulis. Mahasiswa tersebut bisa menjumlahkan hanya saja
setelah ia melakukan penjumlahan, ia kemudian
menambahkan 3 nol dibelakang. Saat ditanya alasan
menambahkan 3 nol dibelakang, ia menjawab karena tidak
puas dengan 300. Hal ini juga diduga karena mahasiswa
lebih mengenal penjumlahan jika berkaitan dengan uang
sehingga setiap kali meakukan penjumlahan maka akan
menambahkan ribuan atau 3 nol dibelakang bilangan hasil
penjumlahan tersebut.
6) semangat belajar dari para mahasiswa yang luar biasa.
b. Minggu ke-3 hingga minggu ke-6
1) masih banyak mahasiswa yang kesulitan memahami materi
perkalian, mahasiswa masih menjawab dengan sangat lama
berpikir dan jawabannya belum tentu tepat.
2) Tutor melakukan pembelajaran dengan teman sejawat agar
lebih mudah paham.
3) Dari hasil pekerjaan mahasiswa, sebagian besar masih
mengalami kesulitan dalam menghitung perkalian dan
pembagian.
4) Mahasiswa kebingungan pada soal cerita, masalah utamanya
ialah kendala Bahasa yang mungkin asing bagi mereka
sehingga mahasiswa kesulitan dalam memahami maksud
soal dan menerjemahkan kedalam bentuk matematika.
5) Ada mahasiswa yang belajar secara berkelompok, namun
ada juga yang belajar sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Minggu ke-7 dan ke-8
1) Ada 1 mahasiswa yang belum mengetahui “0+1=..?”
mahasiswa tersebut masih menjawab 0+1=10. Tutor
menanyakan kenapa 10? Mahasiswa tersebut menjawab,
“kalau 0 digabung dengan 1 berarti 10 karena 0 tidak bisa
ditulis di depan 1 maka saya tuliskan dibelakang 1 jadi
hasilnya 10”.
2) Meskipun banyak kesulitan yang dihadapi dalam kegiatan
matrikulasi ini, namun semangat dari mahasiswa Mappi
untuk belajar tampak tidak kendor.
3) Awalnya sebagian besar mahasiswa masih mengalami
kesulitan dalam proses pengurangan dan perkalian
terutama untuk perkalian bersusun. Kesulitan tersebut
sering dijumpai saat bilangan yang muncul ratusan hingga
ribuan. Pada akhir matrikulasi minggu ke-7 ini dirasa
dengan penjelasan berulang-ulang mahasiswa semakin
memahami konsep-konsep yang ada.
4) Tutor mencoba mendorong mahasiswa untuk
merefleksikan/mengingat kembali apa yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini
dilakukan agar mahasisiswa melatih daya ingat tentang
materi yang sudah dipelajari sebelumnya agar tutor tidak
perlu mengulangi materi terus menerus serta materi yang
dipelajari dapat dilanjutkan ke materi selanjutnya.
5) Tutor berupaya memberikan peran aktif kepada mahasiswa
yang sudah memahami materi untuk menjelaskan kepada
teman-temannya yang belum paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
6) Beberapa mahasiswa kesulitan dalam menghawal perkalian
1-9 yang dirasa menjadi dasar bagi perkalian bilangan-
bilangan yang lebih besar lainnya.
7) Ketika ditanya sudah paham, semua menjawab iya. Tetapi
setelah diberikan soal dan diminta mengerjakan
kenyataannya berbeda
8) Menurut tutor Ningsi, perlu adanya pendekatan yang lebih
untuk benar-benar mengetahui letak kesulitan mahasiswa.
9) Soal cerita yang diberikan harus dalam bahasa yang
sederhana dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka
sehingga soal dapat dipahami oleh mahasiswa
d. Minggu ke-9 dan ke-10
1) Tutor masih menemukan beberapa mahasiswa yang belum
dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan
bulat, belum bisa membaca bilangan ratusan dan ribuan,
serta belum memahami proses penempatan bilangan yaitu
satuan, puluhan dan ratusan yang meskipun sudah begitu
banyak contoh yang diberikan.
2) pada materi bilangan pecahan, tutor masih menemukan
beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami
maksud soal cerita dan bingung harus menggunakan operasi
pecahan yang mana.
3) Mahasiswa perlu diberikan latihan soal terus menerus agar
mahasiswa terbiasa mengerjakan soal dengan benar dan
tutor harus selalu memberikan motivasi semangat belajar
kepada mahasiswa.
4) Berdasarkan bimbingan yang dilakukan tutor mahasiswa
belum memahami cara menyelesaikan soal cerita, masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sulit mengerti bahasa dalam soal cerita seperti: (… bagian
dari …, sisa dari …, bagian yang diperoleh masing-masing
adalah …) dimana dalam memahami soal cerita sangat
membutuhkan kemampuan berpikir kritis. Mahasiswa ini
memerlukan latihan menyelesaikan soal cerita yang banyak.
Untuk mengajar cara menyelesaikan soal cerita kepada
mahasiswa Mappi, tutor dan mahasiswa menerjemahkan
setiap bahasa dalam soal dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mahasiswa.
e. Minggu ke-11 hingga ke-14
1) sebagian besar mahasiswa mengakui bahwa dalam proses
menyelesaikan soal cerita, mereka menemui kesulitan yaitu
mahasiswa kebingungan dalam menggunakan operasi yang
tepat.
2) Tutor melihat bahwa kebanyakan mahasiswi mengerjakan
soal dengan cepat dan tepat, sedangkan para mahasiswa
masih cukup lambat dan kurang teliti. Oleh karena itu,
mahasiswi diberikan kesempatan untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis dan menjelaskan kepada teman-
temannya. Beberapa mahasiswi bisa melakukannya dengan
baik, namun masih ada juga yang masih belum mampu
menjelaskan kepada teman-temannya.
3) Tutor masih melihat rendahnya daya ingat mahasiswa dalam
mengingat kembali materi-materi yang sudah dipelajari.
Namun di samping itu, tutor berusaha membangun kembali
suasana yang nyaman bagi mahasiswa dengan memberikan
candaan dan selingan agar mahasiswa kembali segar dan
semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Analisis Hasil Pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa dan
Tutor
Berdasarkan Hasil pengamatan dan Interaksi dengan Mahasiswa
dan tutor yang ditulis peneliti (dapat dilihat pada Bab IV A4). peneliti
mengambil beberapa hal-hal penting yang dapat digunakan untuk
penelitian ini yaitu:
a. Peneliti melihat mahasiswa merasa senang dengan kehadiran
peneliti disana karena mereka merasa lebih banyak yang mengajar
maka lebih baik untuk mereka.
b. Mahasiswa terlihat antusias dalam belajar, meskipun mereka
merasa sulit untuk memahami materi yang diajarkan tetapi mereka
berusaha untuk tau.
c. Peneliti berfikir mungkin mahasiswa tidak mengerti maksud soal
karena tidak paham bahasa yang ada pada soal tersebut karena ada
mahasiswa yang tidak mengerti arti kata “selisih”.
d. Saat membahas soal tutor menunjuk beberapa mahasiswa untuk
menerangkan kepada teman lainnya dan teman lainnya
diperbolehkan untuk bertanya bila ada yang dirasa masih belum
paham.
e. Ada mahasiswa yang masih belum lancar dalam membaca dan
menulis.
f. Mahasiswa juga kesulitan dalam mengurutkan pecahan. Beberapa
mahasiswa berpikiran 1
2 lebih kecil dari
1
4 karena 4 lebih besar dari
2.
g. Beberapa mahasiswa masih sering sekali salah karena mereka
menjumlahkan pembilang dan penyebutnya seperti contoh 1
4+
2
4=
3
8. Kasus seperti ini sering terulang pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
h. Saat belajar materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut beda terlihat mahasiswa semakin kebingungan, ada
yang bertanya kenapa harus disamakan dulu penyebutnya.
i. Bila dibandingkan dengan perkalian dan pembagian pecahan,
mahasiswa terlihat jauh lebih paham karena mereka masih
kesulitan saat harus menyamakan penyebut pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut beda.
j. Pada soal cerita mahasiswa cukup lambat dalam memahami soal.
k. Tutor pun meminta mahasiswa untuk membuat 2 contoh soal cerita
tentang operasi pecahan untuk dibahas pada pertemuan
selanjutnya. Saat peneliti bertanya kepada tutor kenapa
memberikan tugas seperti itu, tutor menjelaskan kalau tutor
memberi soal terus menerus mereka sulit untuk paham maka tutor
minta mereka buat soal cerita kemudian mereka selesaikan, jadi
tidak hanya selalu menyelesaikan soal tetapi mereka juga bisa
membuat soal yang mereka bisa pahami dan menyelesaikan soal
tersebut. Dengan soal itu juga tutor tahu soal cerita seperti apa
yang dapat mahasiswa pahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Kemampuan dan Kesulitan Mahasiswa
Kemampuan dan kesulitan mahasiswa dalam matematika dasar
topik operasi penjumlahan dan pengurangan bilang pecahan dilihat
berdasarkan hasil tes yang sudah di analisis (dapat dilihat pada Lampiran
2). Peneliti mengelompokan soal berdasarkan jenis soal yaitu soal
langsung dan soal cerita. Kemudian dari 2 jenis soal tersebut dibagi lagi
sesuai operasi yang digunakan pada soal tersebut. Pada bagian ini setiap
kemampuan dan kesulitan yang muncul dari hasil tes akan dituliskan dan
diperhatikan banyaknya mahasiswa yang memiliki kemampuan dan
kesulitan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil dibawah
ini:
a. Kemampuan Mahasiswa
1) Soal Langsung
a) Operasi Campuran
Tes II Kelas A nomor 11a
Tabel 5. 1 Kemampuan pada Soal Langsung Tes II A Nomor 11a
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu menggunakan
data/unsur-unsur yang
sesuai dengan soal.
24 96%
2. Dapat mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
18 72%
3. Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
9 36%
4. Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
6 24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b) Operasi Penjumlahan
Tes III Kelas A nomor 3a
Tabel 5. 2 Kemampuan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3a
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu menggunakan
data/unsur-unsur yang
sesuai dengan soal.
21 100%
2. Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
18 86%
c) Operasi Pengurangan
Tes III Kelas A nomor 3b
Tabel 5. 3 Kemampuan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3b
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu menggunakan
data/unsur-unsur yang
sesuai dengan soal.
20 95%
2. Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
17 81%
3. Mampu mengoprasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
13 62%
Rata-rata kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan
soal langsung secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5. 4 Rata-rata Keseluruhan Kemampuan pada Soal Langsung
No Kemampuan Persentase
1 Mampu menggunakan data/unsur-unsur
yang sesuai dengan soal. 97%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2 Mampu mengubah pecahan campuran
ke bentuk pecahan biasa yang senilai 76.5%
3 Mampu mengoperasikan penjumlahan
pecahan dengan konsep yang benar 61%
4 Mampu mengoprasikan pengurangan
pecahan dengan konsep yang benar 43%
2) Soal Cerita
a) Operasi Penjumlahan
i. Tes II Kelas A nomor 12
Tabel 5. 5 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi
Penjumlahan, Tes II A Nomor 12
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap
:diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
10 40%
2. Mampu menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
11 44%
3. Mampu menentukan operasi
yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal
12 48%
4. Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
11 44%
5. Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
6 24%
ii. Tes II Kelas B nomor 5
Tabel 5. 6 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi
Penjumlahan, Tes II B Nomor 5
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap
:diketahui, ditanya jawaban,
8 35%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kesimpulan)
2. Mampu menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
8 35%
3. Mampu menentukan operasi
yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal
16 70%
4. Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
11 48%
Soal cerita operasi Penjumlahan muncul pada 2
soal yaitu Tes II kelas A nomor 12 dan Tes II kelas B
nomor 5. Kemampuan pada masing-masing nomor
sudah dijelaskan diatas. Rata-rata kemampuan pada soal
cerita operasi penjumlahan yaitu sebagai berikut:
Tabel 5. 7 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita
Operasi Penjumlahan
No Kemampuan Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap: diketahui,
ditanya jawaban, kesimpulan)
37,5%
2. Mampu menuliskan diketahui dan
ditanya dengan benar.
39,5%
3. Mampu menentukan operasi yang
tepat untuk solusi penyelesaian soal
59%
4. Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa
yang senilai
44%
5. Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar
36%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b) Operasi Pengurangan
i. Tes II Kelas A nomor 13
Tabel 5. 8 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes II A Nomor 13
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap
:diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
6 24%
2. Mampu menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
8 32%
3. Mampu menentukan operasi
yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal
4 16%
4. Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
9 36%
5. Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
2 8%
ii. Tes II Kelas B nomor 9
Tabel 5. 9 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes II B Nomor 9
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap
:diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
8 35%
2. Mampu menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
7 30%
3. Mampu menentukan operasi
yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal
6 26%
4. Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
3 13%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
iii. Tes III Kelas A nomor 4
Tabel 5. 10 Kemampuan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes III A Nomor 4
No Kemampuan Jumlah Persentase
1. Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap
:diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
12 57%
2. Mampu menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
17 81%
3. Mampu menentukan operasi
yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal
15 71%
4. Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
16 76%
5. Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
12 57%
Soal cerita operasi Pengurangan muncul pada 3
soal yaitu Tes II kelas A nomor 13, Tes II kelas B nomor
9, dan Tes III kelas A nomor 4. Kemampuan pada
masing-masing nomor sudah dijelaskan diatas. Rata-rata
kemampuan pada soal cerita operasi pengurangan yaitu
sebagai berikut:
Tabel 5. 11 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita
Operasi Pengurangan
No Kemampuan Persentase
1. Mampu mengerjakan secara sistematis
(lengkap :diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
39%
2. Mampu menuliskan diketahui dan
ditanya dengan benar.
48%
3. Mampu menentukan operasi yang tepat
untuk solusi penyelesaian soal
38%
4. Mampu mengubah pecahan campuran ke 56%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
bentuk pecahan biasa yang senilai
5. Mampu mengoperasikan pengurangan
pecahan dengan konsep yang benar
26%
Rata-rata kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan soal
cerita secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. 12 Rata-rata Kemampuan pada Soal Cerita Secara
Keseluruhan No Kemampuan Persentase
1.
Mampu mengerjakan secara
sistematis (lengkap: diketahui,
ditanya jawaban, kesimpulan)
38.25%
2. Mampu menuliskan diketahui dan
ditanya dengan benar. 43.75%
3.
Mampu menentukan operasi yang
tepat untuk solusi penyelesaian
soal
48.5%
4.
Mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa
yang senilai
50%
5.
Mampu mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar
36%
6.
Mampu mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar
26%
b. Kesulitan Mahasiswa
1) Soal Langsung
a) Campuran
Tes II kelas A nomor 11a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5. 13 Kesulitan pada Soal Langsung Tes II A Nomor 11a
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
menggunakan data/unsur-
unsur yang sesuai dengan
soal.
2 8%
2. Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang
senilai
6 24%
3. Kesulitan dalam
mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
15 60%
4. Kesulitan dalam
mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
18 72%
5. Kesulitan dalam memahami
soal dan langkah
penyelesaiannya
1 4%
b) Penjumlahan
Tes III kelas A nomor 3a
Tabel 5. 14 Kesulitan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3a
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
3 14%
c) Pengurangan
Tes III kelas A nomor 3b
Tabel 5. 15 Kesulitan pada Soal Langsung Tes III A Nomor 3b
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
menggunakan data/unsur-
unsur yang sesuai dengan
1 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
soal.
2. Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang
senilai
4 19%
3. Kesulitan dalam
mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
8 38%
Rata-rata kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal
langsung secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 5. 16 Rata-rata Kesulitan Pada Soal Langsung Secara Keseluruhan
No Kesulitan Persentase
1. Kesulitan dalam menggunakan data/unsur-
unsur yang sesuai dengan soal. 6.5%
2. Kesulitan dalam mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang
senilai
21.5%
3. Kesulitan dalam mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan konsep yang
benar
30%
4. Kesulitan dalam mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan konsep yang
benar
55%
5. Kesulitan dalam memahami soal dan langkah
penyelesaiannya 4%
2) Soal Cerita
a) Penjumlahan
i. Tes II kelas A nomor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5. 17 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Penjumlahan, Tes II A Nomor 12
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengerjakan secara
sistematis (lengkap:
diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
15 60%
2. Kesulitan dalam menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
14 56%
3. Kesulitan dalam
menentukan operasi yang
tepat untuk solusi
penyelesaian soal
11 44%
4. Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang
senilai
9 36%
5. Kesulitan dalam
mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
13 52%
6. Kesulitan dalam
menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis.
9 36%
ii. Tes II kelas B nomor 5
Tabel 5. 18 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Penjumlahan, Tes II B Nomor 5
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengerjakan secara
sistematis (lengkap:
diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
15 65%
2. Kesulitan dalam menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
13 57%
3. Kesulitan dalam
menentukan operasi yang
tepat untuk solusi
7 30%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
penyelesaian soal
4. Kesulitan dalam
mengoperasikan
penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
5 22%
5. Kesulitan dalam
menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis.
2 9%
Soal cerita operasi Penjumlahan muncul pada 2 soal
yaitu Tes II kelas A nomor 12 dan tes II kelas B nomor 5.
Kesulitan pada masing-masing nomor sudah dijelaskan
diatas. Rata-rata kesulitan pada soal cerita operasi
penjumlahan yaitu sebagai berikut:
Tabel 5. 19 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Penjumlahan
No Kesulitan Persentase
1. Kesulitan dalam mengerjakan secara
sistematis (lengkap: diketahui, ditanya
jawaban, kesimpulan)
62,5%
2. Kesulitan dalam menuliskan diketahui
dan ditanya dengan benar.
56,5%
3. Kesulitan dalam menentukan operasi
yang tepat untuk solusi penyelesaian soal
37%
4. Kesulitan dalam mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang
senilai
36%
5. Kesulitan dalam mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan konsep
yang benar
37%
6. Kesulitan dalam menerjemahkan soal ke
dalam bentuk matematis.
22,5%
b) Pengurangan
i. Tes II kelas A nomor 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5. 20 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes II A Nomor 13
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengerjakan secara
sistematis (lengkap:
diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
19 76%
2. Kesulitan dalam menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
17 68%
3. Kesulitan dalam
menentukan operasi yang
tepat untuk solusi
penyelesaian soal
21 84%
4. Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang
senilai
2 8%
5. Kesulitan dalam
mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
2 8%
6. Kesulitan dalam
menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis.
11 44%
ii. Tes II kelas B nomor 9
Tabel 5. 21 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes II B Nomor 9
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengerjakan secara
sistematis (lengkap:
diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
16 70%
2. Kesulitan dalam menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
15 65%
3. Kesulitan dalam
menentukan operasi yang
tepat untuk solusi
17 17%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
penyelesaian soal
4. Kesulitan dalam
mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
3 13%
5. Kesulitan dalam
menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis.
6 26%
iii. Tes III kelas A nomor 4
Tabel 5. 22 Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan, Tes III A Nomor 4
No Kesulitan Jumlah Persentase
1. Kesulitan dalam
mengerjakan secara
sistematis (lengkap:
diketahui, ditanya jawaban,
kesimpulan)
9 43%
2. Kesulitan dalam menuliskan
diketahui dan ditanya
dengan benar.
4 19%
3. Kesulitan dalam
menentukan operasi yang
tepat untuk solusi
penyelesaian soal
6 29%
4. Kesulitan dalam mengubah
pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang
senilai
5 24%
5. Kesulitan dalam
mengoperasikan
pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
3 14%
Soal cerita operasi Pengurangan muncul pada 3 soal yaitu
tes II kelas A nomor 13, tes II kelas B nomor 9, dan tes III
kelas A nomor 4. Kesulitan pada masing-masing nomor
sudah dijelaskan diatas. Rata-rata kesulitan pada soal cerita
operasi pengurangan yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5. 23 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Operasi
Pengurangan
No Kesulitan Persentase
1. Kesulitan dalam mengerjakan secara
sistematis (lengkap: diketahui, ditanya
jawaban, kesimpulan)
63%
2. Kesulitan dalam menuliskan diketahui dan
ditanya dengan benar.
51%
3. Kesulitan dalam menentukan operasi yang
tepat untuk solusi penyelesaian soal
43%
4. Kesulitan dalam mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang
senilai
8%
5. Kesulitan dalam mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan konsep yang
benar
15%
6. Kesulitan dalam menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis.
30%
Rata-rata kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal
cerita secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. 24 Rata-rata Kesulitan pada Soal Cerita Secara
Keseluruhan
No Kesulitan Persentase
1.
Kesulitan dalam mengerjakan secara
sistematis (lengkap: diketahui, ditanya
jawaban, kesimpulan)
62.75%
2. Kesulitan dalam menuliskan diketahui
dan ditanya dengan benar. 53.75%
3. Kesulitan dalam menentukan operasi
yang tepat untuk solusi penyelesaian soal 40%
4.
Kesulitan dalam mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang
senilai
22%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5.
Kesulitan dalam mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan konsep
yang benar
37%
6.
Kesulitan dalam mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan konsep
yang benar
15%
7. Kesulitan dalam menerjemahkan soal
kedalam bentuk matematis. 26.25%
2. Penyebab Kesulitan Mahasiswa
Berdasarkan hasil konteks mahasiswa, refleksi tutor dan catatan
refleksi peneliti, peneliti yang sudah di ambil poin-poin pentingnya,
diperoleh beberapa penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh
mahasiswa. Peneliti melakukan pengelompokan penyebab menjadi dua
kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
faktor yang berada pada diri mahasiswa sendiri, sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar yang menyebabkan
timbulnya hambatan atau kesulitan (M. Entang, 1984:28). Berikut ini
merupakan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa secara
umum:
a. Faktor Internal
1) Kelemahan emosional mahasiswa karena tuntutan tugas
2) Kebiasaan yang kurang baik seperti malas belajar dan bolos
pelajaran.
3) Materi pecahan dirasa sulit karna jarang dipelajari dan digunakan
sewaktu sekolah.
4) Tidak memiliki ketrampilan yang dibutuhkan dalam materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, seperti terampil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dalam operasi bilangan bulat, KPK (kelipatan persekutuan
terkecil), FPB (faktor persekutuan terbesar).
5) Belum terbiasa dengan soal cerita
b. Faktor Eksternal
1) Kualitas Pendidikan di Mappi masih kurang dan belum merata.
2) Metode pengajaran saat matrikulasi dari setiap tutor berbeda-
beda.
3. Upaya-upaya yang sudah dilakukan tutor dan hasilnya
Selama kegiatan Matrikulasi, terdapat beberapa upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh tutor untuk terus meningkatkan hasil belajar
mahasiswa Mappi. Upaya-upaya ini diketahui berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan oleh tutor dan hasil refleksi tutor setiap minggunya.
Berikut beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh tutor dalam upaya
meningkatkan hasil belajar mahasiswa USD asal Mappi yang mengikuti
kegiatan matrikulasi:
a. Tutor memberikan motivasi belajar agar mahasiswa tetap semangat
untuk bisa mencapai tujuan belajar.
b. Memperkuat ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan di materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
c. Mengajar melalui soal kontekstual yang dipahami oleh mahasiswa.
d. Memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk bercerita.
e. Tutor lebih aktif untuk menghampiri mahasiswa satu persatu untuk
melihat kemampuan mahasiswa dan membantu menyelesaikan
kesulitan mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Rekomendasi Pembelajaran Selanjutnya
Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dan observasi
dalam kegiatan matrikulasi, peneliti memberikan rekomendasi
pembelajaran untuk kegiatan matrikulasi pada periode selanjutnya
dengan harapan rekomendasi pembelajaran ini mampu memberikan
dampak positif bagi ketercapaian tujuan pembelajaran dalam kegiatan
matrikulasi. Peneliti memberikan rekomendasi pembelajaran selanjutnya
sebagai berikut:
a. Tutor/pengajar diharapkan memiliki pedoman materi atau
pedoman mengajar agar metode yang diajarkan setiap tutor
sama.
b. Menggunakan alat peraga, simulasi, dan praktik untuk
memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa.
c. Mahasiswa diberikan catatan evaluasi hasil belajar setiap 2
bulan.
B. Pembahasan
1. Kemampuan dan Kesulitan Mahasiswa
a. Kemampuan Mahasiswa
1) Soal Langsung
a) Mampu menggunakan data/unsur-unsur yang sesuai dengan
soal.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui kemampuan
mahasiswa menggunakan data/unsur-unsur yang sesuai
dengan soal sangat tinggi. Hampir seluruh mahasiswa benar
dan tidak ada kesalahan data. Mahasiswa mampu
memahami soal dengan baik, mampu menuliskan ulang soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dengan benar. Pecahan yang dioperasikan sesuai dengan
soal. Kemampuan ini menunjukan mahasiswa mampu
memahami soal dan teliti dalam membaca soal.
b) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan
biasa yang senilai
Sebelum mengoperasikan dua pecahan mahasiswa
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
terlebih dahulu, sebagian besar mahasiswa memiliki
kemampuan mengubah pecahan campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai dengan konsep yang benar.
Mahasiswa sudah memahami konsep/cara untuk mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai
meskipun beberapa mahasiswa salah dalam operasi hitung
saat mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai.
c) Mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar
Kemampuan mahasiswa tergolong baik dalam
mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan konsep yang
benar. Mahasiswa sudah memahami konsep penjumlahan
pecahan yaitu dua pecahan dapat dijumlahakan bila
penyebut sudah sama kemudian dijumlahkan dengan cara
menjumlahkan pembilangnya saja sedangkan penyebutnya
tetap. Contoh hasil mahasiswa yang mampu
mengoperasikan penjumlahan pecahan seperti gambar di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 5. 1 Contoh Kemampuan mengoperasikan
penjumlahan pecahan
Operasi penjumlahan yang muncul di soal langsung
merupakan penjumlahan percahan berpenyebut sama.
d) Mampu mengoperasikan pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar
Hampir setengah dari jumlah mahasiswa mampu
mengoperasikan pengurangan pecahan dengan konsep yang
benar. Mahasiswa sudah memahami konsep pengurangan
pecahan yaitu dua pecahan dapat dikurangkan bila penyebut
sudah sama kemudian dikurangkan dengan cara
mengkurangkan pembilangnya saja sedangkan penyebutnya
tetap. Soal pengurangan pecahan yang muncul pada jenis
soal langsung adalah pengurangan dua pecahan berpenyebut
beda sehingga mahasiswa harus menyamakan penyebut
terlebih dahulu. Contoh hasil jawaban siswa yang mampu
mengoperasikan pengurangan pecahan dengan konsep yang
benar seperti gambar di bawah ini:
Gambar 5. 2 Contoh Kemampuan Mengoperasikan
Pengurangan Pecahan dengan Konsep yang Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pada gambar diatas mahasiswa mampu menerapkan konsep
pengurangan pecahan dengan benar dan penghitungan juga
tepat.
2) Soal Cerita
a) Mampu mengerjakan secara sistematis (lengkap: diketahui,
ditanya, jawaban, kesimpulan)
Soal cerita merupakan soal yang menuntut penjawab
untuk mengerjakan secara sistematis dengan cara
menuliskan diketahui, ditanya, penyelesaian, dan
kesimpulan. Berdasarkan hasil pekerjaan mahasiswa pada
jenis soal cerita, diperoleh hasil bahwa kemampuan
mahasiswa masih rendah dalam mengerjakan soal cerita
secara sistematis. Sebagian besar mahasiswa yang belum
dapat mengerjakan secara sistematis karena tidak
menuliskan kesimpulan dan sebagian lainnya hanya
langsung menuliskan penyelesaian saja. Kemampuan ini
dapat meningkat seiring dengan kebiasaan yang dilakukan
oleh mahasiswa dalam mengerjakan soal cerita. Semakin
sering mahasiswa diberikan soal cerita kemudian dijawab
dengan langkah-langkah menjawab yang sistematis maka
mahasiswa akan terbiasa untuk selalu menuliskan diketahui,
ditanya, penyelesaian, dan kesimpulan.
b) Mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar.
Hampir setengah dari seluruh mahasiswa mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Dalam
mengerjakan soal cerita dibutuhkan kemampuan memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
masalah. Kemampuan memahami masalah dapat dilihat dari
bagaiamana mahasiswa menuliskan diketahui dan ditanya.
Mahasiswa yang dapat memahami cerita pada soal akan
mampu menentukan informasi apa saja yang ada pada soal
dan permasalahan apa yang akan dicari solusinya. Sebagian
besar mahasiswa tidak memiliki kesulitan dalam
menentukan ditanya tetapi dalam menentuksn diketahui,
seringkali mahasiswa tidak menuliskan secara lengkap.
c) Mampu menentukan operasi yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal.
Hampir setengah dari jumlah mahasiswa mampu
menentukan operasi yang tepat untuk solusi penyelesaian.
Pada soal cerita yang diberikan, mahasiswa dituntut untuk
memahami soal kemudian menentukan operasi apa yang
sesuai untuk solusi permasalahan soal tersebut. Sebagian
besar mahasiswa mampu menentukan operasi yang
digunakan ketika soal cerita tersebut membutuhkan operasi
penjumlahan. Sedangkan untuk soal cerita yang
penyelesaiannya membutuhkan operasi pengurangan,
mahasiswa sering salah menentukan operasi karena sering
tertukar menggunakan operasi pembagian.
d) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan
biasa yang senilai.
Setengah dari jumlah mahasiswa mampu mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Untuk mempermudah dalam mengoperasikan pecahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
mahasiswa dituntut untuk mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. Mahasiswa
yang masih mengalami kesulitan biasanya disebabkan
karena kesalahan hitung ataupun tidak paham konsep
mengubah pecahaan campuran ke pecahan biasa yang
senilai.
e) Mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar.
Kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan
penjumlahan pecahan dengan konsep yang benar dapat
dikatakan rendah. Beberapa mahasiswa sudah memahami
konsep penjumlahan pecahan yaitu dua pecahan dapat
dijumlahakan bila penyebut sudah sama kemudian
dijumlahkan dengan cara menjumlahkan pembilangnya saja
sedangkan penyebutnya tetap. Dari soal jenis soal cerita
pada tes, operasi penjumlahan yang muncul adalah operasi
penjumlahan berpenyebut beda sehingga mahasiswa dituntut
untuk mampu menyamakan penyebut dari dua pecahan yang
akan dioperasikan. Berdasarkan jawaban mahasiswa,
sebagian besar mahasiswa mengoperasikan penjumlahan
dengan menyamakan penyebut menggunakan metode kali
silang.
f) Mampu mengoperasikan pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar.
Kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan
pengurangan pecahan dengan konsep yang benar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dikatakan masih rendah. Mahasiswa yang sudah memiliki
kemampuan ini dapat memahami konsep pengurangan
pecahan yaitu dua pecahan dapat dikurangkan bila penyebut
sudah sama kemudian dikurangkan dengan cara
mengkurangkan pembilangnya saja sedangkan penyebutnya
tetap. Dari soal jenis soal cerita pada tes, operasi
pengurangan yang muncul adalah operasi penjumlahan
berpenyebut beda sehingga mahasiswa dituntut untuk
mampu menyamakan penyebut dari dua pecahan yang akan
dioperasikan. Sama seperti operasi penjumlahan pecahan,
pada operasi pengurangan pecahan mahasiswa
menggunakan metode kali silang untuk menyamakan
penyebut dan mendapatkan hasil akhir. Mahasiswa yang
belum mampu mengoperasikan pengurangan pecahan,
sebagian besar kesulitan karna tidak paham konsep.
b. Kesulitan Mahasiswa
1) Soal Langsung
a) Kesulitan dalam menggunakan data/unsur-unsur yang sesuai
dengan soal
Beberapa mahasiswa memiliki kesulitan dalam
menggunakan data/unsur-unsur yang sesuai dengan soal.
Mahasiswa yang kesulitan pada bagian ini tidak mampu
menangkap informasi soal secara lengkap dan benar
sehingga data yang digunakan pada operasi tidak sesuai
dengan soal. Kesulitan ini dapat dilihat dari kesalahan yang
dilakukan mahasiswa yaitu kesalahan membaca(Reading
Error). Contoh kesulitan seperti dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 5. 3 Contoh Kesalahan Menuliskan data
Mahasiswa mengerjakan soal dengan bilangan 23
4−
3
3= sedangkan soal yang diberikan 2
3
4−
3
5. Mahasiswa salah
dalam menggunakan data karena kesalahan membaca
sehingga bilangan pecahan yang dikerjakan tidak sesuai
dengan soal. Kesalahan ini mengakibatkan hasil yang
diperoleh selanjutnya menjadi salah.
b) Kesulitan dalam mengubah pecahan campuran kebentuk
pecahan biasa yang senilai
Sebagian mahasiswa memiliki kesulitan dalam
mengubah pecahan campuran kebentuk pecahan biasa yang
senilai. Kesulitan ini ditinjau dari kesalahan ketrampilan
proses (Process Skills Error). Mahasiswa masih belum
memahami konsep/cara mengubah pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang senilai. Salah satu contoh
kesalahan yang terjadi yaitu:
Gambar 5. 4 Contoh Kesulitan Mengubah
Pecahan Campuran ke Pecahan Biasa
Mahasiswa mengubah pecahan campuran 23
4
menjadi 4
11 (salah) konsep yang dilakukan oleh mahasiwa
tersebut keliru karena bilangan 11 yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2 × 4 + 3 seharusnya menjadi pembilang dan bilangan 4
tetap menjadi penyebut.
c) Kesulitan dalam mengoperasikan penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar
Sebagian mahasiswa memiliki kesulitan dalam
mengoperasikan penjumlahan pecahan. Kesulitan ini
ditinjau dari kesalahan ketrampilan proses (Process Skills
Error). Mahasiswa masih belum memiliki pemahaman
konsep penjumlahan pecahan dengan benar. Kesalahan
konsep yang paling sering muncul yaitu mahasiswa
menjumlahkan dua pecahan dengan cara menjumlahkan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut seperti berikut:
Gambar 5. 5 Contoh Kesulitan Mengoperasikan
Penjumlahan Pecahan dengan Konsep yang Benar
1
7+
19
7 hasilnya
20
14 karena menjumlahkan dua
pecahan dengan cara menjumlahkan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut. Kesalahan ini
sering dijumpai dalam hasil pekerjaan mahasiswa sehingga
dapat diketahui bahwa mahasiswa masih belum memiliki
konsep yang bener dalam operasi penjumlahan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
d) Kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar
Setengah dari seluruh mahasiswa memiliki kesulitan
dalam mengoperasikan pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar. Kesulitan ini ditinjau dari kesalahan
ketrampilan proses (Process Skills Error). Mahasiswa masih
menerapkan konsep/cara pengurangan pecahan yang salah
terutama pada pengurangan pecahan berpenyebut beda. Ada
beberapa mahasiswa yang mengurangkan dua pecahan
dengan cara mengurangkan pembilang dengan pembilang
dan penyebut dengan penyebut seperti berikut:
Gambar 5. 6 Contoh 1 Kesulitan Mengoperasikan
Pengurangan Pecahan dengan Konsep yang Benar
Beberapa mahasiswa sebenarnya sudah memahami
syarat dua pecahan dapat dikurangkan yaitu penyebutnya
harus sama tetapi dalam proses menyamakan penyebut ada
konsep yang salah. kesalahan yang paling sering muncul
yaitu seperti contoh berikut:
Gambar 5. 7 Contoh 2 Kesulitan Mengoperasikan
Pengurangan Pecahan dengan Konsep yang Benar
Pada gambar diatas mahasiswa menyamakan
penyebut dengan cara mengubah penyebut dari dua pecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
tersebut dengan hasil kali 4 dan 5 (penyebut pada bentuk
sebelumnya) tanpa mengubah pembilang. Konsep/cara ini
salah karena pecahan yang dimunculkan tidak senilai
dengan pecahan sebelumnya.
e) Kesulitan dalam memahami soal dan langkah
penyelesaiannya
Sebagian kecil mahasiswa memiliki kesulitan dalam
memahami soal dan langkah penyelesaiannya. Kesulitan ini
dapat ditinjau dari tidak adanya jawaban yang diberikan
mahasiswa. Diduga mahasiswa tidak mampu memami soal
dan bagaimana langkah penyelesaian yang harus dilakukan
untuk solusi soal tersebut.
2) Soal Cerita
a) Kesulitan dalam mengerjakan soal cerita secara sistematis
(lengkap: diketahui, ditanya, jawaban, kesimpulan)
Lebih dari setengah jumlah mahasiswa kesulitan
dalam mengerjakan soal cerita secara sistematis. Yang
dimaksud dengan sistematis adalah mahasiswa menuliskan
secara lengkap mencakup diketahui, ditanya,
jawaban/penyelesaiaan, dan kesimpulan. Banyak mahasiswa
belum mengerjakan secara sistematis. Mahasiswa belum
memiliki kebiasaan mengerjakan soal cerita dengan
menuliskan diketahui, ditanya, penyelesaian dan
kesimpulan. Mahasiswa cenderung langsung menghitung
untuk menemukan hasil dari soal tersebut tanpa menuliskan
diketahui dan ditanya. Contohnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Mahasiswa tersebut langsung melakukan operasi
penjumlahan pecahan dari soal tanpa menuliskan diketahui,
ditanya dan kesimpulan. Banyak mahasiswa sudah memiliki
kebiasaan mengerjakan soal cerita dengan menuliskan
diketahui dan ditanya tetapi tidak menuliskan kesimpulan
pada akhir jawaban seperti berikut ini:
Gambar 5. 9 Contoh Hasil Pekerjaan tanpa kesimpulan
Mahasiswa tersebut mampu menuliskan diketahui
dan ditanya kemudian sudah menemukan hasil penyelesaian
tetapi tidak menuliskan kesimpulan.
b) Kesulitan dalam menuliskan diketahui dan ditanya dengan
benar
Setengah dari seluruh mahasiswa kesulitan dalam
menuliskan diketahui dan ditanya dalam mengerjakan soal
Gambar 5. 8 Contoh pekerjaan tanpa
menuliskan diketahui, ditanya dan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
cerita. Kesulitan ini karena pemahaman bahasa matematika
yang kurang, tidak mampu memahami cerita. Beberapa
mahasiswa hanya menuliskan bilangan pecahannya saja
pada bagian diketahui seperti contoh dibawah ini:
Meskipun hanya menuliskan bilangan pecahannya
saja dibagian diketahui, mahasiswa tersebut mampu
memahami soal dengan benar. Beberapa mahasiswa juga
tidak teliti dalam menuliskan diketahui sehingga data yang
ada dibagian diketahui tidak sesuai dengan soal. Kesalahan
ini mengakibatkan operasi hitung yang dilakukan salah
karena datanya sudah salah dari awal.
c) Kesulitan dalam menentukan operasi yang tepat untuk solusi
penyelesiaan soal
Sebagian mahasiswa kesulitan dalam menentukan
operasi yang tepat untuk solusi penyelesaian. Kesulitan ini
ditinjau dari banyaknya kesalahan dalam memilih operasi
yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Mahasiswa
masih lemah dalam memahami soal, merencanakan
penyelesaian dan pemahaman bahasa matematika masih
Gambar 5. 10 Contoh Hasil Pekerjaan yang diketahuinya
masih kurang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
lemah. Mahasiswa sering tidak mampu memahami cerita
pada soal. Kesalahan yang paling sering muncul pada soal
“Bayu mempunyai 31
2 kue. Jika 1
2
3 bagian kue itu diberikan
kepada Rendi. berapa bagian kue Bayu yang tersisa?”.
Beberapa mahasiswa salah mengartikan kata “diberikan”.
Mahasiswa beranggapan diberikan artinya bayu membagi
rotinya kepada Rendi, sehingga operasi yang dipilih oleh
mahasiswa dalam soal tersebut adalah pembagian.
Sedangkan maksud dari soal yang benar adalah diberikan
artinya roti bayu berkurang karena sebagian diberikan
kepada Rendi sehingga operasi yang tepat adalah
pengurangan. seringnya kesalahan ini muncul menunjukan
jika mahasiswa masih belum mampu memahami masalah
pada soal dan belum mampu merancang rencana
penyelesiaan soal tersebut.
d) Kesulitan dalam mengubah pecahan campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai
Sebagian mahasiswa memiliki kesulitan dalam
mengubah pecahan campuran kebentuk pecahan biasa yang
senilai. Kesulitan ini ditinjau dari kesalahan ketrampilan
proses (Process Skills Error). Mahasiswa masih belum
memahami konsep/cara mengubah pecahan campuran ke
bentuk pecahan biasa yang senilai. Selain itu kesalahan
hitung juga sering menjadi kendala mahasiswa dalam
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
e) Kesulitan dalam mengoperasikan penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar.
Sebagian mahasiswa memiliki kesulitan dalam
mengoperasikan penjumlahan pecahan. Kesulitan ini
ditinjau dari kesalahan ketrampilan proses (Process Skills
Error). Mahasiswa masih belum memiliki pemahaman
konsep penjumlahan pecahan dengan benar. Beberapa
mahasiswa langsung menjumlahakan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut. Ada juga
mahasiswa yang sudah memahami syarat pecahan dapat
dijumlahkan yaitu penyebutnya harus sama. Tetapi dalam
menyamakan penyebut, konsep yang digunakan masih
keliru. Mahasiswa sering hanya mengalikan kedua penyebut
tanpa mengubah pembilang. Konsep yang dilakukan ini
tidak tepat karna nilai pecahan yang dihasilkan tidak senilai
dengan pecahan sebelumnya. Contoh pekerjaan mahasiswa
yang sesuai dengan penjelasan diatas yaitu:
Gambar 5. 11 contoh Kesalahan konsep penjumlahan
Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa belum
memahami konsep yang benar.
f) Kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar.
Beberapa mahasiswa memiliki kesulitan dalam
mengoperasikan pengurangan pecahan dengan konsep yang
benar. Kesulitan ini ditinjau dari kesalahan ketrampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
proses (Process Skills Error). Mahasiswa masih
menerapkan konsep/cara pengurangan pecahan yang salah
terutama pada pengurangan pecahan berpenyebut beda.
Sama seperti di soal langsung, beberapa kesalahan yang
mahasiswa sering lakukan yaitu mahasiswa mengurangkan
dua pecahan dengan cara mengurangkan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut. Kurangnya
pemahaman konsep pengurangan pecahan membuat
mahasiswa kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan
pecahan terutama pada soal pengurangan pecahan
berpenyebut beda. Salah satu contoh kesalahan yang sering
mahasiswa lakukan seperti berikut:
Pada gambar diatas, mahasiswa tahu bila
pengurangan dua pecahan dapat dilakukan jika penyebutnya
sama, sehingga ia menyamakan penyebutnya dengan
mengalikan 2 dengan 3. Tetapi pada bagian pembilang tidak
dirubah dan langsung dikurangkan 7-5 =2. Hasil akhir
menjadi salah karena konsep yang digunakan tidak tepat.
g) Kesulitan menerjemahkan soal ke dalam bentuk matematis.
Sebagian mahasiswa kesulitan dalam mengerjakan
soal kedalam bentuk matematis. Kurangnya kemampuan
mahasiswa dalam memahami soal cerita dengan baik
Gambar 5. 12contoh Kesalahan
Konsep Pengurangan Pecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
mengakibatkan beberapa mahasiswa tidak mampu
menerjemahkan soal ke dalam bentuk matematis. Beberapa
mahasiswa hanya menuliskan diketahui dan ditanya saja dan
ada juga yang tidak menjawab sama sekali. Mahasiswa yang
menjawab hanya diketahui dan ditanya atau bahkan tidak
menjawab memiliki kesulitan dalam menerjemahkan soal ke
dalam bentuk matematis sehingga tidak mampu
memberikan penyelesaian soal tersebut.
2. Penyebab Kesulitan Mahasiswa
a. Faktor Internal
1) Kelemahan emosional mahasiswa karena tuntutan tugas
Kegiatan matrikulasi pada semester ganjil memiliki jadwal
yang cukup padat bagi mahasiswa Mappi. Mereka belajar dari
pagi hingga sore, kemudian di malam hari kembali mendapat
bimbingan belajar. Sering kali mahasiswa dalam sehari materi
belajarnya selalu matematika sehingga beberapa mahasiwa
terkadang mengeluh dengan tuntutan belajar dan tugas yang
diberikan. Mahasiswa mengeluh karena ada tugas yang diberikan
pada kelas pagi hari dan akan digunakan untuk pembahasan di
kelas bimbingan pada malam harinya. Mahasiswa merasa tidak
memiliki waktu untuk beristirahat. Keadaan ini membuat
beberapa mahasiswa yang memiliki kelemahan emosional akan
menunjukan rasa bosan belajar, menurunnya tingkat konsentrasi,
motivasi belajar menurun, sehingga berdampak pada kemampuan
mereka memahami pelajaran yang diberikan oleh tutor/pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2) Kebiasaan yang kurang baik seperti malas belajar dan bolos
pelajaran.
Berdasarkan data konteks mahasiswa Mappi, mahasiswa
bercerita tentang kebiasaan belajar selama mereka sekolah di
Mappi. Tidak sedikit dari mereka yang bercerita bahwa dulu
mereka sering bolos sekolah karena malas dan lebih memilih ikut
orangtua kerja dari pada sekolah. Mereka masih menganggap
sekolah bukan merupakan hal utama yang sangat penting. Ada
mahasiswa yang bercerita bahwa mereka belajar hanya saat akan
ujian saja, selain itu jarang sekali belajar. Kebiasaan-kebiasaan
yang dimiliki mahasiswa ini sulit untuk langsung dirubah dalam
waktu singkat saat kegiatan matrikulasi. Bila ada waktu luang
mereka memilih untuk beristirahat dan bersantai. Tak jarang
mereka tidak hadir dalam kegiatan matrikulasi dengan berbagai
alasan ataupun tanpa ijin. Kebiasaan yang kurang baik ini
berpengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam kegiatan
matrikulasi. Mahasiswa yang malas belajar, perkembangan
kemampuannya tidak secepat atau sebaik mahsiswa yang rajin
belajar. Mahasiswa yang masih memiliki kebiasaan membolos
saat kegiatan matrikulasi akan semakin ketinggalan materi
pembelajaran.
3) Materi pecahan dirasa sulit karna jarang dipelajari dan digunakan
sewaktu sekolah.
Berdasarkan refleksi mingguan tutor dan refleksi peneliti
diketahui bahwa mahasiswa merasa pecahan merupakan materi
yang sulit karena mereka jarang atau bahkan tidak pernah belajar
tentang pecahan di sekolah mereka. Mereka belum terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dengan bilangan pecahan karena biasanya yang mereka sering
gunakan adalah bilangan bulat positif dengan dengan jumlah
besar (ribuan). Dalam kehidupan sehari-hari, selama ini
mahasiswa juga jarang menemukan kasus yang berhubungan
dengan pecahan sehingga mereka belum memiliki pengalaman
dan pemahaman mengenai pecahan dan saat matrikulasi diajarkan
bilangan pecahan mereka merasa asing serta kesulitan untuk
memahami.
4) Tidak memiliki ketrampilan yang dibutuhkan dalam materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, seperti terampil
dalam operasi bilangan bulat, KPK (kelipatan persekutuan
terkecil), FPB (faktor persekutuan terbesar).
Ketika mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, sebelumnya ada keterampilan yang harus dimiliki untuk
mendukung/melancarkan dalam belajar operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan. dengan adanya keterampilan yang
dibutuhkan tersebut, materi operasi pecahan yang akan dipelajari
akan lebih mudah di terima oleh mahasiswa. Salah satu
keterampilan yang dibutuhkan adalh mampu mengoperasikan
bilangan bulat (memiliki kemampuan menghitung bilangan
bulat). KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor
persekutuan terbesar) juga diperlu dipahami oleh mahasiswa
sebelum belajar operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
tetapi fakta menunjukan dalam kegiatan matrikulasi semester
ganjil sebagian mahasiswa masih memiliki kesulitan menghitung
bilangan bulat terlebih pada perkalian dan pembagian bilangan
bulat. Untuk KPK (kelipatan persekutuan terkecil) beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
mahasiswa mampu memahami dengan baik. Tetapi untuk FPB
(faktor persekutuan terbesar) sebagian besar mahasiswa masih
kesulitan dalam memahaminya. Kurangnya kemampuan
keterampilan yang dibutuhkan dalam mempelajari operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan ini menjadi penghambat
mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.
5) Belum terbiasa dengan soal cerita
Rata-rata persentase kesulitan yang dialami mahasiswa
dalam soal cerita lebih tinggi dari pada persentase pada soal
langsung. Hal ini terjadi karena mahasiswa belum terbiasa dengan
soal cerita. Selama sekolah/belajar, mahasiswa jarang menemui
soal cerita sehingga mereka belum mempunyai kebiasaan
mengerjakan soal cerita dengan sistematis sesuai langkah-langkah
yaitu menuliskan diketahui, ditanya, jawaban, dan kesimpulan. Ini
menjadi penyebab rendahnya kemampuan mahasiswa karena
beberapa mahasiswa sebenarnya sudah memiliki kemampuan
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, tetapi karena
belum terbiasa dengan soal cerita maka mereka belum lancar
dalam memahami masalah, nentukan rencana penyelesaian,
melaksanakan penyelesaian dan mengcek ulang hasil jawaban.
b. Faktor Eksternal
1) Kualitas Pendidikan di Mappi masih kurang dan belum merata.
Kabupaten Mappi merupakan daerah yang sebagian besar
lokasinya berupa sungai/rawa sehingga akses dari satu tempat dan
tempat lainnya cukup sulit ditempuh. Jumlah sekolah yang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
terbatas membuat jarak siswa menuju sekolah menjadi cukup
jauh. Berdasarkan Beberapa cerita mahasiswa dan hasil kuesioner
konteks, beberapa sekolah masih kekurangan fasilitas seperti
ruang kelas, lab, perpustakaan dan peralatan pembelajaran seperti
papan tulis, buku pelajaran, komputer. Disana juga masih
kekurang tenaga guru karena terbatasnya jumlah guru dan
beberapa guru tidak menjalankan tugasnya sebagai guru (jarang
masuk untuk mengajar). Kondisi ini membuat kemampuan yang
seharusnya diperoleh ketika sekolah menjadi tidak dimiliki.
2) Metode pengajaran saat matrikulasi dari setiap tutor berbeda-
beda.
Kegiatan matrikulasi dilaksanakan dengan beberapa
tutor/pengajar yang berasal dari mahasiswa S2 pendidikan
Matematika. Setiap tutor memiliki cara penjelasan dan metode
pengajaran yang berbeda-beda. Materi yang diberikan memang
sudah disamakan untuk semua tutor, tetapi setiap tutor
memberikan cara yang berbeda-beda dalam menyelesaikan soal
Sehingga mahasiswa harus menyesuaikan ulang ketika berganti
tutor/pengajar. Keadaan ini berpengaruh pada kemampuan
mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan. Contohnya
ketika mahasiswa diberikan cara operasi penjumlahan pecahan
berpenyebut beda dengan cara/metode kali silang, kemudian saat
belajar dengan tutor lain, diberikan dikerjakan dengan cara lain
yaitu dengan memanfaatkan KPK dari penyebut untuk
menyamakan penyebut. Keadaan ini menimbulkan kebingungan
mahasiswa. pertanyaan yang muncul seperti: kenapa caranya
berbeda? Cara mana yang sebenarnya paling betul?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Upaya-upaya yang sudah dilakukan tutor dan hasilnya
a. Tutor memberikan motivasi belajar agar mahasiswa tetap semangat
untuk bisa mencapai tujuan belajar.
Setiap mahasiswa Mappi memiliki karakter, mental,
emosional, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Ada mahasiswa yang
memiliki semangat tinggi untuk belajar tetapi ada juga mahasiswa
yang tidak memiliki semangat dan cenderung malas dalam belajar.
Dalam situasi tersebut peran tutor sangat menentukan. Tutor
mengupayakan selalu menjaga semangat belajar mahasiswa dengan
cara memberikan motivasi belajar. Tutor selalu mengingatkan tujuan
utama mahasiswa jauh-jauh dari Mappi Papua menuju Yogyakarta
yaitu untuk belajar dan menjadi guru yang suatu saat akan kembali
ke Mappi untuk membangun Mappi menjadi lebih baik lagi.
Hasilnya, setiap diberikan motivasi memang mahasiswa merasa
semangat untuk ingin tahunya tetap ada. Meskipun jadwal belajar
cukup padat mahasiswa tetap berupaya menangkap penjelasan tutor
dengan baik.
b. Memperkuat ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan di materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Untuk mampu mengoperasikan penjumlahan dan
pengurangan pecahan dibutuhkan ketrampilan dasar seperti mampu
mengoperasikan bilangan bulat serta terampil dalam menentukan
FPB dan KPK. Bila mahasiswa belum memiliki kemampuan dasar
tersebut, maka mahasiswa akan mengalami banyak kesalahan dalam
mengoperasikan pecahan. oleh karena itu, ketika tutor mengajarkan
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
mahasiswa banyak melakukan kesalahan hitung, tutor berupaya
mengulang kembali materi operasi bilangan bulat seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Diharapkan dengan diulangnya pembahasan keterampilan tersebut
dapat mempermudah mahasiswa dalam belajar operasi penjumlahan
dan pengurangan pecahan. hasilnya setelah dilakukan pendalaman
ketrampilan yang dibutuhkan, mahasiswa mampu mengurangi
kesalahan mereka dalam mengoperasikan pecahan.
c. Mengajar melalui soal kontekstual yang dipahami oleh mahasiswa.
Salah satu penyebab mahasiswa Mappi kesulitan dalam
mengerjakan soal cerita adalah mereka tidak mampu memahami soal
cerita tersebut karena konteks/pokok cerita yang ada pada soal
belum pernah mereka alami atau tidak dapat mereka bayangkan
kejadiannya. Tutor/pengajar di kegiatan matrikulasi berupaya untuk
memberikan soal cerita yang kontekstual dengan kehidupan
mahasiswa Mappi agar dapat dipahami lebih mudah. Untuk dapat
menjalankan upaya ini, tutor berupaya mencari informasi konteks
kehidupan mahasiswa Mappi melalui kuesioner dan wawancara.
Kuesioner konteks dan wawancara ini dilakukan untuk mencari
informasi konteks-konteks apa saja yang dipahami oleh mahasiswa
yang akan digunakan sebagai acuan dalam membuat soal cerita yang
lebih kontekstual bagi mahasiswa Mappi. Hasil dari upaya ini
memang menunjukan mahasiswa lebih mampu memahami dan
terlihat tidak kesulitan dalam mengerjakan soal cerita yang lebih
kontekstual dengan kehidupan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
d. Memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk bercerita.
Mahasiswa USD asal Mappi yang mengikuti matrikulasi
berada pada rentang usia 18 sampai 25 tahun. Sedangkan materi
matrikulasi yang dipelajari materi yang masih relatif dasar. Dengan
demikian kondisi ini sangat relevan dengan Pendidikan untuk orang
dewasa (Andragogi). Ketika belajar, orang dewasa tidak bergantung
pada penjelasan pengajar tetapi orang dewasa pada dasarnya
manusia aktif dan kreatif sehingga membutuhkan kesempatan untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapinya. Orang dewasa
belajar lebih banyak apabila mereka ikut mengambil bagian secara
aktif dalam menemukan jawaban dan pemecahan masalah. Oleh
karena itu tutor memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk
bercerita tentang pendapatnya dalam menjawab soal. Mahasiswa
menunjukan ketebukaannya dan tidak takut memeberikan pendapat
serta bertanya bila ada hal yang dirasa membingungkan. Mahasiswa
menjadi merasa lebih dihargai dan didengar sehingga lebih semangat
dalam belajar.
e. Tutor lebih aktif untuk menghampiri mahasiswa satu persatu untuk
melihat kemampuan mahasiswa dan membantu menyelesaikan
kesulitan mahasiswa.
Beberapa mahasiswa Mappi memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi sehingga ketika mereka tidak paham mereka berani bertanya
kepada tutor/pengajar. Tetapi tidak sedikit juga yang tidak berani
bertanya dan memilih untuk diam walau sedang kesulitan. Ketika
ditanya secara berkelompok apakah sudah paham, mereka menjawab
paham. Faktanya ketika diberikan soal, mahasiswa belum dapat
menyelesaikan dengan benar. Dalam kondisi seperti ini tutor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
berupaya lebih aktif untuk menghampiri mahasiswa secara individu
untuk melihat kemampuan mahasiswa dan membantu menyelesaikan
kesulitan mereka. Dengan pendekatan ini tutor lebih memahami
kesulitan apa saja yang dialami oleh mahasiswa, serta terjadi
interaksi antara tutor dengan mahasiswa yang membuat mahasiswa
menjadi lebih terbuka bila mengalami kesulitan.
4. Rekomendasi Pembelajaran Selanjutnya
a. Tutor/pengajar diharapkan memiliki pedoman materi atau pedoman
mengajar agar metode yang diajarkan setiap tutor sama.
Pedoman materi atau pedoman mengajar sangat penting
dimiliki untuk pengajar kegiatan matrikulasi agar materi dan cara
penyelesaian yang diterima oleh mahasiswa dari semua kelas sama
sehingga siapapun tutor yang mengajar, mahasiswa dapat mengikuti
dengan baik. Pedoman materi ini juga mengurangi resiko pengajar
salah dalam memberikan materi dan pengajar tahu sejauh mana
materi tersebut akan dijelaskan.
b. Menggunakan alat peraga, simulasi, dan praktik untuk memberikan
pengalaman nyata kepada mahasiswa.
Orang dewasa akan lebih mudah memahami dan mengingat
berdasarkan pengalaman yang pernah dialami. Sehingga alat peraga,
simulasi dan praktik baik untuk dicoba agar dapat menciptakan
pengalaman langsung kepada mahasiswa. tutor berperan sebagai
membimbing mahasiswa saat menarik kesimpulan dari setiap
pengalaman yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Mahasiswa diberikan catatan evaluasi hasil belajar setiap 2 bulan.
Mahasiswa akan lebih baik jika diberikan catatan evaluasi
hasil belajar untuk menunjukan perkembangan dan kelemahan yang
dimiliki mahasiswa selama 2 bulan belajar dengan adanya catatan
evaluasi, mahasiswa dapat menyadari perubahan kemampuan yang
terjadi dan diharapkan mampu menentukan target pencapaian untuk
selanjutnya.
C. Refleksi
Saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) saya tidak pernah berfikir
akan melanjutkan studi di jurusan Pendidikan Matematika. Awalnya hanya
coba-coba mendaftar dan ternyata diterima di Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma. saya masih tak percaya apa saya bisa? saya
mencoba berfikir positif jika saya diterima maka artinya saya dipercaya
memiliki kemampuan untuk masuk di sana. Saya percaya perubahan besar
berawal dari langkah kecil dan kita tidak akan pernah tahu jika kita belum
mencoba. Akhirnya kuawali langkahku untuk menjadi mahasiswa. Semester
demi semester saya jalani perkuliahanku hingga akhirnya berada di situasi
yang sering menjadi kekhawatiran pada mahasiswa yaitu dimana kita dituntut
untuk membuat Tugas Akhir atau sering disebut skripsi. Skrispsi adalah hal
yang mau tidak mau harus dihadapi oleh mahasiswa seperti saya. Refleksi ini
berisi tentang perjuangan dan pengalaman yang saya alami selama proses
penyusunan skripsi.
Kisah bermula dari kebingungan saya menentukan judul dan dosen
pembimbing. Saya pun mencoba mencari inspirasi dari sebuat search engine
ternama yaitu google kemudian mencoba menyusun judul skripsi saya.
Setelah menemukan judul yang saya rasa cukup baik, saya mencoba
menghubungi dosen yang saya rasa nyaman untuk dijadikan dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
pembimbing. Dosen yang saya hubungi bernama Dr. Marcellinus Andy
Rudhito, S.Pd.. Saya memberikan rencana judul skripsi saya kepada beliau
untuk meminta saran kemudian beliau merasa judul yang saya berikan kurang
menarik. Beliau justru memberikan pilihan untuk meneliti calon mahasiswa
Sanata Dharma yang berasal dari Mappi Papua. Saya diberi dokumen-
dokumen sebagai gambaran pembelajaran mereka lakukan. Hari selanjutnya
sesuai saran dari Bapak Andy, saya mengunjungi lokasi tempat mahasiswa
asal Mappi belajar. Hal pertama yang saya rasakan adalah takut, karena saya
belum pernah mempunyai teman ataupun kenalan yang berasal dari timur.
Sejujurnya, awal pikiran saya adalah orang timur itu menakutkan. Tetapi
semua anggapan itu hilang ketika saya mengenal para mahasiswa asal Mappi.
Mereka sangat ramah dan baik dengan saya. Saya melihat mereka belajar
bersama beberapa tutor dengan antusias. Kedatangan saya yang pertama ini
memberikan kejutan dalam diri saya. Saya melihat kemampuan mereka dalam
matematika masih sangat rendah padahal umur mereka setara dengan saya dan
ada yang justru lebih tua dari saya yang saat ini berusia 21. Saya bertanya-
tanya pada diri saya kenapa bisa seperti ini. Setelah memperhatikan lebih
dekat dengan mereka saat belajar, saya percaya mereka berada pada kondisi
ini bukan karena mereka tidak mampu tetapi karena pendidikan yang memang
belum mereka terima. Ini membuka pandangan saya tentang betapa luasnya
Indonesia dengan segala macam perbedaan kualitas pendidikan disetiap
daerahnya. Pulang dari lokasi belajar, saya yakin dan memutuskan untuk
menerima tawaran Pak Andy untuk melakukan penelitian skripsi dengan
subjek Mahasiswa Mappi.
Saya tidak sendirian dalam menyusun skripsi, ada 6 orang teman saya
yang juga sama-sama meneliti mahasiswa Mappi. Kami berdinamika bersama
mahasiswa Mappi untuk semakin mengenal dan memahami kemampuan
belajar matematika yang mahasiswa Mappi miliki. Penyusunan skripsi saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
lakukan bersama dengan 6 orang teman saya yang menjadi tim bimbingan
skripsi Bapak Andy. Dalam mengerjakan saya mengalami banyak kesulitan
yaitu kendala data yang begitu banyak yang harus saya analisis membuat
proses penyusunan skripsi menjadi cukup lama dan rumit. Jawaban hasil
pekerjaan mahasiswa Mappi terkadang juga sulit saya pahami maksudnya
sehingga saya kesulitan dalam menganalisis. Sering kali saat saya observasi
kegiatan belajar mereka, saya kesulitan dalam memahami bahasa yang mereka
gunakan sehingga saya tidak paham dengan apa yang mereka katakan dan
juga sebaliknya mereka terkadang juga tidak paham dengan apa yang saya
katakan. Seiring dengan berjalannya waktu segala hambatan dapat terlalui dan
skripsi yang saya buat harus segera selesai. Skripsi yang saya buat memang
tidak sempurna tetapi saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kegiatan
matrikulasi dikemudian hari. Tidak pernah ada kata cukup rasanya
menuliskan dan mencurahkan semua pengalaman saya selama kuliah dan
mengerjakan skripsi di sini. Dan yang terahkir, saya mengucapkan terima
kasih kepada Universitas Sanata Dharma dengan segala cerita yang terukir
dalam hidup saya selama menempuh studi di sini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
BAB VI
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu data dan informasi,
serta hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
1. Kemampuan dan kesulitan yang dimiliki mahasiwa Mappi pada materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
a. Kemampuan
1) Kemampuan pada soal langsung
a) Mampu menggunakan data/unsur-unsur sesuai dengan soal
(persentase:97%)
b) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan
biasa yang senilai(persentase:76,5%)
c) Mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar(persentase 61%)
d) Mampu mengoperasikan pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar(persentase 43%)
2) Kemampuan pada soal cerita
a) Mampu mengerjakan secara sistematis (lengkap: diketahui,
ditanya, jawaban, kesimpulan) (persentase:38,25%)
b) Mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar
(persentase:43%)
c) Mampu menentukan operasi yang tepat untuk solusi
penyelesaian soal. (persentase:48,5%)
d) Mampu mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan
biasa yang senilai. (persentase:50%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
e) Mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan dengan
konsep yang benar. (persentase:36%)
f) Mampu mengoperasikan pengurangan pecahan dengan
konsep yang benar. (26%)
b. Kesulitan
1) Kesulitan pada soal langsung
a) Kesulitan dalam menggunakan data/unsur-unsur yang
sesuai dengan soal (persentase: 6,5%)
b) Kesulitan dalam mengubah pecahan campuran kebentuk
pecahan biasa yang senilai (persentase 21,5%)
c) Kesulitan dalam mengoperasikan penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar (persentase: 30%)
d) Kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar (persentase: 55%)
e) Kesulitan dalam memahami soal dan langkah
penyelesaiannya (persentase: 4%)
2) Kesulitan pada soal cerita
a) Kesulitan dalam mengerjakan soal cerita secara sistematis
(lengkap: diketahui, ditanya, jawaban, kesimpulan)
(persentase: 62,75%)
b) Kesulitan dalam menuliskan diketahui dan ditanya dengan
benar (persentase: 53,75%)
c) Kesulitan dalam menentukan operasi yang tepat untuk
solusi penyelesiaan soal (persentase: 40%)
d) Kesulitan dalam mengubah pecahan campuran ke bentuk
pecahan biasa yang senilai (persentase:22%)
e) Kesulitan dalam mengoperasikan penjumlahan pecahan
dengan konsep yang benar.(persentase:37%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
f) Kesulitan dalam mengoperasikan pengurangan pecahan
dengan konsep yang benar. (persentase: 15%)
g) Kesulitan menerjemahkan soal ke dalam bentuk matematis.
(persentase:26,25%)
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan mahasiswa menguasai materi
matematika dasar topik operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
a. Faktor Internal
1) Kelemahan emosional mahasiswa karena tuntutan tugas
2) Kebiasaan yang kurang baik seperti malas belajar dan bolos
pelajaran.
3) Materi pecahan dirasa sulit karna jarang dipelajari dan digunakan
sewaktu sekolah.
4) Tidak memiliki ketrampilan yang dibutuhkan dalam materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, seperti terampil
dalam operasi bilangan bulat, KPK (kelipatan persekutuan
terkecil), FPB (faktor persekutuan terbesar).
5) Belum terbiasa dengan soal cerita
b. Faktor Eksternal
1) Kualitas Pendidikan di Mappi masih kurang dan belum merata.
2) Metode pengajaran saat matrikulasi dari setiap tutor berbeda-
beda.
3. Upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa pada matematika dasar topik operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan dan hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
a. Tutor memberikan motivasi belajar agar mahasiswa tetap semangat
untuk bisa mencapai tujuan belajar.
Hasilnya: motivasi mahasiswa meningkat dan rasa ingin tahu lebih
tinggi.
b. Memperkuat ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan di materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Hasilnya: ketrampilan yang dibutuhkan meningkat dan mahasiswa
mampu mengurangi kesalahan mereka dalam mengoperasikan
pecahan.
c. Mengajar melalui soal kontekstual yang dipahami oleh mahasiswa.
Hasilnya: mahasiswa lebih mampu memahami dan terlihat tidak
kesulitan dalam mengerjakan soal cerita yang lebih kontekstual
dengan kehidupan mereka.
d. Memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk bercerita.
Hasilnya: Mahasiswa menunjukan ketebukaannya dan tidak takut
memeberikan pendapat serta bertanya bila ada hal yang dirasa
membingungkan. Mahasiswa menjadi merasa lebih dihargai dan
didengar sehingga lebih semangat dalam belajar.
e. Tutor lebih aktif untuk menghampiri mahasiswa satu persatu untuk
melihat kemampuan mahasiswa dan membantu menyelesaikan
kesulitan mahasiswa.
Hasilnya: Dengan pendekatan ini tutor lebih memahami kesulitan apa
saja yang dialami oleh mahasiswa, serta terjadi interaksi antara tutor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
dengan mahasiswa yang membuat mahasiswa menjadi lebih terbuka
bila mengalami kesulitan.
4. Rekomendasi strategi pembelajaran selanjutnya agar pembelajaran dapat
berjalan lebih efektif dan efisien
a. Tutor/pengajar diharapkan memiliki pedoman materi atau
pedoman mengajar agar metode yang diajarkan setiap tutor sama.
b. Menggunakan alat peraga, simulasi, dan praktik untuk
memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa.
c. Mahasiswa diberikan catatan evaluasi hasil belajar setiap 2 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
B. Saran
1. Bagi Tutor Kegiatan Matrikulasi
a. Sebaiknya dibuat pedoman materi atau pedoman mengajar agar
metode yang diajarkan dan materi yang diberikan setiap tutor sama.
b. Dalam melakukan proses matrikulasi sebaiknya tutor mengajar dengan
memperhatikan tingkat kemampuan mahasiswa dalam menangkap
materi dan memberikan pengulangan-pengulangan bila mahasiswa
masih belum paham. Tutor juga diharapkan tidak mudah menyerah
dan memberikan respon yang baik kepada mahasiswa yang kurang
memahami materi.
2. Bagi Mahasiswa Mappi
a. Sebaiknya mahasiswa manfaatkan kesempatan belajar yang kalian
peroleh saat ini, jangan takut untuk bertanya bila belum paham.
b. Sebaiknya mahasiswa harus percaya diri bahwa mereka mampu dan
suatu saat mereka bisa pulang ke Mappi untuk membangun Mappi
menjadi lebih baik lagi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebaiknya peneliti selanjutnya memperdalam penelitian dengan
menggunakan wawancara.
b. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan subjek
dari semua kelas, karena pada penelitian ini subjek yang digunakan
baru kelas A dan B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, N & Maulana. 2007. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI PRESS
Arif, Zainudin. 1986. Andragogi. Bandung: Angkasa.
Burton, W.H. 1952. The Guidance of Learning Activities. New York: Applenton-Cebtury-
Croffts.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Hadar, Movshovitz, N., Zaslavsky, O., & Shlomo Inbar. 1987. An Empirical Classification
Model For Errors In High School Mathematics. Journal For Research In Mathematics
Education, 18 : 3-14.
Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Knowles Malcolm S. 1987, Adult Learning: dalam Robert L. Craig (ed.), The ASTD
Training and Development Handbook: A Guide to Human Resources and
Development, fourth edition, Mc Graw Hill Inc., New York, 1987, hal 253-254.
Kristanti, Veronika Dwi. 2017. Analisis Kesulitan dan kemampuan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VII A
SMP Institut Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar
Khusus. Yogjakarta: Nuha Litera.
Robbins, Stephan P. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Macanan Jaya.
Runtukahu, J. Tombokan dan Selpius Kandou. 2014. PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DASAR BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR. Yogyakarta: AR-RUZZ Media
S. Nasution. 2002. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinaga Anggiat dan Sri Hadiati. 2001. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Supriyanto dan Purwaningsih. 2011. 225 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Berhitung.
Jakarta: Media Pusindo.
Suwarsono, st. 1982. Penggunaan Metode Analisa Faktor Sebagai Suatu Pendekatan untuk
Memahami Sebab-Sebab Kognitif Kesulitan Belajar Anak dalam Matematika.
Yogyakarta. IKIP Sanata Dharma.
Ubayanti, Chandra Sri, dkk (2016), Eksplorasi Etnomatematika pada Sero (Set Net): Budaya
Masyarakat Kokas Fakfak Papua Barat. Universitas Cendrawasih.
Widdiharto, Rachmadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan
Alternatif Proses Remidinya. Yogyakarta: P4TK Matematika.
http://bintangpapua.co/2018/03/27/pendidikan-di-kabupaten-mappi-memprihatinkan/.
(diakses pada tanggal 3 Maret 2019)
https://gtpapua.wg.ugm.ac.id/gpdt/. (diakses pada tanggal 10 maret 2019)
https://tabloidjubi.com/ (diakses pada tanggal 10 maret 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L2
Lampiran 1 Soal Tes I,II,III
Soal Tes Mahasiswa
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes I, II, dan III dalam kegiatan
matrikulasi pada semester ganjil 2018. Sistem soal pada setiap tes berbeda-beda
karena disesuaikan dengan kemampuan kelas dan perkembangan materi dari setiap
kelas. Berikut ini adalah soal-soal dari setiap tes.
A. Tes I
Soal tes I untuk setiap kelas sama yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L3
B. Tes II
Tes II dilaksanakan pada 21 November 2018 dengan soal yang berbeda-
beda pada setiap kelas. Untuk soal kelas C dan D hampir sama karena
kemampuan dan laju materi yang sudah dipelajari kedua kelas tersebut hampir
sama.
1. Kelas A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L4
2. Kelas B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L5
3. Kelas C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L6
4. Kelas D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L7
C. Tes III
Tes III dilaksanakan pada 18-19 Desember 2018 dengan soal yang berbeda-beda
pada setiap kelas. Tes ini juga sebagai ujian terahkir pada kegiatan matrikulasi
semester ganjil 2018
1. Kelas A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L8
2. Kelas B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L9
3. Kelas C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L10
4. Kelas D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L11
Lampiran 2 Deskripsi jawaban seluruh soal
Deskripsi Jawaban Mahasiswa
A. Deskripsi Jawaban Tes II Kelas A Soal Nomor 11a
Soal : Nomor 11A
Hitunglah sampai memperoleh hasil yang paling
sederhana!
a. 1
7+ 2
5
7−
3
4
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S26
A1
S26 mengerjakan hingga selesai dan hasil akhir benar. S26
menuliskan soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa, mampu menjumlahkan pecahan yang
berpenyebut sama. Mampu mengurangkan dua pecahan yang
berpenyebut berbeda, dan juga mampu mengubah pecahan biasa ke
pecahan campuran. Tetapi dalam pekerjaan ini subjek memiliki
kekurangan yaitu pada langkah terahkir subjek kurang menuliskan
tanda sama dengan (=). secara keseluruhan subjek sudah
memahami proses operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. S73
A1
S73 mengerjakan hingga selesai dan hasil akhir benar. S73
menuliskan soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa, mampu menjumlahkan pecahan yang
berpenyebut sama, Mampu mengurangkan dua pecahan yang
berpenyebut berbeda. Hanya saja dalam jawaban ini subjek belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L12
dapat menyederhanakan pecahan dengan benar. Pecahan
disederhanakan dengan membagi penyebut dan pembilang dengan
bilangan yang sama tetapi dalam kasus ini pembagi yang dipilih
oleh subjek yaitu 7, tidak dapat membagi 59. Sehingga hasil yang
diperoleh menjadi tidak tepat. Meskipun memiliki kesalahan,
peneliti tetap menggolongakan jawaban ini benar karena sudah
mencapai hasil akhir yang di cari.
3. S30
A9
S26 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S30
mampu menuliskan soal dengan benar tetapi ia belum mampu
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa. Proses
menyamakan penyebut belum tepat. Penyebut sudah dikalikan
tetapi pembilang tidak berubah, sehingga pecahan yang terbentuk
menjadi tidak senilai dengan nilai pecahan sebelumnya. Proses
mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran benar.
Penyebab S30 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S30 belum
mampu mengubah pacahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai dan belum mampu menyamakan penyebut dari 2 pecahan
atau mengubah pecahan ke bentuk lain yang senilai.
4. S23
A2
S23 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S23
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dengan
benar, mampu menjumlahakan pecahan yang memiliki penyebut
sama. Tetapi subjek melakukan kesalahan pada baris ke dua.
Kesalahan menulis diketahui/soal. Seharusnya 3
4 tetapi ditulis
3
7 .
sehingga hasil dari pekerjaan menjadi berbeda. Tetapi jika dilihat
dari hasil pengurangan sudah benar dan subjek sudah mampu untuk
mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dengan benar.
Penyebab S23 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S23 tidak
teliti dalam mengerjakan soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L13
5. S74
A11
S74 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S74
mampu menulis soal dengan benar, tetapi pekerjaan selanjutnya
belum jelas diperoleh dari mana. Kemungkinan S74 belum
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan
sehingga hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Penyebab S74 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S74 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan dan
penjumlahan pecahan.
6. S71
A4
S71 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S71
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang senilai dan mampu menjumlahkan
pecahan yang berpenyebut sama. Tetapi S71 melakukan kesalahan
pada konsep pengurangan pecahan berpenyebut berbeda. Penyebut
dikalikan tetapi pembilang juga dikalikan, sehingga operasi yang
dilakukan justru perkalian dua buah pecahan. Dari hasil pekerjaan
hasil kalinya benar, subjek mampu menyederhanakan pecahan dan
mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran.
Penyebab S71 salah dalam mengerjakan adalah S71 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan pecahan berpenyebut
beda.
7. S27
A5
S27 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S27
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. Dalam menjumlahkan dan
mengurangkan dua buah pecahan, S27 belum memahami konsep
yang benar. S27 menjumlahkan penyebut dengan penyebut dan
pembilang dengan pembilang sehingga hasil yang diperoleh tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L14
sesuai dengan hasil yang benar. Bila dilihat dari penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat yang ada, subjek bisa menghitung
dengan benar.
Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
8. S20
A4
S20 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S20
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S20 menjumlahkan dua pecahan
berpenyebut sama dengan metode kali silang. Cara ini tidak salah
namun sebenarnya tidak perlu dilakukan karna penyebut sudah
sama. Tetapi dalam prosesnya, S20 melakukan kesalahan
penghitungan perkalian (19 x 7) ia menuliskan hasilnya 113
Seharusnya 133. Selanjutnya, S20 belum memahami konsep
pengurangan dua buah pecahan berpenyebut berbeda. Subjek
langsung mengurangkan pembilang dengan pembilang dan
penyebut dengan penyebut sehingga hasil yang di tuju menjadi
tidak sesuai.
Penyebab S20 salah dalam mengerjakan adalah S20 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda dan masih belum lancar/teliti dalam
perkalian bilangan bulat.
9. S38
A5
S38 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S38
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S38 belum memahami konsep
penjumlahan dan pengurangan dua buah pecahan karena dalam soal
ini subjek melakukan operasi yang tidak benar. Penjumlahan 1
7+
19
7=
1𝑥19
7𝑥4 subjek mengkalikan pembilang dengan pembilang dan
penyebut dengan 4. Angka 4 diperoleh mungkin dari pecahan yang
ke 3 yaitu 3
4. Operasi penjumlahan ini tidak benar. Subjek juga
belum memahami pengurangan dua pecahan. Dari soal ini subjek
mengurangkan penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan
pembilang sehingga hasilnya tidak sesuai dengan jawaban yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L15
Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar
10. S42
A11
S42 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S42
mampu menulis soal dengan benar. Tetapi S42 mengerjakan kurang
jelas bagaimana memperoleh hasilnya. Ia tidak mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa dan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan yang dilakukan kurang tepat.
Penyebab S42 salah dalam mengerjakan adalah S42 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
11. S72
A7
S72 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S72
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. Pada proses operasi, S72 mengubah
seluruh penyebut menjadi 25 dan melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada pembilang. Belum diketahui 25 berasal dari
mana, tetapi dapat di simpulkan S72 belum dapat menyamakan
penyebut atau mengubah pecahan ke bentuk lain yang senilai.
Penyebab S72 salah dalam mengerjakan adalah S72 belum dapat
menyamakan penyebut atau mengubah pecahan ke bentuk lain
yang senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L16
12. S18
A3
S18 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S18
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S18 mampu menjumlahan dua pecahan
berpenyebut sama dengan benar. Namun S18 belum dapat
mengurangkan dua pecahan dengan penyebut berbeda karena
kesalahan konsep. S18 mengurangkan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut, sehingga hasilnya tidak
sesuai dengan jawaban yang benar.
Penyebab S18 salah dalam mengerjakan adalah S18 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda.
13. S46
A7
S46 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S46
belum dapat menulis soal dengan benar. Pecahan ketiga seharusnya 3
4. Kemudian dalam menyamakan penyebut subjek dapat
menentukan penyebutnya yaitu 28, tetapi subjek tidak mengubah
pembilang agar pecahan yang dimunculkan menjadi senilai
sehingga pecahan yang dimunculkan tidak senilai dengan soal awal.
Subjek juga melakukan kesalahan dalam penulisan lambing operasi
yaitu (-) justru menjadi (=) sehingga subjek justru melakukan
penjumlahan seluruhnya pada pembilang.
Penyebab S46 salah dalam mengerjakan adalah S46 salah dalam
menggunakan data/informasi soal dan belum dapat menyamakan
penyebut atau mengubah pecahan ke bentuk lain yang senilai.
14. S90 A6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L17
S90 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S90
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S90 melakukan kesalahan konsep
dalam menjumlahan dan pengurangkan pecahan.
Penyebab S90 salah dalam mengerjakan adalah S90 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
15. S44
A10
S44 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S44
mampu menulis soal dengan benar tetapi S44 belum dapat
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai.
Operasi penjumlahan dan pengurangan yang dilakukan S44 juga
masih belum tepat.
Penyebab S44 salah dalam mengerjakan adalah S44 belum dapat
menyamakan penyebut atau mengubah pecahan ke bentuk lain
yang senilai dan belum memiliki pemahaman konsep pengurangan
dan penjumlahan pecahan dengan benar.
16. S40
A5
S40 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S40
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S40 belum paham konsep operasi
pecahan sehingga penjumlahan dan pengurangan pecahan menjadi
tidak sesuai.
Penyebab S40 salah dalam mengerjakan adalah S40 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L18
17. S49
A2
S49 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S49
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. Operasi penjumlahan dua pecahan
berpenyebut sama sudah benar. Operasi pengurangan dua pecahan
berpenyebut berbeda sebenarnya hampir benar tetapi S49 salah
dalam meletakan posisi pecahan. 20
7−
3
4 seharusnya
80
28−
21
28 tetapi
subjek justru terbalik menjadi 21
28−
80
28 sehingga jawaban pun
menjadi keliru. Subjek mampu mengubah pecahan biasa menjadi
pecahan campuran dengan benar.
Penyebab S49 salah dalam mengerjakan adalah S49 terbalik dalam
konsep perkalian silang untuk menyamakan penyebut dari 2
pecahan. Kesalahan ini terjadi berulang-ulang oleh S49 pada soal
lain.
18. S62
A6
S62 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S62
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S62 mengoperasikan soal langsung
menjadi 20
10. Belum diketahui diperoleh dari mana. Kemungkinan 10
diperoleh dari 7+7-4. Kemudian 20 diperoleh sebenarnya dari
1+29-3 tetapi mungkin ada kesalahan hitung. Dapat disimpulkan
subjek belum memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
Penyebab S62 salah dalam mengerjakan adalah S62 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L19
19. S65
A6
S65 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S65
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S65 belum memahami konsep
penjumlahan dan pengurangan pecahan. Terlihat dari cara ia
mengoperasikan soal diatas. S65 langsung menjumlahkan dan
mengurangkan masing- masing penyebut dan pembilang. Dalam
menjumlahkan dan mengurangkan pembilang subjek juga masih
belum tepat menghitung.
Penyebab S65 salah dalam mengerjakan adalah S65 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar dan masih salah dalam menghitung
bilangan bulat.
20. S56
A8
S56 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S56
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S56 mengubah pecahan menjadi
berpenyebut sama pada 3 pecahan yang ada. Dalam proses ini
subjek memiliki konsep yang benar dalam mengubah pecahan
senilai. Tetapi ada kesalahan yaitu 19
7 menjadi
86
28, seharusnya
pembilang 19 x 4 yaitu 76. Kemungkinan kesalahan ini muncul
karena kesalahan dalam perkalian bilangan bulat. Subjek juga
belum mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran
dengan benar.
Penyebab S56 salah dalam mengerjakan adalah S56 belum tidak
teliti dalam menghitung (khususnya perkalian bilangan bulat) dan
belum dapat mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan
campuran.
.
21. S41
A5
S41 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S41
mampu menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa. S41 belum memahami konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L20
penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan benar. Terlihat dari
hasil pekerjaan soal ini, subjek melakukan kesalahan konsep
operasi. Subjek hanya langsung melakukan penjumlahan dan
pengurangan masing-masing penyebut dan pembilang.
Penyebab S41 salah dalam mengerjakan adalah S41 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar.
22. S48
A12
S48 tidak selesai dalam mengerjakan. S48 sudah mampu
menuliskan soal dengan benar, tetapi proses selanjutnya tidak
dikerjakan. Ada beberapa kemungkinan yaitu subjek belum
memahami mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dan
belum paham operasi pecahan atau mungkin subjek kehabisan
waktu dalam mengerjakan soal ini.
23. S16
A13
S16 tidak selesai dalam mengerjakan. S16 mampu menuliskan
soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa, tetapi S16 tidak melanjutkan pada proses
operasinya. Kemungkinan subjek belum dapat mengoperasikan
penjumlahan dan pengurangan pecahan atau kehabisan waktu
dalam mengerjakan.
Penyebab S16 belum dapat menjawab dengan benar kemungkinan
karna S16 belum dapat mengoperasikan penjumlahan dan
pengurangan pecahan atau kehabisan waktu dalam mengerjakan.
24. S32
A14
S32 tidak selesai dalam mengerjakan. S32 mampu menuliskan
soal dengan benar. S32 melakukan kesalahan dalam operasi
penjumlahan pecahan. S32 menjumlahkan sepenggal yaitu (1
7+ 2)
dan hanya menjumlahkan di pembilang, sehingga memperoleh 3
7 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L21
selanjutnya tidak ada jawaban dari S32. Kemungkinan kehabisan
waktu karena nomor sebelas adalah nomor terahkir yang
dikerjakan. Soal nomor 12- 15 tidak dikerjakan oleh subjek.
Penyebab S32 salah dalam mengerjakan adalah S32 belum
memiliki pemahaman konsep pengurangan dan penjumlahan
pecahan dengan benar dan kemungkinan S32 kehabisan waktu
dalam mengerjakan.
25. S47
tidak ada jawaban A15
Dalam tes ini subjek hanya mengerjakan soal hinga nomor 10.
Sehingga nomor 11 – 15 tidak di jawab. Kemungkinan besar subjek
kekurangan waktu dalam mengerjakan soal.
B. Deskripsi Jawaban Tes II Kelas A Soal Nomor 12
Soal :
Andreas mempunyai 101
4 kg beras. Tetangganya
memberinya beras sebanyak 52
3 kg. Berapa kilogram beras
yang dimiliki oleh Andreas sekarang?
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S49
B1
S49 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S49 mampu
menuliskan diketahui, ditanya dengan benar. S49 dapat mengubah
pecahan campuran ke pecahan biasa, S49 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda. Penghitungan yang
dilakukan seluruhnya tepat. Tetapi dalam penulisan jawaban diatas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L22
terdapat sedikit kesalahan yaitu menuliskan
Sebenarnya 17 𝑥 4
41 𝑥 3 tidak perlu dituliskan karena justru nilainya
menjadi tidak senilai.
S49 mampu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran
meskipun belum dalam bentuk paling sederhana.
2. S73
B1
S73 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S73
menuliskan diketahui, ditanya dengan benar. Ia mampu mengubah
pecahan campuran ke pecahan biasa dengan benar dan sudah
memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda.
Operasi yang dilakukan seluruhnya tepat. S73 juga mampu
memberikan kesimpulan dengan benar.
3.
S23
B1
S23 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S23 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai dengan benar,
Operasi yang digunakan sesuai untuk mencari solusi dalam
pertanyaan ini yaitu penjumlahan, setiap operasi yang dilakukan
dihitung dengan tepat. Hasil akhir S23 tergolong benar meskipun
S23 belum dapat mengubah pecahan biasa ke pecahan campurang
dengan bentuk paling sederhana tetapi yang ia jawab masih senilai
(benar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L23
4. S30
B3
S30 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S30
dapat menuliskan diketahui dan di tanya, ia mampu mengetahui
operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan, mampu
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa. Tetapi ia belum
memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda. Ia
justru mengurangkan pembilang dan mengalikan penyebut. Dalam
perhitungan S30 juga melakukan kesalahan. 41-17 seharusnya 24,
tetapi ia menuliskan 23. Kemudian S30 mencoba mensederhanakan
percahan yang diperoleh dengan membagi 4 pembilang dan
penyebut. Namun hasilnya salah karena 23 : 4 ≠ 8.
Penyebab S30 salah dalam mengerjakan adalah S30 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang operasi penjumlahan
pecahan berpenyebut beda dan masih ada beberapa kesalahan
hitung pada operasi bilangan bulat.
5. S71
B4
S71 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S71
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan.
Namun S71 belum dapat mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dengan tepat. Ia mengubah 101
4 menjadi
43
4
(salah), Seharusnya 41
4. S71 juga masih belum memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda. Ia melakukan konsep
yang salah yaitu menjumlahkan masing-masing pembilang dan
penyebut sehingga nilai yang dihasilkan tidak senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L24
Penyebab S71 salah dalam mengerjakan adalah S71 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang operasi penjumlahan
pecahan berpenyebut beda dan belum mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
6. S72
B6
S72 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S72
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar. Namun ia
salah menentukan operasi yang harus digunakan untuk
menyelesaikan soal ini yaitu penjumlahan. S72 mengerjakan
dengan perkalian sehingga hasilnya tidak sesuai dengan di
harapkan. Terlepas dari kesalahan dalam menentukan operasi, S72
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai. Dan konsep operasi perkalian percahan yang dilakukan
sudah tepat dan perhitungannya juga tepat.
Penyebab S72 salah dalam mengerjakan adalah S72 belum
memahami soal cerita ini dengan baik sehingga belum dapat
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
7. S46
B2
S46 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S46
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan,
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai. Namun S46 melakukan kesalahan pada mengubah pecahan
yang senilai. Dalam menyamakan penyebut, ia tahu penyebut
menjadi 12 tetapi pembilang dari pecahan tidak di rubah sehingga
pecahan yang dimunculkan tidak senilai dengan pecahan
sebelumnya.
Penyebab S46 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S46 belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L25
mampu menyamakan penyebut dari dua pecahan atau mengubah
pecahan kebentuk lain yang senilai.
8. S90
B3
S90 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S90
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan,
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai
dengan benar. S90 belum bisa menyamakan penyebut dari dua
pecahan. Dapat dilihat dari hasil jawabannya, ia mengunakan
metode kali silang untuk menyamakan penyebut. Tetapi pembilang
yang seharusnya ditambah justru dikalikan. Penulisannya juga
belum tepat.
Salah karena tidak senilai dengan pecahan
sebelumnya.
Penyebab S90 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S90 belum
mampu menyamakan penyebut dari dua pecahan atau mengubah
pecahan kebentuk lain yang senilai.
9. S40
B7
S40 mengerjakan tidak selesai dan hasil akhir salah. S40 tidak
menuliskan diketahui dan ditanya secara jelas, operasi yang di
gunakan belum ditunjukan. Dari jawaban tersebut disimpulkan
operasi yang S40 gunakan yaitu 101
4∶ 5
2
3= 5 . S40 melakukan
kesalahan dalam menentukan operasi yang digunakan untuk
menyelesaikan soal tersebut. Seharusnya operasi yang digunakan
penjumlahan tetapi S40 menggunakan pembagian. Terlepas dari
kesalahan dalam menentukan operasi yang digunakan, hasil
pembagiannya juga masih belum tepat.
Penyebab S40 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S40 belum
memahami soal dengan baik sehingga belum mampu menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L26
operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
10. S26
B8
S26 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S26
dapat menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan,
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai
dengan benar. Namun S26 melakukan kesalahan dalam menyalin
data, dibagian diketahui sudah benar beras andreas awal adalah
101
4, tetapi dibagian penyelesaian nilai yang digunakan salah yaitu
101
5. Terlepas dari kesalahan data, S26 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda yaitu harus
menyemakan penyebut terlebih dahulu. Pecahan pertama 51
5 diubah
menjadi 153
15 (benar), tetapi pecahan kedua
17
3 diubah menjadi
185
15
(salah karena tidak senilai dengan pecahan sebelumnya). Diduga
penyebut 185 diperoleh dari 17 + 153. Dari jawaban akhir, S26
mampu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran yang
senilai.
Penyebab S26 salah dalam mengerjakan adalah S26 salah dalam
menggunakan data/informasi soal dan tidak teliti dalam
menghitung.
11. S62
B4
S62 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S62
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan. S62
belum tepat dalam mengubah pecahan campuran menjadi pecahan
biasa yang bernilai sama (senilai) pada pecahan pertama tetapi pada
pecahan kedua ia bisa mengubahnya dengan benar. Diduga
kesalahan tersebut terjadi karena S62 salah menuliskan bilangan
yang seharusnya 41 menjadi 14. Kemudian S62 belum memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L27
konsep penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda. Hal ini dapat
dilihat dari cara ia menjumlahkan yaitu menjumlahkan pembilang
dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Penyebab S62 salah dalam mengerjakan adalah S62 belum mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa dan belum
memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut beda.
12. S16
B2
S16 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S16
menuliskan diketahui benar namun kurang lengkap karena hanya
menuliskan bilangan yang ada di soal, ditanya yang dituliskan
sudah benar, ia mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai meskipun terdapat kesalahan penulisan
seharusnya 41
4 tetapi ditulis
4
4 Keslahan tersebut dianggap kesalah
penulisan karena bila dilihat dari kertas coret-coret milik S26, ia
mampu mengubah pecahan dengan benar yaitu 41
4.
S16 mengetahui konsep penjumlahan pecahan berpenyebut beda
yang pertama yaitu harus menyamakan penyebut. Tetapi S16
melakukan kesalahan dalam proses tersebut. Ia menggunakan cara
kali silang tetapi penyebut 41 tidak di kali dengan 3 tetapi justru di
tambah. Begitu juga dengan pembilang 17 yang di tambah dengan
4. Kesalahan konsep ini membuat pecahan yang dihasilkan tidak
senilai. Terlepas dari kesalahan tersebut, S16 mampu melakukan
penjumlahan, perkalian bilangan dengan benar dan mampu
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran yang senilai.
Penyebab S16 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S16 belum
mampu menyamakan penyebut dari dua pecahan atau mengubah
pecahan kebentuk lain yang senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L28
13. S56
B7
S56 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S56
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, mampu
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai dengan
benar. Namun ia belum dapat menentukan operasi yang tepat untuk
menyelesaikan soal ini yaitu penjumlahan. Dalam mengerjakan soal
ini, S56 menggunakan operasi perkalian dua pecahan. Ia
menyamakan penyebut dari 2 pecahan tersebut dengan benar (hal
ini sebenarnya tidak perlu dilakukan dalam perkalian) kemudian
mengalikan kedua pembilang. Dari jawaban S56 tersebut dapat
diketahui bahwa konsep yang dimiliki S56 masih belum kuat dalam
operasi dua pecahan.
Penyebab S56 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S56 belum
memahami soal dengan baik sehingga belum mampu menentukan
operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
14. S41
B3
S41 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S41
dapat menuliskan diketahui dan di tanya dengan benar, ia mampu
mengetahui operasi yang harus digunakan yaitu penjumlahan,
mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai. Tetapi S41 belum memahami operasi penjumlahan pecahan
berpenyebut beda yang dapat dilihat dari hasil pekerjaan diatas. Ia
menjumlahkan dua pecahan tersebut dengan cara menjumlahkan
pembilang sendiri dan penyebut sendiri sehingga hasil yang
diperoleh tidak senilai.
Penyebab S41 salah dalam mengerjakan adalah S41 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang operasi penjumlahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L29
pecahan berpenyebut beda.
15. S74
B9
S74 belum selesai dalam mengerjakan. S74 tidak menuliskan
diketahui dan ditanya tetapi langsung mengerjakan. S74
mengerjakan kurang jelas diperoleh dari mana (tidak
teridentifikasi). S74 belum melakukan operasi apapun.
16. S42
B5
S42 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S42
mampu mengetahui maksud dari soal tersebut yaitu penjumlahan
dua buah pecahan. Namun ia belum memahami konsep
penjumlahan dua buah pecahan. Ia menjumlahkan masing-masing
bilangan yang bersesuaian sehingga hasilnya tidak sesuai dengan
jawaban yang diharapkan. S42 belum menyelesaikan soal cerita
secara runtut yaitu dengan menuliskan diketahui dan ditanya.
Penyebab S42 salah dalam mengerjakan adalah S42 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang operasi penjumlahan
pecahan berpenyebut beda.
17. S44
B9
S74 belum selesai dalam mengerjakan. S44 pada soal ini
langsung menuliskan kesimpulan tanpa menuliskan diketahui,
ditanya dan dari mana jawab itu diperoleh. Dari jawaban S44 juga
masih salah.
18. S65
B10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L30
S65 belum selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S65
sudah menulis diketahui dan ditanya tetapi masih belum lengkap.
Operasi yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini masih belum
tepat. S65 menggunakan operasi pembagian, sedangkan yang
dimaksud dalam soal adalah penjumlahan. Dalam menjawab soal
ini S65 belum selesai mengerjakan.
Penyebab S65 salah dalam mengerjakan soal ini adalah S65 belum
memahami soal dengan baik sehingga belum mampu menentukan
operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
19. S32
tidak ada jawaban B11
S32 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu karena ia hanya
mengerjakan nomor 1-3 dan 11a atau S32 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
20. S48
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S48 hanya mengerjakan soal hinga nomor 11.
Sehingga nomor 12 – 15 tidak di jawab.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S48 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
21. S27
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S27 hanya mengerjakan soal hinga nomor 11.
Sehingga nomor 12 – 15 tidak di jawab.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S27 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
22. S20
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S20 hanya mengerjakan soal nomor 1-4 dan 11.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S20 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
23. S38
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S38 tidak mengerjakan soal nmr 12 dan 15.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S38 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
24. S18
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S18 tidak mengerjakan soal nmr 10 dan 12-15.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S18 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
25. S47
tidak ada jawaban B11
Dalam tes ini S47 hanya mengerjakan soal hinga nomor 10.
Sehingga nomor 11 – 15 tidak di jawab.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S47 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L31
C. Deskripsi Jawaban Tes II Kelas A Soal Nomor 13
Soal :
Bayu mempunyai 31
2 kue. Jika 1
2
3 bagian kue itu
diberikan kepada Rendi, berapa bagian kue Bayu yang
tersisa?
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S73
C1
S73 mengerjakan hingga selesai dan hasil akhirnya benar. S73
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang harus digunakan untuk mencari solusi
dari soal ini yaitu pengurangan, mampu mengubah pecahan
campuran menjadi pecahan biasa yang senilai. S73 sudah
memahami konsep pengurangan pecahan berpenyebut beda dengan
baik. Operasi yang dilakukan seluruhnya sudah benar. Ia juga
mampu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran yang
senilai dan mampu menuliskan kesimpulan dengan benar.
2. S30
C3
S30 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S30 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang harus digunakan untuk mencari solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L32
dari soal ini yaitu pengurangan, mampu mengubah pecahan
campuran menjadi pecahan biasa yang senilai. Tetapi S30
melakukan kesalahan pada konsep pengurangan pecahan
berpenyebut beda yang ia lakukan. Ia mengurangkan pembilang
dan mengalikan penyebut. Operasi ini salah karena tidak senilai
dengan pecahan sebelumnya.
Penyebab S30 salah dalam mengerjakan adalah S30 belum
memiliki pemahaman yang baik tetang operasi pengurangan
pecahan berpenyebut beda.
3. S23
C6
S23 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S23 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai. Tetapi ia
belum mampu menentukan operasi yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan soal ini yaitu pengurangan. S23 tidak menggunakan
pengurangan tetapi pembagian. Kesalahan ini membuat hasil yang
didapat tidak sesuai dengan yang di tanya di soal ini. Terlepas dari
kesalahan yang ada, S23 melakukan konsep operasi pembagian dua
pecahan dengan benar. Tetapi ada sedikit kesalahan karena
perkalian penyebutnya seharusnya 100.
Penyebab S23 salah dalam mengerjakan adalah S23 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
4. S38
C5
S38 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S38 belum
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan jelas, operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L33
yang dipilih belum sesuai dengan operasi yang dibutuhkan di soal
ini yaitu pengurangan. S38 mampu mengubah pecahan campuran
menjadi pecahan biasa yang senilai. S38 sudah memahami konsep
pembagian dua pecahan. Dapat dilihat dari cara ia membagi, pada
coret-coretan milik S38
Operasi pembagian dengan bilangan tersebut sudah benar.
Meskipun tidak dituliskan, ia mengubah operasi pembagian
menjadi perkalian dengan membalik pecahan ke dua. S38 juga
mampu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran yang
senilai.
Penyebab S38 salah dalam mengerjakan adalah S38 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
5. S72
C7
S72 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S72 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai. Tetapi ia
belum mampu menentukan operasi yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan soal ini yaitu pengurangan. Ia memilih
menggunakan operasi pembagian sehingga hasil yang didapat tidak
tepat untuk menyelesaikan masalah di soal ini. S72 juga belum
dapat menerapkan konsep pembagian dengan benar. Ia mengubah
operasi pembagian menjadi perkalian tetapi tidak membalik
pecahan kedua sehingga hasil baginya menjadi tidak tepat.
Penyebab S72 salah dalam mengerjakan adalah S72 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L34
6. S46
C10
S46 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S46 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, ia belum mampu
menentukan operasi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
soal ini yaitu pengurangan. Ia memilih menggunakan operasi
penjumlahan sehingga hasil yang didapat tidak tepat untuk
menyelesaikan masalah di soal ini. Pada bagian penyelesaian S46
salah menyalin data, ia menuliskan pecahan 12
7 , seharusnya 1
2
3. Ia
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai dengan
benar pada pecahan pertama, namun pada pecahan kedua ada
kesalahan hitung sehingga nilainya tidak senilai(sama). Dalam
menyamakan penyebut S46 juga belum mampu mengubah ke
pecahan yang senilai. Penyebut sudah disamakan tetapi pembilang
tetap sama sehingga nilainya berbeda. S46 juga belum mampu
mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran yang senilai dengan
benar.
Penyebab S46 salah dalam mengerjakan adalah S46 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini dan salah
dalam menggunakan data/informasi soal.
7. S90
C9
S90 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S90 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L35
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Dari jawaban
diatas bila diterjemahkan dalam operasi matematis menjadi
31
2= 7 (𝑘𝑢𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖)
12
3= 5 (𝑘𝑢𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑖)
S90 mencoba mengerjakan dengan menggunakan ilustrasi yang ia
gambarkan.
5+7 =12 digunakan sebagai penyebut. Kemudian pembilangnya 5
dari kue yang di berikan kepada rendi. Hasil pekerjaan ini masih
salah karena tidak sesuai dengan cerita pada soal.
8. S49
C8
S49 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S49 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Tetapi ia belum
mampu menentukan dengan benar operasi apa yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal tersebut. S49 menggunakan operasi
penjumlahan, sedangkan operasi yang tepat adalah pengurangan.
Dalam mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa, S49 sudah
memahami konsepnya. Dapat dilihat dari ia mengubah 12
3 menjadi
5
3. Namun ia melakukan kesalahan hitung ketika mengubah 3
1
2
menjadi 6
2 (seharusnya
7
2). S49 belum memahami konsep
penjumlahan. Dapat dilihat dari cara ia menjumlahkan kedua
pecahan tersebut. Ia langsung menjumlahkan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut sehingga pecahan yang
dihasilkan tidak senilai jawaban yang benar.
Penyebab S49 salah dalam mengerjakan adalah S49 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini dan masih
sering salah hitung.
9. S26
C5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L36
S26 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S26 mampu
menuliskan diketahui dengan benar, namun tidak menuliskan
ditanya. operasi yang dipilih belum sesuai dengan operasi yang
dibutuhkan di soal ini yaitu pengurangan. S38 mampu mengubah
pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai. Terlepas
dari kesalahan operasi yang dipilih, S38 sudah memahami konsep
pembagian dua pecahan. Ia mengoprasikan pembagian dua pecahan
dengan benar dan mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan
campuran dengan benar.
Penyebab S26 salah dalam mengerjakan adalah S26 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
10. S16
C2
S16 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S16 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya meskipun kurang lengkap
keterangannya, mampu menentukan operasi yang digunakan dalam
soal ini dengan benar yaitu pengurangan, mampu mengubah
pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai. S16 mengetahui
konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda yaitu harus di
samakan terlebih dahulu penyebutnya. Tetapi dalam menyemakan
penyebut, S16 masih belum bisa mengubah pecahan kebentuk lain
yang senilai(belum bisa menyemakan penyebut). Sehingga hasil
yang diperoleh menjadi tidak tepat.
Penyebab S16 salah dalam mengerjakan adalah S16 belum dapat
menyamakan penyebut atau mengubah pecahan kebentuk lain yang
senilai.
11. S56
C5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L37
S56 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S56 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar meskipun
keterangannya kurang lengkap. S56 mampu mengubah pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai tetapi S56 belum
dapat menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini. Ia
menggunakan operasi pembagian, seharusnya operasi yang tepat
adalah pengurangan. terlepas dari kesalahan tersebut, S56 mampu
melakukan pembagian pecahan dengan benar meskipun ada
beberapa langkah yang tidak perlu dilakukan (menyamakan
penyebut).
Penyebab S56 salah dalam mengerjakan adalah S56 belum
memahami soal cerita dengan baik sehigga masih salah dalam
menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal ini.
12. S41
C4
S41 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S41 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang digunakan dalam soal ini dengan benar
yaitu pengurangan, mampu mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai. Tetapi S41 belum memahami konsep
pengurangan dua pecahan. Ia mengurangkan penyebut dengan
penyebut dan pembilang dengan pembilang sehingga hasil yang
diperoleh juga tidak tepat. Dalam pengurangan di penyebut ia juga
melakukan kesalahan karena 2-3 seharusnya -1 tetapi ia menuliskan
1.
Penyebab S41 salah dalam mengerjakan adalah S41 belum
memiliki pemahaman yang baik tetang operasi pengurangan
pecahan berpenyebut beda.
13. S44
C11
S44 mengerjakan belum selesai dan hasil akhir salah. S44 tidak
mencantumkan proses jawaban yang ia lakukan. Ia langsung
menuliskan kesimpulan jawaban saja. Ini tidak hanya terjadi di soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L38
nomor 13 tetapi pada soal cerita lainnya juga hanya kesimpulan
jawaban saja. Ini menunjukan S44 belum memiliki kebiasaan
mengerjakan soal cerita secara runtut/sistematis. Jawaban yang
dihasilkan juga masih belum tepat.
14. S62
C11
S62 tidak selesai dalam mengerjakan dan pecahan yang muncul
juga bukan dari soal nomor 13. Belum dapat diindentifikasi dari
mana asalnya pecahan yang dituliskan S62.
15. S32
Tidak ada jawaban C12
S32 tidak menjawab soal ini. Ia hanya mengerjakan soal hingga
nomor 11.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S32 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
16. S74
Tidak ada jawaban C12
S74 tidak menjawab soal ini. Ia hanya mengerjakan soal hingga
nomor 12.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S74 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
17. S71
Tidak ada jawaban C12
S71 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S71 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
18. S48
Tidak ada jawaban C12
S48 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S48 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
19. S27
Tidak ada jawaban C12
S27 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S27 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
20. S20
Tidak ada jawaban C12
S20 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S20 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L39
21. S42
Tidak ada jawaban C12
S42 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S42 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
22. S18
Tidak ada jawaban C12
S18 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S18 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
23. S47
Tidak ada jawaban C12
S47 tidak menjawab soal ini. Ia hanya mengerjakan soal hingga
nomor 10.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S47 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
24. S40
Tidak ada jawaban C12
S40 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S40 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
25 S65
Tidak ada jawaban C12
S65 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S65 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
D. Deskripsi Jawaban Tes II Kelas B Soal Nomor 5
Soal : Samuel pergi memanen pohon Gaharu di hutan. Dari
hari senin sampai dengan rabu, Samuel bisa
mendapatkan 3
4 bagian kayu Gaharu. Dari hari kamis
sampai dengan jumat, ia mendapatkan 2
5 bagian. Dari
hari sabtu sampai dengan minggu ia mendapatkan lagi
4
7 bagian. Berapakah total kayu Gaharu yang diperoleh
Samuel selama 1 minggu? Jelaskan caramu
menyelesaikan masalah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L40
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S67
D1
S67 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Ia mampu
memahami soal dengan baik sehingga dapat menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. S67 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda, mampu menentukan
pecahan kebentuk lain yang senilai. Dalam mengerjakan soal ini,
S67 mengerjakan secara bertahap, artinya ia menjumlahkan
pecahan pertama dan kedua terlebih dahulu. Setelah menemukan
hasilnya barulah ia menjumlahkan dengan pecahan ketiga. Secara
keseluruhan S67 sudah memiliki pemahaman dan kemampuan yang
baik dalam soal operasi penjumlahan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L41
2. S100
D1
S100 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. S100 belum
mengerjakan soal cerita secara runtut/sistematis yaitu dengan
menuliskan diketahui terlebih dahulu. Ia mampu memahami soal
dan menentukan operasi yang harus dilakukan yaitu penjumlahan
pecahan. S100 sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama, ia mampu mengubah pecahan kebentuk lainnya
yang senilai, dan mampu mengoprasikan bilangan bulat dengan
tepat. Dalam mengerjakan soal ini, S100 mengerjakan secara
bertahap, artinya ia menjumlahkan pecahan pertama dan kedua
terlebih dahulu. Setelah menemukan hasilnya barulah ia
menjumlahkan dengan pecahan ketiga. Secara keseluruhan S100
sudah memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam soal
operasi penjumlahan pecahan.
Penyebab S100 tidak menuliskan diketahui dan ditanya karena
belum terbiasa mengerjakan secara lengkap dengan diketahui,
ditanya, dan kesimpulan.
3. S82
D1
S82 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Ia mampu
memahami soal dengan baik sehingga dapat menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. S82 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda, mampu menentukan
pecahan kebentuk lain yang senilai. Proses perhitungan yang ia
lakukan sudah benar sehingga hasil akhir sesuai dengan yang
diharapkan. Namun dalam penulisannya terdapat beberapa
kekeliruan.
Peneliti memahami ia mengerjakan penjumlahan pecahan pertama
dan kedua terlebih dahulu baru menjumlahkan dengan pecahan
yang ke 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L42
Tetapi penulisan
Kurang tepat karena 4
7 tidak dituliskan dari awal meskipun hasil
akhirnya benar.
Secara keseluruhan S82 sudah memiliki pemahaman dan
kemampuan yang baik dalam soal operasi penjumlahan pecahan.
4. S24
D1
S24 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik, mampu memahami
soal sehingga dapat menentukan operasi yang diperlukan yaitu
penjumlahan pecahan. S24 juga sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan dan mampu mengubah pecahan ke bentuk
lain yang senilai. Dalam mengerjakan soal ini, S24 mengerjakan
secara bertahap, artinya ia menjumlahkan pecahan pertama dan
kedua terlebih dahulu. Setelah menemukan hasilnya barulah ia
menjumlahkan dengan pecahan ketiga. Namun penulisannya
kurang tepat. Pada jawaban tersebut, tahap ke 2 tidak dituliskan
pecahan ke 3 yaitu 4
7 sehingga makna tanda “=” menjadi salah.
Secara keseluruhan S24 sudah memiliki pemahaman dan
kemampuan yang baik dalam soal operasi penjumlahan pecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L43
5. S94
D1
S94 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik, mampu memahami
soal sehingga dapat menentukan operasi yang diperlukan yaitu
penjumlahan pecahan. S94 juga sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan dan mampu mengubah pecahan ke bentuk
lain yang senilai. Dalam mengerjakan soal ini, S94 mengerjakan
secara bertahap, artinya ia menjumlahkan pecahan pertama dan
kedua terlebih dahulu. Setelah menemukan hasilnya barulah ia
menjumlahkan dengan pecahan ketiga. Tetapi dalam penulisan
jawaban, S94 juga melakukan sedikit kesalahan seperti S24 dan
S82. Pecahan ketiga tidak dimunculkan sejak awal sehingga makna
“=” menjadi tidak tepat. Terlepas dari kesalahan penulisan, S94
secara umum sudah memiliki pemahaman dan kemampuan dalam
mengerjakan soal penjumlahan pecahan.
6. S95
D1
S95 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik, ia dapat
menentukan operasi yang diperlukan di soal ini yaitu penjumlahan
pecahan. S95 sudah memahami konsep penjumlahan dua pecahan
berpenyebut berbeda dan mampu mengubah pecahan ke bentuk lain
yang senilai. Setiap perhitungan juga dilakukan dengan baik.
Namun, S95 melakukan sedikit kesalahan yang sama dengan
kesalahan S94, S24 dan S82. Pecahan 4
7 tidak dituliskan sejak awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L44
sehingga penulisannya menjadi tidak tepat. Meskipun terdapat
kesalahan penulisan, jawaban dari S95 sudah tepat.
7. S25
D3
S25 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. Ia tidak
menuliskan diketahui, ditanya, dan kesimpulan. Hasil jawaban S25
masih belum tepat. Ia belum mampu mengoprasikan penjumlahan
pecahan. Terlihat dari konsep penjumlahan yang ia lakukan yaitu
langsung menjumlahkan masing-masing pembilang dan penyebut.
Penyebab S25 tidak menuliskan diketahui dan ditanya karena
belum terbiasa mengerjakan secara lengkap dengan diketahui,
ditanya, dan kesimpulan. Penyebab kesalahan S25 menjawab soal
ini karena belum paham konsep penjumlahan pecahan.
8. S29
D7
S29 mengerjakan hingga selesai tetapi hasilnya akhir salah. S29
belum dapat menuliskan diketahui dan ditanya dengan lengkap dan
benar. Data yang digunakan oleh S29 juga tidak tepat karna pada
soal pecahannya adalah 2
5 tetapi S29 menggunakan
2
4 sehingga hasil
akhirnya menjadi tidak tepat.
Penyebab S29 salah dalam menjawab soal adalah kesalahan
menerima informasi dari soal(data) dan belum memiliki
pemahaman tentang penjumlahan pecahan.
9. S45
D3
S45 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S45
sudah menuliskan diketahui dan ditanya tetapi diketahui yang
ditulis masih belum lengkap. S45 dapat menentukan operasi yang
digunakan untuk menyelesaikan soal ini yaitu penjumlahan. S45
belum mengetahui konsep penjumlahan pecahan. Hal ini dapat
dilihat dari kesalahan jawaban di atas. Ia menjumlahkan masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L45
masing pembilang dan penyebut secara langsung sehingga jawaban
akhir dari S45 tidak tepat.
Penyebab kesalahan S45 adalah belum paham konsep penjumlahan
pecahan.
10. S78
D2
S78 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. Ia
mengerjakan secara langsung tanpa menuliskan diketahui dan
ditanya. S78 menjumlahan 2 pecahan terlebih dahulu yaitu 3
4+
2
5.
Dari langkah-langkah mengerjakan miliki S78, dapat dilihat ia
sudah memahami konsep penjumlahan dua buah pecahan
berpenyebut beda. Hasil penjumlahan pecahan sudah benar tetapi
S78 melakukan kesalahan karena langsung menjumlahkan dengan
pecahan yang ke 3 sehingga makna dari tanda “=” menjadi tidak
tepat pada baris ke 4. Kemudian S78 juga melakukan kesalahan
perhitungan yaitu 23x7 ia menjawab 150, seharusnya 161.
Kemudian 150 +80 pun seharusnya 230 bukan 220.
Dari jawaban diatas dapat diketahui penyebab S78 salah
menjawab adalah S78 belum lancar dalam perkalian dan
penjumlahan yang hasilnya ratusan.
11. S77
D2
S77 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. Ia
mengerjakan langsung pada proses perhitungannya tanpa
menuliskan diketahui dan ditanya. Dalam mengerjakan, S77 tidak
menuliskan simbol operasi yang ia gunakan. Tetapi dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L46
hasilnya, dapat disimpulkan operasi yang digunakan adalah
penjumlahan. S77 menggunakan konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut beda dengan tepat namun ia melakukan kesalahan
hitung yaitu pada 4x2 seharusnya 8 tetapi ia menuliskan 6 (pada
bagian yang dilingkar). Kesalahan ini membuat hasil akhir
selanjutnya menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Penyebab dari kesalahan yang dilakukan S77 adalah kurangnya
ketelitian dalam menghitung.
12. S8
D3
S8 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. Ia
mengerjakan langsung pada proses perhitungan tanpa menuliskan
diketahui dan ditanya. S8 tidak menuliskan simbol operasi yang
digunakan tetapi dapat dilihat operasi yang digunakan adalah
penjumlahan pecahan. S8 menjumlahkan 3 pecahan secara
langsung/bersamaan. Tetapi ia belum memiliki pemahaman konsep
yang baik pada penjumlahan pecahan. Konsep yang ia gunakan
masih belum tepat sehingga hasil akhir tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
Penyebab kesalahan S8 adalah belum paham konsep penjumlahan
pecahan.
13. S70
D5
S70 mengerjakan hingga selesai tetapi hasil akhir salah. S70
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Tetapi ia
belum dapat menentukan operasi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah ini. Ia menggunakan operasi perkalian.
Seharusnya operasi yang dibutuhkan adalah penjumlahan. Terlepas
dari kesalahan operasi yang dipilih, perhitungan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L47
oleh S70 seluruhnya benar.
Penyebab kesalahan S70 dalam menjawab soal ini adalah S70
belum memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih
salah dalam menentukan operasi yang digunakan.
14. S7
D6
S7 mengerjakan selesai tetapi hasilnya masih salah. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya meskipun kurang jelas. S7 belum
dapat menentukan operasi yang tepat untuk permasalahan soal ini.
S7 menggunakan perkalian dan penjumlahan. Sedangkan solusi
yang benar menggunakan penjumlahan seluruhnya. Terlepas dari
kesalahan menentukan operasi hitung, dapat dilihat S7 sudah
paham konsep perkalian tetapi belum paham konsep penjumlahan
pada pecahan. Dalam menjumlahkan pecahan ia langsung
menjumlahkan masing-masing pembilang dan penyebut. Konsep ini
salah sehingga hasil akhirnya tidak tepat.
Penyebab kesalahan S7 dalam menjawab soal ini adalah S7 belum
memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih salah
dalam menentukan operasi yang digunakan dan belum memahami
konsep penjumlahan pecahan.
15. S88
D8
S88 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S88 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya meskipun ada kesalahan data
pada diketahuinya. Kesalahan data tersebut membuat perhitungan
yang dilakukan oleh S88 menjadi tidak sesuai dengan soal yang
ada. Terlepas dari kesalahan data, ia mampu menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. Namun S88 belum memahami
konsep penjumlahan sehingga hasil akhir masih belum tepat.
Penyebab S88 salah dalam menjawab soal adalah kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L48
menerima informasi dari soal(data) dan belum memiliki
pemahaman tentang penjumlahan pecahan.
16. S33
D9
S33 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S33 belum
menuliskan diketahui tetapi sudah mampu menuliskan ditanya
meskipun kurang tepat. S33 belum dapat menentukan operasi yang
tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Ia menggunakan operasi
perkalian(seharusnya penjumlahan). Terlepas dari kelsalahan
tersebut, S33 mampu mengkalikan pecahan dengan benar meskipun
ada kesalahan hitung yaitu pada perkalian penyebut seharusnya
hasil akhir 140.
Penyebab kesalahan S33 dalam menjawab soal ini adalah S33
belum memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih
salah dalam menentukan operasi yang digunakan.
17. S91
D4
S91 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. Ia mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dan mampu menentukan operasi
yang digunakan yaitu penjumlahan. Tetapi S91 belum memiliki
pemahaman yang baik tentang operasi penjumlahan pecahan.
Terlihat dari kesalahan operasi yang ia lakukan. Kesalahan ini
membuat hasil akhir menjadi tidak tepat (salah).
Penyebab S91 salah menjawab adalah belum paham konsep
penjumlahan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L49
18. S86
D2
S86 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S86 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. S86 menjumlahan
pecahan pertama dan kedua dengan benar. Tetapi ia melakukan
kesalahan karna menjumlahkan lagi dengan pecahan kedua
kemudian hasilnya dijumlahakan lagi dengan pecahan ke tiga
sehingga hasil akhir tidak sesuai dengan jawaban soal ini. Dalam
mengerjakan, S86 terlihat sudah memahami konsep penjumlahan
tetapi masih ada kesalahan hitung pada perkalian bilangan bulat.
Penyebab dari kesalahan yang dilakukan S86 adalah kurangnya
ketelitian dalam menghitung perkalian dan belum memahami cerita
pada soal.
19. S61
D2
S61 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. Ia mampu
menuliskan diketahui tetapi belum menuliskan ditanya. S61 mampu
menentukan operasi yang digunakan yaitu penjumlahan. Operasi
penjumlahan yang dilakukan sudah benar. Namun sangat
disayangkan hasil akhir S61 tidak tepat karna kurang teliti.
Seharusnya penyebut 241 tetapi S61 menuliskan 244. Bila
diperhatikan bagian sebelumnya, sudah benar. Jadi dapat
disimpulkan S61 melakukan kesalahan hitung pada hasil akhir.
Penyebab dari kesalahan yang dilakukan S61 adalah kurangnya
ketelitian dalam menghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L50
20. S9
D11
S9 menerjakan tidak selesai dan ada kesalahan. S9 menuliskan
diketahui meskipun tidak lengkap. Ia menuliskan 3 pecahan yang
ada pada soal tetapi tidak dituliskan operasi hitung yang dilakukan.
Bila dilihat S9 melakukan kali silang pada pecahan tersebut.
Penyebab kesalahan S9 dalam menjawab soal ini adalah S9 belum
memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih belum
dapat menentukan operasi yang digunakan dan belum memahami
konsep penjumlahan pecahan.
21. S50
D10
S50 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. Ia
menuliskan diketahui dan ditanya. Tetapi S50 salah dalam
menuliskan pecahan pada bagian diketahui sehingga tidak sesuai
dengan yang disoal. S50 juga belum melakukan penyelesai dari
soal ini.
Penyebab kesalahan S50 dalam menjawab soal ini kemungkinan
S50 belum memahami maksud soal cerita tersebut sehingga masih
kebingungan untuk mengerjakan dan kesalahan menerima
informasi dari soal(data).
22. S35
Tidak ada jawaban D12
S35 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S35 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
23. S89
Tidak ada jawaban D12
S89 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S89 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L51
E. Deskripsi Jawaban Tes II Kelas B Soal Nomor 9
Soal : Rini mempunyai 1 kg tepung terigu. Rini telah
menghabiskan tepungnya sebanyak 2
7 kg. Sisa tepung
terigu Rini adalah ....
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S67
E1
S67 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. S67 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Ia mampu
menentukan operasi yang diperlukan dalam masalah ini yaitu
pengurangan. konsep pengurangan sudah benar dan perhitunganya
seluruhnya benar. S67 juga mampu memberikan kesimpulan
dengan baik.
2. S24
E1
S24 mengerjakan selesai dan hasil akhir benar. S24 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Ia mampu
menentukan operasi yang diperlukan dalam masalah ini yaitu
pengurangan. konsep pengurangan sudah benar dan perhitunganya
seluruhnya benar. S24 juga mampu memberikan kesimpulan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L52
3. S25
E3
S25 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S25
mengerjakan secara langsung tanpa menuliskan diketahui dan
ditanya. Ia mampu menentukan operasi yang digunakan yaitu
pengurangan. namun ia melakukan kesalahan karena terbalik dalam
mengurangkan dan konsep pengurangan pecahan yang dilakukan
juga tidak tepat sehingga hasil akhir menjadi salah.
Penyebab dari kesalahan S25 menjawab soal ini adalah S25 belum
memahami soal cerita dengan baik dan belum memiliki
pemahaman konsep pengurangan pecahan yang benar.
4. S29
E3
S29 tidak selesai dalam mengerjakan. Dari jawaban S29 tidak
jelas. Namun sepertinya S29 mengengurangkan 2
7−
1
1 . kemudian
cara pengurangannya dengan langsung mengurangkan masing-
masing penyebut dan pembilang sehingga ia peroleh hasil 1
6. Bila
dugaan benar, berarti S29 belum memahmi soal cerita dengan benar
danS29 belum memahami konsep pengurangan pecahan.
Penyebab dari kesalahan S25 menjawab soal ini adalah S25 belum
memahami soal cerita dengan baik dan belum memiliki
pemahaman konsep pengurangan pecahan yang benar.
5. S82
E7
S82 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S82 mampu
menuliskan diketahui meskipun ada data yang salah yaitu pecahan
bukan 3
4 tetapi
2
7. Terlepas dari kesalahan data, S82 juga melakukan
kesalahan dalam pengurangan pecahan. Ia belum memahami bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L53
1 = 1
1 dan cara ia mengurangkan langsung mengurangkan masing-
masing pembilang. S82 juga salah dalam menghitung 2 : 4 hasilnya
bukan 2.
Penyebab kesalahan S82 adalah ia salah dalam menangkap
informasi/data pada soal dan belum memahami konsep
pengurangan pecahan.
6. S78
E2
S78 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S78 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Ia mampu
menentukan operasi yang dibutuhkan yaitu pengurangan. cara ia
mengurangkan sudah benar sesuai konsep. Namun sangat
disayangkan S78 melakukan kesalahan hitung 1x7 ia tulis 8
seharusnya 7. Kemungkinan S78 tidak teliti dan mengira itu 1+7
sehingga ia jawab 8. Kesalahan kecil ini membuat hasil akhir
menjadi tidak tepat.
Penyebab kesalahan S78 dalam menjawab soal ini adalah kurang
teliti dalam menghitung.
7. S77
E6
S77 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S77
mengerjakan tanpa menuliskan diketahui dan ditanya. Ia langsung
dengan proses perhitungan. Pecahan yang dimunculkan benar
namun S77 tidak tepat dalam menentukan operasi yang diperlukan
untuk solusi soal ini. Ia menggunakan operasi perkalian
(seharusnya pengurangan). terlepas dari itu, perkalian yang
dilakukan juga salah.
Penyebab S77 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk mencari solusi masalah soal ini.
8. S8
E8
S8 menjawab selesai tetapi salah. S8 mengerjakan tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L54
menuliskan diketahui dan ditanya. Ia langsung dengan proses
perhitungan. Hasilnya pun tidak dapat di tebak bagaimana idenya.
S8 hanya menulis 2 x 7 = 14 kg
Penyebab S8 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam mengerjakan.
9. S70
E6
S70 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. Ia mampu
menulis diketahui dengan baik namun tidak menuliskan ditanya.
Pecahan yang digunakan benar namun S70 salah dalam
menentukan operasi yang digunakan. S70 menggunakan operasi
perkalian (seharusnya penjumlahan). Hasil perkaliannya juga tidak
tepat karena S70 hanya menjumlahkan pembilangnya saja. Tentu
ini tidak sesuai dengan konsep perkalian.
Penyebab S70 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk mencari solusi masalah soal ini.
10. S50
E6
S50 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S50 menuliskan
diketahui dan ditanya dengan baik meskipun ada sedikit kesalahan
pada pecahannya. S50 menuliskan 1
7 seharusnya
2
7. Kemudian tidak
bisa diidentifikasi dari mana S50 langsung menjawab 8
3.
Kemungkinan dari 1
1+
7
2=
8
3 . jika benar seperti itu maka S50
belum memahami soal cerita tersebut dan belum memahami konsep
operasi pada pecahan.
Penyebab S50 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L55
11. S88
E5
S88 menjawab selesai tetapi hasil akhir salah. S88 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Pada proses
penghitungan S88 mengalikan 1 x 10. Kemungkinan kemampuan
S88 masih belum paham dalam satuan berat sehingga ia
mengalikan dengan 10. kemudian S88 melakukan perkalian 10 ×2
7
dengan benar. Tampak S88 paham konsep perkalian pecahan.
Tetapi S88 melakukan kesalahan lagi pada hasil 20 : 7 bukan lah
2,7 .
Penyebab S88 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga belum paham langkah
mengerjakan dan salah dalam menentukan operasi yang digunakan
untuk mencari solusi masalah soal ini.
12. S61
E9
S61 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S61 langsung
menuliskan kesimpulan kemudian baru menuliskan prosesnya. Data
yang digunakan tidak sesuai dengan yang ada disoal sehingga hasil
yang diperoleh tidak tepat.
Penyebab S61 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L56
13. S94
E5
S94 mengerjakan selesai tetapi jawaban akhir salah. S94 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan baik. Namun S94 belum
mampu menentukan dengan benar operasi yang digunakan untuk
solusi soal ini. Ia menggunakan penjumlahan (seharusnya
pengurangan). tetapi bila diperhatian S94 sudah memahami konsep
penjumlahan pecahan hanya saja sedikit kurang teliti yaitu hasil
2x1 seharusnya 2 tetapi S94 menuliskan 3.
Penyebab S94 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk mencari solusi masalah soal ini.
14. S95
E5
S95 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S95 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Namun S95
melakukan kesalah dalam menentukan operasi yang digunakan
untuk menemukan solusi disoal ini. Ia menggunakan perkalian
(seharusnya pengurangan). tetapi bila diperhatikan proses perkalian
yang ia lakukan benar. Hanya pada pembagian 2 :7 hasilnya bukan
3,5.
Penyebab S95 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk mencari solusi masalah soal ini.
15. S9
E10
S9 belum selesai mengerjakan. S9 hanya menuliskan ulang soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L57
ini.
Kemungkinan penyebab S9 salah dalam menjawab soal ini adalah
belum memahami maksud soal sehingga tidak tahu langkah
mengerjakan selanjutnya atau mungkin S9 kehabisan waktu dalam
mengerjakan ujian ini.
16. S7
E11
S7 belum selesai mengerjakan. S7 baru menuliskan diketahui dan
ditanya saja. Tetapi bila diperhatikan S7 memberikan 2 jawaban
soal ini. Yaitu 2
3 (pada bagian diketahui) dan
1
2(pada ditanya). Dua
jawaban berbeda namun keduanya masih salah.
Penyebab S61 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam mengerjakan.
17. S86
E4
S86 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S86 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar. Namun S86
mengerjakan tanpa menuliskan simbol/tanda operasi. Jika
diperhatikan hasilnya maka operasinya adalah perkalian. Sehingga
S86 belum dapat menentukan operasi yang tepat untuk solusi soal
ini. Operasi yang benar adalah pengurangan.
Penyebab S86 salah dalam menjawab soal ini adalah belum
memahami maksud soal sehingga salah dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk mencari solusi masalah soal ini.
18. S100
Tidak ada jawaban E12
S100 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S100 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
19. S45 Tidak ada jawaban E12
S45 tidak menjawab soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L58
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S45 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
20. S35
Tidak ada jawaban E12
S35 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S35 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
21. S33
Tidak ada jawaban E12
S33 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu atau S33 belum dapat
memahami soal cerita yang ada.
22. S89
Tidak ada jawaban E12
S89 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu karena S89 hanya
menjawab sampai nomor 4 dari 15 soal.
23. S91
Tidak ada jawaban E12
S91 tidak menjawab soal ini.
Penyebabnya mungkin kekurangan waktu karena S91 hanya
menjawab sampai nomor 5 dari 15 soal.
F. Deskripsi Jawaban Tes III Kelas A Soal Nomor 3a
Soal : Hitunglah sampai memperoleh hasil yang paling
sederhana!
a. 2
9+
5
9
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S30
F1
S30 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
2. S32
F1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L59
S32 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
3. S23
F1
S23 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
4. S71
F1
S71 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
5. S48
F1
S48 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
6. S27
F1
S27 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, dan sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
7. S72
F2
S72 mengerjakan selesai tetapi jawaban salah. Ia mampu menulis
soal dengan benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama. Dalam soal ini S72 mencoba mengubah pecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L60
7
9 ke bentuk pecahan campuran tetapi pecahan yang di munculkan
tidak tepat.
Penyebab S72 salah dalam menjawab soal ini adalah S72 belum
dapat berubah pecahan biasa ke pecahan campuran.
8. S18
F1
S18 mengerjakan selesai dan benar. Dari jawaban yang dicoret,
dapat dilihat S18 awalnya menggunakan metode kali silang, ia
mengalikan 2 x 9 sehingga muncul 18 dan 5 x 9 sehingga muncul
45 kemudian menjumlahkan kedua bilangan tersebut. S18 mencoret
jawabannya tersebut kemudian mengganti dengan jawaban yang
benar yaitu 7
9.
9. S46
F1
S46 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
10. S90
F1
S90 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
11. S44
F1
S44 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L61
12. S49
F1
S49 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
13. S26
F1
S26 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
14. S62
F1
Bila kita perhatikan jawaban S62 sebenarnya sudah benar. Namun
ia mencoret jawaban yang sudah ia tulis. Kemungkinan S62 ragu
dengan jawaban yang sudah ia tuliskan. Sebenarnya S62
memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut sama tetapi
masih ragu dengan konsepnya. Dalam kasus seperti ini perlu
diberikan konfirmasi/penguatan terhadap konsep yang sudah ia
ketahui.
15. S73
F1
S73 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
16. S65
F1
S65 menjawab selesai dan benar, ia menerapkan metode kali
silang dalam menyelesaikan soal ini. Cara ini tidak salah tetapi
kurang efisien karna penyebut dalam soal ini sudah sama. S65
mealakukan metode kali silang dengan baik, perhitungannya benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L62
dan ia juga mampu menyederhanakan pecahan dengan baik.
17. S16
F1
S16 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
18. S56
F1
S56 menjawab selesai dan benar, ia mampu menulis soal dengan
benar, sudah memahami konsep penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
19. S20
F3
S20 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S20 mampu
menulis soal dengan benar tetapi belum memahami konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Dalam soal ini ia
mengoprasikan penjumlahan pecahan dengan mengalikan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut
sehingga hasil yang diperoleh tidak tepat. Operasi yang S20
lakukan sebenarnya adalah konsep perkalian pecahan.
Penyebab S20 salah dalam menjawab soal ini adalah S20 belum
memiliki pemahaman tentang konsep penjumlahan pecahan.
20. S42
F3
S42 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S42 dapat
menuliskan soal dengan benar. Tetapi S42 belum memahami
konsep penjumlahan pecahan berpenyebut sama. S42 melakukan
kesalahan karena tidak menjumlahkan pembilang tetapi
menggalikannya.
Penyebab S42 salah dalam menjawab soal ini adalah S42 belum
memiliki pemahaman tentang konsep penjumlahan pecahan.
21. S47
F3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L63
S47 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S47 mampu
menulis soal dengan benar namun operasi yang dilakukan masih
belum tepat. Dari hasil tersebut dapat diketahui S47 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang operasi penjumlahan
pecahan.
G. Deskripsi Jawaban Tes III Kelas A Soal Nomor 3b
Soal : Hitunglah sampai memperoleh hasil yang paling
sederhana!
b. 23
4−
3
5
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
Kode Deskripsi Peneliti
1. S30
G1
S30 mengerjakan selesai dan benar. S30 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan Sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoprasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S30 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
2. S32
G3
S32 mengerjakan selesai dan benar. S32 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan Sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut sama. S32 melakukan perhitungan yang tepat
dan tidak ada kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L64
3. S23
G2
S23 mengerjakan selesai dan benar. S23 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran kepecahan
biasa yang senilai. S23 juga sudah memahami konsep pengurangan
dua pecahan berpenyebut beda yaitu harus disamakan dulu
penyebutnya. Ia mampu mengubah pecahan kebentuk lain yang
senilai, operasi bilangan bulat yang dilakukan sudah tepat sehingga
jawaban akhir yang diperoleh benar. Dalam soal ini S23 mencoba
mengubah jawaban akhir yaitu pecahan biasa ke bentuk pecahan
campuran tetapi ada kesalahan. Seharusnya pecahan campuran
yang muncul adalah 23
20.
4. S71
G1
S71 mengerjakan selesai dan benar. S71 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S71 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
5. S48
G3
S48 mengerjakan selesai dan benar. S48 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan Sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut sama. S48 melakukan perhitungan yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L65
dan tidak ada kesalahan.
6. S18
G1
S18 mengerjakan selesai dan benar. S18 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S18 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
7. S49
G1
S49 mengerjakan selesai dan benar. S49 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Dari hasil
pekerjaannya, S49 menggunakan metode kali silang untuk
menyemakan penyebut dari dua pecahan. Secara keseluruhan S49
mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi bilangan
pecahan.
8. S26
G1
S26 mengerjakan selesai dan benar. S26 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S26 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L66
9. S73
G1
S73 mengerjakan selesai dan benar. S73 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S73 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
10. S16
G1
S16 mengerjakan selesai dan benar. S16 mampu menulis soal
dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran ke pecahan
biasa yang senilai dan sudah memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia mengoperasikan dengan baik,
perhitungan yang dilakukan tepat dan ia mampu mengubah pecahan
biasa ke bentuk pecahan campuran yang senilai. Secara keseluruhan
S16 mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam operasi
bilangan pecahan.
11. S27
G5
S27 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S27 mampu
menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S27 belum memahami konsep
pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. S27 mengoperasikan
pengurangan justru seperti pembagian yaitu dirubah ke perkalian
kemudian pecahan kedua dibalik. Setelah itu S27 melakukan
metode kali silang untuk menyemakan penyebut. Secara
penghitungan/operasi bilangannya benar, tetapi memang konsep
pengurangannya masih belum tepat sehingga jawabannya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L67
sesuai.
Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
12. S20
G5
S20 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S20 mampu
menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S20 belum memahami konsep
pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. S20 mengoperasikan
pengurangan justru seperti pembagian yaitu dirubah ke perkalian
kemudian pecahan kedua dibalik. Setelah itu ia mengkalikan
penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang. Cara
ini tentunya salah karena tidak sesuai dengan konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda sehingga jawaban dari S20 tidak tepat.
Penyebab S20 salah dalam mengerjakan adalah S20 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
13. S42
G9
S42 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S42 belum dapat
menuliskan soal dengan benar. Akibatnya bilangan yang dihitung
tidak sesuai. Ia mampu mengubah pecahan campuran kebentuk
pecahan biasa yang senilai. Tetapi S42 belum memahami konsep
pengurangan pecahan berpenyebut beda. Ia melakukan kesalahan
dengan langsung mengurangkan masing-masing pembilang dan
penyebut.
Penyebab S42 salah dalam mengerjakan adalah S42 tidak cermat
dalam membaca dan menulis soal serta belum memiliki
pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan pecahan.
14. S72
G8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L68
S72 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S72 mampu
menuliskan soal dengan benar, S72 belum mampu mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. Dapat
dilihat dari hasil pecahan 4
11 yang benar adalah
11
4 . S72 juga belum
memiliki pemahaman tentang konsep pengurangan pecahan
berpenyebut beda. Ia mengurangkan 2 pecahan tersebut dengan
cara mengurangkan masing-masing peembilang dan masing-masing
penyebut secara langsung. Cara ini jelas tidak tepat karena tidak
sesuai konsep pengurangan pecahan.
Penyebab S72 salah dalam mengerjakan adalah S72belum memiliki
kemampuan untuk mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa
dan belum memiliki pemahaman yang benar tentang konsep
pengurangan pecahan.
15. S46
G7
S46 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S46 mampu
menuliskan soal dengan benar tetapi ia melakukan kesalahan dalam
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai serta
kesalahan dalam mengubah pecahan kebentuk lain yang senilai saat
menyemakan penyebut dari 2 percahan tersebut. S46 sudah
mengetahui konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda
yaitu harus menyamakan penyebut terlebih dahulu kemudian
operasi pengurangan di pembilangnya. Tetapi karena kesalahan
diawal sehingga hasil akhir tidak tepat.
Penyebab S46 salah dalam mengerjakan adalah S46 belum bisa
menyamakan penyebut atau belum bisa mengubah pecahan ke
bentuk lain yang senilai.
16. S90
G6
S90 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S90 mampu
menuliskan soal dengan benar, mampu mengubah pecahan biasa ke
pecahan campuran. S90 belum memahami konsep pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Ia melakukan kesalahan operasi
pengurangan pecahan.
Penyebab S90 salah dalam mengerjakan adalah S90 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L69
17. S47
G5
S47 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S47 mampu
menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S47 melakukan kesalahan
pada operasi pengurangan pecahan. Konsep yang digunakan tidak
sesuai sehingga hasilnya tidak tepat.
Penyebab S47 salah dalam mengerjakan adalah S47 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
18. S44
G5
S44 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S44 mampu
menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S44 melakukan kesalahan
pada operasi pengurangan pecahan. Ia menyamakan penyebut
dengan mengalikan 4 x 5, tetapi pembilang tidak diubah dan
langsung dikurangkan sehingga hasil yang muncul tidak senilai.
Terlepas dari kesalahan yang ada, S44 mampu menyederhanakan
pecahan dengan tepat.
Penyebab S44 salah dalam mengerjakan adalah S44 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
19. S62
G8
S62 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S62 sudah
menjawab soal ini hingga selesai namun dicoret olehnya. Bila
diperhatikan dari jawabannya, S62 mampu menulis soal dengan
benar namun ada kesalahan dalam mengubah pecahan campuran ke
pecahan biasa.
Penyebab S62 salah dalam mengerjakan adalah S62 belum mampu
mengubah mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L70
20. S65
G7
S65 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S65 mampu
menulis soal dengan benar, tetapi melakukan kesalahan dalam
mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang senilai.
Kemudian ia juga melakukan kesalah operasi, bagian awal
operasinya benar yaitu pengurangan, tetapi pada tahap ke 3 operasi
yang ia gunakan berubah menjadi penjumlahan.
Penyebab S65 salah dalam mengerjakan adalah S65 belum mampu
mengubah mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa yang
senilai dan tidak cermat/teliti dalam mengerjakan.
21. S56
G4
S56 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S56 mampu
menulis soal dengan benar, mampu mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai. S56 menggunakan konsep kali silang
dalam operasi pengurangan di soal ini. Tetapi S56 melakukan
kesalahan dalam menentukan pembilang pecahan pertama.
Seharusnya 11 x 5 menghasilkan 55. Tetapi S56 mealukan 11 + 5
sehingga diperoleh 16. Kesalahan ini membuat hasil akhir tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Terlepas dari kesalahan tersebut,
S56 mampu menyederhanakan pecahan dengan benar dan
sebenarnya sudah paham konsep pengurangan pecahan.
Penyebab S56 salah dalam mengerjakan adalah S56 belum bisa
menyamakan penyebut atau belum bisa mengubah pecahan ke
bentuk lain yang senilai.
H. Deskripsi Jawaban Tes III Kelas A Soal Nomor 4
Soal : Agus mempunyai 31
3 kue. Jika 2
2
5 bagian kue itu
diberikan kepada ibunya, berapa bagian kue Agus yang
tersisa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L71
Jawaban Mahasiswa :
No Subjek Hasil Pekerjaan
kode Deskripsi Peneliti
1. S30
H1
S30 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S30 mampu
menulis diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S30 sudah
memahami konsep pengurangan pecahan berpenyebut beda. Dapat
dilihat dari cara ia mengoprasikan. S30 melakukan operasi hitung
yang tepat dan mampu memberikan kesimpulan yang benar.
2. S23
H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L72
S23 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S23 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S23 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar namun S23 memiliki
kekurangan ya itu tidak menuliskan kesimpulan pada soal ini.
3.
S71
H1
S71 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S71 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk sola ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S71 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
S71 juga mampu memberikan kesimpulan dengan benar.
4.
S42
H2
S42 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S42 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu mengubah
pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. Bila
diperhatikan S42 tidak menuliskan simbol operasi pada
jawabannya, tetapi dapat dilihat operasi yang ia lakukan adalah
pengurangan. Ia sudah memahmi operasi pengurangan pecahan
berpenyebut beda dengan baik. Tetapi memang seharusnya
simbol/tanda pengurangan “-” harus dituliskan. Jawaban S42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L73
sampai hasil 14
15 sudah benar. Tetapi ia menyederhanakan/mengubah
ke bentuk pecahan campuran dan hasilnya tidak sesuai. Dapat
disimpulkan S42 belum bisa mengubah pecahan biasa ke bentuk
pecahan campuran.
5.
S18
H1
S18 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S18 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S18 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar. S18 juga mampu
memberikan kesimpulan yang benar.
6.
S46
H1
S46 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S46 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S46 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar. S46 juga mampu
memberikan kesimpulan yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L74
7.
S49
H1
S49 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S49 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S49 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar. S49 juga mampu
memberikan kesimpulan yang benar.
8.
S26
H1
S26 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S26 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S26 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar. S26 juga mampu
memberikan kesimpulan yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L75
9.
S73
H1
S73 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S73 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi apa yang diperlukan untuk soal ini yaitu
pengurangan pecahan, mampu mengubah bentuk pecahan
campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai. S73 sudah
memahmi konsep pengurangan dua pecahan berpenyebut beda. Hal
ini dapat dilihat dari cara ia mengoprasikan dua pecahan tersebut.
Operasi yang dilakukan seluruhnya benar. S73 juga mampu
memberikan kesimpulan yang benar.
10.
S16
H1
S16 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S16 mampu
menjawab soal ini dengan benar tetapi memiliki kekurangan yaitu
belum menuliskan diketahui dan ditanya. S16 mampu untuk
menentukan operasi yang dibutuhkan di soal ini yaitu pengurangan
pecahan. Ia juga sudah memahami konsep pengurangan pecahan
berpenyebut beda. Hal ini dapat diliha dari cara S16 mengerjakan
soal ini. Operasi yang ia lakukan seluruhnya benar dan ia mampu
menuliskan kesimpulan dengan benar.
11.
S56
H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L76
S56 mengerjakan selesai dan hasil akhirnya benar. S56 mampu
menjawab soal ini dengan benar tetapi memiliki kekurangan yaitu
belum menuliskan diketahui dan ditanya. S56 mampu untuk
menentukan operasi yang dibutuhkan di soal ini yaitu pengurangan
pecahan. Ia juga sudah memahami konsep pengurangan pecahan
berpenyebut beda. Hal ini dapat diliha dari cara S56 mengerjakan
soal ini. Operasi yang ia lakukan seluruhnya benar dan ia mampu
menuliskan kesimpulan dengan benar.
12. S48
H7
S48 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S48 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, ia mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Pada soal ini S48 melakukan kesalahan dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini. S48 menggunakan
operasi pembagian sedangkan operasi yang seharusnya digunakan
adalah pengurangan. bila diperhatikan operasi pembagian yang
dilakukan juga belum sesuai dengan konsep pembagian pecahan.
Penyebab S48 salah mengerjakan adalah S48 belum memahami
soal dengan baik sehingga melakukan kesalahan dalam
menentukan operasi yang digunakan.
13. S20
H8
S20 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S20
menjawab soal ini tanpa mengunakan perhitungan. Ia mencoba
mengilustrasikan keterangan pada soal kedalam sebuat gambar
untuk menjelaskan. Tetapi ilustrasi yang digunakan masih belum
tepat sehingga hasilnya belum sesuai. S20 juga belum menuliskan
diketahui dengan lengkap. Ia tidak menuliskan berapa bagian yang
diberikan kepada ibunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L77
14. S72
H7
S72 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S72 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, ia mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Pada soal ini S72 melakukan kesalahan dalam menentukan operasi
yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini. S72 menggunakan
operasi pembagian sedangkan operasi yang seharusnya digunakan
adalah pengurangan. bila diperhatikan, operasi pembagian yang
S72 masih kurang tepat karena ia mengubah ke perkalian tetapi
tidak membalik pecahan kedua. Selain itu ada kesalahan saat ia
mengubah hasil akhir dari pecahan biasa ke pecahan campuran.
Penyebab S72 salah mengerjakan adalah S72 belum memahami
soal dengan baik sehingga melakukan kesalahan dalam
menentukan operasi yang digunakan dan belum dapat mengubah
pecahan biasa menjadi pecahan campuran yang senilai.
15. S90
H3
S90 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S90
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang dibutuhkan untuk menjawab soal ini
yaitu pengurangan. S90 juga sudah mampu mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa yang senilai. Tetapi S90 melakukan
kesalahan dalam operasi pengurangan. S90 justru melakukan
konsep operasi pembagian. Meskipun perhitungannya benar tetapi
hasil yang diperoleh belum menjadi solusi dari pertanyaan tersebut.
Dapat disimpulkan S90 belum memiliki pemahaman dan
kemampuan yang baik dalam operasi pengurangan pecahan
berpenyebut beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L78
16. S47
H4
S47 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S47
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, tetapi ia
melakukan kesalahan saat mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa. Pecahan kedua yang dihasilkan seharusnya bukan 12
3
, tetapi 12
5.
Penyebab S47 salah dalam mengerjakan adalah S47 belum dapat
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai.
17. S62
H5
S62 mengerjakan selesai tetapi hasil akhirnya salah. S62 mampu
menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
menentukan operasi yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini
yaitu pengurangan. tetapi S62 belum memiliki pemahaman konsep
pengurangan pecahan. Dapat dilihat dari kesalahan operasi di soal
ini.
Penyebab S62 salah dalam mengerjakan adalah S62 belum dapat
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yang senilai
dan belum memiliki pemahaman yang benar tentang konsep
pengurangan pecahan.
18. S65
H6
S65 mengerjakan selesai tetapi hasil akhir salah. S65 menjawab
soal ini dengan langsung melakukan perhitungan tanpa menuliskan
diketahui dan ditanya. S65 mampu menentukan operasi yang harus
digunakan untuk menyelesaikan soal ini yaitu pengurangan. tetapi
proses jawabannya tidak ditulis kan jawaban akhirnya tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L79
Penyebab S65 salah dalam mengerjakan adalah S65 belum
memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pengurangan
pecahan.
19. S32
H9
S32 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S32
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Namun S32 belum dapat menentukan operasi yang dibutuhkan
untuk menemukan solusi dari soal ini yaitu pengurangan. S32
menggunakan operasi pembagian. Sebelum membagi dua pecahan,
S32 menyamakan penyebut dari dua pecahan tersebut. S32 belum
selesai dalam menjawab soal ini sehingga hasil akhirnya belum
ditemukan.
Penyebab S32 salah dalam mengerjakan adalah S32 belum
memahami soal cerita dengan baik sehingga belum dapat
menentukan operasi yang digunakan untuk solusi soal ini.
20. S27
H9
S27 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S27
mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar, mampu
mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa yang senilai.
Tetapi S27 belum dapat menentukan operasi yang benar untuk
menyelesaikan masalah pada soal ini. S27 menggunakan operasi
penjumlahan sedangkan operasi yang seharusnya digunakan adalah
pengurangan. S27 menyamakan penyebut dengan benar. Operasi
penjumlahan yang ia gunakan juga belum tepat karna pada dua
baris terahkir S27 justru mengubah menjadi pembagian. S27 tidak
menyelesaikan pekerjaannya pada soal ini sehingga hasil akhirnya
tidak didapatkan.
Penyebab S27 salah dalam mengerjakan adalah S27 belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L80
memahami soal cerita dengan baik sehingga belum dapat
menentukan operasi yang digunakan untuk solusi soal ini.
21. S44
H10
S27 tidak selesai dalam mengerjakan dan ada kesalahan. S44
menjawab soal ini secara langsung dengan menuliskan kesimpulan
tanpa menuliskan proses jawaban. Bila dilihat dari hasilnya, S44
mengubah pecahan campuran yang ada disoal kebentuk pecahan
biasa dan menggunakannya sebagai jawaban akhir tanpa
mengoperasikan kedua pecahan tersebut.
Penyebab S44 salah dalam mengerjakan adalah S44 belum
memahami soal dengan benar karena ia hanya mengubah pecahan
campuran yang ada pada soal menjadi pecahan biasa tanpa
melakukan operasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L81
Lampiran 3 Rangkuman Kuesioner Konteks
Rangkuman Analisis Kuesioner Konteks Mahasiswa USD asal Mappi
Kuesioner Konteks Mahasiswa merupakan kuesioner terbuka yang dibuat
untuk mengetahui informasi konteks-konteks apa saja yang mahasiswa pahami serta
untuk mengenal lebih jauh tentang kehidupan Mahasiswa USD asal Mappi.
Kuesioner ini dibuat oleh tim peneliti S2 Pendidikan Matematika Sanata Dharma
yang dibentuk untuk keperluan Matrikulasi Mappi. Dari hasil Kuesioner Konteks
peneliti dan beberapa rekan peneliti bekerjasama merangkum analisis kuesioner
konteks menjadi sebagai berikut:
A. Analisis konteks Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar No 1
Apakah Anda pernah menyediakan waktu untuk belajar di luar jam sekolah? (Jika iya,
sebutkan waktunya. Misalnya dini hari, sore hari, atau malam hari pukul … WIT. Jika
tidak, berikan alasan kenapa Anda tidak pernah menyediakan waktu untuk belajar di luar
jam sekolah.)
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1
Pernah, malam hari S16, S27, S30, S38, S42, S44, S49, S56,
S62, S71, S72, S74, S2, S12, S22, S34,
S37, S43, S53, S58, S69, S98, S3, S13,
S19, S59, S63, S75, S76, S83, S93, S32,
S39, S1.
34
2 Pernah, sore hari
S17, S27, S46, S47, S65, S74, S28, S57,
S85, S97, S11, S76, S99. 13
3 Pernah, siang hari S44, S57, S98. 3
4 Pernah, pagi/subuh sebelum
berangkat sekolah S71, S74. 2
5 Pernah, Sabtu atau Minggu S72, S85 2
6 Pernah S31, S14, S64 3
7 Tidak Pernah belajar S32 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L82
8
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya pernah bolos saat SD
dan SMP. Saya juga
melawan guru.
S54 1
9
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Waktu SD saya sudah atur
waktu untuk belajar jadi
ketika SMP dan SMA
terbiasa membaca buku dan
belajar menghitung.
S80 1
10
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Untuk belajar di jam
sekolah, Jika sebutkan
waktunya misalnya dini hari
atau malam hari pukul. Jika
tidak.
S92 1
11 Tidak mengisi jawaban S52 1
12 Bekerja sepulang sekolah S13, S3, S79, S38 4
Lingkungan Belajar No 2
Bagaimana cara guru Anda mengajar MATEMATIKA di sekolah?
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1
Guru (SD/SMP/SMA/SMK)
cara mengajarnya baik. S16, S23, S18, S27, S30, S44, S46, S47,
S56, S65, S71, S72, S74, S12, S28, S1,
S19, S76, S79, S83, S87, S93.
22
2 Guru jarang masuk
S32, S41, S27, S39, S58, S31, S13, S19,
S54, S63, S75, S79 12
3
Penjelasan guru selalu
membuat mengerti atau
memahami materi.
S30, S23, S18, S41, S42, S56, S72, S74,
S57, S11, S54 11
4
Guru (SD/SMP/SMA/SMK)
hanya memberi
catatan/tugas tanpa
dijelaskan.
S32, S38, S48, S49, S73, S43, S58, S85,
S3, S63, S99 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L83
5
Guru (SD/SMP/SMA/SMK)
cara mengajarnya kurang
baik.
S16, S49, S2, S22, S37, S53, S64, S69,
S13 9
6
Guru mengajar materi-
materi dasar seperti
penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian. S20, S31, S34, S76, S80, S93 6
7 Guru tidak bisa atau marah
ketika subjek bertanya S43, S98, S99 3
8 Guru hanya menjelaskan
sekali lalu memberi tugas S97, S98, S14 3
9 Menjelaskan terlalu cepat. S22, S75 2
10 Jika tidak mengerjakan
tugas maka dihukum. S99 1
11
Guru mengajar dengan
menghitung sebanyak
100.000 batang sapu lidi. S52 1
12
Guru memberikan
keterangan yang tidak bisa
dimengerti saat belajar. S84 1
13
Guru mengajar matematika
tapi subjek sering bolos saat
jam belajar matematika
karena tidak suka. S96 1
14
Pada saat SD tidak ada guru
matematika. Hanya ada satu
guru untuk semua mata
pelajaran dan semua kelas
dari 1-6 SD.
S59 1
15
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya sebage guru mencadi
bagus. Saya berjaji. Aku
akan meikuti semuwa
pelajaran.
S92 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L84
16
Guru menjelaskan materi
selalu diulang-ulang hingga
semua paham. S38 1
17 Tidak punya guru
matematika saat SMK S62 1
Lingkungan Belajar No 3
Bagaimana cara Anda belajar MATEMATIKA selama masa sekolah (di sekolah dan di luar
sekolah)?
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1 Belajar atau mengerjakan
tugas dirumah S20, S69, S19, S59, S63, S44, S71, S74,
S28, S1, S93 11
2 Kadang mengerti materi tapi
kadang juga tidak mengerti S23, S38, S73, S28, S53, S58, S97, S98,
S14, S75 10
3 Belajar dengan teman atau
belajar kelompok S42, S47, S49, S74, S28, S85, S97, S13,
S63, S80 10
4 Sering membolos S16, S56, S31, S13, S84, S87, S96 7
5
Disekolah jarang belajar
matematika karena guru
jarang masuk (belajar kalau
ada guru saja) S32, S41, S48, S56, S3, S19 6
6
Jarang mengerjakan tugas
atau latihan karena tidak
mengerti
S16, S56, S65, S22, S97, S99 6
7 Mengikuti bimbel/les S18, S46, S47, S62, S57 5
8 Selalu bertanya kepada guru S18, S28, S43, S69, S13 5
9
Belajar penjumlahan,
pengurangan, menghafal
perkalian dan pembagian. S57, S76, S93, S99 4
10 Selalu memperhatikan
penjelasan guru S46, S71, S43, S1 4
11 Belajar kalau mau ujian S30, S16, S2, S34 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L85
12 Tidak tertarik belajar diluar
sekolah S37, S39, S79 3
13 Belajar dengan menghafal
rumus S62, S74, S93 3
14
Sangat senang belajar
matematika di sekolah
maupun diluar S27, S12, S64 3
15 Belajar pakai sapu lidi,
kelereng dikelas S52, S63 2
16 Belajar dengan orangtua S80, S63 2
17 Belajar sendiri/mandiri S34, S11 2
18 Membaca catatan S30, S74 2
19 Belajar dengan baik tapi
sering lupa yang dipelajari S83 1
20 Kadang belajar di warnet S49 1
21
Mengukur bangunan,
ditimbang, menggambar
bangunan, panjang
bangunan, luas bangunan.
S2 1
22
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya dulu tidak suka
matematika dan akhirnya
bapaku bilang kalai jadi
guru matematika itu bisa
jadi pilot lalu saya ikuti
nasihat orangtua saya jadi
saya harus bisa jadi orang
cerdas
S54 1
23
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya jadi guru akan bagus
dan memberi jalan kepada
adi0adi yang saya sayangi
memberi jalan yang bagus
semok bagi mereka mutipasi
bagi mereka
S92 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L86
Lingkungan Belajar No 4
Bagaimana lingkungan sekolah Anda? (Ceritakan bagaimana fasilitas sekolah, guru,
kegiatan rutin, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya)
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1
Kekurangan guru S16, S20, S42, S44, S48, S71, S72, S74,
S31, S34, S43, S58, S98, S52, S59, S63,
S96
17
2 Ekstrakurikuler/OSIS ada S57, S1, S16, S18, S63, S30, S46, S83,
S47, S65, S87, S99, S72, S73, S90 15
3
Ada lapangan basket, bola,
volley, ruang olahraga, atau
alat-alat olahraga
S57, S97, S1, S76, S18, S46, S56, S62,
S73, S64, S23, S65 12
4
Guru jarang masuk (dalam
satu bulan hanya beberapa
kali saja)
S27, S32, S41, S49, S34, S43, S53, S63,
S80 9
5 Lingkungan sekolah
bersih/bagus
S2, S38, S22, S37, S85, S3, S19, S76,
S93 9
6 Ada lab. komputer S48, S62, S73, S12, S28, S97, S41, S65 8
7
Ruang kelas tidak cukup
atau campur dengan kelas
lain
S16, S41, S48, S49, S71, S72 6
8 Fasilitas sekolah baik S23, S62, S73, S57, S79, S84 6
9 Fasilitas kurang lengkap S27, S72, S11, S13, S59, S63 6
10 Guru selalu aktif masuk
sekolah atau kelas S18, S46, S56, S65, S58 5
11 Ada laboratorium S23, S47, S56, S93, S18 5
12 Ada perpustakaan S23, S18, S46, S65, S57 5
13 Lab. komputer tidak ada S44, S49, S74, S69, S59 5
14
Tidak ada ruang
laboratorium atau
kekurangan alat praktikum
S32, S42, S49, S74 4
15 Belum ada perpustakaan S30, S32, S74 3
16 Buku sekolah tidak lengkap S16, S52 2
17 Guru lengkap S73, S69 2
18 Ada ruang interaksi digital S46, S18 2
19 Ekstrakurikuler tidak ada S27 1
20 Papan tulis masih pakai
kapur S32 1
21 Ada alat musik
S74 1
22 Kekurangan bangku dan
meja S98 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L87
23
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Guru semangat mengikuti
kegiatan disekolah bersama
murid-murid S39 1
24
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya biasa kerja bakti
dihalaman
sekolah,membersihkan
halaman
S14 1
25
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
selama sekolah, saya
biasanya jalan kaki
kesekolah atau pulang
S75 1
26
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya senang masuk SMP
Asgon sekolahnya cukup
hebat dan baik. SMK Negeri
satu OBAA juga luar biasa,
saya ambil jurusan otomotif S54 1
27
Tidak sesuai dengan
pertanyaan
Saya berusaha bakimana
bisa bagi masa depan S92 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L88
B. Analisis Konteks Kegiatan Sehari-hari
Kegiatan Sehari-hari No 1
Ceritakan kegiatan sehari-hari anda lakukan selain ke sekolah!
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Mengerjakan pekerjaan
rumah untuk mermbantu
orang tua
S16, S18, S30, S38, S46, S72, S74, S90,
S31, S45, S57, S34, S12, S17, S85, S98,
S28, S15, S43, S97, S93, S99, S59, S1
24
2. Bermain bersama teman-
teman (main internet, main
bola kaki, dsb)
S20, S27, S41, S48, S65, S73, S90, S31,
S45, S37, S65, S69, S81, S22, S57, S58,
S98, S76, S84, S96, S87, S19, S92, S63
24
3. Bekerja membantu orang tua
untuk menghasilkan uang
S32, S48, S49, S6, S2, S34, S58, S3,
S84, S13, S83, S14
12
4. Belajar sepulang sekolah S23, S74, S90, S65, S58, S28, S76, S19 8
5. Mengikuti kegiatan ibadah
di Gereja
S31, S45, S58, S17, S97, S63, S75 7
6. Jalan-jalan S37, S57, S11, S96, S92, S99 6
7. Mengerjakan tugas S62, S12, S85, S43, S97 5
8. Menceritakan kegiatan dari
SMP-SMA (tidak sesuai
dengan pertanyaan konteks
yang dimaksudkan)
S26, S47, S56, S79, S54 5
9. Menonton tv S90, S81, S85 3
10. Ikut membantu Berjualan
(pinang, kayu, dsb)
S46, S15 2
11. Mencari hewan buruan atau
terkadang menancing
S27, S71 2
12. Latihan menari S69, S63 2
13. Berkebun S28 1
14. Menceritakan kegiatan saat
di sekolah (tidak sesuai
dengan pertanyaan konteks
yang dimaksudkan)
S39 1
C. Analisis Konteks Pemahaman Matematis Sederhana
Pemahaman Matematis Sederhana No 1
Apa yang ada dalam pikiran anda jika mendengar kata “MATEMATIKA”?
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. SUSAH/sulit dipahami
S16, S20, S23, S35, S45, S65, S74, S90,
S37, S97, S79, S63, S99, S59, S75
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L89
2. Menghitung penjumlahan,
pengurnagan, perkalian dan
pembagian
S30, S44, S50, S78, S67, S17, S85, S98,
S28, S93, S76, S1
12
3. Terlalu banyak menghitung
S18, S23, S26, S42, S46, S47, S56, S71,
S91, S81, S83
11
4. Semangat belajar dan merasa
senang karena suka
S61, S94, S65, S69, S57, S58, S28, S13,
S19
9
5. Ragu/ gugup/merinding saat
belajar matematika
S9, S48, S56, S91, S95, S34, S15 8
6. Agar bisa berhitung S62, S72, S100, S77, S45, S3, S14 7
7. Membuat pusing S16, S45, S22, S79, S96, S83 6
8. Tidak suka pelajaran
matematika
S7, S16, S33, S15, S54 5
9. Terlalu banyak rumus
matematika itu
S16, S90, S47, S56, S22 5
10. Suka dan Senang
mendapatkan nilai
S18, S85, S29, S46 4
11. Teringat guru yang sering
memarahi/ menghukum
S27, S38, S49, S99 4
12. Takut S42, S49, S70, S99 4
13. Matematika itu dekat
kegiatan sehari-hari
S89, S88, S31, S43 4
14. Jengkel sama matematika S18, S35, S46 3
15. Semua tentang angka S30, S39, S6 3
16. Penting S86, S79, S84 3
17. Baik S12, S17, S43 3
18. Membuat malas S82, S22 2
19. Belum paham S9 1
20. Rumus dan langkah-langkah
pekerjaan membingungkan
S20 1
21. Biasa-biasa aja S25 1
22. Terlalu banyak tugas S23 1
23. Cara kerjanya harus sesuai
dengan yang diminta
S26 1
24. Terlalu tegang belajar
matematika
S32 1
25. Guru tidak pernah
menjelaskan materi
S41 1
26. Jadi malas belajar S41 1
27. Guru jarang masuk kelas S41 1
28. Asik S8 1
29. Pemahaman sederhana dan
pemecahan masalah
S11 1
30. Menghitung sesuatu S2 1
31. Kadang didengar dan S87 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L90
disimpan di pikiran
32. Semoga bisa sukses dan bisa
pulang
S92 1
33. Menjawab denga
menggunkan operasi hitung
perkalian, penjumlahan dll.
(jawaban tidak sesuai
dengan pertanyaan)
S6 1
Pemahaman Matematis Sederhana No 2
Apakah anda mempuanyai semangat belajar yang tinggi untuk belajar MATEMATIKA?
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Semangat agar bisa paham
matematika
S23, S26. S41, S65, S78, S31, S2, S12,
S98, S28, S43, S97, S93, S76, S3, S11,
S79, S84, S13, S96, S54, S83, S19, S14
24
2. Semangat agar bisa belajar
berhitung
S9, S20, S27, S29, S50, S61, S73, S90,
S91, S37, S39
11
3. Semangat karena
matematika membantu
kehidupan sehari-hari
S44, S46, S56, S82, S86, S88, S22, S57,
S12, S1, S75
11
4. Semangat karena pelajaran
favorit
S18, S46, S77, S94, S63 5
5. Mempunyai semangat
karena ingin menjadi guru
S71, S69, S43, S92 4
6. Semangat tinggi karena tidak
sulit
S67, S45, S37, S58 4
7. Tidak semangat karena sulit S28, S72, S74 3
8. Tidak semangat karena
belum bisa
S48, S62, S100 3
9. Tidak semangat karena tidak
suka pelajarannya
S89, S95, S99 3
10. Tidak semangat tidak
mengerti cara mengerjakan
soal
S16, S59 2
11. Kurang semangat S25, S30 2
12. Tidak semangat karena guru S38, S15 2
13. Semangat agar dapat nilai
baik
S17, S87 2
14. Semangat untuk ikut lomba S7 1
15. Tidak semangat tidak hafal
perkalian
S16 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L91
16. Tidak terlalu suka karena
selalu hitung-hitung banyak
S33 1
17. Tidak semangat karena rumit
langsung tidak suka belajar
S35 1
18. Semangat ketika guru
mengajar
S47 1
19. Tidak semangat karena
pusing saat berpikir
S45 1
20. Tidak semangat karena
banyak berhitung.
S50 1
21. Semangat belajar jika diberi
perhatian oleh tutor/GURU
S70 1
22. Semangat karena asik S8 1
23. Semangat karena ingin
membangun rumah
S52 1
Pemahaman Matematis Sederhana No 3
Apakah anda mengalami kesulitan saat belajar matematika?
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Kesulitan pembagian S7, S29, S50, S61, S8, S69, S58, S28,
S43, S76, S96, S83, S87, S99, S1, S75
16
2. Kesulitan belum paham
rumus
S9, S23, S47, S72, S82, S90, S22, S58,
S17, S3, S13, S14, S99
13
3. Kesulitan menghafal
perkalian
S26, S33, S62, S8, S39, S58, S12, S28,
S43, S52, S96, S54
12
4. Kesulitan soal cerita S7, S25, S29, S61, S70, S86, S77, S88,
S43
9
5. Tidak merasa sulit karena
belajar
S56, S67, S45, S2, S57, S97, S93, S79,
S84
9
6. Kesulitan karena belum
lancar berhitung
S45, S70, S90, S95, S100, S83, S1 7
7. Kesulitan karena tidak
memperhatikan
S26, S27, S30, S35, S71, S73 6
8. Kesulitan tidak bisa
mengikuti penjelasan tutor
S28, S41, S46, S72, S89, S28 6
9. Kesulitan penjumlahan
bersusun
S9, S54, S87 3
10. Kesulitan karena contoh
yang berbeda-beda
S20, S44, S74 3
11. Kesulitan membagi waktu
untuk belajar
S48, S11, S63 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L92
12. Kesulitan karena lupa
tentang cara mengerjakan
soal.
S91, S78, S19 3
13. Kesulitan Mengkonversi
waktu
S65, S96 2
14. Kesultan karena tidak
bertanya
S31, S15 2
15. Kesulitan pecahan desimal S9 1
16. Kesulitan penjelasan yang
diberikan berbeda
S18 1
17. Tidak sulit cuma kurang
belajar
S38 1
18. Kesulitan karena suka
membolos
S49 1
19. Kesulitan karena guru jarang
masuk
S98 1
20. Kesulitan belajar jika belajar
berasama
S94 1
21. Kesulitan karena tidak diberi
contoh soal
S17 1
22. Kesulitan karena tidak
mengerti
S59 1
23. Menjawab tidak sesuai S92 1
Pemahaman Matematis Sederhana No 4
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Tidak sesuai dengan apa
yang ditanyakan
S7, S13, S14, S19, S28, S31, S37,
S39, S35, S53, S59, S62, S64, S69,
S75, S92, S96, S99
18
2. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai berbelanja
S1, S18, S20, S44.S46, S47, S48, S49,
S56, S63, S84, S87, S88, S93
14
3. Tidak memberi contoh S3, S11, S12, S52, S54, S74, S76, S83,
S97
9
4. Masih binggung dalam
memberi contoh
S23, S27, S32, S70, S79, S71, S90 7
5. Tidak mengisi S13, S42 2
6. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
menjual barang
S65 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L93
7. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai tukang ojek
S26 1
8. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai buah
S15, S30, S38, S41, S72 5
9. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai memperoleh
bolpoin
S22, S73 2
10. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai uang
S2, S17, S57, S58, S16, S88, S89 7
11. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai peralatan makan
S33, S50, S98 3
Pemahaman Matematis Sederhana No 5
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai uang
S15, S17, S26, S35, S39, S43, S46, S50,
S57, S58, S70, S84, S88, S89
14
2. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai berbelanja
S18, S27, S31, S41, S47, S65 6
3. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
memakan kue
S1, S30, S63, S72, S87 5
4. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai membagikan
bolpoin
S2, S7, S88, S98 4
5. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
menjual barang
S48, S49 2
6. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
membagikan permen
S16, S22 2
7. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan hewan
ternak
S13, S93 2
8. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
meminta minyak tanah
S56 1
9. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai buah
S23 1
10. Dalam kehidupan sehari-hari S44 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L94
berhubungan dengan
memecahkan piring
11. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
meruncing Pensil
S73 1
12. Tidak sesuai dengan apa
yang ditanyakan
S14, S19, S37, S28, S39, S53, S59, S62,
S64, S69, S75, S92, S96, S99
14
13. Tidak memberi contoh S3, S11, S12, S52, S54, S74, S76, S83,
S97
9
14. Masih binggung dalam
memberi contoh
S20, S32, S38, S71, S79, S90 6
15. Tidak mengisi S42 1
Pemahaman Matematis Sederhana No 6
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai berbelanja
S1, S15, S31, S35, S50, S88 6
2. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
menghitung angka yang
lebih besar
S2, S16, S46, S49, S71 5
3. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
mengerjakan
rumah(Membangun Rumah)
S30, S32, S44, S58, S72 5
4. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
keuntungan menjual barang
S26, S48, S56, S87 4
5. Jawaban tidak sesuai dengan
apa yang ditanyakan
S14, S17, S19, S28, S33, S37, S39, S53,
S57, S59, S62, S63, S64, S65, S69, S70,
S75, S83, S85, S89, S92, S93, S96, S99
24
6. Tidak memberi contoh S3, S6, S11, S12, S13, S22, S52, S54,
S74, S76, S79, S84, S81, S97
14
7. Masih binggung dalam
memberi contoh
S7, S20, S23, S27, S38, S42, S73, S90 8
8. Tidak mengisi S18, S41, S47 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L95
Pemahaman Matematis Sederhana No 7
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Binggung antara
pembagian(memberi sama
banyak) dan
pengurangan(membagi)
S2, S12, S15, S20, S31, S32, S44, S46,
S47, S56, S63, S73, S76, S84, S85, S88,
S89, S99
18
2. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai buah
S13, S16, S23, S49, S93 5
3. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
memberiksn kue
S1, S18, S58, S72, S87 5
4. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai uang
S28, S48.S70 3
5. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai hewan
S30 1
6. Dalam kehidupan sehari-hari
berhubungan dengan
membagikan pita rambut
S7 1
7. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai membagikan
kelereng
S26 1
8. Dalam kehidupan sehari-hari
mengenai membagikan
rokok
S41 1
9. Tidak sesuai dengan apa
yang ditanyakan
S14, S19, S35, S37, S39, S50, S53, S57,
S59, S62, S64, S65, S69, S75, S83, S96
16
10. Tidak memberi contoh S3, S6, S11, S22, S52, S54, S74, S81,
S92, S97
10
11. Masih binggung dalam
memberi contoh
S17, S33, S42, S71, S90 5
12. Tidak mengisi S27, S38, S79 3
Pemahaman Matematis Sederhana No 8
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L96
No Jawaban Subjek Jumlah
2. Meja, fungsinya mengatur
makan supaya lebih rapi
S44, S27, S42, S30, S53, S37, S22, S12,
S85, S76, S11, S79, S13, S33, S35, S95,
S88
17
3. Papan tulis, berfungsi untuk
menulis
S72, S74, S47, S48, S32, S71, S97, S12,
S3, S11, S19, S1, S50, S45, S86, S78
16
4. Penghapus, Fungsinya
untuk menghapus tulisan
S16, S23, S41, S27, S62, S58, S17, S63,
S70,
9
5. Balok kayu, untuk membuat
kursi
S56, S73, S39, S69, S28, S91, S86, S77,
S88,
9
6. Lemari, fungsinya tempat
menaruh pakaian
S31, S37, S81, S12, S11, S99, S7, S29,
S88
9
7. HP, fungsinya untuk
berkomunikasi
S56, S97, S57, S12, S14, S63 6
8. Batu Bata S41, S59, S25, S77 4
9. Kasur/tempat tidur,
fungsinya untuk beristirahat
S48, S42, S37, S7 4
10. Bingkai foto S65, S12, S15 3
11. Buku tulis, fungsinya untuk
menulis
S65, S85, S15 3
12. Lapangan bola, fungsinya
untuk bermain sepakbola
S18, S54, S89 3
13. Mistar, untuk mengukur
suatu benda
S56, S75 2
14. Tiang rumah S26, S94 2
15. Papan informasi S32, S39 2
16. Televisi, fungsinya untuk
menonton
S49, S83 2
17. Rumah/ruangan S57, S89 2
18. Kursi S11, S79 2
19. Pintu S63, S7 2
20. Net, untuk bermain volly S46 1
21. Kandang, tempat kurung
ayam
S44 1
22. Peta, fungsinya untuk
melihat wilayah-wilayah di
Indonesia
S90 1
23. Baliho S48 1
24. Tikar S48 1
25. Papan tanda larangan,
fungsinya memberikan tanda
peraturan
S32 1
26. Peti/rak, fungsinya untuk
menyimpan alat-alat kerja
S20 1
27. Tempat nasi, untuk S49 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L97
menaruh nasi
28. Pintu lemari, fungsinya
melindungi barang di dalam
lemari
S49, 1
29. Kopor/koper, fungsinya
untuk mengisi pakaian saat
akan pergi
S49 1
30. Karton/kardus, fungsinya
untuk menyimpan barang
S97 1
31. Leptop, untuk mengetik dan
mengerjakan tugas
S97 1
32. Bak sampah S2 1
33. Bantal/alas kepala S52 1
34. Salon Ampli/speaker, untuk
hiburan
S83 1
35. Keranjang, untuk menaruh
barang
S99 1
36. Kotak pensil, untuk
menaruh pensil
S89 1
37. Ketinting, genset untuk
perahu
S9 1
38. Perahu dayung S61 1
39. Orgen/piano, untuk bermain
musik
S100 1
40. Mesin disel, untuk alat
penerangan
S82 1
41. Aki 250 Amper, fungsinya
untuk menghidupkan
heksavaktor
S67 1
42. Buku, untuk menulis S88 1
43. Tidak ada jawaban S38, S8, S92 3
Pemahaman Matematis Sederhana No 9
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Meja, fungsinya untuk
belajar dan menaruh makan
S72, S74, S44, S56, S23, S47, S26, S71,
S31, S39, S57, S11, S79, S63, S7, S50,
S89, S29, S91, S25, S86, S100, S78
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L98
2. Televisi, untuk melihat
berita yang disiarkan
S65, S56, S48, S27, S32, S62, S53, S37,
S22, S85, S76, S84, S19, S63, S95, S25,
S77
17
3. Papan tulis, fungsinya
untuk belajar dan menulis
S41, S27, S42, S30, S97, S81, S58, S12,
S17, S85, S28, S79, S89, S33, S82
15
4. Buku, fungsinya untuk
menulis
S46, S18, S27, S31, S39, S12, S52, S99,
S1
9
5. Tehel(kramik), fungsinya
membuat lantai lebih rapi.
S16, S56, S48, S26, S73, S76, S86, S77 8
6. Lemari, fungsinya untuk
menyimpan baju dan celana
S42, S49, S39, S12, S79, S99, S25, S94 8
7. Bingkai Foto/gambar S74, S48, S97, S75, S7, S70, S89 7
8. Karton/kardus, fungsinya
untuk menyimpan barang-
barang
S42, S97, S15, S88 4
9. Kaca muka, fungsinya
untuk bisa melihat
wajah/muka sendiri
S37, S76, S63, S7 4
10. Leptop S54, S19, S59 3
11. Kotak obat S27, S88 2
12. Tembok kamar, untuk
melindungi kita di dalam
kamar.
S49, S85 2
13. Jam diding, fungsinya
untuk melihat waktu
S90 1
14. Monitor S48 1
15. Hp S27 1
16. Speaker S27 1
17. Mata dadu, fungsinya untuk
bermain judi
S20 1
18. Tempat tidur S31 1
19. Keranjang, untuk mengisi
barang bawaan
S97 1
20. Batu bata, untuk
membangun bangunan
S2 1
21. Lapangan S76 1
22. Kamar tidur S3 1
23. Kursi S11 1
24. Fondasi rumah S13 1
25. Tempat sampah S35 1
26. Papan catur, untuk tempat
bermain catur
S9 1
27. Aki 75 Amper, fungsinya
untuk menghidupkan mobil
pick up
S67 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L99
28. Kotak amal, untuk
menyumbang uang/sedekah
S88 1
29. Tidak ada jawaban S38, S8, S45, S92 4
Pemahaman Matematis Sederhana No 10
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Penutup tempat sampah,
fungsinya untuk menutup
tempat sampah agar tidak
bau.
S16, S65, S90, S23, S27, S20, S30, S73,
S62, S15, S52, S63
12
2. Atap rumah/bubugan
rumah, fungsinya untuk
melindungi besarnya rumah
dan isinya
S26, S32, S37, S22, S93, S55, S84, S19,
S99
9
3. Tudung makan, berfungsi
menutup makanan
S72, S46, S18, S71, S28, S1 6
4. Tempat bunga/pot bunga,
untuk menaruh bunga
S97, S58, S79, S87, S14, S59 6
5. Bangku duduk, fungsinya
untuk duduk
S32, S80, S11 3
6. Rumah, untuk bisa berteduh
dan tempat istirahat
S17, S83, S75 3
7. Belum Pernah melihat
benda yang bentuk mirip
seperti itu.
S48, S42 2
8. Ember/baskom, untuk
menaruh air dan barang
S97, S13 2
9. Meja, untuk meletakan
makanan dan benda-benda
S81, S11 2
10. Alas tiang bangunan, untuk
menahan bangunan biar kuat
S2, S76 2
11. Keranjang, fungsinya
tempat menyimpan buah
S44 1
12. Tempat roti, fungsinya
temoat menaruh roti
S56 1
13. Panggung, fungsinya untuk
wawancara
S49 1
14. Mimbar/altar, fungsinya S49 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L100
untuk pendeta dan pastor
memimpin ibadah
15. Rumah Honai S31 1
16. Payung, untuk melindungi
dari hujan dan matahari
S53 1
17. Lapangan, untuk olahraga S57 1
18. Topi, untuk melindungi
kepala dari sinar matahari
S12 1
19. Rambu lalu lintas, untuk
membatasi jalan sesuai
dengan yang diatur
S98 1
20. Tempat tidur S3 1
21. Tugu S96 1
22. Gunung S96 1
23. Tidak ada jawaban S38, S41, S47, S8, S54, S92 6
Pemahaman Matematis Sederhana No 11
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Layang-layang, fungsinya
untuk bermain saat ada
angin
S16, S72, S46, S74, S65, S18, S44, S90,
S23, S47, S48, S32, S20, S49, S71, S30,
S73, S62, S31, S97, S39, S81, S2, S57,
S58, S12, S17, S98, S28, S15, S93, S76,
S55, S3, S79, S84, S52, S13, S83, S87,
S19, S14, S63, S99, S59, S1, S75
47
2. Berlian, fungsinya untuk
perhiasan
S26, S27, S49 3
3. Mata kalung tombak S53, S22 2
4. Ketupat, fungsinya untuk
membuat ketupat
S56 1
5. Saya tidak tau dengan
gambar ini, dan saya tidak
bisa menyebut nama benda
tersebut
S42 1
6. Burung S31 1
7. Rambu lalu lintas, S97 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L101
berfungsi untuk memberi
tanda kepada pengemudi
kendaraan
8. Galon, tempat air yang bisa
diminum langsung
S37 1
9. Tempat sampah, fungsinya
untuk membuang sampah
S80 1
10. Ikan Pari dan ikan duri S96 1
11. Dasi S19 1
12. Tidak ada jawaban S38, S41, S8, S54, S92 5
Pemahaman Matematis Sederhana No 12
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Bola
Fungsinya: bermain dan
olahraga
S1, S16, S72, S46, S18, S44, S42, S45,
S91, S86, S9, S94, S88, S53, S37, S81,
S22, S2, S58, S12, S98, S28, S55, S80,
S3, S11, S83, S63
28
2. Bulan
Fungsi: memberi cahaya pada
malam hari
S90, S32, S71, S100, S17, S59
6
3. Jam
Fungsi: untuk mengetahui
waktu
S74, S65, S23, S15, S97
5
4. Bola Futsal, Bola bumi, Jam
Fungsi: - (tidak ditulis)
S48, S93, S13, S19, S14 5
5. Piring
Fungsi: menaruh makanan
S73, S95, S77, S57, S52 5
6. Bola voli dan bola kaki
Fungsi: untuk bermain dan
orahraga yang menggunakan
tangan dan kaki
S26, S49, S78, S99
4
7. Bulat
Fungsi: bola, jam, galon dan
logam
S47, S89
2
8. Kelereng, Jeruk, Apel,
Semangka, Anggur
Fungsi: - (tidak ditulis)
S27, S29
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L102
9. Loyang-loyang
Fungsi: cuci pakaian
S70, S82 2
10. Uang logam
Fungsi: - (tidak ditulis)
S33, S31 2
11. Kaset
Fungsi: menonton film
S56 1
12. Sagu bakar
Fungsi: sebagai makanan
sehari-hari
S20
1
13. Penutup botol
Fungsi: menutup botol
S30 1
14. Bola mata
Fungsi: melihat
S62 1
15. Piring
Fungsi: - (tidak ditulis)
S7 1
16. Koin
Fungsi: bisa membaut cincin
S50 1
17. Telur
Fungsi: - (tidak ditulis)
S35 1
18. Roda motor dan pelek
motor
Fungsi: - (tidak ditulis)
S25
1
19. Penutup drum
Fungsi: - (tidak ditulis)
S61 1
20. Busi
Fungsi: mengalirkan minyak
dan mengatur pernapasan
mobil
S67
1
21. Bola
Fungsi: - (tidak ditulis)
S69 1
22. Kolam/sumur
Fungsi: membuat sumur air
S76 1
23. Matahari
Fungsi: - (tidak ditulis)
S79 1
24. Bola bumi
Fungsi: tempat tinggal semua
makhluk hidup
S84
1
25. Bola atau logam
Fungsi: - (tidak ditulis)
S96 1
26. Lingkaran
Fungsi: melingkar sebuah
lingkaran bulat
S75
1
27. Tidak menjawab
Fungsi: bola bumi
S87 1
28. Tidak menjawab
Fungsi: - (tidak ditulis)
S41, S38, S24, S8, S39, S64, S6, S34,
S85, S43, S54, S92 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L103
Pemahaman Matematis Sederhana No 13
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Piring
Fungsinya: menaruh
makanan seperti buah-
buahan dan lainnya
S16, S74, S65, S90, S56, S23, S47, S30,
S73, S62, S70, S91, S53, S37, S81, S22,
S58, S17, S93 19
2. Sabun mandi
Fungsi: membersihkan tubuh
S100, S85, S28, S97, S63 5
3. Nyiru
Fungsi: Menampi beras
S72, S71, S25. S98 4
4. Telor, kacang tanah,
kasuari
Fungsi: - (tidak ditulis)
S48, S55, S19
3
5. Telur
Fungsi: makan atau
memenuhi kebutuhan tubuh
S88, S80, S13
3
6. Batu cobe
Fungsi: menggiling bumbu
S46, S1 2
7. Batu krikil
Fungsi: menghias rumah
atau pot
S20, S52
2
8. Bola
Fungsi: bermain
S9, S57 2
9. Papan selancar
Berfungsi: bermain di air
S24, S77 2
10. Balon
Fungsi: bermain dan
mengembirakan anak kecil
S84, S83
2
11. Jam
Fungsi: melihat waktu
S18 1
12. Dulang
Fungsi: menampi beras
S44 1
13. Kaca mata
Fungsi: melindungi mata
S26 1
14. Bola oval dan kurma
Fungsi: - (tidak ditulis)
S27 1
15. Cakram
Fungsi: untuk olahraga
biasanya digunakan untuk
bertanding dengan cara
S32
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L104
melemparlalu mengukur
jarak cakram itu jatuh
16. Piring, kaca mata, penutup
botol
Fungsi: makan, melihat,
menutup minuman
S49
1
17. Tempat sampah
Fungsi: - (tidak ditulis)
S7 1
18. Keranjang bambu
Fungsi: menyimpan
makanan
S50
1
19. Obat
Fungsi: menyembuhkan
orang sakit
S89
1
20. Butol galung
Fungsi: - (tidak ditulis)
S33 1
21. Penghapus dan sabun
mandi
Fungsi: - (tidak ditulis)
S35
1
22. Makanan kornet
Fungsi: makanan tentara
S45 1
23. Toples
Fungsi: menyimpan
makanan
S95
1
24. Piring, penutup dandang,
penutup ember, dan
penutup gelas kaca
Fungsi: - (tidak ditulis)
S29
1
25. Kasuari
Fungsi: dimakan dan
sebagai hiasan
S86
1
26. Penutup ember dan tempat
air minum
Fungsi: - (tidak ditulis)
S61
1
27. Tangkis
Fungsi: sebagai olahraga
bulu tangkis
S82
1
28. Buah mangga
Fungsi: - (tidak ditulis)
S77 1
29. Lingkaran lonjong
Fungsi: seperti memori card
S94 1
30. Pelamping minyak bagian
tangki mobil
Fungsi: mengukur dan
mengetahui apakah masih
ada minyak
S67
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L105
31. Lingkaran
Fungsi: - (tidak ditulis)
S69 1
32. Gelang
Fungsi: aksesoris tangan
S2 1
33. Uang logam
Fungsi: membelikan barang
S12 1
34. Dompet
Fungsi: menyimpan uang
dan foto
S15
1
35. Bayangan senter
Fungsi: untuk melihat
benda-benda kecil
S76
1
36. Lingkaran
Fungsi: untuk mengisi
makanan ke piring
S3
1
37. Bola voli
Fungsi: olahraga atau senam
dengan teman-teman
S11
1
38. Lingkaran paying
Fungsi: - (tidak ditulis)
S79 1
39. Piring
Fungsi: - (tidak ditulis)
S96 1
40. Balon
Fungsi: - (tidak ditulis)
S14 1
41. Bawang putih
Fungsi: mengharumkan
makanan
S99
1
42. Buah mangga
Fungsi: untuk makan
S59 1
43. Labu
Fungsi: masak, makan, dan
menjadi sayur
S75
1
44. Tidak menjawab
Fungsi: piring
S87 1
45. Tidak menjawab
Fungsi: - (tidak ditulis)
S41, S38, S42, S8, S39, S64, S6, S34,
S43, S54, S92 11
Pemahaman Matematis Sederhana No 14
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L106
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Topi sawah/tani
Fungsi: menutupi atau
melindungi kepala
S16, S72, S46, S18, S44, S71, S30, S73,
S62, S25, S22, S58, S17, S85, S59 15
2. Mistar segitiga
Fungsi: menggaris atau
menghitung suatu benda
S56, S91, S77, S81, S2, S12, S28, S15,
S97, S80, S52, S83, S75 13
3. Segitiga
Fungsi: membangun rumah
bagian atas dapat dilihat dari
sisi depan atau belakang bisa
dibilang bentuk atap atau
bentuk rumah kerucut
S32, S94, S57, S98, S3, S63
6
4. Rumah
Fungsi: - (tidak ditulis)
S35, S61, S55, S96, S14 5
5. Atap rumah
Fungsi: melindungi dari
panas matahari dan hujan
S100, S84, S99, S1
4
6. Segitiga bliar
Fungsi: mengumpulkan bola
bliar
S20, S29, S77
3
7. Topi kerucut
Fungsi: digunakan saat
ospek atau natal
S89, S45, S86
3
8. Rumah
Fungsi: tempat tinggal dan
tempat beristirahat
S82, S53, S37
3
9. Penutup tempat sampah
Fungsi: menutup dan
membuka
S26, S70
2
10. Bubungan rumah
Fungsi: - (tidak ditulis)
S27, S93 2
11. Gunung
Fungsi: dapat melihat daerah
yang lebih rendah dan
menghiasi alam
S9, S76
2
12. Gunung merapi
Fungsi: - (tidak ditulis)
S74 1
13. Segitiga siku-siku
Fungsi: untuk topi petani
S65 1
14. Alat menghalus sagu
Fungsi: menghaluskan sagu
dari sagu yang kasar menjadi
halus
S90
1
15. Trompet
Fungsinya: mengeluarkan
S23 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L107
suara
16. Segitiga
Fungsi: suatu pegunungan
S47 1
17. Ujung anak panah dan
ujung pensil
Fungsi: - (tidak ditulis)
S48
1
18. Papan angin
Fungsi: melindungi kap
rumah
S42
1
19. Kap rumah
Fungsi: menutup badan
rumah
S49
1
20. Topi sawah/tani
Fungsi: - (tidak ditulis)
S7 1
21. Bingkai foto
Fungsi: menyimpan foto
S50 1
22. Penggaris
Fungsi: - (tidak ditulis)
S33 1
23. Sipitbut
Fungsi: mengantar orang
dari satu tempat ketempat
lain melalui perairan
S24
1
24. Tombol lampu parkiran
Fungsi: memudahkan dalam
memarkir kendaraan
S67
1
25. Bakul
Fungsi: tempat mengisi
barang atau sesuatu
S88
1
26. Meja makan
Fungsi: tempat makan
S39 1
27. Segitiga
Fungsi: - (tidak ditulis)
S69 1
28. Kubus segi tiga
Fungsi: - (tidak ditulis)
S11 1
29. Rambu-rambu lalu lintas
Fungsi: - (tidak ditulis)
S79 1
30. Bubungan rumah
Fungsi: menghitung lebar
sudut dan tinggi bubungan
S13
1
31. Kap rumah dan topi
kerawit
Fungsi: - (tidak ditulis)
S19
1
32. Tidak menjawab
Fungsi: topi jawa
S87 1
33. Tidak menjawab
Fungsi: - (tidak ditulis)
S41, S38, S95, S8, S64, S6, S34, S43,
S54, S92 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L108
Pemahaman Matematis Sederhana No 15
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Karton atau Kardus,
Fungsinya untuk mengisi
barang yang tidak dipakai
S30, S44, S16, S56, S53, S85, S76, S99,
S79, S100 10
2. Lemari, Fungsinya untuk
menyimpan pakaian
S23, S74, S47, S65, S81, S22, S83, S50 8
3. Segi empat S14, S87, S11, S75, S96 5
4. Kubus S55, S11, S80, S94 4
5. Bak air, Fungsinya untuk
menampung air hujan
S25, S88, S91, S45 4
6. Lemari, Box Speaker,
Kotak obat
S27, S26, S29 3
7. Kardus, Fungsinya untuk
menyimpan barang-barang
yang memiliki satu contoh
barang misalnya rokok
S20,S18,S46
3
8. Kotak, Fungsinya untuk
mengisi barang-barang
seperti supermi / kertas.
S58,S28, S77
3
9. Kotak celengan, Fungsinya
untuk menyimpan uang
S59, S84, S99 3
10. Baskom, Fungsinya untuk
menaruh makanan
S71,S72 2
11. Kotak Suara, Fungsinya
untuk pemilu
S49, S9 2
12. Kotak barang/peti
celengan, Fungsinya untuk
menyimpan barang apa saja
S2,S63
2
13. Persegi empat kotak,
Fungsinya untuk menyimpan
buku-buku
S52, S3
2
14. Balok, Fungsinya bisa
membangun sebuah
bangunan dengan
menggunakan balok agar
bisa membangun rumah
dengan baik dan benar.
S82, S89
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L109
15. Bak sampah, Fungsinya
untuk mengisi sampah
S35, S33 2
16. Bangun ruang persegi,
Fungsinya bisa menyimpan
atau membuang sampah
didalamnya
S32
1
17. Batu bata, cermin, kotak
snek
S48 1
18. Saya tidak tau dengan
gambar tersebut
S42 1
19. Kubus yang berbentuk
rumah
S90 1
20. Bentuk Ruangan S6 1
21. Kotak, Fungsinya untuk
mengisi barang-barang
apapun kedalam kubus,
misalnya aqua dan lain-lain.
S17
1
22. Kado ulang tahun,
Fungsinya untuk mengisi
kue ulang tahun dan bisa
mengisi makanan
S15
1
23. Dispenser, Fungsinya
menabung air panas
S12 1
24. Tong, Fungsinya S12 1
25. Karton, Fungsinya untuk
mengamankan barang-
barang yang berada didalam
karton
S98
1
26. Salon aktiv, Fungsinya bisa
memutar lagu dan
mendengar lagu
S37
1
27. Meja, Fungsinya untuk
menaru barang-barang
S97 1
28. Kursi, Fugsinya untuk
duduk
S97 1
29. Segitiga siku-siku,
Fungsinya ukuran setiap siku
yang disebut ABC-ACB-
CBA-BCA
S34
1
30. Kubus dan kolam rumah S31 1
31. Bangun ruang dalam
matematika
S69 1
32. Kursi kayu, Fungsinya
untuk mau ikut memahami
S39 1
33. Sisi dari sebuah kubus
adalah bujur sangkar
S64 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L110
34. Segi empat, Fungsinya
untuk bangunan rumah
S57 1
35. Gardus, Fungsinya untuk
mengisi barang seperti buku
dan bisa juga barang-barang
yang penting seperti
dokumen/ berkas-berkas
yang penting
S1
1
36. Lemari dan rak sepatu S19 1
37. Kotak, Fungsinya untuk
membuat suatu barang atau
surat
S93
1
38. Kayu balok, Fungsinya
untuk membuat rumah,
benda ini berbentuk segi
empat
S13
1
39. Karet stopper mobil,
Fungsinya untuk menahan
gasis daru benturan ke
garden
S67
1
40. Brangkas, Fungsinya untuk
tempat penyimpanan uang
agar aman disimpan
S78
1
41. Ruangan kamar tidur S70 1
42. Televisi, gardus, tormol
kaleng
S7 1
43. Gudang, Fungsinya untuk
menyimpan alat-alat motor
dan alat-alat lainnya dalam
gudang.
S24
1
44. Balok, Fungsinya untuk
tiang rumah
S86 1
45. Rumah adat di Papua S61 1
46. Umpak, Fungsinya untuk
menahan beban yang
diatasnya
S95
1
47. Yang tidak mengisi S38, S41, S43, S92, S54, S8 6
Pemahaman Matematis Sederhana No 16
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L111
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Balok, Fungsinya untuk
mengerjakan rumah
S20, S72, S90, S44, S65, S17, S98, S2,
S37, S97, S81, S57, S84 13
2. Kotak pensil, Fungsinya
untuk simpan alat tulis
S23, S74, S15, S85, S58, S1, S99, S75 8
3. Botol air, Fungsinya untuk
mengisi air
S71, S18, S46, S1 4
4. Balok, Fungsinya yang bisa
membuat suatu balok
S93, S55, S11, S3 4
5. Balok dan penghapus S19, S14, S87 3
6. Tiang tembok dan kaki
meja
S48, S27 2
7. Balok persegi panjang,
Fungsinya sebagai bangun
ruang yang mempunyai
bangunan yang disebut
bangunan tidur.
S34, S96
2
8. Balok, Fungsinya dalam
pelajaran matematika
S69, S80 2
9. Penghapus, Fungsinya
untuk menghapus tulisan
S30 1
10. Bangun ruang persegi
panjang, Fungsinya bisa
menampung air atau bak air
juga bisa memelihara ikan
hias
S32
1
11. Saya tidak tau dengan
gambar tersebut
S42 1
12. Dos rokok surya,
Fungsinya untuk isi batang
rokok
S49
1
13. Hp mito dan makstron S26 1
14. Karton, Fungsinya untuk
menyimpan buku
S56 1
15. Bentuk ruangan panjang S6 1
16. Persegi panjang S53 1
17. Kotak, Fungsinya untuk
mengisi obat-obatan atau
bolpen
S12
1
18. Topla, Fungsinya untuk
mengisi pensil atau bolpoin
S28 1
19. Gabus, Fungsinya untuk
mengalas barang-barang
yang akan ditiru
S97
1
20. Kayu dan pondasi lemari
tidur
S31 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L112
21. Sebuah benda untuk dia
dan sampe
S39 1
22. Benda ini berbentuk
seperti balok dalam garis
panjang
S64
1
23. Tepak, Fungsinya untuk
mengisi polpoin dan
penghapus
S63
1
24. Kotak hp, Fungsinya untuk
komunikasi
S59 1
25. Lemari, Fungsinya
menyimpan benda-benda
termahal/uang.
S76
1
26. Kolam berenang,
Fungsinya untuk mandi
S13 1
27. Koper, Fungsinya untuk
menyimpan ijasa dan rapot
S83 1
28. Batu bata, Fungsinya
membuat rumah
S79 1
29. Persegi empat balok,
Fungsinya untuk membuat
meja
S52
1
30. Yang tidak mengisi S38, S47, S16, S41, S43, S92, S54, S67,
S25, S100, S29, S9, S45, S82, S35, S78,
S77, S8, S70, S50, S7, S88, S33, S24,
S89, S86, S61, S94, S95
29
Pemahaman Matematis Sederhana No 17
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Gelas, Fungsinya untuk
tempat isi air atau digunakan
untuk tempat minum
S30, S23, S74, S71, S20, S72, S18, S46,
S44, S49, S26, S16, S15, S12, S58,S1,
S63, S76, S87, S52, S80, S3, S29, S45,
S35, S33, S86
27
2. Mangkok. Fungsinya untuk
minum
S81, S57, S19, S14, S55, S83, S96, S82 8
3. Ember, Fungsinya Untuk S90, S65, S12, S75, S100, S70 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L113
mengisi air
4. Tong sampah, Fungsinya
untuk tempat sampah yang
akan dibuang orang
S2, S59, S93, S79
4
5. Celengan, Fungsinya untuk
menabung uang
S56, S50, S89 3
6. Blong, Fungsinya untuk
mengisi air
S17, S98, S99 3
7. Sumur, Fungsinya untuk
menjadi sumur
S9, S7, S88 3
8. Tabung kaleng susu,
Fungsinya bisa membuat
gring-gring juga bisa
digunakan untuk mengisi
sampa abu roko atau disebut
asbak
S32, S6
2
9. Galon, Fungsinya untuk
mengisi air
S85, S12 2
10. Tong air, Fungsinya untuk
menampung air
S25, S24 2
11. Droom, Fungsinya untuk
menyimpan bahan bakar
minyak (BBM)
S91, S61
2
12. Tempat sampah, ember
dan profil tank
S48 1
13. Saya tidak tau dengan
gambar ini
S42 1
14. Tabung panjang,
Fungsinya untuk isi air
S47 1
15. Tabung, Fungsinya adalah
cara menghitung rumus
tabung
S53
1
16. Toples, Fungsinya untuk
menyimpan gula/permen
S15 1
17. Dispenser, Fungsinya
menaro galon
S98 1
18. Mangkok Fungsinya untuk
mengisi minum disaat
makan dan juga disaat selalu
digunakan
S43
1
19. Lilin, Fungsinya untuk
menerangkan rumah dan
juga bisa dipakai disaat
dalam rumah maupun
digereja
S43
1
20. Tabung, Fungsinya untuk S28 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L114
menyimpan uang
21. Botol, Fungsinya untuk
mengisi air
S97 1
22. Tempayan mangkuk dan
sumur
S31 1
23. Tabung dalam matematika S69 1
24. Sebuah benda seperti kelas
minum selesai makan
untuk digunakan saat haus
S39
1
25. Silinder, Fungsinya dalam
rumus matematika
S64 1
26. Kaleng, Fungsinya bisa
menyimpan sesuatu benda
S84 1
27. Kubus lurus S11 1
28. Filter mobil, Fungsinya
untuk menjaring oli,
melindungi mesin dari debu
S67
1
29. Tiang listrik, Fungsinya
untuk menokong kabel-kabel
yang berada disetiap jalan
S78
1
30. Potongan gula merah S77 1
31. Tabung, Fungsinya seperti
tabungan karet senjata
S94 1
32. Tiang-tiang rumah,
Fungsinya untuk membuat
rumah panggung
S95
1
33. Tabung gas S27
34. Yang tidak megisi S41, S34, S92, S54, S13, S8 6
Pemahaman Matematis Sederhana No 18
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Kom/ Rantang
Fungsinya: Untuk
menyimpan sayur, daging
dan makanan lainnya.
S14, S15, S17, S22, S23, S25, S35, S43,
S46, S55, S63, S80, S85, S95, S97
15
2. Roda atau Ban Mobil
Fungsinya: Untuk
S6, S24, S29, S45, S48, S52, S78, S96 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L115
mengendarai mobil dan bisa
bermanfaat untuk mobil.
3. Gelang
Fungsinya: Untuk memakai
di tangan
S12, S37, S81, S82, S87 5
4. Penutup botol
Fungsinya: Untuk menutup
S26, S27, S32, S50, S94 5
5. Cincin
Fungsinya: Untuk cincin
sumur keker
S2, S9, S49, S98 4
6. Cobe Ayak
Fungsinya: -
S7, S33, S44, S74, 4
7. Loyang
Fungsinya: Untuk mengisi
sayur
S1, S27, S58, 3
8. Ember
Fungsinya:
S31, S59, S62 3
9. Penutup kaleng cat
Fungsinya : Untuk menutup
kaleng cat agar tidak
tertumpah
S56, S84, S99 3
10. Sumur atau bak air
Fungsinya: -
S19, S75 2
11. Mung/ Mangkok
Fungsinya: Tempat untuk
mengisi makanan
S28, S30 2
12. Piring
Fungsinya: Untuk mengisi
makan.
S16, S83 2
13. Kotak bolpen dan pensil
Fungsinya: -
S47, S57 2
14. Obat
Fungsinya: Untuk
menyembukan penyakit atau
nyeri
S77, S86 2
15. Kubus Segi bulat
Fungsinya: -
S11 1
16. Bakul
Fungsinya: Untuk mengisi
bumbu dapur.
S18 1
17. Seludang
Fungsinya: Alat penimbah
untuk air minum
S20 1
18. Pita rambut
Fungsinya: untuk mengikat
rambut.
S26 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L116
19. Seperti benda bulatan
Fungsinya: Untuk diambil
kembali sebuah bulatan
S39 1
20. Tabung
Fungsinya: -
S53 1
21. Tungku api yang memiliki
bentuk bulat dan tidak
mempunyai persegi yang
dimiliki oleh gambar.
Fungsinya: -
S61 1
22. Benda dalam kehidupan
sehari-hari : -
Fungsinya: Benda-benda
ini difungsikan dalam
perkalian dan
penjumlahan
S64 1
23. Tempat sampah
Fungsinya: Untuk
membuang atau menyimpan
sampah
S65 1
24. Pelat penahan ver gas
motor
Fungsinya: Untuk
menetralkan motor ketika
gas motor ditarik terus di les
secara otomatis normal
sendiri
S67 1
25. Kubus di bidang
matematika
Fungsinya: -
S69 1
26. Tempat potong ikan
Fungsinya: Untuk
memotong ikan
S70 1
27. Plakban
Fungsinya: Untuk digunakan
lem karton atau mengikat
katon menggunakan plakban
S76 1
28. Jam tangan
Fungsinya : -
S79 1
29. Sabun
Fungsinya: Untuk
membersihkan tubuh badan
S88 1
30. Topi songko
Fungsinya: Untuk dipakai di
kepala pada saat orang
muslim beribadah
S89 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L117
31. Tempat sabun
Fungsinya : Untuk
menyimpan sabun
S90 1
32. Giring-giring
Fungsinya: Untuk
menghibur seorang anak
bayi
S93 1
33. Benda dalam kehidupan
sehari-hari: -
Fungsinya: Untuk
menyimpan pakaian
S3 1
34. Tidak tahu S42 1
35. Tidak mengisi S4, S5, S8, S10, S13, S21, S34, S36,
S38, S40, S41, S51, S54, S60, S66, S68,
S71, S91, S92
19
Pemahaman Matematis Sederhana No 19
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Topi kerucut
Fungsinya: melindungi
kepala.
S2, S3, S12, S15, S16, S19, S20, S27,
S30, S31, S43, S44, S49, S52, S55, S56,
S57, S58, S59, S62, S63, S65, S72, S73,
S74, S76, S79, S81, S84, S87, S97, S98,
S99
33
2. Kerucut
Fungsinya : -
S6, S14, S23, S28, S32, S47, S48, S53,
S64, S69, S75, S80, S83, S85, S90, S93,
S96
17
3. Corong
Fungsinya: Untuk menuang
minyak atau air ke dalam
botol aqua agar tidak
tumpah.
S17, S26, S39 3
4. Nasi tumpeng
Fungsinya : Untuk makan.
S18, S46 2
5. Tutupan nasi
Fungsinya: Menutup
makanan agar terlindung
S1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L118
dari hama
6. Kubus kerucut lurus
Fungsinya : -
S11 1
7. Atap honai
Fungsinya : Sebagai benda
pelindung dari matahari
yang panas.
S22 1
8. Payung
Fungsinya: Melindungi saat
hujan
S37 1
9. Tidak diisi S4, S5, S7, S8, S9, S10, S13, S21, S24,
S25, S29, S33, S34, S35, S36, S38, S40,
S41, S42, S45, S50, S51, S54, S60,
S61,S66, S67, S68, S70, S71, S77, S78,
S82, S86, S88, S89, S91, S92, S94, S95
40
D. Analisis Konteks Harapan Di Masa Depan
Harapan Di Masa Depan No 1
Jawaban
No Jawaban Subjek Jumlah
1. Ingin menjadi guru dan
untuk menjadi orang yang
sukses
S2, S16, S17, S18, S19, S23, S27, S28,
S32, S42, S46, S49, S53, S57, S62, S64,
S65, S69, S83, S84, S85, S90, S99
23
2. Kuliah dengan baik dan
selesai dengan baik serta
membahagiakan orang tua
S11, S14, S15, S20, S22, S39, S52, S55,
S56, S58, S74, S76, S81, S84, S93, S98
16
3. Membangun Mappi S13, S26, S31, S34, S37, S59, S63, S75,
S79, S87, S97
11
4. Bisa belajar dengan
sungguh-sungguh dan
mengerti pelajaran
matematika untuk bekal di
masa depan.
S1, S30, S43, S44, S48, S56, S72, S73,
S96
9
5. Ingin menjadi orang yang
berguna, dan mengubah
sikap atau kelakukan saya.
S3, S6, S47, S80 4
6. Menggapai cita-cita untuk
mencapai tujuan
S12 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L119
7. Tidak mengisi S4, S5, S7, S8, S9, S10, S21, S24, S25,
S29, S33, S35, S36, S38, S40, S41, S45,
S50, S51, S54, S60, S61, S66, S67, S68,
S70, S71, S77, S78, S82, S86, S88, S89,
S91, S92, S94, S95
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L120
Lampiran 4 Rangkuman Refleksi Mingguan Tutor
Rangkuman Refleksi Mingguan Tutor
Rangkuman Refleksi mingguan tutor merupakan rangkuman yang dibuat
berdasarkan hasil refleksi mingguan dari tutor setelah mengajar dalam kegiatan
matrikulasi. Selama kegiatan matrikulasi semester ganjil, terkumpul 14 catatan
refleksi yang kemudian oleh peneliti dan tim skripsi bimbingan bapak Dr.
Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. Hasil dari rangkuman tiap minggu dapat dilihat
dibawah ini:
A. Minggu Ke-1
Para tutor melihat kemampuan teman-teman dari Papua khususnya pada
matematika masih rendah. Hal mereka sadari pertama kali ketika Tutor
memberikan soal pretest kepada mahasiswa dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menyelesaikannya dalam waktu 100 menit. Menurut Ningsi dan
Olan selaku tutor kelas B, sebagian besar mahasiswa asal Mappi Papua tidak
mengerjakan soal pada 15 menit awal, bahkan ada yang hanya membolak-balik
kertas soal. Sebagian lagi, terlihat tidak mengerjakan soal dengan benar. Beberapa
mahasiswa dari mereka masih sulit menerjemahkan informasi soal ke dalam
kalimat matematika, sulit memahami simbol-simbol matematika, dan sulit
menuliskan kembali angka ke dalam bentuk huruf demikianpun sebaliknya, serta
masih sulit membaca angka. Hal itulah yang akhirnya menyebabkan mahasiswa
Mappi Papua mengalami kendala dalam menyelesaikan soal matematika dasar,
seperti mengurutkan bilangan berdasarkan urutan naik atau turun, pengoperasian
2 buah bilangan bulat atau lebih (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian), begitu juga dengan bilangan pecahan. Selain itu, kemampuan spasial
teman-teman Mappi Papua juga masih kurang dan menyelesaikan soal geometri
dasar. Tutor Surya juga menceritakan jika beberapa dari mereka bertanya tentang
salah satu soal pretest, “Kak, selisih itu apa? Saya tidak mengerti maksudnya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L121
Dari itu juga dapat diketahui jika sebagian dari mereka juga masih kesulitan
untuk memahami soal-soal. Namun menurut Nadus, ketika menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana (bahasa keseharian), mereka lebih mudah memahami soal-
soal matematika dibandingkan dengan bahasa yang terlalu formal.
Setelah mengerjakan soal pretest, mahasiswa dan tutor bersama-sama
membahas soal pretest. Tutor Nadus menceritakan ketika ia selesai membahas
salah satu soal matematika, ada seorang mahasiswa mengatakan bahwa, “Kaka,
kalau belajar matematika dengan contoh langsung kami lebih cepat mengerti.
Intinya contohnya bisa kami lihat” Kemudian tutor mengatakan, “Benar sekali,
dengan adanya contoh kongkrit matematika akan menjadi lebih mudah dan indah.
Tapi apakah kita belajar tentang sapi pada soal nomor 8 dan perlu membawa sapi
ke ruang ini?” Semua mahasiswa tertawa, dan salah seorang menjawab, “Tidak
mungkin kita bawa sapi yang besar ke kelas, apalagi ada 45 sapi. Ruangan tidak
cukup. Sapinya kita pake gambar saja kaka.” Selain itu, Tutor Olive menemukan
ada satu mahasiswa yang masih sangat kesulitan dalam melakukan pengurangan
bilangan asli. Hal ini dilihat saat ia berkeliling melihat apa yang sedang mereka
kerjakan. Ternyata mahasiswa tersebut sedang melakukan pengurangan (5 – 3)
dan di atas kertasnya, mahasiswa tersebut menggambarkan lima garis (seperti lidi
yang dipatakah) kemudian mencoret 3 garis dan hasilnya adalah dua. Melihat itu
tutor memberikan soal lain dan memintanya mengurangkan dengan bantuan
jarinya, dan ternyata dia lebih kesulitan lagi sehingga tutor harus menjelaskan
caranya dengan pelan-pelan. Pada uraian ini, kita melihat bahwa perlu adanya
penyesuaian konteks mahasiswa dan juga adanya alat peraga dalam pembelajaran
guna menyederhanakan suatu konsep yang formal.
Perlahan-lahan tutor kemudian menggali lebih dalam sebagian kecil
realitas pendidikan di Indonesia. Tutor mencoba untuk memberi kesempatan
kepada beberapa mahasiswa Mappi Papua untuk menceritakan secara singkat
tentang: Keadaan Kabupaten Mappi mulai dari masyarakat, pendidikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L122
perekonomian, perjalanan mahasiswa dari Mappi menuju Jogja, motivasi
mahasiswa dalam mengikuti tes yang diadakan oleh pemerintah untuk
melanjutkan kuliah di Sanata Dharma. Dari hasil cerita mereka, terdapat beberapa
hal menarik yang diketahui oleh tutor yaitu, banyak orang yang menganggap
bahwa Mappi dikenal dengan masyarakat yang meyukai kekerasan, dan
menurutnya masyarakat yang seperti itu hanyalah orang-orang tertentu bukan
semua orang Mappi, Papua. Mahasiswa tersebut menceritakan hal ini dengan
mata berkaca-kaca, intinya ia merasa kecewa dengan anggapan orang diluar sana
yang menganggap mereka sebagai orang yang suka akan kekerasan. Selanjutnya
mahasiswa lain bercerita tentang pendidikan di Mappi yang bisa dikatakan tidak
layak, karena guru yang pergi kesekolah hanyalah 1 atau 2 orang saja padahal
banyak anak murid yang harus dibimbing. Semua hal itulah yang akhirnya
memotivasi mahaiswa untuk menjadi kaum intelektual yang nantinya dapat
mengubah pandangan orang terhadap Mappi, keadaan ekonomi serta pendidikan
di daerah Mappi.
Melihat kasus tersebut, sebagai seorang calon pendidik merasa perlu
menyiapkan diri semaksimal mungkin, agar bisa mendidik dan mengajar mereka
yang mengalami hal serupa. Penggunaan bahasa perlu disesuaikan dengan
konteks peserta didik, serta diperlukan penyederhanaan konsep-konsep yang
formal agar peserta didik lebih memahami. Perlu disadari juga bahwa masih
banyak realitas di luar dugaan kita sebagai seorang calon pendidik yang harus kita
tangani. Tugas pendidik tidak sebatas mengajarkan berdasarkan standar nasional
atau kurikulum yang berlaku, namun perlu melihat ke belakang, “Siapa yang
sedang kita didik?” Motivasi sangat diperlukan bagi mereka yang memiliki
kemampuan seperti sebagian teman-teman Mappi Papua. Sebagai calon pendidik,
perlu mendidik dan memotivasi siapapun yang sedang dididik. Ketika
memberikan bimbingan belajar malam di asrama USD Paingan, tutor Nadus
menyempatkan untuk memberikan nasehat dan motivasi beberapa teman-teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L123
Mappi. Mereka kelihatan serius mendengarkan dan memperhatikan setiap ucapan
tutor. Ada beberapa “Pace” (panggilan khas untuk seorang putera Papua),
mendengarkan dengan mata berkaca-kaca setelah mendengarkan nasehat
sederhana tutor. Tutor Nadus yang juga merupakan orang dari Timur Indonesia
mengatakan, “Kalian semua pasti bisa, intinya belajar yang serius. Jangan takut
salah. Kami datang tidak sekedar untuk menyelesaikan soal, tetapi untuk
menjawab persolan teman-teman. Kita sama-sama datang dari timur, ke sini
untuk belajar. Maka manfaatkan kesempatan ini baik-baik, agar suatu saat kita
bisa kembali membangun daerah kita.” Setelah itu ada seorang Pace berkata,
“Kaka, kalau begitu kita belajar pelan-pelan tidak menjadi masalah, intinya kaka
bisa buat kami mengerti.”
B. Minggu Ke-2
Sebagian besar tutor yang mendampingi para mahasiswa Mappi
beranggapan bahwa mahasiswa masih sangat membutuhkan pendampingan dan
penjelasan secara terstruktur. Pendampingan saja tidak cukup, karena mahasiswa
belum mandiri secara intektual. Oleh karena itu, kegiatan pendampingan di
asrama tetap berjalan selayaknya pembelajaran di kelas. Walaupun terdapat
beberapa mahasiswa yang sudah bisa mandiri untuk mengerjakan soal-soal yang
diberikan.
Selama proses pendampingan, ada hal unik yang sebagian besar tutor
dapatkan. Mahasiswa akan lebih cepat memahami jika soal yang diberikan
berkaitan dengan uang dibandingkan dengan angka-angka biasa. Menurut Messi
dan Nadus, sebagian mahasiswa menuliskan angka diakhiri dengan rupiah. Selain
Messi dan Nadus, Yulius juga mengalami hal yag sama ketika melakukan
pendampingan di kelas D. Yulius mengatakan jika mahasiswa membaca atau
menulis angka atau bilangan ribuan atau lebih dengan menambahkan kata Rupiah.
Contohnya: 1.251 dibaca “Seribu Dua Ratus Lima Puluh Satu Rupiah”. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L124
serupa juga dialami oleh Yuliana selaku tutor kelas C. Yuliana menceritakan jika
seorang mahasiswa dikelasnya bila menjawab soal selalu menambahkan 3 nol
dibelakang suatu bilangan. Jika hasil penjumlahannya 200 atau 300 maka dia
akan menambahkan 3 nol dibelakang menjadi 200.000 dan 300.000. Kemudian
mahasiswa ini diminta untuk menuliskan dan menjelaskan caranya hingga
mendapat nilai 300.000 tersebut dipapan tulis. Mahasiswa tersebut bisa
menjumlahkan hanya saja setelah ia melakukan penjumlahan, ia kemudian
menambahkan 3 nol dibelakang. Hal ini menarik perhatian tutor sehigga bertanya
kepada mahasiswa tersebut terkait alasannya menambahkan 3 nol dibelakang
bilangan yang telah ia jumlahkan, “Kenapa menambahkan 3 nol dibelakang?”
Ternyata jawabannya adalah karena tidak puas dengan 300. Hal ini juga diduga
karena mahasiswa lebih mengenal penjumlahan jika berkaitan dengan uang
sehingga setiap kali meakukan penjumlahan maka akan menambahkan ribuan
atau 3 nol dibelakang bilangan hasil penjumlahan tersebut.
Selain berkaitan dengan uang, mahasiswa juga lebih banyak memahami
soal yang sesuai dengan konteks kehidupan mereka lainnya misalnya: menanam
ubi kayu, menangkap ikan, pohon sagu, dan buah pinang. Contoh-contoh konteks
Mappi tersebut dikemas dalam soal cerita mengenai operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Standar bahasa yang digunakan menurut
tutor tidak terlalu formal.
Selanjutnya, tutor menjelaskan mengenai materi bilangan bulat (positif,
nol, negatif). Ketika para tutor meminta mahasiswa menyebutkan contoh-contoh
bilangan bulat negatif, sebagian besar mahasiswa masih mengalami kesulitan.
Namun, ada suatu hal yang “unik”, yaitu ada seorang mahasiswa dapat
menyebutkan bilangan bulat negatif, tetapi hanya bilangan bulat negatif yang
ganjil saja, yaitu: -1, -3, -5, -7, -9, dst. Ketika mendengar jawaban mahasiswa
tersebut, tutor mendekati mahasiswa untuk bertanya, “Kira-kira kenapa kamu
menyebutkan bilangan negatif seperti itu?” Mahasiswa tersebut menjawab,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L125
“Karena yang saya pikirkan kalau manusia yang pemikirannya selalu negatif atau
berbicara hal-hal negatif pasti otaknya ganjil juga. Maka saya hanya menyebut
bilangan ganjil saja.” Mendengar alasan mahasiswa tersebut, tutor langsung
menjelaskan bilangan-bilangan yang termasuk bilangan bulat negatif yang tidak
hanya bilangan ganjilnya saja namun juga ada bilangan negatif yang genap.
Setelah dijelaskan mengenai bilangan-bilangan bulat negatif, selanjutnya
mahasiswa diberikan soal-soal mengenai operasi bilangan bulat. Salah satu soal
yang diberikan oleh tutor Olive dikelasnya adalah (0 + 7). Ada beberapa
mahasiswa yang menjawab (0 + 7 = 0, karena nol tidak bisa ditambahkan dengan
tujuh). Namun setelah diberikan pemahaman dengan menanyakan dan
menjelaskan menggunakan cerita (mengenai seorang dari mereka yang tidak
punya uang sama sekali kemudian diberikan uang oleh orang tuanyanya sebesar
Rp. 20.000, bagaimana dituliskan dengan notasi matematika) apa makna dari
angka 0, mereka bisa mengikuti dengan baik. Selain itu, Messi dan Nadus selaku
tutor juga menemukan ada seorang mahasiswa yang mampu berfikir kritis ketika
diberikan soal, misalnya : 25 + 𝑎 = 17. Tentukan nilai 𝑎 tersebut? Ada salah
seorang mahasiswa yang menanyakan kepada tutor, “Kaka, apakah ini soal sudah
betul? Masa ditambah hasilnya makin sedikit?” Secara logika memang tidak
masuk akal, namun ini merupakan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif
sehingga mungkin. Selain itu, ada mahasiswa yang tidak tau cara
menyelesaikan soal yang diberikan, namun bisa menjawab soal dengan benar.
Misalnya: −24 + 19 = …. Pada soal serupa, terdapat seorang mahasiswa tidak
mengetahui cara menyelesaikannya, namun bisa menjawab soal dengan benar.
Berdasarkan pengakuan mahasiswa tersebut, “Saya tidak tau cara kerjanya kaka.
Tapi saya berpikir secara logika saja. Soal ini ibarat saya mempunyai utang 24
ribu dan saya sudah bayar 19 ribu maka saya masih punya utang 5 ribu. Karena
utang makanya min.” Dari penjelasannya, mahasiswa tersebut diketahui mampu
menyelesaikan soal operasi bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L126
Namun sebagian besar mahasiswa lainnya menyelesaikan soal (bilangan bulat)
yang berkaitan dengan operasi penjumlahan maupun pengurangan masih
menggunakan garis bilangan, sehingga mereka mengalami kesulitan ketika
menyelesaikan soal yang angkanya lebih dari 2 digit. Selain itu, Masih banyak
mahasiswa yang menghitung dengan menggunakan jari. Karena jumlah jari
terbatas maka ada mahasiswa yang memiliki cara yang sedikit berbeda dari
lainnya dalam mengerjakan soal (700 – 39), seperti ini:
700 – 39 =
700 – 10 = 690
700 – 10 = 680
700 – 10 = 670
700 – 9 = 661
Melihat proses pembelajaran yang demikian, Margaretha mengatakan bahwa hal
baik yang ditemukannya sejauh ini ialah semangat belajar dari para mahasiswa yang luar
biasa. Mereka sudah tidak takut melakukan kesalahan dalam belajar dan dari kesalahan
itu mereka menunjukan niat yang besar untuk memperbaikinya. Sehingga, tinggal
bagaimana sebaiknya pendekatan yang sebaiknya dilakukan untuk semakin menarik
perhatian dan pemahaman konsep mahasiswa Mappi. Menurut Florianus, tutor harus
mampu mempersiapkan diri sebaik mungkin salah satunya dengan membaca banyak
referensi yang berkaitan dengan konteks masyarakat MAPI, sehingga akan lebih mudah
ketika menyampaikan materi yang diberikan sesuai dengan konteks mereka.
C. Minggu Ke-3
Materikulasi mappi pada minggu ke 3 dilaksanan didalam 3 hari yang berbeda
yaitu:
1. pada tanggal 25 september 2018 pada pertemuan kali ini sebagian Tutor
mengeluhkan kehadiran mahasiswa Mappi yang tidak seluruhnya datang
dikarenakan sakit. Hari ini salah satu mengawali pembelajaran dengan
menguji cara membaca bilangan berdasarkan nilai tematnya, hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L127
adalah setiap mahasiswa dapat membaca sembilan bilangan itu dengan
tepat. Selanjutnya melanjutkan materi sifat pertukaran dan pengelompokan
pada operasi penjumlahan bilangan sederhana. Mahasiswa diberi soal cerita
yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan dengan awalan yang
tidak diketahui (misalnya … − 𝑏 = 𝑐) dan perubahan yang tidak diketahui
(misalnya 𝑝 + ⋯ = 𝑟). Hasilnya masih ada yang mengalami kesulitan
dalam memahami soal cerita dan ada yang mampu menyelesaikan.
Selanjutnya mencoba memberi pehamanan mengenai perkalian bilangan
cacah. Kebanyakan mahasiswa mengatakan bahwa 𝑎 × 𝑏 adalah
penjumlahan 𝑎 sebanyak 𝑏 kali. Berkali-kali tutor memberi contoh
langsung, namun cukup sulit memberikan pemahaman tentang makna
𝑎 × 𝑏 kepada mereka. Mahasiswa masih kesulitan mempelajari materi
pengurangan bilangan bulat positif dan hasilnya hanya 75% mahasiswa
yang bisa mengerjakan, masih ada yang belum bisa memahami soal dan
belum menjawab dengan benar. Tutor memberika latihan untuk
mahasiswa, dari hasil pekerjaan, ada beberapa mahasiswa yang belum
menjawab dengan benar, misalkan pada sifat komutatif (pertukaran) ada
beberapa mahasiswa yang sudah mengerjakan dengan benar hanya saja
hasil penjumlahannya masih keliru. Kemudian tutor membimbing beberapa
mahasiswa tersebut dengan angka satuan sehingga mahasiswa tersebut
dapat menghitung dengan benar, dan kemudian tutor memberikan soal lagi
dengan angka puluhan dan ratusan, mahasiswa tersebut sudah bingung
untuk menghitung, tetapi ketika tutor memyampaikan dengan ilustarsi
belanja dipasar dengan uang mahasiswa tersebut dapat menjawab dengan
benar. Jadi mahasiswa lebih mampu menghitung dan menafsirkan soal
dalam permasalahan sehari-hari yang sering mahasiswa jumpai
dikehidupannya mereka lebih cepat menghitung uang dalam angka ribuan
tetapi dalam bentuk angka mereka kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L128
2. Pada tanggal 26 september 2018 matrikulasi yang didampingi oleh tutor
melanjutkan pertemuan pada hari sebelumnya untuk memantapkan konsep
perkalian diberikannya materi mengenai sifat komutatif, asosiatif, dan sifat
identitas. Saat pembelajaran kali ini yang menjadi catatan tutor adalah
banyak mahasiswa yang sangat lambat ketika menyalin dari papan tulis.
Pada pertemuan di minggu ini materi yang telah dicapai adalah materi
perkalian bilangan cacah, konsep pembagian dengan pemberian dua
masalah kepada mahasiswa (masalah dalam bentuk soal cerita tentang
pembagian yang berkaitan dengan pengurangan berulang dan membagi
adil) dan pengukuran waktu dimana sudah ada mahasiswa yang berani
berpendapat walaupun kurang percaya diri. Hal yang menjadi catatan
adalah masih banyak mahasiswa yang kesulitan memahami materi
perkalian, mahasiswa masih menjawab dengan sangat lama berpikir dan
jawabannya belum tentu tepat, jika dibimbing secara individu mahasiswa
yang lain cenderung bosan dan mengantuk. Untuk meningkatkan rasa
percaya diri dan mengetahui kemampuan masing-masing mahasiwa untuk
menjawab satu persatu untuk menjelaskan darimana memperoleh
jawabannya, Beberapa mahasiswa sudah bosan untuk melakukan materi
yang sama yang sudah pernah diajarkan sebelumnya, tetapi tutor
menjelaskan kepada mereka bahwa ada teman-teman yang lain belum
mengerti dan menghitung dengan benar untuk itu yang sudah tauh bisa
dapat membantu teman-teman yang belum dapat menghitung. Ada
sebagian besar mahasiswa yang sangat menunjukan kemajuannya dalam
hal belajar.
3. Kamis 27 September 2018 Pada pertemuan kali ini tutor masih mengulang
mempelajari materi yang sama dengan pertemuan hari-hari sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L129
seperti penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, membaca jam, dan
mejelaskan kembali materi-materi yang masih kesulitan agar mahasiswa
menjadi lebih paham seperti membaca jam. Pada penjelasan membaca jam
tutor mengalami kesulitan karena belum menggunakan benda yang
kongkrit sehingga untuk memudahkan mahasiswa membaca jam lebih
dekat. Pertemuan ini juga membahas memgenai ukuran tinggi badan, yang
menjadi catatan adalah mahasiswa belum bisa membedakan arti dan
maksud dari masing-masing ukuran satuan panjang. Pada penjelasan
materi mengenai satuan panjang harus menggunakan alat peraga dan
pemanfaatan media lainnya. Masing-masing mahasiswa pun mencoba
mengukur tinggi bandan walaupun relatif lama akan tetapi ketika ditunjuk
untuk menjelaskan di depan kelas, mahasiswa harus banyak diberi
kesempatan mahasiswa dengan daya tangkap yang rendahpun akan mampu
melakukannya. Selanjutnya mempelajai materi berat, dimulai dengan
menjelaskan satuan berat, dengan alat peraga (timbangan) untuk membantu
pembelajaran tutor memperkenalkan kepada mahasiswa bahwa alat
tersebut biasanya digunakan untuk mengukur berat dari bendan.
Selanjutnya tutor menjelaskan perbandingan berat benda yang sudah
dituliskan oleh mahasiswa dengan memberikan contoh (Ibu membeli
daging 1 kg dan beras 5 kg. Beras lebih berat daripada daging) ada kata-
kata perbandingan yang menghubungkan hasil perbandingan tersebut yaitu,
lebih dari, kurang dari dan sama dengan. Kemudian tutor menanyakan
setiap mahasiswa tentang perbandingan berat benda yang sudah dituliskan
dipapan tulis dan hasilnya mereka dapat membandingkannya dengan baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka akan berusaha untuk
menemukan jawaban dari masalah yang diberikan dan secara langsung
pemahan secara langsung itu akan lebih kuat dibandingkan mahasiswa
hanya mendengarkan penjelasan tutor saja. Penggunaan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L130
kontekstual dan sederhana seperti ini sangat mampu untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa.
D. Minggu Ke-4
Materikulasi mappi pada minggu ke 4 dilaksanan didalam 3 hari yang berbeda
yaitu :
1. Selasa, 02 Oktober 2018
Sebagian tutor masih kembali mengulang materi dengan
memberikan soal tentang perkalian dan pembagian kepada sebagian
mahasiswa untuk dikerjakan. Dalam proses pengerjaan soal,tutor
membimbing secara individu. Hal yang tutor perhatikan bahwa mahasiswa
belum sepenuhnya menguasai perkalian dasar. Namun, ada peningkatan
dari pertemuan sebelumnya. Waktu belajar malam dihabiskan untuk
membahas soal yang berkaitan dengan perkalian Tutor memberikan materi
tentang perkalian dan pembagian kepada mahasiswa dengan memberikan
soal cerita kepada mahasiswa. Kemudian mahasiswa diminta untuk
mengerjakannya di papan tulis serta menjelaskan kepada mahasiswa lain.
Tutor mengajarkan langkah dalam mengerjakan soal cerita kepada
mahasiswa. Tutor memberikan soal cerita berkaitan dengan perkalian.
Mengajarkan mereka langkah dalam mengerjakan soal cerita dengan baik.
Tidak lupa mahasiswa diberikan motivasi dengan menunjukkan nilai yang
diperoleh selama proses matrikulasi. Agar mahasiswa merasa semangat
untuk belajar terus. Pada minggu ini juga masih mempelajari materi
berkaitan dengan satuan pengukuran (CM dan M). Sampai minggu ke 4
matrikulasi Mappi ini Tutor baru mengetahui bahwa ada mahasiswa yang
belum bisa membaca dengan cara meminta beberapa mahasiswa untuk
membacakan soal yang terdapat di Slide. Sangat mengecewakan hal ini
sehingga menjadi perhatian khusus dari tutor. Kesulitan belajar materi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L131
adalah saat proses mengerjakan soal tentang pengukuran, tutor mengetahui
bahwa mahasiswa masih lemah dalam memahami keterkaitan perkalian
dan pembagian. Oleh sebab itu, tutor menjelaskan kembali tentang
keterkaitan perkalian dengan pembagian dan memberikan soal untuk
dikerjakan mahasiswa. Setelah dikerjakan mahasiswa, tutor membahasnya
bersama mahasiswa dan soal yang tidak sempat dibahas menjadi tugas bagi
mahasiswa yang akan diperiksa sewaktu malam bimbingan asrama. Hal
yang dikeluhkan tutor kegiatan bimbingan terkadang tidak seperti suasana
pada biasanya, mahasiswa mengeluh capek dan ngantuk sehingga mereka
kurang bersemangat dalam mengikuti bimbingan. Saat pembelajaran sering
diselingi pembahasan mengenai antusiasnya mahasiswa menanyakan
hubungan dari matematika dengan jurusan yang akan mereka ambil ketika
kuliah nanti, sehingga selalu termotifasi untuk mempelajari materi
matematika dengan baik. Sehingga tutor selalu memberi motivasi kepada
mereka untuk tetap semangat dalam mengikuti bimbingan. Hal ini karena
mahasiswa membutuhkan dorongan agar tetap semangat dan pantang
menyerah.
2. Rabu, 03 Oktober 2018
Dalam petemuan dihari ini sebagian tutor memulai dengan
menanyakan tugas pada siang hari yang diberikan kepada mereka. Ternyata
di antara mahasiswa tersebut banyak yang belum mengerjakannya. Karena
masih banyak mahasiswa yang bingung, maka tutor memberikan
penjelasan kembali tentang terkaitan antara perkalian dan pembagian. Ada
beberapa mahasiswa yang belum memahami dengan baik walaupun sudah
dijelaskan berulang kali. Oleh sebab itu, sebaiknya mahasiswa harus
diberikan latihan berulang kali tentang materi yang sama. Hal ini lah yang
membuat sebagian materi terus diulang dan dijelaskan selama beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L132
kali pertemuan ini dilakukan karena masih banyak mahasiswa yang
mengalami kendala dalam menyelesaikan persoalan tentang perkalian dan
pembagian. Materi perkalian yang dibahas dikhususkan pada perkaliam
satu angka dengan 2 angka, dua angka dengan dua angka. Tutor
menjelaskan kembali tentang konsep perkalian bersusun serta sifat
distributif dalam perkalian. Setelah membahas tentang materi perkalian,
selanjutnya membahas tentang hubungan perkalian dan pembagian.
Diberikan soal dengan tujuan agar dengan banyaknya soal tersebut konsep
yang dipelajari dapat selalu diingat oleh mahasiswa tersebut. Setelah materi
ini dirasa cukup, tutor melanjutkan materi tentang pembagian bersusun.
Tutor memberikan tutorial dimulai dengan materi tentang pembagian
bersusun. Materi pembagian bersusun ini sangat sulit untuk dipahami oleh
mahasiswa. Ada beberapa mahasiswa yang meskipun sudah dijelaskan
berulang-ulang, tetapi masih belum memahami apa yang dijelaskan. Untuk
mengatasi hal ini, saya meminta mahasiswa lain untuk membantu teman
mereka yang belum memahami tersebut, karena terkadang jika dijelaskan
oleh teman sejawan dimungkinkan bahasa antara mereka akan lebih mudah
untuk dipahami. Tetapi, ternyata meskipun diberi perlakuan demikian
tetapi masih ada mahasiswa-mahasiswa tersebut masih belum bisa
memahami apa yang dijelaskan. Hal seperti ini yang selalu menjadi
perhatian tutor.
3. Kamis, 03 Oktober 2018
Pada pertemuan kali ini ternyata tutor kembali memberikan soal
tentang perkalian dan pembagian. Ada beberapa mahasiswa yang sudah
memahami dengan baik tentang keterkaitan perkalian dan pembagian
sehingga mereka mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh tutor
dengan menunjukan perkembangannya. Tutor juga melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L133
pembelajaran dengan teman sejawat agar lebih mudah paham. Tutor
melakukan diskusi dengan mahasiswa mengenai kesulitan yang mereka
alami. Mahasiswa sebagian besar menyampaikan kesulitan yang mereka
alami dalam mmpelajari materi pembagian. Ada mahasiswa yang
mengatakan bahwa, terkadang ketika tutor menjelaskan materi tersebut,
mereka sudah dapat memahaminya tetapi ketika bekerja sendiri, mereka
kembali kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Ada yang
mengatakan bahwa “Terkadang saya bingung cara menyusun angka-angka
dalam pembagian bersusun”, “ada juga yang mengatakan “saya selalu tidak
teliti dalam mengurangkan dan mengalikan angka-angka dalam pembagian
bersusun”. Berdasarkan jawaban dari mahasiswa tersebut, maka tutor mulai
menjelaskan ulang tentang tahap-tahap dalam melakukan pembagian
bersusun dan latihan soal meskipun masih belum sempurna dan
membutuhkan latihan.
Pada pertemuan ini tutor mecapai materi baru yaitu operasi
campuran ( x, :, +, - ). Mahasiswa masih belum menguasai jika
mengoperasikan bilangan-bilangan ratusan dan ribuan. Ketika diberikan
soal campuran dalam menyelesaikannya, mahasiswa masih membutuhkan
waktu yang lumayan lama, karena mahasiswa harus menggunakan
pembagian dan perkalian bersusun, serta penjumlahan dan pengurangan
bersusun. Kesulitan yang ditemui sebagian tutor dengan mahasiwa yang
sangat sulit untuk dapat cepat memahami materi yang dijelaskan meskipun
dijelaskan secara berulang-ulang. Terkadang tutor merasa kebingungan
dalam menangani mahasiswa ini, karena meskipun kesulitan dan tidak
berinisiatif untuk meminta bantuan orang lain, bahkan ketika ditanya sudah
mengerti atau belum, mahasiswa ini selalu menjawab dengan anggukan
dan berbicara dengan suara kecil yang terkadang tidak dapat kami dengar.
Sampai disini juga masih ada mahasiswa yang masih kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L134
melakukan operasi yang diminta. Misalkan menyelesaikan soal pembagian,
namun diselesaikan dengan operasi pengurangan bersusun. Hal ini menjadi
PR para tutor untuk memperbaiki pertemuan selanjutnya.
E. Minggu Ke-5
1. Selasa, 9 Oktober 2018
Kegiatan Matrikulasi yang dilakukan telah sampai pada minggu ke 5.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan matrikulasi kali ini tidak semuanya dapat
hadir, beberapa orang mahasiswa yang tidak hadir tanpa keterangan yang jelas
dan ada yang tidak hadir/terlambat karena ada mengalami kedukaan(ada
sanak saudara yang meninggal). Hal itu tidak mengurangi semangat
mahasiswa yang lain untuk belajar. Pada pertemuan minggu ini diawali
dengan tutor melakukan review materi minggu sebelumnya. Pada pertemuan
ini juga tutor menyampaikan kepada mahasiswa bahwa pertemuan tanggal 11
Oktober 2018 akan diadakan tes tertulis. Tujuan diadakan tes tertulis adalah
untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
diberikan oleh para tutor, sehingga pada pertemuan kali ini juga tutor
memfokuskan unuk memberikan kisi-kisi soal serta beberapa contoh soal
untuk dikerjakan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.
Untuk materi kisi-kisi sendiri, tutor menyediakan soal 10 nomor untuk
dikerjakan secara kelompok maupun individu. Tutor juga tidak lupa selalu
mengingatkan mahasiswa jika belum paham atau ada yang ingin ditanyakan
mengenai materi yang telah diajarkan untuk tidak segan bertanya kepada
tutor. Dengan cara seperti ini tutor dapat mengetahui sampai sejauh mana
pemahaman mahasiswa pada materi yang telah diberikan. Ternyata soal yang
diberikan oleh tutor tersebut masih membuat mahasiswa kebingungan yaitu
pada soal cerita, masalah utamanya ialah kendala Bahasa yang mungkin asing
bagi mereka sehingga mahasiswa kesulitan dalam memahami maksud soal
dan menerjemahkan kedalam bentuk matematika. Tutor dengan sabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L135
menjelaskan maksud dari soal tersebut kepada tiap mahasiswa yang bertanya,
sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Disini tutor berkeliling untuk mengetahui cara belajar mahasiswa, ada
mahasiswa yang mengerjakan secara berkelompok namun ada juga yang
mengerjakan sendiri, dengan batasan waktu mengerjakan yang diberikan
ternyata masih ada beberapa mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan soal
hingga selesai. Lama waktu yang diberikan oleh tutor disesuaikan dengan
lama waktu yang akan diberikan pada saat tes berlangsung. Karena waktu
telah habis, tutor mengingatkan betapa pentingnya menyelesaikan soal
tersebut agar saat tes mahasiswa dapat mengerjakan dengan baik maka tutor
meminta mahasiswa yang belum selesai untuk segera menyelesaikan dan akan
dibahas bersama-sama pada pertemuan besok.
2. Rabu, 10 Oktober 2018
Kegiatan Matrikulasi kali ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu untuk
pagi sampai sore diadakan dikampus kota baru sedangakan untuk malam hari
di asrama masing-masing. Kegiatan matrikulasi kali ini diawal dengan materi-
materi yang telah diajarkan namun masih belum dipahami sepenuhnya oleh
mahasiswa. Matrikulasi yang diberikan kali lebih mengenai operasi-operasi
dalam matermatika yaitu:penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Tutor memberikan
beberapa contoh soal untuk dikerjakan oleh mahasiswa boleh sendiri-sendiri
atau berkelompok.
Tutor juga tidak lupa selalu mengingatkan mahasiswa jika belum
paham atau ada yang ingin ditanyakan mengenai materi yang telah diajarkan
untuk tidak segan bertanya kepada tutor. Dengan cara seperti ini tutor dapat
mengetahui sampai sejauh mana pemahaman mahasiswa pada materi yang
telah diberikan. Ternyata soal yang diberikan oleh tutor tersebut masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L136
membuat mahasiswa kebingungan yaitu pada mengubah soal cerita menjadi
bentuk matematika, masalah utamanya ialah kendala Bahasa yang mungkin
asing bagi mereka sehingga mahasiswa kesulitan dalam memahami maksud
soal dan menerjemahkan kedalam bentuk matematika. Tutor dengan sabar
menjelaskan maksud dari soal tersebut kepada tiap mahasiswa yang bertanya,
sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Tutor bertanya kembali materi apa yang masih mengalami kesulitan,
mereka menjawab secara bervariasi yaitu: pembagian berekor, soal-soal
cerita, konversi satuan waktu, konversi satuan berat, tentang bilangan bulat.
Dari sini tutor mulai mengalami kebinggungan harus mulai dari mana
mengajarakan materi yang sulit bagi mahasiswa. Karena waktu untuk
mengajarkan di kampus kota baru sudah hamper habis, sehingga tutor
memberikan beberapa soal untuk mereka kerjakan diasrama dan dikumpulkan
waktu matrikulasi dimalam hari.
Pada kegiatan matrikulasi kali ini diawali dengan membahas soal yang
diberikan tadi sore dikampus. Terlihat dari hasil pekerjaan mahasiswa,
sebagian besar masih mengalami kesulitan dalam menghitung perkalian dan
pembagian serta beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam konversi
satuan berat, menghitung penjumlahan dan pengurangan. Setelah dilakukan
pembahasan bersama-sama, tutor memberikan beberapa soal lagi untuk
dikerjakan lagi dengan tujuan mengecek apakah yang dibahas bersama-sama
sudah dimengerti atau belum. Dalam waktu pembahasan bersama-sama lagi
sudah menunjukan kemajuan, namun masih ada beberapa mahasiwa yang
mengalami kesulitan sehingga muncul pemikiran demikan “Saya jadi berpikir,
mungkin memori jangka pendek beberapa mahasiswa tersebut ada masalah
atau mungkin sudah tidak berfungsi”(Tutor Olif). “Berdasarkan pengalaman
malam ini, saya menyimpulkan bahwa masih ada mahasiswi yang tidak
mengerti tentang makna simbol-simbol matematika. Bahkan, apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L137
dimaksud dalam soal yang paling sederhana dan paling jelas sekalipun belum
tentu dimengerti oleh beberapa mahasiswi. Ditambah lagi, permintaan-
permintaan tutor yang sederhana seperti membaca catatan tentang hal tertentu
malah direspon dengan membaca hal di luar permintaan tutor. Selain itu,
beberapa mahasiswi yang tidak mengerti tidak mau bertanya dan tidak
menjawab ketika tutor bertanya apa yang belum dipahami sehingga sangat
menyulitkan tutor dalam mendiagnosa kesulitan mahasiswi. Sangat
memprihatinkan dan saya ingin menangis melihat kondisi seperti itu,
mengingat usia mereka sudah bukan usia anak kecil.” (Tutor Surya)
Tutor melanjutkan bimbingan dengan memberikan mereka latihan-
latihan soal yang akan keluar pada tes besok 11 oktober 2018. Karena waktu
matrikulasi yang sudah selesai maka, soal yang diberikan dikerjakan dengan
teman kamar atau bertanya kepada teman lainnya. Pada matrikulasi malam
hari ini ternyata masih terhambat pada bagian operasi matematika dasar yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dikarena masih banyak
mahasiwa yang mengalami kesulitan, bagi mahasiswa yang sudah mengerti
belajar materi yang lain seperti konversi waktu atau konversi satuan berat. Hal
ini yang menyebabkan matrikulasi malam ini kurang maksimal, seharusnya
bisa menjelaskan materi lain seperti konversi waktu dan konversi satuan berat
tapi malam ini hanya membahas pada operasi dasar matematika.
3. Kamis, 11 Oktober 2018
Pada kegiatan matrikulasi malam ini membahas soal yang dianggap
sulit. tutor pun meminta beberapa mahasiswa untuk mengerjakan soal tersebut
dipapan tulis, tujuannya adalah agar mahasiswa mengetahui letak kesalahan
dalam mengerjakan sehingga untuk tes selanjutnya dapat di kerjakan dengan
baik dan untuk soal yang tidak dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa dibahas
penuh oleh tutor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L138
Pembahasan soal ujian pun masih berlanjut, pertemuan kali ini tutor
menyiapkan soal-soal yang mirip dengan soal yang dirasa sulit oleh
mahasiswa dan tutor meminta mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal
tersebut. Dari pembahasan soal-soal tersebut sebagian besar mahasiswa
mengakui bahwa dalam proses menyelesaikan soal tersebut menemui
kesulitan yaitu mahasiswa kebingungan dalam menggunakan operasi yang
tepat, masih kesulitan dalam mengerjakann soal perkalian dan pembagian,
serta masih sulit dalam mengubah soal cerita kedalam bentuk matematika dan
ada yang mengeluh bahwa yang yang diberikan kurang lama. Tutor akhirnya
menjelaskan dan memberikan penegasan hingga kegiatan bimbingan berakhir.
F. Minggu Ke-6
1. Selasa, 16 Oktober 2018
Pada pertemuan kali ini terasa sangat berbeda karena pada hari besok
mereka akan ditempatkan berdasarkan kemampuan mereka pada waktu
menjawab soal tes 11 Oktober yang lalu. Sehingga ada beberapa mahasiswa
yang merasa sedih akan berpisah dengan temannya atau dengan tutor.
Kegiatan matrikulasi kali ini masih membahas mengenai soal-soal tes yang
diberikan pada tanggal 11 Oktober kemarin. Tidak melanjutkan materi karena
masih banyak yang belum memahami materi yang diujikan pada tes 11
Oktober.
2. Rabu, 17 Oktober 2018
Kegiatan Matrikulasi kali ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu untuk
pagi sampai sore diadakan dikampus kota baru sedangakan untuk malam hari
di asrama masing-masing Pembelajaran dimulai dengan perkenalan diri baik
tutor maupun mahasiswa karena pada hari mahasiswa ditempatkan sesuai
dengan kemampuan berdasarkan hasil tes tanggal 11 Oktober. Selanjutnya,
tutor memberikan tes berupa soal-soal tentang penjumlahan, pengurangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L139
perkalian, dan pembagian. Tes diberikan untuk beberapa kelas saja untuk
mengetahui kemampuan awal dari mahasiswa (Kelas C dan D) mahasiswa
diminta untuk mengerjakan soal sendiri. Hal ini bertujuan agar tutor dapat
mengetahui kemampuan awal dan kelas lain langsung menyocokkan materi
sudah sampai dimana untuk bisa dilanjutkan lagi materinya(Kelas A dan B).
“Banyak mahasiswi yang merasa kecewa dengan hal ini. Mereka merasa
kecewa karena mereka sudah nyaman dengan teman kelas masing-masing
serta dengan tutor yang membimbing mereka kurang lebih 1,5 bulan. Bahkan
ada yang bilang, “kk, saya punya nilai terlalu rendah kah makanya saya harus
pindah ke kelas C?”. Saya hanya bisa tersenyum ketika mereka menanyakan
hal ini”(Tutor Ningsi).
Untuk kelas A dan B sudah bisa melanjutkan materi. Namun untuk
kelas C dan D masih melakukan perulangan materi operasi dasar matematika
khususnya perkalian dan pembagian terlebih jika angkanya ratusan, ribuan,
dan ratusan ribu, mahasiswa masih keliru dalam menyelesaikannya. Contoh:
1. Waktu tutor memberikan latihan tentang pembagian (seperti 346:2=...)
mereka menjawab dengan cara pembagian bersusun, tapi penempatan
bilangan pembagi dan yang dibagi belum tepat, oleh sebab itu, para tutor
perlu penekanan seperti hal tersebut. 2. Tutor menjelaskan”perkalian dan
pembagian” yaitu bilangan apapun yang dikalikan nol hasinya adalah nol dan
bilangan apapun yang dikalikan dengan satu hasilnya adalah bilangan itu
sendiri” pernyataan seperti yang tutor tuliskan dipapan. Tutor memberikan
soal (10 × 1=...?) dan (10 × 0=...?). mahasiswa belum dapat memahami
pernyataan yang disampaikan oleh tutor sehingga dalam menjawab soal
diatas, mahasiswa masih keliru. Sehingga untuk kelas C dan D masih
mendalami lagi materi operasi dasar matematika khususnya perkalian dan
pembagian. Untuk melanjutkan maka tutor memberikan beberapa latihan soal
yang akan dibahas pada matrikulasi malam nanti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L140
Pada matrikulasi kali ini dimulai dengan membahas soal yang
diberikan pada waktu siang tadi. Dari soal yang diberikan ada yang sudah
benar dan tepat dalam menjawab tapi ketika diminta menjelaskan hasil
pekerjaannya masing-masing merasa kesulitan sekali, bahkan ada yang lupa
cara-cara memperoleh bilangan-bilangan tersebut dari jawaban mereka
masing-masing dari soal yang diberikan, ada mahasiswa yang masih salah
dalam melakukan penjumlahan, jawaban salah karena penempatan angka
yang dijumlahkan tidak tepat seperti (243 + 23=....) angka 2 (ratusan) di
jumlahkan dengan angka 2 (puluhan) kemudian angka 4 (puluhan)
dijumlahkan dengan angka 3 (satuan) dan ada 10 mahasiswa yang masih
salam dalam melakukan pengurangan yaitu (4000-323=1787) dan letak
kesalahannya sama semua, penempatan bilangan sudah betul. ketika saya
meminta mereka menjelaskan, jawaban itu diperoleh dari
11114000 3231787
−
“langkah pertama yang dikukan adalah 0-3 tidak bisa, pinjam 1 dari 4 menjadi
10 (jadi untuk 4 ribuan tinggal 3), jadi 10-3 mendapatkan 7 (satuan), langkah
ke dua adalah 0-2 tidak bisa, pinjam 1 dari 3 menjadi 10 (jadi untuk 3 ribuan
tinggal 2), jadi 10-2 mendapatkan 8 (puluhan) dan seterusnya”. Untuk
matrikulasi malam ini masih sama kelas A dan B terus berjalan atau
mengulagi kembali materi yang dianggap masih sulit sedangkan kelas C dan
D masih mendalami operasi dasar matematika. Ada beberapa mahasiswa juga
yang menceritakan bahwa masih sulit untuk menyesuaikan diri dengan tutor
yang baru, penjelasan tutor membuat mereka binggung serta apa yang mereka
kerjakan dianggap salah oleh tutor sehingga ada tutor lain yang mencoba
menjelasakan kembali apa yang dimaksud tutor tapi dengan bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L141
berbeda. Dengan kata lain, para mahasiswa ini mulai menunjukan kekritisan
mereka dalam menyelesaikan soal.
G. Minggu Ke-7
Matrikulasi minggu ke-7 secara umum berjalan dengan baik.
Pembelajaran di kelas yang baru dengan kemampuan yang relatif sama memang
dirasa lebih efektif. Materi yang diberikan pada minggu ke-7 relatif sama yaitu
operasi bilangan bulat positif. Namun karena perbedaan kemampuan memang
membuat laju materi dari setiap kelas berbeda-beda. Kelas A dan B setelah selesai
dengan materi operasi bilangan bulat, dilanjutkan ke pengukuran waktu (satuan
waktu) dan pecahan sederhana. Sedangkan untuk kelas C dan D memperdalam
pemahaman tentang bilangan dan operasi bilang bulat positif. Di kelas D ini
dijumpai beberapa mahasiswa yang belum lancar membaca dan menulis sehingga
saat mengenal bilangan mengalami sedikit kesulitan. Hal ini juga sudah
dikomunikasikan dengan tutor Bahasa Indonesia agar dapat segera teratasi.
Selama matrikulasi minggu ke-7 tutor-tutor menemukan beberapa hal
yang menarik dan menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi para tutor. Seperti
yang diceritakan oleh tutor Mesak Ratuanik dalam refleksi kegiatan matrikulasi,
dari beberapa mahasiswa yang mengerjakan didepan kelas ada 1 mahasiswa yang
belum mengetahui “0+1=..?” mahasiswa tersebut masih menjawab 0+1=10. Tutor
menanyakan kenapa 10? Mahasiswa tersebut menjawab, “kalau 0 digabung
dengan 1 berarti 10 karena 0 tidak bisa ditulis di depan 1 maka saya tuliskan
dibelakang 1 jadi hasilnya 10”. Tutor mencoba menjelaskan dengan permasalahan
kontekstual yang sering mereka alami dalam kehidupan sehari-hari, “misalnya
kalau tidak punya pinang, terus saya beri 1 pinang untuk kamu, kamu punya
berapa pinang sekarang?”. Mahasiswa menjawab 1. Kemudian tutor menjelaskan
itu sama halnya dengan 0+1=1. Kemudian ada cerita dari tutor lain yaitu Olif. Ia
menemui beberapa jawaban yang unik saat mengerjakan soal 1125 – 6 x 80 : 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L142
+75 = . ada satu mahasiswa menjawab 1125 – 6 x 80 : 5 +75 = 1125 –
(6 x 80) : (80 : 5) + 75 . ada juga yang menjawab dengan yang membolak balik
tempat dari bilangan-bilangan, contohnya: 1125 – 6 x 80 : 5 +75 = ((6 x 80) : 5) +
75 – 1125. Menurut penjelasan mahasiswa tersebut, ini dilakukan karena bilangan
yang didalam kurung harus dikerjakan terlebih dahulusehingga ditulis paling
pertama. Menurut tutor Olif kejadian seperti ini diakibatkan karna mahasiswa
belum memahami konsep operasi campuran dengan baik sehingga perlu adanya
pengulangan/penjelasan ulang agar mahasiswa menjadi lebih paham. Ada juga
cerita dari tutor Osniman, ia menceritakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam
mengajarkan penjumlahan dengan cara penjumlahan bersusun. Untuk
mengatasinya, mahasiswa diberikan soal penjumlahan kemudian diminta untuk
menghitung menggunakan lidi. Misalkan 4+3=… , dengan menggunakan lidi
ditulis | | | | + | | | , kemudian mahasiswa diminta menghitung jumlah seluruh lidi
yang ada. Hal ini membantu mahasiswa untuk mengerjakan penjumlahan dengan
benar walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama. Jika masih ada mahasiswa
yang masih bingung juga, tutor memberikan contoh kongrit yang familiar dengan
mahasiswa Mappi. Misalkan “Moris mempunyai 3 ekor sapi kemudian Fredi
memberikan 4 ekor sapi kepada Moris. Nah, berapakah banyak sapi yang dimiliki
Moris sekarang?” Secara umum, jika tutor menggunakan contoh kongrit seperti
ini mahasiswa mudah memahami dan menjawab soal dengan benar. Contoh
kongkrit seperti ini dirasa memudahkan mahasiswa dalam memahami konsep
yang ada.
Tutor-tutor menyadari meskipun banyak kesulitan yang dihadapi dalam
kegiatan matrikulasi ini, namun semangat dari mahasiswa Mappi untuk belajar
tampak tidak kendor. Mereka tampak memiliki usaha untuk tahu dan hal ini
sangat disyukuri oleh tutor serta menjadi motivasi tersendiri untuk membantu
mahasiswa memahami materi yang ada. Pada minggu ke-7 matrikulasi, beberapa
tutor beranggapan perkembangan mahasiswa cukup baik, awalnya sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L143
mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam proses pengurangan dan perkalian
terutama untuk perkalian bersusun. Kesulitan tersebut sering dijumpai saat
bilangan yang muncul ratusan hingga ribuan. Pada akhir matrikulasi minggu ke-7
ini dirasa dengan penjelasan berulang-ulang mahasiswa semakin memahami
konsep-konsep yang ada. Perkembangan ini tidak lepas dari evaluasi-evaluasi
yang dilakukan oleh tutor. Seperti yang diusulkan oleh tutor Osniman, ia melihat
bahwa memang sangat diperlukan bimbingan perindividu selain klasikal,
pemberian contoh kongrit dengan bahasa sederhana untuk memudahkan
mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan dan pemberian contoh soal
serupa secara berulang. Ketika mahasiswa mejawab didepan dan salah tutor
membiarkan mahasiswa itu untuk menjelaskannya kepada teman-temannya atau
diselingi dengan pertanyaan tutor agar mahasiswa tersebut menyadari tentang
kesalahannya dalam pengerjaan soal tersebut. Setelah mahasiswa dapat
mengerjakan soal tersebut dengan benar di papan tulis, tutor meminta mahasiswa
lain untuk membaca hasil perkalian yang tertera di papan tulis. Cara seperti ini
dirasa lebih efektif untuk membangun pengetahuan mahasiswa. Kami berharap
evaluasi terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan ini demi
kebaikan bersama.
H. Minggu Ke-8
Matrikulasi minggu ke-8 menjadi minggu yang padat bagi mahasiswa dan
juga tutor. Pada minggu ini tutor memberikan materi baru bagi mahasiswa yaitu
satuan waktu, satuan, Panjang dan pecahan. Sama seperti minggu ke-7,
perkembangan materi di masing-masing kelas disesuaikan dengan kemampuan
setiap kelas. Ternyata ketika tutor memberikan materi baru, masing dijumpai
kesalahan-kesalahan pada operasi bilangan bulat dan masih ada mahasiswa yang
belum tahu baca bilangan ribuan, serta belum mengetahui proses penempatan
bilangan, yaitu satuan, puluhan dan ratusan yang sebenarnya sudah begitu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L144
contoh yang diberikan. Sehingga tutor mengulangi menjelaskan proses perkalian
dan pembagian serta membaca bilangan.
Beberapa evaluasi dan masukan dari masing-masing tutor terus
dikembangkan dalam kegiatan matrikulasi. Pada awal kegiatan matrikulasi
minggu ini tutor mencoba mendorong mahasiswa untuk merefleksikan/mengingat
kembali apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan ini
dilakukan agar mahasisiswa melatih daya ingat tentang materi yang sudah
dipelajari sebelumnya agar tutor tidak perlu mengulangi materi terus menerus
serta materi yang dipelajari dapat dilanjutkan ke materi selanjutnya. Selain itu,
tutor berupaya memberikan peran aktif kepada mahasiswa yang sudah memahami
materi untuk menjelaskan kepada teman-temannya yang belum paham. Cara ini
diharapkan mampu memudahkan mahasiswa yang belum paham serta menjadi
sarana mereka berkomunikasi belajar dan mengajar.
Kegiatan matrikulasi minggu ke-8 ini tidak luput dari permasalahan baru
yang muncul dan menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh tutor. Salah
satu tutor yaitu Yulius Keremata Lede bercerita beberapa mahasiswa kesulitan
dalam menghawal perkalian 1-9 yang dirasa menjadi dasar bagi perkalian
bilangan-bilangan yang lebih besar lainnya. Tutor Ningsi juga menceritakan jika
ketika ia menjelaskan, banyak mahasiswa yang semangat dalam mengikuti
pembelajaran. Ketika ditanya sudah paham, semua menjawab iya. Tetapi setelah
diberikan soal dan diminta mengerjakan kenyataannya berbeda. Ia berpendapat
perlu adanya pendekatan yang lebih untuk benar-benar mengetahui letak kesulitan
mahasiswa. Tutor Florianus Aloysius Nay juga menemukan ketika mahasiswa
diberikan soal cerita, sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan. Terlihat
bahwa tidak ada mahasiswa yang dapat mengerjakan sampai selesai soal yang
diberikan. Padahal jika diberikan soal dalam bentuk hitungan langsung mereka
sudah mampu untuk mengerjakan. Setelah berdiskusi dengan mahasiwa untuk
mencari tahu letak kesulitan mahasiswa, tutor berpendapat bahasa dan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L145
konteks cerita pada soal sering tidak diketahui oleh mahasiswa. Dari beberapa
permasalahan tersebut tutor mencoba mencari solusi untuk kondisi tersebut. Tutor
merasa mahasiswa memiliki keinginan dan motivasi untuk bisa sehingga tutor
juga mempunyai kewajiban untuk membantu mereka untuk bisa.
Dari hasil diskusi tutor, beberapa memberikan masukan dan cara-cara
yang mungkin dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang ditemukan. Bahasa
pada soal cerita menjadi kendala utama bagi mahasiswa dalam memahami soal
yang diberikan. Oleh karena itu perlu adanya penyesuaian konteks mahasiswa
MAPPI. Dengan kata lain soal cerita yang diberikan harus dalam bahasa yang
sederhana dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka sehingga soal dapat
dipahami oleh mahasiswa. Untuk dapat menggali konteks dari mahasiswa Mappi,
para tutor melakukan wawancara serta pengisisan angkat konteks mahasiswa.
Tutor berupaya membuat proses bimbingan yang interaktif dan menarik sehingga
memicu daya juang dari mahasiswa serta sesekali terlibat aktif dalam diskusi
untuk terus menggali konteks dari para mahasiswa. Meskipun menjadi minggu
yang padat, semua bersyukur karena banyak data dan permasalahan yang terus
diupayakan penyelesaiannya.
I. Minggu Ke-9
Berikut hasil rangkuman refleksi tutor minggu ke-9 dari setiap tutor.
1. Mesak Ratuanik
Tutor melakukan bimbingan di kelas C pada tanggal 6 November
2018 dengan membahas soal-soal tentang pengenalan bilangan dengan
menanyakan satu per satu mahasiswa dalam proses perkalian. Berdasarkan
kegiatan Tanya menjawab tutor menemukan masih ada mahasiswa yang
belum mengetahui proses penempatan bilangan seperti satuan, puluhan dan
ratusan. Oleh sebab itu tutor menjelaskan dan memberikan beberapa contoh
terkait bilangan, dimana mahasiswa diminta untuk menulis dan membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L146
bilangan tersebut sesuai dengan penempatan bilangan satuan, puluhan,
ratusan dan ratusan ribu. Kemudian di hari berikutnya tutor menjelaskan dan
memberikan latihan soal tentang materi satuan waktu yaitu hari, jam, menit
dan detik. Mahasiswa diminta untuk memahami proses menghitung hari ke
jam, jam ke menit dan menit ke jam melalui latihan soal dan Tanya jawab.
Tutor juga menjelaskan dan memberikan soal-soal yang berkaitan dengan
mengkonversi hari, jam, menit dan detik, namun masih banyak mahasiswa
yang mengalami kesulitan dalam melakukan proses konversi dan terkadang
salah dalam mengoprasikan bilangan bulat sehingga tutor memberikan tindak
lanjut kepada mahasiswa. Kemudian di hari berikutnya setelah tutor
memberikan tindak lanjut, tutor memberikan beberapa soal latihan dan
sebagian mahasiswa sudah mendapat kemajuan.
Tindak Lanjut : tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait mengkonversikan satuan waktu untuk dapat dikerjakan di luar
bimbingan.
2. Yuliana Ina Kii
Tutor melakukan bimbingan di kelas C pada tanggal 6 November
2018 dengan menjelaskan dan memberikan latihan soal terkait materi satuan
waktu yaitu mengkonversi jam ke menit, menit ke detik dan detik ke menit,
menit ke jam. Tutor masih menemukan beberapa mahasiswa yang belum
dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat, belum bisa
membaca bilangan ratusan dan ribuan, serta belum memahami proses
penempatan bilangan yaitu satuan, puluhan dan ratusan yang meskipun sudah
begitu banyak contoh yang diberikan, sehingga menghambat proses
pembelajaran dalam memahami dan mengerjakan soal satuan waktu.
Kemudian dihari berikutnya tutor berkesempatan mendampingi mahasiswa
kelas B dimana mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal cerita pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L147
materi bilangan pecahan, tutor masih menemukan beberapa mahasiswa
mengalami kesulitan dalam memahami maksud soal cerita dan bingung harus
menggunakan operasi pecahan yang mana. Disini tutor melakukan tindak
lanjut dengan memberikan permisalan secara nyata sehingga mahasiswa
dapat memahami maksud soal. Kemudian dihari berikutnya tutor melakukan
bimbingan lagi di kelas C dimana tutor membahas materi konversi waktu
terkait jam dan hari dan sebagian besar mahasiswa memahami proses
konversi waktu khususnya untuk soal cerita.
Tindak Lanjut : tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait mengkonversikan satuan waktu untuk dapat dikerjakan di luar
bimbingan.
3. Florianus Aloysius Nay
Minggu ini kegiatan diawali dengan review materi pada pertemuan
sebelumnya tentang materi pecahan, tutor memberikan pertanyaan mendasar
berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah dipelajari mengenai
pecahan. Apa saja yang sudah dipelajari hari ini mengenai pecahan? Bisa
kalian jelaskan? beberapa mahasiswa merespon dan terlihat mampu
menyerap apa yang diajarkan dengan baik tetapi ada beberapa mahasiswa
juga yang terlihat kesulitan dalam memahami materi pecahan sehingga perlu
pendekatan yang berbeda yang disiapkan oleh tutor.
Berdasarkan hasil pengamatan dan bimbingan, tutor menemukan
beberapa mahasiswa yang terbuka menyampaikan kesulitannya pada soal
cerita khususnya pada materi operasi pecahan. Oleh karena itu pembelajaran
minggu ini difokuskan pada menyelesaikan soal cerita pada materi pecahan.
Tutor mengajak mahasiswa untuk mengerjakan beberapa soal cerita untuk
melatih mahasiswa dalam memahami soal cerita. Tutor membimbing dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L148
mengajak mahasiswa berdiskusi mengenai apakah maksud dari soal tersebut
dengan tujuan untuk memfokuskan pada bagaimana mereka memahami soal
tersebut dan menceritakan kembali menggunakan bahasa mereka. Sebagian
besar mahasiswa dapat menjelaskan arti dari masing-masing kata pada
kalimat soal cerita. Akan tetapi pada saat proses pengerjaan mereka kesulitan
dalam menggunakan operasi yang tepat untuk menyelesaikan soal tersebut.
Tutor memberikan penjelesan dan latihan soal yang berkaitan dengan
masalah tersebut tetapi disesuaikan dengan konteks mereka. Kemudian tutor
bersama dengan mahasiswa membahas bersama soal-soal tersebut. Dari
proses bimbingan selama satu minggu terlihat mahasiswa mampu bekerja
sama dengan baik dan menyelesaikan soal yang diberikan. Walaupun masih
ada sebagian mahasiswa yang mengalami kesulitan pada operasi pecahan.
Tutor menyadari bahwa dalam mengajar harus perlahan-lahan dengan
menggunakan ilustrasi maupun bahasa yang sederhana dan sesuai dengan
konteks mereka. Tutor dituntut untuk memperkaya diri dengan metode yang
berbeda maupun ilustrasi untuk membantu mahasiswa dalam memahami
materi yang diajarkan agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat lebih
efektif dan efisien.
4. Yulius Keremata Lede
Tutor melakukan bimbingan di kelas D pada tanggal 6 November
2018 dengan menjelaskan dan memberikan latihan soal terkait materi
pengurangan, tutor memfokuskan pada materi pembagian sebagai
pengurangan berulang. Tutor memberikan 5 contoh soal sebagai pemahaman
konsep awal. Setelah itu diberikan lagi 7 latihan soal yang hampir serupa
dengan soal sebelumnya, tutor dan mahasiswa bersama-sama berdiskusi dan
sebagian besar jawaban mahasiswa benar. Setelah selesai tutor menambah 20
soal lagi sebagai latihan tetapi dikerjakan secara individu. tutor melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L149
bahwa mahasiswa bisa menyelesaikan soal-soal tersebut. Kemudian di hari
berikutnya tutor dan mahasiswa membahas terkait soal cerita yang
berhubungan dengan materi pengurangan yang telah dipelajari dansebagian
besar mahasiswa sudah memahami materi walaupun dalam bentuk soal certa.
Tutor juga membahas terkait membaca bilangan dan berdasarkan hasil
pengamatan mahasiswa sudah bisa menjawab. Namun, ada beberapa juga
yang belum bisa menjawab tetapi secara keseluruhan sudah bisa. Pada siang
hari tutor meminta mahasiswa untuk menghafal perkalian 2 sampai 9.
Sebagian besar mahasiswa yang masih kesulitan menghafal perkalian,
walaupun pada setiap petemuan tutor meminta mahasiswa untuk menghafal
perkalian. Namun, masih ditemukan beberapa mahasiswa seperti Mariana.
Amandus, Yustin, Ina, Sarina, Ladis dan Lain-lain bisa tetapi kurang lancar.
Setelah itu dilanjutkan lagi dengan menghafal perkalian 7 dan 8 karena
mahasiswa masih sering salah dalam menjawab perkalian 7 dan 8.
Selanjutnya tutor menjelaskan dan memberikan beberapa soal terkait matri
penjumlahan dan pengurangan. dengan menggunakan beberapa soal cerita
dan dijawab dengan gambar-gambar yang sesuai dengan soalnya, tutor masih
menemukan mahasiswi yang belum bisa menjawab soal-soal tersebut seperti
mahasiwi yang bernama Ana dan Ina. Ina masih bisa sedikit tetapi Ana
masih sulit dalam mengerjakan soal cerita. sehingga tutor memberikan tindak
lanjut kepada mahasiswa. Kemudian di hari berikutnya setelah tutor
memberikan tindak lanjut, tutor memberikan beberapa soal cerita dan 80%
mahasiswa sudah mendapat kemajuan.
Tindak Lanjut : tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait penjumlahan, pengurangan dan perkalian untuk dapat dikerjakan
di luar bimbingan.
5. Osniman Paulina Maure
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L150
Tutor melakukan bimbingan di kelas D pada tanggal 6 November
2018 dengan menjelaskan dan memberikan latihan soal terkait materi nilai
tempat. Mahasiswa diminta untuk mengkonversi angka ke dalam bentuk
huruf maupun sebaliknya. Tutor juga memberikan soal tentang perkalian.
Mahasiswa melanjutkan pengerjaan soal sembari tutor memberikan topangan
secara individu. Ada beberapa mahasiswa yang dapat mengerjakan soal
dengan benar namun ada mahasiswa yang belum mampu mengerjakan soal
tersebut. Mahasiswa perlu diberikan latihan soal terus menerus agar
mahasiswa terbiasa mengerjakan soal dengan benar dan tutor harus selalu
memberikan motivasi semangat belajar kepada mahasiswa. Kemudian dihari
berikutnya tutor melakukan Tanya jawab perkalian 2 sampai 9 dan
menjelaskan terkait tentang konsep pembagian. Pada saat mengerjakan soal
mahasiswa banyak yang kurang tepat dalam melakukan operasi bilangan
bulat khususnya dalam perkalian. Disini tutor memberikan banyak latihan
soal sehingga mahasiswa dapat berlatih khususnya terkait nilai tempat dan
pembagian serta melakukan bimbingan individu. Kemudian dihari berikutnya
tutor memberikan beberapa soal terkait perkalian dan pembagian untuk
dikerjakan mahasiswa. Dalam proses pengerjaan soal, mahasiswa kurang
memahami langkah-langkah dalam pembagian bersusun dan hasil pembagian
dari beberapa bilangan masih kurang tepat kemungkinan karena mahasiswa
kurang teliti dalam menghitung dan menulis. Beberapa mahasiswa yang
dapat memahami penjelasan tutor dan dapat mengerjakan soal dengan baik
diminta tutor untuk saling membantu dalam menjelaskan proses pengerjaan
soal khususnya untuk soal cerita juga. Dalam proses bimbingan tutor selalu
memberikan tindakan lanjut baik selama proses bimbingan maupun di akhir
bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L151
Tindak Lanjut : tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait nilai tempat, perkalian dan pembagian bilangan bulat baik soal
biasa maupun soal cerita.
6. Gabriela Purnama Ningsi
Berdasarkan bimbingan yang dilakukan tutor mahasiswa belum
memahami cara menyelesaikan soal cerita, masih sulit mengerti bahasa
dalam soal cerita seperti: (… bagian dari …, sisa dari …, bagian yang
diperoleh masing-masing adalah …) dimana dalam memahami soal cerita
sangat membutuhkan kemampuan berpikir kritis. Mahasiswa ini memerlukan
latihan menyelesaikan soal cerita yang banyak. Untuk mengajar cara
menyelesaikan soal cerita kepada mahasiswa Mappi, tutor dan mahasiswa
menerjemahkan setiap bahasa dalam soal dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mahasiswa. Karena beberapa mahasiswa masih kesulitan
dalam memahami soal cerita, mahasiswa mengalami kendala dalam
menyelesaikan soal tersebut dan ada juga mahasiswa yang salah menulis
angka seperti 100000 mereka tulis 100 supaya singkat (mereka bilang).
Tetapi hasil akhirnya mahasiswa menulis dengan lengkap. Tutor masih perlu
menjelaskan kembali arti tanda sama dengan kepada mahasiswa.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara menjelaskan ulang
tentang soal cerita dan memperbanyak latihan soal.
J. Minggu Ke-10
Berikut hasil rangkuman refleksi tutor minggu ke-10 dari setiap tutor
1. Mesak Ratuanik
Tutor melakukan bimbingan di kelas C pada tanggal 13 November
2018 dengan membahas soal-soal tentang pengenalan bilangan dengan
meminta mahasiswa untuk menuliskan kalimat bilangan ke dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L152
angka dan tutor menemukan hanya 3 mahasiswa yang dapat menjawab
dengan benar. Beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam membedakan
angka ratusan dan ribuan serta menuliskan kalimat bilangan ke dalam bentuk
angka. Perlu adanya kesabaran dan strategi yang baik dalam menjelaskan
terkait bilangan kepada mahasiswa bisa menggunakan alat bantu atau
lainnya. Kemudian di hari berikutnya tutor menjelaskan dan memberikan
latihan soal tentang materi satuan waktu yaitu hari, jam, menit dan detik.
Mahasiswa diminta untuk memahami proses menghitung jam ke menit dan
menit ke jam melalui latihan soal dan Tanya jawab. Mahasiswa masih
kesulitan ketika diminta mengerjakan soal misalnya (14.45-16.00 ada berapa
menit), mahasiswa masih bingung bagaimana mengoprasikan atau
menyelesaikan soal tersebut. Disini tutor perlu menggunakan alat bantu atau
memberikan penjelasan yang lebih rinci dan detail sehingga mahasiswa tidak
kebingungan khususnya pada soal cerita. Tutor juga membahas terkait
operasi penjumlahan dan pengurangan, ketika tutor memberikan soal hanya
ada 3 mahasiswa yang sudah melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan benar. Hal ini disebabkan karena kurang menulis tanda
minus (-) atau malah menggunakan cara penjumlahan bersusun. Dan
mahasiswa masih bingung terkait cara pinjam dari 2 angka sebelumnya untuk
dapat mengurangi.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal latihan dan menggunakan alat bantu.
2. Yuliana Ina Kii
Tutor melakukan bimbingan di kelas C pada tanggal dengan
menjelaskan dan memberikan latihan soal terkait materi satuan waktu, tutor
melihat bahwa mahasiswa sudah mempu mengerjakan namun ketika tutor
meminta mahasiswa untuk mengambarkan (jarum jam menunjukkan angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L153
mana) pada jam dinding pada pukul 06.30. hampir semua mahasiswi tidak
bisa mengambarkan dengan tepat. Sehingga tutor perlu menjelaskan
menggunakan alat peraga yaitu jam dinding.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait mengkonversikan satuan waktu dan menggambarkan jawaban
dalam bentuk jam dinding.
3. Florianus Aloysius Nay
Berdasarkan hasil pengamatan dan bimbingan, tutor menemukan
beberapa mahasiswa yang terbuka menyampaikan kesulitannya pada
perkalian bilangan bulat. Tutor melakukan beberapa cara untuk membantu
mahasiswa yaitu berdiskusi dan menjelaskan menggunakan contoh nyata
sehingga mudah dibayangkan oleh mahasiswa terkait materi yang belum
mereka pahami. Adanya kesadaran mahasiswa bahwa mereka kurang mampu
dalam memahami operasi perkalian bilangan bulat membuat tutor
memikirkan cara atau stratrgi yang menyenangkan, mudah, dan baik untuk di
jelaskan sehingga mahasiswa memahami cara operasi perkalian bilangan
bulat.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait perkalian bilangan bulat
4. Yulius Keremata Lede
Tutor melakukan bimbingan di kelas D pada dengan menjelaskan dan
memberikan latihan soal terkait materi pembagian. Tutor memberikan
beberapa contoh soal sebagai pemahaman konsep awal, tutor menjelaskan
materi pembagian dengan cara bersusun dimulai dengan satu digit angka
dibagi dengan satu digit angka dengan aturan habis dibagi, tutor melihat
mahasiswa mulai memahami. Kemudian tutor melanjutkan dengan 3 digit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L154
angka dibagi dengan 1 digit angka. Pada materi ini masih banyak yang belum
bisa sampai pertemuan ini selesai. Perlu adanya kesabaran dan pendekatan
secara individu kepada mahasiswa dalam menjelaskan pembagian bersusun.
Tutor juga menjelaskan tentang pembagian yang tidak habis dibagi dengan
mengaplikasikannya dalam soal cerita dan mahasiswa mampu memahami
soal walaupun masih ada beberapa yang salah dalam menghitung pembagian.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan soal-
soal terkait pembagian khususnya dengan cara bersusun dan soal cerita.
5. Osniman Paulina Maure
Tutor perlu memberikan banyak contoh soal tentang pembagian
kepada mahasiswa karena masih banyak mahasiswa yang belum memahami
pembagian. Tutor perlu memeriksa catatan matematika mahasiswa karena
masih banyak mahasiswa yang hanya mendengar tanpa mencacat materi
yang telah dijelaskan oleh tutor. Sebagian besar mahasiswa kelas D masih
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal pembagian dikarenakan
mahasiswa belum memahami kaitan antara pembagian dengan perkalian. Hal
ini mengharuskan tutor untuk terus mereview materi perkalian dan
memberikan latihan soal terkait materi yang telah dipelajari agar mahasiswa
terbiasa. Tutor memerlukan cara lain mereview materi tanpa memberikan
soal yang serupa karena dapat membuat mahasiswa jenuh. Tutor perlu
mempersiapkan diri, materi, dan alat peraga lainnya pada pertemuan
selanjutnya agar lebih baik lagi. Tutor perlu menekankan mahasiswa tentang
langkah-langkah dalam menjawab soal yang benar agar mahasiswa terbiasa.
6. Gabriela Purnama Ningsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L155
Menurut tutor materi tentang mengkonversi satuan panjang dan berat
yang diaplikasikan dalam bentuk soal cerita sudah lumayan dikuasai oleh
sebagian besar mahasiswa. Namun mahasiswa masih sulit untuk menentukan
rentangan antar jam misalnya rentangan antara pukul 09.55 sampai pukul
10.15, sehingga materi yang berkaitan dengan hal tersebut perlu untuk
ditekankan lagi. Ada juga mahasiswa yang ketika melihat soal yang panjang,
langsung menilai dirinya sendiri tidak bisa, padahal belum membaca soal
dengan baik.
Tindak Lanjut: tutor melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan
latihan soal dan motivasi yang membangun.
K. Minggu Ke-11
Refleksi minggu ke-11 dirangkum berdasarkan hari seperti dibawah ini:
1. Selasa, 20 November 2018
Kegiatan Matrikulasi yang dilakukan telah sampai pada minggu ke
11. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan matrikulasi kali ini tidak semuanya
hadir, terdapat 4 orang mahasiswa yang tidak hadir tanpa keterangan yang
jelas, namun hal itu tidak mengurangi semangat mahasiswa yang lain untuk
belajar. Pada pertemuan minggu ini diawali dengan tutor melakukan review
materi minggu sebelumnya. Pada pertemuan ini juga tutor menyampaikan
kepada mahasiswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes tertulis.
Tujuan diadakan tes tertulis adalah untuk mengukur tingkat pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan oleh para tutor, sehingga
pada pertemuan kali ini juga tutor memfokuskan unuk memberikan kisi-kisi
soal serta membahasnya dengan mahasiswa agar mahasiswa bisa mengikuti
tes dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L156
Untuk materi kisi-kisi sendiri, tutor menyediakan soal 10 nomor
untuk dikerjakan secara kelompok maupun individu. Tutor juga tidak lupa
selalu mengingatkan mahasiswa jika belum paham atau ada yang ingin
ditanyakan untuk tidak segan bertanya kepada tutor. Dengan cara seperti ini
tutor dapat mengetahui sampai sejauh mana pemahaman mahasiswa pada
materi yang telah diberikan. Ternyata soal yang diberikan oleh tutor tersebut
masih membuat mahasiswa kebingungan yaitu pada soal cerita, masalah
utama nya ialah kendala Bahasa yang ada pada kalimat tersebut yang tidak
dipahami oleh mahasiswa sehingga mahasiswa kesulitan dalam mengerjakan.
Tutor dengan sabar menjelaskan maksud dari soal tersebut kepada tiap
mahasiswa yang bertanya, sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan soal
dengan baik.
Disini tutor memantau cara belajar mahasiswa, ada mahasiswa yang
mengerjakan secara berkelompok namun ada juga yang mengerjakan sendiri,
dengan batasan waktu mengerjakan yang diberikan tutor ternyata masih ada
beberapa mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan soal hingga selesai.
Waktu yang diberikan oleh tutor adalah waktu yang telah disesuaikan dengan
waktu pada saat tes berlangsung. Karena waktu telah habis, tutor
mengingatkan betapa pentingnya menyelesaikan soal tersebut agar saat tes
mahasiswa dapat mengerjakan dengan baik maka tutor meminta mahasiswa
yang belum selesai untuk segera menyelesaikan agar bisa dipakai untuk
belajar.
2. Rabu, 21 November 2018
Pada pertemuan kali ini tutor mengawali proses pembelajaran dengan
menyampaikan agenda kegiatan dan juga tata cara yang harus diperhatikan
selama ujian berlangsung, waktu yang diberikan adalah 2 jam. Tutor
membagiakn soal dan lembar jawaban, ujian dimulai pukul 09.30-11.45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L157
WIB, namun ada tambahan waktu 15 menit bagi mahasiswa yang belum
menyelesaikan soal ujian jika waktu telah habis. Suasana selama ujian
berlangsung berjalan kondusif dan aman, masing-masing mahasiswa
menyelesaikan soal secara mandiri. Namun pada 15 menit terakhir suasana
mulai tidak kondusif dimana ada beberapa mahasiswa yang mulaimeminta
jawaban dari temaannya, namun tutor dengan tegas menegur mahasiswa
tersebut agar perilaku nya tidak ditiru oleh mahasiswa yang lain.
Waktu pengerjaan tes telah selesai, waktu masih tersisa 30 menit dan
tutor berinisiatif utnuk menggunakan waktu tersebut membahas soal-soal
ujian bersama-sama mahasiswa dipapan tulis. Tutor pun meminta beberapa
mahasiswa untuk mengerjakan soal tersebut dipapan tulis, tujuan nya adalah
agar mahasiswa mengetahui letak kesalahan dalam mengerjakan sehingga
untuk tes selanjtnya dapat di kerjakan dengan baik dan untuk soal yang tidak
dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa dibahas penuh oleh tutor.
Pembahasan soal ujian pun masih berlanjut, pertemuan kali ini tutor
menyiapkan soal-soal yang mirip dengan soal yang dirasa sulit oleh
mahasiswa dan tutor meminta mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal
tersebut. Dari pembahasan soal-soal tersebut sebagian besar mahasiswa
mengakui bahwa dalam proses menyelesaikan soal tersebut menemui
kesulitan yaitu mahasiswa kebingungan dalam menggunakan operasi yang
tepat. Tutor akhirnya menjelaskan dan memberikan penegasan hingga
kegiatan bimbingan berakhir.
L. Minggu Ke-12
Refleksi minggu ke-11 dirangkum berdasarkan hari seperti dibawah ini:
1. Selasa, 27 November 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L158
Pada pertemuan kali ini tutor akan membagikan kuesioner konteks
Mappi yang berkaitan dengan latar belakang dan pemahaman mahasiswa
akan geometri. Dalam pengisian kuesioner konteks tersebut ternyata
mahasiswa ada yang mengalami kesulitan yaitu menyebutkan tahun sekolah
mereka namun tutor tetap membimbing mereka dalam megisi kuesioner
konteks tersebut. Namun pada pertemuan kali ini ternyata ada beberapa
mahasiswa yang tidak hadir, tutor disini mulai bersikap tegas dengan
mengingatkan konsekuensi yang akan diterima mahasiswa jika tidak
mengikuti bimbingan secara rutin. Kesulitan lain yang ditemui oleh
mahasiswa dalam mengisi kuesioner konteks adalah kesulitan dalam
menunjukkan benda-benda disekitar mereka yang berbentuk bangun datar
maupun bangun ruang yang sesuai dengan gambar yang telah disiapkan di
dalam kuesioner.
2. Rabu, 28 November 2018
Pertemuan kali ini tutor dibantu dengan mahasiswa S2 Pendidikan
Matematika yang sedang melakukan tugas PMR. Kegiatan diawali dengan
mereview materi satuan berat, lalu dilanjutkan dengan diskusi kelompok.
Pembelajaran kali ini diambil alih oleh mahasiswa S2 oleh karena itu tutor
hanya berkeliling untuk memantau jalannya diskusi oleh mahasiswa.
Pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan materi geometri, yaitu
dimulai dengan sudut, pengertian sudut, memberikan nama pada sudut dan
jenis-jenis sudut. Tutor memberikan contoh soal agar mahasiswa dapat lebih
memahami materi geomteri tersebut, selanjutnya tutor memberikan latihan
soal, dan tutor meminta salah satu mahasiswa untuk mengerjakan di depan
dan menjelaskan pekerjaannya kepada teman-temannya yang lain. Pada
pekerjaan yang keliru tutor memberikan penegasan atau perbaikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L159
hasil mahasiswa tersebut, lalu pada pekerjaan yang telah benar tutor
memberikan penegasan juga.
Pertemuan selanjutnya tutor bersama mahasiswa membahas materi
yang telah diplajari sebelumnya, lalu tutor memberikan latihan soal untuk
dikerjakan oleh mahasiswa, mahasiswa dapat bekerja sama dalam
menyelesaikan soal tersebut. Mahasiswa terlihat antusias terbukti dengan
jalannya diskusi yang aktif. Saat ada mahasiswa yang menjelaskan hasil
pekerjaannya, mahasiswa lain dengan aktif bertanya, dan mahasiswa tersebut
pun menjawab pertanyaan dengan baik. tutor yang melihat hal tersebut
semakin bersemangat karena mahasiswa sangat antusias.
M. Minggu Ke-13
Pembelajaran matematika kepada mahasiswa Mappi sudah memasuki
minggu yang ke-13 yang dilakukan pada tanggal 4-5 Desember 2018 di Kampus
V USD, Wisma PTPM dan Residence Paingan. Tutor menjadi lebih akrab dan
nyaman berada di antara mahasiswa. Meskipun tutor harus terus memberikan
bimbingan kepada mahasiswa, bukan berarti tutor tidak mendapatkan sesuatu dari
proses ini. Proses yang sungguh memberikan pengalaman dan kesan tersendiri
bagi para tutor diperoleh saat melihat antusias dan semangat belajar dari
mahasiswa Mappi dalam mengikuti matrikulasi. Mereka mungkin belum
memahami banyak dalam bimbingan, tetapi mereka selalu datang dengan
semangat yang menyala-nyala meski mereka begitu kelelahan karena harus terus
belajar sepanjang hari.
Dalam minggu yang ke-13, seperti biasanya tutor mempersiapkan
mahasiswa untuk mengikuti bimbingan belajar dan menjelaskan rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan baik itu mengenai materi pengukuran yang
mencakup pengkuruan waktu, berat dan panjang, sudut dalam segitiga maupun
bangun datar. Pada materi Pengukuran, terlihat bahwa masih terdapat mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L160
yang belum dapat mengkonversikan satuan panjang dari meter menjadi kilometer.
Namun tutor tidak patah semangat untuk terus memberikan pemahaman kepada
mahasiswa dengan kembali menjelaskan hubungan antara satuan panjang,
bagaimana cara mengkonversi, memberikan contoh-contoh soal, dan pula
memberikan latihan kepada mahasiswa. Dalam proses ini pun, tidak jarang tutor
menemukan masih ada mahasiswa yang kurang cakap dalam menyelesaikan soal
karena mengalami kendala dalam operasi perkalian, misalnya perkalian ratusan.
Namun tutor terus berusaha untuk memberikan penjelasan lagi kepada mahasiswa
yang masih mengalami kesulitan. Bagi tutor yang lain memberikan soal-soal
cerita dan bentuk soal hitungan sebanyak 10 nomor adalah salah satu bentuk
bimbingan untuk menilai dan melatih mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan dengan pengukuran berat dan panjang. Tutor menilai terdapat
beberapa mahasiswa yang mampu mengerjakan dengan cepat dan tepat sehingga
bisa membantu mahasiswa yang lain. Dan untuk semakin mengasah kemampuan
mahasiswa, tutor memberikan PR dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menjelaskannya kepada teman-temanya. Sedangkan pada materi
sudut dalam segitiga, diawali dengan tutor menjelaskan jumlah sudut kepada
mahasiswa setelah itu memberikan latihan soal dan mempertegas pemahaman
mahasiswa akan materi yang diberikan. Ada pula tutor yang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengukur sudut dari benda-benda dan
bangun yang terdapat di sekitar mereka dengan tujuan mahasiswa dapat
memahami cara mengukur sudut. Kegiatan dilanjutkan dengan tutor meminta
mahasiswa untuk mengukur besar sudut dari tiga segitiga yang digambarkan
tutor, setelah itu mahasiswa diminta untuk menjumlahkan besar sudut dari
masing-masing segitiga. Dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat mengetahui
jumlah sudut sebuah segitiga adalah 180 derajat. Mahasiswa begitu antusias
dalam mengikuti kegiatan yang diberikan oleh tutor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L161
Proses pembelajaran dilakukan dan beberapa kelas mempelajari materi
bangun datar. Tutor mengawali dengan menjelaskan sifat-sifat bangun datar
persegi, keliling persegi dan luas persegi. Tutor memberikan pemahaman kepada
mahasiswa dengan memberikan contoh benda-benda yang ada di sekitar
mahasiswa yang berbentuk persegi. Meski begitu beberapa mahasiswa masih
kesulitan dalam menentukan keliling dan luas persegi, sehingga tutor memberikan
penekanan berulang-ulang mengenai materi tersebut. Tutor mengevaluasi proses
matrikulasi ini kepada mahasiswa dengan terus memberikan motivasi dan
mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya mengikuti bimbingan dan
konsekuensi dari tidak mengikuti bimbingan. Selain itu, dalam pembelajaran tutor
menyadari bahwa mahasiswa membutuhkan waktu yang relative lama dalam
menyelesaikan latihan soal yang diberikan. Selain itu, rendahnya daya ingat
mahasiswa menjadikan tutor harus lebih sabra dan semangat dalam membimbing
dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Tutor juga menyadari perlu
adanya perhatian khusus terhadap perkembangan mahasiswa dengan seksama
sehingga bisa mengetahui kesulitan yang dialami mahasiswa dan memberikan
tindak lanjut berupa tugas kepada mahasiswa.
N. Minggu Ke-14
Dinamika proses matrikulasi masih berlangsung hingga minggu ke-14,
yang dilaksanakan pada tanggal 11-12 Desember 2018 dengan agenda yang
berbeda menyesuaikan apa yang sudah dilakukan pada minggu sebelumnya. Pada
beberapa kelas, aktifitas yang terjadi adalah tutor memberikan pemantapan
konsep-konsep konversi satuan berat, panjang dan waktu menggunakan bantuan
tangga konversi dan jam dinding yang tidak dipakai. Selain itu tutor juga
memberikan pembelajaran tentang konversi satuan dengan tingkat yang lebih
sulit. Tutor melihat bahwa kebanyakan mahasiswi mengerjakan soal dengan cepat
dan tepat, sedangkan para mahasiswa masih cukup lambat dan kurang teliti. Oleh
karena itu, mahasiswi diberikan kesempatan untuk menuliskan jawabannya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L162
papan tulis dan menjelaskan kepada teman-temannya. Beberapa mahasiswi bisa
melakukannya dengan baik, namun masih ada juga yang masih belum mampu
menjelaskan kepada teman-temannya.
Pada beberapa kelas yang lain, proses pembelajaran dilaksanakan dengan
ritme gaya belajar yang terarah. Diawali dengan tutor mempersiapkan mahasiswa
untuk mengikuti bimbingan, dan dilanjutkan dengan menjelaskan rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan yaitu membahas materi tentang sudut dalam
segitiga. Sebelum itu, tutor terlebih dahulu menanyakan tentang kesulitan yang
dihadapi mahasiswa dalam memahami materi-materi sebelumnya, dan tutor
menemukan bahwa mahasiswa masih perlu diberikan pemahaman ulang
mengenai konsep keliling dan luas pada bangun datar persegi dan persegi
panjang. Setelah proses dilakukan sudah cukup, tutor memberikan latihan soal
yang dikerjakan secara kelompok dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menjelaskan cara penyelesaian soal latihan tersebut. Dan
dengan memberikan motivasi dan menjelaskan agenda pertemuan pada
bimbingan selanjutnya, tutor menutup proses matrikulasi pada hari pertama di
minggu ke-14. Tutor mengevaluasi bahwa dalam proses matrikulasi yang
dilakukan, terdapat tiga mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan mengikuti
latihan menari. Selain itu, tutor melihat bahwa pembagian kelompok berdasarkan
kemampuan secara heterogen membantu mahasiswa untuk menjelaskan kepada
temannya yang masih mengalami kesulitan dan belum memahami materi, konsep
dan latihan soal yang dikerjakan. Tutor menyadari bahwa sebagian besar
mahasiswa sudah lupa dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya sehingga tutor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mengulang kembali materi-materi tersebut. Evaluasi yang membantu tutor untuk
memantau perkembangan masing-masing mahasiswa adalah dengan memberikan
latihan dengan soal yang berbeda-beda. Selanjutnya tindak lanjut yang diambil
tutor adalah memetakan mahasiswa yang mengikuti kegiatan menari untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L163
diberikan pendekatan khusus sehingga para mahasiswa ini tidak terlambat
mempelajari materi yang diberikan di kelas. Selain itu, tutor terus menekankan
keterkaitan materi yang dipelajari dengan harapan mahasiswa menyiapkan waktu
tertentu untuk belajar, sehingga materi yang dipelajari tidak dilupakan, serta tutor
mempelajari karakteristik masing-masing mahasiswa maupun kemampuannya
sehingga pendekatan disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Berbeda dengan hari sebelumnya pada minggu yang sama, aksi yang
dilaksanakan tutor berpusat pada menyiapkan mahasiswa untuk mengikuti ujian
pada minggu berikutnya. Sehingga yang dilakukan tutor adalah menanyakan
kesulitan yang dialami oleh para mahasiswa, tutor bergantian menjelaskan lagi
materi, memberikan contoh soal dan latihan-latihan soal dan diakhiri dengan
memberikan apresiasi kepada mahasiswa. Tutor mengevaluasi bahwa tutor
mengalami kekurangan dalam menyiapkan model pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kebutuhan mahasiswa. Tutor juga masih melihat rendahnya daya
ingat mahasiswa dalam mengingat kembali materi-materi yang sudah dipelajari.
Namun di samping itu, tutor berusaha membangun kembali suasana yang nyaman
bagi mahasiswa dengan memberikan candaan dan selingan agar mahasiswa
kembali segar dan semangat. Menindak lanjuti apa yang sudah dilakukan dan
yang telah menjadi evaluasi, tutor menyiapkan model-model pembelajaran yang
beragam, mencari cara untuk mengatasi rendahnya daya ingat mahasiswa dengan
selalu mengulang materi yang telah dipelajari secara kontinu, memperhatikan
perkembangan mahasiswa dengan seksama sehingga bisa melihat kesulitan yang
dialami mahasiswa, dan memberikan suasana belajar yang kondusif namun tidak
kaku.
Pada akhirnya proses yang telah dilakukan pada minggu ke-14,
memberikan kesan dan harapan kepada tutor untuk terus belajar dan semangat
dalam memberikan bimbingan dan motivasi kepada mahasiswa dalam mengikuti
matrikulasi dengan sungguh-sungguh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L164
Lampiran 5 Klasifikasi Kode dan Kode Berdasarkan Jawaban Mahasiswa
Klasifikasi dan Kode Berdasarkan Jawaban Mahasiswa
A. Tes II Kelas A Soal Nomor 11a
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes II kelas A nomor 11a:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. A1 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
pengurangan benar, dapat
menyamakan penyebut,
jawaban benar tetapi salah
dalam menyederhanakan.
S26, S73 2
2. A2 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
pengurangan benar, salah
dalam menyamakan
penyebut, jawaban akhir
salah.
S49, S23 2
3. A3 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan benar tetapi
konsep pengurangan salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S18 1
4. A4 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan benar tetapi
konsep pengurangan salah,
perhitungan salah, jawaban
akhir salah.
S71, S20 2
5. A5 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
S27, S41, S40,
S38
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L165
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
pengurangan salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
6. A6 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
pengurangan salah,
perhitungan salah, jawaban
akhir salah.
S90, S62, S65 3
7. A7 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, mengoprasikan
3 pecahan bersamaan,
konsep menyamakan
penyebut salah, jawaban
akhir salah.
S72, S46 2
8. A8 Jawaban selesai, dapat
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, mengoprasikan
3 pecahan bersamaan,
konsep menyamakan
penyebut benar tetapi ada
kesalahan hitung, jawaban
akhir salah.
S56 1
9. A9 Jawaban selesai, salah dalam
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
pengurangan benar tetapi
salah dalam menyamakan
penyebut, perhitungan
selanjutnya benar, jawaban
akhir salah.
S30 1
10. A10 Jawaban selesai, salah dalam
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan dan
S44 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L166
pengurangan salah, jawaban
akhir salah.
11. A11 Jawaban selesai namun tidak
dapat dipahami pola
jawabannya.
S74, S42 2
12. A12 Jawaban tidak selesai dan
hanya menulis soal.
S48 1
13. A13 Jawaban tidak selesai, benar
dalam mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai tetapi tidak ada
jawaban lanjutan.
S16 1
14. A14 Jawaban tidak selesai, salah
dalam mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai tetapi tidak ada
jawaban lanjutan.
S32 1
15. A15 Tidak ada jawaban. S47 1
B. Tes II Kelas A Soal Nomor 12
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes II kelas A nomor 12:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. B1 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan benar, dapat
mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan benar,
dapat menyamakan penyebut,
perhitungan benar, jawaban
akhir benar.
S49, S73, S23 3
2. B2 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan benar, dapat
mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan benar,
salah dalam menyamakan
penyebut, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S46, S16 2
3. B3 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
S30, S90, S41 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L167
yang digunakan benar, dapat
mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan salah,
perhitungan salah, jawaban
akhir salah.
4. B4 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan benar, salah
dalam mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
penjumlahan salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S71, S62 2
5. B5 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan benar, tidak
mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa, konsep
penjumlahan salah, jawaban
akhir salah.
S42 1
6. B6 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan salah, konsep
operasi benar, jawaban akhir
salah.
S72 1
7. B7 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar, operasi
yang digunakan salah, konsep
operasi salah, jawaban akhir
salah.
S40, S56 2
8. B8 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah, operasi
yang digunakan benar, dapat
mengubah pecahan campuran
ke pecahan biasa yang senilai,
konsep penjumlahan benar,
jawaban akhir salah.
S26 1
9. B9 Belum selesai mengerjakan,
tidak ada operasi, jawaban
tidak dapat dipahami.
S74, S44 2
10. B10 Belum selesai mengerjakan,
operasi yang digunakan salah,
tidak ada lanjutan.
S65 1
11. B11 Tidak mengerjakan S32, S48, S27, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L168
S20, S38, S18,
S47
C. Tes II Kelas A Soal Nomor 13
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes II kelas A nomor 13:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. C1 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan benar,
dapat menyamakan
penyebut, jawaban benar.
S73 1
2. C2 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan benar,
salah dalam menyamakan
penyebut, jawaban akhir
salah.
S16 1
3. C3 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S30 1
4. C4 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
S41 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L169
konsep pengurangan salah,
ada perhitungan yang salah,
jawaban akhir salah.
5. C5 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep operasi yang
digunakan benar,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S38, S26, S56 3
6. C6 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep operasi yang
digunakan benar, ada
perhitungan yang salah,
jawaban akhir salah.
S23 1
7. C7 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep operasi yang
digunakan salah,
perhitungan benar, salah
dalam menyamakan
penyebut, jawaban akhir
salah.
S72 1
8. C8 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, salah dalam
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep operasi
yang digunakan salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S49 1
9. C9 Mengerjakan selesai, data S90 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L170
yang digunakan benar,
mengerjakan dengan
ilustrasi, jawaban akhir
salah.
10. C10 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
salah, salah dalam
menyamakan penyebut,
jawaban akhir salah.
S46 1
11. C11 Belum selesai mengerjakan,
jawaban tidak dapat
dipahami prosesnya.
S44, S62 2
12. C12 Tidak ada jawaban S32, S74, S71,
S48, S27, S20,
S42, S18, S47,
S40, S65
11
D. Tes II Kelas B Soal Nomor 5
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes II kelas B nomor 5:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. D1 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
benar, perhitungan benar,
jawaban akhir benar.
S67, S100,
S82, S24, S94,
S95
6
2. D2 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
benar, ada perhitungan yang
salah, jawaban akhir salah.
S78, S77, S86,
S61
4
3. D3 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
salah, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S25, S45, S8 3
4. D4 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
S91 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L171
salah, ada perhitungan yang
salah, jawaban akhir salah.
5. D5 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi benar,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S70 1
6. D6 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S7 1
7. D7 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
benar, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S29 1
8. D8 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
benar, konsep penjumlahan
salah, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S88 1
9. D9 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi benar,
ada perhitungan yang salah,
jawaban akhir salah.
S33 1
10. D10 Belum selesai mengerjakan
karen hanya menulis
diketahui dan ditanya.
S50 1
11. D11 Belum selesai mengerjakan
dan tidak mencantumkan
operasi yang digunakan.
S9 1
12. D12 Tidak ada jawaban S35, S89 2
E. Tes II Kelas B Soal Nomor 9
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes II kelas B nomor 9:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L172
1. E1 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep pengurangan
benar, perhitungan benar,
jawaban akhir benar.
S67, S24 2
2. E2 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep pengurangan
benar, ada perhitungan yang
salah, jawaban akhir salah.
S78 1
3. E3 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
benar, konsep pengurangan
salah, perhitungan benar,
jawaban akhir salah.
S25, S29 2
4. E4 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi benar,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S86 1
5. E5 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi benar,
ada perhitungan yang salah,
jawaban akhir salah.
S94, S95, S88 3
6. E6 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan benar,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi salah,
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
S77, S70, S50 3
7. E7 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
benar, konsep pengurangan
salah, ada perhitungan yang
salah, jawaban akhir salah.
S82 1
8. E8 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
operasi yang digunakan
salah, konsep operasi benar,
S8 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L173
perhitungan benar, jawaban
akhir salah.
9. E9 Mengerjakan selesai, data
yang digunakan salah,
jawaban tidak dapat
dipahami prosesnya.
S61 1
10. E10 Belum selesai mengerjakan
dan hanya menulis ulang
soal.
S9 1
11. E11 Belum selesai mengerjakan
dan jawaban tidak dapat
dipahami prosesnya.
S7 1
12. E12 Tidak ada jawaban S100, S45,
S35, S33, S89,
S91
6
F. Tes III Kelas A Soal Nomor 3a
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes III kelas A nomor 3a:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. F1 Menjawab selesai, konsep
penjumlahan benar,
penghitungan benar, dan
jawaban akhir benar
S30, S32, S23,
S71, S48, S27,
S18, S46, S90,
S44, S49, S26,
S62, S73, S65,
S16, S56
17
2. F2 Menjawab selesai, konsep
penjumlahan benar,tetapi
salah dalam mengubah
pecahan biasa ke pecahan
campuran.
S72 1
3. F3 Jawaban selesai, konsep
penjumlahan pecahan salah.
jawaban akhir salah.
S20, S42, S47 3
G. Tes III Kelas A Soal Nomor 3b
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes III kelas A nomor 3b:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. G1 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
S30, S71, S18,
S49, S26, S73,
S16
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L174
konsep pengurangan benar,
mampu menyamakan
penyebut, jawaban
disederhanakan, hasil akhir
benar.
2. G2 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
konsep pengurangan benar,
mampu menyamakan
penyebut, jawaban
disederhanakan, tetapi hasil
penyederhanaan salah.
S23 1
3. G3 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
konsep pengurangan benar,
mampu menyamakan
penyebut, hasil akhir benar.
S32, S48 2
4. G4 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
konsep pengurangan benar,
belum dapat menyamakan
penyebut, perhitungan
selanjutnya benar. hasil
akhir salah.
S56 1
5. G5 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
konsep pengurangan salah
perhitungan selanjutnya
benar. hasil akhir salah.
S27, S20, S47,
S44,
4
6. G6 Jawaban selesai, data benar,
bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa,
konsep pengurangan salah
perhitungan selanjutnya
salah. hasil akhir salah.
S90 1
7. G7 Jawaban selesai, data benar,
salah dalam mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa, konsep
pengurangan benar
perhitungan selanjutnya
salah. hasil akhir salah.
S46, S65 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L175
8. G8 Jawaban selesai, data benar,
salah dalam mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa, konsep
pengurangan salah.
Perhitungan selanjutnya
benar. hasil akhir salah.
S72, S62 2
9. G9 Jawaban selesai, data yang
digunakan salah, konsep
pengurangan salah, hasil
akhir salah.
S42 1
H. Tes III Kelas A Soal Nomor 4
Keterangan kode klasifikasi mahasiswa pada soal Tes III kelas A nomor 4:
No Kode Keterangan Kode Subjek Banyak
Subjek
1. H1 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan benar,
jawaban akhir benar.
S30, S71, S18,
S46, S49, S26,
S73, S16, S56,
S23
10
2. H2 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan benar,
jawaban akhir salah.
S42 1
3. H3 Menjawab selesai, operasi
benar, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
konsep pengurangan salah,
perhitungan selanjutnya
benar, jawaban akhir salah.
S90 1
4. H4 Menjawab selesai, operasi
benar, salah dalam
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
pengurangan benar,
perhitungan selanjutnya
benar, jawaban akhir salah.
S47 1
5. H5 Menjawab selesai, operasi S62 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L176
benar, salah dalam
mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa
yang senilai, konsep
pengurangan salah,
perhitungan selanjutnya
salah, jawaban akhir salah.
6. H6 Menjawab selesai, operasi
benar, tetapi tidak ada proses
jawaban. Hasil akhir salah.
S65 1
7. H7 Menjawab selesai, operasi
salah, dapat mengubah
pecahan campuran ke
pecahan biasa yang senilai,
perhitungan selanjutnya
salah, jawaban akhir salah.
S48, S72
2
8. H8 Menjawab selesai, tanpa
operasi hanya dengan
ilustrasi, jawaban akhir
salah.
S20 1
9. H9 Tidak selesai menjawab,
operasi yang digunakan
salah, perhitungan
selanjutnya benar, jawaban
akhir salah.
S32, S27 2
10. H10 Tidak selesai menjawab dan
tidak menggunakan operasi
hitung.
S44 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L177
Lampiran 6 Skema alur Klasifikasi Kode
Lampiran Skema Alur Klasifikasi Kode Tiap Soal
Bagan ini dibuat dengan tujuan mempermudah pembaca dalam memahami
kode pengelompokan jawaban pada setiap nomor soal.
A. Tes II
1. Kelas A
a. Nomor 11a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L178
b. Nomor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L179
c. Nomor 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L180
2. Kelas B
a. Nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L181
b. Nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L182
B. Tes III
1. Kelas A
a. Nomor 3a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L183
b. Nomor 3b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L184
c. Nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L185
Lampiran 7Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI