profil kemiskinan provinsi maluku … ketela pohon/singkong 2.89 7 bawang merah 2.30 8 daun ketela...
TRANSCRIPT
PROFIL KEMISKINAN PROVINSI MALUKU
MARET 2018
Disampaikan oleh:
Kepala BPS Provinsi Maluku
Senin, 16 Juli 2018
2
Metodologi Kemiskinan
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan).
Metode ini dipakai BPS sejak tahun 1998 supaya hasil penghitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu (apple to apple).
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Garis kemiskinan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per kapita per hari).
Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok nonmakanan lainnya.
3
Konsep yang dipakai BPS adalah “basic needs approach” Pendekatan
kebutuhan dasar:
Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
(diukur dari sisi pengeluaran)
Kebutuhan dasar makanan adalah pengeluaran untuk memenuhi konsumsi
2100 kkal perkapita perhari (diwakili paket komoditi kebutuhan dasar makanan
sebanyak 52 jenis komoditi)
Kebutuhan dasar non makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,
sandang, pendidikan, kesehatan, dan lainnya (diwakili 51 jenis komoditi non
makanan di perkotaan dan 47 jenis komoditi non-makanan di pedesaan)
KONSEP KEMISKINAN
4
PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN (1)
2. Komponen Garis Kemiskinan:
GK = GKM + GKNM
dimana:
GK = Garis Kemiskinan
GKM = Garis Kemiskinan Makanan
GKNM = Garis Kemiskinan Non Makanan
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
5
PENGHITUNGAN GARIS KEMISKINAN (2)
3. Kebutuhan Dasar Makanan => setara dengan pemenuhan kebutuhan
kalori 2100 kkal per kapita perhari
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis
komoditi
4. Kebutuhan Dasar Non Makanan => kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan
Paket komoditi kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51
jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan
6
INDIKATOR KEMISKINAN
Headcount Index (P0): Persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
Poverty Gap Index (P1)/Indeks Kedalaman Kemiskinan: Ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran
dari garis kemiskinan.
Poverty Severity (P2)/Indeks Keparahan Kemiskinan: Semakin tinggi nilai
indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Formula: Foster-Greer-Thorbecke (FGT) formula.
7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghitungan Angka Kemiskinan :
Inflasi
Distribusi pengeluaran dan jumlah penduduk
Kelompok penduduk referensi
Pola konsumsi dari paket komoditi
Harga kalori komoditi makanan
Jumlah kalori komoditi makanan
Program bantuan kemiskinan
8
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Provinsi Maluku, Maret 2013 - Maret 2018
19.49
19.27 19.13
18.44
19.51 19.36
19.18 19.26
18.45 18.29
18.12
17
17.5
18
18.5
19
19.5
20
Mar2013
Sept2013
Mar2014
Sept2014
Mar2015
Sept2015
Mar2016
Sept2016
Mar2017
Sept2017
Mar2018
• Bila dibanding keadaan Maret 2017, persentase penduduk miskin turun 0,33 poin yaitu dari 18,45 persen menjadi 18,12 persen.
Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2018 sebesar 18,12 persen, menurun 0,17 persen poin dibanding
September 2017 yang sebesar 18,29 persen.
Persentase Penduduk Miskin Sep17 - Mar’18
Turun
0,17 persen poin
9
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Maluku (Ribu Orang) Maret 2013 - Maret 2018
315.99 315.21 316.11 307.02 328.41 327.77 327.72 331.79
320.51 320.42 320.08
Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2018 sebesar 320,08 ribu orang, menurun 0,34 ribu orang dibanding
September 2017 yang sebesar 320,42 ribu orang.
Jumlah Penduduk Miskin Sep’17 – Mar’18
Turun
0,34 ribu
10
Persentase Penduduk Miskin menurut Perkotaan-Perdesaan (Persen), Maret 2016 - Maret 2018
Disparitas Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan Tinggi
MARET 2017 MARET 2018 SEPTEMBER 2016 SEPTEMBER 2017
7,86%
26,88%
Kota Desa
7,24%
26,14%
Kota Desa
6,58%
Kota Desa
6,22%
Kota Desa
26,60% 26,64%
19.26
18.45 18.29
18.12
11
Jumlah Penduduk Miskin menurut Perkotaan-Perdesaan (Ribu Orang), Maret 2016 - Maret 2018
Disparitas Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan Tinggi
MARET 2017 MARET 2018 SEPTEMBER 2016 SEPTEMBER 2017
52.24
277.55
Kota Desa
51.24
269.27
Kota Desa
47.83
Kota Desa
45.89
Kota Desa
272.59 274.19
331.79
320.51 320.42 320.08
12
ANGKA KEMISKINAN MALUKU TAHUN 2013-2018
Periode Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin (Juta)
K D K+D Perubahan
K+D K D K+D
Perubahan K+D
Mar-13 7,93 26,34 19,49 -6,12 47,86 268,12 315,99 -5,28
Sep-13 7,96 26,30 19,27 -1,13 49,95 265,26 315,21 -0,25
Mar-14 7,80 26,28 19,13 -0,73 49,83 266,28 316,11 0,29
Sep-14 7,35 25,49 18,44 -3,61 47,58 259,44 307,02 -2,88
Mar-15 7,91 26,90 19,51 5,80 51,77 276,64 328,41 6,97
Sep-15 7,83 26,70 19,36 -0,77 51,60 276,17 327,77 -0,19
Mar-16 7,66 26,82 19,18 -0,93 52,08 275,64 327,72 -0,02
Sep-16 7,86 26,88 19,26 0,42 54,24 277,55 331,79 1,24
Mar-17 7,24 26,14 18,45 -4,21 51,24 269,27 320,51 -3,40
Sep-17 6,58 26,60 18,29 -0,87 47.83 272.59 320,42 -0,03
Mar-18 6,22 26,64 18,12 -0,93 45,89 274,19 320,08 -0,11
Persentase penduduk miskin turun, jumlah penduduk miskin juga menurun.
13
Garis Kemiskinan Provinsi Maluku, Tahun 2015-2018
399,632 405,279 414,302 424,656 436,865
451,214 456,457
400,347 404,929 412,980
424,788 437,644 461,552 467,727
399,176 405,502 415,177 423,698 435,787
443,565 448,337
Mar 2015 Sept 2015 Mar 2016 Sept 2016 Mar 2017 Sept 2017 Mar 2018
Kota+Desa Kota Desa
• Selama, periode Maret 2017-Maret
2018, Garis Kemiskinan naik
sebesar 4,48 persen, dari Rp
436.865,- menjadi Rp 456.457,-
• Garis Kemiskinan Maret 2018 bila
dibandingkan dengan September
2017 maka meningkat sebesar 1.16
persen, dari Rp 451.214,- menjadi
Rp 456.457,- • Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 76,26 persen. Masih besarnya porsi makanan dalam struktur pengeluaran penduduk adalah karakteristik penduduk miskin, dimana penghasilan penduduk lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan paling dasar seperti makanan dan minuman daripada hal lain seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, pakaian, hiburan, dan investasi.
14
Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%)
Makanan Bukan
Makanan Total Makanan Bukan Makanan Total
Maret 2017 333.357 103.508 436.865 76,31 23,69 100,00
September 2017 345.090 106.124 451.214 76,48 23,52 100,00
Maret 2018 348.099 108.357 456.457 76,26 23,74 100,00
Perubahan Sept17-Mar18 (%) 0,87 2,10 1,16 - - -
Perubahan Mar17-Mar18 (%) 4,42 4,68 4,48 - - -
14 Catatan : Inflasi umum pada periode Maret 2017-Maret2018 sebesar 0.90%
76,26%
GK Makanan
23,74% GK Nonmakanan
Selama Maret 2017 – Maret 2018, Garis Kemiskinan naik sebesar 4,48 persen, yaitu dari Rp 436.865,- per kapita per bulan pada Maret 2017 menjadi Rp 456,457,- per kapita per bulan pada Maret 2018.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2018, komoditi makanan menyumbang sebesar 76,26 persen pada garis kemiskinan.
Komposisi Garis Kemiskinan Maret 2018
15
Provinsi
Garis Kemiskinan Makanan GKM
Garis Kemiskinan Non Makanan
GKNM
Garis Kemiskinan GK
Mar 2017 Mar 2018 Growth
(YoY) Mar 2017 Mar 2018
Growth (YoY)
Mar 2017 Mar 2018 Growth
(YoY)
Perkotaan 319.134 342.923 7,45 118.510 124.804 5,31 437.644 467.727 6,87
Perdesaan 342.516 351.733 2,69 93.271 96.604 3,57 435.787 448.337 2,88
Perkotaan+Perdesaan 333.357 348.099 4,42 103.508 108.357 4,68 436.865 456.457 4,48
Garis Kemiskinan Provinsi Maluku, Tahun 2017-2018 (Rupiah) (2)
16
Tabel 3. Persentase Penduduk Miskin, Jumlah Penduduk Miskin, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Maluku, Tahun 2017 - 2018 (2)
Indikator Maret 2017 MARET 2018 PERUBAHAN
K D K+D K D K+D K D K+D
Persentase Penduduk Miskin (P0)
7.24 26.14 18.45 6.22 26.64 18.12 -14.08 1.91 -1.79
Jumlah Penduduk Miskin (000)
51.24 269.27 320.51 45.89 274.19 320.08 -10.44 1.83 -0.13
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
1.218 5.068 3.501 0.939 5.290 3.474 -22.91 4.380 -0.77
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
0.282 1.473 0.988 0.221 1.537 0.988 -21.63 4.34 0
17
Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar Terhada Garis Kemiskinan Maret 2018 (Persen)
Komoditi Makanan
No Jenis Komoditi Kota
1 Beras 26.50
2 Rokok kretek filter 8.98
3 Roti 6.13
4 Tongkol/tuna/cakalang 3.30
5 Gula pasir 2.74
6 Telur ayam ras 2.33
7 Bawang merah 1.98
8 Mie instan 1.83
9 Kembung 1.65
10 Ketela pohon/singkong 1.32
56.76Total
No Jenis Komoditi Desa
1 Beras 27.02
2 Rokok kretek filter 8.54
3 Roti 6.53
4 Gula pasir 4.81
5 Tongkol/tuna/cakalang 2.96
6 Ketela pohon/singkong 2.89
7 Bawang merah 2.30
8 Daun ketela pohon 1.95
9 Mie instan 1.79
10 Kembung 1.73
60.53Total
18
Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar Terhada Garis Kemiskinan Maret 2018 (Persen)
Komoditi Bukan Makanan
No. Jenis Komoditi Kota
1 Perumahan 9.89
2 Listrik 2.00
3 Pendidikan 1.87
4 Angkutan 1.66
5 Perlengkapan mandi 1.58
6 Minyak tanah 1.56
7 Bensin 1.47
8 Air 0.72
9 Sabun cuci 0.65
10 Pakaian jadi anak-anak 0.62
Total 22.02
No. Jenis Komoditi Desa
1 Perumahan 10.05
2 Perlengkapan mandi 1.20
3 Kayu bakar 1.13
4 Listrik 1.00
5 Bensin 1.00
6 Sabun cuci 0.89
7 Pendidikan 0.80
8 Pakaian jadi anak-anak 0.63
9 Angkutan 0.63
10 Minyak tanah 0.60
Total 17.94
19
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) & Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Indonesia
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 3,41 pada September 2017 menjadi 3,47 pada Maret 2018, Indeks Keparahan Kemiskinan juga naik dari 0,89 menjadi 0,99 pada periode yang sama.
20
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Provinsi Maluku, Tahun 2015 - 2018
3.52
4.79
3.63 3.76 3.50 3.41 3.47
0.92
1.65
0.99 1.13 0.99 0.89 0.98
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
Mar2015
Sept2015
Mar2016
Sept2016
Mar2017
Sept2017
Mar2018
P1 P2
• Periode September 2017 - Maret 2018 P1 dan P2 mengalami peningkatan. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh di bawah garis kemiskinan.
• Ketimpangan pengeluaran penduduk
miskin juga semakin melebar.
21
Kota Desa Kota + Desa Kota Desa Kota + Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Mar 2014 1,53 5,22 3,80 0,52 1,49 1,11
Sept 2014 1,14 5,99 4,11 0,26 2,08 1,37
Mar 2015 1,36 4,89 3,52 0,33 1,30 0,92
Sept 2015 1,98 6,57 4,79 0,66 2,29 1,66
Mar 2016 1,47 5,06 3,63 0,37 1,40 0,99
Sept 2016 1,25 5,44 3,76 0,37 1,65 1,13
Mar 2017 1,22 5,07 3,50 0,28 1,47 0,99
Sept 2017 1,57 4,71 3,41 0,47 1,19 0,89
Mar 2018 0,94 5,29 3,47 0,22 1,54 0,99
TahunP1 P2
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Maluku, Maret 2014 - Maret 2018
22
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Maluku Menurut Daerah,
Maret 2018
• Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi dari pada perkotaan. Pada Maret 2018, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan 0,94 sementara di daerah perdesaan mencapai 5,29. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan sebesar 0,22 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,54.
• Dapat disimpulkan bahwa penduduk miskin di perdesaan akan lebih sulit
untuk keluar dari kemiskinan. Hal tersebut diperparah juga dengan masih tingginya kesenjangan diantara penduduk miskin itu sendiri yang tercermin dari nilai P2.
TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PROVINSI MALUKU
MARET 2018
24
Metodologi Penghitungan Gini Ratio
Gini
Ratio
Untuk mengukur ketimpangan/kesenjangan pengeluaran penduduk, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan Distribusi pengeluaran menurut World Bank.
Rumus Gini Ratio adalah :
Koefisien Gini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.
𝑮 = 𝟏 − (𝑿𝒌 − 𝑿𝒌−𝟏)(𝒀𝒌 + 𝒀𝒌−𝟏)
𝒏
𝒌=𝟏
G = Koefisien Gini (Gini Ratio)
Xk = Proporsi kumulatif dari penduduk untuk k = 0,1,2,… n dengan X0 = 0 dan X1 = 1
Yk = Proporsi kumulatif dari pengeluaran untuk k = 0,1,2,… n dengan Y0 = 0 dan Y1 = 1
25
Gini Ratio Maret 2018 0,343
Meningkat 0,022 poin dibanding Gini Ratio September 2017 (0,321) dan tidak ada perbedaan (sama) dibanding Gini Ratio Maret 2017 (0,343)
26
• Pada Maret 2018, Gini Ratio Indonesia tercatat sebesar 0,389, turun sebesar 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,391
• Gini Ratio Maluku Maret 2018 tercatat sebesar 0,343, naik sebesar 0,022 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,321
27
• Nilai Gini Ratio berkisar antara 0 dan 1, jika:
• G < 0,3 → ketimpangan rendah
• 0,3 ≤ G ≤ 0,5 → ketimpangan sedang
• G > 0,5 → ketimpangan tinggi
Gini Ratio Maluku = 0,343
28
Gini Ratio Menurut Provinsi,
Maret 2017 - Maret 2018
Pada Maret 2018 terdapat 8 provinsi dengan Gini Ratio di atas Gini Ratio Indonesia
Gini Ratio tertinggi
tercatat di Provinsi
DI Yogyakarta
sebesar 0,441
Gini Ratio terendah tercatat di Provinsi
Bangka Belitung
sebesar 0,281 0.281
0.303
0.318
0.321
0.325
0.327
0.328
0.330
0.334
0.339
0.342
0.342
0.343
0.344
0.346
0.346
0.351
0.358
0.362
0.370
0.372
0.377
0.378
0.379
0.384
0.385
0.389
0.394
0.394
0.394
0.397
0.403
0.407
0.409
0.441
Bangka Belitung
Kalimantan Utara
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Aceh
Riau
Maluku Utara
Kepulauan Riau
Jambi
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Maluku
Kalimantan Selatan
Lampung
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Selatan
Bengkulu
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Barat
Bali
Jawa Tengah
Jawa Timur
Papua
Banten
INDONESIA
DKI Jakarta
Sulawesi Utara
Papua Barat
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Jawa Barat
Sulawesi Tenggara
DI Yogyakarta
0.282
0.308
0.315
0.317
0.318
0.325
0.327
0.329
0.330
0.334
0.334
0.335
0.343
0.343
0.347
0.351
0.354
0.355
0.359
0.361
0.365
0.371
0.382
0.384
0.390
0.393
0.394
0.396
0.396
0.397
0.403
0.407
0.413
0.430
0.432
Bangka Belitung
Kalimantan Utara
Sumatera Utara
Maluku Utara
Sumatera Barat
Riau
Kalimantan Barat
Aceh
Kalimantan Timur
Lampung
Kepulauan Riau
Jambi
Kalimantan Tengah
Maluku
Kalimantan Selatan
Bengkulu
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Banten
Bali
Papua Barat
INDONESIA
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Jawa Timur
Papua
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
DKI Jakarta
Gorontalo
DI Yogyakarta
2017 2018
29
Ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan melihat besarnya kontribusi pengeluaran 40% penduduk terbawah: • Pengeluaran kelompok 40% terendah < 12% pengeluaran total
→ ketimpangan tinggi
• Pengeluaran kelompok 40% terendah 12% s.d. 17% pengeluaran total
→ ketimpangan sedang
• Pengeluaran kelompok 40% terendah > 17% pengeluaran total
→ ketimpangan rendah
30
20.05
21.45
19.71
21.05
22.09
20.34
21.21
22.29
19.4
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
Mar 2017 Sept 2017 Maret 2018
31
Daerah/Tahun Penduduk 40
persen Terbawah
Penduduk 40 persen
Menengah
Penduduk 20
persen Atas
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkotaan
Maret 2017 20,05 38,41 41,54 100
September 2017 21,05 39,85 39,10 100
Maret 2018 21,21 38,49 40,30 100
Perdesaan
Maret 2017 21,45 38,53 40,02 100
September 2017 22,09 39,32 38,60 100
Maret 2018 22,29 39,25 38,46 100
Perkotaan+Perdesaan
Maret 2017 19,71 37,69 42,60 100
September 2017 20,34 39,40 40,26 100
Maret 2018 19,40 38,38 42,22 100
www.maluku.bps.go.id
Terima Kasih
Jl. Wolter Monginsidi Passo - Ambon
(0911) 361320 [email protected]
(0911) 361319