profil mapayah 08

Download Profil mapayah 08

If you can't read please download the document

Upload: walhiaceh

Post on 12-Jun-2015

102 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

  • 1. PROFIL MAPAYAH1. Latar belakang dan SejarahMAPAYAH (Masyarakat Penyayang Alam dan Lingkungan Hidup) adalah sebuah lembaga non pemerintah (NGO) yang bergerak dibidang lingkungan hidup, berkedudukan di Banda Aceh. MAPAYAH didirikan sebagai wujud dari kepedulian kepada masalah-masalah lingkungan dan menjadi lembaga yang resmi pada tanggal 5 Oktober 2000. Akte Notaris; No. 25/Notaris: Munir, SH. Pendirian MAPAYAH dilatarbelakangi fakta bahwa Aceh adalah salah satu wilayah yang memiliki biodiversity yang tinggi, namun sayangnya Aceh juga memiliki daftar terpanjang tentang kerusakan ekosistem yang menyebabkan beberapa spesies terancam punah dan memiliki potensi bencana alam yang tinggi akibat defoerestasi. Kondisi ini semakin diperburuk dengan masih lemahnya kesadaran masyarakat, lemahnya penegakan hukum, serta buruknya penanganan terhadap permasalahanpermasalahan lingkungan hidup oleh pemerintah. MAPAYAH sejak awal pendiriannya terus bekerja untuk menangani masalah biodiversity dan menentang setiap aktivitas manusia yang dapat menyebabkan meningkatnya derajat degradasi lingkungan hidup di Aceh. MAPAYAH secara konsisten bekerja dibidang ini.2. Alamat : Komplek Perumahan Dosen Unsyiah Blok A No.6 Desa Blangkrueng. Kec. Baitussalam. Aceh Besar. ACEH Kontak Person: Zulfikar Jais (081360490081) Email: [email protected] [email protected] [email protected]. Ketetapan Hukum/Akte Notaris : 5 Oktober 2000. Akte Notaris; No. 25/Notaris: Munir, SH.4. Tujuan Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian biodiversity Melindungi ekosistem dari kegiatan exploitasi dan perlakuan yang dapat meningkatkan degradasi kualitas lingkungan hidup di Aceh.5. Visi Misi Visi MAPAYAH adalah pelestarian keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan saat ini dan yang akan datang. Misi melestarikan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dengan cara : Kampanye perlindungan sumberdaya hayati. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumberdaya hayati. Serta menjalankan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi maksud dan tujuan konservasi sumberdaya hayati.

2. 6. Kepengurusan Pendiri:Afrizal AkmalPengawas/Pembina:Direktur Ekesekutif Manajer Program Manajer Kampanye Administrasi dan FinansialDrh.Razali Daud, MP Zulfikar Gamal Zulfikar Jais Ibnu Hasyem Khairul Munadi Rico Laino Jaya7. Isu Strategis Membangun jaringan kerja penyelamatan hutan dan pelestarian alam. Mendorong para pihak untuk memberikan perhatian kepada masalah-masalah lingkungan hidup di Aceh. Melibatkan partisipasi publik dalam usaha-usaha pelestarian biodiversity.8. Wilayah KerjaWilayah Aceh, meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie9. Jaringan yang Dimiliki (bergabung dalam jaringan OMS apa saja?) Walhi Aceh, FONA10. Dampingan Nama: Lokasi: Jumlah Anggota: Kontak Person: Kegiatan:11. Program/Kegiatan : Judul Program:Club Bangga Melestarikan Alam (CBMA) Banda Aceh 30 orang Fadhlul Munawwar (081360001456) Kampanye Bangga Melestarikan Alam di AcehPeranan pendidikan konservasi dalam penyelamatan hutan Di kawasan ekosistem seulawah Kampanye pendidikan lingkungan Aceh Besar (Saree dan Jantho) Nama Kegiatan: Lokasi: Target group: Kondisi target yang akan dipengaruhi oleh berbagai kegiatan kampanye bangga melestarikan alam adalah hutan seulawah (Saree dan Jantho) yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Kawasan Ekosistem Seulawah Aceh Besar.Kawasan Ekosistem Seulawah merupakan kawasan yang memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat di sekitarnya, baik yang hidup dari sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Selain itu di Kawasan Ekosistem Seulawah Aceh Besar ini terdapat Daerah Aliran Sungai Utama yaitu DAS Krueng Aceh yang menjadi sumber air penduduk kota Banda Aceh. Beberapa kegiatan yang berlangsung di hutan Seulawah khususnya Saree dan Jantho telah menjadi ancaman bagi kelestarian hutan tersebut.Namun yang menjadi ancaman utama saat ini adalah 3. penebangan liar(ilegal logging). Kegiatan ini semakin meningkat setelah tragedi tsunami karena meningkatnya kebutuhan kayu untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Kenyataan di lapangan juga menunjukkan bahwa kondisi Aceh yang mulai kondusif juga memberi kontribusi terhadap kelestarian hutan Seulawah karena saat ini oknum GAM dan oknum TNI juga ikut melakukan kegiatan penebangan liar. Saat ini hutan Seulawah khususnya Saree dan Jantho dipengaruhi langsung oleh kegiatan pembangunan tanpa izin, pembukaan lahan, penebangan liar, kebakaran, galian C, perambahan hutan, dan perburuan liar. Seluruh kegiatan ini bisa terjadi karena dipicu oleh kurangnya pengetahuan. Kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan sumber daya hutan Seulawah khususnya Saree danJantho antara lain disebabkan oleh faktor kemiskinan. Masyarakat merasakan bahwa kurangnya lahan pekerjaan memicu orang berada dalam kemiskinan. Selain itu yang menyebabkan kurangnya pengetahuan adalah kurangnya kegiatan penyuluhan terhadap masyarakat di sekitar hutan Seulawah khususnya Saree dan Jantho. Kegiatan perburuan liar selain mempengaruhi langsung kondisi hutan Seulawah secara tidak langsung juga turut mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan. Para pemburu ada yang sengaja membakar hutan agar tumbuh rumput muda sehingga memancing hewan buruan seperti rusa datang. Namun ada juga yang tidak sengaja membuang puntung rokok saat berburu sehingga terjadi kebakaran hutan. Hal ini terjadi pada saat musim kemarau. Hutan Seulawah Saree dan Jantho semakin terancam dengan kegiatan galian C. Kegiatan galian C setahun belakangan semakin meningkat karena kebutuhan bahan bangunan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Hal ini selain karena kurang pengetahuan juga disebabkan karena tidak adanya penegakan hukum, Tidak adanya penegakan hukum juga menyebabkan kegiatan pembangunan tanpa izin di hutan lindung dan penebangan liar terus berlangsung. Pembukaan lahan untuk kegiatan pertanian juga mempengaruhi langsung hutan Seulawah Saree dan Jantho. Umumnya pembukaan lahan dilakukan di pinggirpinggir hutan atau di pinggir-pinggir jalan. Masyarakat sering kali tidak mengetahui batas-batas kawasan lindung sehingga terus memperluas lahan ke dalam kawasan lindung. Faktor kontribusi terhadap hutan Seulawah adalah iklim dan keamanan. Model Konseptual ini dihasilkan dalam pertemuan stakeholder 1 di Saree, 21 September 2006. Jumlah Dana yang dikelola: 25.000 US Dolar Sumber Dana: Environmental Services Programme (ESP)Kegiatan lain: Investigasi dan Monitoring Hutan Aceh Sumber Dana: Fundraising dan Swadaya Anggota.12. Sumber Dana : Dalam melaksanakan aktivitasnya, MAPAYAH bekerjasama dengan lembaga-lembaga donor yang sifatnya tidak mengikat. Fundraising, seperti penjualan souvenir MAPAYAH.13. Rencana Program/kegiatan : 4. Kampanye Pendidikan Lingkungan Investigasi dan Monitoring Hutan Mitigasi satwa liar di Aceh