profil pnpm-mp kab.taput
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN NASIONAL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI KABUPATEN PERDESAAN DI KABUPATEN
TAPANULI UTARATAPANULI UTARA
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli Utara
I. GAMBARAN UMUMI. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 kecamatan, 241 desa dan 11 Kelurahan, dengan luas wilayah 3800 Km2. Terletak di bagian tengah
Sumatera Utara pada 1°20-̕ 2°41 LU dan 98°05 - 99°16 ̕BT. Terletak di jajaran Bukit Barisan dengan keadaan tanah umumnya berbukit dan
bergelombang serta hanya sekitar 9,66% dari keseluruhan luas wilayah yang berbentuk datar dan berada pada ketinggian 300 - 2000 mdpl.
Masyarakatnya mayoritas suku batak, yang masih memiliki kebiasaan dan adat yang tergolong patuh dan taat kepada falsafah-falsafah daerah
itu sendiri.Mata pencaharian utama adalah pertanian seperti jenis holtikultura, padi, sayur mayur dan tanaman keras seperti kemenyaan, karet,
kopi, coklat.Secara produksi dan variasi tanaman tergolong sedang.
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu Kabupaten yang mendapat bantuan Program Pengembangan Kecamatan di Provinsi
Sumatera Utara. Pelaksanaan PPK di Kabupaten Tapanuli Utara telah dimulai sejak tahun 1998.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2007, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) melalui PPK disingkat PNPM-PPK
digulirkan. Untuk Kabupaten Tapanuli Utara, kecamatan yang mendapat alokasi dana PNPM-PPK adalah 5 Kecamatan yaitu : Kecamatan
Sipoholon, Sipahutar, Tarutung, Parmonangan dan Kecamatan Pahae Julu. Pola pendanaannya berasal dari APBN 80 % dan 20 % dari APBD.
Pada Tahun 2008 Program ini kembali ada perobahan namamenjadi PNPM-MP (Mandiri Perdesaan) Pengalokasian Dana T.A 2008 ke 6
Kecamatan yaitu ditambah Kecamatan siborongborong dari yang sebelumnya. Sumber pembiayaannya tetap mengacu dari APBN 80% dan
APBD 20%. Pada Tahun 2009 program berlanjut dengan memperluas target kecamatan, yaitu mengalokasikan Dana keseluruh Kecamatan
yang ada yaitu sebanyak 15 Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara. Demikian hingga sekarang Tahun 2013, seluruh ( 15) kecamatan
mendapatkan alokasi dana BLM PNPM-MP. Pada tahun 2013 Kab Tapanuli Utara ditetapkan dana UB ( Cost Sharing) berkurang dari tahun
sebelumnya menjadi sebesar 10%. Kemudian pada tahun 2014 ditetapkan dana UB (Cost Sharing) sebesar 10 %.
Ket : - 4 Kec berada di Kabupaten Batu Bara
II. ALUR KEGIATANII. ALUR KEGIATAN
MAD-sosialisasi
Musdessosialisasi
Pertemuan Dusun &
Penggalian Gagasan
Pelatihan pelaku di desa
Musdesperencanaan
MAD-Prioritas Usulan
Musdes Khusus
Perempuan
Desain & RAB Verifikasi teknis
SPP MAD-
Penetapan Usulan
MusdesInformasi
hasil
MusdesPertanggungg jawaban (2 X)
Musdes Musdes serah terimaserah terima
Persiapan Pelaksanaan
(Rekrutmen tenaga, pelatihan TPK, UPK
dan pelaku desa lainnya)
Pencairan Dana dan Pelaksanaan
Kegiatan
Sertifikasi Supervisi Pelaksanaan
Operasional Pemeliharaan & Pelesatarian
Evaluasi
Penulisan usulan
Verifikasi usulan
Penerbitan SPC & SPPB
Supervisi Pelaksanaan
III. MEKANISME PENCAIRAN DANA III. MEKANISME PENCAIRAN DANA
K P P NK P P N Kantr Cab. B I Kantr Cab. B I
BO KPPNBO KPPN
U P K / M A DU P K / M A DPPK/PjOKPPK/PjOK
KPA, Penerbit SPM, BendaharaKPA, Penerbit SPM, Bendahara
KECAMATAN
Kelompok MasyarakatKelompok Masyarakat
KABUPATEN
Perjanjian PendanaanPerjanjian Pendanaan
PengajuanPengajuan
Dari KPPN-UPK Dari KPPN-UPK
Dari UPK - Masyarakat Dari UPK - Masyarakat
Proses PenyelesaianProses Penyelesaian
TahapPencairan
TahapPencairan
SPPB + RPD + LPD + KW2 + SKMP tahap
akhir
SPPB + RPD + LPD + KW2 + SKMP tahap
akhir
UPKUPK
Uang masuk ke kas TPK
Uang masuk ke kas TPK
Saldo Kas
Saldo Kas
PenyiapanPenyiapan
PembukuanPembukuanBukti - buktiBukti - buktiPembayaranPembayaran
Catatan Kegiatan yang harus di bayar
Catatan Kegiatan yang harus di bayar
SisaSisaHabisHabis
1. Bertumpu pada pembangunan manusia.2. Otonomi3. Desentralisasi4. Berorientasi pada Masyarakat miskin5. Partisipasi6. Kesetaraan dan keadilan gender7. Demokratis8. Transparansi dan akuntabel9. Prioritas10. Keberlanjutan
PELAKU-PELAKU PNPM-MPD
V. Negative ListV. Negative List
1. Pembiayaan keg. Yang berhubungan dengan militer, angkatan bersenjata, dan pembiayaan keg politik praktis/parpol.
2. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat ibadah.
3. Pembelian Chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes, dan bahan2 yang merusak lingkungan.
4. Pembelian kapal ikan dan perlengkapannya berbobot > 10 ton
5. Pembiayaan gaji PNS
6. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak dibawah usia kerja.
7. Keg yang berkaitan dgn produksi, penyimpanan, atau penjualan barang2 yg mengandung tembakau.
8. Kegiatan apapun yang dilakukan pd lokasi yang ditetapkan sbg cagar alam kecuali ada izin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tsb.
9. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan dan penggunaan terumbu karang.
10. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang mengalir dari atau menuju negara lain.
11. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai.
12. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya > 50 Ha.
13. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya > 50 Ha.
14. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas > 10.000 M3
A. TAHUN 2007SELURUH KEGIATAN FISIK TELAH
DILAKSANAKAN 100 % PADA 5 KECAMATAN DENGAN RINCIAN :FISIK : 25 DESASPP : 19 Kelompok
B. TAHUN 2008
KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 6 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 58 DESASPP : 29 KELOMPOK
C. TAHUN 2009KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 15 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 81 DESASPP : 89 KELOMPOK
D. TAHUN 2010KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 15 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 121 DESASPP : 246 KELOMPOK
E. TAHUN 2011
KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 615 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 101 DESASPP : 49 KELOMPOK
F. TAHUN 2012
KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 15 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 52 DESASPP : 42 KELOMPOK
G. TAHUN 2013
KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 15 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 21 DESASPP : 38 KELOMPOK
H. TAHUN 2014
KEGIATAN DILAKSANAKAN PADA 15 KEC DENGAN RINCIAN :FISIK : 80 DESASPP : 14 KELOMPOK
1. Kurangnya koordinasi para pelaku di tingkat
desa ,Kecamatan dan Kabupaten sehingga pelaksanaan
kegiatan tidak maksimal dan target penyelesaian
kegiatan sering tidak tepat waktu;
2. Adanya intervensi dan campur tangan dari pemerintah
desa tehadap tugas dan fungsi masyarakat sebagai
pelaksana kegiatan .
3. Kurangnya peran serta dan komitmen masyarakat di
dalam pelaksanaan kegiatan khususnya dalam
penyelesaian /penanganan masalah.
4. Tidak maksimalnya kinerja fasilitator dalam
memfasilitasi masyarakat.
5. Kurangnya perhatian dari aparat kecamatan dalam
proses pelaksanaan kegiatan dan perawatan hasil-hasil
kegiatan
1. Kurangnya koordinasi para pelaku di tingkat
desa ,Kecamatan dan Kabupaten sehingga pelaksanaan
kegiatan tidak maksimal dan target penyelesaian
kegiatan sering tidak tepat waktu;
2. Adanya intervensi dan campur tangan dari pemerintah
desa tehadap tugas dan fungsi masyarakat sebagai
pelaksana kegiatan .
3. Kurangnya peran serta dan komitmen masyarakat di
dalam pelaksanaan kegiatan khususnya dalam
penyelesaian /penanganan masalah.
4. Tidak maksimalnya kinerja fasilitator dalam
memfasilitasi masyarakat.
5. Kurangnya perhatian dari aparat kecamatan dalam
proses pelaksanaan kegiatan dan perawatan hasil-hasil
kegiatan
I. KENDALA DAN SOLUSII. KENDALA DAN SOLUSIA. KENDALA
1. Dilaksanakannya rapat koordinasi rutin 2 x dalam 1
bulan yang dihadiri oleh PJOK, Fasilitator, dan Pelaku
lainnya.
2. Akan diadakan pelatihan penyegaran bagi para upk,
PL,BP-UPK BKAD.
3. Telah agar melaksanakan rapat rutin Pelaku d di
kecamatan dengan tujuan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan.
B. HAL-HAL YANG TELAH DILAKUKAN
INTEGRASI PROGRAM
PERENCANAAN PNPM MP UNTUK 2011 DILAKSANAKAN DARI JANUARI S.D. DESEMBER 2010
HASIL YANG DIHARAPKAN:
PERENCANAAN TAHUNAN UNTUK DIPA PNPM MP 2011
TERSUSUNNYA RPJM-DESA
PERENCANAAN PNPM MP 2010 MERUPAKAN PERSIAPAN MENUJU INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PADA 2011
MULAI 2011 – PERENCANAAN PNPM MP SUDAH TERGABUNG DALAM MUSRENBANG REGULER
MD-2
RKPD
Forum SKPD
MusrenKab.
KUA
PPAS
RKA
RAPBD
APBD
Musrenbang Desa
MD-1
N+1
MUSDUS PEGAS P K D Rev.RPJMDes
Realisasi Tahap 2 (N) MD-3
Fasilitasi Usulan Berbasis
Kewilayahan
MAD-2
Penulisan Usulan (N+1)
Verifikasi Usulan (N+1)
Sertifikasi
MAD-3
MD-4 MDKP MKP
Realisasi Tahap 3 (N)
MD-5
Desain RAB (N+1) Musrenbang
Kecamatan
MD-2
Persiapan Realisasi Kegiatan
REALISASI Kegiatan Tahap 1 (N)
Sertifikasi
Dokumen SPPB (N)
Pengadaan barang-jasa
MAD-1
Sertifikasi
KONSEKUENSI-KONSEKUENSIINTEGRASI PROGRAM
ADANYA PERATURAN TEKNIS TENTANG MUSRENBANG DI DESA DAN ANTAR DESA SEBAGAI PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI PERMENDAGRI NOMOR 66 TAHUN 2007PERLUASAN LOKASI P2SPP
TAHUN 2010 DIPERLUAS KE 34 KABUPATEN
TAHUN 2011 DIPERLUAS KE KABUPATEN YANG DIKURANGI JUMLAH KECAMATANNYA
PELATIHAN SETRAWAN YANG BERSIFAT INTENSIF DAN MENERUS
PELATIHAN PEJABAT-PEJABAT PEMDA TENTANG PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENAJAMAN PERAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PARTISI[ATIF DAN PEMBENTUKAN KADER
KONSEKUENSI-KONSEKUENSIINTEGRASI PROGRAM
ADANYA PERATURAN TEKNIS TENTANG MUSRENBANG DI DESA DAN ANTAR DESA SEBAGAI PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI PERMENDAGRI NOMOR 66 TAHUN 2007PERLUASAN LOKASI P2SPP
TAHUN 2010 DIPERLUAS KE 34 KABUPATEN
TAHUN 2011 DIPERLUAS KE KABUPATEN YANG DIKURANGI JUMLAH KECAMATANNYA
PELATIHAN SETRAWAN YANG BERSIFAT INTENSIF DAN MENERUS
PELATIHAN PEJABAT-PEJABAT PEMDA TENTANG PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENAJAMAN PERAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PARTISI[ATIF DAN PEMBENTUKAN KADER
DASAR PEMIKIRAN PENGINTEGRASIANDASAR PEMIKIRAN PENGINTEGRASIAN
1. Permasalahan penbangunan yang kompleks, sehingga penanganannya perlu kebersamaan dan terkoordinasi baik secara sektoral maupun kewilayahan.
2. Perlu penyelarasan program/kegiatan baik dari pusat maupun daerah.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses perencanaan sehingga waktu dan sumber daya yang ada dapat lebih dioptimalkan.
4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan, sebagaimana amanat UU No. 25 Tahun 2004 tentang kebijakan perencanaan dengan pelibatan masyarakat secara partisipatif.
5. Menjaga keberlangsungan program/kegiatan.6. Lampiran 1. Surat Dirjen PMD Kemendagri Surat Nomor :
402/303/PMDTanggal : 13 Januari 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegitan Ta. 2014.
Pra kondisi Penting Dalam Integrasi :
• Membangun sebuah sistem yang menjadi panduan dalam proses perencanaan sebagaimana yang telah dilaksanakan dalam proses PNPM-MP.
• Membangun kesamaan pemahaman dengan berbagai pemangku kepentingan, dan menjadi keharusan khususnya bagi desa dan kecamatan untuk mengimplentasikan kebijakan ini dalam proses perencanaan pada masing-masing tingkatannya.