profilaksis pasca pajanan hiv
DESCRIPTION
Presentasi HIV Profilaksis Pasca PajananTRANSCRIPT
![Page 1: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/1.jpg)
PROFILAKSISPASCA PAJANAN HIV
![Page 2: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/2.jpg)
Profilaksis Pasca Pajanan (PPP)◦ Adalah terapi antiretrovirus jangka pendek untuk
menurunkan potensi infeksi HIV setelah pajanan yang berpotensi, baik karena pekerjaan atau melalui hubungan seksual.
Dalam bidang kesehatan, PPP menjadi salah satu bagian dari universal precaution sehingga dapat menurunkan pajanan pekerja terhadap benda-benda infeksius saat bekerja.
Definisi
![Page 3: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/3.jpg)
Risiko penularan HIV dari pasien infeksius melalui kulit yang tertusuk jarum suntik adalah kurang dari 1%
Pentingnya PPP
![Page 4: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/4.jpg)
Penggunaan peralatan yang sesuai standar
Edukasi staff kesehatan
Pengawasan
Pelaksanaan PPP
![Page 5: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/5.jpg)
TERJADI
KECELAKA
AN
KonselingTerapiFollow upPerawatan
MENURUNKA
N RISIK
O
Profilaksis pasca pajanan dengan terapi anti retrovirus
Pelaksanaan PPP (Lanjutan)
![Page 6: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/6.jpg)
Utama UNIVERSAL PRECAUTION!!!
Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui risiko penularan secara seksual sehingga dapat mencegahnya dengan penggunaan kondom dan dapat langsung berobat bila terjadi penularan penyakit seksual.
Pencegahan Pajanan
![Page 7: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/7.jpg)
1. First AID luka dan daerah kulit yang terpapar darah atau cairan tubuh harus dicuci dengan sabun dan air
2. Pajanan harus dievaluasi karena berpotensi menularkan infeksi HIV
3. Sumber pajanan harus dievaluasi apakah memiliki infeksi HIV (jangan lupa informed consent)
4. Evaluasi klinis dan tes dasar tenaga kesehatan yang terpajan harus dikerjakan hanya jika sudah ada informed consent
5. Penjelasan tentang terjadinya pajanan harus dilakukan oleh konselor dengan cara yang tidak menyinggung dan tidak menghakimi
Penanganan Pajanan HIV saat Bekerja
![Page 8: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/8.jpg)
Waktu yang terbaik adalah diberikan sebelum 4 jam dan maksimal dalam 48-72 jam setelah kejadian
Paduan yang dianjurkan adalah AZT + 3TC + EFV atau AZT + 3TC + LPV/r (Lopinavir/Ritonavir)
Nevirapine (NVP) TIDAK digunakan untuk PPP ARV untuk PEP diberikan selama 1 bulan Perlu dilakukan tes HIV sebelum memulai PPP
Beberapa Hal tentang PPP:
![Page 9: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/9.jpg)
ARV TIDAK diberikan untuk tujuan PPP jika tes HIV menunjukkan hasil reaktif (karena berarti yang terpajan sudah HIV positif sebelum kejadian)
Perlu dilakukan pemantauan efek samping dari obat ARV yang diminum
Perlu dilakukan Tes HIV pada bulan ke 3 dan 6 setelah pemberian PPP
Pada kasus kecelakaan kerja pada petugas yang menderita Hepatitis B maka PPP yang digunakan sebaiknya mengandung TDF/3TC untuk mencegah terjadinya hepatic flare.
Beberapa Hal tentang PPP: (Lanjutan)
![Page 10: Profilaksis Pasca Pajanan HIV](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082315/548b7a6bb47959457d8b4785/html5/thumbnails/10.jpg)
TERIMA KASIH