prognosis dan edukasi
DESCRIPTION
prognosis dan edukasi kasus kedokteran gigi anakTRANSCRIPT
![Page 1: Prognosis dan Edukasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072112/5695d1ed1a28ab9b029875db/html5/thumbnails/1.jpg)
Prognosis
Prognosis merupakan prediksi dari kemungkinan perjalanan penyakit, lama
(durasi), dan hasil akhir dari penyakit berdasarkan pengetahuan tentang patogenesis
dan keberadaan faktor risiko dari suatu penyakit. Prognosis diegakkan setelah
dianosis dibuat dan sebelum rencana perawatan ditegakkan. Prognosis berdasarkan
pada informasi yang spesifik tentang penyakit dan cara penyakit tersebut dapat
dilakukan perawatan, tetapi hal ini dapat dipengaruhi oleh pengalaman dokter
sebelumnya terhadap hasil perawatan (sukses atau gagal) yang berhubungan dengan
kasus tersebut. (Newman, dkk., 2006)
Praktisi dapat menentukan kategori prognosis secara klinis sebagai berikut :
a. Excellent prognosis ( prognosis sempurna)
Tidak ada kehilangan tulang (bone loss), kondisi gingival yang sangat baik,
pasien sangat kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan.
b. Good prognosis ( prognosis bagus )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: dukungan tulang yang
adequat, kemungkinan kontrol faktor etiologi dan pemeliharaan gigi yang
adequat, pasien kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan, (jika ada)
faktor sistemik tersebut terkontrol.
c. Fair prognosis ( prognosis sedang )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: dukungan tulang yang
sedikit adequat, beberapa gigi goyang, furcation involvolment grade I,
kemungkinan pemeliharaan yang adequat, kerja sama pasien diterima, terdapat
faktor sistemik/ lingkungan yang terbatas.
d. Poor prognosis ( prognosis jelek )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang
moderat-cepat, terdapat kegoyangan gigi, furcation involvolment grade I dan II,
kesulitan dalam pemeliharaan dan atau kerja sama pasien yang ragu-ragu,
terdapat faktor sistemik/ lingkungan.
e. Questionable prognosis ( prognosis yang dipertanyakan )
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: Kehilangan tulang yang
cepat, furcation involvolment grade II dan III, kegoyangan gigi, daerahnya sulit
dijangkau, terdapat faktor sistemik/ lingkungan.
![Page 2: Prognosis dan Edukasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072112/5695d1ed1a28ab9b029875db/html5/thumbnails/2.jpg)
f. Hopeless prognosis ( prognosis tanpa harapan)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: kehilangan tulang yang
cepat, daerahnya tidak dapat dilaukan pemeliharaan, indikai pencabutan, terdapat
faktor sistemik/ lingkungan yang tidak terkontrol.
(Newman, dkk., 2006)
Prognosis dari perawatan kasus yang telah dipaparkan adalah good prognosis
karena tidak ada faktor sistemik yang akan mengganggu jalannya perawatan dan
pasien kooperatif.
![Page 3: Prognosis dan Edukasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072112/5695d1ed1a28ab9b029875db/html5/thumbnails/3.jpg)
Edukasi
Anak pada usia lima tahun ke bawah belum dapat menjaga kebersihan mulutnya
secara benar dan efektif sehingga orang tua harus melakukan penyikatan gigi anak
tersebut hingga berumur 6 tahun kemudian mengawasi prosedur ini secara terus
menerus. Anak sebaiknya menyikat gigi tiga kali sehari segera sesudah makan dan
sebelum tidur malam. Selain itu juga dapat dilakukan pengurangan konsumsi dan
pengendaliain frekuensi asupan gula yang tinggi. Diet yang dianjurkan adalah
memakan makanan yang cukup jumlah protein dan fosfat yang dapat menambah sifat
basa dari saliva, memperbanyak makan sayuran dan buah-buhan yang berserat dan
berair sehingga dapat merangsang sekresi saliva, dan menghindari makanan manis
dan lengket (Angela, 2005).
The american academy of pediatric dentistry (AAPD) mengkategorikan karies
sebagai penyakit kronis akibat dari ketidakseimbangan beberapa faktor resiko dan
faktor proteksi dalam jangka waktu tertentu. Untuk menurunkan resiko
berkembangnya early childhood caries (ECC), AAPD merekomendasikan
pencegahan professional dirumah yang meliputi :
1. Mengurangi MS level pada keluarga untuk mengurangi transmisi bakteri
kariogenik.
2. Meminimalisir aktivitas yang melibatkan pertukaran saliva ( seperti bertukar
peralatan makan ) untuk mengurangi transmisi dari bakteri kariogenik.
3. Menjaga standar oral hygine lebih awal mulai dari erupsi gigi permanen pertama.
Menyikat gigi harus dibiasakan oleh orang tua kepada anaknya minimal dua kali
dalam sehari, menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan sesuai
dengan umur anak. Untuk anak-anak dibawah 3 tahun digunakan pasta gigi
berflouride dengan ukuran “rise-sized”. Pada anak-anak 3 – 6 tahun ukuran pasta
gigi yang digunakan adalah seukuran “pea-sized”.
4. Menyediakan perawatan pelapisan fluoride secara professional untuk anak-anak
yang memiliki resiko ECC.
5. Membuat janji dengan dokter gigi untuk pemeriksaan kesehatan gigi minimal 6
bulan sekali atau kurang dari 12 bulan sejak pertama kali gigi erupsi untuk
eduskasi kepada orang tua dalam mencegah dan mengantisipasi terhadap
penyakit mulut.
![Page 4: Prognosis dan Edukasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072112/5695d1ed1a28ab9b029875db/html5/thumbnails/4.jpg)
6. Menghindari konsumsi cairan dan / atau makanan padat yang mengandung gula.
Khususnya:
• Minuman yang mengandung gula (misalnya, jus, minuman ringan, teh
manis, susu dengan tambahan gula) pada bayi botol harus dihindari.
• Balita tidak harus tidur dengan botol berisi susu atau cairan yang
mengandung gula.
• Bayi harus disapih dari botol antara 12 sampai 18 bulan.
7. Bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan semua bayi dan balita
memiliki akses ke screening , konseling, dan berbagai prosedur pencegahan.
(ECC, 2014)
![Page 5: Prognosis dan Edukasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072112/5695d1ed1a28ab9b029875db/html5/thumbnails/5.jpg)
Angela, A., 2005, Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi, Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal), vol 38, no 3, hal 130-134
Newman, M.G., Takei, H.H., dan Klokkevold, P.R., 2006, Carranza's clinical periodontology, Ed.10, W.B. Saunders Co, Philadelphia, hal 475-483.
Policy on Early Childhood Caries (ECC), 2014, Classifications, Consequences, and Preventive Strategies, Jurnal The American Academy of Pediatric Dentistry, vol. 36 (6).