program diploma iii komunikasi terapan fakultas … fileprogram kebijakan listrik dan aktivitas...
TRANSCRIPT
i
PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK
DAN AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LISTRIK
OLEH PLN APJ SURAKARTA
Disusun Oleh :
Nama : Sandhy Ardhy Nugroho
NIM : D1606103
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
ii
PERSETUJUAN
PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN
AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LSTRIK
OLEH PLN APJ SURAKARTA
Karya :
Nama : Sandhy Ardhy Nugroho
NIM : D 1606103
Konsentrasi :
Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, 2 Juni 2009
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Dra. Hj. Sofiah, M.Si
NIP. 130 803 671
iii
PENGESAHAN
Tugas Akhrir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program D III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Jumat
Tanggal : 5 Juni 2009
Panitia Ujian Tugas Akhir
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Drs. H. Supriyadi, SU
NIP. 130 936 616
iv
MOTTO
Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya sendiri
( Q. S. Ar. Ra du : 12 )
Karena itu, ingatlah kamu Kepada - Ku niscaya Aku ingat ( pula ) kepadamu
Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah mengingkari ( nikmat ) – Ku.
( Q. S. Al Baqarah : 152 )
Hadapi kenyataan hidup dengan penuh ketegaran, jangan berpikir sedikitpun
tentang melarikan diri, karena jalan hidup yang sudah dipilih harus dilalui juga.
( Penulis )
Apabila kita di tolak lakukanlah intropeksi, pandanglah kesalahan sebagai
pengalaman hidup, segera koreksi diri
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga.
( Sabda Rasullah SAW )
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Tugas Akhrir ini dengan sepenuh
hati kepada :
Papa ( Alm ) + Mama tercinta yang paling
kuhormati yang dengan sabar dan telaten
mengajariku tentang arti hidup ini.
Mas Angga + Mbak Ineke, Mbak Denik +
Mas Ndaru, Mbak Rhury dan Findha,
makasih atas dukungannya dan kasih sayang
yang kalian berikan selama ini.
Teman-teman kostku : Yoyok, Asep, Taufik,
Mas Wisnu, Apin, Abas, Haris, Ardi, Suban,
Basuki, Niko, Rendra, Sholeh, Majid, Koko
dan Nanda makasih telah mau jadi teman
baikku.
Teman-teman kelas “A” angkatan 2006 D3
Public Relations FISIP UNS.
Almamaterku yang kubanggakan.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabbarrakatuh.
Alhamdulilllah, puji syukur saya ucapkan kehaadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala ridho dan rahmatnya. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhrirnya
penulisan dapat menyelesaikan Tugas Akhrir yang berjudul : Publikasi Tentang
Program Kebijakan Listrik dan Aktivitas Program Biaya Listrik Oleh PLN APJ
Surakarta. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP )- Universitas
Sebelas Maret ( UNS ).
Tugas Akhrir dibuat berdasarkan Kuliah Kerja Media ( KKM ) yang telah
penulis laksanakan mulai tanggal 2 Maret sampai tanggal 31 Maret 2009 di PT. PLN
( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta. Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini
bertujuan agar penulis dapat mengetahui lebih banyak tentang dunia Public Relations
khususnya yang ada di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan daan Jaringan Surakarta
lengkap dengan segala permasalahan yang terjadi. Penulis diharapkan akan
memperoleh pengalaman tentang dunia Public Relatios dan setelah lulus nanti dapat
menerapkannya didunia kerja secara nyata.
Penulis menyadari Tugas Akhrir ini tidak akan tersusun dengan baik bila
tanpa bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak baik bantuan berupa
material maupun moril. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaa
kasih kepada :
vii
1. Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
( FISIP ) UNS.
2. Drs. A. Eko. Setyanto selaakku ketuaa Program Diploma III Komunikasi Terapan
FISIP UNS.
3. Drs. Hamid, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.
4. Bp. Soeharmanto selaku Supervisor dan Penanggung Jawab Kehumasan di PT.
PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta.
5. Papa ( ALM ), Mama, Mas Angga+Mbak Ineke, Mbak Denik+Mas Ndaru, dan
Mbak Rury yang telah memberiku do’a dan dorongan semangat selama ini.
6. Buat Cwekku Findha terima kasih banyak atas doa, saran dan nasehat dari kamu
untuk kemajuan dan memberi semangat dorongan dalam mengerjakan Tugas
Akhir.
7. Teman-teman PR’06 atas semua kebaikan kalian.
8. Pak Kuncoro, Mami Tyas, Pak Budi, Pak Trisno, Bu Lasmi, Pak Hadi dan semua
orang yang pernah menjadi teman, senior, sahabat, selama magang terima kash
untuk semua kehangatan yang selalu mengalir.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian KKM ini yang tida bisa penulis
sebutkan satu per satu.
10. Teman-teman kos PUTRA MANUT, terima kasih atas semua kebaikan dan mau
bersahabat dengan penulis
11. Semua pihak yang telah membantu penyeelesaian Laporan KKM ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu per satu.
viii
Dalam penulisan laporan Tugas Akhrir ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwaa masih baanyak terdapat kekurangannya, baik mengenai penyajian daan isinya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kelangsungan Tugas Akhir ini dapaat berguna bagi pembaca ada umumnya dan
mahasiswa FISIP pada khususnya.
Akhirnya, hanya kata maaf yang sanggup penulis haturkan atas segala
kekurangan yang terdapat dalam Laporan KKM ini. Penulis hanyaa bisa berharap
semoga karya ini brmanfaat di kemudian hari.
Surakarta, 2 Juni 2009
Penulis
ix
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jl. Ir. Sutami 36 A kentingan Surakarta, Telp. 648379
Nomor : / H27.1.13.4/PP/
Lamp : 1 ( satu ) lembar
Hal : Permohonan Remidiasi
Kepada : Yth. Bapak/Ibu
Drs. H. DWI TIYANTO, SU
Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila
Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah hampir selesainya masa studi mahasiswa tersebut :
Nama : Sandhy Ardhy Nugroho
NIM : D1606103
Jurusan/Kosentrasi : Public Relations/Humas
Dan mata kulia Bapak/Ibu ampu ternyata belulus, maka kami mohon
kesediannya agar mahasiswa tersebut dapat ikut remidiasi pada mata kuliah
yang
Bapak/Ibu ampu.
Atas kesediannya kami ucapkan terima kasih.
Surakarta 14 April 2009
Ketua Program,
Drs. A. Eko Setyanto, M.S NIP 131658537
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
SURAT KETERANGA MAGANG ............................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang masalah .................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................... 7
C. Manfaat ............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 10
A. Definsi Public Relations.................................................... 10
B. Peranan Dan Fungsi Public Relations ............................... 15
C. Tujuan Public Relations .................................................... 16
D. Tugas Public Relations...................................................... 17
E. Aktivitas Public Relations Dapat Memelihara dan
Membangun Citra Perusahaan ......................................... 18
F. Proses Public Relations ..................................................... 21
G. Pengertian Stakeholders Public Relations......................... 23
xi
H. Publisitas Public Relations ................................................ 29
I. Pemilihan Media Publisitas............................................... 31
J. Media Publisitas................................................................ 33
BAB III DESKRIMINASI LEMBAGA/ INSTANSI ........................... 36
A. Sejarah Berdirinya PLN .................................................... 36
B. Logo Perusahaan ............................................................... 40
C. Falsafah Perusahaan .......................................................... 41
D. Visi dan Misi Perusahaan .................................................. 42
E. Tujuan PT.PLN ( Persero ) ............................................... 43
F. Hak dan Kewajiban Perusahaan ........................................ 44
G. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................ 45
H. Personalia/Pegawaian PT. PLN ( PERSERO ) APJ Surakarta 55
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ............................................... 62
BAB V PENUTUP .............................................................................. 68
A. Kesimpulan ........................................................................ 68
B. Saran................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Magang atau yang disebut juga kerja praktek merupakan suatu kegiatan
di mana mahasiswa dapat belajar untuk mengenali secara langsung dunia kerja
yang berhubungan dengan keahlian yang mereka dapatkan selama duduk
dibangku kuliah. Kegiatan ini penting agar nantinya pada saat kita benar-benar
kedunia kerja kita sudah merasa lebih siap.
Dalam jurusan Public Relations Program Komunikasi Terapan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret ( UNS ), magang
dinamakan Kuliah Kerja Media ( KKM ). Kuliah Kerja Media ( KKM )
dilaksanakan pada semester akhir. Kegiatan ini merupakan salah satu syarat
kelulusan akan guna memperoleh gelar Ahli Madya. Jangka waktu dan tempat
dilaksanakannya kegiatan ini ditemukan oleh mahasiswa sendiri sesuai dengan
jurusan yang diambil.
Ada beberapa tujuan mengapa dilaksanakan magang antara lain :
1) Agar llmu yang diperoleh selama duduk dibangku kuliah dapat teraplikasikan.
Dengan Kuliah Kerja Media mahasiswa akan memperoleh kerja sesuai dengan
pengalaman kerja yang sesuai dengan bidangnya, sehingga nantinya kita
sudah siap ketika harus masuk lingkungan kerja.
2) Dapat melatih kita untuk bekerja dalam sebuah tim ( team work ). Hal ini
penting karena kita tidak mungkin dapat melakukan semua pekerjaan sendiri
2
tanpa bantuan orang lain, apalagi dalam suatu perusahaan bekerja dalam
sebuah tim dapat melatih kita untuk mempercayai orang lain.
3) Dengan magang kita akan mendapat banyak wawasan baru. Banyak hal yang
mungkin baru pertama kalinya kita lakukan pada saat ita magang seperti
halnya mengoperasikan mesin fotocopy.
4) Magang dapat melatih rasa percaya diri, daya kreativitas serta keberanian
dalam bersikap, sehingga kita tidak canggung lagi bila nantinya kita benar-
benar memasuki dunia kerja.
5) Agar kita dapat mengetahui secara langsung tugas-tugas apa saja yang harus
dilakukan, khususnya yang sesuai dengan bidang kita. Dengan begitu setelah
lulus yang kita peroleh bukan hanya teori tapi juga mampu
mempraktekkannya
Selain tujuan-tujuan di atas dengan magang kita pasti akan dapat
menambah teman baru. Dengan semakin bertambahnya teman berarti semakin
banyak pula relasi yang suatu saat akan kita butuhkan dan dapat membantu kita,
semakin banyak teman kita semakin mudah bergaul atau menjalin hubungan.
Dengan kehadiran listrik di dalam kehidupan sudah menjadi hal yang
biasa, bahkan terkadang tidak terasa lagi kehadirannya ditengah-tengah kehidupan
kita, begitu pula akan arti pentingnya tiap aktivitas kehidupannya sehari-hari.
Pada umunya banyak sekali aktivitas yang mungkin tidak dapat berlangsung tanpa
kehadiran listrik. Walaupun listrik yang penting bagi kita pada waktu aktvit as,
namun tidak jarang banyak orang yang mengetahui, betapa rumit dan panjang
sebenarnya sebuah proses listrik berlangsung. Mulai dari proses pembuatannya
3
sampai kita mempublikasikan kepada orang lain bagaimana pembuatannya hingga
sampai pada proses pendistribusian kepada para konsumen.
Pelayanan listrik itu sendiri kini tidak sekedar memberikan energi
pencahayaan dan sebagai penggerak, namun sarana listrik itu sendiri juga menjadi
satu hal yang amat diperhatikan lebih jauh dari pada keselamatan pengguna yang
hidup disekitar sarana kelistrikan.
PT. PLN ( Persero ) adalah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang
bergerak dibidang jasa kelistrikan. Salah satu tugas utamanya adalah menyediakan
jasa kelistrikan untuk kebutuhan seluruh Bangsa Indonesia. PT. PLN ( Persero )
Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan perusahaan yang menyediakan
kebutuhan listrik bagi seluruh Kota Solo dan sekitarnya dalam organisasi PT. PLN
( Persero ) itu sendiri.
PT. PLN ( Persero ) Memiliki bagian-bagian yang mempunyai dan
menjalankan fungsi tertentu salah satunya dibidang kehumasan dan pemasaran.
PT. PLN ( Persero ) dalam mempublikasikan kegiatan tentang program biaya
listrik itu dengan cara memasarkan produksi listrik dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat bagi perusahaan.
PT. PLN ( Persero ) bergerak dalam bidang usaha kelistrikan, dengan
Pemerintah Republik Indonesia memiliki saham, namun pada dasarnya Divisi
humas dan pemasaran memiliki fungsi dalam peran yang tidak jauh berbeda salah
satunya dengan mempublikasikan langsung dengan masyarakat dan pelanggan.
Untuk mensosialisasikan budaya penghematan biaya listrik dalam
masyarakat tertentu tidak mudah mengingat beragamnya skala konsumen yang
4
dimiliki PLN. Oleh karena itu diperlukan adanya publisitas dalam program biaya
penghematan dan aktivitas biaya listrik dengan cara sosialisasi langsung kepada
masyarakat dengan menggunakan media brosur untuk pelanggan, talkshow di
radio di kota Solo. Radio adalah salah satu bagian dari mitra kerja PLN dalam
mempublisitaskan program dan aktivitas penghematan biaya listrik adalah RRI
Surakarta, Radio Pas FM dan Radio Ria FM.
PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta merupakan
Perusahaan Milik Negara menyatakan pemenuhan energi listrik kepada para
konsumen di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Dalam susunan organisasi PT.
PLN ( Persero ) APJ Surakarta memiliki divisi khusus untuk menjalankan fungsi
kehumasan dan pemasaran. Dalam tugasnya pemasaran kegiatan untuk
mempublikasikan produksi listrik lalang masyarakat sepenuhnya dipegang oleh
divisi pemasaran, dibagian humas dan pemasaran memiliki fungsi dan peran yang
tidak jauh berbeda, salah satunya adalah berinteraksi langsung dengan masyarakat
dan pelanggan.
Posisi humas dan pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta
merupakan sebuah tim yang memiliki tujuan yang selaras yaitu membangun citra
perusahaan dan sebagai tombak interaksi dengan masyarakat. Bisa dikatakan
bahwa seorang humas cara mempublikasikan kebijakan biaya listrik itu biasa
melalui KAK BILI, brosur dan lewat radio.
Penulis yang mengambil Jurusan Public Relations Program Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret telah
5
memilih PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta sebagai
tempat magang dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain :
1) Lokasinya yang relatif dekat dan berada disatu wilayah dengan tempat
penukis kuliah
2) Keterbatasan biaya, sehingga kurang kemungkinan penulis untuk memilih
tempat magang kota lain.
3) Adanya kesesuaian dengan program jurusan yang penulis ambil.
Di sini penulis dapat menjelaskan bahwa KAK BILI mempunyai fungsi
dan tugasnya di dalam publikasi kebijakan biaya listrik. Fungsi KAK BILI bagi
perusahaan PT. PLN ( Persero ) antara lain :
1) Sebagai tangan panjang bidang humas dalam menyampaikan informasi pada
para pelanggan.
2) Sebagai penghubung antara PLN dengan pelanggan.
3) Ikut membantu kelancaran sosialisasi.
Sedang tugas KAK BILI yang ditulis penulis tadi antara lain :
1) Adanya penyuluhan.
2) Pembagian brosur.
3) Pada kegiatan diluar tugas KAK BILI sebagai penyaji konsumsi dalam efent
besar atau sebagai pembantu umum dan keamanan.
4) KAK BILI sebagai publikasi dari tangan panjang perusahaan PT. PLN
( Persero ) APJ Surakarta.
5) Mengantar surat pemberitahuan pemadaman listrik.
6
Selain itu KAK BILI mempublisitaskan kepada warga masyarakat
tentang Program kebijakan biaya tarif subsidi dan non subsidi, di sini si penulis
juga menceritakan bagaimana pentingnya KAK BILI bagi perusahaan untuk
mengajak dan menghimbau pelanggan agar melakukan penghematan tersebut
antara lain : pangkas listrik pada Pukul 17.00-22.00 tidak menggunakan barang
elektronik secara berlebihan pada waktu beban puncak, selain KAK BILI juga
mengajak warga masyarakat menggunakan Lampu Hemat Energi ( LHE ).
Penerapan publikasi ini kepada masyarakat tentu tidak mudah oleh karena itu
disinilah peran divisi humas dan pemasaran diperlukan.
Penulis melakukan magang selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 2 Maret
sampai tanggal 31 Maret 2009 di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan
Jaringan Surakarta. Penulis ditempatkan disuatu bagian pemasaran dan
kehumasan. Ada beberapa tugas rutin penulis lakukan selama magang antara lain :
membuat empat klipingan dari media cetak yang berbeda ( KOMPAS, JAWA
POS, SUARA MERDEKA & SOLOPOS ), mengoperasikan mesin foto copy.
Selain kegiatan yang rutin tersebut ada juga kegiatan yang dilakukan walaupun
hanya saat tertentu seperti mengikuti siaran radio dalam rangka mempublisitaskan
program dan aktivitas biaya penggunaan listrik.
Setiap hari jumat pagi semua karyawan dan peserta magang diwajibkan
untuk mengikuti senam pagi yang kemudian dilanjutkan dengan briefing yang
dipimpin oleh manager. Dalam briefing tersebut semua karyawan bebas
mengungkapkan segala keluh kesal yang mungkin dirasakan, menyampaikan
pendapat mereka dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
7
B. TUJUAN
Kuliah Kerja Media ( KKM ) yang sudah dilaksanakan penulis selama
1 bulan mulai tanggal 2 maret sampai tanggal 31 Maret 2009 memiliki beberapa
tujuan antara lain :
1) Tujuan Operasional :
Mempelajari dan mengetahui dunia kerja, khususnya dibidang
kehumasan, dalam lingkungan kerja yang sebenarnya di PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta. Selain itu juga untuk mengetahui kegiatan Divisi Humas dan Divisi
Pemasaran di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta.
2) Tujuan Fungsional :
Agar laporan KKM ini memiliki manfaat untuk pengetahuan yang
berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang Humas, termasuk
pelaksanaan fungsi-fungsinya.
3) Tujuan Individu
Untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi
si penulis, melatih tanggungjawab dalam menempatkan kedisiplinan dalam
melaksanakan kerja dan tugas yang diberikan. Serta untuk menerapkan atau
mengaplikasikan teori dan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan, selain
untuk memenuhi persyaratan ( Mata Kuliah KKM untuk memperoleh gelar
Strata 1 Ilmu Komunikasi ).
8
C. MANFAAT
Penulis melaporkan dokumentasi dari pelaksanaan praktek Kuliah Kerja
Media ( KKM ) di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta, manfaat yang diperoleh
dari Kuliah Kerja Media antara lain :
1) Mengetahui sistematika cara kerja humas.
2) Terlatih untuk lebih memiliki inisiatif , kedisiplinan, serta kemampuan-
kemampuan dalam memecahkan masalah
3) Menambah pengetahuan serta pengalaman dalam dunia kerja, khususnya
dibidang humas.
4) Teori yang diperoleh selama kuliah menjadi lebih konkret dan berguna
dengan adanya praktek lapangan.
5) Memberikan gambaran dan pandangan baru bagi penulis tentang bagaimana
dunia kerja yang sebenarnya khususnya dalam bidang humas.
Selain dari manfaat yang ditulis penulis di atas penulis juga menjelaskan
manfaat lainnya antara lain :
1) Manfaat Kuliah Kerja Media ( KKM ) bagi penulis atau mahasiswa :
a. Dengan adanya Kuliah Kerja Media ini dapat mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan penulis.
b. Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat
meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dengan
instansi yang bersangkutan.
c. KKM ini dapat dijadikan pelatihan menghadapi dalam dunia kerja.
9
2) Manfaat KKM bagi Fakultas :
a) Mengetahui sejauh mana keterampilan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja nyata.
b) Untuk memudahkan dalam menjalankan hubungan kerjasama atau dapat
meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dan Instansi
yang bersangkutan.
3) Manfaat KKM bagi Perusahaan/ Instansi :
a. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan / Instansi untuk meningkatkan
pelayanan/ produktifitas.
b. Dapat berbagi pengetahuan kepada mahasiswa sesuai dengan
pengetahuan terkait.
c. Memberikan gambaran nyata dalam dunia kerja.
Melihat uraian diatas maka PLN ( Persero ) APJ Surakarta berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik dan kepuasaan yang terbaik kepada
pelanggan. Oleh karena itu PLN ( Persero ) APJ Surakarta memperhatikan betul
masalah-masalah yang dialami para pelanggan yang terbaik yang dibutuhkan oleh
para pelanggan serta menentukan faktor-faktor dominan yang dapat
mempengaruhi kepuasaan pelanggan dalam pelayanan. Dengan alasan tersebut di
atas penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi suatu permasalahan dengan
judul “PUBLISITAS TENTANG PROGRAM KEBIJAKAN LISTRIK DAN
AKTIVITAS PROGRAM BIAYA LISTRIK OLEH PLN APJ SURAKARTA.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI PUBLIC RELATIONS
Istilah “ hubungan masyarakat “ yang disingkat dengan Humas sebagai
terjemahan dari public relations, di Indonesia sudah cukup memasyarakatkan.
Artinya, telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan
ataupun lembaga.
Public Relations merupakan suatu hal vital dalam perusahaan. Vital
karena berhubungan dengan kemampuan membentuk opini. Dalam hal ini seorang
manajer dan Direksi harus memiliki keterampilan dalam bidang Public Relations
untuk memberikan opini, pandangan yang berkaitan dengan bidangnya dan
berhubungan dengan citra perusahaan. Public Relations dapat diformalkan
menjadi Departemen/ Divisi jika bidang komunikasi yang harus ditangani sudah
meluas dan perusahaan sudah berkembang pesat.
1. Tugas Public Relations bagi perusahaan adalah mengumpulkan fakta dan
memberikan masukan kepada pihak perusahaan, misalnya pemberian data
bagi pimpinan untuk persiapan rapat umum pemegang saham.
2. Cara kerja Public Relations harus berdasarkan skala prioritas, Public
Relations bekerja berdasarkan program yakni program mana yang menjadi
prioritas dan sangat mendesak.
11
3. Evaluasi kegiatan Public Relations, melalui Self Evaluation (bagaimana
kinerja Public Relations dapat dinilai secara internal oleh karyawannya)
dan Polling (bagaimana citra perusahaan di mata masyarakat).
4. Sumber-sumber Public Relations harus dapat dimanfaatkan. Pengertian
sumber tidak hanya internal Public Relations melainkan dari
bagian/departemen lainnya. Data tersebut diharapkan dapat dipakai kapan
saja. Untuk perusahaan yang besar dibutuhkan dana publikasi yang cukup
banyak untuk diinformasikan luas kepada khalayak.
5. Seberapa jauh kontribusi Public Relations pada tujuan akhir perusahaan ?
Setiap personil yang memberikan input kepada Public Relations dapat
diolah menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek
perusahaan. Dalam hal ini Public Relations tidak memiliki blue print atau
standar tertentu tetapi lebih didasarkan pada program yang cocok dengan
perusahaan.
Definisi Hubungan Masyarakat menurut John E. Marston dalam
bukunya Modern Public Relations ( Kasali Rhenald 2003 : 6 ) mengatakan
sebagai berikut
“Pubic Relations is planned, persuasive communication designed to
influence significant public “. Oleh karena itu, Public Relations merupakan suatu
bidang yang memerlukan perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan
manajemen kepada target-target tertentu. Selain definisi Public Relations diatas
John E. Marston mempunyai definisi yang lebih spesifik, yaitu “ Public Relations
adalah seni untuk membuat perusahaan anda disukai dan dihormati oleh para
12
karyawan, konsumen, dan penyalurnya. ( Kasali Rhenald, 2003, Manajemen
Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, hal 6 ).
Definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah definisi yang
dikeluarkan oleh Public Relations News : “ Public Relations adalah fungsi
manajemen yang akan melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan
terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program
komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.
Banyak para ahli yang telah membuat definisi mengenai pengertian
Public Relations, sampai saat ini tercatat lebih dari 2000 definisi yang saling
berbeda informasinya menurut latar belakang pengalaman masing-masing
diantranya sebagai berikut :
1) Menurut Prof. Byron Christian ( Djanalis Djanaid 1990 : 7 )
Public Relations adalah “ usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang
terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi,
menghargainya, mendukung dan ikut simpati bersamanya jika mendapat
tantangan kesukaran”.
2) Menurut J.C. Seidel, direktur Public Relations Devitions of Housing N.Y.
Djanalis Djanaid 1990 : 7 ) Public Relations adalah “ proses yang terus-
menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh Goodwill dan
pengertian dari para pelanggannya, pegawai-pegawainya dan public
umumnya”.
13
3) Webster New International Dictionary of the English Language
( Djanalis Dajanaid 1990 : 8 ) memberi pengertian bahwa Public Relations
adalah “ aktivitas yang dilakukan oleh suatu industri, periklanan, perusahaan,
perhimpunan jawatan pemerintahan atau organisasi lainnya untuk
menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan
masyarakat tertentu dan masyarakat pada umumnya dengan maksud
menyesuaikan dirinya pada keadaan sekelilingnya dan memperkenalkan diri
pada masyarakat.”.
4) Dari berbagai definisi yang dihimpun oleh Djanalis Djanaid
( 1990 : 14 ) di atas dalam bukunya Public Relations dalam teori dan
Praktek, ia sendiri kemudian memberikan sebuah batasan pengertian” Public
Relations adalah setiap usaha dalam menciptakan kehidupan yang harmonis
suatu organisasi, dengan menciptakan pengertian umum, antara lembaga
dengan karyawan maupun masyarakat.
5) The Statement of Mexico” tersebut berbunyi sebagai berikut :
Praktek Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk
menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya,
menasehati para pemimpin organisasi dan melaksanakan program-program
yang melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum.
( karangan Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A bukunya yang berjudul : “
HUMAN RELATIONS DAN PUBLIC RELATIONS, hal : 119 ).
Definisi tentang hubungan masyarakat banyak dikemukakan oleh
beberapa pakar, maka para pemraktek Humas sedunia yang terhimpun dalam The
14
International Public Relations Assosiation ( IPRA ) bersepakat untuk merumuskan
sebuah definisi tentang Public Relations. Public Relations is a management
function of a continuing and planned character, through which public and private
organizations and institutions seek to win whom they are or maybe concerned-
evaluating public opinion about themselves, in order to correlate as for as
possible, their common interest ( Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen
dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan nama
organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi
berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari
mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara
mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan mereka guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan utuk
melaksanakan kepentingan bersama lebih efisien dengan melancarkan informasi
yang berencana dan tersebar luas) .
B. PERANAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Kata “ peranan” dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki
pengertian : “ Bagian yang dimainkan seorang pemain: tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam suatu peristiwa.” Mengenai peranan Public Relations
( Particular Role of Public Relations ) dalam bukunya Lesly’s Handbook of
Public Relations and Comunications, antara lain sebagai berikut :
1. “ Increasingly the stability of our society depends on bringing into reasonable
equilibrium the many social, political and cultural forces-all of which are
determined by group attitudesa” ( meningkatkan stabilitas masyarakat yang
15
tergantung pada keseimbangan sosial, politik, dan kemajuan budaya semua
itu ditentukan oleh tingkah laku kelompok) .
2. Top Public Relations people have special contributions to make, involving this
forces, that cannot be made by others.” ( Public Relations memiliki kontribusi
untuk membuat, terlibat dalam suatu kemajuan yang tidak dapat dilakukan
oleh sembarang orang ).
3. “ Public Relations people have the role being the middle - privoted between
their client/ employers and their publics. They must be attuned to the thiking
ad needs of the organizations they serve or they cannot served well. They must
be attuned too the dynamics and needs of publics.” ( Public Relations
memiliki peranan untuk selalu menjadi penengah – jembatan antara pelanggan
mereka/ pekerja dan masyarakat. Mereka harus bersikap untuk memikirkan
kebutuhan organisasi yang mereka layani. Mereka juga harus menjaga
kedinamisan dan kebutuhan masyarakat) .
Mengenai konsep fungsional Humas masih banyak hal yang dapat
disampaikan hal ini sekedar untuk memberi gambaran mengenai fungsi Public
Relations itu sebenarnya :
1. Edwin Emery dalam bukunya Introduction to Mass Communications
menyatakan “ The planned and organized effort of a company or institution to
establish mutually beneficial through acceptable relationship with its various
public”. ( Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau
lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat
dengan berbagai publiknya ).
16
2. Pada dasarnya Public Relations adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang bisa diterima dan menguntungkan semua
pihak.
b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini public yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
d. Usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui timbal balik,
sekaligus menciptakan opini public sebagai efeknya yang sangat berguna
sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
3. Kegiatan Public Relations haruslah dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
4. Sukses Public Relations dalam melaksanakan fungsinya merupakan
keterlibatan seluruh individu dalam organisasi, masing-masing dalam
tugasnya, mulai dari top dan staff management sampai tingkat yang paling
bawah dalam manajemen. Di sini komunikasi dan kerja sama sangat vital
pencapaianya tujuan Public Relations.
17
5. Public Relations haruslah dimulai dari masing-masing organisasi dan
organisasi itu sendiri.
Dari beberapa fungsi Public Relations yang ditulis di atas tadi hasil
buku karangan dari : Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF.
Menurut Bertrand R. Canfield seperti yang dikutip oleh Onong
Uchjana Effendy ( 2002 : 35 ) :
1. Mengabdi kepada kepentingan umum ( it should serve the public’s interst ).
2. Memelihara komunikasi yang baik ( maintain good communication ).
3. Menitik beratkan pada moral dan perilaku yang baik ( stress good morals and
manners ).
C. TUJUAN PUBLIC RELATIONS
Oxley ( 1987 : 35 ) menyebutkan tujuan Public Relations
sesungguhnya bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Public Relations
adalah fungsi manajemen satu organisasi dan Public Relations pun bekerja di
dalam organisasi itu. Bahkan dalam pandangan Oxley hal ini harus dipandang
sebagai salah satu prinsip Public Relations. Lebih lanjut Oxely menegaskan
bahwa prinsip tujuan Public Relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada
objektif organisasi secara keseluruhan harus menjadi pegangan bagi siapapun
yang merencanakan dan melaksanakan program-program Public Relations.
Sedangkan tujuan kegiatan Public Relations menurut Oxely adalah
mengikhtiarkan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan
publiknya.
18
E. TUGAS PUBLIC RELATIONS
Tugas-tugas Public Relations menurut Frida Kusumastuti,2003, Dasar-
Dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 25 ) antara lain :
1) Menginterprestasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan public.
2) Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan Publik.
3) Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga, khususnya yang
berkaitan dengan public.
Selain tugas-tugas Public Relationis di atas ada juga salah satu pakar
definisi Public Relations akan menjelaskan Tugas-Tugas Public Relations
Menurut Assumpta Rumanti, Sr. Maria, Dasar-Dasar Public Relations,
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,2002, hal : 29 ) antara lain sebagai
berikut :
1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara
lisan, tertulis, melalui gambar ( visual ) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan guna
mencampai tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan.
2) Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat.
3) Memperbaiki cita perusahaan, disini menunjukkan adanya citra secara
langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra yang mendapat berbagai
pengaruh, selain itu citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada
citra yang menjadi keinginan, harapan. Citra yang bisa mendapat kepercayaan
adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.
19
4) Tanggung Jawab Sosial, Public Relations merupakan instrument untuk
bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut. Terutama kelompok public sendiri, public internal dan pers
yang penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka, dan jujur
terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan
memerlukan informasi.
5) Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komuniksai
timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya, serta dalam
fungsinya komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah
pengetahuan manajemen dan kepemimpinan serta adanya struktur organisasi.
F. AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DAPAT MEMELIHARA DAN
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Seorang sekretaris dengan kedudukannya sebagai orang terdekat dengan
pimpinan puncak sering bertindak sebagai public relations officer, baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Hal ini berkaitan dengan tanggungjawabnya
untuk menjaga citra perusahaan. Karena itu seorang sekretaris wajib dibekali
pengetahuan mengenai ke-PR-an, agar dapat memahami masalah-masalah ke-PR-
an secara mendalam dan memberi kontribusi dalam batas-batas kewenangannya.
Mengatasi suatu masalah yang secara bersama dianggap merugikan,
merupakan salah satu aktivitas public relations memelihara atau membentuk citra
perusahaan. Aktivitas ini dilakukan perusahaan bekerjasama dengan lembaga lain
yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dirasakan merugikan masyarakat
luas.
20
Dengan aktivitas ini, perusahaan akan menunjukkan pada masyarakat bahwa
mereka juga memperhatikan masalah-masalah tersebut. Di Indonesia banyak
sekali lembaga-lembaga nirlaba yang dapat diajak bekerja sama dalam proyek ini.
1. Aktivitas public relations harus selaras dengan tujuan perusahaan, terutama
mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh manajemen dalam aktivitasnya. Hal-
hal yang dapat dilakukan public relations dalam mendukung tujuan
perusahaan, yaitu: Mempromosikan barang atau jasa.
2. Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan.
3. Menetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik.
4. Meningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan.
5. Mencegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.
6. Meningkatkan nama baik pemegang saham.
7. Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan.
8. Menginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi
organisasi.
9. Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya.
10. Memperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public
relation.
Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada
kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut.
Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra perusahaan,
tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan
tujuan perusahaan.
21
Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan
dari aktivitas public relations berkaitan dengan citra perusahaan :
a. Untuk mengubah citra perusahaan;
b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan;
c. Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan
mengembalikan kepercayaan konsumen;
d. Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas
perusahaan;
e. Menunjukkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan
menarik produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan;
f. Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu
atau produk imitasi. Peran sekretaris sebagai salah satu figur public relations
officer mempunyai peran penting, karena kedudukan sebagai kepanjangan
tangan direksi atau manajemen. Kedudukan strategis tersebut menjadikan
seorang sekretaris harus mengemban tanggungjawab yang lebih ditekankan
untuk fungsi sebagai penjaga citra perusahaan dan menghadapi situasi krisis.
Sekretaris harus menjalankan fungsi PR dengan baik, terutama dalam situasi
krisis. Situasi krisis datang secara mendadak dan perlu penanganan segera,
sehingga seorang sekretaris yang dekat dengan pengambil keputusan
mempunyai peran yang cukup penting. Dalam situasi yang cukup krisis,
sekretaris akan bertindak sebagai “pasukan pemadam sukarela” untuk
meyelamatkan citra perusahaan. Situasi krisis sering diartikan sebagai saat
yang dapat mempengaruhi hidup matinya perusahaan.
22
G. PROSES PUBLIC RELATIONS
Menurut Cultip dan Center, tahap-tahap atau proses Public Relations :
a) Fact Finding ( Pengumpulan Data )
Maksudnya adalah fakta dalam masyarakat, menunjang atau
bahkan menghambat kegiatan organisasi ataupun instansi. Dalam hal itu
PRO akan mengadakan penyelidikan, mencari fakta ( Fact Finding )
mengenai opini publik tentang berbagai persoalan-persoalan.
b) Planning ( Perencanaan )
Sebuah rencana adalah campuran dari kebijaksanaan ( policy ) dan tata
cara (procedure ). Kebijaksanaan dari pimpinan Public Relations ini yakni
menjadi pedoman bagi pemikiran dan tindakan para petugas, dan tata cara
meliputi pemilihan tindakan yang akan dijalankan kelak dalam tahap
pelaksanaan. Perencanaan tersebut bermanfaat sekali bagi Public Relations
dan para petugas pelaksana, sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan Public
Relations banyak tergantung dari perencanaan.
c) Communicating ( komunikasi )
Efektivitas komunikasi selain ditentukan isi pesan serta teknik
penyebarannya, juga ditentukan khususnya oleh predisposisi ( keadaan
mudah terpengaruh ) untuk menerima isi tersebut.
d) Action ( penggiatan )
Data dan fakta di dalam proses Public Relations sangat diperlukan
segera untuk diberikan kepada pers, sebagai pemberitahuan kepada para
keluarga korban, untuk pejabat-pejabat asuransi, untuk dokumentasi.
23
Memang tahap action dari kegiatan Public Relations merupakan kegiatan
komunikasi, bahkan ahli public relations Cultip dan Center menanamkan
tahap kegiatan : “ communicating “ ( pentahapan proses purel menurut
Cultip dan Center adalah fact finding-planning-communicating-evaluation
e) Evaluation ( evaluasi )
Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian,
perencanaan, penggiatan. Mungkin pula perubahan terjadi pada tahap
evaluasi, sebab dalam tahap ini termasuk juga pengawasan terhadap
hal-hal yang sudah dijalankan. Tujuan utama dari evaluasi ialah untuk
mengetahui apakah kegiatan public relations benar-benar dilaksanakan
menurut rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Jadi evaluasi
penting sekali karena tanpa penilaian tidak akan diketahui sampai mana
kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung.
H. STAKEHOLDERS PUBLIC RELATIONS
Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun
di luar perusahaan yang mempunyai peran di dalam menentukan
keberhasilan perusahaan.
Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi
kekaryaan seperti perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar
kecilnya perusahaan dan berpengaruh pula kepada usaha-usaha untuk
memperkembangkannya. Dalam hubungan dengan modal, pemegang saham
tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang maneger dalam usahanya
membina dan pemikiran seorang manajer dalam usaha membina dan
24
memajukan perusahaannya adalah kewajibannya untuk selalu mengadakan
hubungan yang baik dengan para pemegang saham itu. Komunikasi dengan
mereka dapat dilakukan oleh PRO sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam
bidang itu, komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya :
1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru.
Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga
perusahaan. Karena itu patut diberi ucapan selamat datang dalam lingkungan
keluarga besar itu. Caranya ialah umpamanya dengan mengirimkan surat
pernyataan selamat tadi, di mana juga dicantumkan beberapa gembira staf
pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan pemegang saham itu.
Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para pemegang
saham baru merasa dihargai dan dihormati dan ini akan menyebabkan mereka
menaruh kepercayaan kepada pemimpin manejer.
2) Memberikan laporan
Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada
para pemegang saham mengenai perkembangan perusahaan. Memberikan
laporan seperti itu merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai
pembinaan hubungan yang harmonis dan sebagai usaha menanamkan
kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.
25
3) Mengirimkan majalah organisaasi
Meskipun mereka termasuk public intern namun tidak ada salahnya
jika mereka selain dikirimi majalah intern ( intern house magazine ), juga
majalah ekstern ( external house magazine ) secara teratur.
4) Mengadakan pertemuan.
Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain
untuk membina hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan
meningkatkan kepercayaan.
Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan baik
dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak
tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan biasa disebut
Stakeholders. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun
di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam membentuk keberhasilan
perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan
hidupnya pada perusahaan, secara umum stakeholders dapat dikelompokan
menjadi dua bagian yakni stakeholders eksternal dan stakeholders internal.
1. Stakeholders Internal
Pengertian Stakeholders Internal adalah publik yang berada di dalam
perusahaan.
Unsur-unsur yang terdapat di dalam Stakeholders Internal adalah :
a. Pemegang saham
Pemegang saham atau pemilik perusahaan kebanyakan Negara
yang baru melakukan pembangunan industrinya ternyata mempunyai
26
kekuasaan yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena masih mudanya
usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentik pemilik sebagai
pemimpin spiritual perusahaan. Kalaupun perusahaan mengangkat manajer
professional, bobot keputusan masih tetap berada ditangan pemilik selama
pemilik itu adalah pendiri.
b. Manajer dan Top Executive
Manajer perusahaan berada di bawah kendali pemilik perusahaan.
Hanya dengan kapasitas yang memadailah seorang manajer dapat tampil
secara otonom dalam mengelola perusahaan. Belakangan ini pada posisi
menengah perusahaan mulai tampak eksekutif muda yang mempunyai
latar belakang pendidikan yang memadai. Para eksekutif muda ini
umumnya lebih mudah memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan
Public Relations.
c. Karyawan
Yang dimaksud dengan karyawan adalah semua pekerja, baik
pekerja halus yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih
pula, maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh minyak di pabrik-
pabrik. Sudah tentu antara karyawan yang satu dengan yang lainnya
terdapat perbedaan, disebabkan memang beda dalam lingkungan hidupnya
dan sebagainya. Tetapi diantara mereka semua terdapat hal-hal yang sama,
mereka sama-sama menghendaki :
27
a. Upah yang cukup.
Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua
karyawan. Untuk mencapai itu, ada diantara para karyawan yang
menggiatkan diri di dalam pekerjaannya dengan rajin atau menambah
pengetahuannya dengan mengambil kursus di waktu sore.
b. Perlakuan yang adil
Adalah hasrat semua karyawan untuk selalu diperlakukan secara
adil dikalangan karyawan, tidak saja dalam hubungannya dengan upah,
tetapi juga dengan soal-soal lain.
c. Ketenangan bekerja
Semua karyawan menginginkan bekerja dengan tenang, bukan saja
dalam hubungannya dengan pekerjaan, tetapi juga dalam hubungannya
dengan keluarga yang ditinggalkannya dirumah. Mereka tidak akan tekun
bekerja, jika sebentar-sebentar teringat kepada istri atau anaknya yang
sedang sakit.
Para karyawan akan tetap giat bekerja jika kalau mengetahui
bahwa mereka terdapat :
o Jaminan, jika mereka dengan keluarganya terjadi musibah.
o Jaminan keamanan bekerja.
o Jaminan di hari tua.
d. Perasaan diakui.
Pada setiap karyawan terdapat perasaan ingin diakui
( sense of belonging ) sebagai karyawan yang berharga dan anggota
28
kelompok kerjanya yang terhormat. Hal ini sering bersangkutan dengan
kegiatan-kegiatan diluar tugas pekerjaan, seperti olah raga dan kesenian.
e. Penghargaan atas hasil kerja
Para karyawan menginginkan agar hasil karyanya dihargai,
meskipun sebenarnya adalah kewajiban mereka untuk bekerja
segiat-giatnya. Untuk itulah mereka diberikan upah, meskipun demikian
akan selalu terpelihara adanya harmoni, bila diadakan cara-cara tertentu
sebagai tanda bahwa hasil karya mereka dihargai, ini bisa dalam bentuk
uang, barang, atau berupa piagam.
2. Stakeholders Eksternal
Stakeholder Eksternal adalah unsur-unsur yang berada diluar
kendali perusahaan ( uncontrollable ).
Publik eksteren yang menjadi sasaran Public Relations adalah para
pelanggan ( costumer ), khalayak sekitar ( community ), instansi
pemerintah ( government ), pers ( press ), dan lain-lain kelompok diluar
organisasi.
Dengan kelompok-kelompok tersebut harus senantiasa
diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubungan
yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan mereka sama
pentingnya dengan hubungan baik dengan publik intern turut menentukan
sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi.
29
a. Pelanggan ( costumer relations )
Sukses yang besar yang diperoleh suatu perusahaan ialah
mendapatkan pelanggan, bukan penjualannya itu sendiri. Setiap barang
dapat saja dijual untuk satu kali kepada seorang pembeli, akan tetapi
sebuah perusahaan dikatakan sukses kalau bisa meningkatkan jumlah
pelanggannya yang membeli berulang-ulang kali.
b. Khalayak sekitarnya ( community relations )
Yang dimaksudkan dengan khalayak sekitar atau komunitas
( community ) ialah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar
kompleks organisasi ( perusahaan, jawatan, dan lain-lain ). Pada
pokoknya PRO sebagai juru bicara manajer perlu selalu melakukan
komunikasi dengan mereka, untuk menunjukkan bahwa organisasi
beserta para karyawannya tidak mengasingkan diri dari masyarakat
sekitarnya.
c. Pers ( press relations )
Yang dimaksud dengan pers di sini adalah pers dalam arti luas,
yakni semua media massa, jadi selain surat kabar dan majalah juga
kantor berita, siaran radio, siaran televisi, film, balai iklan dan
sebagainya.
Media massa tersebut banyak sekali bantuannya kepada
organisasi kekaryaan untuk mencapai publik yang tersebar luas.
Hubungan baik yang terpelihara terus dengan orang-orang media
massa, akan melancarkan kegiatan publikasi. Press-release yang
30
dikirimkan kepada mereka untuk disiarkan, akan diprioritaskan,
apabila sudah sejak sebelumnya dibina hubungan yang baik. Penyiaran
iklan akan dibantu oleh mereka agar efektif dan berjalan dengan
lancar.
d. Pemerintah.
Sebuah organisasi kekaryaan tidak bisa tdak, akan ada
hubungan dengan instansi-instansi pemerintah, seperti Kotamadya atau
Kabupaten, Kecamatan, Kantor, Telepon, Kantor Pajak, Bank-Bank
Pemerintah, PLN dan lain sebagainya.
I. PUBLISITAS PUBLIC RELATIONS.
Publisitas adalah pembangkitan berita tentang orang, produk, atau
pelayanan yang ditampilkan dalam siaran atau media cetak dan biasanya di
anggap sebagai gratis, karena medianya tidak mempunyai kartu peningkat
publisitas.
Hubungan Dengan Media dan Publisitas.
Media berita menjadi faktor utama dalam humas, yang mengontrol
arus publisitas melalui saluran-saluran komunikasi umum, yang amat penting.
Hubungan baik dengan para redaktur, reporter, penulis editorial, juru kamera,
kolumnis dan para penyiar serta pemahaman tentang kebutuhan mereka
sangatlah esensial dalam menjamin pelaksanaan publisitas yang baik.
Hubungan dengan media ( media relations ), yang semula merupakan
hubungan sederhana antara petugas humas dengan beberapa rekan redaktur,
telah menjadi semakin kompleks, karena meningkatnya jumlah media, karena
31
media-media itu juga menjadi semakin meningkat, dan karena publisitas telah
berperan lebih penting dlam humas. Karena para praktisi humastelah menjadi
semakin profesional dalam pendekatannya ke arah publisitas, maka hubungan
antara mereka dan media telah menjadi semakin menyenangkan. Beberapa
perbedaan tetap ada, media tetap bersikap kritis terhadap perusahaan untuk
tidak membedakan pengiriman berita yang tidak relevan atau berkualitas
buruk, yang nyatanya agak menyelubungi iklan, untuk tekanan-tekanan
editorial oleh para pengiklanan, untuk penekanan terhadap berita yang
menyenangkan, untuk mengemaskan media tertentu, untuk sikap
mengabarkan persyaratan editorial dan untuk penolakan wawancara atau hal-
hal yang akan dikutip. Di lain pihak para praktisi menuduh media terlalu
melebih-lebihkan bertia yang tidak menyenangkan, laporan yang tidak akurat,
dan kegagalan dalam memperoleh fakta.
Tetapi yang terpenting adalah bahwa penulis bertia dan para praktisi
humas sedang mengembangkan suatu komunitas kepentingan. Para redaktur
menyadari bahwa humas merupakan sumber berita, gambar, artikel dan bahan
penunjang lainnya. Para petugas humas memperoleh lebih banyak
pengetahuan mengenai media massa, kebutuhan dan kebijaksanaan
editorialnya, khalayak, dan masalah pengoperasiannya.
J. PEMILIHAN MEDIA PUBLISITAS PUBLIC RELATIONS
Pemilihan media massa yang sesuai adalah esensial untuk persiapan
dan penyebaran siaran berita ( news release ). Pelaksanaan pengiriman berita
dan artikel tanpa membeda-bedakan medianya, dan kebijaksanaan redaksional
32
media tersebut, adalah percuma saja. Arus berita yang tidak bernilai
membanjiri meja redaksi dan mendistribusikan publisitas adalah salah satu
dari begitu banyak praktek yang tidak efektif dalam humas.
Para redaktur mengkritik tumpukan bahan berita yang mereka terima.
”Tanpa ada pemilihan berita yang dianggap mubazir dan menyimpang oleh
para petugas humas, maka saluran untuk berita yang layak menjadi tersumbat
sama sekali”, kata salah seorang redaktur majalah indistri. ” Lebih dari 50%
dari bahan berita yang memenuhi meja saya itu, sama sekali tidak bernilai
bagi siapa pun”, ujar redaktur lainnya. Max Kerstein, wakil presiden dari
Beverage Bulletin, menyajikan persentase yang lebih tinggi lagi. ” Dari materi
yang memenuhi meja kami”, katanya, ” sedikitnya 95% berkahir dikeranjang
sampah, karena sedikit sekali atau bahkan tidak memiliki nilai bagi
perusahaan kami, tidak terarah kepada daerah pemasaran kami dan secara
praktis tidang mengandung nilai berti sama sekali.”
Biaya rata-rata dalam mempersiapkan penyebaran sebuah berita,
termasuk waktu yang tesita dalam pengumpulan data, menulis, menyunting,
memproses dan pemotretan tidak termasuk penyebarannya sendiri ditaksir
sebesar $300. Dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi ini dan
pemborosan yang tidak perlu dengan berita-berita yang tidak bernilai, maka
persiapan dan penyebarannya publisitas harus diberi perhatian khusus oleh
bagian publisitas.
Surat kabar dan majalah harus dibaca dan siaran diperhatikan untuk
menetapkan publisitas yang mereka gunakan para redaktur bisa saja diminta
33
contoh publikasinya untuk ulasan, informasi mengenai masalah khusus yang
belum ada keputusannya dan pernyataan tentang kebijaksanaan redaksional.
Para redaktur mungkin juga diwawancarai dikantornya, diundang makan
siang, dan ditanyai mengenai kebijaksanaan redaksionalnya, feature, dan
masalah-masalah khusus untuk memperoleh wawasan mengenai persyaratan
redaksionalnya. Informasi dihimpun untuk bahan rujukan dalam
mempersiapkan publikasi mendatangkan.
Informasi tentang persyaratan redaksional mungkin juga diperoleh dari
publikasi Standard Rate and Data Service, Directory of Newspapers and
Periodicals tahunan dari N.W. Ayer dan Son’s atau Publicity Checker dar
Bacon dan juga Editor Dan Publisher Yearbook.
Catatan yang harus diperoleh dari semua berkala yang dikirimi berita,
nomor kode setiap berita, yang dikirimkan dan bahan yang digunakan oleh
setiap publikasi. Dengan merekam informasi ini pada punch-card, maka
analisis dapat dilakukan secepatnya terhadap keefektifan daftar pengiriman
dan efisiensi kliping.
K. MEDIA PUBLISITAS
Media publisitas yang digunakan humas di Amerika Serikat meliputi
surat kabar berbahasa Inggris atau asing yang diterbitkan setiap hari, setiap
minggu, atau jangka waktu lainnya ; majalah yang diterbitkan untuk khalayak,
wanita, jabatan, petani, para profesional, dan kelompok etnik dan kelompok
kepentingan khusus ; siaran radio dan televisi; dan sindikat feature, gambar
dan berita.
34
a) Surat Kabar.
Surat kabar merupakan media publisitas utama. Ia di baca oleh jutaan
orang, mendapat kepercayaan dari pembacanya, memperngaruhi opini publik,
muncul secara teratur, dan secara intensif meliputi berita-berita lokal dan
regional. Surat kabar menghimbau kepentingan khusus untuk kaum wanita
pengusaha, olah ragawan, pembalap motor dan lain-lain, melalui kolom-
kolom khusus yang menyajikan kesempatan untuk menghasilkan publisitas
mengenai subyek tersebuut.
Menurut 80 Ayer Directory of Publications, lebih dar 9.620 surat kabar
diterbitkan di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 1.763 diterbitkan tiap
hari,1.405 sebagai harian petang dan 382 sebagai harian pagi. Selain itu 720
surat kabar diterbitkan khusus pada hari minggu.
Sirkulasi surat kabar harian di Amerika Serikat mencapai jumlah 62
juta; lebih dari 54 juta orang berlangganan edisi minggu. Akhir-akhir ini,
diterbitkan 7.159 surat kabar mingguan dan sekitar 716 surat kabar terbit
seminggu tiga kali, seminggu dua kali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau
dua bulan sekali. Enam puluh jumlah surat kabar yang begitu besar di negeri
ini memberi kesempatan kepada perusahaan atau organisasi untuk menjamin
publisitas yang bernilai tinggi.
b) Majalah
Majalah merupakan media penting untuk menghasilkan gagasan
feature, dan publisitas bergambar. Majalah biasanya akan dibaca oleh
35
sejumlah orang dan cenderung akan disimpan untuk bahan referensi untuk
masa mendatang. Majalah yang menyediakan ruangan untuk membeberkan
sebuah kisah secara tuntas, biasanya cocok untuk artikel publisitas pendidikan
atau pelayanan masyarakat. Permunculan sebuah majalah secara menarik,
kertasnya baik dengan warna yang memikat, menyebabkan majalah jenis ini
pantas untuk publisitas bergambar.
c) Siaran Radio dan Televisi.
Publisitas melalui radio dan televisi telah berkembang cepat di
Amerika Serikat. Pada tahun 1980, ada lebih dari 76 juta rumah ( 98% dari
seluruh rumah ) yang mempunyai televisi, sekitar 49% mempunyai televisi
lebih dari satu. Sekitar 63 juta dari jumlah ini merupakan pesawat berwarna.
Danada 450 juta radio di seluruh negeri dari jumlah itu 73% terdapat di
rumah-rumah.
Pada bulan Januari 1979 ada 8.748 buah stasiun radio yang beroperasi,
demikian menurut Broadcasting Yearbook. Dari jumlah ini 4.554 buah
merupakan radio AM komersial, 3.155 radio FM komersial, 1.039 FM
nonkomersial. Jumlah stasiun televisi yang beroperasi ada 1.008 buah, 517
stasiun televisi VHF komersial, 224 UHF komersial, 105 VHF nonkomersial,
dan 162 UHF nonkomersial.
Diperkirakan rata-rata di rumah-rumah produk di Amerika Serikat,
televisi ditonton selama 6 jam 13 menit sehari. Diperkirakan juga 100 juta
orang menonton telecast super Bowl. Bahkan jumlah yang lebih besar lagi
adalah menurut hasi studi Roger Organization, yang menunjukkan bahwa 67%
36
masyarakat Amerika Serikat memandang televisi sebagai sumber berita dan
bahwa 47% memandang televisi sebagai sumber berita yang dapat dipercaya.
37
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PLN
Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika
beberapa perusahaan Belanda membeli tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Pengusahaan tenaga listrik itu berkembang dan dimanfaatkan untuk kepentingan
umum, diawali dengan perusahaan swasta Belana yaitu NV.NIGM yang
memperluas usahanya dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.
Pada tahun 1942, dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam
Perang Dunia II, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk
semua personil yang ada didalamnya, dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945,
dengan diproklamsikannya kemerdekaan bangsa Indonesia, maka kesempatan
yang baik ini tidak disia-siakan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk
mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai oleh Jepang. Pada
pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas itu diberi nama Jawatan
Listrik dan Gas. Namun inipun tidak berlangsung lama. Pada tahun 1948 dengan
adanya Agresi Militer Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan
listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda, dengn nama N.V.S.E.M.
( Soloces Electricet Mij ), masa ini berjalan sampai tahun 1958.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1959, tepatnya dengan Peraturan
Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda
yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan keseragaman
38
kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang
mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan. Kebijaksanaan
dan engawasan tersebut dimaksudkan agar produktivitasnya tetap dipertahankan.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangasa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari Belanda, maka pada tanggal 30 Desember 1958
dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasinalisasi semua
perusahaan-perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958
tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-Undang
tersebut, maka selruh perusahaan listrik milik Belanda berada di tangan Bangsa
Indonesia. Selain itu juga, dengan Undang-Undang NO. 86 Tahun 1958,
Perusahaan Listrik dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ).
Sehingga pada pertengahan Tahun 1960 dikeluarkan Perppu No.19 Tahun 1960
Tentang perusahaan Negara.
Berdasarkan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ”Cabang-cabang
produksi yang penting bagi Negara dan Menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara”, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka perlu
segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta
bentuk dari bentuk perusahaan Negara dikawasan ini dan perlu disikoronisasikan
dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas,
dengan ketentuan bahwa dalam produksi dan distribusi harus dikusai dan diawasi
oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progresif diikut
sertakan dalam pembangunan di Indonesia.
39
Untuk melaksanakan Perppu No.19 Tahun 1960 khususnya pasal 20
ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap -tiap Undang-Undang menghendaki
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No.67 Tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Listrik Negara, yang diserahi tugas untuk menyelenggrakan
penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang
berusaha dibidang listrik dan gas milik elanda yang telah dikenakan Nasionalisasi
berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.
Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
No.19 Tahun 1965 tentang :
1) Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No.67 Tahun 1961.
2) Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.
Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut tidak lain dan
tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi daya guna sebagai satu kesatuan
usaha dibidang ekonomi yang berfungsi menyelenggrakan kemanfaatan umum.
Selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17
Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyerdehanaan perusahan Negara kedalam
tiga bentuk usaha Negara, karena terdapat banyak sekali perbedaan-perbedaan
dalam bentuk, status hukum, organisasi, sistem kepegawaian, administrasi
keuangan dari perusahan-perusahaan milik Negara. Adapun tiga bentuk pokok
usaha Negara yang dimaksud adalah sebagai berikut :
40
1) Perusahaan Jawatan disingakat PERJAN ( Departmental Agency ).
2) Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Corporations ).
3) Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public/ State Company ).
Pada tahun 1962, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19
Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ditetapkan
statusnya menjadi Peusahaan Umum Listrik Negara ( PERUM PLN ) dan diubah
pula anggaran dasarnya statusnya hak, dan wewenag serta tanggung jawab.
Karena banyak mengalami perubahn bentuk usaha sejalan dengan
waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun
1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994
di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum ( PERUM ) menjadi
Perseroan Terbatas ( PERSERO ). Didalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut
diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tertanggal 27
Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta bernama
PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta.
Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manager
PT. PLN ( Persero ) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
No. 388.K/021/PD.II/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan
Pelanggan mulai tanggal 1 Juni 2001 PT. PLN ( Persero ) yang dulu dengan
menggunakan nama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta dirubah menjadi PT.
PLN ( Persero ) Area Pelayanan Pelanggan dan untuk selanjutnya mulai Bulan
41
Agustus 2004 berubah lagi menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan
Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini
B. LOGO PERUSAHAAN PLN
Komposisi Logo
Logo PLN Persero terdiri dari :
a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan
komposisi.
b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak
digelombang belakang kilat.
c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna kuning
seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.
Arti Logo
a. Lambang kita yang berwana merah
Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila
dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang negatif
apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan dimana ion
bermuatan listrik positif yang berada dilangit bertemu dengan ion negatif yang
42
ada dibumi bertumbukan dengan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan
api listrik yang disertai cahaya dan suara.
b. Gelombang udara yang berwana biru
Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula
PT. PLN ( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi
listrik bagi konsumennya.
c. Persegi panjang berwana kuning.
Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang
diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada konsumen dapat
membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.
C. FALSAFAH PERUSAHAAN
“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang
Produktif “.
Kita, warga PLN yakin bahwa :
a) Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi
pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat.
b) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi
juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para
pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produtif
dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.
43
c) Pekerja PLN bukan faktor produsi, tetapi adalah manusia bermartabat yang
memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan
keberhasilan perusahaan.
d) Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar
efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas
pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan
bisnis secara vertkal
D. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi :
Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi
pada pelanggan, unggul dan mandiri.
Misi :
a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi
pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham.
b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
tenaga listrik.
c) Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk menngatkan
kuakitas kehidupan masyarakat.
d) Mengupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi.
e) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
44
E. TUJUAN PT. PLN ( PERSERO )
Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :
1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.
2. Mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai
dengan tujuan untuk :
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.
4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan
tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
F. HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN.
Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan
Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :
097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan
PT . PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :
1. Perseroan berhak :
a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai
tugas dan tanggung jawabnya.
45
b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang
ditetapkan oleh Direksi.
c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan
dalam Rencana Kerja Perseroan.
d. Menetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah kerja
perseroan.
e. Menetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan
baik dalam negeri maupun luar negeri.
f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku.
g. Memutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku
2. Perseroan berkewajiban :
a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.
b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kepada
Perseroan.
d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Direksi.
e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
46
G. STRUKTUR ORGANISASI.
Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan hubungan
antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.
Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik
pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik
dalam kualitas maupun kuantitas.
Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area
Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang sesuai
dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten Manajer
memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian
Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur
organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area pelayanan dan Jaringan
Surakarta terdiri dari :
1. Manajer APJ.
2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari :
a. Ahli Penekanan Losses.
b. Ahli kinerja dan Korporat.
c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK.
3. Bagian Pemasaran :
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawa 1
( satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :
47
a. Atmu Riset Pasar
b. Seksi Penjualan.
c. Seksi Peningkatan Pelayanan.
d. Seksi penerangan dan Perakitan.
4. Bagian Niaga
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajeryang membawahi 4
( empat ) seksi, yaitu :
a. Seksi Tata Usaha Langganan.
b. Seksi Pengolahan Data.
c. Seksi Pembacaan Meter.
d. Seksi Penagihan.
5. Bagian Distribusi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4
( empat ) seksi, yaitu :
a. Atmu Mutu dan Keandalan.
b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.
c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi
d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ).
e. Seksi Operasi Distribusi.
f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi.
6. Bagian Keuangan
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4
( empat ) seksi, yaitu :
48
a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan.
b. Seksi Pengawasan pendapat.
c. Seki Akuntansi.
d. Seksi Perbekalan.
7. Bagian SDM Administrasi.
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang
membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :
a. Seksi SDM.
b. Seksi Sekretariat dan Umum.
c. Regu Satpam.
8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta Mempunyai 12
kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :
a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota.
b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Manahan.
c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta.
d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol.
e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo.
f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri.
g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur.
h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura.
i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UPKaranganyar
j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen.
k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.
49
l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.
Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan
di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :
1. Manajer Area Pelayanan Jaringan
Tugas pokok Manajer Area Pelayanan Jaringan adalah
bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta
menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas
pelayanan, pelaksanaa pengelolaan jaringan tegangan menengah ( JTM ),
jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas dan
Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan
administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang
efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate
Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Manajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :
a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik
b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.
c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff.
d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.
e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan
menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan
rumah ( SR ), dan APP-nya.
f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK.
g. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan administrasi.
50
h. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.
i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan
Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM, dan Administrasi.
j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai
prosedur ang ditetapkan.
2. Ahli Hukum, Humas, dan PKBL.
a. Bidang Hukum : Menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut
hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero ) dengan para
pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL ( Surat Perjanjian Jual
Beli Tenaga Listrik ).
b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ).
Kemitraan :
1. Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan
memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga
lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun dan lebih
dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya industri batik,
industri tahu, industri jamu, industri kerajinan tangan, perkayuan
untuk kusen, dan pintu, meneler, dan lain-lain.
2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya.
Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura dan
Jerman.
Program Bina Lingkungan : memberikan bantuan secara Cuma-
Cuma/gratis kepada lingkungan seputar kantor PLN dan asset PLN
51
( tiang listrik, jaringan listrik, travo ) serta ingin menggugah partisipasi
dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu
mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor
PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari
jangkaun pengawasan personil PLN.
Menjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik )
1. Media cetak : Solopos, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan kompas.
2. Media elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM, Metta FM.
Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu bentuk
pengaktualisasian funsi community relations agar hubungan PT. PLN
( Persero ) Area Pelayanan dan jaringan Surakarta dengan masyarakat
semakin baik. Sekain itu, perusahaan juga memberikan beasiswa kepada para
pelajar yang berprestasi, bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah,
dan pemberian penerangan secara Cuma-Cuma disekitar lingkungan
perusahaan.
3. Asisten Manajemen Pemasaran
Tugas pokok Asisten Manajemen Pemasaran adalah bertanggung
jawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik,
usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar,
petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas, dan
penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Asisten Manajemen Pemasaran mempunyai fungsi :
52
a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik.
b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi.
c. Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.
d. Melaksanakan riset pasar.
e. Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.
f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.
g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi.
h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan ketenagalistrikan dan
prosedur pelayanan kepada pelanggan/masyarakat.
i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana
perbaikannya.
4. Asisten Manajer Niaga.
Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan
hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer
Niaga mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan Daya pada
konsumen selektif.
b. Secara aktif unit dalam penyelesaian klain.
c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.
d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik
e. Memonitor pengelolaan piutang.
53
f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang
menunggak.
g. Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit di bawahnya.
h. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.
i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan rencana perbaikannya.
5. Asisten Manajer Distribusi
Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab
atas pelaksanaan pembuatan desain kontruksi, rencana dan SOP untuk operasi
dan pemeliharaan, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang
dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :
a. Membuatan desain kontruksi berdasarkan desaian stándar.
b. Menyusun usulan pengembangan distribusi.
c. Membuat analis kerja jaringan distribusi.
d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.
e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi.
f. Membantu pelaksanaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada
konsumen selektif.
g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya.
h. Melaksanakan administrasi pembangunan.
i. Melaksankan tata laksanan perbekalan.
j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi
54
k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan
distribusi serta rencana perbaikannya.
6. Asisten Manajer Keuangan
Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab
atas penyusunan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan
dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbekalan. Untuk melaksanakan
tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Menyusun RKAP dan cash flow.
b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ, Unit
Pelayanan ( UP ), Unit Jaringan ( UJ ), dan Unit pelayanan Jaringan
( UPJ ).
c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya.
d. Memonitor laporan keuangan secara berkala.
e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.
f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya.
7. Asisten Manajer SDM dan Administrasi.
Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah
bertanggungjawab atas pelaksanaan pemngelolaan dan pengembangan SDM,
tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan
55
serta penanganan masalah hukum. Asisten Manajer SDM dan Administrasi
mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja.
b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.
c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai.
d. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.
e. Melaksanakan updating data pegawai.
f. Memproses pelanggaran disipkin pegawi.
g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran penghasilan
pegawai.
h. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga kantor.
i. Melaksanakan pembinaan dan keamanan.
j. Membuat evaluasi triwuklan tas kegiatan SDM dan Administrasi serta
rencana perbaikannya.
H. PERSONALIA/ PEGAWAIAN PT. PLN ( PERSERO ) APJ
SURAKARTA
1. Jumlah Karyawan
Dalam penempatan secara kuantitatif bila di lihat dari posisi
jabatan atau bidang kerja PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dapat
diketahui jumlah karyawan adalah 326 orang. Terkait dengan jumlah
karyawannya tersebut, maka dapat di lihat pada table berikut ini :
56
Tabel
Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja
Di. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta
Tahun 2007
NO BAGIAN/UNIT JUMLAH
1 Manajer APJ Surakarta 1
2 Fungsional Ahli APJ Surakarta 18
3 Bagian Pemasaran 10
4 Bagian Niaga 13
5 Bagian Distribusi 47
6 Bagian Keuangan 12
7 Bagian SDM dan Administrasi 15
8 UPJ Karanganyar 17
9 UPJ Sukoharjo 20
10 UPJ Wonogiri 18
11 UPJ Sragen 18
12 UPJ Palur 19
13 UPJ Kartasura 18
14 UPJ Jatisrono 18
15 UPJ Sumber Lawang 19
16 UPJ Manahan 22
17 UPJ Grogol 19
18 UPJ Surakarta Kota 23
JUMLAH 326
57
2. Jam Kerja
Waktu/jam kerja karyawan pada PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dan peraturan perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Jumlah tersebut dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Senin-Kamis : Pukul 07.00-16.00 WIB, termasuk istirahat 1
jam.
b. Jumat : Pukul 06.30-14.30 WIB, termasuk istirahat 1,5
jam
c. Sabtu : Buka khusus loket pembayaran rekening dan
buka pesta pukul 08.00-12.00 WIB
d. Minggu : Libur
e. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 Jam.
3. Rekruitmen
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT.
PLN ( Persero ), khususnya di lingkungan PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta telah banyak dilakukan perubahan manajemen dan
rekruitmen karyawan. Adapun yang dimaksud karyawan adalah
pegawai dan pekerja. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, dan diberi penghasilan
menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sedangkan pekerja
adalah mereka yang dipekerjakan perseroan berdasarkan perjanjian
kerja.
58
Dalam hal pengadaan pegawai dilakukan untuk mengisi
formasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan perseroan. Pelamar yang
tewlah dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku harus menjalani masa percobaan paling lama 3 ( tiga ) bulan
dan berstatus sebagai pegawai dalam masa percobaan atau calon
pegawai.
Perusahaan dalam mrekrut tenaga kerja atau karyawan baru
untuk mengisi formasi yang ada, salah satu pertimbangannya adalah
tingkat golongan ruang gaji bagi karyawan yang bersangkutan dan
sekaligus untuk mengetahui kualitasnya.apabila dilihat dari latar
belakang pendidikannya, maka karyawan PT. PLN ( Persero APJ
Surakarta memiliki karyawan yang bervariatif jenjang pendidikannya
yaitu meliputi Sekolah Dasr ( SD ), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
( SLTP ), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ). Saja Muda, dan
Sarjana.
Disamping karyawan yang bersifat tetap atau pegawai, di PT.
PLN ( Persero ) APJ Surakarta juga menggunakan pekerja. Dalam hal
pengadaan pekerjaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan
tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan dipekerjakan
berdasarkan perjanjian kerja. Lamayanya surat perjanjian kerja adalah
paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 tahun.
59
4. Kewajiban Karyawan
Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang
sebaiknya harusdihindarkan bagi karyawan PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta diatur dalam Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero )
Nomor : 097.K/010/DIR/1999 tanggal 1 Mei 1999 tentang peraturan
perusahaan PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam pasal 9 sebagai
berikut :
a. Karyawan berkewajiban :
1. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data
pribadi keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada
perseroan.
2. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang
diberikan oleh Perseroan denan sebaik-baiknya dan dengan
penuh rasa tanggung jawa.
3. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia
Perseroan, yang didapat oleh jabatannya maupun di dalam
pergaulannya di lingkungan perseroan.
4. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra erta membela
kepentingan Perseroan.
5. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan norma-norma
pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.
60
6. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang
dipercayakan kepadannya atau yang digunakan dalam
pelaksanaan tugas.
7. Menaati jam kerja yamg telah ditetapkan.
8. Menaati dan melaksankan setiap ketentuan/peraturan yang
berlaku di lingkungan perseroan.
9. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
b. Karyawan dilarang :
1. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai
yang bermartabat.
2. Menyalahgunakan wewenang dan jabatn.
3. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.
4. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan.
5. Melalaikan tugas kedinasan.
6. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
7. Bekerja untuk Negara Asing, bidang usaha lain atau instansi di
luar Perseroan tanpa ijin dari Perseroan.
5. Kesejahteraan
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab
manajen serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan
karyawan, maka PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memberikan
sarana yang menyangkut kesejahteraan karyawan, diantaranya sebagai
berikut :
61
a. Tersediannya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit
yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja
Sama.
b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.
c. Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada
karyawan-karyawan yang berprestasi.
d. Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ).
62
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
Di dalam struktur organisasi Humas PT. PLN ( Persero ) Area
Pelayanan dan Jaringan Surakarta berada dalam divisi Pemasaran dan Humas
dalam rangka memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik
Perusahaan, Humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta melaksanakan beberapa
kegiatan antara lain :
A. Kegiatan Internal :
a. Mengadakan komunikasi da koordinasi dengan Asisten Manajer
pemasaran dalam menyelenggarakan promosi dan kegiatan kehumasan
lainnya seperti : sosialisasi kelistrikan.
b. Menyampaikan laporan kegiatan kehumasan kepada manajer.
c. Mengadakan rapat dengan manajer, asisten manajer dan ahli-ahli lain
untuk membahas evaluasi kegiatan kehumasan.
d. Menyampaikan kliping berita ke bagian manajer, selanjutnya manajer
mendesposisi kebidang yang terkait.
e. Selain kegiatan formal di atas untuk meningkatkan kebersamaan antar
karyawan PT. PLN juga mengadakan kegiatan-kegiatan informal yang
diberi nama program SBO antara lain :
1. Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental karyawan
menurut agama masing-masing, seperti pengajian, peringatan hari-hari
bersar keagamaan dan lain-lain.
63
2. Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan cara hiburan bagi
karyawan seperti cara menyanyi bersama.
3. Olah Raga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan setiap
jumat pagi, kemudian di lanjutkan dengan acara yang di beri nama
forum ” Sambung Rasa ” .
B. Kegiatan Eksternal
1. Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.
2. Mengadakan hubungan dengan media massa baik cetak maupun
elektronik.
3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misalkan dengan
kegiatan sosialisasi kelistrikan.
Karena divisi humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta terdiri dari 3
bagian yakni hukum, humas dan PKBL ( Program Kemitraan Bina
Lingkungan ), maka job description juga terbagi menjadi 3 antara lain :
1. Bidang Humas
Tugas Humas dalam hal ini adalah :
a. Mengusulkan dan mejadi pelaksana program kemitraan dan
Bina Lingkungan.
b. Menjalin kerja sama dengan pers baik media cetak maupun
elektronik, seperti :
64
1. Media Cetak
a. Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN ( Persero )
yang ada di surat kabar.
b. Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait
untuk di muat pada edisi berikutnya.
c. Mengundang wartawan ke kantor PLN guna
menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik.
d. Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak
untuk menyampaikan informasi ke masyarakat.
2. Bina Lingkungan
a. Memberikan bantuan beasiswa pada masyarakat
berprestasi yang tidak mampu.
b. Memberikan bantuan secara gratis atau cuma-cuma
ditiap daerah pada lingkungan seputar kantor PLN
melalui program Bina Lingkungan ini di PT. PLN ingin
menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk
peduli dan ikut membantu mengamankan aset PLN
yang terdiri dari tiang listrik, jaringan listrik, trafo serta
bangunan dan peralatan kantor PLN dari gangguan
pencurian, karena lokasi yang sangat jauh dari
jangkauan pengawasan personil PLN.
65
Selama menjalankan KKM, penulis ditempatkan paada divisi
humas,pemasaran. Penulis wajib mengikuti peraturan yang berlaaku di instansi
PLN Area Pelayanan dan Jaringan ( APJ ) Suurakarta. Penulis menngikuti
kegiztzn magang setiap Seni-Jumat dimana pada hari Senin-Kamis dimulai pukul
07.00 hingga pukul 14.00 WIB dan hari Jumat dimulai pukul 06.30 hingga pukul
14.00 WIB. Adapun perincian kegatan magang yang telah dijalani penulis adalah
sebagai berikut :
1. Sosialisasi gerakan penghematan listrik.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang
peenghematan pemakaian energi dan air, gerakan sosialisasi dicanangkan oleh
PLN sebagai program yang utama. Kegiatan sosialisasi gerakan penghematan
biaya listrik saat ini erupakan program yang wajib dijalankan. Tak dipungkiri
bahewa hal ini bukan tugas yang mudah. Namun divis humas PLN APJ Surakarta
memiliki strategi sosialisasi yaang efektif, yaitu berusaha mendekati sasaran yang
tepat. Misalnya ibu-ibu rumah tangga, termasuk soal penggunaan listrik.
Selama penulis mengikuti magang ( Maret ), PLN APJ Surakarta
meengadakan kegiatan sosialisasi sebanyak dua kali. Para peserta magang terlibat
langsung dalam setiap tahap sosialisasi, mulai dari persiapan, menata hadiah door
prize hingga pelaksanaan acaranya. Kegiatan sosialisasi yang pertama
mengadakan kunjungan ke radio RRI Surakarta, sedangkan kegiatan sosialisasi
kedua diadakan talkshhow di radio Metta FM.
Dalam setiap kegiatan sosialisasi selal dihadiri oleh banyak peserta.
Selain itu untuk memancing antusias peserta, pihak divisi Humas PLN APJ
66
Surakarta pun menyiapkan strategis khusus, yaitu memerikan bingkisan door prize
kepada peserta yang mengajukan peertanyaan seputar penghematan listrik.
Dalam setiap sosialisasi yang dilangsungkan, tak lupa pihak PLN APJ
Surakarta juga mengundang para wartawan. Hal ini tentu penting, selain untuk
menyiarkan kegiatan kehumasan, tentu akan menaikkan citra positif PLN di mata
media.
Selain melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan atau komunitas
tertentu, sosialisasi pun dilaksanakan melalui pers, salah satunya adalah media
radio. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas jaangkauan sosialisasi agar lebih
tepat sasaran. Segmentasi sukses audiens adalah inti dari keberhasilan Public
Relations dan ilmu tentang segmentasi telah semakin canggih. Media radio yang
dipilih unuk menjadi mitra sosialisasi pun dipilih semua kalangan. Adapun media
radio menjadi mitra PLN APJ Surakarta dalam mensosialisasi gerkan
penghematan listrik adalah Radio RRI Surakarta, Radio Metta FM. Dengan
adanya upaya ini, diharapkan bahwa penyampaian tentang penghematan liistrik
ini bisa menjangkau semua lapisan dalam masyarakat. Dan sosialisasi yang
disampaikan bisa mengubah pandangan dan pola konsumsi masyarakat terhadap
energi listrik, sehngga krisis energi secara global dapat dihindari.
2. Kliping Surat Kabar Harian
Kegiatan mengklipng Surat Kabar merupakan kegiatan pertama yang
wajib diselesaikan oleh para peserta magang setiap harinya. Kegiatan mengkliping
surat kabar ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan media atas kinerja
maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan PLN. Hal ini berguna untuk
67
mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pencitraan perusahaan di
mata publik. Adapun surat kabar yang di kliping oleh APJ Surakarta adalah
Harian Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, Solopos dan Jogjo Semar. Setelah
kliping selesai, kliping pun diserahkan ke Sekretaris Manajer untuk diteruskan ke
Manajer PLN APJ Surakarta. Setelah itu kliping diteruskan ke semua divisi di
PLN APJ Surakarta, maka akan di bahas di rapat pimpinan.
3. Melipat, Merapikan dan Droppig Brosur
Brosur merupakan sarana komunikasi yang penting dalam setiap
kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Humas. Brosur ini di desain dan
diproduksi secara mandiri oleh PLN, baik oleh PLN Distribusi Jateng dan DIY
maupun PLN APJ Surakarta. Brosur yang diterbitkan oleh PLN meliputi brosur
tentang sosialisasi hemat listrik, cara menghitung rekening listrik, bahaya
kebakaran akibat listrik dan lain-lain.
4. Mengikuti pengarahan tentang ketenaga listrikan.
Pengarahan ini berlangsung diberikan oleh pembimbing lapangan.
Dalam kegiatan ini, semua peserta magang diberikan pengetahuan dasar tentang
ketenaga listrikan serta tugaas-tugas pokok yang harus dilaksanakan divisi humas.
Kegiatan ini bermanfaat bagi penulis dalam mengetahui seluk-beluk kinerja PLN
maupun untuk aktualitasasi dan aplikasi ilmu Public Relations dalam dunia kerja
yang sesungguhnya.
68
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan kehumasan di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dipegang
oleh Divisi Hukum, Humas, dan PKBL. Divisi ini sejauh mana berusaha secara
maksimal untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Humas berusaha
untuk menimbulkan dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN
melalui kegiatan internal maupu eksternal.
Sejak turunnya Interaksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang
penghematan pemakaian energi da air, maka PLN APJ Surakarta melalui divisi
humas selalu berupaya untuk terus menginformasikan serta memberikan
sosialisasi agar masyarakat secara aktif dapat meendukung gerakann ini. Sebagai
imbal balik dari partisipasi aktif masyarakat, maka PLN pun selalu berupaya utuk
meningkatkan standar mutu demi kepuasan pelanggan, karrena kepercayaan dari
masyarakat itulah PLN kini mash berdiri kokoh.
69
B. SARAN.
Selama penulis mengikuti keiatan KKM, ada beberapa hal yang perlu
penulis sampaikan sebagai saran untuk pihak Divisi Humas, yaitu :
1. Seorang praktisi humas alangkah bainya jika bisa menguasai permasalahan
teknis yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini demi meningkatkan
efektivitas kinerja humas.
2. Seorang praktisi humas alangkah baiknya jika memiliki kemampuan bahasa
dan penguasaan lapangan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja
Humas sebagai penyambung ldah PLN yang dituntut untuk selalu proaktif
dalam mendekati khalayak sebagai sasaran Humas yang utama.
3. Seorang praktisi Humas harus memiliki wawasan yang luas dan visioner.
Selain itu Humas juga harus dapat menjaga citra baik perusahaan sekaligus
memperkenalkan programnya agar berhasil secara nyata dalam masyarakat
40
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PLN
Sejarah kelistrikan di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika bebrapa
perusahaan Belanda membeli tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan
tenaga listrik itu berkembang dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum, diawali
dengan perusahaan swasta Belana yaitu NV.NIGM yang memperluas usahanya
dari hanya dibidang gas ke bidang tenaga listrik.
Pada tahun 1942, dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam
Perang Dunia II, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk
semua personil yang ada didalamnya, dan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945,
dengan diproklamsikannya kemerdekaan bangsa Indonesia, maka kesempatan
yang baik ini tidak disia-siakan oleh pemuda serta buruh listrik dan gas untuk
mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik yang dikuasai oleh Jepang. Pada
pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas itu diberi nama Jawatan
Listrik dan Gas. Namun inipun tidak berlangsung lama. Pada tahun 1948 dengan
adanya Agresi Militer Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-perusahaan
listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda, dengn nama N.V.S.E.M. (
Soloces Electricet Mij ), masa ini berjalan sampai tahun 1958.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1959, tepatnya dengan Peraturan
Pemerintah No. 3 Tahun 1959 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda
41
yang dikenal dengan singkatan BANAS, yang bertugas menetapkan keseragaman
kebijaksanaan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang
mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan. Kebijaksanaan
dan engawasan tersebut dimaksudkan agar produktivitasnya tetap dipertahankan.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangasa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari Belanda, maka pada tanggal 30 Desember 1958
dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang nasinalisasi semua
perusahaan-perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1958
tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Engan Undang-Undang tersebut,
maka selruh perusahaan listrik milik Belanda berada di tangan Bangsa Indonesia.
Selain itu juga, dengan Undang-Undang NO. 86 Tahun 1958, Perusahaan Listrik
dan Gas berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ). Sehingga pada
pertengahan Tahun 1960 dikeluarkan Perppu No.19 Tahun 1960 Tentang
perusahaan Negara.
Berdasarkan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi ”Cabang-cabang
produksi yang penting bagi Negara dan Menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara”, untuk mencapai masyarakat adil dan makmur maka
perlusegera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai,
serta bentuk dari bentuk perusahaan Negara dikawasan ini dan perlu
disikoronisasikan dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang
dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan
tersebut diatas, dengan ketentuan bahwa dalam produksi dan distribusi harus
42
dikusai dan diawasi oleh pemerintah, sedangkan modal dan tenaga yang terbukti
progresif diikut sertakan dalam pembangunan di Indonesia.
Untuk melaksanakan Perppu No.19 Tahun 1960 khususnya pasal 20
ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap -tiap Undang-Undang menghendaki
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No.67 Tahun 1961 tentang pendiian Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Listrik Negara, yang diserahi tugas untuk menyelenggrakan
penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yan
berusaha dibidang listrik dan gas milik elanda yang telah dikenakan Nasionalisasi
berdasarkan UU No. 86 Tahun 1959.
Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
No.19 Tahun 1965 tentang :
1) Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No.67 Tahun 1961.
2) Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.
Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut tidak lain dan
tidak bukan semata-mata untuk mempertinggi daya guna sebagai satu kesatuan
usaha dibidang ekonomi yang berfungsi menyelenggrakan kemanfaatan umum.
Selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17
Tahun 1967 tentang pengaruh dan penyerdehanaan perusahan Negara kedalam
tiga bentuk usaha Negara, karena terdapat banyak sekali perbedaan-perbedaan
dalam bentuk, status hokum, organisasi, system kepegawaian, administrasi
43
keuangan dari perusahan-perusahaan milik Negara. Adapun tiga bentuk pokok
usaha Negara yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Perusahaan Jawatan disingakat PERJAN ( Departmental Agency ).
2) Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Corporations ).
3) Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public/ State Company ).
Pada tahun 1962, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan UU No. 19
Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun 1972, ditetapkan
statusnya menjadi Peusahaan Umum Listrik Negara ( PERUM PLN ) dan diubah
pla anggarn dasarnya statusnya hak, dan wewenag serta tanggung jawab.
Karena banyak mengalami perubahn bentuk usaha sejalan dengan
waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP No. 23 Tahun
1994 dan Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994
di Jakarta, status PLN berubah dari Perusahaan Umum ( PERUM ) menjadi
Perseroan Terbatas ( PERSERO ). Didalam kelanjutannya, Akta Notaris tersebut
diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH No. 70 tertanggal 27
Januari 1998 dan status perusahaan ketenaga listrikan di Surakarta bernama PT.
PLN ( Persero ) Cabang Surakarta.
Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan Keputusan General Manager
PT. PLN ( Persero ) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta No.
388.K/021/PD.II/2001, tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan
Pelanggan mulai tanggal 1 Juni 2001 PT. PLN ( Persero ) yang dulu dengan
menggunakan nama PT. PLN ( Persero ) Cabang Surakarta dirubah menjadi PT.
44
PLN ( Persero ) Area Pelayanan Pelanggan dan untuk selanjutnya mlai Bulan
Agustus 2004 berubah lagi menjadi PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan
Jaringan Surakarta yang berlaku hingga saat ini
B. LOGO PERUSAHAAN PLN
Komposisi Logo
Logo PLN Persero terdiri dari :
a. Lambang kilat yang berwana merah, terletak didepan dari keseluruhan
komposisi.
b. Gelombang udara yang brwana biru berjumlah 3 baris terletak
digelombang belakang kilat.
c. Persegi panjang berwarna kuning dengan posisi poltrait berwarna kuning
seakan-akan membikai seluruh kesatuan komposisi.
45
Arti Logo
a. Lambing kita yang berwana merah
Listrik akan membawa manfaat positif bagi semua pihak apabila
dimanfaatkan dengan tepat. Namun juga dapat membawa hal yang negative
apabila disalah gunakan. Kilat merupakan fenomena dan dimana ion
bermuatan listrik positif yang berada dilangit bertemu dengan ion negatif yang
ada dibumi bertumbukan dengan kedua ion tersebut mengakibatkan percikan
api listrik yang disertai cahaya dan suara.
b. Gelombang udara yang berwana biru
Udara merupakan medium bagi ion-ion listrik, demikian pula PT.
PLN ( Persero ) berkeinginan untuk menjadi media atau penyalur energi listrik
bagi konsumennya.
c. Persegi panjang berwana kuning.
Diartikan sebagai cahaya yang terang duharapkan energi listrik yang
diproduksi dan distribusikan oleh PT. PLN ( Persero ) kepada konsumen dapat
membawa manfaat seperti cahaya dalam kegelapan.
C. FALSAFAH PERUSAHAAN
“Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam Kehidupan Masyarakat yang
Produktif “.
Kita, warga PLN yakn bahwa :
46
a) Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi
pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat.
b) Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi
juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik kepada para
pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produtif
dan memperoleh kehidupan yang sejahtera.
c) Pekerja PLN bukan faktor produsi, tetapi adalah manusia bermartabat yang
memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan
keberhasilan perusahaan.
d) Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar
efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas
pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan
bisnis secara vertkal
D. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi :
Menjadi Perusahaan Listrik Regional setara kelas dunia yang berorientasi
pada pelanggan, unggul dan mandiri.
Misi :
a) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang kin yang terkait,berorientsi
pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegng saham.
47
b) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
tenaga listrik
c) Mengupayakan agar tenaga listrik sebagai media untuk menngatkan
kuakitas kehidupan masyarakat.
d) Mengupayakan agar tenaga listrik enjadi pendorong kegiatan ekonomi.
e) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
E. TUJUAN PT. PLN ( PERSERO )
Adapun sifat, maksud dan tujuan PT. PLN ( Persero ) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu :
1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolalaan peusahaan.
2. Mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai
dengan tujuan untuk :
a. Meninglatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
penyediaan listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyedian tenaga listrik.
4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenga
listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
48
F. HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN.
Hak dan kewajiban PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan
Surakarta diatur melalui Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor :
097.K/010/DIR/1999 tanggal 11 Mei 1999 tentang Peraturan Perusahaan PT .
PLN ( Persero ) dalam pasal 8 sebagai berikut :
1. Perseroan berhak :
a. Memberikan pekerjaan atau perintah yang layak kepada pegawai sesuai
tugas dan tanggung jawabnya.
b. Menugaskan untuk bekerja lembur dengan memperhatikan ketentuan yang
ditetapkan oleh Direksi.
c. Menuntut suatu prestasi/hasil kerja sesuai dengan target yang ditetapkan
dalam Rencana Kerja Perseroan.
d. Menetapkan pegawai di unit kerja maupun yang terdapat di wilayah kerja
perseroan.
e. Menetapkan/menugas karyakan pegawai ke instansi lain di luar perseroan
baik dalam negeri maupun luar negeri.
f. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku.
g. Memutuskan hubungan kerja/memperhentikan pegawai dengan
memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
49
2. Perseroan berkewajiban :
a. Memberikan gaji, uang lembur, dan tunjangan-tunjangan lain sesuai
dengan ketentuanyang ditetapkan oleh Direksi.
b. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Memberikan penghargaan bagi pegawai yang berjasa dan setia kep ada
Perseroan.
d. Memberikan hak-hak kepegawaian lainnya sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Direksi.
e. Menaati ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
G. STRUKTUR ORGANISASI.
Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang menujukkan hubungan
antara personil dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.
Struktur Organisasi yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik
pula. Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik
dalam kualitas maupun kuantitas.
Struktur Organisasi yang ditetapkan di PT. PLN ( Persero ) Area
Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang sesuai
dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, asisten Manajer
memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung, namun demikian
Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur
50
organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN ( Persero ) area pelayanan dan Jaringan
Surakarta terdiri dari :
1. Manajer APJ.
2. Fungsional Ahli, yang terdiri dari :
a. Ahli Penekanan Losses.
b. Ahli kinerja dan Korporat.
c. Ahli hukum, Humas, dan PUKK.
3. Bagian Pemasaran :
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawa 1 (
satu ) Atmu dan 3 ( tiga ) seksi, yaitu :
a. Atmu Riset Pasar
b. Seksi Penjualan.
c. Seksi Peningkatan Pelayanan.
d. Seksi penerangan dan Perakitan.
4. Bagian Niaga
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajeryang membawahi 4 (
empat ) seksi, yaitu :
a. Seksi Tata Usaha Langganan.
b. Seksi Pengolahan Data.
c. Seksi Pembacaan Meter.
d. Seksi Penagihan.
51
5. Bagian Distribusi
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (
empat ) seksi, yaitu :
a. Atmu Mutu dan Keandalan.
b. Atmu Proteksi dan Pengukuran.
c. Atmu Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi
d. Atmu regu PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ).
e. Seksi Operasi Distribusi.
f. Seksi Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi.
6. Bagian Keuangan
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang membawahi 4 (
empat ) seksi, yaitu :
a. Seksi Pengendalian Anggaran dan Keuangan.
b. Seksi Pengawasan pendapat.
c. Seki Akuntansi.
d. Seksi Perbekalan.
7. Bagian SDM Administrasi.
Bagian ini dipimpin oleh seorang Asisten Manajer yang
membawahi 2 ( dua ) seksi dan 1 ( satu ) regu satpam, yaitu :
a. Seksi SDM.
b. Seksi Sekretariat dan Umum.
c. Regu Satpam.
52
8. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta Mempunyai 12
kantor unit yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta, Yaitu :
a. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta Kota.
b. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Manahan.
c. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Surakarta.
d. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Grogol.
e. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sukoharjo.
f. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Wonogiri.
g. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Palur.
h. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Kartasura.
i. Kantor PT. PLN ( Persero ) UPKaranganyar
j. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sragen.
k. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Jarisrono.
l. Kantor PT. PLN ( Persero ) UP Sumberlawang.
Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan
di PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta :
1. Manajer Area Pelayanan Jaringan
Tugas pokok Manajer Area Pelayanan Jaringan adalah
bertanggungjawab atas pengelolaan usaha secara efektif dan effisien serta
menjalin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas
pelayanan, pelaksanaa pengelolaan jaringan tegangan menengah ( JTM ),
jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan rumah ( SR ), alat pembatas dan
Pengukur ( APP ), pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan
53
administrasi, membina hubungan kerja, kemitraan, dan komunikasi yang
efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate
Governance. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Manajer Area pelayanan dan Jaringan mempunyai fungsi :
a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik
b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.
c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tariff.
d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.
e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan
menengah ( JTM ) dan jaringan tegangan rendah ( JTR ), sambungan
rumah ( SR ), dan APP-nya.
f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK.
g. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan administrasi.
h. Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.
i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan
Pemasaran, Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM, dan Administrasi.
j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai
prosedur ang ditetapkan.
2. Ahli Hukum, Humas, dan PKBL.
a. Bidang Hukum : Menyelesaikan segala permasalahan yang menyangkut
hukum, misalnya kontrak kerja antara PT. PLN ( Persero ) dengan para
pelanggan yang biasanya terdapat dalam SPJBTL ( Surat Perjanjian Jual
Beli Tenaga Listrik ).
54
b. Bidang Hukum dan PKBL ( Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ).
Kemitraan :
1. Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan
memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga
lunak 9 kurang dari 10 juta dikenai bunga 6% pertahun dan lebih
dari 10 juta dikenai 8% pertahun ). Contohnya industri batik,
industri tahu, industri jamu, industri kerajinan tangan, perkayuan
untuk kusen, dan pintu, meneler, dan lain-lain.
2. membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksinya.
Contohnya mengikuti Pekan Raya Jakarta, Pameran singapura dan
Jerman.
Program Bina Lingkungan : memberikan bantuan secara Cuma-
Cuma/gratis kepada lingkungan seputar kantor PLN dan asset PLN (
tiang listrik, jaringan listrik, travo ) serta ingin menggugah partisipasi
dan kesadaran masyarakat untuk peduli dan ikut membantu
mengamankan instalasi jaringan listrik, bangunan/peralatan kantor
PLN dari gangguan pencurian karena lokasinya sangat jauh dari
jangkaun pengawasan personil PLN
Menjalin kerjasama dengan pers ( media cetak dan eleltonik )
1. Media cetak : Solopos, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan kompas.
2. Media elekteonik : Radio RRI Surakarta, Ria FM, Metta FM.
Program kemitraan adan Bina Lingkungan merupakan suatu bentuk
pengaktualisasian funsi community relations agar hubungan PT. PLN (
55
Persero ) Area Pelayanan dan jaringan Surakarta dengan masyarakat semakin
baik. Sekain itu, perusahaan juga memberikan beasiswa kepada para pelajar
yang berprestasi, bantuan dana operasional kepada beberapa sekolah, dan
pemberian penerangan secara Cuma-Cuma disekitar lingkungan perusahaan.
3. Asisten Manajemen Pemasaran
Tugas pokok Asisten Manajemen Pemasaran adalah bertanggung
jawab atas kajian penetapan harga listrik, prakiran kebutuhan tenaga listrik,
usulan pengembangan produk dan jasa baru, penyusunan potensi pasar,
petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi, penerangan, humas, dan
penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Asisten Manajemen Pemasaran mempunyai fungsi :
a. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik.
b. Menyusun prakiraan kebutuhan energi.
c. Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.
d. Melaksanakan riset pasar.
e. Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.
f. Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.
g. Mengelola peneraan dan pengujian peralatan distribusi.
h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan ketenagalistrikan dan
prosedur pelayanan kepada pelanggan/masyarakat.
i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana
perbaikannya.
56
4. Asisten Manajer Niaga.
Tugas pokok Asisten Manajer Niaga adalah bertanggungjawab atas
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan atau calon pelanggan
hasil penjualan listrik, pengelolaan piutang, pelaksanaan P2TL. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer
Niaga mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinir proses administrasi Pasang Baru dan Perubahan Daya pada
konsumen selektif.
b. Secara aktif unit dalam penyelesaian klain.
c. Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.
d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik
e. Memonitor pengelolaan piutang.
f. Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang
menunggak.
g. Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada unit di bawahnya.
h. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi.
i. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan niaga dan rencana perbaikannya.
5. Asisten Manajer Distribusi
Tugas pokok Asisten Manajer Distribusi adalah bertanggungjawab
atas pelaksanaan pembuatan desain kontruksi, rencana dan SOP untuk operasi
dan pemeliharaan, perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang
dikelola unit. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
Asisten Manajer Distribusi mempunyai fungsi :
57
a. Membuatan desain kontruksi berdasarkan desaian stándar.
b. Menyusun usulan pengembangan distribusi.
c. Membuat analis kerja jaringan distribusi.
d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.
e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi.
f. Membantu pelaksanaan Pasang Baru dan Perubahan Daya pada
konsumen selektif.
g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya.
h. Melaksanakan administrasi pembangunan.
i. Melaksankan tata laksanan perbekalan.
j. Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi
k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan
distribusi serta rencana perbaikannya.
6. Asisten Manajer Keuangan
Tugas pokok Asisten Manajer Keuangan adalah bertanggungjawab
atas penyusunan RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan pendanaan
dan arus kas secara akurat serta kegiatan perbekalan. Untuk melaksanakan
tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Menyusun RKAP dan cash flow.
58
b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ, Unit
Pelayanan ( UP ), Unit Jaringan ( UJ ), dan Unit pelayanan Jaringan
( UPJ ).
c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya.
d. Memonitor laporan keuangan secara berkala.
e. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.
f. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya.
7. Asisten Manajer SDM dan Administrasi.
Tugas pokok Asisten Manajer SDM dan Administrasi adalah
bertanggungjawab atas pelaksanaan pemngelolaan dan pengembangan SDM,
tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan dan kesehatan
lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan
serta penanganan masalah hukum. Asisten Manajer SDM dan Administrasi
mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja.
b. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.
c. Melaksanakan pengembangan karir pegawai.
d. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.
e. Melaksanakan updating data pegawai.
f. Memproses pelanggaran disipkin pegawi.
g. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran penghasilan
pegawai.
59
h. Mengelola kesekretarisan dan rumah tangga kantor.
i. Melaksanakan pembinaan dan keamanan.
j. Membuat evaluasi triwuklan tas kegiatan SDM dan Administrasi serta
rencana perbaikannya.
H. PERSONALIA/PEGAWAIAN PT. PLN ( PERSERO ) APJ
SURAKARTA
1. Jumlah Karyawan
Dalam penempatan secara kuantitatif bila di lihat dari posisi
jabatan atau bidang kerja PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dapat
diketahui jumlah karyawan adalah 326 orang. Terkait dengan jumlah
karyawannya tersebut, maka dapat di lihat pada table berikut ini :
60
Tabel
Komposisi Karyawan Berdasarkan Bidang Kerja
Di. PT. PLN ( Persero ) Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta
Tahun 2007
NO BAGIAN/UNIT JUMLAH
1 Manajer APJ Surakarta 1
2 Fungsional Ahli APJ Surakarta 18
3 Bagian Pemasaran 10
4 Bagian Niaga 13
5 Bagian Distribusi 47
6 Bagian Keuangan 12
7 Bagian SDM dan Administrasi 15
8 UPJ Karanganyar 17
9 UPJ Sukoharjo 20
10 UPJ Wonogiri 18
11 UPJ Sragen 18
12 UPJ Palur 19
13 UPJ Kartasura 18
14 UPJ Jatisrono 18
15 UPJ Sumber Lawang 19
16 UPJ Manahan 22
17 UPJ Grogol 19
18 UPJ Surakarta Kota 23
JUMLAH 326
61
2. Jam Kerja
Waktu/jam kerja karyawan pada PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dan peraturan perundangan yaitu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
Jumlah tersebut dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Senin-Kamis : Pukul 07.00-16.00 WIB, termasuk istirahat 1
jam.
b. Jumat : Pukul 06.30-14.30 WIB, termasuk istirahat 1,5
jam
c. Sabtu : Buka khusus loket pembayaran rekening dan
buka pesta pukul 08.00-12.00 WIB
d. Minggu : Libur
e. Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 Jam.
3. Rekruitmen
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT.
PLN ( Persero ), khususnya di lingkungan PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta telah banyak dilakukan perubahan manajemen dan
rekruitmen karyawan. Adapun yang dimaksud karyawan adalah
pegawai dan pekerja. Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan, diangkat, dan diberi penghasilan
menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sedangkan pekerja
adalah mereka yang dipekerjakan perseroan berdasarkan perjanjian
kerja.
62
Dalam hal pengadaan pegawai dilakukan untuk mengisi
formasi tenaga kerja berdasarkan kebutuhan perseroan. Pelamar yang
tewlah dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku harus menjalani masa percobaan paling lama 3 ( tiga ) bulan
dan berstatus sebagai pegawai dalam masa percobaan atau calon
pegawai.
Perusahaan dalam mrekrut tenaga kerja atau karyawan baru
untuk mengisi formasi yang ada, salah satu pertimbangannya adalah
tingkat golongan ruang gaji bagi karyawan yang bersangkutan dan
sekaligus untuk mengetahui kualitasnya.apabila dilihat dari latar
belakang pendidikannya, maka karyawan PT. PLN ( Persero APJ
Surakarta memiliki karyawan yang bervariatif jenjang pendidikannya
yaitu meliputi Sekolah Dasr ( SD ), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
( SLTP ), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA ). Saja Muda, dan
Sarjana.
Disamping karyawan yang bersifat tetap atau pegawai, di PT.
PLN ( Persero ) APJ Surakarta juga menggunakan pekerja. Dalam
hal pengadaan pekerjaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
akan tenaga kerja selama jangka waktu tertentu dan dipekerjakan
berdasarkan perjanjian kerja. Lamayanya surat perjanjian kerja adalah
paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 tahun.
63
4. Kewajiban Karyawan
Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang
sebaiknya harusdihindarkan bagi karyawan PT. PLN ( Persero ) APJ
Surakarta diatur dalam Keputusan Direksi PT. PLN ( Persero ) Nomor
: 097.K/010/DIR/1999 tanggal 1 Mei 1999 tentang peraturan
perusahaan PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dalam pasal 9 sebagai
berikut :
a. Karyawan berkewajiban :
1. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data
pribadi keluarga maupun mengenai pekerjaan kepada
perseroan.
2. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang
diberikan oleh Perseroan denan sebaik-baiknya dan dengan
penuh rasa tanggung jawa.
3. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia
Perseroan, yang didapat oleh jabatannya maupun di dalam
pergaulannya di lingkungan perseroan.
4. Setia kepada Perseroan dan menjaga citra erta membela
kepentingan Perseroan.
5. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan norma-norma
pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.
64
6. Menjaga dan memelihara barang-barang milik Perseroan yang
dipercayakan kepadannya atau yang digunakan dalam
pelaksanaan tugas.
7. Menaati jam kerja yamg telah ditetapkan.
8. Menaati dan melaksankan setiap ketentuan/peraturan yang
berlaku di lingkungan perseroan.
9. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
b. Karyawan dilarang :
1. Melakukan hal-hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai
yang bermartabat.
2. Menyalahgunakan wewenang dan jabatn.
3. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan Perseroan.
4. Melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikan Perseroan.
5. Melalaikan tugas kedinasan.
6. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
7. Bekerja untuk Negara Asing, bidang usaha lain atau instansi di
luar Perseroan tanpa ijin dari Perseroan.
5. Kesejahteraan
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggung jawab
manajen serta untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan
karyawan, maka PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta memberikan
sarana yang menyangkut kesejahteraan karyawan, diantaranya sebagai
berikut :
65
a. Tersediannya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit
yang ditunjuk khusus oleh perusahaan dengan Perjanjian Kerja
Sama.
b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan.
c. Adanya penghargaan berupa kenaikan pangkat dan bonus kepada
karyawan-karyawan yang berprestasi.
d. Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK ).
66
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
Di dalam struktur organisasi Humas PT. PLN ( Persero ) Area
Pelayanan dan Jaringan Surakarta berada dalam divisi Pemasaran dan Humas
dalam rangka memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik
Perusahaan, Humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta melaksanakan beberapa
kegiatan antara lain :
A. Kegiatan Internal :
a. Mengadakan komunikasi da koordinasi dengan Asisten Manajer
pemasaran dalam menyelenggarakan promosi dan kegiatan kehumasan
lainnya seperti : sosialisasi kelistrikan.
b. Menyampaikan laporan kegiatan kehumasan kepada manajer.
c. Mengadakan rapat dengan manajer, asisten manajer dan ahli-ahli lain
untuk membahas evaluasi kegiatan kehumasan.
d. Menyampaikan kliping berita ke bagian manajer, selanjutnya manajer
mendesposisi kebidang yang terkait.
e. Selain kegiatan formal di atas untuk meningkatkan kebersamaan antar
karyawan PT. PLN juga mengadakan kegiatan-kegiatan informal yang
diberi nama program SBO antara lain :
1. Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental karyawan
menurut agama masing-masing, seperti pengajian, peringatan hari-hari
bersar keagamaan dan lain-lain.
67
2. Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan cara hiburan bagi
karyawan seperti cara menyanyi bersama.
3. Olah Raga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan setiap
jumat pagi, kemudian di lanjutkan dengan acara yang di beri nama
forum ” Sambung Rasa ” .
B. Kegiatan Eksternal
1. Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.
2. Mengadakan hubungan dengan media massa baik cetak maupun
elektronik.
3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misalkan dengan
kegiatan sosialisasi kelistrikan.
Karena divisi humas PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta terdiri dari 3
bagian yakni hukum, humas dan PKBL ( Program Kemitraan Bina
Lingkungan ), maka job description juga terbagi menjadi 3 antara lain :
1. Bidang Humas
Tugas Humas dalam hal ini adalah :
a. Mengusulkan dan mejadi pelaksana program kemitraan dan
Bina Lingkungan.
b. Menjalin kerja sama dengan pers baik media cetak maupun
elektronik, seperti :
68
1. Media Cetak
a. Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN ( Persero )
yang ada di surat kabar.
b. Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait
untuk di muat pada edisi berikutnya.
c. Mengundang wartawan ke kantor PLN guna
menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik.
d. Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak
untuk menyampaikan informasi ke masyarakat.
2. Bina Lingkungan
a. Memberikan bantuan beasiswa pada masyarakat
berprestasi yang tidak mampu.
b. Memberikan bantuan secara gratis atau cuma-cuma
ditiap daerah pada lingkungan seputar kantor PLN
melalui program Bina Lingkungan ini di PT. PLN ingin
menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk
peduli dan ikut membantu mengamankan aset PLN
yang terdiri dari tiang listrik, jaringan listrik, trafo serta
bangunan dan peralatan kantor PLN dari gangguan
pencurian, karena lokasi yang sangat jauh dari
jangkauan pengawasan personil PLN.
69
Selama menjalankan KKM, penulis ditempatkan paada divisi
humas,pemasaran. Penulis wajib mengikuti peraturan yang berlaaku di instansi
PLN Area Pelayanan dan Jaringan ( APJ ) Suurakarta. Penulis menngikuti
kegiztzn magang setiap Seni-Jumat dimana pada hari Senin-Kamis dimulai pukul
07.00 hingga pukul 14.00 WIB dan hari Jumat dimulai pukul 06.30 hingga pukul
14.00 WIB. Adapun perincian kegatan magang yang telah dijalani penulis adalah
sebagai berikut :
1. Sosialisasi gerakan penghematan listrik.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang
peenghematan pemakaian energi dan air, gerakan sosialisasi dicanangkan oleh
PLN sebagai program yang utama. Kegiatan sosialisasi gerakan penghematan
biaya listrik saat ini erupakan program yang wajib dijalankan. Tak dipungkiri
bahewa hal ini bukan tugas yang mudah. Namun divis humas PLN APJ Surakarta
memiliki strategi sosialisasi yaang efektif, yaitu berusaha mendekati sasaran yang
tepat. Misalnya ibu-ibu rumah tangga, termasuk soal penggunaan listrik.
Selama penulis mengikuti magang ( Maret ), PLN APJ Surakarta
meengadakan kegiatan sosialisasi sebanyak dua kali. Para peserta magang terlibat
langsung dalam setiap tahap sosialisasi, mulai dari persiapan, menata hadiah door
prize hingga pelaksanaan acaranya. Kegiatan sosialisasi yang pertama
mengadakan kunjungan ke radio RRI Surakarta, sedangkan kegiatan sosialisasi
kedua diadakan talkshhow di radio Metta FM.
Dalam setiap kegiatan sosialisasi selal dihadiri oleh banyak peserta.
Selain itu untuk memancing antusias peserta, pihak divisi Humas PLN APJ
70
Surakarta pun menyiapkan strategis khusus, yaitu memerikan bingkisan door prize
kepada peserta yang mengajukan peertanyaan seputar penghematan listrik.
Dalam setiap sosialisasi yang dilangsungkan, tak lupa pihak PLN APJ
Surakarta juga mengundang para wartawan. Hal ini tentu penting, selain untuk
menyiarkan kegiatan kehumasan, tentu akan menaikkan citra positif PLN di mata
media.
Selain melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan atau komunitas
tertentu, sosialisasi pun dilaksanakan melalui pers, salah satunya adalah media
radio. Hal ini bertujuan untuk lebih memperluas jaangkauan sosialisasi agar lebih
tepat sasaran. Segmentasi sukses audiens adalah inti dari keberhasilan Public
Relations dan ilmu tentang segmentasi telah semakin canggih. Media radio yang
dipilih unuk menjadi mitra sosialisasi pun dipilih semua kalangan. Adapun media
radio menjadi mitra PLN APJ Surakarta dalam mensosialisasi gerkan
penghematan listrik adalah Radio RRI Surakarta, Radio Metta FM. Dengan
adanya upaya ini, diharapkan bahwa penyampaian tentang penghematan liistrik
ini bisa menjangkau semua lapisan dalam masyarakat. Dan sosialisasi yang
disampaikan bisa mengubah pandangan dan pola konsumsi masyarakat terhadap
energi listrik, sehngga krisis energi secara global dapat dihindari.
2. Kliping Surat Kabar Harian
Kegiatan mengklipng Surat Kabar merupakan kegiatan pertama yang
wajib diselesaikan oleh para peserta magang setiap harinya. Kegiatan mengkliping
surat kabar ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan media atas kinerja
maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan PLN. Hal ini berguna untuk
71
mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan pencitraan perusahaan di
mata publik. Adapun surat kabar yang di kliping oleh APJ Surakarta adalah
Harian Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, Solopos dan Jogjo Semar. Setelah
kliping selesai, kliping pun diserahkan ke Sekretaris Manajer untuk diteruskan ke
Manajer PLN APJ Surakarta. Setelah itu kliping diteruskan ke semua divisi di
PLN APJ Surakarta, maka akan di bahas di rapat pimpinan.
3. Melipat, Merapikan dan Droppig Brosur
Brosur merupakan sarana komunikasi yang penting dalam setiap
kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Divisi Humas. Brosur ini di desain dan
diproduksi secara mandiri oleh PLN, baik oleh PLN Distribusi Jateng dan DIY
maupun PLN APJ Surakarta. Brosur yang diterbitkan oleh PLN meliputi brosur
tentang sosialisasi hemat listrik, cara menghitung rekening listrik, bahaya
kebakaran akibat listrik dan lain-lain.
4. Mengikuti pengarahan tentang ketenaga listrikan.
Pengarahan ini berlangsung diberikan oleh pembimbing lapangan.
Dalam kegiatan ini, semua peserta magang diberikan pengetahuan dasar tentang
ketenaga listrikan serta tugaas-tugas pokok yang harus dilaksanakan divisi humas.
Kegiatan ini bermanfaat bagi penulis dalam mengetahui seluk-beluk kinerja PLN
maupun untuk aktualitasasi dan aplikasi ilmu Public Relations dalam dunia kerja
yang sesungguhnya.
74
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan kehumasan di PT. PLN ( Persero ) APJ Surakarta dipegang
oleh Divisi Hukum, Humas, dan PKBL. Divisi ini sejauh mana berusaha secara
maksimal untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Humas berusaha
untuk menimbulkan dan menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap PLN
melalui kegiatan internal maupu eksternal.
Sejak turunnya Interaksi Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang
penghematan pemakaian energi da air, maka PLN APJ Surakarta melalui divisi
humas selalu berupaya untuk terus menginformasikan serta memberikan
sosialisasi agar masyarakat secara aktif dapat meendukung gerakann ini. Sebagai
imbal balik dari partisipasi aktif masyarakat, maka PLN pun selalu berupaya utuk
meningkatkan standar mutu demi kepuasan pelanggan, karrena kepercayaan dari
masyarakat itulah PLN kini mash berdiri kokoh.
B. SARAN.
Selama penulis mengikuti keiatan KKM, ada beberapa hal yang perlu
penulis sampaikan sebagai saran untuk pihak Divisi Humas, yaitu :
75
1. Seorang praktisi humas alangkah bainya jika bisa menguasai permasalahan
teknis yang berkaitan dengan teknologi. Hal ini demi meningkatkan
efektivitas kinerja humas.
2. Seorang praktisi humas alangkah baiknya jika memiliki kemampuan bahasa
dan penguasaan lapangan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan kinerja
Humas sebagai penyambung ldah PLN yang dituntut untuk selalu proaktif
dalam mendekati khalayak sebagai sasaran Humas yang utama.
3. Seorang praktisi Humas harus memiliki wawasan yang luas dan visioner.
Selain itu Humas juga harus dapat menjaga citra baik p erusahaan sekaligus
memperkenalkan programnya agar berhasil secara nyata dalam masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Jeffkins Frank, 1995, Public Relations, Erlangga, Jakarta
Iratara Yosal, 2004, Community Relations : Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa
Rekatama Media, Bandung.
Maria Rumanti Assumpta, Sr. OSF, 2002, Dasar-Dasar Public Relations : Teori
dan Praktik, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta.
Kusumastuti Frida, 2003. Dasar-dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Moore Frazier H. Ph.d. 2004, Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi.
PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.
Kasali Rhenald, 2003, Manajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di
Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Kasali Rhenald, 1984, Manajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di
Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.