program indonesia pintar dan kartu indonesia...
TRANSCRIPT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
DAN KARTU INDONESIA PINTAR
Apa yang dimaksud dengan Program Indonesia Pintar?
Apa yang dimaksud dengan Program Indonesia Pintar
melalui pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP)?
Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberianbantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah(6-21 tahun):1. Yang menerima KIP,2. Yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya
dari keluarga/rumah tangga pemegang Kartu KeluargaSejahtera/KKS)
3. Yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkansebelumnya.
Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan bagianpenyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)sejak akhir 2014
Mengapa anak usia sekolah diberikan KIP?
KIP diberikan sebagai penanda/identitas untuk
menjamin dan memastikan agar anak mendapat
bantuan Program Indonesia Pintar apabila anak
telah terdaftar atau mendaftarkan diri (jika belum)
ke lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah)
atau lembaga pendidikan non formal (Pondok
Pesantren, Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat/PKBM, Paket A/B/C, Lembaga
Pelatihan/Kursus dan Lembaga Pendidikan Non
Formal lainnya di bawah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Kementerian Agama).
Apa saja kriteria/ siswa penerima KIP?
1. Penerima BSM dari keluarga pemegang KPS yang telah ditetapkan dalamSP2D 2014.
2. Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS/KKS yangbelum ditetapkan sebagai Penerima bantuan BSM.
3. Anak usia sekolah (6-21 tahun) dari Peserta Program Keluarga Harapan(PKH).
4. Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan/Sosial.
5. /Anak/santri usia 6-21 tahun dari Pondok Pesantren yang memilikiKPS/KKS (khusus untuk BSM Madrasah) melalui jalur usulan Madrasah.
6. Siswa Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang terancam putus sekolahkarena kesulitan ekonomi dan/atau korban musibah berkepanjangan/bencana alam.
7. Anak usia sekolah (6-21 tahun) yang belum atau tidak lagi bersekolahyang datanya telah direkapitulasi pada Semester 2 (TA) 2014/2015.
Bagaimana mekanisme penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mendapatkan bantuan pendidikan di Tahun 2016?
1. Anak penerima KIP yang bersekolah di sekolah formal membawa kartu yangdimiliki ke sekolah untuk didaftarkan sebagai calon penerima PIP dalamaplikasi Verifikasi Indonesia Pintar di Dapodikmen.
2. Anak dari keluarga/rumah tangga pemegang KKS tetapi belum menerima KIP,yang bersekolah di sekolah formal juga dapat membawa kartu yang dimilikike sekolah dengan disertai dokumen pendukung (Kartu Keluarga/KK/suratketerangan yang menyatakan anak sebagai anggota keluarga/rumah tanggapemegang KKS jika keluarga tidak memiliki KK).
3. Sekolah kemudian memasukkan data anak (nomor KIP atau KKS) calonpenerima PIP ke dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secarabenar dan lengkap. Data ini sekaligus berfungsi sebagai data usulan siswacalon penerima PIP dari tingkat sekolah ke Dinas PendidikanKabupaten/Kota/Provinsi dan direktorat teknis pelaksana PIP di tingkat Pusat
A. Bagi Anak Penerima KIP; maupun Anak dari keluarga Penerima KKS (tetapibelum menerima KIP) yang bersekolah di Lembaga Pendidikan Formal:
B. Bagi Anak Penerima KIP; maupun Anak dari keluarga Penerima KKS(tetapi belum menerima KIP) yang bersekolah di LembagaPendidikan Non Formal (Paket/Kursus/Pelatihan dll):
1. Anak pemegang KIP maupun anak tanpa KIP (tetapi dari keluarga pemegang KKS)yang belajar di lembaga pendidikan non-formal (seperti SKB/PKBM/lembagakursus dan pelatihan) melaporkan kartu ke SKB/PKBM/Lembaga Kursus danPelatihan tempat mereka terdaftar.
2. SKB/PKBM/Lembaga Kursus dan Pelatihan mendaftarkan anak pemegang KIPmaupun anak tanpa KIP (yang keluarganya menerima KKS) untuk kemudianmenyampaikan data usulan calon penerima manfaat PIP sesuai dengan FormatUsulan Lembaga ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (seperti terlampir dalamPetunjuk Teknis Pelaksanaan PIP di Kemdikbud) atau melalui aplikasi VerifikasiIndonesia Pintar dalam Dapodik (sesuai dengan kesiapan dari Kementerianpelaksana program).
C. Bagi Anak Penerima KIP maupun anak dari keluarga Penerima KKS (tetapibelum menerima KIP) yang putus/tidak lagi bersekolah baik di sekolah formalmaupuan non-formal:
1. Anak usia sekolah penerima KIP maupun yang tidak menerima KIP (tetapikeluarganya menerima KKS) tetapi putus/tidak lagi sekolah, harus mendaftarkandiri ke sekolah maupun ke lembaga pendidikan non-formal (sepertiSKB/PKBM/Paket/Kursus dan Pelatihan, jika tidak dapat masuk ke sekolah)sebelum melaporkan kartu yang mereka terima ke lembaga pendidikan danmendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.
2. Setelah terdaftar, sekolah/lembaga pendidikan tempat anak terdaftar,mengusulkan anak penerima kartu tersebut untuk didaftarkan sebagai calonpenerima manfaat PIP baik melalui usulan calon penerima manfaat PIP 2016sesuai dengan Format Usulan Lembaga ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota(seperti terlampir dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan PIP di Kemdikbud) ataumelalui aplikasi Verifikasi Indonesia Pintar dalam Dapodik (sesuai dengankesiapan dari Kementerian pelaksana program).
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan/meneruskan usulan anak calonpenerima PIP dari sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus dan pelatihan sebagaiusulan ke direktorat teknis pelaksana PIP di tingkat pusat.
Bagaimana jika anak tidak memiliki KIP tetapi orang tuanya memiliki KKS? ApakahKKS dapat digunakan untuk mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar?
• Anak dapat menggunakan KKS/KPS yang dimiliki oleh orangtuanya untukmendapatkan bantuan PIP.
• Anak/ dapat membawa KKS/KPS yang dimiliki (beserta Kartu Keluarga atauSurat Keterangan) ke sekolah untuk kemudian di data oleh sekolah tersebutdan direkapitulasi sebagai calon penerima bantuan PIP.
• Keluarga miskin yang tidak menerima KKS dan memerlukan KIP, dapatmengajukan usulan untuk menjadi calon penerima KIP/PIP ke sekolah,selama anak/keluarga memenuhi kriteria (misalnya dari keluarga PKH,korban bencana alam, tinggal di Panti Asuhan/Sosial dll) melalui jalur usulansekolah/madrasah/pondok pesantren.
• Usulan untuk dapat memperoleh manfaat PIP di 2016 melaluimekanisme/jalur usulan sekolah/madrasah/pondok pesantren dapatdiakomodasi setelah semua anak penerima KIP melaporkan kartu yangmereka terima kepada sekolah/lembaga pendidikan tempat anak terdaftar.
• KIP bagi anak tersebut di atas, diberikan di tahun anggaran berikutnya
Bantuan/dana tunai pendidikan digunakan untukmemenuhi kebutuhan pendukung biaya pendidikan siswaseperti:
1. Pembelian buku dan alat tulis sekolah
2. Pembelian pakaian/seragam dan alat perlengkapansekolah (tas, sepatu, dll)
3. Biaya transportasi ke sekolah
4. Uang saku siswa/ iuran bulanan siswa
5. Biaya kursus/les tambahan
6. Keperluan lain yang berkaitan dengan kebutuhanpendidikan di sekolah/madrasah
Untuk apa sajakah bantuan tunai melalui KIP ini dapat digunakan?
Mekanisme Untuk Memperoleh Dana PIP
Akses Validasi Indonesia Pintar (VIP)
14
Alur Data FUS (Format Usulan Sekolah)
Melalui VIP DIKMEN
Pengajuan
Approval
SEKOLAH Validasi PIP Dikmen
Dinas Kab/Kota
DatabaseFUS
Direktorat Teknis
SK FUS
Mekanisme Pengusulan Penerima PIP
Mekanisme Pencairan/Pengambilan Dana PIP
Sekolah/SKB/PKBM/lembagakursus
KPPN menyalurkan dana
sesuai SP2D ke rekening
penyalur
KEMDIKBUD
3
DISDIK KAB/KOTA
Alur penyaluran Dana
Alur penyampaian SK
KPPN
`1 1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik
kab/kota dan lembaga penyalur untuk
dibuatkan rekening
2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan SP2D
4
2
Siswa mengambil dana BSM/PIP di
lembaga penyalur membawa:
1. Surat keterangan kepala sekolah
2. Fotocopy rapor dan didampingiorangtua/wali untuk SD dan SMP,
Kartu pelajar/identitas lain untuk
SMA dan SMK
6
1. Memberitahukan
kesiapan pencairan
dana kepada penerima
melalui disdik
kab/kota/sekolah
2. Menyalurkan dana
bantuan
Memberitahukan kesiapan
pencairan dana kepada siswa
melalui sekolah
5 Memberitahukan kesiapan
pencairan dana kepada siswa
melalui sekolah
16
Langkah Ke-1
Langkah Ke- 2
Langkah Ke- 3
Langkah Ke- 4