program induksi guru pemula
TRANSCRIPT
Oleh:Surya Dharma, MPA, Ph.D
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Distribusi guru berkualitas yang kurang merata akan meningkatkan
disparitas mutu siswa
Guru pemula kurang efektif dibandingkan guru yang berpengalaman dalam proses
belajar mengajar
Issue Pemerataan Kualitas Guru
BAGAIMANA KUALITAS GURU YANG DIHARAPKAN?
Menetapkan tujuan yang terukur dan menentukan fokus pada
Mentor dan Guru Pemula
Pekerjaan guru di kelas dan
bagaimana guru menggunakan waktu mereka dalam proses belajar mengajar
INDUCTIONINDUCTION
Suatu proses “menuju ke dunia kerja dan profesi guru
Induksi memberikan jembatan yang penting bagi guru pemula dari sosok seorang yang belajar tentang mengajar menjadi guru yang profesional
Sistem pendukung
Periode waktu
Tahapan yang spesifik dalam pengajaran
TUJUAN PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DAN MENTOR
Memberikan dukungan bagi guru pemula dan sebagai pengembangan profesi berkelanjutan
Meningkatkan kinerja dan efektifitas guru pemula untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
Memberikan dukungan dan pelatihan bagi mentor
Memberikan pelatihan bagi administrator untuk mendukung guru pemula dan mentor
Meningkatkan retensi guru pemula
Hasil dari Program Induksi yang Berkualitas
Meningkatkan kepuasan kerja
Meningkatkan semangat untuk mengajar
Meningkatkan guru pemula dalam pengembagan diri
Meningkatkan prestasi belajar siswa
KOMPONEN PENTING PROGRAM INDUKSI
Komitmen dan dukungan
kelembagaanVisi
Standar Profesional
Pembelajaran Guru Berbasis
Kelas
Mentor Berkualitas
KARAKTERISTIK INDUKSI YANG EFEKTIF
Semua guru pemula berpartisipasi Program berakhir paling tidak 1 tahun Semua guru pemula dibimbing oleh
mentor yang berkualitas Guru pemula mengurangi beban
mengajar Review terhadap kelengkapan
program induksi
Pandangan Umum tentang Program Induksi Guru
Pendidikan guru memerlukan program induksi
Guru pemula merupakan aset bagi sekolah
Merupakan inspirasi bagi pengembangan selanjutnya baik kerjasama lokal dan nasional tentang induksi
Beberapa Pengalaman dibeberapa Negara dalam Program Induksi
Membangun konsensus dalam mendefinisikan program induksi yang berkualitas
Mengembangkan standar program yang berkualitas
Memahami bagaimana induksi terkait dengan pengembangan guru, recruitment dan retention
Keterkaitan program induksi dengan kebijakan guru secara makro
Meningkatkan school leadership dan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan program induksi
Menggali secara mendalam konsep bahwa kondisi kerja guru merupakan kondisi belajar siswa
Mengumpulkan dan mengembangkan pendataan yang baik
PROGRAM INDUKSI DI BEBERAPA NEGARA
Inggris : Mandatory Induction Program untuk seluruh guru
pemula yang kualified. Tidak dapat diangkat sebagai pegawai
jika tidak memenuhi persyaratan memuaskan dalam induksi
USA (Massachusetts) : Semua sekolah harus memiliki program
induksi untuk seluruh guru-guru di tahun pertama
Australia : Kewajiban profesional untuk mendukung guru pemula
yang dimuat dalam kebijakan pengembangan profesional guru
Di Chicago – Amerika SerikatBimbingan yang intensif dan spesifik menghasilkan guru mengajar lebih baik
71 % guru pemula melaporkan bahwa dukungan dari mentor terhadap substansi memberikan pengaruh positf terhadap praktek mengajar guru pemula
82 % guru pemula setuju atau sangat setuju bahwa mentor membantu mereka dalam bidang substansi pembelajaran
Mentor saya…..Mendukung pengetahuan substansi saya tentang apa yang dibutuhkan untuk mengajar
82 % guru pemula setuju dan sangat setuju bahwa mentor membantu memberikan strategi untuk mengelola ruang kelas
74 % guru pemula melaporkan bahwa sumber daya yang diberikan mentor secara positif mempengaruhi praktek pembelajaran
Teacher induction as a factor in student achievement
Before Induction
• 120 students enrolled in
Advanced Placement classes
with 73% achieving 3 or higher
• 40% Regents diploma rate
• 80 students enrolled in
Advanced Placement classes
with 50% achieving 3 or higher
After Induction
• 70% Regents diploma rate
Source : The Islip (New York) Public Schools , implemented a 3-year induction program for new teachers in 1999
EFEKTIFITAS GURU
PRESTASI SISWA HASIL
SANGAT EFEKTIF
KURANG EFEKTIF
TINGGI
SEDANG
RENDAH
Setelah satu tahun, guru yang efektif dapat
meningkatkan prestasi siswa (53%), setelah tiga tahun dapat meningkat
83%Setelah satu tahun, guru yang kurang efektif dapat
meningkatkan prestasi siswa (14%), setelah tiga tahun dapat meningkat
29%
Selisih = lebih dari 50%
Selisih = lebih dari 50%
Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
EMPAT UNSUR PROGRAM INDUKSI
ORIENTASI
PROGRAM INSTRUCTIONAL MENTOR
ASESMEN/EVALUASI
PLAN•What are My Goals?•What did I Know about my
Students?•Information Gathering•Developing a Plan
TEACHImplementation in the classroom
REFLECTWhat have I learned?•About my students?•About teaching?•About the community of learners at my school?
APPLYHow will I apply what I learned in my classroom to enhance student learning
Member Where
Implemented Formal orInformal
Feature
Australia Nearly all schools in nearly all states Both Orientation, mentoring, in-service training, and probation
Brunei Darussalam All schools Informal Orientation
Canada Some schools in some provinces Both Probation and mentoring
Japan All schools Formal Mentoring and training
Indonesia None None N/A
Republic of Korea All schools Formal Pre-appointment orientation
New Zealand All schools Formal Probation and program of advice and guidance (mentoring)
Papua New Guinea All schools Both Mentoring, meetings, and "inspection"
Singapore All schools Both Mentoring, seminars, and national handbooks
Chinese Taipei All schools Formal Internship
United States Most schools in half of the states Formal Mentoring and assessment
How does Indonesia compare with other APEC countries?(“From Students of Teaching to Teachers of Students: Teacher Induction around the Pacific Rim” Report – January 1997)
WHO CONDUCTS INDUCTION TRAINING PROGRAMS?
The principal of the school is responsible for organising the training.
This means he/she must prepare the program and ensure the
program is carried out. He selects the mentor. He does not have to
conduct every session. (although in small schools he will do much
of the work)
School supervisors must ensure Principals organise the training and
will participate during their visits to the school (say, a three hour visit
to every school twice a month)
The school supervisor (or principal) will write a report on the
teacher’s performance to conclude the induction and pass probation
Novice
District
Mentor
Partn
er
Pri
ncp
al &
S
up
ervi
sor
Principals …•attend training•support mentors and novice teachers•develop a supportive and welcoming climate•choose appropriate teaching assignments for novices
Districts…•develop policies that support induction•allocate resources for training and release time•create advisory councils•form local partnerships
Partners…•engage universities in the induction of novice teachers•foster community support for induction programs•assist in training and seminars advocate for quality in the teaching profession
Novices…•reflect on teaching practice•meet and conference regularly with mentors•observe mentors and other experienced teachers•participate in on-going professional development sessions
Mentors…•build relationships of trust•meet regularly with the novices•use the Professional Teaching Standards as a basis for discussing teaching and learning•focus the novice on student learning
Supervisors …ensure Principals organise the training and will participate during their visits to the school
TERIMA KASIH