program pemulihan diabetes (reversed diabetes)
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
RUBAHLAH ARAH GAYA HIDUP ANDA
Kadang kita perlu membelokkan arah kendaraan kita bukan untuk kembali
dari awal tapi untuk menghidari agar kita tidak terus menuju arah yang
salah, pada saat kita menyadari arah yang kita ambil ternyata arah yang
salah.
Karena diabetes adalah penyakit degeneratif, maka ia merupakan rangkaian
dari sebuah proses yang panjang dari gaya hidup kita (makanan, kebiasaan,
aktifitas, riwayat keluarga dan pemakaian obat-obatan) yang kita harus
yakin bahwa proses perjalanan itu masih bisa kita rubah agar kita bisa
mengarah pada kondisi yang prima dan sehat agar terhindar dan jika kita
sudah divonis diabetes maka kitapun bisa melakukan pengaturan tertentu
agar penyakit itu bisa pulih.
Program Pemulihan Diabetes (Reversed Diabetic) ini rangkuman dari
program yang dikeluarkan oleh Barton Publishing yang didasarkan pada
penelitian dan riset yang ada yang bisa menjadi navigasi kita untuk hidup
lebih sehat yang akan mampu mengurangi penggunaan obat farmasi
sesedikit mungkin. Kita akan belajar praktik-praktik terbaik dalam bentuk
diet, membentuk gaya hidup dan pengobatan natural melalui bahan-bahan
herbal.
Percayalah bahwa diabetes itu bisa dikendalikan bahkan Diabetes itu bisa
dipulihkan.
Program ini berdasarkan pada riset mutakhir dari para ilmuwan yang
melakukan studi tentang diabetes. Banyak dari studi tersebut yang
menemukan bahwa perubahan gaya hidup dan pola makan, latihan dan
istirahat yang berkualitas dapat membuat dampak yang besar pada proses
pemulihan diabetes. Diet tidak hanya sekedar 4 kata yang berkonotasi
menyulitkan, namun makanan yang baik (toyyiban) dan pemulihan diabetes
merupakan hal yang harus berjalan secara berdampingan. Kita akan
menemukan bagaimana latihan yang hanya dilakukan 12 menit yang
totalnya berjumlah hanya setengah jam tiap pekan mampu memberikan
dampak yang sangat baik pada penderita diabetes menuju pada pemulihan.
Kita juga diberikan tip-tip bagaimana mengenai makanan dan herbal
tertentu yang merupakan hasil temuan yang menakjubkan dari para praktisi
yang telah berhasil diterapkan pada pasiennya, termasuk temuan penting
dari para ilmuwan hingga kita bisa mengambil manfaat yang sebesar-
besarnya dari hal-hal yang sangat logis serta dari kisah-kisah nyata tentang
keberhasilan melakukan pemulihan.
Kenali Istilah-Istilahnya dan Siapkan Diri untuk Melakukan Pemulihan
Pada saat kita dihadapkan pada penyakit, kebanyakan dari kita benar-benar
tidak tahu hal apa yang membuat kita sakit atau bahkan bagaimana kita bisa
sampai menderita sakit tersebut. Yang sering kita lakukan adalah cepat-
cepat pergi ke dokter untuk meminta resep obat agar kita bisa segera
sembuh, kemudian menjadi heran mengapa obat tersebut justru membuat
kita malah bingung karena justru makin parah.
Ternyata banyak diantara kita yang menderita Diabetes tidak mengetahui
banyak tentang apa yang terjadi didalam tubuhnya. Di Amerika saja yang
sudah sangat maju, diperkirakan seperempat dari penderita diabetes tidak
mengetahui kalau dirinya sedang menderita penyakit ini. Dan diantara
penderita Diabetes Tipe 2 usia dewasa, umumnya baru melakukan program
pengendalian diabetesnya secara intensif setelah 9 – 12 tahun sejak ia
menderita penyakit ini. Sangatlah sulit bahkan mustahil untuk melakukan
pengendalian jika kita tidak sadar tentang Diabetes.
Pengetahuan yang baik mengenai diabetes dan kondisi pre-diabetes adalah
penting untuk membuat perubahan positif dan mendasar pada kehidupan
kita selanjutnya.
Ada beberapa istilah penting dan konsep dasar yang bisa mengarahkan kita
pada pemulihan diabetes. Berikut ini beberapa hal penting tentang
diabetes:
Tubuh kita memerlukan bahan bakar untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Kita memperoleh bahan bakar dari glukosa yang sering disebut gula. Ketika
kita makan, semua makanan yang kita makan seperti karbohidrat dan
protein, akan dirubah menjadi glukosa. Glukosa tersebut kemudian
mengalir melalui saluran darah kita menuju otak dan bagian tubuh lainnya,
khususnya otot dan hati. Oleh karena itu disebut dengan istlilah gula darah.
Agar otot bisa menerima glukosa dari makanan yang kita makan, diperlukan
keberadaan insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan secara alami
oleh pankreas. Kita akan membahas banyak mengenai insulin ini tapi untuk
saat ini cukup diingat bahwa insulin adalah hormon alamiah di dalam tubuh,
namun dalam kondisi tertentu insulin buatan juga banyak digunakan
sebagai obat yang digunakan untuk penderita Diabetes Type 1.
Jadi insulin itu mengatur glukosa (gula darah) agar bisa digunakan oleh sel-
sel otot untuk melakukan aktifitasnya dan oleh hati dalam melakukan kerja
vitalnya menghilangkan racun dalam tubuh yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi.
Banyak dari kita tidak tahu bahkan kebanyakan penderita diabetes bahwa
insulin juga berfungsi untuk mengirim nutrisi seperti vitamin C, magnesium,
potassium dan sodium, dan lain-lain ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu,
insulin memegang peranan penting dalam proses bagaimana asam amino
digunakan untuk membuat protein dan membangun sel otot.
Glukosa maupun insulin jelas-jelas berperan sangat penting, dimana
diperlukan glukosa yang langsung dikirim untuk memberikan nutrisi kepada
otak kita tanpa keterlibatan insulin dan diperlukan baik glukosa dan insulin
agar bisa masuk ke dalam sel-sel otot. Pada masalah Diabetes, ada 2 hal
yang bisa menjadi bermasalah dengan glukosa atau insulin atau kedua-
duanya.
DIABETES TIPE 1
Pada Diabetes Tipe 1, pankreas tidak memproduksi insulin atau insulin tidak
cukup tersedia untuk bisa memasok sel dengan glukosa. Hal ini bisa terjadi
melalui sebuah proses yang disebut dengan respon autoimmune
(autoimmune response) yang mana sistem imunitas tubuh melakukan
penyerangan dan menghancurkan sel-sel sehat pankreas penghasil insulin
yang telah disalah sangkakan sebagai sel penyusup atau asing. Dalam hal ini,
sistem imunitas menyerang sel-sel beta pada organ pankreas yang bertugas
memproduksi insulin.
Program ini juga memberikan kiat dan cara bagaimana agar kita bisa
membantu dan mempertahankan sel-sel beta pada pankreas ini agar bisa
hidup dan berfungsi normal kembali.
DIABETES TIPE 2
Pada Diabetes Tipe 2, sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin.
Bagaimana hal ini bisa terjadi masih terus dilakukan studi, namun seperti
halnya penyakit jantung, para peneliti meyakini bahwa kegemukan
(obesitas) merupakan salah satu penyebab utama. Sebuah teori yang
sedang berkembang saat ini menyatakan bahwa peradangan (inflammation)
pada sel yang disebabkan oleh makanan-makanan yang tidak sehat dapat
memicu adanya resistensi insulin ini.
Apa yang perlu kita ketahui tentang Diabetes Tipe 2 ini secara singkat
adalah bahwa sel-sel tubuh menolak kedatangan insulin sehingga glukosa
tidak mampu masuk ke dalam sel otot dan hati, sehingga glukosa tetap
berada di aliran darah yang mengakibatkan gula darah kita menjadi tinggi
pada penderita Diabetes Tipe 2 ini.
PRE-DIABETES
Diabetes sebenarnya bukanlah penyakit gula darah. Gula darah atau
pembacaan tingkat glukosa mungkin mengindikasikan bahwa orang
tersebut menderita Diabetes Tipe 2 atau orang tersebut berada pada
kondisi pre-diabetes, tapi hal ini bukan menjadi akar permasalahan apakah
ada hal yang salah di dalam tubuh kita.
Insulin menjadi sangat sentral dalam hal memberikan pasokan glukosa yang
cukup pada otot, namun para peneliti menemukan bahwa kekurangan
produksi insulin pada penderita Diabetes Tipe 1 atau insulin resisten pada
Diabetes Tipe 2 bisa membuat masalah tambahan seperti terhambatnya
proses pembentukan otot, menurunnya proses perbaikan sel dan
terhambatnya pengiriman vitamin dan mineral ke dalam sel-sel tubuh.
GEJALA DAN TANDA-TANDA DIABETES
Orang dengan Diabetes Tipe 2 perlu mencari cara bagaimana agar sel-sel
beta pada pankreas tidak mengalami kelelahan yang sangat (overload). Satu
langkah vital adalah dengan membuat tingkat gula darah selalu normal atau
pada rentang ideal. Semakin lama sel-sel beta dihadapkan pada tingkat gula
darah tinggi, maka kemungkinan sel-sel tersebut menjadi rusak permanen
akan sangat tinggi.
Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengetahui apakah kita menderita
diabetes sementara kita masih belum mengetahuinya. Meskipun obesitas
menjadi risiko tertinggi, riwayat anggota keluarga yang pernah menderita
diabetes juga menjadi salah satu penyebab, oleh karena itu pemeriksaan
secara rutin perlu dilakukan.
Berikut ini tanda-tanda dan gejala-gejala Diabetes (Tipe 1 or 2) yang perlu
diwaspadai jika kita mengalami tanda-tanda berikut:
� Sering Kencing
� Haus yang berlebihan
� Kelelahan yang sangat
� Penurunan berat badan yang tidak biasa dan tidak ada sebab yang
jelas
� Serung mengalami iritasi
� Penglihatan yang buram
� Infeksi yang sering pada kulit, saluran kencing atau daerah vagina
� Proses pemulihan luka yang lambat
� Kesemutan pada tangan dan kaki
Perlu diingat bahwa masing-masing gejala tersebut adalah sangat
tergantung pada karakteristik tubuh kita. Kita adalah satu-satunya orang
yang paling tahu apakah kita mengalami haus yang berlebih dibanding
dengan kondisi sebelumnya atau jika kita mengalami iritasi walaupun tanpa
adanya stress dalam hidup kita.
Di Amerika, ada sekitar 24 juta orang penderita Diabetes Tipe 1 dan 2, data
pada tahun 2007 menunjukkan bahwa diperkirakan 57 juta orang
mengalami pre-diabetes, sebuah kondisi yang jika tidak ditangani segera
akan mengakibatkan diabetes Type 2 dalam waktu 10 tahun. Di Indonesia
diperkirakan ada sekitar 18 juta penderita diabetes dan 800 diantaranya
adalah anak-anak. Dokter masih menggunakan istilah ‘Garis Batas Diabetes’
untuk mengidentifikasi orang-orang yang mengalami pre-diabetes. Istilah
lain yang juga digunakan adalah untuk mereka yang mengalami pre-
diabetes adalah ‘toleransi glukosa yang terganggu’. Apapun istilahnya hal
itu merupakan tanda bagi kita untuk melakukan pencegahan agar tidak
keterusan.
Berikut ini tantangannya: Jika 25% dari 8 juta orang Amerika saja tidak tahu
bahwa mereka menderita Diabetes Type 2, berapa percent dari 57 juta
orang tersebut yang mengalami pre-diabetes yang tidak menyadari dan
tidak ingin mendengar diagnose tersebut dari dokter? Program Pemulihan
ini benar-benar menggunakan metode alamiah dan perubahan gaya hidup
yang aman untuk merubah kita agar mampu mengendalikan diabetes dalam
hidup kita atau orang-orang yang kita cintai. Menghadapi kenyataan dari
hasil test tingkat gula darah atau apapun yang akan dikatakan dokter pada
kita tentang kondisi kesehatan kita merupakan salah satu cara yang paling
baik dalam melakukan pemulihan diabetes.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan kita bisa menderita penyakit
Diabetes Tipe 2, khususnya jika kita tidak mengambil langkah-langkah
pencegahan dan pemulihan:
� Jika berat badan berlebihan
� Jika kita berumur 45 tahun atau lebih
� Jika kita punya orangtua, saudara dengan diabetes
� Jika kita keturunan Afrika, India, Asia, Hispanic/Latin, atau orang
Pacifik
� Jika kita pernah mengalami tingkat gula tinggi pada saat hamil atau
pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4kg
� Jika tekanan darah kita 140/90 atau lebih tinggi atau kita pernah
mendengar bahwa kita memiliki gejala darah tinggi
� Jika kolesterol HDL kita dibawah 35 atau tingkat triglycerides kita
berada pada 250 atau lebih
� Jika kita jarang melakukan aktifitas gerak atau jarang berolahraga
(kurang dari 3 kali sepekan)
Merupakan hal penting bahwa kita perlu jujur tentang apakah kita
menyadari sendiri terhadap daftar diatas atau kita telah diindikasikan oleh
dokter bahwa kita mengidap gejala-gejala tersebut.
MENGHITUNG KARBOHIDRAT
Salah satu metode yang paling baik dan penting yang akan kita pelajari dan
kita gunakan adalah bagaimana menghitung asupan Karbohidrat.
Menghitung karbohidrat adalah metode yang berguna untuk mengontrol
intake (asupan) makanan dari seseorang dan hal ini relevan untuk penderita
diabetes dan mereka yang berisiko diabetes. Menghitung karbohidrat
berkisar pada makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan
digunakan untuk mengatur makanan kita sedemikian rupa hingga gula
darah berada pada rentang normal.
Ada beberapa makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi
dibandingkan dengan makanan lain. Makanan yang memiliki kandungan
karbohirat tinggi adalah sebagai berikut:
- Makanan-makanan yang dibuat dari biji-bijian (grains) seperti roti,
pasta dan sereal
- Sayuran dan buah-buahan khususnya sayuran-sayuran umbi-umbian
seperti kentang, ubi jalar dan yams.
- Semua minuman ber-alkohol seperti bir dan anggur
- Makanan penutup dan permen
- Kebanyakan produk dari susu, kecuali keju
Beberapa makanan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sedangkan yang
lainnya kandungan nutrisinya rendah. Makanan yang berbahan dasar biji-
bijian, polong-polongan dan produk susu (kecuali keju), dan buah-buahan
dan sayur-sayuran adalah contoh makanan karbohidrat dengan kandungan
nutrisi tinggi. Makanan dengan nutrisi rendah seperti gula pasir, permen,
minuman ber-alkohol, makanan cepat saji dan makanan-makanan beku.
Karbohidrat pada makanan yang kita makan memiliki pengaruh yang besar
terhadap tingkat gula darah kita. Bahan makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks umumnya merupakan makanan yang bernutrisi baik
dan sehat.
Contoh bahan makanan yang merupakan karbohidrat kompleks adalah
sayur mayur, buah-buahan, tanaman umbi-umbian, dan biji-bijian yang
masih belum diolah (un-refined). Pada sisi lain, pola makan dengan lemak
tinggi (high fat) yaitu lemak yang tidak sehat, bisa menimbulkan
kegemukan, resistensi insulin atau tekanan darah tinggi dan semua yang
bisa memicu beberapa komplikasi kesehatan.
Konsumsi karbohidrat harus diseimbangkan dengan latihan atau olahraga
yang rutin dan berat badan yang ideal untuk menjaga agar gula darah
berada pada rentang normal. Hal ini berarti mengurangi asupan
karbohidrat, memakan makanan sehat dan melakukan kegiatan olahraga
yang cukup.
Dasar-Dasar Menghitung Karbohidrat
Menghitung karbohidrat memerlukan sedikit keahlian menghitung, namun
sekali kita menguasainya, kita akan mampu melakukannya dengan baik
setiap saat.
Asupan Kalori Harian
Sebagai seorang penderita diabetes atau pre-diabetes, kita harus berada
pada pola makan dengan tingkat asupan total kalori per hari sekitar 1600
sampai 1800kkal.
Kita semua pernah mendengar istilah pyramid makanan. Kita pernah
mempelajarinya dan tahu bagaimana menggunakannya, namun pyramid
makanan itu tidak lagi digunakan oleh komunitas diabetes. Metode piring
(plate method) sekarang direkomendasi untuk digunakan guna menangani
diabetes dan berat badan. Cobalah beberapa langkah sederhana berikut
yang merupakan metode piring:
1. Bayangkan ada sebuah garis
turun ke pusat piring, sekarang
bayangkan garis tegak lurus
terhadap garis vertical tadi
sehingga ruangan piring terbagi
menjadi 3 bagian, seperti
ilustrasi disamping.
2. Isi bagian paling besar dengan
sayur mayur yang tidak
mengandung pati seperti
bayam, wortel, lettuce, kubis, bok coy, kacang polong, brokoli,
bunga cauli, tomat, salsa, timun, bit, okra, jamur, paprika dan turnip.
3. Pada sisi yang kecil, tempatkan makanan-makanan berpati tinggi
seperti roti whole grain, sereal berserat tinggi, oatmeal, bubur
jagung, krim gandum, nasi merah, pasta, tortilla, polong-polongan,
jagung, ubi jalar, cracker rendah lemak, snack chips, pretzel dan
popcorn rendah lemak.
4. Kemudian pada sisi kecil lainnya, letakkan daging atau pengganti
daging seperti ayam tanpa kulit, ikan tuna, salmon, ikan cod atau
ikan catfish, see food lainnya seperti udang, kerang, dan kepiting,
daging sapi tanpa lemak, tahu, telur atau keju rendah lemak.
5. Tambahkan 1 gelas susu tanpa lemak atau rendah lemak. Jika kita
tidak minum susu kita bisa ganti dengan yogurt.
6. Tambahkan buah-buahan atau setengah mangkok salad buah
Itulah model makanan (meal plan) yang kita siapkan agar kita bisa
mengontrol asupan kalori dan nutrisi dengan seimbang dan sehat.
Berikut ini salah satu cara untuk mengetahui asupan kalori (calorie intake):
Setiap gram karbohidrat mengandung 4 kkal. Seorang dengan diabetes
dengan pola makan pada tingkat kalori 1600kkal harus memperoleh 50%
dari karbohidrat, sehingga kalori dari karbohidrat adalah 800kkal atau
200gram karbohidrat yang disebarkan dalam aktifitas makan sehari-hari.
Jika sekali suap sekitar 15 gram, maka diperlukan sekitar 13 suap
karbohidrat tiap hari.
YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMULAI PEMULIHAN
Mari kita gali apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan pemulihan. Kita
akan mulai dengan makanan dan mengatur pola makan. Kemudian program
pemulihan ini akan memaparkan apa yang harus kita lakukan dengan
beberapa program latihan dan aktifitas fisik serta pemulihan melalui
pengobatan herbal pada bagian berikut:
APA YANG BISA KITA LAKUKAN: MAKANAN DAN POLA MAKAN
Kita tahu piramid makanan terbaru yang menyarankan sekurangnya
setengah dari asupan harian kita berupa whole grain (nasi merah, roti
gandum).
Namun meskipun hanya sepotong roti gandum, ia sudah mengandung 80%
pati. Pati berubah menjadi glukosa secara cepat saat ia bercampur dengan
ludah kita, bahkan sebelum menuju lambung, ia bisa langsung masuk ke
dalam aliran darah. Kenyataannya pati dirubah menjadi glukosa bahkan
lebih cepat daripada gula pasir atau sukrosa, yang merupakan gabungan
antara glukosa dan fruktosa. Gula pasir itu harus masuk dulu ke hati untuk
diuraikan menjadi glukosa, oleh karena itu proses penyerapannya menjadi
agak lambat dibanding pati.
Pati merupakan bahan karbohidrat utama dari nasi, roti, pasta dan
makanan lainnya yang terbuat dari tepung sebagai bahan utamanya. Bahan
makanan ini tidak akan dihilangkan sama sekali dari menu harian kita, tapi
sejujurnya kita akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak, jika kita
mau menguranginya pada pekan-pekan awal dari program pemulihan kita.
Karbohidrat akan sangat sedikit di pekan-pekan awal menu makanan kita.
Ketika makanan itu ada pada daftar menu kita, pilihlah makanan yang
whole grain (bukan yang refined) khususnya untuk terus menjaga agar
tubuh berada pada tingkat gula darah yang stabil, hingga kita juga bisa
terhindar dari penyakit-penyakit degeneratif lain seperti kanker dan sakit
jantung.
Pola makan pada Program pemulihan ini berdasarkan pada riset mutakhir
dan yang berhasil diterapkan pada banyak orang yang juga sesuai untuk
kita. Pola makan yang kita terapkan haruslah bisa kita lakukan dengan
nyaman tanpa beban dan berkelanjutan.
Mari kita bahas bagaimana makanan memiliki kekuatan untuk pemulihan.
Pola makan yang dipaparkan pada program ini akan mampu menurunkan
tingkat gula darah dalam beberapa pekan dan bahkan hanya dalam
beberapa hari saja. Kita perlu mengkonsultasikan program ini dengan
dokter jika kita sedang dalam masa pengobatan diabetes type 2. Jika kita
mampu menurunkan gula darah dengan cara alami, maka kita harus
menghentikan mengkonsumsi obat penurun gula darah.
Pola makan yang ada pada bagian pendahuluan (Fase 1) membantu
menjaga gula darah kita agar normal dan keluar dari Pre-diabetes atau
Diabetes Tipe 2. Fase ke-2 adalah tentang mengenalkan kembali kepada kita
beberapa makanan favorit dalam kebiasaan makan kita untuk membuat
gula darah kita tidak meningkat, kalaupun meningkat kita bisa melakukan
pengaturan agar bisa kembali pada kondisi normal. Fase-3 di disain untuk
menjaga gula darah kita agar selalu berada pada kondisi optimal terus
menerus. Itulah tiga Fase yang dilengkapi dengan catatan praktis dalam tiap
fasenya. Sekarang bersiaplah untuk memulihkan kondisi diabetes atau pre-
diabetes kita.
FASE 1: MEMULAI PROGRAM PEMULIHAN
**Catatan untuk Diabetes Tipe 1: Fase 1 dan fase 2 disusun lebih untuk
mereka yang menderita Diabetes Tipe 2 dan mereka yang mengalami pre-
diabetes. Jika kita penderita Diabetes Tipe 1, maka silahkan baca Fase-1 dan
Fase-2 secara cepat karena ada beberapa informasi yang sangat berguna
buat kita. Selanjutnya kita bisa memulai pengaturan strategi jangka panjang
yang dipaparkan pada Fase-3.
Rentang Waktu: Berapa lama Fase ini berakhir adalah tergantung dari kita
dan kondisi resistensi dari insulin kita. Bisa jadi sekitar 2 atau 4 pekan.
Dalam beberapa kasus bisa makan waktu lebih lama.
Apa yang kita makan: Pekan-pekan awal dari program ini akan sangat
banyak berkecimpung pada protein dan lemak yang sehat. Sebaliknya kita
akan banyak mengurangi asupan karbohidrat untuk mengaktifkan proses
penurunan gula darah tanpa melalui obat-obatan, namun jika ada masalah
dalam hal ini maka kita harus memulai dengan menghitung asupan
karbohidrat.
Tujuan: Membuat tingkat gula darah puasa kita berada dibawah 100mg/dL.
APAKAH DIET RENDAH KARBOHIDRAT AMAN UNTUK PENDERITA
DIABETES?
Banyak professional tidak menginginkan orang menurunkan gula darah
melalui diet, mereka menginginkan kita melakukannya dengan obat.
Mulai dengan diet rendah karbohidrat yang sangat ekstrim, akan membantu
memulai strategi jangka panjang menangani diabetes.
Namun, silahkan didiskusikan hal ini dengan dokter, agar mereka tahu
mengenai rencana kita melakukan program ini. Jika kita dalam masa
pengobatan diabetes tipe 2, diskusikan cara yang aman untuk keluar dari
program pengobatan tersebut. Umumnya gula darah kita tidak akan terlalu
rendah pada 2 fase tersebut. Sebenarnya bukan diet yang menyebabkan
gula darah kita rendah, tapi obatlah yang menjadi penyebabnya.
** Catatan: Dalam beberapa kasus, gula darah kita mungkin rendah. Hal ini
biasanya dikarenakan kita melakukan olahraga. Jika kita merasa gula darah
kita rendah dan merasa pusing dan gemetar, silahkan test darah kita. Jika
memang rendah, kita bisa menaikkan kadar gula darah kita dengan minum
segelas jus jeruk atau susu.
“Bukankah aneh jika seorang professional tidak menginginkan orang
menurunkan kadar gula darah melalui diet, yang mereka ingin lakukan
adalah dengan obat? Saya selalu memulai dengan diet rendah karbohidrat
ekstrim dan saya segera menghentikan penggunaan obat. Tidak pernah ada
yang mengalami gula darah terlalu rendah. Tidak akan bakal terjadi. Bukan
diet yang membuat gula darah mereka rendah, tapi obat” – dr. Scott.
SEBELUM MEMULAI
Ingat-ingatlah karbohidrat dan lemak yang kita makan tiap hari pada pekan-
pekan terakhir. Jika kita tidak ingat, ingat-ingat apa saja yang kita makan
kemarin atau hari ini.
Apa yang telah kita makan 2 hari terakhir?
Karbohidrat apa saja yang kita makan?
o Pati? _________________________
o Manisan? ________________________
o Sayur? ______________________
o Buah? _________________________
Berapa kira total kalori intake kita tiap hari? ____________________
Jam berapa kita makan?
o Sarapan __________
o Makan sianga __________
o makan malam __________
Berapa kali kita makan atau camilan yang biasanya kita makan tiap hari?
____________________
Melihat pada apa yang kita makan, sekarang kita tahu gambaran makanan
yang kita makan sehari-hari.
� Apakah kita makan terlalu banyak kalori?
� Terlalu banyak karbohidrat? Lemak?
� Kurang buah dan sayur?
� Terlalu banyak makanan kemasan?
Sekarang fokuslah pada bagaimana merombak semua itu dan mengatur
pola makan yang menuju pada program pemulihan diabetes. Ingatlah
bahwa kita memiliki risiko besar terhadap komplikasi dan akibat sampingan
yang diakibatkan oleh diabetes jika kita tidak melakukan pengaturan pada
pola makan kita. Akibat sampingan itu seperti mudah cepat lelah,
pandangan mata yang kabur, kerusakan ginjal, terganggunya organ sex,
bahkan amputasi, yang tentunya bisa membuat kualitas hidup kita
menjadi turun.
Kita memiliki banyak hal penting yang bisa kita lakukan dalam hidup ini
daripada sekedar makan untuk memuaskan rasa lapar….. kita makan
seharusnya untuk kondisi lebih baik dan untuk hidup yang terbebas dari
diabetes selamanya.
Bagian yang paling banyak dari menu kita di Fase-1 ini adalah sayur mayur.
Tentunya ada bagian untuk buah-buahan juga, tapi buatlah agar bervariasi
seperti yang ada pada daftar berikut ini.
Barikut ini daftar lengkap sayuran rendah karbohidrat yang mengandung
hanya 1-3 gram setiap sajian (setengah atau satu mangkuk):
� Lettuce
� Bayam
� Chard, collards, mustard greens, kale
� Kubis
� Asinan Kubis
� Brokoli
� Kembang Cauli
� Seledri
� Alpukat
� Asparagus
� Brussels sprouts
� Scallions
� Paprika
� Tomat
� Terung
� Kacang Polong
� Artichoke heart
� Mentimun
� Pickle (tanpa gula)
� Wortel
� Bawang bombay
� Fennel
� Snow peas
Ada beberapa buah rendah karbohidrat yang akan efektif pada fase awal ini,
yaitu:
� Raspberry
� Blackberry
� Cranberry
Beberapa buah-buahan yang baru boleh kita makan pada Fase-2, tapi harus
dihindari di Fase-1 ini, yaitu:
� Apel
� Strawberry
� Bluberry
� Pepaya
� Semangka
� Melon
� Jeruk
� Peach
� Nectarine
� Apricot dan
� Anggur
Semua buah ini sepertinya hanya boleh kita makan pada pola makan
selanjutnya, pada saat gula darah kita sudah mencapai dibawah 100mg/dL,
cara yang tepat adalah melewatinya pada saat kita belanja di super market.
** Ada 2 nutrisi makro pada makanan manusia, tentunya adalah protein
dan lemak. Sekali kita menentukan bagaimana makan sayuran dan buah-
buahan sehari sebanyak 20 gram, langkah berikutnya adalah memakan
protein dan lemak untuk membantu mengatur gula darah dan energi untuk
tubuh. Makanlah protein dan lemak pilihan sampai kita merasa kenyang
tapi jangan sampai kekenyangan. Porsi yang pas untuk protein adalah
sekitar ukuran kartu remi. Penting untuk diingat bahwa tergantung pada
protein yang kita makan, tubuh kita masih merubahnya menjadi glukosa.
Beberapa jenis seafood seperti kerang, memiliki tingkat karbohidrat yang
tinggi.
Sementara beberapa orang dengan diabetes tipe 2 telah membuat langkah
sehat dengan memakan 4 telor ayam kampung setiap makan atau steak tiap
malam. Silahkan makan daging sapi atau daging lainnya, tapi pastikan
sumber dagingnya dari ternak grass-fed (ternak dengan makanan rumput
saja).
Jika tidak bisa membeli daging ternak tradisional setiap saat, kita bisa
membekukannya. Penting untuk melakukan usaha dan membeli lebih
mahal jika perlu. Hal ini tidak hanya mengurangi potensi bahan-bahan racun
ikutan yang berhubungan dengan daging ternak industri, tapi juga mampu
mendukung tubuh kita dengan asupan Omega-3. Omega-3 adalah lemak
sehat yang lebih banyak berhubungan dengan ikan. Omega 3 dikenal
dengan asam alphalinolenic atau LNA yang seperti omega-3 yang lain, yang
dikenal mampu melindungi kita dari penyakit jantung dan dipercaya
mengurangi resistensi insulin. Jadi kita bisa menikmati makan steak sembari
mendapatkan kesehatan pula.
** Ingatlah untuk memperhatikan jumlah dan jenis protein yang kita
makan. Protein perlu waktu lama untuk dirubah menjadi glukosa daripada
pati, tapi masih juga menimbulkan efek pada gula darah. Seperti biasa,
jangan makan protein terlalu banyak dan pastikan memakan daging
berkualitas tinggi (tanpa lemak) dan dari sumber ternak tradisional (grass
fed).
Ada banyak jenis protein untuk memulai proses pemulihan: Unggas organik
kampung (free range), ikan salmon liar, ikan sarden, ikan mackerel dan
anchovies, tahu dan telur kampung, kacang merah dan kedelai hitam.
** Lemak sehat dapat mendukung usaha kita untuk membuat kadar gula
darah kita pada tingkat normal 100mg/dL. Ia juga membuat makanan kita
menjadi lebih gurih dan mengenyangkan. Bersama dengan omega 3 yang
disebutkan sebelumnya pada ikan dan daging sehat, sumber lemak pada
fase 1 adalah minyak yang didapat dari proses dingin termasuk VCO, Minyak
Zaitun, Minyak Walnut, Minyak Sesame dan Minyak Alpukat.
Kelihatan sangat berat untuk mengurangi asupan karbohidrat pada jumlah
yang rendah, tapi ada makanan diluar sana yang memiliki pengaruh sedikit
pada tingkat gula darah kita. Dibawah ini beberapa makanan yang disebut
dengan ‘makanan bebas’ karena memiliki tingkat karbohidrat yang sangat
rendah (20 kkal):
Minuman
� Air kaldu (yang bebas lemak)
� Air berkarbonasi
� Kopi atau Teh **
Pemanis Buatan ***
� Permen Karet bebas gula
� Sirup Pancake bebas gula (1-2 sendok makan)
� Gelatin bebas gula
� Selai atau Jelly bebas gula (2 sendok makan)
Sayur Mayur
� Selery
� Mentimun
� Paprika
� Selada
� Seledri
� Bawang Bombay
� Lobak
� Daun Sawi
Saus atau Bahan Pelengkap
� Jahe
� Cuka
� Saus Tomat (1 sendok makan)
� Acar mentimun (tanpa gula)
� Lobak pedas
� Mustard
� Saus Taco (2 sendok makan)
� Pemanis buatan (bebas kalori)
� Saus sambal
� Salad dressing (rendah kalori, 2 sendok makan)
** Catatan tentang kafein: Kafein akan memberikan efek pada gula darah,
jadi hati-hatilah tentang jumlah kafein yang kita minum dalam sehari. Kopi
atau teh segelas sehari merupakan jumlah yang disarankan
***Catatan tentang Gula Sintetis: Makanan ini dimasukkan daftar karena
kadang-kadang perlu untuk memuaskan rasa lapar kita. Disarankan untuk
menjauhi apapun yang disebut sugar free. Dalam banyak kasus makanan
jenis ini mengandung karbohidrat tinggi diluar kandungan gulanya. Kita
juga harus memperhatian jenis-jenis pemanis sintetis yang terbukti
berbahaya.
PENGGANTI GULA PASIR
Ada beberapa alternatif sehat pengganti gula. Kita bisa menggunakan
pengganti gula dari bahan kimia dan sintetis, tapi hal ini tidak disarankan.
Jenis pengganti gula tersebut harus dihilangkan dari diet kita segera. Berikut
ini potensi bahaya yang dihubungkan dengan pengganti gula seperti
Aspartame dan Sucralose (atau dikenal dengan merek Splenda):
� Kegemukan
� Risiko Kanker
� Kerusakan sel permanen
� Multiple Sclerosis
� Lupus
� Kelainan saraf pusat
� Kulit ruam
� Kepanikan
� Pusing-Pusing dan Mati Rasa
� Diare
� Sakit otot
� Sakit Kepala
� Kram usus
� Masalah kandung kemih
� Sakit perut
Beberapa negara telah memikirkan bagaimana mengendalikan insulin
secara alami. Untuk beberapa tahun, diabetes di beberapa negara telah
menggunakan produk pemanis menggunakan gula polyalcohol seperti
sorbitol, xylitol (serat manis), malitol dan mannitol. Ini merupakan pemanis
alami yang tidak memicu reaksi insulin. Mereka mengandung kalori separo
dari gula pasir dan tidak diserap oleh usus halus.
Banyak gula polyalcohol tidak memiliki efek samping, namun sorbitol adalah
laxative alami dan dapat menyebabkan diare dan sindrom iritasi usus dan
perut kembung.
Stevia
Herbal Stevia (Stevia rebaudiana) adalah satu pemanis alami. Dikenal di
Amerika Selatan sebagai pemanis herbal, stevia telah digunakan lebih dari
400 tahun tanpa efek samping. Stevia sangat popular di Jepang dimana
telah digunakan lebih dari 20 tahun. Stevia 200-300 kali lebih manis
daripada gula pasir, jadi hanya dengan jumlah yang sedikit bisa memaniskan
segelas teh. Jadi stevia menjadi alternatif yang disarankan jika kita ingin
menambah rasa manis pada makanan dan minuman kita.
Serat Manis (Sweet Fiber)
Serat manis adalah pemanis alamiah yang lain. Pemanis ini adalah serat
manis yang memiliki GI rendah dan memiliki kandungan serat dan prebiotic.
MAKANAN SUPER UNTUK PENDERITA DIABETES: KELAPA DAN VCO,
KACANG-KACANGAN, KAYU MANIS
Makanan lain yang mengejutkan kita adalah kelapa segar dan minyak
kelapa (VCO).
Dr. Bruce Fife, seorang doker naturopathic menulis buku menarik The
Healing Miracles of Coconut Oil, mengatakan bahwa setiap orang yang
didiagnosa pre-diabetes atau diabetes dapat mengkonsumsi minyak kelapa
tanpa ragu-ragu dan tidak akan mengalami kegemukan karena lemak yang
dikandung, walaupun banyak para ahli nutrisi mengatakan sebaliknya.
“Tidak hanya VCO memberikan manfaat yang bagus terhadap diabetes, tapi
ia mampu membantu mengontrol gula darah hingga mengurangi akibat-
akibat dari diabetes tersebut lebih jauh. Orang-orang Nauru yang tinggal di
lautan Pacific Selatan telah mengkonsumsi minyak kelapa beserta produk-
produk kelapa lainnya dalam jumlah yang cukup banyak selama beberapa
generasi tanpa ditemukan adanya penyakit diabetes diantara mereka,
namun saat mereka mengganti minyak kelapa dengan minyak lain dan
merubah pola makan mereka pada makanan modern, hasilnya mereka
sekarang malah terjangkit penyakit ini” Dr. Fife.
VCO hanya membutuhkan sedikit enzim dari pankreas untuk bisa dicerna.
Hal ini mengurangi stress pada pankreas selama meal time saat insulin di
produksi secara besar-besaran, sehingga memberikan kesempatan pada
organ ini untuk berfungsi secara efisien.
Dr. Fife juga menunjukkan sebuah studi yang dilakukan oleh “Journal of
Indian Medical Association” tentang peningkatan yang tajam pada jumlah
penderita Diabetes Tipe 2 di India. Mereka menyimpulkan bahwa
perubahan penggunaan minyak yang dulu menggunakan minyak kelapa
tradisional dan akhir-akhir ini diganti dengan minyak sayur yang dikatakan
lebih baik karena merupakan minyak tidak jenuh, telah menjadikan mereka
pada pola yang tidak sehat yang terjadi hampir pada seluruh negara-negara
Asia saat ini.
VCO yang diperoleh dengan proses pemerasan pada temperatur ruang,
memberikan manfaat yang baik karena mengurangi proses-proses refinasi
(pemurnian) yang harus dilakukan pada kebanyakan minyak-minyak lainnya.
Kita bisa gunakan VCO sebagai minyak goreng atau untuk pengganti
mentega dan margarin. Jumlah yang optimum untuk konsumsi harian
melalui program pemulihan diabetes ini adalah 3-4 sendok makan yang
dikonsumsi pada 3 kali meal time dan 1 snack time.
** Beberapa makanan yang bisa kita pertimbangkan sebagai kombinasi
sempurna dan alami dari protein dan lemak dengan sedikit bahkan tidak
ada karbohidrat. Kacang adalah contoh yang tepat. Kacang, dengan ukuran
yang moderat (sekitar 10-12biji kacang almond), dapat membantu
menyembuhkan diabetes yang merupakan sumber protein dan lemak yang
penuh nutrisi. Selalu campurkan kacang-kacangan ini pada setiap snack
time kita.
Jika kita percaya bahwa kacang adalah makanan berlemak tinggi dan tidak
sehat, silahkan hilangkan pemahaman tersebut saat ini dari fikiran kita dan
mulailah menggunakan bahan makanan alami ini sebagai daya dorong
untuk menjalankan program ini. Batasi asupan kacang-kacangan ini hanya
satu genggam atau sekitar 1 ons saja sekali makan.
Riset telah membuktikan manfaat dari kacang-kacangan ini. Sebagi contoh
pada tahun 2002 Havard University melakukan studi yang menunjukkan
bahwa wanita yang mengkonsumsi paling tidak 5 ons kacang dan selai
kacang tiap pekan telah mampu menurunkan risiko terhadap penyakit
Diabetes Tipe 2 sebanyak 21% dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Selanjutnya studi yang sama dilakukan oleh Frank Wu dari Havard’s Scholl
of Public Health membuktikan bahwa wanita yang secara teratur
mengkonsumsi almond, walnut, pecan, kacang arab, kacang mete, dan
kacang-kacangan lainya telah berhasil menurunkan risiko terhadap
serangan penyakit Diabeter Type 2 sebesar 27% dibanding mereka yang
tidak.
Frank Wu melakukan studi ini terhadap 80 ribu perawat selama 16 tahun
yang menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara konsumsi kacang-
kacangan dengan kegemukan, bahkan mereka yang mengkonsumsi kacang-
kacangan lebih banyak, memiliki berat badan yang normal serta Body Mass
Index (BMI) yang bagus.
Bagaimana kacang-kacangan bisa secara positif mempengaruhi resistensi
insulin belumlah dibuktikan di laboratorium, tapi kita tahu bahwa kacang-
kacangan mengandung serat yang tinggi dan magnesium. Ia juga memiliki GI
yang rendah yang merupakan faktor yang bagus. Berikut ini daftar dari
beberapa kacang-kacangan yang sangat berguna untuk mereka yang
mengalami Pre-diabetes dan Diabetes Tipe 2 dengan kandungan
karbohidratnya untuk seukuran sekitar 2 sendok makan. Hal ini akan
membantu kita untuk memasukkan makanan tersebut pada daftar menu
makan atau kudapan kita:
(Jenis Kacang – Jumlah Karbohidrat)
� Almonds — 1.4 g
� Kacang Mete — 5 g
� Kelapa — 0.7 g
� Hazelnuts —1.2 g
� Kacang Macadamia — 0.9 g
� Selai Kacang — 4.3 g
� Kacang Tanah — 1.8 g
� Kacang Pecan — 0.6 g
� Biji Cemara — 1.7 g
� Kacang Arab — 3.1 g
� Biji Kenari — 1.1 g
Makanlah kacang-kacangan tersebut dalam kondisi mentah agar kita
mendapatkan manfaat yang optimal dari kandungan nutrisi terbaiknya.
Kacang yang di sangrai lebih baik dari pada yang digoreng dengan minyak
yang bisa membuat kita terekspos terhadap kemungkinan adanya minyak
transfat.
Jangan pernah membeli selai kacang yang memiliki kandungan minyak
terhidrogenasi (transfat). Pastikan selai tersebut tidak mengandung
tambahan gula. Selai kacang organic dan mentah merupakan pilihan paling
bagus.
Makanan Super lainnya adalah makanan/minuman yang mengandung
acetic acid yang mampu menurunkan gula darah, dibandingkan dengan
protein dan lemak serta serat yang hanya mampu menetralisir saja. Peneliti
menemukan bahwa air jeruk lemon dan nipis mampu memberikan terapi
positif terhadap kadar gula.
APA SAJA YANG HARUS DIHINDARI
Daftar ini barangkali pada saat pertama kali akan terasa sangat panjang,
namun sejujurnya hal yang paling sulit dilakukan adalah mengurangi
makanan-makanan yang berbahan baku tepung (pati) seperti nasi, mie,
cracker, kue-kue kering dan basah, roti, sereal, dan. Ingatlah bahwa target
kita adalah bagaimana membuat gula darah kita dibawah 100mg/dL,
menghentikan pengobatan dan melakukan perubahan kehidupan yang
sehat hingga kita berada pada jalur yang benar selamanya.
Kebutuhan karbohidrat untuk Fase-1 adalah 20 gram atau kurang tiap hari.
Kita bisa tingkatkan jumlah tersebut menjadi 2 kali atau 3 kali, jika tubuh
kita bisa menangani tanpa kenaikan gula darah. Dan jika gula darah kita
naik, kita sudah tahu bagaimana cara menanganinya tanpa harus
menggunakan obat-obatan.
Jika seseorang dinyatakan mengidap Diabetes Tipe 2, sesuai dengan tulisan
yang dikeluarkan oleh American Diabetes Association yang diterbitkan pada
tahun 2006, maka orang tersebut harus diberi obat Metformin, obat oral
yang bisa menurunkan produksi glukosa pada tubuh. Penjualan Metformin
di Amerika Serikat saja adalah 1 milyar dolar per tahun. Hal ini merupakan
hal yang bertolak belakang antara bagaimana mengontrol gula darah yang
harusnya dari makanan dulu tapi langsung memberikan penderita dengan
obat yang hanya mengobati gejalanya tapi tidak penyebabnya.
Kita harus benar-benar menerima untuk menghilangkan daftar makanan-
makanan berikut tanpa harus mengeluh, jika kita ingin benar-benar
melakukan program pemulihan.
Daftar makanan yang harus dihindari pada Fase -1:
� Minyak Sayur (termasuk minyak kelapa sawit)
� Daging dan produk susu dengan kandungan lemak Omega-6 tinggi
(daging dan susu dari ternak industri)
� Produk-produk dari gandum
� Roti
� Roti Jagung
� Bit
� Jagung
� Peas
� Kentang (semua jenis)
� Chips
� Pretzels
� Popcorn
� Sereal
� Sup Jagung
� Sup kaleng
� Okra
� Beans (kecuali kacang merah dan kedelai hitam)
� Tortilla
� Susu
� Yogurt
� Barley
� Pisang
� Buah Cherry
� Buah Pir
� Anggur
� Figs
� Prunes
� Buah-buahan kering
� Nanas
� Kelengkeng
� Delima
� Jeruk Bali
Beberapa makanan yang harus kita hindari selama Fase-1 lebih disebabkan
bagaimana makanan itu dipanaskan dan dikemas. Glikasi (Glycation)
menjadi salah satu konsep yang penting untuk setiap penderita Diabetes
Tipe 2. Pada istilah ilmiah glikasi adalah hasil dari molekul gula, seperti
glukosa atau fruktosa (2 buah molekul gula dalam gula pasir), yang
melakukan ikatan dengan protein atau lemak (lipid) tanpa adanya
keterlibatan enzim. Enzim biasanya mengontrol proses pengikatan gula
pada molekul protein dan lemak yang dilakukan hanya pada saat diperlukan
saja. Karena glikasi tidak menggunakan enzim, hal ini menjadikan proses
tersebut menjadi asing didalam tubuh yang pada akhirnya memunculkan
sebuah produk yang dikenal dengan AGE (Advanced Glycation End-
products).
Glikasi merusak fungsi-fungsi sel dan hal ini merupakan komponen penting
dalam menaikkan gula darah dan resistensi insulin. Ia juga muncul sebagai
penyebab peradangan sel yang mampu menjadi kronis jika kita terus
menerus mengkonsumsi makanan yang mengalami glikasi.
Berikut ini daftar makanan yang harus dihindari selama masa awal
pemulihan di Fase-1. Menghindari makanan yang ber-glikasi merupakan
pilihan yang bijaksana agar kita terhindar juga dari penyebab kanker.
� Daging dan Unggas yang di Barbecue
� Daging dan Unggas yang di goreng, digodog dan dioven
� Donut
� Kue-Kue
� Soft Drink
� Mayonnaise
� Krim Keju
� Produk-produk susu
� Mentega
� Makanan beku yang telah dimasak dengan panas tinggi (lihat
dibawah)
� Makanan-makanan matang yang didinginkan
Jangan putus asa dengan banyaknya makanan yang tidak bisa kita makan.
Mari kita atur gula darah kita, agar berada pada level dibawah 100mg/dL
dulu, kemudian kita dapat memutuskan untuk mengkonsumsi makanan
mana yang perlu kita coba sambil melihat efek yang ditimbulkan. Kita akan
terus mengarah pada kondisi dimana gula darah kita stabil dan normal.
Pabrik makanan kemas telah menambahkan bahan-bahan yang
mengandung AGE sebagai perisa dan pewarna makanan selama 50 tahun
terakhir yang membuat makanan kemas terlihat menarik dan enak,
walaupun makanan itu bukanlah makanan yang sehat dan bernutrisi. Saat
ini waktunya untuk memotong siklus yang selama ini kita buat dan akhirnya
kita bisa menjadi penjaga terhadap diri sendiri dari serangan-serangan
makanan kemas tersebut.
Mamanaskan dan Memasak Makanan
Bagaimana cara yang baik untuk memasak bahan yang berprotein dan
berlemak seperti daging, ayam, dan telur. Untuk memperoleh manfaat yang
optimum terhadap program pemulihan, lakukan memasak dengan proses
pemanasan pelan pada temperatur 120 derajat Celcius atau kurang dengan
cara merebus, menggodog. Jika kita memanggang, menggoreng, membakar
pada temperatur lebih dari 120 derajat Celcius, akan menyebabkan efek
AGE menjadi 3 sampai 10 kali lebih tinggi.
Sebagai contoh:
Satu porti daging direbus selama 1 jam memiliki 22 unit AGE dibandingkan
dengan daging yang dipanggang selama 15 menit yang memiliki 60 unit
AGE.
Sebuah telur yang direbus memiliki seperseratus (1/100) AGE dibanding
dengan telur yang digoreng. Tahu mentah memiliki 8 unit AGE sedangkan
tahu yang digoreng memiliki 40 unit AGE.
Menggoreng dengan VCO mengurangi kandungan AGE sebanyak sepertiga
(1/3) dibandingkan menggoreng dengan mentega atau minyak sayur
lainnya.
Buah-buahan dan sayur-mayur secara alami memiliki AGE rendah. Tapi
tentunya kita perlu juga memasak sayuran. Memanggang jagung membuat
kandungan AGE menjadi tinggi jika dibandingkan merebusnya.
Jadi tidak hanya bagaimana memilih makanan tapi juga bagaimana kita
memasaknya memegang peranan penting dalam hal memberikan kualitas
dari makanan yang kita sajikan.
Kebanyakan diskusi mengenai diabetes selalu difokuskan pada tingkat
glukosa dari makanan tersebut dan tidak banyak yang membicarakan
bagaimana menyiapkannya untuk menjadi makanan siap saji. Dua orang
bisa saja memiliki program menu makanan yang sama, tapi yang satu
menggunakan metode memasak dengan panas tinggi sementara yang
satunya lagi menggunakan metode panas rendah (slow cooking). Orang
pertama mungkin masih menggunakan obat untuk mengontrol gulanya,
sedangkan yang satunya lagi telah bebas dari obat-obatan penurun gula.
Ada bahan makanan yang perlu kita masukkan ke dalam daftar menu kita
yaitu ikan dan seafood lainnya (asal jangan digoreng) dan kacang-kacangan
mentah adalah campuran yang bagus untuk mengindari kandungan AGE
yang tidak kita inginkan. Pada fase-2 nanti, kita akan menambahkan produk
susu low fat dan whole grains (biji-bijian atau padi-padian utuh) ke dalam
daftar menu makanan kita yang tidak memberikan kandungan AGE.
Ada satu hal yang perlu diperhatikan bahwa jangan sampai melebihi 3 atau
4 jam tanpa makanan selama kita beraktifitas atau terjaga. Jika kita
menunggu sampai lapar sekali, maka dikawatirkan kita akan cenderung
untuk mengkonsumsi makanan lebih yang justru akan membuat pankreas
kita bekerja melebihi kemampuannya (overload).
CONTOH MENU MAKAN FASE-1
Sarapan—Omelet Sayuran (Total karbohidrat bersih — 4 gram)
� 3 telur (atau pengganti telur)
� 1 ons keju tanpa lemak
� 1 sendok makan seledri
� 1 sendok makan kemangi
� Sedikit garam dan merica
� 1 sendok makan VCO (atau minyak zaitun)
� 2 kerat daging yang sudah direbus
Kopi atau Teh
1. Lumuri penggorengan dengan VCO atau Zaitun (yang extra virgin) dan
tempatkan diatas kompor dengan api kecil.
2. Campurkan 3 telur di mangkok dengan sayuran tadi serta garam dan
merica. Tuangkan campuran tersebut ke dalam penggorengan dengan api
kecil hingga masak dan mengembang selama kurang lebih 4-6 menit.
Makan Siang – Salad (Total karbohidrat bersih — 7 gram)
� 2 gelas lettuce
� 2 potong tomat
� 3 potong mentimun
� 1 daun bawang
� Dada ayam kampung yang sudah direbus
� Keju rendah lemak (sesuai kebutuhan)
� 1 ½ sendok makan minyak zaitun atau VCO
� 1 ½ sendok makan cuka
� 1/2 potong seledri
� Sedikit rumput laut
� Garam dan merica
1. Potong semua sayuran dan bahan-bahan masukkan ke dalam mangkok.
2. Salad Dressing nya dibuat dari campuran minyak Zaitu atau VCO, cuka
dan merica serta garam yang diaduk di mangkuk kecil.
3. Campurkan salad dan dressingnya sert aduk-aduk hinga rata dan siap saji.
Makan Malam — Dada Ayam Isi
(Total karbohidrat bersih — 9gram)
� 1 buah dada ayam tanpa tulang
� 1 ons campuran keju feta (feta cheese) dengan peppercorn, bawang
putih dan bumbu
� 1/4 cup paprika merah yang disangrai
� 1 sendok makan VCO atau Zaitun
� 1/4 gelas kaldu ayam
� 1 gelas broccoli
1. Keringkan dan potong paprika merah agak panjang-panjang.
2. Tempatkan dada ayam antara 2 lembar aliminium foil. Bungkus dada
ayam dan taburi dengan feta cheese
3. Tempatkan paprika merah ditengah-tengah dada ayam. Bungkusan
bahan-bahan itu dan diikat dengan tutuk gigi.
4. Tempatkan dan masak bahan tersebut ke dalam wajan sedang yang telah
ditaburi dengan VCO dengan api kecil hingga masak serta dibolak balik agar
merata.
5. Masukkan kaldu ayam ke dalam wajan hingga mendidih. Kecilkan api,
diamkan sebentar dan tutup selama 8 menit hingga masak.
6. Untuk menyajikan, tuangkan jus diatas dada ayam yang sudah masak.
**Ini adalah contoh menu makan yang disarankan. Jika kita merasa lapar,
kita bisa menambah daging tanpa lemak ke dalam manu atau sebagai snack.
Kita boleh berasumsi bahwa kebanyakan protein terbebas dari karbohidrat
(ikan, ayam dan daging lain yang bagus (lean meat)). Untuk melihat
kandungan karbohidrat dari berbagai macam bahan makanan, silahkan lihat
di link ini: www.carbs-information.com/carbs-in-food.htm ini akan
membantu kita nanti dalam merencanakan menu harian kita di Fase-1 dan
Fase-2 bahkan selamanya.
FASE-2:
MEMPERKENALKAN KEMBALI MAKANAN FAVORIT DARI
KARBOHIDRAT
Rentang Waktu: Dua Pekan sampai Empat Bulan
Apa yang dimakan: Secara pelan-pelan naikkan kandungan karbohidrat
dalam menu makan harian dari 20gram ke 40gram terus ke 60gram,
kemudian lebih lagi jika gula darah kita masih bisa kita pertahankan
dibawah 100mg/dL.
Target: Lompatan pada fase awal program ini adalah tentang bagaimana
membuat tingkat gula darah kita selalu berada pada level dibawah
100mg/dL serta kita bisa mempertahankan dengan baik. Fase-2 ini
membantu kita mempertahankan glukosa dibawah 100 atau bahkan di
daerah optimal di 70-85mg/dL. Tapi Fase-2 ini juga membuat program
menu yang masih harus hati-hati terutama dalam hal menghitung
karbohidrat.
Langkah pertama pada fase ini adalah meningkatkan asupan harian dari
karbohidrat menjadi 40 gram atau dua kali dari fase pertama. Kita perlu
menambahnya secara pelan-pelan agar tubuh kita tidak merasakan adanya
lonjakan yang drastis hingga bisa menangani kelebihan kalori tersebut
dengan baik. Silahkan menambahkan buah-buahan dan sayur-sayuran yang
sebelumnya dilarang pada Fase-1, ditambah produk-produk susu rendah
lemak tanpa gula (disarankan yogurt tanpa pemanis) dan whole grain.
40 gram karbohidrat itu kira-kira sama dengan chicken sandwich pada roti
gandum atau spaghetti marinara. Namun benar-benar pastikan bahwa
tubuh kita masih berada pada kisaran dibawah 100mg/dL. Sementara kita
membiasakan tubuh dengan 40 gram karbohidrat, selanjutnya bisa mulai
menaikkan ke tingkat 60 gram, jika telah menungkinkan.
Level 60 gram ini, dengan rencana yang baik akan membuat kita menambah
beberapa jenis karbohidrat yang kita sukai. Tapi jangan jauh-jauh dari
sayuran hijau dan sayuran lainnnya yang telah menemani kita dengan setia
pada Fase-1. Bisa jadi gula darah kita tidak akan beranjak dari 100mg/dL,
khususnya jika kita bisa memilih jenis karbohidrat yang moderat dengan
kandungan nutrisi yang tinggi seperti Nasi Merah. Kita mungkin masih ingat
bahwa level 70-85mg/dL itu merupakan kondisi optimal yang disarankan
oleh para praktisi kesehatan, jadi tinggal bagaimana kita mengaturnya,
apakah ingin berada pada tingkat optimal dengan menghindari makanan
ber-karbohidrat atau agak sedikit longgar tapi masih berada pada level
dibawah seratus.
Pada saat kita menambahkan karbohidrat favorit, kita perlu tahu mengenai
Glicemic Index (GI). Ini merupakan satuan ukuran yang bagus untuk
penambahan karbohidrat pada pola makan kita, khususnya karena GI
berhubungan dengan kecepatan tubuh memprosesnya menjadi glukosa.
Singkatnya glukosa memiliki angka GI 100. Makanan yang memiliki GI tinggi
adalah makanan yang harus kita hindari oleh siapapun pengidap diabetes.
Beberapa nilai GI membuat kita kaget seperti kentang berada pada 125 atau
kurma berada pada angka 103 sementara yang lainnya seperti buah-buahan
dan sayuran (kecuali semangka dan kentang) adalah makanan yang memiliki
GI cukup rendah.
Susu memiliki GI rendah, sementara jus jeruk dan roti gandum berada pada
tingkat medium dan corn flakes dan nasi putih hampir mencapai nilai 100.
Makanan dengan GI rendah akan melepaskan glukosa lebih lambat ke
dalam aliran darah, yang sangat menguntungkan untuk kita.
Konsep GI disarankan sebagai alat tapi bukan satu-satunya konsep untuk
program pemulihan ini, karena kita mengkonsumsi makanan biasanya lebih
dari satu jenis makanan termasuk dari bahan yang memiliki kandungan
protein dan lemak bersama dengan karbohidrat sehingga angka GI-nya
menjadi tidak sesuai lagi. Bahkan menambahkan air lemon atau jeruk nipis
sebagai salah satu super food pada program pemulihan ini sebelum meal
time mampu membuat rendah GI dari makanan apapun yang kita konsumsi.
Berikut ini contoh bagaimana kita bisa mennggunakan GI dengan benar.
Kentang rebus memiliki GI tinggi, tapi riset menunjukkan bahwa kentang
yang digodog memiliki tingkat index kekenyangan yang tinggi sehingga
menyebabkan orang cepat merasa kenyang dan tidak makan terlalu banyak.
Studi yang lain menunjukkan bahwa mendinginkan kentang yang digodog
terus dicampurkan dengan air jeruk atau cuka apel dapat secara drastis
menurunkan kecepatan glukosa kentang tersebut masuk ke dalam aliran
darah. Jadi sekali lagi tergantung juga dengan bagaimana makanan tersebut
dipersiapkan sebelum disajikan.
Bagaimanapun GI ini menjadi sangat penting untuk kita ketahui. Seorang
penulis dan penasehat diabetes David Mendosa memberikan daftar GI dari
makanan-makanan yang paling komprehensif secara online di
www.mendosa.com termasuk informasi lain yang bermanfaat mengenai
diabetes.
Pengetahuan mengenai GI dapat membuat kita terus berjalan pada jalur
yang benar setelah kita melakukan program menu yang kita rancang sangat
ketat pada Fase-1. Seorang Penulis Brad Miller menyajikan tip-tip berikut
pada kita dalam melakukan transisi menu makanan yang mengandung
karbohidrat lebih banyak dari fase sebelumnya (tapi jangan sampai
berlebihan):
� Makan nasi merah atau nasi hitam
� Sarapan pagi dengan sereal yang berbahan oat, barley dan bran
(bekatul)
� Makan roti yang whole grains, tepung stone-ground, or roti
sourdough
� Kurangi makan kentang panas
� Nikmati semua jenis buah-buahan dan sayuran
� Mikmati makanan dengan sedikit pasta dan mie, jadikan makanan
ini sebagai makanan pendamping
� Makan banyak salad sayur dengan dressing vinaigrette (campuran
zaitun dan cuka)
Karena kita akan mulai membuka diri untuk jenis makanan yang dibakar,
kita boleh saja berfikir untuk makanan-makanan yang dibakar dengan panas
tinggi, sekali-kali saja bukan tiap hari. Program ini adalah program
pemulihan bukan program yang memenjara kita. Tapi kita bisa memasak
ayam, daging atau sayuran dengan menggunakan aluminium foil dan bisa
secara efektif merebusnya serta mampu mengurangi masalah AGE. Perlu
kita ingat bahwa jika makan makanan yang akan mengaktifasi proses reaksi
AGE, maka sekitar 70% racun dari proses glikasi yang disebut dengan
“glycotoxin” akan dibuang dalam bentuk faeces, kurang lebih sepertiga dari
30% akan keluar melalui air seni, tapi kira-kira 20% akan masuk ke dalam
sel-sel tubuh dan melakukan proses yang merusak sel.
Masalahnya bahwa AGE bisa tinggal di dalam sel untuk perioda yang relatif
lama. Dari semua itu, kelihatannya orang dengan masalah resistensi insulin
kemungkinan secara fisiologis akan sangat reaktif terhadap glikasi melalui
masakan yang dipanaskan dengan temperatur tinggi.
Hal penting yang perlu dicatat bahwa proses mengasamkan daging dapat
menunda efek dari glikasi selama proses memasak dan proses memasuki
aliran darah setelah dikonsumsi. Melumuri daging dengan cuka atau air
jeruk cukup untuk menahan tingkat AGE. Jadi sebelum kita membakar atau
memasak makanan sebaiknya lakukan persiapan tersebut.
Contoh lain adalah jika kita suka dengan masakan yang ditumis, gunakan
penggorengan yang agak cembung dan gunakan air yang cukup untuk bisa
merendam bahan yang ditumis tanpa menggunakan minyak pada suhu yang
tinggi. Didihkan masakan hingga lunak biasanya sekitar 10 menit. Kita bisa
memotong-motong bahan yang ditumis. Tambahkan bawang putih dan
bawang merah yang dirajang agar terasa sedap kemudian didihkan hingga
airnya tinggal setengah. Setelah itu tambahkan cabe yang sudah dihaluskan
dan juga beberapa bok choy atau rajangan kubis. Kecilkan api hingga bok
choy dan kubis menjadi lunak, peraskan sedikit lemon atau jeruk nipis dan
nikmati masakan kita tanpa takut akan efek AGE.
Jika kita telah didiagnosa Pre-diabetes atau Diabetes tipe 2, perlu kita ingat
bahwa jika kita kembali pada pola makan kita sebelum mempraktekkan
program ini yang melebihi 300gram karbohidrat, banyak makan makanan
olahan atau kemas yang tentunya mengandung banyak AGE dan tidak
terlalu memperhatikan bagaimana cara kita memasak, bukanlah merupakan
hal yang disarankan dan sia-sia.
FASE-3: PEMULIHAN DIABETES
**Catatan untuk Diabetes Tipe 1: Sekarang yang sudah kita baca pada
Fase-1 dan Fase-2, silahkan dilanjutkan sebagai program managemen
diabetes jangka panjang
Rentang Waktu: Sepanjang sisa hidup kita yang sehat
Apa yang dimakan: Makanan yang membuat kita keluar dari
ketergantungan pada semua jenis obat-obatan, jika mungkin, menurunkan
ketergantungan tubuh kita pada obat Diabetes Tipe 2:
- Protein sehat yang dimasak dengan panas rendah
- Lemak yang sehat dan baik
- Karbohidrat dari hasil bumi
- Whole grain dan polong-polongan
- Kacang-kacangan
- VCO sebagai minyak goreng dan pengganti mentega
Fokus pada program menu dengan menggunakan metode piring makanan
diabetes. Ingat ketika kita membahas ini sebelumnyakan? Silahkan lihat
pada website berikut:
http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/planning-meals/create-
your-plate/
Target: Mencari makanan yang kita senangi dan sehat menggunakan hal-hal
penting yang kita pelajari tentang menyiapkan makanan dan memilih snack
pada bagian awal pada program menu makan kita.
Tidaklah umum membeli alat masak pelan (slow cooker) seperti salad
bayam yang ditaburi dengan VCO dan cuka apel yang dimakan dengan telur
rebus sebagai menu sarapan. Beberapa membuat daging rebus atau sup
ayam dengan sambal. Salmon rebus dengan herbal penawar diabetes, yang
ditambah kacang arab bisa menjadi menu makan malam favorit. Sekaleng
ikan sarden menjadi snack harian seperti halnya segenggam kacang-
kacangan.
Idenya adalah untuk mencari pola makan yang mampu menjaga gula darah
pada rentang normal hingga optimal, ditambah bagaimana menjadikan
semua itu menjadi bagian hidup kita yang kita jalani dengan menyenangkan
selamanya, hidup yang terbebas atau hanya sedikit menggunakan obat-
obatan Diabetes Tipe 2. Kita telah bekerja keras di Fase-1 untuk membuat
gula darah kita berada pada kendali kita dan di Fase-2 untuk sadar berapa
kalori yang bisa kita konsumsi dan makanan mana yang paling
mempengaruhi sensifitas insulin kita.
Pertimbangkanlah dua studi berikut:
Sebuah studi pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Harvard mendapatkan
bahwa Diabetes Tipe 2 berhubungan dengan kecepatan penurunan mental
dan dementia pada penderita dewasa jika dibandingkan dengan orang yang
tumbuh dewasa tanpa diabetes. Penjelasan yang mungkin dari hal ini
adalah produksi insulin yang tinggi akan menyebabkan tingkat amyloid-beta
protein yang lebih tinggi. Protein ini diketahui yang membentuk plak pada
otak pada penderita Alzheimer.
Studi berikutnya yang dipublikasikan pada pertengahan 2008 menunjukkan
hubungan antara mengkonsumsi satu makanan yang berlemak tinggi (kue
atau roti dengan krim, keju, yogurt berlemak) dengan penurunan kesadaran
pada orang tua dewasa secara mendadak sesaat setelah mengkonsumsinya.
Peneliti menemukan bahwa memakan vitamin C dan E bisa mengurangi
efek penurunan kesadaran tersebut secara signifikan.
KEMANA SEMUA HASIL ITU MENGARAH UNTUK PROGRAM PEMULIHAN
INI?
Pertama, kita dapat melihat bahwa tidak menghiraukan gula darah dapat
sangat mempengaruhi cara kita berfikir dan menjalani hidup ini.
Kedua, jika satu makanan bisa menyebabkan kita ragu-ragu, maka pada saat
kita berhadapan dengan berbagai macam makanan yang banyak, kita perlu
kemampuan yang cepat untuk memutuskan makanan mana yang tepat
untuk kita konsumsi.
Ketiga, sudah jelas bahwa makan itu sendiri tidak cukup untuk menjaga gula
darah kita menjadi normal atau optimal, bahkan jika kita ingat bahwa tubuh
saat ini jauh lebih baik daripada saat kita belum membaca buku ini.
Suplemen diet dan latihan dapat dengan jelas menjadi penyelamat dan
pendukung program menu makanan kita.
Pada bagian berikutnya, kita akan mambahas aspek yang sangat penting
dalam mengendalikan gula darah, dan cara yang yang paling efektif untuk
bisa menjaga gula darah kita menjadi stabil dan yang paling penting pada
rentang normal setiap hari.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN: LATIHAN DAN AKTIVITAS FISIK
Riset menunjukkan latihan rutin bisa membuat pengaruh yang signifikan
pada pemulihan diabetes. Kita akan merasa lebih energik dan lebih bisa
mengatur hidup kita dengan melakukan aktifitas fisik.
Olahraga apapun adalah baik dibanding dengan hanya diam atau tidak
banyak gerak, tapi program ini menawarkan pendekatan khusus agar secara
efektif bisa mengontrol gula darah kita dan meluangkan waktu sedikit saja
untuk olahraga.
Dimulai dengan meningkatkan aktifitas fisik, khususnya jika kita tidak
banyak aktifitas gerak. Jika kita bisa, tambahkan 10 menit jalan santai pada
aktifitas harian kita. Kemudian ditingkatkan menjadi 15 menit. Kemudian
berjalan lebih cepat selama 15menit. Lakukan hampir tiap hari dalam
sepekan. Setelah 2 pekan, cobalah apakah kita bisa melakukan dengan lebih
cepat lagi. Mungkin kita bisa jogging atau berlari, jika tidak membahayakan
diri kita. Bagaimanapun kita perlu melakukannya dengan bertahap, hingga
kita bisa mencapai tingkat kebugaran fisik tertentu untuk melangkah pada
tingkat intensitas lebih tinggi.
Setelah 1 bulan, kita pastilah sudah siap untuk langkah penting selanjutnya
dalam mengembangkan program latihan untuk pemulihan ini. Tentu kita
perlu berkonsultasi dengan pelatih pribadi jika kita memiliki masalah medis
tertentu.
Berikut ini faktor penting: Tambahkan intensitas pada olahraga atau latihan
kita. Ada metode yang disebut Tabata (nama ilmuwan penemu metode ini
dari Jepang) yang sangat dikenal oleh mereka yang suka melakukan latihan.
Kelihatan begitu mudah, sebab hanya perlu 12 menit saja tiap latihan:
� Empat menit pemanasan. Lakukan gerakan tertentu yang bisa
membuat kita berkeringat dan detak jantung kita sedikit naik.
Lakukan gerakan seperti loncat-loncat, sepeda statis, gerakan
menyentuh ujung kaki dengan tangan, mengangkat satu kaki ke atas
dan ditahan untuk beberapa menit, dan gerakan-gerakan yang
sejenis yang bisa membuat kita masuk pada kondisi warming up.
� Berikut ini adalah inti dari latihan Tabata ini, yang hanya
berlangsung selama 4 menit saja: dibagi dalam 8 kali selama 30 detik
masing-masing:
- 20 Detik pertama lakukan gerakan keras dan intens
- 10 Detik berikutnya lakukan gerakan lambat tapi tetap dengan
gerakan
- Ulangi siklus 20 detik intens dan 10 detik lambat ini sebanyak 8
set.
Catatan: Kita bisa melakukan Tabata dengan aktifitas apapun seperti cardio,
jalan sehat, jogging, lari, naik sepeda sampai renang. Bagian yang paling
penting adalah melakukan latihan-latihan tersebut apapun bentuknya
sesuai dengan yang sering kita lakukan atau yang ingin kita lakukan dengan
gerakan intens selama 20 detik yang disusul dengan gerakan lambat pada
10 detik berikutnya yang dilakukan secara periodik sebanyak 8 set. Gerakan
lambat 10 detik terakhir itu dimaksudkan agar kita bisa beristirahat selama
melakukan gerakan tersebut untuk melakukan gerakan intens 20 detik
berikutnya, agar kita bisa menyelesaikan 8 set dengan sempurna.
Metode ini memerlukan penyesuaian agar pas dengan kondisi kita. Jangan
serta merta melakukannya dengan keras. Maksudnya adalah
menyembangkan sebuah latihan yang bisa bermanfaat pada gula darah kita.
Sebaiknya melakukannya secara gradual, selanjutnya kita bisa
meningkatkan intensitasnya sesuai dengan kondisi kebugaran kita masing-
masing.
Berikutnya adalah bagian 4 menit akhir dari latihan Tabata ini adalah
pendinginan yang berupa peregangan yang bisa berupa gerakan-gerakan
jalan, lari, bersepeda atau renang yang dilakukan dengan pelan yang
membuat kita masuk pada tahap pendinginan (cooling down), tapi masih
dengan melakukan gerakan-gerakan agar tubuh bisa melakukan pemulihan.
Kita akan mendapatkan manfaat yang banyak jika kita bisa melakukan
latihan Tabata ini minimal 3 kali dalam sepekan.
Kita juga perlu menambahkan beberapa
latihan beban pada latihan kita. Riset
pada beberapa jurnal diabetes dan
medis olahraga menunjukkan bahwa
penggunaan beban walau hanya yang
ringan (dumbbell misal) 2 kali dalam
sepekan dapat meningkatkan
pengaturan gula darah kita sekaligus
meningkatkan massa otot.
Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa olahraga yang paing baik adalah
pada saat kita melakukannya. Namun yang paling penting apapun bentuk
olahraga atau latihan kita, lakukan dengan intensitas tinggi dan bukan
gerakan yang stabil (steady state).
Ketika kita bisa mendapatkan manfaat dari latihan yang intensif terhadap
pengaturan gula darah kita, maka kita akan yakin dan termotivasi untuk
melakukannya terus menerus, karena inilah sebenarnya gaya hidup yang
harus kita tuju yaitu mengatur pola makan dan melakukan olahraga intens
yang rutin hingga kita benar-benar sehat walafiat sepanjang sisa umur kita.
Hasilnya?
Silahkan tebak!
Kita akan tahu pengaruh dari latihan/olahraga sejak hari pertama. Seiring
waktu latihan yang dilakukan secara rutin akan menambah kekuatan dan
stamina atau bahkan menjadikan tubuh kita menjadi lebih ringan.
Selanjutnya latihan itu pula yang akan menormalkan gula darah dan
menjaganya terus hingga nanti. Olahraga atau latihan rutin akan
memberikan manfaat kesehatan bagi kita dalam hal:
� Mengurangi resistensi insulin.
� Mencegah komplikasi diabetes.
� Penurunan berat badan.
� Terlihat dan merasa lebih fit.
� Mempertahankan gula darah yang stabil selamanya.
SUPLEMEN DIET DAN HERBAL
Meskipun suplemen diet dan herbal merupakan bahan alami, ada beberapa
masalah serius yang terjadi melalui cara penggunaannya. Satu hal yang
umum adalah seseorang mencoba beberapa suplemen pada waktu yang
bersamaan, sehingga pada saat kita merasakan bahwa suplemen itu
berhasil, kita jadi bingung menentukan suplemen mana yang bekerja sesuai
harapan. Atau jika suplemen tersebut tidak berhasil, kemudian kita
berkesimpulan bahwa semua suplemen-suplemen itu tidak efektif.
Mengkonsumsi 5 buah suplemen sekaligus bisa jadi membuat kita keluar
dari dosis yang dianjurkan sesuai dengan kondisi kita dan menyulitkan kita
untuk mengidentifikasi bentuk suplemen apa yang cocok untuk kita apakah
dalam bentuk kapsul atau bentuk cair.
Masalah lain adalah apakah kita memberikan waktu yang cukup bagi
suplemen untuk bekerja di dalam tubuh kita. Kita hidup dalam dunia yang
serba cepat, namun dalam hal suplemen herbal ini perlu waktu beberapa
bulan untuk suplemen-suplemen itu bisa memberikan manfaat penuh dan
berkelanjutan.
Disisi lain, jika mengikuti 3 komponen kunci pada program ini, yaitu:
1. Selalu konsisten melakukan check up dan berkonsultasi dengan
dokter.
2. Polan makan untuk mendukung proses pemulihan
3. Melakukan program olahraga yang membuat kita sehat
Kemudian baru suplemen bisa memberikan dampak yang cepat dan
berhasil. Dengan melakukan langkah-langkah yang ada pada
program ini, menjadikan diri kita berada pada posisi yang optimal
agar nutrisi yang berada pada suplemen dan herbal itu bekerja
dengan baik untuk proses penyembuhan
Ketika kita masuk pada suplemen diet dan herbal untuk diabetes dan pre-
diabetes, maka kita akan dihadapkan pada banyak sekali pilihan. Ada
kelompok penyakit yang berjangkit pada jutaan orang yang praktisi
kesehatan natural dan periset melakukan penelusuran terhadap pendapat
resmi dari American Diabetes Association untuk meminum obat dulu dan
baru kemudian pilihan dengan merubah gaya hidup dan pola makan serta
suplemen alami dilakukan berikutnya.
Namun cobalah kita melihat laporan yang ditulis oleh Food and Drug
Administration (FDA) di media massa agar dilakukan pengawasan yang lebih
ketat terhadap pemberian obat farmasi merek ‘Avandia’ pada penderita
Diabetes Tipe 2 yang telah menyebabkan pasien mengalami risiko serangan
janntung dan penyakit cardiovaskuler.
Ada 2 hal yang perlu kita cermati untuk memilih suplemen diabetes:
1. Produk mana yang memiliki kemungkinan berhasil yang didukung
oleh bukti-bukti ilmiah atau hanya bukti-bukti yang tidak jelas?
2. Bagaimana kita memutuskan kategori suplemen mana yang cocok
untuk kita dalam hal waktu, energi dan perhatian (fokus)? Dari
semua itu mana yang berhasil dengan baik?
Itulah satu alasan tepat mengapa anda membeli buku ini, karena pemilihan
suplemen diet dan herbal di program ini dilakukan melalui riset oleh Barton
Publishing.
Berikut ini suplemen yang dapat membuat perbedaan besar pada hidup
anda:
OBAT-OBATAN NATURAL
CHROMIUM
Sebagai seorang dokter naturopathic yang memiliki klinik pengobatan
diabetes secara natural di Bastyr University di Seattle, Dr. Ryan Bradley
telah melakukan perawatan pada ratusan pasien yang telah berhasil
menghilangkan ketergantungan pada obat-obatan farmasi secara total. Dia
menyarankan suplemen chromium picolinate.
Dr. Bradley menyarankan agar kita tidak merubah jenis obat apapun (jika
kita sedang dalam pengobatan) sementara lakukan paling tidak 3 bulan
percobaan dengan chromium. Dia menyarankan kita untuk berkonsultasi
dengan dokter untuk mengukur hemoglobin A1c kita untuk mendapatkan
angka acuan sebelum kita mengkonsumsi chromium, kemudian melakukan
test lagi 3 bulan yang akan datang. Gunakan alat test yang dirumah untuk
membantu percobaan ini aman untuk kita dan untuk melihat perubahan
yang terjadi lebih awal dari pada menunggu untuk mengecek hemiglobin
A1c kita ke lab. Dia menekankan bahwa mengkonsumsi chromium atau
suplemen lainnya bukan merupakan pilihan bagi penderita diabetes untuk
melakukannya terus, karena diet yang berkelanjutan yang penuh dengan
sayuran yang akan bisa melakukan tugas utama secara alami untuk
menurunkan gula darah dan menjaganya.
Catatan penting:
Chromium picolinate dapat menurunkan gula darah pada 3 bulan pertama
masa percobaan. Terus lakukan pemantauan sebab mengkombinasi
chromium dengan obat-obat diabetes lain bisa menyebabkan gula darah
kita turun sangat rendah. Oleh karena itu kita perlu memberitahu dokter
kita pada saat kita dengan dalam masa mengkonsumsi suplemen ini. Oleh
karena itu pula kita perlu melakukan test hemoglobin A1c di awal-awal.
Riset pada chromium dilakukan secara dalam. Percobaan klinis
membuktikan bahwa chromium bisa membantu resep obat diabetes
bekerja dengan baik. Studi klinis menunjukkan pasien Diabetes Tipe 1 dan 2
yang mengkonsumsi chromium memerlukan insulin, merformin atau
sulfonylureas dengan dosis lebih sedikit yang merupakan obat-obatan untuk
diabetes tipe 2 termasuk glimepiride, glyburide, glipizide dan
chlorpropamide.
Yang dilakukan oleh chromium adalah membantu insulin untuk melekat
pada dinding sel sehingga reseptor insulin dapat mengambil glukosa ke
dalam sel. Murid-murid medis Naturopathic yang belajar di kelas nutrisi
menemukan bahwa kebanyakan orang mendapatkan asupan chromium dari
makanan lebih sedikit dibanding dengan 2 atau 3 dekade sebelumnya.
Kita mendapatkan chromium dari makananm, tapi sumber dengan jumlah
yang banyak terbatas pada kuning telur, dan daging. Tapi bahkan steak dan
telur ukuran sedang tidak akan memberikan chromium dalam jumlah yang
cukup, khususnya untuk proses terapi. Sangatlah penting untuk
mengkonsumsi jenis chromium pisolinate sebab tubuh menyerap chromium
paling baik dalam bentuk ini. Merek yang banyak dipasaran adalah
Chromax.
Rekomendasi konsumsi chromium untuk orang dewasa sekitar 20-
40microgram tiap hari. Dosis terapi untuk pencegahan dan pengobatan
diabetes adalah 200mcg dibagi dalam 1-3 kali sehari. Beberapa klinik
memberikan 1000mcg sehari yang dibagi dalam 3 kali minum, namun
peneliti masih belum mengetahui dampak keamanan secara jangka panjang
pada dosis tinggi ini.
PYCNOGENOL
Pycnogenol adalah suplemen yang merupakan merek dagang yang dibuat
dari kulit pohon Pinus Maritim Prancis. Kulitnya kaya akan antioksidant yang
disebut oligomeric procyanidins atau OPC. OPC ini bisa menurunkan gula
darah dan memperbaiki struktur dan fungsi dari pembuluh darah kapiler
tubuh yang jika terkena gula darah yang kronis, bisa mengarah pada
komplikasi diabetes seperti terganggunya penglihatan, kerusakan ginjal,
kerusakan syaraf dan bahkan amputasi.
Lebih dari 180 studi (kebanyakan di Eropa) tentang procyanidins telah
selesai dilakukan pada 4 dekade terakhir. Mereka menemukan potensi dari
bahan ini untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan LDL atau
kolesterol jahat, dan mengontrol gula darah tanpa pengaruh negative pada
tingkat insulin.
Nilai positif yang spesifik untuk Pycnogenol adalah bahwa ia bisa
memperbaiki serabut kapiler di mata, menurunkan atau menghilangkan
kebocoran darah ke retina yang jika tidak dicegah dapat mengakibatkan
masalah pada penglihatan bahkan kebutaan. Tidaklah mengherankan jika
Pycnogenol menjadi resep yang paling banyak digunakan oleh dokter di
Prancis yang menangani pasien yang mengalami masalah ini yang disebut
dengan istilah diabetic retinopathy. Dosis yang disarankan adalah 80 sampai
150 milligram yang dibagi dalam 2 atau 3 kali dalam sehari.
Pycnogenol bahkan telah digunakan untuk pengobatan langsung untuk
borok atau luka diabetes. Kelihatannya Pycnogenol dapat memperbaiki
kualitas hidup dan mengurangi potensi infeksi.
Sebuah studi yang dilakukan pada sebuah klinik kecil, 30 orang dengan luka
diabetes dipisahkan menjadi 4 kelompok:
1. Menggunakan obat-obatan umum
2. Menggunakan obat oral tablet Pycnogenol
3. Menggunakan tablet Pycnogenol yang dihaluskan dan dioleskan
langsung pada luka yang kemudian diperban
4. Menggunakan obat oral tablet Pycnogenol dan juga digunakan
langsung pada luka
Hasilnya:
- Terapi kombinasi pada Grup ke-4 89% mengalami kesembuhan total
dalam 6 pekan.
- 85% yang menggunakan oral Pycnogenol (50mg 3 kali sehari) pada
Grup ke-2.
- 84% yang menggunakan obat local pada luka (Grup ke-3)
- Kurang dari 61% untuk terapi umum (Grup ke-1)
Keuntungan utama lain dari suplemen ini adalah mampu menurunkan
tekanan darah dan tiap orang yang didiagnosa mengalami Syndrom X akan
mendapatkan keuntungan dari Pycnogenol dan tidak akan menyebabkan
efek negative pada banyak kasus.
Riset menunjukkan dosis optimal untuk menjaga gula darah adalah 200mg
tiap hari yang dibagi dalam 2 atau 3 kali.
ALPHA-LIPOIC ACID
Kebanyakan kerusakan sel pada penderita diabetes adalah karena oksidasi
yang mana resistensi insulin bekerja memindahkan electron-elektron dari
molekul. Hal ini menimbulkan sel-sel menjadi tidak stabil yang tidak
memproses insulin sebagaimana mestinya dan sel-sel bisa mengalami
peradangan yang kronis. Alpha-lipoic acid melawan proses oksidasi ini dan
mengembalikan fungsi utama insulin diantaranya memindahkan glokosa
dari sistem aliran darah dan mengirimnya ke dalam sel.
Alpha-lipoic acid disetujui sebagai pengobatan diabetes di German, negara
yang sangat terdepan dalam hal terapi yang menggunakan suplemen diet
dan herbal. Studi lanjutan terkini menunjukkan Alpha-lipoic acid mengusir
dan menggantikan sifat yang merusak dari glycotoxin AGE pada sel yang
didapat dari konsumsi makanan yang lama tersimpan dalam tubuh. Salah
satu dari sumber makanan yang mengandung AGE adalah daging yang
dibakar atau dipanggang, tapi ironisnya justru karena daging merah adalah
salah satu sumber yang kaya Alpha-lipoic acid. Kembali lagi pada bagaimana
kita memasak daging tersebut dengan cara slow cooking (memasak pelan
dengan api kecil) dengan temperature rendah bukan dengan memanggang
atau membakarnya seperti yang banyak dilakukan.
Dosis terapi untuk Alpha-lipoic acid adalah sampai 600mg tiap hari sesuai
dengan hasil riset-riset terakhir. Suplemen ini biasanya dijual dalam bentuk
tablet 50mg. Pastikan untuk meminumnya 2 atau 3 kali sehari saat meal
time. Ada 2 bentuk dasar Alpha-lipoic acid yaitu R dan S. Beberapa praktisi
kesehatan menyukai Alpha-lipoic acid yang R atau disebut RDHLA sebab
tubuh secara alami memproduksinya dan menggunakan bentuk R ini. Jika
kita membeli yang R maka dosis yang tepat adalah 150-300mg per hari.
CALCIUM & VITAMIN D
Studi menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu sel beta pankreas
yang berada pada kondisi yang tidak menguntungkan pada penderita
diabetes. Ada keyakinan yang berkembang pada para peneliti bahwa
vitamin D mungkin bisa menurunkan pengaruh pada diabetes type 1, jika
diminum sebagai suplemen bahkan untuk bayi dan anak.
Studi yang dilakukan oleh Tufts University mendapatkan bahwa
mengkombinasi calcium (500mg sehari) dan vitamin D (700 IU sehari) dapat
secara drastis mencegah kecenderungan kenaikan gula darah yang sulit
dihindari pada orang yang berumur 65 ke atas yang telah didiagnosa
mengalami pre-diabetes.
Dosis terapi 500 dan 700 itu baik dilakukan untuk gejala-gejala diabetes. Jika
hal itu baik untuk kita, seperti yang disarankan banyak peneliti dan ahli
diabetes, maka minumlah dosis yang cukup dari Vitamin D tiap hari. Mereka
terus meneliti hubungan vitamin D tersebut dengan pencegahan diabetes
dan sindrom X yang akan semakin meningkat pada decade yang akan
datang. Lihat bagian berikutnya tentang meminum Magnesium yang
digabung dengan Calcium dan Vitamin D.
MAGNESIUM
Magnesium adalah mineral penting yang digunakan oleh tubuh untuk
melakukan reaksi biokimia di dalam tubuh. Awalnya ia membantu mengatur
gula darah, fungsi syaraf dan otot, ritme jantung, tekanan darah, fungsi
imune dan kesehatan tulang. Riset menunjukkan bahwa tingkat Magnesium
yang rendah di dalam darah bisa memperburuk pengaturan gula darah pada
penderita Diabetes Tipe 2 dan Pre-diabetes. Studi lainnya menunjukkan
bahwa pemakaian Magnesium selama 16 pekan terus menerus mampu
meningkatkan fungsi insulin dan menurunkan gula darah.
Berdasarkan pada studi ini, kemungkinan kebanyakan dari kita tidak cukup
mendapatkan Magnesium dari makanan yang dikonsumsi dan
menyebabkan kita berisiko terhadap Diabetes Tipe 2. Satu fakta penting
bahwa bersama dengan glukosam, hormon insulin juga mengirim
Magnesium ke dalam sel.
Tapi resistensi insulin menyebabkan Magnesium ini tidak bisa terkirim ke
dalam sel dan gagal dalam proses vital tersebut yang melibatkan unsur
Magnesium.
Studi juga menunjukkan suplemen Magnesium dapat membantu
menurunkan tekanan darah yang merupakan gejala yang umum bersamaan
dengan Diabetes Tipe 2, Pre-diabetes atau Sindrom X.
Kita bisa mendapatkan Magnesium dari sayuran hijau, kacang-kacangan dan
biji-bijian.
Pemberian suplemen adalah ide yang bagus, walaupun kita tahu bahwa
pemberian Magnesium dengan dosis tinggi bisa menyebabkan diare, mual-
mual, turunnya tekanan darah dan beberapa efek negatif lainnya. Jadi
sebaiknya diminum dengan dosis yang tepat. Pemberian suplemen
Magnesium dapat bertolak belakang dengan pengobatan osteoporosis,
tekanan darah dan efektifitas antibiotic. Jadi meskipun Magnesium adalah
mineral alami dan sangat aktif dalam tubuh, pastikan bahwa dokter kita
tahu bahwa kita sedang menggunakan suplemen tersebut.
Dosis terapi Magnesium adalah 350 – 500mg tiap hari. Jika ternyata kita ada
masalah dengan dosis 500mg, turunkan ke 350mg dan bagi dosis tersebut
untuk hasil yang optimal. Paling baik meminum Magnesium bersamaan
dengan Calsium dan Vitamin D untuk mendapatkan efek sinergi yang ideal.
Praktisi pengobatan natural percaya suplemen Magnesium, Calcium dan
Vitamin D dapat memberikan efek ngantuk, jadi sebaiknya diminum 3 unsur
ini pada malam hari.
Ada banyak makanan yang kaya akan Magnesium. Berikut ini daftar
makanan kaya Magnesium dengan satuan milligram:
� Halibut, dimasak, 3 ons 90
� Almonds, disangrai, 1 ons 80
� Kacang Mete, disangrai, 1 ons 75
� Kedelai, direbus, ½ cangkir 75
� Bayam, rebus, ½ cup 75
� Kacang-Kacangan, disangrai, 1 ons 65
� Cereal gandum, 2 ukuran biskuit 55
� Oatmeal, diseduh dengan air, 1 cangkir 55
� Kentang rebus dengan kulitnya, 1 ukuran sedang 50
� Kacang Tanah, disangrai, 1 ons 50
� Mentega Kacang, 2 sendok makan 50
� Bran gandum, mentah, 2 sendok makan 45
� Blackeyed Peas, dimasak, ½ cangkir 45
� Plain Yogurt, Susu skim, 8 ons 45
� Bran Flakes, ¾ cup 40
� Vegetarian Baked Beans, ½ cup 40
� Nasi merah, ditanak, ½ cangkir 40
� Lentils, biji tua, dimasak, ½ cup 35
� Alpukat, ½ cangkir 35
� Kidney Beans, kaleng, ½ cangkir 35
KAYU MANIS (CINNAMON)
Tidak diragukan lagi manfaat penyembuhan dari Kayu Manis ini. Bahan
yangbanyak digunakan sebagai bumbu ini telah terbukti membantu proses
metabolism glukosa menjadi lebih baik dan menghindari radikal bebas serta
kerusakan akibat oksidasi pada sel jika gula darah selalu tinggi. Selanjutnya
studi menunjukkan bahwa kayu manis juga mampu menurunkan kolesterol
yang mana tentunya hal ini bisa melindungi kita terhadap penyakit jantung
dan masalah pencernakan.
Bahan untuk bumbu yang lezat dan sangat familiar ini ternyata menjadi
makanan super untuk penderita Diabetes.
Penelitian selama 5 tahun terakhir menyakinkan hal tersebut. Salah satu
studi yang terpercaya, membagi obyek yang menderika penyakit Diabetes
Tipe 2 ke dalam 6 kelompok. 3 kelompok pertama minimum 1, 3 atau 6
gram kayu manis tiap hari selama 40 hari. Kelompok yang lain minimum
kapsul placebo (kapsul yang berisi bahan yang tidak memiliki pengaruh apa-
apa terhadap obyek) dengan ukuran yang sama. Pada akhir penelitian,
semua orang pada kelompok pertama berhasil secara meyakinkan
menurunkan gula darah, triglyceride, LDL dan total kolesterol, sementara
kelompok satunya tidak mengalami perubahan sama sekali.
Metabolisme glukosa dan system cardiovascular mengalami peningkatan
jika dosis kayu manisnya ditingkatkan. Menariknya, turunnya tingkat gula
darah dan triglyceride bisa bertahan selama 20 hari setalah mereka
menghentikan mengkonsumsi kayu manis.
Agak sulit untuk menambah 6 gram kayu manis pada menu harian kita,
ditambah ada beberapa peneliti yang mendapatkan bahwa mengkonsumsi
bubuk kayu manis dalam jumlah yang banyak bisa mengakibatkan reaksi-
reaksi yang tidak diinginkan. Kayu manis mengandung butiran yang tidak
larut dalam air yang dapat menyebabkan ketidaknormalan kromosom dan
mungkin bisa menimbulkan sel pra-kanker.
Namun masalah butiran tersebut tidaklah menakutkan seperti yang
digambarkan. Jika kita ingin mengkonsumsi kayu manis dengan dosis hingga
3-6gram per hari, praktisi kesehatan menyarankan untuk memakainya
sekitar 1 gram yang dicampur dengan makanan atau minuman. Sisanya, bisa
dididihkan dalam air, tuangkan ke dalam gelas, ambil butiran yang
mengapung dibagian atas air dan minum.
Kita bisa juga mendidihkan kayu manis kemudian dihilangkan bagian butiran
yang mengapung, saring dengan saringan halus atau kain. Simpan kembali
kayu manis hasil saringan ini untuk kita gunakan tiap hari sebanyak 125mg
yang dibagi sebanyak 3 kali. Kita juga bisa mencampur kayu manis tersebut
dengan teh, kopi, smoothie, oatmeal atau sup yang kita masak.
ACETYL L-CARNITINE
Kita mungkin pernah mendengar suplemen yang namanya Carnitine ini.
Carnitine ini adalah turunan dari 2 Asam Amino, yaitu Lysine dan
Methionine. Asam amino jenis ini terlibat dalam proses produksi energi
dalam tubuh. Riset menunjukkan bahan ini membantu menurunkan
resistensi insulin dan mencegah pembentukan lemak dalam otot. Beberapa
Nutrisionist yang berwawasan holistic memasukkan bahan ini ke dalam
daftar suplemen pasiennya karena manfaat yang baik terhadap
pembakaran lemak.
Khusus untuk pemnderita diabetes, studi yang dilakukan oleh Wayne State
University menunjukkan konsumsi Carnitine dengan dosis 500 – 1000mg
tiga kali sehari mampu secara meyakinkan menurunkan rasa sakit yang
diakibatkan oleh neuropathy diabetes. Suplemen ini juga berkontribusi
pada proses regenerasi atau pemulihan sel-sel syaraf yang rusak karena
tekanan darah yang tinggi. Percobaan terhadap binatang, menunjukkan
bahwa Carnitine bisa menurunkan pengaruh dari glikasi atau AGE,
sementara para ahli jantung tertarik dengan potensi suplemen ini untuk
menurunkan pengaruh buruk dari gagal jantung.
Bentuk yang tersedia dari Carnitine ini adalah Acetyl L-Carnitine. Dosis yang
disarankan untuk maksud terapi adalah sampai 2000mg per hari.
GINKGO BILOBA
Bahan ini lebih dikenal untuk meningkatkan daya ingat, sebuah studi yang
dilakukan tahun 2006 yang dipublikasikan oleh Jurnal Clinical Nutrition pada
obyek yang mengkonsumsi ginkgo biloba yang diberikan bersamaan dengan
obat diabetes metformin menunjukkan bahwa ginkgo biloba menurunkan
prosentase Hemoglobin A1c menjadi separo, yang menunjukkan pengaruh
yang signifikan.
Perlu dicatat bahwa jangan pernah mengkonsumsi ginkgo biloba tanpa
pengawasan dokter jika kita memakai obat Coumadin, Warfarin atau obat-
obatan pengencer darah. Herbal ini berperan sebagai agen pengencer darah
alami. Dosis terapi untuk penderita diabetes adalah 40-80mg tiga kali
sehari.
BIJI FENUGREEK
Biji Fenugreek telah lama digunakan di dunia medis tradisional India dan
Cina. Pada dua decade terakhir, peneliti telah menemukan dan menegaskan
peran dari biji ini dalam menurunkan gula darah dan menurunkan pengaruh
negatif dari triglyceride. Selebihnya biji ini juga meningkatkan HDL
(kolesterol baik). Dosis terapi sekitar 2 gram sehari yang tidak akan
menimbulkan efek keracunan dan terbukti sesuai dengan riset terakhir
mampu mendukung pemulihan diabetes.
GYMNEMA SYLVESTRE
Herbal ini tumbuh di Asia Tenggara dan secara luas digunakan di Australia,
Jepang, Vietnam dan India sebagai ekstrak alami untuk pengobatan
diabetes, radang sendi. Kandungan “saponin” nya membantu mengatur
gula darah dengan merangsang titik reseptor insulin. Ia juga memberikan
manfaat yang lebih sebagai anti bakteri alami dan agen antiviral.
Riset medis terhadap Gymnema sylvestre yang berhubungan dengan
manfaatnya pada gejala-gejala diabetes pertama kali dilakukan di Asia dan
Eropa sekitar 75 tahun yang lalu. Beberapa yang paling menarik adalah
herbal ini membantu mengembalikan fungsi pankreas yang rusak.
Meminum 2 kali 260mg tiap hari setelah sarapan dan makan malam adalah
dosis yang disarankan untuk terapi.
BENFOTIAMINE
Salah satu varian dari vitamin B-1 ini manarik peneliti karena
kemampuannya untuk memperbaiki aliran darah pada pasien Diabetes Tipe
2. Benfotiamine mampu menurunkan oksidasi yang berhubungan dengan
makanan yang mengandung unsur glikasi atau AGE tinggi. Manfaat yang
paling menarik dari varian Vitamin B ini ternyata mampu menurunkan
peradangan pada pembuluh darah halus.
Praktisi kesehatan natural merekomendasi benfotiamine pada pasien yang
memiliki risiko tinggi pada komplikasi terhadap mata, empedu dan syaraf
yang disebabkan oleh Diabetes Tipe 2. Dosis efektifnya adalah 400mg per
hari.
MULBERRY
Riset yang dilakukan di Cina dan Jepang menunjukkan bahwa bubuk atau
ekstrak daun mulberry berlaku sebagai pencegah enzim-enzim yang
menyebabkan banyaknya glukosa dalam darah. Ilmuwan nutrisi juga
menyetujui bahwa mulberry ini merupakan bahan obat. Tantangannya
sekarang adalah mengembangkan ekstrak atau bubuk mulberry yang tepat
untuk mencegah enzim-enzim tersebut dalam unkuran yang tepat.
Beberapa perusahaan obat hampir mampu memecahkan masalah ini
sehingga pasien dengan Pre-diabetes dan Diabetes Tipe 2 bisa mengambil
manfaat dari bahan ini. Studi terakhir yang dipublikasikan oleh Jurnal
Diabetes Care melaporkan bahwa ekstrak daun mulberry menurunkan
tingkat gula darah yang terjadi setelah makan sebanyak 44% rata-rata.
Salah satu saran yang bisa kita gunakan saat ini adalah dengan membeli
ekstrak daun mulberry dalam konsentrat standard yang berisi 2%
moranoline. Minum 100mg ekstrak tersebut 2 kali sehari.
GINSENG ASIA
Ada beberapa species ginseng. Untuk pemulihan diabetes, silahkan gunakan
Ginseng Asia, yang sering disebut dengan Ginseng Korea. Riset yang
dilakukan oleh University of Toronto menunjukkan bahwa penggunaan
ginseng asia ini selama 3 bulan dapat menurunkan gula darah.
Dosis terapi adalah 300mg dari ekstrak yang mengandung 4% ginsenosides.
Perlu diperhatikan bahwa ginseng pada dosis ini dapat menimbulkan efek
samping seperti kegelisahan yang biasanya akan hilang setelah beberapa
hari. Tapi, anak-anak dan wanita hamil tidak disarankan mengkonsumsi
ginseng tanpa pengawasan dokter.
MINYAK IKAN, WHEY PROTEIN, ZINC & SERAT
Ada banyak suplemen diet dan herbal untuk penderita diabetes saat ini, tapi
ada 4 yang bisa memberi manfaat yang tinggi pada proses pemulihan
Diabetes yaitu:
Minyak Ikan:
Omega 3 dari lemak minyak ikan mampu melindungi dari penyakit jantung
dan bahkan menjaga agar gula darah tidak mengalami lonjakan serta tidak
terlalu rendah.
Whey protein:
Whey protein adalah bahan ideal untuk disajikan dalam bentuk smoothie
sebab ia rendah karbohidrat dan memiliki kandungan protein sehat yang
tinggi. Studi menunjukkan whey protein dapat membantu mengurangi
berat badan dengan memberikan asupan yang seimbang secara nutrisi yang
membantu kita untuk merasa kenyang dan terhindar dari rasa lapar setelah
mengkonsumsinya.
Zinc:
Banyak dari kita cenderung menjadi kekurangan unsur mineral zinc. Untuk
mereka yang menderita Diabetes Tipe 2, hal ini bisa menyulitkan untuk
mencapai tingkat gula darah yang normal apalagi ideal. Dosis harian adalah
20-30mg dapat menjadi sebagai pengaman untuk pasien Diabetes Tipe 2
atau mereka yang mengalami Pre-Diabetes. Zinc juga dapat melindungi
terhadap kanker prostat pada pria. Zinc terdapat pada makanan-makanan
seperti kerang segar, jahe, daging kambing, kacang pecan, kuning telur, hati
sapi, kacang kapri, kacang lima, almond, walnut, ikan sardine, ayam dan
gandum hitam.
Serat:
Yang terakhir adalah Serat (Fiber) yang dapat membuat perbedaan yang
jauh terhadap kondisi diabetes kita. Satu hal, serat bisa menggantikan pada
saat kita tidak makan buah-buahan atau sayur-sayuran. Kebanyakan dari
kita mengkonsumsi tidak lebih dari 17gram serat tiap hari rata-rata,
sementara paling tidakk minimal harusnya 25-30gram untuk alasan
kesehatan. Dan bagi penderita diabetes, kita bisa memperoleh manfaatnya
jika kita menkonsumsi dengan jumlah lebih banyak.
Serat mengatur diabetes dengan membuat penyerapan glukosa menjadi
pelan dan menjaga glukosa bergerak lambat di dalam aliran darah. Kita
mungkin mengetahui pengaruh serat pada keteraturan pergerakan usus
serta menurunkan nafsu makan kita. Jangan menambahkan serat dari nol
menjadi 60gram sekaligus dalam satu hari baik dari suplemen serat atau
dari makanan yang kaya serat pada menu makan kita. Tambahkan dengan
bertahap pada makanan kita selama beberapa pekan, sampai tubuh kita
siap untuk menerima perubahan dalam pola makan yang serat tinggi.
PENGOBATAN NATURAL
Sementara cara pengobatan barat sudah banyak dikenal, tapi ini bukan
menjadi pilihan satu-satunya. Cara pengobatan barat konvensional yang
sering disebut dengan pengobatan allopathic, adalah cara yang
dikembangkan oleh sekolah-sekolah medis, kebanyakan farmasi dan
pengobatan sintetis yang dibuat dan dipasarkan sesuai dengan prinsip-
prinsip pengobatan allophatic yang juga sering disebut dengan pengobatan
orthodox.
Dikarenakan kebanyakan dari mereka yang berada di dunia barat telah
hidup pada masyarakat yang mana menjadikan pengobatan allophatic
sebagai normal-norma yang sudah berlaku, mereka lupa bahwa beberapa
decade yang lalu, homeopathic, herbal dan beberapa obat alami sudah
banyak digunakan oleh para dokter. Sementara banyak perdebatan
mengenai cara mana yang lebih baik, banyak para dokter mengetahui
bahwa kedua-duanya (cara tradisional dan modern) memiliki peran yang
sama untuk program penyembuhan.
Para dokter umum banyak meragukan cara pengobatan natural ini,
khususnya mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
cara pengobatan ini. Namun, perlu dicatat bahwa beberapa sekolah medis
saat ini mulai memasukkan pelajaran mengenai pengobatan ini pada
kurikulumnya, sehingga bisa memberikan pilihan cara pengobatan yang
cukup luas kepada para dokter. Pada beberapa Negara khususnya di Eropa,
India dan Cina, pengobatan alami dan homeopathic sudah umum digunakan
oleh dokter-dokter umum yang ditunjukkan dengan meningkatnya
penjualan obat-obatan jenis ini.
Naturopathy adalah salah satu cabang dari dunia medis yang berdasarkan
pada filosofi bahwa tubuh kita memiliki kemampuan untuk melakukan
penyembuhan sendiri (self healing). Sementara pengobatan alami sering
disebut pengobatan alternatif atau pelengkap, yang sebenarnya
pengobatan ini merupakan bentuk pengobatan yang berdiri sendiri yang
bisa juga menangani masalah-masalah penyakit.
Mungkin istilah pengobatan ‘holistic’ leih tepat yang memberikan pilihan
yang luas dan pendekatan yang menggunakan berbagai macam disiplin
termasuk herbalism, homeophatic, iridology, osteopathy, chriropractic,
teknik pijat terapi, aroma terapi, akupunktur dan masih banyak lagi.
Banyak dari ahli pengobatan natural menggunakan berbagai macam cara
untuk menangani pasiennya dengan cara holistic untuk menjaga kesehatan,
mengurangi gejala dan mencegah penyakit agar tidak terjadi lagi.
Sebenarnya, bahkan WHO mendefinisikan kesehatan sebagai: “….lebih dari
sekedar hilangnya penyakit. Kesehatan merupakan keadaan fisik, emosi,
mental dan kondisi sejahtera secara sosial”. Dan itu merupakan definisi
yang menarik dan tepat untuk pengobatan holistic atau natural yang
berusaha mendukung kesehatan daripada sekedar menghilangkan sakit itu
sendiri.
Meskipun pengobatan medis allophatic memiliki peran dan membuat
kontribusi yang tinggi pada ilmu medis selama abad terakhir, ada persepsi
yang berkembang bahwa hal ini bukanlah satu-satunya jawaban sehingga
dalam banyak kasus, pengobatan holistic dapat menyembuhkan penyakit
tanpa efek samping, kecanduan dan mengorbankan kesehatan pada apa
yang disebut dengan obat-obatan farmasi.
Berlawanan dengan persepsi umum dengan syarat bahwa obat-obatan
herbal itu dibikin dengan cara yang tepat, obat ini dapat bekerja dengan
cepat dan aman untuk membantu penyembuhan. Pada banyak kasus,
pengobatan cara ini justru berhasil sementara pengobatan farmasi gagal.
Meskipun beberapa laporan mengatakan bahwa keberhasilan ini tidak
terbukti dan tidak teruji, namun keberhasilan cara pengobatan ini terjadi
dan itu benar. Pengobatan natural telah digunakan lama dan banyak bukti-
bukti empiris yang mendukung efektifitas dan keamanannya. Lebih dari itu,
banyak akademisi rumah sakit dan universitas yang aktif melakukan riset
klinis untuk memberikan bukti-bukti empiris dalam mendukung pengobatan
natural ini.
Dikarenakan meningkatnya popularitas dari model pengobatan natural ini,
banyak perusahaan yang bermunculan untuk memproduksi obat-obatan ini
untuk mengambil keuntungan dari kebutuhan pasar yang meningkat terus.
Sayangnya tidak semua dari mereka dilengkapi dengan standard yang baik,
yang membanjiri pasar dengan obat-obatan yang murah dan kadang tidak
aman yang akhirnya menjadikan pupularitas obat-obatan natural ini
menjadi buruk. Bahkan beberapa pabrik farmasi telah memproduksi apa
yang disebut dengan ekstrak standard dari banyak herbal dan mengatakan
sebagai yang paling baik melaui test dan percobaan yang kebanyakan jauh
dari kebenaran.
Sementara ekstrak ‘standrad’ mungkin menawarkan keuntungan dengan
ukuran dosis yang konsisten dan lebih murah karena cara produksinya yang
massal, obat ini memiliki kerugian-kerugian yang berbahaya. Kerugian ini
meliputi meningkatnya efek samping karena obat ini diproduksi dengan
cara tidak mengindahkan perlindungan terhadap kehilangan kandungan
alamiahnya. Pada beberapa kasus efek samping ini terbukti fatal seperti
pada kasus yang berhubungan dengan kecacunan hati dari ekstrak akar
kava-kava, semantara herbal ini telah digunakan selama beberapa generasi
tanpa adanya efek samping.
Banyak dokter naturopath merekomendasi apa yang disebut dengan “Full
Spectrum Method of Extraction” yang masih menjaga manfaat dari semua
kandungan aktif dan tidak hanya satu kandungan saja dari herbal tersebut
sehingga bisa memberikan pengobatan yang penuh serta perlindungan yang
baik terhadap efek samping.
Apapun pilihan kita, selalu pilihlah dengan bijak. Telitilah apa yang cocok
untuk kita. Jika kita menderita sakit yang kronis, jangan membuat
perubahan tanpa berkonsultasi dengan dokter, sehingga ia bisa mengawasi
kondisi kita. Dokter yang baik dan memiliki informasi yang banyak akan
mendukung pasien yang ingin bertanggung jawab terhadap kesehatannya
sendiri.
Pada penanganan dan pencegahan diabetes, obat-obatan herbal dan
homeophatic berikut yang sering digunakan sebagai bagian dari program
pemulihan diabetes:
TRIPLE COMPLEX DIABETONIC™
“Membantu gula darah berada pada rentang yang sehat dan mendukung
kesehatan pankreas”
Triple Complex Diabetonic™ adalah kombinasi dari 3 bahan, garam-garam
pilihan dari jaringan biokimia yang mendukung jaringan seluler terhadap
sistem aliran darah dan pankreas. Kombinasi pengobatan bahan ini dapat
digunakan secara teratur untuk menjaga gula darah berada pada tingkat
normal secara alami untuk mendukung keseimbangan secara sistemik pada
system peredaran darah, pankreas, dan hati termasuk hubungannya dengan
pengobatan alami untuk menjaga efektifitas terapi.
Diabetonic™ mampu secara efektif:
� Menjaga tingkat gula darah pada rentang yang sehat
� Medukung produksi dan pemakaian insulin dalam tubuh
� Menurunkan nafsu makan pada makanan-makanan bergula tinggi
karena gula darah yang seimbang
� Memelihara keseimbangan garam secara rutin pada sel dalam tubuh
dan pada tiap sel itu sendiri
� Mendukung proses pemakaian energi pada tingkat yang sehat
� Meningkatkan efek terapi dari pengobatan yang lain dengan
mendukung fungsi pankreas dan hati
Triple Complex Diabetonic™ berisi 3 garam jaringan biokimia, yang dipilih
untuk kesehatan darah dan pankreas:
� Kalium sulphate D6 (Kali. sulph.) (turunan dari Potassium sulphate)
terlibat dalam menjaga distribusi oksigen yang efisien kedalam sel
dan jaringan pada tubuh – mendukung unjukkerja optimum yang
membantu fungsi system immune. Karena membantu menyalurkan
oksigen pada kulit dan kelenjar, juga sirkulasinya. Kalium sulph.
hadir di dalam sel dengan membentuk lapisan lendir pada organ-
organ tubuh termasuk pankreas dan perut.
� Natrium sulphate D6 (Nat. sulph.) (turunan dari Sodium sulfate)
mendukung keseimbangan cairan ditingkat sel, membantu menjaga
keseimbangan air dalam sel, jaringan, darah dan cairan lain di dalam
tubuh. Ia juga berperan sebagai pembersih alami yang mendukung
secara rutin pembuangan racun dari dalam sel tubuh.
� Calcium phosphate D6 (Calc. phos.) adalah mineral utama dari
struktur pada tubuh kita kecuali jaringan ikat. Ia menjadi komponen
vital pada proses nutrisi tubuh dari mulai pencernaan sampai
asimilasi, pertumbuhan sel dan pemakaian energi. Calcium
phosphate ada pada proses pembentukan sel darah baru, oleh
karena itu ia membantu tubuh untuk menjaga sirkulasi aliran darah
dan menjaga agar tubuh selalu hangat. Jaringan garamnya juga ada
pada semua cairan tubuh.
Note: Triple Complex Diabetonic™ ada dalam bentuk tablet kecil jenis
laktosa.
INSULATE PLUS™
Insulate Plus™ terdiri dari bahan yang 100% natural yang merupakan obat
herbal non-adiktif yang diformulasikan oleh tim ahli kesehatan natural.
Insulate Plus™ telah digunakan sejak lama untuk mendukung kesehatan
pankreas dan mempromosikan keseimbangan sistemik dari system
endokrin dan peredaran darah.
Dikombinasi dengan gaya hidup sehat dan diet tanpa gula berlebih, lemak
tidak sehat, bahan stimulan, pengawet sintetis dan pewarna makanan,
Insulate Plus™ membantu fungsi bagian Langerhans dari pankreas yang
bertugas memproduksi insulin. Insulate Plus™ bisa digunakan secara terus
menerus tanpa adanya efek samping serius.
Formulanya masih tetap terjaga melalui metode ekstraksi herbal dengan
cara spectrum penuh yang menjamin bioavailabiliy dan keseimbangan dari
bahan-bahan aktifnya. Metode pembuatannya juga mampu mengurangi
efek samping dan menjaga keseimbangan bahannya secara sempurna
seperti layaknya bahan alami.
Insulate Plus™ berbentuk 100% kapsul dari bahan sayuran dan berisi herbal
dan mineral berikut yang secara hati-hati dipilih untuk dosis terapi:
� Gymnema Sylvestre adalah herbal yang berasal dari Asia Tenggara
yang dikenal luas dan dipercaya pada cara pengobatan Ayuvedic.
Dikenal juga sebagai pembunuh gula yang mampu menghilangkan
rasa manis pada makanan. Terakhir, Gymnema Sylvestre telah
menunjukkan manfaatnya untuk menjaga tingkat gula darah yang
sehat (Shanmugasundaram ER, Rajeswari G, Baskaran K, et al. "Use
of Gymnema sylvestre leaf extract in the control of blood glucose in
insulin-dependent diabetes mellitus". J Ethnopharmacol.
1990;30:281-294). Selanjutnya Gymnema sylvestre dipercaya
mendorong kesehatan pankreas melalui studi yang dilakukan pada
hewan (Shanmugasundaram ER, Gopinath KL, Radha
Shanmugasundaram K, et al. "Possible regeneration of the islets of
Langerhans in streptozotocin-diabetic rats given Gymnema sylvestre
leaf extracts". J Ethnopharmacol. 1990;30:265-279).
� Galega Officinalis (Goat's Rue) adalah herbal yang secara tradisional
telah digunakan di Eropa untuk mendukung kesehatan pankreas dan
menjaga tingkat gula darah dan telah banyak dilakukan penelitian
dan percobaan klinis (Muller H, Reinwein H. "Pharmacology of
galegin". Arch Expll Path Pharm. 1927; 125:212-28). Studi juga telah
menemukan bahwa herbal ini memiliki potensi untuk menjaga
keseimbangan gula pada aliran darah (Petricic J, Kalodera Z. Galegin
in the goats rue herb: its toxicity, anti-diabetic activity and content
determination. Acta Pharm Jugosl. 1982; 32(3):219-23).
� Ginkgo Biloba adalah herbal ini telah hidup sejak 200 juta tahun
yang lalu. Tanaman ini bertahan terutama di kebun-kebun candi
yang ada di negara-negara Timur yang sangat dihargai pada
pengobatan tradisional Cina. Studi telah membuktikan bahwa ginkgo
biloba merupakan antioxidant yang berhubungan dengan kesehatan
jantung (Shen J-G, Zhou D-Y. "Efficiency of Ginkgo biloba extract
(EGb 761) in antioxidant protection against myocardial ischemia and
reperfusion injury". Biochem Mol Biol Int 1995;35:125-134).
Selanjutnya herbal ini telah menunjukkan manfaatnya yang bagus
pada penjagaan tingkat gula darah (Huang, S. Y., Jeng, C., Kao, S. C.,
Yu, J. J., and Liu, D. Z. "Improved haemorrheological properties by
Ginkgo biloba extract (Egb 761) in type 2 diabetes mellitus
complicated with retinopathy". Clin.Nutr. 2004;23(4):615-621).
� Vaccinium Myrtillus (Bilberry) adalah herbal yang mengandung
beberapa bahan aktif dari buah dan daun dari tanaman bilberry,
termasuk anthocyanoside flavonoids (anthocyanins), vitamin dan
pectin yang didpaat dari buahnya, sementara quercetin, catechins,
tannins, iridoids, dan asam, ditemukan pada daunnya. Bilberry juga
memiliki khasiat sebagai antioksidant karena tingginya bahan
anthocyanosides. Konsumsi rutin buah ini bisa memberikan manfaat
pada kesehatan mata juga kesehatan pembuluh darah kapiler yang
membawa oksigen ke dalam organ mata (Bone K. "Bilberry-The
vision herb". MediHerb Prof Rev . 1997;59:1-4).
� Chromium Picolinate adalah mineral dan nutrisi jenis chromium
yang sangat mudah diserap yang merupakan nutrisi esensial untuk
metabolism gula dan lemak. Manfaat Chromium telah dilakukan
studi pada proses produksi insulin. (Anderson RA. "Nutritional
faktors influencing the glucose/insulin system: chromium". J Am Coll
Nutr. 1997; 16(5):404-10). (Martin J, Wang Z, Zhang X, Wachtel, D,
Volautova J, Matthews D, Cefalu W. "Diabetes Care". Volume 29;8:
2006)