program strategis pendayagunaan aparatur negara …
TRANSCRIPT
PROGRAM STRATEGIS PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAlK (GOOD GOVERNANCE)
KANTOR MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TAHUN 2000
i
I
PROGRAM STRATEGIS
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)
. -
I
|Ji
•> ' «; 1 «d /( - -V ^'r i
KANTOR MENTERI NEGARAPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TAHUN 2000
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. MAKSUD DAN tUJUAN
III. VISI, MISI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGISPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
1. Visi PAN
2. Misi PAN
3. Arah Kebijakan Strategis PAN
IV. PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOODGOVERNANCE)
V. PROGRAM STRATEGIS PAN TAHUN 2001-2004
1. Program Pemantapan Koordinasi Kegiatan PAN2. Program Penataan Kelembagaan3. Program Peningkatan Kualitas SDM Aparatur4. Program Peningkatan Tatalaksana dan Peiayanan Publik5. Program Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
VI. MEKANISME KOORDINASI
VII. PROGRAM KERJA PAN TAHUN 2000
VIII. PENUTUP
PROGRAM STRATEGIS PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA MENUJU PEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)
I. LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa kita sekarang berada pada abad
Millenlum Ketiga, yang ditandai dengan berbagai perkembangan lingkungan
global. Di abad ini negara-negara dl dunia menghadapi berbagai tantanganbaru yang akan membawa implikasl pada perubahan dan atau pembaharuan
yang mempengaruhi kehidupan umat manusia, balk di bidang ekonomi,
politik maupun sosial budaya.
Oleh karena itu dalam upaya menghadapi perubahan-perubahan nilai yang
bersifat global tersebut, maka sudah saatnya bangsa Indonesia secara
sungguh-sungguh melakukan penyempurnaan dan penyesuaian kebijakan
secara komprehensif di segala bidang kehidupan, agar mampu berperan di
arena global.
Dalam rangka menghadapi tuntutan perkembangan dan pencapaian sasaran
pembangunan sesuai aspirasi reformasi, peranan aparatur negara dirasakan
semakin penting sehingga perlu terus ditingkatkan. Untuk itu, sektor aparatur
negara diharapkan semakin mampu secara efisien dan efektif melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan, dan pengayoman kepada masyarakat untuk mewujudkan
terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance), serta
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Pembangunan sektor aparatur negara pada dasarnya mencakup aspek yang
sangat luas, yaitu meliputi aspek kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana
dan pelayanan publik serta pengawasan. Secara operasional, program-
program tersebut dilaksanakan oleh seluruh jajaran aparatur pemerintah baik
di Pusat, di Daerah maupun di lingkungan aparatur perekonomian
negara/daerah. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang optimal,
perencanaan program/proyek/kegiatan di sektor aparatur negara perlu
dikoordinasikan secara efektif sehingga pelaksanaannya di masing-masing
Instansi Pemerintah benar-benar terpadu, berkesinambungan dan konsisten
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Keadaan dewasa ini menunjukkan bahwa fungsi Menpan sebagai perumus
dan pengendali kebijaksanaan PAN telah betjaian cukup efektif, namun
fungsi koordinasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program/proyek/kegiatan PAN yang dilakukan oleh masing-masing Instapsi
Pemerintah belum beijalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian di
tingkat operasional, banyak terjadi duplikasi atau tumpang tindih kegiatan-
kegiatan yang sama dan sejenis, sehingga dari segi pembiayaan
menimbulkan pemborosan anggaran yang tidak sedikit.
Sesuai dengan Keppres Nomor 134 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organaisasi dan Tata Keija Menteri Negara, Menpan adalah
satu-satunya lembaga yang bertugas dan bertanggung jawab merumuskan
kebijaksanaan umum pendayagunaan aparatur negara dan
mengkoordinasikan pelaksanaannya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
Di samping itu, sejalan dengan Pasal 38 Keppres Nomor 17 Tahun 2000
tentang Pelaksanaan APBN, yang pada intinya menggariskan bahwa program
yang bersifat lintas sektoral dan atau lintas lembaga serta merupakan satu
kesatuan program yang tahapan pekeijaannya dilaksanakan secara
berurutan atau bersamaan, perlu dikoordinasikan oleh satu instansi.
Sehubungan dengan itu, dalam penyusunan perencanaan program PAN yang
bersifat lintas sektoral dan lintas lembaga perlu dikoordinasikan oleh instansi
yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara, agar
tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
II. MAKSUD DAN TU3UAN
Hakskat koordinasi parencanaan program PAN adalah rangkaian kagiatanuntuk mamadukan parsiapan panyusunan parancanaan program pada saktoraparatur nagara dan pangawasan, sacara terarah sasuai panantuan prioritasprogram stratagis PAN dari instansi/ lambaga Pamarintah Pusat/ Daarah/BUMN.
Koordinasi parancanaan program PAN dilaksanakan olah instansi yangbartanggung jawab di bidang pandayagunaan aparatur nagara danganinstansi pambina dan palaksanaan program PAN sarta instansi yangbartanggung jawab dalam pangalolaan anggaran nagara, yakni Bappanasdan Dapartaman Keuangan.
Koordinasi panyusunan parancanaan program/proyak/kagiatan di saktor
aparatur nagara dan pangawasan ini, tarutama dimaksudkan untuk :
1. Tarciptanya katarpaduan, kasinambungan dan kasamaan parsapsi bagi
instansi pamarintah di dalam manjabarkan usulan program/ proyek/
kagiatan di saktor aparatur nagara dan pangawasan sarta disasuaikan
dangan program stratagis PAN yang ditatapkan olah Menpan;
2. Mengarahkan dan mampartajam prioritas parancanaan program PAN
untuk manghindari kamungkinan. taijadinya duplikasi atau tumpang
tindih program/ proyak/ kagiatan di antara barbagai Instansi
Pamarintah;
3. Maningkatkan afisiansi dan afaktivitas, baik dari sagi oparasional
palaksanaan maupun dari sagi pambiayaannya.
III. VISI, MISI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS PAN
1. Visi PAN
Adalah tarsalanggaranya pamarintahan yang baik dalam
panyalanggaraan pamarintahan dan pambangunan.
2. Misi PAN
Mewujudkan aparatur negara yang netral, profesional, berdayaguna,produktif, transparan dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme untukmelayani dan memberdayakan masyarakat.
3. Arah Kebijakan Strategis PAN
Untuk mencapai visi dan misi PAN ditetapkan arah kebijakan sebagaiberikut:
1) Membersihkan penyeienggaraan negara dari praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme dengan memberikan sanksi seberat-beratnya sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku, meningkatkan efektivitas
pengawasan internal dan fungsional serta pengawasan masyarakat
serta mengembangkan etik dan moral.
2) Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat negara dan
pejabat pemerintah sebelum dan sesudah memangku jabatan
dengan tetap menjunjung tinggi hak hukum dan hak asasi manusia.
3) Meningkatkan fungsi dan kualitas birokrasi dalam melayani
masyarakat dan akuntabilitasnya dalam mengelola kekayaan
negara secara transparan, bersih dan bebas dari penyalahgunaan
kekuasaan.
4) Meningkatkan kualitas profesional aparatur negara dengan
memperbaiki kesejahteraan serta memberlakukan sistem karir
berdasarkan prestasi dengan prinsip memberikan penghargaan dan
sanksi.
5) Memantapkan netralitas politik pegawai negeri dengan menghargai
hak-hak politiknya.
6) Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidak
sempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang
mengganggu mekanisme pasar, melalul deregulasi layanan publik,subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan.
7) Memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah.
8) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kelembagaan instansiPsmGrintah baik Pusat maupun Dasrah yang bGrorisntasi padapelayanan masyarakat.
IV. PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
Mewujudkan pemerintahan yang baik merupakan salah satu agenda pokokreformasi yang diharapkan dapat dllaksanakan secara konsisten olehpemerintah melalul Kabinet Persatuan Nasional. Pemerintahan yang baikmengedepankan hal-hal sebagai berikut:
• Berdasarkan hukum (menjunjung tinggi hukum).• Menghormati hak-hak asasi manusla.
• Mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan tanpadiskriminasi.
• Mempunyai sarana kontrol sosial yang efektif melalul kehidupan persyang bebas dan bertanggungjawab.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, harus memperhatikan beberapaprinsip dasar, yaitu :
1. Prinsip Kepastian Hukum
Untuk mendukung prinsip tersebut, maka perlu diupayakan :1) Sistem hukum yang benar dan adil, meliputi hukum nasional ,
hukum adat dan etika kemasyarakatan.'
2) Pemberdayaan pranata hukum, meliputi kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, lembaga pemasyarakatan, asosiasi bantuan hukum,
pengacara dan Iain-Iain.
3) Desentralisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan,pengambilan keputusan publik dan Iain-Iain yang berhubungandengan kepentingan masyarakat luas.
4) Pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh DPR, dunia pers danmasyarakat umum secara transparan, adil dan dapatdipertanggungjawabkan.
2. Prinsip Keterbukaan
Untuk mendukung prinsip tersebut, maka perlu diupayakan, untuk :
1) Menumbuhkan ikiim yang kondusip bagi terlaksananya asas
desentralisasi dan transparansi.
2) Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, seperti hak untuk hidup
layak, hak akan rasa aman dan nyaman, persamaan kedudukan
dalam hukum dan Iain-Iain.
3) Memberikan informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif.
3. Prinsip Akuntabilitas
Untuk mewujudkan prinsip tersebut, maka perlu diupayakan, adanya :
1) Prosedur dan mekanisme keija yang jelas, tepat dan benar, yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan, dengan
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
2) Mampu mempertanggungjawabkan basil kerja, terutama yang
berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum.
3) Memberikan sanksi yang tegas bagi aparat yang melanggar hukum.
4. Prinsip Profesionalitas
Untuk mendukung prinsip tersebut, maka perlu diusahakan adanya :
1) Sumber daya manusia aparatur yang memiliki profesionalitas dan
kapabilitas yang memadai, didukung dengan etika dan moral sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia.
2) Memiliki kemampuan kompetensi dan kode etik sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Menerapkan prinsip merit system di lingkungan birokrasi.
4) Modernisasi administrasi negara dengan mengaplikasikan teknologi
telekomunikasi dan informatika yang tepat guna.
Dari sisi pandayagunaan aparatur negara, upaya mewujudkan pemerintahan
yang baik tersebut akan diarahkan pada 2 (dua) hal pokok yaitu : ;
1. Membangun aparatur negara yang efektif dan efisien
Upaya penyempurnaan aparatur negara ditujukan kepada 4 (empat)
aspek pokok, yaitu :
1) Aspek Kelembagaan
Diarahkan pada upaya mempertegas pemilahan tugas, wewenang
dan tanggungjawab dari seluruh komponen kelembagaan
pemerintah, mulai dari Sekretariat Lembaga Tertinggi Negara dan
Tinggi Negara, sampai kepada perangkat Pemerintah Daerah
termasuk transformasi unit organisasi pemerintah yang
memberikan pelayanan menjadi BUMN, BUMD dan Badan Hukum
lainnya, serta melaksanakan perampingan birokrasi agar efisien dan
efektif.
2) Aspek Kepegawaian
Diarahkan pada upaya terselenggaranya perencanaan, pembinaan
dan pengembangan, serta kesejahteraan pegawai secara
proporsional untuk mewujudkan sumber daya manusia aparatur
yang efektif, efisien, profesional dan berkarakter serta terjaminnya
merit system di lingkungan birokrasi.
3) Aspek Ketatalaksanaan
Diarahkan pada upaya terwujudnya system dan mekanisme kerja
yang benar-benar efektif dan efisien, baik dalam segi administrasi
pemerintahan, maupun pelayanan kepada masyarakat. Dalam
rangka ini akan diupayakan langkah-langkah deregulasi dan
debirokratisasi terutama untuk menghilangkan mata rantai
pelayanan yang berbelit-belit dan menghapuskan ekonomi biaya
tinggi serta upaya korporatisasi pelayanan publik untuk lebih
memberdayakan masyarakat dalam kegiatan-kegiatanpembangunan melalui langkah menghilangkan campur tanganpemerintah yang terlalu besar di sektor-sektor publik.
4) Aspek Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan
Diarahkan pada upaya mempercepat proses keija serta modernisasi
administrasi melalui upaya-upaya otomatisasi di bidang administrasiperkantoran, penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sertasystem peiaporan kerja dari keseluruhan aspek birokrasi. Dalam
abad 21 ini seluruh tata kerja pemerintahan diupayakanmemanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
2. Mewujudkan Aparatur Negara yang bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).
t
Upaya mewujudkan Aparaliir Negara yang bebas Kolusi, Korupsidan Nepotisme (KKN) dilakukan melalui 2 (dua) aspek pokok, yailu :
1) Aspek Pengawasan
Diarahkan pada upaya penyelenggaraan system pengawasan yanglebih efektif, baik terhadap pelaksanaan APBN (penerimaan dan
pengeluaran) maupun terhadap prosedur penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat, yang mencakup perijinan,
administrasi kependudukan, permodalan/perkreditan, fasilitas
umum serta hukum dan pertanahan.
2) Aspek Akuntabilitas
Diarahkan pada upaya memperjelas standar kinefja aparatur sesuai
dengan misi dan tugas pokoknya, system peiaporan hasil kerja
yang lebih transparan serta penerapan sanksi yang jeias dan tegas,
baik sanksi administartif, perdata maupun pidana.
V. PROGRAM STRATEGIS PAN TAHUN 2001 - 2004
Berdasarkan arah kebijakan strategis tersebut ditetapkan program PAN tahun
2001-2004, yaitu program pendayagunaan aparatur negara yang bersifat
kenyal dan tahan uji, memiliki manfaat dan pengaruh terbesar, memiliki dayadorong bagi panyelenggaraan program pendayagunaan aparatur negarayang lain dan memiliki daya sentuh terhadap manajemen pemerintahan,sebagai berikut:
1. Program Pemantapan Koordinasi Kegiatan PAN
1) Menyusun pola koordinasi kegiatan PAN yang akan menjadi acuansetiap program yang dilaksanakan oleh Departemen/ LPND,Propinsi dan Kabupaten/ Kota;
2) Menyusun pola pemantauan, evaluasi dan penilaian pelaksanaanprogram pendayagunaan aparatur negara;
3) Menyerasikan penyusunan program pendayagunaan aparaturnegara.
2. Program Penataan Kelembagaan
1) Menata organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi danPemerintah Kabupaten/ Kota berdasarkan kewenangan masing-masing;
2) Menyusun organisasi pemerintah yang lebih datar/flat.
3) Melaksanakan evaluasi dan penataan organisasi dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi yang berorientasi
pada peningkatan pelayanan masyarakat;
4) Menata ulang dan mentransformasi lembaga/unit organisasi
pemerintah yang dapat dijadikan unit usaha mandiri (swadana),
Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah, atau Badan
Hukum lainnya;
5) Meninjau kembali dan menyempurnakan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan masalah organisasi.
3. Program Peningkatan Kualitas SDM Aparatur
1) Menyusun klasifikasi jabatan yang bertujuan untuk menciptakan
adanya norma standar jabatan yang memuat standar kompetensi,
sertifikasi dan kode etik jabatan;
2) Menyusun dan mengembangkan sistem perencanaan SDMaparatur;
3) Maningkatkan disiplin, 6tik dan moral aparatur guna mombangunsikap mental aparatur;
4) Menyusun dan mengembangkan sistem karir yang dititik beratkanpada prestasi kerja;
5) Melaksanakan dan mengembangkan sistem penilaian kerja SDMaparatur;
6) Meningkatkan kesejahteraan SDM aparatur melalui upaya
penyempurnaan sistem remunerasi yang mengakomodasikan PNS
untuk dapat hidup layak.
4. Program Peningkatan Tatalaksana dan Pelayanan Publik
1) Menyusun pola tata hubungan kerja yang jelas antar lembagapemerintah baik pusat maupun daerah;
2) Menyusun standar pelayanan masyarakat berdasarkan prinsipeflsiensi, produktifitas dan akuntabilitas;
3) Mengembangkan konsep indeks tingkat kepuasan masyarakat
(customer satisfaction index);
4) Modernisasi sistem manajemen pemerintah dengan meng-
optimalkan pemanfaatan teknologi informasi;
5) Mengupayakan deregulasi dan debirokratisasi serta memfasilitasi
terbentuknya mekanisme pasar;
6) Mendayagunakan fungsi dokumen dan arsip;
7) Meningkatkan kemandirian dengan prinsip otonomi manajemen
bagi unit pelaksana teknis pemerintah yang memberikan pelayanan
masyarakat;
8) Mengembangkan budaya kerja dalam rangka meningkatkan
produktivitas serta memperbaiki persepsi, pola pikir, perilaku, etik
dan moral aparatur.
5. Program Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
1) Mendorong peningkatan akuntabilitas perangkat daerah dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah;
10
2) Menyusun dan mengembangkan tolok ukur/kriteria dalam rangkapenilaian akuntabilitas aparatur pemerintah;
3) Menyusun dan mengembangkan sistem akuntabilitas aparaturpemerintah sebagai piranti tanggung gugat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi yang diemban oleh instansi
pemerintah;
4) Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan kekayaan negara sebagaipertanggungjawaban atas pengelolaan kekayaan negara yang
dilakukan oleh instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negarakepada masyarakat;
5) Meningkatkan masukan dan umpan balik dari masyarakat tentangkinerja aparatur pemerintah dan BUMN;
6) Memantau, mengevaluasi dan menilai kinerja aparatur pemerintah
dengan instansi terkait;
7) Menanggulangi dan menuntaskan KKN di instansi pemerintah baik
di Pusat maupun di Daerah.
Dalam penyusunan perencanaan program PAN perlu dipertajam prioritasnya
dengan mengacu kepada program strategis PAN yang telah ditetapkan oleh
Menpan.
VI. MEKANISME KOORDINASI
1. Koordinasi perencanaan program sektor aparatur negara dan
pengawasan dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara.
2. Pola koordinasi penyusunan program/ proyek/ kegiatan sektor aparatur
negara dan pengawasan diatur sebagai berikut:
1) Penyusunan program/ proyek/ kegiatan sektor aparatur negara dan
pengawasan yang akan dituangkan dalam Dafar Usulan Kegiatan
(DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP) dilakukan melalui kegiatan
konsultasi dengan Kantor Menpan.
2) Tahap konsultasi tersebut butir 1), dilakukan sebelum Daftar
Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP) dimaksud
diajukan.
11
3) Hasil pembahasan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar UsulanProyek (DUP) instansl/ sektor setelah disetujui menjadi DIK/DIPdisampaikan ke Kantor Menpan.
4) Bardasarkan DIK/DIP dimaksud butir 3), Kantor Manpan malakukanmonitoring/ pamantauan untuk mangetahui parkambangan hasilpalaksanaan program/ proyek/ kagiatan yang tartuang dalamDIK/DIP tarsebut.
VII. PROGRAM KERJA PAN TAHUN 2000
Sajalan dangan sasaran pokok dari program stratagis PAN tarsabut di atas,maka program karja PAN yang barsifat mandasak untuk dilaksanakan padamasa transisi dan barsifat tarobosan, adalah sabagai barikut:
1. Pemantapan koordinasi kegiatan pendayagunaan aparatur
negara :
1) Malakukan kajian sistam panalitian dan pengambangan
kapegawaian untuk manunjang sistam karier aparatur pamarintah;2) Malakukan kajian sistam tatalaksana parizinan;
3) Malakukan kajian system pandidikan dan palatihan aparatur yang
sasuai dangan kabutuhan;
4) Malakukan kajian sistam pangalolaan sarana dan prasarana karja
aparatur;
5) Malakukan kajian sistam pangawasan untuk paningkatan kinarja
birokrasi pamarintah;
6) Malakukan kegiatan sosialisasi program PAN.
2. Kelembagaan:
1) Panataan organisasi Pamarintah Pusat dan Daarah sabagai tindak
lanjut panghapusan Dapartaman dan parubahan bantuk
Dapartaman manjadi Manag.
2) Evaluasi dan panataan organisasi pamarintah Pusat yang labih
afaktif dan afisian dan baroriantasi kapada paningkatan palayanan
kapada masyarakat.
12
3) Transformasi unit organisasi pemerintah menjadi BUMN, BUMD danBadan Hukum lainnya.
3. Peningkatan SDM Aparatur :
1) Pengaturan dan penyelesaian pengungsi PNS dari Timor Timur,Aceh, Maluku, dan daerah rawan lainnya.
2) Realokasi PNS sebagai tindak lanjut terbentuknya Kabinet
Persatuan Nasional yang menimbulkan penghapusan,pembentukan, penggabungan dan perubahan-perubahan instansi
pemerintah.
3) Realokasi PNS dalam rangka mendukung Pelaksanaan UU No. 22Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.4) Penyusunan peraturan di bidang kepegavvaian dalam rangka
pelaksanaan UU No. 43Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerahserta peraturan tentang jabatan politik di lingkungan birokrasi
(political appointee).
4. Tatalaksana dan Pelayanan Publik :
1) Menerapkan pola pelayanan terpadu.
2) Menyusun standar kinerja unit pelayanan masyarakat.
3) Mendorong corporatisasi manajemen pelayanan masyarakat.
4) Menata dokumen dan arsip Departemen/ LPND yang terlikuidasi
sebagai akibat terbentuknya Kabinet Persatuan Nasional.
5) Modernisasi manajemen sistem informasi aparatur.
5. Peningkatan Akuntabilitas Aparatur :
1) Menyempurnakan sistem informasi pengaduan masyarakat.
2) Memantau penanggulangan dan penuntasan KKN.
3) Menyempurnakan sistem pelaporan akuntabilitas aparatur meiiputi
standar kerja dan pengelolaan kekayaan negara.
4) Melaksanakan sosialisasi sistem pelaporan akuntabilitas
aparatur.
13
6. Lain-Iain
Untuk mengatasi pcniiasjilahan y^ng timbul akibatdihapus/digabung/diaibah sladisnya Depatemen/Kantor MenteriNegara/Kantor Menteri Korclinalor, lelah dikeluarkan Keppres No 25 Tahun2000 tentang Pembentiikan Tim rciialaan, antara lain berisi :
1) Tim Penataan tersebut di ketuai oieh : Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara, dengan anggota : Menteri Dalam Negeri, MenteriNegara Otonomi Daerah, Menleri Keuangan dan Sekretaris Negara.
2) Tugas Penataan ini adalah imluk menyelesaikan dan bertanggung jawabatas pelaksanaan penyelenggaraan penataan Kelembagaan, PegawaiNegeri Sipil, Kekayaan Negara dan Peralatan, Keuangan, Dokiimen danArsip pada Departemen/Kanlor Menteri Negara/Kantor MenteriKoordinator yang dihaj)iis/digahiing/diriibah statusnya.
3) Seluruh kegiatan Tim I'cnalaan hams sudah selesai selambat-lambatnyapada tanggal 23 Aguslus 2000. 0 hulan terhitung sejak tanggal ditetapkanKeppres tersebut.
VIIL PENUTUP.
13 a
VIII. PENUTUP
Melalui penataan dan implementasi manajemen pemerintahan (publicmanagement) yang optimal , efektif dan efisien dalam berbagai kegiatanpemerintahan dan pembangunan, diharapkan akan membawa dampak positifdalam upaya mendukung keberhasilan pernberantasan Korupsi, Kolusi danNepotisme (KKN).
Dengan demikian akan tercipta pemerintahan yang baik denganmengedepankan prinsip kepastian hukum, menghormati hak azasi manusia,transparan, profesional, akuntabel, rnengutamakan pelayanan prima kepadamasyarakat serta mempunyai sarana kontrol sosial yang efektif melaluikehidupan pers yang bebas dan bertanggung jawab.
Dari sisi pendayagunaan aparatur negara, langkah-iangkah pervvujudanpemerintahan yang baik, secara bertahap akan diupayakan melalui program-program penataan kelembagaan negara yang efektif dan efisien yangdidukung dengan SDM aparatur yang profesional, berkarakter dan akuntabelserta sistem dan mekanisme kerja yang berdayaguna dan berhasilguna yangberorientasi kepada pelayanan masyarakat melalui modernisasi administrasi
pemerintahan.
Mekanisme penyusunan program PAN tersebut oleh instansi Pemerintah
maupun Pusat maupun Daerah dilakukan secara terkoordinasi dengan Kantor
MEN PAN.
Apabila kondisi ini terwujud diharapkan akan tercipta ikiim yang kondusif
yang menumbuhkan kepercayaan dari seluruh komponen bangsa, terutama
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, yang pada gilirannya dapat
menimbulkan gairah para investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia, sehingga akan mempercepat proses penyehatan ekonomi nasional
dalam rangka mensejahterakan bangsa dan rakyat Indonesia.
14
Demikian, semoga pokok-pokok pemikiran ini bermanfaat dan menjadipertimbangan dalam penyusunan program Pendayagunaan Aparatur Negarauntuk mewujudkan pemerintahan yang baik.
Jakarta, 30 Maret 2000
MENTERINEGARA
PEN^AVlidoi^MN APARATUR NEGARA/.y "LvS
■ ■
NUMBERI
C: \ wawan \PAPER-PROG_PAN l.doc
15