program studi ilmu administrasi negara fakultas ilmu … · 2021. 1. 21. · iv . v halaman...

126
SKRIPSI KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG OLEH: NURLINA Nomor Induk Mahasiswa : 105611106416 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SKRIPSI

    KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS

    KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

    OLEH:

    NURLINA

    Nomor Induk Mahasiswa : 105611106416

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • ii

    SKRIPSI

    KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS

    KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

    Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

    Disusun dan Diajukan Oleh:

    NURLINA

    Nomor Stambuk: 10561 11064 16

    Kepada

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • iii

  • iv

  • v

    HALAMAN PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama Mahasiswa : Nurlina

    Nomor Induk Mahasiswa : 105611106416

    Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

    Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

    plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan

    apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

    sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    Makassar, 01 Desember 2020

    Yang Menyatakan,

    Nurlina

  • vi

    ABSTRAK

    Nurlina, Abdul Mahsyar dan Riskasari. Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

    Penelitian ini bertujuan untuk mendeksprisikan kualitas pelayanan rawat jalan

    di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Penelitian ini

    menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel sebanyak 78 orang

    yang dipilih secara Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel secara

    kebetulan. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, kuesioner dan

    dokumentasi. Data tersebut dianalis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif

    dengan metode tabel frekuensi. Dalam analisis data dilakukan dalam bentuk tabel,

    gambar, frekuensi dengan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.

    Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja yang dilihat dari dimensi kualitas pelayanan menurut

    Zeithmal dan Berry yaitu dimensi tangible (bukti fisik), dimensi reliability

    (keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap) dan dimensi empathy

    (empati) masuk dalam kategori baik dengan rentang penafsiran 2,51-3,25.

    Sedangkan dimensi assurance (jaminan) masuk dalam kategori sangat baik

    dengan rentang penafsiran 3,26-4,00. Pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja sudah berkualitas karena telah mendapatkan penilaian yang

    baik oleh masyarakat berdasarkan indikator penilaian yang digunakan. Hal ini

    menunjukkan bahwa kualitas pelayanan rawat jalan yang diberikan sudah baik

    dan berkualitas.

    Kata kunci : Kualitas pelayanan Puskesmas.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah

    memberikan berkat rahmat kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi ini yang berjudul “Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”. Skripsi ini merupakan salah satu

    persyaratan yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh

    gelar sarjana sebagai wahana untuk melatih diri dan pengembangan wawasan

    dalam berpikir.

    Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian guna

    memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos) pada Fakultas Ilmu

    Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan

    salam tak lupa penulis hanturkan kepada Muhammad SAW yang telah membawah

    kita dari zaman terang menerang seperti saat ini dan yang menjadi panutan sehari-

    hari dalam bertindak.

    penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari

    hambatan-hambatan, namun dengan adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari

    berbagai pihak sehingga hambatan yang ada dapat dilalui dengan baik. Dalam

    penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari doa-doa yang selama ini telah

    dipanjatkan untuk penulis, serta jasa-jasa yang tidak terhingga, terutama terima

    kasih kepada kedua orangtua penulis, ayahanda tercinta Limbo dan ibunda

    tersayang Jadia. Terimakasih atas doa-doa yang tidak ada hentinya serta bantuan

    dan kasih sayang yang terus diberikan serta dukungan moral material yang telah

    diberikan untuk ananda selama ini. Buat kakakku Ijha dan Kasman terima kasih

    atas bantuannya selama ini, dukungan moril maupun materi yang diberikan ke

    penulis dan untuk adik bungsuku (Ayu) terima kasih atas dukunganya selama

    penyusunan skripsi ini, perhatian, kasih sayang dan semangat dari kalian adalah

    motivasi tersendiri bagi penulis.

    Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati yang sebesar-

    besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materi

  • viii

    baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini sehingga

    selesai. Penulis menyampaikan rasa terima kasih, terutama kepada yang saya

    hormati.

    1. Bapak Prof. Dr. Abd. Rahman Rahim, SE,MM. Sebagai rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar, yang telah membina Universitas ini dengan

    sebaik-baiknya.

    2. Bapak Dr. Abdul Mahsyar, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Riskasari,

    S.Sos.,M.AP selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

    membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

    diselesaikan.

    3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

    dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Bapak Nasrul Haq,S.Sos., MPA selaku ketua prodi Ilmu Administrasi

    Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis

    selama menempuh pendidikan dilembaga ini. Segenap staf tata usaha

    Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yang telah memberikan pelayanan

    administrasi dan bantuan kepada penulis.

    6. Orangtua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat

    dan bantuan, baik moril maupun material.

    7. Terima kasih kepada petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja atas bantuan yang diberikan selama penulis meneliti khususnya

    petugas pasien rawat jalan.

    8. Terimakasih kepada Pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner

    yang penulis bagikan.

    9. Terima kasih untuk teman seperjuanganku yang terheboh ( Ratna, Hera,

    Seri, Kipli, Isnah, Ayu dan Bunda). Terimakasih atas kebersamaanya dan

  • ix

    bantuannya selama perkuliahan dan sampai saat ini sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    10. Terima kasih kepada HISMA (Himpunan Mahasiswa Sospol

    Massenrempulu) yang telah memberikan banyak dukungan, motivasi

    selama menjabat sebagai anggota Hisma.

    11. Terima kasih kepada teman-teman KKP Angkatan.XIX Kecamatan Tanete

    Rilau Kabupaten Barru khususnya posko Pao-pao ( Eva, Dewi, Megah,

    Ira, Faizal, Halim) terima kasih telah mau mengisi catatan KKP selama

    dua bulan mengabdi kepada masyarakat.

    12. Keluarga besar FEDERASI angakatan 16 semoga kita semua selalu dalam

    lindungan allah SWT, amin.

    Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak sempat penulis

    sebutkan, semoga ALLAH SWT memberikan balasan yang setimpal. Akhir kata

    penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya

    membangun demi kelancarannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin

    Makassar, 01 Desember 2020

    Nurlina

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR ...................................... iii

    HALAMAN PENERIMAAN TIM ......................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... v

    ABSTRAK ................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

    DAFTAR ISI ............................................................................................. x

    DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

    B. Rumusan masalah ............................................................................ 7

    C. Tujuan penelitian ............................................................................. 8

    D. Manfaat penelitian ........................................................................... 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10

    A. Penelitian terdahulu ....................................................................... 10

    B. Konsep pelayanan publik .............................................................. 13

    1. Pengertian Pelayanan Publik .................................................... 13

    2. Standar pelayanan publik ......................................................... 14

    3. Asas Pelayanan Publik ............................................................. 16

    4. Tujuan Pelayanan Publik ......................................................... 17

    5. Indikator Pelayanan Publik ...................................................... 17

    C. Kualitas Pelayanan Publik ............................................................. 18

    1. Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................. 18

    2. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik ......................................... 19

    D. Konsep Pelayanan Kesehatan ........................................................ 21

    E. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan ................................................ 22

    F. Puskesmas ..................................................................................... 23

    1. Pengertian Puskesmas .............................................................. 23

    2. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Puskesmas ............................ 24

    3. Fungsi Puskesmas .................................................................... 25

    4. Kategori Puskesmas ................................................................. 26

    5. Peran Puskesmas ..................................................................... 26

    G. Kerangka Pikir .............................................................................. 26

  • xi

    H. Definisi operasional ....................................................................... 28

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 31

    A. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 31

    B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................... 31

    C. Populasi dan sampel ...................................................................... 32

    D. Teknik pengumpulan data ............................................................. 33

    E. Teknik analisis data ....................................................................... 34

    F. Teknik pengabsahan data ............................................................... 36

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 38

    A. Deskripsi lokasi penelitian ............................................................ 38

    1. Kondisi geografis Puskesmas Kecamatan Anggeraja ............... 38

    2. Keadaan demografis Puskesmas Kecamatan Anggeraja ........... 39

    3. Keadaan iklim, sosial budaya dan ekonomi .............................. 39

    4. Keadaan fasilitas kesehatan .................................................... 40

    5. Visi dan misi Puskesmas Kecamatan Anggeraj ........................ 42

    6. Tujuan, tata nilai dan budaya kerja........................................... 42

    7. Bentuk program kerja Puskesmas Kecamatan Anggeraja ......... 44

    8. Jenis pelayanan rawat jalan ..................................................... 45

    9. Standar pelayanan rawat jalan .................................................. 46

    B. Hasil dan pembahasan penelitian ................................................... 48

    1. Karateristk responden .............................................................. 48

    a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin .............. 48

    b. Karateristik responden berdasarkan umur ........................... 49

    c. Karateristik responden berdasarkan pekerjaan .................... 50

    2. Kualitas pelayanan rawat jalan ................................................. 52

    1. Bukti fisik (tangibles) ......................................................... 52

    2. Keandalan (realiability) ...................................................... 61

    3. Daya tanggap (responsiveness) ........................................... 69

    4. Jaminan (assurance) ........................................................... 76

    5. Empati (empathy) ............................................................... 83

    BAB V PENUTUP .............................................................................. 91

    A.kesimpulan ....................................................................................... 91

    B. saran ............................................................................................... 93

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 94

    LAMPIRAN ..........................................................................................

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja tahun 2019 ................................................................. 6

    Tabel 3.1 Jumlah populasi .......................................................................... 32

    Tabel 4.1 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Anggeraja ............. 39

    Tabel 4.2 Jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Anggeraja ......... 41

    Tabel 4.3 Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin ......................... 49

    Tabel 4.4 Karateristik responden berdasarkan umur.................................... 49

    Tabel 4.5 Karateristik responden berdasarkan pekerjaan ............................. 50

    Tabel 4.6 Hasil uji validitasi instrumen penelitian ...................................... 51

    Tabel 4.7 Hasil uji realibilitas instrumen penelitian ..................................... 51

    Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai kondisi ruang tunggu ................ 53

    Tabel 4.9 Tanggapan responden tentang ketersediaan loket pendaftaran yang

    memadai ................................................................................... 55

    Tabel 4.10 Tanggapan responden tentang kebersihan toilet ............................ 57

    Tabel 4.11 Tanggapan responden tentang loket pengambilan obat yang

    memadai .................................................................................... 59

    Tabel 4.12 Rekapitulasi dimensi bukti fisik (tangibles) ................................ 60

    Tabel 4.13 Tanggapan responden tentang kedisiplinan petugas ................... 62

    Tabel 4.14 Tanggapan responden tentang keandalan petugas memberitahu

    secara pasti mengenai waktu pelaksanaan pelayanan .................. 63

    Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan selalu siap dalam

    melayani pasien .......................................................................... 64

    Tabel 4.16 Ketepatan waktu bertindak .......................................................... 66

    Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang kejelasan tanggung jawab .............. 67

  • xiii

    Tabel 4.18 Rekapitulasi dimensi keandalan (reability) .................................. 68

    Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang prosedur pelayanan yang mudah dan

    tidak berbelit-belit....................................................................... 70

    Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang petugas memberi informasi yang jelas

    dan mudah dipahami ................................................................... 71

    Tabel 4.21 Tanggapan responden tentang dokter taggap dalam memberikan solusi

    atas keluhan kepada pasien .......................................................... 73

    Tabel 4.22 Tanggapan responden tentang petugas memberikan resep dengan

    tepat ............................................................................................ 74

    Tabel 4.23 Rekapitulasi dimensi daya tanggap (responsiveness)..................... 75

    Tabel 4.24 Tanggapan responden tentang petugas seharusnya menimbukan rasa

    aman ......................................................................................... 77

    Tabel 4.25 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan mempunyai daya

    tanggap terhadap keinginan pasien .............................................. 78

    Tabel 4.26 Tanggapan responden tentang petugas bersikap ramah dan sopan

    dalam melayani .......................................................................... 80

    Tabel 4.27 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan memberikan

    jaminan kepastian biaya ............................................................ 81

    Tabel 4.28 Rekapitulasi dimensi jaminan (assurance) .................................. 82

    Tabel 4.29 Tanggapan responden tentang petugas administrasi memberikan

    pelayanan dengan tulus ............................................................ 84

    Tabel 4.30 Tanggapan responden tentang kesediaan petugas minta maaf ...... 85

    Tabel 4.31 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan bersikap adil dan

    tidak membeda-bedakan ............................................................ 86

    Tabel 4.32 Tanggapan responden tentang petugas memberikan perhatian khusus

    kepada pasien ............................................................................. 88

    Tabel 4.33 Rekapitulasi dimensi empaty (empathy) ..................................... 89

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka pikir ........................................................................... 27

    Gambar 4.1 Alur pelayanan rawat jalan .......................................................... 47

    Gmabar 4.2 Kondisi ruang tunggu.................................................................. 54

    Gambar 4.3 Loket pendafran .......................................................................... 56

    Gambar 4.4 Kondisi toilet Puskesmas Kecamatan Anggerja .......................... 58

    Gambar 4.5 Loket pengambilan obat ............................................................. 60

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pelayanan publik pada dasarnya mencakup aspek kehidupan yang

    sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah mempunyai

    fungsi dalam memberikan berbagai macam pelayanan publik yang di

    diperlukan oleh masyarakat. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang

    sesuai antara harapan dan hasil yang tercermin dari setiap kualitas pelayanan

    yang efektif dan efisien kegiatan yang dilakukan dan juga dilakukan

    berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan dalam pelayanan untuk

    mensejahterakan masyarakat. Dalam kebijakan pelaksanaan pelayanan

    publik memungkinkan partisipasi publik dalam memberikan pelayanan publik

    sehingga yang membutuhkan dapat memiliki akses yang lebih mudah ke

    layanan yang tersedia, Simatupang dan Bake (Abdul Mahsyar, 2014).

    Selanjutnya Undang-undang pelayanan publik (Undang-undang

    Nomor 25 Tahun 2009) yaitu undang-undang yang mengatur tentang prinsip-

    prinsip pemerintahan yang baik yang juga merupakan efektivitas fungsi-

    fungsi pemerintahan itu sendiri. Dengan adanya pelayanan publik tersebut

    yang telah dilakukan oleh pemerintahan yang efektif akan dapat memperkuat

    demokrasi dan juga hak asasi manusia, menciptakan kemakmuran ekonomi,

    kohesi, sosial, serta dapat mengurangi kemiskinan.

  • 2

    Negara berkewajiban melayani warga negaranya dalam memenuhi hak

    dan kebutuhan dasarnya terutama dalam rangka pelayanan publik sesuai

    dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

    pelayanan publik yang diselenggarakan dapat membangun kepercayaan

    masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan yang

    diharapkan seluruh warga negara dan penduduk terutama dalam peningkatan

    pelayan publik.

    Dalam pelayanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat,

    pemerintah harus bertanggung jawab dan selalu berupaya memberikan

    pelayanan sebaik mungkin demi mencapai peningkatan pelayanan publik

    salah satunya adalah kebutuhan kesehatan masyarakat secara maksimal baik

    dari segi kualitas maupun kuantitas.

    Sekarang ini, masyarakat atau konsumen menuntut pelayanan publik

    yang berkualitas. Masyarakat sudah cerdas dan lebih terbuka dalam

    mengemukakan pendapatnya mengenai pelayanan yang diterima atau

    dirasakannya. Oleh karena itu, sebagai penyelenggara pelayanan harus lebih

    meningkatkan kualitas pelayanannya demi tercapainya kepuasan publik. Jika

    masyarakat tidak mendapat kepuasan dalam pelayanan yang diberikan, maka

    akan menimbulkan persepsi negatif yang akan berdampak bagi perusahaan

    atau instansi tersebut.

    Hal ini menggambarkan kualitas pelayanan publik sangat penting

    untuk menjadi perhatian pemerintah saat ini, agar lebih meningkatkan

  • 3

    kualitas pelayanan publik sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh

    karena itu, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan kesehatan untuk

    memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mendirikan pusat kesehatan

    masyarakat atau yang biasa disebut puskesmas.

    Puskesmas merupakan organisasi fungsional unit pelaksanaan yang

    diselenggarakan dengan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,.terpadu,

    merata yang dapat diterima serta mudah dijangkau oleh masyarakat, yang

    membutuhkan peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan hasil

    pengembangan.ilmu pengetahuan serta teknologi tepat guna, dengan biaya

    yang dapat dipikul yang tidak membebani.pemerintah maupun masyarakat.

    Upaya kesehatan diselenggarakan dengan menitikberatkan.kepada pelayanan

    untuk diberikan kepada masyarakat luas demi mencapai derajat.kesehatan

    yang optimal, tanpa mengabaikan. mutu pelayanan kepada .perorangan.

    Selanjutnya Undang-undang.Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan

    bahwa kesehatan.merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

    spiritual maupun sosial yang memungkinkan. setiap orang bisa hidup

    produktif, baik secara sosial maupun ekonomis. Dan juga ditetapkan bahwa

    setiap orang membuhtukan dan berhak memperolehh pelayanan kesehatan.

    Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat baik individu maupun keluarga

    mempunyaiihak memperoleh pelayanan atas kesehatannya dan pemerintah

    bertanggung jawab mengatur, menyelenggarakanndan mengawasi

    penyelenggaraannkesehatan secara merata yang dapat dijangkau oleh

    masyarakat. Sehingga pemerintah diharapkan mengusahakannbidang

  • 4

    kesehatan yang baik, dengan menyediakan pelayanan kesehatan sebaik

    mungkin yang memadaii dan mudah diakses sesuai yang diharapkan oleh

    masyarakat.

    Terkait dengan pelayanan kesehatan sebagaimana dijelaskan oleh

    Mahsyar (2014) penyediaan layanan kesehatan mengacu pada kebijakan yang

    ada. Namun dengan demikian, masih ada beberapa aspek yang mencegah

    optimalisasi kinerja layanan karena kurangnya sumber daya yang memadai.

    Situasi ini sering berhadapan dengan birokrat terutama pada birokrat tingkat

    jalan yang dilema dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, unit layanan

    puskesmas terlalu terbebani dan kurang mampu melakukan program secara

    integral dalam menyediakan layanan premium untuk publik karena kurangnya

    sumber daya yang dimiliki, seperti fasilitas medis dan non-medis yang tidak

    memadai, infrastruktur layanan, kekurangan sumber daya manusia baik

    secara kuantitatif maupun kualitatif, dan anggaran yang terbatas.

    Berangkat dari hal tersebut, maka penting untuk dipahami bagaimana

    kualitas pelayanan rawat jalan di puskesmas. Pelayanan rawat jalan

    mempunyai pengaruh yang sangat penting, yaitu pelayanan medis yang

    diberikan kepada pasien dengan tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan,

    dan rehabilitasi tanpa mengharuskan pasien rawat inap. Dalam memberikan

    pelayanan kepada pasien rawat jalan, puskesmas harus mengupayakan

    memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik yang memiliki contact person

    cukup tinggi dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.

  • 5

    Kualitas Pelayanan kesehatan rawat jalan pada puskesmas menjadi

    bagian penting dalam proses penyembuhan. Tidak sedikit jenis penyakit yang

    memang belum tentu membutuhkan perawatan insentif di puskesmas. Tidak

    hanya itu, pelayanan rawat jalan juga dibutuhkan pasien setelah rawat inap

    demi untuk menunjang proses kesembuhanya. Kualitas pelayanan pada

    puskesmas merupakan kegiatan pelayanan yang telah diberikan oleh

    penyelenggara pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi harapan

    masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana menurut

    Hardiansyah (2011) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu

    kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, dan

    lingkungan dimana penilaian kualitas pelayanan.ditentukan pada saat.

    pemberian pelayan publik tersebut berlangsung.

    Kualitas pelayanan merupakan faktor penting tercapainya kepuasan

    pasien. Kualitas pelayanan merupakan konsep pengukuran kualitas yang

    terdiri dari lima dimensi yaitu bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability),

    daya tanggap (responsivenness), jaminan (assurance) dan empati (empathy).

    Berdasarkan lima dimensi tersebut akan diketahui sejauh mana dimensi

    kualitas pelayanan yang diselanggarakan dapat memenuhi harapan pasien.

    Dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja,

    banyaknya jumlah pasien yang dilayani sangat berpengaruh terhadap kinerja

    pegawai dalam memberikan pelayanan yang berkualitas terutama pada pasien

    rawat jalan, sehingga pegawai harus bisa memberikan pelayanan kesehatan

  • 6

    secara optimal dan efisien demi kenyamanan pasien. Berikut tabel 1 data

    jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Tahun 2019:

    Tabel 1.1

    Jumlah Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja (2019)

    No Bulan Jumlah pasien

    1 Januari 1.649

    2 Februari 1.593

    3 Maret 1.564

    4 April 1.589

    5 Mei 1.396

    6 Juni 1.056

    7 Juli 1.747

    8 Agustus 1.784

    9 September 1.949

    10 Oktober 1.639

    11 November 1.855

    12 Desember 1.615

    Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Anggeraja (2019)

    Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa, jumlah pasien di Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja terbilang sangat banyak setiap bulannya untuk itu,

    demi menunjang pelaksanaan prosedur pelayanan yang berkualitas tentu ada

    beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja seperti sarana prasarana, kualitas pegawai dalam pelayanan, sikap

    pegawai yang menunjang pelaksanaan prosedur dan pelayanan yang optimal.

    Dengan pelayanan kesehatan yang maksimal khususnya pada

    pasien rawat jalan, diharapkan memperoleh pelayanan kesehatan yang

    berkualitas. Namun, pada kenyataanya masih banyak dijumpai kekurangan

    sehingga jika dilihat dari segi kualitas masih jauh dari yang diharapkan

    masyarakat. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Puskesmas

  • 7

    Kecamatan Anggeraja, peneliti menemukan beberapa masalah yang

    berkaitan dengan prosedur pelayanan, seperti pada persediaan obat yang

    terbatas, kelalaian petugas dalam menangani pasien, dan ruang tunggu yang

    tidak memadai. Berbagai kondisi tersebut mencerminkan kualitas rawat

    jalan di Puskesmas Anggeraja belum optimal. Hal ini diperkuat dengan

    adanya sejumlah keluhan pasien rawat jalan yang mengatakan bahwa

    mereka kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja diantaranya terkait tenaga medis yang kurang ramah

    dalam melayani pasien.

    Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik

    mengambil judul “Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”.

    B. Rumusan masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

    1. Bagaimana aspek bukti fisik (tangible) dalam pelayanan rawat jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

    2. Bagaimana aspek kehandalan (reliability) dalam pelayanan rawat jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

    3. Bagaimana aspek daya tanggap (responsivenness) dalam pelayanan rawat

    jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

    4. Bagaimana aspek jaminan (assurance) dalam pelayanan rawat jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

  • 8

    5. Bagaimana aspek empati (empathy) dalam pelayanan rawat jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian

    ini bertujuan untuk:

    1. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan bukti fisik (tangible).

    2. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan kehandalan (reliability).

    3. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan daya tanggap

    (responsivenness).

    4. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan jaminan (assurance).

    5. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan empati (empathy).

    D. Manfaat penelitian

    Dengan melakukan kegiatan penelitian ini tentunya akan memberikan

    manfaat bagi penulis maupun pembaca yang diharapkan memperoleh manfaat

    yang dikemukakan menjadi 2 (dua), manfaat dari penelitian ini adalah:

    1. Manfaat akademis

    Dengan mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas

    diharapkan dapat memberikan manfaat dan perkembangan bagi

    puskesmas dalam pencarian informasi, khususnya dalam kualitas

    pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.

  • 9

    2. Manfaat penelitian

    a. Bagi puskesmas

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input kepada

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dalam

    menentukan kebijakan-kebijakan agar bisa meningkatkan pemberian

    pelayanan sehingga bisa memberikan pelayanan yang berkualitas.

    b. Bagi pasien

    Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan

    kualitas pelayanan pasien yang ada pada Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja Kabupaten Enrekang.

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Penelitian terdahulu

    Penelitian terdahulu dijadikan referensi dalam suatu penelitian.

    Penelitian terdahulu dijadikan acuan atau referensi sebagai pembeda dalam

    penelitian untuk menganalisa perbedaan atau persamaan dalam penelitian.

    Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

    1. Hasil penelitian Hamdan, Musliha Karim Dan Samsir Rahim (2017)

    Penelitian ini berjudul kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas

    Pembantu (Pustu) Desa Lebang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang

    Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas

    pelayanan kesehatan di Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Lebang

    Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan

    deskriptif kuantitatif yang membahas tentang kualitas pelayanan kesehatan di

    Pustu.

    Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan

    sudah baik dan berkualitas. Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi dari tiap-

    tiap indikator yaitu bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), kompotensi

    (compotence), dan responsivitas (responsiveness), dengan hasil rata-rata

    persentase berada pada kategori baik dan berkualitas.

    Dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian

    penulis karena dalam penelitian ini membahas tentang kualitas

  • 11

    pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lebang Kecamatan

    Cendana Kabupaten Enrekang Tahun 2017 sedangkan penelitian penulis

    membahas tentang kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja Kabupaten enrekang.

    2. Hasil penelitian Solichah Supartiningsih

    Penelitian Solichah Supartiningsih (2017) berjudul kualitas pelayanan

    kepuasan pasien Rumah Sakit: kasus pada pasien rawat jalan. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas terhadap

    pelayanan berdasarkan indikator tampilan fisik, keandalan, daya tanggap,

    jaminan dan empati terhadap kepuasan pasien yang diberikan. Metode

    dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

    Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas yang paling

    rendah memberikan pengaruh pada kepuasan pelanggan adalah tampilan

    atau bukti fisik dan kepastian/jaminan. Agar pelanggan merasa puas

    terhadap rumah sakit Sarila Husada Sragen hendaknya direktur rumah sakit

    memperhatikan tampilan atau bukti fisik dengan melengkapi sarana dan

    prasarana di rumah sakit serta lebih meningkatkan ruang tunggu dan ruang

    rawat jalan yang dibuat serapi mungkin agar menimbulkan rasa nyaman

    terhadap pasien.

    Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian penulis

    terutama pada lokus penelitian dimana dalam penelitian ini membahas

    tentang kualitas pelayanan kepuasan pasien Rumah Sakit: kasus pada pasien

  • 12

    rawat jalan sedangkan penelitian penulis membahas kualitas pelayanan

    rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

    3. Hasil penelitian Biyanda Eninurkhayatun, Antono Suryoputro dan Eka

    Yunila Fatmasari (2017)

    Penelitian ini berjudul analisis tingkat kepuasan pasien terhadap

    kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas Duren dan Puskesmas Bergas

    Kabupaten Semarang Tahun 2017. Tujuan penelitian adalah menganalisis

    tingkat kepuasan, kesesuaian, harapan dan kenyataan yang berikan atau

    diterima oleh pasien dengan melihat aspek dimensi kualitas pelayanan.

    Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

    Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi antara responden

    berjenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup

    jauh yaitu (38%) laki-laki dan (62%) perempuan, rata-rata berumur dewasa

    (26-45 tahun) (54%), dengan tingkat (SMA/SMK) (47%). Rata-rata

    responden bekerja (77%), pendapatan tinggi (>Rp 1.745.000) (69%), dan

    rata-rata responden merupakan JKN (52%).

    Dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian

    penulis karena dalam penelitian ini membahas tentang analisis tingkat

    kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas

    Duren dan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017 sementara

    penelitian penulis hanya membahas tentang kualitas pelayanan rawat jalan

    di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

  • 13

    B. Konsep pelayanan publik

    1. Pengertian pelayanan publik

    Menurut Rusli sebagaimana dikutip Abdul Mahsyar (2011) bahwa

    selama hidupnya, manusia akan selalu membutuhkan pelayanan. Menurutnya

    sejak pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan yang dibuhtukan secara

    fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia pelayanan yang

    dibutuhkan akan semakin menurun. Sementara Sinambela (2011)

    mendefinisikan pelayanan sebagai suatu kegiatan atau urutan dalam kegiatan

    yang terjadi baik dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain

    ataupun mesin secara fisik, serta menyediakan kepuasan pelanggan.

    Menurut Prasojo (Ahmad, 2018) pelayanan adalah suatu upaya

    membantu atau memberi manfaat kepada publik melalui penyediaan barang

    atau jasa yang diperlukan. Sedangkan menurut Lijan Poltak Sinambela (2011)

    pelayanan publik yaitu sebagai pemberi layanan atau melayani kebutuhan

    orang ataupun masyarakat yang berkepentingan pada organisasi tertentu

    sesuai dengan aturan pokok serta tata cara yang ditetapkan. Dalam pengertian

    lain, pelayanan dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang diberikan dengan

    harapan dapat membantu, menyiapkan, dan mengurus baik berupa barang

    maupun jasa dari pihak satu ke pihak lain, Hardiansyah (2011).

    Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 pelayanan publik memberikan

    definisi pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan yang

    dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan

    perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

  • 14

    jasa dan/atau pelayanan administratif yang telah disediakan oleh

    penyelenggara pelayanan publik. Dalam Undang-undang tersebut juga

    dijelaskan bahwa standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dijadikan

    sebagai pedoman menyelenggarakan pelayanan serta menjadi acuan dalam

    memberikan penilaian kualitas pelayanan sesuai janji kepada masyarakat

    untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah dan dapat

    dijangkau, serta terukur. Sedangkan robert (Budiarto, 2015) mengatakan

    bahwa pelayanan publik ialah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

    telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah juga dilingkungan

    badan usaha milik negara ataupun daerah dalam melaksanakan pemenuhan

    kebutuhan kepada masyarakat.

    Selanjutnya Ratminto dan Atik (2012) pelayanan merupakan

    suatuuaktivitas atau rangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasa mataayang

    terjadi karena adanya interaksi yang dilakukaniantara konsumen dengan

    karyawan atau terjadi karena hal lain dengan tujuan untuk menyelesaikan

    permasalahan konsumen atau pelanggan. Sementara itu, pelayanan publik

    adalah rangkaiann kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemenuhann

    kebutuhan akan pelayanan yang menawarkan kepuasan bagi setiap warga

    negara yang telah disediakan oleh penyelenggara pelayanann publik.

    2. Standar pelayanan publik

    Dalam penyelenggara pelayanan publik harus mempunyai standar

    pelayanan untuk dipublikasikan sebagai adanya kepastian bagi penerima

  • 15

    pelayanan. Standar pelayanan yaitu ukuran dalam penyelenggaraan publik

    yang harus diikuti baik oleh pemberi atau penerima pelayanan.

    Menurut Rahmayanti (2010) standar pelayanan meliputi:

    a. Prosedur pelayanan

    Yang dibakukan bagi pemberi dan juga penerima pelayanan termasuk

    dalam pengabdian.

    b. Waktu penyelesaian

    Ditetapkan saat pengajuan permohonan sampai pada penyelesaian

    pelayanan termasuk dalam pengaduan.

    c. Biaya pelayanan

    Dalam biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya ditetapkan

    didalam proses pemberian pelayanan.

    d. Produk pelayanan

    Hasil pelayanan yang diterima berdasarkan pada ketentuan yang

    ditetapkan.

    e. Sarana dan prasarana

    Penyediaan sarana maupun prasarana pelayan harus memadai dalam

    penyelenggara pelayanan publik.

    f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan publik

    dalam memberikan pelayanan harus ditetapkan sesuai dengan

    pengetahuan, sikap atau perilaku serta keterampilan yang dibutuhkan.

  • 16

    3. Asas pelayanan publik

    Dalam memberikan pelayanan publik, instansi penyedia layanan

    publik harus memenuhi dan memperhatikan asas pelayanan yang dapat

    memuaskan pengguna jasa, dan penyelenggara pelayananan. Sinambela

    (2011) dalam bukunya”reformasi pelayanan” menyatakan bahwa asas-asas

    pelayanan publik adalah :

    a. Transparansi yaitu bersifat terbuka, bisa diakses oleh semua pihak yang

    membutuhkan, disediakan secara memadai serta mudah dimengerti dan

    dipahami.

    b. Akuntabilitas ialah bisa dipertanggungjawabkan sesuai ketetapan

    peraturan perundang-undangan.

    c. Kondisional yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki

    pemberi maupun penerima pelayanan dengan berpegangan pada prinsip

    efisiensi dan efektivitas.

    d. Partisipatif yaitu mendorong masyarakat agar berperan dalam

    penyelenggaraan pelayanan publik dengan selalu memperhatikan

    kebutuhan dan harapan masyarakat.

    e. Kesamaan hak yaitu tidak membeda-bedakan artinya tidak membedakan

    suku, agama, ras, golongan dan gender serta status ekonomi.

    f. Keseimbangan hak dan kewajiban yaitu dalam memberikan atau

    menerima pelayanan publik harus memperhatikan hak dan kewajiban

    semua pihak.

  • 17

    4. Tujuan pelayanan publik

    Pelayanan publik sangat penting dijalankan sesuai dengan harapan

    masyarakat mulai dari sikap aparatur yang memberikan pelayanan. Aspek

    yang menjadi penting dalam pelayanan publik adalah membantu melayani

    masyarakat dalam urusan administrasi pemerintahan dan atau kebutuhan atau

    barang jasa publik.

    Sementara dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009

    menyebutkan bahwa tujuan pelayanan publik adalah:

    a. adanya batasan dan hubungan mengenai hak, tanggung jawab, kewajiban,

    dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan

    pelayanan publik.

    b. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik berdasarkan dengan

    peraturan perundang-undangan.

    c. Terciptanya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

    melakukan penyelenggaraan pelayanan publik.

    5. Indikator pelayanan publik

    Untuk menilai kualitas pelayanan publik yang dirasakan oleh

    konsumen yang diberikan oleh aparatur negara maka penting untuk

    memperhatikan indikator dalam memberikan kualitas pelayanan sebagai tolak

    ukur dalam penilaian. Zeithaml, Parasuraman dan Berry (Hardiansyah, 2011)

    menyatakan bahwa terdapat lima dimensi kualitas dalam pelayanan yaitu:

    a. Tangible (berwujud)

    b. Reliability ( keandalan)

  • 18

    c. Responsiveness (kemampuan)

    d. Assurance (jaminan)

    e. Empathy (empati).

    C. Konsep Kualitas Pelayanan Publik

    1. pengertian kualitas pelayanan

    Kualitas yaitu suatuukondisi dinamis yang berhubungan dengan

    produk, jasa, proses, dan lingkungan yang dapat memenuhi atau melebihi

    harapan. Pada dasarnya pelayanan mempunyaiisasaran yaitu untuk

    memberikan kepuasan kepada pelanggan. Oleh karena itu, dalam memberikan

    pelayanan sangat penting untuk memperhatikan kualitas pelayanan. Menurut

    Ratnasari dan Aksa (2011), kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan

    antara kenyataan dan juga harapan pelanggan atas pelayanan yang diterima

    ataupun diperoleh.

    Kualitas pelayanan merupakan kuncii utama bagi seluruh perusahaan

    atau instansii dalam rangka mencapai tujuan organisasi serta menjamin

    kelangsungan hidup organisasi tersebut. Jika pelayanan yang diberikan tidak

    bisa mencapai kepuasan pelayanan publik maka akan merusak citra atau

    perusahaan itu sendiri.

  • 19

    Adapun dasar yang digunakan dalam menilai kualitas pelayanan yang

    selalu berubah dan berbeda. Penilaian terhadap kualitas pelayanan dilakukan

    pada saat pemberian pelayanan, dimana kontak antara pelanggan dengan

    petugas pemberi pelayanan. Kualitas pelayanan akan terlihat dari pelayanan

    yang diberikan apakah pelayananan sesuai dengan harapan dan keinginan

    yang diterima pelanggan, Ekowati (2017).

    2. Dimensi kualitas pelayanan publik

    Dengan memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan publik

    maka perlu ada kriteria untuk menilai apakah pelayanan publik yang

    diberikan sudah dapat dikatakan baik.

    Zeithaml, Berry dan Parasuraman (Hardiansyah,2011) mengembangkan

    sepuluh dimensi dalam menentukan kualitas kepuasan terhadap pelanggan

    yaitu:

    a. Tangible, terdiri dari fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi.

    b. reliability, terdiri dari kemampuan yang dimiliki pemberi pelayanan

    dalam menciptakan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan.

    c. Responsiveness, adanya kemauan dan keinginan untuk membantu

    konsumen bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan yang

    diberikan.

    d. Competence, tuntutan yang harus dimiliki mengenai pengetahuan dan

    keterampilan yang baik oleh pemberi pelayanan.

  • 20

    e. Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat yang dimiliki serta

    tanggap terhadap apa yang menjadi keinginan konsumen.

    f. Credibility, sikap jujur yang dimiliki dengan upaya menarik

    kepercayaan masyarakat.

    g. Security, jasa pelayan yang diberikan harus aman dan bebas dari

    berbagai bahaya.

    h. Access, terdapat kemudahan dalam mengadakan kontak dan

    pendekatan.

    i. Communication, kemauan dan kesiapan yang dimiliki oleh pemberi

    pelayanan untuk mendengarkan suara, keinginan dan aspirasi

    pelanggan, serta selalu bisa menyampaikan informasi baru kepada

    masyarakat.

    j. Understanding the customers, selalu berusaha untuk mengetahui

    kebutuhan masyarakat.

    Kemudian menurut Zeithaml (Ahmad, 2018) menyimpulkan kualitas

    pelayanan kedalam lima dimensi yang biasa dinamakan SERQUEL yaitu:

    a. Tangible, kualitas pelayanan yang terdiri dari sarana fisik seperti

    perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, dan tempat

    informasi.

    b. Reliability, kemampuan dan keandalan yang dimiliki untuk membantu

    dan menyediakan pelayanan yang terpercaya.

  • 21

    c. Responsiveness, kesanggupan yang dimiliki untuk membantu dan

    menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap

    keinginan konsumen.

    d. Assurance, kemampuan dan keramahan serta sopan santun yang

    dimiliki pegawai dalam meyakinkan konsumen.

    e. Empathy, sikap tegas, tetapi penuh perhatian yang diberikan pegawai

    terhadap konsumen.

    Untuk mengetahui kualitas pelayanan dilakukan dengan

    membandingkan pendapat para konsumen atas pelayanan yang

    diterima/diberikan. Jika pelayanan yang diterima sesuai dengan keinginan

    konsumen maka dapat dikatakan kualitas pelayanan baik sebaliknya jika jasa

    pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka

    pelayanan dikatakan buruk.

    D. Konsep Pelayanan Kesehatan

    Definisi pelayanan kesehatan yang dijelaskan dalam Departemenn

    Kesehatan Republik Indonesia Tahunn 2009 adalah setiap upaya yang

    diselenggarakan sendiri ataupun bersama-sama dalam suatu organisasi yang

    bertujuan memeliharaaatau meningkatkan kesehatan, mencegah atau

    menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan baik perorangan,

    keluarga, kelompokkataupun masyarakat.

    Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam

    tempat pelayanan kesehatan yang disebut saranaaatau pelayanan kesehatan.

    Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa pelayanan kesehatan

  • 22

    merupakan tempat atau sasaran yang digunakan dalam menyelenggarakan

    upaya kesehatan.

    Adapun sumber daya dibidang kesehatan yang dimaksud dalam

    Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 tentang kesehatan yaitu segala

    bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan

    dan fasilitas pelayanan kesehatan serta teknologi yang dimanfaatkan untuk

    menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan, baik pemerintah daerah

    atau masyarakat.

    Dalam mewujudkan kesehatan yang setinggi-tingginya untuk

    kebutuhan masyarakat maka, diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk

    kesehatan perorangan dan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan

    menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan pendekatan promotif,

    preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,

    menyeluruh dan berkesinambungan.

    E. Konsep Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan

    Pelayanan rawat jalan mempunyai pengaruh yang sangat penting.

    Rawat jalan adalah kegiatan pelayanan medis yang berkaitann terhadap

    kegiatan poliklinik, dimana pasien rawat jalan hanya bisa berobat pada jam

    kerja saja, pasien tidak menginappdirumah sakit. Alur pelayanan pasien yang

    berkunjung ke poliklinikkrawat jalan dimulai dengan pendaftaran, menunggu

    pemeriksaan di ruang tunggu dan mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau

    pengobatan di ruang periksa, Cecep A (2012).

  • 23

    Kemudian Sabarguna (2012) berpendapat bahwa pelayanan rawat

    jalan harus lebih memperhatikan dan melibatkan segi yang terkait dan

    berperan termasuk didalamnya yaitu kepuasan pasien.

    F. Konsep Puskesmas

    1. Pengertian Puskesmas

    Puskesmas merupakan kesatuan. organisasi.fungsional yang

    menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

    merata yang dapat diterima serta mudah dijangkau oleh masyarakat. yang

    membutuhkan peran serta.aktif masyarakat dangan memanfaatkan hasil

    pengembangan.ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya

    yang dapat.dipikul oleh masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang

    optimal tanpa. mengabaikan mutu pelayanan kepada. perorangan (Depkes RI,

    2009).

    Selanjutnya, Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor

    43 Tahun 2019 tentang..puskesmas yaitu fasilitas pelayanan..kesehatan yang

    menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.dan perorangan tingkat

    pertama, yang mengutamakan upaya.promotif dan preventif di wilayah

    kerjanya. Azrul Azwar (2010) mengatakan bahwa puskesmas yaitu suatu unit

    pelaksana fungsional..sebagai pusat pembangunan.kesehatan, pembinaan

    serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan menyelenggarakan

    .kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang.berkesinambungan pada suatu

    masyarakat yang bertempat tinggal pada .wilayah .tertentu. Bentuk pelayanan

    kesehatan.kepada masyarakat bersifat menyeluruh, yang berarti bahwa

  • 24

    pelayanan kesehatan yang diberikan harus meliputi.aspek promotif,.preventif

    dan rehabilitasi.

    2. prinsip penyelenggaraan puskesmas

    Menurut Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43

    Tahun 2019 pasal 3 tentang pusat kesehatan masyarakat menjelaskan prinsip-

    prinsip penyelenggaraan puskesmas adalah:

    a. Paradigma kesehatan, puskesmas mendorong agar pemangku

    kepentingan ikut berpartisipasi mencegah juga mengurangi risiko

    kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat.

    b. Pertanggungjawaban wilayah, puskesmas mengerakkan dan

    mempunyai tanggung jawab dalam pembangunan kesehatan di wilayah

    kerjanya.

    c. Kemandirian masyarakat, puskesmas mendorong agar terciptanya

    kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan

    masyarakat.

    d. Ketersediaan akses pelayanan, puskesmas menciptakan pelayanan

    kesehatan yang mudah diakses dan dijangkau seluruh masyarakat tanpa

    melihat status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.

    e. Teknologi tepat guna, dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

    puskesmas memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan

    kebutuhan pelayanan yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

  • 25

    3. Fungsi puskesmas

    Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

    2019 pasal 5 tentang pusat kesehatan masyarakat menjelaskan fungsi

    puskesmas yaitu:

    a. Menyusun perencanaan kegiatan yang berdasarkan pada analisis

    masalah kesehatan masyarakat serta kebutuhan pelayanan yang

    diperlukan.

    b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi tentang kebijakan kesehatan.

    c. Pelaksanaan pelatihan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan

    puskesmas dan upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat.

    d. Perencanaan kebutuhan dan peningkatan dilaksanakan berdasarkan

    pada kompetensi sumber daya manusia puskesmas.

    e. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan agar

    berwawasan kesehatan.

    f. Pelayanan kesehatan yang diberikan berorientasi pada keluarga,

    kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,

    psikologis, sosial, budaya dan spritual.

    g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu,

    dan cakupan pelayanan kesehatan.

    h. Memberikan rekomendasi terkait dengan masalah kesehatan

    masyarakat, kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,

    melaksanakan sistem kewaspadaan dini serta respon penanggulangan

    penyakit.

  • 26

    4. Kategori puskesmas

    Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

    2019 pasal 25 tentang pusat kesehatan masyarakat juga dijelaskan tentang

    kategori puskesmas:

    a. puskesmas non rawat inap, puskesmas menyelenggarakan pelayanan

    rawat jalan, perawatan di rumah (home care) dan pelayanan gawat

    darurat, kecuali pelayanan persalinan normal.

    b. puskesmas rawat inap, puskesmas yang diberikan tambahan sumber

    daya sesuai dengan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

    dalam menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan persalinan normal

    dan pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan lainnya.

    5. peran puskesmas

    Puskesmas berpen penting sebagai institusi pelaksana teknis,

    puskesmas dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial serta memiliki

    wawasan luas/jauh ke depan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

    Peran puskesmas dapat dilihat dalam keikutsertaannya menentukan kebijakan

    daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realitas, tata laksana

    kegiatan yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan pemantauan yang

    maksimal dan akurat.

    G. Kerangka Pikir

    Kualitas pelayanan merupakan kunci utama bagi seluruh perusahaan

    atau instansi dalam rangka mencapai tujuan organisasi serta menjamin

  • 27

    kelangsungan hidup organisasi tersebut. Kualitas pelayan merupakan nilai

    buruknya.pelayanan yang diberikan, jika pelayanan yang diberikan tidak

    mencapai kepuasan pelayanan publik maka akan merusak citra atau

    perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, untuk melihat.kualitas pelayanan

    yang diberikan oleh Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang

    maka, standar pelayanan sangat penting untuk diketahui, apakah standar

    pelayanan yang diberikan berjalan dengan baik atau melebihi standar yang

    telah ditentukan.

    Oleh karena itu, untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan

    oleh Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang maka teori

    Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Ahmad, 2018) menjadi acuan penulis

    dalam menilai kualitas pelayanan yang diberikan yaitu: tangible (bukti fisik),

    reliability (keandalan), responsiveness ( daya tanggap), assurance (jaminan),

    empathy (empati).

    Bagan Kerangka Pikir

    Gambar 2.1. Kerangka Pikir

    Pelayanan puskesmas

    Kecamatan Anggeraja

    Kabupaten Enrekang

    Teori dimensi kualitas pelayanan

    menurut Parasuraman, Zeithaml

    dan Berry (Ahmad,2018) :

    1. Tangible (bukti fisik)

    2. Reliability (keandalan)

    3. Responsiveness (daya

    tanggap)

    4. Assurance (jaminan)

    5. Empathy (empati)

    Pelayanan yang

    berkualitas

  • 28

    H. Definisi operasional

    Kualitas pelayan merupakan nilai buruknya pelayanan yang diberikan,

    jika pelayanan yang diberikan tidak mencapai kepuasan pelayanan publik

    maka akan merusak citra atau perusahaan itu sendiri. Kepuasan pasien

    terhadap suatu jasa ditentukan dengan tingkat kepentingan pasien. Zeithaml

    dan Berry (Ahmad, 2018) pengukuran kualitas pelayanan dapat dilihat dalam

    dimensi kualitas yaitu :

    a. Tangible, kualitas pelayanan yang diberikan petugas pada Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang berupa sarana fisik atau

    ketampakan fisik dengan indikator :

    a. Ketersediaan ruang tunggu yang memadai.

    b. Ketersediaan loket pendaftaran yang memadai.

    c. Kebersihan toilet di ruang perawatan.

    d. Ketersediaan loket pengambilan obat yang memadai.

    b. Reliability, kemampuan dan keandalan yang dimiliki petugas pada

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dalam membantu

    dan menyediakan pelayanan yang terpercaya dengan indikator :

    a. Kedisiplinan petugas.

    b. Keandalan petugas pelayanan memberitahu secara pasti mengenai

    waktu pelaksanaan pelayanan.

    c. Petugas kesehatan selalu siap dalam melayani pasien.

    d. Ketepatan waktu bertindak.

    e. Kejelasan tanggung jawab.

  • 29

    c. Responsiveness, kesanggupan petugas di puskesmas Kecamatan

    Anggeraja Kabupaten Enrekang untuk membantu dan menyediakan

    pemberian pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap dengan

    keinginan pasien dengan indikator:

    a. Prosedur pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit.

    b. Petugas memberi informasi yang jelas dan mudah dipahami.

    c. Dokter tanggap dalam memberikan solusi atas keluhan pasien.

    d. Dokter memberikan resep dengan tepat.

    d. Assurance, kemampuan, keramahan petugas Puskesmas Kecamatan

    Anggeraja Kabupaten Enrekang serta sopan santun petugas dalam

    meyakinkan konsumen, dengan indikator:

    a. Petugas atau perawat seharusnya menimbulkan rasa aman.

    b. Petugas kesehatan mempunyai daya tanggap terhadap keinginan

    pasien.

    c. Petugas pelayanan kesehatan bersikap ramah dan sopan dalam

    memberikan pelayanan.

    d. Petugas kesehatan memberikan jaminan kepastian biaya kepada

    pasien.

    e. Empathy, sikap tegas, tetapi penuh perhatian dari petugas Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang terhadap konsumen dengan

    indikator:

    a. Petugas administrasi memberikan pelayanan dengan tulus.

    b. Kesediaan petugas minta maaf.

  • 30

    c. Petugas pelayanan kesehatan bersikap adil dan tidak membeda-

    bedakan.

    d. Petugas kesehatan memberikan perhatian khusus kepada pasien.

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan sesudah seminar proposal

    dilaksanakan dan lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Enrekang

    bertempat di Puskesmas Kecamatan Anggeraja dan Peneliti mengambil lokasi

    tersebut karena ingin mengetahui sejauh mana Kualitas Pelayanan Rawat Jalan

    di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

    B. Jenis dan tipe penelitian

    1. Jenis penelitian

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data

    sekunder yang berbentuk kuantitatif. Dimana data primer didapat dengan cara

    membagi kuesioner kepada pasien. Kuesioner merupakan suatu alat ukur

    yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk melihat permasalahan yang

    ada. Data sekunder didapat dengan cara kepustakaan dan dokumentasi

    contohnya dari buku, dokumen, gambar serta keterangan yang dapat dijadikan

    acuan pada penelitian yang telah tersedia dalam instansi.

    2. Tipe penelitian

    Tipe penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Alasan peneliti

    menggunakan tipe penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak melakukan

    rekayasa variabel. Dimana dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan

    secara langsung (observasi), pembagian kuesioner dan lain-lain yang memiliki

  • 32

    sebuah tujuan untuk dapat jadikan acuan terkait kualitas pelayanan yang diberikan

    oleh petugas.

    C. Populasi dan sampel

    1. Populasi

    Populasi merupakan objek penelitian secara keseluruhan. Populasi

    yang akan digunakan sebagai penelitian ini ialah pasien yang mendapatkan

    pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten

    Enrekang. Populasi dalam penelitian ini merujuk pada jumlah data kunjungan

    pasien di Puskesmas Kecamatan Anggeraja pada bulan Maret 2020 selama

    satu minggu yaitu pada tanggal 24 Maret sampai dengan 30 Maret 2020 yaitu

    sebanyak 364 pasien. Adapun jumlah populasi dapat dilihat pada tabel

    dibawah ini:

    Tabel 3.1

    Jumlah populasi

    No Jenis pelayanan Jumlah

    1 Poli gigi 54

    2 Poli umum 100

    3 Poli KIA 210

    Jumlah 364

    Sumber : Dokumentasi Puskesmas, 2020

    2. Sampel

    Berdasarkan karateristik populasi penelitian dimana masyarakat yang

    dilayani pada puskesmas variatif atau heterogen artinya memiliki sifaf yang

    berbeda-beda baik dari umur, jenis kelamin ataupun pekerjaan. Sesuai dengan

    penelitian itu maka peneliti menggunakan accidental sampling yang

    merupakan pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja

  • 33

    pasien yang datang maka peneliti akan menggunakan pasien tersebut sebagai

    sampel berdasarkan pada tiga jenis layanan. Untuk menentukan sampel dalam

    penelitian ini maka peneliti menggunakan rumus “Slovin” Sugiyono (2011)

    dengan jumlah populasi sebanyak 364 orang selama satu minggu dengan taraf

    kesalahan 10% .

    𝑛 =N

    1 + 𝑁(𝑒)²

    Keterangan :

    n = Ukuran sampel/jumlah responden

    N= Ukuran populasi

    E= Eror level (tingkat kesalahan ).

    𝑛 =364

    1 + 364X0,1X0,1

    𝑛 =364

    1 + 3,64

    n= 78,4427586

    maka sampel dalam penelitian ini adalah 78 pasien.

    D. Teknik pengumpulan data

    Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan,

    oleh peneliti yaitu sebagai berikut :

    a. Observasi, dalam penelitian ini observasi dilaksanakan di Puskesmas

    Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

    b. Kuesioner, dalam penelitian ini kuesioner tersebut diberikan kepada

    pasien rawat jalan yang ada di Puskesmas Kecamatan Anggeraja

  • 34

    Kabupaten Enrekang yang kemudian akan diolah untuk mengetahui hasil

    dari kuesioner tersebut. Kuesioner yang digunakan pada penelian ini

    yaitu membagikan daftar pertanyaan terhadap responden yang mudah

    dipahami untuk mendapatkan penilaian kategori yang telah ditetapkan.

    c. Dokumentasi, dalam sebuah penelitian dokumentasi digunakan untuk

    mengumpulkan beberapa data. Dokumentasi merupakan salah satu cara

    untuk mendapatkan suatu data atau informasi baik itu dalam bentuk

    buku, dokumen, gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

    mendukung suatu penelitian.

    E. Teknik analisis data

    Analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan setelah semua data yang

    telah terkumpul yang diperoleh dari semua responden atau sumber data

    lainnya, kegiatan dalam menganalisis suatu data yaitu menggabungkan

    semua data berdasarkan variabel serta jenis responden, mentabulasi semua

    data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari

    setiap variabel yang diteliti, melakukan penjumlahan untuk menjawab

    rumusan masalah serta melakukan penjumlahan untuk menguji hipotesis

    yang telah diajukan.

    Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

    analisis deskriptif kuantitatif dengan metode tabel frekuensi, yaitu dengan

    menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

    yang sudah dikumpulkan dan kemudian disajikan kembali dalam bentuk

  • 35

    angka-angka tapi tidak bermaksud untuk membuat suatu kesimpulan yang

    berlaku secara umum.

    Dalam menganalisis suatu data maka digunakan rumus :

    P =𝐹

    𝑁x100%

    X=Ʃ(𝐹.𝑋)

    𝑁x100%

    Keterangan :

    P= persentase (%)

    F= jumlah jawaban responden

    N= jumlah responden

    X= rata-rata

    Ʃ(F.X)= jumlah skor kategori jawaban

    Rata persen=rata−rata skor

    banyaknya klarifikasi jawabanX100%

    Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data primer

    yaitu kuesioner yang dibuat berdasarkan skala likert digunakan untuk

    mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang maupun kelompok orang

    tentang masalah sosial. Skala likert memiliki gradasi dari positif sampai

    negatif berupa suatu angka sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik,

    Sugiyono (2013) yang mana apabila terdapat suatu jawaban dengan skor

    rendah maka diberikan skor 1 dan seterusnya hingga jawaban berskor tinggi

    diberi skor 4.

    a. Kategori dengan jawaban sangat baik diberi skor 4

    b. Kategori dengan jawaban baik diberi diberi skor 3

  • 36

    c. Kategori dengan jawaban kurang baik diberi skor 2

    d. Kategori dengan jawaban tidak baik diberi skor 1.

    Secara kuantitatif, deskripsi data di dasarkan pada perhitungan

    frekuensi kepada skor setiap alternative jawaban dari angket yang telah dibagi

    sehingga didapatkan persentase dan skor rata-rata jawaban responden dari

    masing-masing variabel, dimensi dan indikator dengan rentang penafsiran

    sebagai berikut:

    1,00-1,75 : Tidak baik

    1,76-2,50 : Kurang baik

    2,51-3,25 : Baik

    3,26-4,00 : Sangat baik

    F. Teknik pengabsahan data

    Kuesioner penelitian yang telah dibuat oleh peneliti kemudian akan

    diuji validitas dan reabilitasnya sebelum dan sesudah melakukan suatu

    penelitian. Uji validitasi ini digunakan untuk menguji keakurtan/kevalidan

    atau konsistensi suatu kuesioner penelitian. Dalam pengujian uji validitas

    dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian validitas

    cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Jika nilai rhitung

    ≥ rtabel maka indikator atau pernyataan kuesioner dinyatakan valid,

    begitupun sebaliknya. Data kuesioner akan dikatakan valid jika nilai sig. (2-

    tailed) data < 0.05 peneliti akan melakukan uji realibilitas dengan

  • 37

    menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian reabilitas dilakukan dengan

    membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika

    ralpha atau angka cronbach alpha ≥ 0,7, maka indikator atau pertanyaan

    kuesioner dikatakan reliabel, begitupula sebaliknya.

  • 38

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi lokasi penelitian

    1. Kondisi Geografis Puskesmas Anggeraja

    Puskesmas Anggeraja yaitu salah satu dari 14 puskesmas di

    Kabupaten Enrekang terletak di sebelah utara ibukota kabupaten yang luas

    wilayah kerjanya 97, 96 km² jumlah kelurahan 3 buah, desa 9 buah, 37

    Lingkungan/Dusun. Terletak di 03˚ 24’ 43, 4” LU dan 119˚47’51,5” LS. Desa

    terluas yaitu Desa Salu Dewata dengan luas sebesar 13, 15 km² dan Desa

    terkecil adalah Desa Saruran yaitu 4, 10 km². Wilayah Puskesmas Anggeraja

    terletak di daerah pegunungan, yaitu mata pencaharian utamanya ialah

    bertani dan berkebun dengan kebanyakan bersuku duri dan beragama islam

    Adapun batas-batasnya adalah:

    Sebelah Utara : Kecamatan Masalle dan Kecamatan Alla

    Sebelah Timur : Kecamatan Malua dan Kecamatan Baraka

    Sebelah Selatan : Kecamatan Anggeraja (Puskesmas Kotu)

    Seblah Barat : Kecamatan Enrekang

    Puskesmas Anggeraja berada dalam wilayah Anggeraja tepatnya di

    lakawan jalan poros Enrekang - Tana Toraja telah dibangun pada tahun

    1975/1976, yang memiliki luas bangunan 385 m² dan luas bangunan

    perawatan 324, dengan jumlah tempat tidur 18 buah. Telah diadakan

    pembangunan kembali gedung puskesmas pada tahun 2009, pembangunan

  • 39

    UGD puskesmas pada tahun 2017 serta pembangunan rawat inap dan instalasi

    gizi pada tahun 2019.

    2. Keadaan Demografis Puskesmas Anggeraja

    Wilayah kerja di Puskesmas Anggeraja memiliki penduduk sebanyak

    22,187 orang yang dimana laki-laki sebanyak 11,167 jiwa dan perempuan

    sebanyak 11.015 jiwa dan juga jumlah kepala keluarga sebanyak 4,895 KK.

    Berikut jumlah berdasarkan Desa/Kelurahan :

    Tabel 4.1

    Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan di Wilayah kerja

    Puskesmas Anggeraja Tahun 2019

    No Desa/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Rumah

    Tangga

    1 Tanete 1.503 1.499 628

    2 Lakawan 1718 1.847 848

    3 Siambo 566 481 256

    4 Singki 813 745 365

    5 Mataran 1.403 1.378 612

    6 Pekalobean 974 936 430

    7 Bubun Lamba 644 688 298

    8 Salu Dewata 490 472 231

    9 Mampu 752 694 292

    10 Batu Noni 1.304 1.262 481

    11 Saruran 491 510 214

    12 Tampo 489 503 240

    Jumlah 11.167 11.015 4.895

    Sumber Data: Buku Profil Puskesmas Anggeraja, 2019

    3. Keadaan iklim, sosial budaya dan ekonomi

    Kecamatan Anggeraja yaitu daerah yang memiliki iklim tropis

    dengan suhu paling rendah 16˚C dan suhu maksimum 32˚C dengan

    ketinggian 500 meter permukaan laut.

  • 40

    Mayoritas penduduk kecamatan Aggeraja berAgama Islam. Perilaku

    masyarakat anggeraja sebagain besar sampai sekarang masih berpegangan

    pada Adat istiadat setempat, misalnya kebersamaan yang terwujud dalam

    sikap gotong royong, seperti dalam acara pernikahan, hakikah dan masih

    banyak acara-acara lain yang sangat mencerminkan budaya atau adat istiadat

    setempat. Mata pencaharian penduduk yang tinggal di Kecamatan Anggeraja

    pada umumnya yaitu Petani, berwiraswasta dan tukang bangunan.

    4. Keadaan fasilitas kesehatan Puskesmas Anggeraja

    Puskesmas Anggeraja telah menyediakan pelayanan rawat jalan dan

    rawat inap serta pelayanan luar gedung. Kegiatan yang dilakukan

    menyangkut kegiatan adminsitrasi, kegiatan upaya kesehatan perorangan, dan

    kegiatan berupa upaya kesehatan masyarakat. Untuk mendapatkan pelayanan

    dalam gedung pelayanan seperti:

    a. Gedung puskesmas 1 dan tempat perawatan 18 tempat tidur.

    b. Puskesmas pembantu 7 unit.

    c. Poskesdes 2 unit.

    d. Membina 19 posyandu

    e. 1 Kendaraan pusling.

    f. kendaraan ambulance 1.

    g. 8 kendaraan roda dua

    h. genset 1

    i. 15 unit komputer/Laptop

    j. 2 Mesin ketik

  • 41

    k. 2 sumur pompa

    l. 2 lemari vaksin

    m. 2 televisi

    n. 1 Tape Recorder

    o. 2 Wirelles amplifier

    p. 1 UGD Kit.

    q. Jumlah tenaga kerja Puskesmas Kecamatan Anggeraja adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 4.2

    Tenaga Kesehatan di Puskesmas Anggeraja

    No Jenis ketenagaan Status Kepegawaian Jumlah

    PNS Magang

    1 Pejabat Struktural 2 - 2

    2 Dokter Umum 2 - 2

    3 Dokter Gigi 1 - 1

    4 Apoteker 1 - 1

    5 Tenaga Teknis

    Kefarmasian/asisten

    Apoteker

    2 3 5

    6 Perawat 17 18 35

    7 Keteknisan

    Medis/Perawat Gigi

    2 3 5

    8 Tenaga Kesmes 1 5 6

    9 Bidan 9 33 42

    10 Nutrisions 2 2 4

    11 Analisis Kesehatan 3 4 7

    12 Kesehatan Lingkungan 2 - 2

    13 Kesehatan Jiwa - 1 1

    14 Pengemudi/Sopir - 2 2

    15 Petugas Kebersihan - 2 2

    Jumlah 44 73 117

    Sumber Data: Buku Profil Puskesmas Anggeraja, 2019

  • 42

    5. Puskesmas Anggeraja memiliki Visi dan misi:

    Untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan di puskesmas

    Anggeraja, telah di tetapkan visi dan misi untuk mendukung rencana kerja

    strategis Depkes

    1. Visi

    Mewujudkan Puskesmas Anggeraja sebagai pusat didalam pelayanan

    kesehatan prima yang bermutu dan juga terjangkau menuju Kecamatan

    Anggeraja sehat 2022.

    2. Misi

    a. Meningkatkan profesionalisme serta kompotensi SDM untuk

    meningkatkan pelayanan kesehatan yang secara berkelanjutan.

    b. Mengembangkan sarana serta mutu pelayanan sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat.

    c. Mendorong masyarakat bersikap mandiri untuk bisa berperilaku

    hidup bersih maupun sehat.

    d. Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan yang

    profesional.

    6. Tujuan, tata nilai dan budaya kerja Puskesmas Anggeraja

    1. Tujuan, sebagai mitra masyarakat Sipakariorio menuju Anggeraja

    sehat.

    2. Tata nilai“SIPAKARIORIO” yang memiliki arti:

    a. Solid: untuk membina hubungan yang baik, kompak.

    b. Ikhlas: memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.

  • 43

    c. Profesional: meningkatkan kemampuan dalam melakukan

    pekerjaan dengan kompetensi masing-masing dan berpegang

    teguh pada nilai-nilai moral yang berlaku.

    d. Apresiatif: memberi penghargaan terhadap setiap pekerjaan

    yang dilaksanakan.

    e. Kreatif: memiliki kemampuan untuk menciptakan gagasan

    yang baru.

    f. Amanah: dapat di percaya.

    g. Ramah: sikap, tutur kata yang menyenangkan.

    h. Inisiatif: kemampuan untuk memutuskan dan melakukan

    pekerjaan yang profesioanl.

    i. Objektif: memandang sesuatu dengan sebenarnya tanpa

    dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan pribadi.

    j. Responsif: cepat memberi tanggapan terhadap setiap

    peristiwa yang ada.

    k. Inovatif: menciptakan gagasan yang baru yang dapat

    menunjang pelayanan kesehatan.

    l. Optimis: keyakinan untuk mencapai sesuatu yang terbaik dari

    sebelumnya.

    3. Budaya kerja

    6 S: senyum, salam, sapa, sentuh, sopan, dan santun. Dan juga

    dalam melaksanakaan pekerjaan harus berpegangan pada kata

    “Disiplin” artinya :

  • 44

    D: datang tapat waktu

    I: isi daftar hadir

    S: siap melaksanakan tugas

    I: ingat berdoa sebelum kerja

    P: patuh terhadap aturan dan tata tertib

    L: laporkan hasil kerja kepada atasan

    I: instruksi segara dilaksanakan

    N: norma-norma jangan di langgar.

    7. Bentuk program kerja Puskesmas Anggeraja

    1. Penanggungjawab UKM Esensial dan Perawatan Kesehatan

    Masyarakat:

    a. Pelayanan pada promosi kesehatan UKS.

    b. Pelayanan kesehatan lingkungan.

    c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM.

    d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM.

    e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

    f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

    2. Penanggungjawab UKM Pengembangan:

    a. Pelayanan kesehatan jiwa.

    b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat.

    c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer.

    d. Pelayanan kesehatan olahraga.

    e. Pelayanan kesehatan indra.

  • 45

    f. Pelayanan kesehatan Lansia.

    g. Pelayanan kesehatan Kerja.

    h. Pelayanan kesehatan lainnya.

    3. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium:

    a. Pelayanan pemeriksaan umum.

    b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

    c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP.

    d. Pelayanan gawat darurat.

    e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP.

    f. Pelayanan persalinan.

    g. Pelayanan rawat inap.

    h. Pelayanan kefarmasian.

    i. Pelayanan laboratorium.

    8. Jenis pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja

    Kabupaten Enrekang:

    1. Pelayanan poli gigi:

    a. Konsultasi gigi

    b. Cabut gigi

    c. Pembersihan karang gigi

    d. Pembuatan gigi palsu.

    2. Pelayanan poli umum

    a. Pelayanan kesehatan umum

  • 46

    b. Surat keterangan sehat: surat keterangan bebas buta warna,

    dan surat keterangan bebas narkoba.

    c. Pelayanan pemeriksaan calon jamaah haji.

    d. Rujukan.

    3. Pelayanan poli KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak):

    a. Pelayanan Ibu hamil.

    b. Pelayanan pemeriksaan USG pada Ibu hamil.

    c. Pelayanan Ibu nifas (Ibu pasca melahirkan).

    d. Pelayanan KB.

    e. Pemasangan anting pada bayi.

    f. Pelayanan calon pengantin.

    9. Standar pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja

    1. Persyaratan

    a. Pasien baru:

    a. Umum, Identitas diri ( KTP/Kartu keluarga)

    b. BPJS

    a. Identitas diri ( KTP/Kartu keluarga)

    b. Kartu BPJS/KIS ( Foto copy masing masing 6 rangkap).

    b. Pasien lama ( bagi yang sudah pernah periksa)

    a. Umum, kartu tanda berobat dan identitas diri (KTP/Kartu

    Keluarga).

    b. BPJS Kartu tanda berobat, Identitas diri (KTP/Kartu

    keluarga), Kartu BPJS/KIS (Foto copy).

  • 47

    2. Langkah-langkah pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja

    Alur pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja

    Gambar 4.1 Alur pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja

    Pasien

    datang

    Memberikan nomor antrian

    Memanggil pasien sesuai antrian

    Identifikasi pasien ( Nama, Alamat, Kartu

    jaminan sesuai dengan KTP/KK

    sesuai Mempersilahkan pasien

    membaca hak dan kewajiban

    Tidak sesuai

    Identifikasi kunjungan paham

    Tidak paham

    Lama Baru

    Menginput ke Simpus dan care

    BPJS

    Pengambilan RM sesuai kartu

    kontrol

    Membuat RM baru

    Melengkapi RM

    Registrasi RM di buku register

    Menyerahkan kartu kontrol

    kepada pasien

    Membawa RM ke

    poli yang dituju

  • 48

    3. Waktu pelayanan

    a. Loket

    a . Senin s/d Kamis : 07.45- 12.00 Wita

    b. Juma’at : 07.45-11.00 Wita

    c. Sabtu : 07.45- 11.30 Wita.

    b. Unit pelayanan : 5-10 meenit

    a. R. Obat : 3-9 menit

    b. Biaya tarif : Gratis jika persyaratan lengkap.

    B. Hasil dan pembahasan penelitian

    Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini dimulai dari tanggal

    23 Juni 2020 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2020 dengan menyebarkan

    kuesioner terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.

    1. Karateristik responden

    Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang

    didapat dari indikator pertanyaan (kuesioner) yang telah dibagikan kepada

    pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja. Berikut ini akan di

    paparkan karateristik responden secara umum menurut jenis kelamin, umur

    dan juga pekerjaan.

    a. Karateristik responden yang berdasarkan dari jenis kelamin

    Karateristik responden yang menjadi subjek pada penelitian ini

    berdasarkan jenis kelamin di tunjukan dalam tabel :

  • 49

    Tabel 4.3

    karateristik responden yang berdasarkan dari jenis kelamin

    No Jenis kelamin Jumlah (Orang) Persentase

    (%)

    1 Laki-laki 35 44,87%

    2 Perempuan 43 55,13%

    Jumlah 78 100

    Sumber : Diolah dari data primer, 2020

    Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 78 responden terdapat 35 orang

    responden atau 44,88% laki-laki dan terdapat 43 orang responden atau

    55,12% perempuan. Jadi dalam penelitian ini jumlah perempuan lebih banyak

    dibanding dengan jumlah laki-laki.

    b. Karateristik responden berdasarkan umur

    Karateristik responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini

    berdasarkan umur di tunjukan dalam tabel :

    Tabel 4.4

    Karateristik responden berdasarkan umur

    No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

    1. 20 Tahun kebawah 6 7,70

    2. 21-30 Tahun 9 11,54

    3. 31-40 Tahun 21 26,92

    4. 41-50 Tahun 11 14,10

    5. 51-60 Tahun 16 20,51

    6. 60 Tahun keatas 15 19,23

    Jumlah 78 100

    Sumber: Diolah dari data primer, 2020

    Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 78 responden

    sebanyak 6 responden atau 7,70% yang berumur 20 tahun kebawah, sebanyak

    9 responden atau 11,54% responden yang berumur 21-30 Tahun, sebanyak 21

    responden atau 26,92% yang berumur 31-40 Tahun, 11 responden atau

    14,10% yang berumur 41-50 Tahun, sebanyak 16 responden atau 20,51%

  • 50

    yang berumur 51-60 Tahun dan sebanyak 15 responden atau 19,23% yang

    berumur 60 Tahun keatas. Hal ini dapat dilihat bahwa tingkat usia responden

    sebagian besar adalah usia dewasa.

    c. Karateristik responden berdasarkan pekerjaan

    Adapun pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari

    penjelasan berdasarkan pekerjaan dan juga hasil yang diperoleh adalah

    sebagai berikut.

    Tabel 4.5

    Karateristik responden berdasarkan pekerjaan

    No Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

    1. PNS 7 8,97

    2. Ibu Rumah Tangga 27 34,62

    3. Pelajar 6 7,69

    4. Mahasiswa 4 5,13

    5. Guru 6 7,69

    6. Petani 22 28,21

    7. Wiraswasta 4 5,13

    8. Pensiun 2 2,56

    Jumlah 78 100

    Sumber: Diolah dari data primer, 2020

    Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa frekuensi karateristik

    responden dari jenis pekerjaan tertinggi pada jenis pekerjaan Ibu Rumah

    Tangga terdapat 27 responden dengan persentase 34,62%. Sedangkan

    frekuensi terendah terdapat pada jenis pekerjaan pensiun sebanyak 2

    responden dengan persentase 2,56%.

    Selanjutnya yaitu interprestasi nilai validitasi dan Realiabilitas

    dalam instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dinyatakan valid

    apabila rhitung (nilai pearson correlation) ˃ rtabel (nilai sig.(2-tailed)) < r

    kritis (=0,05).

  • 51

    Tabel 4.6

    Hasil uji Validitas instrumen penelitian

    Item

    instrumen

    r hitung nilai

    pearson

    correlation

    r tabel r hitung

    nilai Sig. (

    2 tailed)

    r

    kritis

    Keputusan

    1. 0,578 0,227 0,000 0,05 Valid

    2. 0,645 0,227 0,000 0,05 Valid

    3. 0,682 0,227 0,000 0,05 Valid

    4. 0,687 0,227 0,000 0,05 Valid

    5. 0,633 0,227 0,000 0,05 Valid

    6. 0,735 0,227 0,000 0,05 Valid

    7. 0,641 0,227 0,000 0,05 Valid

    8. 0,577 0,227 0,000 0,05 Valid

    9. 0,597 0,227 0,000 0,05 Valid

    10. 0,671 0,227 0,000 0,05 Valid

    11. 0,645 0,227 0,000 0,05 Valid

    12. 0,734 0,227 0,000 0,05 Valid

    13. 0,638 0,227 0,000 0,05 Valid

    14. 0,688 0,227 0,000 0,05 Valid

    15. 0,580 0,227 0,000 0,05 Valid

    16. 0,679 0,227 0,000 0,05 Valid

    17. 0,691 0,227 0,000 0,05 Valid

    18. 0,603 0,227 0,000 0,05 Valid

    19. 0,592 0,227 0,000 0,05 Valid

    20. 0,666 0,227 0,000 0,05 Valid

    21. 0,620 0,227 0,00 0,05 Valid

    Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,7.

    Tabel 4.7

    Hasil uji Reabilitas instrumen penelitian

    Case Processing Summary

    N %

    Cases Valid 78 100.0

    Excludeda 0 .0

    Total 78 100.0

    a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .929 21

  • 52

    Instrumen penelitian reliabel karena nilai cronbach’s Alpha = 0,929> 0,7.

    2. Kualitas pelayanan rawat jalan Puskesmas Kecamatan Anggeraja

    Penelitian ini di analisis mengenai kualitas pelayanan rawat jalan di

    Puskesmas Kecamatan Anggeraja. Untuk melihat kualitas pelayanan rawat

    jalan peneliti menggunakan 5 dimensi sesuai dengan teori yang telah

    dinyatakan oleh Zeithaml dan Berry (Ahmad, 2018) yaitu :

    1. Bukti fisik ( Tangible)

    2. Keandalan ( Reliability)

    3. Daya tanggap ( Responsiveness)

    4. Jaminan (Assurance)

    5. Empati ( Emphaty ).

    1. Bukti fisik (Tangible)

    Tangible, kualitas pelayanan terdiri dari sarana fisik seperti tempat

    perkantoran, tempat komputer, administrasi, tempat tunggu, serta tempat

    informasi demi dapat menunjang pelayanan yang berkualitas hingga dapat

    memberikan kepuasan serta kenyamanan bagi masyarakat yang mendapatkan

    pelayanan.

    Untuk mengukur dimensi bukti fisik (Tangible) untuk dapat

    mengetahui kualitas pelayanan rawat jalan Puskesmas Kecamatan Anggeraja

    dapat dilihat dengan:

  • 53

    a. Ketersediaan ruang tunggu yang memadai

    Ruang tunggu merupakan salah satu ruangan yang wajib disediakan pada

    puskesmas dan harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan, dengan adanya

    ruang tunggu tersebut yang memadai maka akan memberikan kenyamanan

    kepada pasien. Berikut ini penulis sajikan tanggapan responden terhadap

    ketersediaan ruang tunggu di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.

    Tabel 4.8

    Tanggapan responden terhadap ruang tunggu

    No Tanggapan

    Responden

    Skor

    (X)

    Frekuensi

    (F)

    F.X Persentase

    (%)

    1. Sangat Memadai 4 49 196 62,82

    2. Memadai 3 27 81 34,62

    3. Kurang Memadai 2 2 4 2,56

    4. Tidak Memadai 1 0 0 0

    Jumlah 78 281 100

    Rata-rata skor (X) = Ʃ (F.X)

    N=

    281

    78= 3,60

    Sumber: diolah dari data primer ,2020

    Berdasarkan Tabel 4.8 dijelaskan bahwa dari 78 responden terdapat

    49 responden atau 62,82% yang menjawab sangat memadai, 27 responden

    atau 34,62% menjawab memadai, 2 responden atau 2,56% menjawab kurang

    memadai dan tidak ada dari responden yang menjawab tidak me