program studi ilmu administrasi negara fakultas ilmu … · 2021. 1. 21. · iv . v halaman...
TRANSCRIPT
-
SKRIPSI
KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
OLEH:
NURLINA
Nomor Induk Mahasiswa : 105611106416
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
-
ii
SKRIPSI
KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun dan Diajukan Oleh:
NURLINA
Nomor Stambuk: 10561 11064 16
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
-
iii
-
iv
-
v
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Nurlina
Nomor Induk Mahasiswa : 105611106416
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Makassar, 01 Desember 2020
Yang Menyatakan,
Nurlina
-
vi
ABSTRAK
Nurlina, Abdul Mahsyar dan Riskasari. Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeksprisikan kualitas pelayanan rawat jalan
di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Penelitian ini
menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel sebanyak 78 orang
yang dipilih secara Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel secara
kebetulan. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, kuesioner dan
dokumentasi. Data tersebut dianalis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif
dengan metode tabel frekuensi. Dalam analisis data dilakukan dalam bentuk tabel,
gambar, frekuensi dengan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas
Kecamatan Anggeraja yang dilihat dari dimensi kualitas pelayanan menurut
Zeithmal dan Berry yaitu dimensi tangible (bukti fisik), dimensi reliability
(keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap) dan dimensi empathy
(empati) masuk dalam kategori baik dengan rentang penafsiran 2,51-3,25.
Sedangkan dimensi assurance (jaminan) masuk dalam kategori sangat baik
dengan rentang penafsiran 3,26-4,00. Pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas
Kecamatan Anggeraja sudah berkualitas karena telah mendapatkan penilaian yang
baik oleh masyarakat berdasarkan indikator penilaian yang digunakan. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan rawat jalan yang diberikan sudah baik
dan berkualitas.
Kata kunci : Kualitas pelayanan Puskesmas.
-
vii
KATA PENGANTAR
segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan berkat rahmat kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”. Skripsi ini merupakan salah satu
persyaratan yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana sebagai wahana untuk melatih diri dan pengembangan wawasan
dalam berpikir.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian guna
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos) pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan
salam tak lupa penulis hanturkan kepada Muhammad SAW yang telah membawah
kita dari zaman terang menerang seperti saat ini dan yang menjadi panutan sehari-
hari dalam bertindak.
penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari
hambatan-hambatan, namun dengan adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak sehingga hambatan yang ada dapat dilalui dengan baik. Dalam
penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari doa-doa yang selama ini telah
dipanjatkan untuk penulis, serta jasa-jasa yang tidak terhingga, terutama terima
kasih kepada kedua orangtua penulis, ayahanda tercinta Limbo dan ibunda
tersayang Jadia. Terimakasih atas doa-doa yang tidak ada hentinya serta bantuan
dan kasih sayang yang terus diberikan serta dukungan moral material yang telah
diberikan untuk ananda selama ini. Buat kakakku Ijha dan Kasman terima kasih
atas bantuannya selama ini, dukungan moril maupun materi yang diberikan ke
penulis dan untuk adik bungsuku (Ayu) terima kasih atas dukunganya selama
penyusunan skripsi ini, perhatian, kasih sayang dan semangat dari kalian adalah
motivasi tersendiri bagi penulis.
Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materi
-
viii
baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini sehingga
selesai. Penulis menyampaikan rasa terima kasih, terutama kepada yang saya
hormati.
1. Bapak Prof. Dr. Abd. Rahman Rahim, SE,MM. Sebagai rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, yang telah membina Universitas ini dengan
sebaik-baiknya.
2. Bapak Dr. Abdul Mahsyar, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Riskasari,
S.Sos.,M.AP selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Nasrul Haq,S.Sos., MPA selaku ketua prodi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis
selama menempuh pendidikan dilembaga ini. Segenap staf tata usaha
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yang telah memberikan pelayanan
administrasi dan bantuan kepada penulis.
6. Orangtua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat
dan bantuan, baik moril maupun material.
7. Terima kasih kepada petugas kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Anggeraja atas bantuan yang diberikan selama penulis meneliti khususnya
petugas pasien rawat jalan.
8. Terimakasih kepada Pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan
Anggeraja yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
yang penulis bagikan.
9. Terima kasih untuk teman seperjuanganku yang terheboh ( Ratna, Hera,
Seri, Kipli, Isnah, Ayu dan Bunda). Terimakasih atas kebersamaanya dan
-
ix
bantuannya selama perkuliahan dan sampai saat ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih kepada HISMA (Himpunan Mahasiswa Sospol
Massenrempulu) yang telah memberikan banyak dukungan, motivasi
selama menjabat sebagai anggota Hisma.
11. Terima kasih kepada teman-teman KKP Angkatan.XIX Kecamatan Tanete
Rilau Kabupaten Barru khususnya posko Pao-pao ( Eva, Dewi, Megah,
Ira, Faizal, Halim) terima kasih telah mau mengisi catatan KKP selama
dua bulan mengabdi kepada masyarakat.
12. Keluarga besar FEDERASI angakatan 16 semoga kita semua selalu dalam
lindungan allah SWT, amin.
Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak sempat penulis
sebutkan, semoga ALLAH SWT memberikan balasan yang setimpal. Akhir kata
penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kelancarannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin
Makassar, 01 Desember 2020
Nurlina
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR ...................................... iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM ......................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan masalah ............................................................................ 7
C. Tujuan penelitian ............................................................................. 8
D. Manfaat penelitian ........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10
A. Penelitian terdahulu ....................................................................... 10
B. Konsep pelayanan publik .............................................................. 13
1. Pengertian Pelayanan Publik .................................................... 13
2. Standar pelayanan publik ......................................................... 14
3. Asas Pelayanan Publik ............................................................. 16
4. Tujuan Pelayanan Publik ......................................................... 17
5. Indikator Pelayanan Publik ...................................................... 17
C. Kualitas Pelayanan Publik ............................................................. 18
1. Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................. 18
2. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik ......................................... 19
D. Konsep Pelayanan Kesehatan ........................................................ 21
E. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan ................................................ 22
F. Puskesmas ..................................................................................... 23
1. Pengertian Puskesmas .............................................................. 23
2. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Puskesmas ............................ 24
3. Fungsi Puskesmas .................................................................... 25
4. Kategori Puskesmas ................................................................. 26
5. Peran Puskesmas ..................................................................... 26
G. Kerangka Pikir .............................................................................. 26
-
xi
H. Definisi operasional ....................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 31
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 31
B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................... 31
C. Populasi dan sampel ...................................................................... 32
D. Teknik pengumpulan data ............................................................. 33
E. Teknik analisis data ....................................................................... 34
F. Teknik pengabsahan data ............................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 38
A. Deskripsi lokasi penelitian ............................................................ 38
1. Kondisi geografis Puskesmas Kecamatan Anggeraja ............... 38
2. Keadaan demografis Puskesmas Kecamatan Anggeraja ........... 39
3. Keadaan iklim, sosial budaya dan ekonomi .............................. 39
4. Keadaan fasilitas kesehatan .................................................... 40
5. Visi dan misi Puskesmas Kecamatan Anggeraj ........................ 42
6. Tujuan, tata nilai dan budaya kerja........................................... 42
7. Bentuk program kerja Puskesmas Kecamatan Anggeraja ......... 44
8. Jenis pelayanan rawat jalan ..................................................... 45
9. Standar pelayanan rawat jalan .................................................. 46
B. Hasil dan pembahasan penelitian ................................................... 48
1. Karateristk responden .............................................................. 48
a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin .............. 48
b. Karateristik responden berdasarkan umur ........................... 49
c. Karateristik responden berdasarkan pekerjaan .................... 50
2. Kualitas pelayanan rawat jalan ................................................. 52
1. Bukti fisik (tangibles) ......................................................... 52
2. Keandalan (realiability) ...................................................... 61
3. Daya tanggap (responsiveness) ........................................... 69
4. Jaminan (assurance) ........................................................... 76
5. Empati (empathy) ............................................................... 83
BAB V PENUTUP .............................................................................. 91
A.kesimpulan ....................................................................................... 91
B. saran ............................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 94
LAMPIRAN ..........................................................................................
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Puskesmas Kecamatan
Anggeraja tahun 2019 ................................................................. 6
Tabel 3.1 Jumlah populasi .......................................................................... 32
Tabel 4.1 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Anggeraja ............. 39
Tabel 4.2 Jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Anggeraja ......... 41
Tabel 4.3 Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin ......................... 49
Tabel 4.4 Karateristik responden berdasarkan umur.................................... 49
Tabel 4.5 Karateristik responden berdasarkan pekerjaan ............................. 50
Tabel 4.6 Hasil uji validitasi instrumen penelitian ...................................... 51
Tabel 4.7 Hasil uji realibilitas instrumen penelitian ..................................... 51
Tabel 4.8 Tanggapan responden mengenai kondisi ruang tunggu ................ 53
Tabel 4.9 Tanggapan responden tentang ketersediaan loket pendaftaran yang
memadai ................................................................................... 55
Tabel 4.10 Tanggapan responden tentang kebersihan toilet ............................ 57
Tabel 4.11 Tanggapan responden tentang loket pengambilan obat yang
memadai .................................................................................... 59
Tabel 4.12 Rekapitulasi dimensi bukti fisik (tangibles) ................................ 60
Tabel 4.13 Tanggapan responden tentang kedisiplinan petugas ................... 62
Tabel 4.14 Tanggapan responden tentang keandalan petugas memberitahu
secara pasti mengenai waktu pelaksanaan pelayanan .................. 63
Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan selalu siap dalam
melayani pasien .......................................................................... 64
Tabel 4.16 Ketepatan waktu bertindak .......................................................... 66
Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang kejelasan tanggung jawab .............. 67
-
xiii
Tabel 4.18 Rekapitulasi dimensi keandalan (reability) .................................. 68
Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang prosedur pelayanan yang mudah dan
tidak berbelit-belit....................................................................... 70
Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang petugas memberi informasi yang jelas
dan mudah dipahami ................................................................... 71
Tabel 4.21 Tanggapan responden tentang dokter taggap dalam memberikan solusi
atas keluhan kepada pasien .......................................................... 73
Tabel 4.22 Tanggapan responden tentang petugas memberikan resep dengan
tepat ............................................................................................ 74
Tabel 4.23 Rekapitulasi dimensi daya tanggap (responsiveness)..................... 75
Tabel 4.24 Tanggapan responden tentang petugas seharusnya menimbukan rasa
aman ......................................................................................... 77
Tabel 4.25 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan mempunyai daya
tanggap terhadap keinginan pasien .............................................. 78
Tabel 4.26 Tanggapan responden tentang petugas bersikap ramah dan sopan
dalam melayani .......................................................................... 80
Tabel 4.27 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan memberikan
jaminan kepastian biaya ............................................................ 81
Tabel 4.28 Rekapitulasi dimensi jaminan (assurance) .................................. 82
Tabel 4.29 Tanggapan responden tentang petugas administrasi memberikan
pelayanan dengan tulus ............................................................ 84
Tabel 4.30 Tanggapan responden tentang kesediaan petugas minta maaf ...... 85
Tabel 4.31 Tanggapan responden tentang petugas kesehatan bersikap adil dan
tidak membeda-bedakan ............................................................ 86
Tabel 4.32 Tanggapan responden tentang petugas memberikan perhatian khusus
kepada pasien ............................................................................. 88
Tabel 4.33 Rekapitulasi dimensi empaty (empathy) ..................................... 89
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pikir ........................................................................... 27
Gambar 4.1 Alur pelayanan rawat jalan .......................................................... 47
Gmabar 4.2 Kondisi ruang tunggu.................................................................. 54
Gambar 4.3 Loket pendafran .......................................................................... 56
Gambar 4.4 Kondisi toilet Puskesmas Kecamatan Anggerja .......................... 58
Gambar 4.5 Loket pengambilan obat ............................................................. 60
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik pada dasarnya mencakup aspek kehidupan yang
sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah mempunyai
fungsi dalam memberikan berbagai macam pelayanan publik yang di
diperlukan oleh masyarakat. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
sesuai antara harapan dan hasil yang tercermin dari setiap kualitas pelayanan
yang efektif dan efisien kegiatan yang dilakukan dan juga dilakukan
berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan dalam pelayanan untuk
mensejahterakan masyarakat. Dalam kebijakan pelaksanaan pelayanan
publik memungkinkan partisipasi publik dalam memberikan pelayanan publik
sehingga yang membutuhkan dapat memiliki akses yang lebih mudah ke
layanan yang tersedia, Simatupang dan Bake (Abdul Mahsyar, 2014).
Selanjutnya Undang-undang pelayanan publik (Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2009) yaitu undang-undang yang mengatur tentang prinsip-
prinsip pemerintahan yang baik yang juga merupakan efektivitas fungsi-
fungsi pemerintahan itu sendiri. Dengan adanya pelayanan publik tersebut
yang telah dilakukan oleh pemerintahan yang efektif akan dapat memperkuat
demokrasi dan juga hak asasi manusia, menciptakan kemakmuran ekonomi,
kohesi, sosial, serta dapat mengurangi kemiskinan.
-
2
Negara berkewajiban melayani warga negaranya dalam memenuhi hak
dan kebutuhan dasarnya terutama dalam rangka pelayanan publik sesuai
dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
pelayanan publik yang diselenggarakan dapat membangun kepercayaan
masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan yang
diharapkan seluruh warga negara dan penduduk terutama dalam peningkatan
pelayan publik.
Dalam pelayanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat,
pemerintah harus bertanggung jawab dan selalu berupaya memberikan
pelayanan sebaik mungkin demi mencapai peningkatan pelayanan publik
salah satunya adalah kebutuhan kesehatan masyarakat secara maksimal baik
dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sekarang ini, masyarakat atau konsumen menuntut pelayanan publik
yang berkualitas. Masyarakat sudah cerdas dan lebih terbuka dalam
mengemukakan pendapatnya mengenai pelayanan yang diterima atau
dirasakannya. Oleh karena itu, sebagai penyelenggara pelayanan harus lebih
meningkatkan kualitas pelayanannya demi tercapainya kepuasan publik. Jika
masyarakat tidak mendapat kepuasan dalam pelayanan yang diberikan, maka
akan menimbulkan persepsi negatif yang akan berdampak bagi perusahaan
atau instansi tersebut.
Hal ini menggambarkan kualitas pelayanan publik sangat penting
untuk menjadi perhatian pemerintah saat ini, agar lebih meningkatkan
-
3
kualitas pelayanan publik sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mendirikan pusat kesehatan
masyarakat atau yang biasa disebut puskesmas.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional unit pelaksanaan yang
diselenggarakan dengan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,.terpadu,
merata yang dapat diterima serta mudah dijangkau oleh masyarakat, yang
membutuhkan peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan hasil
pengembangan.ilmu pengetahuan serta teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul yang tidak membebani.pemerintah maupun masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan menitikberatkan.kepada pelayanan
untuk diberikan kepada masyarakat luas demi mencapai derajat.kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan. mutu pelayanan kepada .perorangan.
Selanjutnya Undang-undang.Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan
bahwa kesehatan.merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan. setiap orang bisa hidup
produktif, baik secara sosial maupun ekonomis. Dan juga ditetapkan bahwa
setiap orang membuhtukan dan berhak memperolehh pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat baik individu maupun keluarga
mempunyaiihak memperoleh pelayanan atas kesehatannya dan pemerintah
bertanggung jawab mengatur, menyelenggarakanndan mengawasi
penyelenggaraannkesehatan secara merata yang dapat dijangkau oleh
masyarakat. Sehingga pemerintah diharapkan mengusahakannbidang
-
4
kesehatan yang baik, dengan menyediakan pelayanan kesehatan sebaik
mungkin yang memadaii dan mudah diakses sesuai yang diharapkan oleh
masyarakat.
Terkait dengan pelayanan kesehatan sebagaimana dijelaskan oleh
Mahsyar (2014) penyediaan layanan kesehatan mengacu pada kebijakan yang
ada. Namun dengan demikian, masih ada beberapa aspek yang mencegah
optimalisasi kinerja layanan karena kurangnya sumber daya yang memadai.
Situasi ini sering berhadapan dengan birokrat terutama pada birokrat tingkat
jalan yang dilema dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu, unit layanan
puskesmas terlalu terbebani dan kurang mampu melakukan program secara
integral dalam menyediakan layanan premium untuk publik karena kurangnya
sumber daya yang dimiliki, seperti fasilitas medis dan non-medis yang tidak
memadai, infrastruktur layanan, kekurangan sumber daya manusia baik
secara kuantitatif maupun kualitatif, dan anggaran yang terbatas.
Berangkat dari hal tersebut, maka penting untuk dipahami bagaimana
kualitas pelayanan rawat jalan di puskesmas. Pelayanan rawat jalan
mempunyai pengaruh yang sangat penting, yaitu pelayanan medis yang
diberikan kepada pasien dengan tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan,
dan rehabilitasi tanpa mengharuskan pasien rawat inap. Dalam memberikan
pelayanan kepada pasien rawat jalan, puskesmas harus mengupayakan
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik yang memiliki contact person
cukup tinggi dan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.
-
5
Kualitas Pelayanan kesehatan rawat jalan pada puskesmas menjadi
bagian penting dalam proses penyembuhan. Tidak sedikit jenis penyakit yang
memang belum tentu membutuhkan perawatan insentif di puskesmas. Tidak
hanya itu, pelayanan rawat jalan juga dibutuhkan pasien setelah rawat inap
demi untuk menunjang proses kesembuhanya. Kualitas pelayanan pada
puskesmas merupakan kegiatan pelayanan yang telah diberikan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi harapan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana menurut
Hardiansyah (2011) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu
kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, dan
lingkungan dimana penilaian kualitas pelayanan.ditentukan pada saat.
pemberian pelayan publik tersebut berlangsung.
Kualitas pelayanan merupakan faktor penting tercapainya kepuasan
pasien. Kualitas pelayanan merupakan konsep pengukuran kualitas yang
terdiri dari lima dimensi yaitu bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability),
daya tanggap (responsivenness), jaminan (assurance) dan empati (empathy).
Berdasarkan lima dimensi tersebut akan diketahui sejauh mana dimensi
kualitas pelayanan yang diselanggarakan dapat memenuhi harapan pasien.
Dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja,
banyaknya jumlah pasien yang dilayani sangat berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dalam memberikan pelayanan yang berkualitas terutama pada pasien
rawat jalan, sehingga pegawai harus bisa memberikan pelayanan kesehatan
-
6
secara optimal dan efisien demi kenyamanan pasien. Berikut tabel 1 data
jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Tahun 2019:
Tabel 1.1
Jumlah Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kecamatan Anggeraja (2019)
No Bulan Jumlah pasien
1 Januari 1.649
2 Februari 1.593
3 Maret 1.564
4 April 1.589
5 Mei 1.396
6 Juni 1.056
7 Juli 1.747
8 Agustus 1.784
9 September 1.949
10 Oktober 1.639
11 November 1.855
12 Desember 1.615
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Anggeraja (2019)
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa, jumlah pasien di Puskesmas
Kecamatan Anggeraja terbilang sangat banyak setiap bulannya untuk itu,
demi menunjang pelaksanaan prosedur pelayanan yang berkualitas tentu ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak Puskesmas Kecamatan
Anggeraja seperti sarana prasarana, kualitas pegawai dalam pelayanan, sikap
pegawai yang menunjang pelaksanaan prosedur dan pelayanan yang optimal.
Dengan pelayanan kesehatan yang maksimal khususnya pada
pasien rawat jalan, diharapkan memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Namun, pada kenyataanya masih banyak dijumpai kekurangan
sehingga jika dilihat dari segi kualitas masih jauh dari yang diharapkan
masyarakat. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Puskesmas
-
7
Kecamatan Anggeraja, peneliti menemukan beberapa masalah yang
berkaitan dengan prosedur pelayanan, seperti pada persediaan obat yang
terbatas, kelalaian petugas dalam menangani pasien, dan ruang tunggu yang
tidak memadai. Berbagai kondisi tersebut mencerminkan kualitas rawat
jalan di Puskesmas Anggeraja belum optimal. Hal ini diperkuat dengan
adanya sejumlah keluhan pasien rawat jalan yang mengatakan bahwa
mereka kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas
Kecamatan Anggeraja diantaranya terkait tenaga medis yang kurang ramah
dalam melayani pasien.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik
mengambil judul “Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana aspek bukti fisik (tangible) dalam pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
2. Bagaimana aspek kehandalan (reliability) dalam pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
3. Bagaimana aspek daya tanggap (responsivenness) dalam pelayanan rawat
jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
4. Bagaimana aspek jaminan (assurance) dalam pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
-
8
5. Bagaimana aspek empati (empathy) dalam pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan bukti fisik (tangible).
2. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan kehandalan (reliability).
3. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan daya tanggap
(responsivenness).
4. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan jaminan (assurance).
5. Mendeskripsikan aspek kualitas pelayanan empati (empathy).
D. Manfaat penelitian
Dengan melakukan kegiatan penelitian ini tentunya akan memberikan
manfaat bagi penulis maupun pembaca yang diharapkan memperoleh manfaat
yang dikemukakan menjadi 2 (dua), manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat akademis
Dengan mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
diharapkan dapat memberikan manfaat dan perkembangan bagi
puskesmas dalam pencarian informasi, khususnya dalam kualitas
pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.
-
9
2. Manfaat penelitian
a. Bagi puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input kepada
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dalam
menentukan kebijakan-kebijakan agar bisa meningkatkan pemberian
pelayanan sehingga bisa memberikan pelayanan yang berkualitas.
b. Bagi pasien
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan
kualitas pelayanan pasien yang ada pada Puskesmas Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang.
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu dijadikan referensi dalam suatu penelitian.
Penelitian terdahulu dijadikan acuan atau referensi sebagai pembeda dalam
penelitian untuk menganalisa perbedaan atau persamaan dalam penelitian.
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian Hamdan, Musliha Karim Dan Samsir Rahim (2017)
Penelitian ini berjudul kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas
Pembantu (Pustu) Desa Lebang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang
Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Lebang
Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan
deskriptif kuantitatif yang membahas tentang kualitas pelayanan kesehatan di
Pustu.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
sudah baik dan berkualitas. Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi dari tiap-
tiap indikator yaitu bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), kompotensi
(compotence), dan responsivitas (responsiveness), dengan hasil rata-rata
persentase berada pada kategori baik dan berkualitas.
Dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian
penulis karena dalam penelitian ini membahas tentang kualitas
-
11
pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Lebang Kecamatan
Cendana Kabupaten Enrekang Tahun 2017 sedangkan penelitian penulis
membahas tentang kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan
Anggeraja Kabupaten enrekang.
2. Hasil penelitian Solichah Supartiningsih
Penelitian Solichah Supartiningsih (2017) berjudul kualitas pelayanan
kepuasan pasien Rumah Sakit: kasus pada pasien rawat jalan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas terhadap
pelayanan berdasarkan indikator tampilan fisik, keandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati terhadap kepuasan pasien yang diberikan. Metode
dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel bebas yang paling
rendah memberikan pengaruh pada kepuasan pelanggan adalah tampilan
atau bukti fisik dan kepastian/jaminan. Agar pelanggan merasa puas
terhadap rumah sakit Sarila Husada Sragen hendaknya direktur rumah sakit
memperhatikan tampilan atau bukti fisik dengan melengkapi sarana dan
prasarana di rumah sakit serta lebih meningkatkan ruang tunggu dan ruang
rawat jalan yang dibuat serapi mungkin agar menimbulkan rasa nyaman
terhadap pasien.
Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian penulis
terutama pada lokus penelitian dimana dalam penelitian ini membahas
tentang kualitas pelayanan kepuasan pasien Rumah Sakit: kasus pada pasien
-
12
rawat jalan sedangkan penelitian penulis membahas kualitas pelayanan
rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
3. Hasil penelitian Biyanda Eninurkhayatun, Antono Suryoputro dan Eka
Yunila Fatmasari (2017)
Penelitian ini berjudul analisis tingkat kepuasan pasien terhadap
kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas Duren dan Puskesmas Bergas
Kabupaten Semarang Tahun 2017. Tujuan penelitian adalah menganalisis
tingkat kepuasan, kesesuaian, harapan dan kenyataan yang berikan atau
diterima oleh pasien dengan melihat aspek dimensi kualitas pelayanan.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi antara responden
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup
jauh yaitu (38%) laki-laki dan (62%) perempuan, rata-rata berumur dewasa
(26-45 tahun) (54%), dengan tingkat (SMA/SMK) (47%). Rata-rata
responden bekerja (77%), pendapatan tinggi (>Rp 1.745.000) (69%), dan
rata-rata responden merupakan JKN (52%).
Dimana dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian
penulis karena dalam penelitian ini membahas tentang analisis tingkat
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas
Duren dan Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017 sementara
penelitian penulis hanya membahas tentang kualitas pelayanan rawat jalan
di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
-
13
B. Konsep pelayanan publik
1. Pengertian pelayanan publik
Menurut Rusli sebagaimana dikutip Abdul Mahsyar (2011) bahwa
selama hidupnya, manusia akan selalu membutuhkan pelayanan. Menurutnya
sejak pada awal kehidupan manusia (bayi) pelayanan yang dibuhtukan secara
fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia pelayanan yang
dibutuhkan akan semakin menurun. Sementara Sinambela (2011)
mendefinisikan pelayanan sebagai suatu kegiatan atau urutan dalam kegiatan
yang terjadi baik dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain
ataupun mesin secara fisik, serta menyediakan kepuasan pelanggan.
Menurut Prasojo (Ahmad, 2018) pelayanan adalah suatu upaya
membantu atau memberi manfaat kepada publik melalui penyediaan barang
atau jasa yang diperlukan. Sedangkan menurut Lijan Poltak Sinambela (2011)
pelayanan publik yaitu sebagai pemberi layanan atau melayani kebutuhan
orang ataupun masyarakat yang berkepentingan pada organisasi tertentu
sesuai dengan aturan pokok serta tata cara yang ditetapkan. Dalam pengertian
lain, pelayanan dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang diberikan dengan
harapan dapat membantu, menyiapkan, dan mengurus baik berupa barang
maupun jasa dari pihak satu ke pihak lain, Hardiansyah (2011).
Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 pelayanan publik memberikan
definisi pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
-
14
jasa dan/atau pelayanan administratif yang telah disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Dalam Undang-undang tersebut juga
dijelaskan bahwa standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dijadikan
sebagai pedoman menyelenggarakan pelayanan serta menjadi acuan dalam
memberikan penilaian kualitas pelayanan sesuai janji kepada masyarakat
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah dan dapat
dijangkau, serta terukur. Sedangkan robert (Budiarto, 2015) mengatakan
bahwa pelayanan publik ialah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah juga dilingkungan
badan usaha milik negara ataupun daerah dalam melaksanakan pemenuhan
kebutuhan kepada masyarakat.
Selanjutnya Ratminto dan Atik (2012) pelayanan merupakan
suatuuaktivitas atau rangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasa mataayang
terjadi karena adanya interaksi yang dilakukaniantara konsumen dengan
karyawan atau terjadi karena hal lain dengan tujuan untuk menyelesaikan
permasalahan konsumen atau pelanggan. Sementara itu, pelayanan publik
adalah rangkaiann kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemenuhann
kebutuhan akan pelayanan yang menawarkan kepuasan bagi setiap warga
negara yang telah disediakan oleh penyelenggara pelayanann publik.
2. Standar pelayanan publik
Dalam penyelenggara pelayanan publik harus mempunyai standar
pelayanan untuk dipublikasikan sebagai adanya kepastian bagi penerima
-
15
pelayanan. Standar pelayanan yaitu ukuran dalam penyelenggaraan publik
yang harus diikuti baik oleh pemberi atau penerima pelayanan.
Menurut Rahmayanti (2010) standar pelayanan meliputi:
a. Prosedur pelayanan
Yang dibakukan bagi pemberi dan juga penerima pelayanan termasuk
dalam pengabdian.
b. Waktu penyelesaian
Ditetapkan saat pengajuan permohonan sampai pada penyelesaian
pelayanan termasuk dalam pengaduan.
c. Biaya pelayanan
Dalam biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya ditetapkan
didalam proses pemberian pelayanan.
d. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang diterima berdasarkan pada ketentuan yang
ditetapkan.
e. Sarana dan prasarana
Penyediaan sarana maupun prasarana pelayan harus memadai dalam
penyelenggara pelayanan publik.
f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan publik
dalam memberikan pelayanan harus ditetapkan sesuai dengan
pengetahuan, sikap atau perilaku serta keterampilan yang dibutuhkan.
-
16
3. Asas pelayanan publik
Dalam memberikan pelayanan publik, instansi penyedia layanan
publik harus memenuhi dan memperhatikan asas pelayanan yang dapat
memuaskan pengguna jasa, dan penyelenggara pelayananan. Sinambela
(2011) dalam bukunya”reformasi pelayanan” menyatakan bahwa asas-asas
pelayanan publik adalah :
a. Transparansi yaitu bersifat terbuka, bisa diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan, disediakan secara memadai serta mudah dimengerti dan
dipahami.
b. Akuntabilitas ialah bisa dipertanggungjawabkan sesuai ketetapan
peraturan perundang-undangan.
c. Kondisional yaitu sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki
pemberi maupun penerima pelayanan dengan berpegangan pada prinsip
efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif yaitu mendorong masyarakat agar berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan selalu memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat.
e. Kesamaan hak yaitu tidak membeda-bedakan artinya tidak membedakan
suku, agama, ras, golongan dan gender serta status ekonomi.
f. Keseimbangan hak dan kewajiban yaitu dalam memberikan atau
menerima pelayanan publik harus memperhatikan hak dan kewajiban
semua pihak.
-
17
4. Tujuan pelayanan publik
Pelayanan publik sangat penting dijalankan sesuai dengan harapan
masyarakat mulai dari sikap aparatur yang memberikan pelayanan. Aspek
yang menjadi penting dalam pelayanan publik adalah membantu melayani
masyarakat dalam urusan administrasi pemerintahan dan atau kebutuhan atau
barang jasa publik.
Sementara dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
menyebutkan bahwa tujuan pelayanan publik adalah:
a. adanya batasan dan hubungan mengenai hak, tanggung jawab, kewajiban,
dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik.
b. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik berdasarkan dengan
peraturan perundang-undangan.
c. Terciptanya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
melakukan penyelenggaraan pelayanan publik.
5. Indikator pelayanan publik
Untuk menilai kualitas pelayanan publik yang dirasakan oleh
konsumen yang diberikan oleh aparatur negara maka penting untuk
memperhatikan indikator dalam memberikan kualitas pelayanan sebagai tolak
ukur dalam penilaian. Zeithaml, Parasuraman dan Berry (Hardiansyah, 2011)
menyatakan bahwa terdapat lima dimensi kualitas dalam pelayanan yaitu:
a. Tangible (berwujud)
b. Reliability ( keandalan)
-
18
c. Responsiveness (kemampuan)
d. Assurance (jaminan)
e. Empathy (empati).
C. Konsep Kualitas Pelayanan Publik
1. pengertian kualitas pelayanan
Kualitas yaitu suatuukondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, proses, dan lingkungan yang dapat memenuhi atau melebihi
harapan. Pada dasarnya pelayanan mempunyaiisasaran yaitu untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Oleh karena itu, dalam memberikan
pelayanan sangat penting untuk memperhatikan kualitas pelayanan. Menurut
Ratnasari dan Aksa (2011), kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan
antara kenyataan dan juga harapan pelanggan atas pelayanan yang diterima
ataupun diperoleh.
Kualitas pelayanan merupakan kuncii utama bagi seluruh perusahaan
atau instansii dalam rangka mencapai tujuan organisasi serta menjamin
kelangsungan hidup organisasi tersebut. Jika pelayanan yang diberikan tidak
bisa mencapai kepuasan pelayanan publik maka akan merusak citra atau
perusahaan itu sendiri.
-
19
Adapun dasar yang digunakan dalam menilai kualitas pelayanan yang
selalu berubah dan berbeda. Penilaian terhadap kualitas pelayanan dilakukan
pada saat pemberian pelayanan, dimana kontak antara pelanggan dengan
petugas pemberi pelayanan. Kualitas pelayanan akan terlihat dari pelayanan
yang diberikan apakah pelayananan sesuai dengan harapan dan keinginan
yang diterima pelanggan, Ekowati (2017).
2. Dimensi kualitas pelayanan publik
Dengan memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan publik
maka perlu ada kriteria untuk menilai apakah pelayanan publik yang
diberikan sudah dapat dikatakan baik.
Zeithaml, Berry dan Parasuraman (Hardiansyah,2011) mengembangkan
sepuluh dimensi dalam menentukan kualitas kepuasan terhadap pelanggan
yaitu:
a. Tangible, terdiri dari fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi.
b. reliability, terdiri dari kemampuan yang dimiliki pemberi pelayanan
dalam menciptakan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan.
c. Responsiveness, adanya kemauan dan keinginan untuk membantu
konsumen bertanggung jawab terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan.
d. Competence, tuntutan yang harus dimiliki mengenai pengetahuan dan
keterampilan yang baik oleh pemberi pelayanan.
-
20
e. Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat yang dimiliki serta
tanggap terhadap apa yang menjadi keinginan konsumen.
f. Credibility, sikap jujur yang dimiliki dengan upaya menarik
kepercayaan masyarakat.
g. Security, jasa pelayan yang diberikan harus aman dan bebas dari
berbagai bahaya.
h. Access, terdapat kemudahan dalam mengadakan kontak dan
pendekatan.
i. Communication, kemauan dan kesiapan yang dimiliki oleh pemberi
pelayanan untuk mendengarkan suara, keinginan dan aspirasi
pelanggan, serta selalu bisa menyampaikan informasi baru kepada
masyarakat.
j. Understanding the customers, selalu berusaha untuk mengetahui
kebutuhan masyarakat.
Kemudian menurut Zeithaml (Ahmad, 2018) menyimpulkan kualitas
pelayanan kedalam lima dimensi yang biasa dinamakan SERQUEL yaitu:
a. Tangible, kualitas pelayanan yang terdiri dari sarana fisik seperti
perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, dan tempat
informasi.
b. Reliability, kemampuan dan keandalan yang dimiliki untuk membantu
dan menyediakan pelayanan yang terpercaya.
-
21
c. Responsiveness, kesanggupan yang dimiliki untuk membantu dan
menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap
keinginan konsumen.
d. Assurance, kemampuan dan keramahan serta sopan santun yang
dimiliki pegawai dalam meyakinkan konsumen.
e. Empathy, sikap tegas, tetapi penuh perhatian yang diberikan pegawai
terhadap konsumen.
Untuk mengetahui kualitas pelayanan dilakukan dengan
membandingkan pendapat para konsumen atas pelayanan yang
diterima/diberikan. Jika pelayanan yang diterima sesuai dengan keinginan
konsumen maka dapat dikatakan kualitas pelayanan baik sebaliknya jika jasa
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka
pelayanan dikatakan buruk.
D. Konsep Pelayanan Kesehatan
Definisi pelayanan kesehatan yang dijelaskan dalam Departemenn
Kesehatan Republik Indonesia Tahunn 2009 adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri ataupun bersama-sama dalam suatu organisasi yang
bertujuan memeliharaaatau meningkatkan kesehatan, mencegah atau
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan baik perorangan,
keluarga, kelompokkataupun masyarakat.
Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam
tempat pelayanan kesehatan yang disebut saranaaatau pelayanan kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa pelayanan kesehatan
-
22
merupakan tempat atau sasaran yang digunakan dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan.
Adapun sumber daya dibidang kesehatan yang dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 tentang kesehatan yaitu segala
bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan
dan fasilitas pelayanan kesehatan serta teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan, baik pemerintah daerah
atau masyarakat.
Dalam mewujudkan kesehatan yang setinggi-tingginya untuk
kebutuhan masyarakat maka, diselenggarakan upaya kesehatan dalam bentuk
kesehatan perorangan dan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan
menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
E. Konsep Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan mempunyai pengaruh yang sangat penting.
Rawat jalan adalah kegiatan pelayanan medis yang berkaitann terhadap
kegiatan poliklinik, dimana pasien rawat jalan hanya bisa berobat pada jam
kerja saja, pasien tidak menginappdirumah sakit. Alur pelayanan pasien yang
berkunjung ke poliklinikkrawat jalan dimulai dengan pendaftaran, menunggu
pemeriksaan di ruang tunggu dan mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau
pengobatan di ruang periksa, Cecep A (2012).
-
23
Kemudian Sabarguna (2012) berpendapat bahwa pelayanan rawat
jalan harus lebih memperhatikan dan melibatkan segi yang terkait dan
berperan termasuk didalamnya yaitu kepuasan pasien.
F. Konsep Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas merupakan kesatuan. organisasi.fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata yang dapat diterima serta mudah dijangkau oleh masyarakat. yang
membutuhkan peran serta.aktif masyarakat dangan memanfaatkan hasil
pengembangan.ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat.dipikul oleh masyarakat guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal tanpa. mengabaikan mutu pelayanan kepada. perorangan (Depkes RI,
2009).
Selanjutnya, Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang..puskesmas yaitu fasilitas pelayanan..kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.dan perorangan tingkat
pertama, yang mengutamakan upaya.promotif dan preventif di wilayah
kerjanya. Azrul Azwar (2010) mengatakan bahwa puskesmas yaitu suatu unit
pelaksana fungsional..sebagai pusat pembangunan.kesehatan, pembinaan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan menyelenggarakan
.kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang.berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal pada .wilayah .tertentu. Bentuk pelayanan
kesehatan.kepada masyarakat bersifat menyeluruh, yang berarti bahwa
-
24
pelayanan kesehatan yang diberikan harus meliputi.aspek promotif,.preventif
dan rehabilitasi.
2. prinsip penyelenggaraan puskesmas
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 pasal 3 tentang pusat kesehatan masyarakat menjelaskan prinsip-
prinsip penyelenggaraan puskesmas adalah:
a. Paradigma kesehatan, puskesmas mendorong agar pemangku
kepentingan ikut berpartisipasi mencegah juga mengurangi risiko
kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat.
b. Pertanggungjawaban wilayah, puskesmas mengerakkan dan
mempunyai tanggung jawab dalam pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
c. Kemandirian masyarakat, puskesmas mendorong agar terciptanya
kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
d. Ketersediaan akses pelayanan, puskesmas menciptakan pelayanan
kesehatan yang mudah diakses dan dijangkau seluruh masyarakat tanpa
melihat status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
e. Teknologi tepat guna, dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
puskesmas memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
-
25
3. Fungsi puskesmas
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 pasal 5 tentang pusat kesehatan masyarakat menjelaskan fungsi
puskesmas yaitu:
a. Menyusun perencanaan kegiatan yang berdasarkan pada analisis
masalah kesehatan masyarakat serta kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi tentang kebijakan kesehatan.
c. Pelaksanaan pelatihan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
puskesmas dan upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat.
d. Perencanaan kebutuhan dan peningkatan dilaksanakan berdasarkan
pada kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
e. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan.
f. Pelayanan kesehatan yang diberikan berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya dan spritual.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan.
h. Memberikan rekomendasi terkait dengan masalah kesehatan
masyarakat, kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini serta respon penanggulangan
penyakit.
-
26
4. Kategori puskesmas
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 pasal 25 tentang pusat kesehatan masyarakat juga dijelaskan tentang
kategori puskesmas:
a. puskesmas non rawat inap, puskesmas menyelenggarakan pelayanan
rawat jalan, perawatan di rumah (home care) dan pelayanan gawat
darurat, kecuali pelayanan persalinan normal.
b. puskesmas rawat inap, puskesmas yang diberikan tambahan sumber
daya sesuai dengan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
dalam menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan persalinan normal
dan pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan lainnya.
5. peran puskesmas
Puskesmas berpen penting sebagai institusi pelaksana teknis,
puskesmas dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial serta memiliki
wawasan luas/jauh ke depan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran puskesmas dapat dilihat dalam keikutsertaannya menentukan kebijakan
daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realitas, tata laksana
kegiatan yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
maksimal dan akurat.
G. Kerangka Pikir
Kualitas pelayanan merupakan kunci utama bagi seluruh perusahaan
atau instansi dalam rangka mencapai tujuan organisasi serta menjamin
-
27
kelangsungan hidup organisasi tersebut. Kualitas pelayan merupakan nilai
buruknya.pelayanan yang diberikan, jika pelayanan yang diberikan tidak
mencapai kepuasan pelayanan publik maka akan merusak citra atau
perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, untuk melihat.kualitas pelayanan
yang diberikan oleh Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang
maka, standar pelayanan sangat penting untuk diketahui, apakah standar
pelayanan yang diberikan berjalan dengan baik atau melebihi standar yang
telah ditentukan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan
oleh Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang maka teori
Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Ahmad, 2018) menjadi acuan penulis
dalam menilai kualitas pelayanan yang diberikan yaitu: tangible (bukti fisik),
reliability (keandalan), responsiveness ( daya tanggap), assurance (jaminan),
empathy (empati).
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Pelayanan puskesmas
Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang
Teori dimensi kualitas pelayanan
menurut Parasuraman, Zeithaml
dan Berry (Ahmad,2018) :
1. Tangible (bukti fisik)
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (daya
tanggap)
4. Assurance (jaminan)
5. Empathy (empati)
Pelayanan yang
berkualitas
-
28
H. Definisi operasional
Kualitas pelayan merupakan nilai buruknya pelayanan yang diberikan,
jika pelayanan yang diberikan tidak mencapai kepuasan pelayanan publik
maka akan merusak citra atau perusahaan itu sendiri. Kepuasan pasien
terhadap suatu jasa ditentukan dengan tingkat kepentingan pasien. Zeithaml
dan Berry (Ahmad, 2018) pengukuran kualitas pelayanan dapat dilihat dalam
dimensi kualitas yaitu :
a. Tangible, kualitas pelayanan yang diberikan petugas pada Puskesmas
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang berupa sarana fisik atau
ketampakan fisik dengan indikator :
a. Ketersediaan ruang tunggu yang memadai.
b. Ketersediaan loket pendaftaran yang memadai.
c. Kebersihan toilet di ruang perawatan.
d. Ketersediaan loket pengambilan obat yang memadai.
b. Reliability, kemampuan dan keandalan yang dimiliki petugas pada
Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dalam membantu
dan menyediakan pelayanan yang terpercaya dengan indikator :
a. Kedisiplinan petugas.
b. Keandalan petugas pelayanan memberitahu secara pasti mengenai
waktu pelaksanaan pelayanan.
c. Petugas kesehatan selalu siap dalam melayani pasien.
d. Ketepatan waktu bertindak.
e. Kejelasan tanggung jawab.
-
29
c. Responsiveness, kesanggupan petugas di puskesmas Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang untuk membantu dan menyediakan
pemberian pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap dengan
keinginan pasien dengan indikator:
a. Prosedur pelayanan yang mudah dan tidak berbelit-belit.
b. Petugas memberi informasi yang jelas dan mudah dipahami.
c. Dokter tanggap dalam memberikan solusi atas keluhan pasien.
d. Dokter memberikan resep dengan tepat.
d. Assurance, kemampuan, keramahan petugas Puskesmas Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang serta sopan santun petugas dalam
meyakinkan konsumen, dengan indikator:
a. Petugas atau perawat seharusnya menimbulkan rasa aman.
b. Petugas kesehatan mempunyai daya tanggap terhadap keinginan
pasien.
c. Petugas pelayanan kesehatan bersikap ramah dan sopan dalam
memberikan pelayanan.
d. Petugas kesehatan memberikan jaminan kepastian biaya kepada
pasien.
e. Empathy, sikap tegas, tetapi penuh perhatian dari petugas Puskesmas
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang terhadap konsumen dengan
indikator:
a. Petugas administrasi memberikan pelayanan dengan tulus.
b. Kesediaan petugas minta maaf.
-
30
c. Petugas pelayanan kesehatan bersikap adil dan tidak membeda-
bedakan.
d. Petugas kesehatan memberikan perhatian khusus kepada pasien.
-
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama dua bulan sesudah seminar proposal
dilaksanakan dan lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Enrekang
bertempat di Puskesmas Kecamatan Anggeraja dan Peneliti mengambil lokasi
tersebut karena ingin mengetahui sejauh mana Kualitas Pelayanan Rawat Jalan
di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
B. Jenis dan tipe penelitian
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data
sekunder yang berbentuk kuantitatif. Dimana data primer didapat dengan cara
membagi kuesioner kepada pasien. Kuesioner merupakan suatu alat ukur
yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk melihat permasalahan yang
ada. Data sekunder didapat dengan cara kepustakaan dan dokumentasi
contohnya dari buku, dokumen, gambar serta keterangan yang dapat dijadikan
acuan pada penelitian yang telah tersedia dalam instansi.
2. Tipe penelitian
Tipe penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Alasan peneliti
menggunakan tipe penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak melakukan
rekayasa variabel. Dimana dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan
secara langsung (observasi), pembagian kuesioner dan lain-lain yang memiliki
-
32
sebuah tujuan untuk dapat jadikan acuan terkait kualitas pelayanan yang diberikan
oleh petugas.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi merupakan objek penelitian secara keseluruhan. Populasi
yang akan digunakan sebagai penelitian ini ialah pasien yang mendapatkan
pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja Kabupaten
Enrekang. Populasi dalam penelitian ini merujuk pada jumlah data kunjungan
pasien di Puskesmas Kecamatan Anggeraja pada bulan Maret 2020 selama
satu minggu yaitu pada tanggal 24 Maret sampai dengan 30 Maret 2020 yaitu
sebanyak 364 pasien. Adapun jumlah populasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1
Jumlah populasi
No Jenis pelayanan Jumlah
1 Poli gigi 54
2 Poli umum 100
3 Poli KIA 210
Jumlah 364
Sumber : Dokumentasi Puskesmas, 2020
2. Sampel
Berdasarkan karateristik populasi penelitian dimana masyarakat yang
dilayani pada puskesmas variatif atau heterogen artinya memiliki sifaf yang
berbeda-beda baik dari umur, jenis kelamin ataupun pekerjaan. Sesuai dengan
penelitian itu maka peneliti menggunakan accidental sampling yang
merupakan pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja
-
33
pasien yang datang maka peneliti akan menggunakan pasien tersebut sebagai
sampel berdasarkan pada tiga jenis layanan. Untuk menentukan sampel dalam
penelitian ini maka peneliti menggunakan rumus “Slovin” Sugiyono (2011)
dengan jumlah populasi sebanyak 364 orang selama satu minggu dengan taraf
kesalahan 10% .
𝑛 =N
1 + 𝑁(𝑒)²
Keterangan :
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N= Ukuran populasi
E= Eror level (tingkat kesalahan ).
𝑛 =364
1 + 364X0,1X0,1
𝑛 =364
1 + 3,64
n= 78,4427586
maka sampel dalam penelitian ini adalah 78 pasien.
D. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan,
oleh peneliti yaitu sebagai berikut :
a. Observasi, dalam penelitian ini observasi dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
b. Kuesioner, dalam penelitian ini kuesioner tersebut diberikan kepada
pasien rawat jalan yang ada di Puskesmas Kecamatan Anggeraja
-
34
Kabupaten Enrekang yang kemudian akan diolah untuk mengetahui hasil
dari kuesioner tersebut. Kuesioner yang digunakan pada penelian ini
yaitu membagikan daftar pertanyaan terhadap responden yang mudah
dipahami untuk mendapatkan penilaian kategori yang telah ditetapkan.
c. Dokumentasi, dalam sebuah penelitian dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan beberapa data. Dokumentasi merupakan salah satu cara
untuk mendapatkan suatu data atau informasi baik itu dalam bentuk
buku, dokumen, gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
mendukung suatu penelitian.
E. Teknik analisis data
Analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan setelah semua data yang
telah terkumpul yang diperoleh dari semua responden atau sumber data
lainnya, kegiatan dalam menganalisis suatu data yaitu menggabungkan
semua data berdasarkan variabel serta jenis responden, mentabulasi semua
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari
setiap variabel yang diteliti, melakukan penjumlahan untuk menjawab
rumusan masalah serta melakukan penjumlahan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif kuantitatif dengan metode tabel frekuensi, yaitu dengan
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang sudah dikumpulkan dan kemudian disajikan kembali dalam bentuk
-
35
angka-angka tapi tidak bermaksud untuk membuat suatu kesimpulan yang
berlaku secara umum.
Dalam menganalisis suatu data maka digunakan rumus :
P =𝐹
𝑁x100%
X=Ʃ(𝐹.𝑋)
𝑁x100%
Keterangan :
P= persentase (%)
F= jumlah jawaban responden
N= jumlah responden
X= rata-rata
Ʃ(F.X)= jumlah skor kategori jawaban
Rata persen=rata−rata skor
banyaknya klarifikasi jawabanX100%
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data primer
yaitu kuesioner yang dibuat berdasarkan skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang maupun kelompok orang
tentang masalah sosial. Skala likert memiliki gradasi dari positif sampai
negatif berupa suatu angka sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik,
Sugiyono (2013) yang mana apabila terdapat suatu jawaban dengan skor
rendah maka diberikan skor 1 dan seterusnya hingga jawaban berskor tinggi
diberi skor 4.
a. Kategori dengan jawaban sangat baik diberi skor 4
b. Kategori dengan jawaban baik diberi diberi skor 3
-
36
c. Kategori dengan jawaban kurang baik diberi skor 2
d. Kategori dengan jawaban tidak baik diberi skor 1.
Secara kuantitatif, deskripsi data di dasarkan pada perhitungan
frekuensi kepada skor setiap alternative jawaban dari angket yang telah dibagi
sehingga didapatkan persentase dan skor rata-rata jawaban responden dari
masing-masing variabel, dimensi dan indikator dengan rentang penafsiran
sebagai berikut:
1,00-1,75 : Tidak baik
1,76-2,50 : Kurang baik
2,51-3,25 : Baik
3,26-4,00 : Sangat baik
F. Teknik pengabsahan data
Kuesioner penelitian yang telah dibuat oleh peneliti kemudian akan
diuji validitas dan reabilitasnya sebelum dan sesudah melakukan suatu
penelitian. Uji validitasi ini digunakan untuk menguji keakurtan/kevalidan
atau konsistensi suatu kuesioner penelitian. Dalam pengujian uji validitas
dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian validitas
cukup dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Jika nilai rhitung
≥ rtabel maka indikator atau pernyataan kuesioner dinyatakan valid,
begitupun sebaliknya. Data kuesioner akan dikatakan valid jika nilai sig. (2-
tailed) data < 0.05 peneliti akan melakukan uji realibilitas dengan
-
37
menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian reabilitas dilakukan dengan
membandingkan ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika
ralpha atau angka cronbach alpha ≥ 0,7, maka indikator atau pertanyaan
kuesioner dikatakan reliabel, begitupula sebaliknya.
-
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi lokasi penelitian
1. Kondisi Geografis Puskesmas Anggeraja
Puskesmas Anggeraja yaitu salah satu dari 14 puskesmas di
Kabupaten Enrekang terletak di sebelah utara ibukota kabupaten yang luas
wilayah kerjanya 97, 96 km² jumlah kelurahan 3 buah, desa 9 buah, 37
Lingkungan/Dusun. Terletak di 03˚ 24’ 43, 4” LU dan 119˚47’51,5” LS. Desa
terluas yaitu Desa Salu Dewata dengan luas sebesar 13, 15 km² dan Desa
terkecil adalah Desa Saruran yaitu 4, 10 km². Wilayah Puskesmas Anggeraja
terletak di daerah pegunungan, yaitu mata pencaharian utamanya ialah
bertani dan berkebun dengan kebanyakan bersuku duri dan beragama islam
Adapun batas-batasnya adalah:
Sebelah Utara : Kecamatan Masalle dan Kecamatan Alla
Sebelah Timur : Kecamatan Malua dan Kecamatan Baraka
Sebelah Selatan : Kecamatan Anggeraja (Puskesmas Kotu)
Seblah Barat : Kecamatan Enrekang
Puskesmas Anggeraja berada dalam wilayah Anggeraja tepatnya di
lakawan jalan poros Enrekang - Tana Toraja telah dibangun pada tahun
1975/1976, yang memiliki luas bangunan 385 m² dan luas bangunan
perawatan 324, dengan jumlah tempat tidur 18 buah. Telah diadakan
pembangunan kembali gedung puskesmas pada tahun 2009, pembangunan
-
39
UGD puskesmas pada tahun 2017 serta pembangunan rawat inap dan instalasi
gizi pada tahun 2019.
2. Keadaan Demografis Puskesmas Anggeraja
Wilayah kerja di Puskesmas Anggeraja memiliki penduduk sebanyak
22,187 orang yang dimana laki-laki sebanyak 11,167 jiwa dan perempuan
sebanyak 11.015 jiwa dan juga jumlah kepala keluarga sebanyak 4,895 KK.
Berikut jumlah berdasarkan Desa/Kelurahan :
Tabel 4.1
Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan di Wilayah kerja
Puskesmas Anggeraja Tahun 2019
No Desa/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Rumah
Tangga
1 Tanete 1.503 1.499 628
2 Lakawan 1718 1.847 848
3 Siambo 566 481 256
4 Singki 813 745 365
5 Mataran 1.403 1.378 612
6 Pekalobean 974 936 430
7 Bubun Lamba 644 688 298
8 Salu Dewata 490 472 231
9 Mampu 752 694 292
10 Batu Noni 1.304 1.262 481
11 Saruran 491 510 214
12 Tampo 489 503 240
Jumlah 11.167 11.015 4.895
Sumber Data: Buku Profil Puskesmas Anggeraja, 2019
3. Keadaan iklim, sosial budaya dan ekonomi
Kecamatan Anggeraja yaitu daerah yang memiliki iklim tropis
dengan suhu paling rendah 16˚C dan suhu maksimum 32˚C dengan
ketinggian 500 meter permukaan laut.
-
40
Mayoritas penduduk kecamatan Aggeraja berAgama Islam. Perilaku
masyarakat anggeraja sebagain besar sampai sekarang masih berpegangan
pada Adat istiadat setempat, misalnya kebersamaan yang terwujud dalam
sikap gotong royong, seperti dalam acara pernikahan, hakikah dan masih
banyak acara-acara lain yang sangat mencerminkan budaya atau adat istiadat
setempat. Mata pencaharian penduduk yang tinggal di Kecamatan Anggeraja
pada umumnya yaitu Petani, berwiraswasta dan tukang bangunan.
4. Keadaan fasilitas kesehatan Puskesmas Anggeraja
Puskesmas Anggeraja telah menyediakan pelayanan rawat jalan dan
rawat inap serta pelayanan luar gedung. Kegiatan yang dilakukan
menyangkut kegiatan adminsitrasi, kegiatan upaya kesehatan perorangan, dan
kegiatan berupa upaya kesehatan masyarakat. Untuk mendapatkan pelayanan
dalam gedung pelayanan seperti:
a. Gedung puskesmas 1 dan tempat perawatan 18 tempat tidur.
b. Puskesmas pembantu 7 unit.
c. Poskesdes 2 unit.
d. Membina 19 posyandu
e. 1 Kendaraan pusling.
f. kendaraan ambulance 1.
g. 8 kendaraan roda dua
h. genset 1
i. 15 unit komputer/Laptop
j. 2 Mesin ketik
-
41
k. 2 sumur pompa
l. 2 lemari vaksin
m. 2 televisi
n. 1 Tape Recorder
o. 2 Wirelles amplifier
p. 1 UGD Kit.
q. Jumlah tenaga kerja Puskesmas Kecamatan Anggeraja adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Anggeraja
No Jenis ketenagaan Status Kepegawaian Jumlah
PNS Magang
1 Pejabat Struktural 2 - 2
2 Dokter Umum 2 - 2
3 Dokter Gigi 1 - 1
4 Apoteker 1 - 1
5 Tenaga Teknis
Kefarmasian/asisten
Apoteker
2 3 5
6 Perawat 17 18 35
7 Keteknisan
Medis/Perawat Gigi
2 3 5
8 Tenaga Kesmes 1 5 6
9 Bidan 9 33 42
10 Nutrisions 2 2 4
11 Analisis Kesehatan 3 4 7
12 Kesehatan Lingkungan 2 - 2
13 Kesehatan Jiwa - 1 1
14 Pengemudi/Sopir - 2 2
15 Petugas Kebersihan - 2 2
Jumlah 44 73 117
Sumber Data: Buku Profil Puskesmas Anggeraja, 2019
-
42
5. Puskesmas Anggeraja memiliki Visi dan misi:
Untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan di puskesmas
Anggeraja, telah di tetapkan visi dan misi untuk mendukung rencana kerja
strategis Depkes
1. Visi
Mewujudkan Puskesmas Anggeraja sebagai pusat didalam pelayanan
kesehatan prima yang bermutu dan juga terjangkau menuju Kecamatan
Anggeraja sehat 2022.
2. Misi
a. Meningkatkan profesionalisme serta kompotensi SDM untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang secara berkelanjutan.
b. Mengembangkan sarana serta mutu pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
c. Mendorong masyarakat bersikap mandiri untuk bisa berperilaku
hidup bersih maupun sehat.
d. Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan yang
profesional.
6. Tujuan, tata nilai dan budaya kerja Puskesmas Anggeraja
1. Tujuan, sebagai mitra masyarakat Sipakariorio menuju Anggeraja
sehat.
2. Tata nilai“SIPAKARIORIO” yang memiliki arti:
a. Solid: untuk membina hubungan yang baik, kompak.
b. Ikhlas: memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.
-
43
c. Profesional: meningkatkan kemampuan dalam melakukan
pekerjaan dengan kompetensi masing-masing dan berpegang
teguh pada nilai-nilai moral yang berlaku.
d. Apresiatif: memberi penghargaan terhadap setiap pekerjaan
yang dilaksanakan.
e. Kreatif: memiliki kemampuan untuk menciptakan gagasan
yang baru.
f. Amanah: dapat di percaya.
g. Ramah: sikap, tutur kata yang menyenangkan.
h. Inisiatif: kemampuan untuk memutuskan dan melakukan
pekerjaan yang profesioanl.
i. Objektif: memandang sesuatu dengan sebenarnya tanpa
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan pribadi.
j. Responsif: cepat memberi tanggapan terhadap setiap
peristiwa yang ada.
k. Inovatif: menciptakan gagasan yang baru yang dapat
menunjang pelayanan kesehatan.
l. Optimis: keyakinan untuk mencapai sesuatu yang terbaik dari
sebelumnya.
3. Budaya kerja
6 S: senyum, salam, sapa, sentuh, sopan, dan santun. Dan juga
dalam melaksanakaan pekerjaan harus berpegangan pada kata
“Disiplin” artinya :
-
44
D: datang tapat waktu
I: isi daftar hadir
S: siap melaksanakan tugas
I: ingat berdoa sebelum kerja
P: patuh terhadap aturan dan tata tertib
L: laporkan hasil kerja kepada atasan
I: instruksi segara dilaksanakan
N: norma-norma jangan di langgar.
7. Bentuk program kerja Puskesmas Anggeraja
1. Penanggungjawab UKM Esensial dan Perawatan Kesehatan
Masyarakat:
a. Pelayanan pada promosi kesehatan UKS.
b. Pelayanan kesehatan lingkungan.
c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM.
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM.
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
2. Penanggungjawab UKM Pengembangan:
a. Pelayanan kesehatan jiwa.
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer.
d. Pelayanan kesehatan olahraga.
e. Pelayanan kesehatan indra.
-
45
f. Pelayanan kesehatan Lansia.
g. Pelayanan kesehatan Kerja.
h. Pelayanan kesehatan lainnya.
3. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium:
a. Pelayanan pemeriksaan umum.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP.
d. Pelayanan gawat darurat.
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP.
f. Pelayanan persalinan.
g. Pelayanan rawat inap.
h. Pelayanan kefarmasian.
i. Pelayanan laboratorium.
8. Jenis pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang:
1. Pelayanan poli gigi:
a. Konsultasi gigi
b. Cabut gigi
c. Pembersihan karang gigi
d. Pembuatan gigi palsu.
2. Pelayanan poli umum
a. Pelayanan kesehatan umum
-
46
b. Surat keterangan sehat: surat keterangan bebas buta warna,
dan surat keterangan bebas narkoba.
c. Pelayanan pemeriksaan calon jamaah haji.
d. Rujukan.
3. Pelayanan poli KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak):
a. Pelayanan Ibu hamil.
b. Pelayanan pemeriksaan USG pada Ibu hamil.
c. Pelayanan Ibu nifas (Ibu pasca melahirkan).
d. Pelayanan KB.
e. Pemasangan anting pada bayi.
f. Pelayanan calon pengantin.
9. Standar pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja
1. Persyaratan
a. Pasien baru:
a. Umum, Identitas diri ( KTP/Kartu keluarga)
b. BPJS
a. Identitas diri ( KTP/Kartu keluarga)
b. Kartu BPJS/KIS ( Foto copy masing masing 6 rangkap).
b. Pasien lama ( bagi yang sudah pernah periksa)
a. Umum, kartu tanda berobat dan identitas diri (KTP/Kartu
Keluarga).
b. BPJS Kartu tanda berobat, Identitas diri (KTP/Kartu
keluarga), Kartu BPJS/KIS (Foto copy).
-
47
2. Langkah-langkah pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja
Alur pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja
Gambar 4.1 Alur pelayanan rawat jalan Puskesmas Anggeraja
Pasien
datang
Memberikan nomor antrian
Memanggil pasien sesuai antrian
Identifikasi pasien ( Nama, Alamat, Kartu
jaminan sesuai dengan KTP/KK
sesuai Mempersilahkan pasien
membaca hak dan kewajiban
Tidak sesuai
Identifikasi kunjungan paham
Tidak paham
Lama Baru
Menginput ke Simpus dan care
BPJS
Pengambilan RM sesuai kartu
kontrol
Membuat RM baru
Melengkapi RM
Registrasi RM di buku register
Menyerahkan kartu kontrol
kepada pasien
Membawa RM ke
poli yang dituju
-
48
3. Waktu pelayanan
a. Loket
a . Senin s/d Kamis : 07.45- 12.00 Wita
b. Juma’at : 07.45-11.00 Wita
c. Sabtu : 07.45- 11.30 Wita.
b. Unit pelayanan : 5-10 meenit
a. R. Obat : 3-9 menit
b. Biaya tarif : Gratis jika persyaratan lengkap.
B. Hasil dan pembahasan penelitian
Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini dimulai dari tanggal
23 Juni 2020 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2020 dengan menyebarkan
kuesioner terhadap pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.
1. Karateristik responden
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang
didapat dari indikator pertanyaan (kuesioner) yang telah dibagikan kepada
pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Anggeraja. Berikut ini akan di
paparkan karateristik responden secara umum menurut jenis kelamin, umur
dan juga pekerjaan.
a. Karateristik responden yang berdasarkan dari jenis kelamin
Karateristik responden yang menjadi subjek pada penelitian ini
berdasarkan jenis kelamin di tunjukan dalam tabel :
-
49
Tabel 4.3
karateristik responden yang berdasarkan dari jenis kelamin
No Jenis kelamin Jumlah (Orang) Persentase
(%)
1 Laki-laki 35 44,87%
2 Perempuan 43 55,13%
Jumlah 78 100
Sumber : Diolah dari data primer, 2020
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 78 responden terdapat 35 orang
responden atau 44,88% laki-laki dan terdapat 43 orang responden atau
55,12% perempuan. Jadi dalam penelitian ini jumlah perempuan lebih banyak
dibanding dengan jumlah laki-laki.
b. Karateristik responden berdasarkan umur
Karateristik responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini
berdasarkan umur di tunjukan dalam tabel :
Tabel 4.4
Karateristik responden berdasarkan umur
No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
1. 20 Tahun kebawah 6 7,70
2. 21-30 Tahun 9 11,54
3. 31-40 Tahun 21 26,92
4. 41-50 Tahun 11 14,10
5. 51-60 Tahun 16 20,51
6. 60 Tahun keatas 15 19,23
Jumlah 78 100
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 78 responden
sebanyak 6 responden atau 7,70% yang berumur 20 tahun kebawah, sebanyak
9 responden atau 11,54% responden yang berumur 21-30 Tahun, sebanyak 21
responden atau 26,92% yang berumur 31-40 Tahun, 11 responden atau
14,10% yang berumur 41-50 Tahun, sebanyak 16 responden atau 20,51%
-
50
yang berumur 51-60 Tahun dan sebanyak 15 responden atau 19,23% yang
berumur 60 Tahun keatas. Hal ini dapat dilihat bahwa tingkat usia responden
sebagian besar adalah usia dewasa.
c. Karateristik responden berdasarkan pekerjaan
Adapun pekerjaan responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari
penjelasan berdasarkan pekerjaan dan juga hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.5
Karateristik responden berdasarkan pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
1. PNS 7 8,97
2. Ibu Rumah Tangga 27 34,62
3. Pelajar 6 7,69
4. Mahasiswa 4 5,13
5. Guru 6 7,69
6. Petani 22 28,21
7. Wiraswasta 4 5,13
8. Pensiun 2 2,56
Jumlah 78 100
Sumber: Diolah dari data primer, 2020
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa frekuensi karateristik
responden dari jenis pekerjaan tertinggi pada jenis pekerjaan Ibu Rumah
Tangga terdapat 27 responden dengan persentase 34,62%. Sedangkan
frekuensi terendah terdapat pada jenis pekerjaan pensiun sebanyak 2
responden dengan persentase 2,56%.
Selanjutnya yaitu interprestasi nilai validitasi dan Realiabilitas
dalam instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dinyatakan valid
apabila rhitung (nilai pearson correlation) ˃ rtabel (nilai sig.(2-tailed)) < r
kritis (=0,05).
-
51
Tabel 4.6
Hasil uji Validitas instrumen penelitian
Item
instrumen
r hitung nilai
pearson
correlation
r tabel r hitung
nilai Sig. (
2 tailed)
r
kritis
Keputusan
1. 0,578 0,227 0,000 0,05 Valid
2. 0,645 0,227 0,000 0,05 Valid
3. 0,682 0,227 0,000 0,05 Valid
4. 0,687 0,227 0,000 0,05 Valid
5. 0,633 0,227 0,000 0,05 Valid
6. 0,735 0,227 0,000 0,05 Valid
7. 0,641 0,227 0,000 0,05 Valid
8. 0,577 0,227 0,000 0,05 Valid
9. 0,597 0,227 0,000 0,05 Valid
10. 0,671 0,227 0,000 0,05 Valid
11. 0,645 0,227 0,000 0,05 Valid
12. 0,734 0,227 0,000 0,05 Valid
13. 0,638 0,227 0,000 0,05 Valid
14. 0,688 0,227 0,000 0,05 Valid
15. 0,580 0,227 0,000 0,05 Valid
16. 0,679 0,227 0,000 0,05 Valid
17. 0,691 0,227 0,000 0,05 Valid
18. 0,603 0,227 0,000 0,05 Valid
19. 0,592 0,227 0,000 0,05 Valid
20. 0,666 0,227 0,000 0,05 Valid
21. 0,620 0,227 0,00 0,05 Valid
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,7.
Tabel 4.7
Hasil uji Reabilitas instrumen penelitian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 78 100.0
Excludeda 0 .0
Total 78 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.929 21
-
52
Instrumen penelitian reliabel karena nilai cronbach’s Alpha = 0,929> 0,7.
2. Kualitas pelayanan rawat jalan Puskesmas Kecamatan Anggeraja
Penelitian ini di analisis mengenai kualitas pelayanan rawat jalan di
Puskesmas Kecamatan Anggeraja. Untuk melihat kualitas pelayanan rawat
jalan peneliti menggunakan 5 dimensi sesuai dengan teori yang telah
dinyatakan oleh Zeithaml dan Berry (Ahmad, 2018) yaitu :
1. Bukti fisik ( Tangible)
2. Keandalan ( Reliability)
3. Daya tanggap ( Responsiveness)
4. Jaminan (Assurance)
5. Empati ( Emphaty ).
1. Bukti fisik (Tangible)
Tangible, kualitas pelayanan terdiri dari sarana fisik seperti tempat
perkantoran, tempat komputer, administrasi, tempat tunggu, serta tempat
informasi demi dapat menunjang pelayanan yang berkualitas hingga dapat
memberikan kepuasan serta kenyamanan bagi masyarakat yang mendapatkan
pelayanan.
Untuk mengukur dimensi bukti fisik (Tangible) untuk dapat
mengetahui kualitas pelayanan rawat jalan Puskesmas Kecamatan Anggeraja
dapat dilihat dengan:
-
53
a. Ketersediaan ruang tunggu yang memadai
Ruang tunggu merupakan salah satu ruangan yang wajib disediakan pada
puskesmas dan harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan, dengan adanya
ruang tunggu tersebut yang memadai maka akan memberikan kenyamanan
kepada pasien. Berikut ini penulis sajikan tanggapan responden terhadap
ketersediaan ruang tunggu di Puskesmas Kecamatan Anggeraja.
Tabel 4.8
Tanggapan responden terhadap ruang tunggu
No Tanggapan
Responden
Skor
(X)
Frekuensi
(F)
F.X Persentase
(%)
1. Sangat Memadai 4 49 196 62,82
2. Memadai 3 27 81 34,62
3. Kurang Memadai 2 2 4 2,56
4. Tidak Memadai 1 0 0 0
Jumlah 78 281 100
Rata-rata skor (X) = Ʃ (F.X)
N=
281
78= 3,60
Sumber: diolah dari data primer ,2020
Berdasarkan Tabel 4.8 dijelaskan bahwa dari 78 responden terdapat
49 responden atau 62,82% yang menjawab sangat memadai, 27 responden
atau 34,62% menjawab memadai, 2 responden atau 2,56% menjawab kurang
memadai dan tidak ada dari responden yang menjawab tidak me