program studi ilmu perpustakaan fakultas adab...

114
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI Studi kasus Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: SITI MAEMUNAH INDRIATI NIM: 1112025100019 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: nguyendung

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

Studi kasus Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

SITI MAEMUNAH INDRIATI

NIM: 1112025100019

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan
Page 3: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan
Page 4: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan
Page 5: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

iii

ABSTRAK

Siti Maemunah Indriati (1112025100019) Perilaku Pencarian Informasi: Studi

Kasus Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi. Dibawah bimbingan Dr. Ida

Farida MLIS. Progam Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2018

Skripsi ini membahas tentang perilaku pencarian informasi, dan hambatan

pencarian informasidi Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi. Subjek

penelitian ini adalah 3 orang ustadz yang mengajar dan berdakwah, penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis yang

dilakukan dengan tiga tahap kegiatan,yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model

of Information Seeking of Profesional yang dikembangkan oleh J.Leckie, Karen E

Pettirew dan Christian Sylvain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ustadz

di pondok pesantren Hidayatul Falah diantaranya sebagai pengajar, pendakwah,

penyuluh agama,dan pembimbing santri. Adapun tugas ustadz di pesantren

diantaranya mencakup mengajar, menjawab persoalan masyarakat, mengasuh dan

membimbing santri. Karakteristik kebutuhan informasi ustadz dalam menjalankan

perannya dipengaruhi oleh demografi individu, kebutuhan terulang dan baru

individu, dan prediksi kebutuhan informasiyang bersumber daribuku(kitab

tradisional berbahasa Arab, tafsir alqur’an dan hadist), individu, toko buku dan

internet. Kesadaran ustadz terhadap informasidapat dilihat dari beberapa

komponen berikut; kemudahan akses, informasi yang terpercaya, dan kemampuan

ustadz dalam membandingkan sumber informasi. Hasil pencarian informasi yaitu

informasi yang ustadz butuhkan mencakup informasibelajar mengajar, berdakwah,

dan untuk keperluan pribadi. Minimnya pengetahuan tentang internet,keterbatasan

kitab dan fasilitas seperti perpustakaan merupakan hambatan para ustadz

dalammencari informasi. Tidak semua komponen pada model Leckie dapat

ditemukan dalam pencarian informasi seperti komponen kekompleksan dalam

karakteristik kebutuhan informasi, keakraban dan kesuksesan dalam kesadaran

terhadap informasi, ketepatan waktu, biaya dan kualitas sumber informasi.

Komponen-komponen yang muncul pada penelitian ini antara lain: variabel

informasi yang terpercaya dan variabel kemampuan ustadz dalam

membandingkan sumber informasi. Cara mengatasihambatan pencarian informasi

pada studi kasus ini yaitu menjadikan hambatan merekasebagai motivator dalam

mencari informasi sehingga mereka sangat rajin berdiskusi dengan sesama

pengajar, pendakwah dan senior serta mencari informasi dari televisi, radio dan

masyarakat.

Keyword: pesantren, perilaku pencarian informasi, ustadz

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehinggapenulisdapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tidak lupa penulis curahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.Adapun

judul skripsi ini adalah “Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus Pondok

Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi”. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk

memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Strata Satu (SI) pada Progam Studi

Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsiini berhasil diselesaikan penulis berkat kerja keras, do’a serta

dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, karenapenulis

pun menyadari bahwa selesainya skripsi ini banyak dibantu dan didukung oleh

beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin

mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

v

4. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan pengarahan,

ilmu dan bimbingannya kepada penulis dalam membantu menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak Nuryudi, M.LIS selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan saran kepada penulis

6. Ustadz Jaenudin selaku kepala yayasan pondok pesantren Hidayatul Falah

Sukabumi, yang telah bersedia mengizinkan penulis melakukan penelitian dan

bersedia menjadi informan dalam penelitian ini

7. Ustadz Khoerudin selaku pengajar pondok pesantren Hidayatul Falah

Sukabumi, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi informan

dalam penelitian ini

8. Ustadzah Khotimah S.Pdi selaku bendahara dan pengasuh santri putri pondok

pesantren Hidayatul Falah Sukabumi, yang telah bersedia menjadi informan

dalam penelitian ini

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak

ilmu pengetahuan yang sangat berharga. Semoga ilmu yang telah diberikan

selama ini bermanfaat.

10. Bapak dan ibuku tercinta, yang tiada henti-hentinya selalu memberikan

dukungan, baik berupa moril maupun materiil dan selalu memberikan kasih

sayangnya serta selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Adikku tersayang Ari Rahmatullah Fauzi beserta keluarga yang telah

memberikan dukungan semangat dan do’anya

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

vi

12. Sahabat-sahabatku, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik yang

memberikan ilmu,pengalaman, dukungan, do’a, bantuan, serta semangat

kepada penulis dari awal masuk kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan angkatan 2012, khususnya IPI

A 2012 yang saya tidak isasebutkan satu persatu namanya. Terimakasih atas

segala keseruan, bantuan, semangat, serta do’anya dari awal bersama di kelas

A sampai akhir saat menyelesaikan skripsi ini. Semoga kekeluargaan kita bisa

terus terjaga,dan kita bisa menjadi orang-orang sukses.

14. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terimakasih untuk bantuan, semangat dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi isi maupun

penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala saran dan kritik

yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa membalas dan

melipatgandakan segala kebaikan dari semua pihak tersebut, dengan

memberikan rahmat dan ridha-Nya, serta semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca, khususnya kepada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aamiin .

Jakarta, 21 Mei 2018

Penulis

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................. 3

1. Pembatasan Masalah .................................................... 3

2. Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 4

1. Tujuan Penelitian ......................................................... 4

2. Manfaat Penelitian ....................................................... 4

D. Definisi Istilah

a) Pengertian perilaku pencarian informasi ............... 4

b) Pengertian pesantren. ............................................. 5

E. Sistematika Penulisan ........................................................ 5

BAB II TINJAUAN LITERATUR

1. Perilaku Pencarian Informasi ............................................... 7

a. Definisi Perilaku Pencarian Informasi ............................ 7

b. Model Perilaku Pencarian Informasi ............................. 11

1) Model perilaku pencaian informasi Wilson. ............ 11

2) Model perilaku pencarian informai Krikelas ........... 15

3) Model perilaku pencarian informasi David Ellis... 16

4) Model pencarian informasi Kuthlthlau. ................... 18

5) Model perilaku pencarian informasi Leckie ............ 19

2. Pondok pesantren… ............................................................. 23

a. Pengertian pesantren ...................................................... 23

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

viii

b. Komponen-komponen pesantren. ................................. 26

3. Penelitian terdahulu. ........................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian. ......................................... 37

2. Sumber Data ....................................................................... 40

a. Data Primer. .................................................................. 40

b. Data Sekunder. .............................................................. 40

3. Informan Penelitian. ............................................................ 41

4. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 42

a. Observasi ....................................................................... 42

b. Wawancara .................................................................... 43

c. Dokumentasi .................................................................. 43

d. Studi Pustaka ................................................................. 44

5. Teknik Analisis Data ........................................................... 44

a. Reduksi Data ................................................................. 44

b. Penyajian Data .............................................................. 44

c. Penarikan Kesimpulan. ................................................. 45

6. Jadwal Penelitian. ............................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Profil Pondok Pesantren Hidayatul Falah ............................... 46

a. Sejarah berdiri dan tujuan didirikannya PesantrenHidayatul

Falah Sukabumi ................................................................. 46

b. Visi dan misi Hidayatul Falah ........................................... 47

c. Sarana Prasarana ............................................................... 47

d. Struktur Organisasi ............................................................. 48

2. Hasil Penelitian ...................................................................... 48

a. Perilaku pencarian Informasi di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah… ............................................................. 49

b. Hambatan Pencarian Informasi di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah… ............................................................ 63

3. Pembahasan ............................................................................ 65

BAB V PENUTUP

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

ix

1. Kesimpulan ............................................................................ 68

2. Saran ...................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian. ................................................................................. 45

Tabel 2. Informan Penelitian. .............................................................................. 49

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1a. Model perilaku informasi menurut Wilson (1981). ....................... 12

Gambar 1b. Perilaku pencarian informasi Wilson (1996).................................. 13

Gambar 2. Model Perilaku Pencarian Informasi Krikelas (1983). ...................... 15

Gambar 3. Model Perilaku Pencarian Informasi Leckie (1996). ....................... 19

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

“Pada kegiatan pencarian informasi, sebagian besar upaya manusia

berkembang ketika mencari informasi yang berhubungan langsung dengan

tujuan pekerjaan, penelitian, ataupun sekolah”. 1 Permintaan terhadap

informasi seseorang merupakan perwujudan dari adanya rasa untuk

memenuhi kebutuhan akan informasi setiap individu.

Kebutuhan informasi biasanya didorong oleh situasi problematik

yang terjadi dalam diri manusia yang merasa tidak puas dalam mencapai

suatu tujuan tertentu di hidupnya. Ketidakpuasan ini menyebabkan ia

merasa harus memperoleh masukan (input) dari sumber-sumber diluar

dirinya. Dengan kata lain, seseorang bisa dikatakan membutuhkan

informasi ketika ia menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki dirinya

masih kurang mencukupi untuk memecahkan suatu masalah tertentu dalam

hidupnya.Contoh kasus yang membuktikan bahwa mencari informasi

merupakan bagian penting dan dilakukan dalam kehidupan manusia.

Pertama ketika seseorang ingin membeli sebuah mobil maka ia harus

mengetahui informasi mengenai produk mobil, keuntungan yang

ditawarkan, kelebihan dan kekurangan, dan tempat yang cocok untuk

1Agosto, Denise E. DanSandra Hughes-Hassel. People, Places and Questions: an investigation of

the everyday life information seeking behaviours of urban young adult (Library & Information

Science Research, 2005) , hlm.143.

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

2

membelinya. Kasus kedua seseorang yang mencari informasi di

perpustakaan harus mengetahui kata kunci yang berkaitan, sumber

informasi yang dimiliki perpustakaan, dan memilih informasi sesuai

dengan kebutuhannya2

Berdasarkan contoh tersebut menunjukkan bahwa setiap kelompok

memerlukan informasi salah satunya kalangan profesional. Menurut

Leckie et.al yang termasuk kalangan profesional adalah dokter, pengacara

atau advokat, guru, perawat, phisioterapis, pustakawan, akuntan, dan

insinyur 3 . Dalam penelitian ini kalangan profesional yang akan diteliti

adalah guru atau ustadz di Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi

Pesantren Hidayatul Falah merupakan salah satu pesantren yang

menampung masyarakat yang ingin mempelajari ilmu agama dengan

sistem pembelajaran tradisional. Setiap tahunnya jumlah santri di

pesantren Hidayatul Falah terus bertambah dari berbagai latar belakang

pendidikan.

Salah satu tujuan didirikannya Pesantren Hidayatul Falah yaitu,

Mencetak santri yang mampu memahami serta mengaplikasikan hasil

karya ulama-ulama besar dari zaman klasik, pertengahan, maupun zaman

kontemporer yang terdapat pada buku-buku yang berbahasa Arab.

Dengan banyaknya karya ulama-ulama klasik, pertengahan dan

ulama zaman kontemporer yang sebagian besar berbahasa Arab, tentunya

2Case D.O. Looking for Information: a survey of research on information seeking,needs, and

behavior (2nd Ed). Amsterdam: Elsevier. 2007. Hlm 18

3Leckie, G.J., Pettigrew K.E., Sylvian C. Modelling the Information Seeking of Professionals: A

General Model Derived from Research on Engineers, Health Care Professionals,and Lawyers. The

Library Quarterly, 66(2), 161-193. Tersedia dalam http://www.jstor.org/stable/4309109, diakses

pada 09 juli 2017 pukul 12.00 1996. Hlm 162

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

3

akan terdapat berbagai kendala ustadz dalam memenuhi kebutuhan

informasi ustadz. Salah satu kendalanya yaitu dalam mengakses sumber

informasi yang berbahasa Arab. Dengan kurangnya bahan bacaan yang

berbahasa Arab dan kendala-kendala lainnya, sehingga pengajar harus

mampu menguasai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan informasi

dalam mengakses informasi dari berbagai media yang khususnya kajian

dalam bahasa Arab, agar para pengajar dapat mengajar, menerjemahkan

serta membahas apa saja yang terkandung dalam kitab berbahasa Arab

beserta ilmu-ilmu keislaman lainnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa setiap

individumencari informasi sesuai yang mereka butuhkan. Oleh karena itu,

melihat latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Perilaku

Pencarian Informasi: Studi Kasus Pondok Pesantren Hidayatul Falah

Sukabumi

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian hanya dengan

memfokuskan kepada perilaku pencarian informasi di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah Sukabumi yang dilakukan ustadz. Adapun perumusan

masalah untuk penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana perilaku pencarian informasi ustadz di Pesantren

Hidayatul Falah dengan menggunakan model pencarian

informasi professional yang dikembangkan oleh Leckie et.al?

2. Apa saja hambatan yang mempengaruhi pencarian informasi di

Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi?

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi ustadz di

Pesantren Hidayatul Falah dengan menggunakan model pencarian

informasi professional yang dikembangkan oleh Leckie et.al

2. Mengidentifikasi hambatan yang mempengaruhi pencarian informasi

di Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi

Dan adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Dapat menambah pengetahuan perihal perilaku pencarian informasi

ustadz di pesantren

2. Diharapkan dapat menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya,

khususnya untuk penelitian yang menyangkut masalah dan topik yang

sama.

3. Dapat menjadi masukan yang berguna untuk para ustadz Pondok

Pesantren Hidayatul Falah terkait dengan perilaku pencarian informasi,

terutama dalam memenuhi kebutuhan informasi dan kebutuhan

berdakwah.

4. Dapat memberikan pemikiran yang dapat memperkaya khazanah

pengetahuan pada bidang perpustakaan terutama dalam hal perilaku

pencarian informasi

D. Definisi Istilah.

1. Perilaku pencarian informasi

Perilaku pencarian informasi adalah perilaku yang dilihat dari kegiatan

ustadz di Pesantren Hidayatul Falah untuk memuaskan kebutuhan

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

5

informasi yang telah terdeteksi, yang memungkinkan ustadz tersebut untuk

memecahkan masalah atau membuat keputusan

2. Pesantren Hidayatul Falah

Pesantren Hidayatul Falah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

salah satu pesantren salafi yang menampung santri di lingkungan desa

Cikiray kec. Cikidang Sukabumi

E. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, yang meliputi: latar

belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, definisi istilah, penelitian yang relevan dan sistematika

penulisan.

Bab II : Tinjauan Literatur

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang sesuai jenis perpustakaan

yang diambil dan sejumlah variabel penelitian yang relevan dengan topik

penelitian, meliputi: pengertian serta gambaran mendetail mengenai informasi,

sumber-sumber informasi, perilaku pencarian informasi dan model-model

perilaku pencarian informasi .

Bab III : Gambaran Umum tentang Objek Penelitian

Bab ini berisi metode penelitian yang digunakan, mulai dari jenis dan

pendekatan penelitian, sumber data, informan, teknik pengolahan data, teknis

analisis data dan jadwal penelitian.

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

6

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan, yang berisi hal-hal yang

berkaitan dengan sejarah singkat Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi, visi

dan misi, sarana dan prasarana, serta latar belakang ustadz yang mengajar di

Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi, dan pembahasan hasil penelitian yang

berkaitan dengan perilaku pencarian informasi yang terjadi di Pondok

Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi dalam memenuhi kebutuhan informasi

mengajar dan berdakwah serta cara mengatasi kendala-kendala dalam

pencarian informasi oleh ustadz yang mengajar di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah Sukabumi dalam memenuhi kebutuhan berdakwah serta

mengajar.

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, yang meliputi: penarikan

kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran. Baik kesimpulan

dan saran wajib menjawab tujuan penelitian secara singkat dan padat.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

7

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perilaku pencarian informasi

1. Definisi perilaku pencarian informasi

Penelitian mengenai perilaku informasi banyak dilakukan, karena

berhubungan dengan tingkah laku seseorang dalam menemukan, mencari dan

menjawab setiap informasi yang dibutuhkannya.

Perilaku merupakan aspek yang dapat menggambarkan “mengapa”

sehingga “bagaimana” dan “untuk apa” sesuatu dilakukan oleh manusia.

Karena hal tersebut, dalam kajian pemakai, perilaku manusia merupakan salah

satu titik perhatian utama. Lebih jelasnya, perilaku yang dimaksudkan adalah

perilaku terhadap informasi.4

Perilaku pencarian informasi berawal dari kebutuhan pemakai terhadap

informasi. Dalam pencarian informasi, dikenal adanya rangkaian aktivitas yang

dinamakan Information Searching Process (ISP). Dalam proses ini, secara

umum terdapat enam pola urutan yang dilakukan pencari informasi mulai dari

pencarian sampai pada penggunaannya. Urutan proses tersebut diantaranya

yaitu dimulai dari inisiasi, seleksi, eksplorasi, formulasi, koleksi, dan presentasi

dari informasi yang telah ditemukan.

Menurut Kaniki, perilaku pencari informasi sangat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, seperti dalam situasi pengambilan keputusan, bagaimana cara

4Darmono dan Ardoni, “Kajian Pemakai dan Sumbangan Kepada Dunia Pusdokinfo.” Jurnal Ilmu

Perpustakaan dan Ilmu Informasi Vol 1 No.2(April 1994): hlm.24

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

8

menjawab pertanyaan, fakta yang ada di lokasi, dan faktor mengenai mengerti

atau tidaknya terhadap apa yang dicari

Kebutuhan dan pencarian informasi merupakan satu konsep yang tidak bisa

dipisahkan begitu saja. Seseorang yang mencari informasi tentu saja karena

adanya kebutuhan informasi dalam diri orang tersebut. Krikelas (1983)

mengungkapkan bahwa perilaku pencarian informasi merupakan kegiatan

dalammenentukan dan mengidentifikasi pesan guna memuaskan kebutuhan

informasi yang dirasakan. Sedangkan menurut Auster (1982) perilaku

pencarian informasi adalah sebagai kaitan antara siapa, membutuhkan

informasi yang seperti apa; dan guna alasan apa, bagaimana informasi dapat

ditemukan, dievaluasi dan digunakan; serta bagaimana kebutuhan-kebutuhan

informasi dapat diidentifikasi dan dipenuhi.5

Penelusuran informasi di zaman sekarang ini menjadi lebih rumit

dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Hal ini dikarenakan 3 alasan

penting, yaitu:6

a. Ledakan informasi yang terjadi disebabkan karena infomasi yang

diciptakan setiap hari sangat banyak jumlahnya, sehingga mengikuti atau

memperoleh informasi tentang perkembangan sukar bagi seseorang

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, bahkan

informasi bidangnya sendiri.

5Puji Astuti, “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus Mahasiswa PDPT FIB

UI 2007 Dengan Metode Problem Based Learnig,” (Skripsi S1 Prodi Ilmu Perpustakaan, FIB,

Universitas Indonesia, 2008), hlm.22.

6 Jusni Djatin, Penelusuran Literatur, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), hlm.3

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

9

b. Perlu penguasaan mengenai sumber-sumber informasi yang ada dan cara

memilih infomasi yang sesuai dengan sumber informasi yang sangat

banyak dan luas cakupannya.

c. Informasi sekarang ini banyak disimpan dalam berbagai bentuk

mediaseperti: pngkalan data dalamkomputer baik dalam bentuk pita

magnetik maupun dalam bentuk CD-ROOM, bentuk mikro seperti

mikrofis atau mikrofilm, disamping dalam bentuk media tradisional kertas.

Untuk memperjelas batas kajian yang berkaitan dengan pengguna sistem

informasi, Wilson menyajikan beberapa definisi yang dikutip oleh Pendit (2003)

yaitu:

1) Perilaku informasi (information behavior) yang merupakan

keseluruhanperilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran

informasi,termasuk perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik

secara aktifmaupun secara pasif. Menonton TV dapat dianggap sebagai

perilakuinformasi, demikian pula komunikasi antar-muka.

2) Perilaku penemuan informasi (information seeking behavior)

merupakanupaya menemukan dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari

adanyakebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam upaya ini,

seseorangbisa saja berinteraksi dengan sistem informasi hastawai (surat

kabar,sebuah perpustakaan) atau berbasis-komputer.

3) Perilaku pencarian informasi (information searching behavior)

merupakanperilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang

ditunjukkansesorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi.

Perilaku ini terdiridari berbagai bentuk interaksi dengan sistem, baik di

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

10

tingkat interaksidengan komputer (misalnya penggunaan mouse atau

tindakan meng-kliksebuah link), maupun di tingkat intelektual dan

mental (misalnyapenggunaan strategi Boolean atau keputusan memilih

buku yang palingrelevan di antara sederetan buku di rak perpustakaan).

Juga perilaku seperti menafsirkan ketepatan data atau menemukan

kembali informasi.

4) Perilaku penggunaan informasi (information user behavior) adalah terdiri

atas tindak-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang

ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan

pengetahuan dasar yang telah dimiliki sebelumnya.7

Untuk memilih cara penelusuran terbaik yang digunakan, perlu diketahui

manfaaat utama dari masing-masing cara. Segi manfaat ini dapat dilihat

dari beberapa hal, yaitu:8

a. Apakah informasi yang dibutuhkan segera diperoleh

b. Informasi yang diinginkan merupakan informasi terbaru

c. Cakupan informasi yang dibutuhkan

d. Kegunaannya

e. Apakah sudah cukup melakukan penelusuran dengan salah satu cara

saja atau menggunakan ketiga cara tersebut diatas

f. Berapakah biaya jasa yang disediakan.

Ada beberapa motif spesifik yang berhubungan dengan tindakan

langsung dalam memperoleh sekelompok informasi, diantaranya

terdapat 3 kategori yang diantaranya yaitu:

7Putu Laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Jakarta: JIF FSUI, 2003),

hlm.29.

8 Jusni Djatin, op.cit, hlm. 3

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

11

1) Pencarian langsung, artinya aktivitas pencarian langsung untuk

memenuhi masalah informasi. Misalnya pencarian informasi tentang

angin topan di internet

2) Monitoring, yaitu metode pencarian langsung untuk suatu permasalahan

yang sama, misalnya monitoring perkembangan kerja aliran listrik yang

terhubung dengan aliran listrik suatu perusahaan.

3) Pemakai informasi pasif, artinya memperoleh informasi tanpa berperan

aktif dalammencari informasi tersebut. Misalnya, menerima berita yang

update dari aplikasi sosial media.9

2. Model Perilaku Pencarian Informasi

Model perilaku pencarian informasi banyak macamnya dan beragam yang

dilakukan oleh masyarakat, hal terbebut karena perilaku pencarian informasi

terdapat perbedaan pola antara masyarakat satu dengan yang lainnya. Oleh karena

itu ilmu informasi telah menghasilkan beberapa model dari perilaku pencarian

informasi yang telah diteliti oleh beberapa ilmuwan, yang diantaranya yaitu:

1) Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson (1981 dan 1996)

Ada beberapa model perilaku pencarian informasi,satu diantaranya adalah

model Wilson yang disebut a model of informationbehavior. Model yang

diperkenalkan oleh Wilson berdasarkan pada dua propisisi (maksud),yaitu:

a) Bahwa kebutuhan informasi bukan kebutuhan utama primer,

namunmerupakan kebutuhan sekunder yang timbul karena keinginan

untukmemnuhi kebutuhan dasarnya.

9Irene Lopatoyska dan Bobby Smiley, “Proposed model of information behaviour in crisis: the

case oh Hurricane Sandy”, Vol 19 No. 1, (Maret 2014), hlm.7.

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

12

b) Bahwa dalam usahanya menemukan informasi menghadapi

hambatan(barries) sebagai variabel perantara (intervening variable),

hambatantersebut kemungkinan akan mempengaruhi perilakunya.10

Wilson menggambarkan perilaku pencarian informasi dalam dua

model. Model yang pertama di buat pada tahun 1981 dan yang kedua pada

tahun 1996. Model yang pertama Wilson (1981) mendeskripsikan sebuah

model perilaku penemuan informasi sebagai suatu alternatif kebutuhan

informasi yang termasuk didalamnya perilaku informasi. Dalam model ini,

perilaku penemuan informasi timbul sebagai suatu konsekuensi yang

dibutuhkan oleh pengguna informasi, yang mana membuat suatu informasi

menjadi sumber formal atau informal, dimana hasil kesuksesan maupun

kegagalan untuk menemukan informasi menjadi relevan. Model perilaku

informasi tersebut dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 1a : Model perilaku informasi menurut Wilson (1981)

Sumber: Looking for Information (117:2002)

10 Budiyanto, M. “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti bidang Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia”, (Tesis

Pascasarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Bidang Ilmu Budaya

Universitas Indonesia, 2000), hlm.20.

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

13

Context of

information need

Activating

mechanism

Intervening

variable

Activation

mechanism

Information

seeking

behavior

Person-in-

centext

Strees/coping

theory

Risk/ reward

theory

Information processing

and use

Social

learning

theory

Self-

efficacy

Passive

attention

Passive

search

Active

search

Ongoing

search

Psychological

Demographic

Role-related

interpersonal

Environmental

Source

characteristic

Pengguna informasi dalam model ini mempunyai kebutuhan informasi

tertentu. Darikebutuhan informasi tersebut, akan menciptakan perilaku

pencarian informasi yang terdiri dari permintaan sistem informasi dan

permintaan sumber informasi lain. Hasil dari perilaku pencarian infromasi

tersebut yaitu sukses atau gagal. Ketika proses tersebut sukses maka

pengguna mendapatkan informasi, dan akan timbul rasa puas dan tidak puas

yang dilanjutkan ke proses transfer informasi kepada orang lain, kemudian

terjadilah kegiatan pertukaran informasi.11

Untuk model yang kedua perilaku pencarian informasi Wilson (1996)

adalah sebagai berikut :

Gambar 1b : A revised general model of information- seeking behavior

Sumber : Theories of Information Behavior (34: 2005)

11 Donald O Case, Looking for Information (London: Academic Press, 2002), hlm. 117.

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

14

Model ini terbatas pada kontek pencarian informasi dan Wilson

menganggap bahwa perilaku informasi merupakan proses melingkar yang

langsung berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan informasi dalam konteks

kehidupan seseorang. Kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi

perilaku mencari informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu oleh

pemahaman seseorang tentang persoalan dalan kehidupannya. Kemudian, setelah

kebutuhan informasi berubah menjadi aktivitas mencari informasi, ada beberapa

hal yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu:

a. Kondisi psikologi seseorang

Bahwa seseorang yang sedang risau akan memperlihatkan perilaku

informasi yang berbeda dibandingkan dengan seseorang yang sedang gembira.

b. Demografis

Dalam arti luas menyangkut kondisi sosial-budaya seseorang sebagai

bagian dari masyarakat dalam hal ini. Kelas sosial juga dapat mempengaruhi

perilaku informasi seseorang.

c. Peran seseorang di masyarakat

Peran ini khususnya dalam hubungan interpesonal ikut mempengaruhi

perilaku informasi.

d. Lingkungan

Dalam hali ini adalah lingkungan terdekat maupun lingkungan yang

lebih luas.

e. Karakteristik sumber informasi

Karakter media yang akan digunakan dalam mencari dan menemukan

informasi.

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

15

Information seeking behavior

Information

gathering Information

giving

Need-creating

event/environment

Needs

(deferred)

Needs

(immediate)

Source preference

internal external

memory Direct (structured)

observation

Direct

(interpersonal)

contact

Recorded (literature

Personal files

Kelima faktor diatas, menurut Wilson akan sangat mempengaruhi

bagaimana akhirnya seseorang menunjukkan kebutuhan informasi dalam

bentuk perilaku informasi.

2) Model Perilaku Pencarian Informasi Krikelas (1983)

Gambar 2: Krikelas’s model of information seeking

(dalam“Information-seeking behavior: paterns and

concept”, 17:1983)

Model Krikelas terdiri atas tiga belas komponen. Proses Model

perilaku pencarian informasi Krikelas dimulai dari atas ke bawah (dalam

gambar 3). Komponen paling atas dari model Krikelas adalah tindakan

pengumpulan informasi dan pemberian informasi. Hasil dari

pengumpukan informasi di arahkan untuk disimpan dalam memory,

observasi langsung dan data pribadi. Tindakan pemberian informasi di

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

16

dasarkan pada sumber internal dan eksternal. Sumber internal yaitu

memory dan data pribadi, sedangkan eksternal dibagi menjadi dua

komponen yaitu “ kontak langsung” dan “rekam”. Adapun komponen

“ kontak langsung” tersebut adalah hubungan tatap muka antara

interpersonal seperti telepon, video call, email dll. Sedangkan komponen

rekam yaitu berupa literatur seperti buku dan jurnal. 12

Tetapi Model Krikelas setidaknya tidak membatasi untuk satu jenis

pekerjaan dalam pencarian informasi. Untuk model ini pengumpulan

informasi memang memiliki tujuan yang lebih umum. Sama dengan yang

disebutkan sebelumnya jika pengumpulan informasi muncul di sebabkan

oleh lingkungan atau kejadian, sehingga menimbulkan suatu kebutuhan

informasi. Untuk model karakteristik pengguna informasi tidak di

pertimbangkan, model ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

namun tetap digunakan sebagai model pencarian informasi di

perpustakaan, seperti di meja referensi (kebutuhan langsung/seketika >

sumber eksternal>pustakawan) atau koleksi perpustakaan (kebutuhan

langsung/seketika > sumber eksternal > tumpukan).13

3) Model Perilaku Pencarian Informasi David Ellis (1990)

Ellis mengemukakan teori ini dengan mengadakan penelitian

kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh objeknya, seperti mencari bacaan,

meneliti di laboratorium, menulis makalah, mengajar dan sebagainya.

Serangkaian kegiatan tersebut, yaitu:

12Donald O Case, Looking for Information(London: Academic Press, 2002), hlm. 119

13 Ibid, hlm. 122

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

17

1. Memulai (starting)

Pada tahap ini, mencakup seluruh kegitan yang membentuk awal pola

pencarian. seseorang mengidentifikasi suatu konsep

2. Menghubungkan (chaining)

Merupakan kegiatan mengikuti catatan kaki, dan sitasi pada bahan yang

diketahuinya atau melanjutkan kegiatan mata rantai dari materi yang

diketahui melalui indeks sitasi

3. Pencarian (browsing)

Browsing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Seperti mencari

informasi dari sumber ke sumber lain sehingga secara tidak langsungia

akan mulai melakukan suatu strukturasi sumber informasi yang akan

digunakan.

4. Pemilihan data (differentiating)

Seseorang akan berusaha menyaring, menyeleksi, memilah-milah

berbagai sumber informasi agar bisa mengetahui informasi mana yang

paling bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhannya.

5. Memantau (monitoring)

Pada tahapan ini seseorang tetap mencari tahu berbagai hal terbaru yang

terjadi pada pada bidang yang diinginkannya melalui berbagai sumber

informasi agar tidak merasa “ketinggalan zaman”, sehingga tetap bisa

mendapatkan informasi yang up-to-date.

6. Merangkum(extracting)

Merangkummerupakan kegiatan mencari informasi mengenai bidang

tertentu pada sumber yang dianggap terpercaya, kemudian mengambil

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

18

informasi yang relevan dengan bidang yang sesuai dengan yang

diinginkan.

7. Verifikasi (verfying)

Verifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui kebenaran informasi

yang diperoleh

8. Penyelesaian (ending)

Kegiatan pencarian informasi terakhir.

4) Model pencarian informasi Teori Kuthlthlau (1991)

Teori model perilaku pencarian informasi lainnya dikemukakan

olehKuthlthlau, yang terbagi kedalam 6 tahap, yaitu:14

a. Initiation. Tahap permulaan merupakan tahapan dimana individu merasa

kurang pengetahuan. Ditandai dengan perasaan tidak yakin atau tidak

pasti, yang mengakibatkan dilakukannya upaya-upaya mengaitkan situasi

yang dihadapi dengan simpanan pengalaman yang dimilikinya dari masa

lampau yang berhubungan dengan informasi yang dicarinya. Maka dapat

menimbulkan kesadaran akan kebutuhan informasi.

b. Selection. Tahapan dimana individu mengidentifikasi dan memilih topik

yang akan diselidiki dan menetapkan fasilitas penelusuran sehingga pada

tahap ini individu siap untuk melakukan pencarian informasi.

c. Eksploration. Merupakan tahap eksplorasi atau tahap penjelajahan. Tahap

ini sering merupakan tahap yang paling sulit bagi pemakai dan perantara

14 Carol Collier Kulthau, Inside the Searching process: Information Seeking from the

User’sPerspective, Journalof the American Society and Information Science, 1991 Vol

42(5):362https://

comminfo. rutgers.edu/~kuhlthau/docs/InsidetheSearchProcess.pdf (diakses tanggal 21

Februari2017),hlm.366

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

19

(intermediary) atau petugas lembaga informasi. Hal ini disebabkan karena

ketidakmampuan pemakai untuk menyatakan dengan tepat mengenai

informasi yang dibutuhkannya.

d. Formulation. Pada tahap ini individu lebih memfokuskan pada tema yang

dicari sehingga pola pikir individu menjadi lebih jelas dan terpusat pada

masalah yang ditekuninya.

e. Collection. Merupakan tahapan mengumpulkan informasi yang terfokus

pada masalah yang dihadapainya, memilih informasi yang relevan,

membuat catatan terkait informasi yang didapat.

f. Presentation. Merupakan perasaan puas dan merasa jelas akan informasi

yang didapatkan. Dapat pula menimbulkan perasaan kecewa terhadap hasil

pencarian dan pemustaka dapat mengulang kembali proses pencarian

informasi. Pada tahapan ini menandakan proses pencarian telah selesai.

Individu dalam taham tahap ini telah berani dan merasa siap untuk

menyajikan pendapatnya berdasarkan informasi yang dicari melalui karya

tulis, diskusi atau yang lainnya.

5) Model Perilaku Pencarian Informasi Leckie (1996)

Sources or information Information is

sought Awareness of

information

feedback Outcomes

feedback

Characteristics of information needs

Tasks

Work Roles

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

20

Gambar 3 : “Modelling The Information Seeking of ProfessionalsSumber:

(Leckie, 1997:100)

Kerangka model ini terdiri dari beberapa komponen yang dimulai

dengan faktor penyebab pencarian informasi yaitu peran kerja dan tugas

hingga hasil pencarian informasi. Karena model Leckie, et al ini terbatas

pada kalangan profesional saja, maka faktor primer yang menjadi motivasi

dalam melakukan penemuan informasi adalah peran kerja dan tugas. Studi

empiris yang ada mengenai kebutuhan dan penggunaan informasi

profesional menunjukkan bahwa profesional menghadapi dunia kerja yang

rumit dan mengasumsikan keanekaragaman peran dalam pekerjaan mereka

sehari-hari. Lima peran profesional yang sering dijalani (lebih kepada

frekuensi kejadian) yakni penyedia layanan, administrator/manajer,

peneliti, pendidik, dan siswa. Secara umum, kebutuhan informasi muncul

dari situasi yang berkaitandengan tugas tertentu yang berhubungan dengan

satu atau lebih dari peran kerja yang dimainkan. Kebutuhan informasi

tidak bersifat tetap dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor intervensi.

Kebutuhan informasi para profesional dipengaruhi dan dibentuk oleh

beberapa variabel, diantaranya adalah: demografi individu, konteks,

frekuensi dan prediksi. Dalam model ini, menunjukkan bahwa kebutuhan

informasi dapat menciptakan suatu kesadaran terhadap sumber informasi

dan/atau kandungan informasi, hal tersebutlah yang dapat memotivasi

seseorang dalam melakukan penemuan informasi. Variabel terpenting dari

pemahaman terhadap sumber informasi adalah: terbiasa dengan sumber

informasi yang digunakan, keberhasilan penggunaan informasi

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

21

sebelumnya, ketepatan waktu, biaya, kualitas, dan aksesibilitas sumber

informasi. Dalam fase “information is sought” (informasi ditemukan) anak

panah menunjuk kedua arah, yakni ke arah karakteristik kebutuhan

informasi (characteristics of information needs) dan hasil (outcome). Hal

ini menjelaskan bahwa hasil penelusuran yang ditemukan harus sesuai

dengan kebutuhan informasinya. Dan hasil akhir dari keseluruhan proses

pencarian informasi berupa“outcomes” yang mempengaruhi sebagian

besar aspek-aspek dalam model melalui putaran umpan balik (feedback)

yang mengarah pada sumber informasi (sourcesof information), kesadaran

informasi (awareness of information), dan informasi ditemukan

(information is sought). Diagram Leckie dan Pettigrew ini secara jelas

dimaksudkan untuk mengutamakan yang berhubungan dengan proses

kerja.

Pencarian informasi selalu terpengaruh oleh beberapa komponen

sehingga menghasilkan hasil akhir yang berbeda. Komponen-komponen

dalam model ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Fungsi dan tugas (Work Roles and Task)

Setiap profesi mempunyai bermacam-macam fungsi dalam pekerjaan

harian mereka. Lima fungsi profesional yang sering disebutkan adalah

penyedia layanan (service provider), administrator/manajer, peneliti,

pengajar dan murid. Setiap fungsi tersebut mempunyai tugas khusus

seperti (penilai, penasehat, pengawas, pembuat laporan) 15

15Leckie, G.J.,Pettigrew K.E., Sylvian C. Modeling the Information Seeking of Professionals: A

General Model Derived from Research on Engineers, Health Care Professionals, and Lawyers.

The Library Quarterly, 66(2), 166-193. diakses pada 14 Februari 2017pukul 13.13 dari

http://www.jstor.org/stable/4309109, 1996, hlm 180-181

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

22

b. Karakteristik kebutuhan informasi (Characteristics of Information Needs)

Kebutuhan informasi timbul akibat adanya situasi yang disebabkan oleh

tugas-tugas untuk memenuhi fungsi yang dijalankan oleh profesional.

Oleh karena itu karakteristik kebutuhan informasi dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor16, diantaranya yaitu:

Demografi individu: mencakup umur, profesi, spesialisasi, jenjang karir,

dan lokasi geografis

Konteks: mencakup situasi kebutuhan yang khusus, internal dan eksternal

Frekuensi: mencakup kebutuhan yang terulang atau baru

Prediksi: mencakup kebutuhan informasi yang dapat diharapkan atau

yang tidak diduga

Kekompleksan: mencakup tingkat kemudahan atau kerumitan masalah

yang membutuhkan informasi

c. Sumber-sumber informasi (Sources of information)

Profesional mencari informasi menggunakan banyak sumber seperti

kolega, pustakawan, handbook, artikel jurnal, pengetahuan, dan

pengetahuan pribadi. Sumber informasi dapat dikategorikan secara luas

berdasarkan jenis dan format, yaitu formal (melalui konferensi, jurnal),

informal (pembicaraan atau diskusi), internal atau eksternal (sumber yang

berasal dari dalam organisasi), oral atau tulisan (bentuk tercetak dan teks

elektronik) dan personal (pengetahuan dan pengalaman pribadi)

16 Gloria J.Leckie and Karen E.Petiigrew, A General Model of the Information Seeking of

Professionals: Role Theory through the back door?.Diakses melalui

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://smallbusinessnownerib.files.wo

rdpress.com/2011/11/leckie.pdf&ved=2ahUKEwjMirORqJhbAhUKYo8KHXZhBAIQFjAEegQIB

BAB&usg=AOvVaw3Ta9Aan4d--gzVIUuPJcDH pada tanggal 29 Maret 2017pukul12.22

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

23

d. Pemahaman/pengenalan atas informasi (Awarenessof information)

Pengetahuan langsung atau tidak langsung tentang berbagai sumber dan

persepsi tentang proses yang terbentuk, atau tentang informasi yang

didapatkan, memiliki peranan penting dalam proses pencarian informasi.

Pemahaman tentang sumber-sumber informasi dan isi/konten informasi

dapat menentukan jalan/proses pencarian informasi yang akan diambil.

Variable-variable penting yang mempengaruhi pemahaman atas informasi

mencakup kemudahan akses (accessibility), keakraban dan kesuksesan

sebelumnya (familiarity and prior sucsess), ketepatan waktu (timeliness),

biaya (cost), kualitas (quality),

e. Hasil akhir

Hasil akhir adalah hasil dari pencarian informasi. Hasil yang optimal

adalah tercapainya kebutuhan informasi dan pencarian informasi dalam

menuntaskan tugasnya. Akan tetapi, dapat juga terjadi kemungkinan hasil

yang tidak memuaskan serta tidak dibutuhkan sehingga dibutuhkan

pencarian lanjutan. Hal ini dalam model disebut feedback. Apabila

pencarian kedua dilakukan, maka akan terjadi perbedaan sumber

informasi dan faktor yang mempengaruhi pencarian.

B. Pondok pesantren

1. Definisi pondok pesantren

Kata pesantren yang terdiri dari kata asal “santri” awalan “pe” dan

akhiran “an”, yang menentukan tempat, jadi berarti “tempat para santri”.

Kadang-kadang ikatan kata “sant” (manusia baik) dihubungkan dengan suku

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

24

kata “tra” (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti “tempat

pendidikan manusia baik-baik”.17

Menurut C.C. Berg kata pesantren berasal dari bahasa india yaitu

shastri, kata sastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci,

buku-buku agama, atau ilmu tentang pengetahuan.Dari asal usul kata santri

pula banyak sarjana berpendapat bahwa lembaga pesantren pada dasarnya

adalah lembaga pendidikan keagamaan bangsa Indonesia pada masa menganut

agama Hindu Buddha yang bernama mandala yang diislamkan oleh para

kyai.18

Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah “tempat belajar

para santri”. Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana

yang terbuat dari bambu. Disamping itu kata “pondok” mungkin juga berasal

dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti hotel atau asrama.19

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pesantren diartikan sebagai

asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan

pengertian pesantren secara istilah adalah lembaga pendidikan Islam dimana

para santri biasa tinggal di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-

kitab klasik dan kitab-kitab umum yang bertujuan untuk menguasai ilmu

agama Islam secara detail serta mengamalkan sebagai pedoman hidup

keseharian dengan menekankan penting moral dalam kehidupan

bermasyarakat.20

17 Dhofier, Z. Tradisi Pesantren (Jakarta, 1982), hlm.18.

18Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandanngan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES,

2011), hlm.41

19Prasodjo, S, et.al. Profil Pesantren (Jakarta, 1974), hlm.13

20 “Pengertian Pondok Pesantren,” artikel diakses pada 5 September 2016 dari

http://beritaislamimasakini.com/pondok-pesantren-sebagai-lembaga-pendidikan-islam.htm

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

25

Sebagaimana banyak diketahui pesantren adalah suatu lembaga

pendidikan keagamaan yang tumbuh dan berkembang di pedesaan. Hadirnya

pesantren merupakan hasil refleksi keinginan yang telah disepakati antara

pimpinan pesantren (kiai/ulama) dengan masyarakat sekitarnya. Di samping

sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga merupakan lembaga sosial-

kemasyarakatan.21

Pesantren mengemban beberapa peran, utamanya sebagai lembaga

pendidikan. Jika ada lembaga pendidikan Islam yang sekaligus juga

memainkan peran sebagai lembaga bimbingan keagamaan, keilmuan,

kepelatihan, pengembangan masyarakat, dan sekaligus menjadi simpul budaya,

maka itulah pondok pesantren.22

Pesantren, walaupun pada dasarnya adalah lembaga pendidikan Islam,

namun demikian ia mempunyai fungsi tambahan yang tidak kalah pentingnya

dengan fungsi pendidikan tersebut. Ia merupakan sarana informasi,

komunikasi timbal balik secara kultural dengan masyarakat, tempat

pemupukan solidaritas masyarakat, dan seterusnya. 23 Menurut Yacub yg

dikutip oleh Khozin mengatakan bahwasannya ada beberapa pembagian

tipologi (model)pondok pesantren, diantaranya yaitu :

Pesantren Salafi yaitu pesantren yang tetap mempertahankan pelajaran

dengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Model

21Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial (Jakarta: Perhimpunan Pengembangan

Pesantren dan Masyarakat, 1986), hlm. 60.

22M.Dian Nafi (Eds), Praksis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarta: Instite For Training And

Development, MA, 2007), hlm. 11

23Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi; Esai-Esai Pesantren, (Yogyakarta: LKiS, 2001),

hlm. 6.

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

26

pengajarannya pun sebagaimana yang lazim diterapkan dalam pesantren salaf

yaitu dengan metode sorogan dan weton.

Pesantren Khalafi yaitu pesantren yg menerapkan sistem pengajaran klasikal

(madrasi) memberikan ilmu umum dan ilmu agama serta juga memberikan

pendidikan keterampilan.

Pesantren Kilat yaitu pesantren yg berbentuk semacam training dalam waktu

relatif singkat dan biasa dilaksanakan pada waktu libur sekolah. Pesantren ini

menitikberatkan pada keterampilan ibadah dan kepemimpinan. Sedangkan

santri terdiri dari siswa sekolah yang dipandang perlu mengikuti kegiatan

keagamaan dipesantren kilat.

Pesantren terintegrasi yaitu pesantren yang lebih menekankan pada

pendidikan vocasional atau kejuruan sebagaimana balai latihan kerja di

Departemen Tenaga Kerja dengan program yang terintegrasi. Sedangkan

santri mayoritas berasal dari kalangan anak putus sekolah atau para pencari

kerja.24

2. Komponen-Komponen Pesantren

Pesantren memiliki lima komponen yang menjadikan bahwa suatu lembaga

pengajian tersebut telah berkembang menjadi sebuah pesantren.Komponen

tersebut antara lain:

1) Pondok

Pondok merupakan ciri khas tradisi pesantren dimana para santrinya

tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang atau lebih guru yang

24 “Pengertian Pondok Pesantren,” artikel diakses pada 5 September 2016 dari

http://beritaislamimasakini.com/pondok-pesantren-sebagai-lembaga-pendidikan-islam.htm

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

27

lebih dikenal dengan sebutan “kiai”. Asrama atau pondok berada dalam

lingkungan komplek pesantren, dimana kiai bertempat tinggal yang juga

menyediakan sebuah masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan

kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Komplek pesantren biasanya

dikelilingi oleh tembok agar para santri dapat diawasi keluar dan masuknya

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Keadaan pondok biasanya sangat sederhana,mereka tidur di atas

lantai tanpa kasur. Papan-papan dipasang pada dinding untuk menyimpan tas

atau barang-barang lain. Para santri tidak boleh tingal diluar komplek

pesantren, kecuali mereka yang berasal dari masyarakat sekeliling pondok.

Alasannya, agar kiai dapat mengawasi dan menguasai para santri. Pesantren

pada umumnya tidak menyediakan kamar khusus untuk santri senior, mereka

tinggal dan tidur bersama santri junior. Dalam pesantren besar biasanya

terdiri dari beberapa blok tempat tinggal yang diorganisir oleh seorang seksi.

Pondok tempat tinggal santri wanita biasanya dipisahkan dengan pondok

santri laki-laki, selain dipisahkan oleh rumah kyai dan keluarganya, juga oleh

masjid dan bangunan-bangunan lain.

Sistem pondok bukan saja merupakan komponen paling penting dari

tradisi pesantren. Walaupun keadaan pondok sangat sederhana, para santri

dapat belajar dengan lingkungan sosial yang baru.25

25Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren,Studitentang Pandangan Hidup Kyai (Jakarta:LP3ES,

1982), hlm.45-48.

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

28

2) Masjid

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari pesantren

karena masjid merupakan pusat pendidikan dalam tradisi pesantren. Masjid

ini berfungsi sebagai manifestasi universalisme dari system pendidikan islam

tradisional. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam.

Dimanapun kaum muslimin berada, mereka selalu menggunakan masjid

sebagai tempat pertemuan, pusat pendidikan, aktivitas administrasi dan

cultural. Bahkan saat dimana umat Islam belum begitu terpengaruh oleh

kehidupan Barat, para ulama dengan penuh pengabdian mengajar murid-

murid di masjid, serta memberi nasehat kepada santri tersebut untuk

meneruskan tradisi yang terbentuk sejak zaman permulaan Islam

3) Pengajaran kitab-kitab islam klasik

Zaman sekarang kebanyakan pesantren telah memasukkan pengajaran

pengajaran pengetahuan umum sebagai suatu bagian penting dalam

pendidikan pesantren. Namun, pengajaran kitab-kitab klasik tetap diberikan

sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren mendidik calon-

calonulama.

Dalam penyampaian materi para ustadz memiliki strategi dan evaluasi

pembelajaran. Adapun cara mereka menyampaikan dan mengevaluasi sejauh

mana materi dapat dikuasai oleh para santri ada empat model yaitu :

a) Metode Sorogan, ialah suatu model pembelajaran yang mirip mentoring

system, dimana santri diajak memahami kandungan kitab kuning secara

perlahan-lahan, detail, teliti mengikuti pikiran dan konsep-konsep yang

termuat dalam kitab dari kata per kata.

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

29

b) Metode Bandongan, adalah model pembelajaran yang berupa pengkajian

kitab-kitab induk dimana seorang kyai atau ustadz membacakan dan

menjabarkan isi kandungan kitab kuning sementara para santri

mendengarkan dan member makna.

c) Metode Musyawarah atau diskusi, adalah kegiatan belajar mengajar

dimana para santri dianjurkan untuk menelaah, memahami suatu topik

atau masalah yang terdapat pada masing-masing kitab kuning.

d) Metode Muhafadhoh atau hafalan, yakni kegiatan belajara mengajar

dimana santri menghafal materi pelajaran secara teratur dengan

menghadap kyai atau ustadz. Metode hafalan sangat efektif untuk

memelihara daya ingat santri terhadap materi yang dipelajarinya karena

dapat dilakukan baik didalam maupun diluar kelas.26

4) Santri

Sebuah pesantren tidak dapat dikatakan jika tidak ada santri karena

santri merupakan komponen penting untuk berlangsungnya kegiatan

pembelajaran. Menurut tradisi pesantren terdapat dua kelompok santri yaitu :

a. Santri Mukim, yaitu santri yang berasal dari daerah jauh dan menetap

dalam kelompok pesantren. Santri mukim yang paling lama tinggal di

pesantren biasanya memegang tanggung jawab untuk mengurusi

kepentingan pesantren sehari-hari,mereka juga memikul tanggung

jawab mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan

menengah.

26Sulthon Masyhud, Tipologi Pondok Pesantren(Jakarta: Putra Kencana, 2002), hlm.89

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

30

b. Santri Kalong, yaitu santri yang berasal dari desa-desa disekeliling

pesantren, yang biasanya tidak menetap di pesantren. Untuk mengikuti

pelajaranya di pesantren, mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri.

5) Ustadz

Dalam kamus besar bahasa indonesia, guru adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. 27 Guru menurut

pandangan tradisional adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk

menyampaikan ilmu pengetahuan.28

Pada dasarnya sebutan untuk orang yang mengajarkan ilmu kepada

orang lain mempunyai sebutan yang bermacam-macam. Dalam bahasa

indonesia sebutan guru, dosen, ustadz, tutor, kyai adalah istilah yang sering

didengar. Dalam Bahasa Inggris dijumpai beberapa kata yang berdekatan

artinya dengan pendidik. Kata tersebut seperti teacher yang diartikan guru

atau pengajar dan tutor yang berarti guru pribadi atau guru yang mengajar di

rumah. Dalam bahasa Arab dijumpai kata ustadz, mudarris, mu’allim, dan

mu’addib. Ustadz adalah seseorang yang mengajarkan ilmu-ilmu agama di

pesantren. Selain sebagai pengajar, peran lain ustadz adalah sebagai pembina

dan pembimbing santri yang melenggar aturan pondok, baik dalam

kedisiplinan ibadah, nilai-nilai keagamaan maupun dalam proses belajar.

Setiap harinya ustadz berhadapan dengan santri, dimana para santri belajar

pada seorang ustadz untuk muthola’ah kitab, memperdalam/ memperoleh

ilmu, utamanya ilmu-ilmu agama yang diharapkan nantinya menjadi bekal

dalam menghadapi kehidupan dunia maupun akhirat

27Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; 1988), hlm.288.

28 Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1990),hlm. 182

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

31

Namun secara umum, kalau berbicara tentang pendidikan Islam, maka

beberapa istilah yang sering muncul antara lain: ustaadz, mu‟allim, murabby,

mursyid, mudarris, dan mu‟addib. 29 Kata-kata dan istilah yang bervariasi

tersebut menunjukkan adanya perbedaan ruang gerak dan lingkungan dimana

pengetahuan dan ketrampilan tersebut diberikan. Istilah-istilah tersebut

walaupun berbeda, namun semuanya mengarah kepada transfer keilmuan dari

seseorang kepada orang lain.

Namun dilihat dari kata-kata pendidikan sendiri yang dalam bahasa

arab disebut dengan Tarbiyah. Maka Murabbi sebagai isim faa‟il dari

rabbaYarubbu yang bermakna memperbaiki, mengurusi kepentingan,

mengatur, menjaga, dan memperhatikan30dan ini lebih dekat, walaupun tidak

menafikan makna istilah yang ada

Rabb secara istilah sebagaimana dalam kitab Anwaar al-tanziil wa

Asraar al-Ta’wiil karangan Imam al-Baidhawi mengatakan, “ pada dasarnya

ar-rabb itu bermakna tarbiyah yang makna lengakapnya adalah

menyampaikan sesuatu sehingga mencapai kesempurnaan”.

Sedangkan al-Raaghib al-Isfahaanii dalam kitab Mufradaat

mengatakan bahwa ar-rabb berarti tarbiyah yang makna lengkapnya adalah

menumbuhkan perilaku demi perilaku secara bertahap hingga mencapai

batasan kesempurnaan. Dengan lebih jelas Abdurrahman al-Ba>ni

menjelaskan secara lebih luas menyatakan bahwa pendidikan itu tercakup tiga

unsur berikut; yaitu menjaga dan memelihara anak, mengembangkan bakat,

29 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di sekolah, Madrasah, dan

Perguruan tinggi, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 44.

30 Abdurrahman an-Nahlawi, Usul al-tarbiyah al-islamiyah wa Asalîbaha; fi al-bait wa al

madrasah, wa al-mujtama’, terj. ( Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm.20.

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

32

dan potensi anak sesuai dengan kekhasan masing-masing; mengarahkan

potensi dan bakat agar mencapai kebaikan dan kesempurnaan.31

A. Syarat dan Sifat Guru/Ustadz

Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia,

sebagaimana yang penulis cantumkan dalam landasan religius.

Seorang guru/ustadz dalam peribahasanya sering disebutkan sebagai

„tanpa tanda jasa‟, orang yang digugu dan ditiru‟, dan lain sebagainya

yang menunjukkan posisi dan kedudukannya. Namun seorang

guru/ustadz yang bermutu dan berkualiats, maka tentu harus

mempunyai sifat-sifat tertentu yang mencerminkan ia sebagai

guru/ustadz. Para pakar pendidikan banyak memberikan beberapa

persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru/ustad, walaupun ada

yang berbeda, namun substansinya sama. Agar seorang guru/ustadz

dapat menjalankan fungsinya sebagaimana yang telah dibebankan oleh

Allah kepada Rasul dan pengikutnya, maka seorang guru/ustadz harus

memiliki sifat-sifat antara lain:

1) Memiliki sifat Rabbani, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat

suci al-qur’an surat Al-Imran ayat 79”

ب وبما كنتم تدرسون ن بما كنتم تعلمون ٱلكت نيۦ ............كونوا رب

“….Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani”

Ini artinya seorang guru harus mampu menjadikan apa yang ia

ajarkan kepada siswa sebagai bentuk perwujudan keagungan Allah

Subhanahu wata’ala. Dan akan sangat baik bila dapat

31Ibid, hlm. 21

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

33

menghadirkan ayat-ayat suci al-qur’an pada setiap materi pelajaran

yang ia ajarkan.

2) Ikhlas karena Allah subhanau wa ta’ala.

3) Mengajarkan ilmu dengan sabar.

4) Memiliki kejujuran dalam menyampaikan ilmu

5) Selalu meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kajiannya.

6) Pendidik harus terampik, cerdik dalam menciptakan metode

pengajaran yang variatif.

7) Seorang guru harus mampu bersifat tegas dan meletakkan sesuatu

pada proporsinya.

8) Seorang guru harus peka terhadap fenomena yang berdampak

buruk bagi peserta didik.

9) Seorang guru harus memiliki sikap adil terhadap seluruh anak

didiknya.32

B. Tugas-Tugas Guru/Ustadz

Sebagai pendidik seorang guru/ustadz dalam kesehariannya adalah

sebagai orang yang memberikan dan mentransfer keilmuannya kepada

siswa. Proses transfer keilmuan di sekolah adalah tugas utama secara

umum dilakukan oleh setiap guru/ustadz. Namun secara khusus,

seorang guru/ustadz mempunyai tugas sangat berat yang ia harus

pertanggungjawabkan kepada Allah, dirinya sendiri, lembaga

pendidikam, masyarakat, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru

harus mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat menyelesaikan

32 Abdurrahman an-Nahlawi, Usul al-tarbiyah al-islamiyah wa Asâlîbaha; fi al-bait wa al-

madrasah, wa al-mujtama’, hlm. 170-175

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

34

tugas khususnya tersebut. Secara spritual telah dijelaskan dalam ayat

suci al-qur’an tugas seorang pendidik, yang mana diwakili oleh

Rasulullah melalui firman Allah Subhanahu wata‟ala. Sebagamaina

dalam surah al-Imran ayat 164 ditegaskan; ” Sungguh, Allah telah

memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah

mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,

yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan

(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-

hikmah dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka

adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”

Dari gambaran ayat di atas, guru/ustadz memiliki beberapa fungsi,

diantaranya; pertama, fungsi penyucian, artinya seorang guru berfungsi

sebagai pembersih diri, pemelihara diri, pengembang, serta pemelihara

fitrah manusia. Kedua, fungsi pengajaran; artinya seorang guru

berfungsi sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai

keyakinan kepada manusia agar mereka menerapkan seluruh

pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.33

C. Penelitian terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang

penulis teliti, baik penelitian dalam satu universitas maupun luar universitas,

diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang ditulis oleh Grecy Astari Puji Astuti dalam skripsinya yang

berjudul “Perilaku pencarian informasi dosen Jurusan Komunikasi dan

33Ibid.,hlm. 170

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

35

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah”. Yang

diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2016. Skripsi ini

berisi tentang dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

memenuhi kebutuhan berdakwah. Abstrak dari skripsi ini: mengidentifikasi

apa saja kebutuhan informasi dan bagaimana perilaku pencarian informasi

oleh dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi

kebutuhan berdakwah, serta mengetahui bagaimana cara yang dilakukan

dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalampencarian

informasinya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan

pendekaan kualitatif. Tahapan perilaku pencarian informasi yang ditemukan

dalam penelitian ini memenuhi Model Ellis (1989), yang dilakukan secara

berurutan dari tahap memulai mencari tema, menghubungkannya, melakukan

pencarian, pemilihan data, memantau ulang data, merangkumnya,

memverifikasi, hingga ke tahap penyelesaiannya dengan memprint out hasil

yang ditemukan. Sedangkan hambatan/ kendala yang dihadapi berasal dari

individu, antar individu dan lingkungan.

2. Penelitian yang ditulis oleh Maulidya Istiqfani dalam skripsinya yang

berjudul “Kebutuhan informasi guru-guru fiqh dalam proses kegiatan belajar

mengajar: studi kasus di MTsN Tangerang II Pamulang”. Yang diterbitkan

oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dan pendekatan

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

36

kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ketika guru Fiqih

ingin membuat RPP, mereka membutuhkan informasi mengenai tujuan

pembelajaran, kompetensi yang diharapkan, metode mengajar, dan materi ajar

dan ketika guru Fiqih menggunakan model pembelajaran CTL, mereka juga

membutuhkan informasi mengenai metode mengajar dan fsilitas

pembelajaran yang tepat untuk anak didik. Selain itu, terkait ilmu Fiqih

mereka membutuhkan informasi tentang perkembangan hukum Islam dan

berita-berita dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan contoh dalam

proses pembelajaran dikelas. Untuk memenuhi informasinya, guru-guru Fiqih

membaca buku, melakukan pencarian di Internet dan berdiskusi dengan

teman di MGMP agama.

Hal yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian penulis lakukan

terletak pada sasaran dalam penelitin, karena penelitian ini yang dijadikan

sasaran ialah ustadz-ustadz yang sekaligus menjadi pendakwah dan selain itu

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian

berupastudi kasus serta pembahasan dari hasil penelitian ini terfokus pada

perilaku pencarian informasi yang terjadi di Pesantren Hidayatul Falah.

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

penelitian studi kasus yang dilakukan terhadap ustadz di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah Sukabumi, untuk mengetahui perilaku pencarian

informasi ustadz dalam memberikan pengajaran islami, hambatan apa

yang mempengaruhi pencarian informasi dan bagaimana cara mengatasi

ustadz mengatasi hambatan dalam mencari informasi. Pendekatan

kualitatif, yaitu pendekatan dengan mengkaji perspektif partisipan dengan

strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian ditujukan

untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.

Dalam buku memahami Penelitian Kualitatif karya Basrowi dan Suwandi,

Bogdan dan Taylor mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan

salah satu prosedur penelitan yang menghasilkan data deskriptif berupa

ucapan atau tulisan serta perilaku orang-orang yang diamati. Melalui

penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang

mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.34 Data kualitatif juga dapat

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya

wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah

dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif

34 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm 1

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

38

adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku kebutuhan informasi

yang ada di Pondok Pesantren Hidayatul Falah, serta memahami dan

mencari tahu kendala apa saja yang ditemui oleh ustadz di Pesantren serta

bagaimana cara mengatasinya pada saat melakukan pencarian informasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi

kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna,

menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman

mendalam yang mendalam dari individu, kelompok atau situasi”35.

Dalam pengertian lain studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu

sistem yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus” yang dari waktu ke

waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan

berbagai sumber informasi yang “kaya” dalam suatu konteks.

Yang dimaksud kasus adalah kejadian atau peristiwa, bisa sangat

sederhana bisa pula kompleks. Oleh karena itu peneliti mimilih salah satu

saja yang benar-benar spesifik. Peristiwanya tergolong unik, artinya hanya

terjadi di situs atau lokus tertentu.

Peneliti mengumpulkan data dan mendeskripsikan perilaku pencarian

informasi yang terjadi di Pondok Pesantren Hidayatul Falah sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lokasi penelitian

35 Emzir,Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Hlm. 20.

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

39

1) Subjek dan objek penelitian

Objek dari penelitian ini adalah perilaku pencarian informasi yang

dilakukan ustadz. Subjek penelitian ini adalah ustadz di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah

2) Informan penelitian

Informan dari penelitian ini adalah ustadz di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah yang berjumlah tiga orang. Pemilihan informan ini

dilakukan secara sengaja. Spradley (1980) mengusulkan lima kriteria lima

kriteria untuk pemilihan kriteria untuk pemilihan informan, sebagai

berikut:

a. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan

atau medan aktivitas yang menjadi informasi

b. Subjek yang masih terlibat secara penuh/aktif pada lingkungan atau

kegiatan yang menjadi perhatian peneliti

c. Subjek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk

diwawancarai

d. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau

dipersiapkan terlebih dahulu

e. Subjek yang sebelumnya tergolong masih “asing” dengan penelitian,

sehingga peneliti merasa lebih tertantang untuk “belajar” sebanyak

mungkin dari subjek yang berfungsi sebagai “guru baru” bagi

peneliti36

36 Burhan Bungin. Analisis data penelitian kualitatif: Pemahaman filosofis dan metodologis ke

arah penguasaan model aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005) hlm.54-55

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

40

Kriteria informan yang dipilih penulis memenuhi empat kriteria yang

disarankan oleh Spradley, yaitu ketiga informan orang-orang yang intensif

dan berperan aktif dalam kegiatan pencarian informasi serta mempunyai

waktu atau kesempatan untuk diwawancarai. Selain itu, informan yang

dipilih pun disesuaikan dengan persyaratan unuk diangkat sebagai ustadz

2. Sumber data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

a. Data primer yaitu semua bahan-bahan informasi dari tangan pertama

atau dari orang sumber yang terkait langsung dengan suatu gejala atau

peristiwa tertentu. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari sumbernya dan tanpa melalui perantara. 37 Dalam

penelitian ini, yang merupakan data primer adalah Ustadz yang ada di

Pondok Pesantren Hidayatul Falah yang berjumlah 10 orang, namun

penulis mengambil jumlah data primer sebanyak 3 orang karena jumlah

ustadz tetap Pondok Pesantren Hidayatul Falah yang juga menjadi

pendakwah di lngkungan sekitar Sukabumi

b. Data sekunder adalah data-data yang tersedia dan telah diolah terlebih

dahulu seperti buku-buku dan literatur lainnya yang berhubungan

dengan penelitian seperti artikel yang berkaitan dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah buku-buku,

literatur, artikel, karya tulis, dokumentasi dan lain sebagainya.

37 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, hlm. 86

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

41

3. Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan sebagai

narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Informan

merupakan orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data,

informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.38

Kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar cepat dan teliti

dalam melakukan analisis, terutama bagi peneliti yang belum mengalami

latihan etnografi.39Adapun informan dalam penelitian ini diantaranya yaitu

Ustadz Pesantren Hidayatul Falah dan juga menjadi seorang pendakwah

dilingkungan Sukabumi yang bersedia diwawancarai oleh penulis, yaitu

ustadz Jaenudin, Ustadz Khoerudin dan ibu Khotimah.

Alasan penulis menjadikan ketiganya sebagai informan, karena ustadz

Jaenudin, Ustadz Khoerudin dan ibu Khotimah merupakan pengajar tetap

di Pondok Pesantren Hidayatul Falah yang sekaligus merupakan seorang

pendakwah di lingkungan Sukabumi khususnya kecamatan Cikidang.

A. Profil Informan/Narasumber

a) Informan J

Informan J adalah ustadz yang mengajar di Pesantren yang sekaligus

sebagai Kepala yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Falah dengan

latar belakang pendidikan terakhir Pesantren selama kurang lebih 12

tahundi Pesantren Hidayatul Falah dan Pesantren As-salafiyah

Sukabumi dan berkuliah di STAI An-Andina Sukabumi . Sudah 15

tahun beliau mengajar di Pesantren Hidayatul Falah. Selain itu beliau

38Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: komunikasi, ekonom, kebijakan politik, dan ilmu sosial

lainnya (Jakarta: Kencana, 2007),hlm.108

39S. Yvonna Lincoln dan Egon G. Guba, Effective Evaluation (San Fransisco, 1981), hlm. 258

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

42

juga mengajar bidang studi keagamaan di SMK AL-Mumtaz

Sukabumi. Di masyarakat selain menjadi pendakwah, beliau juga

menjadi anggota MUI desa Cikiray serta sebagai anggota PAH

(Penyuluh Agama Honorer) di kecamatan

b) Informan K

Informan K adalah asisten pengajar di Pesantren Hidayatul Falah.

Pendidikan terakhir beliau yaitu pesantren selama 12 tahun di

Pesantren As-salafiyah Sukabumi dan pesantren Hidayatul Falah.

Selain mengajar, beliau juga sering berdakwah di lingkungan sekitar

serta sebagai pengajar di DTA Al-Mumtaz Sukabumi

c) Informan O

Informan O adalah ustadzah yang mengajar dan membimbing santri

khusus putri. Latar belakang pendidikan beliau yaitu Sarjana

Pendidikan di STAI Pelabuhan Ratu dan pesantren selama 6 tahun di

Pesantren Hidayatul Falah, selain mengajar di Pesantren Hidayatul

Falah, beliau juga mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Yasri Sukabumi.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu:

a. Observasi.

Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian

yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu. Adapun menurut

Garayibah, observasi ilmiah adalah perhatian terfokus terhadap gejala,

kejadian atau sesuatu dengan maksud menafsirkan,ya, mengungkapkan

faktor-faktor penyebabnya, dan menentukan kaidah-kaidah yang

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

43

mengaturnya. 40 Dalam pengertian lain observasi adalah metode atau

cara-cara penghimpunan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang sedang dijadikan

sasaran pengamatan. Dan dalam hal ini, Ustadz Pesantren Hidayatul

Falah lah yang dijadikan sasaran pengamatan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara(interviewee) yaang memberi

jawaban atas pertanyaan itu.41Wawancara adalah teknik pengambilan

data melalui bentuk pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada

narasumber, dikarenakan adanya keterbatasan waktu dalammelakukan

penelitian tersebut.

c. Dokumen

Soehartono menyatakan bahwa studi dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang tak langsung ditujukan kepada subjek:

penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagai macam, tidak hanya

dokumen resmi.42

Dilakukan dengan cara membaca berbagai buku yang berkaitan

dengan penelitian ini sebagai acuan.

40Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data (Jakarta: Rajawali Press. 2011),Hlm .38.

41Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung :Pt. Remaja Rosdakarya. 2014),

Hlm.186. 42Ibid. Hlm, 70

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

44

d. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan

metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencata serta

mengolah bahan penelitian. 43 Dalam kegiatan ini, penulis

mengumpulkan data melalui membaca berbagai macam sumber

referensi atau literatur-literatur yang lerevan dengan tema yang dibahas

oleh penulis. Adapun sumber-sumber yang dimaksud dapat diperoleh

dari buku, jurnal, artikel,surat kabar, skripsi, prosiding dan dengan

menelusur melalui media elektronik.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif. Adapun langkahnya yaitu:

a. Reduksi Data

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara

data dengan dengan tujuan penelitian. Data-data yang penulis peroleh

hasil dari wawancara, observasi, dan studi pustaka yang tidak semuanya

penulis gunakan. Akan tetapi, data tersebut dipilih-pilih yang relevan

dengan tema penelitian.

b. Penyajian Data

Dalam penelitian ini, penulis menyajikan data dalam bentuk teks yang

bersifat naratif. Data ini yang nantinya akan menjelaskan haasil dari

penelitian yang telah dilakukan.

43Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2008),hlm. 3.

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

45

c. Penarikan Kesimpulan

Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, penulis akan membuat

kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah.

6. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pesantren Hidayatul Falah yang bertempat di

kp.Tipar desa Cikiray kec. Cikidang kab. Sukabumi

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2016 sampai dengan November

2018 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal Penelitian

N

o

Kegiatan 2016-2018

Juni Juli - agust

Sept Okt-Des Jan- Mei Jun Jul

1 Penyusunan

Proposal

2 Pengajuan

Proposal

3 Bimbingan Skripsi

4 Pengumpulan

Literatur

Mengenai Skripsi

5 Melakukan

wawancara

dengan informan

6 Penelitian di

lapangan

7 Analisis Data

8 Penyusunan

Skripsi

9 Pengajuan Sidang

10 Sidang Skripsi

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pondok Pesantren Hidayatul Falah

1. Sejarah Berdiri dan Tujuan didirikannya Pesantren Hidayatul Falah

Sukabumi

Pondok Pesanten Hidayatul Falah berkedudukan di Kecamatan

Cikidang kabupaten Sukabumi. Yayasan ini didirikan pada tanggal 02 Mei

1953. Berdiri di atas lahan tanah seluas 517 m2 (lima ratus tujuh belas meter

persegi) yang awalnya hasil wakaf dari tanah bekas milik adat. Yayasan ini

merupakan wadah bagi penyelenggaraan pengajian anak-anak, dakwah, dan

kegiatan sosial.

Pendirian yayasan ini diprakarsai oleh Alm K.H Muhammad

Husni. Latar belakang berdirinya pondok pesantren ini karena semata-mata

mereka terpanggil dan merasa bertanggung jawab atas pendidikan anak-

anak dan masyarakat sekitarnya maupun masyarakat luas. Didirikannya

pondok pesantren didasarkan pada minimnya pengetahuan masyarakat

mengenai ilmu agama pada masa lalu, agar masyarakat dapat menerapkan

pendidikan islam dalam kehidupan sehari-hari. Pondok pesantren Hidayatul

Falah ini terbuka untuk umum, karena tidak hanya para santri saja yang

dapat belajar di pesantren ini, bapak-bapak beserta ibu-ibu dilingkungan

sekitar juga diperbolehkan untuk mengikuti pengajian yang telah

terjadwalkan oleh pesantren Adapun sistem pengajaran yang diterapkan di

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

47

pesantren ini adalah ceramah dan sorogan, dimana santri diajak memahami

kandungan kitab kuning secara perlahan-lahan, detail, teliti mengikuti

pikiran dan konsep-konsep yang termuat dalam kitab dari kata per kata.Di

pesantren Hidayatul Falah mengaji kitab diajarkan sesuai dengan tingkat

kesulitan dalam memahami kitab dan usia. Pesantren ini tidak menggunakan

kurikulum pemerintah dalam sistem belajar mengajar, tetapi pesantren ini

sudah bekerjasama dengan pesantren lain untuk mengembangkan bakat-

bakat para santrinya

2. Visi Dan Misi

Visi Pondok Pesantren Hidayatul Falah

“Unggul dalam ilmu, berkualitas dalam beramal, dan bergaul dengan

landasan keimanan”

Misi Pondok Hidayatul Falah

“Menciptakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, inisiatif, dan

produktif, serta membentuk santri yang berilmu Amaliyah dan beramal

ilmiah”

3. Sarana Prasarana

Pondok Pesantren Hidayatul Falah memiliki banyak fasilitas

pendukung, diantaranya: asrama putra dan putri, ruang aula, mesjid,

majelis ta’lim, tempat wudhu, ruang pesantren dan ruang alat marawis.

Semua ruangan tersebut masih dalam kondisi yang baik sampai saat ini.

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

48

4. Struktur Organisasi

Adapun susunan Organisasi Yayasan tersebut antara lain:

1. K.H Muhammad Husni (alm) sebagaiPendiri

2. Jejen Jaenudin sebagai Ketua Yayasan

3. Khoerudin sebagai Sekretaris

4. Khotimah, S.Pd.I sebagai Bendahara

5. Syafe’i sebagai Anggota

6. Uto Muslim sebagai Anggota.

7. Komarudin sebagai Anggota

8. Ujang Hendrik sebagai Anggota

9. Iskandar sebagai Anggota

10. Ihun Solihun (alm) sebagai Anggota

5. Toko buku Sukabumi

Adapun toko buku yang menjadi acuan pondok pesantren hidayatul falah

yaitu:

1. Toko Kitab dan Buku Bintang Fajar

Toko Kitab & Buku Bintang Fajar beralamat di Jalan Stasiun

BaratNo.19, Gunungparang, Cikole, Gunungparang, Cikole, Kota

Sukabumi, Jawa Barat 43111, Indonesia.

2. Toko Kitab - Buku Al-Islamiyah

Toko Kitab - Buku Al-Islamiyah beralamat di Jl. Zaenal Zakse,

Gunungparang, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111, Indonesia.

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

49

3. Toko Buku AA

Toko Buku AA beralamat di Jalan A. Yani No.86, Gunungparang,

Cikole, Gunungparang, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43111,

Indonesia.

B. Hasil penelitian

Pada point ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang telah

dilakukan di Pondok Pesantren Hidayatul Falah. Penulis meneliti dan

mengamati perilaku pencarian informasi yang terjadi di pondok Pesantren

Hidayatul Falah. Selain itu penulis melakukan wawancara kepada ustadz

yang mengajar, diantaranya yaitu:

No Nama Peran Inisial

1 Jaenudin Kepala yayasan

sekaligus

pengajar

u.j

2 Khoerudin Asisten pengajar u.k

3 Khotimah Bendahara

sekaligus

pengajar

u.o

Wawancara dilakukan untuk mencari informasi tentang perilaku

pencarian informasi di Pondok Pesantren Hidayatul Falah. Tahapan yang

pertama penulis lakukan yaitu melakukan observasi atau pengamatan

untuk mengetahui kegiatan apa saja yang terjadi di Pondok Pesantren

Hidayatul Falah setiap hari. Observasi ini dilakukan dalam beberapa tahap,

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

50

pertama penulis meminta izin untuk melakukan penelitian yang

berlangsung selama 4 hari. Observasi kedua dilakukan penulis selama

1bulan. Observasi dilakukan untuk melihat kegiatan-kegiatan yang terjadi

di Pesantren Hidayatul Falah serta mengamati bagaimana perilaku

pencarian informasi yang terjadi disana

Pada hasil penelitian ini penulis menganalisis data yang telah di

dapat, selanjutnya penulis melakukan reduksi data, penyajian data

sehingga dapat menarik kesimpulan dari apa yang penulis teliti. Penulis

akan mendeskripsikan, dan menyajikan apa yang telah di teliti. Hal

tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku

pencarian informasi serta hambatan apa saja yang terdapat dalam proses

pencarian informasi. Maka berikut akan penulis jelaskan hasil

daripenelitian yang telah penulis lakukan dalam bentuk sub-sub

pembahasan.

Analisis Pencarian informasi ustadz pondok pesantren Hidayatul Falah

a. Perilaku Pencarian Informasi.

Perilaku pencarian informasi yang terjadi di Pesantren Hidayatul

Falah secara umum akan dilihat dengan menggunakan model pencarian

informasi profesional oleh Gloria J.Leckie, Karen E. Pettigrew, dan

Christian Sylvain. Berdasarkan model ini, komponen-komponen yang

akan dianalisis adalah peran dan tugas pekerjaan, karakteristik kebutuhan

informasi, sumber informasi yang digunakan dan pemahaman terhadap

sumber informasi, dan hasil akhir. Seseorang bisa menemui kegagalan

selama pencarian informasi. Dan kegagalan ini terjadi akibat adanya

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

51

berbagai hambatan.Oleh karena itu, penulis menambahkan komponen

lain yang berhubungan dengan perilaku pencarian informasi yaitu

hambatan yang terjadi selama proses pencarian informasi.

Peran dan tugas pekerjaan terdiri dari fungsi penyedia layanan dan

administrasi/manajemen; karakteristik kebutuhan informasi terjadi dari

demografi individu, frekuensi, kepentingan, dan prediksi dan

kekompleksan; faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian informasi

terdiri dari subbagian sumber-sumber informasi dan pemahaman

terhadap sumber informasi yang terdiri dari variable keakraban dan

kesuksesan sebelumnya, sumber terpercaya, kemasan, kualitas,

kemudahan akses, ketepatan waktu, dan biaya; yang terakhir adalah hasil

akhir dan hasil.

1. Peran dan fungsi pekerjaan

Menurut leckie.et.al (1996) berdasarkan berbagai penelitian

tentang kebutuhan informasi dan pemanfaatannya pada profesional

diketahui bahwa mereka mempunyai bermacam-macam peran dalam

menjalankan tugas sehari-hari, lima peran yang sering ditemukan

diantaranya: penyedia pelayanan (service provider), administrator/

manager, peneliti (researcher), pendidik/penyuluh (educator) dan

murid (student)

Peranan mereka dalam menjalankan tugas sehari-harinya

mempunyai peran yang sesuai dengan yang ditemukan oleh Leckie

yaitu:

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

52

a) Sebagai pendidik/penyuluh, pembimbing dan pengasuh santri

Peran yang dijalankan ustadz dengan menggunakan model

Leckie diantaranya yaitu sebagai penyuluh agama, pendakwah,

pengajar, pengasuh santri, dan asisten pengajar. Adapun tugas yang

dilakukan ustadz dalam menjalankan perannya yaitu tugas dalam

memberikan pembelajaran kepada santri dalam menerjemahkan

kitab yang berbahasa Arab, membimbing santri dalam menjawab

permasalahan yang ada dilingkungan sekitar, memberikan

pembelajaraan kewanitaan yang terdapat dalam kitab. Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil wawancara dibawah ini

“Kalau di masyarakat saya ini anggota MUI desa Cikiray dan anggota PAH (Penyuluh Agama Honorer) di kecamatan,

ngedakwah juga kadang kalau ada yang manggil, sedangkan kalau di Pesantren mah saya Pengajar, pengasuh santri dan kepala

yayasan” (UJ)44

“kalau saya sih disini sebagai Pengajar dan pengasuh santri putri”

(UO)45

“Iya, disini saya seorang asisten pengajar tapi kadang berdakwah

juga, ceramah di masyarakat”(UK)46

“....memberi pembelajaran kepada para santri maupun santriwati dalam menerjemahkan kitab tradisonal, yg kitab bahasa Arab

gundul”(UK)47

“......mengartikan (menerjemahkan) kitab-kitab dasar serta membimbing santri putri dalam menjawab permalahan-

permasalahan yang ada”(UO)48

“.....namanya ngajar bukan sekedar ngajar saja pasti mendidik

juga, plus membimbing iya.........” (UJ)49

44Wawancara pribadi dengan ustadz Jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

45Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 19 september 2016

46Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 september 2016

47Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 september 2016

48Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 19 september 2016

49Wawancara pribadi dengan ustadz Jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

53

“.....memberi pembelajaran tentang kewanitaan, khususnya yang

terdapat pada kitab-kitab dasar seperti kitab safinah” (UO)50

Dari data diatas peran mereka dapat dilihat bahwa peran

ustadz yang dijalankan sehari-hari adalah sebagai

pendidik/penyuluh, pembimbing dan pengasuh santri, dan tugas

yang mereka lakukan yaitu memberikan pembelajaran dalam

menerjemahkan kitab tradisional yang berbahasa Arab serta

membimbing santri dalam menjawab permasalahan-permasalahan

yangterjadi di lingkungan pesantren.Dan peran tersebut ada dalam

model Leckie et.al tentang peran pendidik/penyuluh (educator) .

b) sebagai pendakwahdan sarana konsultasi masyarakat umum perihal

kehidupan

Peran lain yang terdapat dalam penelitian ini bedasarkan model

Leckie et.al yaitu sebagai sarana konsultasi masyarakat umum dan

pendakwah. Hal tersebut sesuai dari hasil wawancara dibawah ini:

“ngedakwah juga kadang kalau ada yang manggil, .........” (UJ)51

“iya gitu, kadang yang namanya masyarakat kan suka nanya kalau di pengajian, nah maka dari itu hasil dari mencari informasi itu informasi yang kita butuhkan agar kita bisa menjawab pertanyaan

masyarakat”(UK)52

“PAH itu biasanya yang membantu permasalahan di masyarakat,

contohnya kemaren kan sempet ada pembaptisan gitu di

kecamatan, nah kita itu mencari tahu kenapa bisa begitu, nah nanti

kita kasih pengertian ke masyarakat yang terlanjur pindah agama,

50Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 19 september 2016

51Wawancara pribadi dengan ustadz Jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

52Wawancara pribadi dengan ustadzkhoerudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

54

menjawab persoalan-persoalan mereka, dan alhamdulillah ada

yang balik pada akidahnya”(UJ)53

Berdasarkan hasil wawancara diatas peran ustadz sebagai

sarana konsultasi masyarakat dan pendakwah sesuai dengan peran

penyedia pelayanan (service provider) yang ada dalam model

Leckieet.al

c) sebagai murid

Selain sebagai pengajar, ustadz juga berperan sebagai murid bagi

senior-senior mereka. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara di

bawah ini:

“biasanya untuk menambah wawasan,saya juga suka ikut pengajian ustadz-ustadz senior, menjadi pendengar begitu neng,

gak cuma diskusi aja”(UJ)54

“terkadang ikut pengajian lagi neng, belajar sama senior yang

lebih luas wawasannya”(UO)55

Dari hasil wawancara diatas, peran lain ustadz yaitu sebagai murid.

Hal ini sesuai dengan peran yang ada dalam model Leckie yaitu

peran sebagai murid (student).

2. Karakteristik kebutuhan terhadap informasi

Setiap manusia mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda,

untuk memenuhinya juga mempunyai cara masing-masing. Sulistyo-

Basuki mendefinisikan kebutuhan informasi adalah informasi yang

diinginkan seseorang untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan rohaniah,

pendidikan dan lain sebagainya. Menurut Leckie et.al karakteristik

53Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

54Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

55Wawancara pribadi dengan ustadzah Otih, Sukabumi, 19 September 2016

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

55

kebutuhan informasi dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh beberapa

faktor. Faktor-faktor tersebut adalah demografi individu (individual

demographics), konteks masalah (context), frekuensi (frekuensi), prediksi

(predictability), kepentingan (importance), dan kekompleksan

(complexcity)

a. Demografi individu

Dalam memenuhi tugas-tugasnya sebagai pengajar dan pendakwah,

para ustadz tentu membutuhkan informasi sesuai kebutuhan dan

demografi individu mereka. Hal ini dapat dilihat dari hasil

wawancara dibawah ini:

“informasi untuk bisa menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam sebuah kitab tidak selalu sama artinya, tapi disesuaikan dengan kata dasar dari kata tersebut atau mengikuti kata seterusnya, jadi kita

harus banyak-banyak baca kitab Arab” (UO)56

“.....informasi keagamaan kebanyakan, soalnya untuk bekal sebagai

pendakwah,kalau untuk ngajar palingan baca kitab kitab lain” (UJ)57

“informasi keagaaman dengan informasi yang sedang terjadi di

masyarakat” (UK)58

Dari hasil wawancara diatas, demografi individu ustadz sangat

mempengaruhi dalam pencarian informasi. Dan ini sesuai dengan

model perilaku pencarian informasi professional milik Leckie at.al

tentang faktor yang mempengaruhi karakteristik kebutuhan informasi

setiap individu yaitu demografi individu

56 Wawancara pribadi dengan ustadzah Otih, Sukabumi, 19 September 2016

57Wawancara pribadi dengan Ustadz Jaenudin, Sukabumi, 19 September 2016

58Wawancara pribadi dengan Ustadz Khoerudin, Sukabumi, 19 September 2016

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

56

b. Faktor kebutuhan informasi yang baru atau terulang

Faktor kebutuhan informasi yang baru atau terulang dapat dilihat

dari tindakan yang dilakukan ustadz bila menemukan permasalahan

di lingkungan masyarakat.Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dibawah ini:

“iya, sebenarnya saya sudah tahu tentang informasi tersebut, tapi

saya hanya ingin menambah informasi dan wawasan saja, contohnya

ketika saya ingin berdakwah,nah enak kalau misalnya mencari informasi lewat internet,karena kalau dikitab kan gak semuanya di

jelaskan dan sesuai dengan apa yang terjadi sekarang pembahasannya, maka dari itu saya mencari informasi lewat internet

untuk bisa disesuaikan antara informasi yang ada di kitab dengan informasi yang ada di internet, kalau dulu mah mau dakwah itu

paling ngebahasapa saja yang telah di pelajari, kalau sekarang kan informasi semakin banyak, jadi bisa gunakan untuk kepentingan yang

kita butuhkan”(UJ)59

Dari hasil wawancara diatas, ustadz mencari informasi yang

berulang-ulang untuk menambah informasi dan wawasan ustadz

dalam memenunuhi tugasnya berdakwah, mengajar dan tugas

lainnya. Dan hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi

karakteristik kebutuhan informasi individu menurut Leckie.et.al.

c. Prediksi yaitu mencakup kebutuhan informasi yang diharapkan

atau tidak terduga

Dalam menjalankan peran dan tugasnya, para ustadz memprediksi

terlebih dahulu kebutuhan informasi yang mereka butuhkan agar

sesuai dengan yang mereka harapkan. Pernyataan ini sesuai dengan

hasil wawancara sebagai berikut:

59Wawancara pribadi dengan ustadz Jaenudin, Sukabumi, 19 September 2016

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

57

“.......kita juga kadang suka memprediksi, bahasan apa yang

biasanya sering muncul di lingkungan sekitar, maka dari itu kita harus mencari informasi itu agar bisa menjawab pertanyaan-

pertanyaan masyarakat dan penyampaiannya diseseuaikan dengan permasalahan masa itu, sekarangkan cari informasi mah gampang,

asal harus pinter milih-milihnya”(UO)60

Dari data diatas demografi individu, faktor kebutuhan terulang dan

baru, dan prediksi sangat mempengaruhi kebutuhan informasi para

ustadz dalam mencari informasi.

3. Sumber informasi

Sumber informasi merupakan media tersimpannya sekaligus media

penyampaian suatu informasi. Sumber informasi menurut Suwanto dapat

berupa dokumen dan non dokumen, maksudnya sumber informasi dalam

bentuk dokumen adalah buku, majalah, tesis, disertasi, laporan penelitian,

jurnal abstrak atau yang lainnya dalam bentuk tercetak. Sedangkan

sumber informasi non dokumen adalah sumber informasi yang didapat

dari manusia langsung seperti keluarga, teman, dosen, pustakawan,para

ahli, spesialis informasi. Adapun sumber informasi yang ustadz dan

ustadzah yang banyak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

diantaranya yaitu:

a. Buku dokumen

Hasil wawancara menunjukkan bahwa buku tradisional yang

berbahasa Arabtentang kegamaan, tafsir alqur’an dan hadist yang

biasanya dijadikan bahan ajar utama dalam kegiatan belajar mengajar.

Alasannya karena ketersediaan buku tersebut.

60Wawancara pribadi dengan ustadzah Otih, Sukabumi, 19 September 2016

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

58

“informasi untuk bisa menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam

sebuah kitab karena kata dari setiap kalimat yang berbahasa Arab itu tidak selalu sama artinya, tapi disesuaikan dengan kata dasar dari kata

tersebut atau mengikuti kata seterusnya, jadi kita harus banyak-banyak

baca kitab Arab”(UO)61

“disini kebanyakan kita menggunakan kitab tradisional yang berbahasa Arab neng, nah kalau referensinya baru dari al- qur’an atau buku lain”

(UJ)62

“iya banyaknya kita pake kitab tradisional yang berbahasa arab, atau

nggak baca tafsir-tafsir alqur’an“ (UK)63

b. Individu

Keterbatasan informasi dalam bentuk dokumen disiasati dengan

pencarian informasi dalam bentuk non dokumen, seperti pencarian

informasi dengan antar individu yang dianggap memiliki informasi

yang shahih dan dapat dipertanggungjawabkan.

Individu yang dijadikan sumber oleh ustadz pada umumnya yaitu

rekan-rekan sejawat yang seprofesi sebagai pengajar dan pendakwah,

serta orang-orang yang ada dalam lingkungan pesantren serta saling

pinjam meminjam kitab

“biasanya untuk menambah wawasan,saya juga suka ikut pengajian ustadz-ustadz senior, menjadi pendengar begitu neng, gak cuma diskusi

aja “(UJ)64

“ Ya dapat dari diskusi juga ada, dari kitab juga ada, seperti

muthola’ahlah kalau nambah ilmu para ustadz-ustadz” (UK)65

“oh jelas, kalau di pesantren salafi seperti disini,mungkin mencari

informasinya itu disitu, yaitu muthola’ah sama diskusi dengan ustadz

lagi, kita tidak menyepelekan kitab-kitab terjemahan, bukan gitu.. tapi

kitab tersebut hanya untuk perbandingan“ (UJ)66

61 Wawancara pribadi dengan ustadzah Otih, Sukabumi, .19 September 2016

62Wawancara pribadi dengan Ustadz Jaenudin, Sukabumi, 19 September 2016

63Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi,19 September 2016

64Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19.September 2016

65 Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 September 2016

66Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 20 september . 2016

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

59

“karena setiap para ustadz sangat mungkin saling pinjam meminjam

seperti mau meminjam kitab karena kita tidak punya kitabnya, maka

kita minjam ke si anu, maka kita meminjam kitab ke beliau begitupun

sebaliknya”(UK)67

“Saya juga tentu pernah merasa tidak puas dalam mencari informasi

dan Saya akan mencari informasi dengan sumber informasi yang

samadengan cara yang sama pula,misalnya nyari informasinya dikitab

lain seperti meminjam kitab” (UO)68

“saling sharring dan sambil saling meminjam kan kitab, karena kitab

pribadi yang belum lengkap.................”(UJ)69

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan kekurang

puasan ustadz dalam mencari informasi maka ustadz mencari informasi

dari berbagai sumber informasi siapa saja dan dari mana saja. Pemilihan

informasi ini atas dasar kebutuhan informasi individu

c. Toko buku

Sumber informasi lain ustadz didapat dari toko buku dengan cara

membelinya. Pernyataaan ini sesuai dengan hasil wawancara berikut

ini:

“...... kitab yg ustadz ajarkan di pesantren ini sama beliau juga sama beli pribadi beli sendiri di toko anda, anda sukabumi dan toko bintang fajar sukabumi dan toko islamiyah sukabumi, itu masalah kitab semua

guru pada beli sendiri”(UJ)70

Dengan adanya toko buku didaerah dapat membantu ustadz dalam

mengoleksi sumber informasi dengan cara membelinya dalam bentuk

buku. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara diatas.

67Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 September 2016

68Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 20 september 2016

69Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

70Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

60

d. Internet

Sumber informasi yang berasal dari internet juga biasanya

digunakan oleh para ustadz, karena sumber informasi tersebut dianggap

sebagai sumber informasi yang lengkap. Dengan perkembangan

informasi yang semakin pesat, maka teori belajar pun semakin

kompleks perkembangannya. Banyak kemajuan yang menarik dari teori

belajar mengajar bila dibandingkan dengan teori belajar yang

sebelumnya, karena teori belajar sekarang yang semakin beragam.Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan ustadz dibawah ini:

“kalau saya udah mulai pake alhamdulillah, seperti kemarin saya pake google untuk mencari referensi hadist yang berkaitan tentang zakat

tanaman(UJ)71

“sedikit-sedikit saya sudah memakai internet,contohnya saya pernah mencari tentang permasalah perempuan,apa saja yang berkaitan

dengan itu,untuk menambah pengetahuan saja“(UO)72

Dengan adanya internet, ustadz sedikit terbantu dalam mencari

informasi sesuai dengan yang mereka butuhkan. Dan hal ini dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam menjalankan tugas

dan perannya.

4. Kesadaran terhadap informasi

Kesadaran terhadap informasi dapat menentukan jalan/proses

pencarian infromasi yang akan diambil. Adapun variabel-variabel yang

mempengaruhi kesadaran ustadz terhadap informasi diantaranya yaitu:

71Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 20 september 2016

72Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 20 September 2016

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

61

a. Variable kemudahan akses

Menurut Leckie et. al profesional akan memilih sumber informasi

yang telah terbiasa mereka gunakan untuk masalah atau kebutuhan

yang sama dengan terdahulu.

“... memilih sumber informasi tersebut sih karena lebih mudah

didapat, disinikan kebayakannya kan menggunakan kitab tradisional

yang berbahasa Arab dan saya juga suka bertukar fikiran dengan ustadz lain agar saya dapat lebih faham dan menguasai ilmu yang

bersangkutan, seperti yang saya ajarkan” (UO)73

b. Variable informasi yang terpercaya

Berdasarkan hasil wawancara,ketiga informan menyatakan variable

sumber yang terpercaya dan kualitas akan sangat berpengaruh dalam

pemilihan sumber informasi.

“bukannya kita tidak memakai dari buku-buku yang terjemahan, bukannya tidak senang, tp kayaknya kita lebih mendalamnya atau

lebih percayanya lebih kesitu” (UJ)74

Kurangnya ustadz mempercayai dan memakai kitab terjemahan

dipengaruhi oleh percayanya ustadz terhadap kitab yang berbahasa

Arab dan lebih memahaminya ustadz terhadap kitab tersebut. Hal

tersebutsesuai dengan pernyataan ustadz diatas.

73Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 19 september 2016

74Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

62

c. Variabel kemampuan ustadz dalam membandingkan sumber

informasi

Variabel ini merupakan variabel perbandingan para ustadz dalam

mencari informasi dan perbandingan ini pun berpengaruh dalam

pencarian informasi

“.....mencari informasi dari internet itu untuk perbandingan bukan untuk bahan bacaan mentah-mentah tapi kita juga bersyukur dengan

adanya internet, jadi kita juga lebih banyak perbandingan” (UJ)75

Dari pernyataan diatas mencari informasi melalui internet dilakukan

ustadz untuk membandingkan informasi yang mereka ketahui dari

media lain dengan informasi yang mereka dapatkan dari internet

sebagai perbandingan yang kelak dapat digunakan dalam

menjalankan tugas dan perannya.

5. Hasil Penelusuran Informasi

Hasil penelusuran informasi adalah hasil yang didapat dari proses

pencarian informasi. Hasil yang optimal dapat tercapai apabila informasi

yang diperoleh dapat membantu menyelesaikan tugas dan peran kerja

profesional. Tindakan yang dilakukan para ustadz adalah menyimpan

informasi agar dapat memanfaatkan kembali informasi tersebut apabila

mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Namun tidak

jarang pula para ustadz melakukan kembali penelusuran informasi

(feedback) sebab informasi yang didapat tidak sesuai dengan informasi

yang mereka butuhkan. Dan proses penemuan infromasi baru akan

berakhir apabila hasil informasi yang diperoleh dapat membantu

75Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

63

menjawab pemasalahan dalam menyelesaikan tugas yang mereka

kerjakan. Adapun hasil akhir dari proses pencarian informasi yang terjadi

di Pesantren Hidayatul Falah

“informasi untuk bisa menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam

sebuah kitab karena kata dari setiap kalimat yang berbahasa Arab itu

tidak selalu sama artinya, tapi disesuaikan dengan kata dasar dari kata tersebut atau mengikuti kata seterusnya, jadi kita harus banyak-banyak

baca kitab Arab”(UO)76

“kalau saya sih informasi keagamaan kebanyakan, soalnya kan sebagai

bekal untuk berdakwah, kalau untuk ngajar palingan baca kitab kitab

lain”(UJ)77

“iya gitu, kadang yang namanya masyarakat kan suka nanya kalau di pengajian, nah maka dari itu hasil dari mencari informasi itu informasi yang kita butuhkan agar kita bisa menjawab pertanyaan masyarakat”

(UK)78

Informasi seputar keagamaan dan menerjemahkan bahasa Arab

merupakan hasil dari pencarian informasi ustadz yang sering mereka

lakukan sehari-hari. Hal tersebut mereka lakukan untuk membantu

mereka dalam menjalankan peran dan tugas mereka sebagai pendidik,

penyuluh dan peran lainnya.

6. Hambatan-hambatan

Hampir dapat dipastikan setiap individu akan mengalami hambatan

dalam pencarian informasi. Hambatan dalam pencarian informasi dapat

dikategorikan menjadi hambatan individu, hambatan lingkungan dan

hubungan antar individu (interpersonal). Hambatan individu adalah

faktor yang menghambat pencarian informasi yang berasal dari dalam

76Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi,19 september 2016

77Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 20 september 2016

78Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

64

diri pencari informasi itu sendiri seperti faktor sifat, pendidikan dan

status sosial ekonomi. Hambatan yang berasal dari lingkungan pencarian

informasi antara lain waktu yang terlalu lama untuk memperoleh

informasi, fasilitas akses yang terbatas, situasi ekonomi dan politik.

Kendala lain juga diutarakan oleh Wersig, bahwa segala tindakan

manusia didasarkan pada suatu keadaan yang dipengaruhi oleh

lingkungan pengetahuan, situasi, dan tujuan yang ada pada diri

manusia.79

Leckie et. al mengungkapkan ada beberapa hambatan yang dapat

menghilangkan kebutuhan untuk mencari informasi

“ya kendalanya itu dalam kurangnya bahan bacaan, karenakan

terkadang kalau mencari di toko buku itu tidak semuanya ada, kadang

jauh juga, terus disini juga masih minim perpustakaan, jadi disana

kendalanya” (UJ)80

“mungkin karna kita belum ada perpustakaan kali ya, yang di dalamnya tu terdapat kitab-kitab berbahasa arab dalam berbagai

ilmu”(UK)81

“fasilitas sih kita masih kurang”(UO)82

“jarang kalau saya mencari informasi lewat internet, soalnya pengetahuan mencari informasi menggunakan internet yang baik itu

masih kurang”(UJ)83

Dengan adanya kendala-kendala tersebut, solusi yang dilakukan

oleh para ustadz apabila tidak menemukan informasi dari kitab maupun

media lain, atau tidak memahami salah satu pembahasan yaitu dengan

79Putu Laxman, Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi

Epistemologi dan Metodologi, (Jakarta: JIP-FSUI, 2003), hlm.5

80Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 20 september 2016

81Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 20 september 2016

82Wawancara pribadi dengan ustadzah otih, sukabumi, 20 september 2016

83Wawancara pribadi dengan ustadz jaenudin, sukabumi, 20 september 2016

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

65

berdiskusi dengan kolega yang lebih senior dan lebih luas wawasannya.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pernyataan dibawah ini:

“pernah lah merasa tidak puas pas nyari informasi yang kita butuhkan,

tapi karna keterbatasan sumber informasi biasanyasaya akan mencari

informasi dengan sumber informasi yang berbeda dengan cara yang

sama, misalnya nyari informasinya gak dapet di buku yang kita punya

nih, maka nanti basanya saya nyari informasinya diskusi gitu nanya-

nanya dengan sesama pengajar” (UK)84

“Ya pasti diskusi sama ustadz lain yang lebih paham kalau kita gak

nemu informasi di kitab” (UJ)85

C. Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara singkat analisis dari hasil

penelitian penulis pada bab 4. Hasil penelitian

1. Perilaku pencarian informasi

Bedasarkan hasil penelitian penulis tentang perilaku pencarian informasi

ustadz yang ada di Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi dengan

menggunakan Model of Information Seeking of Profesional yang

dikembangkan oleh J.Leckie, Karen E Pettirew dan Christian Sylvain.

menunjukkan bahwa perilaku pencarian ustadz dilihat dari peran ustadz di

pondok pesantren Hidayatul Falah yang diantaranya sebagai pengajar,

pendakwah, penyuluh agama, dan pembimbing santri. Adapun tugas

ustadz di pesantren diantaranya mencakup mengajar, menjawab persoalan

masyarakat, mengasuh dan membimbing santri. Karakteristik kebutuhan

informasi ustadz dalam menjalankan perannya dipengaruhioleh demografi

individu, faktor kebutuhan informasi yang terulang dan baru, kebutuhan

individu,dan prediksi ( kebutuhan informasi yang diharapkan atau tidak

84Wawancara pribadi dengan ustadz khoerudin, sukabumi, 19 september 2016

85Wawancara pribadi dengan ustadz Jaenudin, sukabumi, 19 september 2016

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

66

terduga). Sumber informasi yang ustadz gunakan dalam mencari informasi

yaitu sumber informasi bersumber dari buku (kitab tradisional berbahasa

Arab, tafsir alqur’an dan hadist), individu, toko buku dan internet.

Kesadaran ustadz terhadap informasi dapat dilihat dari beberapa

komponen berikut; kemudahan akses informasi, informasi yang

terpercaya, dan kemampuan ustadz dalam membandingkan sumber

informasi yang didapat, baik itu dari buku maupun media lain. Hasil

pencarian informasi yang ustadz lakukan yaitu informasi yang ustadz

butuhkan mencakup informasi belajar mengajar, berdakwah, dan untuk

keperluan pribadi seperti ilmu keagamaan, informasi tentang

menerjemahkan kitab yang berbahasa Arab, dan informasi yang

dibutuhkan oleh individu.

Tidak semua komponen pada model Leckie ini dapat ditemukan dalam

pencarian informasiyang terjadi di pondokpesantren Hidayatul Falah

Sukabumi seperti komponen kesulitan dalam mencari informasi dalam

karakteristik kebutuhan informasi, keakraban dan kesuksesan dalam

kesadaran terhadap informasi, ketepatan waktu, biaya dan kualitas sumber

informasi. Komponen-komponen yang muncul pada penelitian ini antara

lain: variabel informasi yang terpercaya dan variabel kemampuan ustadz

dalam membandingkan sumber informasi.

2. Hambatan

Bagi ustadz Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi minimnya

pengetahuan tentang internet, keterbatasan kitab bacaan baik itu yang

berbahasa Arab atau bacaan lainnya dan fasilitas seperti perpustakaan

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

67

merupakan hambatan para ustadz dalam mencari informasi. Keunikan dari

perilaku pencarian informasi pada studi kasus ini yaitu menjadikan

hambatan mereka sebagai motivator dalam mencari informasi sehingga

mereka sangat rajin berdiskusi dengan sesama pengajar, mengikuti

pengajian-pengajian pendakwah lain dan senior serta mencari informasi

dari televisi, radio dan masyarakat.

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

68

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai perilaku pencarian

informasi di Pondok Pesantren Hidayatul Falah yang telah dilaksanakan

dan dianalisa diambil dari bab 1-4. Point selanjutnyaialah saranyang

diberikan sebagai masukan bagi pesantren agar bisa menjadi lebih baik

untuk kedepannya. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencarian informasi

ustadz berdasarkan model Leckie et.al dapat dilihat dari peran ustadz

di pondok pesantren Hidayatul Falah diantaranya sebagai pengajar,

pendakwah, penyuluh agama, dan pembimbing santri. Adapun tugas

ustadz di pesantren diantaranya mencakup mengajar, menjawab

persoalan masyarakat, mengasuh dan membimbing santri.

Karakteristik kebutuhan informasi ustadz dalam menjalankan perannya

dipengaruhi oleh demografi individu, frekuensi kebutuhan individu,

konteks dan prediksi yang bersumber dari buku (kitab tradisional

berbahasa Arab, tafsir alqur’an dan hadist), individu, toko buku dan

internet. Kesadaran ustadz-ustadz terhadap informasi dapat dilihat dari

beberapa komponen berikut; kemudahan akses, informasi yang

terpercaya, dan kemampuan ustadz dalam membandingkan sumber

informasi. Hasil pencarian informasi yaitu informasi yang ustadz

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

69

butuhkan mencakup informasi belajar mengajar, berdakwah, dan untuk

keperluan pribadi. Adapun komponen-komponen yang muncul pada

penelitian ini antara lain: variabel informasi yang terpercaya dan

variabel kemampuan ustadz-ustadz dalam membandingkan sumber

informasi

2) Hambatan yang mempengaruhi pencarian informasi ustadz adalah

minimnya pengetahuan tentang internet, keterbatasan kitab dan

fasilitas seperti perpustakaan. Uniknya ustadz-ustadz menjadikan

hambatan mereka sebagai alternatif penyelesaian dalam mencari

informasi sehingga mereka sangat rajin berdiskusi dengan sesama

pengajar yang menguasai pengetahuan tentang internet, mengikuti

pengajian-pengajian pendakwah lain dan senior serta mencari

informasi dari televisi, radio dan masyarakat.

b. Saran

1) Sebagai lembaga pendidikan yang mencetak santri yang

berkepribadian serta berpengetahuan Islami, para staff pengajar di

pesantren Hidayatul Falah perlu mengembangkan pengetahuan

yang lebih terbuka terhadap informasi –informasi lain selain

informasi yang ada di kitab yang berbahasa Arab klasik, serta

mengangggarkan biaya khusus untuk sarana pesantren seperti

membuat perpustakaan pesantren sehingga dapat membantu

ustadzdalam memerankan perannya agar lebih baik lagi dan dapat

menjalankan tugasnya dengan baik pula.

Page 83: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

70

2) Selain itu perlu disediakannya sarana prasarana penelusuran

informasi yang dapat memudahkan para pendidik agar

mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

3) Para ustadz harus lebih giat dalam mempelajari pengetahuan

menggunakan internet dan tentunya jaringan internet yang

memadai juga diperlukan untuk membantu kinerja dalam mencari

informasi

Page 84: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman an-Nahlawi, Usul al-tarbiyah al-islamiyah wa Asalîbaha; fi al-

bait wa al madrasah, wa al-mujtama’, terj. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi; Esai-Esai Pesantren,cet. 1.

Yogyakarta: LKiS, 2001.

Agosto, Denise E. dan Sandra Hughes-Hassel. People, Places and Questions: an

investigation of the everyday life information seeking behaviours of urban

young adult. Library & Information Science Research, 27, 2005.

Agus Rusmana, dkk, Analisis Sistem Informasi. Jakarta: UT, 2007.

Ahmad Muthohar, Ideologi Pendidikan Pesantren; Pesantren Di Tengah Arus

Ideologi-Ideologi Pendidikan, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2007.

Akamarul Zaman & M. Dahlan, Kamus Ilmiah Serapan.Cet. 1, Yogyakarta:

Absolut, 2005.

Atherton, Pauline. Handbook for Information System and service. Paris:

UNESCO.1977.

Badenoch, Douglas, dkk. The Value of Information. Ed. In mary Feeney dan

Maureen Grieves. The Value and Impact of Information. London Bowker-

Saur, 1994.

Bambang S. Sankarto dan maman Permana. Identifikasi Kebutuhan Informasi

melalui Teknik Pengamatan, Wawancara dan Angket. Diakses melalui

www.pfi3pdata.litbang.deptan.go.id/laporan/one/26/file pada tanggal 29

Februari 2016 pukul 08.00

Basleman, Anisah. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011.

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif,Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Budiyanto, M. “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti bidang

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia”, Tesis Pascasarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan, Informasi

dan Kearsipan Bidang Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 2000.

Burhan Bungin. Analisis data penelitian kualitatif: Pemahaman filosofis dan

metodologis ke arah penguasaan model aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2005.

Page 85: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

72

Carol Collier Kulthau. “Inside the Searching process: Information Seeking from

the User’sPerspective, Journalof the American Society and Information

Science, 1991 Vol 42(5):362. diakses tanggal 21 Februari2017 melalui

https://comminfo. rutgers.edu/~kuhlthau/docs/InsidetheSearchProcess.pdf

Darmono dan Ardoni, “Kajian Pemakai dan Sumbangan Kepada Dunia

Pusdokinfo.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi Vol 1 No.2.

April 1994.

Davis, Keith dan Newstrom, Perilaku dalam Organisasi, Ed. Ketujuh .Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2001.

Donald O Case, Looking for Information,London: Academic Press, 2002.

...................... Looking for Information: A Survey of Research onInformaton

Seeking, Needs, and Behavior. United Kingdom: EmeraldGroup, 2007.

Drerr, R. L.. A Conceptual analysis of Information Needs. Information proces

and management. Vol.19. Ed.5 1983

Edhy Sutanta, System Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Emzir,Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Encang Saepudin. Perilaku Pencarian DalamMemenuhi Kebutuhan Informasi.

Diposting pada tanggal 10 Januari 2009. Diakses melalui

http://encangsaepudin.wordpress.com pada tanggal 27 Februari 2016 pukul

14.00

Gloria J.Leckie and Karen E.Petiigrew, A General Model of the Information

Seeking of Professionals: Role Theory through the back door?. Diakses

melaluihttp://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sm

allbusinessnownerib.files.wordpress.com/2011/11/leckie.pdf&ved=2ahUKEw

jMirORqJhbAhUKYo8KHXZhBAIQFjAEegQIBBAB&usg=AOvVaw3Ta9

Aan4d--gzVIUuPJcDH pada tanggal 29 Maret 2017pukul12.22.

Gunawan Wiradi, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Vol. 4 .Bekasi: PT.Data

Pamungkas, 2004.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Cet. 5 Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006

Ipah Farihah, Buku panduan penelitian UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN Press.,

1999

Page 86: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

73

Irene Lopatoyska dan Bobby Smiley, “Proposed model of information behaviour

in crisis: the case oh Hurricane Sandy”, Vol 19 No. 1, Maret 2014.

Ismail. Kebutuhan Informasi: Bab 2. Diakses melalui http://uin-

alauddin.ac.id/dwonload04%20kinerja%20dan%20kompetisi%20Guru%20-

%20muh%20Ilyas%20Ismail2.pdf pada tanggal 20 Februari 2016 pukul

10.00

Jusni Djatin, Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996

Khoirul Azizi. “Thesis: Perilaku santri dalammenelusur informasi di

Perpustakaan A. Wahid Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng Jombang”.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2012.

Kosam Rimbawa. Dasar-dasar Organisasi Informasi.Jakarta: Hakaesar, 2010.

Leckie, G.J.,Pettigrew K.E., Sylvian C. Modeling the Information Seeking of

Professionals: A General Model Derived from Research on Engineers, Health Care Professionals, and Lawyers. The Library Quarterly, 66(2), 161-

193. diakses pada 14 Februari 2017pukul 13.13 dari

http://www.jstor.org/stable/4309109, 1996

Lexy J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung :Pt. Remaja

Rosdakarya. 2014

M.Dian Nafi (Eds), Praksis Pembelajaran Pesantren, Cet. 1.Yogyakarta: Instite

For Training And Development, MA, 2007.

Mahmud Yunus. Pokok pokok pendidikan dan pengajaran, Jakarta: Hidakarya

Agung, 1961.

Manfred Ziemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial .Jakarta: Perhimpunan

Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1986.

Mestika zed, Metode penelitian kepustakaan, Jakarta:Yayasan obor Indonesia,

2004

Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; 1988

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di sekolah,

Madrasah, dan Perguruan tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005

Pawit. M Yusuf. Pedoman mencari Sumber Informasi. Bandung: Rosdakarya,

1995.

......................... dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran

Informasi.Jakarta: Kencana, 2010

Prasodjo, S, et.al. Profil Pesantren.Jakarta, 1974.

Page 87: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

74

Puji Astuti, “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi: Studi Kasus

Mahasiswa PDPT FIB UI 2007 Dengan Metode Problem Based

Learnig,”.Skripsi S1 Prodi Ilmu Perpustakaan, FIB, Universitas Indonesia,

2008.

Putu Laxman, Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu

Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi, Jakarta: JIP-FSUI, 2003.

Roestiyah NK, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta, 1990

S. Yvonna Lincoln dan Egon G. Guba, Effective Evaluation (San Fransisco,

1981)

Sulistyo-Basuki, dkk,Perpustakaan dan Informasi dalam Konteks Budaya.

Depok: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, FIB, UI, 2006.

Sulthon Masyhud, Tipologi Pondok Pesantren,Jakarta: Putra Kencana, 2002.

Wilson, T.D. Human Information Behavior, http://ptarpp2.uitm.edu.

my/ptarpprack/silibus/is772/HumanInfoBehavior.pdf, terakhir diakses pada

tanggal 13 Januari 2016

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren,Studi tentang Pandangan Hidup

Kyai,Jakarta:LP3ES, 1982.

Pengertian-pesantren. Diakses melalui

http://indoskrip.Wordpress.Com/2011/03/15/Pengertian-pesantren/ pada tanggal

29 Februari 2016 pukul 11.00 WIB

“Pengertian Pondok Pesantren,” artikel diakses pada 5 September 2016 dari

http://beritaislamimasakini.com/pondok-pesantren-sebagai-lembaga-pendidikan-

islam.htmpada tanggal 29 Februari 2016 pukul 11.10 WIB

Page 88: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

LAMPIRAN

Contoh Kitab Yang Dipelajari Kegiatan Pengajian Santri

Dakwah di Masyarakat Kegiatan Muhadhoroh Santri

Page 89: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Pengajian Bapak-Bapak Pengajian Mingguan Ibu-Ibu

Gedung Asrama Pesantren

Wawancara Peneliti Dengan Ustadzah Wawancara Peneliti Dengan Ustadz

Page 90: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Panduan Wawancara

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kesempatan dan waktu luang yang

para informan berikan kepada saya. Saat ini saya sedang melakukan

penelitian tentang Perilaku pencarian informasi: Studi kasus Pondok

Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi. Oleh karena itu saya mengharapkan

kesediaan saudara untuk dapat menceritakaan sejelas mungkin akan

kebutuhan dan proses pencarian infromasi yang saudara lakukan dalam

penulisan skripsi ini.

Saya mohon izin untuk menggunakan alat perekam (recorder) dalam

melakukan wawancara ini untuk mempermudah penulis dalam menganalisa

data. Hasil wawancara ini yang relevan dengan topik nantinya akan saya

transkrip dalam bentuk tulisan untuk memudahkan penulis. Baiklah

wawancara ini akan saya mulai dengan pertanyaan

1. Work roles and task

a. Apa yang menjadi tanggung jawab dari jabatan bapak/ibu saat ini?

b. Apa peran bapak/ibu sebagai pengajar?

2. Task

a. Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, tugas apa yang bapak/ibu

kerjakan?

3. Information needs

a. Untuk memenuhi tugas yang bapak/ibu emban, apakah bapak/ibu

membutuhkan informasi? Mengapa?

b. Apakah ada perbedaan antara proses pencarian informasi sebagai pengajar,

pendakwah dan tugas-tugas lainnya?

4. Sources of information

a. Sumber informasi apa yang yang menjadi pilihan bapak/ibu?

5. Awareness of information

a. Apa alasan bapak/ibu memilih sumber informasi tersebut?

b. Bagaimana cara bapak/ibu untuk menjaga kebaruan informasi yang

bapak/ibu butuhkan?

Page 91: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

6. Outcomes

a. Hasil apa yang banyak bapak/ibu dapatkan dari pencarian informasi?

7. Feed back

a. Pernahkah bapak/ibu merasa hasil pencarian tersebut tidak memuaskan?

Kalau iya, apakah bapak/ibuakan mencari sumber yang sama dan cara

yang sama?

Page 92: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Jadwal Kegiatan Pesantren Hidayatul Falah

Senin : Jurumiyah, Taqrib,Imriti, Riyadu Sholihin

Selasa: Duraotun Nasihin, Jurumiyah

Rabu:Tafsir Jalalain, Pengajian Ibu-Ibu (Di Kampung Cikiray)

Kamis: Pengajian Ibu-Ibu Di Majlis Ta’lim (Di Kampung Tipar), Muhadloroh Santri

Jum’at: Pengajian Bapak-Bapak, Alfiyah, Adqiya, Ahlaqul Banin

Sabtu: Fathul Mu’in, Ta’limu Ta’lim, Minggu: Jurumiyah, Taqrib

Page 93: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Transkrip hasil wawancara narasumber

Saya: Kalau boleh tau, apakah antum disini sebagai pengajar ?

Uj: Kalau di masyarakat saya ini anggota MUI desa Cikiray dan anggota PAH (Penyuluh

Agama Honorer) di kecamatan, ngedakwah juga kadang kalau ada yang manggil,

sedangkan kalau di Pesantren mah saya Pengajar, pengasuh santri dan kepala yayasan

saya: PAH itu ngapain saja ya biasanya?

Uj: PAH itu biasanya yang membantu permasalahan di masyarakat, contohnya kemaren

kan sempet ada pembaptisan gitu di kecamatan, nah kita itu mencari tahu kenapa bisa begitu,

nah nanti kita kasih pengertian ke masyarakat yang terlanjur pindah agama, menjawab

persoalan-persoalan mereka, dan alhamdulillah ada yang balik pada akidahnya

Saya: berarti masyarakat juga bisa konsultasi juga ke ustadz sama ustadzah?

Uj: iya neng, kan kadang kalau di pengajian ibu-ibu gitu suka ada aja yang nanya mah, nah

tugas kita itu menjawab pertanyaaan masyarakat seperti ibu-ibu itu neng, gak santri aja

Saya: kalau boleh tahu, pendidikan terakhir ustadz-ustadz dan ustadzah disini apa ya?

Uj: pendidikan terakhir saya yaitu pesantren 12 tahun di pesantren hidayatul falah lalu

melanjutkan di pesantren as-salafiyah sukabumi, saya juga sekarang lagi kuliah jurusan

Peradilan agama di STAI An- Andina

Saya: nah saya itu ingin bertanya, kitab nya tu dapet dari pesantren juga? Dari pesantren

mana?

Uj: Mayoritas kl kitab-kitab yang diaji pertama dari sini mama haji

Saya: Dikasih atau disediakan? Apa gimana?

Uj: Kalau kitab, kita beli sendiri

Saya: maksudnya dari mana?

Page 94: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Uj: Ya dari toko yang berbeda antara lain, islamiyah, kitab yg ustadz ajarkan di pesantren

ini sama beliau juga sama beli pribadi beli sendiri di toko anda, anda sukabumi dan toko

bintang fajar sukabumi dan toko islamiyah sukabumi, itu masalah kitab semua guru pada

beli sendiri

u.j yang pasti diingat beli kitab disana, karena di sukabumi ada 3 toko yang kategori

terbesarnya disitu yang terlengkap gitu salah satunya yaitu toko islamiyah, toko anda dan

toko bintang fajar dan pasti kl disukabumi itu disitu banyaknya

saya: berarti sumber informasi disini apa aja ya?

Uj: disini kebanyakan kita menggunakan kitab tradisional yang berbahasa Arab neng, nah

kalau referensinya baru dari al- qur’an atau buku lain

saya: hmm kan kitab yang di pelajari disini itu banyak ya? Boleh tidak disebutin nama

kitabnya plus nama pengarangnya? Yang antum ajarkan di pesantren ini gt kitabnya.

u.j kalo tentang kitab karya karya ulama seperti muallifnya gt antara lain syekh ibrohim al

bajuri yang mengarang ilmu nahwu seperti imriti, seperti kitab fiqih oleh ibnu hajar al-

haitami kalau ilmu tauhid diantara lainnya seperti kitab adqiya oleh imam jainuddin

al.malibari syekh itu, terus ushul fiqih karya imam asy’ari lalu karya imam almaturidi,

Tafsir jalalain karya syekh imam jalaluddin as suyuti dan jalaluddin al mahalli, Alfiyah karya

syekh muhammad bin abdullah bin malik atau disebut ibnu malik, Taqrib karya syekh ahmad

ibnu husen asyari, atau terkenal dengan nama abu suja’i, Nasoihud dinniyah karya syekh

Abdullah ibnu alami al hadad, fathul mu’in karya syekh Zainuddin bin Muhammad al

Ghozaly al Malibary

saya: untuk memenuhi tugas yang diemban, apa mamang itu membutuhkan informasi selain

yang ada dikitab?

U.j Sangat membutuhkan

saya: contohnya informasi yang seperti apa?

Page 95: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Uj: kalau saya sih informasi keagamaan kebanyakan, soalnya kan sebagai bekal untuk

berdakwah, kalau untuk ngajar palingan baca kitab kitab lain

saya: nah biasanya proses mencari informasi itu bagaimana? Apa informasinya dari buku?

Atau dari mendengarkan orang lain? Apa dari diskusi?

Uj: biasanya untuk menambah wawasan,saya juga suka ikut pengajian ustadz-ustadz

senior, menjadi pendengar begitu neng, gak cuma diskusi aja

Saya: kalau misalnya baca dari buku nih, bukunya tu yg tradisional atau pake yang modern

juga seperti kitab terjemahan?

u.j nggak, kita nggak pakai itu, kitab yg kita pake kitab yg salafi atau kitab yg dulu, jadi

yang kita cari dari informatika itu kebanyakan dari kitab2 yg telah disebutkan untuk di

muthola’ah karena kalau orang pesantren seperti saya dan beliau ini bukannya tidak suka

dengan informasi yang lebih sinkron, karena biasanya informasi yang didapat itu hasil dari

diskusi sama muthola’ah

u.j bukannya kita tidak memakai dari buku-buku yang terjemahan, bukannya tidak senang,

tp kayaknya kita lebih mendalamnya atau lebih percayanya lebih kesitu

u.j kalau di pesantren salafi seperti disini,mungkin mencari informasinya itu disitu, yaitu

muthola’ah sama diskusi dengan ustadz lagi, kita tidak menyepelekan kitab-kitab

terjemahan, bukan gitu.. tapi kitab tersebut hanya untuk perbandingan

saya: berarti sumber informasi yang digunakan itu kitab tradisional ya?

u.j iya betul sumber informasi yang banyak kita gunakan itu kitab tradisional

Saya: kalau ke internet nggak? Maksudnya pernah tidak pake internet?

u.j kalau saya udah mulai pake alhamdulillah, seperti kemarin saya pake google untuk

mencari referensi hadist yang berkaitan tentang zakat tanaman

saya: alasan menggunakan kitab tradisional itu selain lebih percaya itu apa ada alasan

lainnya?

Page 96: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

U.j: Kembali lagi ke yang tadi, seperti saya pribadi mencari informasi itu dari kitab

tradisional alasannya karena jujur saja kitab yang saya pake ini terbatas , bahkan sangat

terbatas, adapun ilmu yang guru berikan alhamdulillah bisa baca (yang berbahasa Arab) yang

kitabnya tidak ada, apalagi dengan adanya teknologi canggih seperti internetan ,maka

biasanya kita bisa menggunakan informasi yang dari internet sebagai penolong

Saya: terus hasil dari mencari informasi itu apa?

Uj: ya tentunya informasi yang kita perlukan neng, untuk menjawab permasalahan-

permasalahan yang sering terjadi di lingkungan kita

Saya: permasalahan masyarakat yang bagaimana yang sering ditanyakan?

Uj: seperti tentang aqiqah, tentang lebaran yang dilaksanakan pada hari jum’at dan masih

banyak lagi neng

Saya: pernah tidak minjam kitab dari orang lain ?

u.j pernah

saya: berarti saling pinjam meminjam ya ?

u.j iya, saling sharring dan sambil saling meminjam kan kitab, karena kitab pribadi yang

belum lengkap, kemaren saja bagaimana kaitan tentang hari raya ied bila terkumpul dengan

hari jum’at atau contoh hari ied adha dilaksanakan di hari jum’at , padahal saya misalnya

belum tau, maka dari itu saya mencari informasi itu di internet atau meminjam kitab ke

ustadz lain, nah itu sangat membantu sekali itu internet,karena banyak sekali kitab disana

saya: apa antum semua pernah merasa tidak puas dengan informasi yang antum cari?

Uj: pernah, tapi biasanya karna kan kitab yang kita punya juga terbatas, makanya kita suka

minjem ke temen gitu sambil diskusi juga,kalau nggak ya nyari di internet

Saya: ada tidak perbedaan antara mencari informasi untuk ngajar dengan mencari informasi

untuk berdakwah atau ngeda’i?

Page 97: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Uj: ya pasti diskusi sama ustadz lain yang lebih paham kalau kita gak nemu informasi di kitab

Saya: kalau misalnya dulu sama sekarang apakah ada perbedaan dalam mencari informasi?

Maksudnya itu informasi untuk pengajian (berdakwah) atau mengajar

Uj: ya ada perbedaan sih, contohnya kalau dulu itu kalau dulu itu berdakwah hanya ala

kadarnya gt, apa adanya dengan apa yang terjadi pada zaman itu terus keterbatasan dalam

mencari informasi juga dulu mah salah satu hambatannya, nah kalau sekarang mah karena

zaman sudah semakin canggih, jadi mencari informasinya juga beda lagi, bisa lewat internet

dan lain-lain, jadi bia lebih mudah, karena pembahasan untuk sekarang itu harus lebih luas

karena pendengarnya juga sekarang itu berbeda dengan zaman dulu, lebih kritis, misalnya

temanya sama dengan zaman dulu, tetapi pembahasannya sekarang agak sedikit berbeda

dengan dulu, kita lebih spesifikkan dan kita beri beberapa contoh agar mudah dipahami,

karena untuk pembahasan sekarang itu pembahasannya lebih luas dengan adanya kemudahan

mencari informasi

Saya: Nah biasanya suka kalau ngeda’i, pernah gak pakai tema yang sama gitu, tapi beda

waktu? atau nggak dulu pernah di pakai pas ngedakwah dan pas di suruh tampil lagi, ustadz

dakwah pakai tema itu lagi?

Uj: ya jelas pernah,tapi karna permasalahan di masyarakat sekarang makin berkembang,

maka kita sesuaikan dengan keadaan sekarang

Uj: iya kayak gitu, makanya nanti kita cari jawabannya ya baca dari kitab yang kita

pelajari,atau nggak tafsir dari alqur’an

Saya: berarti saling berkaitan informasi antara ngajar kitab sama ngedakwah ya??

Uj: saling, saling berkaitan

Saya: contohnya?

Uj: contohnya antara mengajar dengan berdakwah kan?

Saya: iya

Page 98: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Uj: contohnya ya, ketika saya membuka kitab dan misalnya isi kitab yang isinya tentang

sholat, maka saya langsung membahasnya, lalu kita beralih ke berdakwah ketika berdakwah

terkadang kitab berdakwah menjelaskan apa yang ada di pikiran dan hati kita dengan apa

yang kita ketahui dan kita pelajari, oleh karena itu saling berkaitan antara mengajar dengan

berdakwah. Contohnya ini “wa’lam: sesungguhnya kebanyakan dari manusia itu pertama:

melalaikan sholat, kedua melalaikan zakat berzakat, ketiga membuka aurat, keempat curang

dalam timbangan, ke lima menipu orang, ke enam mencampur aduk kan urusan agama dan

dunia, dan lain-lain, nah itu semua kan kalu misalnya saya mengajar, jadi menjelaskan apa

yang saya baca di dalam kitab

Saya: contohnya dalam mengajar, bagaimana cara antum menyampaikan informasi kepada

santri ?

u.j. contoh kita membuka kitab misalnya dimana batasnya, nah kebetulan tentang fashlun fil

wudhu i, nah terangin tentang wudhu, bahas sama kita, fardhu wudhu ada enam misalnya:

niat dan lain-lain nanti dicari penjelasan lain nya,dan itu udah ada disini semuanya juga,di

bantu dengan referensi lain, misalnya di kitab ini mah hanya niat, dimana sumbernya niat,ya

dari hadist yang lain, nah kata hadist ”inna mal’amalu bin niat” nah di kitab itu gak ada, jadi

cari ke yang lain, nah kemudian di fardhu wudhu membahas yang lain maka di jelaskan,

misalnya kata kitab bahwa fadhu wudhu yang kedua yaitu membasahi wajah maka kita

mengambil referensi dari alqur’an , kata alqu’an “faghsilu wujuhakum wa aidikum.....”maka

kita buka alqu’an

saya: kan buku-buku itu banyak ya? Apa pakai yang punya sendiri atau dari yang lain seperti

meminjam sesama pengajar?

u.j maksudnya seperti buku yang ini?

Saya: iya seperti buku itu

u.j oh ya jelas punya sendiri, semua megang punya pribadi

Page 99: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

saya: misalnya nyari keperpustakaan,pernahkah?

Uj: hmm di saat saya mengajar,saya membawa buku pribadi yang sama dengan santri, disaat

saya buka kita itu maka santri juga membuka kitab yang sama yang judulnya sama ,satu

terbitan Nah nanti saya mencari referensinya dari alqur’an ,kalau misalnya saya hafal maka

hafalkan kalau misalnya saya lupa maka saya buka kitabnya

saya: selain kegiatan mengajar di pesantren apakah ustadz ada kegiatan lain?

Uj:iya ada pengajian ibu-ibu

Saya: biasanya menggunakan kitab tidak? Jika iya, kitab apa yang di pakai?

Uj: biasanya menggunakan kitab safinatu najah,dan ada juga pengajian ibu2

Saya: biasanya kalau pengajian bapak-bapak pakai kitab apa?

Uj:kl untuk pengajian bapak-bapak itu menggunakan kitab kifayatul akhyar

Saya: kalau misalnya mengajar dengan berdakwah itu beda tidak referensi yang ustadz baca?

Uj: ya beda,beda banget

Saya: dimana bedanya?

Uj: kalau ngajar itu terfokus dengan kitab yang ada, misalnya lihat ke kitab baru kita

menjelaskan dengan detail, kalau ngeda’i mah itu serabutan

Saya: maksudnya serabutan?

Uj: ya kesana kemari nyari referensinya untuk bisa membahasnya

Saya: itu dapat informasinya darimana? Yang ceramah itu

Uj: ya kan dari kitab juga, dari baca

Saya: apa pernah diskusi dengan yang lain?

Uj: iya kadang saya diskusi juga dengan yang lain, kadang juga kita menghadiri pengajian

ustadz lain sebagai penambah informasi buat saya

Saya: berarti informasi yang sering di cari itu informasi tentang keagamaan ya?

Uj: iya jelas, pasti itu,

Page 100: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Saya: ada kendala atau hambatan tidak dalam mencari informasi?

Uj: ya iya atuh

Saya: kendalanya itu dimana?

Uj: ya kendalanya itu dalam kurangnya bahan bacaan, karenakan terkadang kalau

mencari di toko buku itu tidak semuanya ada, kadang jauh juga, terus disini juga masih

minim perpustakaan, jadi disana kendalanya

Saya: kalau mencari informasi lewat internet itu sering atau jarang?

Uj: jarang kalau saya mencari informasi lewat internet, soalnya pengetahuan mencari

informasi menggunakan internet yang baik itu masih kurang

Saya: tapi pernah kan mencari informasi dengan menggunakan internet?

Uj: Iya pernah

Saya : bagaimana caranya?

Uj: ya saya paling mencari informasinya sesuai dengan apa yang saya cari, maka saya ketik

saja kalimat apa yang sedang saya pikirkan, tapi juga kadang pake layanan yang pake suara gt

nyarinya

Saya: kalau mencari informasi dengan internet, apakah ustadz sebelumnya sudah mengetahui

informasi yang ustadz cari?

Uj: iya, sebenarnya saya sudah tahu tentang informasi tersebut, tapi saya hanya ingin

menambah informasi dan wawasan saja, contohnya ketika saya ingin berdakwah,nah enak

kalau misalnya mencari informasi lewat internet,karena kalau dikitab kan gak semuanya di

jelaskan dan sesuai dengan apa yang terjadi sekarang pembahasannya, maka dari itu saya

mencari informasi lewat internet untuk bisa disesuaikan antara informasi yang ada di kitab

dengan informasi yang ada di internet, kalau dulu mah mau dakwah itu paling ngebahas apa

saja yang telah di pelajari, kalau sekarang kan informasi semakin banyak, jadi bisa gunakan

untuk kepentingan yang kita butuhkan

Page 101: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Saya: apakah ustadz percaya langsung dengan informasi yang ada di internet?

Uj: tidak, karena saya biasanya membandingkan dulu dengan kitab yang telah saya pelajari

Saya: oh...gak langsung percaya?

Uj: ya nggak atuh, nggak boleh begitu,kita harus sesuaikan dulu dengan apa yang telah kita

pelajari, saya jadi ingat dengan pepatah dulu katanya nanti itu bakal banyak orang yang lebih

percaya dengan koran daripada qur’an, nah kita itu mencari informasi dari internet itu untuk

perbandingan bukan untuk bahan bacaan mentah-mentah tapi kita juga bersyukur dengan

adanya internet, jadi kita juga lebih banyak perbandingan

Saya: kalau misalnya menggunakan buku elektronik itu bagaimana?

Uj: saya jarang sekali memakai kitab yang elekronik begitu

Saya: apakah ustadz sering membaca buku yang terjemahan dari bahasa arab dan

menjadikan nya bahan ajar?

Uj: jarang, malah jarang sekali, karena saya lebih percaya kitab yang berbahasa arab untuk

menjadi bahan ajar santri-santri, tapi bermanfaat juga kitab terjemahan begitu, sebagai

penambah wawasan

saya: sebenernya ada perpustakaan digital di internet yg khusus kitab2 seperti maktabah

syamilah sama waqfeya, kalau koleksi di waqfeya yaitu bisa di download tapi kl di syamilah

itu tidak

u.j: oh gt,iya nanti saya coba itu deh

saya: oh iya tugas ustadz masing-masing disini itu apa aja ya?

Uj. Sama seperti yang lainnya kebanyakan saya juga bertugas mengajar cara membaca dan

menerjemahkan kitab-kitab dasar serta memberikan contoh-contoh kehidupan yang

terkandung di dalam kitab, selain itu saya juga bertugas untuk membantu menjawab masalah-

masalah tentang keagamaan yang ada di masyarakat

saya: kalau boleh tau,konsep ngajarnya itu sorogan atau dakwah atau apa ya?

Page 102: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

u.j di pesantren sama di DTA tidak jauh berbeda, pertama kitab-kitab kuning yang kita miliki

itu dibaca qur’an nya dibaca atau kaitan fiqihnya di baca kemudian dijelaskan secara jelas

sehingga mereka mengerti dan memahami hasil dari pada penjelasan yang telah di

terjemahkan

u.j disini dengan guru saya yg sebelumnya juga yang namanya salafi belum disebutkan

kurikulumnya dari mana ,jadi para syekh dan para guru itu mengajarkan bebas dengan

beliau2 bisa atau dengan apa2 yang kami bisa,makakami ajarkan semua,tidak mengikuti arah

atau alur yang disebutkan kurikulum, maka itu beda jadi guru yang paling tahu kondisi santri

sekarang

saya: kalau misalnya kitab yang diajarkan udah selesai atau habis, apakah ganti kitab atau

ngulang lagi?

u.j ganti kitab, pertama yang kita ajarkan sesuai dengan kemampuan anak atau yang mereka

bisa, misalnya ada anak baru kelas satu mts maka kitab apa yang bisa diajarkan untuk dia,ya

di sesuaikan dengan perlahan-lahan

saya: berarti nanti itu melanjutkan kitabnya itu masih satu pembahasan? Seperti pemula dan

seterusnya?

u.j iya begitu betul, jadi menyusun, mulai dari safinah sampai dengan sulam taufik naik

keatas nanti kalau mereka mengerti, kira2 mereka sudah mengerti belum ya kalau dikasih

pelajaran seperti kitab bajuri kalau misalnya mereka sudah mengerti,maka kita tingkatkan ke

kitab selanjutnya,kalau memang belum berarti kita ngulang lagi

u.j guru itu paling tau kebutuhan santri, kalau bidang akhlak apa kitab nya,kalau bidang

tauhid apa kitabnya, kalau bidang fiqih apa kitabnya, ada disitu.

u.j Karena guru yang sangat tahu kondisi santri-santri , mungkin ini lebih penting maka kita

ajarkan..oleh karena itu di pesantren tidak harus menunggu apa namanya tadi? Kurikulum

maksudnya, iya tidak

Page 103: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Saya: tapi ada kerjasama gitu dengan yayasan lain?

Uj: Ya ada, pemerintah juga tidak apa2 kalau pesantren melakukan itu , bukan berarti anti...

bukan tapi memang sudah kebiasaan dari dulunya ,bahwa di pesantren sendiri tidak di

permasalahkan, tidak ada yang mengatur untuk kurikulum, tidak ada....karena hanya guru

sendiri

saya: biasanya ada kegiatan rutin lain gak di pesantren ini selain muhadloroh?

Uj: biasanya di sini ada haolan mama tiap tahun pas tanggal 7 syawwal, ada rajaban,

muharroman dll

Page 104: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Outline hasil wawancara

Model

Model Perilaku pencarian

infromasi

.

Tahapan-tahapan

.

. 1. Peran dan tugas pekerjaan

(fungsi dan tugas ustadz dalam

pekerjaan harian mereka)

Komponen-komponen Hasil Dari Wawancara

pendidik/penyuluh, pembimbing dan pengasuh santri:

“Kalau di masyarakat saya ini anggota MUI desa Cikiray

dan anggota PAH (Penyuluh Agama Honorer) di

kecamatan, ngedakwah juga kadang kalau ada yang

manggil, sedangkan kalau di Pesantren mah saya

Pengajar, pengasuh santri dan kepala yayasan” (UJ)

“kalau saya sih disini sebagai Pengajar dan pengasuh

santri putri” (UO)

Iya, disini saya seorang asisten pengajar tapi kadang

berdakwah juga, ceramah di masyarakat”(UK)

“.... memberi pembelajaran kepada para santri maupun

santriwati dalam menerjemahkan kitab tradisonal, yg

kitab bahasa Arab gundul”(UJ)

“......mengartikan (menerjemahkan) kitab-kitab dasar

serta membimbing santri putri dalam menjawab

permalahan-permasalahan yang ada”(UO)

“.....namanya ngajar bukan sekedar ngajar saja pasti

mendidik juga, plus membimbing iya.........” (UJ)

pendakwah dan sarana konsultasi masyarakat umum

Page 105: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

2. Karakteristik kebutuhan

terhadap informasi

perihal kehidupan

ngedakwah juga kadang kalau ada yang

manggil, ...........” (UJ)

“iya gitu, kadang yang namanya masyarakat kan suka

nanya kalau di pengajian, nah maka dari itu hasil dari

mencari informasi itu informasi yang kita butuhkan agar

kita bisa menjawab pertanyaan masyarakat ”(UK)

“PAH itu biasanya yang membantu permasalahan di

masyarakat, contohnya kemaren kan sempet ada

pembaptisan gitu di kecamatan, nah kita itu mencari

tahu kenapa bisa begitu, nah nanti kita kasih pengertian

ke masyarakat yang terlanjur pindah agama, menjawab

persoalan-persoalan mereka, dan alhamdulillah ada

yang balik pada akidahnya”(UJ)

Murid: “biasanya untuk menambah wawasan, saya juga

suka ikut pengajian ustadz-ustadz senior, menjadi pendengar begitu neng, gak cuma diskusi aja”(UJ)

“terkadang ikut pengajian lagi neng, belajar sama

senior yang lebih luas wawasannya”(UO)

Demografi individu: “informasi untuk bisa

menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam sebuah

kitab tidak selalu sama artinya, tapi disesuaikan dengan

kata dasar dari kata tersebut atau mengikuti kata

seterusnya, jadi kita harus banyak-banyak baca kitab

Page 106: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

(Kebutuhan informasi yang timbul

akibat adanya situasi yang disebabkan

oleh tugas-tugas untuk memenuhi

fungsi yang dijalankan oleh ustadz yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor)

Arab” (UO) “kalau saya sih informasi keagamaan kebanyakan,

soalnya untuk bekal sebagai pendakwah,kalau untuk

ngajar palingan baca kitab kitab lain” (UJ)

“informasi keagaaman dengan informasi yang sedang

terjadi di masyarakat” (UK)

Frekuensi : iya, sebenarnya saya sudah tahu tentang

informasi tersebut, tapi saya hanya ingin menambah

informasi dan wawasan saja, contohnya ketika saya ingin

berdakwah,nah enak kalau misalnya mencari informasi

lewat internet,karena kalau dikitab kan gak semuanya di

jelaskan dan sesuai dengan apa yang terjadi sekarang

pembahasannya, maka dari itu saya mencari informasi

lewat internet untuk bisa disesuaikan antara informasi

yang ada di kitab dengan informasi yang ada di internet,

kalau dulu mah mau dakwah itu paling ngebahsapa saja

yang telah di pelajari, kalau sekarang kan informasi

semakin banyak, jadi bisa gunakan untuk kepentingan

yang kita butuhkan”(UJ)

Konteks : “Kembali lagi ke yang tadi, seperti saya pribadi

mencari informasi itu dari kitab tradisional alasannya

karena jujur saja kitab yang saya pake ini terbatas ,

bahkan sangat terbatas, adapun ilmu yang guru berikan

alhamdulillah bisa baca (yang berbahasa Arab) yang

kitabnya tidak ada, apalagi dengan adanya teknologi

canggih seperti internetan ,maka biasanya kita bisa

menggunakan informasi yang dari internet sebagai

penolong” (UJ)

“hmm Alasan saya memilih sumber informasi tersebut sih

karena lebih mudah didapat, disinikan kebayakannya kan

menggunakan kitab tradisional yang berbahasa Arab dan

saya juga suka bertukar fikiran dengan ustadz lain agar

Page 107: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

. 3. Sumber informasi

(ustadz mencari informasi

menggunakan banyak sumber seperti

kolega, pustakawan, handbook, artikel

jurnal, pengetahuan, dan pengetahuan

pribadi. Sumber informasi tersebut

dapat dikategorikan secara luas

berdasarkan jenis dan format, yaitu

formal (melalui konferensi, jurnal),

informal (pembicaraan atau diskusi),

internal atau eksternal (sumber yang

berasal dari dalam organisasi), oral atau

tulisan (bentuk tercetak dan teks

elektronik) dan personal (pengetahuan

dan pengalaman pribadi)

saya dapat lebih faham dan menguasai ilmu yang bersangkutan, seperti yang saya ajarkan” (UO)

Prediksi : “berbeda neng, tapi kita juga kadang suka

memprediksi, bahasan apa yang biasanya sering muncul

di lingkungan sekitar, maka dari itu kita harus mencari

informasi itu agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan

masayarakat dan penyampaiannya diseseuaikan dengan

permasalahan masa itu, sekarangkan cari informasi mah

gampang, asal harus pinter milih-milihnya”(UO)

Buku dokumen (kitab tradisional berbahasa Arab, tafsir

alqur’an dan hadist: “informasi untuk bisa

menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam sebuah

kitab karena kata dari setiap kalimat yang berbahasa

Arab itu tidak selalu sama artinya, tapi disesuaikan

dengan kata dasar dari kata tersebut atau mengikuti kata

seterusnya, jadi kita harus banyak-banyak baca kitab

Arab”(UO)

“disini kebanyakan kita menggunakan kitab tradisional

yang berbahasa Arab neng, nah kalau referensinya baru

dari al- qur’an atau buku lain” (UJ)

“iya banyaknya kita pake kitab tradisional yang

berbahasa arab, atau nggak baca tafsir-tafsir alqur’an

“ (UK)

Individu: “biasanya untuk menambah wawasan,saya juga

suka ikut pengajian ustadz-ustadz senior, menjadi

pendengar begitu neng, gak cuma diskusi aja “ (UJ)

“ Ya dapat dari diskusi juga ada, dari kitab juga ada,

seperti muthola’ahlah kalau nambah ilmu para ustadz-

ustadz” (UK) ““oh jelas, kalau di pesantren salafi seperti

Page 108: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

. 3. Kesadaran/ pemahaman terhadap

informasi

disini,mungkin mencari informasinya itu disitu, yaitu

muthola’ah sama diskusi dengan ustadz lagi, kita tidak

menyepelekan kitab-kitab terjemahan, bukan gitu.. tapi

kitab tersebut hanya untuk perbandingan “ (UJ)

“karena setiap para ustadz sangat mungkin saling pinjam

meminjam seperti mau meminjam kitab karena kita tidak

punya kitabnya, maka kita minjam ke si anu, maka kita

meminjam kitab ke beliau begitupun sebaliknya”(UK)

“Saya juga tentu pernah merasa tidak puas dalam

mencari informasi dan Saya akan mencari informasi

dengan sumber informasi yang sama dengan cara yang

sama pula,misalnya nyari informasinya dikitab lain

seperti meminjam kitab” (UO)

“saling sharring dan sambil saling meminjam kan kitab,

karena kitab pribadi yang belum lengkap.................”(UJ)

Toko buku : Ya dari toko yang berbeda antara lain,

islamiyah, kitab yg ustadz ajarkan di pesantren ini sama

beliau juga sama beli pribadi beli sendiri di toko anda,

anda sukabumi dan toko bintang fajar sukabumi dan toko

islamiyah sukabumi, itu masalah kitab semua guru pada

beli sendiri”(UJ)

Internet ” kalau saya udah mulai pake alhamdulillah,

seperti kemarin saya pake google untuk mencari referensi

hadist yang berkaitan tentang zakat tanaman (UJ)

“sedikit-sedikit saya sudah memakai internet, contohnya

saya pernah mencari tentang permasalah perempuan,apa

saja yang berkaitan dengan itu,untuk menambah

pengetahuan saja “(UO)

Kemudahan akses: “hmm Alasan saya memilih sumber

informasi tersebut sih karena lebih mudah didapat,

Page 109: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

(Pemahaman tentang sumber-sumber

informasi dan isi/konten informasi dapat

menentukan jalan/proses pencarian

informasi yang akan diambil)

. 4. Hasil

(hasil dari pencarian informasi. Hasil

yang optimal adalah tercapainya

kebutuhan informasi dan pencarian

informasi dalam menuntaskan tugasnya)

disinikan kebayakannya kan menggunakan kitab

tradisional yang berbahasa Arab dan saya juga suka

bertukar fikiran dengan ustadz lain agar saya dapat lebih

faham dan menguasai ilmu yang bersangkutan, seperti

yang saya ajarkan” (UO)

terpercaya: bukannya kita tidak memakai dari buku-buku

yang terjemahan, bukannya tidak senang, tp kayaknya

kita lebih mendalamnya atau lebih percayanya lebih

kesitu” (UJ)

Mencari informasi dari internet untuk perbandingan

“.....mencari informasi dari internet itu untuk

perbandingan bukan untuk bahan bacaan mentah-mentah

tapi kita juga bersyukur dengan adanya internet, jadi kita

juga lebih banyak perbandingan “ (UJ)

Informasi yang diperlukan “iya gitu, kadang yang

namanya masyarakat kan suka nanya kalau di pengajian,

nah maka dari itu hasil dari mencari informasi itu

informasi yang kita butuhkan agar kita bisa menjawab

pertanyaan masyarakat” (UK)

Informasi tentang keagamaan ” kalau saya sih informasi

keagamaan kebanyakan, soalnya kan sebagai bekal untuk

berdakwah, kalau untuk ngajar palingan baca kitab kitab

lain”(UJ)

Informasi tentang menerjemahkan kitab” informasi untuk

bisa menerjemahkan/ mengartikan suatu kata dalam

sebuah kitab karena kata dari setiap kalimat yang

berbahasa Arab itu tidak selalu sama artinya, tapi

disesuaikan dengan kata dasar dari kata tersebut atau

Page 110: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Lain-lain

. 5. Hambatan

Cara memperoleh kitab:

Lokasi membeli kitab

mengikuti kata seterusnya, jadi kita harus banyak-banyak

baca kitab Arab”(UO)

Keterbatasan kitab ”..... karna kan kitab yang kita punya

juga terbatas..................”(U)

Pengetahuan tentang internet”..... soalnya pengetahuan

mencari informasi menggunakan internet yang baik itu

masih kurang”(Uj)

Keterbatasan fasilitas “fasilitas sih kita masih

kurang”(Uo)

a) Membeli sendiri “Kalau kitab, kita beli sendiri”(Uk)

b) Dari mama haji “Mayoritas kl kitab-kitab yang diaji

pertama dari sini mama haji”(Uj)

c) Yang diajarkan di pesantren “Kalau kitab fiqih mah

dari yg diajarkan disini”(Uj)

d) pesantren as-salafiyah sukabumi “...ilmu tauhid dari

pesantren as-salafiyah sukabumi babakan tipar”(Uj)

sendiri: “Ya dari toko yang berbeda antara lain, islamiyah,

kitab yg ua ajarkan di pesantren ini sama beliau juga sama

beli pribadi beli sendiri di toko anda, anda sukabumi dan

toko bintang fajar sukabumi dan toko islamiyah

sukabumi,......”(Uj)

a) Toko Anda Sukabumi

b) Toko Islamiyah

c) Toko Bintang Fajar

Page 111: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Pesantren terbuka untuk

umum ”..... kita terbuka untuk

umum”(U)

Mengaji kitab secara berurutan

(dari dasar) “..., pertama yang

kita ajarkan sesuai dengan

kemampuan anak atau yang

mereka bisa, misalnya ada anak

baru kelas satu mts maka kitab

apa yang bisa diajarkan untuk

dia,ya di sesuaikan dengan

perlahan-lahan”(Uk)

Sorogan”.... , sorogan itu yang

misalnya kita baca kita nya lalu

nanti kita terjemahkan kan

semua santri nanti

menyimak,dan biasanya ada

juga yang di tulis biar gak ada

yang lupa”(Uk)

Saling berkaitan antara

informasi mengajar dengan

berdakwah “......saling

berkaitan”(Uj)

Mencari informasi sesuai

dengan apa yang dicari

“..mencari informasinya sesuai

Page 112: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

dengan apa yang saya

cari....”(U)

Menggunakan cara mengetik

apa yang dicari di mesin

pencarian informasi serta

menggunakan pula layanan

suara yang telah tersedia (contoh

google) “.............maka saya

ketik saja kalimat apa yang

sedang saya pikirkan, tapi

jugakadang pake layanan yang

pake suara gt nyarinya”(Uj)

Belum ada kurikulum

(kurikulum belum tercatat)

“..........di pesantren itu belum

begitu terarah bila memakai

kurikulum kalau di salafi mah,

memang ada kurikulum tapi

belum tercatat”(Uk)

Page 113: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

Model wilson

(1981 dan 1996)

Model Krikelas

(1983)

Model David Ellis

(1990)

Model Kuthlthlau

(1991)

Mapping literatur penelitian

Perilaku pencarian informasi: studi kasus pondok pesantren hidayatul falah Sukabumi

Perilaku pencarian informasi

Model perilaku pencarian informasi

Pondok pesantren ( buku Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi

Pandanngan Hidup Kyai: 2011)

Komponen pondok pesantren (buku Zamakhsyari Dhofier, Tradisi

Pesantren: Studi Pandanngan Hidup Kyai: 2011)

Tugas pengajar (surah al-Imran ayat 164)

Model Leckie (1996)

Perilaku pencarian informasi: studi kasus di Pesantren

Hidayatul Falah

Page 114: PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40473/1/SITI... · LAMPIRAN BIODATA PENULIS . x DAFTAR TABEL ... Ketidakpuasan

BIODATA PENULIS

SITI MAEMUNAH INDRIATI. Lahir di Sukabumi 29 November 1992.

Putri pertama dari Bapak Baban Badruddin dengan Ibu Eel Rohilah.

Penulis bertempat tinggal di kab. Sukabumi, Jawa Barat. Menyelesaikan

pendidikan dasar di SDN Mekarnangka Sukabumi (2004). Kemudian

menamatkan sekolah menengah pertamanya di MTs YASRI Pajagan Sukabumi (2007). Lalu

melanjutkan sekolah menengah atasnnya di Pondok Pesantren Modern Assalam Parungkuda

Sukabumi (2011). Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan progam studi (S1)

Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi yang berjudul ”Perilaku Pencarian

Informasi : Studi kasus Pondok Pesantren Hidayatul Falah Sukabumi”

Selama masa kuliah penulis juga aktif belajar di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, selain

itu penulis melakukan PKL di Perpustakaan UPN Veteran Jakarta dan KKn di desa

Cibungbulang Bogor.

Pengalaman bekerja yang dilewati penulis yaitu mengajar di Pondok Pesantren Modern

Assalam Parungkuda Sukabumi (2012) dan mengajar di DTA al-muttaqin Rempoa (2017)