program suprvisi smp untuk review

Upload: dan-kovaxic

Post on 08-Mar-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Program Suprvisi

TRANSCRIPT

PROGRAM SUPRVISI INTERNAL

PROGRAM SUPERVISI INTERNAL

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TAHUN 2010-2011A. Pendahuluan

Indikator suksesnya suatu pemelajaran adalah berubahnya perilaku peserta didik ke arah yang lebih berkualitas, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini dapat diukur melalui berbagai pengujian yang dilakukan baik oleh guru yang bersangkutan maupun oleh fihak lain yang berwenang melakukannya.

Untuk mencapai target perubahan perilaku tersebut, guru telah diberi dan dibekali pedoman-pedoman pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) yang efektif, tepat guna, tepat sasaran dan akuntabel. Selain pedoman, guru diberi keleluasaan untuk berkreasi menciptakan pemelajaran yang lebih efektif, dan situasional, sesuai dengan karakter komunitas peserta didik.

Selain itu, kemajuan teknologi di segala bidang, dan munculnya pembaharuan-pembaharuan dari masyarakat intelektual berimbas langsung dengan sendirinya ke dunia pendidikan. Proses pemelajaran secara cepat berubah sesuai dengan munculnya paradigma-paradigma baru. Guru harus terus menerus melakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut, demi terpuaskannya tuntutan masyarakat. Kondisi ini harus dipertahankan dalam keadaan stabil sampai siswa berhasil lulus dari suatu institusi pendidikan.

Stabilitas suatu kegiatan akan terjadi apabila dilakukan pemantauan atau controlling dengan baik, benar, dan berkelanjutan. Salahsatu controlling untuk pelaksanaan pemelajaran, di antaranya yaitu Supervisi Kelas. Dengan alasan itulah kami membuat program supervisi internal, berupa supervisi kelas atau kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan guru-guru yang ditunjuk mewakili kepala sekolah. B. Tujuan Supervisi Kelas

Supervisi kelas merupakan upaya dan cara untuk melakukan pemantauan mutu pendidikan secara mikro dan bersifat internal. Kegiatannya dilaksanakan secara koordinatif antar tenaga edukatif dalam hal ini guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru senior, dan guru dengan guru satu rumpun mata pelajaran atas bimbingan dan pemantauan oleh pengawas sekolah. Seluruh pelaku supervisi harus menyadari tujuan hakiki supervisi.Bukan untuk mencari kesalahan, tetapi memperbaiki kekurangan, dan mencari solusi dari kesulitan yang timbul dalam proses pemelajaran.

C. Bagaimana melaksanakan Supervisi Kelas ?

Guru profesional tentu memiliki perangkat pembelajaran mulai dari persiapan hingga evaluasi yang hasilnya menjadi target institusi. Di dalam perangkat ini guru menuangkan kreativitas sebagai upaya mencapai target tersebut. Sebaiknya, skenario pembelajaran setiap guru dikonsultasikan kepada rekan seprofesi dan kepada kepala sekolah sebagai alat kontrol. Matangnya pribadi seorang profesional ditunjukkan salahsatunya dengan selalu memiliki sikap concern terhadap ketidakberhasilan cara yang ditempuhnya, dan membuka diri terhadap masukan rekan sejawat sebagai penyangga keberhasilannya. Guru yang dapat diandalkan adalah guru yang menempatkan kualitas lulusan sebagai prioritas utama. Kualitas lulusan harus lah menjadi target seluruh stakehoders sekolah. Bagaimana cara yang ditempuh untuk mencapai target tersebut hendaknya menjadi isu utama setiap hari di sekolah. Kepala sekolah dapat menciptakan pembiasaan peduli lulusan ini di setiap kesempatan pertemuan formal maupun informal kepada seluruh stakeholders. Sikap peduli semua fihak ini dapat dijadikan landasan untuk pembiasaan penelitian tindakan kelas (PTK) dan supervisi kelas. Kepala Sekolah dapat melaksanakan program supervisi kelas melalui tahap sebagai berikut :

1. Sosialisasi visi-misi sekolah

2. Sosialisasi target utama sebuah institusi sekolah, yakni lulusan yang bermutu.

3. Sosialisasi program sekolah untuk mencapai target lulusan bermutu

4. Penyusunan strategi pencapaian target.

5. Sosialisasi program supervisi kelas.

6. Penentuan supervisor.

7. Penjadwalan supervisi kelas.

8. Pengenalan instrumen supervisi kelas kepada guru.

9. Tindak lanjut setelah supervisi.

D . Supervisi Kelas

Supervisi kelas yang dilaksanakan di meliputi 9 tahap yang disebutkan sebelumnya, bersifat bottom up dan bargaining position. Maksudnya, guru diperkenalkan dengan instrumen yang berisi butir-butir langkah dan komponen yang dinilai. Guru diminta untuk melakukan self assessment pada butir mana yang menjadi titik lemahnya, dan butir tersebut yang menjadi focus supervisi. Hal ini selanjutnya dibicarakan kepada supervisor menjelang pelaksanaan supervisi. Cara ini disebut dengan supervisi klinis. Supervisi bentuk lainnya yaitu mengunjungi kelas pada guru yang relatif baru sehingga pengamatan dilakukan untuk seluruh aspek proses pembelajaran yang tercantum dalam instrumen pengamatan. Supervisi kelas merupakan salahsatu tugas yang harus dilakukan oleh kepala sekolah. Tetapi kepala sekolah dapat menunjuk guru untuk membantu melaksanakan supervisi tersebut. Untuk tahun ajaran 2010/2011 penentuan supervisor dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil konsultasi dengan Wakil Kepala Sekolah. Pemilihan dilakukan atas dasar kemampuan profesional guru yang bersangkutan.Dengan demikian petugas supervisi terdiri dari ....orang yakni :

1. : Supervisor guru kelas rumpun Bahasa.

2. : Supervisor guru kelas rumpun MIPA

3. : Supervisor guru kelas rumpun Sosial.

4. : Supervisor guru Olah Raga, Agama, dan Pendidikan Seni.

5. (Kepala Sekolah) : supervisor guru seluruh rumpun.Meskipun dalam sosialisasi program ditawarkan butir-butir yang akan disupervisi, pada pelaksanaannya, seluruh butir disupervisi. Dengan pelaksanaan supervisi kelas, kepala sekolah dapat memantau sekaligus kelengkapan administrasi setiap guru. Instrumen supervisi kelas yang sudah berisi data dikumpulkan setelah ditandatangani oleh guru dan supervisornya. Saat itu, disampaikan hal-hal penting yang merupakan kelebihan dan kekurangan guru saat melaksanakan proses pemelajaran.

E. Tindak Lanjut Supervisi Kelas.

Dalam instrumen supervisi kelas tertuang butir-butir komponen penting dalam suatu pemelajaran, di mana setiap komponen berpengaruh satu sama lain dalam mendukung pemelajaran. Tiap komponen disediakan rentang pengukuran kualitasnya. Dapat berupa pengukuran kualitatif (kategori A,B,C) atau pengukuran kuantitatif (1,2,3,4,5 dst).

Setelah supervisi selesai, diadakan dialog sebagai evaluasi, mencari solusi atau mendiskusikan hal-hal yang perlu direvisi. Hal penting dicatat untuk ditindaklanjuti secara pribadi oleh guru ybs, dan oleh kepala sekolah sebagai bahan pembinaan. Diharapkan ada komitmen baru untuk supervisi berikutnya pasca revisi.Tindak lanjut kepala sekolah di antaranya :

1. Mengumpulkan hasil supervisi.

2. Merekapitulasi nilai komponen-komponen supervisi seluruh guru.

3. Menginventaris rekap nilai komponen yang paling rendah

4. Membuat program perbaikan proses pemelajaran

5. Membuat daftar kebutuhan sarana prasarana untuk perbaikan proses pemelajaran

6. Pembinaan umum tentang perbaikan proses pemelajaran

7. Melaksanakan program perbaikan proses pemelajaran diantaranya :

a. In House Training

b. MGMP Sekolah

c. Work Shop di sekolah

d. Modelling (kunjungan kelas pada guru yang melaksanakan pembelajaran dengan baik)8. Menyediakan sarana /media pembelajaran yang dibutuhkan :

a. VCD dan CD pembelajaran

b. Alat-alat praktikum IPA

c. Zat kimia untuk praktikum biologi.

d. Buku-buku referensi guru.

F. Lampiran :

Lembar instrumen penilaian hasil supervisi kelas