proposal acne vulgaris pubertas
DESCRIPTION
acne vulgarisTRANSCRIPT
Hubungan kebersihan wajah dan acne vulgaris
pada pubertas
Rayhana Nur Asyiah030.14.163
Latar belakang Acne vulgaris adalah suatu kondisi inflamasi umum pada unit polisebaseus yang
terjadi pada remaja dan dewasamuda ditandai dengan komedo, pustul, nodul (1)(2)
Penyakit kulit bukan merupakan penyakit berbahaya tetapi mempunyai dampak yang besar bagi para remaja baik secara fisik ataupun psikologi dan dapat menimbulkan kecemasan, depresi serta kekurangan rasa percaya diri. (4)(5)
Pada penelitian suryadi RM (2008), survey dikawasan asia tenggara terdapat 40-80% kasus acne vulgaris. Prevalensi tertinggi terjadi pada wanita umur 14-17 tahun berkisar 83-85% dan pada pria umur 16-19 tahun berkisar 95-100%. (3)
Penyebab acne vulgaris sangat banyak yaitu bisa dari faktor genetik, faktor makanan, faktor kebersihan, faktor stress dan faktor pekerjaan. (3) (4)
Perumusan masalah• Apakah dengan membersihkan kulit
wajah dapat menurunkan kadar acne vulgaris di wajah?
Tujuan• Tujuan umum : untuk mengurangi jumlah
acne vulgaris
• Tujuan khusus : untuk mengetahui pengaruh kebersihan wajah pada kulit yang terkena acne vulgaris
Manfaat1. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan : menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
faktor faktor yang mempengaruhi munculnya akne vulgaris 2. Bagi profesi / institusi : memberikan informasi bagi institusi pendidikan kesehatan3. Bagi masyarakat : memberikan informasi kepada masyarakat tentang faktor
yang mempengaruhi akne vulgaris agar masyarakat mampu mengurangi resiko timbulnya acne vulgaris
Hipotesis• Kebersihan wajah dengan cara yang baik
akan mencegah timbulnya acne vulgaris
Tinjauan pustakaAcne vulgaris adalah suatu kondisi inflamasi umum pada unit polisebaseus yang terjadi pada remaja dan dewasa muda ditandai dengan komedo, papul, nodul. (1)(2)
Penyebab dari acne vulgaris disebabkan oleh banyak faktor yaitu:Faktor genetik yang karena adanya gen tertentu bisa meningkat kan kadar androgen dimana androgen dapat merangsang pembentukan acne. (5)
Faktor hormonal lesi akne pada wanita menjadi lebih aktif pada saat premenstruasi oleh karena adanya hormon progesteron.
Faktor kondisi kulit yaitu kulit jenis berminyak dan kotor oleh debu, maupun menumpuknya sel sel mati yang menumpukan dan menyebabkan tersumbatnya saluran kelenjar sebasea dan menimbulkan acne. (7)(10)
Faktor pekerjaan dimana karyawan nya selalu terkena bahan kimia seperti oil dan terkena debu logam acne ini biasa disebut “occupational acne” (11)
Faktor makanan yaitu makanan berlemak dapat meningkatkan kadar sebum (7)
Klasifikasi acne oleh pilis and burry mengelompokan acne berdasarkan 4 skala yaitu perkiraan jumlah dan tipe lesi serta luas keterlibatan kulit (1)(9)(12)
Patogenesis Akne Vulgaris Telah diidentifikasi empat teori sebagai etiopatogenesis acne.
Keempat patogenesis tersebut adalah hiperkeratinisasi dari duktus polisebasea, produksi sebum yang berlebih, bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes), dan inflamasi. (11)(12)
penatalaksanaan acne vulgaris Pengobatan topikal Pengobatan topikal dilakukan untuk
mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal terdiri atas: bahan iritan yang dapat mengelupas kulit; antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel akne vulgaris. (6)(7)
Pengobatan sistemik Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan pertumbuhan jasad renik di samping juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi perkembangan hormonal. (8)(9)
• Menurut American academy of Dermatology klasifikasi Akne adalah sebagai berikut: (12)
• Tabel 2. Consensus conference on Acne clasification • Klasifikasi Komedo Pustul/Papul Nodul • Ringan <25 <10 - • Sedang >25 10-30 >10 • Berat - >30 >10
Diagnosis Banding
a. Erupsi akneiformis Disebabkan oleh obat (kortikosteroid, INH, barbiturat, yodida, bromida, difenil hidantoin, dll). Berupa erupsi
papulo pustul mendadak tanpa adanya komedo dihampir seluruh tubuh, dapat disertai demam. (2)(3)
B . Akne rosasea Adalah peradangan kronis kulit, terutama wajah dengan predileksi dihidung dan pipi. Gambaran klinis akne
rosasea berupa eritema, papul, pustul, nodul, kista, talengiektasi dan tanpa komedo. (19)
Ringkasan pustakaPeneliti Lokasi Subjek Variabel yang diteliti Waktu studi Hasil
Kurniawati. R.A
Remaja usia 18-23 tahun
PengaruhKebersihan kulit dan kejdian akne
Berdasarkan uji chi square tidak didapatkanya pengaruh yang segnifikan kebiasaan membersihkan wajah terhadap kejadian acne fulgaris derajar ringan dan sedang
Kerangka teori
Tidak membersihkan kulitWajah dengan benar
Muka kotor oleh debuDan terjadi
penyumbatan pada salKelenjar sebasea
Aliran sebum terhalang dan
terbentuk mikrokomedo
Pembentukan lesi acne
Kerangka konsep
Tidak membersihkan wajah dengan baik
Acne vulgaris
Definisi operasional• Variabel terikat Angka kejadian akne vulgaris Definisi : Insiden kejadian akne vulgaris, pubertas yang menderita akne vulgaris.· Cara ukur : Wawancara· Alat ukur : Kuisioner· Hal ukur : 1. Positif, jika responden pernah menderita akne vulgaris 2. Negatif, jika responden bukan penderita aknevulgaris· Skala ukur : ordinal
• Variable bebas Tingkat pengetahuan kebersihan kulit· Definisi : hal-hal yang diketahui oleh anak usia remaja tentang kebersihan dan kondisi fisiologi kulit.· Cara ukur : wawancara· Alat ukur : kuisioner· Hasil ukur :
1. Baik, jika mengetahui kebersihan dan kondisi kulit2. Buruk, jika tidak mengetahui kebersihan yang sesuai· Skala ukur : ordinal
Referensi 1. Barratt H, Hamilton F, Car J, Lyons C, Layton A, Majeed A. Outcome measures
in acne vulgaris: systematic review. British Journal of Dermatology. 160(3):132-6. 2009.
2. Cuncliffe WJ. Inflammation in acne scarring: a comparison of the responsesin lesions from patients prone and not prone to scar. British Journal of Dermatology. London. Martin Dunitz Ltd . 150(1):72–81. 2007.
3. Tjekyan RM . Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris.Jurnal Media Medika Indonesiana. 43(1);6-12. 2008.
4. Smith R, Mann N, Braue A, Makelainen H, Varigos G. "A low-glycemic-load diet improves symptoms in acne vulgaris patients: a randomized controlled trial" American Journal of Clinical Nutrition. 86(2);107-115. 2007.
5. Baumann L, Keri J. Acne (Type 1 sensitive skin). In : Baumann L, Saghari S, Weisberg E, eds. Cosmetic dermatology principles
6. Harper JC . Acne Vulgaris . Edisi Ke-4 . Jakarta. EGC . 2007 .
7. Legiawati L. Perawatan Kulit pada Akne. Medicinal Jurnal Kedokteran
Indonesia. 14(2):17-19. 2010. 8. Draelos ZD and Dinardo JC. A re-evaluation of comedogenicity concept.
Journal of the American Academy of Dermatology . 54(3): 507-12. 2006.9. Gabrielli A, Svegliati S, Moroncini G, Amico D. New Insights into theRole of
Oxidative Stress in Scleroderma Fibrosis. The Open Rheumatology Journal. 1(4): 87-95. 2012.
10. Purwaningdyah RAK, Jusuf NK. Profil Penderita Akne Vulgaris pada Siswa-Siswi di SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan. E-Journal FK USU. 1(1);1-8. 2013.
11. Kabau S. Hubungan antara Pemakaian Jenis Kosmetik dengan Kejadian Akne Vulgaris. Jurnal Media Medika Muda. 43(1) :32-6. 2012.
12. Williams SM. Pilo Sebaceuous duct physiology, observation on the number and size of pilo sebaceuous ducts in acne vulgaris. New York. Dermatology . 95(2);153-55. 2007.
Desain penelitian• jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional
Lokasi tempat dan lokasi penelitian
• Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Klaten
Populasi dan sample
• InklusiKriteria inklusi pada penelitian ini adalah siswa siswi
kelas 2 SMA N 3 Klaten
• EkslusiKriteria eksklusi terdiri dari siswa yang sedang
menjalani pengobatan akne, menggunakan kosmetik yang dapat menimbulkan komedo, sedang menggunakan obat-obatan kortikosteroid
Besar dan Pemilihan sample
• Penelitian ini dilakukan di SMA N 3 Klaten. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas 2. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan besar sampel sebanyak 49 sampel.
Bahan dan intrument• Kebersihan wajah diukur dengan melihat frekuensi membersihkan wajah
melalui 10 pertanyaan kuesioner. Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden maka diberi nilai 1. Jika responden menjawab salah maka diberi nilai 0. Sehingga skor total tertinggi adalah 10. Selanjutnya dikategorikan baik, sedang, kurang. Baik jika skor jawaban responden >75% dari nilai tertinggi >7. Sedang jika skor jawaban responden 40%-75% dari nilai tertinggi 4-7. Kurang jika skorjawaban responden
• Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebersihan wajah dengan kejadian AV. Setelah data-data diperoleh, kemudian dilakukan analisis uji kenormalan data dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov (KS) pada hasil pengukuran penelitian, data berdistribusi normal apabila nilai p > 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan korelasi Gamma
Alur kerja remaja
Pengumpulan data
Wawancara kuisioner
Kebersihan wajah, acne
vulgaris Analisis korelasi
Analisis data
• Penggunaan kosmetik dapat mengurangi pembentukan lesi abru.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhKosmetik telah menjadi kebutuhan primer masyarakat kita.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhSemakin tinggi harga suatu merek kosmetik maka semakin besar pengaruhnya pada kulit.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhKosmetik dapat meningkatkan nilai estetika kulit namun juga berdampak negative pada kulit kita.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhKosmetik merupakan factor yang dapat merusak lingkunagan.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuh
• Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a atau b untuk jawaban yang tepat!• Penyakit Acne vulgaris
Apakah anda pernah menderita penyakit akne vulgaris ( jerawat ) ?YaTidakPengetahuan penggunaan kosmetik2. Jeniskulit pada manusia dibedakan menjadi ?a. Kulit berminyak, mormal, dan keringb. Kulit berminyak, mormal, sensitif dan keringApakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit akne vulgaris ( jerawat) ?a. Yab. Tidak
Apakah factor utama penyebab penyakit akne vulgaris ( jerawat ) ?a. Produksi dari kelenjar minyak yang berlebih, bakteri, genetic, hormonal, dan iklimb. Makanan,minuman, pemakaian kosmetik, dan lingkunganApakah akibat yang ditimbulakan ole akne vulgaris ?Kematianb. Mengurangi nilai estetika kulitApakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan kosmetik ?a. yab. tidakJika dilihat dari pemakaianya kosmetik dibedakan menjadi?a. Kosmetik wajah, badan, rambut, kuku, mata dan bibirb. Kosmetik pria, wanita, balita dan hewanMenurut bentuk sediaannya kosmetikm dibedakan menjadi :a. Bentuk sediaan padat, cair, krim, pasta dan bedak kocokb. Bentuk sedian gel, sabun, sabun cair dan suspensiBerdasarkan lokasi pemakainya kosmetik dibedakan menjadi ?a. Kosmetik wajah, badan, rambut, kuku, mata dan bibirb. Kosmetik pria, wanita, balita dan hewanApakah anda menggunakan kosmetik ?Yab. TidakJika pada jawaban di atas ya, apakah anda mengetahui efek samping akibat penggunaan kosmetik ?a. Ya b. TidakLingkunganBagaimana kondisi lingkungan sekitar anda ?a. Panas/ kaya akan sinar mataharib. Lembab
Apakah dalam lingkungan anda ada yang menderita penyakit akne vulgaris ?Ya b. Tidak
•
Jika jawaban no.13 ya, apakah perwatan penyakit tersebut dilakukan dengan baik ?HerediterApakah diantara anggota keluarga ( kakek, nenek, ayah, ibu) anda ada yang menderita penyakit akne vulgaris ( jerawat) ?a. Yab. TidakSikapTandai ( x ) pada huruf a,b,c, atau d untuk jawaban yang tepat!Penyakit akne vulgaris ( jerawat ) di sebabkan hygenitas wajah yang kurang.a. Sangat setujuh b. SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhPenyakit akne vulgaris merupakan penyakit yang dapat menebabkan kematian.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhPenyakit akne vulgaris merupakan penyakit yang biasa dan dapat sembuh sendiri tanpa perlu pengobatan lebih lanjut.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhPenyakit akne vulgaris hanya dialami oleh remaja putri saja.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuhPrinsip umum pengobatan penyakit akne vulgaris yaitu mencegah lesi baru pada kulit.Sangat setujuh SetujuhTidak setujuhSangat tidak setujuh
Analisis data
• Penelitian ini menggunakan uji gamma didapatkan nilai p = 0.002
• (p<0.05) dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat
• hubungan antara derajat kebersihan wajah dengan kejadian akne vulgaris.