proposal baru
DESCRIPTION
organizationTRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan perekonomian yang sangat pesat, khususnya pada bagian
keuangan, menyebabkan banyaknya jenis investasi yang tersedia mulai dari
tabungan, deposito, emas, properti, saham, obligasi. Jenis investasi yang dipilih
akan sangat menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari
investasi tersebut. Saat ini tabungan, deposito tidak lagi menjadi suatu investasi
yang menarik bagi orang-orang yang mengerti tentang perkembangan keuangan
karena hasil pengembalian investasi yang kecil. Para investor lebih memilih
saham, obligasi karena menghasilkan keuntungan investasi yang lebih besar
sekalipun dengan risiko yang besar (Ida dan Dwinta, 2010).
Terdapat kemungkinan yang besar bahwa individu dengan pendapatan
(income) yang berlebih akan menunjukkan perilaku manajemen keuangan lebih
bertanggung jawab, mengingat pendapatan (Income) yang diperoleh memberi
mereka kesempatan untuk bertindak secara bertanggung jawab. Hilgert et al.
(2003) melaporkan bahwa responden dengan pendapatan lebih rendah kurang
mungkin melaporkan membayar mereka tagihan tepat waktu dibandingkan
dengan pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu, Aizcorbe et al. (2003)
menemukan bahwa keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah memiliki
kemungkinan yang kecil untuk menabung dan penghasilan seseorang akan
menunjukkan perilaku manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Seseorang
2
yang memiliki financial management behavior cenderung membuat anggaran,
menghemat uang dan mengontrol belanja.
Untuk menunjukkan financial management behavior, individu juga harus
merasa bahwa informasi keuangan yang penting dan relevan bagi mereka
memungkinkan untuk membuat perbedaan dalam hasil perilaku manejemen
keuangan yang akan dicapai. Individu tidak dapat mengandalkan pengetahuan
mereka atau sumber keuangan (income) kecuali bahwa mereka mengendalikan
sendiri nasib investasi keuangan mereka. Mereka yang percaya bahwa hasil
investasi keuangan karena keputusan yang dibuat oleh orang lain akan cenderung
untuk tidak mengambil langkah-langkah untuk mengelola keuangan mereka
sendiri (financial management).
Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan
tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell 2007). Hal ini dapat dimaknai
bahwa persiapan perlu dilakukan untuk menyongsong globalisasi (prepare your
self), dan lebih spesifiknya yaitu globalisasi dalam bidang keuangan. Hilgert,
Holgart, dan Baverly (2003) serta Cude, Lawrence, Lyons, Metzger, LeJeune,
Marks, dan Machtmes (2006) juga menyatakan bahwa diperlukan pengetahuan
tentang bagaimana mengelola keuangan serta bagaimana teknik berinvestasi
menjadi hal yang tidak dapat diabaikan lagi seperti waktu-waktu sebelumnya.
Lebih jauh, Cude et al (2006) menyatakan bahwa seiring berkembangnya
instrumen keuangan, tidak diringi oleh keinginan masyarakat untuk memulai
berinvestasi, dan diduga salah satunya adalah rendahnya literasi keuangan.
3
Bukti empiris, Lusardi dan Mitchell (2006, 2008. 2009) menemukan bahwa
terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam membuat keputusan
keuangan, dan laki-laki lebih baik karena memiliki pengetahuan keuangan yang
lebiih tinggi. Tidak jauh berbeda, Ibrahim, Harun dan Isa (2009) menemukan
bahwa mayoritas mahasiswa di Malaysia memiliki pengetahuan keuangan
(financial literacy) yang kurang tinggi, dan hal ini dapat menyebabkan tidak
terarah dengan tepat pada saat membuat keputusan keuangan setiap hari.
Orton (2007) memperjelas dengan menyatakan bahwa literasi keuangan
menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan seseorang karena literasi
keuangan merupakan alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan yang
terinformasi, namun dari pengalaman-pengalaman di berbagai negara masih
menunjukkan relatif kurang tinggi. Byrne (2007) juga menemukan bahwa
pengetahuan keuangan yang rendah akan menyebabkan pembuatan rencana
keuangan yang salah, dan menyebabkan bias dalam pencapaian kesejahteraan di
saat usia tidak produktif lagi.
Tidak jauh berbeda, Danes dan Hira (1987) serta Chen dan Volpe (1998,
2002) menemukan bahwa tingkatan literasi keuangan mahasiswa perempuan lebih
rendah daripada laki-laki. Volpe, Chen, dan Pavlicko (1996) juga menemukan
temuan serupa bahwa literasi keuangan mahasiswa laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan, sehingga laki-laki masih lebih mungkin tepat
mengelola keuangan. Sementara itu, Krishna, Sari, Rofaidi, dan Ida (2010)
menemukan temuan berbeda bahwa mahasiswa laki-laki memiliki kemungkinan
tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dari perempuan terutama yang
4
berkaitan dengan pengetahuan investasi, kredit, dan asuransi. Didasari temuan di
atas, diketahui bahwa literasi keuangan dapat meningkatkan ketepatan
pengelolaan uang pribadi, hanya saja bukti empiris di atas juga menunjukkan
tidak konsisten antara laki-laki atau perempuan yang memiliki literasi keuangan
lebih tinggi.
Dari uraian di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
bukti empiris bahwa ada pengaruh jenis kelamin, pengetahuan keuangan,
pendapatan terhadap perilaku manajmen keuangan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah jenis kelamin mempengaruhi perilaku manajemen keuangan?
2. Apakah pengetahuan keuangan mempengaruhi perilaku manajemen
keuangan?
3. Apakah pendapatan mempengaruhi perilaku manajemen keuangan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang di atas yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku manajemen
keuangan
2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan terhadap perilaku
manajemen keuangan
5
3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap perilaku manajemen
keuangan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Akademis, penelitian diharapkan dapat memberi informasi tertulis
dan wawasan pengetahuan serta bahan referensi untuk karya ilmiah
ataupun penelitian selanjutnya
2. Bagi Pembaca, penelitian ini diharapkan memberi informasi terkait
perilaku manajemen keuangan.
6
BAB 2
Kerangka Berpikir
2.1. Kerangka Berpikir
Adapun yang menjadi kerangka dalam penelitian ini dapat digambarkan
pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1.
Kerangka Penelitian
2.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian di atas dapat dijelaskan hipotesis penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H1: Jenis Kelamin berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan
H2: Pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan
H3: Pendapatan berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan
Jenis Kelamin
Pengetahuan Keuangan
Pendapatan
Perilaku Manajemen Keuangan
7
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, yaitu menggunakan
analisis hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain atau
menganalisis pengaruh variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini
menjelaskan pengaruh jenis kelamin, pengetahuan keuangan, dan pendapatan
terhadap perilaku manajemen keuangan Karyawan Swasta di Surabaya. Penelitian
ini merupakan penelitian hipotesis yang disertai pengujian statistik yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yang diduga sebelumnya. Penelitian ini dirancang
berbentuk survei dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner.
3.2. Gambaran Populasi dan Sampel
3.2.1. Gambaran Populasi
Menurut (Sugiyono, 2008:55) dalam buku statistika untuk penelitian
menyatakan bahwa, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dalam
penelitian ini populasi yang digunakan adalah Mango Tunjungan Plaza Surabaya.
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut (Sugiyono, 2008:59) mengatakan bahwa sampel penilitian ialah
pendekatan bersifat analisis kuantitatif yaitu mengumpulkan data dengan cara
8
mencacah dan pengukuran dengan menggunakan suatu hitungan. Dengan
demikian data yang telah dikumpulkan dapat dibuat klasifikasi secara kuantitatif.
Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan di
jabarkan berdasarkan beberapa criteria yaitu: usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan tiap bulan.
Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 100
responden, yang diharapkan dapat mewakili populasi. Alasan mengambil jumlah
sampel 100 orang adalah berpedoman pada pendapat dari Hair, et. al., (2006:605),
yang menyatakan bahwa sampel sebanyak 100-200 orang sudah cukup untuk
mewakili suatu penelitian.Sampel penelitian diambil dari karyawan swasta di
Surabaya.
Sampel menurut Sugiyono (2008:73), adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling atau teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara tak acak (non probability
sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2008:74). Teknik yang digunakan untuk menarik sampel adalah teknik
purposive sampling.
Adapun populasi dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa persyaratan
untuk menjadi sampel, antara lain:
1. Harus berusia diatas 18 tahun.
2. Bekerja sebagai karyawan swasta di Surabaya.
9
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
3.3.1.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuantitatif yaitu
data berupa angka-angka numerik yang memungkinkan dalam penggunaan
aritmatika, meliputi hasil pengelolaan data statistik. Menurut Silalahi (2003:6)
data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang pengujiannya
dilakukan dengan menggunakan statistik dan data kualitatif yang diangkakan.
3.3.2.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner mengenai
jenis kelamin, pengetahuan keuangan, dan pendapatan terhadap perilaku
manajemen keuangan Karyawan Swasta di Surabaya.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data primer diperoleh dari memberikan kuisioner kepada sebagian karyawan
swasta yang bekerja di wilayah Central Business District (CBD) di Surabaya
yaitu wilayah sekitar jalan Basuki Rahmat Surabaya. Peniliti membagikan
kuesioner di wilayah CBD di Surabaya, yaitu daerah jalan Basuki Rahmat kepada
para karyawan swasta untuk dapat menjadi responden dalam penelitian.
Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan terbuka.
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert dengan skala 1–5. Responden
memberi tanda (cawang) pada alternatif jawaban yang tersedia, bedasarkan
10
tingkat kesetujuan pada tiap-tiap jawaban. Skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan lima angka yaitu (Silalahi, 2003:52):
1. Alternatif jawaban ”sangat tidak setuju” = 1
2. Alternatif jawaban ”tidak setuju” = 2
3. Alternatif jawaban ”netral” = 3
4. Alternatif jawaban ”setuju” = 4
5. Alternatif jawaban ”sangat setuju” = 5
3.5. Definisi Operasional
1. Jenis Kelamin adalah perbedaan gender yang dimiliki oleh pribadi
karyawan.
2. Pengetahuan keunangan adalah tingkat pemahaman individu atas istilah-
istilah keuangan secara umum
3. Pendapatan adalah total pendapatan kotor seorang individu tahunan yang
berasal dari upah, perusahaan bisnis dan berbagai investasi
4. Perilaku manajemen keuangan berhubungan dengan tanggung jawab
keuangan seseorang mengenai cara pengelolaan keuangan mereka.
Tanggung jawab keuangan adalah proses pengelolaan uang dan aset lainnya
dengan cara yang dianggap produktif
11
3.6. Teknik Analisis Data
Daftar pertanyaan beserta kuisioner harus bersifat valid dan reliabel, maka
dari itu dilakukan pengujian validitas dan juga reliabilitas.
3.6.1.Uji Validitas
Menurut (Ghozali, 2005:45) Uji validitas dilakukan dengan cara melihat
nilai signifikansi, dikatakan valid apabila tingkat signifikansi 0,05 (5%) atau
kurang. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut
Sugiyono (2002:115) uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan
terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur
ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Tujuan uji validitas
ialah mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya dan agar data yang diperoleh bisa
relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
3.6.2.Uji Reliabilitas
Uji realibilitas adalah uji untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
variabel/struktur. Suatu kuisioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui uji
ini menggunakan nilai Cronbach Alpa, dikatakan reliable jika cranbach alpa lebih
dari 0,6 (Ghozali, 2005:42). Menurut Sugiyono (2002:110) reliabilitas adalah
serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila
pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.
12
Tujuan dari uji reliabilitas adalah menunjukkan konsistensi skor-skor yang
diberikan skorer satu dengan skorer lainnya.
3.6.3.Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, pengetahuan
keuangan dan pendapatan terhadap perilaku manajemen keuangan digunakan
rumus sebagai berikut (Simamora, 2004) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana:
Y = Perilaku manajemen keuangan
a = Bilangan konstanta, yang menunjukkan pengaruh dari keempat variabel
bebas terhadap variabel terikat.
b1 = Koefisien regresi X1, yang menunjukkan pengaruh jenis kelamin terhadap
perilaku manajemen keuangan.
b2 = Koefisien regresi X2, yang menunjukkan pengaruh pengetahuan keuangan
terhadap perilaku manajemen keuangan.
b3 = Koefisien regresi X3, yang menunjukkan pengaruh pendapatan terhadap
perilaku manajemen keuangan.
X1 = Jenis kelamin
X2 = Pengetahuan keuangan
X3 = Pendapatan
13
3.6.4.Uji Kecocokan Model
Dalam penelitian ini uji yang digunakan yaitu uji t dan uji F. Uji statistik F
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Sedangkan Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang
diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.6.5.Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini meliputi:
a. Uji F
Merumuskan hipotesis penelitian
H0 : β1 = β2 = 0 Tidak ada hubungan atau pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0 Ada hubungan atau pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen.
Menurut Sina (2010), pengujian signifikansi koefisien regresi ini dapat
dilakukan dengan pendekatan nilai probabilitas, dengan kriteria pengujian
yaitu tolak H0 jika nilai-p < α.
b. Uji t
Merumuskan hipotesis penelitian
H0 : βi = 0 Variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
14
H1 : βi ≠ 0 Variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
Menurut Sina (2010), pengujian signifikansi koefisien regresi ini dapat
dilakukan dengan pendekatan nilai probabilitas, dengan kriteria pengujian
yaitu tolak H0 jika nilai-p < α.