proposal belimbing

17
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN” A. Latar Belakang Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat pasien melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif. Ruang belimbing adalah salah satu ruangan yang terdapat di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Pasien yang berada di Ruang belimbing pada umumnya adalah menderita gangguan psikologis. Sebagian besar pasien di Ruang belimbing dapat melakukan aktivitas secara mandiri, sebagian besar waktu pasien dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Di Ruang Belimbing sarana hiburannya terbatas tetapi setiap hari selalu ada kegiatan yang diadakan oleh Rumah

Upload: siskamarsiska

Post on 09-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL Belimbing

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN”

A. Latar Belakang

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada kelompok pasien yang mempunyai masalah

keperawatan yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok

diguanakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika

interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi

laboratorium tempat pasien melatih perilaku baru yang adaptif untuk

memperbaiki perilaku yang maladaptif.

Ruang belimbing adalah salah satu ruangan yang terdapat di Rumah

Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Pasien yang berada di Ruang belimbing

pada umumnya adalah menderita gangguan psikologis. Sebagian besar pasien

di Ruang belimbing dapat melakukan aktivitas secara mandiri, sebagian besar

waktu pasien dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Rumah

Sakit Khusus Daerah Duren Sawit. Di Ruang Belimbing sarana hiburannya

terbatas tetapi setiap hari selalu ada kegiatan yang diadakan oleh Rumah Sakit

Khusus Daerah Duren Sawit sehingga pasien bisa melakukan kegiatan yang

ingin dilakukan pasien.

Maka dengan data yang ada kami mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta

akan melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) yaitu terapi musik dan

eksplorasi perasaan.

B. Topik

Stimulasi sensoris, fungsi pendengaran dan kemampuan mengeksperesikan

perasaan.

Page 2: PROPOSAL Belimbing

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Pasien dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh perawat

yaitu musik.

b. Pasien dapat mengekspresikan perasaannya berupa pengalaman yang

menyenangkan

2. Tujuan Khusus

a. Pasien mampu memberi respons terhadap musik yang didengar.

b. Pasien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik

c. Pasien merasa tidak bosan dalam melewati hari - harinya di ruang

belimbing.

d. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya berupa pengalaman yang

menyenangkan

D. Landasan Teori

Penurunan sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana

salah satunya bisa berakibat depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan

sensori persepsi seperti penglihatan kurang jelas, pendengaran kurang jelas,

dan persepsi mereka dalam menilai dirinya sendiri yang kurang baik. Biasanya

mereka akan beranggapan merasa tidak berguna dan gampang putus asa,

Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih, ketidakberdayaan,

dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa

serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam.

Gejala yang terjadi umumnya : pandangan kosong, kurang atau hilangnya

perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif menurun,

ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,

mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah

sepanjang waktu, dan mungkin susah tidur di malam hari.

Halusinasi adalah ketidakmampuan diri dalam mengidentifikasi dan

menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai dengan informasi yang diterima

oleh panca indera (Fotinash, 1995). Halusinasi adalah persepsi sensori yang

Page 3: PROPOSAL Belimbing

salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L

Videbeck, 2000). Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu

mengalami perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang mendekat (baik

yang mulai secara internal atau ekternal) disertai dengan respon yang

berkurang yang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu

(Townsend, 1998). Dari keempat pengertian diatas maka penulis

menyimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi yang timbul karena stimulus

eksternal serta tanpa melibatkan sumber dari luar yang meliputi semua sistem

panca indera.

Terapi disini diartikan sebagai suatu aktifitas yang digunakan di dalam

kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari dan literature.

Aktivitas disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang

disediakan : baca artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (ini

merupakan stimulus yang disediakan) : stimulus dari pengalaman masa lalu

yang menghasilkan proses persepsi pasien yang maladaptif atau destruktif,

misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada

orang,dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi pasien terhadap stimulus.

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu

dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart

dan Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya

berhubungan dengan orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan

maladaptif. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan

saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan

masalah.

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika pasien ditemui dalam

rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.

Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri,

peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah

Page 4: PROPOSAL Belimbing

keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok

digunakan sebagai target asuhan.

Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah pasien

dengan waktu yang sama , manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar

pasien dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi karena kelompok

ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu satu sama

lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh

paparan stimulus kepadanya.

E. Pasien

1. Kriteria

- Pasien yang berada di Ruang belimbing.

2. Proses seleksi

- Pasien yang termasuk dalam katagori pasien mandiri

F. Pengorganisasian

1. Waktu

a. Hari / tanggal : Jum’at, 18 Januari 2013

b. Jam : 14.30-15.00 WIB

c. Acara : 30 menit

- Fase Orientasi : 5 menit

- Fase Kerja : 20 menit

- Fase Terminasi : 5 menit

d. Tempat : Ruang belimbing

e. Jumlah pasien : 21 orang

2. Tim terapis

a. Leader

- Membuka jalannya kegiatan

- Memperkenalkan diri

- Menganalisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok

Page 5: PROPOSAL Belimbing

- Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok

- Membacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan

dimulai

- Motivasi kelompok untuk aktif.

- Memberi reinforcement positif

- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok

b. Penyaji

- Memaparkan materi yang ingin disampaikan

- Memperagakan relaksasi progresif

c. Co leader

- Membantu tugas leader

- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang

- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan

- Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik

d. Fasilitator

- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok

- Memotivasi anggota kelompok yang kurang atau tidak aktif

selama TAK berlangsung

- Menjadi role model selama acara berlangsung

- Menyiapkan alat/media

e. Observer

- Ikut serta sebagai anggota kelompok

- Mengawasi jalannya kegiatan

- Menilai setiap jalannya kegiatan

3. Metode dan media

a. Metode

- Diskusi

- Sharing persepsi

- Mengekspresikan perasaan

Page 6: PROPOSAL Belimbing

- Mendengarkan musik

b. Media

- Alat tulis

- Laptop

c. Setting

Keterangan :

: Leader

: Co leader

: Observer

: Fasilitator

: Pasien

CL

K

O

K

F

L

CL

O

F

K

F

K

F

K

K

K

K

K

F

F

K

K

KKK

K

K

KK

F

K

K

L

K

Page 7: PROPOSAL Belimbing

G. Proses Pelaksanaan

1. Orientasi

Pada saat ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama

dan panggilan terapis.

b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan pasien saat ini dan terapis

menanyakan tentang sejak kapan pasien mulai tinggal di Ruang

belimbing .

c. Kontrak :

1) Menjelaskan tujuan kegiatan

2) Menjelaskan aturan main tersebut

- Jika ada pasien yang akan meninggalkan kelompok harus minta

ijin kepada terapis

- Lama kegiatan 30 menit

- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

- Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader,

dapat menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan

terlebih dahulu.

- Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.

2. Kerja

a. Terapis mengajak pasien untuk saling memperkenalkan diri (nama,

dan nama panggilan) dimulai secara berurutan searah jarum jam.

b. Setiap pasien selesai memperkenalkan diri.

c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, terapis memberikan

balon kepada pasien 2 orang mendapatkan 1 balon.terapis menjelaskan

apabila balon jatoh pasien di beri hukuman (di persilahkan untuk

memperkenalkan diri : nama , hobi, asal , saat ini ada dimana).

d. 1 pasang tersisa (bola tidak jatuh) akan di berikan hadiah pasien di

persilahkan tepuk tangan atau boleh menari sesuai dengan irama lagu.

(kira-kira 15 menit). Musik yang diputar diulang beberapa kali.

Page 8: PROPOSAL Belimbing

e. Terapis memberikan pujian, setiap pasien selesai menceritakan

perasaannya, dan mengajak pasien bertepuk tangan.

f. Terapis dan pasien bernyanyi bersama.

3. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Mahasiswa menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti

kegiatan

2) Memberikan pujian atas keberhasilan pasien.

b. Rencana Tindak lanjut

Terapis meminta pasien untuk mengulang hal yang sama dengan salah

satu teman yang berada di Ruang belimbing menganjurkan klien untuk

mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam

kehidupannya.

c. Kontrak yang akan datang

Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada pasien untuk

melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di riuang belimbing

4. Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada

tahap kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan pasien

sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris mendengar

musik, kemampuan pasien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,

respons terhadap musik, pendengaran, memberi pendapat tentang musik

yang didengar, dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi

sebagai berikut.

Page 9: PROPOSAL Belimbing

Terapi Musik dan Eksplorasi Perasaan

No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

2. Memberi respons (ikut

bernyanyi/menari/menggerakan

tangan-kaki-dagu sesuai irama

3. Memberi pendapat tentang musik

yang didengar

4. Menjelaskan perasaan setelah

mendengar lagu

Petunjuk :

Untuk tiap pasien, semua aspek di nilai dengan memberi tanda √ (check list) jika

ditemukan pada pasien atau tanda “X” jika tidak ditemukan kemampuan yang

ditemukan. Jika mendapatkan nilai > 2 berarti pasien aktif, jika nilai ≤ 2 berarti

pasien tidak aktif.

a. Evaluasi struktur

Sebelum melakukan kegiatan kami mengumpulkan referensi setelah itu

penulis membaca serta menganalisa kegiatan yang baik untuk pasien di

Ruang berry serta berdiskusi dengan penanggung jawab ruangan. Kemudian

kami membuat proposal kegiatan dengan proses pengkoreksian atau konsul

dengan dosen pembimbing. Setelah di ACC, kami melakukan persiapan untuk

pelaksanaan kegiatan kepada pasien di Ruang berry. Kegiatan dilaksanakan

dengan beranggotakan 6 orang yaitu sebagai leader (penyaji) : Iip Saepidun

Co leader : Wafa Murniati , Fasilitator : Septian Dwi Permana dan Euis

Salsabila Iztti dan Dhita Eka Risdiyanti Observer : Angi pertiwi dan Angi

Pertiwi Dosen pembimbing : Ns. Chandra, Skep. Setelah kegiatan selesai

dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi kegiatan.

Page 10: PROPOSAL Belimbing

b. Evaluasi proses

TAK yang dilakukan di Ruang belimbing berhasil dilakukan dimana jumlah

mahasisiwa yang melakukan TAK berjumlah 7 orang dan pasien yang hadir

21 orang. Acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topik yang akan

dilakukan dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, dan

observer serta pendokumentasiannya. Peserta aktif dalam mengikuti kegiatan,

80% pasien dapat mengikuti kegiatan sampai selesai, leader dan co leader

dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan, fasilitator

dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan, observer dapat

melaporkan jalannya kegiatan.

c. Evaluasi hasil

Target yang ingin kami capai dalam kegiatan aktivitas kelompok (TAK) yang

dilakukan pada hari Jum’at, 18 Januari 2013 pukul 14.30 – 15.00 WIB di

Ruang belimbing. Target yang ingin kami capai dalam pengembangan

kemampuan pasien untuk melakukan TAK ini sekitar 80 %. Dengan kriteria

hasil :

1) Kemampuan verbal

a) Pasien mampu mengekspresikan isi lagu yang didengar : 80 %

b) Pasien mampu menceritakan pengalaman yang menyenangkan : 80%

c) Pasien mampu mengungkapkan perasaan selama dirawat di ruangan :

80%

2) Kemampuan non verbal

a) Pasien terlihat menggerakkan kaki/tangan/dagu sesuai irama lagu :

80%

b) Kontak mata : 80 %

c) Duduk dengan rapi : 80 %

d) Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 80 %

Page 11: PROPOSAL Belimbing

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN”

DI RUANG BERRY RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DUREN SAWIT

OLEH :

KELOMPOK I

1. Dhita Eka Risdiyanti 1010711017

2. Euis Salsabila Izatti 1010711020

3. Angi Pertiwi 1010711021

4. Iip Saepudin 1010711032

5. Septian Dwi Permana 1010711037

6. Dinda Ayu Alestine 1010711069

7. Wafa Murnianti 1010711106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2013