proposal digester sampah megalab inovasi

12
PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH DENGAN KONSEP MEGALAB INOVASI

Upload: yahyawan-triyana

Post on 30-Jun-2015

1.358 views

Category:

Technology


10 download

DESCRIPTION

MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALABINOVASI 1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga bagi lingkungan sekitar. 2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALABINOVASI ini sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga. 3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai komunitas pecinta lingkungan. 4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan. 5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya. 6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di gunakan. 7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan sebagai tempat pengolahan sampah. PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP  Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan menghasilkan gas methana (CH4)  Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil reaktor, sisanya didominasi oleh CO2  Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)  Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALABINOVASI  Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester  Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input  Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai  Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan  Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester Pengelolaan Pupuk Cair Organik  Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input  Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum digunakan  Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari sampah organik yang dimasukan Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3 biogas setara dengan :  0,4 Kg LPG  0,52 Lt solar  0,62 Lt minyak tanah  4,7 KWH listrik  3,5 Kg kayu bakar  Asupan sampah 500 Kg/ha ri  Kapasitas Biodigester 54 m3  Produksi biogas perhari ± 12,5 m atau setara 10 Lt Bensin (kondisional

TRANSCRIPT

PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH

DENGAN KONSEP

MEGALAB INOVASI

PENGERTIAN SAMPAH DAN LIMBAH

Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan limbah atau bahan

buangan. Sebagian besar limbah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat

organik, kecuali limbah yang berasal dari aktivitas manusia yang dapat bersifat organik

maupun anorganik. Tidak ada organisme yang ada di alam ini yang menghasika begitu banyak

limbah atau bahan buangan seperti yang dihasilkan manusia. Limbah atau bahan buangan

yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan sering dinamakan juga dengan Anthropogenik

Pollutans. Penamaan demikian ini sekedar untuk membedakan bahwa selain manusia masih

ada juga mahluk hidup lainnya/organisme yang menghasilkan limbah.

Setiap hari, kita membuang segala bentuk limbah, mulai dari bungkus permen, kulit

buah hingga oli bekas. Disamping itu pada waktu yang bersamaan berjuta ton limbah

dihasilkan bidang pertanian, peternakan, industri, atau pertambangan. Jadi, limbah dapat di

definisikan sebagai berikut :

Sampah atau limbah adalah suatu material yang berbentuk padat maupun cair, yang

dihasilkan dari aktifitas mahluk hidup.

Penghasil sampah maupun limbah diantaranya berasal dari industri, perkantoran,

sekolah/kampus, kantin/restauran, pasar, rumah tangga dan peternakan.

Walaupun limbah selalu dianggap sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan tidak dikehendaki

lagi, tetapi bahan tersebut kadang-kadang masih dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan

bahan baku.

Limbah merupakan bahan buangan jika tidak dikelola dengan baik maka limbah akan

berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan sekitar, yaitu sebagai berikut :

Menjadi tempat bersarangnya binatang seperti tikus, semut, nyamuk, kecoa dan

binatang sejenisnya.

Mengundang lalat dan menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Menjadi sumber polusi (polutan) bagi lingkungan.

Menjadi sumber dan tempat hidup kuman.

Sampah menurut SNI 19-2454-1991 (3) tentang cara-cara Pengolahan Teknik Sampah

Perkotaan, didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan

anorganik yang dianggap tidak berguna lagi, dan harus dikelola agar tidak membahayakan

lingkungan sekitar dan melindungi investasi pembangunan.

KARAKTERISTIK LIMBAH DAN SAMPAH

Limbah berdasarkan nilai ekonomisnya dapat dirinci menjadi limbah yang mempunyai

nilai ekonomis dan limbah yang Non ekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis

adalah limbah yang jika diproses lebih lanjut maka akan memberikan nilai tambah misal

limbah cair dari tetes pabrik gula yang jika diproses lebih lanjut maka akan dihasilkan alkohol,

spirtus, monosodium glutamat dan lain lain. Sedangkan limbah Non ekonomis adalah limbah

yang apabila diolah atau diproses lebih lanjut tidak akan memberikan nilai tambah kecuali

mempermudah sistem pembuangannya. Limbah jenis ini yang sering menjadi permasalahan

dalam pencemaran lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan manusia dapat

digolongkan sesuai dengan sifatnya menjadi dua bagian , yaitu limbah organik dan anorganik.

Sampah atau limbah anorganik seperti plastik dan logam tidak dapat diolah dengan

cara memanfaatkan aktivitas organisme hidup lainnya yang berfungsi sebagai pengurai.

Sedangkan sampah organik seperti sisa makanan, limbah dapur, limbah hasil bumi dan

kotoran ternak bisa diuraikan oleh organisme hidup lainnya yang bisa menghasilkan suatu

produk pupuk dan gas methan sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

PERMASALAHAN

Sampah masalah sangat krusial di perkotaan.

TPA semakin sulit.

Penumpukan dan proses pembusukan sampah yang lama (30 hari) sehinggaterjadi

polusi udara (aroma yang tidak sedap dan proses pembakaran sampah tidak sempurna

oleh incinerator)

Adanya kontaminasi bahan beracun dan berbahaya (B3) ke lingkungan sekitar,

sehingga terjadi degradasi kualitas lingkungan hidup.

Sampah sumber pencemar lingkungan dijadikan alternatif tambahan pendapatan

keluarga.

PERMASALAHAN LIMBAH DAN SAMPAH

Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik maka akan timbul masalah besar,

karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan kekawasan terbuka yang

akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.

Demikian juga dengan cara pembakaran sampah yang akan mengakibatkan pencemaran

udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya

saluran air dan akan terjadi banjir (sicular 1989).

Selain itu eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan dengan

pengurusan sampah, terutam sekitar kota. Untuk itu banyak negara besar melakukan

incineration atau pembakaran yang menjadi cara alternatif dalam penanggulangan sampah.

Sementara itu permasalahan yang dihadapi untuk proses ini adalah biaya

pembakaran lebih mahal dibanding dengan sistem pembuangan akhir (sanitary landfill).

Apabila sampah ini digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan

menimbulkan masalah karena mngandung logam berat (ross 1994).

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah dan

sampah yang dihasilkan masyarakat akan tetapi kurangnya tempat sebagai pembuangan

sampah.

Penanganan sampah di Indonesia pada saat ini yaitu dengan cara Open Dumping atau

kumpulkan dan angkut. Namun dengan cara ini banyak kendala yang harus dihadapi yaitu :

Keterbatasannya armada atau gerobak sampah.

Licit yang dapat membuat keropos armada atau gerobak sampah.

Biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan sampah yang cukup tinggi.

Sulit mendapatkan izin untuk pembuatan TPA.

Penanganan sampah saat ini hanya bersifat penanganan sementara.

TUJUAN PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH

Maksud dan tujuan dari pengelolaan sampah adalah suatu bentuk kegiatan

masyarakat untuk menciptakan kawasan yang bersih, sehat dan ramah lingkungan. Sesuai

dengan Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yaitu :

Pasal 6 : Tugas pemerintah adalah mendorong dan memfasilitasi penerapan teknologi dan

pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah setempat untuk mengurangi

dan menangani sampah.

Pasal 12 : Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis

sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan

carayang berwawasan lingkungan.

Pasal 13 : Pengelola kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya wajib menyediakan

fasilitas pemilahan sampah.

Program-program yang sedang di galakan saat ini :

Program msyarakat untuk membiasakan membuang

sampah pada tempatnya

Program untuk mengubah pola pikir dan perilaku

masyarakat agar terbiasa memilah sampah

Pelaksanaan program 3R

Menjadikan kawasan yang ramah lingkungan dengan kosep

“Zero Waste”

SOLUSI ALTERNATIF

Kita pasti sudah pernah mendengar istilah 3R yang sering didengungkan oleh para

pecinta lingkungan. Yang dimaksud dengan 3R tersebut yaitu Reduce, Reuse and Recycle.

Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan,

atau pengurangan sampah pada sumbernya adalah kegiatan yang dapat mencegah

timbulnya sampah.

Reuse yang berarti penggunaan kembali, adalah suatu bentuk kegiatan yang memungkinkan

suatu sampah menjadi dapat digunakan kembali tanpa pengolahan tertentu.

Recycle adalah kegiatan daur ulang yang memanfaatkan sampah dengan melalui

pengolahan tertentu menjadi barang yang bermanfaat. Biasanya jenis sampah yang dapat

diolah dengan proses daur ulang (recycle) ini adalah jenis sampah anorganik.

Untuk pengolahan jenis sampah organik sekarang ini dapat dibagi menjadi 2 cara

yaitu dengan sistem Aerob dan An Aerob.

Sistem Aerob

Prosesnya terbuka sehingga masih menimbulkan bau disekitarnya.

Prosesnya tidak praktis karena harus melalui beberapa tahapan seperti pencacahan,

penambahan bahan lain, pembalikan dan pengayakan.

Hasilnya tidak optimal (hanya menghasilkan pupuk organik).

Jika prosesnya tidak sempurna bisa mengandung bakteri Pathogen.

Contoh sistem Aerob

Komposter

Vermikomposting

Produk yang dihasilkan kompos padat dan cair

Sistem An Aerob

Prosesnya tertutup sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya (bisa dekat

dengan pemukiman)

Selain pupuk organik juga dapat menghasilkan sumber energi alternatif yaitu biogas

Dapat digunakan untuk mengolah limbah dengan kandungan air tinggi

Pupuk yang dihasilkan berkualitas tinggi

Contoh sistem An Aerob

Dekomposter yang di hasilkannya kompos dan pupuk cair

Digester An Aerob yang dihasilkannya biogas dan pupuk organik cair

MANFAAT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN KONSEP MEGALAB INOVASI

1. Dapat mengatasi persoalan sampah organik yang apabila tidak dicarikan solusi yang tepat

maka akan menjadi beban bagi para pelaku usaha baik itu perusahaan, instansi dan juga

bagi lingkungan sekitar.

2. Keberadaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep MEGALAB INOVASI ini

sangat ramah terhadap lingkungan, dikarenakan tidak menimbulkan bau, sehingga dapat

di install pada lokasi yang berdekatan dengan warga.

3. Unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini sangat unik dan

bermanfaat, sehingga dapat menumbuhkan citra yang positif bagi warga sebagai

komunitas pecinta lingkungan.

4. Beban pemeliharaan unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep

ini sangat ringan, maka secara jangka panjang akan memberikan

penghematan beban pengolahan sampah yang cukup signifikan.

5. Konsep ini tidak mengandung unsur kimia dalam proses pengolahannya.

6. Proses yang dihasilkan berupa biogas bertekanan rendah, sehingga sangat aman di

gunakan.

7. Desain dari unit instalasi pengolahan sampah organik dengan konsep ini

dirancang secara customized sesuai citra yang diharapkan sehingga tidak terkesan

sebagai tempat pengolahan sampah.

Desain Reaktor Digester

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

PRINSIP KERJA BIODIGESTER DENGAN KONSEP

Memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang akan

menghasilkan gas methana (CH4)

Gas methana yang dihasilkan bisa mencapai hingga 60% dari keseluruhan gas hasil

reaktor, sisanya didominasi oleh CO2

Bakteri methanogen bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara (an aerob), sehingga

proses ini bisa disebut pencernaan an aerob (an aerob digestion)

Bakteri methanogen akan secara natural berada dalam sampah yang yang mengandung

bahan organik, seperti kotoran ternak, manusia dan sampah organik

Proses Pemasukan Sampah Organik Kedalam Biodigester MEGALAB INOVASI

Sampah organik dimasukan kedalam lubang input digester

Tambahkan air secukupnya untuk membersihkan lubang input

Kocoklah digester setiap hari untuk meningkatkan kinerja bakteri pengurai

Dilakukan setiap hari dengan jumlah yang disesuaikan

Hindari pemasukan sampah anorganik kedalam digester

Pengelolaan Pupuk Cair Organik

Limbah cair biogas (slurry) akan keluar dari lubang output digester dengan

sendirinya, disaat pemasukan sampah organik kedalam lubang input

Slurry ditampung kedalam drum penampung dibiarkan beberapa minggu sebelum

digunakan

Slurry atau pupuk cair organik ini akan berbeda kandungan nutrisinya, tergantung dari

sampah organik yang dimasukan

Biogas sama dengan sumber energi alternatif, maka asumsinya adalah 1m3 biogas setara

dengan :

0,4 Kg LPG

0,52 Lt solar

0,62 Lt minyak tanah

4,7 KWH listrik

3,5 Kg kayu bakar

Asumsi produksi biogas :

Asupan sampah 1 s/d 20Kg/hari

Kapasitas Biodigester 600Lt/1,20m3

Produksi biogas perhari ± 200 s/d 500Lt (kondisional) 0,2 s/d 0,5 m3 atau

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

0,80 Lt bensin

Asupan sampah 500 Kg/hari

Kapasitas Biodigester 54 m3

Produksi biogas perhari ± 12,5 m atau setara 10 Lt Bensin (kondisional) 3

KONSEP

Pengelolaan sampah dengan konsep yaitu selain memberikan salah satu

solusi yang tepat mengenai pengelolaan sampah akan tetapi menciptakan suatu metode yaitu

waste to product. Yang berarti pemakaian kembali suatu limbah agar memiliki nilai ekonomis

kembali. Dalam hal ini limbah yang dikelola adalah limbah padat maupun cair. Limbah yang

dihasilkan dari industri makanan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biogas. Hal ini

dikarenakan limbah tersebut mengandung lebih dari 50% gas methana yang mudah terbakar,

bahan ini sangat memungkinkan digunakan sebagai penghasil energi untuk biogas.

Tidak hanya untuk pembuatan biogas saja, pengelolaan limbah organik dengan

metode waste to product juga dapat digunakan untuk pembuatan pupuk cair organik.

Pengelolaan limbah cair sebagai pupuk sangat cocok dengan kondisi Indonesia sebagai negara

agraris yang di topang oleh sektor pertanian sebagai sumber ekonomi. Penggunaan pupuk

hasil pengelolaan limbah ini juga dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk

kimia seperti urea. Pemanfaatan ini memberikan keuntungan lebih bagi produsen.

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

A. SPESIFIKASI TEKNIS

Kapasitas Digester disesuaikan terhadap timbulan sampah yang akan

dikelola. Sebagai contoh berikut ini adalah gambaran teknis tentang hal-hal yang berkenaan

dengan pembangunan instalasi unit pengelolaan sampah organik dengan konsep

:

1. Jenis sampah yang diolah adalah semua jenis sampah organik

3. Kapasitas sampah organik yang akan diolah minimal 75Kg atau sekitar 0,2m3 perhari

4. Kapasitas Digester yang dibutuhkan .........m3 (kondisional)

5. Jumlah petugas pengelola sampah minimal 1 orang

6. Biogas yang dihasilkan ........m3 per hari (kondisional)

7. Biogas dapat di gunakan untuk kegitan memasak

8. Digester lengkap dengan instalasi penyaluran gas

B.INVESTASI DAN CARA PEMBAYARAN

Untuk keseluruhan pembangunan unit instalasi pengelolaan sampah dengan konsep

BioMethaGreen ini,diperlukan investasi sebesar Rp.

(.....................................................................................................................................)

Cara pembayaran :

a. Tahap ke -1 sebesar 70% (Tujuh puluh persen) dibayarkan sebelum pengerjaan instalasi

b. Tahap ke -2 sebesar 30% (Tiga puluh persen) dibayarkan setelah pengerjaan instalasi

C.TAHAPAN PELAKSANA

1. Survey lokasi

2. Perancangan Desain

3. Pelaksanaan pembangunan instalasi

4. Finishing control oleh konsultan

5. Serah terima

9. Digester lengkap dengan instalasi Penerangan Jalan Umum pengganti

MEGALAB INOVASI

MEGALAB

INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

MEGALAB INOVASI

Solar Cell

2. Kapasitas sampah organik yang diolah minimal 20 Kg perhari untuk digester portable

D.PROGRAM TINDAK LANJUT

Kami juga menyediakan program tindak lanjut setelah unit instalasi pengolahan

limbah/sampah organik tersebut di bangun.Yaitu berupa garansi terhadap adanya cacat

produksi pada unit Biodigester selama 3 bulan setelah serah terima alat.

Selain itu, apabila di kemudian hari perusahaan/instansi memerlukan upgrage atau

perbaikan atas kerusakan unit instalasi ,kami juga menerima layanan jasa perbaikan /service

terhadap unit instalasi tersebut.