proposal ipal

15
1. Judul Program Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Campuran Beton Ringan,Produk Briket dan Media Kerajinan Kreatif di Wilayah Desa Alas Malang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. 2. Latar Belakang Masalah Seiring datangnya musim penghujan maka seiring itu pula datangnya musim buah durian, buah yang sangat harum dengan aroma dan rasa yang sangat khas. Begitu banyak penggemar buah khas asli Kalimantan Selatan ini sampai -sampai apabila sudah waktunya musim panen maka akan banyak bermunculan pedagang kaki lima yang menjajakan buah ini di pasar -pasar, di tepi pinggir jalan raya, di bawah pohon serta di tempat umum lainnya yang tentunya akan di kerubuni para pembeli. Pemandangan seperti ini akan tak terkecuali di sepanjang jalan Kecamatan Gunung Pati Kab. Semarang yang notabene merupakan daerah penghasil buah durian terbesar di Ibu kota Propinisi Jawa Tengah ini. Banyak pedagang yang mengelar dagangannya di pinggir -pinggir jalan raya tersebut, berderet -deret pedagang menggantung buah durian tersebut dengan ukuran dan harga yang bervariasi. Imbas dari itu semua, bagi petugas sampah dan kebersihan kota, pada musim buah- buahan inilah merupakan saat paling merepotkan karena volume sampah tentunya akan mengalami peningkatan yang signifikan dengan adanya 1

Upload: gama-adisetianto

Post on 24-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PKM UNWIKU

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal IPAL

1. Judul Program

Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Campuran Beton Ringan,Produk Briket

dan Media Kerajinan Kreatif di Wilayah Desa Alas Malang, Kecamatan Kemranjen,

Kabupaten Banyumas.

2. Latar Belakang Masalah

Seiring datangnya musim penghujan maka seiring itu pula datangnya

musim buah durian, buah yang sangat harum dengan aroma dan rasa yang sangat

khas. Begitu banyak penggemar buah khas asli Kalimantan Selatan ini sampai -

sampai apabila sudah waktunya musim panen maka akan banyak bermunculan

pedagang kaki lima yang menjajakan buah ini di pasar -pasar, di tepi pinggir jalan

raya, di bawah pohon serta di tempat umum lainnya yang tentunya akan di

kerubuni para pembeli. Pemandangan seperti ini akan tak terkecuali di sepanjang

jalan Kecamatan Gunung Pati Kab. Semarang yang notabene merupakan daerah

penghasil buah durian terbesar di Ibu kota Propinisi Jawa Tengah ini. Banyak

pedagang yang mengelar dagangannya di pinggir -pinggir jalan raya tersebut,

berderet -deret pedagang menggantung buah durian tersebut dengan ukuran dan

harga yang bervariasi. Imbas dari itu semua, bagi petugas sampah dan kebersihan

kota, pada musim buah- buahan inilah merupakan saat paling merepotkan karena

volume sampah tentunya akan mengalami peningkatan yang signifikan dengan

adanya kulit buah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan, sampah organik di

Indonesia mencapai 60-70 persen dari total volume sampah yang dihasilkan,

sehingga apabila diabaikan maka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan,

munculnya penyakit dan menurunkan nilai estetika/keindahan kota serta masalah-

masalah lainnya, (Hj Violet Hatta, 2007).

Limbah menyebabkan pencemaran lingkungan, munculnya penyakit

dan menurunkan nilai estetika/keindahan kota serta masalah-masalah lainnya.

Limbah kulit durian yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, karena

karakternya yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah hayati

yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan melihat pada struktur dan

karakteristik dari kulit durian tersebut, sebenarnya dimungkinkan untuk

1

Page 2: Proposal IPAL

memanfaatkan limbah kulit durian tersebut sebagai produk bioenergi berupa

briket. Yang tentunya dengan adanya pemanfaatan dan pengoptimalan produksi

briket akan membawa dampak positif lainnya berupa peningkatan perekonomian

masyarakat.

Buah durian yang berasal dari pohon durian (Durio zibethinus Murr)

banyak tumbuh di hutan maupun di kebun milik penduduk. Ciri buahnya,

bentuknya besar bulat/oval dengan aroma rasa, baunya khas dan menjadi buah

primadona yang banyak disukai masyarakat Indonesia, tak terkecuali

masyarakat Semarang dan sekitarnya. Kulit buah yang keras dan tebal yang

mencapai hampir seperempat bagian dari buahnya tersebut merupakan bagian yang

dibuang begitu saja sampai akhirnya menjadi busuk.

Apabila dilihat dari karakteristik bentuk dan sifat-sifat kulitnya,

sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran papan partikel, papan semen,

arang briket, arang aktif, filler, campuran untuk bahan baku obat nyamuk dan

lain-lain.

Selama ini masyarakat yang tinggal di perkotaan hanya mengonsumsi

daging buah dan bijinya untuk dibuat berbagai macam panganan, misalnya

dodol/lempok, campuran kolak, selai, bahan campuran untuk kue, tempoyak

(daging buah durian yang di-awetkan) dan lain-lain. Sedangkan kulit durian

tersebut hanya menghiasi lingkungan kita sebagai setumpuk sampah yang

menghasilkan bau busuk dan mendatangkan banyak kuman, serangga, lalat dan

nyamuk yang tentunya akan berujung pada timbulnya sarang dan sumber

penyakit. Selain itu tumpukan kulit durian yang sulit terdegradasi tersebut akan

membuat pemandangan yang tidak sedap untuk mata kita.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, disusun rumusan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana memanfaatkan limbah kulit durian yang menumpuk pada saat

musim panen buah durian sehingga tidak berpotensi menjadi bahan pencemar

lingkungan, dan bahkan dapat membantu perekonomian masyarakat.

2

Page 3: Proposal IPAL

4. Tujuan Program

Tujuan dari Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Campuran Beton

Ringan,Produk Briket dan Media Kerajinan Kreatif :

a. Limbah kulit durian tidak berpotensi menjadi bahan pencemar lingkungan.

b. Kesejahteraan masyrakat desa terbantu dengan pemanfaatan limbah kulit durian.

c. Menghidupkan industri kerakyataan dalam produksi briket atau industri kretif

kerajinan dari limbah durian.

5. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program rancang bangun ini adalah tersedianya

software Perhitungan Design IPAL yang akurat dan mudah digunakan.

Sotfware ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

a. Tersedia menu pilihan untuk menentukan design IPAL berdasarkan peruntukan

bangunan (Rumah mewah, rumah biasa, rumah susun, apartement, dan lain-lain)

b. Design IPAL menggunakan teknologi kombinasi anaerob-aerob,

c. Tersedia perhitungan kebutuhan volume untuk bak penangkap lemak, bak ekulasi,

bak pengendapan awal, biofilter anaerob, biofilter aerob, dan bak pengendapan

akhir.

d. Tersedia design gambar IPAL hasil perhitungan

e. Tersedia menu cetak laporan.

User dapat mencetak rekap perhitungan yang sudah dibuat.

6. Kegunaan Program

Diharapkan setelah selesainya penelitian ini bisa bermanfaat bagi :

a. Masyarakat

Memberikan informasi dan pandangan kepada masyarakat tentang pemanfaatan

tools pada Delphi XE 4 untuk mendesign IPAL.

b. Peneliti

Dapat mengembangkan kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang aplikasi IT dalam wacana intelektualitas yang dimiliki.

c. Akademis

3

Page 4: Proposal IPAL

Dapat mengembangkan permasalahan lebih luas dan kompleks berdasarkan

konsep-konsep yang sudah ada. Hasil penelitian yang diusulkan ini dapat

bermanfaat untuk pengembangan IPTEK terutama dalam bidang keteknikan untuk

dalam mendesign IPAL.

7. Tinjauan Pustaka

7.1 Kriteria Perencanaan

Pemilihan proses pengolahan air limbah domestik yang digunakan didasarkan atas

beberapa kriteria yang dinginkan oleh pengguna yaitu antara lain:

- Efisiensi pengolahan dapat mencapai standar baku mutu air limbah domestik yang

syaratkan.

- Pengelolaannya harus mudah.

- Lahan yang diperlukan tidak terlalu besar.

- Konsumsi energi sedapat mungkin rendah.

- Biaya operasinya rendah.

- Lumpur yang dihasilkan sedapat mungkin kecil.

- Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar.

- Dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.

- Dapat menghilangkan amoniak sampai mencapai standar baku mutu yang berlaku.

- Perawatannya mudah dan sederhana.

Berdasarkan kriteria tersebut di atas untuk pengolahan air limbah domestik teknologi

yang digunakan adalah kombinasi proses biofilter anaerob aerob.

7.2 Disain Proses Ipal Domestik

Seluruh air limbah yang dihasilkan dari kegiatan, domestik yaitu air limbah dapur, air

limbah kamar mandi, air limbah pencucian, air limbah wastafel, air limpasan dari tangki

septik dan air limbah lainnya, seluruhnya dialirkan ke bak pemisah lemak atau minyak.

Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan lemak atau minyak yang

berasal dari kegiatan dapur, serta, untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau

senyawa padatan yang tak dapat terurai secara biologis.

Selanjutnya limpasan dari bak pemisah lemak dialirkan ke bak ekualisasi (Sum Pit) yang

berfungsi sebagai bak penampung limbah dan bak kontrol aliran. Air limbah di dalam bak

ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit IPAL.

4

Page 5: Proposal IPAL

Di dalam unit IPAL tersebut, pertama air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal,

untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi. Selain

sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengurai senyawa organik yang

berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob

(biofilter Anaerob) dengan arah aliran dari atas ke bawah. Di dalam bak kontaktor

anaerob tersebut diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang tawon. Jumlah

bak kontaktor anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada

dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerobik. Setelah

beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro-

organisme. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum

sempat terurai pada bak pengendap.

Air limbah dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di

dalam bak kontaktor aerob ini diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang

tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada,

akan menguraikan zat organik yang ada, dalam air limbah serta, tumbuh dan menempel

pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-

orgainisme yang_ tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media

yang mans hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, serta

mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan amonia menjadi lebih

besar. Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).

Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang

mengandung mikro-organisme diendapkan dan sebagian air dipompa kembali ke bagian

bak pengendap awal dengan pompa sirkulasi lumpur.

Sedangkan air limpasan (outlet/ over flow) sebagian dialirkan ke bak yang ditanami ikan,

dan sebagian lagi dialirkan ke bak khlorinasi/kontaktor khlor. Di dalam bak kontaktor

khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-

organisms patogen. Penambahan khlor bisa dilakukan dengan menggunakan khlor tablet

atau dengan larutan kaporit yang disuplai melalui pompa dosing. Air olahan, yakni air

yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran

umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan

5

Page 6: Proposal IPAL

zat organik (BOD, COD), amonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya dapat

juga turun secara signifikan.

Skema proses pengolahan air limbah domestik dengan sistem biofilter anaerob-aerob

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema proses pengolahan air limbah domestik dengan sistem biofilter anaerob-aerob

7.3. Delphi XE-4

Delphi XE 4 atau yang disebut delphi saja, merupakan sebuah bahasa pemrograman

yang bersifat objek (Object Oriented Programming).

Artinya delphi adalah sebuah program yang mempunyai objek-objek tertentu dalam

pemrogramannya. Selain itu Delphi adalah sebuah program yang bersifat visual artinya

mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah dimengerti oleh pemula sekalipun dengan

GUI (Graphical User Interface) System. Delphi hanya bisa bekerja di bawah sistem

Microsoft Windows sedangkan untuk sistem yang lain seperti Linux atau Unix Delphi

mempunyai saudara kembarnya yang bisa bekerja pada sistem tersebut yaitu Kylix.

Delphi adalah kompiler / penterjemah bahasa Delphi (awalnya dari Pascal) yang

merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan Basic atau C yang merupakan produk

dari Embarcadero. Bahasa Pemrograman di Delphi disebut bahasa procedural artinya

bahasa/sintaknya mengikuti urutan tertentu / prosedur. Delphi termasuk Keluarga Visual

sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat

dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan

kedalam Form/Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal

6

Page 7: Proposal IPAL

dibuat programnya. Ada jenis pemrograman non-prosedural seperti pemrograman untuk

kecerdasan buatan seperti bahasa Prolog. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek,

artinya nama objek, properti dan methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan

(encapsulate).

8. Metodologi Rancang Bangun Teknologi

Agar program rancang bangun ini dapat memberikan hasil yang baik, maka penyusunan

menggunakan berbagai macam data, keterangan data, serta informasi penting yang

diperoleh dari berbagai sumber, didasarkan pada :

1.8.1 Jenis Data

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, literatur sebagai pelengkap

dalam penyusunan proposal rancang bangun ini.

1.8.2 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Studi Pustaka, yaitu metode pengumpulan data melalui pemahaman literatur

maupun buku dan juga sebagai acuan untuk menentukan landasan teori.

2. Metode Observasi atau pengamatan, yaitu pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai hal-hal yang diselidiki.

Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan untuk program rancang bangun pembuatan Software

Perhitungan Rencana Anggran Biaya Proyek Konstruksi ini adalah:

Perangkat Lunak:

- Sistem Operasi : Windows XP SP2

- Bahasa Pemrograman : Embarcadero Delphi XE 4

Perangkat Keras

- Laptop Pentium Dual Core 2 GB RAM

- Printer

- Alat Tulis

7

Page 8: Proposal IPAL

8

Mulai

Perumusan Masalah

Studi Pustaka

Analisa Sistem

Analisa data :Design IPALDelphi XE 4

Wawancara dan Konsultasi dgn Pembimbing

Design Sistem

Bahasa Pemrograman Design Aplikasi

Bahasa Pemrograman Delphi

Analisa Hasil

Sistem Usulan

Finish

Bahasa Pemrograman Delphi

Gagal Analisis

Gagal Design

Page 9: Proposal IPAL

9. Jadwal Kegiatan

NoWaktu Mei Juni Juli Agustus September

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Literatur                                        

2 Pengumpulan Data                                        

3 Design system                                        

4 Penulisan Kode Program                                        

5 Pemasukan Data, Editing                                        

6 Pengujian Program                                        

7 Penerapan Program                                        

10. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

1. Nama Lengkap : Gama Adisetianto

2. NIM/NRM/Semester : 1141012141

3. Fakultas/Program Studi : TEKNIK SIPIL

4. Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

5. Waktu untuk kegiatan : 5 (jam/minggu)

b. Anggota Pelaksana :

1. Nama Lengkap : ……………………………………………

2. NIM/NRM/Semester : …………………………………………..

3. Fakultas/Program Studi : ……………………………………………

4. Perguruan Tinggi : …………………………………………..

5. Waktu untuk kegiatan : 5 (jam/minggu)

11. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Susatyo Adhi Pramono., MSi

b. Golongan, Pangkat dan NIP : Pembina Tk. I / IIId/ 6100741027

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

d. Jabatan Struktural : Pembantu Dekan II

e. Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknik/ Teknik Sipil

f. Pergurunan Tinggi : Univ. Wijayakusuma Purwokerto

g. Bidang Keahlian : Teknik Sipil

h. Waktu untuk Kegiatan : 3 (jam/minggu)

9

Page 10: Proposal IPAL

12. Biaya Kegiatan

No Komponen Quantity Sat Biaya Total1 Sewa Komputer 5 Bulan 600.000,00 3.000.000,00 2 Sewa Printer 5 Bulan 500.000,00 2.500.000,00 3 Sewa Software (Delphi, Acces) 5 Bulan 600.000,00 3.000.000,00 4 Perjalanan 1 set 600.000,00 600.000,00 5 Pembuatan Laporan 3 set 100.000,00 300.000,00 6 Pembuatan Artikel Ilmiah 3 set 100.000,00 300.000,00 7 Komunikasi 1 set 200.000,00 200.000,00 8 Dokumentasi 1 set 100.000,00 100.000,00           10.000.000,00

Terbilang: Sepuluh Juta Rupiah

13. Lampiran

1. Daftar Pustaka

2. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program

3. Gambar desain teknologi yang akan diterapkan atau dikembangkan

4. Foto Kopi Kartu Mahasiswa/KTM yang masih berlaku

5. Hal-hal lain yang dianggap diperlukan.

Daftar Pustaka

1. Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 2011.

2. Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng. Pengolahan Air Limbah Domestik Di Dki Jakarta "Tinjauan Permasalahan, Strategi dan Teknologi Pengolahan", Pusat Teknologi Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2008

3. Anthony Pranata, Pemrograman Borland Delphi 6, Andi Yogyakarta, 2003

10