proposal kesehatan, keselamatan kerja
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
1/23
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETUGAS
PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PADANG TAHUN 2013
Proposal In Da!"#an S$%a&a M$'a P$(%$la!aran M$)o'olo& P$n$l)an D
J"r"san K$s$*a)an Ln"n&an Pa'an&
Ol$*+ARISMUNANDAR
11111003,
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN RI PADANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANTAHUN 2013
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
A- La)ar B$la#an&
Pada awal kehidupan manusia sampah belum menjadi suatu masalah, tetapi dengan
bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap, maka makin hari masalah
menjadi cukup besar. Hal ini jelas bila kita melihat modernisasi kehidupan, perkembangan
teknologi sehingga meningkatkan aktifitas manusia. Sehubungan dengan kegiatan manusia,
maka permasalahan sampah akan berkaitan baik dari segi sosial, ekonomi maupun budaya
(Depkes R, !"#$%.
&esehatan seseorang maupun masyarakat merupakan masalah sosial yang selalu berkaitan antara
komponen'komponen yang ada didalam masyarakat. Sampah sendiri, bila diamankan tidak
menjadi potensi'potensi berpengaruh terhadap lingkungan. amun demikian sering kita temui
bahwa sampah tidak berada pada tempat yang menjamin keamanan lingkungan, sehingga
mempunyai dampak terhadap kesehatan lingkungan. Sampah yang kurang diperhatikan tersebut,
dapat berfungsi sebagai tempat berkembangnya serangga ataupun binatang mengerat yang
dikenal sebagai )ektor penyakit menular (Sudarso, !"#*%.
+asalah lingkungan dewasa ini semakin komplek, hal ini seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk yang cepat, modernisasi kehidupan, meningkatnya aktifitas manusia serta
perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satu masalah lingkungan yang perlu dipikirkan dan
ditanggulangi bersama adalah masalah sampah. +asalah sampah terutama di daerah perkotaan
akan terus berkembang selama penduduk belum menyadari dan melaksanakan perlunya
pengelolaan yang baik.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
3/23
+ewujudkan sanitasi lingkungan yang baik diantaranya melalui pengelolaan sampah. &egiatan
pengumpulan sampah merupakan kegiatan dari proses pengumpulan atau pengambilan dari
berbagai sumbernya dan proses pengangkutannya. Pengangkutan sampah dilaksanakan oleh
Dinas &ebersihan dan Pertamanan di &ota Padang dengan tenaga kerja sebanyak $ orang.
Daerah'daerah yang mendapat layanan yaitu pasar dan tempat umum lainnya serta sepanjang
jalan yang telah ditetapkan.
Dinas &ebersihan dan Pertamanan membagikan alat pelindung diri sebagai sarana perlengkapan
kerja yang berupa sarung tangan, pakaian seragam, sepatu boot yang diberikan pada petugas
pengangkut sampah setiap setahun sekali sebagai upaya untuk mengurangi bahaya yang ada.
-erdasarkan sur)ei yang dilaksanakan pada ahun /!/ pada petugas pengangkut sampah
sejumlah !# orang ditemukan / orang mengeluh pusing, 0 orang batuk dan ! orang merasa
gatal'gatal. Dari !# orang pengangkut sampah tersebut yang memakai alat pelindung diri
sebanyak !0 orang dan yang tidak memakai alat pelindung diri * orang. Pemakaian alat
pelindung diri yang kurang lengkap dapat memungkinkan kontak langsung dengan sampah
sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan.
Pembuangan sampah di daerah &ota Padangl masih kurang baik, karena pengangkutan sampah
harus menunggu sampah menumpuk banyak baru diangkut oleh petugas pengangkut sampah.
Hal ini menyebabkan sampah yang ada di pasar berbau tidak sedap, dapat mengganggu estetika
dan dapat menyebabkan penyakit.
-erdasarkan uraian diatas, maka muncul suatu pertanyaan penelitian apakah ada hubungan
bermakna antara pemakaian alat pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit pada petugas
pengangkut sampah di &ota Padang1.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
4/23
B- R"("san Masala*
-erdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
23dakah hubungan bermakna antara pemakaian alat pelindung diri dengan kejadian penyakit
kulit pada petugas pengangkut sampah di &ota Padang14.
.- T"!"an P$n$l)an
!. ujuan 5mum
+engetahui pemakaian alat pelindug diri dengan kejadian penyakit kulit pada petugas
pengangkut sampah.
/. ujuan &husus
a. 5ntuk mengetahui pemakaian alat pelindung diri pada petugas pengangkut
sampah
b. 5ntuk mengetahui gangguan kesehatan penyakit kulit yang diderita pada
petugas pengangkut sampah.
c. 5ntuk mendeskripsikan hubungan antara pemakaian alat pelindung diri dengan
penyakit kulit.
D- R"an& Ln"p P$n$l)an
!. 6okasi
Penelitian ini dilaksanakan di &ota Padang pada petugas pengangkut sampah.
/.7aktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun /!0.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
5/23
E- Man/aa) P$n$l)an
!. -agi Dinas &ebersihan dan Pertamanan
Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan tindakan yang berguna untuk
merubah perilaku petugas pengangkut dalam memakai alat pelindung diri.
/. -agi Petugas Pengangkut Sampah
5ntuk mengetahui alat pelindung diri yang digunakan dengan kejadian penyakit kulit pada
petugas pengangkut sampah.
0. -agi Peneliti
Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah terutama
pada tahap pengangkutannya.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
6/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A- Sa(pa*
!. Pengertian
+enurutFreedman(!"$$%, sampah adalah semua 8at padat baik yang dapat membusuk maupun
yang tidak dapat membusuk kecuali kotoran manusia.
/. Sumber Sampah
+enurut &usnoputranto (!"#*%, sumber sampah dibedakan menjadi 9
a. Sampah yang berasal dari daerah pemukiman.
b. Sampah yang berasal dari daerah perdagangan.
c. Sampah yang berasal dari jalan'jalan raya.
d. Sampah'sampah ndustri.
e. Sampah'sampah yang berasal dari daerah pertanian dan perkabunan.
f. Sampah yang berasal dari daerah pertambangan.
g. Sampah'sampah yang berasal dari gedung'gedung atau perkantoran.
h. Sampah'sampah yang berasal dari daerah penghancuran gedung'gedung dan
pembangunan atau pemugaran.
i. Sampah yang berasal dari tempat'tempat umum.
j. Sampah yang berasal dari daerah kehutanan.
k. Sampah yang berasal dari pusat'pusat pengolahan air buangan.
l. Dari daerah peternakan dan perikanan.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
7/23
0. &omposisi Sampah
+enurut Sudarso (!"#*%, komposisi sampah dibedakan menjadi komposisi fisik dan kimia.
a. &omposisi :isik
Susunan sampah secara fisik selain untuk pemilihan dan penggunaan alat pengelolaan dapat
digunakan sebagai penjajagan dalam usaha pemanfaatan sumber energi.
b. &omposisi &imia
Sampah dapat dimanfaatkan kembali, tetapi perlu memperhatikan komposisi kimianya.
Pemanfaatan sampah antara lain dengan menggunakannya sebagai bahan bakar.
;. &lasifikasi Sampah
+enurut 3nonim (/%, sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori antara lain 9
a. Sampah basah (Garbage%
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
8/23
*. >enis sampah berdasarkan 8at kimia yang terkandung di dalamnya
+enurut rcham (!""/%, jenis sampah berdasarkan 8at kimia yang terkandung di dalamnya
dibedakan menjadi 9
a. Sampah ?rganik
yaitu sampah yang mengandung senyawa organik atau tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan sedikit fosfor. Sampah organik terdiri dari daun'
daunan, sampah dari bekas makanan, dan lain'lain.
b. Sampah 3norganikyaitu sampah yang mengandung senyawa anorganik sehingga tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme.
@. Sampah sebagai sarana penulara penyakit
+enurut Departemen &esehatan (!"#$%, sampah dapat menjadi tempat berkembang biak dan
sarang dari bermacam'macam )ector penularan penyakit. Aektor')ektor penularan penyakit yang
biasa hidup dalam sampah adalah 9 a% lalat = b% kecoak = c% nyamuk = d% tikus.
$. ahap Pengelolaan Sampah
Sampah adalah benda yang sudah tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal dari
akti)itas dan bersifat padat, tidak termasuk kotoran manusia.
+enurut Depkes R (!"#$%, dalam pengelolaan sampah terdapat enam tahapan pengelolaan
sampah yaitu 9
a. ahap penimbulan sampah
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
9/23
3kti)itas yang sulit dikontrol, sehingga merupakan tahap yang paling menentukan berhasil
tidaknya pengelolaan sampah selanjutnya.
b. ahap penanganan setempat
ahap penanganan setempat ini, masih dekat dengan penghasil sampah sehingga dalam
penangananya perlu diperhatikan nilai'nilai keindahan, kesehatan masyarakat dan segi ekonomi.
Penanganan setempat perlu dilakukan untuk pemenuhan persyaratan pengelolaan sampah.
c. ahap pengumpulan sampah
&egiatan mengambil sampah dari berbagai tempat kemudian membawa kelokasi pengumpulan
sampah dengan menggunakan alat pengangkut yang berupa truk.
d. ahap pemindahan dan pengangkutan
+enyangkut fasilitas dan perlengkapan yang digunakan untuk memindahkan sampah dari alat
angkut yang lebih kecil ke alat angkut yang lebih besar.
e. ahap pengolahan
-ertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem pengolahan, mendapatkan kembali bahan yang
berguna, serta energi dari bahan yang berguna.
f. ahap pembuangan akhir
ahap pembuangan akhir merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya pengelolaan
sampah.
B- P$n&an") Sa(pa*
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
10/23
Pengangkutan sampah adalah pemindahan sampah (dari tempat sampah sementara atau
pengumpulan% ketempat pembuangan dengan kendaraan yang relatif lebih besar. (Sudarso
!"#* %.
Blemen fungsional pemindahan dan pengangkutan sampah menyangkut mengenai penggunaan
fasilitas dan perlengkapan yang digunakan untuk memindahkan sampah dari alat pengangkutan
yang relati)e lebih kecilm ke dalam alat pengangkut yang lebih besar yang digunakan untuk
mengangkutnya ke tempat yang lebih jauh baik menuju ke pusat pemrosesan atau tempat
pembuangan akhir.
-erdasarkan sistem pengangkutan sampah dapat dilakukan dengan pengangkutan langsung dari
tempat pengumpulan ketempat pembuangan akhir atau pengolahan, atau secara tidak langsung
yaitu dari tempat penyimpanan ditampung dulu di tempat penyimpanan sementara, kemudian
dengan kendaraan yang lebih besar diangkut ketempat pengolahan atau pembuangan akhir.
Sistem pengangkutan dapat dibagi dalam beberapa tahap antara lain 9
!. empat pengangkut sementara dari rumah tangga dapat dikumpulkan ke tempat
sementara yang lebih besar dan dapat diangkut dengan gerobak atau truk.
/. Sampah diangkut ketempat yang lebih besar biasanya dapat diangkut dengan
menggunakan truk.
0. ransfer station selanjutnya sampah diangkut ke pembuangan akhir.
Pelaksanaan pemindahan sampah dapat diterapkan dengan baika pada hampir setiap jenis system
pengumpulan sampah. Stasiun pemindahan merupakan suatu tempat terselenggaranya
pemindahan sampah dari kendaraan pengumpul sampah dan kendaraan'kendaraan lain yang
lebih kecil kedalam kendaraan'kendaraan lain yang lebih besar.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
11/23
Cara yang digunakan dalam memuati alat'alat angkut dapat dibedakan menjadi 9
!. ipe pengisian langsung
+empunyai kapasitas besar, sampah dari kendaraan pengumpul dipindahkan secara langsung
kedalam kendaraan yang digunakan untuk angkut ke tempat pembuangan akhir.
/. ipe bongkar simpan
ipe ini sampah dituangkan pada tempat penyimpanan atau pada lantai.
0. ipe kombinasi pengisian langsung dan bongkar simpan
Stasiun pemindah baik tipe bongkar langsung maupun bongkar simpan bersama'sama
digunakan.
.- P$n&ar"* Sa(pa* T$r*a'ap K$s$*a)an
+enurut >uli Soemirat (!"";%, pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan
menjadi efek yang langsung dan efek tidak langsung. Bfek langsung adalah efek yang
disebabkan karena kontak langsung dengan sampah. +isalnya sampah beracun, sampah yang
korosif terhadap tubuh, sampah yang karsinogenik, teratogenik dan lainnya. Selain itu adapula
sampah yang mengandung kuman pathogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Bfek tidak
langsung yaitu pengaruh yang tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat akibat proses
pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Penyakit bawaan sampah sangat luas dan
dapat berupa penyakit menular, tidak menular seperti bakteri, jamur cacing dan 8at kimia, dapat
juga berupa akibat kebakaran, keracunan dan lain'lain. Secara keseluruhan lingkungan bereperan
penting akan kesejahteraan dan kesehatan hidup manusia.
+enurut umbira Said (!"#$%, 6ingkungan biologis diantaranya sampah dapat menimbulkan
penyakit pada manusia dan sebagian bahkan dapat menularkan keseluruh masyarakat.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
12/23
Penyebaran penyakit ke masyarakat dapat terjadi melalui kontak badan, kontak udara,
penyebaran melalui air, sampah dan lain'lain. Pola dan penyebaran penyakit sangat dipengaruhi
oleh faktor'faktor kontak antara penyakit, media penyebaran dan indi)idu yang rentan terhadap
penyakit.
Penyakit dalam berinteraksi terdapat / pola yaitu 9
a. 6ingkungan yang buruk akibat sampah menyebabkan suatu penyakit, masuk menginjeksi
masyarakat yang rentan kesehatannya.
b. nang pembawa penyakit menyebarkan penyakit melalui sampah yang dihasilkan.
5ntuk menanggulangi faktor biologis termasuk semua bakteri, )irus, parasit yang dapat
disebabkan oleh pencemaran sampah, maka perbaikan lingkungan sangat diperlukan. 5paya
yang dapat dilakukan dengan perbaikan sistem pembuangan sisa kegiatan manusia, termasuk
sampah, sehingga mengurangi pencemaran tanah, air dan uadara. +engingat sampah merupakan
bahan yang dapat membahayakan, maka perlu adanya perencanaan yang baik dalam pengelolaan
sampah dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu petugas dalam
melaksanakan kerjanya terlindungi dari resiko kecelakaaan kerja dan terjangkitnya penyakit yang
diakibatkan sampah. Petugas pengumpul sampah dalam bekerja setiap harinya selalu kontak
langsung dengan sampah sehingga sangat rentan terhadap gangguan kesehatan, karena petugas
dan pengangkut sampah mempunyai andil besar dalam usaha keberhasilan pengelolaan sampah.
Dalam pengelolaan sampah kota tidak berdampak negatif terhadap kesehatan, dapat diperkirakan
efek pencemaran kronik yang lebih berbahaya dapat dialami oleh para pengumpul sampah.
D- K$s$*a)an 'an K$s$la(a)an K$r!a
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
13/23
ingkat kesehatan dari seseorang mempunyai pengaruh yang besar terhadap penampilan dan
kapasitas kerjanya. Dengan demikian program kesehatan kerja tidak hanya mengusahakan
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan baik fisik, mental dan kesejahtaraan sosial,
tetapi juga pencapaian kerja yang optimal. Salah satu masalah kesehatan yang timbul pada
tempat kerja adalah kecelakaan kerja atau yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
&eselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan perkakas karja, bahaya dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara'cara melakukan pekerjaan
keselamatan kerja yang memiliki sasaran segala tempat kerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia.
Penerapan cara'cara kerja dan prosedur kerja yang baik dapat mengurangi bahaya dan resiko
terhadap tenaga kerja. ?leh karena itu dalam usaha melindungi tenaga kerja hal'hal yang perlu di
perhatikan yaitu pengamanan setempat, peralatan, lingkungan kerja dan penggunaan alat
pelindung perorangan untuk melindungi dari bahaya kesehatan. Demikian juga kebersihan diri
dan pakaiannya merupakan hal penting untuk para pekerja. 5ntuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan para pekerja yaitu pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, penempatan kerja yang baik
dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sehingga apabila di temukan gangguan kesehatan dapat
segera ditangani. Disamping itu pendidikan kesehatan bagi pekerja serta penerapan prinsip'
prinsip keselamatan dan ergonomic di lingkungan kerja (personal hygiene% harus dilakukan
(&asjono, !""*%.
E- Ala) P$ln'"n& Dr
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
14/23
!. Pengertian
+enurut -udiono (/0%, alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga
kerja untuk melindungi sebagia atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja.
/. Syarat 3PD
+enurut SumaEmur (!""@%, syarat'syarat alat pelindung diri yang baik antara lain 9
a. 3lat pelindung diri tersebut harus enak dipakai.
b. 3lat pelindung diri tersebut harus tidak boleh mengganggu pekerjaannya.
c.
+emberikan perlindungan yang efektif terhadap bahaya yang dihadapinya.
0. &etentuan penggunaan 3PD
+enurut -udiono, dkk (/0%, alat pelindung diri yang telah dipilih hendaknya memenuhi
ketentuan'ketentuan sebagai berikut 9
a. Harus memberikan perlindungan yang adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh pekerja.
b. -eratnya harus seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan
yang berlebihan.
c. Harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. -entuknya harus cukup menarik.
e. idak mudah rusak.
f. idak menimbulkan bahaya'bahaya tambahan bagi pemakainya.
g. Suku cadangnya harus mudah diperoleh sehingga pemeliharaan alat pelindung diri
dapat dilakukan dengan mudah.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
15/23
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
16/23
c. +uka 9 perisai muka
d. angan dan jari 9 sarung tangan
e. 3lat pernafasan 9 masker khusus
f. elinga 9 sumbat telinga dan tutup telinga
g. ubuh 9 pakaian kerja dari berbagai bahan
+enurut otoadmodjo (!"$;%, faktor yang mempengaruhi bersedia atau tidaknya
menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan adalah 9
a.
Sejauh mana orang yang memakai alat itu mengerti akan kegunaannya.
b. &emudahan dan kenyamanan apabila dipakai dengan gangguan yang paling minimum
terhadap prosedur kerja yang normal.
c. Sangsi'sangsi ekonomi, social dan disiplin yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi attitude mereka.
+enurut Siswanto (!""!%, alat pelindung diri antara lain 9
a. 3lat pelindung tangan
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri yang paling banyak digunakan. Hal ini tidaklah
mengherankan karena kecelakaan pada tangan sering terjadi. Dalam memilih sarung tangan yang
tepat, perlu mempertimbangkan faktor'faktor antara lain 9
!% &epekaan yang diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya untuk
pekerjaan yang halus dimana pemakaiannya harus membedakan benda'benda
yang halus, pemakaian sarung tangan yang tipis akan memberikan kepekaan
(sensibilitas% yang lebih besar dari sarung tangan yang berukuran tebal.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
17/23
/% -agian tangan yang harus dilindungi, apakah tangan saja atau tangan dan
lengan bawah.
+enurut bentuknya, sarung tangan dapat dibedakan menjadi 9
!% Sarung tangan biasa
/% aunlets atau sarung tangan yang dilapisi oleh plat logam
0% +itts atau sarung tangan dimana keempat jari pemakainya dibungkus menjadi satu kecuali
ibu jari yang mempunyai pembungkus sendiri (bentuknya seperti sarung petinju%
+acam'macam sarung tangan antara lain 9
!% Sarung tangan karet
/% Sarung tangan kulit
b. 3lat pelindung kaki atau sepatu boot
Sepatu keselamatan kerja (Sefety Shoes% digunakan untuk melindungi kaki dari bahaya tertusuk
benda'benda tajam. Sepatu pelindung kaki ini terbuat dari kulit.
c. Pakaian kerja
Pakaian pelindung atau pakaian kerja ini digunakan untuk melindungi pemakainya dari benda
yang kotor, cuaca yang panas.
- P$na#) K"l)
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
18/23
Penyakit kulit merupakan kelainan kulit yang diakibatkan oleh adanya jamur, kuman'kuman,
parasit, )irus maupun infeksi. Penyakit jamur dapat hidup dan berkembang biak ditempat
pembuangan sampah dan pada petugas pengangkut sampah. Penyakit kulit dapat menyerang
keseluruh atau sebagian tubuh tertentu. -ahan'bahan yang mengandung nitrit yang terdapat
dalam sampah secara kontak langsung dapat menimbulkan alergi dan iritasi.
+enurut Petrus 3drianto dan Sukardi (!"##%, penyebab timbulnya penyakit infeksi jamur adalah
!. 3danya udara yang lembab dan panas (daerah tropis%
/. Higiene yang kurang baik
0.
6ingkungan yang padat dan sosio ekonomi yang rendah.
.ejala pada penyakit kulit biasanya penderita merasa gatal kemudian digaruk sehingga terjadi
infeksi, selain itu juga diakibatkan karena reaksi dari alergi dan timbul benjolan.
anda'tanda penyakit kulit yang dapat dilihat yaitu 9
!. -intik'bintik putih pada muka, leher, telapak tangan
/. &ulit kelihatan merah
faktor risiko dalam penyakit kulit ini dapat menyerang hampir semua umur, terutama pada
remaja serta tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.
G- K$rana Kons$p
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
19/23
!. Aariabel bebas (independent variable)adalah pemakaian alat pelindung diri.
/. Aariabel terikat (dependent variable)adalah penyakit kulit.
0. Aariabel pengganggu (confounding variable) adalah usia, lama bekerja dan pendidikan,
kebersihan alat pelindung diri.
H- Hpo)$ss
Ho 9 idak ada hubungan antara alat pelindung diri (3PD% dengan kejadian penyakit kulit pada
petugas pengangkut sampah &ota Padang,
3lat Pelindung diri 9
opi
&acamata
Perisai muka
Sarung tangan
Sumbat dan penutup telinga
Pakaian kerja
Penyakit &ulit pada
Petugas Pengangkut
Sampah
:aktor Pendukung lainnya 9
usia,
lama bekerja,
pendidikan,
kebersihan alat
pelindung diri.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
20/23
Ha 9 3da hubungan antara alat pelindung diri (3PD% dengan kejadian penyakit kulit pada petugas
pengangkut sampah &ota Padang.
I- D$/ns Op$rasonal
!. Pemakaian alat pelindung diri
Pemakaian 3PD yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat alat yang digunakan
pengangkut sampah untuk melindungi tubuhnya dari adanya potensi bahaya. 3lat pelindung diri
tersebut terdiri dari sarung tangan, seragam kebersihan, sepatu boot.
&riteria penggunaan alat pelindung diri9
6engkap 9 Petugas pengangkut sampah menggunakan alat pelindung diri yang berupa
sarung tangan, sepatu boot, seragam kebersihan.
idak lengkap 9 Petugas pengangkut sampah tidak menggunakan salah satu alat pelindung
diri tersebut.
Skala 9 ominal
/. Penyakit kulit
angguan atau penyakit yang diderita oleh petugas pengangkut sampah yang ditandai dengan
gatal'gatal pada telapak tangan dan memerah pada telapak tangan yaitu seperti jamur (Petrus
3drianto dan Sukardi, !"##%.
&riteria petugas yang menderita penyakit kulit9
+enderita 9 Pada petugas pengangkut sampah ditemui
adanya tanda atau gejala gatal'gatal pada
telapak tangan.
idak menderita 9 Pada petugas pengangkut sampah tidak ditemui
tanda atau gejala gatal'gatal.
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
21/23
Skala 9 ominal
0. Aariabel Pengganggu
a. 5sia
b. 6ama &erja
c. ingkat Pendidikan
d. &ebersihan alat pelindung diriF
J- Ins)r"($n P$n$l)an
nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
&uesioner dalam penelitian ini yaitu kuesioner tentang pemakaian alat pelindung diri dan
penyakit kulit pada petugas pengangkut sampah.
&uesioner terdiri dari tiga bagian yaitu9
!. &uesioner pertanyaan identitas responden
/. &uesioner pertanyaan tentang alat pelindung diri
0. G&uesioner pertanyaan tentang penyakit kulit
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
22/23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A- J$ns P$n$l)an
Penelitian ini merupakan jenis penelitian obser)asi dengan menggunakan pendekatan cross
sectional.
B- Pop"las 'an Sa(p$l
!. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah petugas pengangkut sampah di &ota Padang yang terdiri
dari $ petugas pengangkut yang berada di bawah Dinas &ebersihan dan Pertamanan di &ota
Padang .
/. Sampel
Penelitian ini menggunakan cara non probability samplingdengan teknik purposive sampling
yaitu pengambilan sampel secarapurposive didasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri, ciri atau sifat'sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (otoatmodjo,
//%.
.- T$*n# P$n&"(p"lan Da)a
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, dengan mendatangi Dinas Pekerjaan 5mum
yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Responden yang memenuhi syarat dan bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini akan diberi penjelasan oleh peneliti tentang cara mengisi
-
8/10/2019 Proposal Kesehatan, Keselamatan Kerja
23/23