proposal krenova kota
TRANSCRIPT
TEKNIK PEMANFAATAN LAPTOP BEKAS MENJADI PC
GAMING DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS
ABSOLUTIVITAS
Oleh :
Rizal Pahlevi
A.ABSTRAKSI
Produk hardware yang penulis angkat yaitu pemanfaatan motherboard
laptop rosok yang masih berfungsi sekitar 65%, menjadi sebuah PC yang
dikhususkan untuk bermain game.Motherboard bekas tentu saja performanya
kurang dan dipastikan lebih cepat panas, tapi kelemahan ini justru bisa
dimanfaatkan untuk performa gaming dengan pendinginan yang lebih besar dari
biasanya yaitu dari pendingin yang berdaya 2,5 Watt menjadi 6 Watt.
Dengan formulasi Fisika sederhana yang dibuat penulis dapat menjadi
sebuah konsep dalam perakitan komponen-komponen hardware menjadi sebuah
rangkaian PC Gaming.Rumusan Fisika yang dipakai untuk merancang produk ini
berasal dari rumusan relativitas Einstein yang penulis modifikasi yang penulis
namakan Rumus Absolutivitas.
B.PENDAHULUAN
Dari tahun ke tahun produksi laptop semakin meningkat dengan model-
model terbaru, sehingga masyarakat dibingungkan sekaligus dipaksa untuk
meningkatkan keinginan untuk membeli terutama kalangan remaja yang dipaksa
merengek kepada kedua orang tuanya untuk membelikan model baru laptop dari
tahun ke tahun dengan alasan tugas sekolah, padahal hanya untuk bermain game
kesayangannya.Padahal kebanyakan game yang dimainkan mengandung banyak
virus komputer yang berpotensi merusak laptop.
Dengan adanya solusi ini, diharapkan kedua orang tua dapat menyarankan
anaknya untuk merakit sendiri komputer khusus bermain game dan dipisah
dengan laptop khusus sekolah.Sehingga dapat menekan anggaran untuk
keperluan komputer dari tahun ke tahun serta komputer yang digunakan untuk
keperluan tugas kantor atau tugas sekolah tidak terganggu oleh efek samping
aplikasi game.Dalam tes benchmark produk, penulis menemukan korelasi antara
kesetaraan elektron yang dikandung motherboard dengan frekuensi serta energi
panas yang dilepaskan melalui sebuah rumusan Relativitas Einstein yang
berkaitan dengan energi sehingga dihasilkan performance PC yang diinginkan.
Oleh sebab itu, hubungan antara performance PC yang ditargetkan untuk
gaming dengan sebab-sebabnya dalam perumusan penulis namakan Rumus
Absolutivitas yaitu dengan asumsi bahwa kecepatan cahaya adalah berubah-ubah
sesuai voltase input atau daya sumber.Adapun secara umum Rumus Absolutivitas
merupakan rumusan yang membuktikan hubungan antara energi potensial dengan
rumus kesetaraan massa Einstein.Selain itu, rumusan absolutivitas dapat
menunjukkan nilai yang sangat tepat dalam menentukan jarak satu tahun cahaya
yang merupakan standar perhitungan dalam pengukuran jagad raya atau galaksi
selain parsek( > 1 tahun cahaya) dan SI ( 150 juta Km).
C.DESKRIPSI HASIL KARYA
SPESIFIKASI PRODUK
Parameter Spek Keterangan
Motherboard Axioo MNA (bekas) Keluaran < 2011
VGA card ATI Radeon 4500 -
Prosessor Intel Core 2 Duo 1,67
GHz
Diganti dengan Dual
Core 2,3 GHz
Kipas 2,5 Watt Diganti kipas bekas
power supply dengan
daya 6 Watt
HDD 80 GB Diganti 320 GB
RAM 1,5 GB Diganti 3 GB
Tabel Spesiifikasi Produk 1
Produk hardware yang diangkat penulis adalah rakitan dari beberapa
hardware rosok/bekas yang masih dapat digunakan untuk membentuk suatu PC
sederhana dengan tenaga cukup powerfull untuk gaming yaitu sebagai berikut :
• Motherboard laptop bekas.
• HDD bekas.
• RAM bekas.
• Prosesor bekas.
• Power supply bekas.
• Baterai/aki.
• Casing pc bekas.
• Lcd bekas / monitor CRT.
• Mouse dan keyboard baru merk Logitech jika diperlukan.
• Obeng.
• Kuas.
• Minyak booster (minyak racikan khusus buatan penulis untuk membersihkan
komponen hardware).
Gambar Konsep Perakitan 1
Skema Konsep Membuat PC Gaming 1
Konsep Merakit
Rumus Absolutivitas
PC Gaming
Adapun kisaran budget yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Tabel Budget Perakitan Produk 1
Dikarenakan formulasi performance suatu hardware merupakan top secret suatu
perusahaan hardware maka penulis berinisiatif meracik sebuah formulasi yang
dapat menggambarkan performance suatu hardware dengan Rumus Absolutivitas
yang dimodifikasi sebagai berikut :
Gambar Formulasi Performance Hardware 1
Rumusan di atas diperoleh dari racikan suatu rumusan yang penulis namakan
Rumus Absolutivitas, adapun konsep rumusan ini adalah sebagai berikut :
Skema Konsep Rumus 1
Dasar konsep rumusan E = mc2
= mgh, adalah persamaan dimensi sebagai
berikut :
m (massa benda) berdimensi M ;
c (kecepatan cahaya) berdimensi LT-1
;
sehingga persamaan kesetaraan massa dan energi memiliki dimensi
ML2T
-2.
Kemudian dibandingkan dengan dimensi E = mgh sebagai berikut :
m (massa benda) berdimensi M;
g (percepatan gravitasi) berdimensi LT-2
;
h (jarak/ketinggian benda dari permukaan Bumi) berdimensi L;
sehingga persamaan energi potensial memiliki dimensi ML2T
-2.
Dengan demikian, persamaan E = mc2 = mgh = ML
2T
-2 adalah valid secara
dimensi.
Untuk membuktikan nilai kebenaran rumus, penulis menggunakan alat :
Kalkulator Casio Fx 991 ES.
Bandul mainan dengan l = 30 cm dan stopwatch hp.
Buku Fisika Universitas salah satunya terbitan ITB.
Diperoleh data sebagai berikut :
Ulangan ke- t (detik) n (getaran)
1 10 9
2 10 10
3 10 9
4 10 9
5 10 9
6 10 9
7 10 8
8 10 10
9 10 9
TOTAL 90 82
Tabel Eksperimen Gravitasi 1
Grafik jumlah getaran tiap 10 detk dalam 9 kali ulangan.
Dengan tabel di atas maka nilai gravitasi yang mempengaruhi rumus absolutivitas
dapat ditentukan sebagai berikut :
√
Keterangan :
T = Perioda (sekon)
l = Panjang bandul (meter)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan :
Sehingga dapat membuktikan nilai jarak satu tahun cahaya sesuai standar dengan
tabel perbandingan sebagai berikut :
Tabel Nilai Kebenaran Abs 1
Diperoleh hasil analisis sebagai berikut :
• Dari tabel diperoleh bahwa penyimpangan kesalahan perhitungan yang
dihasilkan rumusan abs 1 yaitu berkisar dari 0,05% - 3,16%.
Sehingga dengan konsep Rumus Absolutivitas di atas, penulis meracik
berbagai macam rumusan turunannya sebagai konsep berikutnya dalam merakit
PC dan diperoleh prinsip sebagai berikut :
Semua mesin komputer (tergantung arsitektur dan spek nya) dapat
mencapai performance yang lebih dari biasanya dengan mekanisme rumusan
sebagai berikut :
Gambar Rumus 1
Rumusan membuktikan bahwa untuk memperkecil waktu pemprosesan data
maka hal yang perlu dilakukan yaitu dengan memperbesar frekuensi pada sistem
IC.Untuk memperbesar rekuensi sistem IC maka kita harus memperbesar flux
geodetik yang dikandung sistem IC,sesuai rumusan M1 sebagai berikut :
Gambar Rumus 2
Sedangkan rumusan M2 memberikan keterangan bahwa untuk memperbesar flux
geodetic maka harus memperkecil muatan yang masuk melalui sistem IC dalam
arti voltase dalam IC harus ditekan serendah mungkin sehingga dihasilkan
frekuensi IC yang optimal.
Ide mengganti kipas sebuah laptop dengan kipas yang lebih besar baik
daya maupun ukurannya adalah selain dari konsep Rumusan Absolutivitas juga
dari terinspirasinya penulis pada sebuah graphic card gaming yang dominan
memiliki kipas yang memiliki ukuran besar.Berikut ini gambaran produk graphic
card yang kipas pendinginnya berukuran besar :
Sumber : PC Media 1
Sumber : PC Media 2
Sumber : PC Media 3
Sumber : PC Media 4
Dalam menguji produk rakitan, penulis melakukan uji benchmark dengan
4 parameter yang terdiri dari 1 parameter 3D dan 3 parameter game / fps serta
perbandingannya dengan laptop Core i5 dan Core i7.Berikut tabel hasil pengujian
beserta grafik yang menggambarkan nilai hasil benchmark :
BENCHMARK PRODUK RAKITAN
PARAMETER NILAI
3DMark 89 %
NFS (Need For Speed) 95 %
ETS 2 (Euro Truck Simulator 2
resolusi high)
87 %
ETS 2 (resolusi ultra) 50 %
Tabel Nilai Benchmark Produk 1
Grafik Nilai Benchmark Produk 1
BENCHMARK LAPTOP CORE I 5
3DMARK 90 %
NFS 93 %
ETS (Resolusi High) 91 %
ETS (Resolusi Ultra) 65 %
Tabel Benchmark 1
Grafik benchmark core i 5 1
BENCHMARK LAPTOP CORE I 7 (X450J)
3DMARK 97 %
NFS 95 %
ETS (Resolusi High) 99 %
ETS (Resolusi Ultra) 91 %
Tabel Benchmark 2
Grafik benchmark core i7 1
Adapun penampakan produk beserta tes terhadap salah satu game dengan fps
yang cukup tinggi yaitu game Need For Speed Undecover yang merupakan game
cukup berat sekelas Play Station 2 adalah sebagai berikut :
Gambar Penampakan Pengujian Produk 1
Gambar Penampakan Pengujian Produk 2
Kemudian pengujian berlanjut dengan software yang terdapat pada Alif
Linux Gold Edition yang merupakan modifikasi dari Ubuntu 10.04, dengan
software tersebut dapat diperoleh pendekatan nilai Voltase Output, yang
kemudian ditabelkan dengan memasukkan nilai sesuai rumusan fisika umum
sehingga dapat terlihat perbandingan yang jelas antara pengaruh Voltase Output
dalam IC dengan performance dan Energi panas yang dilepaskan per-atom
komponen motherboard sebagai berikut :
Gambar Penampakan Pengujian Produk 3
Frekuensi
IC (Hz)
Tetapan
plank (h)
Energi
(Joule)
Daya
(Watt)
Voltase
Output
(Volt)
n(e)
3,3e9 6,63e-34 2,1879e-24 63 0,7000 51260
2,5e9 6,63e-34 1,6575e-24 45 0,5303 51260
2,3e9 6,63e-34 1,5249e-24 - 0,4879 51260
3,5e9 6,63e-34 2,3205e-24 45 0,7423 51260
Tabel Pengaruh Voltase Output Terhadap Frekuensi IC
Grafik Pengaruh Voltase Output Terhadap Frekuensi dan Energi Output IC
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin cepat
frekuensi IC maka energi kalor yang dilepaskan semakin besar.Oleh karena itu
diperlukan pendinginan yang optimal.Patokan yang utama dalam riset ini adalah
n (e) yaitu jumlah elektron yang sama dalam arti dengan luas bidang IC yang
menampung jumlah elektron yang sama akan tetapi mampu menghasilkan
performa frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya yang biasa dikenal dengan
over-clock.Akan tetapi, bukan berarti dengan jumlah elektron yang sama dalam
beberapa motherboard akan memiliki kemampuan yang sama, karena tiap
motherboard memiliki arsitektur yang berbeda sehingga dihasilkan performa
yang berbeda pula, sebagai contoh sederhana misalkan dari perpaduan jumlah
resistor dan kapasitor berbeda suatu mouse dapat memiliki kualitas DPI yang
berbeda yaitu sebagai berikut :
Skema Perbandingan Kualitas Mouse 1
MOUSE JUMLAH
KAPASITOR
JUMLAH
RESISTOR
NILAI DPI
X 2 1 800
Y 3 3 2400
Tabel Perbandingan Kualitas Mouse 1
Jumlah kapasitor 2 buah + Jumlah resistor
1 buah (800 DPI)
Jumlah kapasitor 3 buah + Jumlah resistor
3 buah (2400 DPI)
Grafik Perbandingan Kualitas Mouse 1
Begitupun dengan IC dan motherboard pada suatu komputer memiliki jumlah
transistor, kapasitor dan komponen lain yang berbeda-beda tergantung merk dan
arsitekturnya sehingga dihasilkan performace yang berbeda pula.Berikut ini tabel
pengaruh arsitektur hardware terhadap performance :
Tabel Berbagai Arsitektur PC dan Spek nya 1 (Wikipedia.com)
Dalam penggunaannya komponen-komponen komputer akan mengalami
semacam „aus‟ layaknya sebuah mesin normal.Untuk itu perlu adanya pelumas
khusus yang diberikan agar mengurangi tingkat „aus‟ pada komponen-komponen
komputer sehingga hardware secara keseluruhan lebih awet.Dalam dunia IT
khususnya di Magelang sudah bukan rahasia lagi jika maintenance sedang
memperbaiki hardware yang mulai aus seperti keyboard atau motherboard
mereka melumasinya dengan minyak kayu putih atau minyak telon, hal ini
menjadi inspirasi bagi penulis untuk menyempurnakan formulasinya yaitu
dengan meracik gabungan minyak kayu putih, minyak telon dan zaitun dengan
komposisi tertentu menjadi sebuah minyak pelumas bagi hardware komputer.
Adapun gambaran sekilas teknik pelumasan hardware sebagai berikut :
Gambaran sederhana proses mekanisme yang terjadi pada pelumasan adalah
sebagai berikut :
“Elektron – elektron yang berasal dari proses komputer atau elektron bebas yang
dapat menyebabkan korosi di ikat atau di tarik oleh ikatan rangkap pada salah
satu komponen kimia yang terdapat pada pelumas sehingga tingkat „aus‟ pada
komponen saat beroperasi dapat dikurangi sehingga komponen awet”.
Sapu
•Menyapu bersih bagian hardware tertentu dengan kuas.
Pelumas
•Melumasi bagian hardware tertentu dengan pelumas x.
Bersihkan
•Bersihkan bagian yang telah dilumasi dengan tissue/cutton buds hingga mengkilap dan merata.
SOLDERING FLUX
e-
e-
e-
Kelebihan dari produk rakitan ini adalah selain menghemat budget juga
dapat dirakit ulang kembali sesuai spek yang diinginkan pada model casing yang
diinginkan sehingga bentuknya fleksibel.
Adapun kekurangannya masih terlalu ribet bagi kalangan awam komputer
dan perlu adanya perawatan secara berkala terutama penggantian baterai pada
kipas.
Untuk pengembangan lebih lanjut, berikut ini konsep sederhana untuk
pengembangan lebih lanjut :
Adapun dari segi hardware penulis membuat sebuah perbandingan
kualitas arsitektur beberapa motherboard sebagai berikut :
PENAMPAKAN MOTHERBOARD SPESIFIKASI KETERANGAN
PENTIUM 4 ARSITEKTUR
DESKTOP PC
CORE I3 ARSITEKTUR
NOTEBOOK PC
CORE I 7 ARSITEKTUR
NOTEBOOK PC
Tabel Perbandingan Arsitektur Motherboard 1
Yang perlu diperhatikan untuk konsep pengembangan hardware adalah kedua
motherboard arsitektur notebook sebagai berikut :
Sesuai dengan formulasi absolutivitas yang penulis gunakan sebagai
konsep untuk meningkatkan performance komputer maka selain penambahan
jumlah kapasitor, transistor dan resistor beserta pendukung lainnya maka dapat
diambil konsep arsitektur yang nampak jelas yaitu arsitektur kipas dan tembaga
penghubung kipas dan prosesor.Dari segi kipas dan tembaga penghubung kipas
dan prosesor dapat diambil sebuah pengembangan arsitektur sebagai berikut :
GAMBARAN ARSITEKTUR SPESIFIKASI KETERANGAN
2,5 Watt
Kipas core I 3
motherboard
2,5 Watt Kipas core I 7
2 lapis tembaga
penghubung
kipas dengan IC
graphic dan
prosesor
Core I 7
motherboard
1 lapis tembaga
penghubung
kipas dengan
prosesor
Core I 3
motherboard
Tabel Perbandingan Arsitektur Motherboard 2
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan untuk konsep pengembangan
hardware sebagai berikut :
Dengan Rumus Absolutivitas juga dapat menggambarkan perkembangan
Teknologi Hardware sehingga dapat mencapai supercomputer performance
dengan memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
1.Daya
Daya yang masuk pada sistem motherboard termasuk prosesor sangat
berpengaruh terhadap performance yang dihasilkan sebagaimana faktor „r‟
dalam rumusan abs yaitu menambah kerapatan awan elektron, berikut
perbandingan daya yang masuk pada prosesor dengan spek yang dihasilkan :
Komponen
•Penambahan jumlah kapasitor, transistor dan resistor.
•Komponen-komponen pendukung dan pengontrol.
Arsitektur
•Penambahan sirip kipas.
•Penambahan lapisan tembaga yang menghubungkan kipas dengan prosesor dan chip grafik.
Desain
•Desain motherboard yang disesuaikan.
•Tes.
Tabel Perbandingan Spek 1 (Wikipedia.com)
Sehingga dengan semakin besar daya yang masuk maka akan menambah
performance yang dihasilkan, tentu saja dengan memperhatikan faktor
pengontrolnya.
2.Jumlah Komponen Pendukung Hardware
Komponen seperti transistor, resistor dan kapasitor merupakan faktor pengontrol
daya yang masuk untuk menghasilkan performance yang lebih, dengan
menggunakan rumusan abs sebagai konsep dalam hal ini faktor „ ‟yang berarti
semakin kecil awan elektron maka akan dihasilkan frekuensi prosesor yang lebih
besar.Oleh karena itu, untuk menghasilkan kondisi tersebut maka jumlah
transistor yang terdapat pada prosesor ditambah menjadi lebih banyak namun
diperkecil ukurannya.Berikut tabel penggunaan transistor dalam prosesor
sehingga dihasilkan performance yang berbeda :
Tabel Perbandingan Spek 2 (Wikipedia.com)
Perkembangan Arsitek Prosesor 1 (Sumber : Zurich Institute Technology)
3.Pendingin
Dengan semakin merapatnya awan elektron, maka akan semakin besar energy
panas yang dilepaskan hal ini dikarenakan semakin besarnya gaya electromagnet
antara kedua elektron disertai pelepasan gaya phonon, sehingga pendingin ekstra
diperlukan untuk mengontrol sistem prosesor yang sedang bekerja.
Keterangan :
= elektron
= gaya electromagnet / gaya tolak elektron (Fe)
= gaya gravitasi elektron / gaya tarik menarik elektron (Fg)
e-
e-
e-
= gaya phonon (Fp)
4.Konduksi
Semakin cepat frekuensi prosesor bekerja maka semakin besar kalor yang
dilepaskan sehingga prosesor menjadi panas dan panas ini akan menyebar ke
seluruh komponen lain yaitu motherboard, RAM, dan HDD sehingga akan
menimbulkan kerusakan.Untuk menghindari hal ini, perlu dipasang konduktor
yang dapat menghantarkan panas langsung dari prosesor ke luar sistem komputer
salah satunya lempengan batang tembaga yang dibentuk seperti lapisan datar
yang menyambungkan prosesor ke sistem pendingin.Semakin banyak lapisan
tembaga yang menyambungkan prosesor ke sistem pendingin maka akan semakin
banyak kalor yang dapat kalor yang dapat dibuang dari prosesor ke luar sistem
komputer.
( )
Keterangan :
Ht = Kalor yang tersisa (Kalori)
Ho = Kalor awal (Kalori)
At = Luas permukaan tembaga yang „menyentuh‟ prosesor (m2)
Ab = Luas permukaan yang tidak „menyentuh‟ prosesor (m2)
x = Banyaknya lempeng tembaga yang menghubungkan prosesor ke sistem
pendingin.
5.Jumlah Core
Transistor dalam prosesor dikelompokkan menjadi beberapa blok sehingga
membentuk beberapa core hal ini dilakukan selain mempermudah perancangan
juga meningkatkan performa untuk memproses keluar masuknya elektron dalam
prosesor serta tiap core dirancang untuk fungsi-fungsi tertentu.Berikut ini contoh
fungsi kerja tiap core pada notebook core I 7 dengan software CPU meter :
Eksekusi Core (yang paling aktif)
Game ringan Core 1 dan 4 (thread 0, 1 dan 7)
Transfer File Core 1 (thread 2)
Game berat Semua
Receive File Core 3 (thread 6)
Tabel Kerja Core 1
Gambar Core Dalam Prosesor 1 (Sumber : Zurich Instiute Technology)
Tabel Core (Thread) 1 (Wikipedia.com)
Dengan jumlah Core yang lebih banyak maka diperlukan transistor yang lebih
banyak supaya dapat meningkatkan performance yang dihasilkan karena
hambatan total prosesor harus lebih besar sehingga daya yang ditarik ke prosesor
akan semakin besar.Efek ini akan berakibat arus listrik yang masuk ke prosesor
dihambat sehingga arus listrik akan tersebar ke seluruh bagian motherboard, hal
ini akan menimbulkan efek kejut listrik pada tubuh manusia yang ground jika
menyentuh bagian casing logam komputer, akan tetapi fabrikasi motherboard
sekarang sudah dilengkapi chip anti elektron statis untuk mengatasi hal
ini.Berikut ini formulasi sederhana yang dapat menggambarkan perlunya
kesesuaian antara jumlah transistor dengan jumlah core pada fabrikasi IC :
Keterangan :
I = Kuat Arus (Ampere)
V = Voltase (Volt)
n = Jumlah transistor
x = Jumlah Core
r = Hambatan dalam transistor (Ohm)
R = Hambatan (Ohm)
6.RAM
Komputer yang tidak dipasang RAM akan tidak berfungsi sebagaimana mestinya
atau akan mengeluarkan bunyi peringatan setelah itu computer akan mati dengan
sendirinya.Oleh karena itu, RAM merupakan komponen penting yang juga
menentukan performance yang dihasilkan, tergantung jenis OS yang
digunakan.Semakin besar spesifikasi RAM yang terinstal pada computer maka
kemungkinan besar performance akan meningkat.Perlu diperhatikan spesifikasi
RAM dengan OS yang terinstal pada PC sehingga RAM tidak „terbuang
percuma‟ atau malah OS akan error.
OS Spesifikasi RAM
Windows XP 512 MB – 2 GB
Windows Vista 1 GB – 4 GB
Windows 7 1 GB – 8 GB
Windows 8 2 GB – 16 GB
Tabel Spesifikasi RAM 1
7.ROM
ROM yang diperlukan untuk meningkatkan performance computer dapat
disesuaikan dengan budget, namun yang perlu diperhatikan adalah nilai latency
missal perbandingan nilai latency HDD dan SSD adalah mendekati 7:1 dalam arti
SSD akan menghasilkan kinerja lebih cepat 7 kali dibanding HDD.Berikut tabel
perbandingan access time :
LEVEL ACCESS TIME TYPICAL SIZE
Registers “instantaneous” Under 1 KB
Level 1 Cache 1 - 3 ns 64 KB per Core
Level 2 Cache 3 – 10 ns 256 KB per Core
Level 3 Cache 10 – 20 ns 2 – 20 MB per Core
Main Memory 30 – 60 ns 4 – 32 GB per system
Hard Disk 3.000.000 – 10.000.000 ns Over 1 TB
Tabel memory hierarchy pada PC 1
D.PENUTUP
Semoga Bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
• www.Hyperphysics.com.
• www.institutefisika.wordpress.com.
• Buku PC Media.02/2013 dan 02/2015.
• Buku Fisika Universitas.terbitan ITB.
• Chang, Raymond.Kimia Universitas Jilid 2.
• Lecture : Spring 2013.Swiss Federal Institute of Technology Zurich.
LAMPIRAN
Gambar Dapur Eksperimen 1
Gambar Dapur Eksperimen 2
Gambar Dapur Eksperimen 3
Gambar Dapur Eksperimen 4
Gambar Dapur Eksperimen 5
Gambar Dapur Eksperimen 6
PROFIL
Rizal Pahlevi.
Lahir di Majalengka 2 Januari 1989 telah memiliki 2 putri yang semoga
dirahmati Alloh Yang Maha Esa.Melayani jasa di bidang IT dan Kimia Teknik
dengan alamat kantor di UD. Berkah Jaya Komputer-Sawitan (Samping Masjid
An Nur Kota Mungkid).
Dapat dihubungi di :