proposal penelitian mpl

22
PROPOSAL PENELITIAN MENGEMBANGKAN EKONOMI DENGAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN PIDIE Diajukan Oleh : FACHRURRAZI NIM 100102020017 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI ii

Upload: andya-safrizal

Post on 11-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Mpl

PROPOSAL PENELITIAN

MENGEMBANGKAN EKONOMI DENGAN EMPING

MELINJO DI KABUPATEN PIDIE

Diajukan Oleh :

FACHRURRAZINIM

100102020017

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNSYIAH2013

ii

Page 2: Proposal Penelitian Mpl

Lembar Pengesahan

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL

MENGEMBANGKAN EKONOMI DENGAN PRODUKSI

EMPING MELINJO DI KABUPATEN PIDIE

Diajukan oleh :

Fachrurrazi100102020017

iii

Page 3: Proposal Penelitian Mpl

DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................................................... iHalaman Judul....................................................................................................... iiHalaman Pengesahan............................................................................................. iiiDaftar Isi................................................................................................................ iv .............................................................................................................................................................................................................................................................. viiBAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 12 Keaslian Penelitian............................................................................ 23 Rumusan Masalah............................................................................. 34 Tujuan Penelitian............................................................................... 35 Manfaat Penelitian............................................................................. 4

BAB 2. DASAR TEORI........................................................................................ 51 Tinjauan Pustaka............................................................................... 52 Landasan Teori.................................................................................. 103 Peranan produksi............................................................................... 13

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 141 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 14

1. Waktu Penelitian................................................................... 142. Tempat Penelitian.................................................................. 14

2 Alat dan Bahan Penelitian................................................................. 151. Alat penelitian....................................................................... 152. Bahan yang akan diteliti........................................................ 15

3 Prosedur Penelitian............................................................................ 16DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16

iiii

Page 4: Proposal Penelitian Mpl

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aceh Pidie merupakan salah satu daerah industri pertanian terbesar

yang terdapat di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sektor industri

pertanian memegang peranan penting dalam menyediakan lapangan kerja

bagi penduduk daerah dan menyumbang pendapatan yang besar bagi

pembangunan ekonomi daerah pidie. Oleh karena itu, sangat di

perlukannya suatu penelitian tentang pengembangan dalam meningkatkan

hasil produksi industri pertanian.

Pada umumnya industri yang di jalankan masyarakat daerah

tersebut masih bersifat tradisional, industri pertanian kebanyakan dimiliki

dan dikelola oleh perorangan dengan memakai tehnologi rendah dan lebih

banyak memakai tenaga kerja serta system manajemen keuangan dan

pengalokasian yang minimal.

Komoditi yang dihasilkan oleh industri pertanian di Pidie

diantaranya adalah padi, kelapa, kopi, kakao, rotan, melinjo, dan lain

sebagainya. antara komoditi-komoditi diatas, industri Melinjo merupakan

komoditi khas dari Pidie. Pidie adalah satu-satunya daerah penghasil

melinjo terbesar di provinsi Aceh. Oleh karena itu kabupaten Pidie

mendapat julukan dengan nama daerah penghasil Kerupuk Mulieng.

ivi

Page 5: Proposal Penelitian Mpl

Komoditi melinjo sangat sangat menguntungkan apabila dikembangkan

karena kebutuhan melinjo mentah sangat banyak di pasar untuk bahan baku

industri kerupuk melinjo.

1.2 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tengtang sistem pengelohan emping melinjo

yang telah dilakukan di berbagai daerah Kabupaten Pidie, sedangkan sejauh

yang peneliti ketahui tentang “Mengembangkan Ekonomi dengan Emping

Melinjo di Kabupaten Pidie” yang akan peneleti laksanakan belum pernah

dilakukan di jurusan manajemen.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

pokok permasalahan sebagai berikut :

a. Apa peralatan dan bahan-bahan membuat emping melinjo

b. Bagaimana proses pembuatan emping melinjo

c. Bagaimana proses pemasaran emping melinjo    

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penulis dalam hal analisis ini adalah agar penulis

mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang produksi komoditi yang

terdapat di pidie dan dapat nenemukan jalan keluar dari masalah yang

menghambat dan memperlamban pengembangan sector produksi hasil

pertanian khususnya terhadap komoditi melinjo dan industri pertanian

lainnya.

vi

Page 6: Proposal Penelitian Mpl

Pembangunan sektor industri antara lain bertujuan untuk

meningkatkan hasil dan mutu produksi industri pertanian, memperluas

kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan ekspor.

Jika di telusuri lebih mendalam, jelaslah bahwa sektor perindustrian

berperan penting dalam perekonomian Aceh khususnya dan ekonomi

Indonesia umumnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh :

a.  Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dan bekerja di sector

industri pertanian.

b.  Sumbangan sektor industri terhadap pendapatan nasional relatif

besar.

c.  Untuk memenuhm kebutuhan pokok sebagaian besar penduduk

berasal dan sektor industri pertanian.

d.  Bahan baku industri besar sangat tergantung dari hasil industri

pertanian.

e.  Hasil-hasil industri pertanian merupakan sumber devisa yang sangat

besar bagi pendapatan negara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah penulis serta

pembaca mendapatkan wawasan tentang industri emping melinjo.

vii

Page 7: Proposal Penelitian Mpl

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Definisi Industri

Pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkungan

makro dan mikro. Secara mikro, sebagai mana telah dijelaskan dalam

teori mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan

yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-

barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat.

Namun demikian, dari segi pembentukan pendapatan, yakni yang

cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang

menciptakan nilai tambah.

Kinerja industri adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh

struktur dan perilaku industri, antara lain adalah kesempatan kerja,

tingkat keuntungan, pertumbuhan industri, pemerataan pendapatan

dan kemajuan teknologi.

Secara sederhana wirausaha adalah orang yang berjiwa

berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

usaha.

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda. (Peter F. Drucker,tahun 1976)

viii

Page 8: Proposal Penelitian Mpl

Menurut Zimmerer defenisi kewirausahaan merupakan

sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan usaha.(Zimmerer,tahun 1982)

Berdasarkan kepada lapangan usaha yang dijalankan,

perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan dalam

tiga bagian yaitu:

a. Industri primer adalah perusahaan-perusahaan yang

mengolah kekayaan alam dan mengeksploitir faktor-faktor

produksi yang di sediakan oleh alam.

b. Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan barang-barang industri.

c. Industri tertier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa.

2.1 Landasan Teori Produksi

Teori Produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan

di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang

digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

Tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal,

jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat tekhnologi yang

digunakan.

viiii

Page 9: Proposal Penelitian Mpl

Tabel 3.1 Keadaan taman melinjo yang dapat menghasilkan produksi di Kabupaten Pidie.

TahunTanaman

(Btg)Tanaman yang menghasilkan(Btg) Produksi (ton)

2008 651.569 694.394 107.538

2009 681.146 589.741 99.201

2010 701.788 574.451 95.066

2011 445.168 361.627 80.600

2012 346.377 242.422 139.952

Jumlah 2.826.048 2.462.635 522.357

Sumber : BPS Nanggroe Aceh Darussalam

            Keadaan produksi melinjo dari tahun 2008 sampai dengan

tahun 2011  terus terjadi penurunan secara terus menerus, seperti pada

tahun 2008 jumlah produksi mencapai 107.538 ton kemudian turun menjadi

99.201 ton pada tahun 2004, 95.066 ton pada tahun 2010, dan 80.600 ton

pada tahun 2011. namun pada tahun 2012 terjadi  peningkatan produksi

menjadi 139.952.

2.1.1 Peranan Produksi

Emping melinjo kurang perhatian dari Pemerintah Pidie meski

emping melinjo terkenal di Kabupaten Pidie, tetapi pemerintah

setempat lebih memprioritaskan tanaman Kakao. Padahal, komoditi

tersebut merupakan andalan khas daerah yang kualitasnya menembus

pasar Malaysia. Dari hasil pemeriksaan Departemen Kesehatan,

ixi

Page 10: Proposal Penelitian Mpl

kualitas emping melinjo Kabupaten Pidie ternyata tidak banyak

mengandung getah, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi oleh

masyarakat. “Emping melinjo kita di Pidie terbebas dari resiko

penyakit asam urat,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan

Kehutanan Pidie, Muhammad Amin Affan. 

Menurut Muhammad Amin Affan, budidaya tanaman melinjo

sektornya pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura,

bukan pada Dinas yang dipimpinnya. ”Tetapi hak ini tidak dijadikan

program perioritas,” katanya. Padahal tambahnya, jika dikembangkan

dengan baik maka dampaknya sangat berpengaruh bagi Penghasilan

Asli Daerah (PAD). Lebih jauh Muhammad Amin menjelaskan,

selama ini tanaman melinjo kurang mendapat perhatian, meski salah

satu komoditi Kabupaten Pidie yang sudah tembus pasar luar negeri.

“Karena tidak ada perhatian khusus, maka makanan khas Pidie ini

justru tenggelam,” sebutnya sembari mengatakan, para pengusaha

daerah lain akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspor ke

luar negeri.  Padahal tambahnya, pemerintah Pidie bisa melakukannya

sendiri. Sementara pengusahan emping melinjo dalam bentuk industri

home dapat dijumpai di sejumlah desa di kawasan Pidie. Seperti desa

Teubeng Kecamatan Pidie, terdapat hamper 80 persen perempuan

sebagai pekerja pembuat emping melinjo.  Dari penghasilan tersebut,

para perempuan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan

upah Rp 3.500 per kilogram. Sementara setiap orang mampu

xi

Page 11: Proposal Penelitian Mpl

menghasilan rata-rata 10 kilogram setiap harinya. Pekerjaan Peh

Kuerupuk tersebut sudah menjadi pekerjaan turun menurun bagi

warga desa setempat. Sedangkan bagi pengusaha, pendapatan

mencapai Rp. 150 ribu setiap harinya.

xii

Page 12: Proposal Penelitian Mpl

BAB III

RENCANA PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen

(percobaan) yaitu suatu metode untuk memperoleh data lapangan dengan

cara pengamatan, dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang

diteliti.

a. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan kurang lebih dari 1 bulan yaitu dari

Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

b. Tempat penelitian

Penelitian yang akan di laksanakan di Desa Bambi Cempalakuneng,

Kec. Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh-Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Kerja

Solder

Timah solder (tenol)

Bor listrik

Obeng, tang jepit, tang potong

Gergaji

3.2.2 Alat Ukur

xiii

Page 13: Proposal Penelitian Mpl

Voltmeter

Ampermeter

3.2.3 Bahan

Resistor

Chip PWM

Chip driver MOSFET

Kapasitor

Dioda

Transistor

Trafo

Conector

Vertinax

Kabel-kabel

Baterai 12 VDC

Low-pass filter

3.3 Prosedur Penelitian

xiiii

Page 14: Proposal Penelitian Mpl

Mulai

Mempelajari literatur,Perencanaan, Survey alat dan bahan dan

Pembuatan rangkaian PWM, Konverter, Inverter

Menguji rangkaian PWM, Konverter, Inverter

Hasil sesuai yang diharapkan?Perbaikan rangkaian PWM, Konverter, Inverter

T

Y

Pembuatan modul/PWM

Menguji modul/PWM

T

Hasil sesuai yang diharapkan?

Y

T

Bisa diperbaiki?

Perbaiki

Y

Pembuatan modul/Konverter

Menguji modul /Konverter

Hasil sesuai yang diharapkan? YBisa diperbaiki?

PerbaikiY

Mempelajariliteratur

Proses pembuatan Tugas Akhir tentang “Rancang Bangun Modul

Inverter Satu Fase Untuk Daya Maksimal 150 watt” dilakukan dalam

beberapa tahapan pembuatan modul sesuai dengan gambar perancangan

sistem kerja yaitu :

xivi

Page 15: Proposal Penelitian Mpl

DAFTAR PUSTAKA

xvi

T

Pembuatan Laporan Tugas Akhir,Rancang Bangun Modul Inverter

Satu Fase Untuk Daya Maksimum 150 watt

Page 16: Proposal Penelitian Mpl

1. M.Nur Akmal”mengembang indutri emping melinjo”Universitas syiahkuala,Maret 2011

2. Ir.Hatta.sunarto.” Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi Emping,Yogyakarta , 1991

3. Dr.Bambang Hardiyanto”Peluang industri emping,Jakarta,20104. Zimmerer,”kewirausahaan” tahun 19825. Peter F. Drucker”perindustrian,1976

xvii