proposal pkm 15 gfikri 2 - fix
DESCRIPTION
PKM pembuatan arang aktifTRANSCRIPT
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI AMPASMANGROVE
JENIS RhizophoramucronataMELALUI BERBAGAI MACAM
AKTIVATOR
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Fakhruddin Ali Fikri I8313018 angkatan 2013
Merlando Dany S. I8313033 angkatan 2013
Sandy Irbianto I8314060 angkatan 2014
Silma Kemala F I8314063 angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
2
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 4
RINGKASAN ................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 6
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 6
B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................... 7
C. TUJUAN ............................................................................................. 7
D. MANFAAT ......................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9
A. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9
B. KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................. 12
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 13
A. ALAT DAN BAHAN .......................................................................... 13
B. LOKASI ............................................................................................... 13
C. CARA KERJA ..................................................................................... 14
D. ANALISIS KARBON AKTIF ............................................................. 14
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 16
A. ANGARAN BIAYA ............................................................................ 16
B. JADWAL KEGIATAN ........................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Lampiran 1. BiodataKetuadanAnggota
- Lampiran 2. JustifikasiAnggaranKegiatan
- Lampiran 3. Susunan Tim OrganisasidanPembagianTugas
- Lampiran 4. SuratPernyataanPeneliti
- Lampiran 5. Curriculum VitaeDosenPembimbing
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Pembuatan Karbon Aktif.........................................................12
Gambar 3.1 Alat Pirolizer........................................................................................13
5
RINGKASAN
Kebutuhan karbonaktif di Indonesia semakin meningkat seiring
berkembangnya era industrialisasi. Namun, peningkatan kebutuhan karbon aktif tidak
diimbangi dengan adanya produsen karbonaktif di dalam negeri sehingga untuk
memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimpor. Jika ditinjau dari sumber daya alam
di Indonesia, sangatlah mungkin kebutuhan karbon aktif dapat dipenuhi dengan
produksi dari dalam negeri.
Bahan yang dapat dibuat sebagai karbon aktif adalah semua bahan yang
mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun
barang tambang seperti batubara. Bahan-bahan tersebut adalah berbagai jenis kayu,
sekam padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa, kulit biji kopi, bagasse,
dan lain-lain. Akhir-akhir ini karbon aktif dibuat dari bahan baku polimer seperti poli
akrilonitril, rayon, dan resolfenol. (Hoyashi et al., 1984 dalam Hendradkk, 1999).
Padahal, masih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah
satunya ampas mangrove dari sisa hasil ekstraksi pembuatan zat warna.Ampas
mangrove jenis Rhizoporamucronata merupakan sisa hasil ekstraksi pembuatan zat
warna alami dan dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan karbonaktif.
Tahapan pembuatan karbon aktif dari mangrove jenis Rhizoporamucronata
meliputi proses karbonasi. Proses karbonasi dilakukan dengan menggunakan
pirolizer, proses ini merupakan proses pembakaran tanpa menggunakan oksigen,
dengan waktu tinggal variabel 6 menit , 5,5 menit , 5 menit, 3 menit dan 2,5 menit
dengan massa masuk bahan ke pirolizer sebesar 250 gram. Suhu gas masuk yang
digunakan sebesar 445-450 o C dan suhu gas keluar dari pirolizer pada rentang 210-
220 oC, suhu optimum untuk proses karbonisasi yaitu 400 oC.
Tahap selanjutnya, aktivasi adalah merupakan perubahan karbon aktif secara
fisik dengan luas permukaan dari karbon meningkat karena terjadi penghilangan
senyawa tar dan senyawa sisa pengarangan. Aktivasi dilakukan secara kimia dan
mencampur material karbon dengan bahan-bahan kimia atau reagen pengaktif,
selanjutnya campuran dikeringakan dan dipanaskan. Bahan Pengaktifan yang
digunakan adalah KOH, NaCl dan HCl dengan konsentrasi 80 %, 10%, 3%,2%, dan
1%. Karbon Aktif Masukan dalam Furnace pada suhu 700oC selama 4 jam . karbon
aktif yang paling optimum pada aktivator 80%.
Selanjutnya , karbon aktif diaplikasikan dalam pengolahan limbah batik.
Dengan cara mengambil sampel 3 sampel limbah batik dengan volume masing-
masing 200 mL. Dengan variabel bebas sampel tanpa karbon aktif , sampel dengan
ditambahkan 5 gram karbon, dan sampel dengan ditambah 5 gram karbon aktif.
Kemudian didiamkan selama 24 jam dalam keadaan tertutup. Setelah itu dititrasi
dengan NaOH yang digunakan maka terlihat daya adsorbsi karbon aktif dibandingkan
limbah dengan karbon dan limbah tanpa karbon aktif.
Kata Kunci :Ampasmangrove,karbonaktif, pirolisis, aktifasi, aplikasi
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kebutuhan karbon aktif di Indonesia semakin meningkat seiring
berkembangnya era industrialisasi. Namun, peningkatan kebutuhan karbon
aktif tidak diimbangi dengan adanya produsen karbon aktif di dalam negeri
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimpor. Pada tahun
2000 tercatat impor karbon aktif sebesar 2.770.573 kg berasal dari negara
Jepang, Hongkong, Korea, Taiwan, China, Singapura, Philipina, Sri Langka,
Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Denmark dan
Italia. (Rini Pujiarti, J.P Gentur Satupa dalam Surest).
Tabel.1.1 Data Impor Karbon Aktif di Indonesia
Tahun Jumlah (ton)
2007 3.474,254
2008 3.528,208
2009 4.846,055
2010 5.777,557
2011 5.444,834
(data.un.org, 2013)
Jika ditinjau dari sumber daya alam di Indonesia, sangatlah mungkin
kebutuhan karbon aktif dapat dipenuhi dengan produksi dari dalam negeri.
Bahan yang dapat dibuat sebagai karbon aktif adalah semua bahan yang
mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang,
maupun bKarbon tambang seperti batu bara. Bahan-bahan tersebut adalah
berbagai jenis kayu, sekam padi, tulang binatang, batu bara, tempurung kelapa,
kulit biji kopi, bagasse, dan lain-lain. Akhir-akhir ini karbon aktif dibuat dari
bahan baku polimer seperti poliakrilonitril, rayon, dan resol fenol. (Hoyashi et
al., 1984 dalam Hendra dkk, 1999). Padahal, masih banyak yang dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah satunya ampas mangrove
dari sisa hasil ekstraksi pembuatan zat warna.
Pada proses pembuatan zat warna dari buah mangrove jenis Rhizopora
mucronata, buah mangrove diekstrak untuk diambil zat warnanya, sedangkan
hasil sampingnya adalah ampas mangrove. Pemanfaatan ampas mangrove dari
proses ekstraksi zat warna belum maksimal dan perlu perhatian khusus. Ampas
mangrove hasil ekstraksi umumnya dibuang sebagai limbah atau hanya
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pembakaran dapur, padahal ampas
7
mangrove tersebut dapat bernilai ekonomis tinggi jika dikembangkan sebagai
karbon aktif/Karbon aktif.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat karbon aktif dari ampas mangrove jenis
Rhizophora mucronata Dengan pengendalian waktu tinggal?
2. Bagaimana kualitas produk karbon aktif dari ampas mangrove jenis
Rhizophora mucronata yang dihasilkan dari pengendalian waktu tinggal?
C. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Waktu optimum karbonisasi untuk menghasilkan Karbon
yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Karbon aktif.
Waktu tinggal optimum ini akan digunakan sebagai waktu tinggal
pembuatan Karbon aktif secara langsung dari ampas mangrove.
2. Mendapatkan Karbon Aktif dari mangrove jenis Rhizophora mucronata.
3. Mengaplikasikan Karbon Aktif pada air limbah batik.
D. LUARAN
Luaran dari penelitian kami adalah:
1. Peningkatan hasil pirolisis karbon aktif dari ampas mangrove dengan
pengendalian waktu tinggal dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
2. Pengadaan Paten tentang “ Peningkatan hasil pirolisis karbon aktif dari
ampas mangrove dengan pengendalian waktu tinggal”
3. Penyuluhan dan sosialisasi pada industri kecil.
E. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa :
Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pembuatan karbon/Karbon aktifdari ampas mangrove jenis Rhizophora
mucronata.
Menambah refrensi tentang pembuatan Karbon aktif yang dapat
diaplikasikan dalam bentuk lain.
2. Bagi masyarakat :
Dapat memanfaatkan ampas mangrove jenis Rhizophora mucronata
sebagai karbon aktif.
Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui eksplorasi
sumberdaya hayati Indonesia dan nilai jual ampas mangrove.
8
3. Bagi institusi
Dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai pembuatan karbon aktif
selain menggunakan bahan baku dari ampas mangrove jenis Rhizopora
mucronata.
Dapat meningkatkan hasil pirolisis pada pembuatan karbon aktif
melalui pengendalian waktu tinggal.
4. Bagi Industri
Dapat mengurangi kadar pencemaran pada industri batik.
Dapat Meningkatkan produksi Karbon Aktif pada industri Karbon
Mengurangi Import karbon aktif dari luar negeri.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
A.1 MANGROVE
Indonesia merupakan negara yang mempunyai htan mangrove paling
luas didunia.Berdasarkan data Kementerian Kehutanan (kemenhut) tahun
2007 bahwa luas hutan tersebut mencapai 7,7 juta hektar, sedangkan menurut
FAO (Food and Agriculture Organization) bahwa Indonesia memiliki hutan
mangrove seluas 3.062.300 hektar pada tahun 2005 dan bertambah menjadi
3.244.018,46 hektar pada tahun 2010 yang merupakan 19% dari total seluruh
hutan mangrove diseluruh dunia. Hutan ini terdiri dari beberapa jenis antara
lain Avicenna spp.,Camocarpus spp., Heritera spp., Bruguiera spp., dan
Rhizopora spp., namun sebagian besar hutan mangrove di Indonesia di
dominasi tanaman jenis Rhizopora atau yang lebih dikenal sebagai pohon
bakau. Kandungan tanin dalam pohon bakau (Rhizoporamucronata) dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
Rhizopora mucronata biasanya tumbuh di garis pantai yang tergenang
pasang, walaupun kadang-kadang tumbuh di pesisir pantai pada lingkungan
yang baik tingginya mencapai 35m yang dapat digunakan sebagai kayu bakar
dan merupakan karbon yang berkualitas.
A.2 KARBON
Karbon adalah residu hitam berbentuk padatan berpori yang
mengandung 85% -90% karbon, dihasilkan dengan menghilangkan
kandungan air dan komponen volatile dari bahan-bahan yang mengandung
karbon melalui pemanasan pada suhu tinggi (Triana dan Sarma, 2003 dalam
Fauziah, 209).
Menurut Smisek dan Cermy dalam Pari et al (2006), karbon yang
berkualitas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai kandungan karbon (fixed karbon) diatas 70%
2. Cukup keras ditandai tidak mudah hancur
3. Kadar abunya tidak lebih dari 15%
4. Kadar zat menguapnya tidak lebih dari 15%
5. Kadar airnya tidak lebih dari 15%
6. Tidak tercemar oleh unsur-unsur membahayakan atau kotoran lainnya
10
A..3 KARBON AKTIF
Karbon tak berbentuk yang diolah secara khusus untuk menghasilkan luas
permukaan yang sangat besa, berkisar antara 300-2000 m2/g. Luas permukaan
yang besar dan struktur pori-pori karbon aktif dapat dikembangkan, struktur
ini memberi kemampan karbon aktif untuk menyerap (adsorb) gas-gas dan
uap-uap dari gas dan dapat mengurangi zat-zat dari liquida (Kirk and Othmer,
1992 dalam Kurniati, 2008).
Berdasarkan ukuran pori-porinya karbon aktif dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Mikropori, dengan ukuran pori-pori 10-1000 Angstrom
2. Makropori, dengan ukuran pori-pori lebih besar dari 1000 Angstrom
(Paul NC and Fired, 1980 dalam Kurniati, 2008)
Karbon aktif berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu karbon
aktif sebagai pemucat dan sebagai penyerap uap. Karbon aktif berbentuk
pemucat biasanya berbentuk sangat haus, diameter pori-pori mecapai 1000
Angstrom, digunakan dalam fase cair berfungsi memindahkan zat pengganggu
yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan dan membebaskan
pelarut dari zat pengganggu.
Kegunaan karbon aktif di Indonesia pada umumnya meningkat namun
belum bisa dipenuhu secara mandiridan harus mengimpor. Hal ini disebabkan
karena kurangnya produksi dan mutu karbon aktif yang masih rendah.
Kegunaan karbon aktif dalam industri sebagian besar sebagai adsorpsi baik
dalam fase padat, cair, dan gas.
A.4 PEMBUATAN KARBON AKTIF
Pembuatan karbon aktif terdiri atas dua tahap, yaitu proses karbonasi dan
proses aktivasi.
A.4.1 PROSES KARBONASI (PIROLISIS)
Tahap karbonasi adalah tahapan yang sangat pentingdalam proses pembuatan
karbon. Proses karbonasi adalah proses pemanasan suatu material biomassa pada
temperatur relatif tinggi dengan jumlah oksigen dibatasi untuk menghasilkan karbon.
11
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses karbonasi antara lain:
1. Waktu Karbonasi
Bila waktu karbonasi diperpanjang maka reaksi pirolisis akan semakin
sempurna sehingga akan meningkatkan hasil cairan dan gas namun hasil
karbonnya akan menurun.
2. Suhu Karbonasi
Suhu karbonasi berpengaruh terhadap hasil karbon karena semakin
tinggi suhu, karbon yang dihasilkan demakin berkurang namun hasil gas dan
cairan akan semakin meningkat
3. Kadar air bahan
Semakin banyak kadar airnya akan menyebabkam timbulnya uap air
dalam proses pirolisis yang mengakibatkan tar tidak bisa mengmbun didalam
pendingin sehingga waktu yang digunakan untuk pemanasan semakin banyak.
4. Ukuran bahan
Ukuran bahan berpengaruh terhadap perataan panas. Semakin kecil
ukuran bahan semakin cepat perataan keseluruha umpan sehingga pirolisis
berjalan lebih sempurna. Misalnya untuk tempurung kelapa ukurannya 2-3 m
(Agra dkk, 1998)
A.4.2 PROSES PENGAKTIFAN
Aktivasi adalah perubahan secara fisik dimana luas permukaan dari karbon
meningkat dengan tajam dikarenakan terjadinya penghilangan senyawa tar dan
senyawa sisa-sisa pengkarbonan (Shreve, 1997). Pada prinsipnya pengaktifan karbon
dapat dilakukan dengan dua macam metode yaitu:
1. Aktivasi secara fisika
Aktivasi fisika disebut juga aktivasi thermal. Menurut Satish, (2003) aktivasi
fisika adalah proses untuk mengembangkan struktur pori dan memperbesar luas
permukaan karbon aktif dengan perlakuan panas pada temperatur 800-1000 oC
dengan mengalirkan gas pengoksidasi seperti uap atau karbondioksida.
2. Aktivasi secara kimia
Aktivasi kimia dilakukan dengan mencampur material karbon dengan bahan-
bahan kimia atau ragen pengaktif, selanjutnya campuran dikeringkan atau
dipanaskan. Menurut Kirk and Othmer (1978), bahan kimia yang dapat digunakan
sebagai pengaktif diantaranya CaCl2, Ca(OH)2, NaCl, MgCl2, HNO3, HCl,
Ca3(PO4)2, H3PO4, ZnCl2 dan KOH. Semua bahan aktif ini umumnya bersifat
sebagai pengikat air.
12
B. KERANGKA PEMIKIRAN
B.1. Pembuatan Karbon Aktif
Air
aktivator ( NaCl, KOH ,HCl) (1:15)
Analis BET Analisis BET
dan Proximate dan Proximate
Gambar 2.1 Skema Pembuatan Karbon Aktif dan Ampas Mangrove Sisa Hasil Ekstraksi
Pembuatan Zat Warna Alami
Ampas
Mangrove
Pengeringan
Penghalusan Penyaringan
Oven Furnace Karbon aktif
Aplikasi pada Limbah Batik
Pirolizer
Pengaktifan
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
A.1 Alat yang digunakan
a. Pirolizer
Gambar 3.1Gambar Alat Pirolizer
b. Timbangan analitik
c. Blender
d. Gelas beaker
e. Gelas Ukur
f. Pengaduk
g. Kertas Saring
h. Furnace
i. Oven
j. Dan peralatan lain yang mendukung penelitian
A.2. Bahan yang Digunakan
a. Ampas mangrove
b. Pelarut (Aquadest)
c. Zat aktifator (ZnCl2)
B. LOKASI
Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakuakan di Laboratorium
Aplikasi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta ,
Jl. Ir. Sutami no. 36 Surakarta. Sedangkan Pengujian bahan baku karbon dari
1. Pyrolizer 7. Screw conveyor
2. Motor 8. Flue gas
3. Gas elpiji 9. Hopper
4. Burner & Tong Burner 10. Ampas Mangrove
5. Variable Speed Driver 11. KarbonMangrove
6. Termocouple 12. Light HC(gas)
14
ampas mangrove dilakukan di Tekmira Bandung dan untuk pengujian hasil
karbon aktif dilakukan di Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
C. CARA KERJA
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang berupa ampas mangrove sisa pembuatan zat
warna alami di jemur di bawah sinar matahari sampai kering untuk
mengurangi kadar airnya.
2. Karbonasi
Ampas mangrove yang telah dikeringkan diambil 250 gram
kemudian di pirolisis dengan alat pirolizer pada suhu 400°C dengan
kecepatan 9 rpm selama 5 menit.Karbon yang sudah jadi kemudian
dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 200 mesh dan di analisa di
Tekmira Bandung untuk mengetahui kandungan proximate, ultimate dan
nilai kalor yang terdapat pada Karbon tersebut.
3. Aktivasi
Karbon yang berukuran 200 mesh di aktivasi dengan cara direndam
menggunakan NaCl, KOH dan HCL dengan konsentrasi 10% dan ratio
1:15 (volume) dalam gelas beker selama 24 jam kemudian disaring,
dikeringkan dan dimasukkan dalam furnace selama 60 menit pada suhu
750°C.
4. Apikasi pada Limbah Batik
D. Analisis Karbon Aktif
Analisa produk dilakukan terhadap rendemen dan beberapa faktor
yang dapat dijadikan sebagai penentu mutu karbon aktif yang dihasilkan.
Analisis yang dilakukan, antara lain:
1. Menghitung rendemen (ASTM, 1979 dan SNI, 1995)
Analisis kadar rendemen karbon aktif dilakukan dengan menghitung berat
karbon yang telah diaktivasi. Rendemen dihitung dengan cara:
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛× 100%
2. Analisis luas permukaan
Untuk mengetahui permukaan karbon aktif yang terbentuk, sampel karbon
aktif di analisa BET (Brunauer – Emmet – Teller) di Laboratorium MIPA
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
15
3. Analisis kadar air (AOAC, 1997 dan SNI, 1995)
Suhu oven diatur 105 oC
Menimbang cawan porselen kosong dengan timbangan analitik
Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselen
Cawan porslen yang telah berisi sampel dikeringkan kedalam oven
sampai didapat berat konstan
Data yang diperoleh dihitung dengan rumus :
% 𝐼𝑀 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ× 100 %
4. Analisis kadar zat terbang (British 1016 Part 104.3:1998)
Suhu furnace diatur 900 oC
Menimbang cawan porselen kosong
Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselenCawan
porselen yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam furnace yang
bersuhu 900 oC selama 7 menit
Setelah itu, cawan porselen yang berisi residu didinginkan dan
ditimbang
Data yang diperoleh dihitung dengan rumus:
% 𝑉𝑀 = (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%) − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟
5. Analisis kadar abu (British 1016 Part 104.4:1998)
Suhu furnace diatur pada suhu 500 oC
Menimbang cawan porselen kosong (W1)
Sampel ditimbang sebanyak 1 gram pada cawan porselen
Cawan porselen + sampel dimasukkan ke dalam furnace selama 30
menit
Temperatur dinaikkan menjadi 815 oC dan dibiarkan selama 60 menit
Setelah 60 menit, cawan porselen yang berisi abu didinginkan di
desikator dan ditimbang
Data yang diperoleh dihitung dengan rumus :
% 𝑉𝑀 = (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100 %)
6. Analisis kadar fix karbon (British 1016 Part 104.3:1973)
Kadar fix karbon dapat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
% 𝐹𝐶 = 100% − (% 𝐴𝑠ℎ + %𝑉𝑀)
16
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran biaya
Tabel 4.1 Anggaran biaya kegiatan
No Jenis pengeluaran Presentase Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 35 % Rp 4.210.000,00
2 Bahan habis pakai 25 % Rp 2.973.000,00
3 Perjalanan 25 % Rp 3.200.000,00
4 Lain-lain 15 % Rp 1.500.000,00
Jumlah 100 % Rp 11.883.000,00
B. Jadwal Rincian Program
Tabel 4.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No
.
Kegiatan Bulan
ke-1
Bulan
ke-2
Bulan
ke-3
Minggu
ke-
Minggu
ke-
Minggu
ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka
2 Persiapan Alat dan Bahan
3 Pelaksanaan Penelitian
4 Evaluasi Secara Umum
kegiatan Penelitian
5 Pengolahan data
6 Pembuatan laporan akhir
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2007. Kelapa. http: //www.bppt.go.id/iptek.
Djatmiko , B&S. Ketaren.1985. Pemurnian minyak. Agroindustri Press,
Jurusan TIP, Fateta, IPB. Bogor
Paryanto, dkk. Pembuatan Karbon Aktif Dari Ampas Mangrove Sisa Hasil
Ekstraksi Pembuatan Zat warna Alami. Jurnal Penelitian.
Paryanto , dkk. Pembuatan Zat Warna Alami Berbentuk Bubuk (Powder) Dari Buah
Mangrove Jenis Rhizopora Mucronata Untuk Mendukung Industri Batik Di
Indonesia. Jurnal Penelitian
Rendi dan Resika, Pembuatan Karbon Aktif Dari Ampas Mangrove Jenis Rhizopora
Mucronata Sisa Hasil Ekstraksi Pembuatan Zat warna Alami.Laporan Tugas
Akhir Ahli Madya pada Program Study Diploma III Teknik Kimia Universitas
Sebelas Maret
18
19
20
21
22
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Alumunium
Foil
Alat
Pendukung
20 20.000 400.000
Tali Katun Alat
Pendukung
20 5.000 100.000
Modifikasi
Alat
Alat
Pendukung
1 kali 2.500.000 2.500.000
Nampan Alat
Pendukung
8 30.000 240.000
Toples Kecil 10 10.000 100.000
Baskom Alat
Pendukung
6 25.000 150.000
Sarung
tangan lateks
Alat
Pendukung
2 pak 60.000 120.000
Masker Alat
Pendukung
2 pak 60.000 120.000
Beaker glass
500 ml
Alat
Pendukung
8 60.000 480.000
Sub Total (Rp) 4.210.000
2. Peralatan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Mangrove Bahan Baku 200 kg 500 100.000
Aquadest Bahan Baku 625 L 1.500 937.500
HCl Bahan Baku 5 L 32.500 162.500
NaCl Bahan Baku 5 kg 78.000 390.000
KOH Bahan Baku 4 kg 84.500 338.000
LPG Bahan
pendukung
6 15.000 90.000
Listrik
- Pirolizer
- Crusher
- Ayakan
1.
Bahan
pendukung
1,55 kW 600/kwh 955.000
Bahan
pendukung
1,55 kW 600/kwh
Bahan
pendukung
1,55 kW 600/kwh
Sub Total (Rp) 2.973.000
23
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Sekitar solo Belanja
bahan
30 kali x 4 10.000 1.200.000
Solo –
pasuruan
(pp)
Survei bahan 2 orang 200.000 400.000
Solo-jakarta
Jakarta -Solo
Survei bahan 4 orang 400.000 1.600.000
Sub Total (Rp) 3.200.000
4. Lain –lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Dokumentasi Persyaratan 5 50.000 250.000
Administrasi Persyaratan 5 100.000 500.000
Seminar Publikasi 1 250.000 250.000
Laporan Persyaratan 1 150.000 150.000
Biaya tak
terduga
Cadangan 1 350.000 350.000
Sub Total (Rp) 1.500.000
Total (Rp) 11.883.000
24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No
.
Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi Kerja
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1. Fakhruddin
Ali Fikri
I8313018
D3 Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
8 Jam/Minggu -Ketua Peneliti
-Koordinasi
Anggota
-Studi Pustaka
-Pengolahan
Data
-Penyusunan
Laporan
-Evaluasi
Umum
Penelitian
2. Merlando
Dany S
I8313033
D3 Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
8 Jam/Minggu -Anggota I
-Studi Pustaka
-Pengolahan
Data
-Penyusunan
Laporan
-Evaluasi
Umum
Penelitian
3. Sandy
Irbianto
I8314060
D3 Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
8 Jam/Minggu -Anggota II
-Studi Pustaka
-Pengolahan
Data
-Penyusunan
Laporan
-Evaluasi
Umum
Penelitian
25
4. Silma
Kemala
Farisha
D3 Teknik
Kimia
Teknik
Kimia
8 Jam/Minggu -Anggota III
-Studi Pustaka
-Pengolahan
Data
-Penyusunan
Laporan
-Evaluasi
Umum
Penelitian
26
Lampiran 4. Curriculum Vitae Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap ( dengan gelar) Ir. Paryanto, MS
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 195804251986011001
5 NIDN 0025045804
6 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 25 April 1958
7 E-mail [email protected]
8 Nomor telepon/Hp 0271 781806/08122985487
9 Alamat kantor Jurusan Teknik Kimia ,FT UNS
10 Nomor Telepon /fax 0271 632112
11 Lulusan yang telah dihsilkan S1 = 60 orang;
S2 = -;
S3= -;
12 Mata Kuliah yang diampu -Tek. Zat Warna Alami
-Kewirausahaan/technopreneurship
-Perancangan Proses
-Tek. Pengolahan Limbah Industri
B. Riwayat Pendidikan
1. Program S1 S2
2 . Nama Perguruan Tinggi Universitas
Diponegoro
Universitas Gajah Mada
3 . Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia
4 . Tahun Masuk 1978 1988
5 . Tahun Lulus 1984 1992
6 . Judul skripsi/tesis Perancangan Pabrik
Anilin Sintesis dari
Eugenol Minyak
Daun Cengkeh
Esterifikasi Minyak
Nyampung menjadi
Bahan Bakar Bio Disel
7 . Nama
Pembimbing/Promotor
Prof. Dr. Ir.
Bambang
Pramudono, MS
Prof. Dr. Ir. Ida Bagus
Agra
27