proposal rinaldo pratama f44120022

22
8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022 http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 1/22  USULAN PENELITIAN PENENTUAN LOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI CIKANIKI, DESA CISARUA, KABUPATEN BOGOR RINALDO PRATAMA

Upload: reinaldo-pratama

Post on 05-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 1/22

 

USULAN PENELITIAN

PENENTUAN LOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI

CIKANIKI, DESA CISARUA, KABUPATEN BOGOR

RINALDO PRATAMA

Page 2: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 2/22

 

Oleh :

RINALDO PRATAMA

USULAN PENELITIAN

PENENTUAN LOKASI UNTUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI

CIKANIKI, DESA CISARUA, KABUPATEN BOGOR

Page 3: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 3/22

 

Judul : Penentuan Lokasi untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Cikaniki, Desa Cisarua, KabupatenBogor

 Nama : Rinaldo Pratama

 NIM : F44120022

Bogor, Februari 2016

Disetujui oleh

Pembimbing

Page 4: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 4/22

 

PRAKATA

Puji dan syukur diucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan

karunia dan rahmat- Nya Usulan Penelitian yang berjudul “Penentuan Lokasi untuk

Pembangunan Pembakit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Cikaniki,

Desa Cisarua, Kabupaten Bogor ” ini dapat diselesaikan. Penyusunan  Usulan

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan.Terimakasih diucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr

selaku pembimbing atas dukungan dan masukan yang diberikan. Harapannya

segenap pihak yang terkait dapat memberikan saran, tanggapan, dan solusi yang

membangun dalam penyempurnaan Usulan Penelitian ini. Semoga Usulan

Penelitian ini bermanfaat. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Bogor, Februari 2016

 Rinaldo Pratama

Page 5: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 5/22

 

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi 

DAFTAR LAMPIRAN vi 

PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1 

Perumusan Masalah 2 

Tujuan Penelitian 2 

Manfaat Penelitian 3 

Ruang Lingkup Penelitian 3 

TINJAUAN PUSTAKA 3 

Air Permukaan 3 

Daerah Aliran Sungai 4 

Debit aliran 5 

Peta Topografi 6 

P b kit Li t ik T Mik Hid (PLTMH) 7

Page 6: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 6/22

 

DAFTAR GAMBAR

1.  Skema PLTMH 8 

2.  Sketsa Metode Profile Leveling   10 

3.  Pembagian lebar sungai dan kedalamannya 11 

4.  Diagram alir perhitungan debit andalan FJ Mock 12 

5.  Skema penelitian 13 

DAFTAR LAMPIRAN

1.  Rencana biaya anggaran penelitian 15 

2.  Jadwal penelitian 16 

Page 7: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 7/22

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia, sebagaimana kita percaya mempunyai kekayaan alam berlimpah,

lebih dari kumpulan materi yang disediakan bumi dari kepulauan manapun. Dari

 bentangan 17.509 pulau di seluruh wilayah ini, bumi Indonesia menyimpan

kekayaan bumi terbesar, tidak terkecuali sumber daya air. Tentu menjadi penting

karena air adalah unsur utama pembentuk bumi dan air pulalah sumber utama

kehidupan manusia. Tidak hanya penting bagi manusia, air merupakan bagian yang

 penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Manusia mungkin dapat

hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari

 jika tidak mengonsumsi air. Selain air merupakan salah satu unsur yang sangat

 penting dalam produk pangan, air juga merupakan salah satu pemasok energi paling

 besar seperti energi listrik. Sehingga ketersediaan sumberdaya air yang berlimpah

 jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan berdampak bagi keberlangsungankehidupan yang berkepanjangan.

Pemanfaatan air dalam penghasil energi listrik merupakan salah satu upaya

yang penting dalam kehidupan secara menyeluruh. Sumber energi listrik yang saat

ini banyak digunakan di Indonesia berasal dari batu bara yang jumlahnya terbatas.

Sehingga dibutuhkan sumber lain yang bersifat terbarukan dan dapat selalu

dimanfaatkan sebagai sumber energi berkelanjutan. Salah satu sumber energi yang

dapat dimanfaatkan yaitu energi air. Ketersediaan sumber daya air saat ini belum

h di f tk d b ik K t di i di I d i b d k

Page 8: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 8/22

2

 pembangkit listrik yang menggunakan energi air dalam skala kecil dengan kapasitas

antara 5kW- 1MW per unit. Terdapat beberapa batasan daya lain untuk kategorimiro hidro selain yang dinyatakan oleh badan Litbang ESDM, yaitu kapasitas

maksimal 120 kW dan kurang dari 200 KW (Damastuti 1997). Mikro hidro tidak

memerlukan ketinggian yang sangat besar. Namun semakin besar ketinggian maka

akan menghasilkan daya yang semakin besar pula.

Agar daya yang dihasilkan semakin besar berdasarkan dari ketinggian air

tersebut mengalir perlu dilakukan pemilihan lokasi pembangunan pembangkit

listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Sungai Cikaniki terletak di Desa Cisarua,

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor merupakan lokasi yang akan ditentukan

titik dalam pembuatan PLTMH ini. Pada Desa Cisarua ditentukan titik yang benar-

 benar sesuai sehingga didapat daya yang maksimum. Penentuan titik dibangunnya

 pembangkit listrik ini dilakukan dengan menentukan elevasi, debit dan sistem

distribusi air yang mengalir tersebut. Setelah dilakukan pengukuran sehingga dapat

dipilih lokasi berdasarkan beda elevasi yang curam dengan jarak dekat, debit yang

sesuai serta sistem distribusi air yang potensial sehingga memiliki potensi untuk

 pembangunan PLTMH. Penelitian ini menghasilkan data fisik berupa peta topografikhususnya pada lokasi yang akan dibangun pada kawasan sekitar DAS Cikaniki ini.

Perumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan lokasi yang potensial sehingga

dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan PLTMH di sungai Cikaniki.

Listrik yang dihasilkan dibutuhkan untuk menerangi beberapa wilayah di Desa

Ci Ol h k it l di h tik ilih l k i i

Page 9: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 9/22

 

3

Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini adalah:

1.  Memberikan informasi data fisik hasil pemetaan berupa peta topografi pada

lokasi yang telah ditentukan untuk dibangunnya PLTMH di kawasan DAS

Cikaniki

2.  Memberikan rekomendasi mengenai lokasi terbaik untuk dibangunnya

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di sungai Cikaniki, Desa

Cisarua

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini dideskripsikan secara singkat sebagai berikut:

1. 

Penelitian dilakukan pada sungai Cikaniki yang berlokasi di Desa Cisarua,

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

2. 

Penelitian ini melakukan perhitungan dan analisis debit andalan pada sungaiCikaniki

3.  Penelitian ini melakukan penentuan lokasi berdasarkan pertimbangan elevasi,

keseragaman debit serta sistem distribusi air pada beberapa lokasi yang dipilih

sehingga dapat ditentukan lokasi terbaik dibangunnya PLTMH

TINJAUAN PUSTAKA

Page 10: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 10/22

4

dan kekeringan pada sumber mata air serta krisis air pada musim kemarau. Air

 permukaan (water surface) sebagai sumber bencana. Air hujan dari langit jugamerupakan masukan dalam sistem daur hidrologi yang menghasilkan air

 permukaan. Setelah mengalami proses hidrologi di daerah aliran sungai tersebut,

selama perjalanan aliran air tersebut tentu akan mengalami pencemaran (Sudaryono

2000). Oleh karena itu air permukaan (watersurface) perlu dikelola agar tidak

menimbulkan bencana alam dan pencemaran tetapi dapat dimanfaatkan secara

optimal dan lestari. Salah satu cara pengelolaan air permukaan adalah dengan

 pembuatan suatu resapan agar air akan masuk ke dalam tanah dan sedikit yang

mengalir ke air permukaan (Supadi 2005).

Air permukaan yang dibutuhkan untuk kehidupan dan produksi adalah air

yang terdapat dalam proses sirkulasi air (siklus hidrologi), jika sirkulasi tidak

merata maka akan terjadi bermacam kesulitan diantaranya sirkulasi yang kurang,

maka kekurangan air ini harus ditambah dalam suatu usaha pemanfaatan air

(Sosrodarsono dan Suyono 2006). Untuk analisis ketersediaan air permukaan, yang

akan digunakan sebagai acuan adalah andalan dari pencatatan yang ada. Yang

 paling berperan dalam studi ketersediaan air permukaan adalah data rekaman debitaliran sungai. Rekaman tersebut harus berkesinambungan dalam periode waktu

yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proyek penyediaan air. Apabila

 penyadapan air akan dilakukan dari sungai yang masih alami, maka diperlukan

rekaman data dari periode-periode aliran rendah yang kristis yang cukup panjang,

sehingga besar pasok air dapat diketahui.

Daerah Aliran Sungai

Page 11: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 11/22

 

5

 bahwa DAS adalah suatu sistem yang merubah curah hujan ke dalam debit di

 pelepasannya sehingga menjadi sistem yang kompleks (Soewarno 1995). PanjangSungai adalah panjang yang diukur sepanjang sungai, dari stasiun yang ditunjau

atau muara sungai sampai ujung hulunya.Sungai utama adalah sungai terbesar pada

daerah tangkapan dan yang membawa aliran menuju muara sungai. Pengukuran

 panjang sungai dan panjang DAS adalah penting dalam analisis aliran limpasan dan

debit aliran sungai. Panjang DAS adalah panjang maksimum sepanjang sungai

utama dari stasiun yang ditinjau (muara) ke titik terjauh dari batas DAS. DAS

adalah suatu area dipermukaan bumi yang didalamnya terdapat sistem pengaliran

yang terdiri dari satu sungai utama (main stream) dan beberapa anak cabangnya

(tributaries), yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air dan mengalirkan air

melalui satu keluaran (outlet ).

DAS tersendiri ada yang berukuran kecil dan ada yang sangat luas. DAS

yang sangat luas bisa terdiri dari beberapa sub-DAS dan sub-DAS dapat terdiri dari

 beberapa sub-sub DAS, tergantung banyaknya anak sungai dari cabang sungai yang

ada, yang merupakan bagian dari suatu sistem sungai utama. DAS mempunyai

karakteristik yang berkaitan erat dengan unsur utamanya, seperti tata guna lahan,topografi, kemiringan dan panjang lereng. Karakteristik DAS tersebut dalam

merespon curah hujan yang jatuh di tempat tersebut dapat memberikan pengaruh

terhadap besar kecilnya aliran air sungai (Asdak dan Chay 2004). Luas DAS

diperkirakan dengan mengukur daerah itu pada peta topografi. Luas DAS sangat

 berpengaruh terhadap debit sungai. Pada umumnya semakin besar DAS semakin

 besar jumlah limpasan permukaan sehingga semakin besar pula aliran permukaan

atau debit sungai .

Page 12: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 12/22

6

apung. Kemudian distribusi kecepatan aliran di dalam alur tidak sama pada arah

horisontal maupun arah vertikal (Finawan dan Mardiyanto 2011).Sebagian besar debit aliran pada sungai kecil yang masih alamiah adalah debit

aliran yang berasal dari air tanah atau mata air dan debit aliran air permukaan (air

hujan). Dengan demikian aliran air pada sungai kecil pada umumnya lebih

menggambarkan kondisi hujan daerah yang bersangkutan. Pada sungai besar,

sebagian besar debit alirannya berasal dari sungai-sungai kecil dan sungai sedang

diatasnya. Sehingga aliran air sungai besar tidak mesti menggambarkan kondisi

hujan dilokasi yang bersangkutan. Aliran dasar pada sungai kecil terbentuk dari

aliran mata air dan air tanah, sedang aliran dasar pada sungai besar dibentuk dari

aliran dasar sungai-sungai kecil dan sedang diatasnya (Maryono 2005).

Pada PLTMH juga diperlukan nilai debit yang dijadikan acuan dalam

menggerakan turbin. Debit yang diperlukan untuk pembangunan PLTMH adalah

debit yang tersedia dalam keadaan apa pun dan waktu yang lama. Debit ini

dinamakan debit andalan. Debit ini merupakan besarnya debit yang tersedia untuk

memenuhi kebutuhan air dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan.

Dalam perencanaan PLTMH air terlebih dahulu harus dicari debit andalan yang bertujuan untuk menentukan debit perencanaan yang diharapkan selalu tersedia di

sungai. Debit andalan ditentukan untuk periode tengah bulanan. Debit minimum

sungai dianalisis atas dasar data debit harian sungai agat analisis cukup tepat dan

handal. Data yang diperlukan harus meliputi jangka waktu paling sedikit 10 tahun.

Dalam menghitung debit andalan sebaiknya dipertimbangkan air yang diperlukan

dari sungai hilir pengambilan. Ketersediaan data debit andalan sangat mendukung

dalam program perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air (Tikno 2000).

Page 13: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 13/22

 

7

lapangan untuk membahas tentang kemungkinan proses geologi muda yang dapat

terjadi, misalnya proses erosi, gerak tanah/bahaya longsor dan sebagainya. Selainitu, keadaan bentang alam (morfologi) yang dapat dibaca pada peta topografi sedikit

 banyak merupakan pencerminan dari keadaan geologinya, terutama distribusi

 batuan yang membawahi daerah itu dan struktur geologinya.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Sistem PLTMH secara umum sama persis dengan PLTA pada umumnya.

 Namun, yang membedakan adalah daerah kerja sistem pembangkit listrik tersebut.

PLTMH dapat memanfaatkan sumber air yang tidak terlalu besar. Tidak seperti

PLTA, dengan atau tanpa reservoir pun PLTMH dapat beroperasi, karena dapat

memanfaatkan potensi air yang kecil. Mikrohidro adalah istilah yang digunakan

untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang

 bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah

memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dan instalasi. Semakin besarkapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi

yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik (Rompas 2011).

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada prinsipnya

memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran

air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin

sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan

generator dan menghasilkan listrik. Pergerakan generator tersebut tergantung dari

d bit i i t k ti i i j t

Page 14: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 14/22

8

PLTMH adalah suatu pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas sistem

maksimal 120 kW. Hal ini mengadopsi standar kualitas dari India dan Nepal serta

mempertimbangkan kemampuan produksi di dalam negeri. Pembangkit listrik

tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggiandan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan

generator (Subekti 2010). Dalam pembangunan PLTMH untuk pelistrikan desa

 banyak faktor yang harus diperhatikan agar pembangunan tersebut dapat

dimanfaatkan secara optimal dan tidak sia-sia. Faktor tersebut di antaranya

didasarkan pada studi kelayakan sebagai kelanjutan studi terhadap potensi alam dan

sumber daya setempat.

Keakuratan kajian data hasil studi kelayakan akan menentukan keberhasilan

b PLTMH St di k l k d i i d i i i li ti d i

Gambar 1 Skema PLTMH

Sumber: Sukamta dan Kusmantoro (2013)

Page 15: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 15/22

 

9

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, seperangkat alat

 pengolah data, seperti kalkulator serta komputer atau laptop yang telah dilengkapi

dengan beberapa perangkat lunak, diantaranya Microsoft Office 2010, Google  Earth,

Google Sketch Up 8, AutoCAD 2010, ArcGIS dan Surfer . Peralatan yang digunakan

sebagai pengambilan data yaitu theodolite, tripod, targetrod , kompas, Global  

 Positioning  System (GPS), pita ukur, penggaris, dan current meter . Penelitian ini

menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder yang digunakan yaitu

 peta wilayah, peta kontur, peta topografai, peta daerah catchment area dan data

iklim yang diperoleh dari stasiun klimatologi terdekat. Data primer yang digunakan

yaitu debit dan elevasi pada beberapa lokasi yang telah ditentukan.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini diawali dengan

munculnya gagasan atau ide penelitian, perumusan masalah, pengambilan data primer dan sekunder, dan dilanjutkan dengan pemilihan lokasi terbaik dalam

 perencanaan desain PLTMH. Langkah-langkah penelitian secara terperinci yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

Penentuan Lokasi PLTMHPembangkit Listrik Tenaga Mikro hidro (PLTMH) pada dasarnya

memanfaatkan energi potensial air. Semakin tinggi jatuhan air (head ) maka

ki b i t i l i d t di b h j di i li t ik

Page 16: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 16/22

10

ditentukan berdasarkan potensi air ke daerah yang dilayani, maka lokasi tersebut

sesuai kriteria dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.

Pengukuran Profil Kawasan pada DAS CikanikiPengukuran profil pada kawasan DAS Cikaniki dilakukan agar diketahui

secara lebih mendasar mengenai kenaikan dan penurunan elevasi baik pada profil

melintang maupun memanjang di sekitar lokasi pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pengukuran profil ini merupakan pekerjaan

 penentuan ketinggian dari beberapa titik yang yang terletak pada suatu garis tertentu

di permukaan tanah dengan interval yang telah direncanakan, guna mendapatkan

gambaran bentuk profil (irisan/penampang) dari suatu permukaan tanah (lahan)

untuk keperluan penentuan lokasi dan penentuan tinggi terjun untuk bangunan

 pembangkit listrik tenaga air.

Pengukuran profil ini dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu lokasi

 pengukuran profil. Kemudian garis dilepas sepanjang 60 m ( full station ) kemudian

letakkan titik  –   titik (ditandai dengan patok) sepanjang garis tersebut dengan

interval 10 m (plus station). Salah satu titik ujung (0+00 ) dianggap sebagai BM.Setelah itu dientukan lokasi pengukuran profil, lalu suatu garis dibuat sepanjang 60

m ( full station ) kemudian diletakkan titik –  titik (ditandai dengan patok) sepanjang

garis tersebut dengan interval 10 m ( plus station). Salah satu titik ujung (0+00 )

dianggap sebagai BM. Kemudian set up alat di tengah di antara kedua titik ujung,

dan berada di luar garis sejauh sekitar 10 m atau sampai kedua titik ujung dapat

dibidik. Bila tidak dapat, lakukan set up lebih dari satu. Kemudian bidik BM untuk

mendapatkan BS dan bidik titik  – titik: 0+00, 0+10, 0+20, dan seterusnya sampai

0 60 1 00 k d k FS P b dil k k li i BA

Page 17: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 17/22

 

11

Pengukuran Debit

Penentuan debit pada aliran air sungai dilakukan dengan dua pengamatan.Pengamatan pertama adalah pengukuran langsung untuk menentukan keseragaman

debit sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi terbaik untuk pembangunan

 pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Pengamatan yang kedua adalah penentuan

debit andalan sungai Cikaniki. Penentuan debit ini diperlukan agar diketahui

kelayakan lokasi tersebut untuk dibangunnya mikrohidro. Penjelasan masing-

masing pengamatan sebagai berikut:

1. 

Pengukuran debit langsung pada air sungai

Pada penentuan debit pada air sungai diperlukan data kecepatan dan luasan

secara melintang dari titik yang akan dihitung debitnya. Nilai debit merupakan hasil

kali dari nilai kecepatan yang didapatkan dengan current meter dengan luasan

 penampang melintang sungai. Luasan penampang melintang dapat ditentukan

dengan membagi titik sesuai dengan lebar sungainya dan luasan ditentukan di

 beberapa bagian yang kemudian dijumlahkan. 

Distribusi kecepatan aliran di dalam alur sungai tidak selalu sama arahhorisontal maupun arah vertikal. Dengan kata lain kecepatan aliran pada tepi alur

tidak sama dengan tengah alur, dan kecepatan aliran dekat permukaan air tidak

sama dengan kecepatan pada dasar alur. Pengukuran debit di lokasi yang telah

ditentukan dapat dilakukan dengan metode pengukuran langsung. Pengukuran

kecepatan aliran dengan metode ini dapat menghasilkan perkiraan kecepatan aliran

yang memadai.

Prinsip pengukuran metode ini adalah mengukur kecepatan aliran tiap

k d l k d i ik i l d “ ”

Page 18: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 18/22

12

 besarnya debit suatu daerah aliran sungai berdasarkan konsep water balance. Air

hujan yang jatuh (presipitasi) akan mengalami evapotranspirasi sesuai denganvegetasi yang menutupi daerah tangkapan hujan. Evapotranspirasi pada metode

Mock adalah evapotranspirasi yang dipengaruhi oleh jenis vegetasi, permukaan

tanah dan jumlah hari hujan. Data awal yang dibutuhkan adalah data hujan dari

stasiun cuaca Kabupaten Bogor.

Data evapotranspirasi diambil dengan melakukan perhitungan

evapotranspirasi dengan menggunakan metode Penman. Metode ini bersumber dari

Departemen Pekerjaan Umum dan sering digunakan untuk menghitung

evapotranspirasi di daerah aliran sungai yang ada di Indonesia. Setelah evaporasi

diperoleh, metode empiris digunakan untuk mengetahui debit andalan yaitu dengan

Metode FJ Mock. Agar penentuan debit FJ Mock dapat diketahui dengan lebih

 jelasnya dapat diamati pada Gambar 4.

Evapotranspirasi Aktual(Ea)

Mulai

Data: curah hujan dan hari hujan

 bulanan, data evapotranspirasi

K l b b h l d l b l

Page 19: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 19/22

 

13

Pengamatan Sistem Distribusi Air Sungai

Sistem distribusi air sungai yang akan ditentukan lokasi pembangunanPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ini perlu diamati. Hal ini karena keadaan

air sungai tersebut meliputi letak, posisi, air tersebut bermuara, serta arah dari air

tersebut mengalir sangat berpengaruh pada PLTMH yang akan dibangun. Sehingga

untuk menentukan lokasi pembangunan PLTMH yang potensial diperlukan

 pengamatan sistem distribusi air pada sungai tersebut. sistem distribusi air sungai

ini sangat berpengaruh terhadap debit yang dihasilkan. Kemudian saat musim

 penghujan atau kemarau jika sistem distribusi air ini tidak diamati maka dapat

terjadi kemungkinan sungai tersebut kekeringan sehingga tidak dapat menggerakan

turbin. Pengamatan sistem distribusi air sungai ini dilakukan dengan menelusuri

aliran air sungai dari titik yang akan dibangun PLTMH ke daerah hulu dan hilirnya.

Pengecekan dengan menyusuri sungai ini diamati setiap alirannya serta saluran dan

vegetasi yang tumbuh di sekitar aliran sungai tersebut. Pengamatan sistem distribusi

air sungai ini juga dilakukan dengan melakukan pengamatan di peta. Langkah-

langkah penelitian secara bertahap untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 5.

Page 20: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 20/22

14

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2004.  Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

Copeland OL. 1961. Watershed management and reservoir life.  Journal American

Water Works Association. 53(5)

Damastuti A. 1997. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro.  Artikel Wacana

Teknologi: hal. 11-12.

Finawan A, Mardiyanto A . 2011. Pengukuran debit air berbasis mikrokontrolerAT89S51. J Litek. 8(1): 28-31

Gitomarsono S. 1999. Kapasitas meresapkan air tanah di permukaan di kota

Semarang. J Sip. 1(1): 17-22

Jimmy. 2006. Visualisasi peta kontur dalam sudut pandang tiga dimensi.  J

 Informatika 7(2): 77-84

Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.Rompas Parabelem T.D. 2011. Analisis pembangkit listrik tenaga mikrohidro

(PLTMH) pada daerah aliran sungai Ongkak Mongondow di Desa Muntoi

Kabupaten Bolaang Mongondow. J Pen Saitek. 16(2) : 160-171

Rostianingsih S, Gunadi K, Handoyo I. 2004. Pemodelan peta topografi ke objek

tiga dimensi. J Informatika. 6(1): 14-21

Sinaga, B.J. 2009. Perancangan turbin air untuk sistem pembangkit listrik tenaga

mikro hidro (Studi kasus Desa Way Gison Kecamatan Sekincau Kabupaten

L B J S d I 1(5) 64 75

Page 21: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 21/22

 

15

LAMPIRAN 

Lampiran 1 Rencana biaya anggaran penelitian

Material Justifikasi pemakaian kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

DataPenelitian Data citra satelit 1 set 750,000 750,000

Data klimatologi 1 set 400,000 400,000

Studi

literatur Bahan Analisis 500,000

Peta DAS Cikaniki 3 set 25,000 75,000

Pita ukur 1 buah 100,000 100,000

Logistik

dantranportasi Theodolite 1 set (sewa selama 2 hari) 100,000 200,000Global Positioning

System (GPS) 1 buah 5,000 5,000

Penggaris 3 buah 5,000 15,000

Current meter 1 set (sewa selama 2 hari) 50,000 100,000

P Wil h 1 25 000 25 000

Page 22: Proposal Rinaldo Pratama f44120022

8/16/2019 Proposal Rinaldo Pratama f44120022

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-rinaldo-pratama-f44120022 22/22

16

Lampiran 2 Jadwal penelitian