proposal skripsi
DESCRIPTION
investasi, pendapatan asli daerah, tercermin dan diulas singkat dalam pemaparan inisangat layak untuk diunduh dan dimilikiTRANSCRIPT
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kota Banda Aceh)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:Abdul Ghaffar0501103010001
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEHTAHUN 2013
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian..........................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... ok
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ ok
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... ok
1.4.1 Kegunaan Praktis (operasional)...................................... ok
1.4.2 Kegunaan Akademis (teoritis)........................................ ok
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................
2.1 Pelayanan Publik........................................................................ ok
2.1.1 Deskripsi Pelayanan Publik ............................................. ok
2.1.2 Kualitas Pelayanan Publik ...............................................
2.1.3 Pemantapan Penyelenggaraan Pelayanan Publik .............
2.2 Investasi Daerah ........................................................................
2.2.1 Jenis-Jenis Investasi di Daerah.........................................
2.3 Pendapatan Asli Daerah ............................................................
2.4 Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ...................................
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................
3.1 Desain Penelitian........................................................................
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.....................................
3.4 Operasionalisasi Variable...........................................................
3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis...............
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Penelitian
Percepatan proses pembangunan pada suatu daerah bergantung pada
mekanisme penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Dalam hal ini Pemerintah
Daerah memiliki andil yang besar dalam pencapaian kriteria keberhasilan
daerahnya. Penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah sebagaimana yang telah direvisi dengan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 dan yang kedua Nomor 12 Tahun 2008, telah menjadi
sebuah landasan hukum bagi instansi pemerintahan di daerah untuk mengelola
dan mengatur daerahnya secara otonomi/desentralisasi.
Otonomi daerah akan berimplikasi pada perubahan beban tugas dan
struktur organisasi yang ada di daerah. Pemerintah Pusat memberikan
kewenangan yang luas kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan potensi
daerahnya guna menghadapi tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sabarno (2007:190) menyebutkan bahwa persyaratan dalam pembentukan
daerah otonom menurut pasal 5 ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah syarat
administratif, syarat teknis dan syarat kewilayahan. Ketiga syarat tersebut bukan
menjadi formalitas bagi tingkat pengambil kebijakan, tetapi menjadi pedoman dan
panduan dalam menentukan dapat tidaknya suatu daerah dimekarkan. Atas dasar
rumusan ke tiga syarat di atas, daerah otonom akan berfungsi demi peningkatan
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
peranan pemerintah daerah secara aktif dalam melayani kegiatan publik dan
mendekatkan fungsi kepemerintahan kepada masyarakat. Pemekaran daerah
otonom juga harus menjadi dasar partisipasinya birokrasi daerah yang dimekarkan
dalam melayani kegiatan publik. Sehingga diharapkan komitmen birokrasi daerah
tersebut dalam melayani publik secara professional dan semakin membudaya.
Disamping itu, memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional,
langsung maupun tidak langsung akan memberdayakan daerah sebagai sokoguru
pemerintahan negara secara keseluruhan.
Provinsi Aceh adalah salah satu provinsi dari negara kesatuan Republik
Indonesia. Diketahui dari sejarahnya bahwa daerah Aceh merupakan daerah
modal dalam persiapan kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
pemerintah pusat memberikan status keistimewaan kepada daerah Aceh, baik
dalam bidang pendidikan, agama, maupun <baca tentang jenis2
keistimewaan Aceh>.
Provinsi Aceh beribukotakan Banda Aceh.
-----
<tulis beberapa hal diantaranya; kualitas pelayanan publik, peningkatan
iklim investasi, dan pendapatan asli daerah>
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan langkah yang tepat bagi
Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat guna
tercapainya kesejahteraan masyarakat atau publik, salah satu diantara hal yang
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
penting adalah kualitas pelayanan dalam birokrasi pelayanan publik. Perbaikan
kualitas pelayanan publik menjadi salah satu isu yang menarik untuk dibicarakan
mengingat bahwa sampai saat ini.
Adnan (2013) menyebutkan bahwa peningkatan kualitas layanan publik dapat
mendorong peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Birokrasi yang memiliki kinerja buruk dalam.....
Salah satu tugas pemerintah adalah memberi pelayanan kepada masyarakat atau publik. Perbaikan dan peningkatan kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik menjadi isu yang semakin penting untuk segera mendapatkan perhatian dari semua pihak. Birokrasi yang memiliki kinerja buruk dalam memberikan pelayanan kepada publik akan sangat mempengaruhi kinerja
- masukkan hal ini (Etika kerja Islam menekankan kreatifitas kerja sebagai sumber kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup. Pada hakekatnya, seorang manusia bekerja untuk mencapai falah ( kesuksesan, kemuliaan atau kemenangan ). Selain itu, etika kerja Islam menuntut kejujuran, kebaikan, kebenaran, rasa malu, kesucian diri, kasih sayang, hemat dan kesederhanaan (qana’ah dan zuhud) (Arifuddin dan Anik, 2002). Islam memandang bahwa bekerja merupakan satu kewajiban bagi setiap insan. Karena dengan bekerja, seseorang akan memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga keluarganya serta dapat memberikan maslahat bagi masyarakat di sekitarnya. Oleh karenanya Islam bahkan mengkategorikan bekerja sebagai ibadah, yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam surat At Taubah : 105: “Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".)
- peraturan mengenai pelayanan publik (pasal 32 thn 2004 ok dikit)
- fungsi pelayanan publik
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
- untuk apa pelayanan publik dilaksanakan
- pentingnya kualitas dalam pelayanan
- singkroniasi pelayanan publik dengan pelayanan prima
- gambaran iklim investasi di indonesia
- hambatan dan permasalahan investasi di indonesia
- pendapatan nasional
- sumber pendapatan nasional
- pendapatan asli daerah
- sumber pendapatan asli daerah
- cek data investasi negara pada bkpm, terutama bkpmd
- cek data PAD pada dinas pendapatan daerah
- cek data perizinan pada kantor walikota
- cek jumlah ptsp di indonesia (dari buku BKPM)
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
beberapa masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebagaimana berikut:
1. Bagaimana kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh kepada
masyarakat.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
2. Bagaimana iklim investasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Banda Aceh setelah adanya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kota Banda Aceh.
1. 3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh kepada masyarakat.
2. Iklim investasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banda Aceh
setelah adanya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota
Banda Aceh.
1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian
1. 4.1 Kegunaan Praktis (operasional)
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah
daerah sebagai salah satu referensi dalam melakukan evaluasi
berhubungan dengan pelayanan publik di Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh.
2. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dalam mengasah
ketajaman analisis dan meningkatkan ilmu pengetahuan terhadap
kondisi riil di lapangan yang terkait dengan kualitas pelayanan publik,
peningkatan iklim investasi dan mengenai Pendapatan Asli Daerah
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
(PAD), serta mengembangkan wawasan dan pemahaman dalam
membuat karya tulis ilmiah.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat umum sebagai salah satu bahan informasi untuk
menambah pengetahuan.
1. 4.2 Kegunaan Akademis (teoritis)
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kajian
bidang Akuntansi Sektor Publik, khususnya pada program studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala mengenai
“Analisis Kualitas Pelayanan Publik dan Peningkatan Iklim Investasi
dan Pendapatan Asli Daerah”.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
perbandingan bagi kajian yang sama pada penelitian selanjutnya.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bagian kajian pustaka meliputi:- Siapa yang pernah meneliti kajian tersebut
sebelumnya- Dimana penelitian itu dilakukan- Bagaimana pendekatan dan analisisnya- Bagaimana kesimpulannya
Sub bab kajian pustaka yang akan dimasukkan:- Pelayanan Publik- Kualitas Pelayanan Publik- Metode pengu-
Pelayanan PublikPemantapan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Investasi Daerah Jenis-Jenis Investasi DaerahPendapatan Asli Daerah
2. 1 Pelayanan Publik
2.1.1 Deskripsi Umum Pelayanan Publik
Sebagaimana yang telah penulis paparkan dalam pendahuluan pada BAB
sebelumnya, bahwa untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, sektor pelayanan
publik adalah salah satu bidang yang sangat penting untuk diperhatikan. Dengan
adanya pelayanan publik yang baik, percepatan pembangunan maupun
pelaksanaan program pemerintah juga akan terlaksana dengan lebih baik.
Terminologi pelayanan publik (dalam bahasa Inggris disebut public
service) berasal dari dua kata, yaitu pelayanan (service) dan publik (public). Di
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, pelayanan diartikan sebagai;
(1) “perihal atau cara melayani”, (2) “usaha melayani kebutuhan orang lain”,
pengertian service dalam kamus Oxford adalah “a system that provides something
that the public needs, organized by the government or a private company.” Oleh
karena itu, penulis memahami pelayanan sebagai suatu fungsi yang memiliki
sistem untuk melayani dan menyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain.
Sedangkan kata publik (public) mengandung pengertian “umum” atau
“masyarakat”.
Sebenarnya banyak referensi mengenai istilah pelayanan (service) dan
publik (public) yang telah diterjemahkan sesuai konteks bidangnya oleh para ahli.
Namun, karena berbicara pada sektor publik dalam hubungan pemerintah dengan
masyarakat, penulis memilih pengertian pelayanan yang berasal dari peraturan
pemerintah maupun perundang-undangan yang berlaku. Sebagaimana disebutkan
dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (sekarang
menjadi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Di dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, juga
menyebutkan bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Mencermati dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam pelayanan publik, terdapat dua komponen yang saling berkaitan, yakni
kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan serta pemenuhan
kebutuhan dari yang menerima pelayanan. Penyelenggara pelayanan publik dalam
hal ini adalah pemerintah dan yang menerima pelayanan adalah masyarakat.
Dari gambaran umum mengenai pelayanan publik di atas, dapat diketahui bahwa terdapat empat unsur yang terkait dengan diskusi pelayanan publik, yaitu; (1) pihak pemerintah atau birokrasi yang melayani; (2) pihak masyarakat yang dilayani; (3) tingkatan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah serta pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat; dan (4) pengaruh lingkungan di luar birokrasi dan masyarakat, seperti politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya
Seiring dengan perkembangan zaman, sudah menjadi sebuah keniscayaan
untuk menerapkan konsep pelayanan yang lebih baik. Dengan adanya reformasi di
sektor publik/pemerintahan, berbagai pendekatan pelayanan sebagaimana yang
telah diaplikasikan pada sektor privat/bisnis juga dilaksanakan pada sektor
pemerintahan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik (prima) kepada
masyarakat.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Widodo. AS dan Kairulyadi (2012:2),
tentang inisiasi penerapan konsep Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) oleh
Penjabat Sementara Walikota Banda Aceh pada tahun 2005/2006, merupakan
salah satu bukti nyata keseriusan pemerintah daerah khususnya, dalam rangka
memperbaiki kualitas pelayanan publik yang lebih baik dari masa lalu.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
.
Berdasarkan berbagai batasan konsep tersebut di atas, menunjukkan bahwa pelayanan publik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara baik dan berkualitas sebagai konsekuensi dari tugas dan fungsi pelayanan yang diembannya, berdasarkan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pemerintahan dan pembangunan.
2.1.2 Kualitas Pelayanan Publik
Morgan dan Murgatroyd (1994) dalam Abner Herry (2008 : 18)
menyebutkan tentang definisi kualitas menurut The European Organization for
Quality Control sebagai berikut:
“Quality is the totally of feature of a product services that bears on itsability it satisfy given needs (Kualitas adalah bentuk-bentuk istimewa dari suatu produksi atau pelayanan yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan kebutuhan masyarakat)”.
Menurut Kotler (1997:49), kualitas adalah “seluruh ciri serta sifat suatu
produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”. Dari kedua pengertian di atas
sama-sama menyiratkan bahwa kualitas memiliki hubungan dengan pelayanan.
Kualitas yang baik dalam memberikan kepuasan (satisfaction) kepada publik
(masyarakat) akan mencerminkan pelayanan yang baik pula.
Kualitas pelayanan tidak hanya dipengaruhi oleh satu aspek saja, misalnya
infrastruktur, namun juga dari berbagai aspek pendukung lain yang saling
berkaitan.
Kualitas biasanya tidak ditentukan oleh satu atribut atau dimensi tunggal dari suatu produk atau jasa, tetapi ditentukanoleh beberapa atribut. David Garvin
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
[1]
memperkenalkan subyek kualitas yang diterapkan pada produk sisteminformasi dan telah mengidentifikasi delapan dimensi yang berbeda. Dimensi-
dimensi tersebut terdiri dari:
Pelayanan publik di Indonesia memang dinilai masih harus ditingkatkan
lagi, baik dari segi kualitas sumber daya manusia, maupun mekanisme sistem
yang ditetapkan dalam birokrasi pemerintahan.
Tuntutan pelayanan publik yang maksimal sudah menjadi sebuah
keharusan, mengingat era globalisasi yang menuntut profesionalisme dan kinerja
yang baik di segala bidang termasuk sektor pemerintahan.
Indonesia sebenarnya sudah ketinggalan jauh berkaitan dengan era atau tuntutan akan pelayanan publik yang memuaskan. Di belahan dunia, Amerika Serikat dan Eropa, tuntutan akan pelayanan publik yang memuaskan telah dimulai sejak era 1980-an. Kemudian berkembang pesat di era awal 1990-an seiring berkembangnya era service quality (serqual). Bagi sektor swasta (private), pelayanan konsumen sudah menjadi inti aktivitas bisnisnya jauh sebelum sektor publik menaruh perhatian ke masalah ini. Hopson dan Scally (1994 : 35) melukiskan ”good service is not smiling at the customer but getting the customer to smile at you”. Sektor swasta menganggap pelayanan yang memuaskan pada konsumen adalah penting dalam rangka meraih keuntungan yang bagus lebih banyak. Ungkapan tersebut melukiskan pemberian pelayanan yang bagus bukan
memberi senyum pada pelanggan.
2.1.4 Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Salah satu bentuk pelayanan publik yang diamanatkan oleh pemerintah
dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 adalah Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
penerima pelayanan publik, yaitu masyarakat, instansi pemerintah lainnya dan
badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAN PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH
DAFTAR PUSTAKA
Sabarno, Hari. 2007. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa. Jakarta:Sinar Grafik.
Website: http://kbbi.web.id/layan. Diunduh pada 10 April 2012.
Kamus Oxford tentang pelayanan publik
Keputusan Menteri PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Bajari, Abner Herry. 2008. Analisis Kualitas Pelayanan Bagi Peserta Asuransi kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) di Puskesmas Candalima Semarang. Thesis. Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro Semarang.
AS, Widodo dan Kairulyadi. 2012. Penyederhanaan Layanan Perijinan Melalui Model One Stop Services: Belajar dari KPPTSP di Kota Banda Aceh. Yogyakarta: Initiatives for Governance Innovation (IGI).