proposal ta 5111100195

12
ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 1/12 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNLOGI SEPULUH NOPEMBER USULAN TUGAS AKHIR 1. IDENTITAS PENGUSUL NAMA : Muhammad Iqbal Bachmid NRP : 5111100195 DOSEN WALI : Arya Yudhi Wijaya, S.Kom., M.Kom. DOSEN PEMBIMBING : 1. Isye Arieshanti, S.Kom., M.Phil. 2. Anny Yuniarti, S.Kom., M.Comp.Sc. 2. JUDUL TUGAS AKHIR Implementasi Sistem Pengenalan Wajah menggunakan Metode Laplacianfaces dan Klasifikasi KNN3. LATAR BELAKANG Face Recognition adalah bidang penelitian yang mendapatkan perhatian besar beberapa tahun ini. Digunakan dibeberapa aplikasi contohnya, identifikasi kriminal, verifikasi kartu kredit, sistem keamanan, dll. Berbagai penelitian telah dilakukan demi mendapatkan hasil akurasi yang tinggi, komputasi yang efisien, dan jumlah sampel wajah yang digunakan untuk setiap individu pada data training. Pada tugas akhir ini, berfokus untuk mendapatkan nilai akurasi pengenalan wajah yang tinggi. Metode yang digunakan adalah laplacianfaces untuk ektraksi fitur dari gambar wajah. Pada metode ini akan dicari beberapa vektor proyeksi optimal(vektor eigen), selanjutnya dibentuk matriks fitur. Matriks fitur adalah kumpulan vektor fitur proyeksi. Vektor fitur proyeksi adalah hasil perkalian vektor gambar dengan matriks laplacianfaces. Klasifikasi menggunakan metode k-nearest neighbor.

Upload: iqbal-bachmid

Post on 30-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Implementation of face recognition system

TRANSCRIPT

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 1/12

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

    INSTITUT TEKNLOGI SEPULUH NOPEMBER

    USULAN TUGAS AKHIR

    1. IDENTITAS PENGUSUL

    NAMA : Muhammad Iqbal Bachmid

    NRP : 5111100195

    DOSEN WALI : Arya Yudhi Wijaya, S.Kom., M.Kom.

    DOSEN PEMBIMBING : 1. Isye Arieshanti, S.Kom., M.Phil.

    2. Anny Yuniarti, S.Kom., M.Comp.Sc.

    2. JUDUL TUGAS AKHIR

    Implementasi Sistem Pengenalan Wajah menggunakan Metode Laplacianfaces dan Klasifikasi KNN

    3. LATAR BELAKANG

    Face Recognition adalah bidang penelitian yang mendapatkan perhatian besar beberapa

    tahun ini. Digunakan dibeberapa aplikasi contohnya, identifikasi kriminal, verifikasi

    kartu kredit, sistem keamanan, dll. Berbagai penelitian telah dilakukan demi

    mendapatkan hasil akurasi yang tinggi, komputasi yang efisien, dan jumlah sampel

    wajah yang digunakan untuk setiap individu pada data training. Pada tugas akhir ini,

    berfokus untuk mendapatkan nilai akurasi pengenalan wajah yang tinggi.

    Metode yang digunakan adalah laplacianfaces untuk ektraksi fitur dari gambar wajah.

    Pada metode ini akan dicari beberapa vektor proyeksi optimal(vektor eigen),

    selanjutnya dibentuk matriks fitur. Matriks fitur adalah kumpulan vektor fitur proyeksi.

    Vektor fitur proyeksi adalah hasil perkalian vektor gambar dengan matriks

    laplacianfaces. Klasifikasi menggunakan metode k-nearest neighbor.

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 2/12

    Pada tugas akhir ini, diharapkan hasil pengenalan wajah menggunakan laplacianfaces

    menunjukkan nilai akurasi yang lebih tinggi atau error rate yang rendah dibandingkan

    metode eigenfaces dan fisherfaces. Dataset yang digunakan terbagi atas 2 macam, yakni

    beberapa sampel gambar wajah FERET database dan kumpulan gambar wajah peserta

    kelas visi komputer 2014.

    4. RUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini dapat dipaparkan sebagai berikut

    :

    1. Bagaimana cara mengimplementasikan metode laplacianfaces untuk melakukan ekstraksi fitur dari gambar wajah?

    2. Bagaimana cara klasifikasi menggunakan k-nearest neighbor classifier untuk menentukan label suatu gambar testing?

    5. BATASAN MASALAH

    Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini memiliki beberapa batasan antara lain

    :

    1. Aplikasi ini berbasis desktop dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab. 2. Sampel gambar wajah yang diuji berasal dari 2 dataset, yakni FERET database dan

    gambar wajah peserta kelas visi komputer 2014 yang telah di-crop, gambar

    merupakan gambar bagian wajah saja.

    3. Metode pembanding adalah eigenfaces dan fisherfaces.

    6. TUJUAN PEMBUATAN TUGAS AKHIR

    Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini antara lain :

    1. Membuat aplikasi yang dapat mengenali wajah. 2. Membandingkan sistem pengenalan wajah menggunakan metode laplacianfaces

    dengan metode penelitian terdahulu yaitu eigenfaces dan fisherfaces.

    7. MANFAAT TUGAS AKHIR

    Manfaat dari hasil pembuatan tugas akhir ini antara lain :

    1. Sebuah aplikasi sistem pengenalan wajah yang dapat mengenali wajah seseorang yang bervariasi pencahayaan dan bervariasi ekspresi dengan sangat baik.

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 3/12

    8. TINJAUAN PUSTAKA

    8.1. Principal Component Analysis (PCA)

    Sebuah gambar 2D dengan dimensi b baris dan k kolom dapat direpresentasikan

    kedalam bentuk gambar 1D dengan dimensi n (n=b*k). Dengan ekspresi lain dapat

    dituliskan sebagai n , adalah ruang gambar dengan dimensi n. Gambar training yang

    digunakan sebanyak K sampel dinyatakan dengan },...,,{ 21 Kxxx yang diambil dari

    sebanyak c obyek/kelas yang dinyatakan dengan },...,,{ 21 cXXX . Total matriks scatter

    TS (atau matriks covariance) didefinisikan sebagai berikut [3]:

    K

    k

    T

    kkT xxS1

    ))(( (1)

    Dimana adalah rata-rata sampel gambar yang diperoleh dengan merata-rata training

    image },...,,{ 21 Kxxx . Dengan dekomposisi eigen, matriks covariance ini dapat

    didekomposisi menjadi [3]:

    T

    TS (2)

    dimana adalah matriks eigenvector, dan adalah sebuah matriks diagonal dari

    nilai eigen. Kemudian dipilih sejumlah m kolom eigenvector dari matriks yang berasosiasi dengan sejumlah m nilai eigen terbesar. Pemilihan eigenvector ini

    menghasilkan matriks transformasi atau matriks proyeksi m

    , yang mana terdiri dari

    m kolom eigenvector terpilih yang biasa disebut juga dengan eigenimage. Berikutnya sebuah gambar x (berdimensi n) dapat diekstraksi kedalam fitur baru y (berdimensi m

    < n) dengan memproyeksikan x searah dengan m

    sebagai berikut [3]:

    xy m (3)

    Dengan kata lain metode PCA memproyeksikan ruang asal n kedalam ruang baru

    yang berdimensi lebih rendah m , yang mana sebanyak mungkin kandungan informasi

    asal tetap dipertahankan untuk tidak terlalu banyak hilang setelah dibawa ke dimensi

    fitur yang lebih kecil. Disini terlihat reduksi fitur yang signifikan dari n buah menjadi

    m buah yang tentunya akan sangat meringankan komputasi dalam proses pengenalan

    berikutnya.

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 4/12

    Total matriks scatter TS diatas sesungguhnya adalah jumlahan dari matriks scatter

    dalam kelas (within-class scatter matrix) WS dan matriks scatter antar kelas (between-

    class scatter matrix) BS yaitu, BWTSSS

    . Dengan demikian, kekurangan utama

    yang terlihat disini adalah bahwa dalam proses PCA ke dua matrika scatter ini

    termaksimalkan bersama-sama. Sesungguhnya yang diinginkan adalah hanya

    maksimalisasi BS saja, sedangkan WS

    sebisa mungkin diminimalkan agar anggota

    didalam kelas lebih terkumpul penyebarannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan

    keberhasilan pengenalan. Misalkan pada variasi perubahan iluminasi maupun skala

    dari gambar yang terjadi pada obyek yang sama, dapat menyebabkan matriks scatter

    dalam kelas menjadi besar yang cukup menyulitkan dalam proses pengenalan. Bila ini

    terjadi, dengan demikian PCA akan menyertakan variasi iluminasi didalam

    eigenimage-nya, dan konsekuensinya PCA menjadi tidak handal terhadap variasi

    iluminasi yang terjadi pada obyek. Dengan metode LDA, WS akan diminimisasi

    sehingga ekstrasi fitur yang dihasilkan menjadi lebih handal terhadap variasi yang

    terjadi didalam kelas [3].

    8.2 Linear Discriminant Analysis (LDA)

    Matriks scatter dalam kelas WS , dan matriks scatter antar kelas BS didefinisikan

    masing-masing sebagai berikut [3]:

    Tik

    c

    i Xx

    ikW xxSik

    ))((1

    (4)

    Ti

    c

    i

    iiB NS ))((1

    (5)

    dimana iN adalah jumlah sampel pada kelas iX , dan i adalah image rata-rata dari

    kelas iX . Seperti diutarakan sebelumnya bahwa sangat diharapkan agar matriks scatter

    dalam kelas WS bisa diminimalisasi sementara matriks scatter antar kelas BS

    dimaksimalkan. Dengan kata lain akan dicari matriks proyeksi l agar rasio

    persamaan (6) menjadi maksimal [3].

    )det(

    )det(T

    lWl

    T

    lBl

    S

    S

    (6)

    Kriteria ini menghasilkan solusi dengan persamaan sebagai berikut [1]:

    WB SS (7)

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 5/12

    Dimana adalah matriks eigenvector, dan adalah matriks diagonal nilai eigen.

    Dengan kata lain akan dicari eigenvector dan eigenvalue dari matriks C yang

    merupakan kombinasi within & beetwin matriks scatter seperti pada persamaan (8).

    Kembali dilakukan pemilihan sebanyak l kolom eigenvector dari yang berasosiasi

    dengan nilai-nilai eigen terbesar. Pemilihan l kolom eigenvector ini menghasilkan

    matriks proyeksi l yang selanjutnya digunakan untuk ekstraksi fitur seperti halnya

    pada PCA [3].

    1

    wb SSC (8)

    8.3 Locality Preserving Projection (LPP)

    PCA dan LDA bertujuan untuk mempertahankan struktur global. Namun, pada

    beberapa aplikasi di dunia nyata, struktur lokal lebih penting. LPP [8] adalah sebuah

    algoritma untuk mempelajari sub ruang yang mempertahankan lokalitas. LPP berupaya

    mempertahankan geometri intrinsik dari data dan struktur lokal. Fungsi objektif LPP

    sebagai berikut [9]:

    Min ( )2 (9)

    Dimana yi adalah representasi 1 dimensi dari xi dan matriks S adalah nilai similaritas.

    S didefinisikan sebagai berikut [9]:

    = {exp (||||

    2

    ) ,

    0

    (10)

    Dengan menggunakan beberapa langkah aljabar, fungsi objektif dapat diminimasi

    sebagai berikut [9]:

    Jika xi diantara k nearest neighbors xj,

    atau sebaliknya,

    Jika tidak

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 6/12

    (11)

    Dimana XT = [X1, X2, ..., Xn]T dan X = [X1, X2, ..., Xn]

    . D adalah matriks diagonal

    dengan ukuran N x N, dimana diagonalnya adalah dii, dii = , adalah jumlah nilai similaritas dari semua sampel gambar. S adalah matriks similaritas dan L adalah

    matriks laplacian [2] dimana L = D - S, keduanya berukuran N x N.

    Sebuah pembatas ditentukan sebagai berikut [9].

    (12)

    Minimasi masalah dikurangi untuk menemukan [9]:

    (13)

    Vektor proyeksi optimal w yang meminimasi fungsi objektif diberikan oleh solusi nilai

    eigen minimun dengan memecahkan permasalahan eigen berikut [9]:

    (14)

    8.4 Metode evaluasi menggunakan accuracy

    Accuracy didefinisikan sebagai tingkat kedekatan antara nilai prediksi dengan nilai

    aktual. Perbandingan antara nilai sebenarnya dengan nilai prediksi ditunjukkan pada

    gambar 1 [10].

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 7/12

    Gambar 1. Perbandingan nilai sebenarnya dengan nilai prediksi

    Secara umum, accuracy dapat dirumuskan sebagai berikut [10].

    (15)

    9. RINGKASAN ISI TUGAS AKHIR

    Pada tahun 1991, Turk and Pentland [4,5] mengajukan teknologi eigenfaces yang sangat

    dikenal. Sejak itu, berbagai pendekatan sistem pengenalan wajah yang berbeda-beda

    telah dikembangkan dan berhasil diaplikasikan pada dunia nyata. Pada dasarnya,

    pendekatan ini dapat dibagi atas tiga kategori [7]: metode pencocokan holistik, metode

    pencocokan berbasis fitur, dan metode hybrid. Pada tipe pertama, sebuah gambar

    seluruh wajah digunakan untuk pengenalan pola. Salah satu yang sangat populer adalah

    teknologi eigenfaces yaitu berbasis principal component analysis (PCA). Pada kategori

    kedua, fitur lokal seperti mata, hidung, dan mulut, dan posisi geometrisnya pertama kali

    diekstrak, lalu hubungannya digunakan untuk klasifikasi. Namun, metode hybrid,

    seperti sistem persepsi manusia, menggunakan pencocokan holistik dan berbasis fitur

    untuk mengenali sebuah wajah [6].

    Pada tugas akhir ini digunakan metode laplacianfaces, metode ini termasuk dalam

    kelompok metode hybrid, dimana pada metode laplacianfaces ini digunakan algoritma

    PCA dan LPP. Terdapat 2 tahapan dalam sistem pengenalan wajah yaitu training dan

    testing/recognizing. Pada tahapan training, setiap gambar wajah pada data training akan

    dilakukan proses perhitungan menggunakan algoritma PCA dan LPP untuk

    menghasilkan matriks laplacianfaces dan setiap gambar diproyeksikan terhadap matriks

    laplacianfaces untuk mendapatkan matriks fitur, selanjutnya pada tahapan testing,

    vektor gambar diproyeksikan terhadap matriks laplacianfaces untuk menghasilkan

    vektor fitur, selanjutnya dilakukan klasifikasi menggunakan KNN antar fitur gambar

    testing dan gambar training untuk menentukan kelas atau label dari gambar testing.

    Diagram blok sistem pengenalan wajah ditunjukkan pada gambar 2.

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 8/12

    Gambar 2. Diagram blok sistem pengenalan wajah

    Pada gambar 3 menunjukkan diagram flowchart dari proses training sistem pengenalan

    wajah dan gambar 4 menunjukkan diagram flowchart dari proses testing sistem

    pengenalan wajah.

    Hitung vektor wajah rata-rata

    Ai = Vi M,

    A = [A1, A2, , An]

    Hitung, Ei = AEi , normalisasi Ei, WPCA = [E1, E2, , Ek]

    Proyeksikan vektor wajah, Zi = Vi

    TWPCA, Z = [Z1, Z2, , Zn]

    Konstruksi graf nearest-neighbor dimana setiap node merepresentasikan sebuah

    gambar wajah Zi

    Gunakan persamaan (10)

    Hitung matriks D dan L,

    Dii = j Sij ,

    L = D S

    (ZDZT)-1ZLZTE = E, ambil sejumlah k vektor

    eigen(E) berdasarkan terkecil, WLPP = [E1, E2, , Ek]

    Hitung laplacianfaces W = WPCAWLPP

    Hitung fitur wajah Ni = ViTW,

    N = [N1, N2, , Nn]ATAE = E, ambil sejumlah k vektor

    eigen(E) berdasarkan terbesar

    Masukkan gambar wajah Ii,ubah Ii ke vektor kolom Vi,

    V = [V1, V2, , Vn]

    Gambar 3. Diagram flowchart training sistem pengenalan wajah

    Ekstraksi dan reduksi fitur PCA + LPP

    Klasifikasi KNN

    Pelabelan

    Ekstraksi dan reduksi fitur PCA + LPP

    Gambar wajah training

    Gambar wajah testing

    Fitur wajah

    Fitur wajah

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 9/12

    Masukkan gambar wajah I, ubah I ke vektor kolom V

    Hitung fitur wajah B = VTW

    Hitung k nearest-neighbor menggunakan euclidean

    distance, d(B,Ni)

    Hitung bobot k nearest-neighbor

    Klasifikasi

    Gambar 4. Diagram flowchart testing sistem pengenalan wajah

    Aplikasi sistem pengenalan wajah ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman

    Matlab dengan GUI. Fitur yang tersedia antara lain, training gambar wajah, testing 1

    gambar wajah, testing kumpulan gambar wajah, pilihan metode yang digunakan untuk

    pengenalan wajah.

    10. METODOLOGI

    a. Penyusunan proposal tugas akhir

    Proposal tugas akhir ini berisi tentang deskripsi pendahuluan dari tugas akhir

    yang akan dibuat. Pendahuluan ini terdiri atas hal yang menjadi latar belakang

    diajukannya usulan tugas akhir, rumusan masalah yang diangkat, batasan

    masalah untuk tugas akhir, tujuan dari pembuatan tugas akhir, dan manfaat dari

    hasil pembuatan tugas akhir. Selain itu dijabarkan pula tinjauan pustaka yang

    digunakan sebagai referensi pendukung pembuatan tugas akhir serta ringkasan

    isi tugas akhir. Sub bab metodologi berisi penjelasan mengenai tahapan

    penyusunan tugas akhir mulai dari penyusunan proposal hingga penyusunan

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 10/12

    buku tugas akhir. Terdapat pula sub bab jadwal kegiatan yang menjelaskan

    jadwal pengerjaan tugas akhir.

    b. Studi literatur

    Pada studi literatur ini, akan dipelajari sejumlah referensi yang diperlukan dalam

    pembuatan aplikasi yakni mengenai PCA, LDA, LPP dan metode evaluasi yang

    digunakan yaitu perhitungan akurasi.

    c. Analisis dan desain perangkat lunak

    Aktor dari aplikasi adalah siapa saja yang ingin mengetahui kinerja dari metode-

    metode yang digunakan untuk mengenali wajah dalam tugas akhir ini. Fitur yang

    tersedia pada aplikasi ini antara lain :

    1. Training kumpulan gambar wajah. 2. Klasifikasi per 1 gambar wajah. 3. Klasifikasi kumpulan gambar wajah. 4. Perbandingan metode yang diusul dengan metode eigenfaces dan

    fisherfaces.

    d. Implementasi perangkat lunak

    Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemrograman Matlab menggunakan

    Matlab GUI.

    e. Pengujian dan evaluasi

    Pengujian dari aplikasi ini akan dilakukan dalam beberapa cara yaitu :

    1. Pengujian black box Pengujian black box adalah pengujian yang berfokus pada spesifikasi

    fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefiniskan kumpulan

    kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsioanal

    program [9]. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsional

    dari aplikasi berjalan sesuai dengan harapan.

    2. Pengujian tingkat akurasi. Pengujian tingkat akurasi digunakan untuk mengukur kemampuan aplikasi

    dalam melakukan klasifikasi terhadap kumpulan testing gambar wajah.

    Perhitungan akurasi menggunakan persamaan (15).

    f. Penyusunan Buku Tugas Akhir

    Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan yang menjelaskan dasar teori dan

    metode yang digunakan dalam tugas akhir ini serta hasil dari implementasi

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 11/12

    aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat. Sistematika penulisan buku tugas

    akhir secara garis besar antara lain :

    1. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Batasan Tugas Akhir d. Tujuan e. Metodologi f. Sistematika Penulisan

    2. Tinjauan Pustaka 3. Desain dan Implementasi 4. Pengujian dan Evaluasi 5. Kesimpulan dan Saran 6. Daftar Pustaka

    11. JADWAL KEGIATAN

    Jadwal pengerjaan tugas akhir ditunjukkan pada Tabel 1.

    Tahapan 2014 2015

    Desember Januari Februari Maret April

    Penyusunan

    Proposal

    Studi Literatur

    Perancangan

    Sistem

    Implementasi

    Pengujian dan

    Evaluasi

    Penyusunan

    Buku

    Tabel 1. Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir

  • ParafPembimbing 1: ParafPembimbing 2: hal : 12/12

    12. DAFTAR PUSTAKA

    [1] Etemad, K., & Chellappa, R. (1997). Discriminant Analysis for Recognition of Human

    Face Images. Journal of Optical Society of America A, 1724-1733.

    [2] Fan R. K., C. (1997). Spectral Graph Theory. Regional Conferences Series in

    Mathematics.

    [3] Lim, R., Raymond, & Gunadi, K. (2002). Face Recognition Menggunakan Metode

    Linear Discriminant Analysis (LDA). Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT2002).

    Jakarta.

    [4] M., T., & A., P. (1991). Eigenfaces for recognition. J. Cognitive Neurosci. 3, 71-86.

    [5] M., T., & A., P. (1991). Face recognition using eigenfaces. Proceedings of IEEE

    Conference on Computer Vision and Pattern Recognition, (pp. 586-591).

    [6] Ping-Cheng, H., & Pi-Cheng, T. (2008). A novel hybrid approach based on sub-pattern

    technique and whitened PCA for face recognition. Pattern Recognition, 1.

    [7] W., Z., R., C., R.J., P., & A., R. (2003). Face recognition : a literature survey. ACM

    Comput. Surv. 35, 399-458.

    [8] Xiaofei, H., & Partha, N. (2003). Locality Preserving Projections. Advances in Neural

    Information Processing Systems.

    [9] Xiaofei, H., Shuicheng, Y., Yuxiao, H., Partha, N., & Hong-jiang, Z. (2005). Faces

    recognition using laplacianfaces.

    [10] DATAQ. (2013). Perbedaan: precision, recall & accuracy. [Online]. Tersedia:

    https://dataq.wordpress.com/2013/06/16/perbedaan-precision-recall-accuracy/ [24

    desember 2014]