proposal tak leo goncalves

Upload: edy-dwi-permana

Post on 13-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSALTERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ( TAK ) HALUSINASI SESI 5 PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT SECARA TERATUR DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA D.I.Y

Di Susun Oleh :LEONARDO GONCALVES13160076

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2014

A. TOPIKTerapi aktifitas kelompok halusinasi 5 : Mengontrol halusinasi dengan cara kepatuhan minum obat

B. TUJUAN1. Tujuan UmumKlien dapat tahu dan memahami tentang pentingnya patuh minum obat2. Tujuan Khususa. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obatb. Klien dapat memahami pentingnya teratur minum obat c. Klien dapat dapat memahami akibat tidak patuh minum obat.

C. LATAR BELAKANGManusia adalah makhluk sosial, yang terus-menerus membutuhkan adanya orang lain sekitarnya. Salah satu kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi dengan sesama manusia . Interaksi ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu. Sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain.Salah satu contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan berhubungan sosial) klien menarik diri, curiga. Alasan untuk memilih menarik diri, curiga dalam terapi aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri yang ditemui di ruangan dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi dimana klien perlu belajar untuk interaksi.Gangguan jiwa merupakan permasalah yang bersifat multiaksial dan respon yang muncul terhadap klien juga bervariasi. Hal ini membutuhkan penanganan yang menyeluruh dan pendekatan yang bersifat holistic. Termasuk pedekatan yang bersifat memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan gangguan jiwa, bik secara individu, kelompok, keluarga maupun komunitasKelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain (Struart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan ketidaksamaan, kesukaan dan menarik (Yalom,1995 dalam Struart 7 Laraia, 2001) dalam (Keliat, 2011). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompokTerapi Kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis / petugas kesehatan yang telah dilatih.Terapi aktivitas kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar klien dapat belajar kembali bagaimana cara bersosialisaasi dengan orang lain, sesuai dengan kebutuhannya memperkenalkan dirinya., menanyakan hal-hal yang sederhana dan memberikan respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan arti berhubungan dengan orang lain.Sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Grhasia khususnya Wisma sadewa pasienyang mengalami gangguan persepsi sensori : halusinasi cukup besar 13 dari 44 pasien mengalami halusiasi.Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

D. SELEKSI PASIEN1. Kondisi pasien kooperatif2. Klien dengan diagnosa keperawatan Halusinasi3. Klien bersedia mengikuti TAK

4. Jumlah pasienJumlah pasien 6-12 orangNo.Nama KlienDiagnosa Keperawatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

E. JADWAL KEGIATAN1. Tempat Pelaksanaan TAK: Ruang Makan Wisma Sadewa2. Lama Pelaksanaan TAK: 20 30 Menit3. Waktu Pelaksanaan TAK: Jumat , 27 Juni 2014

F. METODE1. Diskusi dan tanya jawab2. Bermain peran

G. MEDIA DAN ALAT1. Kursi2. Bola kecil3. Musik4. Spidol5. White boardH. PENGORGANISASIAN1. Susunan OrganisasiLeader: Leonardo GoncalvesCo Leader: Philipus IriantoObserver: ustad Eka yudha SaputraFasilitator: Ngakan Gede Nugraha, I Made Eddy Dwi Permana

2. Diskripsi Tugas dan Peran a. Leader bertugas untuk: 1) memimpin kelompok dalam berdiskusi2) Menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam kelompok3) Membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok4) Menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. 5) Memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis6) Menetapkan dan menjelaskan aturan permainan7) Mengatur jalannya permainanb. Co-Leader 1) bertugas membantu leader saat terjadi blocking di tengah kegiatan TAK berlangsung, agar kegiatan dapat kembali berjalan.2) Bersama leader membuat contoh pelaksanaan3) Mengingatkan lamanya waktu pelaksanaanc. Fasilitator bertugas untuk :1) Menfasilitasi jalannya kegiatan kelompok2) Mempersiapkan peserta.3) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan4) Memberikan stimulus kepada anggota kelompok agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompokd. Observer bertugas untuk:1) Mengamati dan mencatat respon klien2) Mengamati dan mencatat jalannya aktivitas therapy3) Mengamati dan mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok4) Mengamati dan mencatat kedisiplinan peserta5) Mengamati dan mencatat Inisiatif peserta6) Mengamati dan mencatat Kerjasama peserta serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)

I. SETTING TEMPATRuang Makan Wisma Sadewa

O

CL: leader

: co leader

F

F: observer

: fasilitator

: klien

Keterangan:

LFOCCLFO: Leader

:Co Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

J. PROGRAM ANTISIPASI1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompoka. Memanggil klienb. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :a. Panggil nama klienb. Tanya alasan klien meninggalkan permainanc. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi3. Bila ada klien lain ingin ikuta. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilihb. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebutc. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.

K. LANGKAH KEGIATAN1. Persiapana. Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAKb. Terapis mengingatkan kontrak dengan klien2. Orientasia. Salam trapeutik1) Terapis mengucapkan salam2) Terapis meminta klien memperkenalkan diri, menyebutkan nama, menjelaskan tujuan.b. Evaluasi / validasi1) Menanyakan perasaan klien saat ini2) Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi c. Menjelaskan aturan main1) Konsentrasi2) Aktif3) Mengikuti awal sampai akhir4) Jika klien meninggalkan kegiatan harus ijin5) Bila akan mengemukan perasaannya klien diminta untuk minta ijin pada perawatd. Kontrak waktu1) Waktu kegiatan2) Lama kegiatan3) Tempat kegiatan3. Tahap Kerjaa. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang dan memperlambat kambuh. b. Terapis menjelaskan keruggian tidak minum obat yaitu kambuh.c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan obat yang di minum dan waktu meminumnya. Buat daftar di whiteboard.d. Terapis menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat. e. Terapis meminta klien 5 benar cara minum obat secara bergiliranf. Berikan pujian pada klien yang benarg. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obath. Mendiiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obati. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat yaitumencegah halusinasi kambuhj. Menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat yaitu kejadian halusinasi muncul lagi atau kambuhk. Meminta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat.l. Memberi pujian setiap klien jawab dengan benar2. Terminasia. Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK2) Terapis menanyakan 5 benar cara minum obat kepada klien3) Terapis menanyakan keuntungan minum obat4) Terapis menanyakan kerugian tidak patuh minum obat5) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompokb. Tindak lanjut1) Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur2) Menganjurkan klien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan klien salah satunya minum obat. L. EVALUASI1. Evaluasi proses2. Evaluasi hasil3. Format evaluasi standar

TABEL FORMULIR EVALUASI TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 5 MENCEGAH HALUSINASIDENGAN PATUH MINUM OBAT

NOAspek yang dinilaiNama klien

1Menyebutkan 5 benar minum obat

2Menyebutkan keuntugan minum obat

3Menyebutkan menyebutkan akibat tidak patuh minum obat

4Menyebutkan perasaan klien sebelum minum obat

5Menyebutkan perasaan klien setelah minum obat secara teratur

Petunjuk pengisian :1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.2. Aspek yang dinilai pada tiap klien, beri penilaian kemampuan mmenyebutkan lima benar minum obat, keuntungan minum obat, akibat tidak patuh minum obat.a. Klien mampu beri tanda

Xb. Klien tidak mampu beri tanda

3. Penilaian pada aspek 4 dan 5 yaitu tentang perasaan klien sebelum minum obat dan perasaan klien setelah minum obat secara teratut ( catat dalam whiteboard).

M. DAFTAR PUSTAKAKeliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC