proposal tb day 2015 fundrising jadi

11
Proposal TB Day 2015 “Ayo lakukan sesuatu untuk Indonesia Bebas TB”

Upload: gree0305

Post on 18-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cccccc

TRANSCRIPT

TB Day 2015

TB DAY 2015

Proposal

TB Day 2015

SSR AISYIYAH KAB. PINRANG2015

TB DAY 2015Ayo lakukan sesuatu untuk indonesia bebas tb

LATAR BELAKANG: Di Indonensia berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit Tuberculosis yang menyerang paru-paru yang lebih dikenal dengan sebutan TB paru, merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. WHO memperkirakan bahwa di Indonesia setiap tahunnya setiap 100.000 penduduk terdapat 115 penderita baru TB paru dengan BTA positif. Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif dan pada umumnya diderita oleh masyarakat golongan ekonomi lemah, yang tinggal di pemukiman-pemukiman kumuh. Di Kabupaten Pinrang diperkirakan setiap tahunnya dari 1000 penduduk terdapat 21 penderita BTA positif, data terakhir dari Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang sampai triwulan ke 3 (tiga) tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah Penderita BTA positif sebanyak 411 orang.DOTS adalah strategi yang komrehensif untuk digunakan oleh petugaskesehatan primer di seluruh dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan pasien TB.Penanggulangan TB paru dengan DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yangtinggi dimana WHO menargetkan angka kesembuhan minimal sebesar 81% daripenderita TB. Penderita TB kebanyakan berasal dari kelompok ekonomi lemah. Ekonomi lemah berimbas pada status gizi dan sanitasi lingkungan yang buruk. Status gizi yang kurang, lebih berpeluang untuk menderita penyakit TB paru dibandingkan dengan status gizi cukup, hal ini bisa dijelaskan bahwa status gizi seseorang dapat berfungsi sebagai proteksi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Status gizi yang kurang memungkinkan seseorang akan rentan dengan berbagai macam penyakit termasuk TB paru. Kegiatan penemuan pasien terdiri atas penjaringan suspek, diagnosis, penentuan klasifikasi penyakit, dan tipe pasien. Penemuan pasien merupakan langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan tuberkulosis. Penemuan dan penyembuhan pasien tuberkulosis menular secara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis, penularan tuberkulosis di masyarakat, dan sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan tuberkulosis yang paling efektif di masyarakat. Strategi penemuan pasien tuberkulosis dilakukan secara pasif dengan promosi aktif. Penjaringan tersangka pasien dilakukan di unit pelayanan kesehatan, didukung dengan penyuluhan secara aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat, untuk meningkatkan cakupan penemuan tersangka pasien tuberkulosis. Pemeriksaan terhadap kontak pasien tuberkulosis, terutama mereka yang BTA positif dan pada keluarga anak yang menunjukkan gejala sama, harus diperiksa dahaknya. Penemuan secara aktif dari rumah ke rumah, dianggap tidak cost effective.Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab melakukan upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular serta akibat yang ditimbulkannya. Upaya tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit, menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi penyakit menular. Sedikitnya ada 3 faktor yang menyebabkan tingginya kasus TB di Indonesia, waktu pengobatan TB yang relatif lama (minimal 6 bulan) menjadi penyebab penderita sulit sembuh karena pasien TB berhenti berobat setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum selesai. Selain itu, masalah TB diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV-AIDS yang berkembang cepat dan munculnya permasalahan TB-MDR. Masalah lain adanya penderita TB laten dimana penderita tidak sakit namun akibat daya tahan tubuh menurun, penyakit TB akan muncul. Penyakit TB juga berkaitan dengan economic lost yaitu kehilangan pendapatan rumah tangga. Menurut WHO, seseorang pasien TB dewasa diperkirakan akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 15 tahun. TB sangat erat dengan program pengentasan kemiskinan. Orang miskin akan menyebabkan kekurangan gizi dan penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan tertular dan sakit TB, begitu sebaliknya orang terkena TB akan mengurangi pendapatannya.Berbagai program telah dicanangkan demi menuntaskan masalah yang timbul akibat TB Paru dan salah satunya adalah strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short-course). Program ini telah terbukti dengan menunjukkan angka kesembuhan pasien menjadi >85%. Walaupun demikian, muncul kasus TB yang lebih rumit dan lebih kompleks dalam pengobatan TB Paru di dunia dan termasuk Indonesia, antara lain riwayat pengobatan pasien TB yang berpindah tempat berobat, kegagalan pengobatan, putus pengobatan, pengobatan yang tidak benar sehingga mengakibatkan terjadinya kemungkinan resistensi primer kuman TB terhadap obat anti Tuberkulosis atau Multi Drug Resistance (MDR) dan TB-HIV.Berangkat dari ulasan diatas, maka Community TB Care SSR Aisyiyah Pinrang akan menjadikan momentum peringatan Hari TB 2015, yang diperingati setiap tanggal 24 Maret setiap tahunnya, sebagai peneguhan komitmen mewujudkan Kabupaten Pinrang bebas TB..

tujuan: Menggerakan masyarakat untuk peduli menanggulangi penyakit TB di keluarga dan komunitasnya

BENTUK Program:

Public Event: Mobilisasi Massa (Jalan Santai, Senam sehat danonor darah)PDeskripsi Memobilisasi masa untuk menarik perhatian masyarakat akan pentingnya penanggulangan TB. Selain itu kegiatan ini dikemas dalam bentuk pembinaan keakraban, baik antara sesama Kader TB maupun dengan warga sekitarTujuan Proses pendidikan dan sosialisasi terhadap publik terkait penanggulanga TB di Kabupaten Pinrang. Meningkatkan peran serta pemerintah dan masyarakat dalam penanganan TB, dalam bentuk program kesehatan khsus untuk penanganan TBPesertaSecara khusus kegiatan ini akan mengundang warga Kabupaten Pinrang, namun secara umum akan menghadirkan kader TB Aisyiyah Pinrang, KMP TB se Kabupaten Pinrang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah/Aisyiyah se-Kabupaten PinrangTempat dan WaktuKegiatan dipusatkan di Lasinrang Park, pada tanggal 22 Maret 2015

Program Ketuk PintuDeskripsiProgram Ketuk pintu adalah program sosialisasi penyakit TB dari rumah ke rumah. Program ini berupa penyuluhan seputar informasi dasar TB kepada setiap rumah tangga yang dikunjungi.Tujuan Penyebaran Informasi seputar penyakit TB Penjaringan Suspek TBTempat dan WaktuKegiatan dilaksanakan di dua Kecamatan (Suppa dan Watang Sawitto) pada tanggal 23/24 Maret 2015Tahapan Kegiatan Mengetuk Pintu Warga di kawasan yang telah ditentukan Menyosialiasikan seputar penyakit TB. Pemasangan Stiker Bebas TB di rumah yang telah dikunjungi.

Estimasi Biaya :Terlampir.

PENGORGANISASIAN:Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pinrang Ketua BazNas Kabupaten Pinrang Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pinrang Pimpinan Daerah Aisyiyah Pinrang

Ketua Panitia : dr. Moh. Inwan AhsanWakil Ketua : Abd. Wahid Nara, S.Pd, M.PdSekretaris : Andi Syamiluddin, S. Pd, M. PdIBendahara : Susiana, SE Bidan Hj. Anggraeni, S.Km, M. Kes Tim Kerja : Kartini Anton, S. Pd, M. Pd Rastati Akkas, S. Pd Musdar Pasrah Azhar Nasir Abd Rahman, S.Pd H. Jawahir Nasir, S. Pd Alimuddin, S.Pd

PENUTUPDemikianlah proposal ini kami ajukan dengan harapan ada respon positif dan bisa menjadi acuan bagi semua kalangan.

Pinrang, 14 Maret 2015

Community TB Care SSR Aisyiyah Pinrang

Ketua Panitia TB Day 2015

Dr. Moh. Inwan AhsanMengetahui,Koordinator Program SSR

Nurhayati Haruna, SH, MH

ESTIMASI ANGGARANNOKEGIATANJUMLAHHARGA SATUANJUMLAH

1Jalan Santaia. Baju Pesertab. Konsumsi Pesertac. Air Minerald. Door Prize70070020 Dos-30.000,-5.000,-15.000,--21.000.000,-3.500.000,-300.000,-4.500.000,-

2Kegiatan Ketuk Pintu--3.8000.000,-

3.Talkshow--1.500.000,-

4Spanduk Kegiatan1030.000,-300.000,-

5Administrasi--2.500.000,-

JUMLAH37.400.000,-

Ketua Panitia TB Day 2015

Dr. Moh. Inwan AhsanMengetahui,Koordinator Program SSR

Nurhayati Haruna, SH, MH

Ayo Lakukan Sesuatu untuk Indonesia Bebas TB4